A. PROSEDUR KERJA
1. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) menerima berkas permohonan dari Wajib Pajak
sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) Tata Cara Penatausahaan Surat,
Dokumen, dan Laporan Wajib Pajak pada Tempat Pelayanan Terpadu, kemudian meneruskan
berkas permohonan kepada Kepala Seksi Pelayanan.
2. Kepala Seksi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk meneliti surat
permohonan lebih lanjut.
3. Pelaksana Seksi Pelayanan melakukan perekaman data ke dalam aplikasi TPT Online SIDJP
NINE dan melakukan penelitian kesesuaian data yang meliputi:
a. identitas Wajib Pajak berupa:
1) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dalam bukti pemenuhan kewajiban penyetoran
Pajak Penghasilan (PPh); atau
2) dalam hal pihak yang mengalihkan belum memiliki NPWP, maka identitas yang
digunakan berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Nomor Paspor
sebagaimana tercantum dalam surat permohonan,
dengan data sistem informasi Direktorat jenderal Pajak (DJP);
b. jumlah PPh yang telah disetor oleh Wajib Pajak, dengan PPh terutang yang dinyatakan
oleh Wajib Pajak dalam surat permohonan; dan
c. kode akun pajak, kode jenis setoran, Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN), dan
jumlah PPh yang disetor oleh Wajib Pajak, dengan data penerimaan pajak dalam Modul
Penerimaan Negara.
5. Proses Selesai.
Bagan alir (flowchart)
II. Tata Cara Penyelesaian Permohonan Penelitian Formal Bukti Pemenuhan Kewajiban
Penyetoran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau
Bangunan, dan/atau Perubahan PPJB atas Tanah dan/atau Bangunan di Kantor Pelayanan,
Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)
1. Petugas TPT menerima berkas permohonan dari Wajib Pajak sesuai dengan SOP Tata Cara
Penatausahaan Surat, Dokumen, dan Laporan Wajib Pajak pada Tempat Pelayanan Terpadu, dan
meneruskan berkas permohonan kepada Kepala KP2KP.
2. Kepala KP2KP menugaskan Pelaksana KP2KP untuk meneliti surat permohonan lebih lanjut.
3. Pelaksana KP2KP melakukan perekaman data ke dalam aplikasi TPT Online SIDJP NINE dan
melakukan penelitian kesesuaian data yang meliputi:
a. identitas Wajib Pajak berupa:
1) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dalam bukti pemenuhan kewajiban penyetoran PPh;
atau
2) dalam hal pihak yang mengalihkan belum memiliki NPWP, maka identitas yang
digunakan berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Nomor Paspor sebagaimana
tercantum dalam surat permohonan,
dengan data sistem informasi DJP;
b. jumlah PPh yang telah disetor oleh Wajib Pajak, dengan PPh terutang yang dinyatakan oleh
Wajib Pajak dalam surat permohonan; dan
c. kode akun pajak, kode jenis setoran, Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN), dan
jumlah PPh yang disetor oleh Wajib Pajak, dengan data penerimaan pajak dalam Modul
Penerimaan Negara.
4. Pelaksana KP2KP:
a. mencetak Suket atau Surat Pemberitahuan Permohonan Penelitian Tidak Lengkap dan/atau
Tidak Sesuai pada aplikasi TPT Online SIDJP NINE;
b. memberitahukan kepada Wajib Pajak untuk mengambil Suket atau Surat Pemberitahuan
Permohonan Penelitian Tidak Lengkap dan/atau Tidak Sesuai di KP2KP.
c. mengirimkan berkas permohonan kepada:
a. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP
tersebut, dalam hal KPP tersebut merupakan KPP lokasi objek yang sama dengan KPP
tempat Wajib Pajak terdaftar;
b. KPP tempat Wajib Pajak terdaftar, dimana:
1) Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak diadministrasikan;
atau
2) kegiatan usaha dilakukan, dalam hal Wajib Pajak merupakan Wajib Pajak yang
usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan,
dalam hal KPP tersebut merupakan KPP lokasi objek yang berbeda dengan KPP tempat
Wajib Pajak terdaftar; atau
c. KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang pribadi, dalam hal pemohon
merupakan orang pribadi yang belum memiliki NPWP,
untuk dilakukan penelitian material.
