Anda di halaman 1dari 2

Nama : Septira Zara Nurhaliza

NIM : 211FI03069

Kelas : FA2_Anestesi B Tk 2

Tugas Kosep Anestesi Umum Intravena

1. Teknik anestesi umum intravena seluruh obat yg digunakan adalah obat intravena, salah
satu obat golongan barbiturat misal tiopental harus diberikan intravena, tidak boleh
intrmuskuler maupun intraarteril, bila diberikan secara intaarteri akan terjadi? Cara
penangulinginya harus?
2. Kalau obat tiopental/fentothal keluar dari vena atau ektrapasasi akan terjadi?
Carapenaggulanginya harus?
3. Obat ketamin adalah termasuk obat induksi maupun obat pemeliharaan/ maintenence,
obat ini ada sipat halusinasi apa itu halusinasi?biasanya dokter anestesi
mengintruksikan harus diberikan obat golongan apa?untuk mengurangi halusinasi?
4. Buatkan larutan natrium tiopental/pentothal 2,5% dan larutan 5%?
5. Berapa PH pentothal juga PH ketamin/ketalar?

JAWABAN :

1. Jika obat Thiopental di injeksikan melalui arteri (intra arteri) atau ekstra vascular
(terutama pada konsentrasi di atas 5%) akan menimbulkan nekrosis atau gangrene.
Nekrosis adalah kematian sel atau suatu jaringan, sedangkan gangrene merupakan suatu
kondisi yang terjadi ketika jaringan tubuh mati yang disebabkan berkurangnya atau
terhentinya aliran darah ke jaringan tubuh sehingga anggota tubuh atau kulit kehilangan
suplai darah yang menyebabkan kematian jaringan tadi. Kondisi ini sering
mempengaruhi jari kaki, jari anggota badan, juga dapat mempengaruji otot dan organ.
Cara mengatasi injeksi intra arteria tau ekstravaskuler ini dengan cara infiltrasi lokal
fentolamin (5-10 mg dalam 10 ml saline normal), atau injeksi ke dalam arteri larutan
papaverine encer (40-80 mg) atau 10 ml prokain 1% untuk menghambat spasme otot
polos. Urokinase 75.000 IU dapat disuntikkan ke dalam arteri untuk lisis emboli
bekuan. Jika perlu lakukan blockade simpatis pleksus brakialis.
2. Jika obat thiofental/ fentothal keluar dari vena atau ekrapasasi akan terjadi nekrosis atau
gangrene. Penanggulangannya adalah infiltrasi lokal fentolamin (5 – 10 mg dalam 10
ml saline normal), atau dapat diberikan injeksi ke dalam arteri larutan papaverine encer
(40 – 80 mg) atau 10 ml prokain 1% untuk menghambat spasme otot polos.

3. Ketamin akan menimbulkan efek halusinasi, mimpi atau konfusi yang biasanya lebih
sering terjadi pada orang dewasa (usia 15 – 65 tahun. Untuk mengatasi halusinasi ini
biasanya diberikan obat premedikasi obat golongan benzodiazepine (seperti midazolam
diazepam ) atau menggunakan golongan butirofenon (seperti DHBO/
Dehidrobenzoperidol)

4. Larutan natrium tiopental/pentothal 2,5% dan larutan 5%, diantaranya :


- Larutan natrium thiopental 5% diencerkan menggunakan larutan aquabides (500
mg dalam 10 ml aquabides) sehingga akan menghasilkan larutan sebanyak 5%
- Larutan natrium thiopental 2,5% diencerkan menggunakan larutan aquabides (500
mg dalam 20 ml aquabides) sehingga akan menghasilkan larutan sebanyak 2,5%

5. - pH Thiopental > 10 karena thiopental merupakan basa kuat


- pH Ketamin 3,5. Adapun yang menyebutkan pH ketamin ini 3,5 – 5,5 dan tersedia
dalam laurat 1%, 5% dan 10%

Anda mungkin juga menyukai