1. pengertian Deteksi dini kesehatan jiwa adalah upaya penemuan kasus
gangguan jiwa secara dini,adanay gejala awal gangguan kesehatan jiwa oleh tenaga kesehatan yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dasar lainnya diPuskesmas maupun jaringannya 2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas kesehatan dipuskesmas agar mampu mendeteksi dini,menemukan kasus dan melakukan diagnose kasus- kasus gangguan jiwa secara dini sesuai batas kewenangan yang dimiliki 3. Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas N0 27 tahun 2022 tentang Penetapan standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan di Puskesmas Sambas 4. Referensi UU No.29 Tahun 2009 tentang kesehatan Kemenkes RI No. 406/Menkes/SK/vI/2009 tentang Pedoman pelayanan kesehatan jiwa komunitas. Kemenkes RI No.128/menkes/SK/x/ 2003tentang kewenangan dan SPM diKabupaten. 5. Alat dan Bahan 1.Alat : a.ATK b.Alat kesehatan (Tensimeter,stetoskop) 2.Bahan 6. Prosedur 1. Gunakan kartu status yang dipakai di Puskesmas 2. Sapa dan Salam 3. Petugas dan pasien memakai masker 4. Pasien dipersilahkan duduk yang sudah disediakan disamping meja petugas 5. Anamnesis dilakukan pada semua pasien(anak/dewasa,baru/lama)oleh dokter/perawat.
6. Pada pasien dewasa diatas 18 tahun dan usia lanjut:
a. Tanyakan keluhan utama pasien,catat pada status. b. Golongkan keluhan tersebut apakah termasuk keluhan Fisik(F),keluhan Psikotik(PS) atau keluhan emosional (ME) beri kode. c. Bila keluhan utama termasuk PS atau ME lanjutkan dengan pertanyaan aktif. d. Lanjutkan dengan pemeriksaan Tanda-tanda vital (TTV) lainnya. 7. Pada pasien anak dan remaja dibawah 18 tahun a.Tanyakan keluhan utama pada anak /pengantar,catat pada status b.Golongkan keluhan tersebut: F,PS atau ME beri kode disampingnya c.Selalu tanyakan adanya keluhan mental emosional dan status perkembangan anak d.Lanjutkan dengan pertanyaan no.3 dari pertanyaan aktif. beri paraf dibawahnya. 8. Dokter memeriksa kembali hasil anamnesa dengan melihat keadaan pasien secara menyeluruh dan menanyakan kembali hal- hal meragukan . 9. Setelah pemeriksaan fisik dan menetapkan diagnosis cantumkan kode diagnosisnya dengan memberi tambahan kode f(jika didiagnosis penyakit fisik) dan M (jika terdapat gangguan kesehatan jiwa PS atau ME) 10. Pada kolom terapi cantumkan resef obat yang diberikan dan diberi paraf. 11. Pada kunjungan berikutnya,ikuti prosedur yang sama seperti diatas. 7. Bagan Alir Pasien datang
1.Sapa dan Salam
2.Petugas dan pasien menggunakan // masker 3.Persiapan Pasien 4.Beritau maksud dan tujuan tentang deteksi dini
Pasien dengan keluhan utama dibedakan menjadi 3 kelompok keluhan
Kelompok pasien berdasarka gejala (keluhan) yang dirasakan
penderita yang membuat penderita datang berobat ke Puskesmas : a. Keluhan fisik saja kelompok gangguan fisik murni (F1),keluhan fisik dengan keluhan mental emosional(co-morbid dimasukan dalam kelompok gangguan fisik ganda (F2) b.Penderita dengan keluhan fisik yang diduga berhubungan dengan masalah kejiwaan seperti keluhan pada jantung,perut,pernapasan,kulit,otot,endrokrin urogenital dan cerebrovaskuler dimasukan dalam kelompok gangguan Psikosomatis(PS) c.Penderita dengan keluhan berhubungan dengan perasaan,pikiran,dan prilaku seperti adanya gangguan tidur,gangguan prilaku,gangguan emosi dan gangguan pikiran dimasukan dalam kelompok gangguan Mental Emosional (ME)
Dokter memeriksa kembali anamnesa dengan melihat keadaan pasien
secara menyeluruh dan menanyakan kembali hal-hal meragukan atau menanyakan hal-hal lainnya untuk menetapkan diagnosis
Dokter memberikan therapi sesuai diagnosis yang ditetapkan
7.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan DAFTAR TILILK DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA
NO LANGKAH-LANGKAH DETEKSI DINI KESEHATAN YA TIDAK
JIWA
1 Gunakan kartu status yang dipakai di Puskesmas
2 Sapa dan Salam 3 Petugas dan pasien menggunakan masker Pasien dipersilahkan duduk yang sudah disediakan 4 disamping meja petugas 5 Anamnesis dilakukan pada semua pasien(anak/dewasa,baru/lama)olehdokter/perawat 6 Pada pasien dewasa diatas 18 tahun dan usia lanjut: a. Tanyakan keluhan utama pasien,catat pada status. b. Golongkan keluhan tersebut apakah termasuk keluhan Fisik(F),keluhan Psikotik(PS) atau keluhan emosional (ME) beri kode. c. Bila keluhan utama termasuk PS atau ME lanjutkan dengan pertanyaan aktif. d. Lanjutkan dengan pemeriksaan Tanda- tanda vital (TTV) lainnya. 7 Pada pasien anak dan remaja dibawah 18 tahun a.Tanyakan keluhan utama pada anak /pengantar,catat pada status b.Golongkan keluhan tersebut: F,PS atau ME beri kode disampingnya c.Selalu tanyakan adanya keluhan mental emosional dan status perkembangan anak d.Lanjutkan dengan pertanyaan no.3 dari pertanyaan aktif. beri paraf dibawahnya. 8 Dokter memeriksa kembali hasil anamnesa dengan melihat keadaan pasien secara menyeluruh dan menanyakan kembali hal-hal meragukan .
9 Setelah pemeriksaan fisik dan menetapkan diagnosis
cantumkan kode diagnosisnya dengan memberi tambahan kode f(jika didiagnosis penyakit fisik) dan M (jika terdapat gangguan kesehatan jiwa PS atau ME)
10 Pada kolom terapi cantumkan resef obat yang
diberikan dan diberi paraf.
11 Pada kunjungan berikutnya,ikuti prosedur yang sama