Bidang Kegiatan
PKM Penelitian
Disusun oleh :
( ) Pendidikan
Menyetujui,
NIP.1197505041999031001 NIM.8111411274
NIP.196205081988031002 NIP.198011282008122001
A. JUDUL PROGRAM
Penyakit jantung menjadi momok yang menakutkan untuk saat ini termasuk
penyakit jantung koroner. Hampir 99% penduduk diseluruh dunia mengidap penyakit
ini. Penyakit jantung koroner menempati urutan ke 2 didunia sebagai penyakit yang
mematikan setelah kanker. Bahkan ternyata di Indonesia penyakit jantung koroner
berada diposisi pertama sebagai penyebab kematian.
Umumnya penderita penyakit jantung baik itu jantung gagal jantung maupun
jantung koroner dianjurkan untuk menjalani pembedahan agar fungsi jantungnya
dapat dikembalikan mendekati kondisi jantung normal. Namun sebenarnya ada cara
lain yang dapat ditempuh untuk mengatasi berbagai masalah jantung, salah satunya
dengan memadukan obat-obatan medis dan herbal. Dan salah satu obat herbal yang
berasal dari alam yang dapat berguna untuk kesehatan jantung adalah madu. Dengan
mengkonsumsi madu, kadar kolesterol yang merupakan salah satu faktor penyebab
timbulnya penyakit jantung dapat turun secara dramatis. Selain itu madu juga aman
dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping, dan sudah teruji bahwa madu dapat
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit salah satunya penyakit jantung.
C. PERUMUSAN MASALAH
D. TUJUAN PROGRAM
1. Menganalisis zat-zat yang terkandung didalam madu yang dapat berguna bagi
kesehatan jantung
2. Mengetahui bagaimana reaksi dan perkembangan penderita setelah
mengkonsumsi madu
F. KEGUNAAN PROGRAM
G. TINJAUAN PUSTAKA
Jantung merupakan organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan
dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah.dengan berat jantung kira-kira 300
gram. Supaya jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung,
rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut
jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu “pengatur irama”
yang terdiri dari sekelompok yang secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang
terletak didalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan
dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara
serentak. Arus listrik ini selanjutnya di teruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada
gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak.
Jantung yang merupakan organ penting yang berada dalam tubuh manusia
berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Apabila kinerja jantung seseorang
tersebut bermasalah maka ia berisiko terkena penyakit jantung. Penyakit jantung bisa
menyerang siapa saja. Usia muda juga rentan terhadap penyakit yang satu ini.
Penyebabnya adalah pola hidup manusia sekarang memang sarat akan kerapuhan.
Jantung yang sudah memiliki gejala sakit maka perlu berhati-hati lebih. Namun jenis
penyakit jantung yang sangat ditakuti saat ini dan memiliki penderita dengan jumlah
yang sangat banyak adalah penyakit jantung koroner atau arteri koroner. Penyakit ini
menjadi momok yang menakutkan karena dapat menyebabkan serangan jantung yang
terjadi secara tiba-tiba yang berdampak pada kematian. Penyakit jantung koroner
adalah penyakit yang disebabkan karena adanya penyempitan pada pembuluh darah
koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung.
Penyempitan ini disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal
dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Penumpukan yang terjadi menyebabkan
pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut aterosklerosis.
Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada
dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan
mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung. Penyumbatan dalam
satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba.
Penyebabnya karena jantung membutuhkan oksigen melebihi dari yang tersedia
sehingga memicu serangan jantung.
Apabila otot jantung tidak mendapat oksigen untuk waktu yang cukup lama,
jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak
mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada
jantung dan semakin besar kemungkinan untuk meninggal. Jika sistem kerja dari
jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi kacau dan jantung mulai
berdenyut tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut
sebagai aritmia yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan
menyebabkan jantung tidak mampu optimal dalam memompa darah ke otak. Dalam
waktu sepuluh menit, sel-sel otak dapat mati dan pasien pun tidak tertolong lagi.
Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak
di dinding arteri, ada juga penyakit jantung lain yang disebabkan kelainan sejak lahir
seperti jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, dan kelemahan otot
jantung. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang dapat mengidap
penyakit jantung koroner. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Usia dan jenis kelamin
Pria dibawah usia 50 tahun memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan dengan
wanita pada kelompok usia yang sama. Setelah menopause, resiko seorang
wanita bertambah karena penurunan yang tajam dari hormon estrogen yang
bersifat melindungi.
