REPOEBLIK INDONESIA
TAHUN 1945
PEMBUKAAN
(PREAMBULE)
Bahwa sesoenggoehnja Kemerdekaan itoe ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itoe, maka penjajahan di atas doenia haroes dihapoeskan, karena tidak sesoeai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan loehuoer, soepaja berkehidoepan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menjatakan dengan ini kemerdekaannya.
OENDANG-OENDANG DASAR
BAB I
BENTOEK DAN KEDAOELATAN
Pasal 1
BAB II
MADJELIS PERMOESYAWARATAN RAKJAT
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
KEKOEASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pasal 4
Pasal 5
(1) Presiden memegang kekoeasaan membentoek oendang-oendang dengan
persetoeddjoean Dewan Perwakilan Rakjat.
(2) Presiden menetapkan peratoeran pemerintah oentoek mendjalankan oendang-
oendang sebagaimana mestinja.
Pasal 6
Pasal 7
Presiden dan Wakil Presiden memegang djabatannya selama masa lima tahun, dan
sesoedahnya dapat dipilih kembali.
Pasal 8
Jika Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakoekan kewajibannja dalam masa
djabatannja, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktoenja.
Pasal 9
Pasal 10
Presiden memegang kekoeasaan jang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laoet
dan Angkatan Oedara
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
BAB IV
DEWAN PERTIMBANGAN AGOENG
Pasal 16
BAB V
KEMENTERIAN NEGARA
Pasal 17
Pasal 18
Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk soesoenan
pemerintahannja ditetapkan dengan oendang-oendang, dengan memandang dan
mengingati dasar permoesjawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak
asal-oesoel dalam daerah-daerah jang bersifat istimewa.
BAB VII
DEWAN PERWAKILAN RAKJAT
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
(1) Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan
peratoeran pemerintah sebagai pengganti oendang-oendang.
(2) Peratoeran pemerintah itu haroes mendapat persetoejoean Dewan Perwakilan Rakjat
dalam persidangan jang berikoet.
(3) Jika tidak mendapat persetoedjoean, maka peratoeran pemerintah itu harus ditjaboet.
BAB VIII
HAL KEOEANGAN
Pasal 23
(1) Anggaran pendapatan dan belandja ditetapkan tiap-tiap tahoen dengan oendang-
oendang. Apabila Dewan Perwakilan Rakjat tidak menyetujui anggaran jang
dioesoelkan pemerintah, maka pemerintah mendjalankan anggaran tahun yang laloe.
(2) Segala pajak oentoek keperloean negara berdasarkan oendang-oendang.
(3) Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan oendang-oendang.
(4) Hal keuangan negara selandjutnja diatur dengan oendang-oendang.
(5) Untuk memeriksa tanggoeng djawab tentang keoeangan negara diadakan suatoe
Badan Pemeriksa Keoeangan, jang peratoerannya ditetapkan dengan oendang-oendang.
Hasil pemeriksaan itoe diberitahoekan kepada Dewan Perwakilan rakjat.
BAB IX
KEKOEASAAN KEHAKIMAN
Pasal 24
(1) Kekoeasaan kehakiman dilakoekan oleh seboeah Mahkamah Agoeng dan lain-lain
badan kehakiman menoeroet oendang-oendang.
(2) Soesoenan dan kekoeasaan badan-badan kehakiman itoe diatoer dengan oendang-
oendang.
Pasal 25
BAB X
WARGA NEGARA
Pasal 26
(1) Jang mendjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain jang disahkan dengan oendang-oendang sebagai warga negara.
(2) Sjarat-sjarat jang mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan oendang-oendang.
Pasal 27
BAB XI
AGAMA
Pasal 29
BAB XII
PERTAHANAN NEGARA
Pasal 30
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wadjib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
(2) Sjarat-sjarat tentang pembelaan diatoer dengan oendang-oendang.
BAB XIII
PENDIDIKAN
Pasal 31
Pasal 32
BAB XIV
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Pasal 33
(1) Perekonomian disoesoen sebagai oesaha bersama berdasar atas asas kekeloeargaan.
(2) Cabang-cabang prodoeksi jang penting bagi negara dan jang mengoeasai hadjat
hidup orang banjak dikoeasai oleh negara.
(3) Boemi dan air dan kekajaan alam jang terkandoeng di dalamnja dikoeasai oleh
negara dan dipergoenakan oentoek sebesar-besar kemakmoeran rakjat.
Pasal 34
BAB XV
BENDERA DAN BAHASA
Pasal 35
Pasal 36
BAB XVI
PEROEBAHAN OENDANG-OENDANG DASAR
Pasal 37
ATOERAN PERALIHAN
Pasal I
Pasal II
Segala badan negara dan peratoeran jang ada masih langsoeng berlakoe, selama beloem
diadakan jang baroe menoeroet Oendang-Oendang Dasar ini.
Pasal III
Oentoek pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia.
Pasal IV
ATOERAN TAMBAHAN
(1) Dalam enam boelan sesoedah akhirnya peperangan Asia Timoer Raya, Presiden
Indonesia mengatur dan menjelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam Oendang-
Oendang Dasar ini.
(2) Dalam enam boelan sesoedah Madjelis Permoesjawaratan Rakjat dibentoek,
Madjelis itoe bersidang oentoek menetapkan Oendang-Oendang Dasar
Nama : Gaezka Attala Hud
Kelas : XI IPS 2