Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN DAUN SIRSAK SEBAGAI ALTERNATIF


PENGOBATAN PENYAKIT KANKER

BIDANG KEGIATAN :
PKM Penelitian

Diusulkan oleh :

Avina Firliyani Vanesha 8111411138


Hevit Gatariana 7101409192
Rizky Dwi Arifiyanti 3301409082

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2011
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Daun Sirsak Sebagai Alternatif Pengobatan
Penyakit Kanker
2. Bidang kegiatan : (√) PKMP ( ) PKMK
( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : (√ ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua pelaksana kegiatan
a. Nama lengkap : Avina Firliyani Vanesha
b. NIM : 8111411138
c. Jurusan : Ilmu Hukum
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
e. Alamat Rumah : Gang Nangka No. 1 Sekaran Semarang
f. No Telp/HP : 085786213165
g. Email : evanscene.vanes@gmail.com
5. Anggota pelaksana kegiatan : 2 (dua) Orang
6. Dosen pendamping
a. Nama Lengkap : Windiahsari, S.Pd, M.Pd
b. NIP : 198011282008122001
c. Alamat Rumah : Perum Green Village No.153
d. No Telp/HP : 081390068383
7. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI : Rp 7.200.000 ,-
b. Sumber lain :-
8. Jangka waktu pelaksanaan : 4 Bulan

Semarang, 27 September 2011


Menyetujui,
Pembantu Dekan bid. Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan

Ubaidillah Kamal,S.Pd M.H. Avina Firliyani Vanesha


NIP.1197505041999031001 NIM.8111411138

Pembantu Rektor bid. Kemahasiswaan Dosen Pendamping

Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd Windiahsari, S.Pd, M.Pd


NIP.196205081988031002 NIP.198011282008122001
A. JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN DAUN SIRSAK SEBAGAI ALTERNATIF
PENGOBATAN PENYAKIT KANKER
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Saat ini kanker menjadi suatu momok yang menakutkan bagi masyarakat..
Kanker adalah penyakit yang diakibatkan pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh
secara tidak normal, sehingga berubah menjadi sel kanker. Selanjutnya, sel
kanker ini dapat berkembang atau menyebar ke bagian tubuh lain, sehingga bila
sudah parah dapat menyebabkan kematian. Sebagian masyarakat menganggap
kanker sama dengan tumor. Penyakit berat ini dapat menimpa manusia pada
segala golongan umur, pria maupun wanita. Kanker juga dapat terjadi di setiap
bagian tubuh. Di Indonesia, beberapa jenis kanker yang pernah ditemukan
adalah pada leher rahim, payudara, hati, paru-paru, kulit, nasoparing, kelenjar
getah bening, kanker darah, pada usus besar, dan lain-lain. Untuk kanker leher
rahim dan payudara, banyak diderita oleh kaum wanita. Gaya hidup yang tidak
sehat dan lingkungan yang kurang baik juga memicu pertumbuhan sel kanker
pada manusia.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan, setiap tahun penderita
kanker dunia bertambah 6,25 juta orang. Dalam 10 tahun mendatang
diperkirakan 9 juta orang meninggal setiap tahun akibat kanker. Dua pertiga
kanker di dunia berada di negara-negara berkembang. Di Indonesia sendiri,
angka kematian akibat penyakit ini cenderung meningkat. Menurut data setiap
tahunnya, dari 100 ribu penduduk, ditemukan 100 penderita kanker baru.
Dari sudut kedokteran, dasar harapan kesembuhan terletak pada tiga
pengobatan utama untuk kanker, yaitu operasi, kemoterapi, dan radiasi. Pada
kenyataannya, biasanya akan digunakan lebih dari satu macam cara pengobatan.
Misalnya pembedahan yang diikuti oleh Kemoterapi atau Radioterapi, bahkan
kadang digunakan 3 kombinasi sekaligus (Pembedahan, Kemoterapi, dan
Radioterapi).
Namun kendalanya bagi banyak orang adalah biaya yang harus
dikeluarkan sangat menekan, belum lagi efek samping dan ketidakpastian
jangka panjang yang dialami, membuat banyak orang merasa benar-benar tidak
berdaya menghadapi kanker. Karena itulah, upaya pencegahan kanker dan
menemukannya pada stadium dini adalah sangat penting. Upaya pencegahan
dapat membebaskan masyarakat dari penyakit kanker.
Berdasarkan hasil observasi dilapangan, peneliti menemukan sebuah
fenomena yang menjadi salah satu alasan peneliti mengambil tema ini untuk
dijadikan penelitian. Melalui observasi, peneliti mengambil sample penduduk
di Kecamatan Bendan, Kota Pekalongan didapat bahwa ada salah satu dari
penduduk Kecamatan Bendan, Kota Pekalongan, yang bernama Surtini
memiliki penyakit kanker payudara yang sudah lama dideritanya. Beliau
mengobati penyakit kanker tersebut dengan mengkonsumsi daun sirsak secara
rutin dengan cara diblender. Beliau mengatakan bahwa efek samping dari
pengobatan tersebut adalah panas dingin di daerah yang terkena kanker. Setelah
satu bulan mengkonsumsi daun sirsak secara rutin dan didiagnosa oleh dokter
bahwa sel-sel kankernya hancur.
Melalui penelitian ini kami mencoba memberikan alternatif pengobatan
kanker secara alami yaitu dengan daun sirsak. Daun sirsak ini mengandung zat
annonaceous acetogenins yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel
kanker daripada zat adriamycin, yang biasa dipakai dalam pengobatan
kemoterapi. Zat acetogenins dapat membunuh aneka jenis kanker, seperti kanker
usus, tiroid, prostat, paru-paru, payudara, dan pankreas bahkan penyakit
ambeien tanpa merusak atau mengganggu sel-sel tubuh yang sehat. Selain itu,
daun sirsak mudah di dapat dan harganya pun terjangkau. Jadi kita tidak perlu
memikirkan biaya yang begitu mahal untuk melakukan operasi, kemoterapi atau
radioterapi.
C. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dapat dimunculkan dalam problem ini antara lain :
1. Bagaimana kandungan yang ada di dalam daun sirsak?
2. Bagaimana cara mengolah daun sirsak menjadi obat penyakit kanker?
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari penulisan proposal ini antara lain :
1. Mengetahui kandungan yang ada di dalam daun sirsak.
2. Mengetahui cara mengolah daun sirsak untuk digunakan sebagai obat
penyakit kanker.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Artikel ilmiah tentang manfaat daun sirsak sebagai obat penyakit
kanker ini diharapkan bisa memberi informasi tentang pengobatan alternatif
yang tidak memerlukan biaya yang begitu besar. Sehingga untuk masyarakat
menengah ke bawah yang mungkin terkena penyakit ini bisa berobat tanpa
perlu memikirkan biaya operasi yang begitu mahal.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Manfaat yang diharapkan dari program ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang kegunaan daun sirsak kepada
