Anda di halaman 1dari 18

KHUTBAH JUMAT

DMDI
DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA
https://seruanmasjid.com

ANTARA MEMBAKAR AL-


QURAN DAN MENGABAIKAN
HUKUM-HUKUMNYA

KHUTBAH PERTAMA

َ َّ َ ‫إن ْال َح ْم َد‬


,ُ‫ ن َْح َم ُده‬,‫ّلِل‬ َّ
,ُ‫ َونَ ْست َ ْغ َف ُره‬,ُ‫َونَ ْست َ َعينُه‬
‫ور‬
َ ‫ش ُر‬ ُ ‫اّلِل َم ْن‬ َ َّ ‫َونَعُوذُ َب‬
‫ت أ َ ْع َما َلنَا َم ْن‬ َ ‫س َيئَا‬ َ ‫ َو‬,‫أ َ ْنفُ َسنَا‬
‫ َو َم ْن‬,ُ‫ض َّل لَه‬ َ ‫َّللاُ فَالَ ُم‬ َّ ‫يَ ْه َد َه‬
‫أ َ ْش َه ُد أ َ ْن‬,ُ‫ي لَه‬ َ ‫ض َل ْل فَالَ َها َد‬ ْ ُ‫ي‬
‫الَ اَلَهَ اَالَّ هللاُ َو ْح َدهُ َالش ََر ْي َك‬
‫ش َها َدة َ َم ْن ُه َو َخي ٌْر‬ ‫لَهُ‪َ ،‬‬
‫س ُن نَ َديًّا‪.‬‬‫َّمقَاما َوأ َ ْح َ‬
‫س َي َدنَا م َح َّمدا‬ ‫َوأ َ ْش َه ُد أ َ َّن َ‬
‫ف‬‫ص ُ‬ ‫س ْولُهُ ْال ُمت َّ َ‬
‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫َ‬
‫ص َبيًّا‪.‬‬ ‫ار َم َكبَارا َو َ‬ ‫َ‬
‫َب َ َ‬
‫ك‬ ‫م‬ ‫ْ‬
‫ال‬
‫علَى‬ ‫س َل ْم َ‬ ‫ص َل َو َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم فَ َ‬
‫صادَقَ‬ ‫ان َ‬ ‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد َك َ‬ ‫َ‬
‫س ْوال نَ َبيًّا‪،‬‬ ‫ان َر ُ‬ ‫ْال َو ْع َد َو َك َ‬
‫ص ْح َب َه الَّ َذي َْن‬ ‫علَى آ َل َه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫يُ ْح َسنُ ْو َن َإ ْسالَ َم ُه ْم َولَ ْم‬
‫شيْئا فَ َريًّا‪ ،‬أ َ َّما بَ ْعدُ‪،‬‬ ‫يَ ْفعَلُ ْوا َ‬
‫اض ُر ْو َن َر َح َم ُك ُم‬ ‫فَيَا أَيُّ َها ْال َح َ‬
‫ص ْينَ ْي نَ ْف َس ْي َو َإيَّا ُك ْم‬ ‫هللاُ‪ ،‬ا ُ ْو َ‬
‫هللا‪ ،‬فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُ ْو َن‬ ‫‪َ .‬بت َ ْق َوى َ‬
‫قَا َل هللاُ تَعَالَى ‪:‬‬
‫َواَ َّن َم ْن ُه ْم لَفَ َريْقا ي َّْل ٗو َن‬
‫سبُ ْوهُ َم َن‬ ‫ب َلت َ ْح َ‬ ‫ا َ ْل َسنَت َ ُه ْم َب ْال َك ٰت َ‬
‫ب َو َما ُه َو َم َن ْال َك ٰت ِۚ َ‬
‫ب‬ ‫ْال َك ٰت َ‬
‫َويَقُ ْولُ ْو َن ُه َو َم ْن َع ْن َد ه َ‬
‫َّللا‬
‫َو َما ُه َو َم ْن َع ْن َد ه َ‬
‫َّللا ِۚ‬
‫ب‬‫َّللا ْال َك َذ َ‬
‫علَى ه َ‬ ‫َويَقُ ْولُ ْو َن َ‬
‫َو ُه ْم يَ ْعلَ ُم ْو َن‬
‫)‪(QS Ali ‘Imran [3]: 78‬‬
Alhamdulillah, kita masih dipertemukan
dengan Jumat mulia, di bulan suci Rajab, di
tempat mulia, bersama dengang orang-orang
yang insyaallah dimuliakan. Shalawat dan
salam semoga senantiasa Allah curahkan
kepada junjungan alam Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam.