2. Keturunan dari keluarga
Penelitian menunjukkan bahwa jika terdapat riwayat gangguan jantung dalam
keluarga, keturunan mereka lebih cenderung mengembangkan problem yang
serupa.
3. Diabetes (kencing manis)
Penderita diabetes dapat mengalami penyakit jantung akibat komplikasi dari
penyakit tersebut.
4. Merokok (terkena asap rokok)
Merokok secara langsung bertanggung jawab atas kira-kira 20 persen dari
semua kematian karena penyakit jantung dan hampir 50 persen dari serangan
jantung pada wanita berusia di bawah 55 tahun. Merokok meningkatkan
tekanan darah dan memasukkan zat-zat kimia beracun, seperti nikotin dan
karbon monoksida, ke dalam aliran darah. Zat-zat kimia ini, selanjutnya akan
merusak arteri. Para perokok juga membuat mereka yang ikut menghirup
asapnya beresiko mengalami masalah pada jantung. Penelitian menyingkapkan
bahwa orang-orang yang tidak merokok yang tinggal dengan para perokok
memiliki tambahan resiko serangan jantung. Oleh karena itu, dengan berhenti
merokok seseorang dapat mengurangi resikonya sendiri dan bahkan dapat
menyelamatkan kehidupan orang-orang tercinta yang tidak merokok.
5. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat melukai dinding arteri dan
memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan
penimbunan plak. Seraya timbunan plak meningkat, terjadi lebih banyak
penghalang terhadap aliran darah dan dengan demikian terjadilah peningkatan
tekanan darah yang meningkatkan resiko serangan jantung.
6. Kegemukan (obesitas)
Kelebihan berat meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan
jumlah lemak. Menghindari atau mengobati obesitas (kegemukan) adalah cara
utama untuk menghindari diabetes. Diabetes kemudian akan meningkatkan
resiko penyakit jantung koroner.
7. Gaya hidup kurang gerak
Orang-orang yang tidak banyak bergerak memiliki resiko serangan jantung
yang lebih tinggi. Mereka menghabiskan sebagian besar dari hari mereka
tanpa aktif secara fisik dan tidak berolahraga dengan teratur. Serangan jantung
sering kali terjadi pada orang-orang ini setelah kegiatan-kegiatan yang berat
seperti bekerja keras di kebun, joging, mengangkat beban berat, atau
menyekop salju. Tetapi resikonya menurun di antara mereka yang berolahraga
dengan teratur. Jalan-jalan santai selama 20 hingga 30 menit sebanyak tiga
atau empat kali seminggu dapat menurunkan resiko serangan. Olahraga
dengan teratur dapat meningkatkan kemampuan jantung untuk memompa dan
dapat menurunkan kadar kolesterol serta menurunkan tekanan darah.
8. Stres (tekanan emosi)
Berdasarkan penelitian, stres dapat menyebabkan penyempitan arteri dan ini
menurunkan aliran darah hingga 27 persen. Penyempitan yang berarti bahkan
dapat terlihat pada arteri yang terkena penyakit ringan. Penelitian lain
mengesankan bahwa stres berat dapat menyebabkan pecahnya dinding arteri
yang memicu serangan jantung.
Banyak orang yang tidak menyadari jika mereka telah mengidap jantung
koroner. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi mengenai gejala-gejala yang
akan timbul apabila orang tersebut mengidap jantung koroner. Rasa nyeri yang
biasanya dianggap remeh bagi sebagian orang ternyata merupakan salah satu gejala
apabila orang tersebut menderita jantung koroner. Misalnya saja rasa nyeri pada
bagian dada. Rasa nyeri pada bagian dada merupakan gejala awal dari penyakit
jantung dan pembuluh darah. Selain rasa nyeri pada dada ada gejala-gejala lain yang
perlu diwaspadai antara lain cepat letih, sesak napas, ada riwayat sering pingsan,
sesak bila tidur terlentang, beberapa organ tubuh membiru, serta perut dan bagian kaki
membengkak. Gejala lain yang dialami ketika seseorang terserang penyakit jantung
adalah rasa nyeri yang hebat pada bagian dada yang disertai muntah. ”Rasa tertekan
atau seperti ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, dan terbakar di bagian dada dapat
menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung. Berikut akan dijelaskan secara lebih
terperinci bagaimana gejala-gejala penderita jantung koroner. Gejala-gejala yang
biasanya terjadi pada penderita jantung koroner antara lain :
F. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui tiga tahapan yaitu :
1) Persiapan
Tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian yang membahas
mengenai Manfaat atau Kegunaan Madu Bagi Kesehatan Jantung
(Mengurangi Resiko Jantung Koroner) adalah pengumpulan data-data.
