Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Japar Lahir di Teluk Betung pada tanggal 12 Februari

1966. Riwayat pendidikan yang telah dicapai yaitu S1 di PMP-KN IKIP Jakarta, S2 Ilmu
Politik Program Pascasarjana Universitas Indonesia, dan S3 Teknologi Pendidikan PPs
Universitas Negeri Jakarta. Saat ini, aktif sebagai dosen di Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, sekaligus menjabat sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Sebelumnya, pernah menjabat sebagai Sekretaris Program
Studi PPkn FIS UNJ (1999), Ketua Program Studi PPKn FIS UNJ (2003-2004) , Kepala di
SMA Labschool Cinere Depok (2004-2007), dan Wakil Dekan I FIS UNJ (2013-2017).
Seiring banyaknya pengalaman yang didapat, banyak pula karya yang telah dihasilkan.
Karya-karya yang telah dipublikasikan yaitu buku “Demokrasi dan Hak Asasi Manusia
Masihkah Utopis ?” yang diterbitkan pada tahun 2015, buku “UUD 1945 dan Tujuh
Konstitusi Negara”, “Teknologi dan Informasi Pendidikan” yang diterbitkan pada tahun
2018, dan buku “Media dan Teknologi Pembelajaran PPkn” pada tahun 2019. Selain menulis
buku, juga aktif menulis di jurnal nasional terindeks dikti dengan judul Building Democracy
of Culture in School Through Jurisprudential Inquiry dan di salah satu jurnal internasional
terindeks scopus dengan judul The Improvement of Indonesia Students ‘Engagement in Civic
Education through Case Based Learning’ (2018). Tak hanya itu, karya lainnya juga dimuat
dalam publikasi ilmiah melalui prosiding, beberapa karya tersebut yaitu Civic Education
through E-Learning in Higher Education (Atlantis Press, 2019), Strengthening Democracy
for Women in Brebes (Atlantis Press, 2018) dan Do Wee Need Learn of Human Rights Values
? : Jurisprudential Inquiry Model of Teaching in Senior High School (Atlantis Press, 2019).
Adapun karya lainnya yang telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) antara lain
poster “Model Pembelajaran Jurisprudential Inquiry (2018) dan buku panduan “Ayo Menjadi
Warga Negara yang Bertanggung Jawab, Aktif, Cerdas dan Demokratis” (2017). Semangat
untuk terus bergerak di dunia akademisi selalu diwarnai motivasi bahwa guru yang baik
adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
sebagai tenaga pengajar dan akademisi, hal yang selalu menjadi prinsip hidup adalah
mengoptimalkan ikhtiar dan selalu yakin bahwa semua akan indah pada waktunya.

Anda mungkin juga menyukai