Tak henti-hentinya, khatib mewasiatkan


kepada kita semua, bertakwalah kepada
Allah. Taati perintah-Nya, jauhi larangan-Nya.
Jadilah hamba Allah yang sejati yang
berpegang teguh kepada tali agama-Nya, dan
tidak tergoda untuk keluar dari jalan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
‫ع ْن َك ْاليَ ُه ْو ُد‬
َ ‫ضى‬ٰ ‫َولَ ْن ت َ ْر‬
‫َو َال النَّصٰ ٰرى َحتهى تَت َّ َب َع‬
‫َملَّت َ ُه ْم‬
Artinya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak
akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. (TQS Al-Baqarah
[2]: 120)

Ayat ini adalah berita dari langit tentang


karakter dan sikap orang-orang Yahudi dan
Nasrani atas kaum Muslimin. Mereka tidak
suka, bahkan benci.

Maka kalau hari ini ada di antara mereka yang


membakar Al-Qur’an, seperti yang dilakukan
oleh Rasmus Paludan di Swedia, tidak aneh.
Juga tidak aneh, jika tindakannya itu diizinkan
dan dilindungi oleh kepolisian negara
tersebut.
Begitulah wajah demokrasi yang sejati.
Demokrasi menjunjung tinggi kebebasan,
termasuk kebebasan berbicara dan
berekspresi. Dalam kacamata demokrasi, hal
seperti itu tidak boleh dilarang. Kebebasan
adalah hal sangat prinsip dalam demokrasi.

Masih ingatkah Anda, saat majalah Charlie


Hebdo menghina Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam pada tahun 2020. Kata Presiden
Prancis Emmanuel Macron: "Di Prancis ada
kebebasan menghujat yang melekat pada
kebebasan hati nurani. Saya di sini untuk
melindungi semua kebebasan ini.”

Tapi giliran umat Islam ingin


mengekspresikan agamanya, dilarang.
Muslimah di Prancis tidak boleh
menggunakan cadar di tempat umum.
Mereka pun sulit mendapat izin untuk
membangun masjid. Swedia sampai hari ini
juga melindungi kaum Yahudi dan ajarannya
dari kritik dan serangan.

Inilah fakta demokrasi yang asli. Ambigu dan


hanya bagi kepentingan Barat. Bukan Islam.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Kembali kepada pembakaran Al-Qur’an
dengan tujuan menghinakannya adalah dosa
besar. Jika pelakunya Muslim maka ia telah
kafir. Jika pelakunya kafir dzimmiy dan orang
kafir yang terikat perjanjian dengan kaum
Muslim, maka tindakannya telah
membatalkan perjanjiannya, dan hilang pula
jaminan keamanan yang bagi si pelaku
sehingga dapat dijatuhi hukuman mati.
Demikianlah pendapat dari Imam asy-Syafii
(Ash-Shariim al-Masluul ‘alaa Syaatim ar-
Rasuul, hlm. 13).

Terhadap negara-negara kafir yang


mendukung dan melindungi para pelaku
penistaan Al-Qur’an, kaum Muslim
seharusnya memutus hubungan diplomatik,
lalu mengancam untuk menyerang segala
kepentingan mereka. Inilah yang dilakukan
dulu oleh Khalifah Sultan Abdul Hamid II
mengultimatum Inggris dan Prancis yang
pada saat itu berkehendak memberikan izin
pementasan drama yang menghina
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pemerintah Prancis dan Inggris pun
ketakutan lalu membatalkan pementasan
drama itu. Begitulah sikap para pemimpin
Dunia Islam yang seharusnya.

