Anda di halaman 1dari 15

BAB 6

ANALISA STRUKTUR RANGKA BIDANG

6.1. BEBERAPA BATASAN

❑ Struktur Rangka Bidang (Plane Frame) adalah suatu struktur yang terdiri
dari satu atau beberapa rangka (frame) yang saling terhubung dan
bertumpu diatas sejumlah tumpuan (support) yang berupa jepit (fixed),
sendi (hinge) atau sendi-roll (roll) sedemikian rupa sehingga membentuk
struktur rangka bidang yang stabil.

❑ Jika rangka bidang bersifat stabil, Rangka Bidang dapat menerima beban
luar (external force) berupa Gaya yang bekerja Tegak lurus (lateral force)
atau Sejajar (normal) terhadap sumbu rangka atau Momen (moment).
Beban luar dapat bekerja pada bagian mana saja dari Rangka Bidang.

Gambar 1 : Karakteristik struktur rangka bidang (plane frame)

© Dantje K. Natakusumah, Institut Teknologi Bandung, 2019. 1


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang

Gambar 2 : Beberapa Contoh struktur rangka bidang (plane frame)

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 2


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang
❑ Struktur rangka bidang dapat berupa struktur statis tertentu atau statis
tidak tertentu. Dengan metoda elemen hingga tidak ada perbedaan antara
Cara penyelesaian struktur rangka bidang statis tertentu dan statis tidak
tertentu. Juga tidak dibedakan antara rangka bidang dengan penampang
seragam dan tidak seragam.

❑ Jika gaya luar bekerja pada struktur rangka bidang yang stabil, eleman
rangka akan mengalami Deformasi dan didalam rangka akan timbal
Gaya-gaya dalam berupa
• Gaya Normal (Normal Force) yang bekerja sejajar rangka bidang
• Gaya Geser (Shear Force), yang bekerja tegak lurus rangka bidang
• Momen Lentur,

❑ Sebagai contoh, tinjau suatu struktur rangka bidang berupa balok yang
terletak diatas dua tumpuan berupa sendi dan dan semi-rol. Jika balok
dibebani dengan gaya Lateral dan Normal, maka diperoleh bentuk
deformasi dan bidang gaya dalam seperti tergambar.

Gambar-2 : Gambar balok diatas tumpuan dengan beban luar dan


gaya-gaya dalam yang ditimbulkannya

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 3


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang

6.2. PERSAMAAN MATRIK ELEMEN RANGKA BIDANG

❑ Matrik kekakuan elemen rangka bidang dapat dihitung dengan


menggabungkan matrik elemen batang (bar element) dan elemen balok
(beam element) dengan cara sebagai berikut.

❑ Tinjau suatu elemen rangka bidang tipikal dengan panjang Le, Luas
Penampang Ae, momen Inersia Ie, dan modulus elastisitas bahan Ee, dan
titik simpul-i dan titik simpul-j seperti ditunjukan pada Gambar-3.

Gambar-4 : Gaya-gaya dan deformasi Elemen Balok tipikal

❑ Dengan demikian setiap Elemen rangka bidang akin memiliki


karakteristik seperti ditunjukan pada label berikut.

Titik Simpul
Karakteristik Elemen
i j
Absis titik simpul. Xi Xj
Ordinat titik simpul yi yj
Deformasi Longitudinal Ui Uj
Deformasi Transversal Vi Vi
Perputaran Sudut i j
Gaya Normal N
Gaya Geser Fi Fj
Momen Mi Mj
Panjang Batang Le
Penampang Melintang Batang Ae
Momen Inersia Penampang Ie
Modulus Elastisitas Batang Ee

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 4


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang
❑ Misal vektor perpindahan titik pada suatu elemen rangka bidang
diberikan sebagai Ue={ uie vie  ie u ej v ej  ej }

❑ Dengan notasi tersebut, matrik kekakuan elemen batang (bar elemen)


dan elemen balok (beam elemen) dapat dituliskan sebagai.
a) Persamaan matrik elemen batang dapat dinyata.kan sbb :

