Anda di halaman 1dari 3

DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman : 1-2

PUSKESMAS
RANCAMANYAR

1. Pengertian Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah upaya penemuan


kasus gangguan jiwa secara dini oleh tenaga kesehatan yang
dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelayanan kesehatan
dasar lainnya di puskesmas maupun jaringannya
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas agar
mampu mendeteksi dini, menemukan kasus dan melakukan
diagnosa kasus-kasus gangguan jiwa secara dini sesuai batas
kewenangan yang dimiliki.
3. Kebijakan

4. Referensi - UU No. 29 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


- UU No. 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika
- UU No. 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika
- Kemenkes RI No.1457 / Menkes / SK / X /2003 tentang
Kewenangan dan SPM di Kabupaten.
- Kepmenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Prosedur 1. Alat :
a. ATK
b. AlatKesehatan (Tensimeter, stetoskop)
c.
2. Bahan:

6. Langkah- 1. Gunakan kartu status yang dipakai di puskesmas


langkah 2. Pasien dipersilahkan duduk yang sudah disediakan di
samping meja petugas
3. Anamnesis dilakukan pada semua pasien (anak/dewasa,
baru/lama) oleh dokter/perawat
4. Pada pasien dewasa diatas 18 tahun dan usia lanjut :
a. Tanyakan keluhan utama pasien, catat pada status
b. Golongkan keluhan tersebut apakah termasuk keluhan
fisik(F), keluhan Psikosomatis (PS) atau keluhan mental
emosional (ME) dan berikode
c. Bila keluhan utama termasuk PS atau ME lanjutkan
dengan pertanyaan aktif.
d. Beri paraf dibawahnya dan lanjutkan dengan
pemeriksaan tanda-tanda vital lainnya.
5. Pada pasien anak dan remaja dibawah 18 tahun
a. Tanyakan keluhan utama pada anak/ pengantar, catat
pada status
b. Golongkan keluhan tersebut : F, PS atau ME beri kode
disampingnya

1 /3
c. SeIaIu tanyakan adanya keluhan mental emosional dan
status perkembangan anak
d. Lanjutkan dengan pertanyaan no 3 dari pertanyaan aktif
e. Beri paraf di bawahnya.
6. Dokter memeriksa kembali hasil anamnesa dengan melihat
keadaan pasien secara menyeluruh dan menanyakan
kembali hal-hal meragukan atau menanyakan hal-hal lainnya
7. Setelah pemeriksaan fisik dan menetapkan diagnosis
cantumkan kode diagnosisnya dengan member tambahan
kode F (jika di diagnosis penyakit fisik) dan M (jika terdapat
gangguan kesehatan jiwa PS atau ME)
8. Pada kolom terapi cantumkan resep obat yang diberikan dan
diberi paraf
9. Pada kunjungan berikutnya, ikuti prosedur yang sama
seperti di atas
7. Bagan Alir
Pasien Datang

1. Sapa dan Salam


2. Persiapan Pasien
3. Beritahukan maksud dan tujuan tentang deteksi dini tentang
gangguan jiwa

Pasien dengan keluhan utama dibedakan menjadi 3


kelompok Keluhan fisik (F), Psikosometri (PS) atau Mental
Emosional (ME).

Kelompokan pasien berdasarkan gejala (keluhan) yang dirasakan penderita yang membuat
penderita datang berobat ke Puskesmas :
a. Keluhan fisik saja kelompok gangguan fisik murni (Fl), keluhan fisik dengan keluhan
mental emosional (co-morbid) dimasukan dalam kelompok gangguan fisik ganda (F2)
b. Penderita dengan keluhan fisik yang diduga berhubungan dengan masalah kejiwaan
seperti keluhan pada jantung, perut, pernafasan, kulit, otot, endokrin, urogenital dan
cerebrovaskular dimasukan dalam kelompok gangguan Psikosomatis (PS)

c. Penderita dengan keluhan berhubungan dengan perasaan, pikiran dan perilaku


seperti adanya gangguan tidur, gangguan perilaku, gangguan emosi dan gangguan
pikiran dimasukan dalam kelompok gangguan Mental Emosional (ME)

Kelompokan pasien berdasarkan gejala (keluhan) yang dirasakan penderita yang membuat
penderita datang berobat ke Puskesmas :
a. Keluhan fisik saja kelompok gangguan fisik murni (Fl), keluhan fisik dengan keluhan mental
emosional (co-morbid) dimasukan dalam kelompok gangguan fisik ganda (F2)
b. Penderita dengan keluhan fisik yang diduga berhubungan dengan masalah kejiwaan seperti
keluhan pada jantung, perut, pernafasan, kulit, otot, endokrin, urogenital dan cerebrovaskular
dimasukan dalam kelompok gangguan Psikosomatis (PS)

c. Penderita dengan keluhan berhubungan dengan perasaan, pikiran dan perilaku seperti
adanya gangguan tidur, gangguan perilaku, gangguan emosi dan gangguan pikiran
dimasukan dalam kelompok gangguan Mental Emosional (ME)

8. Hal-hal yang - Petugas Puskesmas harus ramah dan sabar


diperhatikan - Jalin komunikasi dengan baik
- Berikan kenyamanan pada klien

9. Unit Terkait 1. PemeriksaanUmum


2. Pemeriksaan KIA / KB
3. Pemeriksaan Gigi

2 /3
4. Puskesmas Pembatu
5. Poskesdes
6. Posyandu
7. Posbidu
8. Apotik

10. Domentasi 1. Register Umum Penyakit


Terkait 2. Laporan Tahunan
11. Rekaman Tanggal Mulai
Historis Yang Dirubah Isi Perubahan
No Diberlakukan
Perubahan

3 /3

Anda mungkin juga menyukai