Dengan begitu, tak ada negara kafir yang


berani menistakan agama ini. Inilah
pentingnya kaum Muslim memiliki
kepemimpinan layaknya perisai pelindung
agama sebagaimana sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam:
‫اإل َما ُم ُجنَّةٌ يُقَات َ ُل َم ْن‬
َ ‫َإنَّ َما‬
‫َو َرائَ َه َويُتَّقَى َب َه‬
Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu laksana
perisai. Orang-orang akan berperang di
belakangnya dan berlindung kepada dirinya
(HR al-Bukhari dan Muslim).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Kita marah melihat orang-orang kafir
membakar Al-Qur’an. Tapi mengapa kita
diam melihat hukum-hukum Al-Qur’an
dicampakkan? Bukankah ini juga
kemungkaran dan dosa besar?

Perhatikan firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‫َو َم ْن لَّ ْم يَ ْح ُك ْم َب َما ٓ ا َ ْنزَ َل ُه‬


‫َّللا‬
ٰۤ ٰ ُ ‫فَا‬
‫ول ِٕى َك ُه ُم ْال ٰك َف ُر ْو َن‬
Siapa saja yang tidak berhukum pada apa yang
telah Allah turunkan, mereka itu adalah kaum
kafir (TQS al-Maidah [5]: 44).

Jangan sampai kita seperti kaum Bani Israil


yang mengabaikan hukum-hukum yang
terdapat dalam Taurat sehingga Allah
menyamakan mereka seperti keledai yang
membawa buku. Firman Allah subhanahu wa
ta’ala:

‫َمث َ ُل الَّ َذي َْن ُح َملُوا الت َّ ْو ٰرىةَ ث ُ َّم‬


َ ‫لَ ْم يَ ْح َملُ ْو َها َك َمث َ َل ْال َح َم‬
‫ار‬
‫س َمث َ ُل‬ َ ْ ‫ئ‬ ‫ب‬
َ ۗ
‫ا‬ ‫يَ ْح َم ُل ا َ ْسفَار‬
‫ت‬َ ‫ْالقَ ْو َم الَّ َذي َْن َكذَّبُ ْوا َب ٰا ٰي‬
‫َّللاُ َال يَ ْه َدى ْالقَ ْو َم‬‫َّللا َۗو ه‬َ‫ه‬
‫ه‬
‫الظ َل َمي َْن‬
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan
kepada mereka Taurat, kemudian mereka
tidak memikulnya, adalah seperti keledai yang
membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah
buruknya perumpamaan kaum yang
mendustakan ayat-ayat Allah itu. Allah tiada
memberi petunjuk kepada kaum yang zalim
(TQS al-Jumu’ah [62]: 5).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Alasan apa lagi yang kita ungkapkan untuk
menolak hukum-hukum Allah? Tidak sesuai
dengan perkembangan zaman? Yang penting
substansinya sama? Atau konstitusi yang ada
lebih baik dari ayat suci? Hukum buatan
manusia lebih baik?

Lagi-lagi, jangan seperti kaum Yahudi yang


mengutak-atik kitab suci mereka untuk
menghindari hukum-hukum Allah subhanahu
wa ta’ala (Lihat: QS Ali ‘Imran [3]: 78).

Mestinya kita taat sepenuhnya terhadap


ayat-ayat Al-Qur’an. Kita tidak boleh merasa
puas melihat Al-Qur’an dibaca, dihafal, dan
dilombakan. Ayat Al-Qur’an harus diamalkan
secara nyata dalam seluruh aspek kehidupan.
Kalau tidak, kita berdosa!

Ingatlah firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‫ان قَ ْو َل ْال ُمؤْ َمنَي َْن اَذَا‬ َ ‫اَنَّ َما َك‬


