6. Peraturan .0(t
-2-
d. Pengukuhan PKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah permohonan
pengukuhan PKP diterima lengkap.
e. Berdasarkan hasil penelitian administrasi tersebut, KPP atau KP2KP dapat
menerima permohonan Pengusaha untuk dikukuhkan sebagai PKP dan
memberikan Sertifikat Elektronik.
f. PKP dapat mengajukan permintaan aktivasi Sertifikat Elektronik sebagaimana
dimaksud dalam huruf a angka 2), pada saat:
1) bersamaan dengan permohonan pengukuhan PKP; atau
2) paling lama 3 (tiga) bulan setelah dikukuhkan sebagai PKP.
g. Terhadap permintaan aktivasi Sertifikat Elektronik, KPP atau KP2KP melakukan
penelitian lapangan untuk meneliti kesesuaian antara dokumen pendukung
pengukuhan PKP dengan keadaan yang sebenarnya.
h. Berdasarkan hasil penelitian lapangan, kepala KPP atau KP2KP memberikan
keputusan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah:
1) PKP dikukuhkan, dalam hal permintaan aktivasi Sertifikat Elektronik
disampaikan bersamaan dengan permohonan pengukuhan PKP
sebagaimana dimaksud dalam huruf f angka 1); atau
2) permintaan aktivasi Sertifikat Elektronik diterima, dalam hal permintaan
aktivasi Sertifikat Elektronik disampaikan tidak bersamaan dengan
permohonan pengukuhan PKP sebagaimana dimaksud dalam huruf f angka
angka 2).
i. Keputusan sebagaimana dimaksud dalam huruf h yaitu:
1) mengaktifkan Sertifikat Elektronik, dalam hal dokumen yang disyaratkan
dalam pengukuhan PKP telah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;
atau
2) mencabut pengukuhan PKP, dalam hal ditemukan ketidaksesuaian antara
dokumen yang disyaratkan dalam pengukuhan PKP dengan keadaan yang
sebenarnya.
2. Sebelum diterbitkannya peraturan pelaksanaan PMK-147 dan dengan
mempertimbangkan kesiapan sistem informasi pendukungnya, maka untuk tetap
dapat melaksanakan salah satu ketentuan dalam PMK-147 yaitu penyelesaian
permohonan pengukuhan PKP dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah permohonan diterima, KPP atau KP2KP agar melakukan langkah-langkah
penanganan sebagai berikut:
a. Prosedur pengukuhan PKP terdiri dari:
1) Prosedur pengukuhan PKP sesuai dengan SE-60, yang dilakukan tanpa
melalui prosedur verifikasi lapangan dalam rangka pengukuhan PKP; dan
2) Prosedur pemberian serta aktivasi Sertifikat Elektronik sesuai dengan
SE-69, yang dilakukan setelah penelitian lapangan.
b. Formulir yang digunakan dalam rangkaian kegiatan pengukuhan PKP serta
pemberian dan aktivasi Sertifikat Elektronik sebagaimana dimaksud dalam huruf
a adalah sebagai berikut:
1) Formulir yang digunakan Pengusaha untuk melaporkan usahanya guna
dikukuhkan sebagai PKP yaitu Formulir Pengukuhan PKP sebagaimana
diatur dalam Lampiran I PER-20.
2) Formulir yang digunakan Pengusaha untuk meminta aktivasi Sertifikat
Elektronik adalah sebagai berikut:
a) Formulir e/e
-4-
is
jf anuara
P 19670128 199503 1 001
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Pajak
2. Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak
3. Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak
4. Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak
5. Para Direktur dan Tenaga Pengkaji di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak
LAMPIRAN
Surat Direktur Peraturan Perpajakan I
Nomor : S- 160 /PJ.02/2018
Tanggal : tc Met 2018
a
-3-
Dalam hal dokumen yang disyaratkan dalam pendaftaran Wajib Pajak telah tersedia
dalam bentuk data elektronik pada basis data Direktorat Jenderal Pajak, maka Wajib
Pajak tidak perlu melampirkan dokumen yang disyaratkan tersebut.
