Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketentuan Pidana
Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama
3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama
4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
&
S
ering sudah kita mendengar tentang bahaya kanker payudara. Penyakit ini
menjadi ancaman yang menakutkan bagi hampir semua perempuan di dunia,
termasuk di Indonesia. Hal ini sangat beralasan karena angka kejadian kanker
payudara di Indonesia menduduki urutan pertama dari berbagai jenis kanker.
Setiap hari sekitar 1 dari 8 wanita (12%) dapat mengalami kanker payudara dalam
hidupnya. Dan, berdasarkan data dari Globocan 2020, di Indonesia kasus baru kanker
payudara merupakan yang tertinggi jumlahnya, yaitu sebesar 30,8% atau sebesar
65.858 dari total 213.546 kasus baru seluruh kanker wanita.
Walaupun kita telah mengetahui bahaya kanker payudara, sayangnya 70-80% pasien
kanker yang datang ke rumah sakit berada dalam kondisi stadium lanjut. Kanker yang
terlambat dideteksi, didiagnosis, dan dilakukan pengobatan akan mengakibatkan
angka kesembuhan yang rendah bahkan dapat mengakibatkan kematian. Namun
sebaliknya, bila kita dapat mendeteksi sejak awal, maka angka “kesembuhan”nya
akan sangat tinggi dengan biaya pengobatan yang jauh lebih rendah.
Sosialisasi tentang deteksi dini kanker, khususnya kanker payudara, masih perlu
dilakukan secara luas, seperti SADARI periksa payudara sendiri atau SADANIS periksa
payudara klinis. Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat paham tentang penanganan
yang harus dilakukan bila ternyata dalam tubuhnya kedatangan “tamu yang tidak
diundang” ini. Dengan berbekal pengetahuan yang cukup serta pemahaman tentang
kanker payudara, maka masyarakat juga akan lebih berani untuk melakukan
kunjungan deteksi dini, pengobatan, dan upaya medik untuk mengatasi kanker
payudara di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit).
Terkait dengan hal tersebut, maka saya sangat bangga dan mengapresiasi kepada
para ahli yang telah membagi keilmuan dan pengalamannya terkait kanker payudara
dari berbagai sudut pandang. Ucapan selamat serta apresiasi juga disampaikan
kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia yang telah menerbitkan buku yang sangat
berharga dan bermanfaat bagi setiap kalangan masyarakat ini. Semoga dengan
terbitnya buku ini masyarakat lebih peduli untuk memeriksakan dirinya sejak dini.
Dengan demikian, angka kejadian kanker payudara semakin menurun sesuai dengan
meningkatnya pengetahuan masyarakat dan perkembangan teknologi kedokteran
dan kesehatan.
S
ejak 10 tahun terakhir, kanker payudara telah menjadi kanker dengan
jumlah tertinggi di Indonesia dalam hal kasus baru maupun angka
kematian. Yang selalu menjadi masalah terbesar dalam penanganan
kanker payudara adalah tingginya jumlah kasus baru stadium lanjut saat
pertama kali didiagnosis. Sekitar 60% kasus kanker payudara datang pertama kali
ke dokter pada stadium III atau IV.
Sosialisasi tentang deteksi dini kanker payudara telah cukup banyak dilakukan.
Namun, dalam masa pandemi terjadi banyak keterbatasan sehingga sosialisasi
deteksi dini hanya dapat dilakukan secara daring dan tentu saja dengan audiens
yang terbatas.
Saya percaya bahwa buku “Kenali dan Hadapi Kanker Payudara – Panduan Lengkap
untuk Pasien Kanker Payudara” adalah cara terbaik untuk mensosialisasikan
tentang kanker payudara kepada khalayak yang lebih luas. Judulnya memang
Panduan Lengkap untuk Pasien Kanker Payudara, tetapi isi buku ini sangat
komprehensif sehingga sangat baik dibaca oleh khalayak ramai, tidak hanya oleh
pasien kanker payudara.
S
iapa pun tidak akan siap mendapat vonis kanker payudara. Kaget, panik,
merasa umur tinggal sejengkal, dan tidak tau apa yang harus dilakukan.
Dalam kondisi seperti ini, pasien membutuhkan informasi yang tepat. Dengan
mengenali apa dan bagaimana kanker payudara serta terapi apa saja yang
harus dijalani, akan memudahkan pasien dan keluarganya dalam menghadapi
penyakit yang mayoritas menimpa kaum perempuan ini.
Sesuai dengan namanya, buku ini secara lengkap disusun dalam empat bab dengan
redaksi dan ilustrasi yang apik. Dengan demikian, diharapkan memudahkan bagi
kalangan awam, khususnya pasien, untuk memahami berbagai hal mengenai kanker
payudara dan pengobatan yang tepat.
Dengan mengetahui informasi yang benar dari para ahli di bidang kanker payudara,
akan mengurangi risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk berobat.
Pengetahuan dasar yang tepat juga mengurangi ketidakpastian kondisi karena
adanya kesimpangsiuran informasi.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktur Utama RSKD dan Ketua Pengurus
Pusat PERABOI yang telah membantu sehingga buku ini bisa tersusun dengan baik.
Terwujudnya buku ini tak lepas pula dari dukungan PFIZER melalui program ASA
DARA. Untuk itu, secara khusus saya mengucapkan terima kasih.
Selain dari yang telah saya sebutkan di atas, saya pun menyampaikan terima kasih
kepada Tim Editor, Tim Pendamping YKPI, serta secara khusus kepada Ibu Retno
Kustiati & Tim Ilustrator yang penuh dedikasi dan koordinasi yang baik sehingga
buku ini dapat diselesaikan.
Semoga buku ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya pasien kanker payudara.
Kepada para pasien, tetap semangat, penuh optimisme, dan tetap melakukan
pengobatan secara medis!!!
“
Optimisme adalah keyakinan yang mengarah pada pencapaian. Tidak ada
yang bisa dilakukan tanpa harapan dan keyakinan
Helen Keller
K
alimat motivasi dari penyandang disabilitas tuli-netra yang menjadi simbol
perjuangan difabel di Amerika Serikat tersebut, rasanya tepat untuk
disampaikan pada momen terselesaikannya Buku Kenali dan Hadapi
Kanker Payudara – Panduan Lengkap untuk Pasien Kanker Payudara.
Informasi dari narasumber yang tepat mengenai kanker payudara dapat melahirkan
optimisme bagi pasien, sehingga menumbuhkan keyakinan yang mengarah pada
pencapaian. Inilah yang selalu kami –Yayasan Kanker Payudara Indonesia—upayakan
dalam berbagai program kegiatan, salah satunya adalah penerbitan buku ini.
Buku yang terdiri dari empat bab tersebut, semuanya ditulis oleh para dokter spesialis
dan subspesialis di bidangnya masing-masing, dan psikolog yang khusus menangani
pasien kanker payudara. Inilah yang patut kami syukuri. Di tengah kesibukan yang
padat dalam menangani para pasien, mereka masih menyempatkan diri untuk
menulis materi yang sangat bermanfaat bagi pasien kanker payudara maupun
masyarakat umum.
Yang patut menjadi perhatian utama bagi kalangan awam adalah pemahaman
mengenai Skrining dan Deteksi Dini (Bab Pertama). Hal ini sejalan dengan Misi
YKPI yang menekankan pada upaya-upaya promosi dan edukasi mengenai deteksi
dini kanker payudara, dan Target YKPI, antara lain, meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat terhadap kanker payudara. Semua ditujukan untuk
tercapainya Visi YKPI, yakni menuju Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut.
Akhir kata, terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada seluruh Tim Penyusun
Buku. Mohon maaf atas kekurangan yang terjadi di sana-sini. Namun satu harapan
kami, semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat, terutama pasien kanker
payudara.
Bismillahirrahmanirrahim
A
lhamdulillah akhirnya buku ini dapat terealisasi setelah sekian lama saya dan
Tim Editor melakukan berbagai koordinasi baik secara online maupun tatap
muka di era pandemi ini. Tidaklah mudah bagi kami menyusun buku ini di
masa pandemi, tapi segala cara kami kerahkan demi lahirnya Buku “Kenali
dan Hadapi Kanker Payudara – Panduan Lengkap untuk Pasien Kanker Payudara”.
Buku ini lahir atas kerja keras dan kebaikan begitu banyak ahli dari berbagai disiplin
ilmu yang penuh ketulusan dan keikhlasan memberikan kontribusi baik berupa ilmu,
waktu, pemikiran, tenaga, materi, semangat, maupun doa.
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia,
Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia, Pusat Kanker Nasional Rumah Sakit
Kanker Dharmais, dan Pfizer - ASA DARA, yang telah memberikan dukungan yang amat
besar baik secara moril maupun materi. Dengan demikian, kami sebagai Tim Editor
dapat menyelesaikan penyusunan buku dengan baik dan efisien.
Buku ini merupakan rangkuman dari beberapa kuliah, buku, dan hasil penelitian terkini
yang berkaitan dengan kanker payudara. Dibuat dalam kalimat yang sesederhana
mungkin sehingga diharapkan para pasien dan juga keluarga yang awam akan bahasa
medis dapat mengerti dan memahami isi dalam buku ini.
Kami berharap agar pasien kanker payudara dapat termotivasi dan mendapat keyakinan
bahwa penyakit ini memiliki harapan untuk sembuh, dapat ditangani dengan baik, dan
meningkatkan kualitas hidup pasien. Buku ini juga didedikasikan sebagai panduan untuk
keluarga dan kerabat yang mendampingi pasien, serta dapat digunakan oleh dokter dan
tenaga medis lainnya dalam membantu diagnosis dan tata laksana kanker payudara.
Seiring optimisme kami bahwa buku ini akan membantu untuk memotivasi, tata laksana,
dan edukasi pasien, kami juga sadar begitu banyak kekurangan yang ada dalam buku ini.
Untuk itu, mohon maaf atas segala kesalahan serta kekurangan.
Daftar Isi
Skrining dan Deteksi Dini
02
Kanker Payudara Stadium
Dini
04
Keadaan-Keadaan Khusus
Daftar Lampiran
• Stadium Kanker
Payudara 181
pada Kanker Payudara
• Panduan Singkat
dr. Vinesia Lestari Riddi, Sp.PA Layanan BPJS
Diagnostik Patologi Anatomi Kesehatan 187
dan Imunohistokimia 133 • Profil dan Sejarah 191
dr. Bob Andinata, Sp.B(K)Onk
Yayasan Kanker
Payudara Indonesia
Pemantauan Pascaterapi 143
Dr.dr. Demak Lumban Tobing, Sp.PK Profil Kontributor 195
& dr. Resti Anggun Pertiwi, Sp.PK,
M.Biomed
Pemeriksaan Laboratorium Profil Tim Editor 202
untuk Kanker payudara 147
Kenali dan Hadapi Kanker Payudara | 11
Skrining dan Deteksi Dini
Skrining dan Deteksi Dini Mengenali Kelainan pada Payudara
K
elainan pada payudara benjolan atau yang disebut tumor
dapat dikenali dengan cara dalam istilah medis. Jadi benjolan atau
yang sangat sederhana, yang teraba pada payudara bisa benar
yaitu pemeriksaan payudara tumor atau hanya kelanjar susu saja.
sendiri (SADARI) secara teratur satu Keraguan dan ketakutan yang timbul
bulan sekali. Dengan mengenali struktur ketika teraba benjolan sebaiknya
payudara, diharapkan perubahan dilanjutkan dengan pemeriksaan
yang teraba dapat diketahui. Kelainan payudara klinis (SADANIS) pada
payudara yang teraba biasanya berupa tenaga medis.
Tidak Disarankan
teraba benjolan. untuk tetap
SADARI teratur.
Tidak ada gejala
keluar cairan dari Skrining mamografi
puting susu. mulai usia 40 tahun
Skema Identifikasi
Kelainan Payudara
Teraba benjolan
ketika SADARI. Pemeriksaan :
USG Pemeriksaan
Lanjutkan SADANIS. lanjutan mamografi
Kista
Pemeriksaan lanjutan Tumor jinak dan MRI bila ada
yang disarankan Tumor ganas indikasi.
oleh tenaga
medis.
monster.com.
Ultrasonografi
Mamografi
m
.co
ing
gw
pn
“
Setelah mengetahui manfaat bebe-
rapa alat untuk pemeriksaan
payudara, maka kita dapat membagi
penggunaannya menjadi diagnostik Semakin dini
dan skrining. Pemeriksaan diagnostik
dilakukan untuk penilaian benjolan
kanker ditemukan,
atau tumor payudara. Sementara, semakin baik hasil
skrining diperuntukkan pada penilaian pengobatan.
pada payudara tanpa benjolan.
