Champbell, N.A, J.B. Reece and L.G. Mitchell. 2003. Biologi. Alih Bahasa : L,,
Rahayu, E.I.M Adil, N Anita, Andri, W.F Wibowo, W. Manalu. Penerbit
Erlangga. Jakarta
Gandjar I.R, Indrawati & Wellyzar Sjamsuridzal. 2014. Mikologi Dasar dam
Terapan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Herliyana, Elis Nina.2005. jamur yang dapat dimakan sebagai komponen ekosistem
Hutan, dan petunjuk memburu jamur untuk pemula. Prosiding Pelatihan
Budidaya Jamur Tiram (Pleurotus sp). Bogor Pekan Ilmiah Kehutanan
Nasional III.
Isroi, Millati, R., Syamsiah, S., Niklasson, C., Cahyanto, M.N., Lundquist, K., and
Taherzadeh, M.J. (2011). Biological Treatment of Lignocelulloses With
White-Rot Fungi and Its Applications : A Review. Bioresources.com.
Ito, T., dan A. Nakagiri. 1997. Mycoflora of the Rhizospheres of Mangrove Trees.
IFO Res. Commun. 18 : 40-44.
Kusmana, dan Istomo, 1995. Ekologi Hutan: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Seswati, R., Nurmiati, & Periadnadi. 2013. Pengaruh Pengaturan Keasaman Media
Serbuk Gergaji terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Coklat
(Pleurotus cystediosus O.K. Miller). Jurnal Biologi Universitas Andalas,
2(1): 31-36.
Sinaga, M.S. 2009. Jamur Merang dan Budidayanya. Jakarta : Penebar Swadaya.
Wiardani, I. 2010. Budi Daya Jamur Konsumsi Menangguk Untung dari Budi Daya
Jamur Tiram dan Kuping. Yogyakarta: Lili Publisher.
Yunasfi, Dwi Suryanto. 2008. Jenis-Jenis Fungi Yang Terlibat Dalam Proses
Dekomposisi Serasah Daun Avicennia Marina Pada Berbagai Tingkat
Salinitas. Jurnal Penelitian Mipa Volume 2, Nomor 1 Juni.