I
-5-
1. Pemeriksaan Pajak
a. Dalam hal Wajib Pajak mulai dilakukan Pemeriksaan di KPP Lama pada tanggal
mulai terdaftar di KPP Baru, maka Pemeriksaan tersebut diselesaikan oleh KPP
Lama sampai dengan penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan Nota
Penghitungan.
b. Yang dimaksud dengan mulai dilakukannya Pemeriksaan yaitu Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan atau Surat Panggilan dalam rangka
Pemeriksaan Kantor telah disampaikan kepada Wajib Pajak.
c. Berdasarkan LHP dan Nota Penghitungan dari KPP Lama, KPP Baru
menerbitkan surat ketetapan pajak dan/atau Surat Tagihan Pajak (STP).
2. Pemeriksaan Bukti Permulaan
Dalam hal Wajib Pajak sedang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan di KPP
Lama pada tanggal mulai terdaftar di KPP Baru, maka Pemeriksaan Bukti Permulaan
tersebut diselesaikan oleh Kanwil DJP lama atau Direktorat Penegakan Hukum.
3. Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan
a. Dalam hal Wajib Pajak sedang dilakukan Penyidikan di KPP Lama pada tanggal
mulai terdaftar di KPP Baru, maka Penyidikan tersebut diselesaikan oleh Kanwil
DJP lama atau Direktorat Penegakan Hukum.
b. Dalam hal Wajib Pajak sedang berada dalam proses penghentian Penyidikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44A atau Pasal 44B Undang-Undang KUP,
maka penghentian Penyidikan tersebut diselesaikan oleh Kanwil DJP Lama atau
Direktorat Penegakan Hukum.
4. Penagihan Pajak
Dalam hal Wajib Pajak masih memiliki utang pajak pada tanggal mulai terdaftar di
KPP Baru, tindakan penagihan dilakukan atau dilanjutkan oleh KPP Baru.
5. Pembetulan Ketetapan atau Keputusan di Bidang Perpajakan
Dalam hal Wajib Pajak sedang mengajukan permohonan pembetulan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 Undang-Undang KUP dan belum diterbitkan keputusan,
maka penyelesaiannya diproses sebagai berikut:
a. atas permohonan pembetulan yang jatuh temponya paling lama 1 (satu) bulan
setelah tanggal mulai terdaftar di KPP Baru, maka keputusan pembetulan
diterbitkan oleh KPP Lama atau Kanwil DJP lama, paling lama 1 (satu) hari
sebelum tanggal terdaftar di KPP Baru tersebut; atau
b. atas permohonan pembetulan yang jatuh temponya lebih dari 1 (satu) bulan
setelah tanggal mulai terdaftar di KPP Baru, maka:
1) laporan penelitian dan konsep surat keputusan dibuat oleh KPP Lama dan
surat keputusan pembetulan diterbitkan oleh KPP Baru; atau
2) laporan penelitian dan konsep surat keputusan dibuat oleh Kanwil DJP lama
dan surat keputusan pembetulan diterbitkan oleh Kanwil DJP baru.
6. Keberatan
Dalam hal Wajib Pajak sedang mengajukan permohonan keberatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 Undang-Undang KUP dan belum diterbitkan keputusan,
maka penyelesaiannya diproses sebagai berikut:
a. atas
-6-
a. atas permohonan keberatan yang jatuh temponya paling lama 1 (satu) bulan
setelah tanggal mulai terdaftar di KPP Baru, maka keputusan keberatan
diterbitkan oleh Kanwil DJP lama, paling lama 1 (satu) hari sebelum tanggal
terdaftar di KPP Baru tersebut; atau
b. atas permohonan pembetulan yang jatuh temponya lebih dari 1 (satu) bulan
setelah tanggal mulai terdaftar di KPP Baru, maka laporan penelitian dan konsep
keputusan keberatan dibuat oleh Kanwil DJP lama dan keputusan keberatan
diterbitkan oleh Kanwil DJP baru.
7. Upaya Hukum Sesuai Pasal 36 Undang-Undang KUP
Dalam hal Wajib Pajak sedang mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 36 Undang-Undang KUP, maka penyelesaiannya diproses sebagai
berikut:
a. atas permohonan yang jatuh temponya paling lama 1 (satu) bulan setelah
tanggal mulai terdaftar di KPP Baru, maka keputusan diterbitkan oleh Kanwil
DJP lama, paling lama 1 (satu) hari sebelum tanggal terdaftar di KPP Baru
tersebut; atau
b. atas permohonan yang jatuh temponya lebih dari 1 (satu) bulan setelah tanggal
mulai terdaftar di KPP Baru, maka laporan penelitian dan konsep keputusan
dibuat oleh Kanwil DJP lama dan keputusan diterbitkan oleh Kanwil DJP baru.