Pendahuluan
P
ayudara merupakan organ (pertumbuhan sel-sel baru). Tumor dapat
berupa kelenjar yang terdapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor
pada dada. Ia terdiri atas ganas inilah yang disebut sebagai
kelenjar dan saluran susu, kanker.
lemak, saraf, pembuluh darah, serta
jaringan penunjang lainnya. Di belakang Penyebab dari kanker payudara belum
payudara, terdapat otot-otot dada diketahui secara pasti. Namun, beberapa
yang berfungsi menopang payudara. Di literatur menyebutkan, ada beberapa
samping itu, terdapat komplek kelenjar faktor risiko yang dapat meningkatkan
getah bening (KGB) yang terdapat di angka kejadian kanker payudara.
sekitar payudara, yaitu ketiak dan leher Faktor risiko ini dibagi menjadi faktor
bagian bawah (supraclavicular). risiko yang dapat dikontrol dan yang
tidak dapat dikontrol.
Kanker perlu dibedakan dengan
tumor. Secara umum, tumor adalah Menurut data Globocan 2020, kejadian
benjolan yang dapat disebabkan oleh kanker payudara masih menempati
peradangan, metabolik, atau neoplasma urutan pertama dari seluruh jenis
Menopause Menarche
terlambat <12 tahun
>55 tahun
Mendapat Pernah
terapi operasi
hormonal tumor jinak
yang lama payudara
dengan mudah dan cepat. Sementara bertambah tinggi pada usia 40 tahun,
deteksi dini adalah suatu upaya kemudian melandai di usia 70 tahun.
menemukan penyakit sedini mungkin Berdasarkan hal ini, program skrining
pada individu dengan gejala sehingga di Indonesia difokuskan pada perem-
tingkat keberhasilan terapi lebih puan usia di atas 30 tahun, sedangkan
optimal. pada usia di atas 40 tahun sebaiknya
dilakukan skrining satu tahun sekali.
Hampir di semua negara, insiden
kanker payudara invasif sangat Rekomendasi skrining pada individu
sedikit pada perempuan dengan umur tanpa gejala, menurut NCCN (National
di bawah 30 tahun. Insidens akan Comprehensive Cancer Network), dibagi
meningkat pada usia 30 tahun ke atas, berdasarkan dua kelompok umur, yakni:
Usia Usia
<40 ≥40
tahun tahun
Langkah pertama
Wanita sebaiknya melakukan SADARI pada
posisi duduk atau berdiri menghadap cermin,
tangan lurus ke bawah.
Pertama kali dapat dilakukan inspeksi dari
kedua payudara, apakah didapatkan kelainan
seperti payudara yang tidak simetris,
perbedaan warna seperti kemerahan, iritasi,
bengkak, kerutan pada kulit payudara, kulit
payudara yang menyerupai kulit jeruk dan
puting yang masuk ke arah dalam.
Langkah kedua
Setelah melakukan langkah pertama,
selanjutnya dilakukan pemeriksaan
dengan mengangkat kedua lengan ke atas
dengan tujuan dapat melihat kelainan
payudara yang berada di bagian bawah.
Angkat kedua lengannya lurus melewati
kepala, lalu perhatikan, apakah didapatkan
kelainan seperti payudara yang tidak simetris,
perbedaan warna seperti kemerahan, iritasi,
bengkak, kerutan pada kulit payudara, kulit
payudara yang menyerupai kulit jeruk dan
puting yang masuk ke arah dalam.
Langkah ketiga
Setelah melakukan langkah pertama dan
kedua, selanjutnya dilakukan pemeriksaan
dengan mengecakkan kedua tangan di
pinggang, pada posisi ini diharapkan otot
dada kontraksi sehingga dapat dinilai
apakah kelainan payudara terdapat di
bagian dasar payudara.
Kedua tangan dapat diletakkan di pinggang,
lalu dapat perhatikan, apakah didapatkan
kelainan seperti payudara yang tidak simetris,
perbedaan warna seperti kemerahan, iritasi,
bengkak, kerutan pada kulit payudara, kulit
payudara yang menyerupai kulit jeruk dan
puting yang masuk kearah dalam.
Langkah keempat
Pada langkah ini, akan dilakukan
pemeriksaan dengan meraba payudara
sendiri, menggunakan tangan kanan untuk
memeriksa payudara kiri, dan sebaliknya.
Rekatkan jari-jari, lalu raba payudara dengan
gerakan melingkar searah jarum jam, hingga
berakhir pada puting. Setelah itu lakukan
penekanan pada puting untuk mengetahui
apakah didapatkan cairan yang keluar.
Langkah kelima
Pada langkah terakhir ini, bertujuan untuk meraba adanya
kelainan pada kelenjar getah bening di ketiak, sekitar tulang
selangka, dan di bawah leher.
Angkat lengan dan letakkan telapak tangan di bawah
kepala, lakukan perabaan pada daerah ketiak secara
perlahan, apakah ada benjolan atau kelainan lainnya.
Setelah itu pindahkan jari-jari ke bagian bawah leher dan
tulang selangka. Lakukan langkah ini pada sisi lainnya.
Langkah ketiga:
Pemeriksaan Mamografi
Tes Genetik
Pemeriksaan lain yang juga dapat BRCA2. Gen ini berfungsi mencegah
dilakukan adalah tes genetik. pertumbuhan sel yang tidak
Kanker payudara dibagi menjadi terkendali, serta memperbaiki sel
sporadic dan familial. Pemeriksaan yang rusak. Akan tetapi, jika terjadi
ini dilakukan lebih awal dengan mutasi, gen ini dapat meningkatkan
tujuan untuk menilai risiko individu risiko terjadinya kanker payudara.
mengalami kanker payudara dengan Pemeriksaan genetik BRCA dapat
melihat apakah ada mutasi gen. dilakukan menggunakan darah atau
Setiap orang memiliki gen BRCA1 dan liur.
“
Kanker perlu dibedakan dengan
tumor. Secara umum, tumor adalah
benjolan yang dapat disebabkan
oleh peradangan, metabolik, atau
neoplasma (pertumbuhan sel-sel
baru). Tumor dapat bersifat jinak
maupun ganas. Tumor ganas inilah
yang disebut sebagai kanker.
Kanker Payudara
Stadium Dini
Kanker Payudara Stadium Dini Diagnosis, Terapi Bedah, dan Terapi Sistemik
Pendahuluan
K
anker payudara merupakan demikian? Jawabannya sederhana,
keganasan pada jaringan karena sebagian besar penderita
payudara yang dapat kanker payudara datang ke fasilitas
berasal dari epitel duktus medis pada stadium lanjut.
maupun lobulusnya.
Keterlambatan diagnosis kanker
Sejak lima tahun terakhir, kanker payudara sangat berpengaruh pada
payudara merupakan kanker yang tingkat keberhasilan pengobatan dan
paling banyak diderita wanita di besarnya biaya pengobatan. Kanker
Indonesia. Data Kemenkes RI (2019) payudara yang dideteksi pada stadium
menunjukkan angka kejadian kanker dini memiliki kemungkinan sembuh
payudara pada wanita Indonesia adalah hingga 95% dengan biaya pengobatan
42,1 per 100.000 penduduk. Indonesia yang tidak terlalu besar. Oleh karena
menempati posisi ke-8 kasus terbanyak itu, deteksi dini kanker payudara
di Asia Tenggara. Kanker payudara dilanjutkan dengan terapi yang tepat
juga menjadi penyebab kematian sangat penting dalam manajemen
utama wanita akibat kanker. Mengapa kanker payudara.
Payudara adalah organ di bagian depan Perubahan pada sel di jaringan payudara
dada yang terdiri dari jaringan lemak, dapat terjadi karena pengaruh
jaringan ikat, dan kelenjar susu beserta berbagai faktor, mulai dari faktor
salurannya. Jaringan payudara tumbuh keturunan, hormon, sampai gaya hidup.
dipengaruhi oleh hormon estrogen Perubahan pada jaringan payudara tidak
selama pubertas dan akan menyusut selalu berarti kanker.
saat menopause saat kadar hormon Faktanya, 9 dari 10 benjolan di payudara
estrogen dalam darah menurun. bukan kanker.
Fibroadenoma
Fibroadenoma, tumor jinak payudara, adalah benjolan
payudara padat dengan permukaan licin dan mudah
digerakkan. Biasanya dijumpai pada wanita usia 20-30
tahun. Fibroadenoma jarang berubah menjadi kanker.
Biasanya dokter akan memonitor ukuran fibroadenoma
dalam jangka waktu tertentu. Bila fibroadenoma tetap
membesar dan menyebabkan rasa tidak nyaman,
fibroadenoma akan diangkat melalui operasi.
Penyakit Fibrokistik
(Fibrocystic Disease)
Tumor Filodes
Tumor Filodes adalah tumor payudara dengan perilaku yang sulit diprediksi.
Sekitar 10% dapat menyebar dan ini dapat terjadi pada tumor Filodes yang secara
histologis ganas maupun jinak.
Luka pada puting susu yang tidak sembuh normal menjadi tertarik ke dalam (nipple
dalam 6 bulan, apalagi bila disertai inversion). Keadaan ini mungkin gejala
dengan perubahan kulit payudara dapat kanker bila puting menjadi tertarik ke
merupakan gejala kanker. Keluarnya dalam seluruhnya, tidak dapat lagi
cairan dari puting berupa cairan warna ditarik keluar, kulit puting terasa kering
merah atau kecoklatan. Cairan ini dapat (gatal, terdapat kulit yang menebal) dan
keluar sendiri atau baru keluar bila berubah warna, serta teraba adanya
puting ditekan. Puting yang tadinya benjolan di balik puting.
Perhatian
Bila ditemukan tanda-tanda yang disebutkan di atas,
seringkali kanker sudah sampai pada stadium yang lebih
lanjut. Sehingga hal yang penting adalah pergi memerik-
sakan diri ke dokter bila:
Ada Benjolan Keluar cairan dari puting Rasa tidak nyaman atau
bukan pada masa berbeda pada payudara
menyusui dan puting
Core Biopsy
Bila seluruh pemeriksaan tidak
Core Biopsy sangat mirip dengan Biopsi menghasilkan diagnosis pasti kanker,
Jarum Halus tetapi menggunakan jarum maka wanita akan dirujuk ke dokter bedah
lebih besar. Dengan bius lokal, dibuat untuk menjalani biopsi bedah. Sebaliknya
irisan kecil di kulit payudara dan sedikit bila hasil pemeriksaan sebelumnya
jaringan payudara diambil. Beberapa menunjukkan tanda pasti kanker, biasanya
jenis benjolan lebih cocok untuk tidak perlu dilakukan biopsi bedah. Dokter
didiagnosis dengan core biopsy karena bedah akan menjelaskan pilihan terapi
bentuknya. kepada pasien.
Terapi Sistemik
“
Tidak semua pasien kanker payudara membutuhkan terapi sistemik berupa
kemoterapi, terapi hormonal, atau terapi target saja atau kombinasi ketiganya.
Penentuan kebutuhan jenis terapi sistemik ditentukan oleh hasil pemeriksaan
patologi anatomi dan imunohistokimia. Keputusan jenis terapi didiskusikan dan
diputuskan bersama antara pasien dan dokter ahli bedah onkologi.
2. Kontraindikasi reaktif:
Sayatan ditandai b
dengan posisi
tegak
a Sayatan
medis
Sayatan
retraksi biopsi
kulit untuk sebelumnya
penanganan
jaringan sayatan
lateral
diseksi dan
kontrol perda-
rahan dicapai
jaringan kelenjar dengan elektro-
getah bening kulit ditarik un-
tuk mengekspos kauter
dan lemak kelenjar getah
diangkat bening ketiak
d
jaringan
payudara kulit diaproksimasi
diangkat
Simple Mastectomy
Indikasi:
a. Tumor Filodes
b. Kanker payudara stadium lanjut Indikasi:
dengan tujuan paliatif Stadium dini/awal yang tidak memenuhi
c. Penyakit Paget syarat untuk Tindakan Breast-Conserving
d. DCIS Surgery (BCS) dengan jarak tumor ke kulit
> 2cm.
Metastasectomy
Skin Sparing Mastectomy
Tindakan operasi pengangkatan tumor
Tindakan operasi mengangkat seluruh metastasis pada kanker payudara di
jaringan payudara dan komplek puting- jaringan tubuh lainnya. Dilakukan pada
areola dengan mempertahankan kulit pasien dengan kondisi umum cukup
semaksimal mungkin, dan mengangkat baik dan perkiraan masa bebas penyakit
seluruh kelenjar aksila level I dan II. >36 bulan.
