Anda di halaman 1dari 214

LAMPIRAN

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak


Nomor : SE- /PJ/2020
Tanggal :

I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan pendaftaran Wajib
Pajak, baik yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik dan tertulis maupun yang
dilakukan secara jabatan.
A. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat.
3. Wajib Pajak memilih menu Pendaftaran Wajib Pajak, mengisi Formulir
Pendaftaran Wajib Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload
dokumen persyaratan, serta mengirimkan formulir permohonan dan dokumen
persyaratan tersebut melalui Aplikasi Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE dan NPWP yang dikirimkan melalui alamat
e-mail Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permohonan pendaftaran
Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak
permohonan Wajib Pajak.
6. Petugas Pendaftaran meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan;
c. pernyataan akan/belum akan melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d. indikasi NPWP ganda.
7. Berdasarkan hasil penelitian:
a. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen persyaratan tidak
benar/lengkap, dan Wajib Pajak memilih/tidak memilih ditetapkan sebagai
WP NE, Petugas Pendaftaran memberitahukan kepada Wajib Pajak
melalui Aplikasi Registrasi dan mencetak konsep Surat Permintaan
Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen;
b. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen yang dipersyaratkan
benar dan lengkap, serta Wajib Pajak memilih ditetapkan sebagai WP NE,
Petugas Pendaftaran mencetak konsep Nota Dinas Usulan Wajib Pajak
Non-Efektif;
c. dalam hal NPWP terindikasi ganda, Petugas Pendaftaran mencetak
konsep Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda;
d. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen yang dipersyaratkan
benar dan lengkap, serta Wajib Pajak tidak memilih ditetapkan sebagai WP
NE, Petugas Pendaftaran mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, dan
konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi,
dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 29 -

8. Berdasarkan prosedur pada angka 7 huruf a, Kasi Pelayanan meneliti dan


menandatangani konsep Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan
Kelengkapan Dokumen dan menyerahkan Surat Permintaan
Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen kepada Petugas Pendaftaran
untuk dikirimkan kepada Wajib Pajak.
9. Berdasarkan tanggapan Wajib Pajak atas Surat Permintaan
Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen sebagaimana dimaksud pada
angka 8, Petugas Pendaftaran:
a. mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, konsep Surat Pengantar Pengiriman
EFIN yang belum diaktivasi, dalam hal dokumen yang dipersyaratkan
benar dan lengkap;
b. konsep Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif, dalam hal dokumen
yang dipersyaratkan tidak benar/lengkap atau Wajib Pajak tidak
memberikan tanggapan,
dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
10. Berdasarkan:
a. prosedur pada angka 7 huruf b dan 9 huruf b, Kasi Pelayanan meneliti dan
menandatangani Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif;
b. prosedur pada angka 7 huruf c, Kasi Pelayanan meneliti dan
menandatangani Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi
Ganda,
serta menyampaikan kepada Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten sesuai zona
pengawasan.
11. Berdasarkan Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif atau Nota Dinas
Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda, Kasi Waskon III/IV atau Kasi
Eksten menugaskan AR Seksi Waskon III/IV atau Seksi Eksten untuk
melakukan penelitian administrasi.
12. AR Seksi Waskon III/IV atau Seksi Eksten melakukan penelitian administrasi
dan membuat konsep:
a. LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif; atau
b. LHPt Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda,
serta menyampaikannya kepada Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
13. Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani konsep
LHPt, serta menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
14. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
15. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti LHPt dengan mencetak:
a. Kartu NPWP, konsep SKT, konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang
belum diaktivasi, dan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak
Non-Efektif, dalam hal berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif sebagaimana dimaksud pada angka 12 huruf a diperoleh
kesimpulan bahwa Wajib Pajak ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-
Efektif;
b. Kartu NPWP, konsep SKT, dan konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN
yang belum diaktivasi, dalam hal Wajib Pajak yang berdasarkan LHPt
Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda sebagaimana dimaksud pada
angka 12 huruf b diperoleh kesimpulan bahwa NPWP terbukti tidak ganda;

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 30 -

c. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, dalam hal berdasarkan


LHPt Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda sebagaimana dimaksud
pada angka 12 huruf b diperoleh kesimpulan bahwa NPWP terbukti ganda,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
16. Berdasarkan prosedur pada angka 7 huruf d, angka 9 huruf a, serta angka 15,
Kasi Pelayanan:
a. meneliti Kartu NPWP dan menyerahkan kembali kepada Petugas
Pendaftaran;
b. meneliti dan menandatangani konsep SKT, konsep Surat Pengantar
Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, konsep Surat Pemberitahuan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dan/atau konsep Surat Keputusan
Penghapusan NPWP,
serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran.
17. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, Starter
Kit NPWP, Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dan/atau
Surat Keputusan Penghapusan NPWP kepada Wajib Pajak.
18. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input


1. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi.
2. Dokumen persyaratan sesuai PER-04.
3. Surat tanggapan atas Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan
Dokumen.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


1. Penerbitan NPWP dilakukan seketika atau paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah BPE diterbitkan.
2. Penyampaian Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen
kepada Wajib Pajak paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah penerbitan NPWP
sebagaimana dimaksud pada angka 1.
3. Penyampaikan klarifikasi kelengkapan dokumen dari Wajib Pajak paling lama
15 (lima belas) hari kalender sejak Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan
Kelengkapan Dokumen diterbitkan.
4. Penyampaian Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif dari Kasi Pelayanan
ke Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten, paling lama 1 (satu) hari kerja setelah:
a. Penerbitan NPWP, dalam hal dokumen lengkap/benar dan Wajib Pajak
memilih ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif;
b. tanggapan Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan
Dokumen diterima KPP atau tanggal jatuh tempo penyampaian tanggapan
dari Wajib Pajak, dalam hal dokumen tidak lengkap/benar.
5. Penyampaian Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda dari
Kasi Pelayanan ke Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten, paling lama 1 (satu)
hari kerja setelah penerbitan NPWP.

A.4. Dokumen Output


1. Kartu NPWP.
2. SKT.
3. Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.
4. Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen.
5. Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 31 -

6. Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda.


7. LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
8. LHPt Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda.
9. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
10. Surat Keputusan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 32 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi

!+
9%s
Menugaskan untu

ii3
ii
�"
menindaklanjuti ND
usutan yp NE/
penghapusan NP
dengan penetitian
administrasi
Meneliti dan
menandatang.ant
Laporan Has
enetitian
-
1g°3

·x • ener 0an

i
z
$
Merelirti dan
menandatangari konsep
SKT, Surat Klanfikasi
nota cinas usulan Np/
terindikasi ganda, atau
Merugaskan
Pet0gas
Pendaftaran untuk
merindaklanyuti
� b
menandatangani konsep
SKI Surat Pengantar
Pengiriman £FIN yang
be/um diaktrvasi, dan/atau
Surat Pemberitahuan
« LHP Penetapa WP NE atau
usutan wp NE
Surat Keputusan
:8 • penaha0usan NW

:•
-
Melak ukan penelrtian
% % administrasi dan
lc
2
l membuat L4Pt
Penetapan NE /

i j
enghapusan NW

a.
3E

I-
Tonini.asd
£ ganda
Moo�<ak kom;op No<a Mencetak kartu NW,
Dias Usulan konsep SKT Surat
Pengapusan NW Pengantar Pengiriman
I Terindikasi Ganda
-. EFIN yang betum
diaktivasi dan/atau Surat
Pembertahuan

·X
Meneliti isian formulir Lengap Penetapan WP NE, atau
da benar Menoetak konsep Nota � Surat Keputusan
Memantau dokumen persyaratan, Dias Usulan Way.b Penghapusan NPWP
permohonan pernyataan akan/belum Pajak Non-Efektif
e
G
+
pendaftaran Wab ]» akan melaksanakan

i Payak pada Aplisi


Registrasi
hak an kewajban
perpajakan serta
indikasi NP ganda
Memidih NE

X
Moore<akkoosep S,ca< � •
l X
Tida
lengkap/bear
permintaan Klarifi as/
Pemenuhan
Kelengkapan Dokumen
Tatak terindiast
ganda

e Tida
Memmiih NE
X

.
Sop Tata Cara
Penatausahaan
Dokumen WP
E
·0

_
Menoetak kartu NP\NP
'' Lengap
an be0at
dan onsep SKT

'


l

' -----------------------------------·
a
$
a
c

=
Membuka situs
DJP http/
wwwpajak go id

Membuat akun
baru dan i0gin
Aplikasi Registrasi

Merilih menu
endaftaran
Wajb Pajak dan
mengisi forrulir

Upload softcopy
okuren
persyaratan
DNp Surat
Petrin ta.an
Klar#as
Permenuhan
Dokumen
D
Kartu NW Surat Keputus.an
SKT EFIN Starter Kit enghapusan NP
NPWP an/atau Surat
Pembertahuan
Penetapan WP NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 33 -

B. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KPP


B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan menyampaikannya
bersama dokumen persyaratan ke KPP, secara langsung atau melalui pos,
perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan
dokumen persyaratan, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan;
c. pernyataan akan/belum akan melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d. indikasi NPWP ganda.
3. Selain melakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 2, Petugas
Pendaftaran juga meneliti status terdaftar Wajib Pajak, yakni:
a. dalam hal Wajib Pajak telah terdaftar, baik berstatus pusat atau cabang,
maka diberitahukan bahwa Wajib Pajak telah terdaftar dan Wajib Pajak
cukup menggunakan NPWP yang telah terdaftar pada KPP tersebut; dan
b. dalam hal Wajib Pajak tetap membutuhkan NPWP Cabang untuk
kepentingan lain, maka permohonan Wajib Pajak tetap dapat diproses.
4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran mengisi serta menandatangani
kolom isian petugas pada Formulir Pendaftaran Wajib Pajak, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
serta menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
5. Petugas Pendaftaran memberikan informasi perpajakan kepada Wajib Pajak
kemudian menyerahkan BPS yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud
pada angka 4 huruf a angka 1).
6. Petugas Pendaftaran merekam data isian Formulir Pendaftaran Wajib Pajak
pada Aplikasi Registrasi dan mencetak:
a. Kartu NPWP, konsep SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN
yang belum diaktivasi; dan
b. konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dalam
hal Wajib Pajak memilih ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif,
kemudian menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan:
a. meneliti Kartu NPWP dan/atau EFIN; dan

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 34 -

b. meneliti dan menandatangani SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN


yang belum diaktivasi, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib
Pajak Non-Efektif,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi,
Starter Kit NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input


1. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak.
2. Dokumen persyaratan sesuai PER-04.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang
belum diaktivasi, atau Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak paling lama 1
(satu) hari kerja setelah BPS diterbitkan.

B.4. Dokumen Output


1. Kartu NPWP.
2. SKT.
3. EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.
4. Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 35 -

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KPP

c
c
e
c
>, Meneliti dan
c
a
(l_
menandatangani
konsep SKT EFIN
%
.x dan/atau Surat
w
0 Pemberitahuan
c Peneta an WP NE
«0
w
¥

.M
c
F Lengkap Menerbitkan BPS
a
£ dan LPAD
c Belum
c terdaftar Meneliti formulir
e

6
a
>,
( dan dokumen
persyaratan
X
� C
�c Meneliti status

¥

0 "'oc Wajib Pajak X wP putuh
NPWP Cabang Mencetak Kartu
c Memberikan Merekam data NPVVP, konsep SOP Tata Cara
w Penatausahaan
0 informasi isian Formulir SKT,EFIN, dan/
�c perpajakan dan Pendaftaran atau Surat Ookumen WP

-
0

%
0
Sudah
terdattar
Tidak
lengkap
menyerahkan BPS Wajib Pajak Pemberitahuan
Peneta an WP NE
l
Mengembalikan
permohonan
WP tidak butuh
NPWP Cabang

Mengisi dan
menandatangani
Formulir
Pendaftaran WP
Formulir
Pendaftaran WP
dan dokumen
persyaratan
•BPS
DKartu NPWP
SKT,EFIN. Starter Kit
NPWP dan/atau
Surat Pemberitahuan
Penetapan WP NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 36 -

C. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP


C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan menyampaikannya
bersama dokumen persyaratan ke KP2KP, secara langsung atau melalui pos,
jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan
dokumen persyaratan, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan;
c. pernyataan akan/belum akan melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d. indikasi NPWP ganda.
3. Selain melakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 2, Petugas
Pendaftaran juga meneliti status terdaftar Wajib Pajak, yakni:
a. dalam hal Wajib Pajak telah terdaftar, baik berstatus pusat atau cabang,
maka diberitahukan bahwa Wajib Pajak telah terdaftar dan Wajib Pajak
cukup menggunakan NPWP yang telah terdaftar pada KPP tersebut; dan
b. dalam hal Wajib Pajak tetap membutuhkan NPWP Cabang untuk
kepentingan lain, maka permohonan Wajib Pajak tetap dapat diproses.
4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran mengisi serta menandatangani
kolom isian petugas pada Formulir Pendaftaran Wajib Pajak, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
serta menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
5. Petugas Pendaftaran memberikan informasi perpajakan kepada Wajib Pajak
kemudian menyerahkan BPS yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud
pada angka 4 huruf a angka 1).
6. Petugas Pendaftaran merekam data isian Formulir Pendaftaran Wajib Pajak
pada Aplikasi Registrasi dan mencetak:
a. Kartu NPWP, konsep SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN
yang belum diaktivasi; dan
b. konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dalam
hal Wajib Pajak memilih ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif,
kemudian menyampaikan kepada Kepala KP2KP.
7. Kepala KP2KP:
a. meneliti Kartu NPWP dan/atau EFIN; dan

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 37 -

b. meneliti dan menandatangani SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN


yang belum diaktivasi, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib
Pajak Non-Efektif,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi,
Starter Kit NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input


1. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak.
2. Dokumen persyaratan sesuai PER-04.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang
belum diaktivasi, atau Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak paling lama 1
(satu) hari kerja setelah BPS diterbitkan.

C.4. Dokumen Output


1. Kartu NPWP.
2. SKT.
3. EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.
4. Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak.
5. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 38 -

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

0 Meneliti dan
¥
cv menandatangani
a
¥ konsep SKT, EFIN,
c
«a dan/atau konsep
Surat
s:! Pemberitahuan
Penetapan WP NE

Lergkap Menerbitkan BPS
dan LPAD


Belum
a terdaftar
¥
cu .. Meneliti formulir
dan dokumen
a. persyaratan


¥

@> Meneliti status


w ..

-
WP butuh
o
c
Wajib Pajak
NPWP Cabang t Memberikan Merekam data
Mencetak Kartu
NPWP, konsep
SOP Tata Cara
Penyampaian
�.
0
a
�c

'i' Sudah Tidak
informasi
perpajakan dan
isian Formulir
Pendaftaran
SKT,EFIN, dan/
atau Surat
Dokumen pada

Fr
·O
•-
terdaftar menyerahkan BPS Wajib Pajak Pemberitahuan
?
a
lengkap
. Penetapan WP NE

Mengembalikan
WP tidak butuh
permohonan Id
NPWP Cabang

• •
Mengisi dan
menandatangani
Formulir
Pendaftaran WP
Formulir BPS Kartu NPWP SKT
Pendaftaran WP EFIN, Starter Kit
dan dokumen NP\WP dan/atau
persyaratan Surat Pemebritahuan
Penetapan WP NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 39 -

D. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak secara Jabatan


Pendaftaran Wajib Pajak secara jabatan di KPP dilakukan berdasarkan hasil
pemeriksaan atau hasil penelitian administrasi, termasuk dari kegiatan ekstensifikasi.
D.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi
Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
2. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten menugaskan Petugas
Pemeriksa Pajak atau AR untuk melakukan pemeriksaan atau penelitian
administrasi.
3. Petugas Pemeriksa Pajak atau AR:
a. melakukan pemeriksaan atau penelitian administrasi dan membuat LHP
atau LHPt, serta:
1) mengisi dan menandatangani Formulir Pendaftaran Wajib Pajak
dalam hal LHP atau LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi
ketentuan untuk diberikan NPWP secara jabatan; atau
2) mengarsipkan LHP atau LHPt, dalam hal LHP atau LHPt menyatakan
Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan untuk diberikan NPWP secara
jabatan;
dan/atau
b. menyampaikan LHP atau LHPt kepada Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon
III/IV atau Kasi Eksten.
4. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan
menandatangani LHP atau LHPt serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
atau LHPt.
6. Petugas Pendaftaran merekam data isian Formulir Pendaftaran Wajib Pajak
pada Aplikasi Registrasi dan mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, dan Surat
Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, kemudian menyampaikan
kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan:
a. meneliti Kartu NPWP; dan
b. meneliti dan menandatangani SKT serta Surat Pengantar Pengiriman
EFIN yang belum diaktivasi,
dan menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, dan
Starter Kit NPWP kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.
D.2. Dokumen Input
1. LHP atau LHPt.
2. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak.
D.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum
diaktivasi paling lama 1 (satu) hari kerja setelah LHP atau LHPt diterima.
D.4. Dokumen Output
1. Kartu NPWP.
2. SKT.
3. Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 40 -

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak secara Jabatan

le. Menugaskan untuk


menindaklanjuti
data dan/atau
formnas
2

55
i
j
+
!

'
Menugask.an untuk
melakuk.an
pereniksaan
Menelrt dan
menandatangant
Lap0ran +lasd
preks.aa .$

...
e
[2sg
t%
Menugask.an untuk
melak uk.an
Menelti dan
menandatangani
penelrtian Laporan Has.id
Fi!
=
armrestrasi Peneltan

% d

i "
I li
d

Meugask.an untu Menelti da


merindaitanjuti menandatanganu
LHP/LP; konsep SKT
&
� J
,
2

a
Menges dan
% Merenut
menandatangami
f fomuli
Melakuk.an endattaran
peelian g.al
administras dan
& memboat Lap0ran
Mengarsupkan

-O
tasd Pernenksaan

l hid.al menu/ti
$ya8rat
Laporan las.d
Pere0ksaa

renut Mengisi darn


1 menandatangani


Formulir f-----
t Melak ukan
peelian
endattaran
wub Pa»ak
! ams«is tras an
membuat Laporan

! tast Peneltan Mengarsipkan

fek mnernenut
$ya0at
Laporan Hasd
Peneldan -O
J Merear at.a
4

SOP Tata Cara


!
---
Menoetak Kartu

$
isian Formuli
Pendattaran
wab Papai
Nydan
konsep SKT
Penatausahaan
Dokumnen
G
w
·O

5
a

2
£3 Kart NW
SKT an
Starter Kit
Np

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 41 -

E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif


Sebagai Tindak Lanjut Pendaftaran Wajib Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN


PENETAPAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF SEBAGAI TINDAK LANJUT
PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK


1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)
5. Kode KLU : ...........................................7)
B. DASAR PENELITIAN
………………………………….…8)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…9)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
……………………………………10)
E. SIMPULAN
……………………………………11)
F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………12)
................., ………...................13)
Mengetahui,
Kasi …………………….14), Account Representative,

....................................................15) …….........................................16)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 42 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENETAPAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF
SEBAGAI TINDAK LANJUT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang
diteliti.
Angka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif.
Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 14 : Diisi dengan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 43 -

F. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN


PENGHAPUSAN NPWP TERINDIKASI GANDA
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)
5. Kode KLU : ...........................................7)
B. DASAR PENELITIAN
………………………………….…8)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…9)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
…………………………………….10)
E. SIMPULAN

-
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa11)
… Wajib Pajak telah terdaftar dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak dengan NPWP
…(diisi NPWP lama)…, sehingga diusulkan untuk dilakukan Penghapusan NPWP atas

-
NPWP yang diterbitkan terakhir.
Wajib Pajak belum terdaftar dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak sehingga
diusulkan untuk diterbitkan Surat Keterangan Terdaftar dan Kartu NPWP dengan NPWP
…(diisi NPWP baru)…..
F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………12)
................., ………...................13)
Mengetahui,
Kasi …………………..., Account Representative,

....................................................14) …….........................................15)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 44 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGHAPUSAN NPWP
TERINDIKASI GANDA

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 7 : Diisi dengan Kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP
Terindikasi Ganda.
Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 14 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 45 -

II. TATA CARA PERUBAHAN DATA WAJIB PAJAK


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan perubahan data Wajib
Pajak, baik yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik atau tertulis, dan perubahan
data yang dilakukan secara jabatan.
A. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Perubahan Data Wajib Pajak, mengisi Formulir
Perubahan Data Wajib Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload
dokumen pendukung, serta mengirimkan formulir permohonan dan dokumen
pendukung tersebut melalui Aplikasi Registrasi.
4. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permohonan perubahan
data Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak
permohonan Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
6. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui
Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen
pendukung lengkap dan benar; atau
b. menyampaikan pemberitahuan kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi
Registrasi bahwa permohonan tidak memenuhi ketentuan, dalam hal
formulir permohonan dan dokumen pendukung tidak benar/lengkap.
7. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan BPE
dengan melakukan perubahan data dan mencetak:
a. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data; dan/atau
b. Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data
menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT dan/atau
SPPKP,
kemudian menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan
Data, SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau
b. meneliti Kartu NPWP,
kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP kepada
Wajib Pajak.
10. Proses selesai.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 46 -

A.2. Dokumen Input


1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah BPE diterbitkan.

A.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.
2. Kartu NPWP.
3. SKT.
4. SPPKP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 47 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi

Meneliti dan
menandatangani konsep
Surat Pemberitahuan
Perubahan Data, dan/atau
Kartu NPWP, konsep
SKT danlatau SPPKP

Menerbitkan
Memantau
BPE
permohonan Meneliti formulir Mencetak konsep Surat
SOP Tata Cara
Perubahan Data dan dokumen Melakukan Pemberitahuan Penatausahaan
pada Aplikasi pendukung Memberitahukan p] Perubahan Data, dan/atau
perubahan data Dokumen WP
Registrasi bahwa tidak Kartu NPWP, konsep
Tidak lengkap memenuhi SKT, dan/atau SPPKP G
ketentuan

Memilih
menu
Aplikasi
Registrasi
Sudah punya
p,]login Aplikasi
"
Registrasi
Memilih menu
Perubahan
Data WP dan
mengisi formulir
Upoad
softcopy
dokumen
pendukung
DC
Pembertahuan
bahwa tidak
memenuhi
ketentuan
BPE
D
Surat Pembertahuan
Perubahan Data,
Membuat Akun dan/atau Kartu
Aplikasi Registrasi NPWP, SKT, dan/
atau SPPK

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 48 -

B. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Contact Center


B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak menghubungi contact center Direktorat Jenderal Pajak dan
menyampaikan permohonan perubahan data.
2. Petugas contact center melakukan verifikasi identitas untuk menguji validitas
identitas Wajib Pajak (PORO).
3. Berdasarkan hasil validasi identitas Wajib Pajak, Petugas contact center:
a. menindaklanjuti permohonan perubahan data yang disampaikan Wajib
Pajak, dalam hal identitas Wajib Pajak valid; atau
b. menolak permohonan perubahan data yang disampaikan Wajib Pajak,
dalam hal identitas Wajib Pajak tidak valid.
4. Petugas contact center meminta Wajib Pajak memberikan pernyataan afirmasi
atau pernyataan secara sungguh-sungguh atas permohonan perubahan data
Wajib Pajak. Dalam hal Wajib Pajak tidak memberikan afirmasi, permohonan
perubahan data Wajib Pajak tidak diproses lebih lanjut.
5. Petugas contact center menindaklanjuti permohonan dengan melakukan
validasi data yang akan diubah dengan cara:
a. mengirimkan token untuk perubahan elemen data berupa nomor
handphone atau mengirimkan link validasi untuk perubahan elemen data
berupa nomor telepon (PSTN) atau alamat email, untuk disetujui oleh Wajib
Pajak; atau
b. membandingkan antara data yang disampaikan Wajib Pajak dengan data
dan/atau informasi Wajib Pajak yang terdapat pada:
a. basis data DJP; atau
b. instansi lain yang memiliki Perjanjian Kerja Sama dalam rangka
pertukaran data dengan DJP.
6. Berdasarkan hasil validasi data, Petugas contact center:
a. menerbitkan BPE, melakukan perubahan data, menyampaikan
pemberitahuan perubahan data kepada Wajib Pajak dan KPP tempat Wajib
Pajak terdaftar, serta membuat Konsep Surat Pemberitahuan Perubahan
Data dalam hal:
1) Wajib Pajak dapat melakukan verifikasi atas token/Iink validasi yang
telah dikirim; atau
2) data yang diajukan perubahan sesuai dengan data pembanding
sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf b.
b. tidak menindaklanjuti permohonan perubahan data dan memberitahukan
kepada Wajib Pajak bahwa permohonan tidak dapat diproses, dalam hal:
1) Wajib Pajak tidak dapat melakukan verifikasi atas token/Iink validasi
yang telah dikirim; atau
2) data yang diajukan perubahan tidak sesuai dengan data pembanding
sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf b.
7. Pejabat yang ditunjuk Direktur Jenderal Pajak (Pejabat) meneliti dan
menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data, kemudian
menyerahkannya kembali kepada Petugas yang ditunjuk Pejabat.
8. Petugas yang ditunjuk Pejabat menatausahakan dokumen dan menyampaikan
Surat Pemberitahuan Perubahan Data kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 49 -

B.2. Dokumen Input


1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data dilakukan paling lama 1 (satu)
hari kerja setelah BPE diterbitkan.

B.4. Dokumen Output


Surat Pemberitahuan Perubahan Data.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 50 -

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Contact Center

•:,
r
2± Meneliti dan
"# menandatangani
oa.
£e
konsep Surat
5 Pemberitahuan
5 Perubahan Data
e
z ..

.
p
Menindaklanjuti
permohonan
perubahan data
- MemintaWP
memberikan
pernyataan
-p»
Mengirimkan token/link
validasi dan
membandingkan data
yang disampaikan dengan

·j
Valid afirmasi
e
basis data DJP
Menyampaikan .
s Melakukan pemberitahuan SOP Tata Cara
0
@» Melakukan perubahan data
w
G
sc
verifikasi identitas
(PORO)
Menerbitkan
BPE
p perubahan
data
]b» dan mencetak
konsep Surat
Penatausahaan
Dokumen WP

l /·O
0
0
9I Tidak

--.
T
va :� • Pemberitahuan
Perubahan Data
I
valid Menolak
permohonan ·O Menyampaikan

Cr-
I bahwa
I
I permohonan tidak
I dapat diproses : :

'I

_
I
1
•c
·-
Menghubungi

D -
0 Contact Center
a DJP dan
.0
menyampaikan
% permohonan
3 perubahan data BPE Pembenitahuan Surat
Perubahan Data Pembenitahuan
Perubahan Data

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 51 -

C. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan
menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KPP, secara langsung
atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan
dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran mengisi serta menandatangani
kolom isian petugas pada Formulir Perubahan Data Wajib Pajak, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
serta menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat.
4. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan BPS
dengan melakukan perubahan data dan mencetak:
a. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data; dan/atau
b. Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data
menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT dan/atau
SPPKP,
serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan
Data, SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau
b. meneliti Kartu NPWP,
kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
6. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP kepada
Wajib Pajak.
7. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input


1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 52 -

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah BPE diterbitkan.

C.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.
2. Kartu NPWP.
3. SKT.
4. SPPKP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 53 -

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
c
c
c
c0
>, Meneliti dan
c0
% menandatangani konsep
0
Surat Pemberitahuan
%
¥ Perubahan Data, dan/atau
-x <1l
c 0 Kartu NPWP, konsep
F
a
C:
c
C:
c
a0
<1l
4
..
SKT, dan/atau SPPKP

c
>,
c
%
a
� c Lengkap
. Menerbitkan •r
0 i" �
i:0 c
t
c0
o
BPS dan LPAD v Mencetak konsep Surat SOP Tata Cara
¥ Pemberitahuan


Meneliti formulir
·0O
c Melakukan . Penatausahaan
<1l
0
@» dan dokumen perubahan data
Perubahan Data, dan/atau
Kartu NPWP, konsep
DokumenWP
0
c pendukung
G
-
0

%
0
9
.

Tidak lengkap
Mengembalikan
permohonan
SKT, dan/atau SPPKP

I
I

\<
.x
.s
a

3
c
..
I

Mengisi dan
menandatangani
Formulir
Perubahan Data D C
Formulir Perubahan
Data dan dokumen
BPS
C
Surat Pemberitahuan
Perubahan Data,
dan/atau Kartu
NPWP, SKT. danl
pendukung
atau SPPKP

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 54 -

D. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
D.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan
menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung
atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Perubahan Data Wajib Pajak
dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload
Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan dokumen pendukung pada
Aplikasi Registrasi, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD
dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) mengembalikan permohonan perubahan data Wajib Pajak, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
4. Berdasarkan BPS yang telah diterbitkan, Petugas Pendaftaran KP2KP
meneruskan permohonan perubahan data Wajib Pajak sebagaimana dimaksud
pada angka 3 huruf a melalui Aplikasi Registrasi ke KPP.
5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan perubahan data
Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan yang
disampaikan ke KP2KP, dan mencetak permohonan yang diunggah KP2KP.
6. Petugas Pendaftaran KPP menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan
BPS dengan melakukan perubahan data dan mencetak:
a. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data;
b. Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data
menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP,
serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan
Data, SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau
b. meneliti Kartu NPWP,
kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 55 -

8. Petugas Pendaftaran KPP menatausahakan dokumen dan menyampaikan


Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP
kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input


1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah BPS diterbitkan.

