Anda di halaman 1dari 2

DETEKSI DINI GANGGUAN

KESEHATAN JIWA
No. Dokumen:/SOP/PKM LA/I/2019
No. Revisi: 0
TanggalTerbit: 01 Februari 2019
Halaman: 1/2
SOP

Dr.Erni Herdiani
PUSKESMAS NIP. 197611213 200604
LEMAHABANG 2005

Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah upaya penemuan kasus


gangguan jiwa secara dini oleh tenaga kesehatan yang dilaksanakan
1. Pengertian secara terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dasar lainnya di
puskesmas maupun jaringannya

Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas agar mampu


2. Tujuan mendeteksi dini, menemukan kasus dan melakukan diagnosa kasus-kasus
gangguan jiwa secara dini sesuai batas kewenangan yang dimiliki.
3. Kebijakan

4. Referensi -UU No. 29 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


- UU No. 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika
- UU No. 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika
- Kemenkes RI No.1457 / Menkes / SK / X /2003 tentang Kewenangan
dan SPM di Kabupaten.
- Kepmenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.

5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat dan Bahan


Langkah-langkah a. ATK d. Data hasil pelaksanaan Program
b. Leaflet e. Data rencana pelaksanaan program
c. Alat kesehatan (tensimeter & timbangan)
2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter poli umum
b. Penanggung Jawab Kesehatan JIwa
3. Langkah Langkah
a. Gunakan kartu status yang dipakai di puskesmas
b. Pasien dipersilahkan duduk yang sudah disediakan di samping
meja petugas
c. Anamnesis dilakukan pada semua pasien (anak/dewasa,
baru/lama) oleh dokter/perawat
d. Pada pasien dewasa diatas 18 tahun dan usia lanjut :
a. Tanyakan keluhan utama pasien, catat pada status
b. Golongkan keluhan tersebut apakah termasuk keluhan
fisik(F), keluhan Psikosomatis (PS) atau keluhan mental
emosional (ME) dan berikode
c. Bila keluhan utama termasuk PS atau ME lanjutkan
dengan pertanyaan aktif.
d. Beri paraf dibawahnya dan lanjutkan dengan pemeriksaan
tanda-tanda vital lainnya.
e. Pada pasien anak dan remaja dibawah 18 tahun
a. Tanyakan keluhan utama pada anak/ pengantar, catat pada
status
b. Golongkan keluhan tersebut : F, PS atau ME beri kode
disampingnya
c. SeIaIu tanyakan adanya keluhan mental emosional dan
status perkembangan anak
d. Lanjutkan dengan pertanyaan no 3 dari pertanyaan aktif
e. Beri paraf di bawahnya.
f. Dokter memeriksa kembali hasil anamnesa dengan melihat
keadaan pasien secara menyeluruh dan menanyakan kembali hal-
hal meragukan atau menanyakan hal-hal lainnya
g. Setelah pemeriksaan fisik dan menetapkan diagnosis cantumkan
kode diagnosisnya dengan member tambahan kode F (jika di
diagnosis penyakit fisik) dan M (jika terdapat gangguan
kesehatan jiwa PS atau ME)
h. Pada kolom terapi cantumkan resep obat yang diberikan dan
diberi paraf

6. Hal-hal yang -Petugas Puskesmas harus ramah dan sabar


perludiperhatikan - Jalin komunikasi dengan baik
- Berikan kenyamanan pada klien
7. Unit terkait 1. PemeriksaanUmum
2. Pemeriksaan KIA / KB
3. Pemeriksaan Gigi
4. Puskesmas Pembatu
5. Poskesdes
6. Posyandu
7. Posbidu
8. Apotik
8. Dokumen terkait 1. Register Umum Penyakit
2. Laporan Tahunan

Anda mungkin juga menyukai