Keuntungan Kerugian
Indikasi Kontraindikasi
Flap
Removed
Flap
Repositioned
Indikasi:
Flap
a. Menggantikan defek pada parsial
Removed mastektomi,
b. Menggantikan defek pada total
mastektomi pada ukuran payudara
Flap Removed
(pedicled flap)
kecil dan sedang,
c. Tindakan tambahan pada
rekonstruksi implant/silicon,
d. Pasien yang tidak cocok untuk
rekonstruksi dengan TRAM flap,
Kontraindikasi:
Kemoterapi dan
Efek Samping
Dr. dr. Noorwati Sutandyo, SpPD-KHOM, FINASIM
T
erdapat beberapa macam Secara umum, terapi sistemik untuk
terapi yang diberikan kanker payudara dibagi menjadi empat
untuk menangani kanker kelompok: kemoterapi, terapi hormonal,
payudara. Secara umum, terapi target, dan imunoterapi. Pada
terapi yang diberikan dibagi tulisan ini, akan dibahas berbagai jenis
menjadi tiga kelompok besar, yakni terapi sistemik yang dapat diberikan
pembedahan, penyinaran (radioterapi), untuk pasien kanker payudara, alasan
dan terapi sistemik. Dari tiga kelompok pemberiannya, dan efek samping yang
besar ini, pasien kanker payudara mungkin mungkin timbul selama pemberian
saja diberikan ketiga jenis terapi, tetapi terapi.
mungkin juga hanya diberikan salah satu
atau dua terapi saja. Hal ini tergantung Khusus untuk imunoterapi, terapi ini
pada stadium kanker, jenis kanker merupakan jenis terapi sistemik kanker
payudara, hasil pemeriksaan molekuler, yang relatif masih baru. Terapi jenis ini
hasil pemeriksaan laboratorium, keadaan bekerja dengan menstimulasi sistem
individual pasien, dan juga akses atau imun (sistem pertahanan tubuh) milik
ketersediaan terhadap jenis-jenis terapi. pasien sendiri, untuk dapat mengenali,
mendeteksi dan menghancurkan sel-
Terapi sistemik merupakan jenis sel kanker. Kanker biasanya berhasil
terapi kanker yang diberikan melalui memengaruhi sistem imun tubuh
obat yang diminum atau diinfuskan pasien agar tidak dapat menyerang sel
melalui pembuluh darah dan kemudian kanker, dan “menipu” sistem imun untuk
mencapai seluruh tubuh. Pemberian mengira bahwa sel kanker adalah sel
terapi sistemik biasanya dilakukan di normal milik tubuh pasien sendiri. Jenis
rumah sakit, dan mungkin dilakukan obat yang sudah ada saat ini, antara
secara rawat inap atau rawat jalan, lain, pembrolizumab dan atezolizumab.
tergantung pada kombinasi obat-
obatan yang diberikan. Terapi ini dapat Kemoterapi
diberikan sebelum, setelah, atau
bersamaan dengan jenis terapi kanker Kemoterapi merupakan pengobatan
lainnya. yang bertujuan untuk menghancurkan
4. Jenis Platinum, contoh obat: saat ini sudah banyak obat-obatan yang
carboplatin, cisplatin dapat digunakan untuk mencegah dan
mengatasi rasa mual dan muntah yang
Efek Samping Kemoterapi terjadi akibat pemberian obat kemoterapi.
• Hand-foot Syndrome
• Kerontokan Rambut
https://thermavue.co.uk/
kanker. Nama lain radioterapi adalah
terapi radiasi, radiasi atau terapi dengan
sinar-X dosis tinggi.
• Katakan pada dokter Anda Efek samping akut yang sering terjadi:
obat-obatan yang diminum
sebelum radiasi agar dokter Penanganan masalah fatigue
Anda mengetahui Anda minum
obat-obatan lain, seperti; vitamin,
aspirin, obat-obatan herbal.
• Hilangnya gejala fatigue ini Sebagian besar reaksi kulit akan hilang
berbeda antara satu pasien dan beberapa minggu setelah radiasi
pasien lainnya. Mintalah surat selesai. Namun, pada beberapa kasus
istirahat pada dokter agar Anda kulit di daerah radiasi tetap lebih gelap
dapat istirahat selama radiasi bila dari sekitarnya. Anda harus merawat
diperlukan. kulit Anda dengan sebaik mungkin.
Anda. Jadwal konsul Anda tergantung pulih dan jangan terlalu terburu-buru
pada terapi apa yang akan Anda jalani melakukan aktivitas rutin.
selanjutnya.
Efek Kemoterapi
dan Radiasi pada Kulit
dr. Danang Tri Wahyudi, Sp.KK, FINSDV, FAADV
“
Gunakan pelembab segera setelah
mandi untuk menjaga kulit tetap
terhidrasi dengan baik
Kesimpulan
“
Toksisitas pada kulit sebagai Penggunaan produk
efek samping terapi antikanker
skin care yang tepat
dapat berdampak pada kelanjutan
terapi kanker dan memengaruhi
dapat mencegah dan
kualitas hidup pasien. Berdasarkan mengendalikan reaksi
pertimbangan para ahli, semua kulit yang timbul.
reaksi kulit yang berkaitan dengan
terapi antikanker diakibatkan oleh
disfungsi barier kulit. Oleh karena itu,
mempertahankan fungsi barier kulit
dengan menggunakan produk skin
care yang tepat, dapat mencegah dan
mengendalikan tingkat keparahan
dari gejala reaksi kulit yang timbul.
Premedikasi dengan kortikosteroid
dan antihistamin dapat mengurangi
presentasi reaksi alergi akut dan
komplikasi dermatologi.
Kanker Payudara
Stadium Lanjut dan Paliatif
52 | Kenali dan Hadapi Kanker Payudara
Kanker Payudara Stadium Lanjut dan Paliatif Gambaran pada Stadium Lanjut
Metastatis
Kanker Payudara Stadium IV Otak
Paru-paru
Metastatis Ganda
Pembengkakan
Lymph
Hati
Tulang
Tumor dalam
berbagai
ukuran
0 1 2 3 4
Aktif penuh, Kesulitan Mampu Mampu Sama sekali
dapat untuk berjalan dan mengurus tidak
melakukan aktivitas fisik mengurus diri secara mampu
semua berat, tetapi diri, tetapi terbatas. mengurus
kegiatan mampu tidak mampu Lebih dari diri.
tanpa berjalan dan melakukan 50% waktu Sepenuhnya
batasan, mengerjakan pekerjaan bangun ada ada di
seperti saat pekerjaan ringan. 50% di kursi roda tempat
belum sakit. ringan di dari waktu atau tempat tidur atau
rumah atau bangun ma- tidur kursi roda.
di kantor sih mampu
berjalan dan
bergerak
“
dan memiliki prognosis paling baik,
Terapi Sistemik
Terapi Lokal
Penutup
Katarzyna Bialasiewicz / iStock
“
bukan berarti tidak bisa lagi diobati.
Tujuan pengobatan diubah, bukan
hanya untuk menyembuhkan
tetapi juga memelihara dan
Tujuan pengobatan
meningkatkan kualitas hidup melalui
berbagai modalitas pengobatan pasien kanker payudara
untuk mencegah/memperlambat stadium lanjut bukan hanya
penyebaran dan untuk mengurangi untuk menyembuhkan,
nyeri atau ketidaknyamanan. Terapi tetapi juga memelihara
terbaik untuk kasus kanker payudara dan meningkatkan
stadium lanjut adalah terapi yang kualitas hidup pasien,
didesain secara individual, sesuai
sambil menghargai
riwayat penyakit dan pengobatan
sebelumnya, kondisi kankernya saat keinginan pasien.
ini, sambil menghargai keinginan
pasien.
Perawatan Paliatif
Dr. dr. Maria Astheria Witjaksono, MPALLC (FU)
“
dalam keluarga. Pasti salah nih
dokternya. Saya mau cari dokter lain di
luar negeri”. Hal ini bisa berlangsung
satu sampai beberapa minggu. Penerimaan akan kanker tidak
Penyangkalan merupakan bentuk akan berarti tanpa diikuti
pertahanan diri untuk menunda oleh penyesuaian pola hidup
kecemasan dan kepanikan, serta terhadap kondisi yang ada.
menentramkan diri. Setelah melewati
masa penyangkalan, pasien akan
menyadari dirinya memiliki kanker
dan masuk dalam fase marah. Marah Selanjutnya fase penerimaan, yang
kepada diri sendiri, orang lain, bahkan ditandai dengan pertanyaan-
kepada Tuhan. “Kenapa saya? Ini tidak pertanyaan seperti: “Apa yang akan
adil. Kenapa bukan mereka yang terjadi? Berapa lama? Apa yang
hidupnya tidak sehat yang kena kanker. harus aku lakukan?” Pasien mampu
Saya seharusnya tidak sakit”. Pada fase menerima kehilangan-kehilangan yang
ini pasien cepat merasa tersinggung, dialami, kondisi baru yang harus
banyak menuntut, mengkritik, dijalani, tidak melihat lagi ke belakang
mengomel, agresif, frustrasi, atau tetapi fokus pada apa yang akan terjadi
cemas. ke depan dan berhenti melawan.
Selanjutnya fase marah bisa diikuti Penerimaan akan kanker tidak akan
fase tawar-menawar. Pada fase ini berarti tanpa diikuti oleh penyesuaian pola
pasien sudah semakin menyadari hidup terhadap kondisi yang ada. Adaptasi
bahwa dirinya memang memiliki ditandai dengan perubahan pikiran,
kanker. “Seandainya saya... Saya pasti sikap, aktifvitas dan prioritas. Perasaan
sembuh... Beri saya kesembuhan… lega mengikuti fase adaptasi dengan
Kalau sembuh saya akan….” Pasien marasakan energi baru, melakukan hal hal
baru, pergaulan baru untuk mendapatkan dan penyakit penyerta, juga kualitas
dukungan dan menikmati hidup baru hidup pasien.
bersama kanker.
Kualitas hidup meliputi aspek fisik,
psikologis, sosial, dan spiritual. Gejala
Keberhasilan Pengobatan dan
fisik, gangguan psikologis, kesulitan
Kualitas Hidup
sosial, dan masalah spiritual yang
Pengobatan kanker memiliki tidak ditangani baik akan menurunkan
berbagai tujuan, seperti kesembuhan, kualitas hidup pasien. Keempat aspek
pertumbuhan kanker yang terkontrol, ini saling berhubungan satu sama lain.
peningkatan angka harapan hidup, Gejala fisik yang tidak ditata laksana
perbaikan kualitas hidup, pengurangan dengan baik, akan menimbulkan atau
penderitaan dan beban akibat meningkatkan gangguan psikologis,
penyakit. Keberhasilan pengobatan kesulitan sosial atau masalah spiritual.
kanker selain ditentukan oleh jenis Demikian juga sebaliknya, gangguan
kanker, tingkat keganasan, kualitas psikologis, kesulitan sosial atau
dan ketaatan terhadap pengobatan masalah spiritual bisa menimbulkan
yang diberikan, kondisi umum pasien, atau meningkatkan gejala fisik.
Dalam hal ini perawatan paliatif ada lagi yang dapat kami lakukan”
mengusahakan agar pasien dapat (Twycross, 2004).
mendapatkan perawatan akhir
kehidupan dan meninggal di tempat Perawatan Paliatif diberikan dengan
yang sesuai dengan keinginnanya. memegang prinsip-prinsip sebagai
Selain itu, kekhususan perawatan berikut:
paliatif adalah perannya dalam
mengurangi potensi terapi yang tidak a. Affirm life and regards dying as
sesuai dengan tujuan penatalaksanaan normal process (memegang teguh
kanker stadium terminal. kehidupan dan menempatkan
kematian sebagai proses normal).
“
b. Aims to neither hasten nor
postpone death (tidak bertujuan
mempercepat atau menghambat
Perawatan Paliatif berfokus
kematian).
pada penatalaksanaan gejala,
komunikasi tentang tujuan
c. Gives the patient a central role in
pengobatan yang selalu
decision making (Memberikan
mengikuti perjalanan kondisi
pasien peranan yang terpenting
dan perjalanan penyakit, dan
dalam pengambilan keputusan).
dukungan kepada pasien
dan keluarga d. Provide relief from distressing
Beek, et al 2016 symptoms (Memberikan tatalaksana
gejala yang menimbulkan stres).
“
www.infectiousdiseaseadvisor.com/
paliatif lebih panjang. Hal ini menjadi keinginan pasien dalam advanced
dasar ASCO untuk melibatkan directives, mengurangi biaya pera-
secara rutin perawatan paliatif watan, tetapi tidak berbeda pada
dalam penatalaksanaan kanker yang kualitas hidup dan overall survival
komprehensif di Amerika. (Humphreys & Harman, 2014).