 N ie  E e Ae  1 − 1 uie 
 e = e   
 N j  L − 1 1  u ej 

Atau

 E e Ae E e Ae 
0 0 − e
 N ie   Le
0 0 e
L ui 
   0 0 0 0 0 0  
0   0
 0   0e e 0 0 0 0 0  
 e  = − E A E e Ae  0 
0 0 0 0 u e 
N j   Le Le  
j
0   0 0 0 0 0 0  0 
    
 0  0 0 0 0 0 0  0 
 
 0 0 0 0 0 0

b) Persamaan matrik elemen balok dapat dinyatakan sbb :

 Fi   12 6 Le 12 6 Le   vi 
M   6L 2   
 i  EI  e 4 Le 6 Le 2 L2e   i 
 = 3
 F j  L − 12 − 6 Le 12 − 6 Le  v j 
M j   
2
 6 Le 2 Le − 6 Le 4 L2e   j 

atau

 0  0 0 0 0 0 0  0 
Fe  0 12  e
 i   6 Le 0 − 12 6 Le   vi 
M ie  EI 0 6 Le 0 − 6 Le 2 L2e   i 
2 e
4L
 = 3 
e
 
 0  Le 0 0 0 0 0 0  0 
 Fj 
e
0 − 12 − 6 Le 0 12 − 6 Le   v j 
e

 e   e 
M j  0 − 6 Le 2 Le 0 − 6 Le 4 L2e   j 

❑ Dengan menggabungkan kedua persamaan diatas, maka persamaan


matrik elemen rangka bidang dapat dinyatakan sbb :

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 5


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang
 Ae L2e Ae L2e 
 Ie 0 0 − 0 0   0   N ie 
 0 Ie  e  e 
12 6 Le 0 − 12 6 Le   vi   Fi 
  e
EeI e  0 − 6 Le 2 L2e  i  M i 
2 e
6 Le 4L 0
 0  =  N e 
e
L3e  Ae L2e AL e 2
− e 0 0 e
0 0   e   ej 
 I   v j   Fj 
e
I
 0 − 12 − 6 Le 0 12 − 6 Le   e   e 
 j  M j 
 0
 − 6 Le 2 Le 0 − 6 Le 4 L2e     

atau
[K]e{U} e ={F} e
dimana
[K]e = Matrik kekakuan elemen rangka bidang
{U} e = Vektor perpindahan titik simpul elemen
{F} e = Vektor gaya pada titik simpul elemen

6.3. TRANSFORMASI KOORDINAT

❑ Tiap-tiap sendi dari rangka bidang akan memiliki 3 derajat bebas (degree
of freedom) yaitu vektor Ui = (ui,vi,i) untuk node-i dan Uj = (uj,vj,j)
untuk node-j. Dengan demikian bentuk umum dari vektor dan gaya pada
titik dituliskan dalam bentuk vektor sbb :

u i   Xi 
v  Y 
 i  i 
U i   i   Fi   M i 
U = =  F = = 
U j  u j  F j   X j 
v j   Yj 
   
 j  M j 

❑ Untuk rangka bidang yang miring, analisa dapat dilakukan dalam sistim
koordinat lokal, yang salah satu sumbunya berimpit dengan sumbu
elemen rangka yang sedang dianalisa titik pusat Sumbu berada pada
salah satu titik simpul.

❑ Karena gaya yang ada dalam rangka bidang adalah gaya lateral, gaya
axial, dan momen lentur, maka deformasi rangka bidang terjadi dalam
axial dan lateral.

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 6


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang

❑ Dengan demikian karakteristik elemen rangka bidang dalam koordinat


Global dan Lokal adalah. X i , Y i , M i

Global Lokal
Titik Simpul I j i j
Koordinat (Xi, Yi) (X(xi, YJ
j, Yj) ( X i , Yi ) ( X j ,Y j )
Perpindahan (Ui, vi, i) (Uj, vj, j) ( u i , v i , i ) ( u j , v j , j )
Gaya (Xi, Yi, Mi) (Xj, Yj, Mj) ( X i ,Y i , M i ) ( X j ,Y j , M j )
P anj ang Le Le
Penampang Ae Ae
Mom. Iners Ie 1e
Mod. Elast Ee Ee

❑ Transformasi vektor perpindahan kedua titik simpul dari koordinat


Global yaitu (Ui, vi, i) dan (Uj, vj, j) ke koordinat ( u i , v i , i ) dan (
u j , v j , j )dapat dinyatakan sbb:

u i = ui cos  +vi sin 


v i = –ui sin  +vi cos 
 i = i

u j = uj cos  + vj sin 

v j = –u j sin  + v j cos 

 j = j

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 7


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang
Dalam bentuk matrik

 u i   cos  sin  0 0 0 0  u i 
    
 v i  − sin  cos  0 0 0 0  vi 
 i   0 0 1 0 0 0  i 
 =  
u j   0 0 0 cos  sin  0 u j 
v j   0 0 0 − sin  cos  0  v j 
    
 j   0 0 0 0 0 1  j 

Jika C = cos  dan Sin = sin , maka

U =TU
dimana T adalah matrix transformasi

C S 0 0 0 0
− S C 0 0 0 0

 0 0 1 0 0 0
T = 
 0 0 0 C S 0
 0 0 0 −S C 0
 
 0 0 0 0 0 1

❑ Dapat ditunjukan bahwa Matrix transformasi T adalah matrik yang


bersifat orthogonal, yaitu

T-1 = TT

❑ Dengan cara yang sama akan didapat transformasi gaya pada kedua titik
simpul yaitu (Xi,Yi,Mi) dan (Xj,Yj,Mj) rangka bidang dari koordinat
Global ke koordinat Lokal dapat dinyatakan sbb

Xi   C S 0 0 0 0  X i 
    
 Y i  − S C 0 0 0 0  Yi 
 M i   0 0 1 0 0 0  M i 
 =  
X j   0 0 0 C S 0  X j 
Y j   0 0 0 −S C 0  Y j 
    
M j   0 0 0 0 0 1 M j 

atau

F = TF

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 8


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang

6.4. TRANSFORMASI PERSAMAAN MATRIX ELEMEN

❑ Transformasi persamaan matrix elemen dari koordinat lokal ke koordinat


Global dilakukan dengan meninjau persamaan berikut:
e e e
K U =F Persamaan Matrik Elemen (Koordinat
Lokal)
dimana
e
K = Matrik kekakuan elemen
e
U = Vektor perpindahan titik simpul elemen
e
F = Vektor gaya pada titik simpul elemen
e e
❑ Dengan memasukan transformasi U = T U e dan F = T F e kedalam
persamaan matrik elemen dan mengalikan hasilnya dengan transpose
dari dari matrik transformasi TT didapat

TTKe TUe = TT Fe
atau

KeUe=Fe Persamaan Matrik Elemen (Koordinat Global)


dimana

Ke = TTKe T = Matrik kekakuan elemen (Koordinat Global)

Ue = Vektor perpindahan titik simpul elemen (Koordinat Global)

Fe = Vektor gaya pada titik simpul elemen (Koordinat Global)

❑ Dapat ditunjukan bahwa matrik kekakuan elemen dalam koordinat


global dapat dituliskan sebagai

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 9


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang
 12 2  12  6 12 2  12  6 
 RC + 2 S
2
 R − 2 CS − S − RC 2 − S  − R + 2 CS − S
 Le  L  Le L2e  Le  Le 
  12  12 6  12  12 6 
  R − 2 CS RS 2 + 2 C 2 C  − R + 2 CS − RS 2 − 2 C 2 C 
  Le  Le L  Le  Le Le 
 6 6 6 6 
e e 
− S C 4 S − C 2 
E I Le Le Le Le
Ke =  
Le  12 2  12  6 12  12  6 
− RC − L2 S
2
 − R + 2 CS S RC 2 + 2 S 2  R − 2 CS S
 Le  Le Le  Le  Le 
 e