D.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.
2. Kartu NPWP.
3. SKT.
4. SPPKP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 56 -

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

c
00
c
co
>, Meneliti dan
c
a menandatangani konsep
a Surat Pemberitahuan
%
-f
.-
Q)
Perubahan Data, dan/atau
t 0 Kartu NPWP, konsep
'iu c0
0. «0
SKT dan/atau SPPKP
4
C: Q)
t ¥
C:
t
>,
c
%
0.
� c
�c0
9C: d
'
c c0 Memantau Mencetak konsep Surat SOP Tata Cara
¥ o
0
c
Q)

"'
permohonan
Perubahan Data
pada Aplikasi
Mencetak
berkas
permohonan
-

Melakukan
perubahan data b
Pemberitahuan
Perubahan Data, dan/atau
Kartu NP\WP, konsep
Penatausahaan
Dokumen WP
-0
- G
c

Registrasi SKT, dan/atau SPPKP
%
0
4
' ---------------------------------------,I
'
-I :
Mengunggah Meneruskan
�"c
Lengkap dokumen pada
Aplikasi
____. Menerbitkan
BPS dan LPAD b
permohonan
melalui Aplikasi
"'oc

/·$
0. Registrasi Registrasi
Meneliti formulir
:
4
cu
0.
¥
o
c
Q)

0
@> dan dokumen
pendukung
"'
0
2
% Mengembalikan
0 4 Tidak
,
permohonan
I
I lengkap
: :

I
!<

D D
I
1

Mengisi dan
menandatangani
Formulir BPS
Surat Pemberitahuan
Perubahan Data Perubahan Data,
Formulir Perubahan
dan/atau Kartu
Data dan dokumen
NPWP, SKT, dan/
pendukung
atau SPPKP

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 57 -

E. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak secara Jabatan


E.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pelayanan untuk menindaklanjuti data
dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh dengan perubahan data Wajib Pajak.
2. Terhadap data/informasi yang dimiliki/diperoleh petugas selain Petugas
Pendaftaran, petugas dimaksud melalui Kasi masing-masing, meneruskan data
kepada Kasi Pelayanan untuk ditindaklanjuti dengan perubahan data Wajib
Pajak.
3. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk melakukan
perubahan data Wajib Pajak.
4. Petugas Pendaftaran melakukan penelitian atas data dan/atau informasi yang
dimiliki/diperoleh.
5. Berdasarkan penelitian, Petugas Pendaftaran melakukan perubahan data dan
mencetak:
a. konsep Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP;
b. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data; dan/atau
c. kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data
menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak
dan/atau PKP, Surat Pemberitahuan Perubahan Data, SKT, dan/atau
SPPKP; dan/atau
b. meneliti kartu NPWP,
serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
7. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP; dan
b. Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
8. Proses selesai.

E.2. Dokumen Input


1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.

E.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP segera setelah data/informasi diterima oleh Petugas Pendaftaran
berdasarkan pertimbangan Kasi Pelayanan.

E.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.
2. Kartu NPWP.
3. SKT.
4. SPPKP.
5. Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 58 -

E.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak secara Jabatan

5 Menugaskan untuk
c

.
t
¥

a
0.
El X menindaklanjuti
data dan/atau
nformasi

¥

••
a
X
0 Menyampaikan
0

-.¥
0
%
0.
data dan/atau
informasi X
5
a
0
¥

.
«
£
e
4
% c
0
2 ¥

?
m
¥
t
c
%
a.
Menugaskan untuk
Meneliti dan
menandatangani konsep
menindaklanjuti Surat Pembertahuan
z data dan/atau Perubahan Data, dan/atau

.
d
0

m
informasi Kartu NPWP, konsep
SKT. dan/atau SPPKP
0.

¥ •

c
�m
,.
Mencetak konsep Surat

"2
t SOP Tata Cara

.
0
0
0
Meneliti data an/
atau informasi [,wee,]»
perubahan data
Pemberitahuan
Perubahan Data, dan/atau
Kartu NPWP, onsep
SKT, an/atau SPPKP
Penatausahaan
Dokumen WP

a ·O
3
%
c


Surat Pemberitahuan
Perubanan Data
dan/atau Kartu
NPP SKT dan/
atau SPPKP

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 59 -

G. Contoh Format Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

BERITA ACARA
PERUBAHAN DATA WAJIB PAJAK DAN/ATAU PKP
NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini .......................3), tanggal ...............4), bulan ...................5), tahun ..................6), telah
dilakukan perubahan data secara jabatan atas Wajib Pajak:
NPWP : .................................................7)
Nama : .................................................8)
Alamat : .................................................9)
10)
sebagai berikut:
No. Data yang berubah Sebelum Sesudah
1.
2.
3.
dst.

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.

Dibuat di..................................11)
Mengetahui,
Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP, Petugas Pendaftaran,

...................................................12) …….........................................13)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 60 -

PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PERUBAHAN DATA WAJIB PAJAK DAN/ATAU PKP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP.
Angka 3 : Diisi dengan hari pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak
dan/atau PKP.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak
dan/atau PKP.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak
dan/atau PKP.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak
dan/atau PKP.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan perubahan data.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan perubahan data.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan perubahan data.
Angka 10 : Diisi dengan data yang berubah.
Angka 11 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Berita Acara Perubahan Data
Wajib Pajak dan/atau PKP dibuat.
Angka 12 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 61 -

III. TATA CARA PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan Pemindahan Tempat
Wajib Pajak Terdaftar yang diajukan oleh Wajib Pajak baik melalui Aplikasi Registrasi
maupun Tempat Pelayanan Terpadu KPP Lama, KPP Baru atau KP2KP Baru, berdasarkan
permohonan Wajib Pajak dan secara jabatan.
A. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Pemindahan Wajib Pajak, mengisi Formulir
Pemindahan Wajib Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload
dokumen pendukung, serta mengirimkan formulir permohonan dan dokumen
pendukung tersebut melalui Aplikasi Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran KPP Lama memantau informasi permohonan
pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan
mencetak permohonan Wajib Pajak.
6. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan permohonan kepada Kasi
Pelayanan KPP Lama.
7. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP
Lama untuk membuat konsep surat tugas penelitian bagi Petugas Penelitian
Lapangan KPP Lama, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak,
wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
8. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama membuat dan menyampaikan konsep
surat tugas penelitian kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
9. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
dan menyampaikannya kepada Kepala KPP Lama.
10. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian
dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
11. Kasi Pelayanan KPP Lama menyerahkan surat tugas penelitian kepada
Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama.
12. Berdasarkan surat tugas penelitian, Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan
konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di
wilayah kerja KPP Lama dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di
lokasi, serta meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak;
b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
13. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama
untuk merekam LHPt sebagaimana dimaksud pada angka 12.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 62 -

14. Berdasarkan LHPt, Petugas Pendaftaran KPP Lama menindaklanjuti dengan


memastikan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan sesuai batas
waktu:
a. dalam hal permohonan belum lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP
Lama:
1) mencetak konsep Surat Pindah, untuk permohonan yang diterima;
atau
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, untuk
permohonan yang ditolak;
atau
b. dalam hal permohonan telah lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP Lama
mencetak konsep Surat Pindah dan Berita Acara Pemindahan Tempat
Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu.
15. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan konsep Surat Pindah, konsep
Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu kepada Kasi
Pelayanan KPP Lama.
16. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah,
konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu, kemudian
menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
17. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan:
a. Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas
Waktu; dan/atau
b. Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan
menyampaikannya kepada Wajib Pajak serta menyampaikan Surat Pindah
melalui fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru.
18. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:
a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP
Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen
permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP
Lama namun belum diselesaikan; dan
b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib
Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a;
serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan KPP Lama.
19. Kasi Pelayanan KPP Lama:
a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan
b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman
dokumen dan berkas Wajib Pajak,
serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
20. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat
pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan
berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.
21. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk
menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah dari
Wajib Pajak.
22. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk
meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat
Pindah dari Wajib Pajak.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 63 -

23. Petugas Pendaftaran KPP Baru:


a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau
Surat Pindah dari KPP Lama atau dari Wajib Pajak dan menindaklanjuti
dengan mencetak kartu NPWP;
b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan
c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah
dari Wajib Pajak.
24. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki
Akun PKP Aktif, proses selesai.
25. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan
KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP
Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta
kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
26. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian
lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
27. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.
28. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas
penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
29. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan
kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.
30. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan
KPP Baru:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan
untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
31. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta
menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:
a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat
kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau
b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt
menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai keadaan
sebenarnya.
32. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
1. Penerbitan Surat Pindah oleh KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah penerbitan BPE/BPS.
2. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.
3. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 64 -

A.4. Dokumen Output


1. Surat Pindah.
2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.
3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.
4. Kartu NPWP.

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui
Aplikasi Registrasi
! Menugas.can untie }-
2 menu.a.a.t Mencl<ti dan
B menan.data9a

!
er.bus.an Surat
Surat Tugas

'':
Podah

' w
i
i
Menugas.ca untie
menu.a.a.t
tembus.an Surat
Paa
[ """"'"'""'"
untu me l.akua
penertian lapang.an
� Menelllldan
nkn
Surat Tugs
l [ --· J-
me0a00art.a0gai d
meogas Petug.a
en,data untul
menindalit Lt
et%
M""t1l<b dan

z]
gulch. 9K9
I

I """"�"
penea
lapagan a
membuat LP T
µ
]
'] st[
la.soon l
'

j
+
:

Menetak artu
NPP an
men.ataus.ah.a.a
re.
luff sf

X
.. ,_..,
ula
pent.an
lap0ga
1
Meuniak.at
uPt
Te 4..8.
no
0.04.

X
� CQtakk°":
Surat Pencabutan
Pengukuh KP I r=
Penatasaha
Dolrne WP
(

i do#.ren I
Menus.
F Bu MN
burro
al.on.%
ebere
dolt

au Pe

. -�
------------------------------------------------------------------------------------------------- ,
! :
°1: 0enag.aw � ''
Surat Tug :
''

J:
4

1
}
A

ii
•is
{l
;
==
untuk mmnbuat

z
oosep suwrat , .--,1
mentions.
Surat Tug.

I
.±el
meugars.a
pd.attars untu
---- -·-·

Melillsuk.in penel/111111.
menbut Lt a
t urii sing.al
prof
Petug8$

., ut>t
Mene•1 dan menancsataonganl kOnsep}-
Surat Pih davat Bet4 Ac
rid.ah.a Ten.at Ted.attar
wt 8at$ Walt at Surat
Mele
Pebhu Tia 0%pat 0id]
M&nellll berl<&S WP
mnne an
men.and.tag80

[ogataro9o'
at
konsep $ur

:
! :
i i,
.4.-] Meny,apkan

.$._·
f berkPgr
z ii
I ,
£
Surat Tug%
I enbutk.
Surat pengawt
pref
2
• '
-i
j Men,;,,tais
Konsep Surat -=i:
Men,;,,tais
Surat Ko"""'
Pember«tau
emdaha ::::.i.:::
,t
11 I :
r '4
:
::::.�" - Pfl<lan
•Penatauawhaa]"
Melewat, Batas
T o:lak Oapat Opndan SOP Tata Cara: � '

---�
1
r
Me111�am ha,s,I
-
walOu OUml>
T O.:..umenWf'
G:]
J perodaha
pad.a pas
egstras
lorrulir dar
dourer
pendulng
»X
I z;/ wt Deni.art
...'

5-h pony• oWl f Merih mu


Log11 ¾>!okasl $0copy
Pemindaha Pa
X ] egtrasu men9ii forrule
do0uen

erooo.)f
Ao Regis [

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 65 -

B. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Tempat Pelayanan


Terpadu pada KPP Lama
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pemindahan Wajib Pajak dengan lengkap dan
benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada Petugas
Pendaftaran KPP Lama.
2. Petugas Pendaftaran KPP Lama menerima Formulir Pemindahan Wajib Pajak
dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Lama:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Lama:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan berkas permohonan kepada
Kasi Pelayanan KPP Lama.
5. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP
Lama untuk membuat konsep surat tugas penelitian bagi Petugas Penelitian
Lapangan KPP Lama, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak,
wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
6. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama membuat dan menyampaikan konsep
surat tugas penelitian kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
7. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
dan menyampaikannya kepada Kepala KPP Lama.
8. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian
serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
9. Berdasarkan surat tugas penelitian, Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan
konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di
wilayah kerja KPP Lama dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di
lokasi, serta meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak;
b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
10. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama
untuk merekam LHPt.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 66 -

11. Berdasarkan LHPt, Petugas Pendaftaran KPP Lama menindaklanjuti dengan


memastikan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan sesuai batas
waktu:
a. dalam hal permohonan belum lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP
Lama:
1) mencetak konsep Surat Pindah, untuk permohonan yang diterima;
atau
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, untuk
permohonan yang ditolak;
atau
b. dalam hal permohonan lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP Lama
mencetak konsep Surat Pindah dan Berita Acara Pemindahan Tempat
Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu.
12. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan konsep Surat Pindah, konsep
Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu kepada Kasi
Pelayanan KPP Lama.
13. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah,
konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu, kemudian
menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
14. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan:
a. Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas
Waktu; dan/atau
b. Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan
menyampaikannya kepada Wajib Pajak serta menyampaikan Surat Pindah
melalui fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru.
15. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:
a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP
Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen
permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP
Lama namun belum diselesaikan;
b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib
Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a,
serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan KPP Lama.
16. Kasi Pelayanan KPP Lama:
a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan
b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman
dokumen dan berkas Wajib Pajak,
serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
17. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat
pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan
berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.
18. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk
menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah dari
Wajib Pajak.
19. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk
meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat
Pindah dari Wajib Pajak.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 67 -

20. Petugas Pendaftaran KPP Baru:


a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau
Surat Pindah dari KPP Lama atau dari Wajib Pajak dan menindaklanjuti
dengan mencetak kartu NPWP;
b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan
c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah
dari Wajib Pajak.
21. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki
Akun PKP Aktif, proses selesai.
22. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan
KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP
Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta
kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
23. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian
lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
24. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.
25. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas
penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
26. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan
kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.
27. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan
KPP Baru:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan
untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
28. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta
menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:
a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat
kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau
b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt
menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
29. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input


1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


1. Penerbitan Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah oleh
KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan
BPE/BPS.
2. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.
3. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 68 -

B.4. Dokumen Output


1. Surat Pindah.
2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.
3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.
4. Kartu NPWP.

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui
Tempat Pelayanan Terpadu pada KPP Lama

! Merug.a untu
meruaiakaput
===]
0era0dart.agar

J ? tern.bus.an Surat
dah
Surat Tues
A
' •
:
is
15
it
Mug.es unt
miodakl.jut
ternbusan Surat
loofah
=ere] [=-=.]
untuk molal ukn
penetia la.pang
mer.a4ak00seep
Surat Tugs ±.±..] mecg.ask Pet0gas
pend.at.an untu
rmdadu 1Pt
Menelilj dan
meed.tang.an
kOnsep Sint
pc.about
Pengkuha PK
]

1
:

I ....�. 1--
% :
z
2 's
z?
'poet n

:1 J! :
lapang.an de
menu.at uPt

z!
;
i.
? ;'
2 st
2 Jee-r] Surat Tugs

£ :
' $...
l re]
fek

.=
ode
$.00. Menoetak kon: pnataus.aha.an
Surat encattar
Dolren WP

t
ula Peng th.a PK
Menoeta tu
peneloan
lap.a09.a
G
F : ind.all.a.jut
LP X
J doren

bun4.
h4
S lord.6
bey.%
enataus.aha.an
okuer

• ., __
--------------------------------------------------------- ---------------------------------------- '
''
2' }- ''

=.
menadatagan¥

1 Surat Tug8as ''

��"·"·-�-.,. . ��!-
t '' f

: ii
'
}ER

2
!�
=
untuk memtuat
onsep surat
toes penettan
lapanga
Menelllldan
mrnatafk0rs.p,
Surat Tug.as

====]
I
membuatut da
atar ura.a1 91g.al
prof
ea0data0gad
mrugas. Petugs
endataan untuk
mer Pt
Sura Piah davat Boa Ac
eid.ah.a Twp.t wd.ft.at
wt Bat.as Wal
Mele tu at Surat
Penberthu Tei. Dapat Dipindah
-�.,,
me0a0dataga
lour
pngt peen.
.... ... �
meneltd% i

z• ±
i i, ...,.... !
t !%
:.; .±e] Surat Togas
I
berigger
rnembutknp
$u0at pen9a.tr

I &

= -ll
0a
t
f :
:
rd< Pindah

, Kansep8A encetalk tenet«Konsep

' Perona.an
�� ±;
K0seep Surat Surat Pembetau.an

I# Merel lorrulr
Leng.ap
cop_]
BPS an LPAD

:zl
"'w�
Waktu
i,,,,,,.,
em,o

oeeo
'"'""•'"-'"

i
=l
� soe,= c.ra
9eatausahaan
Dotumen V'o'P
[i]
da dole X X X
' El
pendukung
Drtola
alumna
Mengemba.an atu

" l
f
f
4
ta Len9gap
perobonan

<:
t c2 D D
!
:
==
en.lat
Fonrul
Perdaha \
I
Form Pemioiaha
pd coke
peduce
BPS

�-ma.LE.
Diak Dapat
Dinah
Kart 4 Surat
en.abut
engitan

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 69 -

C. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Tempat Pelayanan


Terpadu pada KPP Baru atau KP2KP Baru
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pemindahan Wajib Pajak dengan lengkap dan
benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada Petugas
Pendaftaran KPP Baru atau KP2KP Baru.
2. Petugas Pendaftaran KPP Baru menerima Formulir Pemindahan Wajib Pajak
dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Baru atau KP2KP Baru
melakukan upload dokumen pada Aplikasi Registrasi, kemudian
menerbitkan dan menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak; atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Baru atau KP2KP
Baru:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Kepala KPP Baru atau KP2KP Baru meneruskan permohonan Wajib Pajak
sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui Aplikasi Registrasi
kepada Kepala KPP Lama.
5. Petugas Pendaftaran KPP Lama memantau informasi permohonan
pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar yang disampaikan ke KPP Baru atau
KP2KP Baru pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, mencetak permohonan
Wajib Pajak, dan meneruskan permohonan kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
6. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP
Lama untuk membuat konsep surat tugas penelitian bagi Petugas Penelitian
Lapangan KPP Lama, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak,
wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
7. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama membuat dan menyampaikan konsep
surat tugas penelitian kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
8. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
dan menyampaikanmya kepada Kepala KPP Lama.
9. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian
serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
10. Berdasarkan surat tugas penelitian, Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan
konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di
wilayah kerja KPP Lama dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di
lokasi, serta meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak;
b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
11. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama
untuk merekam LHPt.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 70 -

12. Berdasarkan LHPt, Petugas Pendaftaran KPP Lama menindaklanjuti dengan


memastikan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan sesuai batas
waktu:
a. dalam hal permohonan belum lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP
Lama:
1) mencetak konsep Surat Pindah, untuk permohonan yang diterima;
atau
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, untuk
permohonan yang ditolak;
atau
b. dalam hal permohonan lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP Lama
mencetak konsep Surat Pindah dan Berita Acara Pemindahan Tempat
Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu.
13. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan konsep Surat Pindah, konsep
Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu kepada Kasi
Pelayanan KPP Lama.
14. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah,
konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu, kemudian
menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
15. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan:
a. Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas
Waktu; dan/atau
b. Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan
menyampaikannya kepada Wajib Pajak serta menyampaikan Surat Pindah
melalui fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru.
16. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:
a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP
Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen
permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP
Lama namun belum diselesaikan;
b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib
Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a;
serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan KPP Lama.
17. Kasi Pelayanan KPP Lama:
a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan
b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman
dokumen dan berkas Wajib Pajak,
serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
18. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat
pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan
berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.
19. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk
menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah dari
Wajib Pajak.
20. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk
meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat
Pindah dari Wajib Pajak.
21. Petugas Pendaftaran KPP Baru:

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 71 -

a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau


Surat Pindah dari KPP Lama atau dari Wajib Pajak dan menindaklanjuti
dengan mencetak kartu NPWP;
b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan
c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah
dari Wajib Pajak.
22. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki
Akun PKP Aktif, proses selesai.
23. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan
KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP
Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta
kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
24. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian
lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
25. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.
26. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas
penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
27. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan
kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.
28. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan
KPP Baru:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan
untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
29. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta
menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:
a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat
kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau
b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt
menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
30. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input


1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian


1. Penerusan Formulir Pemindahan Wajib Pajak dan dokumen pendukung oleh
KPP Baru atau KP2KP Baru ke KPP Lama dilakukan pada hari kerja yang sama
dengan saat permohonan diterima di KPP Baru atau KP2KP Baru.
2. Penerbitan Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah oleh
KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan
BPE/BPS.
3. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 72 -

4. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama


10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

C.4. Dokumen Output


1. Surat Pindah.
2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.
3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.
4. Kartu NPWP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 73 -

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Tempat Pelayanan Terpadu pada KPP atau KP2KP
Baru

J Menelti dan
menandatangani -
! Surat Tugas

A
Meneliti. Meneliti dan menandatangani konsep Menelitti berkas w
±5
0 %
Menugaskan untuk
membuat konsep

Meneliti dan
memarat konsep
menandatangani dar
menugaskan Petugas f-
Surat Pidah dan/atau Benita Acara
pemindaha Tempat Terdafar
menelti dan
menandatangant -
3 surat tugas
Pendaftaran untuk Melewati Batas Waktu atau Surat konsep surat
g¢ penelitian lapang.an
Surat Tugas
menindaklaniuti LHPt Pemberitahua Tidak Dapat Dipindah pengantar penginman
A 4

±
d c Mela ukan peneltian


«
0

membuat LHPt dan/
atau uraian singkat
,__
%&
5 35
2
profilWP
11 £
F
;
&
i,
�[ $
Membuat konsep
Men yiapkan
berkas WP seta
membuat konsep
Surat Tugas
±
z
%0
£
surat pengantar
penqimnan
4

;.
a

e

e
rn
Memantau
permohonan
pemindahan WP p
I

Mencetak berkas
I,

Merekam hasil
penelitian, dan
Mec�tak
Konsep BA
Pero~aha
Melewati Batas
Waktu
1.-4±
J)> »
ewat
waktu
Mencetak
Konsep Surat
Pindah
-
Ditenima
Mencetak Konsep
Surat Pemberitahuan
Tidak Dapat Dpindah

;
$
Owrs
+
SOP Tata Cara
Penatausahaan
Dokumen WP
G
«d

i pada Aplkasi
Registrasi
permohonan
mengecek batas
waktu
X
Belumn lewat
X Ditolak
waktu

e
A
@ 9,,1

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 74 -

@ €
£
z
«
t
Meneruskan

Menugaskan untuk
Meneliti dan

c:,
z permohonan
melalui Aplkasi
menindaklanyuti
tembusan Surat
menandatangani �
Surat Tugas
Registrasi Pindah
d
I f
• Meneliti, Meneliti dan
e Menugaskan untuk
d menandatangani

menanatangami dan

menindaklanjuti Menunjuk Petugas Meneliti dan
5m tembusan Surat untuk melakukan memarat konsep menugaskan Petugas Surat Pencabutan
Pengukuhan PK
a « Pindat penelitian lapangan Surat Tugas Pendaftaran untuk
2° menindaklanjuti LHPt
A
I 4
'
z
5
.
c

%. '
Melakukan
a
¥a
0
peneltian

±i
�- F
¥
lapangan dan
membuat Hp;

2
1 20 C
i;' 0 0

z et t Membuat konsep

: ~
l+ Surat Tugas
e •
£a
z &

Mencetak kartu
( Menerbitkan NPWP dan
Tidak sesuai
7 BPS menatausahakan
dokumen SOP Tata Cara
A sel Mencetak konsep Penatausahaan
c Surat Pencabutan
: Mengunggah Sudah meridit Memberkan Pengukuhan PKp
Dokumen WP

G
i& dokumen pada
Aplkasi
akun pKP pkti usulan
penehbian
Menindaklanjuti

.::"°
Regrstrast lapangan
Menelti formulir
X

°

a
dan dokumen
pendukung
Lapangan
Menatausahakan
Se dokumen
L Mengembalkan Bukan PK sebenarya
, �
en9tap
permohonan betum mer
akn 9KP

'
'
'
' '
k @
l
1
''
Mengrsidan
menandatangani
Formulrr
Pemindahan WP
D
Famult
Pemindahan
dan dokuren
pendukung
t D
8PS Kart NP
D [J(')[j
Surat
encabu tan
Pengukuh, Surat Pina.h
pp
Surat
Pembertahuan
Tak Dapat
Dipindal

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 75 -

D. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar secara Jabatan


D.1. Prosedur
1. Kepala KPP Lama menugaskan Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi
Eksten KPP Lama untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang
dimiliki/diperoleh KPP Lama atau usulan dari KPP Baru dengan melakukan
pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar.
2. Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama menugaskan
Pelaksana Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Pelaksana Seksi Eksten KPP
Lama untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh
KPP Lama atau usulan dari KPP Baru dengan membuat konsep surat tugas
penelitian bagi Account Representatives KPP Lama sesuai dengan Assignment
Wajib Pajak.
3. Pelaksana Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Pelaksana Seksi Eksten KPP
Lama membuat konsep surat tugas penelitian dan menyampaikannya kepada
Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama.
4. Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama meneliti dan
memaraf konsep surat tugas penelitian, serta menyampaikannya kepada
Kepala KPP Lama.
5. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian,
serta menyerahkannya kepada Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi
Eksten KPP Lama.
6. Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama menyerahkan
surat tugas penelitian kepada AR Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau AR
Seksi Eksten KPP Lama.
7. Berdasarkan surat tugas penelitian, AR Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau
AR Seksi Eksten KPP Lama:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan
konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di
wilayah kerja KPP dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di lokasi, serta
meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,
termasuk status pemeriksaan, pemeriksaan bukti permulaan, atau
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan; dan
b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak.
8. Berdasarkan LHPt, AR Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau AR Seksi Eksten
KPP Lama:
a. dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak dapat dipindahkan, mengisi dan
menandatangani Formulir Pemindahan Wajib Pajak, serta mengirimkan
LHPt dan Formulir Pemindahan Wajib Pajak kepada Kasi Pelayanan; atau
b. dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak tidak dapat dipindahkan:
1) mengarsipkan LHPt, untuk data dan/atau informasi yang berasal dari
KPP Lama; atau
2) menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan, untuk data dan/atau
informasi yang berasal dari KPP selain KPP Lama.
9. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama
untuk merekam dan menindaklanjuti LHPt dan/atau Formulir Pemindahan
Wajib Pajak.
10. Petugas Pendaftaran KPP Lama merekam dan menindaklanjuti LHPt dan/atau
Formulir Pemindahan Wajib Pajak dengan mencetak:
a. konsep Surat Pindah, dalam hal Wajib Pajak dapat dipindahkan; atau

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 76 -

b. konsep Surat Pemberitahuan Wajib Pajak Tidak Dapat Dipindah secara


Jabatan, dalam hal Wajib Pajak tidak dapat dipindahkan,
dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah
atau Surat Pemberitahuan Wajib Pajak Tidak Dapat Dipindah secara Jabatan,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
12. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan dokumen dan
menyampaikan:
a. Surat Pindah kepada Wajib Pajak dan menyampaikan Surat Pindah melalui
fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru; atau
b. Surat Pemberitahuan Wajib Pajak Tidak Dapat Dipindah secara Jabatan
ke KPP Baru.
13. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:
a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP
Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen
permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP
Lama namun belum diselesaikan; dan
b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib
Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a;
serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan.
14. Kasi Pelayanan KPP Lama:
a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan
b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman
dokumen dan berkas Wajib Pajak,
serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
15. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat
pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan
berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.
16. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk
menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama.
17. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk
meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama.
18. Petugas Pendaftaran KPP Baru:
a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau
Surat Pindah dari KPP Lama dan menindaklanjuti dengan mencetak kartu
NPWP;
b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan
c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama.
19. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki
Akun PKP Aktif, proses selesai.
20. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan
KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP
Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta
kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
21. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian
lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 77 -

22. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.
23. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas
penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
24. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan
kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.
25. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan
KPP Baru:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan
untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
26. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta
menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:
a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat
kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau
b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt
menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
27. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input


1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian


1. Penerbitan Surat Pindah oleh KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah penugasan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar secara
jabatan diterima oleh AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten,
berdasarkan pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
2. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.
3. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

D.4. Dokumen Output


1. Surat Pindah.
2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.
3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.
4. Kartu NPWP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 78 -

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar secara
Jabatan

1
1 -··-1
mer4a
tee. Surat ===.],
mnaat

.
Surat Tua

.
dh

=.
2
''

- -�
I
i
25
==]
er.ta
rt re:] [==.]
tu rel nnfke
menaeat094

-......
n.a.Pel-
4eel. da
me.ad0g.a
lone.p Surat

.
trb. pet.d. la.a.a Sat Tug.
84 mood tit+it 1 enabuta
Pewguha .PP

i
i
! I·l! -z
pet
lag.d

i ±
nett Lf

J .
t
F
z 1-···-
0de

X
Oat'le
tr
«
er

X
--·70
p.
lapg

Jee] I
.
t,lenndal<lln,.,.,
led
0

X
not....g
Peabut0
Perguhe KP
ez-
Pea..
oknee
G

.0
.%..a Sat Tu. uPt

1
0 0we
8
9-4
8.
4n000¢
ff
be..
• «d4
.as.h.

--�·-1
'------ - - - - - - - ------ - - - - - - - -------
I ---------------------------------------------------------------------------------1
2
j 0
no.al.all
et
di0.
ee]
z:

z
{]
i,

.=
n.al.all
devt
.00
=,]
Sat fug
ht

=.
tr.

i
i
4
mart..
u4tug
pat tu I -·�
neat.gakep
St+ah at Sat
Pembertah Te.
Oat Oda
=J
0et
rat.g
kn.rat

-·-1
0gar po9nae
t :
z
!
t
; 1·-·--·
onto.tu.Pt de
us.t
pro4
had .pf
X .:
pot
x
� I on
!
5
i
l Or D..al
4%.
y9.a
rt X

! -
u�
i
Jer] Saoat Tug.a%

hii ��....

I bis$st.a
at0.p
rt9tr
0nan

'
9--·
.]
l toeta
%
Ee I e"
Sura Pember.a $0Ph10C,,,
2 Penate.a.a
Tdak Dpt Deida

'l% Lat
oh ; -----

la:l X he par
a

I •
00
at
00 Kt NP Suet
enabu

I I
«0at
Dor z

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 79 -

E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Lapangan Pemindahan Tempat Wajib


Pajak Terdaftar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Pengurus/Penanggung Jawab : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)
C. SURAT TUGAS DAN TUJUAN PENELITIAN
1. Nomor : …………………11)
2. Tanggal : …………………12)
3. Tujuan : …………………13)
D. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Data/Dokumen yang tersedia
………………………………….…14)
2. Kronologi Penelitian
………………………………….…15)
E. URAIAN HASIL PENELITIAN
1. Keberadaan Wajib Pajak
………………………………….…16)
2. Kegiatan Usaha Wajib Pajak
………………………………….…17)
a. Gambaran umum kegiatan usaha Wajib Pajak.
b. Gambaran umum harta yang digunakan untuk kegiatan usaha yang berada di lokasi
usaha pada saat penelitian lapangan.
c. Foto tempat/lokasi kegiatan usaha Wajib Pajak.

F. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS


………………………………….…18)
G. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…19)

................., ………...................20)
Mengetahui,
Kasi …………………….21), Petugas Peneliti,

....................................................22) …….........................................23)

Menyetujui,
Kepala Kantor,

....................................................23)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 80 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama pengurus atau penanggung jawab.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan nomor surat tugas penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan tanggal surat tugas penelitian.
Angka 13 : Diisi dengan tujuan penerbitan surat tugas penelitian.
Angka 14 : Diisi dengan data/dokumen yang tersedia.
Angka 15 : Diisi dengan kronologi penelitian lapangan secara urut, rinci dan jelas
mengenai tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penerimaan
permohonan/surat usulan atau tanggal pelaksanaan visit lapangan,
pengecekan lapangan sesuai dengan urutan kejadian.
Angka 16 : Diisi dengan uraian keberadaan Wajib Pajak.
Angka 17 : Diisi dengan uraian gambaran umum kegiatan usaha, harta yang digunakan
untuk kegiatan usaha, dan foto tempat/lokasi kegiatan usaha Wajib Pajak.
Angka 18 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas.
Angka 19 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,
termasuk surat permohonan, surat tugas penelitian, foto lokasi usaha, dan
lain-lain.
Angka 20 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 21 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 22 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 23 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.
Angka 24 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 81 -

F. Contoh Format Surat Usulan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

Nomor : ......................................... 2) ..................,……................3)


Sifat : Sangat Segera
Lampiran : 1 (satu) set
Hal : Usulan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar

Yth. Kepala KPP.................... 4)


di ........................................... 5)

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..6) dan
berdasarkan data dan/atau informasi yang kami miliki, dengan ini kami mengusulkan Wajib Pajak
sebagai berikut :

NPWP : .......................................... 7)
Nama : .......................................... 8)

agar dipindahkan dengan pertimbangan bahwa tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib
Pajak beralamat di .............................9) yang merupakan wilayah kerja KPP .............................10).
Demikian disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti.

Kepala Kantor,

…….........................................11)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 82 -

PETUNJUK PENGISIAN
SURAT USULAN PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas (KPP
Baru).
Angka 2 : Diisi dengan nomor Surat Usulan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar.
Angka 3 : Diisi dengan kota tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan Surat Usulan
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar.
Angka 4 : Diisi dengan KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
Angka 5 : Diisi dengan alamat KPP tempat Wajib Pajak terdaftar (KPP Lama).
Angka 6 : Diisi dengan dasar usulan.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang diusulkan untuk dilakukan pemindahan tempat
terdaftar.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diusulkan untuk dilakukan pemindahan
tempat terdaftar.
Angka 9 : Diisi dengan alamat tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak yang
diusulkan untuk dilakukan pemindahan tempat terdaftar.
Angka 10 : Diisi dengan KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal/tempat
kedudukan Wajib Pajak yang diusulkan untuk dilakukan pemindahan tempat
terdaftar.
Angka 11 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 83 -

G. Contoh Format Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati
Batas Waktu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

BERITA ACARA
PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR MELEWATI BATAS WAKTU
NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melewati batas waktu atas Wajib
Pajak:
NPWP : .......................................... 7)
Nama : .......................................... 8)
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melewati batas waktu dilakukan karena:9)
1. ..........................................................................
2. ..........................................................................
3. .....................................................................dst.
Sesuai dengan ketentuan, Wajib Pajak tersebut dilakukan Pemindahan Tempat Wajib
Pajak Terdaftar ke KPP ................ 10), terhitung mulai tanggal ...............11), bulan .....................12),
tahun .................. 13).
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Dibuat di..................................14)
Mengetahui,
Kasi Pelayanan, Petugas Pendaftaran,

...................................................15) …….........................................16)
Menyetujui,
Kepala Kantor,

...................................................17)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 84 -

PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR MELEWATI BATAS
WAKTU

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar
Melewati Batas Waktu.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak
Terdaftar Melewati Batas Waktu.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak
Terdaftar Melewati Batas Waktu.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak
Terdaftar Melewati Batas Waktu.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak
Terdaftar Melewati Batas Waktu.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pemindahan tempat Wajib Pajak
terdaftar.
Angka 9 : Diisi dengan alasan dilakukannya pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar.
Angka 10 : Diisi dengan KPP Baru tempat Wajib Pajak terdaftar.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal Wajib Pajak mulai terdaftar pada KPP Baru.
Angka 12 : Diisi dengan bulan Wajib Pajak mulai terdaftar pada KPP Baru.
Angka 13 : Diisi dengan tahun Wajib Pajak mulai terdaftar pada KPP Baru.
Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak
Terdaftar Melewati Batas Waktu dibuat.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 85 -

IV. TATA CARA PENETAPAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif, berdasarkan permohonan Wajib Pajak yang disampaikan melalui Aplikasi Registrasi
maupun Tempat Pelayanan Terpadu KPP tempat Wajib Pajak terdaftar atau KP2KP yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha
Wajib Pajak, atau secara jabatan.
A. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, mengisi formulir
permohonan dengan lengkap dan benar, melakukan upload dokumen
pendukung, dan mengirimkan formulir permohonan dan dokumen pendukung
secara online melalui Aplikasi Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan Penetapan Wajib
Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak
permohonan Wajib Pajak.
6. Petugas Pendaftaran mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas
penerusan permohonan kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan
permohonan kepada Kasi Waskon I untuk ditindaklanjuti dengan penelitian
administrasi.
8. Kasi Waskon I menugaskan AR Seksi Waskon I untuk menindaklanjuti nota
dinas penerusan permohonan.
9. AR Seksi Waskon I:
a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk
memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai
dengan PER-04;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon I.
10. Kasi Waskon I meneliti dan menandatangani LHPt serta menyerahkan pada
Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
12. Berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif:
a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk ditetapkan sebagai Wajib
Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Non-Efektif;
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif;

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 86 -

3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak


Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan
sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) mencetak konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif;
2) menyampaikan konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Kasi Pelayanan.
13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau konsep Surat Penolakan Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
14. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat Penolakan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.
15. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input


1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat
Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah penerbitan BPE.

A.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 87 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi
c
3e
•5% Menugaskan
Meneliti dan
±± Account
i?e Representative - menandatanganu
Laporan Hasil
%¥ untuk
Uc Penelitian
menindaklanjuti
a%
c
0

<

C
2
g •• Meneliti dan
-" menandatangani konsep
a•
Menugaskan untuk
Menandatangani Surat Pemberitahuan
menindaklanyuti

z• ND penerusan
permohonan
Laporan Hasil Penetapan WP NE atau
Surat Penolakan
( 0 Penelitian
«
..
0
c
c
z
¥
m

d
.
Penetapan WP NE

>,
0
%

0

9
±
£
0
"'3 c Melakukan penelitian
< � p
administrasi dan/atau
konfirmasi lapangan
8
or serta membuat Laporan
1' Hasil Penelitian
•8
9
«<t

,.
Mencetak
,.

Tidak memenuhi
c riteria
konsep Surat
e0 Penolakan
Memantau I
1s: -, Mencetak ND
Penetapan WP SOP Tata Cara
2 permohonan NE
·O
Meacetak
a• @> I Me,ekam
X
Penatausahaan

-.
Penetapan WP NE berkas penerusan Laporan Hasil Dokumen wp
pada Aplikasi permohonan permohonan Penelitian Mencelak
c Melakukan [
,
Registrasi konsep Surat
»
0
perubahan
% Pemberitahuan
a A
t Memenuhi
knitenia
status WP
menjadi NE
Penetapan WP
NE

--------------------------- 1

M�:�h
Aplikasi
Registrasi
l
eel
akun
Sud::inunya ..._ [ Login Aplikasi
"]

Membuat Aka, )
Aplikasi Registrasi [
Registrasi
L...
]"I
;!�::��a�8��

NE dan mengisi

"
formulir
Upload sottcopy
dokumen
pendukung BPF

- Surat Pembertahuan
Penetapan WP NE
atau Surat Penolakan
Penetapan WP NF

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 88 -

B. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center


B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak menghubungi contact center Direktorat Jenderal Pajak dan
menyampaikan permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Petugas contact center melakukan verifikasi identitas untuk menguji validitas
identitas Wajib Pajak (PORO).
3. Berdasarkan hasil validasi identitas Wajib Pajak, Petugas contact center:
a. menindaklanjuti permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif yang
disampaikan Wajib Pajak, dalam hal identitas Wajib Pajak valid; atau
b. menolak permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif yang
disampaikan Wajib Pajak, dalam hal identitas Wajib Pajak tidak valid.
4. Petugas contact center:
a. merekam permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif;
b. meminta Wajib Pajak memberikan pernyataan afirmasi atau pernyataan
secara sungguh-sungguh atas permohonan penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif, dalam hal Wajib Pajak tidak memberikan afirmasi, permohonan
penetapan Wajib Pajak Non-Efektif tidak diproses lebih lanjut;
c. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak
memenuhi kriteria penetapan Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-
04.
5. Berdasarkan hasil penelitian administrasi:
a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai
Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center:
1) menerbitkan BPE;
2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Non-Efektif;
3) menyampaikan pemberitahuan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif
kepada Wajib Pajak dan KPP tempat Wajib Pajak terdaftar;
4) membuat konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif, dan menyampaikannya kepada Pejabat yang ditunjuk Direktur
Jenderal Pajak;
atau
b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan
sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center tidak
menindaklanjuti permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan
memberitahukan kepada Wajib Pajak bahwa permohonan tidak dapat
diproses.
6. Pejabat yang ditunjuk Direktur Jenderal Pajak (Pejabat) meneliti dan
menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas yang ditunjuk
Pejabat.
7. Petugas yang ditunjuk Pejabat menatausahakan dokumen dan menyampaikan
Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.
8. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input


Permohonan melalui contact center atau saluran tertentu lainnya.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 89 -

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan
paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.

B.4. Dokumen Output


Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 90 -

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center
•:,
r
E± Meneliti dan
"#
pa menandatangani
£ e konsep Surat
%
?5 Pemberitahuan
.
(

a
+
0 Penetapan WP NE

Menindaklanjuti Meminta WP
p permohonan
penetapan WP ➔
memberikan
pernyataan
___. Melakukan
penelitian

£
. Valid
NE afirmasi
adiministrasi

Menyampaikan
8 Memenuhi
pemberitahuan
O
w

l!!
G

e

Melakukan
verifikasi identitas
(PORO) [+j X
kritenia
Menerbitkan
BPE ]»
Melakukan
perubahan
status WP H-
penetapan WP NE
dan mencetak
konsep Surat
SOP Tata Cara
Penatausahaan
Dokumen WP
·O
C
0
9 Tidak
Tidak memenuhi
kniteria
nnenjadi NE
Pemberitahuan G
Penetapan WP NE
'
I
I
I
I
I
valid
b
Menolak
permohonan ·O O Menyampaikan
bahwa
permohonan tidak
'

I dapat diproses
' • '
'I
I
I

•.!!, Menghubungi

• •
e Contact Center
a. DJP dan

°
n menyampaikan
% permohonan
3 penetapan WP NE BPE Pemberitahuan Surat
Penetapan WP Pemberitahuan
NE Penetapan WP
NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 91 -

C. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu


KPP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dengan
lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada
Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif
dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran mencetak
dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi
Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan
permohonan kepada Kasi Waskon I untuk ditindaklanjuti dengan penelitian
administrasi.
6. Kasi Waskon I menugaskan AR Seksi Waskon I untuk menindaklanjuti nota
dinas penerusan permohonan.
7. AR Seksi Waskon I:
a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk
memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai
dengan PER-04;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon I.
8. Kasi Waskon I meneliti dan menandatangani LHPt serta menyerahkan pada
Kasi Pelayanan.
9. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
10. Berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif:
a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai
Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) merekam LHPt;

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 92 -

2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status


Non-Efektif;
3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif; dan
4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak
Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan
sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) merekam LHPt;
2) mencetak konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif; dan
3) menyampaikan konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau konsep Surat Penolakan Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
12. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat Penolakan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.
13. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input


1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat
Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah penerbitan BPS.

C.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif; atau
2. Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 93 -

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

c

5-
33
e
Menugaskan
Meneliti dan
Account
? Representative - � menandatangant
o Laporan Hasil
%¥ untuk
c penelitian
menindaklanjuti

±°

<

4
C
0
C
,:_
,. Menelrti dan
menandatangani konsep
• Menugaskan untuk

l -
a Menandatangani Surat Pemberitahuan
menindaklanjuti
ad
z$ ND penerusan
permohonan
Laporan Hasil Penetapan WP NE atau
Surat Penolakan
e Penelitian
lc -"es
a
A Penetapan WP NE
A
ze,.. $

e
z 1
3c
z " c
$
Melakukan penelrtian
administrasr dan/atau

i ----. konfirmasi lapangan


serta membuat Laporan

I
<t
Hasi Penelitian

1 Mencetak


Tidak memenuti
e konsep Surat
krtena
e Lengkap Menerbitkan
Mencetak ND Penolakan
w
£ BPSdan LPAO
penerusan
permohonan
Penetapan WP SOP Tata Cara
Pd
a
5 c
Meneliti formulir
dan dokumen
pendukung
X r Me,ekam
Laporan Hasil
penelitian X
NE

Melakukan
Mencetak
konsep Surat
Penatausahaan
Dokumen \w
El
·0
perubahan
E
a ',' Mengembal;kan
]
Memenuhi status WP ➔ Pemberitahuan
I permohonan kriteria Penetapan WP
Tiak lengap menjadi NE
I NE

<
[J D
~ .
.
.
.
""
0 Mengisi dan .
..
.
..·
F menandatangani

'
a
.a Formulir
BPS
% Penetapan WP NE
Formulir Penetapan
2 Surat Pemberitahuan
WP NE dan Penetapan WP NE
dokumen pendukung atau Surat Penolakan
Penetapan WP NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
d
- 94 -

D. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu


KP2KP
D.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan
menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung
atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; serta
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload
Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan dokumen pendukung
pada Aplikasi Registrasi, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD
dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) mengembalikan permohonan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang
dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui Aplikasi
Registrasi ke KPP.
5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan penetapan Wajib
Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan yang
disampaikan ke KP2KP, dan mencetak permohonan Wajib Pajak.
6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran mencetak dan
menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan
permohonan kepada Kasi Waskon I untuk ditindaklanjuti dengan penelitian
administrasi.
8. Kasi Waskon I menugaskan AR Seksi Waskon I untuk menindaklanjuti nota dinas
penerusan permohonan.
9. AR Seksi Waskon I:
a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk
memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai
dengan PER-04;
b. membuat LHPt; dan

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 95 -

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon I.


10. Kasi Waskon I meneliti dan menandatangani LHPt serta menyerahkan pada Kasi
Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHPt.
12. Berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif:
a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai Wajib
Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Non-
Efektif;
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif;
3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Kasi Pelayanan;
b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai
Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) mencetak konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif;
2) menyampaikan konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Kasi Pelayanan.
13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib
Pajak Non-Efektif, serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
14. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat Penolakan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.
15. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input


1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat
Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah penerbitan BPS.

D.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif; atau
2. Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 96 -

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

5
£-
3# Me nugaskan
Account
Meneliti dan
3 Representative � ,--. menandatangani
z5 e
untuk
Laporan Hasil
penetitian
menindaklanjuti
s3
3
$ •
.
e
w enehiti dan
i Menugaskan untuk menandatangani konsep
+ Menandatangani
NO penerusan
menindaklanjuti Surat Pemberitahuan
-
... i Laporan Hasi penetapan WP NE atau
ad
e permohonan Surat Penolakan
Penelitian
a
c
e ! • .
Penetapan WP NE

iii
?a
sc Es
Aelakukan penetitian
z % administrasi dan/atau

0
5 � konfrmasi lapang.an
serta membuat Laporan
5 las enelitian

8
tr

Menetak
Tidak memenuhi
,,
<{>
konsep Surat
£
£2 Memantau
1
kriteria
Penolakan •
I
Penetapan W Sop Tata Cara
permohonan -, Mencetak Mencetak ND NE
,l'.
$
Penetapan Wp NE
pada Aplikasi
Registrasi
berkas
permohonan
penerusan
permohonan
Merekam
Laporan Hasi
Penelitian X Melakukan
perubahan
Mencetak
konsep Surat
Penatausahaan
Dokumen W
(=
·-O
➔ Pemberitahuan
E 4, Memenuhi
riteris
status WP
menyadi NE
fenetapan W
', - NE

Lengap Mengunggah -[ � Meneruskan


8 dokumen pada
Aplikasi
Mene,b,!kan
BPS dan LPAD
permohonan
melalui Aplikasi
£
a

¢
z± Menelit formulir
dan dokumen
pendukung
X
Registrasi Registrasr

4, Mengembalikan
2 '' Tidak lengap permohonan

I
k

t
-
I
.c

'
e Mengisi dan
«
a menandatang ani
£ Formulir BPS
Penetapan \w NE Formulif
# Penetapan
3 NE dan
Surat Pemberitauan
Peneta pan NE
dokurer atau Surat Penolakan
penduung penetapan w NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 97 -

E. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara Jabatan


E.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk
menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV
atau AR Seksi Eksten untuk melakukan penelitian administrasi.
3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten:
a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk
memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif; dan
b. membuat LHPt:
1) dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk
ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, AR Seksi Waskon II/III/IV
atau Seksi Eksten mengisi dan menandatangani Formulir Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif.
2) dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk
ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, AR Seksi Waskon II/III/IV
atau AR Seksi Eksten mengarsipkan LHPt.
4. AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi Eksten menyampaikan Formulir
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan LHPt kepada Kasi Waskon II/III/IV atau
Kasi Eksten.
5. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menelaah dan menandatangani LHPt,
serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
7. Petugas Pendaftaran:
a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Non-
Efektif;
b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif;
c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkan kembali kepada
Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.
10. Proses selesai.

E.2. Dokumen Input


1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.

E.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan
paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penugasan penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif secara jabatan diterima oleh AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten,
berdasarkan pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

E.4. Dokumen Output


Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 98 -

E.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara Jabatan

Menugaskan untuk

{e
,:!
menindaklanyut
data dan/atau
informasi

i
cs '

3
.
lg3±
5t3,
Menugaskan untuk
melak uk.an
penetian
administrasi
Meneliti dan
menandatangani
Laporan Hasl
Peneltian
5#
.-
@

«
2

.5
-f

c
t
C
2
<:!.
;a Menugasan Meneiti dan
C Petugas menandatangani
«� Perdattaran untuk konsep Surat >----
2
I $81 menindaklanjuti
LHPL
Pemberitahuan
Penetapan WP NE
5 ,:!
£
z
Memenu hi Mengisi dan
! '
Melakukan
ntenia menandatangani
Formulir

+•8 peneltiar Penetapan WP


administrasi dan/ NE
atau konfrmast
er
;
apangan serta
Mengarsipkan

«<
membuat Laporan
Hasit Peneltian
rteria
Laporan +tasl
Peneltian ·O

I.
& [==].
Laporan Has.l
Peneltian
Melakukan
perubaban
status WP J
Mencetak
onsep Surat
Pemberitahuan
Penetapan WP
SOP Tata Cara
Penatausahaan
Dokuren WP
·O
S
menjadi NE
NF G
&

.•
D
e
a
4
%
3 Surat
Pembenitatuan
Penetapan \W NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 99 -

F. Contoh Format Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif


SURAT PERNYATAAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : .................................................1)
NPWP : ................................................ 2)
Alamat : ................................................ 3)
Bertindak selaku : □ Wajib Pajak
□ Wakil/Pengurus/Pejabat dari Wajib Pajak:
Nama : ................................................... 4)
NPWP : ................................................... 5)
Alamat : ................................................... 6)
dengan ini menyatakan bahwa Wajib Pajak sebagaimana dimaksud di atas memenuhi ketentuan
untuk ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif dengan alasan:7)
 Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas tetapi secara nyata
tidak lagi menjalankan kegiatan usaha atau tidak lagi melakukan pekerjaan bebas;
 Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan
penghasilannya di bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak;
 Wajib Pajak orang pribadi yang memiliki NPWP untuk digunakan sebagai syarat administratif
antara lain guna memperoleh pekerjaan atau membuka rekening keuangan;
 Wajib Pajak orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di luar negeri lebih dari 183
(seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan tidak
bermaksud meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;
 Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penghapusan dan belum diterbitkan keputusan;
 Wajib Pajak yang tidak lagi memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif tetapi belum
dilakukan penghapusan NPWP;
 Wajib Pajak yang tidak menyampaikan SPT dan/atau tidak ada transaksi pembayaran pajak
baik melalui pembayaran sendiri atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain,
selama 2 (dua) tahun berturut-turut;
 Wajib Pajak yang diterbitkan NPWP Cabang secara jabatan dalam rangka penerbitan SKPKB
Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri;
 Instansi Pemerintah yang tidak memenuhi persyaratan sebagai pemotong dan/atau pemungut
pajak namun belum dilakukan penghapusan NPWP;
 Alasan lain ………………………………………..

Saya bersedia menerima akibat hukum apabila ternyata di kemudian hari Surat
Pernyataan ini terbukti tidak benar.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
tekanan/paksaan dari pihak manapun.

.......................,.........................8)
Wajib Pajak/Wakil/Pengurus/Pejabat9)

…….........................................10)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
d
- 100 -

PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF

Angka 1 : Diisi dengan nama Wajib Pajak atau wakil/pengurus/pejabat yang mengajukan
permohonan.
Angka 2 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak atau wakil/pengurus/pejabat yang mengajukan
permohonan.
Angka 3 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak atau wakil/pengurus/pejabat yang mengajukan
permohonan.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diajukan permohonan penetapan sebagai
Wajib Pajak Non-Efektif.
Angka 5 : Diisi dengan NPWP yang diajukan permohonan penetapan sebagai Wajib
Pajak Non-Efektif.
Angka 6 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diajukan permohonan penetapan
sebagai Wajib Pajak Non-Efektif.
Angka 7 : Diisi memberi tanda (x) pada pilihan alasan atau isi alasan lain yang menjadi
pertimbangan pengajuan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
Angka 8 : Diisi dengan kota tempat, tanggal, bulan dan tahun Surat Pernyataan dibuat.
Angka 9 : Pilih yang sesuai.
Angka 10 : Diisi dengan nama sesuai identitas dan tanda tangan pembuat pernyataan.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 101 -

V. TATA CARA PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian pengaktifan kembali Wajib Pajak
Non-Efektif, berdasarkan permohonan Wajib Pajak yang disampaikan melalui Aplikasi
Registrasi atau Tempat Pelayanan Terpadu KPP, dan secara jabatan.

A. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi


A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif,
mengisi Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif dengan lengkap
dan benar, melakukan upload dokumen pendukung, dan mengirimkan formulir
permohonan dan dokumen pendukung secara online melalui Aplikasi
Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan pengaktifan kembali
Wajib Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan
mencetak permohonan Wajib Pajak.
6. Petugas Pendaftaran menyampaikan permohonan pengaktifan kembali Wajib
Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk
menindaklanjuti permohonan.
8. Pelaksana Seksi Pelayanan:
a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak tidak
memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-04;
b. membuat LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Petugas Pendaftaran.
9. Berdasarkan LHPt sebagaimana dimaksud pada angka 8, Petugas
Pendaftaran:
a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;
b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif;
c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali
kepada Petugas Pendaftaran.
11. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.
12. Proses selesai.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 102 -

A.2. Dokumen Input


1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.

A.4. Dokumen Output


Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 103 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi

c
co
c
co
2
co
Meneliti dan
Menugaskan menandatangani
'"
a
% "
-
Pelaksana Seksi konsep Surat
•., Pelayanan untuk Pemberitahuan
0 menindaklanjuti Pengaktifan
co
a0 Kembali WP NE

.f c
c co
«
a.
c
c
>-
i

c
C 4., Melakukan
c a
c % penelitian
>,
c •., administrasi dan
0 membuat Laporan
Gi co
a
� c
.,,
co Hasil Penelitian
9
C •co
c
¥ '"
0.

c
�co Memantau w
w
Mencetak konsep
"'
co
o permohonan
Mencetak Merekam Melakukan Surat
SOP Tata Cara
.,o ____... ..
c
.,, @> Pengaktifan
Kembali WP NE
berkas
permohonan
Laporan Hasil
Penelitian
p» perubahan status
WP menjadi Aktif
I---+ Pemberitahuan
Pengaktifan
Penatausahaan
Dokumen WP
00
0
pada Aplikasi
Registrasi
Kembali WP NE G
€ :
a A
6
R :

Memilih
menu
Aplikasi
Registrasi
X
Sudah punya
akun

Membuat Akun
Login Aplikasi
Registrasi
Memilih menu
Pengaktifan
Kembali WP NE
dan mengisi
formulir
Upload softcopy
dokumen
pendukung
[J BPE
DSurat
Pemberitahuan
Pengaktifkan
Aplikasi Registrasi Kembali WP NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 104 -

B. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center


B.1 Prosedur
1. Wajib Pajak menghubungi contact center Direktorat Jenderal Pajak dan
menyampaikan permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Petugas contact center melakukan verifikasi identitas untuk menguji validitas
identitas Wajib Pajak (PORO).
3. Berdasarkan hasil validasi identitas Wajib Pajak, Petugas contact center:
a. menindaklanjuti permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif,
dalam hal identitas Wajib Pajak valid; atau
b. menolak permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif, dalam
hal identitas Wajib Pajak tidak valid.
4. Petugas contact center:
a. menerbitkan BPE;
b. merekam permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif;
c. meminta Wajib Pajak memberikan pernyataan afirmasi atau pernyataan
secara sungguh-sungguh atas permohonan pengaktifan kembali Wajib
Pajak Non-Efektif, dalam hal Wajib Pajak tidak memberikan afirmasi,
permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif tidak diproses
lebih lanjut;
d. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak
memenuhi kriteria pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif sesuai
dengan PER-04;
5. Berdasarkan hasil penelitian administrasi:
a. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan
sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center:
1) menerbitkan BPE;
2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Aktif;
3) menyampaikan pemberitahuan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Wajib Pajak dan KPP tempat Wajib Pajak terdaftar;
4) membuat konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif, dan menyampaikannya kepada Pejabat yang
ditunjuk Direktur Jenderal Pajak.
b. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai
Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center tidak menindaklanjuti
permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan memberitahukan
kepada Wajib Pajak bahwa permohonan tidak dapat diproses.
6. Pejabat yang ditunjuk Direktur Jenderal Pajak (Pejabat) meneliti dan
menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kepada Petugas yang ditunjuk
Pejabat.
7. Petugas yang ditunjuk Pejabat menatausahakan dokumen dan menyampaikan
Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada
Wajib Pajak.
8. Proses selesai.

B.2 Dokumen Input


Permohonan melalui contact center atau saluran tertentu lainnya.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 105 -

B.3 Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.

B.4 Dokumen Output


Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 106 -

B.5 Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center

"'::,
e
Meneliti dan
2% menandatangani
#
o» a konsep Surat
£e
% Pemberitahuan
?E Pengaktifan
E5
t Kembali WP NE
'i6'
a A

Menindaklanjuti Meminta WP
Melakukan
permohonan memberikan
J pengaktifan ➔ pernyataan
-l penelitian
Valid administrasi
... kembali WP NE afirmasi Men yampaikan
,.
ec pemberitahuan
:�""' NF pengaktifan

[·j
0
Melakukan Melakukan SOP Tata Cara
C
@> Menerbitkan �
kembali WP NE
tg
Q
e
0
verifikasi identitas
(PORO)

? Tidak
Memenuh
Kniteria NE
BPE
:
perubahan
status WP
menjadi Aktif
� dan mencetak
konsep Surat
Pemberitahuan
Penatausahaan
Dokumen WP

G ·O
Pengaktifan
I
I
I
I
I
valid
b
Menolak
permohonan ·O O Menyampaikan
bahwa
permohonan tidak
Kembali WP NE

dapat diproses
! :
'
'I
1
Menghubungi

Contact Center

D D
(

.
-
'F DJP dan
a menyampaikan
perrnohonan
F pengaktifan
3 BPE Pemberitahuan Surat
kembali WP NE
Pengaktifan Pembertahuan
Kembali WP NE Pengaktifan
Kembali WP NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 107 -

C. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan


Terpadu KPP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dengan lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung
kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pengaktifan Kembali Pajak Non-
Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Petugas Pendaftaran menyampaikan permohonan kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk
menindaklanjuti permohonan.
6. Pelaksana Seksi Pelayanan:
a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak tidak
memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-04;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Petugas Pendaftaran.
7. Berdasarkan LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas
Pendaftaran:
a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;
b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif;
c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali
kepada Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.
10. Proses selesai.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 108 -

C.2. Dokumen Input


1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.

C.4. Dokumen Output


Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 109 -

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

c
c
c

c0
c
Meneliti dan
a
a
Menugaskan menandatangani
%%
M
-
,
Pelaksana Seksi
Pelayanan untuk
konsep Surat
Pemberitahuan
<1>
<I) menindaklanjuti Pengaktifan Kembali
4
co
o
<1>
¥
.
WP NE


•£
C
c
"'co
c
� '
0 4 Melakukan
C <1>
e a penelitian
>, a%
e .d administrasi dan
<1>
% U membuat Laporan
a
:
cg
c Hasil Penelitian

co
-f
e .9
¥ <1>
a

c
l"
co
Lengkap
-
,
Menerbitkan
BPS dan LPAD w
..
/·9
I Mencetak konsep
"'
00
o Meneliti formulir Merekam Melakukan Surat
SOP Tata Cara
c
<1>
a
�00
0
2
@» dan dokumen
pendukung
4 - Mengembalikan
Laporan Hasil
Penelitian
i-. perubahan status
WP menjadi Aktif
t Pemberitahuan
Pengaktifan
Kembali WP NE
Penatausahaan
Dokumen WP
G
-O
,
% I permohonan
a I Tidak lengkap
I
I
'
''<··
I

[J
1
.r
«
0
c

.n
=;;-
Mengisi dan
menandatangani
Formulir
Pengaktifan
Kembali WP NE D [J BPS
Surat
;: Formulir Pengaktifan
Pemberitahuan
Pengaktifkan
Kembali WP NE dan
Kembali WP NE
dokumen pendukung

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 110 -

D. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan


Terpadu KP2KP
D.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif dan
menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung
atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; serta
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload
Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif dan dokumen
pendukung pada Aplikasi Registrasi, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD
dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) mengembalikan permohonan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang
dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui
Aplikasi Registrasi ke KPP.
5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan pengaktifan
kembali Wajib Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas
permohonan disampaikan ke KP2KP di Aplikasi Registrasi, dan mencetak
permohonan Wajib Pajak.
6. Petugas Pendaftaran KPP menyampaikan permohonan kepada Kasi
Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk
menindaklanjuti permohonan.
8. Pelaksana Seksi Pelayanan:
a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak tidak
memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-04;
b. membuat LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Petugas Pendaftaran KPP.
9. Berdasarkan LHPt sebagaimana dimaksud pada angka 8, Petugas Pendaftaran
KPP:

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 111 -

a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;
b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif; dan
c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkan kembali
kepada Petugas Pendaftaran KPP.
11. Petugas Pendaftaran KPP menatausahakan dokumen dan menyampaikan
Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada
Wajib Pajak.
12. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input


1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPS.

D.4. Dokumen Output


Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 112 -

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif


Berdasarkan Permohonan melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

Meneliti dan
Menugaskan menandatangani
Pelaksana Seksi konsep Surat
Pelayanan untuk Pemberitahuan
menindaklanyuti Pengaktfan
Kembali WP NE

Melakukan
penelitian
administrasi dan
membuat Laporan
Hasil Peneltian

Memantau r Mencetak konsep


'
permohonan SOP Tata Cara

II
Mencetak Merekam Melak,ka, }--. Surat
Pengaktifan
Kembali WP NE
pada Aplikasi
Reaistrasi
-+H berkas
permohonan
Laporan Hasil
Penelitiar
perubahan status
WP menjadi Aktif
Pemberitahuan
Pengaktifan WP
NE
Penatausahaan
Dokumen WP
[ ·-O
9
'----------------------------------------------------
'

Menelti formulir
Lengkap
Mengunggah
dokumen pada
Aplkasi
Registrasi
H Menerbitkan
BPS dan LPAD
Menerusk.an
permohonan
melalu Aplikasi
few_J
r»)
h dan dokumen
pendukung

I
"zz:]
:
f(··
l

- [J [J
-ad
t Mengisi dan
·;;- menandatangani
Q.
n Formulr
:� Pengaktfan BPS Surat
3 Kembali WP NE Formulir Pengaktitan Pemberitahuan
Kembaf WP NE dan Pengaktifkan
dokumen pendukung Kembali WP NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 113 -

E. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif secara Jabatan


E.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pelayanan untuk menindaklanjuti data
dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
2. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti data
dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
3. Petugas Pendaftaran:
a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;
b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif;
c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkan kembali
kepada Petugas Pendaftaran.
5. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.
6. Proses selesai.

E.2. Dokumen Input


1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.

E.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penugasan pengaktifan kembali
Wajib Pajak Non-Efektif diterima Petugas Pendaftaran, berdasarkan pertimbangan
Kasi Pelayanan.

E.4. Dokumen Output


Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 114 -

E.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif secara
Jabatan

%
t
co
Menugaskan untuk
<
c
a
0
@> menindaklanjuti
data dan/atau
informasi
"'"'

.x
.a.c.. c
co i
.
c
c

cg

4
Menugaskan untuk
Menelili dan
menandatangani

%
a
.
c
c
>-
"'
ll.
;;;
.x
"'
G
menindaklanjuti
data dan/atau
informasi
konsep Surat
Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali

g •00
WPNE
c
0
"' ••
z <

c

-
w
co '
d Mencetak konsep SOP Tata Cara
c0
e Melakukan Surat
c
0
ll.

co
0

perubahan status
WP menjadi Aktif
Pemberitahuan
Pengaktifan
KembaliWPNE
Penatausahaan
Dokumen WP
l
-O
%
ll.



c
«
a
£
%
= Surat
Pemberitahuan
Pengaktifan
Kembali WP NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 115 -

G. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-
Efektif

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN


PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF
NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK


1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)
5. Kode KLU : ...........................................7)
B. DASAR PENELITIAN
………………………………….…8)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…9)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
……………………………………10)
E. SIMPULAN
……………………………………11)
F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………12)
................., ………...................13)
Mengetahui,
Kasi …………………….14), Pelaksana Seksi Pelayanan,

....................................................15) …….........................................16)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 116 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang
diteliti.
Angka 8 : Diisi dengan dasar penelitian pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 14 : Diisi dengan Kasi Pelayanan.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Pelaksana Seksi Pelayanan.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 117 -

VI. TATA CARA PENGHAPUSAN NPWP


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian penghapusan NPWP, berdasarkan
permohonan Wajib Pajak yang diajukan baik melalui Aplikasi Registrasi maupun Tempat
Pelayanan Terpadu dan secara jabatan.
A. Prosedur Penghapusan NPWP melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Penghapusan NPWP, mengisi formulir permohonan
dengan lengkap dan benar, melakukan upload dokumen pendukung, dan
mengirimkan formulir permohonan dan dokumen pendukung secara online
melalui Aplikasi Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan Penghapusan NPWP
pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan Wajib
Pajak.
6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPE, Petugas Pendaftaran:
a. mencetak konsep nota dinas penerusan permohonan penghapusan NPWP
kepada Kasi Pemeriksaan, dan menyampaikannya kepada Kasi
Pelayanan; dan/atau
b. melakukan prosedur penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan
dalam hal Wajib Pajak belum berstatus Non-Efektif, sebagai berikut:
1) merekam nomor BPS sebagai pengganti nomor LHPt Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif;
2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Non-Efektif;
3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif; dan
4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak
Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan:
a. menandatangani konsep nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi
Pemeriksaan; dan/atau
b. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif,
serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dan menyampaikan:
a. nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pemeriksaan; dan/atau
b. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.
9. Kasi Pemeriksaan menyampaikan LHP Penghapusan NPWP kepada Kasi
Pelayanan.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 118 -

10. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP


Penghapusan NPWP.
11. Berdasarkan LHP Penghapusan NPWP:
a. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan sesuai batas waktu:
1) untuk Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan dilakukan penghapusan
NPWP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Keputusan
Penghapusan NPWP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan;
atau
2) untuk Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuan dilakukan
penghapusan NPWP, Petugas Pendaftaran:
a) mencetak konsep Surat Penolakan Penghapusan NPWP dan
menyampaikan kepada Kasi Pelayanan; dan/atau
b) melakukan prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
secara jabatan terhadap Wajib Pajak yang sebelumnya telah
dilakukan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan,
sebagai berikut:
(1) merekam nomor LHP Penghapusan NPWP sebagai nomor
LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif;
(2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak
menjadi Status Aktif;
(3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali
Wajib Pajak Non-Efektif;
(4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan melewati batas waktu, Petugas
Pendaftaran:
1) membuat konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan
2) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Penghapusan
NPWP Melewati Batas Waktu,
dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
12. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, konsep Surat Penolakan
Penghapusan NPWP, dan/atau konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali kepada
Petugas Pendaftaran; dan/atau
b. konsep Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu, dan
menyampaikannya kepada Kepala Kantor.
13. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Berita Acara Penghapusan NPWP
Melewati Batas Waktu, serta menyerahkan kembali kepada Kasi Pelayanan.
14. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu kepada Petugas Pendaftaran.
15. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Surat Keputusan Penghapusan NPWP, Surat Penolakan Penghapusan
NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan/atau
b. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
16. Proses selesai.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 119 -

A.2. Dokumen Input


1. Formulir Penghapusan NPWP.
2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan
Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:
1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau
2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,
setelah BPE diterbitkan.

A.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
3. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.
4. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.
5. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 120 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP melalui Aplikasi Registrasi


Menelrti dan

$2to
s
menandatangani BA
Penghapusan NPW
l
¢ ¥
I Melewati Batas Waktu

2
Jl:;,
Menyampaikan
LHP
gs
t @ Penghapusan
d£ NPW
28

e
2
!l- •• Meneliti dan menandatangani Surat


& Menandatangan
konsep ND
Meneliti dan
menandatangani
Menugaskan
Petugas
Keputusan Penghapusan NPWP dan/atau
BA Penghapusan NPWP Melewati Batas
Waktu atau Surat Penolakan Penghapusan

....
a
e

c
2e
i•

3
penerusan
permohonan
A
Surat Pemberitahuan
Penetapan WP NE
Pendaftaran untuk
merindaklanjuti
LHP
NP\WP dan/atau Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali WP NE
A

"'.
"'
G

± Mencetak
Melakukan Mencetak Konsep

·° see
z konsep Surat
emberitahuan d" perubahan Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali
Penetapan WP
status WP /2._
- "E--
meniacdi NE Wp NE
NE


c Mencetak konsep
.-
A
Merekam nomor Mencetak
/ 1
Mencetak Mencetak
t


BPE sebagar Konsep BA Konsep Surat Konsep Surat
ND penerusan

d»>
0 perubahan
nomor LHPt
'la permohonan Belum penetapan WP NE
Penghapusan Keputusan Penolakan
status WP
2
,.
NE NPW Melewati Penghapusan Penghapusan
ID meniadi aktif
a Batas Waktu NPWP NPWP
0 t


0 Memantau
0

.Jee]
permohonan Merekam nomor

~ @»
a Penghapusan berkas Merekam LHP LHP sebagar
CekNE�
NP\WP pada
Aplikasi Registrasi
permohonan dan mengecek
batas waktu
X status
nomor LHPI
pengaktfan
w
kembali Wp NE SOP Tata Cara

t Penatausahaan
·O
5
Dokumen WP
.........................................................................................................•
G
' -------------- ---�
'
aa
4
F
a
.n

±
Memilih
menu
Aplikasi
Registrasi
�--
Be
akun

Membuat Akun
.
"]
f
Login
Aplikasi)-.
Registrasi

Apl;kas; Reg,stras;

Memilih menu
Penghapusan
NPWPdan
mengisi formulir

Upload softcopy
dokumen
pendukung
[J BPE
[jSurat
emberitahuan
Penetapan WP
S"'at Kep,tu,ao
Penghapusan NP\W
atau Surat Penolakan
Penghapusan NPW
dan Surat
pemberitahuan
Pengaktitan Kembali
WP NE
D
akun NE

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 121 -

B. Prosedur Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP


B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penghapusan NPWP dengan lengkap dan benar
dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada Petugas
Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Penghapusan NPWP dan dokumen
pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran:
a. mencetak konsep nota dinas penerusan permohonan penghapusan NPWP
kepada Kasi Pemeriksaan, dan menyampaikannya kepada Kasi
Pelayanan; dan/atau
b. melakukan prosedur penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan
dalam hal Wajib Pajak belum berstatus Non-Efektif, sebagai berikut:
1) merekam nomor BPS sebagai pengganti nomor LHPt Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif;
2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Non-Efektif;
3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif; dan
4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak
Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan:
a. menandatangani nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi
Pemeriksaan; dan/atau
b. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif,
serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
6. Petugas Pendaftaran menatausahakan dan menyampaikan:
a. nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pemeriksaan; dan/atau
b. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 122 -

7. Kasi Pemeriksaan menyampaikan LHP Penghapusan NPWP kepada Kasi


Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
Penghapusan NPWP.
9. Berdasarkan LHP Penghapusan NPWP:
a. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan sesuai batas waktu:
1) untuk Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan dilakukan penghapusan
NPWP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Keputusan
Penghapusan NPWP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan;
atau
2) untuk Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuan dilakukan
penghapusan NPWP, Petugas Pendaftaran:
a) mencetak konsep Surat Penolakan Penghapusan NPWP dan
menyampaikan kepada Kasi Pelayanan; dan/atau
b) melakukan prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
secara jabatan terhadap Wajib Pajak yang sebelumnya telah
dilakukan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan,
sebagai berikut:
(1) merekam nomor LHP Penghapusan NPWP sebagai nomor
LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif;
(2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak
menjadi Status Aktif;
(3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali
Wajib Pajak Non-Efektif; dan
(4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
b. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan melewati batas waktu, Petugas
Pendaftaran:
1) membuat konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan
2) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Penghapusan
NPWP Melewati Batas Waktu,
dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, konsep Surat Penolakan
Penghapusan NPWP, dan/atau konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali kepada
Petugas Pendaftaran; dan/atau
b. konsep Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu, dan
menyampaikannya kepada Kepala Kantor.
11. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Berita Acara Penghapusan NPWP
Melewati Batas Waktu, serta menyerahkan kembali kepada Kasi Pelayanan.
12. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu kepada Petugas Pendaftaran.
13. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Surat Keputusan Penghapusan NPWP, Surat Penolakan Penghapusan
NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan/atau
b. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
14. Proses selesai.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 123 -

B.2. Dokumen Input


1. Formulir Penghapusan NPWP.
2. Dokumen pendukung.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan
Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:
1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau
2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,
setelah BPE diterbitkan.

B.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
3. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.
4. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.
5. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 124 -

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

.
--" "
3&to
o
Meneliti dan
menandatangani BA
Penghapusan NPW
¢ ¢
Melewati Batas Waktu
A

zs
d t
Men yampaikan
0g LHP
gs
~
e
2&E
@ Penghapusan
NPW

•�
c
0
c
g3
Menandatangani Meneliti dan
..
Menugaskan
Meneliti dan menandatangani Surat
Keputusan Penghapusan NPWP dan/atau
0 Petugas BA Penghapusan NPWP Melewati Batas
konsep ND menandatangani
Waktu atau Surat Penolakan Penghapusan

%
a
c
i• penerusan
permohonan
Surat emberitahuan
Penetapan WP NE
Pendaftaran untuk
menindaklanjuti
LHP
NPWP dan/atau Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali wp NE
0 A
e
c �
a A

t ¢

"'
d
a
� Mencetak
konsep Surat
Melakukan Mencetak Konsep


2 perubahan Surat Pemberitahuan

+
pemberitahuan d status WP Pengaktifan Kembali
Penetapan WP WP NE
NE
meniadi NE
A
-
c Merekam nomor Mencetak
l
Mencetak Mencetak
i
�e

·P
Mencetak konsep

«E»
Melakukan
� BPS sebagai
.

., 0
ND penerusan
permohonan
nomor LHPt
Konsep BA
Penghapusan
Konsep Surat
Keputusan
Konsep Surat
Penolakan
perubahan
o Belum penetapan WP NE status WP

,.
c NE NPWP Melewati Penghapusan Penghapusan
meniadi aktif

1 ·� ·
0
�e
Batas Waktu
• NP\WP NPWP

�-·-1 �
A

'e Me neliti
formulir dan
dokumen
BPS dan LPAD
Merekam LHP
dan mengecek
batas waktu
-
....
Cek
status NE

Merekam nomor
LHP sebagai
nomor LHPt
pengaktfan
,.
pendukuna kembali WP NE SOP Tata Cara
4'-
I Tidak lengka
Mengembalikan
permohonan
1 .
- Penatausahaan
Dokumen WP
·O
I
I
I .
G

····- D
I
K ...............
I

.f
(
«
a.
.n
Mengisi dan
menandatangani
Formulir
Penghapusan
D- [J [J Penghapusan NP\WP
atau Surat Penolakan
Penghapusan NP\WP
dan Surat
± NPW Formulir
Penghapusan NPW
dan dokumen
BPS Surat
Pemberitabuan
Penetapan WP
NE
Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali
WP NF
pendukung

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
d
- 125 -

C. Prosedur Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP


C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penghapusan NPWP dan menyampaikannya
bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung atau melalui pos,
perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; serta
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload
Formulir Penghapusan NPWP dan dokumen pendukung pada Aplikasi
Registrasi, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD
dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) mengembalikan permohonan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang
dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui
Aplikasi Registrasi ke KPP.
5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan penghapusan
NPWP pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan yang
disampaikan ke KP2KP di Aplikasi Registrasi, dan mencetak permohonan
Wajib Pajak.
6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran:
a. mencetak konsep nota dinas penerusan permohonan penghapusan NPWP
kepada Kasi Pemeriksaan, dan menyampaikannya kepada Kasi
Pelayanan; dan/atau
b. melakukan prosedur penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan
dalam hal Wajib Pajak belum berstatus Non-Efektif dan tidak berstatus
PKP, sebagai berikut:
1) merekam nomor BPS sebagai pengganti nomor LHPt Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif;
2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Non-Efektif;
3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif; dan

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 126 -

4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak


Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan:
a. menandatangani nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi
Pemeriksaan; dan/atau
b. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif,
serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dan menyampaikan:
a. nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pemeriksaan; dan/atau
b. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.
9. Kasi Pemeriksaan menyampaikan LHP Penghapusan NPWP kepada Kasi
Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
Penghapusan NPWP.
11. Berdasarkan LHP Penghapusan NPWP:
a. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan sesuai batas waktu:
1) untuk Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan dilakukan penghapusan
NPWP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Keputusan
Penghapusan NPWP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan;
atau
2) untuk Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuan dilakukan
penghapusan NPWP, Petugas Pendaftaran:
a) mencetak konsep Surat Penolakan Penghapusan NPWP dan
menyampaikan kepada Kasi Pelayanan; dan/atau
b) melakukan prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
secara jabatan terhadap Wajib Pajak yang sebelumnya telah
dilakukan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan,
sebagai berikut:
(1) merekam nomor LHP Penghapusan NPWP sebagai nomor
LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif;
(2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak
menjadi Status Aktif;
(3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali
Wajib Pajak Non-Efektif; dan
(4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan melewati batas waktu, Petugas
Pendaftaran:
1) membuat konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan
2) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Penghapusan
NPWP Melewati Batas Waktu,
dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
12. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, konsep Surat Penolakan
Penghapusan NPWP, dan/atau konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 127 -

Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali kepada


Petugas Pendaftaran; dan/atau
b. konsep Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu, dan
menyampaikannya kepada Kepala Kantor.
13. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Berita Acara Penghapusan NPWP
Melewati Batas Waktu, serta menyerahkan kembali kepada Kasi Pelayanan.
14. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu kepada Petugas Pendaftaran.
15. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Surat Keputusan Penghapusan NPWP, Surat Penolakan Penghapusan
NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan/atau
b. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
16. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input


1. Formulir Penghapusan NPWP.
2. Dokumen pendukung.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan
Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:
1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau
2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,
setelah BPE diterbitkan.

C.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
3. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.
4. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.
5. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 128 -

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

.s
z8«
c ¢
Wenelill dan
menandatang ani BA
Penghaputan NPW
I Melewati Batas Waktu

i%
« ± ]sis%~,,
Menyampaian

Ii NPWP

5 Meneliti dan menandatangani Surat

lz Menugaskan
Petugas
Keputusan Penghapusan NP dan/atau
BA enghapusan NP\WP Melewati Batas
Waktu atau Surat enolakan enghapusan

.4
ad
8
48
pendaftaran untuk
menindaklanjuti
L4
NP\W an/atau Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kemball WP NF

I �%

H . �--"'" I
i
2
encetaK
konsep Surat
perubahan
Mencetak Konsep
Surat Pembertahuan
Pembertahuan engaktitan Kembal
status WP
Penovgpanww meriadi NE WPNE

� ���as�b:�':i'r

i
% Mencetak konsep ]
2<zzz7'..< .Li
penetapan WP NE
Menceta
Konsep BA
Pegrapusr
NPWP Melewat
Batas Waktu
[«h>»
Menoetak
Konsep Surat
Keputusan
Penghapusan
NPW
·.s
Mencia
Konsep Surat

"gg°
Mela:u�an,]

I :7;;
sag. a4

i
Memantau

I t
H
permohonan Terra Akllr Mereka! nomor
Meo�tak

I
penghapusan berk.as Merekam LHP LHP sebagai
NPWP pada permohonan an mengecek
batas waktu
p
]
X nomor L4pt
Aplikasi Registras Tolak pengaktifan
embali WP NE Sor Tata Cara
Penatausanaan [_
';' ookumeo we
["kh
'\ , G
'
Lengap Mengunggal Menerusk an

H

.� j
%

ca
Menehiti formulir
dokumen pada
Aplikasi
Registrasi
Menerbltkan

'-----'
BPS
permohonan
melalui Aphkast
Registrasi
'----�
¢
if. dan okumen
pendukung
X '--------'

t Tilak lengkap
Mengembalik.an
permohonan


k

NPWP
l

Mengisi dan
menandatang ant
enghapusan
F ormuhr
Penghapus.an
NP an
0 BPS D Surat
Pemberitaua
Penetapan VP
Surat Keputusan
Penghapusan NW
atau Surat Penolaan
Penghapusan NPwW
dan Surat
Pemberitahuan
Pengaktifan Kembalr
WP NE
D
dokurer NE
penduung

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 129 -

D. Prosedur Penghapusan NPWP secara Jabatan


D.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi
Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
2. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan Petugas
Pemeriksa Pajak atau AR untuk melakukan pemeriksaan atau penelitian
administrasi.
3. Petugas Pemeriksa Pajak atau AR:
1) melakukan pemeriksaan atau penelitian administrasi dan membuat LHP
Penghapusan NPWP atau LHPt Penghapusan NPWP;
2) menindaklanjuti LHP atau LHPt dengan:
a) mengisi dan menandatangani Formulir Penghapusan NPWP, dalam
hal LHP atau LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan
untuk dilakukan penghapusan NPWP; atau
b) mengarsipkan LHP atau LHPt, dalam hal LHP atau LHPt menyatakan
Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan untuk dilakukan penghapusan
NPWP;
3) menyampaikan LHP atau LHPt kepada Kasi Pemeriksaan, Kasi
Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten.
4. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten meneliti dan
menandatangani LHP atau LHPt, serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
atau LHPt.
6. Petugas Pendaftaran:
a. merekam nomor LHP atau LHPt;
b. merekam data dalam Formulir Penghapusan Wajib NPWP;
c. mencetak konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan
d. menyampaikan konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP dan konsep
Berita Acara Penghapusan NPWP kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Keputusan
Penghapusan NPWP, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Keputusan Penghapusan NPWP kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input


1. Formulir Penghapusan NPWP.
2. Dokumen pendukung.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan
Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:
1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau
2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,
setelah penugasan Petugas Pemeriksa Pajak untuk melakukan pemeriksaan,
dengan pertimbangan Kasi Pemeriksaan; atau
20 hari kerja setelah penugasan AR untuk melakukan penelitian administrasi,
dengan pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 130 -

D.4. Dokumen Output


1. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.
2. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.
3. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP secara Jabatan

3@»
Menugaskan untuk
memindaklanyut
data dan/atau
informasi
z

c
.33 « '
t5£ Menugaskan untuk Meneliti dan

=
melakukan menandatangani
£= permeniksaan atau Laporan Hasd
$sg; peneltian Pemerksaan/
administrasi Pereltian
1l#
@

2
�e
a
a
e
2
3
.. Menelti dan
C
2« �a Menugaskan
Petugas
menandatangani

� Pendattaran untuk
konsep Surat

l i•z
Keputusan
menindaklanjuti
Penghapuasan
LHP/LHPt
NPWP
5r :!
4


Memenuhi Mengisi dan
i:
a.£
'
Melakukan
menandatangani
Formulir

i
e
pemeriksaan atau
peneltian
Penghapusan
NPWP
¢
E administrasi dan
@a
0 membuat Laporan Mergarspkan

·O
_
0 Has4 emenksaan/ Laporan +tasl
% Peneltian � Pemeriksaan/
&< kriteria Penelitian

c
••
I '
Merekam
Laporan Hasl
Mencetak
konsep Surat
SOP Tata Cara
Penatausahaan

/·O
£
2
.
g

0
Pemerksaan/
Peneltian
Keputusan
Penghapusan
NPW
Ookumen WP

G
&

.a
D
t
a
•;;-
3 Surat Keputusan
Penghapusan
NP\WP

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 131 -

E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penghapusan NPWP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN


PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK


1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)
5. Kode KLU : ...........................................7)
B. DASAR PENELITIAN
………………………………….…8)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…9)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
……………………………………10)
E. SIMPULAN
……………………………………11)
F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………12)
................., ………...................13)
Mengetahui,
Kasi …………………….14), Account Representative,

....................................................15) …….........................................16)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 132 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang
diteliti.
Angka 8 : Diisi dengan dasar penelitian penghapusan NPWP.
Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 14 : Diisi dengan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 133 -

F. Contoh Format Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

BERITA ACARA
PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK MELEWATI BATAS WAKTU
NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) melewati batas waktu atas:
NPWP : ............................................... 7)
Nama : ............................................... 8)
Alamat : ............................................... 9)
Penghapusan NPWP melewati batas waktu dilakukan karena:10)
1. ....................................................................
2. ....................................................................
3. ...............................................................dst.
Sesuai dengan ketentuan, NPWP dihapus pada tanggal ...............11), bulan
.....................12), tahun .................. 13)
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Dibuat di..................................14)
Mengetahui,
Kasi Pelayanan, Petugas Pendaftaran,

...................................................15) …….........................................16)
Menyetujui,
Kepala Kantor,

...................................................17)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
Gf
- 134 -

PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PENGHAPUSAN NPWP MELEWATI BATAS WAKTU

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP
Melewati Batas Waktu.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan penghapusan.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan penghapusan NPWP.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan penghapusan NPWP.
Angka 10 : Diisi dengan alasan dilakukannya penghapusan NPWP melewati batas waktu.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal penghapusan NPWP.
Angka 12 : Diisi dengan bulan penghapusan NPWP.
Angka 13 : Diisi dengan tahun penghapusan NPWP.
Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu dibuat.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 135 -

VII. TATA CARA PEMBATALAN PENGHAPUSAN NPWP


Prosedur ini menguraikan tata cara pembatalan penghapusan NPWP yang telah dilakukan
penghapusan (status Hapus) untuk kembali menjadi status Aktif. NPWP dengan status
Hapus merupakan keputusan KPP melalui Surat Penghapusan NPWP yang diterbitkan
berdasarkan hasil pemeriksaan atau penelitian dalam rangka penghapusan NPWP.
Prosedur ini hanya dilakukan secara jabatan oleh KPP.
A. Prosedur Pembatalan Penghapusan NPWP
A.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk
menindaklanjuti data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa Wajib Pajak
yang telah diterbitkan Surat Penghapusan NPWP ternyata masih memenuhi
persyaratan subjektif dan objektif.
2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV
atau AR Seksi Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang
menunjukkan bahwa Wajib Pajak yang telah diterbitkan Surat Penghapusan
NPWP ternyata masih memenuhi persyaratan subjektif dan objektif.
3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten:
a. meneliti dan memastikan kebenaran data dan/atau informasi;
b. membuat LHPt Pembatalan Penghapusan NPWP; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
5. Berdasarkan LHPt Pembatalan Penghapusan NPWP:
a. dalam hal Wajib Pajak benar dalam keadaan tidak memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif pada saat diterbitkannya Surat Penghapusan NPWP,
Petugas Pendaftaran mengarsipkan LHPt;
b. dalam hal penghapusan NPWP tidak seharusnya dilakukan dan/atau LHPt
memuat rekomendasi untuk Pembatalan Penghapusan NPWP, Petugas
Pendaftaran melakukan pembatalan penghapusan NPWP dengan:
1) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan
NPWP; dan
2) mencetak dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan
Penghapusan NPWP,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP, serta
menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran; dan
b. konsep Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP, serta
menyampaikannya kepada Kepala Kantor.
7. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan
Penghapusan NPWP, serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP
kepada Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP dan
menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan
b. Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.
10. Proses selesai.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 136 -

A.2. Dokumen Input


Penugasan Kepala Kantor dalam rangka pembatalan penghapusan NPWP.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP dilakukan segera
setelah penugasan AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten untuk
melakukan pembatalan penghapusan NPWP, dengan pertimbangan Kasi Waskon
II/III/IV atau Kasi Eksten.

A.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP.
2. Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pembatalan Penghapusan NPWP

ie.
Menugaskan untuk Meneliti dan
menindaklanyuti menandatangani konsep
data dan/atau Berta Acara Pembatalan
informas Penghapusan NP\WP
3
A

35
e a
l9 e
Menugaskan untuk Meneliti dan
z±2
melakukan menandatangani
Et? penelitian Laporan Hasil '-
l>id
administrasi Pereltian
Bi°
.-«
k=

•t
a
a
.
e
C '

-.a�
Meneliti dan
C Menugaskan
t menandatangani konsep


c Petugas
Surat Pemberrtahuan
? pendataran untuk

% •
0
menindalanjuti
pembatalan
Penghapusan NPWP dan
a. -" LHPt kon Benita Acara
z
or

5C
t
e
¥

l
?EI
0.
zz
83
+ <tC
Meneliti dan memastikan
kebenaran data dan/atau
informasi serta membuat
Laporan Hasit Penelitian

Tidak seharusnya Menoetak konsep Surat


Melakukan
,I. dihapus Pemberitahuan
pembatalan

C
l» Pembatalan

·i
penghapusan

i£ Melakukan
NPP
Penghapusan NPWP dan
konsep Berita Acara •
., perubahan status
wp menjadi NE
SOP Tata Cara

F Penghapusan
sudah benar
Mengarsipkan
Laporan Hasl
peneltian ·O
Penatausahaan
Dokumen wp

l
-O

•...
t
a
.0

3 D
Surat Pembertatuan
Pembatalan
Penghapusan NP\WP

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 137 -

B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pembatalan Penghapusan NPWP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN


PEMBATALAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK


1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Pengurus/Penanggung Jawab : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…11)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
………………………………….…12)
E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
Setelah dilakukan penelitian, dinyatakan bahwa Surat Penghapusan Nomor Pokok Wajib
Pajak atas Wajib Pajak di atas dibatalkan dengan alasan …………….13) dan NPWP atas
Wajib Pajak tersebut menjadi status Aktif.
F. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…14)

………….., ………….15)
Mengetahui,
Kasi …………………….16), Petugas Peneliti,

....................................................17) ....................................................18)

Menyetujui,
Kepala Kantor,

....................................................19)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
Gf
- 138 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBATALAN PENGHAPUSAN
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama pengurus/penanggung jawab.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penghapusan NPWP,
alasan penghapusan NPWP, dan sumber data yang diperoleh terkait
pembatalan penghapusan NPWP.
Angka 12 : Diisi dengan uraian informasi, data, keterangan, temuan, dokumen/bukti
pendukung yang diperoleh, pengujian yang telah dilakukan, dan lain-lain yang
diperoleh.
Angka 13 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas, termasuk alasan pembatalan
penghapusan NPWP.
Angka 14 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan sebagai
pendukung dalam penelitian, dll.
Angka 15 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 16 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.
Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 139 -

C. Contoh Format Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

BERITA ACARA PEMBATALAN PENGHAPUSAN NPWP


NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
berdasarkan Laporan Hasil Penelitian nomor ……………7) tanggal………………8), telah dilakukan
Pembatalan Surat Penghapusan NPWP nomor ........................ 9) tanggal.......................... 10) atas
Wajib Pajak:
NPWP : ..................................................... 11)
Nama : ..................................................... 12)
Alamat : .................................................... 13),
dengan alasan: 14)
1. ………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………...dst.

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.

Dibuat di.......................................15)
Mengetahui
Kasi Pelayanan, Petugas Pendaftaran,

..........................................16) ..........................................17)

Menyetujui
Kepala Kantor,

..........................................18)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 140 -

PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PEMBATALAN PENGHAPUSAN NPWP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan
NPWP.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan
NPWP.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.
Angka 7 : Diisi dengan nomor LHPt dalam rangka pembatalan penghapusan NPWP.
Angka 8 : Diisi dengan tanggal LHPt dalam rangka pembatalan penghapusan NPWP.
Angka 9 : Diisi dengan nomor Surat Penghapusan NPWP.
Angka 10 : Diisi dengan tanggal Surat Penghapusan NPWP.
Angka 11 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pembatalan penghapusan NPWP.
Angka 12 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan penghapusan
NPWP.
Angka 13 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan penghapusan
NPWP.
Angka 14 : Diisi dengan alasan pembatalan penghapusan NPWP.
Angka 15 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP
dibuat.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 141 -

VIII. TATA CARA AKTIVASI SEMENTARA WAJIB PAJAK HAPUS


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara pengaktifan sementara status Master File Wajib
Pajak dari status Hapus menjadi status Aktivasi Sementara dalam rangka pelaksanaan suatu
hak atau kewajiban Wajib Pajak yang muncul setelah NPWP-nya dihapus.
A. Prosedur Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus
A.1. Prosedur
1. Berdasarkan data atau informasi yang menunjukkan adanya hak atau
kewajiban perpajakan yang harus diselesaikan atas Wajib Pajak Hapus, Kepala
Kantor menugaskan Kasi Pelayanan untuk mengaktifkan sementara status
Master File Wajib Pajak agar hak dan kewajiban perpajakan dapat segera
diselesaikan.
2. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti data
dan/atau informasi yang menunjukkan adanya hak atau kewajiban perpajakan
yang harus diselesaikan atas Wajib Pajak Hapus.
3. Petugas Pendaftaran:
a. melakukan aktivasi sementara status Master File Wajib Pajak Hapus
menjadi status Aktif Sementara (AS);
b. mencetak konsep Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus;
c. menandatangani konsep Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak
Hapus dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Aktivasi
Sementara Wajib Pajak Hapus, serta menyampaikannya kepada Kepala
Kantor.
5. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Aktivasi
Sementara Wajib Pajak Hapus, dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak
Hapus kepada Petugas Pendaftaran.
7. Petugas Pendaftaran menatausahakan Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib
Pajak Hapus.
8. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input


Penugasan Kepala Kantor dalam rangka aktivasi sementara status Master File
Wajib Pajak Hapus.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Aktivasi sementara dilakukan segera setelah penugasan Petugas Pendaftaran
dalam rangka aktivasi sementara status Master File Wajib Pajak Hapus, dengan
pertimbangan Kasi Pelayanan.

A.4. Dokumen Output


Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 142 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus

a
c
0.
C:
cc
¥

7
¥
5

0
ID - .�
Menugaskan untuk
menindaklanjuti
data dan/atau
informasi

'
Meneliti dan
menandatangani konsep
Serita Acara Aktivasi
Sementara WP Hapus
A

5
« .x C
Menugaskan untuk Meneliti dan
C:
«
ID
0 "' c
menindaklanjuti menandatangani konsep
>- 00 "'
m data dan/atau Berita Acara Aktivasi
.!! 0
0 informasi Sementara WP Hapus
a

go
9C:
¥
« c
!'!
0
'.
Melakukan aktivasi
"occ sementara WP
Mencetak dan SOP Tata Cara

0
d Hapus menjadi
.. menandatangani konsep Penatausahaan
Dokumen WP
.
Berita Acara Aktivasi
t status Aktivasi
c

0 Sementara
Sementara WP Hapus
l
%
0.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 143 -

B. Contoh Format Berita Acara Aktivasi Sementara

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

BERITA ACARA AKTIVASI SEMENTARA


NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan Aktivasi Sementara Status Master File Wajib Pajak:
NPWP : ............................…………... 7)
Nama : ..............................................8)
Alamat : ..............................................9)
Alasan aktivasi sementara Status Master File tersebut adalah: 10)
1. Penerbitan surat ketetapan pajak dan Surat Tagihan Pajak;
2. Pembetulan SPT atau pengungkapan ketidakbenaran SPT;
3. Pembayaran pajak;
4. Pelaksanaan Putusan Banding atau Peninjauan Kembali;
5. Penerbitan SPMKP;
6. Alasan lainnya ...................................................................
Aktivasi sementara berlangsung selama satu bulan dimulai dari hari ini sampai dengan
hari .....................11), tanggal ................... 12). Setelah masa aktivasi sementara berakhir, Status
Master File wajib pajak akan kembali berstatus Hapus (DE).
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Dibuat di..................................13)
Mengetahui,
Kasi Pelayanan, Petugas Pendaftaran,

...................................................14) …….........................................15)
Menyetujui,
Kepala Kantor,

...................................................16)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 144 -

PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA AKTIVASI SEMENTARA

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Aktivasi Sementara.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan aktivasi sementara.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan aktivasi sementara.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan aktivasi sementara.
Angka 10 : Diisi dengan alasan Aktivasi Sementara.
Angka 11 : Diisi dengan nama hari berakhirnya masa aktivasi sementara.
Angka 12 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya masa aktivasi sementara.
Angka 13 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Aktivasi Sementara dibuat.
Angka 14 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 145 -

IX. TATA CARA PERMINTAAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permintaan Sertifikat Elektronik
yang diajukan oleh Wajib Pajak dalam bentuk tertulis melalui Tempat Pelayanan Terpadu
KPP atau KP2KP.
A. Prosedur Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak atau proses
administrasi lainnya, maka tidak perlu membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Permintaan Sertifikat Elektronik, mengisi Formulir
Permintaan Sertifikat Elektronik dengan lengkap dan benar, serta mengirimkan
formulir permohonan dan dokumen persyaratan secara online melalui Aplikasi
Registrasi.
4. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permintaan Sertifikat
Elektronik pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran:
a. meneliti Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan dokumen
persyaratan yang disampaikan melalui Aplikasi Registrasi; dan
b. melakukan pengujian verifikasi dan autentikasi atas data Wajib Pajak.
6. Berdasarkan penelitian dan pengujian pada angka 5, Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui
Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen
persyaratan lengkap dan benar, serta identitas Wajib Pajak terverifikasi dan
autentik; atau
b. menerbitkan Surat Pengembalian Permohonan dan menyampaikannya
kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap/benar dan/atau
identitas Wajib Pajak tidak terverifikasi atau tidak autentik.
7. Petugas Pendaftaran meneruskan permintaan Sertifikat Elektronik yang telah
diberikan BPE kepada Petugas Khusus.
8. Petugas Khusus menindaklanjuti dengan:
a. meminta Wajib Pajak, wakil Warisan Belum Terbagi, pengurus, pimpinan
cabang, atau pejabat Instansi Pemerintah, untuk menyiapkan dan
mengetik secara langsung passphrase sebagai pengaman Sertifikat
Elektronik;
b. memberikan persetujuan atas permintaan Sertifikat Elektronik;
c. mengunduh Sertifikat Elektronik;
d. menyerahkan Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat
Elektronik melalui e-mail Wajib Pajak.
9. Petugas Khusus menatausahakan dokumen permintaan Sertifikat Elektronik.
10. Proses Selesai.

A.2. Dokumen Input


1. Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik.
2. Dokumen persyaratan.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 146 -

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik diterbitkan paling lama
1 (satu) hari kerja terhitung setelah permohonan diterima lengkap serta dilakukan
pengujian verifikasi dan autentikasi.

A.4. Dokumen Output


1. Sertifikat Elektronik.
2. Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 147 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Aplikasi Registrasi

Menyerahkan SOP Tata Cara


Meminta WP Mengunduh
Memberikan Sertifikat Elektronik Penatausahaan
mengetik Sertifikat
passphrase
persetujuan
Elektronik
dan Bukti Penerbitan
Sertifikat Elektronik my"

Lengkap, benar
Memantau terverifikasi, autentik
Menerbitkan
Permintaan rmmuI
Gene1 BPE
Sertifikat dokumen
Elektronik pada persyaratan dan
Aplikasi Registrasi melakukan
pengujian verifikasi Menerbitkan
serta autentikasi Surat
Tidak lengkap/benar, Pengembalian
atau tidak Permohonan
terverfikasi/autentik

. . . .

Memilih
menu
Aplikasi
Registrasi
Sudah punya
akun

Membuat Akun
Login Aplikasi
Registrasi
Memilih menu
Permintaan
Sertifikat
Elektronik dan
mengisi formulir
Upload softcopy
dokumen
persyaratan ce1
Surat
Pengembalian
Permohonan
Sertifikat Bukti Penerbitan
Elektronik Sertifikat
Elektronik
Belum punya Aplikasi Registrasi
akun

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 148 -

B. Prosedur Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP


B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dengan lengkap
dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen persyaratan kepada
Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran:
a. meneliti Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan dokumen
persyaratan; dan
b. melakukan pengujian verifikasi dan autentikasi atas data Wajib Pajak.
3. Berdasarkan penelitian dan pengujian pada angka 2, Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan lengkap dan benar, serta identitas
Wajib Pajak terverifikasi dan autentik; atau
b. mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap/benar dan/atau
identitas Wajib Pajak tidak terverifikasi atau tidak autentik.
4. Petugas Pendaftaran meneruskan berkas permintaan Sertifikat Elektronik
kepada Petugas Khusus.
5. Petugas Khusus menindaklanjuti dengan:
a. meminta Wajib Pajak, wakil Warisan Belum Terbagi, pengurus, pimpinan
cabang, atau pejabat Instansi Pemerintah, untuk menyiapkan dan
mengetik secara langsung passphrase sebagai pengaman Sertifikat
Elektronik;
b. memberikan persetujuan atas permintaan Sertifikat Elektronik;
c. mengunduh Sertifikat Elektronik;
d. menyerahkan Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat
Elektronik melalui e-mail Wajib Pajak.
6. Petugas Khusus menatausahakan berkas permintaan Sertifikat Elektronik.
7. Proses Selesai.

B.2. Dokumen Input


1. Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik.
2. Dokumen persyaratan.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik diterbitkan paling lama
1 (satu) hari kerja terhitung setelah permohonan diterima lengkap serta dilakukan
pengujian verifikasi dan autentikasi.

B.4. Dokumen Output


1. Sertifikat Elektronik.
2. Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 149 -

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

"'•
-
"' Meminta WP Mengunduh
Menyerahkan SOP Tata Cara

·m" ·O
c Memberikan Sertifikat Elektronik Penatausahaan
¥ mengetik J b Sertifikat ]b b
u persetujuan dan Bukti Penerbitan
c passphrase Elektronik
.x
0
a
a.
c
-
0

%
0.. -
Sertifikat Elektronik
.

0
c
c .
2
c Lengkap, benar,
% terverifikasi, autentik •
a Menerbitkan

-
0
c
c
¥
c
!"
c
t:
c
o
. .,.,,, ''�"'"
dokumen
� BPS dan LPAD , ....

c
Q)
0..
u
@» persyaratan dan
melakukan
X
c pengujian verifikasi

-
0

%
0..
serta_autentikasi
)
I
Tidak lengkap/benar,
atau tidak
b Mengembalikan
permohonan

I terverifikasi/autentik
l � •
<
I

D
Mengisi dan

D
-x ········•.
0 menandatangani

D
F Formulir


0
Permintaan

:
J:I
Sertifikat Elektronik
Formulir dan
dokumen
persyaratan
BPS

Sertifikat
Elektronik
Bukti Penerbitan
Sertifikat
Elektronik

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 150 -

C. Prosedur Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu


KP2KP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan
menyampaikannya bersama dokumen persyaratan kepada Petugas
Pendaftaran KP2KP.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP:
a. meneliti Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan dokumen
persyaratan; dan
b. melakukan pengujian verifikasi dan autentikasi atas data Wajib Pajak.
3. Berdasarkan penelitian dan pengujian pada angka 2, Petugas Pendaftaran
KP2KP:
c. menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan lengkap dan benar, serta identitas
Wajib Pajak terverifikasi dan autentik; atau
d. mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap/benar dan/atau
identitas Wajib Pajak tidak terverifikasi atau tidak autentik.
4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan berkas permintaan Sertifikat
Elektronik kepada Petugas Khusus KP2KP.
5. Petugas Khusus KP2KP menindaklanjuti dengan:
a. meminta Wajib Pajak, wakil Warisan Belum Terbagi, pengurus, pimpinan
cabang, atau pejabat Instansi Pemerintah, untuk menyiapkan dan
mengetik secara langsung passphrase sebagai pengaman Sertifikat
Elektronik;
b. memberikan persetujuan atas permintaan Sertifikat Elektronik;
c. mengunduh Sertifikat Elektronik;
d. menyerahkan Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat
Elektronik melalui e-mail Wajib Pajak.
6. Petugas Khusus KP2KP menatausahakan berkas permintaan Sertifikat
Elektronik.
7. Proses Selesai.

C.2. Dokumen Input


1. Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik.
2. Dokumen persyaratan.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik diterbitkan paling lama
1 (satu) hari kerja terhitung setelah permohonan diterima lengkap serta dilakukan
pengujian verifikasi dan autentikasi.

C.4. Dokumen Output


1. Sertifikat Elektronik.
2. Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 151 -

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

0
:,
"'2
c Meminta WP Mengunduh
Menyerahkan SOP Tata Cara
s::
"'c0
-
%%
a
mengetik
passphrase

Memberikan
persetujuan
'
Sertifikat
Elektronik

Sertifikat Elektronik
dan Bukti Penerbitan
Sertifikat Elektronik

Penatausahaan

"my" ·O
'C

a.
¥
u �
a. Lengkap, benar,
¥ terverifikasi, autentik
c Menerbitkan
�co Meneliti formulir,
BPS dan LPAD ..
t
c dokumen
o
c
0
tl.
"'c0
@)- persyaratan dan
melakukan
pengujian verifikasi
2 serta autentikasi_ Mengembalikan
% Tidak lengkap/benar, permohonan
a
atau tidak
I tervenifikasi/autentik :
I
<
¢-

+ t
Mengisi dan
.¥ menandatangani .. ..

□□
c
«
a
Formulir
Permintaan
.2 BPS
Sertifikat Elektronik
+
3
Formulir dan
dokumen
persyaratan
Sertifikat Bukti Penerbitan
Elektronik Sertifikat
Elektronik

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 152 -

X. TATA CARA PENGUKUHAN PKP


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian pengukuhan PKP, baik
berdasarkan permohonan yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik atau tertulis,
maupun yang dilakukan secara jabatan.
A. Prosedur Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak atau proses
administrasi lainnya, maka tidak perlu membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Pengukuhan PKP, mengisi Formulir Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload
dokumen persyaratan, dan mengirimkan formulir permohonan dan dokumen
persyaratan secara online melalui Aplikasi Registrasi.
4. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan pengukuhan PKP pada
Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan PKP.
5. Petugas Pendaftaran meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan; dan/atau
c. kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan
pemenuhan kewajiban atas utang pajak, sesuai dengan PER-04.
6. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui
Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen
persyaratan lengkap dan benar; atau
b. menerbitkan Surat Pengembalian Permohonan dan menyampaikannya
kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap dan/atau tidak benar.
7. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, Petugas Pendaftaran:
a. dalam hal permohonan pengukuhan PKP diterima, Petugas Pendaftaran
memastikan pengukuhan PKP dilakukan sesuai batas waktu dan
menindaklanjuti dengan:
1) mencetak konsep SPPKP, untuk pengukuhan PKP yang dilakukan
sesuai batas waktu; atau
2) mencetak konsep SPPKP serta mencetak dan menandatangani Berita
Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu, untuk pengukuhan
PKP yang dilakukan melewati batas waktu;
atau
b. dalam hal permohonan pengukuhan PKP ditolak, Petugas Pendaftaran
mencetak konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep SPPKP;
b. konsep Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 153 -

9. Petugas Pendaftaran menatausahakan:


a. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
b. SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP, serta menyampaikannya
kepada Wajib Pajak.
10. Proses Selesai.

A.2. Dokumen Input


1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen persyaratan.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama
1 (satu) hari kerja setelah penerbitan BPE.

A.4. Dokumen Output


1. SPPKP.
2. Surat Penolakan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 154 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi

Meneliti dan menandatangani konsep


Surat Pengukuhan pK danlatau BA
Pengukuhan pK Melewati Batas
Waktu atau konsep Surat Penolakan
Pengukuhan PK

a
d

F
C
0
C Mencetak
e Mencetak
>- Konsep BA Mencetak Konsep
.!! Konsep Surat
m Pengukuhan Surat Penolakan
a Pengukuhan
PK Melewati Pengukuhan PKP
3C c
�co Batas Waktu
PKP
0
4 Lewat
""co waktu Diterima
2ID Melakukan
Q.
u Memantau Meneliti Menerbitkan BPE penelitian } }S SOP Tata Cara
co administrasi Dtolak
0 permohonan formulir, Belum lewat Penatausahaan
2
pengukuhan PK dokumen waktu
% Ookumen WP
0 pada Aplikasi pesyaratan, dan
Registrasi kepatuhan El
Lengkap

_
I
I

t
I
I
I
l
,

Memilih Sudah punya Memilih menu Upload


akun Surat BPE
menu Login Aplikasi Pengukuhan softcopy
Pengembahan
Aplikasi Registrasi PKP dan dokumen Perrnohonan Surat Pengukuhan PK
Registrasi mengisi formulir persyaratan atau Surat Penolakan
Pengukuhan PK
Membuat Akun
Aplikasi Registrasi

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 155 -

B. Prosedur Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP


B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dengan
lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen persyaratan
kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran melakukan penelitian status pengukuhan PKP dan:
a. menindaklanjuti permohonan, dalam hal Wajib Pajak belum dikukuhkan
sebagai PKP; atau
b. memberitahukan bahwa Wajib Pajak telah dikukuhkan sebagai PKP dan
mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal Wajib Pajak
sebelumnya telah dikukuhkan sebagai PKP.
3. Atas permohonan yang ditindaklanjuti sebagaimana dimaksud pada angka 2
huruf a, Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak dan dokumen persyaratan, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan.
4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan secara langsung, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
5. Petugas Pendaftaran melakukan penelitian administrasi atas pemenuhan
persyaratan pengukuhan PKP yaitu:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan; dan/atau
c. kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan
pemenuhan kewajiban atas utang pajak, sesuai dengan PER-04.
6. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, Petugas Pendaftaran:
a. dalam hal permohonan pengukuhan PKP diterima, Petugas Pendaftaran
memastikan pengukuhan PKP dilakukan sesuai batas waktu dan
menindaklanjuti dengan:
1) mencetak konsep SPPKP, untuk pengukuhan PKP yang dilakukan
sesuai batas waktu; atau
2) mencetak konsep SPPKP serta mencetak dan menandatangani Berita
Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu, untuk pengukuhan
PKP yang dilakukan melewati batas waktu;
atau

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 156 -

b. dalam hal permohonan pengukuhan PKP ditolak, Petugas Pendaftaran


mencetak konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep SPPKP;
b. konsep Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
b. SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP, serta menyampaikannya
kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input


1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen persyaratan.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama
1 (satu) hari kerja setelah penerbitan BPE.

B.4. Dokumen Output


1. SPPKP.
2. Surat Penolakan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 157 -

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

c
co
c
co
>-

0
0
Meneliti dan menandatangani konsep
Surat Pengukuhan PKP dan/atau BA
zw Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu atau konsep Surat Penolakan
G
m Pengukuhan PK
co l
0
d
¥

. X
�0
«
a
E
.±. A
/w
l
«
c Mencetak
to Mencetak


>- Konsep BA Mencetak Konsep
Konsep Surat
£a. Pengukuhan
pKp Melewati
Pengukuhan
Surat Penolakan
Pengukuhan PK
PKP
±
e
¥
e
�0
t
Batas Waktu
Lewat �tenma
�toc waktu

d
a
Lengkap
•-"I
Menerbitkan
BPS dan LPAD
l
j
Melakukan
penelitian .
.
X ;
i

SOP Tata Cara

?
Meneliti Meneliti administrasi Ditolak
Belum lewat

i@» status
pengukuhan
PKP
formulir dan
dokumen
pesyaratan
waktu
Penatausahaan
OokumenWP
[!]
[-O
Tidak Lengkap

I
l,' Bel�
I PKP •
I Mengembalikan
I
I
» X permohonan
I Sudah
I PKP
I
I
I
I •
;
I
I
I
<
I
-f
5
a

1
Mengisi dan
menandatangani
Formulir
D [J D
± Pengukuhan PKP
Formulir
BPS
Surat Pengukuhan
PKP atau Surat
Pengukuhan PKP Penolakan
dan dokumen Pengukuhan PKP
persyaratan

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 158 -

C. Prosedur Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP


C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dengan
lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen persyaratan
kepada Petugas Pendaftaran KP2KP.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan penelitian status pengukuhan PKP
dan:
a. menindaklanjuti permohonan, dalam hal Wajib Pajak belum dikukuhkan
sebagai PKP; atau
b. memberitahukan bahwa Wajib Pajak telah dikukuhkan sebagai PKP dan
mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal Wajib Pajak
sebelumnya telah dikukuhkan sebagai PKP.
3. Atas permohonan yang ditindaklanjuti sebagaimana dimaksud pada angka 2
huruf a, Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak dan dokumen persyaratan, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan.
4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) mengembalikan permohonan secara langsung, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
5. Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan penelitian administrasi atas
pemenuhan persyaratan pengukuhan PKP yaitu:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan; dan/atau
c. kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan
pemenuhan kewajiban atas utang pajak, sesuai dengan PER-04.
6. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, Petugas Pendaftaran:
a. dalam hal permohonan pengukuhan PKP diterima, Petugas Pendaftaran
KP2KP memastikan pengukuhan PKP dilakukan sesuai batas waktu dan
menindaklanjuti dengan:
1) mencetak konsep SPPKP, untuk pengukuhan PKP yang dilakukan
sesuai batas waktu; atau
2) mencetak konsep SPPKP serta mencetak dan menandatangani Berita
Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu, untuk pengukuhan
PKP yang dilakukan melewati batas waktu;
atau

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 159 -

b. dalam hal permohonan pengukuhan PKP ditolak, Petugas Pendaftaran


KP2KP mencetak konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
dan menyampaikannya kepada Kepala KP2KP.
7. Kepala KP2KP meneliti dan menandatangani:
a. konsep SPPKP;
b. konsep Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KP2KP.
8. Petugas Pendaftaran KP2KP menatausahakan:
1. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
2. SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP, serta menyampaikannya
kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input


1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen persyaratan.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama
1 (satu) hari kerja setelah penerbitan BPE.

C.4. Dokumen Output


1. SPPKP.
2. Surat Penolakan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 160 -

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

Meneliti dan menandatangani konsep


Surat Pengukuhan PKP dan/atau BA
Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu atau konsep Surat Penolakan
Pengukuhan PKP

a. Mencetak
¥ Mencetak
cu Konsep BA Mencetak Konsep
a Konsep Surat
¢ a Pengukuhan Surat Penolakan
Pengukuhan
¥ PKP Melewati Pengukuhan PK
CV
a Batas Waktu
PKP
¥
c Lewat
�co waktu Diterima
t Lengkap Melakukan
co Menerbitkan
o penelitian
c Meneliti Meneliti BPS dan LPAD SOP Tata Cara
0 administrasi Belum lewat Penyampaian
�co
0 status formulir dan


0
pengukuhan dokumen X waktu Dokumen pada
KP2KP
PKP
z Belum
Tidak
Lengkap
G
PKP
Mengembalikan
X permohonan
uiafl\
PKP

'
I
I

I
<
I

I
Mengisi dan
menandatangani
Formulir
Pengukuhan PKP
Formulir
[JBPS D
Surat Pengukuhan
pKP atau Surat
Penolakan
Pengukuhan PK
Pengukuhan PKp
dan dokumen
persyaratan

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 161 -

D. Prosedur Pengukuhan PKP secara Jabatan


D.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi
Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
2. Dalam hal pengukuhan PKP secara jabatan dilakukan melalui kegiatan
pemeriksaan:
a. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk
menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
b. Petugas Pemeriksa Pajak:
1) melakukan pemeriksaan sesuai Tata Cara Pemeriksaan;
2) membuat LHP;
3) mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pengukuhan
PKP, dalam hal LHP menyatakan Wajib Pajak memenuhi persyaratan
untuk dikukuhkan sebagai PKP; dan
4) menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.
c. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menandatangani LHP serta:
1) menyampaikan LHP beserta Formulir Permohonan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Pelayanan, dalam hal Wajib Pajak memenuhi persyaratan
untuk dikukuhkan sebagai PKP; atau
2) menyerahkan LHP kembali kepada Petugas Pemeriksa Pajak untuk
diarsipkan, dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan untuk
dikukuhkan sebagai PKP.
3. Dalam hal pengukuhan PKP secara jabatan dilakukan melalui kegiatan
penelitian administrasi:
a. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR dengan
memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, atau kompetensi
dan beban kerja AR yang ditunjuk.
b. AR menindaklanjuti dengan:
1) melakukan penelitian administrasi dalam rangka pengukuhan PKP
untuk memastikan identitas dan tempat kegiatan usaha Wajib Pajak;
2) membuat LHPt;
3) mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pengukuhan
PKP, dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi persyaratan
untuk dikukuhkan sebagai PKP;
4) menyampaikan LHPt dan Formulir Permohonan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
c. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt
serta:
1) menyampaikan LHPt beserta Formulir Permohonan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Pelayanan, dalam hal Wajib Pajak memenuhi persyaratan
untuk dikukuhkan sebagai PKP; atau
2) menyerahkan LHP kembali kepada AR untuk diarsipkan, dalam hal
Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan untuk dikukuhkan sebagai
PKP.
4. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
atau LHPt.
5. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti LHPt dengan:
a. merekam nomor LHP atau LHPt;
b. merekam data dalam Formulir Permohonan Pengukuhan PKP;

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 162 -

c. mencetak konsep SPPKP; dan


d. menyerahkan konsep SPPKP kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani SPPKP, serta menyerahkannya
kembali kepada Petugas Pendaftaran.
7. Petugas Pendaftaran menatausahakan SPPKP dan menyampaikannya kepada
Wajib Pajak.
8. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input


1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen persyaratan.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah LHP atau LHPt
diterima Kasi Pelayanan.

D.4. Dokumen Output


SPPKP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 163 -

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP secara Jabatan

Menugaskan untuk
memindaklanyut
data an/atau
informasi

'
Merugaskan untuk Meneliti dan
melakukan menandatangani
permeniksaan atau Laporan Hasd
peneltian Pemerksaan/
administrasi Pereltian

'
Menugaskan
Meneliti dan
Petugas
menandatangani
Pendattaran untuk
konsep Surat
menindalanjuti
Pengukuhan PKP
LHP/LHPt
d

pem���:::i:tau

penetian
administrasi dan
Memenuhi
:{
yarat
PKP
s
�:n�;��: m
Mengisi dan

PK

membuat Laporan Mengarsipkan


Hast Pemenksaan/ Laporan Has.d ]
,
""" Tak remeof Pememksaav "«_J
[
syarat PK Penelitian

c
'
I. {'.z SOP Tata Cara
Penatasahaar[

.
&
0
2
Penelitian dan
romo
Pengukuhan PKP
p/
"Pg"
onsep Surat
omen
l
we ["

&

D
Surat Pengukuthan
PK

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 164 -

E. Contoh Format Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

BERITA ACARA
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK MELEWATI BATAS WAKTU
NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) melewati batas waktu atas:
NPWP : ..................................... 7)
Nama : ..................................... 8)
Alamat : ..................................... 9)
Pengukuhan PKP melewati batas waktu dilakukan karena:10)
1. .......................................................
2. .......................................................
3. ..................................................dst.
Sesuai dengan ketentuan, Wajib Pajak tersebut dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal
.................11), bulan...............12), tahun………...13)
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Dibuat di..................................14)
Mengetahui,
Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP15), Petugas Pendaftaran,

...................................................16) …….........................................17)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 165 -

PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PENGUKUHAN PKP MELEWATI BATAS WAKTU

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati
Batas Waktu.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati
Batas Waktu.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak yang dikukuhkan sebagai PKP.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dikukuhkan sebagai PKP.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dikukuhkan sebagai PKP.
Angka 10 : Diisi dengan alasan dilakukannya pengukuhan PKP melewati batas waktu.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 12 : Diisi dengan bulan pengukuhan PKP.
Angka 13 : Diisi dengan tahun pengukuhan PKP.
Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati
Batas Waktu dibuat.
Angka 15 : Diisi dengan memilih salah satu, yaitu Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 166 -

XI. TATA CARA PERMINTAAN AKTIVASI AKUN PKP


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permintaan Aktivasi Akun PKP
yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik atau tertulis melalui Tempat Pelayanan
Terpadu KPP atau KP2KP.
A. Prosedur Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Permintaan Aktivasi Akun PKP, mengisi Formulir
Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak dengan lengkap dan benar,
serta mengirimkan formulir permohonan secara online melalui Aplikasi
Registrasi.
4. Petugas Pendaftaran memantau informasi Permintaan Aktivasi Akun PKP pada
Aplikasi Registrasi setiap hari kerja.
5. Petugas Pendaftaran meneliti Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha
Kena Pajak yang disampaikan melalui Aplikasi Registrasi, serta
menindaklanjuti dengan:
a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui
Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan telah diisi dengan
lengkap dan benar; atau
b. menerbitkan Surat Pengembalian Permohonan dan menyampaikannya
kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir
permohonan tidak diisi dengan lengkap/benar.
6. Petugas Pendaftaran mencetak permohonan yang telah diterbitkan BPE dan
menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP bagi
Petugas Penelitian Lapangan, dengan memperhatikan Assignment Wajib
Pajak, wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
8. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep surat tugas penelitian lapangan
dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
9. Kasi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian lapangan
dalam rangka Aktivasi Akun PKP, serta menyampaikannya kepada Kepala
Kantor.
10. Kepala Kantor menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas penelitian
lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyerahkannya kepada Kasi
Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan KPP menyerahkan surat tugas penelitian lapangan dalam
rangka Aktivasi Akun PKP kepada Petugas Penelitian Lapangan.
12. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan:
a. melakukan penelitian lapangan dalam rangka menguji kesesuaian
informasi yang tercantum dalam dokumen persyaratan Pengukuhan PKP
dan Permintaan Aktivasi Akun PKP, dengan keadaan yang sebenarnya;

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 167 -

b. memastikan PKP yang bersangkutan, wakil, salah satu pengurus, atau


pejabatnya harus berada di lokasi penelitian;
c. membuat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun
PKP, dan bersama dengan PKP menandatangani Berita Acara Penelitian
Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;
d. membuat LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;
e. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani LHPt Lapangan Dalam Rangka
Aktivasi Akun PKP, serta menugaskan Petugas Pendaftaran untuk
menindaklanjuti LHPt.
14. Berdasarkan LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP:
a. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa melakukan aktivasi Akun
PKP:
1) Petugas Pendaftaran meminta PKP datang langsung ke KPP dan
meminta Petugas Khusus untuk melakukan pengujian validitas
identitas PKP.
2) Petugas Khusus melakukan pengujian validitas identitas PKP dengan
cara:
a) mencocokkan foto PKP yang ditemui saat penelitian lapangan
dengan PKP yang datang melakukan aktivasi akun PKP;
b) memastikan validitas e-KTP asli yang ditunjukkan ke sistem
kependudukan nasional; dan
c) memastikan validitas dokumen asli yang harus ditunjukkan oleh
PKP dalam rangka aktivasi Akun PKP.
3) Berdasarkan hasil pengujian validitas identitas PKP, Petugas Khusus:
a) dalam hal identitas PKP valid:
(1) menerbitkan dan menyerahkan secara langsung kode aktivasi
kepada PKP, wakil, pengurus, atau pejabat dalam amplop
tertutup;
(2) mengirimkan password kepada PKP melalui alamat e-mail
PKP yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak; dan
(3) meminta PKP melakukan aktivasi akun PKP.
b) dalam hal identitas PKP tidak valid, Petugas Khusus meminta PKP
memenuhi ketentuan validitas identitas PKP sampai dengan valid.
b. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa mencabut pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
15. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP, serta menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
16. Petugas Pendaftaran menatausahakan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP
dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
17. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input


Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Aktivasi akun PKP atau pencabutan pengukuhan PKP dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah:

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 168 -

1. tanggal pengukuhan PKP, dalam hal permintaan aktivasi akun PKP


disampaikan bersamaan dengan permohonan pengukuhan PKP; atau
2. tanggal permintaan aktivasi akun PKP diterima yang tercantum dalam BPE,
dalam hal permintaan aktivasi akun PKP disampaikan tidak bersamaan dengan
permohonan pengukuhan PKP atau dikukuhkan PKP secara jabatan.

A.4. Dokumen Output


1. Kode aktivasi dan password.
2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 169 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Aplikasi Registrasi

Menyeuju dan
menandatangani
konsep Surat
Tugas

;
i2
s
Meugaskan
untuk membuat
onspsurat
tugas penetitian
lapangan
.
Meneliti dan
memaraf konsep
Surat Tugas
Meneliti
menandatangani dan
menugaskan petugas
pendaftaran untuk
menindaklaniuti LHPt


.e-
Meneliti dan

Pengukuhan pp

I •
Melak"ka"
pengupan
validitas
Tidal
Valid

X
Memm a un UK
memenuhi
ententuan
validitas
l
identitas
d
Valid
Me nerbitkan
kode aktivasi dan
mengirimkan
Memmta
pKp aktivasi
akur
k
0
Melakukan penelitian
% lapangan, membuat dan

'
menandatangami BA
Penelitian Lapagan dan
Laporan Hasil Penelitian
£

I Me"=••· �
konsep Surat
Tugas

• Lengap Menerbitkan
BPE I I
Mencetak konsep
Surat pencabutan I
$£ Memantau penaukthan pK SOP Tata Cara
Penatausaaar[_~"
c permohonan aktivasi
Akan pK pala
Mere/iti
formulir X Dokomen wP ] "J
l
g
Aplikasi Registrasi Meminta [+]
£
0

Tidal
Mengembal1kan
permohonan
PKPdatang
lanasunq
1
lengkap Akun

'\

-
l

Memhh
menu
Aplikasi
Registrasi
X

Blur puny.a
Sudah punya
akun

Membuat Akun
]Login Aplikasi]
"] Registrasr


1 j
]
Memih menu
errintaan
Aktivasi Aun
pKp dan mengisi
formulir
t Surat
Pengembatan
Permohonan
BPE Kode aktivast
an Password
D Surat
Pencabutan
Penguutan
p
Apllkasl Reglstrasl
al un

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
d
- 170 -

B. Prosedur Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak
dan menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima dan meneliti formulir permohonan, serta dalam
hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan yang
disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
b. dinyatakan belum lengkap:
1) mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
3. Petugas Pendaftaran mencetak permohonan yang telah diterbitkan BPS dan
menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP bagi
Petugas Penelitian Lapangan, dengan memperhatikan Assignment Wajib
Pajak, wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
5. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep surat tugas penelitian lapangan
dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian lapangan
dalam rangka Aktivasi Akun PKP, serta menyampaikannya kepada Kepala
Kantor.
7. Kepala Kantor menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas penelitian
lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyerahkannya kepada Kasi
Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan KPP menyerahkan surat tugas penelitian lapangan dalam
rangka Aktivasi Akun PKP kepada Petugas Penelitian Lapangan.
9. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan:
a. melakukan penelitian lapangan dalam rangka menguji kesesuaian
informasi yang tercantum dalam dokumen persyaratan Pengukuhan PKP
dan Permintaan Aktivasi Akun PKP, dengan keadaan yang sebenarnya;
b. memastikan PKP yang bersangkutan, wakil, salah satu pengurus, atau
pejabatnya harus berada di lokasi penelitian;
c. membuat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun
PKP, dan bersama dengan PKP menandatangani Berita Acara Penelitian
Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;
d. membuat LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP; dan
e. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani LHPt Lapangan Dalam Rangka
Aktivasi Akun PKP, serta menugaskan Petugas Pendaftaran untuk
menindaklanjuti LHPt.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 171 -

11. Berdasarkan LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP:


a. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa melakukan aktivasi Akun
PKP:
1) Petugas Pendaftaran meminta PKP datang langsung ke KPP dan
meminta Petugas Khusus untuk melakukan pengujian validitas
identitas PKP.
2) Petugas Khusus melakukan pengujian validitas identitas PKP dengan
cara:
a) mencocokkan foto PKP yang ditemui saat penelitian lapangan
dengan PKP yang datang melakukan aktivasi akun PKP; dan
b) memastikan validitas e-KTP asli yang ditunjukkan ke sistem
kependudukan nasional; dan
c) memastikan validitas dokumen asli yang harus ditunjukkan oleh
PKP dalam rangka aktivasi Akun PKP.
3) Berdasarkan hasil pengujian validitas identitas PKP, Petugas Khusus:
a) dalam hal identitas PKP valid:
(1) menerbitkan dan menyerahkan secara langsung kode aktivasi
kepada PKP, wakil, pengurus, atau pejabat dalam amplop
tertutup;
(2) mengirimkan password kepada PKP melalui alamat e-mail
PKP yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak; dan
(3) meminta PKP melakukan aktivasi akun PKP.
b) dalam hal identitas PKP tidak valid, Petugas Khusus meminta PKP
memenuhi ketentuan validitas identitas PKP sampai dengan valid.
b. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa mencabut pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
12. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP, serta menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
13. Petugas Pendaftaran menatausahakan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP
dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
14. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input


Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Aktivasi akun PKP atau pencabutan pengukuhan PKP dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah:
1. tanggal pengukuhan PKP, dalam hal permintaan aktivasi akun PKP
disampaikan bersamaan dengan permohonan pengukuhan PKP; atau
2. tanggal permintaan aktivasi akun PKP diterima yang tercantum dalam BPE,
dalam hal permintaan aktivasi akun PKP disampaikan tidak bersamaan dengan
permohonan pengukuhan PKP atau dikukuhkan PKP secara jabatan.

B.4. Dokumen Output


1. Kode aktivasi dan password.
2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 172 -

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

Menyetujui dan
menanatagani
konsep Surat
Tugas

l
a
$
Menugaskan
untuk membuat
konspsurat
tugas penelitan
Meneliti dan
menarafkonsp
Surat Tugas
Menelti,
menardatangami dan
menugaskan Petugas ]
Pendaftaran untuk
Meneliti dan

.±zz
Pengukuhan pKp
lapangan menindalanjyui L4Pt

J
Melak�kan
Tea
Vaid
nnemin1a uniu11
merenuhi
ententuan I
I zzz:
validitas

x
denttas

Vaid
renerbrtkan
kode aktivasi dan
menginimkan
Memmta
PK aktivasi
akun
;l-0
'
Melakukan penelitian
lapangan membuat dan
menandatargani BA f-

Penelitian Lapangan dan


Laporan Hasil Penelitian

Mencetak

I konsep Surat
Tugas

Lengap Menerb1tkan
BPS dan LPAD
l I
Mencetak konsep
Surat pencabutan
oenaukuhan PK
l SOP Tata Cara
Penatausahaan] _
c Menelit formulir
X ookomen "«J
we ;
+J
1
...,'
';' Mengembal1kan
'' permohonan

''

Mengisi dan
menandatangani
Formulir Aktivast
Akan pKP Foumuli Aktivas
Akan pKP
t BPS
t
Kode aktrvas
da PaSwOrd
D Surat
Pencabutan
pengukhan
PK

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 173 -

C. Prosedur Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu


KP2KP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak
dengan lengkap dan benar, dan menyerahkannya kepada Petugas
Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima dan meneliti formulir permohonan, serta dalam
hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan yang
disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
b. dinyatakan belum lengkap:
1) mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
3. Petugas Pendaftaran menyampaikan permohonan yang telah diterbitkan BPS
kepada Kepala KP2KP.
4. Kepala KP2KP menugaskan Pelaksana KP2KP untuk membuat konsep surat
tugas penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP bagi Petugas
Penelitian Lapangan KP2KP, dengan memperhatikan kompetensi dan beban
kerja pegawai yang ditunjuk.
5. Pelaksana KP2KP mencetak konsep surat tugas penelitian lapangan dalam
rangka Aktivasi Akun PKP dan menyampaikan kepada Kepala KP2KP.
6. Kepala KP2KP meneliti, menyetujui, dan menandatangani konsep surat tugas
penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP atas nama Kepala KPP,
serta menyerahkannya kepada Petugas Penelitian Lapangan KP2KP.
7. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan
KP2KP:
a. melakukan penelitian lapangan dalam rangka menguji kesesuaian
informasi yang tercantum dalam dokumen persyaratan Pengukuhan PKP
dan Permintaan Aktivasi Akun PKP, dengan keadaan yang sebenarnya;
b. memastikan PKP yang bersangkutan, wakil, salah satu pengurus, atau
pejabatnya harus berada di lokasi penelitian;
c. membuat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun
PKP, dan bersama dengan PKP menandatangani Berita Acara Penelitian
Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;
d. membuat LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP; dan
e. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
8. Kepala KP2KP meneliti dan menandatangani LHPt Lapangan Dalam Rangka
Aktivasi Akun PKP, serta menugaskan Petugas Pendaftaran KP2KP untuk
menindaklanjuti LHPt.
9. Berdasarkan LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP:

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 174 -

a. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa melakukan aktivasi Akun


PKP:
1) Petugas Pendaftaran KP2KP meminta PKP datang langsung ke
KP2KP dan meminta Petugas Khusus KP2KP untuk melakukan
pengujian validitas identitas PKP.
2) Petugas Khusus KP2KP melakukan pengujian validitas identitas PKP
dengan cara:
a) mencocokkan foto PKP yang ditemui saat penelitian lapangan
dengan PKP yang datang melakukan aktivasi akun PKP;
b) memastikan validitas e-KTP asli yang ditunjukkan ke sistem
kependudukan nasional; dan
c) memastikan validitas dokumen asli yang harus ditunjukkan oleh
PKP dalam rangka aktivasi Akun PKP.
3) Berdasarkan hasil pengujian validitas identitas PKP, Petugas Khusus
KP2KP:
a) dalam hal identitas PKP valid:
(1) menerbitkan dan menyerahkan secara langsung kode aktivasi
kepada PKP, wakil, pengurus, atau pejabat dalam amplop
tertutup;
(2) mengirimkan password kepada PKP melalui alamat e-mail
PKP yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak; dan
(3) meminta PKP melakukan aktivasi akun PKP.
b) dalam hal identitas PKP tidak valid, Petugas Khusus KP2KP
meminta PKP memenuhi ketentuan validitas identitas PKP sampai
dengan valid.
b. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa mencabut pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran KP2KP mencetak konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan KPP.
15. Kasi Pelayanan KPP meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP, serta menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
16. Petugas Pendaftaran menatausahakan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP
dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
10. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input


Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Aktivasi akun PKP atau pencabutan pengukuhan PKP dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah:
1. tanggal pengukuhan PKP, dalam hal permintaan aktivasi akun PKP
disampaikan bersamaan dengan permohonan pengukuhan PKP; atau
2. tanggal permintaan aktivasi akun PKP diterima yang tercantum dalam BPE,
dalam hal permintaan aktivasi akun PKP disampaikan tidak bersamaan dengan
permohonan pengukuhan PKP atau dikukuhkan PKP secara jabatan.

C.4. Dokumen Output


1. Kode aktivasi dan password.
2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 175 -

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

Aeneliti an
menanatangani
---D
;-------------------------- Surat Pencabutan
pengukuhan pK
''
''
'

SOP Tata Cara


penatausahaan

I Dokumen
(
0

Menugask.an Men liti Moeo,,,,. �

I
urtuk merbuat fefyeojut daf menanatangami dam
04$.epufat enandata9an% reogaskan Petugas
tugas peneittian onsep Surat endaftaran untu
lapangan Tugas memindaklariuti L4Pt

• '

J
% I

Melakukan
pengutan
vahdtas
dentitas
iota
Valid

X
M8m n a un,u"
eeneut
kententua

rep@rota
I
z vah+
ode aktivasi dan
mengma
Merninta
PK aktiva.sf
a.kun

a i
z% '
5 & 2 Melakukan penelitian
¢
ii
a
lapangan, mmbuat dan
menandatangami BA
Penelitian Lapagan dan
,t aporan Mast Penelitian

;� �
,t �
I-
Mencetak
konsep Surat

±3
,t
Tugas

l
e
;
ten9ap Menerb1tkan
BPS dan LPAD I I
MencelaK konsep
Surat pencabutan
penguuhan PK
I
c Meneliti forrulir
X
3
±
'i'
''
'' ,
Tidal
Mengembal,kan
perrnohonan I Ake,
Mem,nta
pp aatang
lanasuna
I

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
Mengisi dan
menandatangan
Formula Aktivast
Akun PK
D
f orrufir Aktiwas
Aken p
D D
Koe aktivat
dan Pas.w0O
-Surat
encabutan
Pengukuha
PK

d
- 176 -

D. Contoh Format Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun
PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

BERITA ACARA
PENELITIAN LAPANGAN DALAM RANGKA AKTIVASI AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan peneltian lapangan terhadap Pengusaha Kena Pajak:
NPWP : ...............................................7)
Nama : ...............................................8)
Alamat : ...............................................9)
berdasarkan Surat Tugas nomor ...................10) tanggal ..............11) sebagai tindak lanjut
Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak berdasarkan permohonan Nomor BPS:
………………12) tanggal …………… 13)
Hasil atas penelitian lapangan ini 14):
 Pengusaha Kena Pajak bersedia hadir ke KPP/KP2KP*) …..........15) untuk melakukan aktivasi
Akun Pengusaha Kena Pajak pada hari ................16), tanggal ...............17), bulan
.....................18), tahun .................. 19).
 Keberadaan tempat kegiatan usaha ditemukan/tidak ditemukan*).
 Pengurus berhasil/tidak berhasil*) ditemui.
 ………………………………………..**)
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Dibuat di.......................................20)
Petugas Peneliti, Pengusaha Kena Pajak,

..........................................21) .....................................................22)
.....................................................23)
*) coret yang tidak perlu
**) diisi dengan keterangan lain yang ditemukan

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 177 -

PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PENELITIAN LAPANGAN
DALAM RANGKA AKTIVASI AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi
Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam
Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam
Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam
Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam
Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP Pengusaha Kena Pajak yang dilakukan penelitian
lapangan.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan penelitian lapangan.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan penelitian lapangan.
Angka 10 : Diisi dengan nomor surat tugas penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal surat tugas penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan nomor BPS Permintaan Aktivasi Akun PKP.
Angka 13 : Diisi dengan tanggal BPS Permintaan Aktivasi Akun PKP.
Angka 14 : Centang sesuai hasil penelitian lapangan.
Angka 15 : Diisi dengan nama KPP/KP2KP yang menerbitkan Berita Acara Penelitian
Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 16 : Diisi dengan hari yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke
KPP/KP2KP dengan memperhatikan batas waktu aktivasi akun PKP.
Angka 17 : Diisi dengan tanggal yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke
KPP/KP2KP.
Angka 18 : Diisi dengan bulan yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke
KPP/KP2KP.
Angka 19 : Diisi dengan tahun yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke
KPP/KP2KP.
Angka 20 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam
Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak dibuat.
Angka 21 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.
Angka 22 : Diisi dengan nama dan tanda tangan PKP/wakil/pengurus/pejabat yang
ditemui.
Angka 23 : Diisi dengan jabatan PKP/wakil/pengurus/pejabat yang ditemui.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 178 -

E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun
Pengusaha Kena Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPANGAN


DALAM RANGKA AKTIVASI AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK


1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Permintaan Aktivasi Akun PKP dengan Nomor BPS: ………………10) tanggal …………… 11).
C. SURAT TUGAS DAN TUJUAN PENELITIAN
1. Nomor : …………………12)
2. Tanggal : …………………13)
3. Tujuan : …………………14)
D. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Data/Dokumen yang tersedia
………………………………….…15)
2. Kronologi Penelitian
………………………………….…16)
E. URAIAN HASIL PENELITIAN
1. Keberadaan PKP (Syarat Subjektif)
KONDISI PKP PADA SAAT PENELITIAN LAPANGAN
a. Pengusaha □ Orang Pribadi □Badan □ Instansi Pemerintah
b. Alamat17) □ Sesuai data KPP □ Tidak sesuai data KPP
c. Status Kepemilikan □ Milik Sendiri □ Sewa
Tempat Usaha
□ Sewa Kantor Virtual □ Lainnya
d. Kegiatan Usaha/KLU18) □ Sesuai data KPP □ Tidak sesuai data KPP
e. Status PKP □ Pusat □ Cabang
f. PKP ybs/ Pengurus19): □ Dapat di temui □ Tidak dapat ditemui

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 179 -

Nama …
NPWP ...
Jabatan ...
Alamat/Telepon …
e-mail …
2. Kegiatan PKP (Syarat Objektif)
a. Gambaran umum kegiatan usaha PKP
………………………20)
b. Gambaran umum harta yang digunakan untuk kegiatan usaha yang berada di lokasi
usaha pada saat penelitian lapangan.
………………………21)
c. Foto tempat/lokasi kegiatan usaha PKP
………………………22)
F. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
Setelah dilakukan penelitian lapangan antara kesesuaian dokumen pada saat pengukuhan PKP dengan
keadaan yang sebenarnya, dinyatakan bahwa aktivasi Akun PKP atas nama PKP tersebut di atas:

□ diterima
□ ditolak, dengan alasan ……………………… 23)

PKP/pengurus dapat hadir ke KPP pada tanggal ……………………24)


(wajib diisi dalam hal permohonan aktivasi Akun PKP diterima)

G. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…25)
....................., ……….............. 26)
Mengetahui,
Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP27), Petugas Pendaftaran,

...................................................28) …….........................................29)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 180 -

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPANGAN DALAM RANGKA


AKTIVASI AKUN PKP
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan nomor BPS permintaan aktivasi Akun PKP.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal BPS permintaan aktivasi Akun PKP.
Angka 12 : Diisi dengan nomor surat tugas penelitian.
Angka 13 : Diisi dengan tanggal surat tugas penelitian.
Angka 14 : Diisi dengan tujuan penerbitan surat tugas penelitian.
Angka 15 : Diisi dengan uraian informasi, data, keterangan, temuan, dokumen/bukti
pendukung yang diperoleh, pengujian yang telah dilakukan sesuai dengan
tujuan penelitian, dan lain-lain yang diperoleh selama penelitian lapangan
berlangsung dengan jelas.
Angka 16 : Diisi dengan kronologi penelitian lapangan secara urut, rinci, dan jelas
mengenai tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penerimaan
permohonan/surat usulan atau tanggal pelaksanaan visit lapangan,
pengecekan lapangan sesuai dengan urutan kejadian.
Angka 17 : Diisi dengan alamat yang sebenarnya dalam hal alamat tidak sesuai dengan
data KPP.
Angka 18 : Dalam hal kegiatan usaha tidak sesuai dengan data KPP, maka kegiatan
usaha yang ditemukan pada saat penelitian lapangan diuraikan dalam kolom
isian angka 2 huruf a.
Angka 19 : Diisi dengan detail PKP/wakil/pengurus/pejabat yang ditemui.
Angka 20 : Diisi dengan uraian gambaran umum kegiatan usaha Wajib Pajak.
Angka 21 : Diisi dengan uraian gambaran umum harta yang digunakan untuk kegiatan
usaha Wajib Pajak.
Angka 22 : Diisi dengan foto Wajib Pajak saat penelitian lapangan dan tempat/lokasi
kegiatan usaha Wajib Pajak.
Angka 23 : Diisi dengan alasan penolakan.
Angka 24 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun yang direncanakan
PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke KPP/KP2KP untuk melakukan aktivasi
akun PKP.
Angka 25 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,
termasuk surat permohonan, surat tugas penelitian, foto lokasi usaha, dll.
Angka 26 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 27 : Pilih salah satu, Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.
Angka 28 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.
Angka 29 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 181 -

F. Contoh Checklist Pemenuhan Persyaratan Permintaan Aktivasi Akun PKP

Pemenuhan Persyaratan Permintaan Aktivasi Akun PKP

Nama Wajib Pajak : ...........................................


NPWP : ...........................................
Tidak
No. Rincian Penelitian Memenuhi
Memenuhi
1. Asli KTP/Paspor/KITAS/KITAP
2. Asli Kartu Keluarga Pengurus
3. BPS/tanda terima pelaporan SPT Tahunan
4. Asli surat pengangkatan sebagai pengurus (PKP Badan)
5. Asli surat penunjukkan sebagai pimpinan cabang (PKP
Cabang)
6. Asli surat pengangkatan (PKP Instansi Pemerintah)
7. Asli akta atau dokumen pendirian kerja sama operasi (joint
operation) (PKP kerja sama operasi)
8. Dokumen pewarisan, ahli waris, pelaksana wasiat, atau pihak
yang mengurus (PKP Warisan Belum Terbagi)

...........................,………......................
Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP …………., Petugas Khusus,

............................................................. .............................................................

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
d
- 182 -

XII. TATA CARA PENONAKTIFAN SEMENTARA AKUN PKP


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penonaktifan sementara Akun PKP yang
dilakukan secara jabatan oleh KPP.
A. Penonaktifan Sementara Akun PKP
A.1. Prosedur
1. AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi Eksten melakukan penelitian administrasi
terhadap data dan/atau informasi terkait kewajiban pembayaran dan
pelaporan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dari PKP.
2. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi
Eksten membuat Surat Teguran dan mengirimkannya kepada PKP.
3. Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban dalam jangka waktu yang
ditentukan dalam Surat Teguran, AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi Eksten
membuat LHPt dan menyampaikannya kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi
Eksten.
4. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk
menindaklanjuti LHPt.
6. Pelaksana Seksi Pelayanan menindaklanjuti dengan:
a. merekam LHPt;
b. melakukan penonaktifan sementara Akun PKP;
c. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara Akun
Pengusaha Kena Pajak; dan
d. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara
Akun Pengusaha Kena Pajak kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena Pajak, serta
menyerahkannya kembali kepada Pelaksana Seksi Pelayanan.
8. Pelaksana Seksi Pelayanan menatausahakan dokumen Surat Pemberitahuan
Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena Pajak dan
menyampaikannya kepada PKP.
9. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input


LHPt Penonaktifan Sementara Akun PKP.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena
Pajak dilakukan segera setelah LHPt Penonaktifan Sementara Akun PKP diterima.

A.4. Dokumen Output


Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena Pajak.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 183 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penonaktifan Sementara Akun PKP

c .e
E
o a
e Z c
c
s
Meneliti dan
£5
- � =">c
2
3r a•ce
menandatangani
Laporan Hasil
penelitian
-
I9
« e
l
$=
c
2co

, Meneliti dan
«0 menandatangani
a_ Menugaskan untuk konsep Surat
z•
<I)
menindaklanjuti
LHPt
Pemberitahuan
Penonaktifan
ad
e co Sementara Akun
«
a «a PKP
£ 0
0 C l
c

e
e
%

.=]. £.
a
9 i
£
cg
¥ ; Melakukan SOP Tata Cara
'
Membuat LHPt

"
%8
@» penelitian
Surat
Penatausahaan
Dokumen \yp X
penonaktifan

«t
; administrasi terkait
kewajiban PKP
Teguran
G WP tidak
memenuh
sementara Akun
PK

kewapiban

z ,. Mencetak konsep
,.
<I)
0 c Surat SOP Tata Cara
c Merekam Melakukan

/-O
c Pemberitahuan Penatausahaan
��
0

£
Laporan Hasil b penonaktifan b Penonaktifan Dokumen /p
Peneltian Akun PKP
e
c Sementara Akun
G
a• PKP

-
Surat Teguran
D
Surat Pember tahuan
Penonaktfan
Sementara Akun PKP

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 184 -

B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penonaktifan Sementara Akun PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN


PENONAKTIFAN SEMENTARA AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…11)
D. HASIL PENELITIAN
Tidak
No. Rincian Penelitian12) Memenuhi
Memenuhi
1. PKP tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa
Pajak Pertambahan Nilai untuk 3 (tiga) Masa Pajak
berturut-turut.
2. PKP tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa
Pajak Pertambahan Nilai untuk 6 (enam) Masa Pajak
dalam periode 12 (dua belas) bulan.
3 PKP menyampaikan dokumen pendukung dalam
pengukuhan PKP namun tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya dan/atau dokumen yang dipalsukan.