Menurut Kaasa, perawatan paliatif
Faktor-faktor yang berhubungan mampu mengurangi pengobatan
dengan meningkatnya harapan kanker yang tidak diperlukan atau
hidup pasien kanker yang sia-sia (Kaasa, 2015).
mendapatkan perawatan paliatif
adalah: penatalaksanaan gejala yang Pada penelitian dengan perawatan
adekuat sehingga meningkatkan paliatif yang berdasar model home-
toleransi terhadap pengobatan based, didapatkan manfaat lebih
kanker, menurunnya gejala fisik rendahnya kunjungan ke unit gawat
seperti nyeri, mual dan sesak napas; darurat dan perawatan di rumah
berkurangnya gejala psikologis sakit serta biaya perawatan. Pada
misalnya cemas dan depresi; pasien rawat jalan yang secara
serta menurunnya morbiditas dan bersama mendapatkan pengobatan
mortalitas akibat tindakan yang kanker dan perawatan paliatif,
berpotensi membahayakan (Khan, didapatkan peningkatan kualitas
2014). hidup, berkurangnya beban gejala
dan depresi, serta lebih tingginya
Sementara itu, keterlibatan harapan hidup.
perawatan paliatif hanya pada
saat menjelang kematian akan Menurut Vanbutsele, Khan, serta
menyebabkan peningkatan gejala Zhi & Smith, bukan keterlibatan
pada akhir kehidupan yang tidak yang awal yang diperlukan, tetapi
bisa ditata laksana, menambah keterlibatan yang tepat waktu untuk
beban keluarga, dan ketidakpuasan mencapai manfaat yang optimal dan
(Humpreys & Harman, 2014). Bagi meningkatkan kepuasan keluarga.
pasien yang dirawat inap perawatan
paliatif akan mengurangi waktu
rawat, menurunkan angka kematian
di rumah sakit, dan meningkatnya Hambatan Keterlibatan
pasien yang menyatakan Do Not Perawatan Paliatif
Resusicitate (Bailey et al, 2005).
Melibatkan perawatan paliatif
Perawatan paliatif juga mampu me- pada tatalaksana kanker adalah
ningkatkan pemenuhan perawatan suatu tantangan (Abraham 2008),
akhir kehidupan yang sesuai dengan walaupun memberikan banyak
manfaat dan semakin diakui secara mutu layanan paliatif. Selain itu,
profesional. Rujukan ke perawatan kurangnya pengertian tentang
paliatif yang masih rendah perawatan paliatif, tidak adanya
membuktikan bahwa layanan ini rujukan dari dokter primer, masalah
belum banyak dimanfaatkan. waktu, kendaraan dan biaya.
Dok. YKPI
obat dan tindakan yang tidak memberi kan tindakan yang agresif terutama
manfaat (Twycross, 1999) misalnya, pada pasien yang lebih muda,
perawatan di rumah sakit, di ICU, atau merasa berkewajiban untuk
pengobatan yang agresif atau intervensi “melakukan segalanya” walaupun
yang invasif. intervensi tersebut sia-sia.
“
almarhum/almarhumah. Adaptasi
akan menjadi lebih mudah jika di
akhir kehidupan pasien, keluarga
memenuhi kebutuhan pasien dan
membantu untuk menciptakan
sebuah kepergian yang berkualitas. Perawatan paliatif adalah
Dukungan perawatan paliatif dalam sebuah pendekatan yang
masa penerimaan dan adapatasi
fokus pada pasien sebagai
dapat diberikan sampai bulan ke-13
sejak pasien meninggal dunia. individu yang unik dan utuh,
bukan pada penyakit yang
Penutup dimiliki.
Perawatan palaitif adalah layanan
multidisiplin untuk mencapai kualitas
hidup pasien dan mengurangi
beban keluarga yang terdampak.
Manfaat perawatan paliatif bagi
pasien kanker dan keluarga telah
• Bersikaplah Positif
Sikap positif akan membantu Anda
menerima dan menyetujui bahwa
tindakan operasi merupakan cara
yang tepat untuk pengobatan
kanker Anda
• Pastikan Keputusan Anda Tepat
Bicaralah dengan dokter Anda, Anak menjadi kekuatan ibu Nova untuk sembuh
Dok. YKPI
S
dari sepuluh (88%) pasien kanker etelah saya menjalani
payudara telah kehilangan harga mastektomi tahun 2015, saya
diri dan kepercayaan diri pada tubuh tidak menunjukkan bekas
mereka setelah perawatan. Sekitar luka operasi pada suami saya.
68% di antaranya telah memengaruhi Tubuh saya bukanlah tubuh
hubungan seksual dan keintiman. yang saya miliki. Saya tidak merasa
seperti wanita lagi. Saya tidak merasa
seperti saya, dan itu sangat sulit.
“
bagaimana dia melihat saya, karena
saya hanya melihat bekas luka dan area
yang tidak terlihat seperti payudara lagi.
(Maslow, 1970).
“
Relaksasi merupakan
kuat-kuat dengan bibir terkatup,
tegangkan, tahan selama 5 detik,
kemudian lemaskan dan rileks.
suatu keterampilan untuk
melawan rasa cemas dan 6. Selanjutnya secara bersama-sama,
menghilangkan ketegangan pejamkan mata, kerutkan dahi, tekan
emosi rahang atas dan bawah kuat-kuat,
tahan selama 5 detik, dan lemaskan
perlahan-lahan. Rasakan semua otot
di area muka akan mengendur dan
rileks.
Dok. YKPI
Ketua YKPI saat menjenguk pasien kemoterapi. Berlatih mendengarkan secara aktif
2. alihkan sejenak dengan topik ringan. 5. Bicara pelan dan saat bicara suka
minta maaf.
3. Bicarakan minat dan kesukaan 6. Kontak mata dan ekspresi wajah
pasien. kurang responsif.
“
Komunikasi adalah sebuah proses transmisi
pesan dan informasi di mana seseorang dapat
berbagi makna cerita dan pengalaman kepada
orang lain.
Membangun kepercayaan
Tidak perlu berkata apa-apa, duduk
dan tenangkan pasien, dengarkan saja
saat ia bicara atau menangis.
“
Bersiaplah Anda
mendengar apapun
dari pasien. Anda
tidak perlu menjawab,
namun dengarkan
saja kisahnya.
Sebuah Refleksi
Apa dampak dari reaksi teman
terhadap Anda? Saat Anda Baru saja
mengetahui bahwa Anda terdiagno-
sis kanker payudara.
Sadie21/favpng.com
Temanku yang pertama datang dan Sesaat setelah temanku pergi, aku
menunjukkan keterkejutannya dengan merasa bersalah.....
berkata, “Aku nggak percaya kamu
mengidap kanker. Kupikir kamu selalu Datanglah temanku yang keempat dan
aktif, lincah, dan sehat-sehat saja.” ia berkata, ”Kalau kamu percaya Tuhan,
kamu pasti sembuh.”
Setelah teman pertama pergi.... Aku
merasa sendirian dan merasa aneh... Kala ia meninggalkanku, aku merasa
Ada sesuatu yang berbeda dari aku yang bahwa mungkin aku salah memeluk
dulu. keyakinanku yang sekarang.....
Temanku yang kedua datang dan Teman kelima datang dan berkata,
menginformasikan berbagai macam “Semua pasti ada hikmahnya”
pengobatan kanker, katanya, “Apapun Saat ia pulang, aku merasa sangat
yang kamu lakukan, pokoknya jangan marah.....
mau kalau harus kemoterapi! Itu hanya
akan meracuni kamu.” Teman keenam tidak datang.
Aku merasa sedih dan sendirian....
Begitu temanku yang kedua pergi, aku
merasa takut sekali dan kebingungan.... Teman ketujuh datang. Ia hanya
memegang tanganku dan berkata,
Kemudian, temanku yang ketiga “Saya peduli, saya di sini dan saya akan
datang, “Barangkali Tuhan ingin membantumu melewatinya.”
menghukummu karena kamu telah
berbuat sesuatu yang nggak pantas Begitu ia pulang, aku merasa sangat
dalam hidupmu”. dicintai....
“
• Anda dikira mengatur dan memaksa
kehendak pribadi.
“Salah satu karakter budaya
Jaga kontak mata Anda
adalah dinamis dan selalu
• Bisa saja kontak mata langsung berubah. Kenali keberagaman
merupakan sikap tidak hormat kultur dan hargai pasien
kepada pasien. sebagai pribadi yang unik.”
Dok. YKPI
Relawan Pendamping Pasien Kanker Payudara di RSKD sedang mendengarkan pasien
dengan penuh kesabaran.
“
Tanyakan dokter efek samping
jangka panjang dan apa yang harus
diperhatikan, serta kapan harus
menghubungi dokter.
“
bisa?
Anda dapat diandalkan dalam
masa sulit pasien.
Memberikan kesempatan
Don’t pasien untuk berbagi pikiran dan
emosi mereka dengan Anda,
• Saya tahu apa yang Anda rasakan. menunjukkan bahwa
Tidak ada yang tahu persis perasaan Anda peduli dan ingin
pasien, dengan mengatakan itu mendukung pasien
tidak akan membantu.
Bahagia Bersama
Komunitas
Saling Jaga Saling Peduli
Limfedema
pada Kanker Payudara
dr. Bayu Brahma, Sp.B(K)Onk
L
imfedema adalah suatu kelainan bawaan ini jarang ditemukan.
pembengkakan yang terjadi Contoh dari penyakit genetik ini, antara
akibat penumpukan cairan lain:
getah bening di jaringan
tubuh karena tidak berfungsinya • Penyakit Meige
sistem tersebut (getah bening/ (Meige’s disease)
limfatik).
• Penyakit Milroy
Cairan getah bening merupakan salah (Milroy’s disease)
satu bagian dari sistem limfatik atau
sistem pertahanan tubuh dalam • Limfedema tarda
membasmi infeksi. Dalam menjalankan
fungsinya, cairan getah bening akan
beredar di dalam pembuluh getah Sekunder
bening. Ketika terjadi kerusakan
pembuluh getah bening, aliran cairan Penyebab limfedema yang paling
getah bening akan tersumbat dan sering ditemukan adalah akibat sekunder,
mengakibatkan pembengkakan di bagian terutama akibat permasalahan kanker.
tubuh tertentu. Salah satunya disebabkan oleh operasi
yang dilakukan pada sistem kelenjar
Penyebab Limfedema getah bening (KGB), dan proses radiasi.
Juga bisa dikarenakan trauma dan
Primer infeksi.
Seperti diketahui, salah satu tempat terjadi pada kelompok yang berat
penyebaran kanker payudara adalah badannya tinggi (obesitas).
di KGB aksila. Kalau sudah ada
penyebaran di di situ, maka harus Jadi penting sekali untuk mengatur
dilakukan operasi pengangkatan KGB pola hidup yang sehat dengan
tersebut. menjaga berat badan ideal. Caranya
dengan mengacu pada Indeks Massa
Tubuh (IMT) = BB/TB². Bilamana
Radiasi hasil perhitungannya ≥ 26, termasuk
kecenderungan obesitas.
Seringkali pada kanker payudara
yang stadiumnya lebih tinggi atau Bahaya penumpukan cairan getah
lebih berat, selain operasi, juga bening: bersifat iritasi pada kulit.
harus menjalani terapi radiasi. Jadi, Kondisi ini bisa merusak struktur kulit
selain mensterilkan area operasi yang pada akhirnya memudahkan
makro-nya (pengangkatan tumor kuman-kuman di permukaan kulit
pada payudara), maka area mikro masuk ke dalam tubuh.
(yang tidak kelihatan) perlu ditambah
dengan radiasi. Kombinasi antara Pada beberapa pasien ditemukan
operasi dan radiasi ini meningkatkan gejala radang pada tangan, antara lain,
risiko terjadinya Limfedema. ditandai dengan demam dan tangan
yang mulai merah. Peradangan
yang terjadi berulang-ulang bisa
Kemoterapi menyebabkan kanker saluran getah
bening.
Pada kemoterapi, ada beberapa obat
yang bisa menyebabkan penumpukan
Dari studi yang dilakukan, sekitar 30-
cairan getah bening. Ini merupakan
40% pasien tidak mengetahui bahwa
gejala limfedema juga.
pada dirinya sudah terjadi limfedema
atau gejala awal limfedema.
Obesitas
Yang paling khas pada Derajat 2
Masalah obesitas sangat besar adalah pitting edema, yakni cekungan
pengaruhnya pada limfedema. Dari atau lekukan yang timbul setelah
studi yang dilakukan di Rumah bagian kulit yang bengkak ditekan
Sakit Kanker Dharmais, ditemukan menggunakan ujung jari. Ini salah
fakta bahwa pasien-pasien yang satu tanda untuk menentukan apakah
mengalami limfedema lebih sering sudah ada limfedema atau belum.
