Anda di halaman 1dari 19

1

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


PENGARUH PEMBERIAN RAJA (RAMBUT JAGUNG) INSTAN
TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL
PADA HEWAN COBA

BIDANG KEGIATAN :
PKM P
Diusulkan oleh :
Ditya Fitri Arinda (08/264957/KU/12623)
Rahma Yuni Siagian (08/264925/KU/12618)
Rahmawati (08/268176/KU/12828)
Gentur Adiprabawa (08/267926/KU/12770)
Faishal Hanin (10/302380/KU/14044)

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA
2010
2

1. Judul Kegiatan : Pengaruh Pemberian Raja (Rambut Jagung)


Instan Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol
Pada Hewan Coba
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-K
( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Bidang ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi dan
( ) Sosial Ekonomi Rekayasa
( ) Pendidikan ( ) Humaniora
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ditya Fitri Arinda
b. NIM : 08/264957/KU/12623
c. Jurusan : Gizi Kesehatan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Gadjah Mada
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Tanjung Jabung No.378 Palembang
f. Alamat email : rd.dityaorin@gmail.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 (lima) orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Fatma Zuhrotun Nisa’, STP, MP.
b. NIP : 19790208 200212 2 001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. KH Ali Maksum 378, Yogyakarta
Telp. 0274-372084
7. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI : Rp 5.839.000,00
b. Sumber Lain (dana pribadi) : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 (Lima) Bulan

Yogyakarta, 6 Oktober 2010


Menyetujui
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Ketua Pelaksana Kegiatan
Alumni, Usaha, dan Kesejahteraan
Fakultas Kedokteran UGM

Prof. dr. Suhardjo, S.U., Sp.M(K) Ditya Fitri Arinda


NIP. 19550305 197903 1 002 NIM. 08/264957/KU/12623

Direktur Kemahasiswaan Dosen Pendamping


Universitas Gadjah Mada,

Drs. Haryanto, M.Si Fatma Zuhrotun Nisa’,STP, MP


NIP. 19580502 198703 1 002 NIP. 19790208 200212 2 001
3

A. Judul Program
Pengaruh Pemberian RAJA (Rambut Jagung) Instan terhadap Penurunan Kadar
Kolesterol pada hewan coba
B. Latar Belakang Masalah
Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan adanya
kenaikan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein), kenaikan kadar kolesterol
total dan trigliserid serum. Kolesterol adalah sterol yang paling dikenal oleh
masyarakat. Kolesterol merupakan salah satu senyawa lemak yang lunak, berwarna
kuning, dan seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh, terutama hati. Selain dari hati,
kolesterol juga dapat berasal dari makanan produk hewani, seperti kuning telur, otak,
daging ayam, makanan laut, susu, dan produk olahan susu. Kolesterol dalam darah
yang langsung berasal dari makanan hanya seperempatnya diserap usus, sedangkan
sisanya merupakan hasil produksi sel-sel hati (Wijayakusuma, 2008).
Faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia adalah
genetik, jenis kelamin, umur dan diet. Selain itu juga sangat dipengaruhi oleh perilaku
seperti merokok dan minum alkohol, adanya kelainan penyakit, suplemen bahan-
bahan tertentu seperti obat-obatan. Kenaikan kadar kolesterol LDL ini dapat memacu
atherogenifactor dan meningkatkan risiko timbulnya penyakit jantung koroner.
Atherogenifactor yaitu keterkaitan antara hiperkolesterolemi dan terjadinya
aterosklerosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita penyakit jantung
koroner selalu menunjukkan hiperkolesterolemia (Baraas, 1993). Menurut Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, prevalensi hiperkolesterolemia di
Indonesia pada usia 25 hingga 34 tahun sebesar 9,3, sementara pada usia 55 hingga 64
tahun sekitar 15,5 persen (Anonim, 2010).
Penyakit jantung koroner selalu dihubungkan dengan proses aterosklerosis,
yang merupakan masalah kompleks dan disebabkan oleh banyak faktor sehingga
memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Pilar utama pengelolaan dan
menanggulangi hiperkolesterolemia adalah upaya nonfarmakologis yang meliputi
modifikasi diet, latihan jasmani, dan pengelolaan berat badan (Almatsier, 2006).
Secara farmakologik dilakukan dengan minum obat-obat yang bersifat
normolipidemik yaitu dari golongan sequestran asam empedu, asam nikotinat, derivat
asam fibrat, HMG-KoA reduktase inhibitor (golongan statin) dan dari golongan
probucol (Djokomoeljanto, 1999). Prinsip dari pengobatan farmakologik dan
4

