Anda di halaman 1dari 4

STANDAR FASILITAS

A. DenahRuang

Denah ruang pemeriksaan umum di Puskesmas

B. Standar Fasilitas

Peralatan atau standar fasilitas yang diperlukan antara lain :

1. Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar

2. Pedoman Umum Kesehatan Jiwa Masyarakat bagi Lintas Sektor Terkait

3. Peralatan diagnostik pemeriksaan umum, yang meliputi minimal :

a. Stetoskop

b. Tensimeter

c. Termometer

d. Algoritma/Instrument penilaian gangguan jiwa/mental emosional

4. Prosedur pelayanan/kegiatan

5. Rekam Medis Pasien

6. Kit untuk penyuluhan : leaflet, peraga, dll

7. Kendaraan Operasional

8. Pakaian Fiksasi Pasien


TATALAKSANA PELAYANAN/KEGIATAN

A. Pelayanan klinis penderita jiwa di Upaya Kesehatan Perorangan

1. Tata Laksana Umum Pasien Jiwa

a. Petugas menerima rekam medis pasien dan memastikan identitas pasien dengan identitas
yang tertulis di rekam medis

b. Petugas melakukan anamnesis

c. Petugas menanyakan keluhan utama pasien kepada pasien/pengantar dan mencatatnya pada
rekam medis

d. Petugas mengelompokkan keluhan ke dalam keluhan fisik murni (Fm), keluhan fisik disertai
keluhan mental emosional atau fisik ganda (Fg), keluhan psiko-somatik (PS), atau keluhan
mental-emosional (ME) dan diberi kode

e. Bila keluhan utama termasuk PS, ME atau Fg lanjutkan dengan pertanyaan (aktif)

f. Beri paraf dibawahnya dan lanjutkan dengan pemeriksaan rutin lainnya (tekanan darah, nadi,
respirasi, suhu, dll)

g. Dokter menetapkan diagnosis baik fisik maupun mental serta mencantumkan kode diagnosis

h. Dokter menulis resep obat di rekam medis dan kertas resep yang diberikan kepada
pasien/pengantar.

i. Dokter memberikan edukasi kepada pasien dan pengantar tentang penyakit dan tata laksana
di rumah serta pesan untuk datang kembali.

2. Tata Laksana Khusus (berdasarkan diagnosisnya)

B. Pendidikan/Penyuluhan ke Masyarakat atau Sektor terkait

1. Pendidikan/Penyuluhan di Kelompok Masyarakat Berbasis UKBM

2. Pendidikan/Penyuhan di Institusi Pendidikan dan lainnya

C. Deteksi Gangguan Jiwa di Kelompok Masyarakat dan Sekolah

1. Skrining Gangguan Jiwa/Mental Emosional pada Kelompok Masyarakat Potensial

2. Skrining Gangguan Jiwa/Mental Emosional pada Anak Sekolah

3. Skrining Gangguan Jiwa/Mental Emosional di Kelompok Pekerja di Tempat Kerja

D. Rujukan Kasus Gangguan Jiwa dari Masyarakat ke Puskesmas

E. Perawatan Kesehatan Masyarakat (kunjungan rumah) ke Pasien Gangguan Jiwa


1. Kunjungan Rumah Pasien Gangguan Jiwa Baru

2. Kunjungan Rumah Pasien Gangguan Jiwa Pasca Rawat Inap

3. Kunjungan Rumah Pasien Gangguan Jiwa Mangkir Pengobatan

F. Penanganan/evakuasi Kegawatdaruratan Jiwa

1. Evakuasi Pasien Jiwa Gaduh Gelisah

2. Rujukan Pasien Jiwa Gaduh Gelisah/Pasung

G. Pemberdayaan Keluarga/Masyarakat dalam Program Pelayanan Kesehatan Jiwa


Masyarakat

1. Pembentukan Tim Kesehatan Jiwa Komunitas Tingkat Kecamatan

2. Pembentukan Kader Kesehatan Jiwa melalui Konsep Desa Siaga

3. Pendampingan pengobatan dan kemandirian pasien jiwa oleh Kader

4. Family Gathering Pasien Gangguan Jiwa Tingkat Kecamatan

H. Rehabilitasi Sosial Pasien Gangguan Jiwa Berbasis Masyarakat

1. Edukasi terhadap keluarga dan tetangga Pasien tentang Komunikasi dan Pemberdayaan
Pasien Gangguan Jiwa

PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat dimonitor dan dievaluasi


dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal

2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan

3. Ketepatan metoda yang digunakan

4. Angka kepatuhan petugas terhadap SOP minimal 80% untuk kegiatan UKM dan 100%
untuk pelayanan UKP.

Monitoring dilakukan oleh Penanggung Jawab UKM Pengembangan dan Kepala Puskesmas
setiap bulan melalui pertemuan lokakarya mini. Sedangkan pembahasan permasalahan
indikator yang belum tercapai dan memerlukan peran lintas sektor terkait akan dibahas dalam
pertemuan lokakarya mini lintas sektor tiap tribulan.

PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi staf puskesmas dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan dan pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat dengan tetap
memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat.

Keberhasilan kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat tergantung pada


komitmen yang kuat dari semua pihak terkait.

Anda mungkin juga menyukai