8. Tindak Lanjut atas Surat Keputusan Berdasarkan Pasal 16, Pasal 26, dan/atau
Pasal 36 Undang-Undang KUP yang Belum Ditindaklanjuti oleh KPP Lama
a. Pelaksanaan surat keputusan yang jatuh temponya paling lama 15 (lima belas)
hari setelah tanggal terdaftar di KPP Baru, diselesaikan oleh KPP Lama paling
lama 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal terdaftar di KPP Baru.
b. Pelaksanaan surat keputusan yang jatuh temponya lebih dari 15 (lima belas) hari
setelah tanggal terdaftar di KPP Baru, dilakukan di KPP Baru.
9. Tindak Lanjut atas Putusan Pengadilan Pajak atas Banding atau Putusan Peninjauan
Kembali Mahkamah Agung terkait Putusan Pengadilan Pajak atas Banding yang
diterima KPP Lama dan Belum Ditindaklanjuti oleh KPP Lama
a. Pelaksanaan surat keputusan yang jatuh temponya paling lama 15 (lima belas)
hari setelah tanggal terdaftar di KPP Baru, diselesaikan oleh KPP Lama paling
lama 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal terdaftar di KPP Baru.
b. Pelaksanaan surat keputusan yang jatuh temponya lebih dari 15 (lima belas) hari
setelah tanggal terdaftar di KPP Baru, dilakukan di KPP Baru.
10. Tindak Lanjut atas Putusan Pengadilan Pajak atas Gugatan atau Putusan
Peninjauan Kembali Mahkamah Agung terkait Putusan Pengadilan Pajak atas
Gugatan yang diterima KPP Lama dan Belum Ditindaklanjuti oleh KPP Lama
a. Pelaksanaan surat keputusan yang jatuh temponya paling lama 15 (lima belas)
hari setelah tanggal terdaftar di KPP Baru, diselesaikan oleh KPP Lama paling
lama 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal terdaftar di KPP Baru.
b. Pelaksanaan surat keputusan yang jatuh temponya lebih dari 15 (lima belas) hari
setelah tanggal terdaftar di KPP Baru, dilakukan di KPP Baru.
11. Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak
Dalam hal terdapat permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
berdasarkan Pasal 17C atau Pasal 17D Undang-Undang KUP atau Pasal 9 ayat (4c)
Undang-Undang PPN yang belum diterbitkan Surat Keputusan Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak (SKPPKP) oleh KPP Lama, maka
penyelesaiannya diproses sebagai berikut:
a. permohonan
-7-
15. Dalam hal pada saat terdaftar di KPP Baru terdapat permohonan pemberian imbalan
bunga dengan mencantumkan nomor rekening dalam negeri Wajib Pajak yang belum
diterbitkan Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga (SKPIB), Surat Keputusan
Perhitungan Pemberian Imbalan Bunga (SKPPIB) dan/atau Surat Perintah
Membayar Imbalan Bunga (SPMIB) oleh KPP Lama, maka penyelesaiannya
diproses sebagai berikut:
a. terhadap permohonan yang mencantumkan nomor rekening dalam negeri Wajib
Pajak telah diterima KPP Lama lebih dari 7 (tujuh) hari sebelum tanggal terdaftar
di KPP Baru, KPP Lama menyelesaikan permohonan dimaksud sampai dengan
penerbitan surat penolakan pemberian imbalan bunga atau penerbitan SKPIB,
SKPPIB dan SPMIB paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal terdaftar
di KPP Baru; atau
b. terhadap permohonan pemberian imbalan bunga yang mencantumkan nomor
rekening dalam negeri Wajib Pajak telah diterima KPP Lama paling lama 7
(tujuh) hari sebelum tanggal terdaftar di KPP Baru, maka KPP Baru
menyelesaikan permohonan dimaksud sampai dengan penerbitan surat
penolakan pemberian imbalan bunga atau penerbitan penerbitan SKPIB,
SKPPIB dan SPMIB.
16. Dalam hal pada tanggal terdaftar di KPP Baru terdapat permohonan Wajib Pajak
selain sebagaimana dimaksud pada angka 5, angka 6, angka 7, angka 11, angka 12,
angka 13, dan angka 15 yang belum diterbitkan surat keputusan atau surat
persetujuan/penolakan oleh KPP Lama atau Kanwil DJP lama karena belum jatuh
tempo, maka penyelesaiannya diproses sebagai berikut:
a. permohonan yang diterima oleh KPP Lama lebih dari 7 (tujuh) hari sebelum
tanggal tanggal terdaftar di KPP Baru, KPP Lama menyelesaikan permohonan
dimaksud sampai dengan penerbitan surat keputusan atau surat
persetujuan/penolakan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal
terdaftar di KPP Baru; atau
b. permohonan yang diterima oleh KPP Lama paling lama 7 (tujuh) hari sebelum
tanggal tanggal terdaftar di KPP Baru, maka KPP Baru menyelesaikan
permohonan dimaksud sampai dengan penerbitan surat keputusan atau surat
persetujuan/penolakan.
(
-9-
Tanggal
a.n. Kepala KPP/KP2KP*)
Petugas, Kepala Seksi Pelayanan***),
NIP NIP
Keterangan:
*) Pilih salah satu yang sesuai.
**) Penelitian dilakukan berdasarkan basis data perpajakan atau dokumen yang disampaikan Wajib
Pajak.
***) Redaksi "Kepala Seksi Pelayanan a.n. Kepala KPP" hanya dicantumkan dalam hal penelitian
dilakukan di KPP.
- 12 -
No. Tidak
Rincian Penelitian Memenuhi
Memenuhi
C. Wajib Pajak Cabang atau Bentuk Usaha Tetap (BUT)
1. Formulir Pengukuhan PKP.
2. Dokumen mengenai penunjukan sebagai cabang
atau BUT:
a. Fotokopi akta pendirian atau dokumen
pendirian, bagi Wajib Pajak cabang; atau
b. Surat keterangan penunjukan dari kantor pusat,
bagi BUT.
3. Fotokopi kartu NPWP orang pribadi salah satu
pengurus cabang atau BUT, atau fotokopi Paspor
dalam hal pengurus merupakan WNA dan tidak
memiliki NPWP.
4. Surat pernyataan bermeterai dari salah satu
pengurus cabang atau BUT yang menyatakan
kegiatan usaha yang dilakukan dan tempat atau
lokasi kegiatan usaha tersebut dilakukan.
5. Pemenuhan Persyaratan Kepatuhan Pengukuhan
PKP (syarat ini berlaku bagi Wajib Pajak cabang atau
BUT yang bersangkutan serta pengurus dan/atau
penanggung jawab dari Wajib Pajak):
a. telah menyampaikan SPT Tahunan PPh untuk 2
(dua) Tahun Pajak terakhir yang telah menjadi
kewajibannya; dan
b. tidak mempunyai utang pajak, kecuali utang pajak
yang telah memperoleh persetujuan untuk
mengangsur atau menunda pembayaran pajak.
D. Persyaratan Tambahan dalam Hal Wajib Pajak Menggunakan
Kantor Virtual sebagai Tempat Kegiatan Usaha
1. Fotokopi kontrak, perjanjian, atau dokumen sejenis
antara penyedia jasa Kantor Virtual dan Pengusaha.
2. Fotokopi SIUP, SITU, TDP, TDUP, IUJK, atau
dokumen sejenis lainnya yang diterbitkan oleh
pejabat atau instansi yang berwenang.
(minimal diterbitkan oleh kelurahan/desa setempat)
3. Pengusaha penyedia jasa Kantor Virtual telah
dikukuhkan sebagai PKP *)
Setelah dilakukan penelitian Formulir Pengukuhan PKP, dokumen yang disyaratkan, dan ketentuan
pengukuhan PKP, dinyatakan bahwa Pengukuhan PKP alas nama Pengusaha tersebut di alas:
Permohonan Pengukuhan PKP diterima
Permohonan Pengukuhan PKP ditolak
Tanggal
a.n. Kepala KPP/KP2KP**)
Petugas Khusus, Kepala Seksi Pelayanan***),
NIP NIP
Keterangan:
*) Lakukan penelitian berdasarkan basis data perpajakan atau dokumen manual yang
disampaikan Wajib Pajak.
**) Pilih salah satu yang sesuai.
***) Redaksi "Kepala Seksi Pelayanan a.n. Kepala KPP" hanya dicantumkan dalam hal
penelitian dilakukan di KPP.