‫س ْو َل ٖه‬ َ ‫ع ْٓوا اَلَى ه‬
ُ ‫َّللا َو َر‬ ُ ‫ُد‬
‫َليَ ْح ُك َم بَ ْينَ ُه ْم ا َ ْن يَّقُ ْولُ ْوا‬
ٰٰۤ ُ ۗ َ
‫س َم ْعنَا َواَط ْعنَا َواول ِٕى َك ُه ُم‬ َ
‫ْال ُم ْف َل ُح ْو َن‬
Sungguh jawaban kaum Mukmin itu, jika
mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya
agar rasul menghukum (mengadili) di antara
mereka, ialah ucapan. "Kami mendengar dan
kami patuh." Mereka itulah kaum yang
beruntung (TQS an-Nur [24]: 51). []
‫ار َك هللا َلي َولَ ُك ْم َفى‬ ‫بَ َ‬
‫آن اْلعَ َظي َْم‪َ ،‬ونَفَعَ َني‬ ‫اْلقُ ْر َ‬
‫ت‬‫َو َإيَّا ُك ْم َب َما َف ْي َه َم َن ْاْليَا َ‬
‫َوال َذ ْك َر ْال َح َك َيم َوتَقَبَّ َل هللاُ َمنَّا‬
‫َو َم ْن ُك ْم َتالَ َوتَهُ َو َإنَّهُ ُه َو‬
‫س َم ْي ُع العَ َل ْي ُم‪َ ،‬وأَقُ ْو ُل قَ ْو َلي‬ ‫ال َّ‬
‫َهذَا فَأ ْست َ ْغ َف ُر َ‬
‫هللا العَ َظ ْي َم َإنَّهُ‬
‫الر َحيْم‬‫ُه َو الغَفُ ْو ُر َّ‬
‫‪KHUTBAH II‬‬

‫سا َن َه‬‫لى َإ ْح َ‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫هلل‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ح‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫اَ‬
‫لى ت َ ْوفَ ْي َق َه‬
‫ع َ‬ ‫ش ْك ُر لَهُ َ‬ ‫َوال ُّ‬
‫َواَ ْم َتنَا َن َه‪َ .‬وأ َ ْش َه ُد أ َ ْن الَ اَلَهَ‬
‫َإالَّ هللاُ َوهللاُ َو ْح َدهُ الَ ش ََر ْي َك‬
‫س َي َدنَا ُم َح َّمدا‬ ‫أن َ‬ ‫لَهُ َوأ َ ْش َه ُد َّ‬
‫إلى‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ع‬ ‫َ‬ ‫ا‬‫د‬‫َّ‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫ُ‬ ‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬
‫س ْول‬ ‫َ‬
‫علَى‬ ‫ص َل َ‬ ‫ض َوانَ َه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫َر ْ‬
‫علَى ا َ َل َه‬ ‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫َ‬
‫س َل ْم ت َ ْس َليْما‬ ‫ص َحا َب َه َو َ‬ ‫َوأ َ ْ‬
‫َكثيْرا‬
‫اس‬‫أ َ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫اَتَّقُوهللاَ فَ ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا‬
‫هللا‬
‫َ‬ ‫ن‬‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ‬ ‫َ‬
‫أ َ َم َر ُك ْم َبأ َ ْم ٍر بَ َدأ َ فَ ْي َه َبنَ ْف َس َه‬
‫س َب َح َة‬ ‫َوثَـنَى َب َمآل َئ َك َت َه ا ْل ُم َ‬
‫َبقُ ْد َس َه َوقَا َل تَعاَلَى َإ َّن َ‬
‫هللا‬
‫لى‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫َو َمآلئَ َكتَهُ يُ َ‬
‫صل‬
‫النَّ َبى يآ اَيُّ َها الَّ َذي َْن آ َمنُ ْوا‬
‫س َل ُم ْوا ت َ ْس َليْما‪.‬‬ ‫علَ ْي َه َو َ‬ ‫صلُّ ْوا َ‬‫َ‬
‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ‫علَى َ‬ ‫ص َل َ‬ ‫الل ُه َّم َ‬
‫علَى‬ ‫س َل ْم َو َ‬ ‫علَ ْي َه َو َ‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫َ‬
‫علَى‬ ‫س َي َدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫آ َل َ‬
‫س َل َك َو َمآل َئ َك َة‬ ‫ا َ ْن َبيآئَ َك َو ُر ُ‬
‫ع َن‬ ‫ض الل ُه َّم َ‬ ‫ار َ‬ ‫اْل ُمقَ َّر َبي َْن َو ْ‬
‫الرا َش َدي َْن أ َ َبى بَ ْك ٍر‬ ‫اء َّ‬ ‫اْل ُخلَفَ َ‬
‫ع ْن‬ ‫علي َو َ‬ ‫عثْ َمان َو َ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫َو ُ‬
‫ص َحابَ َة َوالتَّا َب َعي َْن‬ ‫بَ َقيَّ َة ال َّ‬
‫ان‬
‫س ٍ‬ ‫َوتَا َب َعي التَّا َب َعي َْن لَ ُه ْم َبا َْح َ‬
‫عنَّا‬
‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫اَلَى يَ ْو َم َ‬
‫الدي َْن َو ْ‬
‫َمعَ ُه ْم َب َر ْح َمتَ َك يَا أ َ ْر َح َم‬
‫اح َمي َْن‬
‫الر َ‬ ‫َّ‬