masyarakat.
2. Memberi tahu cara mengolah daun sirsak tersebut menjadi obat
penyakit kanker.
3. Menambah wawasan bagi kita semua.
4. Memberikan pengetahuan tentang obat herbal dari daun sirsak yang
harganya dapat terjangkau.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Setiap bagian sirsak bermanfaat menurut Fitri Yulianti - Okezone (2011 :
01) adalah :
Pada awal 1990-an, ditemukan 34 senyawa Cytotoxic, pada daun sirsak
yang mampu menghambat hingga membunuh sel-sel tubuh yang mengalami
pertumbuhan tidak normal (sel kanker). Senyawa ini memiliki beberapa
keunggulan bila dibandingkan dengan pengobatan kanker saat ini, antara lain
membunuh kanker secara efektif dan aman, tanpa menyebabkan rasa mual dan
muntah serta tanpa kehilangan berat badan maupun kerontokan rambut dalam
jumlah besar.
Daun sirsak diketahui mengandung zat annonaceous acetogenins yang
mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker daripada zat
adriamycin, yang biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi. Zat acetogenins
dapat membunuh aneka jenis kanker, seperti kanker usus, tiroid, prostat, paru-
paru, payudara, dan pankreas bahkan penyakit ambeien tanpa merusak atau
mengganggu sel-sel tubuh yang sehat. Hal ini telah diteliti di Laboratorium
Health Sciences Institute, Amerika Serikat di bawah pengawasan the National
Cancer Institute, Amerika Serikat.
”Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi olahan daun sirsak
sebagai pengobatan terhadap kanker atau tumor, sebaiknya konsultasikan
terlebih dahulu dengan dokter atau herbalis tempat Anda selama ini
melakukan pengobatan. Sebab, dikhawatirkan Anda mempunyai alergi
terhadap sirsak atau obat yang selama ini Anda konsumsi berefek terbalik
dengan senyawa dalam daun sirsak,” jelas Stefanus, herbalis dari Herbacure,
dalam pemaparannya.
2. Cara pengolahan daun sirsak untuk herbal pencegah kanker menurut
Stefanus dalam Fitri Yulianti - Okezone (2011 : 02) adalah :
a) Pada pengobatan kanker, daun sirsak (10-15 lembar) direbus dengan 3
gelas air (600 cc) hingga tersisa 1 gelas air rebusan. Pada saat merebus
sebaiknya menggunakan kendi atau panci yang terbuat dari tanah liat
agar kemurnian zat yang ada pada daun sirsak tetap terjaga. Air rebusan
diminum selagi hangat setiap hari.
”Perlu diperhatikan, pengambilan daun sirsak sebaiknya dimulai dari
daun ke-4 atau ke-5 dari ujung pucuk. Hal ini dikarenakan pada daun
yang terlalu muda, senyawa belum banyak terbentuk. Sementara
stefanus menjelaskan pada daun yang tua sudah kandungannya sudah
rusak sehingga kadarnya berkurang.
b) Selain teknik pengolahan di atas, secara umum terdapat pengolahan lain
daun sirsak, yaitu dengan memanfaatkan daun sirsak kering 10-15 lembar
direbus dengan 2 gelas air (400 cc) sehingga tersisa 1 gelas air rebusan.
Proses perebusan membutuhkan waktu 1-1,5 jam saja, jadi lebih cepat
prosesnya dibanding cara di atas. Proses pengeringan sebaiknya tidak
dilakukan di bawah sinar matahari terik karena dikhawatirkan akan
merusak  senyawa  dalam daun sirsak.
”Daun sirsak kering memiliki senyawa yang tetap sama dengan
daun sirsak basah karena yang berkurang dalam proses pengeringan
hanya kadar airnya. Sementara, senyawa dalam daun tetap terjaga.
Penyimpanan daun sirsak dalam lemari pendingin maksimal sepekan
sejak pemetikan karena proses pendinginan yang lama dikhawatirkan
akan merusak senyawa dalam daun selain aroma daun yang tidak enak
karena proses fermentasi,” papar Stefanus.
c) Konsumsi daging buah sirsak segar (150-250 gr/hari) dengan
mengolahnya menjadi jus atau dimakan langsung sangat disarankan.
Daging buah sirsak selain sebagai penambah energi (pada umumnya
penderita kanker/tumor kondisi badanya lemas /lesu) juga kaya serat
yang sangat membantu proses pengeluaran sel-sel kanker yang telah mati
akibat penyembuhan oleh senyawa acetogenins.
Ekskresi sel kanker yang mati  bisa melalui keringat, urine, dan
feses sehingga umumnya terapi menggunakan herbal daun sirsak sebagai
pengobatan akan berefek hangat/panas pada bagian tubuh yang sakit,
sering kencing, dan berkeringat deras. Cepat lambatnya reaksi tubuh
terhadap penggobatan atau efek samping pengobatan berbeda pada setiap
orang dipengaruhi oleh faktor, seperti usia, ketahanan tubuh penderita,
tingkat stadium kanker/tumor, dan jenis kanker atau tumornya.
d) Pengolahan daun sirsak lainnya yaitu dengan cara memblender 3-5
lembar daun sirsak basah dengan menambahkan ¼ gelas air (50 cc) air
hangat untuk membantu proses penghancuran. Sebelum diblender, daun
sebaiknya dipotong menjadi 3-4 bagian agar lebih cepat hancur. Setelah
hancur, masukkan daun ke wadah dengan penutup rapat, lalu tambahkan
1 gelas air panas ke dalamnya dan aduk sampai rata.
Tutup wadah dengan rapat agar panas tetap terjaga dan proses ekstraksi
senyawa dapat maksimal. Biarkan selama 15-20 menit, setelah itu saring
olahan untuk diambil airnya dan minum selagi hangat.