- 14 -
BERITA ACARA
PENELITIAN LAPANGAN DALAM RANGKA AKTIVASI SERTIFIKAT ELEKTRONIK
NOMOR (3)
Pada hari ini , tanggal , bulan tahun (4), telah dilakukan peneltian
lapangan terhadap Pengusaha Kena Pajak:
Nama (5)
NPWP (6)
Alamat (7),
berdasarkan Surat Tugas nomor (8) tanggal (9) sebagai tindak lanjut Permintaan
Aktivasi Sertifikat Elektronik berdasarkan permohonan/jabatan *) tanggal ....... (11)
Hasil atas penelitian lapangan ini (12):
*)
Dibuat di (15)
(16) (18)
NIP (17) (19)
v
1
- 15 -
PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PENELITIAN LAPANGAN
DALAM RANGKA AKTIVASI SERTIFIKAT ELEKTRONIK
Angka 1 : Diisi dengan nama Kanwil yang membawahkan KPP/KP2KP yang menerbitkan
Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Sertifikat Elektronik.
Angka 2 Diisi dengan nama KPP/KP2KP yang menerbitkan Berita Acara Penelitian
Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Sertifikat Elektronik.
Angka 3 : Diisi dengan nomor Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi
Sertifikat Elektronik.
Angka 4 : Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan Berita Acara Penelitian
Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Sertifikat Elektronik.
Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.
Angka 6 : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.
Angka 7 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.
Angka 8 : Diisi dengan nomor Surat Tugas
Angka 9 : Diisi dengan tanggal Surat Tugas.
Angka 10 : Coret yang tidak perlu.
Angka 11 : Dalam hal Permintaan Aktivasi Sertifikat Elektronik dilakukan berdasarkan
Permohonan, diisi dengan tanggal permohonan Wajib Pajak.
Dalam hal Permintaan Aktivasi Sertifikat Elektronik dilakukan sebagai tindak
lanjut Pengukuhan PKP secara jabatan, tanggal permohonan diisi dengan
tanggal Laporan Hasil Peneltian/Pemeriksaan.
Angka 12 Berikan tanda " 1j " sesuai hasil penelitian lapangan.
Angka 13 Diisi dengan nama KPP/KP2KP yang menerbitkan Berita Acara Penelitian
Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Sertifikat Elektronik.
Angka 14 Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun yang direncanakan Pengurus untuk
hadir ke KPP dengan memperhatikan batas waktu Aktivasi Sertifikasi
Elektronik.
Angka 15 Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam
Rangka Aktivasi Sertifikat Elektronik dibuat.
Angka 16 : Diisi dengan nama Petugas Peneliti.
Angka 17 : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai Petugas Peneliti.
Angka 18 : Diisi dengan nama PKP/Pengurus yang ditemui.
Angka 19 : Diisi dengan jabatan PKP/Pengurus yang ditemui.
- 16 -
B. DASAR PENELITIAN
Permintaan Aktivasi Sertifikat Elektronik dengan Bukti Penerimaan Surat Nomor
Tanggal
dengan nomor BPS dan tanggal permintaan aktivasi Sertifikat Elektronik yang menjadi
dasar dilakukannya penelitian).
D. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Data/Dokumen yang tersedia
a.
b. .... dst
dengan data/dokumen yang tersedia berdasarkan surat permohonan pengukuhan PKP
dan permintaan Sertifikat Elektronik)
2. Kronologi Penelitian
(Uraikan jalannya penelitian lapangan secara urut, rinci dan jelas mengenai tahap-tahap
pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penerimaan permohonan, pengecekan lapangan
sesuai dengan urutan kejadian)
d. Kegiatan
Sesuai dengan Tidak sesuai
Usaha/KLU data KPP dengan data KPP
Dalam hal kegiatan usaha tidak sesuai dengan data KPP,
maka kegiatan usaha yang ditemukan pada saat penelitian
lapangan diuraikan dalam kolom isian angka 2 huruf a.
/.
- 18 -
e. Status PKP
Pusat Cabang
f. PKP ybs/
Pengurus:
Dapat ditemui Tidak Dapat ditemui
(isi detail di
bawah ini
apabila
PKP/Pengurus
ditemui)
Nama ...
NPWP ...
Jabatan
AlamatfTelepon ...
e-mail ...
2. Kegiatan PKP (Syarat Objektif)
a. Gambaran umum kegiatan usaha PKP
Gambaran umum harta yang digunakan untuk kegiatan usaha yang berada di
lokasi usaha pada saat penelitian lapangan.