nonfarmakologik yakni menurunkan kadar kolesterol LDL, dan mempertahankan


kadar kolesterol total, kolesterol HDL, dan trigliserid dalam batas normal.
Pengaturan diet yang dianjurkan untuk menurunkan kadar kolesterol yaitu
meningkatkan asupan karbohidrat kompleks (Almatsier, 2006). Golongan karbohidrat
kompleks yang penting dalam ilmu gizi salah satunya adalah polisakarida
nonpati/serat. Data epidemiologik menunjukkan bahwa konsumsi serat makanan
mempunyai hubungan negatif dengan insiden penyakit jantung koroner, batu ginjal,
terutama kolesterol darah. Polisakarida nonpati larut air (pectin dan gum) paling
berpengaruh sedangkan polisakarida nonpati yang tidak larut air hanya mempunyai
pengaruh kecil terhadap kadar kolesterol. Penurunan ini terutama terlihat pada fraksi
LDL (Low Density Lipoprotein) yang disertai dengan penurunan kandungan
kolesterol dalam hati dan lain jaringan (Almatsier, 2002).
Penurunan ini dikaitkan dengan metabolisme asam empedu. Asam empedu
dan steroid netral disintesis dalam hati dari kolesterol, disekresi kedalam empedu dan
biasanya kembali ke hati melalui reabsorpsi dalam usus halus (siklus entero hepatik).
Serat makanan di duga menghalangi siklus ini dengan menyerap asam empedu
sehingga perlu diganti dengan pembuatan asam empedu baru dari kolesterol
persediaan. Penurunan kolesterol diduga melalui terjadi melalui proses ini (Almatsier,
2002).
Penelitian mengenai serat makanan secara laboratoris juga dilakukan pada
tikus Sprague Dawley dengan memberikan oat-bran selama 20 hari sebanyak 0-10 %
dari total makanan, dan hasilnya menunjukkan pada dosis 8-10 % berhasil
menurunkan kolesterol serum dan kolesterol hepar (Shinnick et al, 1990). Selain itu,
penelitian pada marmut dilaporkan bahwa pemberian serat larut dalam air dapat
menurunkan kolesterol serum (Jimenes et al, 1998). Sedangkan penelitian yang
dilakukan pada manusia dengan menggunakan serat yang larut dalam air yakni orange
juice, rice-bran dan oat-bran menunjukkan penurunan kadar kolesterol (Kurowska et
al, 2000).
Sejauh ini, pengobatan yang sering digunakan untuk menurunkan kadar
kolesterol yakni dengan menggunakan obat-obatan sintetik yang harganya mahal
sehingga memberatkan masyarakat, terutama masyarakat golongan bawah. Selain itu,
obat-obatan sintetik biasanya menimbulkan efek samping bagi yang
mengkonsumsinya. Contohnya yaitu obat-obat dari golongan statin efek samping
mengkonsumsinya meliputi myositis (radang otot), nyeri sendi, sakit perut, dan
5

kerusakan hati. Obat yang berasal dari golongan sequestran asam empedu ini
digunakan untuk mengobati level LDL tinggi. Efek samping yang umum terjadi yaitu
kembung, sembelit, dan mulas. Begitu juga yang terjadi pada obat derivat asam fibrat,
efek samping mengkonsumsinya yaitu denyut jantung tidak teratur, kerusakan hati,
myositis, gangguan lambung, dan batu empedu (Ehrlich, 2008).
Ketidak efektifan obat sintetik untuk menurunkan kadar kolesterol dari
segi kesehatan dan ekonomi menyebabkan perlu adanya solusi pengobatan non-
farmakologik yang tidak berbahaya bagi tubuh dan terjangkau bagi masyarakat.
Sementara di sisi lain, Indonesia memiliki beranekaragam sayur dan buah-buahan
yang selama ini kita ketahui memiliki banyak kandungan serat.
Salah satu tumbuhan yang saat ini diketahui dapat digunakan sebagai obat
tradisional untuk menurunkan kadar kolesterol adalah Jagung (Zea Mays), yakni pada
bagian rambut jagungnya (Wiryowidagdo dan Sitanggang, 2004). Selama ini di
masyarakat rambut jagung belum banyak dimanfaatkan secara maksimal, tetapi hanya
dibiarkan sebagai limbah. Salah satu kandungan yang dapat digunakan untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah adalah kandungan seratnya yakni sebesar
81000 Hi (ppm) yang merupakan kandungan terbesar ketiga setelah protein dan
karbohidrat dalam rambut jagung (Phytochemical and Ethnobotanical Database,
2004). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Utariningsih (2007), pemberian dekok
rambut jagung (Zea mays) terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) dapat
menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida dan kolesterol LDL serta
meningkatkan kolesterol HDL. Semakin besar dosis dekok rambut jagung (Zea mays)
yang diberikan maka semakin turun kadar kolesterol total, trigliserida dan kolesterol
LDLnya serta semakin tinggi kadar kolesterol HDLnya.
Walaupun penelitian tentang manfaat serat untuk menurunkan kadar
kolesterol telah banyak diketahui, penggunaan serat rambut jagung sebagai produk
alternatif penurun kadar kolesterol belum diketahui. Untuk itu, perlu dilakukan suatu
penelitian pada hewan coba sebagai suatu informasi awal tentang penggunaannya
pada manusia. Salah satu kemungkinan inovasi produk alternatif tersebut adalah
RAJA (Rambut Jagung) Instan. Sehingga diharapkan dengan penelitian ini, peneliti
dapat menemukan dan mengembangkan produk alternatif yaitu RAJA (Rambut
Jagung) Instan dan menguji efek pemberiannya terhadap penurunan kadar kolesterol
darah pada hewan coba tikus Sprague dawley yang selanjutnya dapat bermanfaat
sebagai penganekaragaman diet bagi penderita hiperkolesterol.
6