• Bengkak
• Rasa berat
• Tegang atau kencang
• Kaku atau gangguan gerakan
• Nyeri, terbakar, gatal
• Ukuran yang membesar
Derajat 0 Derajat 1
Derajat 2 Derajat 3
DIAGNOSIS
Pencegahan
Limfedema
Penanganan Pembedahan
Limfedema Mikro/Super
Mikro
Pintas Cangkok
Fisioterapi Limfatik-Vena Kelenjar Getah
(LVA) Bening
(LNT)
dalam beberapa menit, ±5 menit, aliran ada pula yang kurang maksimal
getah bening bisa dilihat apakah normal hasilnya. Untuk kelompok yang terakhir
atau tidak. ini, sekarang ada wawasan atau pilihan
baru, yakni dengan cara Pembedahan
Penanganan limfedema secara Mikro/Super-Mikro: pembedahan
umum, sering dikerjakan dengan cara yang dilakukan dengan menggunakan
konservatif, yaitu dengan melakukan mikroskop karena organ getah bening
fisioterapi. Untuk stadium awal, cara ini sangat kecil. Inilah perkembangan
sangat efektif. Namun terkadang untuk terkini dalam hal penanganan
stadium lebih berat, ada yang berhasil, limfedema.
Terapi Konservatif
Dilakukan oleh dokter spesialis
rehabilitasi medis dan limfedema Terapi
terapis yang terlatih Dekongestif
Lengkap
1 2 3 4
Drainase
limfatik Kompresi Olahraga Perawatan
manual kulit
Fase Pemeliharaan
Fase (maintenance)
Dekongestif Self management -
dengan pemantauan
Konsep Penyebaran
Kanker Payudara pada
Kelenjar Getah Bening Aksila
Tumor
primer
Metode operasi :
Jika ditemukan penyebaran kanker pada Setelah diseksi kelenjar getah bening dan
radiasi > + 20%-30%
KGB sentinel, maka tidak perlu dilakukan
pasien mengalami Limfedema
pengambilan kelompok KGB,
Mencegah atau mengurangi risiko Paling sering terjadi dalam 18 bulan
terjadinya Limfedema pertama pascaoperasi
side to end
Diameter pembuluh
< 0,8 mm
end to end
Operasi
side to side Pintas Limfatik Vena atau
< 0,8 mm
end to side
Kelenjar getah
bening normal
ditransplantasikan ke
Lengan Normal Lengan Limfedema
1 situs yang mengalami
Limfedema
2
3 I II III
4
5
Situs Donor : Situs Resipien :
1. Leher I. Pergelangan
2. Leher II. Siku
3. Aksila III. Aksila
4. Abdomen
5. Lipatan paha
Tindakan LVA memang efektif dalam Walaupun dibuatkan pintu yang baru,
menangani masalah limfedema. dia tidak bisa memompa, sehingga
Namun, terbatas pada seberapa parah saluran yang dibuat pun tidak akan
atau pada derajat/stadium berapa efektif.
operasi ini dilakukan. Operasi LVA
akan efektif pada limfedema stadium Bagaimana solusinya? Ada, yakni melalui
awal, yakni stadium 1 atau stadium 2 operasi Cangkok Kelenjar Getah Bening
awal. (LNT). Namun memang operasi ini
lebih invasif bila dibandingkan dengan
Namun, pada stadium yang lebih operasi LVA.
berat, operasi LVA ini kurang efektif.
Bila melihat kondisi saluran getah Prinsip operasi LNT: bilamana penyebab
bening pada stadium 2 (lihat Gambar limfedema pada kanker payudara
Derajat/Stadium Limfedema), saluran itu karena diambilnya kelenjar getah
atau pipa itu mulai mengeras. bening, maka dilakukan operasi
“
Perkembangan modalitas diagnostik
serta bedah mikro limfatik telah
menjadi instrumen yang menjanjikan
untuk pengobatan limfedema.
Di Indonesia, hal ini telah dimulai di RS
Dharmais.
Keadaan-Keadaan Khusus
pada Kanker Payudara
K
anker payudara merupakan pasien didiagnosis menderita kanker
penyebab utama kematian payudara invasif (KPI).
akibat penyakit kanker pada
wanita, dan menyumbang Dalam hal diagnosis pada penyakit kanker
sekitar 30% dari semua secara tepat dan akurat, pemeriksaan
kasus kanker baru di Amerika. Hampir patologi anatomik (PA) merupakan
seperempat (24%) dari semua kasus pemeriksaan standar baku emas/gold
kanker payudara yang terdiagnosis standard yang digunakan sebagai acuan
berasal dari wilayah Asia-Pasifik atau dasar dalam penentuan pilihan
(404.000 kasus), dengan jumlah terapi bagi klinisi. Selain itu, sebagai
terbanyak terjadi di China (46%), Jepang prediksi dan prognosis terhadap
(14%), dan Indonesia (12%). keberhasilan terapi dan perkembangan
penyakit kanker tersebut.
Menurut data Globocan 2020, kanker
payudara di Indonesia merupakan kanker
yang terbanyak, baik dalam jumlah kasus Diagnosis Patologi Anatomik
baru maupun angka kematian. Jumlah
kasus baru kanker payudara pada Diagnosis Patologi Anatomik dilakukan
wanita di Indonesia mencapai 65.858 oleh dokter spesialis patologi anatomik
kasus, dengan angka kematian 22.430 (Sp.PA) melalui pemeriksaan dan analisis
kasus, dan angka prevalensi dalam 5 terhadap perubahan pada jaringan
tahun sebanyak 201.143 kasus. secara kasat mata atau yang dikenal
sebagai pemeriksaan makroskopik/
Salah satu cara yang dapat ditempuh gross, perubahan morfologi atau disebut
untuk menurunkan angka kematian akibat sebagai pemeriksaan mikroskopik,
kanker payudara adalah dimulainya dan pemeriksaan imunologik, dan yang
terapi definitif sedini mungkin setelah terakhir adalah pemeriksaan molekuler
Histopatologi Sitopatologi
Histokimia
menilai ada atau tidaknya kandungan terletak di bagian tubuh yang lebih
karbohidrat dalam sel. dalam seperti paru dan hati, tindakan
ini dilakukan dengan tuntunan
Imunohistokimia pencitraan seperti ultrasonography
(USG), Computed Tomography (CT)-Scan.
Merupakan cabang ilmu PA dalam
menegakkan diagnosis suatu penyakit Potong beku atau frozen section.
dengan menggunakan metode deteksi
protein dari sel/jaringan, melalui teknik Prosedur ini merupakan metode
imunofluoresensi, imunohistokimia, pemeriksaan histopatologi untuk
dan imunositokimia. Contoh: deteksi menegakkan diagnosis cepat ataupun
ekspresi protein reseptor estrogen arahan pemeriksaan sediaan jaringan,
(RE), reseptor progesteron (RP), human organ atau bagian tubuh manusia
epidermal growth factor receptor-2 yang dilakukan secara cepat melalui
(HER2), dan indeks proliferasi Ki67 proses potong beku, dalam kondisi
yang rutin dilakukan pada pada kanker pasien masih di atas meja operasi.
atau karsinoma payudara invasif (KPI). Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
memberikan arahan bagi klinisi dalam
Patologi molekuler menentukan tindakan pembedahan
selama proses operasi berlangsung.
Pemeriksaan ini merupakan bagian Contoh: pemeriksaan batas sayatan
dari patologi anatomi yang berfokus operasi, penentuan ada tidaknya
pada penggunakan teknik dengan metastasis tumor pada sentinel node.
bahan dasar atau sampel asam nukleat,
seperti pada hibridisasi insitu (ISH), Klasifikasi Morfologik Kanker
reaksi berantai polimerase transkriptase Payudara
balik (rt-PCR) dan microarray asam
nukleat untuk studi penyakit khusus Gambaran kanker payudara sangat
pada jaringan dan sel. beragam, baik secara morfologik
maupun penanda molekulernya.
Biopsi jarum halus (BAJAH) atau Fine Untuk penyeragaman di seluruh dunia,
Needle Aspiration Biopsy (FNAB) pembagian atau klasifikasi kanker
payudara saat ini menggunakan
Prosedur atau tindakan ini bertujuan klasifikasi yang dikeluarkan oleh
untuk diagnostik dengan cara World Health Organization (WHO)
melakukan penyedotan atau aspirasi classification of breast tumours dan
menggunakan jarum halus untuk merupakan edisi ke-5 (lima) dari seri
benjolan atau tumor yang dapat diraba klasifikasi tersebut. Klasifikasi ini
dan/terletak di permukaan tubuh. membagi kanker payudara invasif
Untuk benjolan yang tidak teraba atau (KPI) menjadi beberapa subtipe
Pada klasifikasi molekuler ini dibedakan Terdapat empat subtipe KPI, yakni
menjadi tiga macam, yaitu: luminal A-like, luminal B-like, HER2-
1. subtipe pengganti atau surrogate positive (nonluminal), dan Triple-
subtypes, negative. Subtipe KPI luminal A-like
2. Integrative Clusters subtypes. adalah jenis KP yang memiliki
3. Intrinsic subtypes. ekspresi atau diinterpretasikan positif
terhadap RE dan RP, negatif atau
Selain itu, ada pembagian lebih detail tidak mengekspresikan HER2, serta
untuk karsinoma payudara invasif jenis memiliki indeks proliferasi Ki67 yang
triple-negative menjadi 4 subtipe. rendah.
{
Luminal A-like
Immunohistochemistry Surrogate Luminal B-like (HER2+ and HER2-)
(ER, PR, ERBB2(HER2),Ki67) subtypes HER2+ (non-luminal)
Triple negative
{
Luminal A
Luminal B
Genomic data Transgscriptiomic data Intrinsic subtypes HER2-encriched
(DNA sequencing) (RNA sequencing) (PAM50) Basal-like
Claudin-lowa
Normal-likea
{ {
Integrative Clusters
BLIS BL1
(IntClust): 1-10
Burstein BLIA BL2 TNBC type-4
et al. Mesenchymal (Lehmann et al.)
LAR
TNBC classifications
BL1, basal-like-1; BL2, basal-like-2; BLIA, basal-like immune activated; BLIS, basal-like
immunosuppressed; LAR, luminal androgen receptor; TNBC, triple-negative breast
cancer. aNot included in the PAM50 signature’s classification.
Gambar 5b. Interpretasi hasil imunohistokimia reseptor estrogen dan progesteron pada jaringan terdeteksi
adanya sel tumor
Intensitas sedang/moderate pada >10% tumor Intensitas kuat pada >10% tumor
Pemantauan Pascaterapi
A
ngka breast cancer survivors metastatis jauh, tata laksana efek
semakin meningkat dari samping pengobatan kemoterapi
tahun ke tahun di berbagai dan endokrin terapi, serta promosi
negara. Kemajuan teknologi kebiasaan hidup yang sehat untuk
pemeriksaan penunjang, penyintas kanker payudara.
meningkatnya pengetahuan tentang
deteksi dini dan skrining yang benar,
berperan sangat penting dalam hal
“
tersebut. Namun ada aspek penting
lainnya, yaitu pemantauan pascaterapi.
Psikologis dan
Risiko metastatis Limfedema
finansial
B
ila Anda bukan penderita ada, apakah telah menyebar ke luar
kanker payudara tapi ingin payudara atau tidak. Tes diagnostik
menjalani deteksi dini, atau juga digunakan untuk mengumpulkan
baru saja didiagnosis, atau lebih banyak informasi tentang kanker
sedang dalam perawatan untuk memandu keputusan tentang
dan tindak lanjut; di sinilah perlunya pengobatan.
diketahui bahwa kanker payudara dan
tes medis berjalan seiring. Tes Pemantauan
https://www.hiclipart.com/
• Thermography.
• Ultrasound.
• Urokinase Plasminogen Activator
Protein Inhibitor Test.
• Sel darah merah (eritrosit), yang
Pada tulisan ini akan diuraikan sejumlah membawa oksigen ke seluruh
pemeriksaan di Laboratorium Patologi tubuh. Selain mengukur jumlah
Klinik yang sudah rutin dilakukan, juga sel darah merah, tes akan
pengembangan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar
lebih dalam sampai pada pemeriksaan hemoglobin, protein kaya zat besi
molekuler. (iron-rich protein) yang ditemukan
dalam sel darah merah yang
Hitung Sel Darah membawa oksigen dari paru-paru
ke seluruh tubuh. Ketika kadar
Sebelum dan selama pengobatan kanker hemoglobin rendah, kondisi yang
payudara, dokter Anda kemungkinan disebut anemia dapat terjadi.
besar akan meminta pemeriksaan Tes lain akan mengukur tingkat
hitung sel darah. Tes ini memeriksa hematokrit yang merupakan
apakah darah memiliki jumlah normal fraksi volume darah utuh yang
berbagai jenis sel darah. Terapi pada terdiri dari sel darah merah.
https://www.hiclipart.com/
Jika jumlah terlalu rendah, dokter Anda
dapat memberi obat yang disebut
faktor pertumbuhan untuk merangsang
• Trombosit, yaitu sel yang membantu pertumbuhan jenis sel darah tertentu.
darah membentuk gumpalan untuk Contoh faktor pertumbuhan meliputi :
mencegah pendarahan.