(Uraikan informasi, data, keterangan, temuan, dokumen/bukti pendukung yang
diperoleh, pengujian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan Penelitian, dan lain-
lain yang diperoleh selama penelitian lapangan berlangsung dengan jelas)
G. DAFTAR LAMPIRAN
1. Formulir permohonan
2. Surat Tugas Penelitian Lapangan
3. Berita Acara Penelitian Lapangan
4. dst
(Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan, termasuk surat
permohonan Wajib Pajak, Surat Tugas Penelitian, foto lokasi usaha, d11)
Tempat, tanggal
Kepala Seksi Pelayanan/KP2KP Petugas Registrasi,
NIP NIP
Menyetujui
a.n. Direktur Jenderal Pajak
Kepala Kantor,
NIP
- 20 -
1. Wajib Pajak
a. Mengisi dan mendatangani formulir permohonan pengukuhan PKP sebagaimana
diatur dalam Lampiran I PER-20.
b. Mengajukan permohonan pengukuhan PKP ke KPP atau KP2KP tempat Wajib
Pajak terdaftar dilengkapi dengan dokumen yang disyaratkan sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran Huruf C surat ini.
2. KPP atau KP2KP
a. Petugas menerima dan meneliti kelengkapan permohonan pengukuhan PKP dan
memberikan Bukti Penerimaan Surat kepada Wajib Pajak.
b. Petugas merekam permohonan pengukuhan PKP pada aplikasi e-reg.
c. Kepala Seksi Pelayanan atau Kepala KP2KP menunjuk petugas untuk melakukan
penelitian administrasi dalam rangka pengukuhan PKP.
d. Petugas melakukan penelitian administrasi atas pemenuhan persyaratan PKP,
meliputi:
1) terpenuhinya syarat kelengkapan dokumen permohonan pengukuhan PKP;
dan
2) terpenuhinya syarat kepatuhan Wajib Pajak dan/atau pengurus atau
penanggung jawab Wajib Pajak.
e. Penelitian atas syarat kepatuhan Wajib Pajak dan/atau pengurus atau penanggung
jawab Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam huruf d angka 2) dilakukan
melalui sistem informasi Direktorat Jenderal Pajak, antara lain:
1) penelitian atas kepatuhan pelaporan SPT oleh Wajib Pajak dan/atau pengurus
baik yang terdaftar di KPP tempat diajukannya permohonan atau di KPP lain,
dilakukan melalui profil Wajib Pajak di SIDJP dan SIDJP Nine Modul Pelayanan
(TPT online);
2) penelitian atas utang pajak untuk Wajib Pajak dan/atau pengurus yang terdaftar
di KPP tempat diajukannya permohonan, dilakukan melalui SIDJP Informasi
dan Monitoring; dan
3) penelitian atas utang pajak bagi pengurus yang terdaftar di KPP lain, dilakukan
melalui aplikasi Pengampunan Pajak.
f. Petugas membuat laporan penelitian atas pemenuhan persyaratan PKP dengan
menggunakan format Laporan Penelitian sebagaimana dimaksud dalam Lampiran
Huruf D atau Huruf E surat ini.
g. Berdasarkan hasil penelitian administrasi sebagaimana dimaksud dalam huruf e,
Kepala KPP atau Kepala KP2KP menerbitkan keputusan paling lama 1 (satu) hari
kerja setelah permohonan diterima lengkap, berupa:
1) menerima permohonan pengukuhan PKP dengan menerbitkan Surat
Keputusan Pengukuhan PKP, dalam hal permohonan Pengusaha memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 dan Pasal 49 PMK-147; atau
2) menolak permohonan Pengusaha untuk dikukuhkan sebagai PKP dengan
menerbitkan Surat Penolakan Pengukuhan PKP, dalam hal permohonan
Pengusaha tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 48 dan Pasal 49 PMK-147.
h. Format Surat Pengukuhan PKP dibuat dengan menggunakan format sebagaimana
diatur dalam Lampiran I F PER-20.
i. Format Surat Penolakan Pengukuhan PKP dibuat dengan menggunakan format
sebagaimana diatur dalam Lampiran I G PER-20.
- 21 -
ye
- 22 -
tur Jenderal
tur Peraturan Perpajakan I,
Arid Yanuar
NIP 1967018 199503 1 001