Sebelum mengumpulkan data-data, kita harus memahami terlebih dahulu
bahwa penelitian yang dilakukan ini tergolong kedalam jenis penelitian
deskriptif karena memberikan uraian mengenai hasil penelitian yang dimuat
dalam satu analisis yang terkait dengan hasil penelitian. Dan yang menjadi
obyek kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana madu dapat digunakan
untuk mengurangi resiko jantung koroner dan bermanfaat bagi kesehatan
jantung manusia normal. Setelah memahami kedua hal tersebut barulah
dilakukan pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi dan
wawancara.
Observasi adalah pengumpulan data dengan melakukan penelitian
secara langsung atau mengamati langsung yang menjadi obyek kajian
penelitian (Singarimbun, 1976:3). Dalam hal ini, yang akan diamati dalam
penelitian yang berkaitan dengan masalah tersebut adalah madu dan unsur-
unsur yang terkandung dalam madu yang berguna bagi kesehatan jantung dan
berguna untuk mengurangi resiko jantung koroner.
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara meminta data
yang telah ada sebelumnya (Djarwanto, 1990:23). Berkenaan dengan hal
tersebut, peneliti mengumpulkan dokumentasi yang berkaitan dengan masalah
kegunaan madu bagi kesehatan jantung( mengurangi resiko jantung koroner)
Wawancara adalah pengumpulan data dengan tanya jawab secara lisan
baik langsung maupun tidak langsung yang mengarah pada tujuan tertentu
(Nur Hidayah, 1998:31). Kegiatan wawancara dilakukan penulis dengan
tujuan untuk menggali informasi lebih dalam dari subyek penelitian.
Setelah data-data tersebut terkumpul maka akan dilakukan analisis
data. Dalam menganalisis data-data yang telah dikumpulkan, peneliti
menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode dimana hasil
penelitian beserta analisisnya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang
berbentuk narasi, kemudian dari analisis yang telah dilakukan ditarik suatu
kesimpulan.
2) Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan dibagi menjadi 4 tahap antara lain :
1. Mengidentifikasi Masalah
Tahapan-tahapan yang dilakukan agar terlaksananya program ini
dilakukan dengan cara melakukan penyelidikan terhadap masalah bagaimana
madu dapat berguna bagi kesehatan jantung manusia sekaligus mengurangi
resiko jantung koroner.
2. Menyusun Proposal Kegiatan
Dengan menyusun proposal kegiatan ini diharapkan dapat tercapainya
tujuan yang nyata dan terarah. Dimana dalam proposal ini tercantum segala
bentuk permasalahan dan jadwal kegiatan serta estimasi pendanaan
didalamnya, sehingga apa yang tertera pada proposal dapat terlaksana.
3. Pelaksanaan Program
Setelah proposal dibuat dan disetujui oleh pihak yang berwenang,
kemudian melaksanakan program sebagaimana tercantum dalam proposal.
Dalam melaksanakan apa yang tercantum pada proposal maka akan diarahkan
secara tepat sasaran dengan terjun langsung ke lapangan untuk memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai manfaat madu bagi kesehatan jantung
dan memberikan alternatif pengobatan yang murah dan aman.
4. Menyusun Laporan Hasil Kegiatan
Laporan hasil kegiatan akan disajikan dalam bentuk artikel atau dalam
bentuk jurnal guna memberikan sebuah informasi tepat dan akurat kepada
masyarakat. Kemudian apabila sudah tersaji dengan baik, maka laporan hasil
kegiatan ini akan dipublikasikan kepada masyarakat.
3) Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk melihat atau meninjau kembali kesalahan maupun
kekurangan yang terdapat dalam hasil akhir penelitian. Setelah dilakukannya
evaluasi, diharapkan hasil akhir penelitian disajikan secara sempurna kepada
publik.
G. JADWAL KEGIATAN
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang
lebih 4 bulan lamanya. Adapun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4
1. Persiapan √
2. Pengumpulan Data √
a. Di lapangan √ √
b. Penyuluhan √
4. Evaluasi √
5. Penyusunan Laporan √ √
6. Pengadaan √
7. Laporan Akhir √
J. BIAYA
Persiapan
Penyusunan Laporan
K. DAFTAR PUSTAKA
www.maduprolis.com diakses Jam 19.00 Tanggal 27 Oktober 2011
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Agama : Islam
Riwayat pendidikan :
Agama : Islam
Riwayat pendidikan :
Ika Wahyuningtyas
Anggota Pelaksana II
Nama lengkap : Oktiara Paradila
Agama : Islam
Riwayat pendidikan :
Oktiara Paradila