34
C. Akun-Akun Penyesuaian
Adapun hal-hal yang perlu diadakan penyesuaian antara lain karena adanya:
1. Beban Yang Masih Harus dibayar (Accrued Expenses)
Untuk beban yang masih harus dibayar, ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode:
Keterangan:
Contoh:
Dalam Neraca Saldo Per 31 Desember 2003 Hutang Gaji dan Beban Gaji sebelum
penyesuaian sebagai berikut:
35
PENJAHIT SATRIA
BUKTI MEMORIAL
Keterangan : Gaji Karyawan Bulan Des. 2003 akan dibayar tanggal 2 Januari 2004
sebesar Rp 4.200.000,-
511 Rp - 4.200.000,00
212 4.200.000,00 4.200.000,00
TOTAL Rp
Untuk Beban dibayar dimuka ada dua cara pencatatan saat pembayaran beban tersebut:
a. Semula dicatat sebagai “Beban” (Beban...) atau Pendekatan Rugi/Laba.
Ayat jurnal saat membayar
36
b. Semula dicatat sebagai “Harta” (... dibayar dimuka) atau Pendekatan Neraca.
Ayat jurnal saat membayar
Contoh:
Dalam Neraca Saldo per 31 Desember 2003 akun asuransi dibayar dimuka dan
Beban Asuransi sebelum penyesuaian sebagai berikut:
37
PENJAHIT SATRIA
BUKTI MEMORIAL
Ayat jurnal
penyesuaian akhir periode (31 Desember 2003):
Perhitungan:
Beban asuransi setahun sebesar Rp 600.000,- per bulan Rp 50.000,- Yang telah
menjadi beban dari 1 April sampai 31 Desember 2003 = 9 bulan, yang belum menjadi
beban 3 bulan @ Rp 50.000,- = Rp 150.000,-
b. Apabila semula dicatat sebagai “Harta” (... dibayar dimuka) atau Pendekatan Neraca:
Dalam Neraca Saldo per 31 Desember 2003 akun Asuransi dibayar dimuka dan
Beban Asuransi sebelum penyesuaian sebagai berikut:
38
PENJAHIT SATRIA
BUKTI MEMORIAL
Perhitungan:
Yang telah menjadi beban beban dari 1 April sampai 31 Desember 2003 = 9bulan
@ Rp 50.000,- =Rp 450.000,-
39
Contoh:
Dalam Neraca Saldo per 31 Desember 2003 Akun Piutang bunga dan Pendapatan Bunga
sebelum penyesuaian sebagai berikut:
PENJAHIT SATRIA
BUKTI MEMORIAL
40
E-MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Untuk penghasilan/pendapatan yang diterima dimuka ada dua cara pencatatan saat penerimaan
tersebut:
b. Semula dicatat sebagai “Hutang” (.... diterima dimuka) atau Pendekatan Neraca
Ayat jurnal saat menerima:
Contoh:
41
Data penyesuaian per 31 Desember 2003 Akun Sewa diterima dimuka dan
Pendapatan Sewa sebelum penyesuaian sebagai berikut:
PENJAHIT SATRIA
BUKTI MEMORIAL
Pendapatan Sewa setahun Rp 2.400.000,- per bulan Rp 200.000,- Yang telah menjadi
Pendapatan dari 1 Mei sampai 31 Desember 2003= 8 bulan, yang belum menkadi
Pendapatan 4 bulan @ Rp 200.000,- = Rp 800.000,-
2) Pada saat penerimaan dicatat sebagai “Hutang” (... diterima dimuka) atau
Pendekatan Neraca
42
Dalam Neraca Saldo per 31 Desember 2003 Akun Sewa diterima dimuka dan
Pendapatan Sewa sebelum penyesuaian sebagai berikut:
PENJAHIT SATRIA
BUKTI MEMORIAL
214 Rp - 1.600.000,00
413 1.600.000,00 1.600.000,00
TOTAL Rp
Perhitungan:
43
Untuk taksiran piutang tak tertagih ada dua cara pendekatan yang biasa digunakan yakni:
Pendekatan Neraca
Pendekatan Rugi/Laba
Ayat jurnal penyesuaian untuk taksiran piutang tak tertagih akhir periode adalah:
Jika digunakan pendekatan neraca (taksiran piutang tak tertagih dihitung dari saldo piutang),
maka yang perlu diperhatikan adalah keterangan dari data penyesuaian menurut bukti memorial
dan saldo akun “Cadangan Kerugian Piutang” di Neraca Saldo sebelum penyesuaian, apakah
bersaldo debet atau bersaldo kredit.