5. Proses Selesai.
1. Petugas TPT menerima berkas permohonan dari Wajib Pajak sesuai dengan SOP Tata Cara
Penatausahaan Surat, Dokumen, dan Laporan Wajib Pajak pada Tempat Pelayanan Terpadu, dan
meneruskan berkas permohonan kepada Kepala Seksi Pelayanan.
2. Kepala Seksi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut.
3. Pelaksana Seksi Pelayanan melakukan perekaman data ke dalam aplikasi TPT Online SIDJP NINE dan
melakukan penelitian yang meliputi:
a. dalam hal permohonan Wajib Pajak merupakan permohonan penggantian, Pelaksana Seksi
Pelayanan:
1) melakukan penelitian dan memastikan bahwa apakah terdapat kesalahan tulis,
kesalahan hitung, kesalahan penggunaan tarif, dan/atau kesalahan lainnya pada Suket,
berdasarkan surat permohonan yang disampaikan oleh Wajib Pajak;
2) Dalam hal terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, kesalahan penggunaan tarif,
dan/atau kesalahan lainnya pada Suket yang menyebabkan terdapat pajak yang kurang
bayar, maka memastikan Wajib Pajak telah melampirkan Bukti Pembayaran Pajak atas
kekurangan tersebut; dan
3) membuat:
a) Berita Acara Penggantian Suket dan menandatangani Berita Acara tersebut, serta
mencetak Suket pengganti, dalam hal permohonan telah sesuai; atau
b) konsep Surat Penolakan Penggantian Suket, dalam hal permohonan tidak sesuai;
atau
b. dalam hal permohonan Wajib Pajak merupakan permohonan pembatalan, Pelaksana Seksi
Pelayanan:
1) melakukan penelitian dan memastikan bahwa apakah terdapat pembatalan transaksi
pengalihan yang mengakibatkan Suket dan pembayaran PPh yang telah dilakukan oleh
Wajib Pajak menjadi batal, berdasarkan permohonan beserta lampiran yang
disampaikan oleh Wajib Pajak; dan
2) membuat konsep:
a) Surat Keterangan Pembatalan Suket, dalam hal permohonan telah sesuai; atau
b) Surat Penolakan Pembatalan Suket, dalam hal permohonan tidak sesuai,
selanjutnya menyerahkan kepada Kepala Seksi Pelayanan.
6. Proses selesai
Bagan alir (flowchart)
IV. Tata Cara Penyelesaian Permohonan Penggantian/Pembatalan Surat Keterangan Penelitian
Formal Bukti Pemenuhan Kewajiban Penyetoran Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan,
Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)
1. Petugas TPT menerima berkas permohonan dari Wajib Pajak sesuai dengan SOP Tata Cara
Penatausahaan Surat, Dokumen, dan Laporan Wajib Pajak pada Tempat Pelayanan Terpadu, dan
meneruskan berkas permohonan kepada Kepala KP2KP.
2. Kepala KP2KP menugaskan Pelaksana KP2KP untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
3. Pelaksana KP2KP melakukan perekaman data ke dalam aplikasi TPT Online SIDJP NINE dan
melakukan penelitian yang meliputi:
a. Dalam hal permohonan Wajib Pajak merupakan permohonan penggantian, Pelaksana KP2KP:
1) melakukan penelitian dan memastikan bahwa apakah terdapat kesalahan tulis,
kesalahan hitung, kesalahan penggunaan tarif, dan/atau kesalahan lainnya pada Suket,
berdasarkan surat permohonan yang disampaikan oleh Wajib Pajak; dan
2) Dalam hal terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, kesalahan penggunaan tarif,
dan/atau kesalahan lainnya pada Suket yang menyebabkan terdapat pajak yang kurang
bayar, maka memastikan Wajib Pajak telah melampirkan Bukti Pembayaran Pajak atas
kekurangan tersebut.
3) membuat:
a) Berita Acara Penggantian Suket dan menandatangani Berita Acara tersebut, serta
mencetak Suket pengganti, dalam hal permohonan telah sesuai; atau
b) konsep Surat Penolakan Penggantian Suket, dalam hal permohonan tidak sesuai,
atau
b. Dalam hal permohonan Wajib Pajak merupakan permohonan pembatalan, Pelaksana KP2KP:
1) melakukan penelitian dan memastikan bahwa apakah terdapat pembatalan transaksi
pengalihan yang mengakibatkan Suket dan pembayaran PPh yang telah dilakukan oleh
Wajib Pajak menjadi batal, berdasarkan permohonan beserta lampiran yang
disampaikan oleh Wajib Pajak;
2) membuat konsep:
a) Surat Keterangan Pembatalan Suket, dalam hal permohonan telah sesuai; atau
b) Surat Penolakan Pembatalan Suket, dalam hal permohonan tidak sesuai,
selanjutnya menyerahkan kepada Kepala KP2KP.