• Procrit (nama kimia: epoetin
alfa), Epogen (nama kimia:
epoetin alfa), atau Aranesp (nama
kimia: darbepoetin alfa) untuk
meningkatkan jumlah sel darah
https://www.hiclipart.com/
merah/eritrosit.
Kemudian, dokter Anda mungkin tulang atau hati. Dalam kasus ini,
akan memesan darah hanya sesekali, dokter akan memesan studi pencitraan
tergantung pada jenis perawatan (imaging), seperti scan tulang atau
yang anda lakukan dan bagaimana CT scan, untuk mengumpulkan lebih
perasaan anda. banyak informasi.
Kimia Darah
Tes Penanda Darah
Tes kimia darah mengukur kadar
zat tertentu dalam darah yang Dokter mungkin akan meminta
dapat memberitahu dokter apakah pemeriksaan darah untuk penanda
organ tubuh dalam kondisi sehat kanker/tumor untuk mendeteksi
dan berfungsi dengan baik selama aktivitas kanker dalam tubuh. Protein
perawatan atau tidak. Tes dapat dan sel tumor yang bersirkulasi adalah
dilakukan untuk mengukur: dua jenis penanda yang dapat diukur.
Tumor kanker seringkali menghasilkan
• Tingkat enzim hati (protein protein spesifik dalam darah yang
khusus yang terlibat dalam reaksi berfungsi sebagai penanda kanker. Sel
kimia penting) dan bilirubin (zat tumor yang bersirkulasi adalah sel yang
yang membantu memecah lemak) terlepas dari kanker dan berpindah ke
untuk mengevaluasi fungsi hati. aliran darah. Penanda protein dan sel
tumor yang bersirkulasi dapat diukur
• Kadar kalium, klorida, dan kadar dengan tes darah sederhana.
nitrogen urea yang mencerminkan
kesehatan hati dan ginjal selama Tes penanda darah dapat dilakukan
dan setelah pengobatan. sebelum perawatan untuk membantu
mendiagnosis kanker payudara dan
• Kadar kalsium, untuk menentukan menentukan apakah kanker berpindah
kesehatan tulang dan ginjal. ke bagian lain dari tubuh; selama
pengobatan, untuk menilai apakah
• Kadar gula darah, yang penting kanker merespons; dan setelah
bagi penderita diabetes dan orang perawatan, untuk melihat apakah
yang memakai steroid (obat untuk kanker kembali lagi (kambuh).
mengurangi pembengkakan,
nyeri, dan gejala peradangan Contoh penanda yang mungkin diuji
lainnya). oleh dokter Anda:
kemoterapi atau perawatan lain untuk aktif gen tertentu. Tingkat aktivitas
mengurangi risiko setelah operasi. gen ini memengaruhi perilaku
kanker, termasuk seberapa besar
Berikut ini tambahan informasi kemungkinannya untuk tumbuh dan
pemeriksaan genetik yang sudah menyebar. Tes genomik digunakan
diterapkan di luar negeri, tapi di untuk membantu membuat keputusan
Indonesia belum dikerjakan secara rutin tentang apakah lebih banyak perawatan
untuk mendukung penatalaksanaan setelah operasi akan bermanfaat.
kanker payudara.
Meski namanya terdengar mirip,
Untuk orang yang berisiko tinggi pengujian genomik dan pengujian
terkena kanker payudara, seperti orang genetik sangat berbeda.
yang memiliki riwayat penyakit pribadi
atau keluarga, tes genetik mungkin Pengujian genetik dilakukan pada
disarankan. Tes akan mencari mutasi sampel darah, air liur, atau jaringan
gen BRCA1 atau BRCA2 - Seseorang lain anda dan dapat mengetahui
Anda ingin sembuh dari kondisi saat ini? Jika Anda menjawab iya, ini
adalah artikel yang sangat penting. Diharapkan, selain membaca dan
memahami materi ini, juga melakukan latihan-latihan agar mendapatkan
manfaat yang maksimal.
J
ika seseorang sakit, siapakah manusia mampu menyembuhkan dirinya
yang menyembuhkan dirinya? sendiri belum menjadi pengetahuan
Setiap kali saya mengadakan umum. Pengetahuan tentang bagaimana
ceramah atau kelas tentang tubuh-pikiran bekerja, serta fungsi dari
kesehatan atau healing, saya berbagai sistem dan sel di dalam tubuh
selalu mengawali dengan melontarkan memang masih menjadi bagian eksklusif
pertanyaan ini. Dan, siapa pun peserta dunia medis. Akibatnya, banyak orang
ceramah atau kelas tersebut, baik yang mengambil peran pasif, baik dalam
dari kalangan awam maupun tenaga menjaga dirinya tetap sehat ataupun
kesehatan, jawaban yang paling sering saat ia sakit.
saya peroleh adalah Tuhan, obat, atau
dokter. Tubuh kita, baik tubuh jasmani maupun
tubuh mental/pikiran, mempunyai
Memang tidak ada yang salah dengan kemampuan untuk menyembuhkan
jawaban tersebut. Saya sangat setuju dirinya sendiri mana kala mengalami
bahwa Tuhanlah yang menyembuhkan luka, trauma, ataupun penyakit
penyakit. Namun, yang kurang diketahui (selanjutnya akan saya sebut sebagai
oleh banyak orang adalah Tuhan telah stres). Lalu untuk apa ada dokter,
memberikan sistem yang lengkap dan obat-obatan, dan berbagai tindakan
sempurna di dalam diri setiap makhluk medis? Selama stres tersebut masih
ciptaan-Nya untuk menyembuhkan dapat diatasi oleh sistem imun dan
dirinya sendiri. Kesadaran bahwa setiap fungsi healing tubuh maka kita tidak
di tubuh dengan perantaraan sel-sel Kondisi ideal ini akan menjadi visi
darah. Energi adalah syarat utama hidup Anda, dan seluruh rencana
untuk bergerak ke kondisi healing state. penyembuhan serta fokus hidup Anda
mutlak Anda arahkan ke kondisi ini.
Setiap dokter sudah pasti memiliki
rencana pengobatan sesuai protokol Untuk merancang kondisi ideal, kita
baku untuk pasiennya. Sayangnya, akan menggunakan teknik creative
belum banyak pasien yang memiliki drawing. Apa yang Anda bayangkan
rencana penyembuhan. Dengan sebagai kondisi ideal saat seluruh
memiliki rencana penyembuhan, sel- proses pengobatan selesai, Anda buat
sel tubuh Anda akan lebih mudah di atas secarik kertas. Tidak perlu
bergerak menuju healing state/kondisi memiliki kemampuan menggambar
penyembuhan. yang hebat, sebuah sketsa sudah cukup
untuk merangsang bagian kreatif di
Lantas, bagaimana membuat rencana dalam diri Anda. Hal ini membantu
penyembuhan yang baik? Di sini kita mewujudkan keinginan Anda untuk
membutuhkan kemampuan visualisasi, sembuh.
seperti apa diri Anda, setelah seluruh
proses pengobatan ini selesai. Kondisi Mengapa kita harus melakukan
ideal seperti apa yang Anda inginkan. visualisasi/creative drawing ini? Ada
tiga alasan penting yang menjadi dasar yang jelas tentang apa yang paling ideal,
dari program smart healing. Pertama, Anda akan memiliki langkah-langkah
saat kita berada dalam masalah, untuk mewujudkannya. Langkah-
otak, jaringan syaraf, dan setiap sel langkah yang Anda buat inilah yang
di tubuh kita akan terkondisi oleh akan menjadi rencana penyembuhan.
masalah ini. Pikiran dan emosi kita Pertanyaannya sekarang adalah apa
yang terhubung dengan masalah ini langkah paling mudah dan simpel yang
akan menciptakan lingkungan biokimia bisa Anda lakukan hari ini untuk menuju
khusus yang sangat memengaruhi kondisi ideal tersebut?
setiap sel di tubuh. Selama tubuh
masih terpengaruh oleh senyawa- Apakah pikiran dan emosi bisa
senyawa biokimia ini, maka cukup sulit menyebabkan sakit? Kita tahu bahwa
terjadi perubahan. sel-sel tubuh bekerja menggunakan
reaksi senyawa bio-elektro-kimia.
Apa yang Anda visualisasikan/ Senyawa-senyawa kimia ini merupakan
gambarkan sebagai kondisi ideal perantara bagi aksi dan reaksi sel
Anda adalah untuk membantu otak tubuh. Saat seseorang berada dalam
dan tubuh membuat lingkungan baru pikiran dan emosi yang tenang, damai
yang lebih bermanfaat. Setiap Anda dan penuh cinta, maka senyawa kimia
melihat kembali gambaran kondisi yang beredar di tubuh adalah endorfin,
ideal yang Anda inginkan, otak akan serotonin, dan oksitosin yang sangat
melepas senyawa biokimia baru yang baik bagi sel-sel tubuh.
berbeda dengan sebelumnya. Dengan
teknik visualisasi/creative drawing, Sebaliknya, saat seseorang sedang
sesungguhnya Anda sedang melatih hilang ketenangannya, marah, sedih,
setiap sel di tubuh Anda untuk sembuh. kecewa atau takut, maka senyawa
kimia yang banyak beredar adalah
Yang kedua, kondisi ideal seperti yang adrenalin dan kortisol. Kedua hormon
baru saja Anda gambarkan akan men- ini termasuk dalam hormon stres, yang
jadi motivasi yang sangat kuat untuk bila beredar dalam jumlah banyak dan
sembuh. Berdasarkan pengalaman saya dalam waktu yang lama, akan menekan
bertahun-tahun menangani pasien kinerja sel-sel tubuh. Sel-sel ini akan
dengan kanker, mereka yang memiliki lebih cepat rusak, dan pada akhirnya
motivasi dan alasan yang kuat, akan akan mengakibatkan kerusakan organ.
lebih mudah mengatasi kankernya Kemarahan adalah sebuah emosi yang
dibandingkan mereka yang tidak memiliki energi perusak yang cukup
memilikinya. Seberapa kuat keyakinan besar. Kemarahan umunnya terjadi
dan keinginan Anda untuk sembuh? saat seseorang merasa hak-haknya
dilanggar, baik oleh orang lain atau
Yang ketiga, dengan memiliki gambaran sebuah situasi. Memutuskan rantai
“
video bagaimana melakukan faster EFT
dengan baik. Silakan scan QR Code di
bawah ini.
Kemarahan umumnya
terjadi saat seseorang merasa
hak-haknya dilanggar, baik
oleh orang lain maupun
sebuah situasi.
Memutuskan rantai marah ini
adalah sebuah keharusan.
Kita harus belajar untuk
melepaskan dan memaafkan,
agar rantai kemarahan ini
lepas dari hidup kita.
Pendahuluan
K
anker adalah salah satu pengobatan ini akan berdampak pada
penyebab utama kematian rendahnya angka kesembuhan. Untuk
di dunia. Data Globocan itu, diperlukan sosialisasi mengenai
2020 menunjukkan bahwa deteksi dini kanker payudara. Dilihat
kejadian kanker payudara dari penyebab kanker, ternyata lebih dari
pada perempuan di dunia menempati 30% penyebab kanker disebabkan oleh
posisi kanker terbanyak, kurang lebih perilaku dan pola makan, antara lain,
24,5%, atau sebesar 2.261.419 dari merokok, berat badan berlebih/obesitas,
9.227.484 kasus baru. Bahkan dalam kurang konsumsi buah dan sayur, kurang
lingkup lebih luas, yakni kejadian kanker aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol
yang menimpa perempuan dan laki-laki, berlebihan.
kanker payudara menempati peringkat
pertama, yakni sekitar 11,7% atau
Penyebab di atas merupakan keadaan
2.261.419 dari 19.292.789 kasus baru.
yang dapat dicegah dengan mengubah
gaya hidup dan menerapkan gaya hidup
Di Indonesia sendiri, kondisi tersebut
sehat melalui gizi seimbang. Dengan
tidak jauh berbeda. Kasus baru kanker
demikian, upaya pencegahan untuk
payudara juga merupakan jenis
megurangi risiko kanker dapat dilakukan
kanker yang tertinggi jumlahnya, yaitu
lebih dini.
sebesar 30,8%. Atau sebesar 65.858
dari total 213. 546 kasus baru seluruh
kanker yang menimpa perempuan. Berbagai penelitian menunjukkan
Ironisnya pasien pada umumnya datang bahwa memiliki gaya hidup sehat dapat
memeriksakan diri ke dokter hampir mengurangi risiko menderita kanker.
