Anda di halaman 1dari 5

www.alumniipbpedia.

id
Daftar 10 Profil Alumni Baru
Konten September2022
1. M. Faiz Syuaib, Guru besar IPB University dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem
Fakultas Teknologi Pertanian ini, dikenal sering memberikan pandangan terkait isu lingkungan
berkelanjutan dan keseimbangan alam akibat manipulasi teknologi. Faiz baru saja resmi dilantik
sebagai pejabat Pimpinan Tinggi Pratama sebagai Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Periode 2022-2026.

2. Terlahir sebagai Eny Retno Purwaningtyas, dia mendapat nama baru Ulya Qurrotu ‘Aini.
Alumni Fakultas Pertanian jurusan Agribisnis IPB University angkatan 1993 ini dinobatkan sebagai
Tokoh Perempuan Sumber Inspirasi tahun 2021 oleh Fatayat NU Jawa Barat. Istri dari Menag Yaqut
Cholil Qoumas dan Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag RI ini juga didaulat
sebagai Bunda Inklusi dari Ditjen Pendidikan Islam dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional
2021.

3. Sejak kuliah Fitriya Nur Annisa Dewi, sudah memiliki passion menjadi peneliti. Tak heran
kesukaannya membawa kesuksesan. Wanita yang biasa dipanggil Pipit ini, merupakan seorang
dokter hewan dari Pusat Studi Primata IPB University. Ia akhirnya mulai dikenal sejak menemukan
obat anti kanker payudara berbahan dasar daun katuk. Ia pun mendapat penghargaan National
Fellowship L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2014.

4. Anny Ratnawati adalah ekonom Indonesia yang memperoleh gelar sarjana, master hingga
doktor dari IPB University. Ia pernah menjadi Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai anggota Badan Supervisi Bank Indonesia, juga pernah
menjabat sebagai Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan RI. Pasca menjadi Wakil
Menteri Keuangan, ia diangkat sebagai Komisaris Independen BNI. Ia menerima Bintang
Mahaputera Utama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2014.
5. Raendi Rayendra, lulusan S3 dari IPB dengan bidang kajian disertasinya adalah obat herbal sebagai
bahan pemutih kulit, yang diselesaikan dengan predikat summa cum laude IPK 3,90 ini. Dokter yang
sudah puluhan tahun membangun klinik kecantikan ternama yaitu Rayendra Dermatology dan Aesthetic
di Bogor dan Bintaro, Tangerang Selatan. 10 tahun bekerja sebagai staf pengajar tetap di Universitas
Islam Negeri Jakarta (UIN Syarif Hidayatullah). Di bidang pengajaran Raendi juga pernah mengikuti short
course medical education di Tokyo University Jepang pada tahun 2010

6. Hari Nur Cahya Murni adalah seorang perempuan birokrat Indonesia sejati. Ia menjabat sebagai
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Biasa disapa
Nunung, wanita ini mengukir sejarah pertama untuk perempuan pertama yang memegang jabatan
Gubernur Jambi. abatan Penjabat Gubernur Jambi. Memperoleh gelar doktor dengan predikat cumlaude
dari IPB University pada tahun 2000.

7. Prof. Husin Alatas tercatat sebagai pendiri the Indonesian Optical Society (InOS), sekaligus menjadi
President InOS periode 2017-2019. Prof. Alatas aktif melakukan riset di bidang fisika teori meliputi teori
kuantum, fisika sistem kompleks, kosmologi teoretis, serta fisika optik & fotonik dan material terkait.
Lebih dari 80 publikasi ilmiah terindeks global telah dihasilkannya melalui kerja bersama para kolega dan
mahasiswa. Prof. Alatas saat ini juga ditunjuk menduduki jabatan sebagai Sekretaris Eksekutif Center for
Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University.

8. Prima Gandhi adalah seorang akademisi di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas
Ekonomi Manajemen IPB University. Berkat pemikiran dan gagasannya, sering disebut oleh media sebagai
pengamat ekonomi pertanian. Salah satu gagasannya adalah Agroedutorism yang menjadi solusi ekonomi
pertanian terdiri dari tiga frasa yaitu agro (pertanian), edu (pendidikan), dan tourism (wisata).
9. Euis Sunarti adalah inisiator, pendiri, dan ketua Perkumpulan Penggiat Keluarga (GiGa)
Indonesia sejak 2014. Sehari-hari Euis mengajar di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen,
Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Ia menjadi dosen IPB University sejak 1987 dan sejak 2000
melakukan penelitian dan menulis mengenai Ketahanan-kesejahteraan-pemberdayaan keluarga,
juga ekologi keluarga. Prof Euis giat menyuarakan dan mendorong pembangunan Wilayah Ramah
Keluarga yaitu upaya pembangunan yang dilakukan berbagai pihak di berbagai bidang.
10. Putro Santoso Kurniawan Sarjana pertanian jebolan IPB University, Putro Santoso Kurniawan
memilih menjadi pertani sayuran organik. Tak heran jika Putro bersemangat untuk mengedukasi
para petani untuk bertani secara ramah lingkungan. Keberhasilannya menerapkan konsep
pertanian berkelanjutan juga telah mengantarkannya berbagi pengalaman bertani ke beberapa
negara di dunia seperti, Italia, Thailand, Kuba, dan Jepang.

Anda mungkin juga menyukai