5. Pelaksana KP2KP:
a. memberitahukan kepada Wajib Pajak untuk mengambil Suket pengganti, Surat Keterangan
Pembatalan Suket, Surat Penolakan Penggantian Suket, atau Surat Penolakan Pembatalan
Suket, di KP2KP;
b. mengirimkan salinan Suket pengganti, Berita Acara Penggantian Suket atau Surat Keterangan
Pembatalan Suket, beserta berkas permohonan terkait kepada:
1) Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP
tersebut, dalam hal KPP tersebut merupakan KPP lokasi objek yang sama dengan KPP
tempat Wajib Pajak terdaftar;
2) KPP tempat Wajib Pajak terdaftar, dimana:
a) Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak diadministrasikan;
atau
b) kegiatan usaha dilakukan, dalam hal Wajib Pajak merupakan Wajib Pajak yang
usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan,
dalam hal KPP tersebut merupakan KPP lokasi objek yang berbeda dengan KPP tempat
Wajib Pajak terdaftar; atau
3) KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang pribadi, dalam hal pemohon
merupakan orang pribadi yang belum memiliki NPWP,
untuk menjadi bahan pertimbangan dalam Penelitian Material.
6. Proses selesai
Bagan alir (flowchart)
V. Tata Cara Penyelesaian Penelitian Material Bukti Pemenuhan Kewajiban Penyetoran Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, dan/atau
PPJB atas Tanah dan/atau Bangunan
1. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
menerima berkas permohonan yang telah dilakukan penelitian formal melalui SOP Tata Cara
Penyelesaian Permohonan Penelitian Formal Bukti Pemenuhan Kewajiban Penyetoran Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, dan/atau
Perubahan PPJB atas Tanah dan/atau Bangunan baik di KPP maupun di KP2KP, selanjutnya
menugaskan Account Representative (AR) untuk melakukan penelitian material.
3. Berdasarkan penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 2, AR dalam hal diperlukan dapat
menindaklanjuti melalui mekanisme Penilaian, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. AR terlebih dahulu menyusun Laporan Analisis Ketidakwajaran Nilai Pengalihan.
b. Laporan Analisis Ketidakwajaran Nilai Pengalihan sebagaimana dimaksud pada huruf a
merupakan pemicu Penilaian atas kewajaran nilai transaksi pengalihan yang disampaikan oleh
Wajib Pajak.
c. Penilaian dilakukan dalam rangka memperoleh nilai transaksi pengalihan yang mendekati nilai
pasar wajar, sesuai dengan penjelasan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal mengenai
prosedur pelaksanaan penilaian untuk tujuan perpajakan.
d. Penilaian dapat dilakukan oleh Petugas Peneliti yang telah ditunjuk sebagai Petugas Penilai
Pajak, atau dapat meminta bantuan kepada:
1) Penilai Pajak; atau
2) Kepala KPP lokasi objek pengalihan,
sesuai dengan penjelasan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal mengenai prosedur
pelaksanaan penilaian untuk tujuan perpajakan.
4. AR menindaklanjuti hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 2 dan/atau hasil Penilaian
sebagaimana dimaksud pada angka 3, dengan membuat Laporan Hasil Penelitian (LHPt), selanjutnya
meneruskan konsep LHPt kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala
Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.
5. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
menandatangani LHPt, dan selanjutnya menugaskan AR untuk menindaklanjuti.
6. AR melakukan:
a) penatausahaan LHPt dalam hal tarif yang digunakan, nilai pengalihan, dan/atau jumlah PPh
yang disetorkan oleh Wajib Pajak telah memenuhi kewajiban perpajakan; atau
b) tindak lanjut dengan menerbitkan SP2DK, sesuai dengan ketentuan yang mengatur tentang
pengawasan Wajib Pajak dalam bentuk permintaan penjelasan atas data dan/atau keterangan,
dan kunjungan (visit) kepada Wajib Pajak, dalam hal berdasarkan LHPt, tarif yang digunakan,
nilai pengalihan, dan/atau jumlah PPh yang disetorkan oleh Wajib Pajak belum memenuhi
kewajiban perpajakan.
7. Proses Selesai.
Bagan alir (flowchart)
B. CONTOH FORMAT SURAT
Checklist
Dokumen Kelengkapan Permohonan Penelitian Formal Bukti Pemenuhan
No Tidak
Kewajiban Penyetoran PPh Ada
Ada
1. Surat permohonan permohonan penelitian bukti pemenuhan kewajiban penyetoran
pajak penghasilan sesuai Lampiran I dan Lampiran II PER-21/PJ/2019.
2. Surat kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk Kuasa Wajib Pajak dalam hal
penyampaian permohonan dilakukan oleh Kuasa Wajib Pajak.*
3. Surat Pernyataan Tidak Wajib Menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi
yang memenuhi syarat tidak wajib memiliki NPWP.*
4. fotokopi pemberitahuan efektifnya pernyataan pendaftaran Dana Investasi Real Estat
berbentuk KIK yang diterbitkan dan telah dilegalisasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) bagi pengalihan yang dilakukan kepada SPC/KIK.*
5. keterangan dari OJK bahwa Wajib Pajak yang mengalihkan Real Estat bertransaksi
dengan SPC atau KIK dalam skema KIK tertentu bagi pengalihan yang dilakukan
kepada SPC/KIK.*
6. surat pernyataan bermeterai bahwa Wajib Pajak melakukan pengalihan Real Estat
kepada SPC atau KIK dalam skema KIK tertentu bagi pengalihan yang dilakukan
kepada SPC/KIK.*
Berdasarkan hasil penelitian, permohonan penelitian formal bukti pemenuhan kewajiban penyetoran pajak
penghasilan dinyatakan: LENGKAP / TIDAK LENGKAP. **)
(paraf petugas)
(Nama Petugas)
*) diisi jika memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada huruf E angka 2 huruf e angka 3) Surat Edaran
Direktur Jenderal ini
**) Coret yang tidak perlu
II. CHECKLIST KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN PENGGANTIAN SURAT
KETERANGAN PENELITIAN FORMAL BUKTI PEMENUHAN KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK
PENGHASILAN
Checklist
No Dokumen Kelengkapan Permohonan Penggantian Suket Tidak
Ada
Ada
1. Surat permohonan penggantian surat keterangan penelitian formal bukti
pemenuhan kewajiban penyetoran pajak penghasilan.
2. Asli Surat Keterangan penelitian formal bukti pemenuhan kewajiban penyetoran
pajak penghasilan yang telah diterbitkan sebelumnya.
3. Surat Kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk Kuasa Wajib Pajak dalam hal
penyampaian permohonan dilakukan oleh Kuasa Wajib Pajak.*
4. Dokumen pendukung lainnya:*)
1. ....................
2. ....................
3. .................... dst
Berdasarkan hasil penelitian, permohonan penggantian surat keterangan penelitian formal bukti
pemenuhan kewajiban penyetoran pajak penghasilan dinyatakan:
(paraf petugas)
(Nama Petugas)
Checklist
No Dokumen Kelengkapan Permohonan Pembatalan Suket Tidak
Ada
Ada
1. Surat permohonan pembatalan surat keterangan penelitian formal bukti
pemenuhan kewajiban penyetoran pajak penghasilan.
2. Asli Surat Keterangan penelitian formal bukti pemenuhan kewajiban penyetoran
pajak penghasilan yang telah diterbitkan sebelumnya.
3. Surat Kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk Kuasa Wajib Pajak dalam hal
penyampaian permohonan dilakukan oleh Kuasa Wajib Pajak.*
4. Surat pernyataan bermaterai yang menyatakan bahwa benar telahterjadi
pembatalan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan/atau
perubahan PPJB dan Suket belum digunakan untuk pengajuan Sertifikat, Akta
Jual Beli atau perubahan PPJB, yang ditandatangani oleh pemohon, yang
diketahui dan ditandatangani oleh Notaris/PPAT.
5. Dokumen pendukung lainnya:*)
1. ....................
2. ....................
3. .................... dst
Berdasarkan hasil penelitian, permohonan pembatalan surat keterangan penelitian formal bukti pemenuhan
kewajiban penyetoran pajak penghasilan dinyatakan:
(paraf petugas)
(Nama Petugas)
menyatakan bahwa:
1. saya merupakan Wajib Pajak yang telah mengajukan permohonan penelitian bukti pemenuhan kewajiban
penyetoran PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan perjanjian
pengikatan jual beli atas tanah dan/atau bangunan beserta perubahannya.
2. atas permohonan tersebut saya telah menerima Surat Keterangan Penelitian Formal Bukti Pemenuhan
Kewajiban Penyetoran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau
Bangunan, atau Perubahan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas tanah dan/atau Bangunan (Suket) dengan
nomor .................(9), tanggal ...............(10) (sebagaimana terlampir).
3. saya bermaksud untuk mengajukan permohonan penggantian Suket sebagaimana dimaksud karena telah
terjadi kesalahan .............(11)
4. penggantian data/isian Suket yang saya ajukan adalah sebagai berikut:
Demikian surat permohonan penggantian ini dibuat dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan dari pihak
manapun. Atas bantuannya, kami ucapkan terima kasih.
Wajib Pajak,
(16)
....................
PETUNJUK PENGISIAN PERMOHONAN PENGGANTIAN SURAT KETERANGAN
PENELITIAN FORMAL BUKTI PEMENUHAN KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK
PENGHASILAN
menyatakan bahwa:
1. saya merupakan Wajib Pajak yang telah mengajukan permohonan penelitian bukti pemenuhan kewajiban
penyetoran PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan perjanjian
pengikatan jual beli atas tanah dan/atau bangunan beserta perubahannya.
2. atas permohonan tersebut saya telah menerima Surat Keterangan Penelitian Formal Bukti Pemenuhan
Kewajiban Penyetoran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau
Bangunan, atau Perubahan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas tanah dan/atau Bangunan (Suket) dengan
nomor ..............(9), tanggal ..............(10) (sebagaimana terlampir).
3. saya bermaksud untuk mengajukan permohonan pembatalan Surat Keterangan sebagaimana dimaksud
dengan alasan ..............(11)
Demikian surat permohonan pembatalan ini dibuat dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan dari pihak
manapun. Atas bantuannya, kami ucapkan terima kasih.
Wajib Pajak,
(12)
....................
PETUNJUK PENGISIAN PERMOHONAN PEMBATALAN SURAT KETERANGAN
PENELITIAN FORMAL BUKTI PEMENUHAN KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK
PENGHASILAN
SURAT PERNYATAAN
2. mengajukan pembatalan Surat Keterangan Penelitian Formal Bukti Pemenuhan Kewajiban Penyetoran Pajak
Penghasilan (Suket) berikut:
Nomor Suket : .................................................... (7)
Tanggal Suket : .................................................... (8)
Kode verifikasi Suket : .................................................... (9)
3. Suket sebagaimana dimaksud pada angka 2 belum dan tidak akan pernah digunakan untuk keperluan
pengajuan pembuatan Akta Jual Beli, Perubahan PPJB atau Sertifikat tanah dan/atau bangunan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, apabila di kemudian hari diketahui bahwa
pernyataan ini tidak benar, maka saya siap mempertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang berlaku.
............................... (11)
Mengetahui
1. (nama) ................. (12)
2. (nama) ................. (12)
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN BERMETERAI
Nomor (1) : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang membuat pernyataan.
Nomor (2) : Diisi dengan NPWP atau dalam hal Wajib Pajak tidak memiliki NPWP, maka diisi dengan NIK/No
Paspor Wajib Pajak yang membuat pernyataan.
Nomor (3) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang membuat pernyataan.
Nomor (4) : Diisi dengan Nomor Objek Pajak atas objek pajak yang batal dilakukan pengalihan.
Nomor (5) : Diisi dengan alamat objek pajak yang batal dilakukan pengalihan.
Nomor (6) : Diisi dengan luas tanah dan/atau luas bangunan objek pajak yang batal dilakukan pengalihan.
Nomor (7) : Diisi dengan nomor Suket yang dimohonkan pembatalan.
Nomor (8) : Diisi dengan tanggal Suket yang dimohonkan pembatalan.
Nomor (9) : Diisi kode verifikasi Suket yang dimohonkan pembatalan.
Nomor (10) : Diisi dengan tempat dan tanggal pernyataan dibuat.
Nomor (11) : Diisi dengan tanda tangan dan nama jelas yang membuat pernyataan.
Nomor (12) : Diisi dengan tanda tangan dan nama jelas pihak yang mengetahui pembatalan (antara lain Pihak
calon Pembeli pada angka 1, Notaris/PPAT disertai cap pada angka 2).
VII. BERITA ACARA PENGGANTIAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN FORMAL BUKTI PEMENUHAN
KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK PENGHASILAN
Telah dilakukan penelitian atas surat permohonan penggantian surat keterangan penelitian formal bukti
pemenuhan kewajiban penyetoran pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan nomor .............(4) tanggal ................(5) yang diajukan oleh:
Berdasarkan hasil penelitian, terhitung sejak berita acara ini dibuat, Surat Keterangan Penelitian Formal Bukti
Pemenuhan Kewajiban Penyetoran Pajak Penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan atau Perubahan PPJB Atas Tanah dan/atau Bangunan:
dinyatakan tidak berlaku dan digantikan dengan surat keterangan penelitian formal bukti
pemenuhan kewajiban penyetoran pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak
atas tanah dan/atau bangunan:
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
(16) (18)
Nomor (1) : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP lokasi objek pengalihan.
Nomor (2) : Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak lokasi objek pengalihan.
Nomor (3) : Diisi dengan nomor Berita Acara Penggantian Surat Keterangan.
Nomor (4) : Diisi dengan nomor Surat Permohonan Penggantian Suket yang diajukan Wajib Pajak.
Nomor (5) : Diisi dengan tanggal Surat Permohonan Penggantian Suket yang diajukan Wajib Pajak.
Nomor (6) : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penggantian.
Nomor (7) : Diisi dengan NPWP atau dalam hal Wajib Pajak tidak memiliki NPWP, maka diisi dengan NIK/No.
Paspor Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penggantian.
Nomor (8) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penggantian.
Nomor (9) : Diisi dengan nomor Suket yang digantikan.
Nomor (10) : Diisi dengan tanggal Suket yang digantikan.
Nomor (11) : Diisi dengan kode verifikasi Suket yang digantikan
Nomor (12) : Diisi dengan nomor Suket pengganti.
Nomor (13) : Diisi dengan tanggal Suket pengganti.
Nomor (14) : Diisi dengan kode verifikasi Suket pengganti
Nomor (15) : Diisi dengan tempat dan tanggal berita acara dibuat.
Nomor (16) : Diisi dengan tanda tangan petugas peneliti yang melakukan penelitian permohonan penggantian
Suket.
Nomor (17) : Diisi dengan nama lengkap petugas peneliti yang melakukan penelitian permohonan penggantian
Suket.
Nomor (18) : Diisi dengan tanda tangan Kepala Seksi Pelayanan/Kepala KP2KP yang menerbitkan berita acara.
Nomor (19) : Diisi dengan nama lengkap Kepala Seksi Pelayanan/Kepala KP2KP yang menerbitkan berita acara.
VIII. SURAT KETERANGAN PEMBATALAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN FORMAL BUKTI
PEMENUHAN KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK PENGHASILAN
SURAT KETERANGAN
PEMBATALAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN FORMAL
BUKTI PEMENUHAN KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK PENGHASILAN
Nomor : KET-............... (3)
Berdasarkan surat permohonan Saudara nomor ...............(4) tanggal ............... (5) hal
Permohonan Pembatalan Surat Keterangan Penelitian Formal Bukti Pemenuhan Kewajiban Penyetoran
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan atau Perubahan
Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Tanah dan/atau Bangunan dan setelah dilakukan penelitian atas
permohonan tersebut, dengan ini Surat Keterangan Penelitian Formal Bukti Pemenuhan Kewajiban
Penyetoran Pajak Penghasilan Nomor ...........(6) tanggal ..........(7) dengan rincian data sebagai berikut:
(13)
.................................... (14)
Nomor (1) : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP lokasi objek pengalihan.
Nomor (2) : Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak lokasi objek pengalihan.
Nomor (3) : Diisi dengan nomor Surat Pembatalan Surat Keterangan.
Nomor (4) : Diisi dengan nomor Surat Permohonan Pembatalan yang diajukan Wajib Pajak.
Nomor (5) : Diisi dengan tanggal Surat Permohonan Pembatalan yang diajukan Wajib Pajak.
Nomor (6) : Diisi dengan nomor Surat Keterangan yang dimohonkan untuk dibatalkan.
Nomor (7) : Diisi dengan tanggal Surat Keterangan yang dimohonkan untuk dibatalkan.
Nomor (8) : Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Nomor (9) : Diisi dengan NPWP atau dalam hal Wajib Pajak tidak memiliki NPWP, maka diisi dengan NIK/No.
