Anda di halaman 1dari 4

Kisah dan Humor Sufi Nasrudin Hoja Bag 3

Selamat berkunjung kembali di blog Kumpulan Ilmu dan Seputar Informasi Terkini.
Melanjutkan publikasi bertema seputar Humor, Cerita dan Kisah Sufi. Pada kesempatan yang
berbahagia ini kami akan berbagi posting singkat tentang Kisah Nasrudin Hoja. Untuk lebih
lengkapnya silakan Sobat menengok posting sebelumnya, tentang "Humor, Cerita dan Kisah
Sufi Nasrudin Hoja bag 2 atau Biografi Singkat Nasrudin Hoja + Cerita Bag 1".

Daftar isi cerita (klik list untuk melompat pada cerita yang di inginkan)
1. Jatuh ke Kolam
2. Pada Sebuah Kapal
3. Jubah Hitam Kematian
4. Pelayan Raja
5. Sama Rata Sama Rasa
6. Manipulasi Data Sorban
7. Konsistensi Umur
8. Bahasa Kurdi
9. Harga Kebenaran
Jatuh

ke

Kolam

Nasrudin hampir terjatuh ke kolam. Tapi orang yang tidak terlalu dikenal berada di dekatnya,
dan kemudian menolongnya pada saat yang tepat. Namun setelah itu, setiap kali bertemu

Nasrudin orang itu selalu membicarakan peristiwa itu, dan membuat Nasrudin berterima
kasih
berulang-ulang.
Suatu hari, untuk yang kesekian kalinya, orang itu menyinggung peristiwa itu lagi. Nasrudin
mengajaknya ke lokasi, dan kali ini Nasrudin langsung melompat ke air.
"Kau lihat! Sekarang aku sudah benar-benar basah seperti yang seharusnya terjadi kalau
engkau
dulu
tidak
menolongku.
Sudah,
pergi
sana!"
================================
Pada

Sebuah

Kapal

Nasrudin berlayar dengan kapal besar. Cuaca cerah menyegarkan, tetapi Nasrudin selalu
mengingatkan orang akan bahaya cuaca buruk. Orang-orang tak mengindahkannya. Tapi
kemudian cuaca benar-benar menjadi buruk, badai besar menghadang, dan kapal terombang
ambing nyaris tenggelam. Para penumpang mulai berlutut, berdoa, dan berteriak-teriak minta
tolong. Mereka berdoa dan berjanji untuk berbuat sebanyak mungkin kebajikan jika mereka
selamat.
"Teman-teman!" teriak Nasrudin. "Jangan boros dengan janji-janji indah! Aku melihat
daratan!"
================================
Jubah

Hitam

Kematian

Nasrudin berjalan di jalan raya dengan mengenakan jubah hitam tanda duka, ketika seseorang
bertanya, "Mengapa engkau berpakaian seperti ini, Nasrudin? Apa ada yang meninggal."
"Yah,"

kata

sang

Mullah,

"Bisa

saja

terjadi

tanpa

kita

diberi

tahu."

================================
Pelayan

Raja

Nasrudin menjadi orang penting di istana, dan bersibuk mengatur urusan di dalam istana.
Suatu hari raja merasa lapar. Beberapa koki menyajikan hidangan yang enak sekali.
"Tidakkah ini sayuran terbaik di dunia, Mullah ?" tanya raja kepada Nasrudin.
"Teramat
baik,
Tuanku."
Maka raja meminta dimasakkan sayuran itu setiap saat. Lima hari kemudian, ketika koki
untuk yang kesepuluh kali memasak masakan yang sama, raja berteriak:
"Singkirkan
semuanya!
"Memang
sayuran
terburuk
"Tapi belum satu minggu yang lalu
"Memang
benar.
Tapi
saya

Aku
benci
makanan
ini!"
di
dunia,
Tuanku."
ujar
Nasrudin.
engkau mengatakan bahwa itu sayuran terbaik."
pelayan
raja,
bukan
pelayan
sayuran."

================================
Sama

Rata

Sama

Rasa

Seorang filosof menyampaikan pendapat, "Segala sesuatu harus dibagi sama rata."
"Aku tak yakin itu dapat dilaksanakan," kata seorang pendengar yang skeptik.
"Tapi

pernahkah

engkau

mencobanya

?"

balas

sang

filosof.

"Aku pernah," sahut Nasrudin, "Aku beri istriku dan keledaiku perlakuan yang sama. Mereka
memperoleh
apa
pun
yang
mereka
inginkan."
"Bagus

sekali,"

"Hasilnya

kata

Seekor

sang

keledai

filosof,
yang

baik

"Dan
dan

bagaimana
seorang

istri

hasilnya
yang

?"

buruk."

================================
Manipulasi

Data

Sorban

Nasrudin kehilangan sorban barunya yang bagus dan mahal. Tidak lama kemudian, Nasrudin
tampak menyusun maklumat yang menawarkan setengah keping uang perak bagi yang
menemukan
dan
mengembalikan
sorbannya.
Seseorang protes, "Tapi penemunya tentu tidak akan mengembalikan sorbanmu. Hadiahnya
tidak
sebanding
dengan
harga
sorban
itu."
"Nah," kata Nasrudin, "Kalau begitu aku tambahkan bahwa sorban itu sudah tua, kotor, dan
sobek-sobek."
================================
Konsistensi

Umur

"Berapa

umurmu,

Nasrudin

"Empat
"Tapi

?"

puluh
beberapa

tahun

yang

lalu,

"Aku

kau

tahun."
menyebut

angka

yang

sama."

konsisten."

================================
Bahasa

Kurdi

Tetangga Nasrudin ingin belajar bahasa Kurdi. Maka ia minta diajari Nasrudin. Sebetulnya
Nasrudin juga belum bisa bahasa Kurdi selain beberapa patah kata. Tapi karena tetangganya
memaksa,
ia
pun
akhirnya
bersedia.

"Kita

mulai

"Bagaimana

dengan

sop

panas.

Dalam

dengan

bahasa
sop

Kurdi,

itu

namanya

dingin

Aash."
?"

"Hemm. Perlu diketahui bahwa orang Kurdi tidak pernah membiarkan sop jadi dingin. Jadi
engkau tidak akan pernah mengatakan sop dingin dalam bahasa Kurdi."
================================
Harga

Kebenaran

Seperti biasanya, Nasrudin memberikan pengajaran di mimbar. "Kebenaran," ujarnya "adalah


sesuatu yang berharga. Bukan hanya secara spiritual, tetapi juga memiliki harga material."
Seorang murid bertanya, "Tapi mengapa kita harus membayar untuk sebuah kebenaran ?
Kadang-kadang
mahal
pula
?"
"Kalau engkau perhatikan," sahut Nasrudin, "Harga sesuatu itu dipengaruhi juga oleh
kelangkaannya. Makin langka sesuatu itu, makin mahallah ia."

Anda mungkin juga menyukai