Contoh:
Dalam Neraca Saldo per 31 Desember 2003 sebelum penyesuaian terdapat perkiraan:
44
PENJAHIT SATRIA
BUKTI MEMORIAL
TOTAL
a) Apabila Cadangan Kerugian Piutang di Neraca Saldo bersaldo Debet, maka taksiran
piutang tak tertagih ditambah dengan saldo debet tersebut, jumlah inilah yang dimasukkan
dalam ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2003 sebagai berikut:
Perhitungan:
Taksiran piutang tak tertagih 2% dari Rp 4.500.000,- = Rp 90.000,-
b) Apabila Cadangan Kerugian Piutang di Neraca Saldo bersaldo Kredit, maka taksiran
piutang tak tertagih dikutang dengan saldo kredit tersebut, hasilnya inilah yang
dimasukkan dalam ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2003 sebagai berikut:
45
Perhitungan:
PENJAHIT SATRIA
BUKTI MEMORIAL
TOTAL
46
- Penyisihan kerugian piutang dinaikkan ,menjadi ...% dari saldo piutang, maka:
a) Apabila Cadangan kerugian piutang bersaldo (Debet) ditambahkan
b) Apabila Cadangan kerugian piutang bersaldo (Kredit) dikurangkan
Cadangan kerugian piutang ditambah...% dari saldo piutang, jumlah yang diperoleh
inilah yang dibuatkan jurnal penyesuaian dengan tidak memperhatikan apakah akun
Cadangan kerugian piutang bersaldo debet atau kredit.
Jika digunakan pendekatan Rugi/Laba (tkasiran piutang tak tertagih dihitung dari
penjualan), menurut metode ini, jumlah taksiran kerugian atas piutang dihubungkan
dengan jumlah penjualan dalam periode yang bersangkutan. Setiap akhir periode
jumlah kerugian atas piutang ditaksir sekian persen dari jumlah penjualan kredit,
kadang-kadang dihitung dari jumlahpenjualan bruto (penjualan kredit + Penjualan
tunai). Besarnya prosentase yang digunakan berdasarkan pengalaman tahun-tahun
sebelumnya. Jumlah yang dicantumkan dalam ayat penyesuaian tidak tergantung pada
saldo “Cadangan kerugian piutang” yang sudah ada sebelum ayat penyesuaian
dikerjakan.
6. Penyusutan aktiva tetap
Contoh:
47
PENJAHIT SATRIA
BUKTI MEMORIAL
515 Rp - 1.000.000,00
122 1.000.000,00 -
TOTAL Rp
48
PENJAHIT SATRIA
BUKTI MEMORIAL
Keterangan : Gaji Karyawan Bulan Des. 2003 akan dibayar tanggal 2 Januari 2004
sebesar Rp 4.200.000,-
Diketahui Oleh, Dibukukan Oleh,
(...................) (....................)
511 Rp - 4.200.000,00
212 4.200.000,00 4.200.000,00
TOTAL Rp
Untuk Beban dibayar dimuka ada dua cara pencatatan saat pembayaran beban tersebut:
a. Semula dicatat sebagai “Beban” (Beban...) atau Pendekatan Rugi/Laba.
49
b. Semula dicatat sebagai “Harta” (... dibayar dimuka) atau Pendekatan Neraca.
Dalam Neraca Saldo per 31 Desember 2003 akun asuransi dibayar dimuka dan Beban
Asuransi sebelum penyesuaian sebagai berikut:
Data penyesuaian per 31 Desember 2003 berdasarkan bukti memorial sebagai berikut: