Anda di halaman 1dari 65

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Yth. 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Maju;


2. Panglima Tentara Nasional Republik Indonesia;
3. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
4. Jaksa Agung Republik Indonesia;
5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
6. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara;
7. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Non Struktural;
8. Para Gubernur; dan
9. Para Bupati/Walikota.

SURAT EDARAN
KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2022

TENTANG
PENEGASAN LARANGAN PENAMBAHAN SYARAT KUALIFIKASI PENYEDIA
DAN SYARAT TEKNIS DALAM PROSES PEMILIHAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH

1. Latar Belakang

Berdasarkan Pasal 44 ayat (9) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun


2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disebutkan bahwa Pokja Pemilihan
dilarang menambah persyaratan kualifikasi yang diskriminatif dan tidak
obyektif. Dalam proses pemilihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
masih ditemukan adanya penambahan persyaratan kualifikasi penyedia
dan persyaratan teknis, serta adanya Peraturan Gubernur/Bupati/
Walikota yang mengatur penambahan persyaratan penyedia, yang dapat

Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V


jdih.lkpp.go.id
-2-

menghambat dan membatasi keikutsertaan pelaku usaha.


Memperhatikan permasalahan di atas, maka perlu menegaskan kembali
larangan penambahan persyaratan kualifikasi penyedia dan persyaratan
teknis yang diskriminatif dan tidak obyektif dalam proses pemilihan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

2. Maksud
Surat Edaran ini dimaksudkan untuk memberi penegasan terkait
larangan penambahan persyaratan kualifikasi penyedia dan persyaratan
teknis yang diskriminatif dan tidak obyektif dalam proses pemilihan guna
mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang lebih transparan,
terbuka dan kompetitif.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam Surat Edaran ini meliputi penegasan larangan dan
ketentuan penambahan persyaratan kualifikasi penyedia dan
persyaratan teknis yang diskriminatif dan tidak obyektif dalam proses
pemilihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

4. Dasar Hukum

a. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga


Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 314);
b. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2021
Nomor 63);
c. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 593).

Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V


jdih.lkpp.go.id
-3-

5. Dalam rangka mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang


lebih terbuka dan kompetitif, maka seluruh pihak yang terlibat dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah perlu untuk memperhatikan:
a. Pokja Pemilihan dilarang menambah persyaratan kualifikasi
penyedia dan/atau persyaratan teknis yang diskriminatif dan tidak
obyektif.
b. Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Kontruksi/Pengadaan Jasa
Konsultansi Kontruksi/Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
berpedoman pada Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia
(Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021).
c. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 mengatur bahwa Persyaratan
Kualifikasi Penyedia meliputi persyaratan Kualifikasi
Administrasi/Legalitas dan Kualifikasi Teknis, sehingga persyaratan
kualifikasi penyedia terkait keuangan tidak diperkenankan untuk
ditambahkan.
d. Penambahan persyaratan kualifikasi penyedia dan/atau persyaratan
teknis dapat dilakukan apabila hal tersebut diatur dalam Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, atau Peraturan Presiden.
e. Dalam hal tidak diatur dalam Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, atau Peraturan Presiden, maka penambahan
persyaratan kualifikasi penyedia dan/atau persyaratan teknis dapat
dilakukan untuk mencapai teknis output pekerjaan berdasarkan
kajian atau justifikasi pihak yang berkompeten di bidangnya.
f. Penambahan persyaratan sebagaimana disebutkan pada huruf d dan
huruf e dilakukan dengan tetap berpedoman pada prinsip dan etika
pengadaan.
g. Dalam hal masih terdapat Peraturan Daerah, Peraturan Kepala
Daerah dan/atau pengaturan lainnya yang mengatur Penambahan
Persyaratan Penyedia yang diskriminatif dan tidak obyektif dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, agar dilakukan perubahan
terhadap Peraturan dimaksud.

Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V


jdih.lkpp.go.id
-4-

Demikian Surat Edaran ini dibuat untuk dapat menjadi perhatian.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Maret 2022
KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH,

ttd

ABDULLAH AZWAR ANAS

Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V


jdih.lkpp.go.id
Nomor : 15134/KA/06/2023 14 Juni 2023
Hal : Penegasan terkait Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Penegasan Larangan Penambahan Syarat Kualifikasi Penyedia dan Syarat Teknis
Dalam Proses Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Yth.
1. Para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
2. Panglima Tentara Nasional Republik Indonesia;
3. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
4. Jaksa Agung Republik Indonesia;
5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
6. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara; dan
7. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Non Struktural.
di Tempat

Sehubungan dengan masih banyaknya pengaduan terkait penambahan persyaratan


kualifikasi penyedia barang/jasa dan persyaratan teknis bersifat diskriminatif dan/atau tidak
obyektif dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa yang membatasi kompetisi dan
persaingan serta akan menimbulkan permasalahan hukum di kemudian hari, bersama ini kami
sampaikan:
1. Berdasarkan Pasal 44 ayat (9) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disebutkan bahwa Pokja Pemilihan dilarang menambah
persyaratan kualifikasi yang diskriminatif dan tidak objektif;
2. LKPP telah menerbitkan SE Nomor 5 Tahun 2022 tentang Penegasan Larangan Penambahan
Syarat Kualifikasi Penyedia dan Syarat Teknis Dalam Proses Pemilihan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang menjelaskan lebih detail terkait boleh tidaknya menambah
persyaratan kualifikasi penyedia dan/atau teknis (terlampir);
3. Penambahan persyaratan yang dikategorikan melanggar ketentuan pasal 44 ayat (9)
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, antara lain harus:
a. Berbentuk badan usaha;
b. Memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) daerah setempat;
c. Memiliki SITU (Surat Izin Tempat Usaha) setempat;
d. Mempunyai dukungan keuangan dari bank/rekening koran terakhir;
e. Memiliki rekening dari BPD (Bank Pembangunan Daerah) setempat;
f. Memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan);
g. Status kepemilikan peralatan harus milik sendiri (tidak boleh sewa/dukungan);
h. Jaminan penawaran, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan
keasliannya, silakan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://eoffice.lkpp.go.id atau kunjungi halaman
https://eoffice.lkpp.go.id/keaslian
Token : g3u6fS
Nomor Tiket : SK202306140001
dari bank; dan
i. Memenuhi persyaratan lain yang tujuannya untuk membatasi peserta.
4. Untuk menjamin kualitas output pekerjaan disarankan:
a. Dalam membuat persyaratan harus berdasarkan analisis pasar dan dibantu oleh pihak
yang ahli di bidang teknis pekerjaan tersebut untuk menguji apakah persyaratan yang
ditetapkan masuk kategori diskriminatif dan/atau tidak obyektif atau tidak;
b. Mendorong pelaksanaan strategi pemaketan berupa penyediaan bahan baku, material
dan/atau barang/peralatan oleh pemilik pekerjaan (supplied by owner) dalam pelaksanaan
pekerjaan;
c. Melakukan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan secara benar baik
melalui swakelola maupun melalui penyedia (konsultan); dan
d. Mendorong material konstruksi dan peralatan tayang dalam katalog lokal/sektoral dan
mewajibkan kontraktor membeli melalui e-katalog.

Demikian kami sampaikan untuk menjadi perhatian.

Kepala LKPP,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik


Hendrar Prihadi

Tembusan :
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
2. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
3. Jaksa Agung Republik Indonesia
4. Kepala Kepolisian Republik Indonesia

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan
keasliannya, silakan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://eoffice.lkpp.go.id atau kunjungi halaman
https://eoffice.lkpp.go.id/keaslian
Token : g3u6fS
Nomor Tiket : SK202306140001
Nomor : 15136/KA/06/2023 14 Juni 2023
Hal : Penegasan terkait Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Penegasan Larangan Penambahan Syarat Kualifikasi Penyedia dan Syarat Teknis
Dalam Proses Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Yth.
1. Para Gubernur; dan
2. Para Bupati/Walikota.
di Tempat

Sehubungan dengan masih banyaknya pengaduan terkait penambahan persyaratan kualifikasi


penyedia barang/jasa dan persyaratan teknis bersifat diskriminatif dan/atau tidak obyektif dalam
proses pemilihan penyedia barang/jasa yang membatasi kompetisi dan persaingan serta akan
menimbulkan permasalahan hukum di kemudian hari, bersama ini kami sampaikan:
1. Berdasarkan Pasal 44 ayat (9) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disebutkan bahwa Pokja Pemilihan dilarang menambah
persyaratan kualifikasi yang diskriminatif dan tidak objektif;
2. LKPP telah menerbitkan SE Nomor 5 Tahun 2022 tentang Penegasan Larangan Penambahan
Syarat Kualifikasi Penyedia dan Syarat Teknis Dalam Proses Pemilihan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang menjelaskan lebih detail terkait boleh tidaknya menambah
persyaratan kualifikasi penyedia dan/atau teknis (terlampir);
3. Penambahan persyaratan yang dikategorikan melanggar ketentuan pasal 44 ayat (9)
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, antara lain harus:
a. Berbentuk badan usaha;
b. Memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) daerah setempat;
c. Memiliki SITU (Surat Izin Tempat Usaha) setempat;
d. Mempunyai dukungan keuangan dari bank/rekening koran terakhir;
e. Memiliki rekening dari BPD (Bank Pembangunan Daerah) setempat;
f. Memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan);
g. Status kepemilikan peralatan harus milik sendiri (tidak boleh sewa/dukungan);
h. Jaminan penawaran, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan
dari bank; dan
i. Memenuhi persyaratan lain yang tujuannya untuk membatasi peserta.
4. Untuk menjamin kualitas output pekerjaan disarankan:
a. Dalam membuat persyaratan harus berdasarkan analisis pasar dan dibantu oleh pihak
yang ahli di bidang teknis pekerjaan tersebut untuk menguji apakah persyaratan yang
ditetapkan masuk kategori diskriminatif dan/atau tidak obyektif atau tidak;
b. Mendorong pelaksanaan strategi pemaketan berupa penyediaan bahan baku, material
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan
keasliannya, silakan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://eoffice.lkpp.go.id atau kunjungi halaman
https://eoffice.lkpp.go.id/keaslian
Token : kwpQhm
Nomor Tiket : SK202306140001
dan/atau barang/peralatan oleh pemilik pekerjaan (supplied by owner) dalam pelaksanaan
pekerjaan;
c. Melakukan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan secara benar baik
melalui swakelola maupun melalui penyedia (konsultan); dan
d. Mendorong material konstruksi dan peralatan tayang dalam katalog lokal/sektoral dan
mewajibkan kontraktor membeli melalui e-katalog.

Demikian kami sampaikan untuk menjadi perhatian.

Kepala LKPP,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik


Hendrar Prihadi

Tembusan :
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
2. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
3. Jaksa Agung Republik Indonesia
4. Kepala Kepolisian Republik Indonesia

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan
keasliannya, silakan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://eoffice.lkpp.go.id atau kunjungi halaman
https://eoffice.lkpp.go.id/keaslian
Token : kwpQhm
Nomor Tiket : SK202306140001
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA

Yth,
1. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya;
2. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama;
3. Para Kepala Balai;
4. Para Kepala Satuan Kerja;
5. Para Pejabat Pembuat Komitmen;
6. Para Kelompok Kerja Pemilihan;
di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

SURAT EDARAN
NOMOR 18/SE/M/2021
TENTANG
PEDOMAN OPERASIONAL TERTIB PENYELENGGARAAN
PERSIAPAN PEMILIHAN UNTUK PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

A. Umum
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang mengatur bahwa
menteri/kepala lembaga dapat menindaklanjuti pelaksanaan Peraturan
Presiden ini untuk pengadaan yang dibiayai APBN dengan peraturan
menteri/peraturan kepala lembaga.
Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia mengatur bahwa
PA/KPA dengan pertimbangan untuk mengatasi kekosongan hukum
dan/atau stagnasi pemerintahan guna kemanfaatan dan kepentingan umum
dapat menyesuaikan prosedur/tata cara/tahapan pada tahap persiapan
pengadaan, persiapan pelaksanaan pemilihan, pelaksanaan pemilihan
dan/atau pelaksanaan pekerjaan untuk barang/jasa.
Dalam upaya mencegah terhambatnya pelaksanaan pemilihan penyedia dan
dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur di Kementerian PUPR
perlu untuk memperjelas prosedur/tata cara dan mempercepat implementasi
proses pengadaan Jasa Konstruksi sebagaimana diatur dalam Peraturan
jdih.pu.go.id
-2-

LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia perlu menetapkan Surat Edaran
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pedoman
Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan untuk Pengadaan
Jasa Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

B. Dasar Pembentukan
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 473);
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 554) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1144);
3. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 593).

C. Maksud dan Tujuan


1. Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pihak terkait dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah antara lain untuk
Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa
Konstruksi (BP2JK), Tim Pelaksana, Tim Peneliti, dan/atau Kelompok
Kerja (Pokja) Pemilihan dalam melaksanakan persiapan pemilihan untuk
pengadaan jasa konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
2. Surat Edaran ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya tertib
penyelenggaraan persiapan pemilihan untuk pengadaan jasa konstruksi
di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

jdih.pu.go.id
-3-

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi penjelasan yang akan
menyeragamkan:
1. Penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) jasa konstruksi;
2. Penambahan persyaratan tender/seleksi jasa konstruksi,
3. Metode evaluasi pada tender pekerjaan konstruksi;
4. Penyesuaian dokumen pemilihan tender pekerjaan konstruksi; dan
5. Penyesuaian dokumen pemilihan seleksi jasa konsultansi konstruksi.

E. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Jasa Konstruksi.


1. Penyusunan HPS didasarkan pada:
a. hasil perkiraan biaya/RAB yang telah disusun pada tahap
perencanaan pengadaan;
b. pagu anggaran yang tercantum dalam daftar isian pelaksanaan
anggaran atau untuk proses pemilihan yang dilakukan sebelum
penetapan daftar isian pelaksanaan anggaran mengacu kepada pagu
anggaran yang tercantum dalam rencana kerja dan anggaran
kementerian/lembaga; dan
c. hasil reviu perkiraan biaya/RAB.
2. Dalam hal Pekerjaan Konstruksi dengan nilai pagu anggaran di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dan Jasa Konsultansi
Konstruksi dengan nilai pagu anggaran di atas Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah), hasil reviu perkiraan biaya/RAB sebagaimana
dimaksud pada angka 1 huruf c harus mendapat persetujuan dari Pejabat
Pimpinan Tinggi Madya.

F. Penambahan Persyaratan Tender/Seleksi Jasa Konstruksi


Setiap penambahan persyaratan harus mendapatkan persetujuan Pejabat
Pimpinan Tinggi Madya.

G. Metode Evaluasi Pada Tender Pekerjaan Konstruksi


1. Metode evaluasi penawaran dalam pemilihan penyedia pekerjaan
konstruksi dilakukan dengan menggunakan metode evaluasi:
a. Metode evaluasi harga terendah sistem gugur pascakualifikasi; dan
b. Metode evaluasi harga terendah ambang batas prakualifikasi.
2. Metode evaluasi harga terendah sistem gugur pascakualifikasi
digunakan untuk pengadaan pekerjaan konstruksi tidak kompleks.

jdih.pu.go.id
-4-

3. Metode evaluasi harga terendah ambang batas prakualifikasi digunakan


untuk pengadaan pekerjaan konstruksi kompleks.
4. Dalam hal tender menggunakan metode evaluasi harga terendah
ambang batas prakualifikasi, kriteria evaluasi dan ambang batas harus
ditetapkan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya.

H. Penyesuaian Dokumen Pemilihan Tender Pekerjaan Konstruksi


1. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan Surat Perjanjian Kerja Sama
Operasi (KSO), menjadi sebagai berikut:
a. Surat Perjanjian KSO disyaratkan sebagai persyaratan kualifikasi
administrasi/legalitas untuk penyedia baik untuk metode
pemilihan prakualifikasi maupun pascakualifikasi sebagaimana
diatur dalam Lampiran II Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia.
b. Leadfirm KSO harus memiliki kualifikasi setingkat atau lebih tinggi
dari badan usaha anggota KSO dengan porsi modal mayoritas dan
paling banyak 70% (tujuh puluh persen).
c. KSO tidak dapat dilaksanakan oleh:
1) Pelaku usaha kualifikasi usaha besar dengan kualifikasi usaha
kecil; dan
2) Pelaku usaha kualifikasi usaha kecil dengan kualifikasi usaha
kecil untuk pekerjaan konstruksi.
d. Pada bab Instruksi Kepada Peserta dengan menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
KSO dapat dilakukan antar KSO dapat dilakukan antar
pelaku usaha yang: pelaku usaha yang:
a. Memiliki Kualifikasi usaha a. Memiliki Kualifikasi usaha
besar dengan Kualifikasi besar dengan Kualifikasi
usaha besar; usaha besar;
b. Memiliki Kualifikasi usaha b. Memiliki Kualifikasi usaha
menengah dengan Kualifikasi menengah dengan
usaha menengah; Kualifikasi usaha
c. Memiliki Kualifikasi usaha menengah;
besar dengan Kualifikasi c. Memiliki Kualifikasi usaha
usaha menengah; besar dengan Kualifikasi
d. Memiliki Kualifikasi usaha usaha menengah; atau
menengah dengan Kualifikasi d. Memiliki Kualifikasi usaha
usaha kecil; menengah dengan
e. Memiliki Kualifikasi usaha Kualifikasi usaha kecil.
kecil dengan Kualifikasi
usaha kecil.

jdih.pu.go.id
-5-

Semula Menjadi

Leadfirm KSO harus memiliki Leadfirm kerjasama operasi


kualifikasi setingkat atau lebih harus memiliki kualifikasi
tinggi dari badan usaha anggota setingkat atau lebih tinggi dari
KSO badan usaha anggota
kerjasama operasi dengan
porsi modal mayoritas dan
paling banyak 70% (tujuh
puluh persen).

Dokumen Tender terdiri atas: Dokumen Tender terdiri atas:


a. Umum; a. Umum;
b. Pengumuman; b. Pengumuman;
c. Instruksi Kepada Peserta; c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan; d. Lembar Data Pemilihan;
e. Bentuk Dokumen Penawaran: e. Bentuk Dokumen
1) Dokumen Penawaran Penawaran:
Administrasi: 1) Dokumen Penawaran
a) Surat Penawaran Administrasi:
(sesuai SPSE); a) Surat Penawaran
b) Jaminan Penawaran (sesuai SPSE);
(apabila disyaratkan); b) Jaminan Penawaran
c) Surat perjanjian Kerja (apabila disyaratkan);
Sama Operasi (apabila
peserta berbentuk
KSO).

Dokumen Penawaran meliputi: Dokumen Penawaran meliputi:


a. Dokumen Penawaran a. Dokumen Penawaran
Administrasi terdiri atas: Administrasi terdiri atas:
1) Surat Penawaran 1) Surat Penawaran
(sebagaimana tercantum (sebagaimana tercantum
dalam SPSE); dalam SPSE);
2) Jaminan Penawaran 2) Jaminan Penawaran
(apabila disyaratkan); (apabila disyaratkan);
3) Surat Perjanjian Kerja
Sama Operasi (apabila
peserta berbentuk KSO);

Evaluasi Administrasi: Evaluasi Administrasi:


a. evaluasi administrasi meliputi a. evaluasi administrasi
pemeriksaan kelengkapan meliputi pemeriksaan
dokumen penawaran. kelengkapan dokumen
b. penawaran dinyatakan penawaran.
memenuhi persyaratan b. penawaran dinyatakan
administrasi, apabila: memenuhi persyaratan
1) syarat-syarat substansial administrasi, apabila:
yang diminta berdasarkan 1) syarat-syarat
Dokumen Pemilihan substansial yang
terpenuhi, yaitu dengan diminta berdasarkan
dilampirkannya: Dokumen Pemilihan
a) Jaminan Penawaran terpenuhi, yaitu dengan
(apabila disyaratkan); dilampirkannya:

jdih.pu.go.id
-6-

Semula Menjadi
b) Surat Perjanjian Kerja a) Jaminan Penawaran
Sama Operasi (apabila (apabila
ber-KSO); disyaratkan);
c) Dokumen Penawaran b) Dokumen Penawaran
Teknis; Teknis;
d) Dokumen Penawaran c) Dokumen Penawaran
Harga. Harga.
2) Jaminan Penawaran (apabila 2) Jaminan Penawaran
disyaratkan) memenuhi (apabila disyaratkan)
ketentuan sebagai berikut: memenuhi ketentuan
…. sebagai berikut:
3) Surat Perjanjian Kerja ….
Sama Operasi memenuhi
persyaratan sesuai
ketentuan IKP 3.4

e. Pada bab Tata Cara Evaluasi Kualifikasi menjadi sebagai berikut:


Semula Menjadi
Tata cara penilaian untuk Tata cara penilaian untuk setiap
setiap persyaratan kualifikasi: persyaratan kualifikasi:
1. Pokja Pemilihan melihat 1. Pokja Pemilihan melihat
kesesuaian antara kesesuaian antara
persyaratan pada LDK persyaratan pada LDK dengan
dengan Formulir Isian Formulir Isian Kualifikasi
Kualifikasi yang telah diisi yang telah diisi oleh peserta
oleh peserta pada SPSE. pada SPSE.
2. Persyaratan Izin berusaha di 2. Dalam hal peserta ber-KSO,
bidang Jasa Konstruksi, menyampaikan Surat
Sertifikat Badan Usaha Perjanjian Kerja Sama
(SBU), Sertifikat lainnya Operasi yang memenuhi
(apabila disyaratkan) dengan persyaratan sesuai
ketentuan: ketentuan IKP 3.4
3. Persyaratan Izin berusaha di
bidang Jasa Konstruksi,
Sertifikat Badan Usaha (SBU),
Sertifikat lainnya (apabila
disyaratkan) dengan
ketentuan:

2. Pokja Pemilihan tidak melakukan evaluasi terhadap Sertifikat


Kompetensi Kerja (SKK).
a. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pokja Pemilihan terkait SKK
adalah:
1) Pokja Pemilihan tidak mensyaratkan peserta harus
menyampaikan SKK personel manajerial dalam dokumen
penawaran.
2) SKK tidak dibuktikan pada saat pembuktian kualifikasi.

jdih.pu.go.id
-7-

b. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan pada bab Instruksi Kepada


Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Setiap tenaga ahli, Tetap.
teknisi/analis, dan operator
yang akan melaksanakan
pekerjaan wajib memiliki
sertifikat kompetensi kerja.
Sertifikat Kompetensi Kerja Tetap.
untuk personel manajerial yang
ditawarkan dalam dokumen
penawaran dibuktikan pada
saat penyerahan lokasi kerja
dan personel.

Sertifikat Kompetensi Kerja


tidak dievaluasi dan tidak
dibuktikan pada saat
pemilihan.
Dalam hal Sertifikat
Kompetensi Kerja tidak dapat
dibuktikan sesuai yang
disyaratkan dalam LDP, maka
pada saat penyerahan lokasi
kerja dan personel:
a. PPK meminta Penyedia
untuk mengganti dengan
personel manajerial yang
memenuhi persyaratan
yang sudah ditentukan.
b. Penyedia wajib mengganti
dengan personel manajerial
yang memenuhi
persyaratan yang sudah
ditentukan.

3. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan satu penawaran tiap peserta


untuk peserta KSO pada bab Instruksi Kepada Peserta, menjadi sebagai
berikut:
Semula Menjadi
Setiap peserta yang termasuk dalam Tetap.
KSO dilarang menjadi peserta baik
secara sendiri maupun sebagai
anggota KSO yang lain pada paket
pekerjaan yang sama.

jdih.pu.go.id
-8-

Semula Menjadi
Peserta KSO sebagaimana
dimaksud pada angka ….
adalah Peserta yang
mendaftar dan memasukkan
penawaran.

4. Pokja Pemilihan menyesuaikan pemberian penjelasan pada bab Instruksi


Kepada Peserta untuk metode pemilihan pascakualifikasi menjadi sebagai
berikut:
Semula Menjadi
Peserta yang tidak aktif/membuka Tetap.
SPSE dan/atau tidak bertanya pada
saat pemberian penjelasan, tidak
dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan
penawaran.
Pemberian penjelasan
kualifikasi dilakukan
bersamaan dengan pemberian
penjelasan Dokumen
Pemilihan
Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan Tetap.
dapat memberikan informasi yang
dianggap penting terkait dengan
Dokumen Pemilihan.

5. Pokja Pemilihan menyesuaikan tambahan waktu pemasukan dokumen


penawaran pada bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Apabila Pokja Pemilihan akan Tambahan Waktu Pemasukan
menerbitkan Adendum Dokumen Dokumen Penawaran:
Pemilihan, maka Pokja Pemilihan a. Apabila pokja pemilihan
harus mempertimbangkan akan menerbitkan
kecukupan waktu bagi Peserta adendum Dokumen
untuk menyiapkan Dokumen Pemilihan yang
Penawaran. mengakibatkan kebutuhan
penambahan waktu
penyiapan kembali
Dokumen Penawaran, Pokja
Pemilihan memperpanjang
batas akhir penyampaian
penawaran.
b. Perpanjangan batas akhir
penyampaian penawaran
mempertimbangkan
kecukupan waktu bagi

jdih.pu.go.id
-9-

Semula Menjadi
peserta untuk menyiapkan
dokumen penawaran
dengan batas akhir
pemasukan penawaran
pada hari kerja dan jam
kerja.

6. Pokja Pemilihan menyesuaikan penetapan pekerjaan utama menjadi


sebagai berikut:
a. Pekerjaan utama ditetapkan berdasarkan mata pembayaran yang nilai
bobot biayanya tertinggi secara berurutan;
b. Dalam hal mata pembayaran adalah pengadaan barang, maka dapat
tidak ditetapkan sebagai pekerjaan utama;
c. Metode pelaksanaan pekerjaan berisi uraian terkait pelaksanaan
pekerjaan utama;
d. Subpekerjaan dari pekerjaan utama tidak termasuk dalam hal yang
diuraikan dalam metode pelaksanaan pekerjaan.

7. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan pembuktian kualifikasi secara


daring menjadi sebagai berikut:
a. Dalam hal tidak memungkinkan dilaksanakan secara daring atau
apabila diperlukan dilakukan secara luring/tatap muka, pelaksanaan
pembuktian kualifikasi dapat dilakukan secara luring/tatap muka.
b. Pada bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Pembuktian kualifikasi Pelaksanaan pembuktian
dilakukan secara daring atau kualifikasi dilakukan secara
tatap muka. daring kepada Peserta. Dalam
hal tidak memungkinkan
dilaksanakan secara daring atau
apabila diperlukan dilakukan
secara luring/tatap muka,
pelaksanaan pembuktian
kualifikasi dapat dilakukan
secara luring/tatap muka.

jdih.pu.go.id
- 10 -

8. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan persyaratan penyampaian


jaminan penawaran, pada bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai
berikut:
Semula Menjadi
Ketentuan penyampaian Jaminan Ketentuan penyampaian
Penawaran sebagai berikut: Jaminan Penawaran sebagai
a. Softcopy Jaminan Penawaran berikut:
disampaikan sebagai bagian a. Jaminan Penawaran
dari dokumen administrasi; disampaikan dalam bentuk
b. Jaminan Penawaran dapat Softcopy dan/atau jaminan
dikirim dalam bentuk softcopy penawaran asli sebagai
asli dari kamera/handphone bagian dari dokumen
(HP) atau scan tanpa edit; administrasi;
c. Jaminan penawaran b. Jaminan Penawaran dalam
disampaikan secara langsung bentuk softcopy maka
atau melalui pos/jasa berupa foto asli dari
pengiriman kepada Pokja kamera/handphone (HP)
Pemilihan paling lambat atau scan tanpa edit;
sebelum batas akhir c. Jaminan penawaran asli,
penyampaian penawaran yang disampaikan secara
dibuktikan dengan bukti langsung atau melalui
pengiriman. pos/jasa pengiriman kepada
d. Dalam hal Jaminan penawaran Pokja Pemilihan paling
tidak diterima Pokja Pemilihan lambat sebelum batas akhir
sampai dengan batas waktu penyampaian penawaran
yang ditentukan, maka yang dibuktikan dengan
penawaran dinyatakan gugur bukti pengiriman.
apabila berdasarkan klarifikasi d. Dalam hal peserta
ke penerbit jaminan, pencairan menyampaikan Jaminan
jaminan penawaran penawaran dalam bentuk
memerlukan jaminan softcopy dan jaminan
penawaran yang asli. Segala penawaran asli tidak
risiko keterlambatan dan diterima Pokja Pemilihan
kerusakan pengiriman Jaminan sampai dengan batas waktu
penawaran menjadi risiko yang ditentukan, maka
peserta penawaran dinyatakan
gugur apabila berdasarkan
klarifikasi ke penerbit
jaminan, pencairan jaminan
penawaran memerlukan
jaminan penawaran yang
asli. Segala risiko
keterlambatan dan
kerusakan pengiriman
Jaminan penawaran menjadi
risiko peserta

jdih.pu.go.id
- 11 -

9. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan penerbit jaminan dalam tender


pekerjaan konstruksi:
a. pada bab Instruksi Kepada Peserta, menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Jaminan Penawaran yang Jaminan Penawaran yang
diserahkan kepada Pokja diserahkan kepada Pokja
Pemilihan, memenuhi ketentuan Pemilihan, memenuhi
sebagai berikut: ketentuan sebagai berikut:
a. Diterbitkan oleh: a. Diterbitkan oleh:
1) Bank Umum; 1) Bank Umum;
2) Perusahaan Penjaminan; 2) Perusahaan
3) Perusahaan Asuransi; Penjaminan;
atau 3) Perusahaan Asuransi;
4) Lembaga khusus yang 4) Lembaga khusus yang
menjalankan usaha di menjalankan usaha di
bidang pembiayaan, bidang pembiayaan,
penjaminan, dan penjaminan, dan
asuransi untuk asuransi untuk
mendorong ekspor mendorong ekspor
Indonesia sesuai dengan Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan ketentuan peraturan
perundang-undangan di perundang-undangan di
bidang Lembaga bidang Lembaga
pembiayaan ekspor pembiayaan ekspor
Indonesia; Indonesia; atau
b. Penerbit Jaminan Penawaran 5) Konsorsium
telah perusahaan asuransi
ditetapkan/mendapatkan umum/ Konsorsium
rekomendasi dari Otoritas Lembaga penjaminan/
Jasa Keuangan (OJK). Konsorsium
perusahaan
penjaminan yang
mempunyai program
asuransi kerugian
(suretyship).
b. Penerbit Jaminan
Penawaran selain Bank
Umum, telah ditetapkan/
mendapatkan rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
Penerbit Jaminan Sanggah Penerbit Jaminan Sanggah
Banding oleh: Banding oleh:
a. Bank Umum; a. Bank Umum;
b. Perusahaan Penjaminan; b. Perusahaan Penjaminan;
c. Perusahaan Asuransi; c. Perusahaan Asuransi;
d. Lembaga khusus yang d. Lembaga khusus yang
menjalankan usaha di menjalankan usaha di

jdih.pu.go.id
- 12 -

Semula Menjadi
bidang pembiayaan, bidang pembiayaan,
penjaminan, dan asuransi penjaminan, dan asuransi
untuk mendorong ekspor untuk mendorong ekspor
Indonesia sesuai dengan Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan ketentuan peraturan
perundang-undangan di perundang-undangan di
bidang Lembaga pembiayaan bidang Lembaga
ekspor Indonesia. pembiayaan ekspor
Penerbit Jaminan Sanggah Indonesia;
Banding telah ditetapkan/ e. Konsorsium perusahaan
mendapatkan rekomendasi dari asuransi umum/
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Konsorsium Lembaga
penjaminan/ Konsorsium
perusahaan penjaminan
yang mempunyai program
asuransi kerugian
(suretyship).
Penerbit Jaminan Sanggah
Banding selain Bank Umum
telah ditetapkan/ mendapatkan
rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
Jaminan Pelaksanaan Jaminan Pelaksanaan
diserahkan kepada Pejabat diserahkan kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak, Penandatangan Kontrak,
memenuhi ketentuan sebagai memenuhi ketentuan sebagai
berikut: berikut:
a. Diterbitkan oleh: a. Diterbitkan oleh:
1) Bank Umum; 1) Bank Umum;
2) Perusahaan Penjaminan; 2) Perusahaan
3) Perusahaan Asuransi; Penjaminan;
atau 3) Perusahaan Asuransi;
4) Lembaga khusus yang 4) Lembaga khusus yang
menjalankan usaha di menjalankan usaha di
bidang pembiayaan, bidang pembiayaan,
penjaminan, dan penjaminan, dan
asuransi untuk asuransi untuk
mendorong ekspor mendorong ekspor
Indonesia sesuai dengan Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan ketentuan peraturan
perundang-undangan di perundang-undangan di
bidang Lembaga bidang Lembaga
pembiayaan ekspor pembiayaan ekspor
Indonesia; Indonesia; atau
b. Penerbit jaminan 5) Konsorsium
pelaksanaan telah perusahaan asuransi
ditetapkan/ mendapatkan umum/ Konsorsium
Lembaga penjaminan/

jdih.pu.go.id
- 13 -

Semula Menjadi
rekomendasi dari Otoritas Konsorsium
Jasa Keuangan (OJK). perusahaan
penjaminan yang
mempunyai program
asuransi kerugian
(suretyship).
b. Penerbit jaminan
pelaksanaan selain Bank
Umum telah ditetapkan/
mendapatkan rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).

b. pada Syarat-Syarat Umum Kontrak menjadi sebagai berikut:


Semula Menjadi
Penggunaan Jaminan Penggunaan Jaminan
Pelaksanaan, Jaminan Uang Pelaksanaan, Jaminan Uang
Muka dan Jaminan Muka dan Jaminan
Pemeliharaan sebagai berikut: Pemeliharaan sebagai berikut:
a. Diterbitkan oleh: a. Diterbitkan oleh:
1) Bank Umum; 1) Bank Umum;
2) Perusahaan Penjaminan; 2) Perusahaan Penjaminan;
3) Perusahaan Asuransi; atau 3) Perusahaan Asuransi; atau
4) Lembaga khusus yang 4) Lembaga khusus yang
menjalankan usaha di menjalankan usaha di
bidang pembiayaan, bidang pembiayaan,
penjaminan, dan asuransi penjaminan, dan asuransi
untuk mendorong ekspor untuk mendorong ekspor
Indonesia sesuai dengan Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan ketentuan peraturan
perundang-undangan di perundang-undangan di
bidang Lembaga bidang Lembaga
pembiayaan ekspor pembiayaan ekspor
Indonesia; Indonesia;
b. Penerbit jaminan 5) Konsorsium perusahaan
pelaksanaan telah asuransi umum/
ditetapkan/ mendapatkan Konsorsium Lembaga
rekomendasi dari Otoritas penjaminan/ Konsorsium
Jasa Keuangan (OJK). perusahaan penjaminan
yang mempunyai program
asuransi kerugian
(suretyship).
b. Penerbit jaminan selain Bank
Umum telah ditetapkan/
mendapatkan rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).