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian yang diajukan pada
penelitian ini yaitu :
Apakah RAJA (Rambut Jagung) Instan memiliki efek anti hiperkolesterolemia
yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol pada tikus Sprague dawley
Hiperkolesterolemia?
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui efek pemberian RAJA (Rambut Jagung) Instan pada pada tikus
Sprague dawley Hiperkolesterolemia sebagai alternatif anti hiperkolesterolemia.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui tingkat kandungan serat minuman RAJA (Rambut Jagung) Instan.
E. Luaran yang diharapkan
Setelah pelaksanaan program penelitian ini, diharapkan dapat dibuat artikel
ilmiah mengenai RAJA (Rambut Jagung) Instan sebagai alternatif anti
hiperkolesterolemia. Selain itu, diharapkan minuman RAJA (Rambut Jagung) Instan
dapat diproduksi menjadi produk Cornsilkghurt dalam jumlah besar agar selanjutnya
dapat dipromosikan kepada masyarakat luas, serta dijadikan paten sebagai alternatif
anti hiperkolesterolemia.
F. Kegunaan
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini menjadi salah satu upaya pengembangan kreativitas dan wujud
kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
2. Bagi Masyarakat
a. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan alami
yang ekonomis dan tepat guna dan memaksimalkan pemanfaatan limbah
rambut jagung di masyarakat.
b. Sebagai dasar penelitian lebih lanjut mengenai terapi diet bagi penderita
hiperkolesterolemia yang murah dan mudah.
G. Tinjauan Pustaka
Rambut Jagung
Rambut jagung (ZeamaysL.) mengacu pada stigma dari bunga betina
jagung. Rambut jagung yang masih segar menyerupai benang sutra yang lembut 10-20
cm yang berwarna hijau cerah atau kuning kecoklatan. Rambut jagung mengandung
7

protein, vitamin, karbohidrat, Ca, K, Mg, dan Na, fixed dan volatile oil, steroid seperti
sitosterol dan stigmasterol, alkaloid, saponin, tannin, dan flavonoid (Guo et al, 2009).
Rambut jagung adalah kumpulan dari stigma (jumbai atau benang yang
halus, lembut dan kekuningan ) dari bunga betina jagung yang panjangnya sekitar 4
sampai 8 inchi dengan rasa manis samar-samar. Rambut jagung (Zea mays) adalah obat
herbal yang terbuat dari stigma, untaian seperti benang yang berwarna kekuningan
ditemukan di dalam sekam jagung. Stigma yang ditemukan pada bunga betina tanaman
jagung, bijinya yang juga dikenal sebagai tanaman jagung dan merupakan anggota
keluarga rumput (Gramineae atau Poaceae) (Anonim, 2010).
Stigma yang panjangnya 4-8 inchi (10-20 cm) dikumpulkan untuk obat
herbal sebelum terjadi penyerbukan pada tanaman. Rambut jagung juga dapat di ambil
dari tongkol jagung untuk digunakan sebagai obat. Jika dibuahi, stigma kering dan
menjadi coklat. Kemudian biji jagung kuning berkembang (Anonim, 2010).
Tanaman jagung adalah rumput yang dapat tumbuh hingga 3 meter.
Tanaman jagung terdiri atas batang yang tebal dengan dauan yang panjang. Setiap
tanaman jagung terbentuk bunga jantan dan bunga betina. Bunga-bunga jantan
membentuk untaian dibagian atas dan menghasilkan serbuk sari. Bunga betina terletak
di axils dan membentuk stigma atau rambut jagung (benang halus warna kuning).
Rambut jagung menangkap serbuk sari. Rambut jagung ini biasanya berwarna hijau
muda tapi dapat memiliki warna lain seperti kuning, kuning kecoklatan atau coklat
muda (Anonim, 2010).
Kolesterol
Kolesterol tersebar luas di dalam semua sel tubuh, khususnya di dalam
jaringan syaraf. Senyawa ini merupakan konstituen penting membran plasma dan
protein plasma. Kolesterol terdapat didalam jaringan dan lipoprotein plasma, yang bisa
dalam bentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai penjang
sebagai ester kolesterol. Kolesterol merupakan prekusor semua senyawa steroid
lainnya di dalam tubuh, seperti kortikosteroid, hormon seks, asam empedu dan vitamin
D. Kolesterol secara khas adalah produk metabolism hewan dan karenanya terdapat di
makanan yang berasal dari hewan seperti kuning telur, daging, hati dan otak.
Kolesterol sangat larut dalam lemak tetapi hanya sedikit yang larut dalam air, dan
membentuk ester dengan asam lemak. Sedikit lebih dari separuh jumlah kolesterol
tubuh berasal dari sintesis (sekitar 700 mg/hari), dan sisanya berasal dari makanan
8