‫اَلل ُه َّم ا ْغ َف ْر َل ْل ُمؤْ َم َني َْن‬


‫ت َواْل ُم ْس َل َمي َْن‬ ‫َواْل ُمؤْ َمنَا َ‬
‫ت اَالَ ْحيآء َم ْن ُه ْم‬ ‫َواْل ُم ْس َل َما َ‬
‫ت الل ُه َّم أ َ َع َّز‬ ‫َواْالَ ْم َوا َ‬
‫اْ َإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس َل َمي َْن َوأ َ َذ َّل‬
‫ص ْر‬‫الش ْر َك َواْل ُم ْش َر َكي َْن َوا ْن ُ‬ ‫َ‬
‫ص ْر‬ ‫َعبَا َد َك اْل ُم َو َح َدي َْن َوا ْن ُ‬
‫اخذُ ْل َم ْن‬ ‫الدي َْن َو ْ‬ ‫ص َر َ‬ ‫َم ْن نَ َ‬
‫َخذَ َل اْل ُم ْس َل َمي َْن َو َد َم ْر‬
‫الدي َْن َوا ْع َل َك َل َماتَ َك‬ ‫أ َ ْع َدا َء َ‬
‫الدي َْن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع‬ ‫َإلَى يَ ْو َم َ‬
‫عنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَا َء‬ ‫َ‬
‫س ْو َء‬ ‫الزالَ َز َل َواْ َلم َح َن َو ُ‬ ‫َو َّ‬
‫ظ َه َر َم ْن َها‬ ‫اْل َفتْنَ َة َواْ َلم َح َن َما َ‬
‫ع ْن بَلَ َدنَا‬ ‫ط َن َ‬ ‫َو َما بَ َ‬
‫سائَ َر‬ ‫صة َو َ‬ ‫اَ ْندُونَ ْي َسيَّا خآ َّ‬
‫ان اْل ُم ْس َل َمي َْن عآ َّمة يَا‬ ‫اْلبُ َ‬
‫د‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬
‫ب اْلعَالَ َمي َْن‪َ .‬ربَّنَا آتَنا َ فَى‬ ‫َر َّ‬
‫ْلخ َر َة‬ ‫سنَة َو َفى اْ َ‬ ‫ال ُّد ْنيَا َح َ‬
‫ار‪.‬‬ ‫اب النَّ َ‬ ‫عذَ َ‬ ‫سنَة َوقَنَا َ‬ ‫َح َ‬
‫اإن لَ ْم‬ ‫سنَا َو ْ‬ ‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬‫َربَّنَا َ‬
‫ت َ ْغ َف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن‬
‫َم َن اْلخَا َس َري َْن‪.‬‬
‫هللا يَأ ْ ُم ُر َباْلعَ ْد َل‬‫هللا ! َإ َّن َ‬ ‫َعبَا َد َ‬
‫ْتآء َذي‬ ‫ان َو َإي َ‬ ‫س َ‬ ‫َواْ َإل ْح َ‬
‫ع َن اْلفَ ْح َ‬
‫شآء‬ ‫بى َويَ ْن َهى َ‬ ‫َ‬ ‫ر‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ق‬ ‫ل‬‫ْ‬ ‫ا‬
‫ظ ُك ْم‬ ‫َواْل ُم ْن َك َر َواْلبَ ْغي يَ َع ُ‬
‫هللا‬
‫َ‬ ‫وا‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ْ‬
‫ذ‬ ‫ا‬ ‫و‬‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬
‫ْ‬ ‫ر‬‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ك‬ ‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫َّ‬ ‫ل‬ ‫َ‬ ‫ع‬ ‫َ‬ ‫ل‬
‫اْلعَ َظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ‬
‫لى نَعَ َم َه يَ َز ْد ُك ْم َولَ َذ ْك ُر َ‬
‫هللا‬ ‫ع َ‬ ‫َ‬
‫أ َ ْكبَ ْر‬

Anda mungkin juga menyukai