Bila tidak ada blender, pengolahan daun sirsak bisa juga dengan cara
digerus menggunakan cobek dengan teknik pengolahan yang sama
dengan cara diblender.
”Pengolahan dengan cara diblender atau digerus tidaklah
semaksimal ekstraksi senyawa daun sirsak dibandingkan dengan teknik
pertama (perebusan daun basah) dan teknik kedua (perebusan daun
kering), tetapi lebih efisien. Hasil olahan pada kedua teknik umumnya
beraroma langu yang cukup menyengat. Untuk menekan aromanya bisa
ditambahkan sedikit perasan buah nanas atau buah lain yang lebih
disukai. Dan jangan menambahkan gula aren murni, madu, atau gula
pasir bila rasanya tidak Anda sukai, karena sudah melalui proses
kimiawi,” terang Stefanus.
3. Reaksi pengobatan menurut daherba.com umumnya akan bereaksi setelah
3-7 hari setelah pengobatan rutin 3 kali sehari walaupun ada juga yang baru
bereaksi setelah 1 bulan konsumsi rutin. Disana juga disebutkan bahwa kita
akan merasa panas dingin, panas dan nyeri di bagian yang terkena kanker, dan
tubuh terasa terbakar. Mengingat efeknya tersebut, tidak dianjurkan untuk
anak-anak, lansia, atau penderita kanker yang keadaan fisiknya sudah lemah.
Tetapi sebaiknya kita cek kondisi penyakit kita sebelum pengobatan dan
periksa kembali dua pekan setelah pengobatan untuk melihat sejauh mana
reaksi pengobatan dengan metode ini. Bila tidak ada pengaruh selama dua
bulan konsumsi, padahal sudah menjalankan pengolahan dengan benar, maka
pengobatan dengan olahan daun sirsak ini bisa ditingggalkan.
Tidak soal apa pilihan pengobatan yang akan Anda jalani (Pengobatan
medis atau alternatif), masing-masing harus memikirkan kebutuhan dan situasi
serta kondisi yang sedang dihadapi dalam memutuskan hal tersebut, misalnya
dalam kasus penyakit akut dan yang bersifat darurat, pengobatan konvensional
seperti pembedahan lebih efektif karena relatif cepat dibandingkan herbal.
Namun lebih baik adalah memadukan antara pengobatan medis dengan
obat herbal. Sebagai contoh mereka yang menjalani pengobatan medis dengan
obat-obat kimia dan memadukan dengan Sarang Semut, merasakan proses
kesembuhan yang lebih cepat dari pada sebelumnya. Hal ini cocok dengan
komentar Dr Dewata yang dimuat di majalah Trubus, "Pasien yang
memadukan antioksidan dan obat kimia dokter lebih cepat sembuh
daripada hanya menggunakan obat kimia."
H. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan dalam program ini secara kualitatif
melalui dokumentasi, wawancara dan observasi. Menurut Moleong (2007:
216) dokumentasi adalah setiap bahan tetulis ataupun film yang tidak di
persiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Dalam hal ini peneliti
ingin mengumpulkan dokumentasi yang berkenaan dengan manfaat daun
sirsak dalam upaya penyakit kanker.
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan tanya jawab
secara lisan baik langsung atau tidak langsung yang mengarah pada tujuan
tertentu. (Nur Hidayah,1998:31). Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti untuk
menggali lebih dalam kepada subyek penelitian.
Observasi adalah pengumpulan data dengan melakukan penelitian secara
langsung atau mengamati langsung objek yang akan dikaji. Dalam hal ini
peneliti mengamati kandungan yang ada di dalam daun sirsak sehingga dapat
dibuktikan bahwa daun sirsak itu dapat dikonsumsi untuk mengobati penyakit
kanker.
I. JADWAL KEGIATAN
`a. Pelaksanaan Program
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang
lebih 4 bulan lamanya. Adapun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1. daftar rencana kegiatan
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4
1. Persiapan √
2. Pengumpulan Data √
3. Pelaksanaan Program √
Penelitian
4. Evaluasi √
5. Penyusunan Laporan √
b. Tahapan Pelaksanaan
1. Persiapan
Dalam tahapan persiapan ini peneliti menyiapkan bahan-bahan
untuk melakukan penelitian terhadap kandungan zat yang ada di
dalam daun sirsak.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data didapat dari penduduk di Kecamatan
Bendan, Kota Pekalongan yang memiliki penyakit kanker.
3. Melakukan penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Bendan, Kota Pekalongan
terhadap penduduk yang mengkonsumsi daun sirsak untuk
mengobati penyakit kankernya.
4. Evaluasi
Mengevaluasi seluruh kegiatan dan melakukan pengecekan
ulang tentang hasil penelitian.
5. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan merupakan hasil akhir dari laporan
penelitian terhadap daun sirsak yang mempunyai manfaat untuk
mengobati penyakit kanker.
J. BIAYA
1. Persiapan
a. Transportasi Rp. 500.000,00
b. Akomodasi Rp. 1.000.000,00
c. ATK Rp. 200.000,00
d. Pengumpulan informasi awal Rp. 300.000,00
e. Peyusunan proposal Rp. 300.000,00
f. Perizinan Rp. 300.000,00
2. Pengumpulan Data dan Informasi
a. Dokumentasi Rp. 500.000,00
b. Wawancara Rp. 500.000,00
c. Observasi Rp. 500.000,00
3. Pelaksanaan Program Penelitian
a. Kerja lapangan Rp. 1.500.000,00
b. Pemberian cindera mata Rp. 1.000.000,00
4. Penyusunan Laporan
a. Penyusunan laporan Rp. 600.000,00
Jumlah Total Rp. 7.200.000,00