sehari-hari. Pada manusia, hati menghasilkan kurang lebih 10% dari total sintesis,
sementara usus sekitar 10% lainnya (Murray, 2003).
Kolesterol dibentuk melalui asetat yang diproduksi dari nutrient dan energi
beserta hasil metabolisme lainnya. Di samping kolesterol, juga diproduksi energi.
Asam lemak akan menjadi lemak tubuh di dalam proses metabolisme energi. Apabila
sumber energi berlebihan, maka mengakibatkan pembentukan asetat sebagai perantara
juga berlebih, dan lemak tubuh akan bertambah. Demikian juga pembuatan kolesterol,
sehingga pada mereka yang mengalami kegemukan akan membentuk kolesterol lebih
20% dari berat badan normal (Sitepoe, 1992).
Hiperkolesterolemia merupakan suatu keadaan dimana kadar kolesterol di
dalam darah berlebihan. Menurut Herbey, et al. (2005) total kadar kolesterol didalam
serum darah tinggi disebabkan adanya perubahan pada dinding pembuluh darah,
peningkatan hipoksia pada jaringan usus besar, perubahan homeostasis sel-sel, umur,
heriditas, kesalahan pola makan, gaya hidup, polusi lingkungan, penggunaan alkohol
dan rokok dalam waktu lama. Pedoman yang menjadi acuan kadar kolesterol di dalam
tubuh telah dibuat oleh suatu komite internasional yaitu The National Education
Program Coordinating Committee (Simatupang, 1997) sebagai berikut :
Tabel 1. Indikator klasifikasi berdasarkan total kolesterol dan HDL kolesterol
Level Klasifikasi
Total kolesterol < 200 mg/dl Kolesterol darah normal
200-239 mg/dl Batas atas normal kolesterol
240 mg/dl darah
Kolesterol darah tinggi
HDL kolesterol < 35 mg/dl HDL kolesterol rendah
Hiperkolesterolemia dapat terjadi bila ada gangguan pembentukan
kolesterol didalam jaringan hati dan jaringan alat pencernaan. Dalam hal ini, yang
mempunyai peranan penting adalah enzim HMG Co.A reduktase. Hiperkolesterolemia
dapat pula terjadi apabila eliminasi kolesterol dalam tubuh mengalami gangguan.
Kolesterol di eliminasi dari tubuh melalui usus sebagai feses dalam bentuk empedu dan
asam empedu. Bila eliminasi berkurang, akan meningkatkan kolesterol didalam darah.
Mekanisme lain hiperkolesterolemia, apabila konsumsi kolesterol bertambah maupun
sumber pangan lainnya yaitu lemak jenuh, banyak dipergunakan sebagai bahan
makanan (Sitepoe, 1992).
9

Upaya yang dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh


yaitu dengan menurunkan kadar kolesterol darah. Penurunan kolesterol darah dapat
dilakukan dengan cara menurunkan konsumsi, pencernaan dan penyerapan
(gastrointestinal), menurunkan sintesis endogen, serta meningkat pengeluaran empedu
dan ekskreta. Jalur utama pembuangan kolesterol tubuh terjadi di hati melalui
konversinya menjadi asam empedu, yaitu asam kholat dan chenodeoxy cholic yang
berkaitan dengan glisin atau taurin membentuk garam empedu, kemudian
diekskresikan oleh empedu ke dalam duodenum. Sebagian asam empedu akan
direabsorpsi oleh hati melalui sirkulasi dan selanjutnya disekresikan kembali ke dalam
empedu. Asam empedu yang tidak diserap akan didegradasi oleh mikroba usus besar
dan diekskresikan ke dalam feses (Muchtadi, et al. 1993).
H. Metode Pendekatan
Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental control group pre
test-post test design.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 14 ekor tikus Sprague Dawley jantan
berumur ±2 bulan, dengan berat badan ±200 gram. Tikus diperoleh dari LPPT
Universitas Gadjah Mada. Hewan coba dibagi menjadi 2 kelompok dan masing-
masing kelompok terdiri dari 7 ekor tikus yang diperlihara di dalam kandang.
Variabel Penelitian
Variabel bebas
Serat rambut jagung muda ( Zea mays )
Variabel tergantung
Profil lipid serum tikus Sprague dawley setelah pemberian perlakuan.
Variabel Terkontrol
1. Umur hewan coba
2. Galur atau strain hewan coba
3. Pakan hewan coba
10

