Nasruddin berulang kali mengunjungi para hakim untuk mencapai kesepakatan. Hakim desanya selalu mengatakan dia tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian. Situasi ini terulang kembali pada tahun, ketika Nasruddin berkesimpulan bahwa hakim menuntut suap, padahal dia tahu bahwa suap itu dilarang. Maka Nasruddin memutuskan untuk menyerahkan keputusan itu sendiri kepada hakim.
Nasruddin menyiapkan laras. Dia mengisi tong hampir penuh dengan
kotoran sapi. Kemudian mengoleskan beberapa sentimeter mentega di atasnya. Laras itu dibawa ke hadapan seorang hakim pada tahun. Saat itu, hakim dengan cepat menjadi kosong dan butuh waktu jam untuk menandatangani persetujuan Nasruddin.
Hakim tersenyum lebar: "Oh, jangan terlalu banyak berpikir."
Hakim memotong mentega dan mencicipinya. "Wah, enak benar mentega ini!" "Yah," jawab Nasrudin, "Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam!"
Dan berlalulah Nasrudin.
Tenda Hilang Justin dan Harry sedang mengikuti perkemahan musim semi. Di tengah malam, Justin terbangun dan membangunkan Harry.
"Tenang...Harry...lihat ke langit dan katakan padaku apa yang kau lihat."
"Aku bisa melihat sejuta bintang, Justin," kata Harry.
"Apa kesimpulannya? Harry?" Harry berpikir sejenak.
Berdasarkan astronomi, ada jutaan galaksi dan mungkin milyaran
planet. Astrologi memberi tahu kita bahwa Saturnus ada di Leo. Dari situ kami menyimpulkan bahwa waktunya sudah mendekati jam 3:30 pagi, tetapi dari meteorologi kami pikir besok akan menjadi hari yang baik. Dia bertanya.
"Harry, seseorang mencuri tenda!" kata Justin, menepuk bahu Harry.
Ketika mereka menyadari bahwa tenda mereka telah dicuri, mereka
panik dan mencarinya kemana-mana. Jadi ceritanya berakhir.