Selamat berkunjung kembali di blog Kumpulan Ilmu dan Seputar Informasi Terkini.
Melanjutkan publikasi bertema seputar Humor, Cerita dan Kisah Sufi. Pada kesempatan yang
berbahagia ini kami akan berbagi posting singkat tentang Kisah Nasrudin Hoja. Untuk lebih
lengkapnya silakan Sobat menengok posting sebelumnya, tentang "Humor, Cerita dan Kisah
Sufi Nasrudin Hoja bag 2 atau Biografi Singkat Nasrudin Hoja + Cerita Bag 1".
Daftar isi cerita (klik list untuk melompat pada cerita yang di inginkan)
1. Jatuh ke Kolam
2. Pada Sebuah Kapal
3. Jubah Hitam Kematian
4. Pelayan Raja
5. Sama Rata Sama Rasa
6. Manipulasi Data Sorban
7. Konsistensi Umur
8. Bahasa Kurdi
9. Harga Kebenaran
Jatuh
ke
Kolam
Nasrudin hampir terjatuh ke kolam. Tapi orang yang tidak terlalu dikenal berada di dekatnya,
dan kemudian menolongnya pada saat yang tepat. Namun setelah itu, setiap kali bertemu
Nasrudin orang itu selalu membicarakan peristiwa itu, dan membuat Nasrudin berterima
kasih
berulang-ulang.
Suatu hari, untuk yang kesekian kalinya, orang itu menyinggung peristiwa itu lagi. Nasrudin
mengajaknya ke lokasi, dan kali ini Nasrudin langsung melompat ke air.
"Kau lihat! Sekarang aku sudah benar-benar basah seperti yang seharusnya terjadi kalau
engkau
dulu
tidak
menolongku.
Sudah,
pergi
sana!"
================================
Pada
Sebuah
Kapal
Nasrudin berlayar dengan kapal besar. Cuaca cerah menyegarkan, tetapi Nasrudin selalu
mengingatkan orang akan bahaya cuaca buruk. Orang-orang tak mengindahkannya. Tapi
kemudian cuaca benar-benar menjadi buruk, badai besar menghadang, dan kapal terombang
ambing nyaris tenggelam. Para penumpang mulai berlutut, berdoa, dan berteriak-teriak minta
tolong. Mereka berdoa dan berjanji untuk berbuat sebanyak mungkin kebajikan jika mereka
selamat.
"Teman-teman!" teriak Nasrudin. "Jangan boros dengan janji-janji indah! Aku melihat
daratan!"
================================
Jubah
Hitam
Kematian
Nasrudin berjalan di jalan raya dengan mengenakan jubah hitam tanda duka, ketika seseorang
bertanya, "Mengapa engkau berpakaian seperti ini, Nasrudin? Apa ada yang meninggal."
"Yah,"
kata
sang
Mullah,
"Bisa
saja
terjadi
tanpa
kita
diberi
tahu."
================================
Pelayan
Raja
Nasrudin menjadi orang penting di istana, dan bersibuk mengatur urusan di dalam istana.
Suatu hari raja merasa lapar. Beberapa koki menyajikan hidangan yang enak sekali.
"Tidakkah ini sayuran terbaik di dunia, Mullah ?" tanya raja kepada Nasrudin.
"Teramat
baik,
Tuanku."
Maka raja meminta dimasakkan sayuran itu setiap saat. Lima hari kemudian, ketika koki
untuk yang kesepuluh kali memasak masakan yang sama, raja berteriak:
"Singkirkan
semuanya!
"Memang
sayuran
terburuk
"Tapi belum satu minggu yang lalu
"Memang
benar.
Tapi
saya
Aku
benci
makanan
ini!"
di
dunia,
Tuanku."
ujar
Nasrudin.
engkau mengatakan bahwa itu sayuran terbaik."
pelayan
raja,
bukan
pelayan
sayuran."
================================
Sama
Rata
Sama
Rasa
Seorang filosof menyampaikan pendapat, "Segala sesuatu harus dibagi sama rata."
"Aku tak yakin itu dapat dilaksanakan," kata seorang pendengar yang skeptik.
"Tapi
pernahkah
engkau
mencobanya
?"
balas
sang
filosof.
"Aku pernah," sahut Nasrudin, "Aku beri istriku dan keledaiku perlakuan yang sama. Mereka
memperoleh
apa
pun
yang
mereka
inginkan."
"Bagus
sekali,"
"Hasilnya
kata
Seekor
sang
keledai
filosof,
yang
baik
"Dan
dan
bagaimana
seorang
istri
hasilnya
yang
?"
buruk."
================================
Manipulasi
Data
Sorban
Nasrudin kehilangan sorban barunya yang bagus dan mahal. Tidak lama kemudian, Nasrudin
tampak menyusun maklumat yang menawarkan setengah keping uang perak bagi yang
menemukan
dan
mengembalikan
sorbannya.
Seseorang protes, "Tapi penemunya tentu tidak akan mengembalikan sorbanmu. Hadiahnya
tidak
sebanding
dengan
harga
sorban
itu."
"Nah," kata Nasrudin, "Kalau begitu aku tambahkan bahwa sorban itu sudah tua, kotor, dan
sobek-sobek."
================================
Konsistensi
Umur
"Berapa
umurmu,
Nasrudin
"Empat
"Tapi
?"
puluh
beberapa
tahun
yang
lalu,
"Aku
kau
tahun."
menyebut
angka
yang
sama."
konsisten."
================================
Bahasa
Kurdi
Tetangga Nasrudin ingin belajar bahasa Kurdi. Maka ia minta diajari Nasrudin. Sebetulnya
Nasrudin juga belum bisa bahasa Kurdi selain beberapa patah kata. Tapi karena tetangganya
memaksa,
ia
pun
akhirnya
bersedia.
"Kita
mulai
"Bagaimana
dengan
sop
panas.
Dalam
dengan
bahasa
sop
Kurdi,
itu
namanya
dingin
Aash."
?"
"Hemm. Perlu diketahui bahwa orang Kurdi tidak pernah membiarkan sop jadi dingin. Jadi
engkau tidak akan pernah mengatakan sop dingin dalam bahasa Kurdi."
================================
Harga
Kebenaran