Pada suatu masa yang akan datang, hiduplah dua pemuda yang dikenal dengan sebutan
Vincent dan Jono. Mereka nampak kelelahan, karena melakukan sesuatu hmm, mau tahu? Kita
langsung saja saksikan kejadiannya.
Jono: “Jangan pura-pura bego, tadi aku lihat. Kamu salaman pas kita selesai ngubur. Aku juga
kebagian capenya pas nguburin tadi.”
Jono: “Beneran?”
“Stop!” ucap sang narator sambil menekan tombol di remote dan mereka pun terdiam. Tiba-
tiba, tanpa disangka-sangka, datanglah seorang polisi bersama seorang wanita yang tengah
bersedih. Ada apa gerangan? Kita lanjutkan ceritanya. Mencet tombol lagi, lalu kepinggir.
Polisi: “Kamu berani ya bercanda sama saya? Saya ini polisi, lho!”
Vincent: “Jadi, ada urusan apa bapak dan ibu datang kemari?”
Jono : “Oke.”
Polisi: “Beberapa jam yang lalu, suami dari ibu Sinta mengalami kecelakaan.”
Ibu Sinta: “Jadi suami saya buru-buru aahkhaa (nangis), buru-buru akkhaa“
Jono: “Buru-buru itu bukannya hewan yang ada di laut yang punya tentakel?”
Vincent: “Kerja?”
Ibu Sinta: “Bukan, tadi dia mau beli oncom di warung depan, tapi dia gaya-gayaan pake mobil
segala.”
Polisi: “Jadi intinya, apakah bapak berdua melihat suami Bu Sin ini?”
Polisi: “Oh iya, maaf Ibu Sinta. Jadi, apa kalian melihat suami Bu Sin ini?”
Butut: “Hiks.”
Polisi: “Tenang bu, ini memang sulit, tapi setidaknya orang-orang baik ini langsung
menguburkan suami ibu. Ngomong-ngomong, bisa dijelaskan kondisi beliau saat kalian
melihatnya?”
Vincent: “Bisa pak, jadi tadi itu dia masih gerak-gerak gitu, masih nafas juga.”
Jono: “Gini pak, suami Bu Sinta inikan politisi. Nah politisi itu suka bohong, berarti kalau dia
kelihatannya hidup, sebenarnya dia udah mati.”
Polisi: “Oh iya-ya, sekarang kamu ikut saya ke kantor bersama ibu untuk dimintai keterangan
lebih lanjut.”
Akhirnya, Jono dan Vincent ikut bersama Pak Polisi menuju kantor, tapi mereka tidak di penjara.
Jono: “Tapi saya menyelamatkan jutaan rakyat Indonesia dari tikus berdasi itu!”
Vincent: “Merdeka!”
Polisi: “Merdeka!”
Begitulah akhir kisah perjalanan antara Jono dan Vincent. Pada akhirnya jika ada orang yang
kecelakaan, mereka memastikan apakah orang itu seorang politikus yang korupsi atau bukan.
Jika iya, mereka tidak akan menolong, karena politikus juga tidak menolong rakyat Indonesia.
Merdeka!