K. DAFTAR PUSTAKA
Fitri Yulianti dan Stefanus, herbalis dari Herbacure -Okezone. Daun Sirsak,
Sang Pembunuh Sel Kanker.
http://lifestyle.okezone.com/read/2011/04/05/195/442603/daun-sirsak-sang-
pembunuh-sel-kanker diakses jam 13.38 tanggal 25 September 2011

Hidayah, Nur.1998.Pemahaman Individu Tekhnik Non Tes. Malang:


UNIBRAW Pres
Moleong, Lexy. 2007.Metodologi Penelitian Kuailitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Sarang Semut, Daun Sirsak, atau Noni?. http://www.deherba.com/sarang-semut-


daun-sirsak-atau-noni.html diakses jam 13.50 tanggal 25 September 2011

L. NAMA DAN BIODATA DAN ANGGOTA


1. Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap : Avina Firliyani Vanesha
NIM : 8111411138
Angkatan : 2011
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 16 September 1993
Fakultas/program studi : Hukum/Ilmu Hukum
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
Semester : 1 (satu)
Alamat Rumah : Jl. Tunas II No. 2, Pekalongan
Alamat Kost : Gang Nangka No. 1, Sekaran, Semarang
Waktu Pelaksanaan PKM : 5 (lima) jam/minggu
2. Anggota 1
Nama Lengkap : Hevit Gatariana
NIM : 7101409192
Angkatan : 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Kebumen, 16 Februari 1991
Fakultas/program Studi : Ekonomi/Pendidikan Akuntansi
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
Semester : 5 (lima)
Alamat Rumah : Jl. Raden Patah RT 1 RW 3 Pejagoan,
Kebumen
Alamat Kost : Gang Nangka No. 1, Sekaran, Semarang
No. Telp : 085640140709
Waktu Pelaksanaan PKM : 5 (lima) jam/minggu
3. Anggota 2
Nama Lengkap : Rizky Dwi Arifiyanti
NIM : 3301409082
Angkatan : 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 17 Maret 1991
Fakultas/program Studi : FIS/PKn
Semester : 5 (lima)
Alamat Rumah : Jl. Flores Baru IV No.9, Tegal
Alamat Kost :Gang Nangka No.1, Sekaran, Semarang
No. Telp : 085742060195
Waktu Pelaksanaan PKM : 5 (lima) jam/minggu

M. BIODATA DOSEN PENDAMPING


1. Nama : Windiahsari, S.Pd, M.Pd
2. NIP : 198011282008122001
3. Alamat : Perum Green Village No. 153
4. Job Fungsional : Asisten Ahli
5. Bidang Keahlian : PKI
6. No Telp/HP : 081390068383

Anda mungkin juga menyukai