Uraian Hasil Penelitian (bila ada):


……………………………………13)

E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS


Setelah dilakukan penelitian, dinyatakan bahwa Wajib Pajak atas nama tersebut di atas
dilakukan Penonaktifan Sementara Akun PKP; dengan alasan
………………………………………14)
F. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………………15)
................., ………...................16)
Mengetahui,
Kasi …………………….17), Account Representative,

....................................................18) …….........................................19)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 185 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENONAKTIFAN SEMENTARA
AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 12 : Pilih salah satu sesuai penelitian kriteria penonaktifan sementara akun PKP
dan beri tanda (√), memenuhi atau tidak memenuhi.
Angka 13 : Diisi dengan uraian hasil penelitian berdasarkan data-data dan informasi yang
ada.
Angka 14 : Diisi dengan simpulan dan usul Petugas, termasuk alasan penonaktifan
sementara akun PKP.
Angka 15 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,
termasuk surat teguran, dll.
Angka 16 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 17 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 186 -

XIII. TATA CARA PENYELESAIAN KLARIFIKASI TERHADAP PENONAKTIFAN


SEMENTARA AKUN PKP
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian klarifikasi terhadap penonaktifan
sementara akun PKP yang diajukan oleh Wajib Pajak secara tertulis ke KPP.
A. Prosedur Penyelesaian Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuat surat klarifikasi secara tertulis terhadap penonaktifan
sementara Akun PKP, yang ditandatangani dan disampaikan secara
langsung oleh:
a. Pengusaha yang bersangkutan, bagi PKP orang pribadi;
b. wakil Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi, bagi PKP Warisan Belum
Terbagi;
c. salah satu pengurus, bagi PKP berbentuk badan, bentuk usaha tetap,
atau Kerja Sama Operasi (KSO);
d. pimpinan cabang, bagi PKP Badan dengan status cabang;
e. pejabat, bagi Instansi Pemerintah,
kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran memastikan identitas PKP, menerima klarifikasi, dan
meneliti kelengkapan klarifikasi, serta menindaklanjuti dengan:
a. menerbitkan BPS, dalam hal surat klarifikasi dan dokumen pendukung
lengkap dan benar; atau
b. mengembalikan surat klarifikasi secara langsung kepada PKP, dalam hal
surat klarifikasi dan dokumen pendukung tidak lengkap dan/atau tidak
benar.
3. Atas surat klarifikasi yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran
mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan surat klarifikasi
dan surat klarifikasi kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan
surat klarifikasi dan surat klarifikasi kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi
Eksten sesuai dengan Assignment Wajib Pajak.
5. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR sesuai dengan
Assigment Wajib Pajak untuk melakukan penelitian administrasi.
6. AR menindaklanjuti dengan:
a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan:
1) pemenuhan kewajiban penyampaian SPT Masa PPN yang menjadi
kriteria penonaktifan sementara akun PKP;
2) pemenuhan kewajiban pelunasan atas sanksi administrasi dalam hal
terdapat pajak yang tidak atau kurang dibayar atas penyampaian
SPT Masa PPN yang menjadi kriteria penonaktifan sementara akun
PKP; dan/atau
3) dokumen persyaratan permohonan pengukuhan PKP telah sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya atau dokumen tidak dipalsukan;
b. membuat LHPt Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP;
dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
7. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 187 -

9. Berdasarkan LHPt Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP:


a. dalam hal LHPt menyatakan bahwa klarifikasi diterima, Petugas
Pendaftaran:
1) merekam nomor LHPt;
2) mengaktifkan kembali akun PKP;
3) membuat dan mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Akun PKP; dan
4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali
Akun PKP kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal LHPt menyatakan bahwa permohonan klarifikasi ditolak,
Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHPt;
2) melakukan pencabutan pengukuhan PKP dengan mencetak konsep
Surat Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
3) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP; atau
b. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP,
kemudian menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
11. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP; atau
b. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP,
dan menyampaikannya kepada PKP/Wajib Pajak.
12. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input


Surat klarifikasi secara tertulis terhadap penonaktifan sementara Akun PKP.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP atau Surat
Pencabutan Pengukuhan PKP dilakukan segera setelah penelitian administrasi
Klarifikasi Terhadap Pencabutan Pengukuhan PKP dilakukan.

A.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP; atau
2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 188 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penyelesaian Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP
=z
CM
c
25
• c
cu
c
a Menugaskan Meneliti dan
55
2
=
= untuk
menindaklanjuti
menandatangani
Laporan Hasil
& surat klarifikasi Penelitian
3 c
gm 0
A au
ro
Q.-
> a

z=
e
2
g w
c
Menugaskan Meneliti dan menandatangani konsep
"z
0 Menandatangani
NO penerusan
untuk Surat Pemberilahuan Pengaklifan

.•
.e

a
t

C
w
0
-"
c
0

e
..
surat klarifikasi
menindaklanjuti
LHPt
Kembali Akun PKP atau Surat

.
Pencabutan Pengukuhan PKP

t
c

t
e
a g
a z
$ w
£« c
3 Meneliti
¥ �
a elengkapan

0
dan membuat
z LHPt klarifikasi

0
0
9
«<t

Mencetak konsep
Mengaktifkan Surat
�c Mencetak Terima
c

a
»

�-···"�
konsep NO embali Akun Pemberitahuan
t Memastikan w Pengaktifan
c BPS penerusan PK SOP Tata Cara
2w identitas PK dan Merekam Kembali Akun PKp


0 @» meneliti
kelengkapan surat
;. . . .
surat klarifikasi
Laporan Hasil
Penelitian
X
Penatausahaan
OokumenWP ·O
Melakukan
G
l
0
0 klarifikasi Mengembalikan Mencetak konsep
pencabutan
ii0 'i'
permohonan
secara langsung Tolak
pengukuhan
Surat Pencabutan
Pengukuhan pKp
I lengkap PKP
I

<
I
I
I Surat Pembertahuan
•t
·D D •
Pengaktifan Kembali


2
Menyampaikan
surat klarifikasi
yang telat
ditandatangani
Akun PK atau Surat
Pencabutan
Pengukuhan PKP

5 Surat Klarifikasi BPS

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 189 -

B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Klarifikasi Terhadap Penonaktifan


Sementara Akun PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN


KLARIFIKASI TERHADAP PENONAKTIFAN SEMENTARA AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK


1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Klarifikasi Wajib Pajak Nomor BPS: …..……….10) tanggal …..……….11)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…12)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
Tidak
No. Rincian Penelitian13) Memenuhi
Memenuhi
A. Pemenuhan Kewajiban Pelaporan PKP
PKP telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai yang menjadi kriteria penonaktifan.
B. Pemenuhan Kewajiban Pembayaran PKP
1. PKP telah melakukan pembayaran Pajak dalam hal
terdapat Pajak yang tidak atau kurang dibayar sebelum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai yang menjadi kriteria penonaktifan
sementara.
2. PKP telah melakukan pembayaran atas sanksi
administrasi berupa denda sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang KUP dan/atau
sanksi administrasi berupa bunga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2a) Undang-Undang KUP
dalam hal terdapat Pajak yang tidak atau kurang dibayar
berdasarkan penyampaian Surat Pemberitahuan Masa
Pajak Pertambahan Nilai yang menjadi kriteria
penonaktifan sementara.
C. PKP menyampaikan dokumen pendukung dalam
pengukuhan PKP sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 190 -

Uraian Hasil Penelitian (bila ada):


……………………………………14)
E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
Setelah dilakukan penelitian terhadap Klarifikasi yang disampaikan oleh Wajib Pajak, dinyatakan bahwa
Klarifikasi Wajib Pajak atas nama tersebut di atas:
□ Diterima, dan selanjutnya dilakukan Pengaktifan Kembali Akun PKP;

□ Ditolak, dan selanjutnya dilakukan Pencabutan Pengukuhan PKP;


dengan alasan ……………………………………15)

F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………16)
................., ………...................17)
Mengetahui,
Kasi …………………….18), Account Representative,

....................................................19) …….........................................20)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 191 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN KLARIFIKASI TERHADAP PENONAKTIFAN SEMENTARA
AKUN PKP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan nomor BPS Surat Klarifikasi.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal BPS Surat Klarifikasi.
Angka 12 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penonaktifan
sementara Akun PKP, tanggal penerimaan surat klarifikasi, dll.
Angka 13 : Diisi dengan memilih salah satu sesuai hasil penelitian dengan memberi
tanda (√), yaitu memenuhi atau tidak memenuhi.
Angka 14 : Diisi dengan uraian hasil penelitian berdasarkan data-data dan informasi yang
ada.
Angka 15 : Diisi dengan simpulan dan usul Petugas, termasuk alasan dari simpulan
petugas.
Angka 16 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,
termasuk surat Klarifikasi Wajib Pajak, dll.
Angka 17 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 18 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 20 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 192 -

XIV. TATA CARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan pencabutan
pengukuhan PKP yang diajukan oleh Wajib Pajak baik melalui Aplikasi Registrasi maupun
Tempat Pelayanan Terpadu KPP, atas permohonan Wajib Pajak dan secara jabatan.
A. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Pencabutan Pengukuhan PKP, mengisi Formulir
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dengan lengkap dan benar,
melakukan upload dokumen pendukung, dan mengirimkan formulir
permohonan dan dokumen pendukung secara online melalui Aplikasi
Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran memantau informasi pencabutan pengukuhan PKP pada
Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan PKP.
6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPE, Petugas Pendaftaran mencetak
konsep nota dinas penerusan permohonan dan menyampaikannya kepada
Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menandatangani nota dinas penerusan permohonan dan
menyampaikannya bersama dengan permohonan PKP kepada Kasi
Pemeriksaan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan.
8. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk
menindaklanjuti permohonan pencabutan pengukuhan PKP sesuai dengan
Tata Cara Pemeriksaan.
9. Petugas Pemeriksa Pajak:
a. melakukan pemeriksaan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP
sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;
b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
c. menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.
10. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menyetujui LHP Pencabutan Pengukuhan PKP,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP.
12. Berdasarkan LHP Pencabutan Pengukuhan PKP:
a. dalam hal PKP memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP;
2) mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;
3) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Pencabutan
Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu kepada Kasi Pelayanan,
untuk permohonan yang penyelesaiannya melebihi batas waktu;
dan/atau

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 193 -

4) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dan/atau


konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal PKP tidak memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan
pengukuhan PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP; dan
2) mencetak konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP dan
menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;
b. konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
14. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
b. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP, dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
15. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input


1. Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP.
2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP dilakukan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal BPE/BPS
diterbitkan.

A.4. Dokumen Output


1. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.
2. Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 194 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi

z5 t Menugaskan Petugas
Meneliti dan I
2 Pemeriksa Pajak
« ' menyetujui LHP [

¢
untuk menindaklanjuti

4 '"
Meneliti dan menandatangani
%

l l
Menandatangani Surat Pencabutan
%
0 5co konsep ND Menugaskan Pelugas Pengukuhan PKP dan/atau BA
��q penerusan
Pendaftaran untuk
menindaklanjuti LH
Melewati Batas Waktu atau
permohonan Surat Penolakan Pencabutan
g2° Pengukuhan PK
4
A
ad
¢
«
a
e
e
c
1
0
Sop Tata Cara
E.

¢
&z Pemeriksaan

z go
0
(
!. i
¢

-
A X
Mencetak onsep
ND penerusan Mencetak Konsep
>E
- ' '
Mencetak
I '
�e
c SOP Tata Cara
permohonan Mencetak Konsep
BA Pencabutan Konsep Surat
"2ro Memantau I Pengukuhan PK
Melewati Batas «J>» Pencabutan
Pengukuhan
Surat Penolakan
Pencabutan
Pengukuhan PK
Penatausahaan
Dokumen WP
( ·-O
-
qd
0 permohonan
. Waktu PKP

H
Mencetak
ro
0 @» Pencabutan
Pengukuhan PK
berkas
Lewat
waktu �1lerima
7
permohonan ]
.
?
l
Merekam
pada Aplikasi
a
Reaistrasi Laporan +Hast p
emeriksaan
X - X
Belum lewat
Ditolak

i waktu
6
r

-f

«

cg

a.
:�
3
Me milih
menu
Aplikasi
Registrasi

Be
a un
- akun
�------------------------ -- -,

Membuat Akun
]
Login Aphikasi

Aphkas, Reg,stras,
Registrasi

Y
Memilih menu
Pencabutan
Pengukuhan
PK dan
mengisi formulir
b
.1
Upload softcopy
dokumen
pendukung
[J
BPE
D
Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP Surat
penolakan Pencabutan
Pengukuhan PK

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 195 -

B. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan


Terpadu KPP
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
dan menyerahkan formulir permohonan dan dokumen pendukung dengan
lengkap dan benar kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan hasil penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan yang
disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran mencetak
dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan pencabutan
pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menandatangani konsep nota dinas penerusan permohonan
dan menyampaikan nota dinas penerusan permohonan pencabutan
pengukuhan PKP beserta permohonan kepada Kasi Pemeriksaan untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan.
6. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk
menindaklanjuti permohonan pencabutan pengukuhan PKP sesuai dengan
Tata Cara Pemeriksaan.
7. Petugas Pemeriksa Pajak:
a. melakukan pemeriksaan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP
sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;
b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
c. menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.
8. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menyetujui LHP Pencabutan Pengukuhan PKP,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
9. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP.
10. Berdasarkan LHP Pencabutan Pengukuhan PKP:
a. dalam hal PKP memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP;
2) mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 196 -

3) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Pencabutan


Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu kepada Kasi Pelayanan,
untuk permohonan yang penyelesaiannya melebihi batas waktu;
dan/atau
4) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dan/atau
konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal PKP tidak memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan
pengukuhan PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP; dan
2) mencetak konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP dan
menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;
b. konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
12. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
d. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
e. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP, dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
13. Proses selesai.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 197 -

B.2. Dokumen Input


1. Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen pendukung.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP dilakukan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal BPS
diterbitkan.

B.4. Dokumen Output


1. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.
2. Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 198 -

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

Menugaskan Petugas
Pemeriksa Pajak [ Menelit1 dan ll-------
untuk menindaklanjuti r menyetujui LHP [

Meneliti dan menandatangant


Menandatangani Surat Pencabutan
Menugaskan Petugas Pengukuhan PKP dan/atau BA
konsep ND
penerusan Pendaftaran untuk Melewati Batas Waktu atau /--------
I menindaklanjuti LHP Surat Penolakan Pencabutan
permohonan
Penaukuhan PK

'
SOP Tata Cara
emeriksaan

9
£

z
A X
Mencetak konsep
ND penerusan Mencetak Konsep
-+ '
Mencetak
I de

permohonan l BA Pencabutan Konsep Surat


Mencetak Konsep SOP Tata Cara

Meneliti
Menerb1tkan
BPS dan LPAD l Pengukuhan PK
Melewati Batas
Waktu
4J>>» Pencabutan
Pengukuhan
PKP
Surat Penolakan
Pencabutan
Pengukuhan PK
Penatausahaan
DokumenWP
G ·O
formulir dan Lewat

'
waktu �iterima •
dokumen
Merekam l
)
Pen"ung
l
:
I
ngkap
Mengembaan
permohonan
I Laporan Hasil I
Pemeriksaan ]
X . X
Belum lewat
waktu
Ditolak

I
I
I

'<
'
Menglsi dan
menandatangani
Formulir
Permohonan
Pencabutan
Penaukuhan PK
t
Formuli Pencabutan
Pengukuhan PKP
dan dokumen
pendukung
DBPS 1
Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP / Surat
Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
d
- 199 -

C. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan


Terpadu KP2KP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP dan menyerahkan
formulir permohonan serta dokumen pendukung dengan lengkap dan benar
kepada Petugas Pendaftaran KP2KP.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran KP2KP:
a. melakukan upload dokumen pada Aplikasi Registrasi, menerbitkan BPS,
dan menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, dalam hal permohonan
lengkap dan benar; atau
b. mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak, dalam
hal permohonan tidak lengkap dan/atau tidak benar.
4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang
dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui
Aplikasi Registrasi ke KPP.
5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan pencabutan
pengukuhan PKP pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan
yang disampaikan ke KP2KP di Aplikasi Registrasi, dan mencetak permohonan
PKP.
6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran KPP
mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan
kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menandatangani konsep nota dinas penerusan permohonan
dan menyampaikan nota dinas penerusan permohonan pencabutan
pengukuhan PKP beserta permohonan kepada Kasi Pemeriksaan untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan.
8. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk
menindaklanjuti permohonan pencabutan pengukuhan PKP sesuai dengan
Tata Cara Pemeriksaan.
9. Petugas Pemeriksa Pajak:
a. melakukan pemeriksaan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP
sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;
b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
c. menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.
10. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menyetujui LHP Pencabutan Pengukuhan PKP,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP.
12. Berdasarkan LHP Pencabutan Pengukuhan PKP:
a. dalam hal PKP memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP;
2) mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;
3) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Pencabutan
Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu kepada Kasi Pelayanan,
untuk permohonan yang penyelesaiannya melebihi batas waktu;
dan/atau

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 200 -

4) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dan/atau


konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal PKP tidak memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan
pengukuhan PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP; dan
2) mencetak konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP dan
menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;
b. konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP,
d. serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
14. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
b. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP, dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
15. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input


1. Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen pendukung.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP dilakukan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal BPE/BPS
diterbitkan.

C.4. Dokumen Output


1. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.
2. Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 201 -

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

f Menugaskan Petugas
Pereriksa Pajak - I
Meneliti dan
meryetujur LP
I

s4 untuk menindaklarjuti [

e • Menenti dan menanatangani

l
Meoaodataogaol Surat Pencabutan
8&
s!
konsep ND
penerusan j Menugaskan Petugas
Pendaftaran untuk J Pengukuha PKP an/atau BA
Melewati Batas Wakta atau

.
d A
g4 permohonan menindaklanjuti LHP Surat penolakan encabutan
Penaukutan K

£ 1 ,
1
+
a
%
£.
:i
SOP Tata Cara
Pemeriksaan
(
I-
5
¢
x I
e
Mencetak konsep ]
ND penerusan
permohonan
ad
Mencetak Konsep Mencetak
Menetak Korsep

SOP Tata Cara

j Memantau I
BA encabutan
Pengukuhan PKp
Melewati Batas 4J>>
Konsep Surat
Pencabutan
engukuhan
Surat Penolakan
Pencabutan
Pengukuhan pKp
Penatausahaan
Dokumen WP
l -O
8:
4=
permohonan Waktu K

5
8:
Pencabutan
Pengukuhan PKp
pada Aphikasi
berk.as
permohonan
l Merekam
Laporan Has
]
X
Lewat
watt �1tef'lma

X
;
.,,
Reirstrasi Pemeriksaan ] Belurm lewat
waktu
Ditolak

'
'
' -----------------------------------�
'
Lengkap Mergurggah Meneruskan

H
c

a j
e

Meneliti formulir
dokuren pada
Apliasi
Registrasi
Menerbtkan
BPS ]· permohonan
melalui Aphikasf
Registrasi
"'
cu
a
"'
.
8:
9
EE dan dokumen
pendukung
X
Mengembalik.an
F i Tidal lengkap permohonan
'
'

D
k
[J
.

D
ad
Mengisi dan s.rn, e.=o,rum
4 menandatang ani
Pengukuhan PKP

4
Formulir
BPS
atau Surat Penolakan
encabutan
;;- Pencabutan
Pengukuhan pK
Formulir Pegukuha KP
3 Pencabutan
Penguuha PK
dan dokumen
pendukung

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
d
- 202 -

D. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan


D.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi
Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh
dengan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan.
2. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten menugaskan:
a. Petugas Pemeriksa Pajak untuk melakukan pemeriksaan; atau
b. AR untuk melakukan penelitian administrasi.
3. Dalam hal pencabutan pengukuhan PKP dilakukan dengan pemeriksaan,
Petugas Pemeriksa Pajak:
a. melakukan pemeriksaan dalam rangka pencabutan pengukuhan PKP
secara jabatan sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;
b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP;
c. mengisi dan menandatangani Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP,
apabila LHP menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan untuk
dilakukan pencabutan pengukuhan PKP; dan/atau
d. menyampaikan LHP dan/atau Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Pemeriksaan.
4. Dalam hal pencabutan pengukuhan PKP dilakukan dengan penelitian
administrasi, AR:
a. melakukan penelitian administrasi dalam rangka pencabutan pengukuhan
PKP secara jabatan;
b. membuat LHPt Pencabutan Pengukuhan PKP;
c. mengisi dan menandatangani Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP,
apabila LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan untuk
dilakukan pencabutan pengukuhan PKP; dan/atau
d. menyampaikan LHPt dan/atau Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Waskon II/III/IV.
5. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten meneliti dan
menandatangani LHP atau LHPt dan:
a. menyampaikan LHP atau LHPt dan/atau Formulir Pencabutan
Pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan, dalam hal LHP atau LHPt
menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan untuk dilakukan
pencabutan pengukuhan PKP; atau
b. menyerahkan kembali LHP atau LHPt kepada Petugas Pemeriksa Pajak
atau AR untuk diarsipkan, dalam hal LHP atau LHPt menyatakan Wajib
Pajak tidak memenuhi ketentuan untuk dilakukan pencabutan pengukuhan
PKP.
6. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
atau LHPt.
7. Petugas Pendaftaran:
a. merekam nomor LHP atau LHPt;
b. merekam data dalam Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP;
c. mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
d. menyerahkan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP kepada Kasi
Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 203 -

9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat


Pencabutan Pengukuhan PKP kepada Wajib Pajak.
10. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input


1. Penugasan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan.
2. Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama:
1. 6 (enam) bulan sejak tanggal penugasan pencabutan pengukuhan PKP secara
jabatan diterima Petugas Pemeriksa Pajak, dalam hal pencabutan pengukuhan
PKP dilakukan dengan pemeriksaan; atau
2. segera setelah tanggal penugasan pencabutan pengukuhan PKP secara
jabatan diterima AR, dalam hal pencabutan pengukuhan PKP dilakukan dengan
penelitian administrasi.

D.4. Dokumen Output


Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 204 -

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan

Menugaskan untuk
memindaklanyut
data an/atau
informasi

'
Merugaskan untuk Merelti dan
melakukan menandatang.an
permeniksaan atau Laporan Hasi
peneltian Pemeriksaan
administrasi Penelitian

'
Menugaskan Meneliti dan
Petugas menardatangani
Pendattaran untuk onsep Surat
menindalanjuti Pencabutan
LHP/LHPt Pengukuhan PKP
d

Memenuhi Mergisi dan


' menandatangant

+.
krteria
Melakukan Formulir
pemeriksaan atau Pencabutan
peneltian Pengukuhan PK
administrasi dan
membuat Laporan Mergarsipkan

·-O
Has4 emenksaan/ Laporan Hasil
Peneltian Pererksaan/
kiteria Peneltian

I. '
Merekam
Laporan Hasl
Mencetak
konsep Surat
SOP Tata Cara
Penatausahaan Lt-\
.
&
0
2
Pemenksaan/
Peneltian
] Pencabutan
Pengukuban
PKP
Doker
G
we 1'
&

7
Surat Pencabutan
Pengukuhan PK

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 205 -

E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pencabutan Pengukuhan PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN


PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…11)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
………………………………….…12)
E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
………………………………….…13)
F. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…14)
................., ………...................15)
Mengetahui,
Kasi …………………….16), Account Representative,

....................................................17) …….........................................18)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 206 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan jalannya penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai tahap-
tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 13 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas.
Angka 14 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan.
Angka 15 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 16 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 207 -

F. Contoh Format Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

BERITA ACARA
PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK MELEWATI BATAS WAKTU
NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan Pencabutan Pengukuhan PKP melewati batas waktu atas:
NPWP : ............................................... 7)
Nama : ............................................... 8)
Alamat : ............................................... 9)
Pencabutan Pengukuhan PKP melewati batas waktu dilakukan karena:10)
1. ....................................................................
2. ....................................................................
3. ...............................................................dst.
Sesuai dengan ketentuan, Pencabutan Pengukuhan PKP berlaku sejak tanggal
...............11), bulan .....................12), tahun .................. 13)
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Dibuat di..................................14)
Mengetahui,
Kasi Pelayanan, Petugas Pendaftaran,

...................................................15) …….........................................16)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 208 -

PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
MELEWATI BATAS WAKTU

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak Melewati Batas Waktu.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 10 : Diisi dengan alasan dilakukannya pencabutan pengukuhan PKP melewati
batas waktu.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 12 : Diisi dengan bulan dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 13 : Diisi dengan tahun dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu dibuat.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 209 -

XV. TATA CARA PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP


Prosedur operasi ini menguraikan tata cara pembatalan pencabutan pengukuhan PKP yang
dilakukan dengan penelitian administrasi berdasarkan klarifikasi yang disampaikan Wajib
Pajak atau secara jabatan oleh KPP.
A. Prosedur Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP Berdasarkan Klarifikasi PKP
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuat surat klarifikasi secara tertulis terhadap pencabutan
pengukuhan PKP, yang ditandatangani dan disampaikan secara langsung oleh:
a. Pengusaha yang bersangkutan, bagi PKP orang pribadi;
b. wakil Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi, bagi PKP Warisan Belum
Terbagi;
c. salah satu pengurus, bagi PKP berbentuk badan, bentuk usaha tetap, atau
Kerja Sama Operasi (KSO);
d. pimpinan cabang, bagi PKP Badan dengan status cabang; atau
e. pejabat, bagi Instansi Pemerintah,
kepada Petugas Pendaftaran pada KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
2. Petugas Pendaftaran menerima klarifikasi dan dokumen pendukung,
sepanjang:
a. klarifikasi diajukan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat
Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
b. klarifikasi dilampiri dokumen pendukung yang menyatakan bahwa PKP
masih memenuhi ketentuan sebagai PKP.
3. Petugas Pendaftaran memastikan identitas Wajib Pajak, menerima klarifikasi,
dan meneliti kelengkapan klarifikasi, serta menindaklanjuti dengan:
a. menerbitkan BPS, dalam hal surat klarifikasi dan dokumen pendukung
lengkap dan benar; atau
b. mengembalikan surat klarifikasi secara langsung kepada Wajib Pajak,
dalam hal surat klarifikasi dan dokumen pendukung tidak lengkap dan/atau
tidak benar.
4. Atas surat klarifikasi yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran
mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan surat klarifikasi
dan surat klarifikasi beserta dokumen pendukungnya kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menandatangani nota dinas penerusan surat klarifikasi, dan
menyampaikan nota dinas beserta surat klarifikasi kepada Kasi Waskon II/III/IV
atau Kasi Eksten sesuai dengan Assignment Wajib Pajak.
6. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR sesuai dengan
Assignment Wajib Pajak untuk melakukan penelitian administrasi atas
klarifikasi terhadap pencabutan pengukuhan PKP.
7. AR menindaklanjuti dengan:
a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan bahwa WP masih
memenuhi kriteria sebagai PKP;
b. membuat LHPt Klarifikasi Terhadap Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
8. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt, serta
menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
9. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
10. Berdasarkan LHPt Klarifikasi Terhadap Pencabutan Pengukuhan PKP:

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 210 -

a. dalam hal LHPt menyatakan bahwa klarifikasi diterima, Petugas


Pendaftaran:
1) merekam nomor LHPt;
2) membuat dan mencetak konsep Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP;
3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP; dan
4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP dan konsep Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal LHPt menyatakan bahwa klarifikasi ditolak, Petugas
Pendaftaran:
1) merekam nomor LHPt;
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP;
b. konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP;
dan/atau
c. konsep Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP,
kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
12. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP; dan/atau
b. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP atau
Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan
PKP, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
13. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input


Surat klarifikasi secara tertulis terhadap pencabutan pengukuhan PKP.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP atau
Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP
dilakukan segera setelah hasil penelitian administrasi diterima.