Paspor Wajib Pajak.
Nomor (10) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.
Nomor (11) : Diisi dengan kode verifikasi Surat Keterangan yang dimohonkan untuk dibatalkan.
Nomor (12) : Diisi dengan tempat dan tanggal dibuatnya Surat Pembatalan Surat Keterangan.
Nomor (13) : Diisi dengan tanda tangan pejabat yang menerbitkan surat dan stempel
Nomor (14) : Diisi dengan nama pejabat yang menandatangani surat.
IX. SURAT PENOLAKAN PERMOHONAN PENGGANTIAN/PEMBATALAN ATAS SURAT KETERANGAN
PENELITIAN FORMAL BUKTI PEMENUHAN KEWAJIBAN PENYETORAN PAJAK PENGHASILAN
Yth. ....................(6)
di ...................(7)
(11)
.................................... (12)
Nomor (1) : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP lokasi objek pengalihan.
Nomor (2) : Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak lokasi objek pengalihan
Nomor (3) : Diisi dengan nomor surat.
Nomor (4) : Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan surat.
Nomor (5) : Diisi dengan sifat surat.
Nomor (6) : Diisi dengan nama Wajib Pajak tujuan surat.
Nomor (7) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak tujuan surat.
Nomor (8) : Diisi dengan nomor surat permohonan penggantian/pembatalan yang disampaikan Wajib Pajak.
Nomor (9) : Diisi dengan tanggal surat permohonan penggantian/pembatalan yang disampaikan Wajib Pajak.
Nomor (10) : Diisi dengan alasan permohonan penggantian/pembatalan tidak dapat diterima, misalnya Surat
Keterangan telah digunakan, permohonan tidak lengkap, dsb.
Nomor (11) : Diisi dengan tanda tangan pejabat yang menerbitkan surat dan stempel
Nomor (12) : Diisi dengan nama pejabat yang menandatangani surat.
X. LAPORAN ANALISIS INDIKASI KETIDAKWAJARAN NILAI PENGALIHAN
B. IKHTISAR ANALISIS
1. Latar Belakang
a) Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2008.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, dan Perjanjian
Pengikatan Jual Beli atas Tanah dan/atau Bangunan Beserta Perubahannya.
3) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2016 tentang Pajak Penghasilan Atas
Penghasilan Dari Pengalihan Real Estat Dalam Skema Kontrak Investasi Kolektif
Tertentu;
4) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 261/PMK.03/2016
tentang Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, dan
Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Tanah dan/atau Bangunan Beserta
Perubahannya.
5) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-21/PJ/2019 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-18/PJ/2017 tentang
Tata Cara Penelitian Bukti Pemenuhan Kewajiban Penyetoran Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, dan
Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Tanah dan/atau Bangunan Beserta
Perubahannya.
b) Informasi Penelitian Formal
Berdasarkan kelengkapan dan kesesuaian isian Formulir Penelitian Bukti Pemenuhan
Kewajiban Penyetoran PPh atas Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan, dan/atau perubahan PPJB atas tanah dan/atau bangunan, yaitu sebagai
berikut:
1) .......................................... (9)
2) ..........................................
3) ..........................................
4) ...dst.
2. Indikasi Ketidakwajaran
Berdasarkan pengecekan yang dilakukan Account Representative atas kelengkapan isian
formulir dan/atau surat permohonan terkait penelitian bukti pemenuhan kewajiban penyetoran
PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, dan/atau perubahan
PPJB atas tanah dan/atau bangunan yang diterima setelah Penelitian Formal selesai,
ditemukan adanya indikasi ketidakwajaran nilai pengalihan yang dinyatakan oleh Wajib Pajak,
yaitu sebagai berikut:
a) ..................................................... (11)
b) .....................................................
c) .....................................................
d) dst.
C. USULAN
Atas uraian sebagaimana dimaksud pada huruf B angka 2, maka berdasarkan analisis tersebut perlu
dilakukan penilaian dalam rangka menganalisis kewajaran nilai penghasilan dari transaksi pengalihan
hak atas tanah dan/atau bangunan, dan/atau perubahan PPJB atas tanah dan/atau bangunan yang
disampaikan oleh Wajib Pajak.
Menyetujui, ................, .......20.....
Kepala Seksi ............... Account Representative,
DIREKTUR JENDERAL,
ttd.
SURYO UTOMO