jdih.pu.go.id
- 14 -

10. Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi maka data yang kurang
masih dapat dilengkapi oleh peserta sampai dengan 3 (tiga) hari kalender
setelah Pokja Pemilihan menyampaikan hasil evaluasi, diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja.
a. Yang dimaksud “dapat dilengkapi oleh peserta” merupakan data yang:
1) belum disampaikan dalam data kualifikasi awal; atau
2) salah disampaikan dalam data kualifikasi awal.
b. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan pada bab Instruksi Kepada
Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Pokja Pemilihan tidak Pokja Pemilihan tidak
diperkenankan mengubah diperkenankan mengubah
waktu batas akhir pemasukan waktu batas akhir pemasukan
Data Kualifikasi kecuali: Data Kualifikasi kecuali:
a. keadaan kahar; a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis; b. terjadi gangguan teknis;
c. perubahan dokumen c. perubahan dokumen
kualifikasi yang kualifikasi yang
mengakibatkan kebutuhan mengakibatkan kebutuhan
penambahan waktu penambahan waktu
penyiapan Data Kualifikasi; penyiapan Data Kualifikasi;
atau d. tidak ada peserta yang
d. tidak ada peserta yang memasukkan data
memasukkan data kualifikasi sampai dengan
kualifikasi sampai dengan batas akhir pemasukan
batas akhir pemasukan data data kualifikasi; atau
kualifikasi e. pemasukan data
kualifikasi yang kurang
dari peserta sesuai
dengan informasi yang
disampaikan oleh Pokja
Pemilihan.

11. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan bagian pekerjaan yang


disubkontrakkan, pada bab Instruksi Kepada Peserta, menjadi sebagai
berikut:
Semula Menjadi
Evaluasi pekerjaan yang Evaluasi pekerjaan yang
disubkontrakkan dilakukan dengan disubkontrakkan dilakukan
ketentuan: dengan ketentuan:
(1) Memeriksa kesesuaian pekerjaan (1) Memeriksa kesesuaian
yang disubkontrakkan baik pekerjaan yang
untuk pekerjaan utama maupun disubkontrakkan baik untuk
pekerjaan yang bukan pekerjaan pekerjaan utama maupun
utama;

jdih.pu.go.id
- 15 -

Semula Menjadi
(2) Peserta dinyatakan memenuhi pekerjaan yang bukan
unsur pekerjaan yang pekerjaan utama;
disubkontrakkan apabila Daftar (2) Peserta dinyatakan
Isian Pekerjaan yang memenuhi unsur pekerjaan
Disubkontrakkan yang yang disubkontrakkan
disampaikan sesuai dengan apabila Daftar Isian
jumlah dan jenis pekerjaan yang Pekerjaan yang
dipersyaratkan dalam SSKK; Disubkontrakkan yang
(3) Dalam hal tender pekerjaan disampaikan sesuai dengan
konstruksi yang diperuntukkan jumlah dan jenis pekerjaan
bagi percepatan pembangunan yang dipersyaratkan dalam
kesejahteraan di Provinsi Papua LDP;
dan Provinsi Papua Barat dengan (3) Dalam hal tender pekerjaan
nilai pagu anggaran paling konstruksi yang
banyak Rp 25.000.000.000,00 diperuntukkan bagi
(dua puluh lima miliar rupiah) percepatan pembangunan
Pokja Pemilihan memeriksa bukti kesejahteraan di Provinsi
identitas dari subkontraktor Papua dan Provinsi Papua
yang di disampaikan dalam Barat dengan nilai pagu
Daftar Isian Pekerjaan yang anggaran paling banyak Rp
Disubkontrakkan; dan 25.000.000.000,00 (dua
(4) Dalam hal tender pekerjaan puluh lima miliar rupiah)
konstruksi yang diperuntukkan Pokja Pemilihan memeriksa
bagi percepatan pembangunan bukti identitas dari
kesejahteraan di Provinsi Papua subkontraktor yang di
dan Provinsi Papua Barat dengan disampaikan dalam Daftar
nilai pagu anggaran paling Isian Pekerjaan yang
sedikit di atas Rp Disubkontrakkan; dan
25.000.000.000,00 (dua puluh (4) Dalam hal tender pekerjaan
lima miliar rupiah), selain konstruksi yang
memenuhi ketentuan diperuntukkan bagi
sebagaimana angka (2), Pokja percepatan pembangunan
Pemilihan memeriksa bukti kesejahteraan di Provinsi
identitas dari subkontraktor Papua dan Provinsi Papua
yang di disampaikan dalam Barat dengan nilai pagu
Daftar Isian Pekerjaan yang anggaran paling sedikit di
Disubkontrakkan. atas Rp 25.000.000.000,00
(dua puluh lima miliar
rupiah), selain memenuhi
ketentuan sebagaimana
angka (2), Pokja Pemilihan
memeriksa bukti identitas
dari subkontraktor yang di
disampaikan dalam Daftar
Isian Pekerjaan yang
Disubkontrakkan.

jdih.pu.go.id
- 16 -

12. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan umum dalam melakukan


evaluasi pada bab Instruksi Kepada Peserta, menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Ketentuan umum dalam melakukan Ketentuan umum dalam
evaluasi sebagai berikut: melakukan evaluasi sebagai
a. Pokja Pemilihan dilarang berikut:
menambah, mengurangi, a. TETAP.
mengganti, dan/atau b. TETAP.
mengubah…. c. TETAP.
b. Pokja Pemilihan dan/atau d. TETAP.
peserta dilarang menambah, …. e. TETAP.
c. Penawaran yang memenuhi f. TETAP.
syarat adalah penawaran yang g. TETAP.
sesuai dengan ketentuan, …. h. TETAP.
d. Penyimpangan yang bersifat i. Pokja Pemilihan
penting/pokok atau penawaran melakukan evaluasi
bersyarat adalah: pertentangan kepentingan
…. sebagaimana dimaksud
e. Pokja Pemilihan dilarang pada angka 5.2 terhadap
menggugurkan penawaran pemenang dan pemenang
dengan alasan: cadangan (apabila ada)
…. berdasarkan:
f. Para pihak dilarang a. akta pendirian
mempengaruhi atau perusahaan dan
melakukan.… perubahan terakhir;
g. Apabila dalam evaluasi b. Informasi dari PPK
ditemukan bukti adanya terkait penyedia yang
persaingan usaha yang tidak menjadi konsultan
sehat dan/atau terjadi perancang / pengawas
pengaturan bersama…. / manajamen
h. Indikasi persekongkolan antar konstruksi; dan/atau
peserta memenuhi sekurang- c. Informasi dari pihak
kurangnya 2 (dua) indikasi di lain yang disampaikan
bawah ini: kepada Pokja
1) kesamaan dalam Dokumen Pemilihan selama
Penawaran, antara lain pada proses pemilihan
metode kerja, bahan, alat, penyedia (apabila ada).
analisa pendekatan teknis,
koefisien, harga satuan
dasar upah, bahan dan alat,
harga satuan pekerjaan,
dan/atau dukungan teknis;
2) para peserta yang terindikasi
persekongkolan
memasukkan penawaran
dengan nilai penawaran
mendekati HPS dan/atau
hampir sama;
3) adanya keikutsertaan
beberapa Penyedia
Barang/Jasa yang berada
dalam 1 (satu) kendali;
4) adanya
kesamaan/kesalahan isi
Dokumen Penawaran, antara
lain kesamaan/kesalahan

jdih.pu.go.id
- 17 -

Semula Menjadi
pengetikan, susunan, dan
format penulisan; dan/atau
5) jaminan penawaran
diterbitkan dari penerbit
penjaminan yang sama dan
nomornya berurutan.