Prosedur Penelitian

Pembuatan tepung rambut jagung


7 hari

Tepung rambut jagung diformulasikan


menjadi RAJA INSTAN dengan gula dan 7 hari
bubuk agar-agar dengan perbandingan 3:1:1

Pengujian kandungan
serat formula
rambut jagung

Pengujian pada hewan coba


60 hari

Gambar 1. Alur kerja penelitian

(14 ekor tikus Sprague dawley)

Adaptasi pakan standar 7 hari


Uji profil lipid

Perlakuan pakan hiperkolesterol 7 hari


Uji
profil lipid

Pembagian tikus menjadi 2 kelompok

Pakan perlakuan selama 28 hari

Pakan Hiperkolesterol Pakan Standar

Air (Placebo) ”RAJA” Air (Placebo) ”RAJA”

Analisis profil lipid

Gambar 2. Skema jalannya penelitian terhadap hewan coba


11

Penelitian ini akan dilaksanakan di tiga tempat, yaitu:


a. Laboratorium Gizi dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM untuk
pembuatan/formulasi RAJA (Rambut Jagung) Instan
b. Laboratorium Biokimia Pangan dan Gizi Fakultas Tekhnologi Pertanian untuk
analisis zat gizi RAJA (Rambut Jagung) Instan
c. Laboratorium PAU Pangan dan Gizi untuk pengkandangan hewan coba, analisis
profil lipid dan pembuatan pakan.

A. Persiapan Formulasi RAJA (Rambut Jagung) INSTAN


Sortasi bahan baku merupakan tahap awal yang perlu dilakukan untuk
mendapatkan rambut jagung yang berkualitas. Hal ini dapat dilakuakan dengan cara
memisahkan bahan baku yang baik, cacat, atau busuk. Sortasi dilakukan dengan
memilih bagian rambut jagung yang berada di bagian dalam kulit jagung karena masih
banyak mengandung senyawa-senyawa alami dan belum banyak terkontaminasi oleh
lingkungan luar.
Tahap berikutnya adalah pencucian yang dilakukan untuk membersihkan
potongan-potongan benda lain atau kotoran berupa tanah atau debu yang menempel.
Setelah selesai barulah, rambut jagung ditiriskan dan dijemur hingga kering, kemudian
dihancurkan hingga berbentuk tepung. Selanjutnya tepung rambut jagung
diformulasikan menjadi RAJA (Rambut Jagung) INSTAN yang penambahannya
berupa gula pasir dan tepung agar-agar dengan perbandingan 3:1:1
B. Persiapan hewan percobaan
Penelitian diawali juga dengan mempersiapkan tikus Sprague dawley jantan
usia sekitar 2 bulan sejumlah 14 ekor yang diperoleh dari LPPT Universitas Gadjah
Mada, dipelihara selama 7 hari dengan diberi pakan standar dan air secara ad libitum
sebagai proses adaptasi. Selanjutnya pada akhir minggu pertama dilakukan analisa
profil lipid normal. Kemudian tikus diberi pakan tinggi kolesterol dengan
menggunakan lemak sapi selama 7 hari agar kondisi tikus menjadi hiperkolesterolemia
dan diakhir minggu ke tiga dilakukan analisa profil lipid awal untuk memastikan
kondis tikus telah hiperkolesterolemia. Tikus dibagi menjadi 2 kelompok dengan
masing-masing kelompok terdiri dari 7 ekor tikus. Masing-masing kelompok tikus ada
yang diberi air minum (placebo) sebagai kontrol dan ada yang diberi perlakuan. Tikus
dipelihara selama 28 hari untuk diberi perlakuan. Pemberian perlakuan dengan pakan
tinggi kolesterol disesuaikan dengan kadar yang telah ditentukan secara ad libitum dan
12