A.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP atau
2. Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 211 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP Berdasarkan Klarifikasi PKP

=E %
C .e
o
3 %
c 47
Menugaskan Meneliti dan
;:: "' 3"
&
untuk menandatanganl
; �•
9 « e
a
c

c
menindaklanjuti
surat klarifikasi
Laporan Hasil
penelitian
•> o A

£=
c
co
±
a
,.
Menugaskan
Meneliti dan menandatangani konsep
Surat Pemberitahuan dan BA
a Menandatangani
untuk Pembatalan Pencabutan Pengukuhan

.
ND penerusan
a
e
j surat klanifkasi
menindaklanjuti
LHPt
PKP atau Surat Pemberitahuan
Penolakan Pembatalan Pencabutan
00
Pengukuhan PK
F 7
0
C
•t •
< A
C

! �.,,� y
£to
c
$ Meneliti
< 9 kelengkapan
o
cl! dan membuat
LHPt klarifikasi
5
8
<

Mencetak konsep Surat


c
� Mencetak
konsep ND
Terima
Pemberitahuan dan BA
e w Pembatalan Pencabutan

�-"·'"�
t
0
Memastikan BPS penerusan SOP Tata Cara
identitas PKP dan Merekam Pengukuhan PKP
P

0
00
@» meneliti
kelengkapan surat
:, . . .
surat klarifikasi
Laporan Hasil
Penelitian
X X
Penatausahaan
Dokumen WP +O
5 ,,.
klarifikasi Mengembalikan
permohonan
Mencetak konsep Surat
Pemberitahuan Penolakan J
% Pembatalan Pencabutan

�--�-u
0
I lengkap secara langsung Tolak
Pengukuhan PKp
I

K
I
I
1
�e
.
·a;-
c
:;-
3
Menyampaikan
surat klarifikasi
yang telah
dirtandatangani L
Surat Klarifikasi
[JBPS
dan BA Pembatalan
Pencabutan
Pengukuhan PKP atau
Surat Pemberitahuan
Penolakan Pembatalan
Pencabutan
Pengukuhan PK

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 212 -

A.6. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Klarifikasi Terhadap Pencabutan


Pengukuhan PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN


KLARIFIKASI TERHADAP PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK


1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Klarifikasi Wajib Pajak Nomor BPS: …..……….10) tanggal …..……….11)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…12)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
………………………………….…13)
E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
Setelah dilakukan penelitian terhadap Klarifikasi yang disampaikan oleh Wajib Pajak, dinyatakan bahwa
Klarifikasi Wajib Pajak atas nama tersebut di atas:
□ Diterima, dan selanjutnya diterbitkan Surat Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP;
□ Ditolak; dan selanjutnya diterbitkan Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP
dengan alasan ……………………………………14)

F. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…15)
................., ………...................16)
Mengetahui,
Kasi …………………….17), Account Representative,

....................................................18) …….........................................19)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 213 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN KLARIFIKASI TERHADAP PENCABUTAN PENGUKUHAN
PKP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan nomor BPS surat klarifikasi.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal BPS surat klarifikasi.
Angka 12 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal Surat Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, tanggal penerimaan surat klarifikasi,
dan lain-lain.
Angka 13 : Diisi dengan uraian hasil penelitian berdasarkan data-data dan informasi yang
ada.
Angka 14 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas, termasuk alasan dari simpulan
petugas.
Angka 15 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,
termasuk surat klarifikasi Wajib Pajak, dan lain-lain.
Angka 16 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 17 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 214 -

B. Prosedur Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan


B.1. Prosedur Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk
menindaklanjuti data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa Wajib Pajak
yang telah diterbitkan Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
masih memenuhi ketentuan sebagai PKP.
2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV
atau AR Seksi Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang
menunjukkan bahwa Wajib Pajak yang telah diterbitkan Surat Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak masih memenuhi ketentuan sebagai PKP.
3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten:
a. melakukan penelitian administrasi dan melakukan konfirmasi lapangan
untuk memastikan kebenaran data dan/atau informasi;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
5. Berdasarkan LHPt, dalam hal:
a. Wajib Pajak masih memenuhi ketentuan sebagai PKP pada saat diterbitkan
Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Petugas
Pendaftaran:
1) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
2) mencetak dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak; dan
3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan konsep Berita Acara
Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kepada
Kasi Pelayanan.
b. Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagai PKP pada saat diterbitkan
Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Petugas
Pendaftaran mengarsipkan LHPt. Jika ingin dikukuhkan kembali sebagai
PKP, dapat dilakukan berdasarkan permohonan atau secara jabatan
melalui prosedur pengukuhan PKP.
6. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta menyerahkannya
kepada Petugas Pendaftaran; dan
b. meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta menyerahkannya
kepada Kepala Kantor.
7. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta menyerahkannya
kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kepada Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak; dan/atau

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 215 -

b. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha


Kena Pajak kepada PKP dan menyampaikannya kepada PKP.
10. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input


Penugasan Kepala Kantor dalam rangka pembatalan pencabutan pengukuhan
PKP.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP
dilakukan segera setelah hasil penelitian administrasi diterima, dengan
pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

B.4. Dokumen Output


1. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak.
2. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 216 -

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP

3 Menugaskan untuk Menehit dan

{@- menindalaryuti
data dan/atau
iformast
menandatangani konsep
A embatalan
Pencabutan Pengukuhan
2 PKP

£
5@
e
[2:s Menugaskan untuk Menelili dan
ii relakukan menardatangani
'-
=+ 6
id
2
t
penelitian
administrasi
Laporan Hasil
Peneltian
8

d
2 •
ad
t e
a
a
0
c i
E 5 Menugaskar
Meneliti dan
t
c z Petugas
menandatanganikonsep

=
t Surat embertauan
Pendaftaran untuk

& i menindaklarjuti
1Hp;
dan BA embatalan
Pencabutan Pengukuhan

5
l!t
£z PKP

§I
�i
8! I Meoel1U daa =masUkaa
kebenaran data danlatau
informasi serta membuat
Laporan Hasit enelitian
l-
E
e
$
,l'
i

Melakukan
perubahan status
WP menjadi NE
-
Tidak seharusnya
dicabut

·8 ·O
Melakukan
pembatalan
pencabutan
pengukuhan
pK
Mencetak konsep Surat
emberitahuan dan BA
embatalan encabutan
Pengukuhan pK .
SOP Tata Cara
r

I Pencabutan
sudah benar
Mengarsipkan
Laporan Hasil
Penelitian
enatausahaan
DokumenWP
[!] ·O

-
4
a

=
D
Surat Pemberitahuan
Pembatatan
encabutan
Pengukuhan pp

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 217 -

C. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pembatalan Pencabutan Pengukuhan


Pengusaha Kena Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN


PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK


1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…11)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
………………………………….…12)
E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
Setelah dilakukan penelitian, dinyatakan bahwa Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atas
Wajib Pajak di atas dibatalkan dengan alasan …………….13).
F. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…14)
.................,………...................15)
Mengetahui,
Kasi …………………….16), Petugas Peneliti,

....................................................17) …….........................................18)

Menyetujui,
Kepala Kantor,

....................................................19)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 218 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN
PENGUSAHA KENA PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal Pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal pencabutan
pengukuhan PKP, alasan pencabutan pengukuhan PKP, dan sumber data
yang diperoleh terkait pembatalan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 12 : Diisi dengan uraian informasi, data, keterangan, temuan, dokumen/bukti
pendukung yang diperoleh, pengujian yang telah dilakukan, dan lain-lain yang
diperoleh.
Angka 13 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas, termasuk alasan pembatalan
pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 14 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan sebagai
pendukung dalam penelitian, dll
Angka 15 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 16 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan petugas peneliti.
Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 219 -

D. Contoh Format Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha


Kena Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

BERITA ACARA PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK


NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
berdasarkan Laporan Hasil Penelitian nomor ……………7) tanggal………………8), telah dilakukan
Pembatalan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP nomor ........................9)
tanggal.......................... 10) atas Wajib Pajak:
NPWP : ..................................................... 11)
Nama : ..................................................... 12)
Alamat : .................................................... 13),
14)
dengan alasan:
1. ………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………...dst.
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Dibuat di.......................................15)
Mengetahui
Kasi Pelayanan, Petugas Pendaftaran,

..........................................16) ..........................................17)
Menyetujui
Kepala Kantor,

..........................................18)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 220 -

PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Berita Acara Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 7 : Diisi dengan nomor LHPt dalam rangka pembatalan pencabutan pengukuhan
PKP.
Angka 8 : Diisi dengan tanggal LHPt dalam rangka pembatalan pencabutan pengukuhan
PKP.
Angka 9 : Diisi dengan nomor Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 10 : Diisi dengan tanggal Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 11 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pembatalan pencabutan pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak.
Angka 12 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan pencabutan
pengukuhan PKP.
Angka 13 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan pencabutan
Pengukuhan PKP.
Angka 14 : Diisi dengan alasan pembatalan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 15 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dibuat.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 221 -

XVI. TATA CARA PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WAJIB
PAJAK
Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian penetapan tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak, dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak yang berada pada wilayah kerja KPP yang berbeda dalam satu atau
lebih wilayah kerja Kanwil DJP.
A. Prosedur Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak
A.1. Prosedur
1. Kepala KPP menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk
membuat usulan penetapan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib
Pajak, berdasarkan data dan/atau informasi yang menunjukkan tempat tinggal
atau tempat kedudukan Wajib Pajak berada di 2 (dua) atau lebih wilayah KPP
dan tidak dapat ditentukan sesuai keadaan sebenarnya.
2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV
atau AR Seksi Eksten untuk melakukan penelitian dan membuat usulan
penetapan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak.
3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten melakukan penelitian dan
membuat konsep Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan
Wajib Pajak, serta menyampaikan usulan kepada Kasi Waskon II/III/IV atau
Kasi Eksten.
4. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan memaraf konsep Usulan
Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak, serta
menyampaikannya kepada Kepala KPP.
5. Kepala KPP meneliti dan menandatangani konsep Usulan Penetapan Tempat
Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak, serta menyampaikannya
kepada:
a. Kepala Kanwil DJP, dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak berada pada 2 (dua) atau lebih wilayah kerja KPP namun
masih dalam satu wilayah kerja Kanwil DJP; atau
b. Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian, dalam hal tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak berada pada 2 (dua) atau lebih wilayah kerja KPP
namun dalam wilayah kerja Kanwil DJP yang berbeda.
6. Kepala Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian menerima dan
mendisposisi Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan
Wajib Pajak kepada Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian
atau Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pendataan.
7. Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit
Pendataan menerima dan mendisposisi Usulan Penetapan Tempat Tinggal
atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak kepada Kasi Bimbingan Pendaftaran
atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan.
8. Kasi Bimbingan Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan
menugaskan Pelaksana Seksi Bimbingan Pendaftaran atau Pelaksana Seksi
Teknis Pendataan dan Pemetaan untuk menindaklanjuti Usulan Penetapan
Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
9. Pelaksana Seksi Bimbingan Pendaftaran atau Pelaksana Seksi Teknis
Pendataan dan Pemetaan menindaklanjuti usulan dengan:
a. melakukan penelitian terhadap Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau
Tempat Kedudukan Wajib Pajak dan berkoordinasi dengan pihak terkait
dalam menentukan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak;

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 222 -

b. membuat LHPt; dan


c. membuat konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak dan menyampaikannya kepada Kasi Bimbingan
Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan.
10. Kasi Bimbingan Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan:
a. meneliti dan menandatangani LHPt;
b. meneliti dan memaraf konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau
Tempat Kedudukan Wajib Pajak,
dan menyampaikannya kepada Kepala Bidang Pendaftaran,
Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit Pendataan.
11. Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit
Pendataan:
a. meneliti dan menandatangani LHPt; dan
b. meneliti dan memaraf konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau
Tempat Kedudukan Wajib Pajak, serta menyampaikannya kepada Kepala
Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian.
12. Kepala Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian meneliti dan
menandatangani konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak, serta menyerahkannya kepada Kepala Kantor terkait.
13. Kepala Kantor menindaklanjuti dengan prosedur Pemindahan Tempat Wajib
Pajak Terdaftar secara jabatan, dalam hal Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak mengakibatkan pemindahan tempat Wajib Pajak
terdaftar di KPP lain.
14. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input


1. Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak;
2. LHPt Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak
dilakukan segera setelah Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak diterima.
A.4. Dokumen Output
Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 223 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan
Wajib Pajak

Menerima dan
Meneliti dan
� mendisposisi
� �
� usu Ian
menandatangan
surat
6 Penetapan
4) A
c
,!! dw
,!! c Meneliti, memaraf
z 0
e
c
+ Menugaskan untuk surat dan

c
"
a. 0
e
«
0 menindaklanjuti menandatangani
{ LHPt
,£!
'iii A
£ c d
"''iiic =-
e
DC Meneliti, memaraf
$g5
et "ii
Menugaskan untuk surat dan

•w E
-- 7

¥ E ~
menindaklanjuti menandatangani
LHPt

5 0 A

c
' "
IeIaKuKan
c penelitian,
c Menyerahkan
2co koordinasi, dan
kepada Kepala
membuat LHPt
z beserta konsep
Kantor terkait
Surat Penetapan T
'
5e Menerima dan

,-�
Meneliti dan
¥
0
mendisposisi
� menandatangani �
0 usulan
7% surat
0. Penetapan
d
¥
4 '

a Meneliti, memaraf
u
a
-,
0
u
Menugaskan untuk surat dan
0 5 menindaklanjuti menandatangani
e LHPt
£ ¥
c
>,
c A '
3� c
¢ e % '

9C gE Meneliti, memaraf
c 3£ Menugaskan untuk surat dan
E m
¢
cg menindaklanjuti menandatangani
- d LHPt
%
¥
,, A
,I, '
Melakukan
2

o--r--------�------- ___ ,
penelitian, Menyerahkan
£
0
koordinasi, dan
membuat LHPt
kepada Kepala
Kantor terkait
a
" beserta konsep
Surat Penetapan
I
I
I
I

-----------------------------------, I I
I
I
'CJ
Dalam satu I
I
? Menugaskan untuk Meneliti dan
wilay ah kanwil I SOP Tata Cara
Pemindahan Tempat
. ·O
0 I
¥
e @» menindaklanjuti
data dan/atau
menandatangani
konsep usulan X ' Wajib Pajak Terdaftar
secara jabatan

¥
"'
0.
d
informasi penetapan Lebih dari satu
wilayah kanwil G
"'«
¢

a =%
-u i
c 5a
c e t
0 � C Menugaskan untuk
£ d t
Meneliti dan
¢
>,
3g5 melakukan
memaraf konsep
%
a
¢
ti%
25¢
penelitian
administrasi
usulan penetapan
� 7 A
9£ ge

¢
&2
¥

g
z3"" Melakukan
••
83
penelitian dan
membuat usulan
< 9a
ID
penetapan
0r

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 224 -

B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN


PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WAJIB PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK


1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)
5. Kode KLU : ...........................................7)
B. DASAR PENELITIAN
………………………………….…8)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…9)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
……………………………………10)
E. SIMPULAN
……………………………………11)
F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………12)
................., ………...................13)
Mengetahui,
Kasi …………………….14), Petugas Peneliti,

....................................................15) …….........................................16)

Menyetujuii,
Kabid/Kasubdit …………………17),

....................................................18)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 225 -

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT
KEDUDUKAN WAJIB PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang
diteliti.
Angka 8 : Diisi dengan dasar penelitian Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak.
Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 14 : Diisi dengan Kasi Bimbingan Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan
Pemetaan.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Kasi Bimbingan Pendaftaran atau
Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.
Angka 17 : Diisi dengan Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian atau
Kasubdit Pendataan
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Bidang Pendaftaran,
Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit Pendataan

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 226 -

C. Contoh Format Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib
Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

Nomor : ......................................... 2) ....................,.......................3)


Sifat : Sangat Segera
Hal : Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak

Yth. Kepala KPP …………….4)


di .......................................... 5)

Berdasarkan Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak
dari KPP …..6) serta mempertimbangkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
04/PJ/2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi Nomor Pokok Wajib Pajak,
Sertifikat Elektronik, dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan berdasarkan data dan/atau
informasi yang kami miliki, dengan ini kami menetapkan Wajib Pajak sebagai berikut:

NPWP : .......................................... 7)
Nama : .......................................... 8)

bahwa tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak beralamat di .............................9) yang
merupakan wilayah kerja KPP .............................10)
Demikian disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti.

Direktur/Kepala Kantor,

…….........................................111)

Tembusan:
…………………..12)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 227 -

PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WAJIB PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan
Wajib Pajak.
Angka 3 : Diisi dengan kota tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan Surat
Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
Angka 4 : Diisi dengan KPP yang menyampaikan Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau
Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
Angka 5 : Diisi dengan alamat KPP yang menyampaikan Usulan Penetapan Tempat
Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
Angka 6 : Diisi dengan KPP yang menyampaikan Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau
Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP dari Wajib Pajak yang diusulkan dilakukan penetapan
tempat tinggal atau tempat kedudukan.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diusulkan dilakukan penetapan tempat
tinggal atau tempat kedudukan.
Angka 9 : Diisi dengan alamat tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak yang
ditetapkan Kepala Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian.
Angka 10 : Diisi dengan KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak yang ditetapkan Kepala Kanwil DJP atau Direktur
Ekstensifikasi dan Penilaian.
Angka 11 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Direktur atau Kepala Kanwil DJP.
Angka 12 : Diisi dengan unit terkait yang perlu ditembuskan.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 228 -

XVII. TATA CARA PERMINTAAN KEMBALI KARTU NPWP, SKT, DAN/ATAU SPPKP
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan cetak ulang Kartu
NPWP, SKT, dan SPPKP secara elektronik atau tertulis di Tempat Pelayanan Terpadu KPP
atau KP2KP.
A. Prosedur Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP melalui Aplikasi
Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya, maka tidak perlu membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Permintaan Kembali, mengisi Formulir Permintaan
Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP dengan lengkap dan benar,
melakukan upload dokumen pendukung, serta mengirimkan formulir
permohonan dan dokumen pendukung tersebut melalui Aplikasi Registrasi.
4. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permohonan Permintaan
Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP pada Aplikasi Registrasi setiap
hari kerja, dan mencetak permohonan Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
6. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui
Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen
pendukung lengkap dan benar; atau
b. menyampaikan pemberitahuan kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi
Registrasi bahwa permohonan tidak memenuhi ketentuan, dalam hal
formulir permohonan dan dokumen pendukung tidak benar/lengkap.
7. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan BPE
dengan mencetak Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP, kemudian
menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau
b. meneliti Kartu NPWP,
kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, dan/atau SPPKP kepada Wajib Pajak, dalam bentuk fisik atau
dokumen elektronik.
10. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input


1. Formulir Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP.
2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari
kerja setelah BPE diterbitkan.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 229 -

A.4. Dokumen Output


1. BPE.
2. Kartu NPWP.
3. Surat Keterangan Terdaftar.
4. Surat Pengukuhan PKP.

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Cetak Ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP
melalui Aplikasi Registrasi

.
c

; Menelti katu
NPWP,dan

...£ +�
a

C
e
c !

e

%
a. e
Menerbrtkan
3c
e
i Me manta BPE
SOP Tata Cara
¥
i%
permohonan
errintaan
Kembali pada
Mencetak
berkas
permohonan
Merelit formulf
dan douren
pendukung
Pemberitahuan
Penatausahaan
Dokumen WP
(
3 Aplikasi RR istrasi
permohonan
z tdak lengkap

Memitih
menu
Aplikasi
Registrasi
X
Belum puny.a
Sudah punya
akun

Memboat Aun
Login Aplkasi
Registrasi

Aplikasi Registrasi
Memilih menu
Permintaan
Kembalidan
mengisi formulir
Upload softcopy
dokumen
pendukung r7
Pembentahuan BPE Kat NAAp
SKT, dan/atau
SPPKP
akun

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 230 -

B. Prosedur Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan SPPKP melalui KPP atau
KP2KP
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi formulir permohonan Permintaan Kembali Kartu NPWP,
SKT, dan/atau SPPKP dan menyerahkan formulir permohonan dan dokumen
pendukung dengan lengkap dan benar kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima formulir permohonan Permintaan Kembali Kartu
NPWP, SKT, dan/atau SPPKP serta dokumen pendukung, kemudian meneliti
kelengkapan berkas permohonan, serta menindaklanjuti dengan:
a. menerbitkan BPS, apabila formulir permohonan dan dokumen pendukung
sudah benar dan lengkap; atau
b. mengembalikan permohonan secara langsung, apabila formulir
permohonan dan dokumen pendukung tidak benar dan tidak lengkap.
3. Petugas Pendaftaran meneliti data isian formulir permohonan Permintaan
Kembali Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, serta menindaklanjuti dengan:
a. melakukan penelitian status dan data Wajib Pajak dalam sistem informasi
DJP;
b. apabila terdapat perubahan data, Petugas Pendaftaran menghimbau Wajib
Pajak untuk melakukan perubahan data sesuai dengan Prosedur
Perubahan Data;
c. apabila diperlukan, Petugas Pendaftaran dapat menghubungi AR untuk
memperoleh konfirmasi atau klarifikasi terkait status dan data Wajib Pajak;
d. Petugas Pendaftaran mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, dan/atau
konsep SPPKP, kemudian menyerahkan konsep SKT dan/atau konsep
SPPKP kepada Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP dalam hal
permohonan dilakukan melalui KP2KP.
4. Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP menandatangani SKT dan/atau SPPKP,
kemudian menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
5. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, dalam bentuk fisik atau dokumen elektronik.
6. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input


1. Formulir Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP.
2. Dokumen permohonan Wajib Pajak.
3. Surat pernyataan kehilangan.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu)
hari kerja setelah BPS diterbitkan.

B.4. Dokumen Output


1. BPS.
2. Kartu NPWP.
3. Surat Keterangan Terdaftar.
4. Surat Pengukuhan PKP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 231 -

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Cetak Ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP
melalui KPP atau KP2KP
f

a
¥
a'¥
t43£ Menandatanganl
SKT dan/atau
$PK
� i
-�
a.
c
: Mencetak kart

:: c

i
+ E
tMeneliti fonmulir
0an dokumen
Me nerbitkan
BBS Melakukan
peneltian status
dan data WP
NP\Np konsep
SK dan/atau
$0pKp SO Tata Cara
Penatausahaan
Dokumen
z i
pendukung
Mengembalikan
permohon.an
dalam sister
Menghimbau \w (
z melakukan
perubahan data

Mengaukan
Permintaan
kembali
Fomulir da
00ten
pendulung
[J ±
Kartu NW
SKT darn/atau
$9PK

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 232 -

XVIII. TATA CARA PELAYANAN DALAM KEADAAN KAHAR


Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian pelayanan dalam keadaan kahar di KPP
atau di KP2KP, berdasarkan Pengumuman Keadaan Kahar. Pelayanan di KPP yang
dimaksud meliputi seluruh jenis permohonan yang menjadi wewenang KPP yang diajukan
secara tertulis dan disampaikan secara langsung ke KPP. Pelayanan di KP2KP yang
dimaksud meliputi permohonan pendaftaran Wajib Pajak, pengukuhan PKP, dan cetak
ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP yang diajukan secara tertulis dan disampaikan
secara langsung ke KP2KP.
A. Prosedur Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KPP
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengajukan permohonan secara tertulis dan disampaikan secara
langsung ke KPP.
2. Petugas Pendaftaran memberikan penjelasan kepada Wajib Pajak mengenai
Keadaan Kahar yang sedang terjadi dan menawarkan pilihan penyelesaian
atas permohonannya:
a. meminta persetujuan Wajib Pajak agar permohonan diselesaikan setelah
keadaan kahar berakhir; atau
b. meminta Wajib Pajak untuk datang kembali setelah keadaan kahar
berakhir.
3. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui bahwa permohonan akan diselesaikan
setelah keadaan kahar berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a,
Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPS secara manual dengan mencantumkan informasi
keadaan kahar dan memberitahukan perkiraan waktu penyelesaian
permohonan kepada Wajib Pajak; dan
b. melanjutkan penyelesaian permohonan sesuai ketentuan setelah keadaan
kembali normal.
4. Dalam hal Wajib Pajak memilih untuk datang kembali setelah keadaan kahar
berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b, Petugas Pendaftaran
membantu memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan dan/atau dokumen
pendukung dan memberitahukan perkiraan waktu layanan akan kembali
normal.
5. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input


Dokumen permohonan Wajib Pajak.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KPP dilakukan paling lama
1 (satu) hari kerja sejak keadaan kembali normal.

A.4. Dokumen Output


BPS Manual.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 233 -

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di


KPP

-
.!!.
t
a
c
ec
Menerima
permohonan dan
memberi
WP menyetujui
permohonan
Mencelak BPS
manual dan
Menyelesaikan
permohonan
E
m
c
d
0
20
perjelasan terkait
kondisi kahar, serta
X diselesaikan
setelah kahar
memberikan
info perkiraan
sesuai
SOP terkairt
(

t
� 0
menawarkan
pilihan
selesai penyelesaian
ketentuan
G
% t
a
0
g3
5E 5
0 Membantu meneliti
( WP akan
x datang lagi
kelengkapan dan
mengembalikan
setelah kabar
berkas

K .........
1

D
m

°
F Mengajukan
0 permohonan
.c secara tertulis dan
=;- langsung Berkas
BPS
Manual
3 permohonan

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 234 -

B. Prosedur Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KP2KP


B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengajukan permohonan pendaftaran Wajib Pajak, pengukuhan
PKP, dan cetak ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP secara tertulis dan
disampaikan secara langsung ke KP2KP.
2. Petugas Pendaftaran memberikan penjelasan kepada Wajib Pajak
bersangkutan mengenai keadaan kahar yang sedang terjadi dan menawarkan
pilihan penyelesaian atas permohonannya:
a. meminta persetujuan Wajib Pajak agar permohonan diselesaikan setelah
keadaan kahar berakhir;
b. meminta Wajib Pajak untuk datang kembali setelah keadaan kahar
berakhir;
c. meminta Wajib Pajak untuk menyampaikan permohonan langsung ke KPP;
atau
d. meneruskan permohonan ke KPP.
3. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui bahwa permohonan akan diselesaikan
setelah keadaan kahar berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a,
Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPS secara manual dengan mencantumkan informasi
keadaan kahar dan memberitahukan perkiraan waktu penyelesaian
permohonan Wajib Pajak; dan
b. melanjutkan penyelesaian permohonan sesuai ketentuan setelah keadaan
kembali normal.
4. Dalam hal Wajib Pajak memilih untuk datang kembali setelah keadaan kahar
berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b, Petugas Pendaftaran
membantu memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan dan/atau dokumen
pendukung dan memberitahukan perkiraan waktu layanan akan kembali
normal.
5. Dalam hal Wajib Pajak memilih untuk menyampaikan permohonan ke KPP,
Petugas Pendaftaran membantu memeriksa kelengkapan dokumen
persyaratan dan/atau dokumen pendukung dan memberikan penjelasan
tambahan yang diperlukan Wajib Pajak.
6. Dalam hal Wajib Pajak memilih agar permohonan diteruskan ke KPP, Petugas
Pendaftaran:
a. memberikan Tanda Terima dan memberitahukan bahwa penyelesaian
permohonan akan dilakukan oleh KPP sesuai dengan prosedur kerja di
KPP;
b. meneruskan permohonan ke KPP melalui faksimile yang dilengkapi
dengan Surat Pengantar Faksimile. Jika faksimile tidak tersedia atau tidak
berfungsi dengan baik, penerusan permohonan dapat dilakukan melalui
pos atau perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir sesuai dengan SOP
Tata Cara Penyampaian Dokumen pada Unit KP2KP.
7. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input


Dokumen permohonan Wajib Pajak.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 235 -

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian


Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KP2KP dilakukan paling lama
1 (satu) hari kerja sejak keadaan kembali normal.

B.4. Dokumen Output


BPS Manual.

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di


KP2KP

. .�, D
Perganta c
Do urn
prnnoon

Mruk Soper yarn.po

er
penrnoho.ark4p Douro«npaa
9an mg9una an
fasrr at 0S

Merren +2KP tern.b.01kg00%


e.4ft4..ff
T6ion.a
le +

peon.ith p.ha wpeneytahka


lay.a lagsung le KP
mnbaturret
klgkapanan
Me0era
mngenn.bat.an eras
perrohonan dan Akan datang
remnbetipenjelas.a lagr sete/ah +aha
tektkors k.aha
eta rnenawa.an
pin

pony.etujd
Menelesaik.an
permnobona
aiseesai.a
sete/ah Kah.a
$el.es.a
perobonan
9es08
etentuan
SOP terkat

El
·O

Mengjuk.an
pernnohona
scata tertui a
a0gng
[J
Tada Terina

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 236 -

C. Contoh Format Tanda Terima

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

TANDA TERIMA
NOMOR ............................... 2)

Telah diterima satu berkas dokumen untuk permohonan …………............ 3) dari Wajib Pajak:
NPWP : ............................................... 4)
Nama : ............................................... 5)
Alamat : ............................................... 6)
yang terdiri dari:7)
1. ....................................................................
2. ....................................................................
3. ...............................................................dst.
untuk diteruskan dan ditindaklanjuti oleh KPP ............................... 8)
………………,......................... 9)
Petugas Penerima,

…….........................................10)

* Tanda Terima ini bukan merupakan Bukti Penerimaan Surat (BPS)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 237 -

PETUNJUK PENGISIAN
TANDA TERIMA

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor sesuai dengan tata cara penomoran di KP2KP.
Angka 3 : Diisi dengan jenis permohonan yang diajukan.
Angka 4 : Diisi dengan NPWP yang mengajukan permohonan.
Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang mengajukan permohonan.
Angka 6 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang mengajukan permohonan.
Angka 7 : Diisi dengan dokumen yang diserahkan.
Angka 8 : Diisi dengan nama KPP.
Angka 9 : Diisi dengan nama kota tempat, tanggal, bulan, dan tahun Tanda Terima
diterbitkan.
Angka 10 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran yang menerima
permohonan.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 238 -

D. Contoh Format Surat Pengantar Faksimile

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

Yth. Kepala KPP…………………..2) ......................,...............................3)


u.p. Kasi Pelayanan
SURAT PENGANTAR FAKSIMILE
NOMOR SP-......................................... 4)

Sehubungan dengan keadaan kahar (force majeur), dengan ini disampaikan penerusan
permohonan Wajib Pajak sebagai berikut: 5)
No. Nama Wajib Pajak Jenis Permohonan Tanggal Permohonan
1.
2.
3.
dst.
Jumlah halaman : …………….6) lembar (termasuk pengantar)
Tanggal kirim : …………….7)
8)
Petugas Pengirim
Nama : Jabatan :
Paraf :
9)
Petugas Penerima
Nama : Jabatan :
Paraf :
Demikian disampaikan, untuk dapat ditindaklanjuti.
Kepala KP2KP,

…….........................................10)
Catatan:
Apabila dokumen telah diterima, agar lembar ini di isi dengan nama, jabatan, dan paraf Petugas
Penerima, serta dikirimkan kembali.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 239 -

PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PENGANTAR FAKSIMILE

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nama KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
Angka 3 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun pembuatan Surat Pengantar Faksimile.
Angka 4 : Diisi dengan nomor Surat Pengantar Faksimile.
Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak, jenis permohonan, dan tanggal permohonan.
Angka 6 : Diisi dengan jumlah lembar halaman berkas yang dikirim.
Angka 7 : Diisi dengan tanggal pengiriman.
Angka 8 : Diisi dengan nama, jabatan, dan paraf petugas pengirim faksimile.
Angka 9 : Diisi dengan nama, jabatan, dan paraf petugas penerima faksimile.
Angka 10 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala KP2KP.

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 240 -

E. Contoh Format Pengumuman Keadaan Kahar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)

PENGUMUMAN
NOMOR Peng-.................................. 2)

TENTANG KEADAAN KAHAR

Sehubungan dengan kejadian berupa: ....................................................................3),


dengan ini kami umumkan bahwa keadaan tersebut di atas merupakan keadaan kahar (force
majeur) sehingga tidak memungkinkan untuk menjalankan prosedur dan memenuhi jangka
waktu penyelesaian pelayanan tertentu.
Jenis pelayanan yang mengalami gangguan adalah: 4)
1. ...................................
2. ...................................
3. ............................. dst.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, Wajib Pajak dipersilakan meminta
penjelasan kepada petugas.
Demikian untuk dimaklumi. Pengumuman ini hendaknya disebarluaskan.

Ditetapkan di ………………....5)
Pada tanggal.......................... 6)
……........................................7),

……........................................8)

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
- 241 -

PETUNJUK PENGISIAN
PENGUMUMAN KEADAAN KAHAR

Angka 1 Diisi dengan nama instansi vertikal sesual dengan Tata Naskah Dinas
Angka 2 Diisl dengan nomor Pengumuman Keadaan Kahar.
Angka 3 Disi dengan deskripsi atau penjelasan keadaan kahar.
Angka 4 Diisi dengan jenis pelayanan yang mengalami gangguan,
Angka 5 Diisi dengan tempat dibuatnya Pengumuman Keadaan Kahar.
Angka 6 Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Pengumuman Keadaan Kahar.
Angka 7 Diisi dengan nama jabatan pejabat yang menandatangani Pengumuman Keadaan
Kahar.
Angka 8 Disi dengan nama dan tanda tangan pejabat yang menandatangani Pengumuman
Keadaan Kahar.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3o Apre 202D.
=,' 'UR JENDERAL PAJAK,
/
d#
.� /-;;o;;;..,;s;;m,s;'----\
r, S
I t!• jeNDFRAL

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

Anda mungkin juga menyukai