13. Pokja Pemilihan menyesuaikan evaluasi peralatan utama pada bab


Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Evaluasi bukti peralatan utama Evaluasi bukti peralatan utama
dilakukan dengan ketentuan: dilakukan dengan ketentuan:
(a) Dalam hal peserta (a) Dalam hal peserta
menyampaikan bukti menyampaikan bukti
kepemilikan peralatan yang kepemilikan peralatan yang
berupa milik/sewa beli bukan berupa milik/sewa beli
atas nama peserta tender, bukti bukan atas nama peserta
tersebut tidak menjadi hal yang tender, bukti tersebut tidak
menggugurkan pada saat menjadi hal yang
evaluasi; menggugurkan pada saat
(b) Dalam hal peserta evaluasi;
menyampaikan bukti (b) Dalam hal peserta
kepemilikan peralatan yang menyampaikan bukti
berupa sewa bukan atas nama kepemilikan peralatan yang
pemberi sewa, bukti tersebut berupa sewa bukan atas
tidak menjadi hal yang nama pemberi sewa, bukti
menggugurkan pada saat tersebut tidak menjadi hal
evaluasi; yang menggugurkan pada
(c) Bukti peralatan milik saat evaluasi;
sendiri/sewa beli/sewa yang (c) Bukti peralatan milik
disampaikan oleh peserta tidak sendiri/sewa beli/sewa
dilakukan klarifikasi secara yang disampaikan oleh
fisik. peserta tidak dilakukan
klarifikasi secara fisik.
(d) Klarifikasi secara fisik
sebagaimana dimaksud
pada huruf (c) tidak
dilakukan baik terhadap
fisik dokumen maupun
fisik peralatan.

Jenis, kapasitas, dan jumlah yang Jenis, kapasitas, komposisi, dan


disediakan untuk pelaksanaan jumlah peralatan minimal:
pekerjaan sesuai dengan yang
(a) Dalam hal komposisi yang
disyaratkan.
terdiri atas jenis,
kapasitas, dan jumlah
peralatan yang ditawarkan
berbeda dengan yang

jdih.pu.go.id
- 18 -

Semula Menjadi
tercantum dalam
Dokumen Pemilihan,
maka Pokja Pemilihan
akan membandingkan
produktivitas alat
tersebut berdasarkan
metode pelaksanaan
pekerjaan.
(b) Produktivitas alat yang
dibandingkan
sebagaimana pada angka
… dilakukan apabila
terdapat perbedaan pada
keseluruhan komposisi
yang terdiri atas jenis,
kapasitas, dan jumlah
peralatan.

14. Pokja Pemilihan menyesuaikan rumus preferensi TKDN pada bab


Instruksi Kepada Peserta, menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
𝐻𝐸𝐴𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 = (1 − 𝐾𝑃)𝑥 𝐻𝑃 𝐻𝐸𝐴= (1−𝐾𝑃)𝑥𝐻𝑃

HEA komponen barang = Harga Evaluasi HEA = Harga Evaluasi Akhir.


Akhir tiap komponen barang.
KP = TKDN x Preferensi Tertinggi.
KP = TKDN x Preferensi Tertinggi. KP adalah koefisien preferensi
HP = Harga Penawaran. Preferensi Tertinggi adalah
preferensi harga maksimum yaitu
7,5% untuk pekerjaan konstruksi
dan 25% untuk barang/jasa

HP = Harga Penawaran setelah


koreksi aritmatik.

15. Pokja Pemilihan menyesuaikan persyaratan kualifikasi untuk usaha kecil


pada bab Instruksi Kepada Peserta dan Lembar Data Kualifikasi menjadi
sebagai berikut:
Semula Menjadi
Untuk kualifikasi Usaha Kecil yang Untuk kualifikasi Usaha Kecil
baru berdiri kurang dari 3 (tiga) yang baru berdiri kurang dari 3
tahun: (tiga) tahun:
a. Dikecualikan dari ketentuan a. Dalam hal Penyedia belum
angka 8 untuk pengadaan memiliki pengalaman,
dengan nilai paket sampai ketentuan angka 8
dengan paling banyak dikecualikan untuk
pengadaan dengan nilai

jdih.pu.go.id
- 19 -

Semula Menjadi
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar paket sampai dengan paling
lima ratus juta rupiah); banyak Rp2.500.000.000,00
b. Harus mempunyai (dua miliar lima ratus juta
pengalaman pada bidang yang rupiah).
sama dalam kurun waktu 1 b. Harus mempunyai 1 (satu)
(satu) tahun, untuk pengadaan pengalaman pada pekerjaan
dengan nilai paket pekerjaan konstruksi, untuk
paling sedikit pengadaan dengan nilai
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar paket pekerjaan paling
lima ratus juta rupiah) sampai sedikit di atas
dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua
Rp15.000.000.000,00 (lima miliar lima ratus juta rupiah)
belas miliar rupiah). sampai dengan paling
banyak Rp15.000.000.000,00
(lima belas miliar rupiah).

16. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan pada bab Instruksi Kepada


Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Dalam pembuktian kualifikasi,
Pokja Pemilihan tidak perlu
meminta seluruh dokumen
kualifikasi apabila data
kualifikasi peserta dengan
peringkat terbaik sudah
terverifikasi oleh 2 (dua) Pokja
Pemilihan dalam Sistem
Informasi Kinerja Penyedia
(SIKaP).

17. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan penetapan pemenang dalam


hal terdapat calon pemenang memiliki harga penawaran yang sama, pada
bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Dalam hal terdapat calon Dalam hal terdapat calon
pemenang memiliki harga pemenang memiliki harga
penawaran yang sama maka: penawaran yang sama maka:
a. Untuk segmentasi pemaketan a. Untuk segmentasi
usaha kecil, Pokja Pemilihan pemaketan usaha kecil,
memilih peserta yang Pokja Pemilihan memilih
mempunyai nilai pengalaman peserta yang mempunyai
sejenis lebih besar dan hal ini nilai pengalaman sejenis
dicatat dalam Berita Acara lebih besar berdasarkan
Hasil Pemilihan (BAHP); data pengalaman yang
b. Untuk segmentasi pemaketan disampaikan dalam data
usaha menengah dan usaha kualifikasi dan hal ini

jdih.pu.go.id
- 20 -

Semula Menjadi
besar, Pokja Pemilihan memilih dicatat dalam Berita Acara
peserta yang mempunyai Hasil Pemilihan (BAHP);
Kemampuan Dasar (KD) lebih b. Untuk segmentasi
besar dan hal ini dicatat dalam pemaketan usaha
Berita Acara Hasil Pemilihan menengah dan usaha besar,
(BAHP) Pokja Pemilihan memilih
peserta yang mempunyai
Kemampuan Dasar (KD)
lebih besar dan hal ini
dicatat dalam Berita Acara
Hasil Pemilihan (BAHP)
c. Dalam hal berdasarkan
huruf a atau huruf b masih
belum dapat ditentukan
urutan calon pemenang,
maka penetapan calon
pemenang berdasarkan:
1) nilai pengalaman
pekerjaan konstruksi
pada lokasi pekerjaan
yang lebih besar
berdasarkan data
pengalaman yang
disampaikan dalam
data kualifikasi;
2) dalam hal masih sama
maka selanjutnya
berdasarkan nilai
pengalaman pekerjaan
konstruksi yang lebih
besar berdasarkan data
pengalaman yang
disampaikan dalam
data kualifikasi;
3) dalam hal masih sama
maka selanjutnya
berdasarkan Sisa
Kemampuan Paket
(SKP) yang terbanyak;
4) dalam hal masih sama
maka selanjutnya
berdasarkan tanggal
pendirian usaha yang
paling awal.

jdih.pu.go.id
- 21 -

18. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan personel manajerial yang


diusulkan, menjadi sebagai berikut:
a. Dalam hal personel manajerial yang sama diusulkan oleh lebih dari 1
(satu) peserta yang berbeda pada tender yang sama, maka peserta
yang menawarkan personel manajerial tersebut digugurkan.
b. Dalam hal personel manajerial yang sama diusulkan pada tender yang
berbeda, maka:
1) dilakukan klarifikasi kepada personel yang bersangkutan secara
langsung, untuk memastikan yang bersangkutan memang
diusulkan oleh peserta;
2) apabila benar diusulkan oleh lebih dari 1 (satu) peserta pada
tender yang berbeda, evaluasi dilanjutkan.
c. Evaluasi personel manajerial pada pekerjaan konstruksi, dilakukan
dengan ketentuan:
1) Apabila peserta menawarkan personel manajerial yang sedang
bekerja pada paket pekerjaan lain/yang sedang berjalan, maka
hanya dapat digugurkan apabila setelah dilakukan klarifikasi
personel tersebut masih terikat kontrak pada paket lain;
2) Ketentuan tidak sedang bekerja pada paket pekerjaan lain
sebagaimana dimaksud pada angka 1), dikecualikan dengan
syarat:
a) Personel yang diusulkan penugasannya sebagai Kepala
Proyek/Manajer Proyek/General Superintendent (GS) dengan
ketentuan maksimal 3 (tiga) paket bersamaan;
b) Jadwal penugasan personel tidak tumpang tindih (overlap)
dengan kegiatan lain berdasarkan jadwal pelaksanaan
pekerjaan atau jadwal penugasan; atau
c) Terdapat personel cadangan yang diusulkan dalam Dokumen
Penawaran yang memenuhi syarat.
d. Pada Bab Instruksi Kepada Peserta, menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Dalam hal peserta mengikuti Dalam hal peserta mengikuti
tender beberapa paket tender beberapa paket pekerjaan
pekerjaan konstruksi dalam konstruksi dalam waktu
waktu penetapan pemenang penetapan pemenang
bersamaan dan/atau sedang bersamaan dan/atau sedang
melaksanakan pekerjaan melaksanakan pekerjaan
konstruksi lain/yang sedang konstruksi lain/yang sedang
berjalan, maka: berjalan, maka:
a. Tetap;

jdih.pu.go.id
- 22 -

Semula Menjadi
a. Apabila menawarkan b. Tetap;
peralatan yang sama…; c. Tetap;
b. Apabila peserta d. Tetap;
menawarkan peralatan yang e. Tetap
sama pada paket pekerjaan f. Ketentuan hanya dapat
lain…; ditetapkan sebagai pemenang
c. Ketentuan hanya dapat pada 1 (satu) paket pekerjaan
ditetapkan sebagai konstruksi sebagaimana
pemenang pada 1 (satu) dimaksud pada huruf d dan
paket pekerjaan…; huruf e, dikecualikan dengan
d. Apabila menawarkan syarat:
personel yang sama untuk 1) Personel yang diusulkan
beberapa tender yang penugasannya sebagai
diikuti…; Kepala Proyek/Manajer
e. Apabila peserta Proyek/General
menawarkan personel Superintendent (GS)
manajerial yang sedang dengan ketentuan
bekerja pada paket maksimal 3 (tiga) paket
pekerjaan lain/yang sedang bersamaan;
berjalan, maka hanya dapat 2) Jadwal penugasan
ditetapkan sebagai personel tidak tumpang
pemenang, apabila setelah tindih (overlap) dengan
dilakukan klarifikasi kegiatan lain berdasarkan
personel tersebut sudah jadwal pelaksanaan
tidak terikat pada paket pekerjaan atau jadwal
lain; penugasan; atau
f. Ketentuan hanya dapat 3) Terdapat personel
ditetapkan sebagai cadangan yang diusulkan
pemenang pada 1 (satu) dalam Dokumen
paket pekerjaan konstruksi Penawaran yang
sebagaimana dimaksud memenuhi syarat.
pada huruf d dan huruf e,
dikecualikan dengan syarat:
1) Personel yang diusulkan
penugasannya sebagai
Kepala Proyek/ General
Superintendent (GS)
dengan ketentuan
maksimal 3 (tiga) paket
bersamaan;
2) Jadwal penugasan
personel tidak tumpang
tindih (overlap) dengan
kegiatan lain
berdasarkan jadwal
pelaksanaan pekerjaan
atau jadwal penugasan;
atau

jdih.pu.go.id
- 23 -

Semula Menjadi
3) Terdapat personel
cadangan yang
diusulkan dalam
Dokumen Penawaran
yang memenuhi syarat.

19. Pelaksanaan tender pada satu kesatuan pekerjaan dilakukan dengan


ketentuan:
a. Paket pekerjaan yang merupakan satu kesatuan pekerjaan yang
ditenderkan dalam beberapa paket dengan ketentuan:
1) tidak mengubah kualifikasi; dan
2) untuk pemaketan kualifikasi besar.
b. Paket pekerjaan yang merupakan satu kesatuan pekerjaan harus
ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
c. Diutamakan dilaksanakan oleh Pokja Pemilihan yang sama.
d. Ketentuan pada bab Instruksi Pada Peserta disesuaikan menjadi:
Semula Menjadi
34.4. Dalam hal peserta 34.4. Tetap.
mengikuti tender beberapa
paket pekerjaan
konstruksi dalam waktu
penetapan pemenang
bersamaan dan/atau
sedang melaksanakan
pekerjaan konstruksi
lain/yang sedang berjalan,
maka:
…..
34.5. Dalam hal Peserta
mengikuti beberapa
paket tender yang
merupakan satu
kesatuan pekerjaan,
maka:
a. Apabila peserta
menjadi calon
pemenang pada
masing-masing
paket tender,
dilakukan
klarifikasi untuk
menentukan satu
paket tender yang
dipilih;

jdih.pu.go.id
- 24 -

Semula Menjadi
b. Pada paket lainnya
yang tidak dipilih,
dilakukan
klarifikasi dan
negosiasi teknis dan
harga berdasarkan
total harga
penawaran calon
pemenang kepada
calon pemenang
cadangan 1;
c. Dalam hal tidak
tercapai
kesepakatan dalam
klarifikasi dan
negosiasi teknis dan
harga dengan calon
pemenang cadangan
1, maka dilakukan
tahapan klarifikasi
dan negosiasi teknis
dan harga kepada
calon pemenang
cadangan 2;
d. Klarifikasi dan
negosiasi teknis dan
harga dilakukan
dengan
menawarkan total
harga penawaran
calon pemenang
kepada calon
pemenang cadangan
2;
e. Dalam hal tidak
tercapai
kesepakatan dalam
klarifikasi dan
negosiasi teknis dan
harga dengan calon
pemenang cadangan
2, maka calon
pemenang adalah
peserta
sebagaimana
dimaksud pada
huruf a;
f. Hasil negosiasi
harga pemenang

jdih.pu.go.id
- 25 -

Semula Menjadi
cadangan 1
sebagaimana
dimaksud pada
huruf b atau
pemenang cadangan
2 sebagaimana
dimaksud pada
huruf c tidak boleh
lebih besar dari
total harga
penawaran calon
pemenang.

34.5. Pokja Pemilihan membuat 34.6. Pokja Pemilihan


dan menandatangani membuat dan
Berita Acara Hasil menandatangani Berita
Pemilihan (BAHP) yang Acara Hasil Pemilihan
paling sedikit memuat: (BAHP) yang paling
…. sedikit memuat:
….

20. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan pada bab Instruksi Pada


Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Pokja Pemilihan menyatakan tender Tender dinyatakan gagal dalam
gagal, apabila: hal:
a. terdapat kesalahan dalam a. terdapat kesalahan dalam
proses evaluasi; proses evaluasi;
b. tidak menjalankan prosedur b. tidak ada peserta yang
berdasarkan dokumen menyampaikan dokumen
pemilihan; penawaran setelah ada
c. tidak ada peserta yang lulus pemberian waktu
evaluasi penawaran; perpanjangan;
d. tidak ada peserta yang c. seluruh penawaran harga
menyampaikan Dokumen pada Tender Pekerjaan
Penawaran setelah ada Konstruksi di atas HPS;
pemberian waktu perpanjangan; d. tidak ada peserta yang lulus
e. seluruh penawaran harga pada evaluasi penawaran;
Tender di atas HPS e. ditemukan kesalahan dalam
f. ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan atau
Dokumen Pemilihan atau Dokumen Pemilihan tidak
Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan
sesuai dengan ketentuan dalam dalam Peraturan Presiden
Peraturan Presiden Nomor 16 Nomor 16 Tahun 2018
Tahun 2018 tentang Pengadaan tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Barang/Jasa Pemerintah

jdih.pu.go.id
- 26 -

Semula Menjadi
beserta perubahannya dan beserta perubahannya dan
aturan turunannya; aturan turunannya;
g. PA/KPA menolak untuk f. seluruh peserta terlibat
menetapkan pemenang Korupsi, Kolusi, dan/atau
pemilihan untuk Pengadaan Nepotisme;
dengan nilai Pagu Anggaran g. seluruh peserta terlibat
paling sedikit di atas persaingan usaha tidak
Rp100.000.000.000,00 (seratus sehat;
miliar rupiah); h. tidak menjalankan prosedur
h. PA/KPA menyetujui penolakan berdasarkan dokumen
oleh PPK atas hasil pemilihan; pemilihan;
i. Pokja Pemilihan/PPK terlibat i. Pokja Pemilihan/PPK terlibat
Korupsi, Kolusi, dan/atau Korupsi, Kolusi, dan/atau
Nepotisme Nepotisme;
j. seluruh peserta terlibat Korupsi, j. PA/KPA menyetujui
Kolusi, dan/atau Nepotisme; penolakan oleh PPK atas
dan/atau hasil pemilihan dan/atau
k. seluruh peserta terlibat k. PA/KPA menolak untuk
persaingan usaha tidak sehat; menetapkan pemenang
pemilihan untuk Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dengan
nilai Pagu Anggaran paling
sedikit di atas
Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah).