pemberian intervensi diet dilakukan dengan cara force feeding yaitu sebanyak 1 ml
karena volume lambung tikus hanya 1,5-2,5 cc. Pakan diberikan sebanyak 15 gr/hari
dan pakan yang tersisa ditimbang pada hari berikutnya. Tikus ditimbang beratnya pada
awal percobaan dan seminggu sekali selama percobaan. Pada akhir perlakuan
dilakukan pemeriksaan profil lipid akhir.
C. Persiapan Pakan
Pakan standar menggunakan pakan sesuai standar AIN-93 M yang
diberikan secara ad libitum (Reeves et al, 1993). Pakan hiperkolesterol mengandung
kolesterol sebesar 0,02% dengan menambahkan lemak sapi (tallow) sebesar 180 g/kg
pakan (Garg, 2001) diberikan secara ad libitum. Bahan-bahan untuk pembuatan pakan
standar dan pakan hiperkolesterol diperoleh dari Laboratotium Pusat Studi Pangan dan
Gizi UGM. Pemberian pakan pada proses perlakuan diberikan secara terpisah.
D. Pemberian perlakuan
Perlakuan yang menggunakan minuman RAJA (Rambut Jagung) INSTAN
masing-masing dengan konsentrasi yang sama pada kelompok perlakuan. Perlakuan
diberikan setelah tikus dalam kondisi hiperkolesterolemia dan diberikan secara ad
libitum. Penelitian yang dilakukan sekarang menggunakan dosis 9% sedangkan
menurut FDA, diet yang dianjurkan untuk penderita hiperkolesterolemia orang dewasa
sebesar 10% dari total diet.
E. Pemeriksaan profil lipid
Pemeriksaan profil lipid meliputi kadar kolesterol total, kolesterol HDL,
kolesterol LDL dan trigliserid. Pemeriksaan dilakukan pada 7 hari pertama pemelihara
sebagai proses adaptasi (profil lipid normal), 7 hari setelah diberi pakan tinggi
kolesterol (profil lipid hiperkolesterolemia) dan 28 hari setelah perlakuan (profil lipid
akhir). Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengambil darah melalui ekor sebanyak 2
ml, kemudian dilakukan pengukuran secara enzimatik dengan spektofotometer.
i.) Pengukuran kadar kolesterol total
kadar kolesterol total ditentukan dengan metoda CHOD-PAP (Richmond,
1973). Prinsip metoda ini adalah kolesterol dan bentuk esternya dibebaskan dari
lipoprotein oleh deterjen. Selanjutnya, bentuk esternya dihidrolisis oleh ensim
kolesterol esterase. Dengan bantuan ensim kolesterol oksidase, kolesterol akan
dioksidasi menghasilkan peroksida hidrogen. Senyawa ini akan mengubah 4-
aminoantipirin dan phenol (dengan bantuan ensim katalase peroksidase)
13

menjadi qunonamine yang berwarna dan intensitasnya dapat diukur secara


fotometrik.
ii.) Pengukuran kadar kolesterol HDL
Kadar kolesterol HDL ditentukan dengan metoda CHOD-PAP (eckel et al,
1977). Prinsip metoda ini adalah; kolesterol VLDL dan LDL diendapkan
dengan reagen pengendapan asam fosfotungstat dan ion megnesium, kemudian
dipisahkan dengan sentrifus. Selanjutnya supernatan yang mengandung HDL
ditambahkan enzim kemudian diukur absorbansinya. Konsentrasi HDL
dihitung dengan membandingkan absorbansi sampel dengan absorbansi standar
dan dikalikan dengan konsentrasi standar.
iii.) Pengukuran kadar kolesterol LDL
Kadar kolesterol LDL diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut:
Kolesterol LDL = (kolesterol total-kolesterol HDL-1/5 trigliserid) mg/dL.
iv.) Pengukuran kadar trigliserid
Kadar trigliserid ditentukan dengan metoda GPO-PAP (McGowan et al., 1983;
Fossati dan Principe, 1982). Prinsip metoda ini adalah; trigliserid dihidrolisis
secara enzimatis menjadi gliserol dan asam-asam lemak bebas dengan bantuan
ensim lipase khusus. Gliserol yang dibebaskan kemudian akan bereaksi dengan
gliserol kinase menjadi gliserol fosfat yang selanjutnya oleh enzim gliserol
fosfat oksidase akan diubah menjadi dihidroksiaseton fosfat dan peroksida
hidrogen. Peroksida hidrogen akan berekasi dengan chlorophenol dan 4-
aminoantipirin membentuk komplek 4-0-benzoquinone-monomine yang
berwarna dan dapat diukur intensitas absorbansinya.
Analisis Statistik
Pada akhir penelitian dilakukan analisis data secara kuantitatif, meliputi
analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk grafik, uji normalitas data
menggunakan Shapiro-Wilk test. Perubahan profil lipid sebelum dan setelah
perlakuan diuji dengan t-test. Perbedaan pengaruh dari masing-masing kelompok
perlakuan dianalisis dengan Anova menggunakan program SPSS for Windows.
14

I. Jadwal Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Penanggung
No Rencana kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Jawab
1 Persiapan alat dan bahan Gentur A
2 Formulasi RAJA INSTAN Ditya F
3 Analisa kandungan serat formula Rahma Yuni
4 Pemberian pakan standar Faishal H
Pengukuran profil lipid pertama Rahmawati
Pemberian pakan tinggi kolesterol Gentur A
Pengukuran profil lipid kedua Ditya F
Pemberian pakan sesuai perbedaan Rahma Yuni
perlakuan
Pengukuran profil lipid akhir Gentur A
Analisa hasil pengukuran Rahmawati
5 Euthanasia hewan coba Faishal H
6 Penyusunan laporan akhir Ditya&Gentur A
6 Publikasi hasil penelitian Rahmayuni
15