70% sudah dalam stadium lanjut. Gaya hidup sehat dapat dilakukan
Keterlambatan deteksi, diagnosis, dan dengan selalu mengingat CERDIK, yaitu:
“
lori seimbang. Pola diet dengan kalori
seimbang merupakan susunan makan
sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai
CERDIK selalu dilengkapi
dengan kebutuhan tubuh. Prinsip diet
dengan mempertahankan
sehat meliputi aneka ragam pangan,
berat badan normal dan aktivitas fisik, perilaku hidup bersih,
membatasi konsumsi dan pemantauan berat badan teratur.
alkohol.
Sumber: Buku Saku YKPI “Gizi Optimal Selama Terapi Kanker dan
Gaya Hidup Sehat untuk Mengurangi Risiko Kanker”, 2019
Pada saat asupan dari bahan makanan konsumsi jus, pilih 100% dari
sumber alami tidak mencukupi, buah atau sayur segar.
pemenuhan kebutuhan gizi dapat
dibantu dengan makanan dalam III. Batasi konsumsi saus krim
bentuk cair yang memiliki kandungan dan saus bersama buah atau
gizi optimal. sayur.
“
Ayo Pertahankan Berat
Badan Normal ! Berat badan
berlebih atau obes
meningkatkan risiko
kanker payudara
• Hindari makanan kering atau • Cuci semua buah dan sayur segar
kasar, alkohol, sitrus, kafein, cuka,
pedas dan asam. • Hindari makanan prasmanan.
• Kumur mulut beberapa hari sekali.
Ayo Pertahankan Berat Badan
Tips Mengatasi Perubahan Rasa Normal!
Makanan atau Sensitif terhadap
Bau Makanan Berat badan berlebih atau obes
meningkatkan risiko kanker payudara,
• Pilih makanan yang disukai, usus besar, kandungan, kerongkongan,
misalnya makanan manis alami ginjal, pankreas, kantung empedu,
yang lembab seperti melon, lever, indung telur, mulut rahim,
anggur,jeruk, minuman atau prostat, limfoma Non-Hodgkin dan
lainnya. multiple myeloma. Selain itu, lemak
perut berlebih berisiko meningkatkan
• Coba makanan yang agak dingin risiko kanker usus besar, pankreas,
dengan aroma dan rasa tidak kandungan dan payudara.
menyengat.
Karena itu, mempertahankan berat
• Coba makanan agak asin atau
badan normal sangat penting untuk
berbumbu, untuk menutupi rasa
mengurangi risiko kanker. Caranya,
yang asing.
biasakan seimbang dalam asupan
• Daging merah jadi kurang menarik. makan dan minum yang sehat dengan
Maka alternatif berupa ayam, ikan, pengeluaran energi.
kacang-kacangan atau telur dapat Tips dalam mencapai atau
dipilih. mempertahankan berat badan
normal, antara lain:
• Bila makanan terasa pahit atau
asin, dapat ditambahkan sedikit • Makanlah dengan porsi lebih kecil,
gula. membatasi selingan, membatasi
makanan dan minuman manis,
• Sikat gigi dan lidah dan berkumur tinggi kalori, lemak namun
rutin, terutama sebelum makan. memiliki zat gizi yang rendah.
Tidak Merokok Pertahankan berat Terapkan pola gizi Tetap rutin berak-
badan normal seimbang, dengan tivitas minimal 30
membatasi kon- menit/hari, untuk
sumsi daging merah memperbaiki
maksimal 1/2 kg/ kekuatan, semangat,
minggu, makanan percaya diri, serta
asin, makanan ola- mengurangi rasa
han, menghindari lelah dan depresi
makanan tinggi
kalori, minuman
manis dan alkohol.
Sumber : Buku Saku YPKI “Gizi Optimal Selama Terapi Kanker dan Gaya Hidup Sehat untuk Mengurangi Risiko Kanker”. 2019
Apakah diet makrobiotik (gandum, Saat ini belum tersedia diet makrobiotik
sayur, rumput laut, kacang-kacangan, dapat mencegah atau menyembuhkan
berbagai sup) dapat menyembuhkan kanker
kanker?
Apakah diet vegetarian menurunkan Saat ini belum terdapat bukti bahwa diet
risiko kanker berulang? vegetarian lebih melindungi dari kanker
Dibandingkan dengan :
Gizi seimbang yang mengandung banyak
makanan sumber tumbuhan disertai sedik-
it daging rendah lemak dan produk susu.
Apakah makanan organik lebih baik? • Saat ini belum tersedia penelitian yang
Lebih sehat dalam melawan kanker? membuktikan organik lebih baik dari
non organik.
• Ingatlah bahwa makanan organik
(dalam bentuk apappun, termasuk
keripik, makanan kecil), tetao dihitung
kalorinya, agar konsumsi sesuai kebu-
tuhan energi.
Sumber : Buku Saku YPKI “Gizi Optimal Selama Terapi Kanker dan Gaya Hidup Sehat untuk Mengurangi Risiko Kanker”. 2019
Daftar Pustaka
1. Love, Susan M. with Karen Lindsey and 9. National Comprehensive Cancer Network.
Elizabeth Love. 2015. Dr. Susan Love’s (2020). NCCN Guidelines for Patients
Breast Book. Sixth Edition. California: Da Immunotherapy Side Effects: Immune
Capo Lifelong Books. Checkpoint Inhibitors. Diakses dari https://
2. NCCN Clinical Practice Guideline in www.nccn.org/patients/guidelines/
Oncology. Breast Cancer Version 1. 2020. content/PDF/immunotherapy- se-ici-
3. NCI Dictionary of Cancer Terms: Breast patient.pdf.
Cancer United States: National Cancer 10. National Comprehensive Cancer Network.
Institute [cited 2020 jan1] Globocan, (2020). Breast Cancer (version 2.2021).
Lyon. 2020. Diakses dari https://www.nccn.org/
4. WHO. WHO Classification of Tumors. professionals/physician_gls/pdf/ breast.
Breast Tumors. International Agency for pdf
Research on Cancer. 2019. 11. Bensadoun R, Humbert P, Krutman J,
5. Azdi Z, Sobri FB. Pemeriksaan Fisik Luger T, Triller R, Rougier A, dkk. Daily
Payudara. Dalam: Sobri FB, Azhar Y, baseline skin care in the prevention,
Wibisana IGN, Rachman A. Manajemen treatment, and supportive care of
Terkini Kanker Payudara. 2nd Edition skin toxicity in oncology patients:
Jakarta: CV Sagung Seto;2018.h.331-9. recommendations from a multinational
6. European Society for Medical Oncology. expert panel. Cancer Management and
(2018). Breast Cancer An ESMO guide Research. 2013;5:401-8.
for patients. Diakses dari https:// 12. Hoffman T, Duarte CS, Barranco ABS,
www.esmo.org/content/ download/ Correa-Fissmer M, Nazario RF, Oliveira
6593/114959/1/EN-Breast-Cancer- KWKD, dkk. Prevalence of dermatological
Guide-for-Patients.pdf. complaints in patients undergoing
7. European Society for Medical Oncology. treatment for breast cancer. An Bras
(2017). Immunotherapy - related side Dermatol. 2018;93(3):362-7.
effects and their management An 13. Alizadeh N, Mirpour SH, Darjani A,
ESMO guide for patients. Diakses Rafiei R, Rafiei E, Mohammadhoseini
dari https://www.esmo.org/content/ M. Dermatologic adverse effects of breast
download/file/ESMO-Patient-Guide- cancer chemotherapy: a longitudinal
on-Immunotherapy-Side-Effects.pdf. prospective observational study with a
8. National Comprehensive Cancer Network. review of literature. Int J of Dermatol.
(2020). NCCN Guidelines for Patients 2020: 1-7.
Breast Cancer: Invasive. Diakses dari 14. Haley AC, Calahan C, Gandhi M, West
https://www.nccn.org/patients/ DP, Rademaker A, Lacouture ME. Skin
guidelines/content/PDF/breast-invasive- care management in cancer patients: an
patient.pdf. evaluation of quality of life and tolerability.
Daftar Pustaka
Asia Tenggara, Jakarta: Penerbit Buku 35. Hui, D, and Bruera, E, (2015),Model of
Kedokteran Integration of Oncology and Palliative
29. Dalal S, Palla S, Hui D, Nguyen L, Chacko Care, Annals of Palliative Medicine, 4(3),
R, Li Z, Fadul N, Scot C, Thornton V, pp, 89-98,
Coldman B, Amin Y, Bruera E, (2011), 36. Hui, D, and Bruera, E, (2015),Principles
Association between a name change of Prognostication: Internal medicine
from palliative to supportive Issue in Palliative Cancer Care Oxford:
care and the timing of patient referrals at a Oxford University Press, pp 9-12,
comprehensive cancer center, Oncologist, 37. Hui, D, & Bruera, E, (2015), Principles
16, pp, 105-1011. of Advanced Care Planing: Issue in
30. Davis, M,, Temel, J,, Balboni, T, and Glare, Palliative Cancer Care, Oxford, Oxford
P, (2015), A Review of The Trials Which University Press, pp 13-17,
Examine Early Integration of Outpatient 38. Hui, D,, dos Santos, R,, Chisholm, G,,
and Home Palliative Care for Patients with Bansai, S,, Grovador, C,S,, Bruera, E,
Serious Illness, Annal Palliative Medicine, (2015), Bedside Clinical sign associated
4(3), pp, 99-121. with Impending Deathin Patients with
31. Doyle, D,, Hanks, G,, Cherney, N, and Advanced Cancer: Preliminary findings
Calman, K, (2004), Oxford Textbook of a prospective, longitudinal Cohort
of Palliative Medicine,3rd ed, Oxford: Study, Cancer Month, 00, pp, 1-8
Oxford University Press, pp, 7-11, 39. Humprey, J, and Harman, S, (2014), Late
32. Earle, C,, Landrum, M,, Souza, J,, Nevilee, referral to palliative care consultation
B,, Week, J, and Ayania, J, (2008), service: length of stay and in-hospital
Aggressiveness of Cancer Care Near The mortality outcomes, The Journal of
End of Life: Is it a Quality of Care Issue? Community and Supportive Oncology,
Journal of Clinical Oncology, 26(23), pp, April 2014, pp,129-136
3860-3866, 40. IMPACT Review, Cancer Control
33. Hannon, B,, Zimmermann, C,, Knaul, F,, Capacity and Needs Assessment
Powel, R,, Mwangi-Powel, F, and Rodin, Report, Submitted to the Ministry
G,(2016), Provision of Palliative Care of Health Republic of Indonesia, (2018)
in Low-and Middle-Income Countries: 41. Kaasa, S,, Knudsen, A,, Lundeby, T, and
Overcoming Obstacles for Effective Loge, J, (2017), Integration Between
Treatment Delivery, Journal of Clinical Oncology and Palliative Care: A Plan for
Oncology, 34(1), pp, 62-68, The Next Decade, Tumori, 103(1), pp,
34. Hawley P, (2017), Barriers to Access 1-8,
to Palliative Care, Palliative Care: 42. Kennedy, C,, Brooks-Young, P,, Gray,
Research and Treatment, 1-6, Reprints C,, Larkin, P,, Connolly, M,, Wilde-
and permissions: sagepub,co,uk/ Larson, B,, Larson,M,, Smith, P, and
journalsPermissions,nev Chater, S, (2014), Diagnosing Dying:
Daftar Pustaka
Integration of Palliative Care into 74. Hicks DG, Lester SC. Diagnostic pathology
Oncology: Evidence, Challenges and : Breast.Canada.2012;52-137.
Barriers, Annal Palliative Medicine, 4(3), 75. Wolff AC, Hammond MEH, Allison KH,
pp, 122-131. et. al. Human epidermal growth factor
67. Brewster AM, Hortobagyi GN, Broglio receptor 2 testing in breast cancer:
KR, et al. Residual Risk of Breast American society of clinical oncology/
Cancer Recurrence 5 Years After college of American pathologist
Adjuvant Theraphy. J Natl Cancer Inst. clinical practice guideline focused
2008;100:1179-1183 update. Arch Pathol Lab Med. 2018
68. Nuhonni SA, Indriani, Hera KB. Nov;142(11):1364-82.
Rehabilitasi Disabilitas pada Kanker 76. Lakhani SR, Ellis IO, Schnitt SJ, et
Payudara. Dalam: Sobri FB, Azhar Y, al., editors. WHO classification of
Wibisana IGN, Rachman A. Manajemen tumours of the breast. Lyon (France):
Terkini Kanker Payudara. 2nd edition International Agency for Research on
Jakarta: CV SagungSeto;2018.h.331-9 Cancer; 2012. (WHO classification of
69. Growney A,Griggs JJ. Guidelines and tumours series, 4th ed.; vol. 4). http://
follow-up. Dalam: Kuerer HM. Kuerer’s publications.iarc.fr/14
Breast Surgical Oncology. McGrawhill 77. Breast Cancer Tests: Screening,
Companies 2010.h.1021-1027 Diagnosis, and Monitoring.