  12  12 6  12  12 6 
  − R + L2 CS − RS 2 − 2 C 2 − C  R − 2 CS RS 2 + 2 C 2 − C
 e  
Le Le Le  Le Le

 − S
6 6
C 2
6
S
6
− C 4 
 Le Le Le Le 

dimana

Ae
R=
Ie

6.5. PERSAMAAN KESETIMBANGAN GLOBAL

❑ Persamaan Kesetimbangan Global (Global Equilibrium Equation)


diperoleh dengan meng.gabungkan (assembly process) Persamaan
Matrix Elemen sbb :

[K]{U} = {F}

dimana untuk sejumlah elemen E didapat


E
[K] =  K e Matrik kekakuan Global
e =1

E
{F} =  F e Vektor Gaya Global
e =1

E
{U} =  U e Vektor Perpindahan Global
e =1

6.6. PENYELESAIAN PERSAMAAN

❑ Agar matrik kesetimbangan global dapat diselesaikan syarat batas perlu


masukan pada persamaan. Selanjutnya Solusi berupa perpindahan pada
titik simpul dapat diperoleh dengan cara Persamaan matrik

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 10


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang
keseteimbangan dengan langsung (misal eleminasi Gauss, LDLTC,
Cholesky dll) atau dengan cara cara iterativ (misal LSOR, Steepest
Descent, Steepest Ascent, Conjugate Gradient dll).

6.7. POST PROCESSING

❑ Jika deformasi dititik simpul (variable primer) digambarkan didapat


bentuk deformasi rangka. Deformasi juga digunakan menghitung reaksi
tumpuan, gaya-gaya dalam dll (variable sekunder).

❑ Beberapa variable, sekuder yang dapat dihityung adalah sebagai


sekunder berikut :
• Gaya Dalam : Dihitung dari persamaan matrik elemen berikut :

Ke Ue = F e

Dimana

 12 2  12  6 12 2  12  6 
 RC + 2 S
2
 R − 2 CS − S − RC 2 − S  − R + 2 CS − S
 Le  L  Le L2e  Le  Le 
  12  12 6  12  12 6 
  R − 2 CS RS 2 + 2 C 2 C  − R + 2 CS − RS 2 − 2 C 2 C 
  Le  Le L  Le  Le Le 
 6 6 6 6 
e e 
− S C 4 S − C 2 
E I Le Le Le Le
Ke =  
Le  12 2  12  6 12  12  6 
− RC − L2 S
2
 − R + 2 CS S RC 2 + 2 S 2  R − 2 CS S
 Le  Le Le  Le  Le 
 e

  12  12 6  12  12 6 
  − R + L2 CS − RS 2 − 2 C 2 − C  R − 2 CS RS 2 + 2 C 2 − C
 e  
Le Le Le  Le Le

 − S
6 6
C 2
6
S
6
− C 4 
 Le Le Le Le 

 X ie 
 e
 Yi 
M e 
F e =  ie 
X j 
 Y je 
 e
M j 

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 11


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang
u ie 
 e
 vi 
 e 
U e =  ie 
u j 
 v ej 
 e
 j 

• Reaksi Perletakan : Reaksi pada titik tumpu dapat dihitung dari


baris-baris dari persamaan matrik Global yang tidak dieleminasi.

6.8. CONTOH-1 :

❑ Suatu rangka bidang berada diatas perletakan jepit yang dikenal beban
terpusat dan momen. Jika diketahui A = 30 cm2 , I = 400 cm4, E = 20 106
N/cm2 M = 25000 N cm, P = 100000 N. Pada Gambar-4 ditunjukkan
diskritisasi rangka bidang dengan rnetoda elemen Hingga, menjadi 2
elemen rangka bidang dengan beban tepat pada node-2, tentukan
a) Matrix Kekakuan Element
b) Matrix Kekakuan Global
c) Deformasi titik kerja gaya
d) Gaya reaksi perletakan di titik 1 dan 3
e) Gambar bentuk deformasi balok, bidang momen dan gaya geser P