J. Rancangan Biaya
No Keterangan Jumlah Total Harga
1. BAHAN HABIS PAKAI
Tikus Sprague Dawley @ 30.000 14 Rp 420.000,00
Pakan standar 1 @ 3.000 x 7 hari 14 Rp 294.000,00
Pakan standar 2 @ 3.000 x 28 hari 7 Rp 588.000,00
Pakan kolesterol @ 10.000 x 7 hari 14 Rp 980.000,00
Rambut jagung @5.000 6 kg Rp 25.000,00
Gula pasir @ 10.000 2 kg Rp 20.000,00
Agar-agar @ 2.000 10 sachet Rp 20.000,00
Sarung tangan 2 buah Rp. 20.000,00
2. PERALATAN PENUNJANG PKM
Sewa Kandang @15.000 3 Rp 45.000,00
Tempat pengeringan rambut jagung 3 Rp 30.000,00
Sewa alat penepung @6.000 5 Rp 30.000,00
Cup RAJA instan @500 100 Rp 50.000,00
Sonde / alat force feeding @6.000 14 Rp 84.000,00
3. PERJALANAN DAN OPERASIONAL
Analisa zat gizi tepung Raja 2 kali Rp 400.000,00
Analisa zat gizi Raja Instan 2 kali Rp 400.000,00
Tempat pemeliharaan hewan coba 3 bulan Rp 90.000,00
Sewa Laboratorium 3 bulan Rp. 300.000,00
Fee teknisi dan laboran @150.000 2 orang Rp 300.000,00
Pengambilan darah @2.500 14 ekor Rp 38.000,00
Analisa profil lipid (kolesterol total, 14 ekor Rp 1.400.000,00
HDL, LDL, Trigliserid) @100.000
Analisis Statistik @50.000 2 kali Rp. 100.000,00
Pembuatan Proposal @15.000 Rangkap 8 Rp. 120.000,00
Pembuatan Progress Report Rangkap 6 Rp. 105.000,00
@17.500
Pembuatan Laporan Akhir @17.500 Rangkap 6 Rp. 105.000,00
TOTAL ANGGARAN Rp 5.839.000,00
16

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, Sunita. 2006. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Anonim. 2007. Jangan Remehkan Kolesterol. Diakses dari http://www.dexa-
medica.com/newsandmedia/news/detail.php?idc=2&id=76 pada tanggal 21
September 2010.
Anonim. 2010. What is Cornsilk? Information & Medicinal Properties of Cornsilk.
Diakses dari http://www.knowledgebase-script.com/demo/article-889.html pada
tanggal September 2010.
Djokomoeljanto, R. Lipid dan Aterosklerosis. Kumpulan Makalah. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro, Semarang. 1999.
Eckel, W., Stone, P., Ellis, S. dan Colwell, 1977, Cholesterol determination in HDL
separated by three different methods, Clin. Chem., 23: 882-884
Ehrlich, Steven D. 2008. Hypercholesterolemia. Diakses dari
htttp://www.umm.edu/articles/hypercholesterolemia-000084.htm pada tanggal 4
September 2010.
Garg, M.L., 2001, Metabolic fate of dietary cholesterol in presence of canola oil or
sunflower oil, Canola Oil, 268-273
Guo Jianyou, Liu Tongjun, Han Linna, Liu Yongmei. The effects of cornsilk in glycaemic
metabolism 2009; 6(47):1743-1749
Herbey II, Ivankova NV, Katkoori VR, Mamaeva OA. 2005. Experimental Oncology
27(3): 166-178
Jimenes MV, Conde K, Ericckson SK, Fernandez ML. Hypolipidemic Mechanisms of
Pectin and Psyllium in Guinea Pig Fed High Fat-Sucrose Diets: Alterations on
Hepatic Cholesterol Metabolism. Journal of Lipid Research 1998; 39(7): 1455-
1465.
Kurowska EM, Spence JD, Jordan J, Wetmore S, Freema DJ, Piche LA, Serratore P. HDL-
Cholesterol-raising Effect of Orange Juice in Subjects With Hypercholesteromia.
American Journal of Clinical Nutrition 2000; 75 (5): 1095-1100.
McGowan, M.W., Artiss, J.D., Standbergh, R. dan Zak, 1983, A peroxide-coupled methods
for the colorimetric determination of serum triglyserides, Clin. Chem., 29; 538-542
Muchtadi D, Sri Palupi N, Astawan M. 1993. Metabolisme Zat Gizi, Sumber, Fungsi dan
Kebutuhan Bagi Manusia. Jilid 2, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
17

Murray, R. K; D. K. Granner; P. A. Mayes; dan V. W. Rodwell. 1997. Biokimia Harper.


Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran.
Reeves, P.G., Nielsen, F.H., dan Fahey, G.C., 1993, AIN-93 purified diets for laboratory
rodens: final report of the American Institute of nutrition adhoc writing committee
on the reformulation of the AIN-764 rodent diet, J. Nutr., 123;1939-1951
Richmond, W., 1973, Enzymatiz determination of total serum cholesterol, Clinical
Chemistry 19 : 1350-1354
Shinnick FL, Ink SL and Marlett JA. Dose Response to a Dietary Oat-bran Fraction in
Cholesterol Fed Rats. Journal of Nutrition 1990; 120: 561-568.
Simatupang A. 1997. Cholesterol, hypercholesterolemia and the drugs against it – a
review. Cermin Dunia Kedokteran. 116 :5-12.
Utariningsih, Dwi, dkk. 2007. Dekok Rambut Jagung (Zea mays) Efektif Dalam
Menurunkan Kadar Kolesterol Tikus Putih (Rattus norvegicus). Diakses dari
http://student-
research.umm.ac.id/index.php/pkmi/article/viewFile/5/6_umm_student_research.pdf
pada tanggal 4 september 2010.
Wijayakusuma, Hembing. 2008. Ramuan Herbal Penurun Kolesterol. Jakarta : Pustaka
Bunda.
Wiryowidagdo, S dan M. Sitanggang. 2004. Tanaman Obat Untuk Penyakit Jantung,
Darah Tinggi dan Kolesterol. Jakarta: Agro Media Pustaka.
18

LAMPIRAN
Lampiran 1.1
Biodata Ketua dan Anggota Tim
a. Ketua pelaksana kegiatan
Nama lengkap : Ditya Fitri Arinda
Tempat tanggal lahir : Palembang, 5 Mei 1990
Alamat rumah : Jalan Tanjung Jabung No 378 Palembang
No.telp / handphone : 085669366679
Alamat email : rd.dityaorin@gmail.com
Riwayat pendidikan : SD Negeri 117 Palembang (1995-2001)
SMP Negeri 14 Palembang (2001-2004)
SMA Bina Warga 2 Palembang (2005-2008)
b. Anggota pelaksana kegiatan
Nama lengkap : Rahma Yuni Siagian
Tempat tanggal lahir : Sam-sam, 3 Juni 1991
Alamat : Komplek Swakarya 22A Jl. Kaliurang km 4,5
No.telp / handphone : 081365631131
Alamat email : rahma_yuni91@yahoo.com
Riwayat pendidikan : SD Negeri 028 Kandista Estate (1996-2002)
SMP Negeri 2 Mandau (2002-2005)
SMA Negeri 9 Pekanbaru (2005-2008)
c. Anggota pelaksana kegiatan
Nama lengkap : Rahmawati
Tempat tanggal lahir : Sleman, 22 April 1990
Alamat : Jomboran RT 12 RW 06 Sidoarum Godean Sleman
No.telp / handphone : 0812138170894
Alamat email : rahmawati_04@ymail.com
Riwayat pendidikan : SD Negeri Tinom Sleman (1996-2002)
MTs Mu’allimaat Muhammadiyah Yogya (2002-2005)
MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogya (2005-2008)
d. Anggota pelaksana kegiatan
Nama lengkap : Gentur Adiprabawa
Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 7 Februari 1990
Alamat rumah : Jl. Gedong Kuning Gang Gedongan Baru III/01 Bantul
19

No.telp / handphone : (0274) 7102493 / 085643093089


Alamat email : gentur.adiprabawa@gmail.com
Riwayat pendidikan : SD Negeri Percobaan 1 Yogyakarta (1996-2002)
SMP Negeri 5 Yogyakarta (2002-2005)
SMA Negeri 1 Yogyakarta (2005-2008)
e. Anggota pelaksana kegiatan
Nama lengkap : Faishal Hanin
Tempat tanggal lahir : Brebes, 9 Agustus 1992
Alamat rumah : Puri Mujur No 163 RT 4 RW 4 Kroya, Cilacap
No.telp / handphone : 081902980148
Alamat email : hans_telaar@yahoo.com
Riwayat pendidikan : SD Negeri Mujur 01 (1998-2004)
SMP Negeri 1 Kroya (2004-2007)
SMA Negeri 1 Cilacap (2007-2010)
Lampiran 1.2
Biodata Dosen Pendamping
Nama Lengkap : Fatma Zuhrotun Nisa, STP.MP
Jenis kelamin : Perempuan
NIP/ Golongan : 19790208 200212 2 001 / III b
Strata/Jab.Fungsional : Lektor
Fakultas/Jurusan : FK/ Gizi Kesehatan
Bidang Ilmu : Gizi Pangan
Alamat kantor : Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta
Telp. 0274-547775
Email : fatma_znisa@yahoo.com
Handphone : 081578506479
Alamat rumah : Jl. KH Ali Maksum 378, Yogyakarta
Telp. 0274-372084

Dosen Pendamping

(Fatma Zuhrotun Nisa, STP, MP )


NIP. 19790208 200212 2 001

Anda mungkin juga menyukai