70. Siegel R, Naishadham D, Jemal A. BreastCancer.org. February 6, 2020
Cancer statistic 2013. CA Cancer J 78. C. Francisco Espinel et al. MammaPrint
Clin.2012:63:11-30. Feasibility in a Large Tertiary Urban
71. Youlden DR, Cramb SM, Yip CH, Baade Medical Center: An Initial Experience.
PC. Incidence and mortality of female Hindawi. Scientifica, 2012
breast cancer in the Asia Pacific region. 79. Joseph A. Sparano, M.D. Prospective
Cancer Biol Med. 2014;11:101-15. validation of a 21 gene express assay in
72. Ferlay J, et al. (2013). GLOBOCAN 2012 breast cancer. N Engl J Med 2015., 373,
v1.0, Cancer Incidence and Mortality 2005-2014
Worldwide: IARC CancerBase No. 80. Lizza Lebron Zefata, Maxine S
11,Lyon, France: International Agency Jochelson. Overview of Breast Cancer
for Research on Cancer. Available from Screening and Diagnosis. Pet. Clin
http://globocan.iarc.fr. 2018, Jul 13 (3): 301-323
73. Puay HT, Ellis IO, Lakhani SR, et. al.,
editors. WHO Classification of Tumours
: Breast Tumours, 5th ed. Lyon, France:
International Agency for Research on
Cancer.2019;82-138.
Keterangan:
• Imbuhan akhir (sn) dan (f) harus
cN3 Metastasis pada KGB (jumlah ditambahkan pada kategori N untuk
≥1) infraklavikula (aksila level menandai metode konfirmasi metastasis.
III) ipsilateral, dengan/tanpa Imbuhan akhir (sn) untuk metastasis yang
keterlibatan KGB aksila level I dikonfirmasi dengan biopsi KGB sentinel,
dan II; sementara imbuhan akhir (f) untuk BAJAH/
ATAU biopsi core.
• *Kategori cNX hanya digunakan untuk
metastasis pada KGB (jumlah kasus-kasus yang KGB regionalnya sudah
≥1)mammaria interna ipsilateral pernah diangkat melalui pembedahan atau
disertai dengan metastasis KGB kasus yang tidak mempunyai dokumentasi
aksila level I dan II; pemeriksaan fisik aksila.
• **cN1mi jarang digunakan, tetapi bisa
ATAU
dipakai pada kasus-kasus yang biopsi KGB
metastasis pada KGB (jumlah sentinelnya dilakukan sebelum reseksi
≥1) supraklavikula ipsilateral, tumor. Kasus-kasus seperti ini biasanya
dengan/tanpa keterlibatan KGB terjadi pada terapi neoadjuvan.
aksila atau mammaria interna
pN1mi Mikrometastasis (±200 sel, >0,2 mm, pN3 Metastasis pada ≥10 KGB aksila;
tetapi ≤2,0 mm). ATAU
metastasis pada KGB infraklavikula
(aksila level III);
ATAU
KGB mammaria interna ipsilateral
yang positif berdasarkan pencitraan,
disertai dengan adanya ≥1 KGB aksila
level I dan II yang positif;
pN1a Metastasis pada 1–3 KGB aksila
(minimal 1 metastasis >2,0 mm) ATAU
metastasis pada >3 KGB aksila,
pN1b Metastasis pada KGB sentinel disertai mikrometastasis atau
mammaria interna ipsilateral, dengan makrometastasis yang terdeteksi
mengabaikan ITC. melalui biopsi KGB sentinel pada KGB
mammaria interna ipsilateral yang
negatif secara klinis;
ATAU
metastasis pada KGB supraklavikula
ipsilateral.
pN3a Metastasis pada ≥10 KGB aksila cM0(i+) Tidak terdapat bukti klinis atau
(minimal 1 deposit tumor >2,0 mm); radiografi akan adanya metastasis
ATAU jauh pada seorang pasien yang
tidak menunjukkan gejala atau
metastasis ke KGB infraklavikula tanda metastasis, tetapi pasien
(KGB aksila level III) tersebut mempunyai sel-sel tumor
atau deposit tumor ≤0,2 mm di
pN3b pN1a atau pN2a disertai cN2b dalam sirkulasi darah, sumsum
(KGB mammaria interna yang tulang, atau jaringan KGB non
positif berdasarkan pencitraan); regionalnya yang terdeteksi secara
mikroskopis atau melalui teknik
ATAU
molekuler.
pN2a disertai pN1b.
cM1 Metastasis jauh yang terdeteksi
secara klinis atau pemeriksaan
radiografi
0 Tis, N0 M0
Paget
Keterangan:
disease
• Imbuhan akhir (sn) dan (f) harus
ditambahkan pada kategori N untuk IA T1 N0 M0
menandai metode konfirmasi metastasis.
Imbuhan akhir (sn) untuk metastasis yang T0 N1mi M0
dikonfirmasi dengan biopsi KGB sentinel, IB
sementara imbuhan akhir (f) untuk BAJAH/ T1 N1mi M0
biopsi core. Konfirmasi tersebut dilakukan
tanpa reseksi KGB lebih lanjut. T0 N1 M0
• ITC = isolated tumor cells clusters; RT-PCR IIA T1 N1 M0
= reverse transcriptase polymerase chain T2 N0 M0
reaction.
T2 N1 M0
Klasifikasi staging metastasis jauh IIB
T3 N0 M0
Kriteria Keterangan T0 N2 M0
T4 N0 M0
IIIB T4 N1 M0
T4 N2 M0
IA T N3 M0
apapun
IB T N M1
apapun apapun
Keterangan:
T1 termasuk T1mi.
Tumor T0 dan T1 dengan mikrometastasis KGB
(N1mi) diklasifikasikan sebagai stadium IB.
Tumor T2, T3, dan T4 dengan mikrometastasis
KGB (N1mi) diklasifikasikan menggunakan
kategori N1.
M0 termasuk M0(i+).
Penandaan pM0 tidaklah valid; M0 apapun
sifatnya klinis.
Klasifikasi stadium dapat berubah jika pencitraan
pascaoperasi menunjukkan adanya metastasis
jauh, asalkan pencitraan tersebut dilakukan
dalam waktu 4 bulan setelah diagnosis, tanpa
adanya progresi penyakit, dan pasien juga belum
menjalani terapi neoadjuvant.
Pengklasifikasian setelah terapi neoadjuvant
ditandai dengan imbuhan awal “yc” atau
“yp” yang dituliskan pada klasifikasi T dan N.
Pengelompokan berdasarkan kelompok staging
anatomis tidak perlu dilakukan jika terjadi
respons patologis komplet (pCR) terhadap terapi
neoadjuvant,misalnya, ypT0ypN0cM0.
patientpower.info/breast-cancer
Buku Panduan Layanan Bagi Peserta JKN-KIS, dapat diunduh melalui tautan https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/post/read/2020/1546/
Panduan-Layanan-Bagi-Peserta-JKN-KIS-Tahun-Edisi-I-Tahun-2020
3 5
Autodebit dilakukan paling cepat
14 hari setelah pendaftaran
Sumber:
berhasil & calon peserta terima
• Perpres No. 12 tahun 2013 Pasal 2 & 3 nomor virtual account (VA).
• PP 101 Tahun 2012
• Permensos Nomor 21 Tahun 2019
8
Sumber:
Perpres No. 82 tahun 2018 Pasal 4 & 19
Identitas peserta
Autodebit paling
lambat 14 hari setelah
4
berupa KIS Digital bisa Petugas validasi data
di-download di aplikasi 6 pendaftaran berhasil
dan calon peserta
5 dan entri data calon
Mobile JKN peserta
menerima nomor VA
Y
ayasan Kanker Payudara Onk serta kepedulian dan empati yang
Indonesia (YKPI) dikukuhkan tinggi dari Tati A.M. Hendropriyono.
secara resmi pada 2015, Pada 19 Agustus 2003, mereka
setelah sebelumnya kemudian mendeklarasikan pendirian
bernama Yayasan Kesehatan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta
Payudara Jakarta (YKPJ) yang didirikan (YKPJ).
pada 19 Agustus 2003 oleh Linda Agum
Gumelar, Tati A.M. Hendropriyono, Rima Kelima pendiri yayasan yang bergerak
Melati Tumbuan, Andy Endriartono di bidang promosi dan edukasi deteksi
Sutarto, dan (Alm) dr. Sutjipto, Sp.B(K) dini kanker payudara ini prihatin akan
Onk. Sebagai organisasi nirlaba, rendahnya kesadaran masyarakat
YKPI adalah mitra pemerintah untuk untuk deteksi dini kanker payudara.
menggalakkan kegiatan penyuluhan Sebagai dokter onkologi, (alm)
dan penanggulangan kanker payudara Sutjipto merasakan sendiri betapa
di Indonesia. banyak penderita kanker payudara
yang datang terlambat ke dokter
dalam kondisi stadium lanjut. Kondisi
Sejarah YKPI itu membuatnya merasa ilmu dan
upayanya mengobati terkesan kurang
Berawal dari pengalaman hidupnya berhasil.
sebagai survivor kanker payudara,
Linda Agum Gumelar tergerak untuk Sesuai data dari Globocan 2020, di
berbuat sesuatu bagi masyarakat yang Indonesia kasus baru kanker payudara
berhubungan dengan masalah kanker merupakan jenis kanker yang tertinggi
payudara. Hal ini pun dirasakan oleh jumlahnya, yaitu sebesar 30,8%. Atau
survivor lainnya, Andy Endriartono sebesar 65.858 dari total 213. 546
Sutarto dan Rima Melati. kasus baru seluruh kanker wanita
di Indonesia. Ironisnya pasien pada
Keinginan mereka rupanya selaras umumnya datang memeriksakan diri
dengan keprihatinan yang dirasakan ke dokter hampir 70% sudah dalam
oleh almarhum dr. Sutjipto, Sp.B(K) stadium lanjut.
Sumber: https://www.yayasankankerpayudaraindonesia.org/ dan Buku: Perjuangan Belum Berakhir – 17 Tahun Perjalanan Yayasan
Kanker Payudara Indonesia.
Dok: YKPI
Profil Kontributor
Profil Kontributor
Profil Kontributor
Profil Kontributor
“
70-80% pasien kanker yang
datang ke rumah sakit berada
dalam kondisi stadium lanjut.
Kanker yang terlambat
dideteksi, didiagnosis, dan
dilakukan pengobatan
akan mengakibatkan angka
kesembuhan yang rendah
bahkan dapat mengakibatkan
kematian.
dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS
Direktur Utama RS Kanker Dharmais
Dokter Bob Andinata, Sp.B(K)Onk telah menyelesaikan beberapa jurnal dan buku dalam karirnya
selama ini. Adapun buku-buku yang telah dikeluarkannya, antara lain, Kanker Payudaraku,
Selamat Tinggal... pada tahun 2020; Buku Panduan Penatalaksanaan Kanker, PERABOI 2020;
USG Leher, Panduan Praktis Sehari-hari pada tahun 2021.
Staf SMF Bedah Onkologi RS Kanker Dharmais 2020 – sekarang. dr. Alif adalah alumnus
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 2011 dan menyelesaikan pendidikan
Spesialis Bedah Umum di kampus yang sama pada 2020. Saat ini beliau sedang
melanjutkan pendidikan Subspesialis Bedah Onkologi di FKUI RSCM.
Staf Operasional Pelayanan Instalasi Deteksi Dini dan PKRS Rumah Sakit Kanker Dharmais.
dr. Jeremy adalah alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada tahun
2018.
Retno Kustiati
Penulis. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada 1989 dan penerima
beasiswa Asia Foundation dalam Program Pascasarjana Spesialis Jurnalistik di Lembaga
Pers Dr. Soetomo, Jakarta, pada 1991 ini sebelumnya menjadi jurnalis selama ±25 tahun.
Media massanya, antara lain, Majalah FORUM Keadilan, Majalah Trust (Sindo Weekly),
Harian Jurnal Nasional, dan Harian Surya – Surabaya. Kini ia menjadi penulis dan telah
menerbitkan sejumlah buku.