Gambar-4 : Rangka bidang sederhazia dengan beban terpusat

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 12


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang
❑ jawab
a) Persamaan Umum Matrik kekakuan
Element
 12 2  12  6 12 2  12  6 
 RC + 2 S
2
 R − 2 CS − S − RC 2 − S  − R + 2 CS − S
 Le  L  Le L2e  Le  Le 
  12  12 6  12  12 6 
  R − 2 CS RS 2 + 2 C 2 C  − R + 2 CS − RS 2 − 2 C 2 C 
  Le  Le L  Le  Le Le 
 6 6 6 6 
− S C 4 S − C 2 
EeI e  Le Le Le Le
K =
e
 
Le  12 2  12  6 12  12  6 
− RC − L2 S
2
 − R + 2 CS S RC 2 + 2 S 2  R − 2 CS S
 Le  Le Le  Le  Le 
 e

 12  12 2 6  12  12 6 
  − R + L2 CS − RS − L2 C − C  R − 2 CS RS 2 + 2 C 2 − C
2

 e  
Le Le  Le Le
e

 − S
6 6
C 2
6
S
6
− C 4 
 Le Le Le Le 
E e I e EI
dimana = =20.000.000
Le L
• Matrik Kekakuan Elemen-1
u1 v1 1 u2 v2 2
 750750.0 749250.0 − 212132.0 − 750750.0 − 749250.0 − 212132.0 
 749250.0 750750.0 212132.0 − 749250.0 − 750750.0 212132.0 

− 212132.0 212132.0 80000000.0 212132.0 − 212132.0 40000000.0
K e = EI / L  
− 750750.0 − 749250.0 212132.0 750750.0 749250.0 212132.0 
− 749250.0 − 750750.0 − 212132.0 749250.0 750750.0 − 212132.0 
 
− 212132.0 212132.0 40000000.0 212132.0 − 212132.0 80000000.0 

• Matrik Kekakuan Elemen-2

u2 v2 2 u3 v3 3
 1500000.0 0.0 0.0 − 1500000.0 0.0 0.0
 0.0 1500.0 300000.0 0.0 − 1500.0 300000.0

 0.0 300000.0 80000000.0 0.0 − 300000.0 40000000.0
K 2 = EI / L  
− 1500000.0 0.0 0.0 1500000.0 0.0 0.0
 0.0 − 1500.0 − 300000.0 0.0 1500.0 − 300000.0
 
 0.0 300000.0 40000000.0 0.0 − 300000.0 80000000.0

Matrix Kekakuan Global

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 13


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang
E
[K ] =  K e [K] = [K]1 + [K]2 Matrix Kekakuan Global
e =1

b) Deformasi titik kerja gaya luar didapat dengan memasukan syarat


batas u1 = v1 = 1 = u3 = v3 = 3 = 0 dan gaya luar X2 = 0, Y2 = -
100000 M2 = 25 000 N/cm
2250750 749250 212132  u 2   0 
 492050 752250     
 87868  v 2  = − 100000
 212132 87868 160000000  2   25000 

Jika diselesaikan didapat

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 14


Bab-6 : Struktur Rangka Bidang
u 2   0.066188 
   
v 2  = − 0.198879
   0.0001777 
 2  

c) Reaksi pada titik-I didapat baris-1, 2 dan 3, sedang reaksi titik-3


didapat dari baris-7, 8, dan 9

 X 1   − 750750 − 749250 − 212132   99281.996 


 Y   − 749250 − 750750 212132.03  
 1    u 2   99754.996 
 M 1  212132.03 − 212132 40000000    63337.902 
 =  v 2  =  
 X 3   − 1500000 0 0     − 99282 
 Y3   − 1500 − 300000     245.00425 
2
0
     
M 3   0 300000 40000000 − 52555.17

Check Kesetimbangan :
H= 0 X1 + X3 = 99281.996 – 99282 = 0.004
V= 0 YI + Y3 + P =99754.996 - 245.00425 +100000 = 0.

Perencanaan Struktur Bangunan Air-I (SA3105) 15

Anda mungkin juga menyukai