Tender/Seleksi gagal dalam


hal tidak ada peserta yang
lulus evaluasi penawaran
sebagaimana dimaksud pada
klausul … huruf d dinyatakan
setelah melewati masa
sanggah dan/atau sanggah
banding.

Seluruh peserta terlibat


persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana dimaksud pada
klausul … huruf g berdasarkan
hasil evaluasi penawaran.

Tender/Seleksi gagal
sebagaimana dimaksud pada
klausul … huruf a sampai
dengan huruf h ditetapkan
oleh Pokja Pemilihan.

Tender/Seleksi gagal
sebagaimana dimaksud pada
jdih.pu.go.id
- 27 -

Semula Menjadi
klausul … huruf i sampai
dengan huruf k ditetapkan
oleh PA/KPA.

Setelah tender dinyatakan gagal, Tetap.


diumumkan kepada seluruh peserta
melalui SPSE.

21. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan rapat persiapan


penandatanganan kontrak pada bab Instruksi Kepada Peserta menjadi
sebagai berikut:
Semula Menjadi
Dalam Rapat Persiapan Dalam Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak, paling Penandatanganan Kontrak,
sedikit dibahas hal-hal sebagai paling sedikit dibahas hal-hal
berikut: sebagai berikut:
a. perubahan jangka waktu a. finalisasi rancangan
pelaksanaan pekerjaan Kontrak;
dikarenakan jadwal pelaksanaan b. perubahan jangka waktu
pekerjaan yang ditetapkan pelaksanaan pekerjaan
sebelumnya akan melewati batas dikarenakan jadwal
tahun anggaran; pelaksanaan pekerjaan yang
b. Dokumen Kontrak dan ditetapkan sebelumnya
kelengkapan; akan melewati batas tahun
c. Kelengkapan Rencana anggaran;
Keselamatan Konstruksi; c. rencana penandatanganan
d. Rencana penandatanganan Kontrak;
Kontrak; d. dokumen Kontrak dan
e. Rencana pemberdayaan tenaga kelengkapan;
kerja praktik/magang (bila ada); e. kelengkapan Rencana
f. Jaminan Uang Muka (ketentuan, Keselamatan Konstruksi;
bentuk, isi, waktu penyerahan); f. Jaminan pelaksanaan yang
g. Jaminan Pelaksanaan paling sedikit terdiri atas
(ketentuan, bentuk, isi, waktu ketentuan, bentuk, isi, dan
penyerahan); waktu penyerahan;
h. Asuransi; dan/atau g. Asuransi;
i. Hal yang telah diklarifikasi dan h. rencana pemberdayaan
dikonfirmasi pada saat evaluasi tenaga kerja
penawaran. praktik/magang (dalam hal
pekerjaan kompleks);
i. Jaminan uang muka yang
paling sedikit terdiri atas
ketentuan, bentuk, isi, dan
waktu penyerahan;
dan/atau
j. Hal-hal yang telah
diklarifikasi dan

jdih.pu.go.id
- 28 -

Semula Menjadi
dikonfirmasi pada saat
evaluasi penawaran.

22. Pokja Pemilihan menyesuaikan tender pekerjaan konstruksi yang dapat


disyaratkan kepada:
a. Penyedia jasa dengan kualifikasi usaha menengah menjadi sebagai
berikut:
1) Pekerjaan yang akan dilaksanakan memiliki tingkat risiko
sedang dan/atau teknologi madya;
2) Tender gagal karena tidak ada penyedia jasa dengan kualifikasi
usaha kecil yang memasukkan dokumen kualifikasi dan/atau
dokumen penawaran; atau
3) Tender gagal karena tidak ada penyedia jasa dengan kualifikasi
usaha kecil yang memenuhi persyaratan.
b. Penyedia jasa dengan kualifikasi usaha besar Non-BUMN menjadi
sebagai berikut:
1) Pekerjaan yang akan dilaksanakan memiliki tingkat risiko besar
dan/atau teknologi tinggi;
2) Tender gagal karena tidak ada penyedia jasa dengan kualifikasi
usaha menengah yang memasukkan dokumen kualifikasi
dan/atau dokumen penawaran; atau
3) Tender gagal karena tidak ada penyedia jasa dengan kualifikasi
usaha menengah yang memenuhi persyaratan.
c. Penyedia jasa dengan kualifikasi usaha besar menjadi sebagai
berikut:
1) Tender gagal untuk nilai pagu anggaran di atas
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) karena tidak ada
penyedia jasa dengan kualifikasi usaha besar Non-BUMN yang
memasukkan dokumen kualifikasi dan/atau dokumen
penawaran; atau
2) Tender gagal untuk nilai pagu anggaran di atas
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) karena tidak ada
penyedia jasa dengan kualifikasi usaha besar Non-BUMN yang
memenuhi persyaratan.

jdih.pu.go.id
- 29 -

d. Pada bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai berikut:


Semula Menjadi
Dalam hal Tender gagal karena Dalam hal Tender gagal karena
tidak ada peserta yang tidak ada peserta yang
menyampaikan dokumen menyampaikan dokumen
penawaran setelah ada penawaran setelah ada
pemberian waktu pemberian waktu perpanjangan,
perpanjangan, Tender ulang atau tidak ada peserta yang
dapat diikuti oleh Penyedia jasa memenuhi syarat, maka Tender
Pekerjaan Konstruksi dengan ulang dapat disyaratkan hanya
kualifikasi usaha satu tingkat untuk Penyedia Jasa Pekerjaan
di atasnya. Konstruksi dengan kualifikasi
usaha satu tingkat di atasnya.
Tender dapat disyaratkan hanya
untuk penyedia jasa dengan
kualifikasi Usaha Besar apabila:
1) Tender gagal untuk nilai
pagu anggaran di atas
Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah) sampai
dengan
Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah)
karena tidak ada penyedia
jasa dengan kualifikasi
Usaha Besar Non-BUMN
yang memasukkan dokumen
kualifikasi dan/atau
dokumen penawaran; atau
2) Tender gagal untuk nilai
pagu anggaran di atas
Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah) sampai
dengan
Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah)
karena tidak ada penyedia
jasa dengan kualifikasi
Usaha Besar Non-BUMN
yang memenuhi persyaratan.

23. Penyesuaian persyaratan yang dilakukan Pokja Pemilihan setelah Wajib


Pajak memiliki status valid berdasarkan hasil Konfirmasi Status Wajib
Pajak (KSWP), menjadi sebagai berikut:
a. Pokja Pemilihan tidak mensyaratkan peserta harus menyampaikan
bukti screenshot KSWP atau dokumen KSWP lainnya dalam data
kualifikasi.

jdih.pu.go.id
- 30 -

b. Pokja Pemilihan hanya mengevaluasi NPWP peserta yang disampaikan


pada isian kualifikasi untuk memastikan status KSWP.
c. Pokja Pemilihan dapat melihat status KSWP peserta pada aplikasi
Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP) atau aplikasi KSWP
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
d. Apabila tidak didapatkan informasi terkait status KSWP peserta
dengan nomor NPWP yang disampaikan di data kualifikasi pada
aplikasi SIKaP atau aplikasi KSWP Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan, maka status valid NPWP KSWP dibuktikan
pada saat pembuktian kualifikasi.
e. Untuk peserta ber-KSO, maka setiap anggota KSO disyaratkan
memiliki status valid keterangan wajib pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak, dikecualikan untuk peserta yang
secara peraturan perpajakan belum diwajibkan memiliki laporan
perpajakan tahun terakhir, misalnya baru berdiri sebelum batas
waktu laporan pajak tahun terakhir.
f. Pada bab Lembar Data Kualifikasi menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Nomor NPWP ____________, Memiliki Nomor NPWP dengan
dengan status keterangan status keterangan Wajib Pajak
Wajib Pajak berdasarkan hasil berdasarkan hasil Konfirmasi
Konfirmasi Status Wajib Status Wajib Pajak Valid;
Pajak_______; [valid/tidak valid]

g. Pada bab Tata Cara Evaluasi Kualifikasi menjadi sebagai berikut:


Semula Menjadi
Persyaratan mempunyai status Persyaratan mempunyai status
valid keterangan Wajib Pajak valid keterangan Wajib Pajak
berdasarkan hasil Konfirmasi dievaluasi dengan cara:
Status Wajib Pajak dapat a. Pokja Pemilihan hanya
dikecualikan untuk peserta mengevaluasi NPWP peserta
yang secara peraturan yang disampaikan pada
perpajakan belum diwajibkan isian kualifikasi untuk
memiliki laporan perpajakan memastikan status valid
tahun terakhir, misalnya baru KSWP.
berdiri sebelum batas waktu b. Pokja Pemilihan dapat
laporan pajak tahun terakhir. melihat status KSWP
peserta pada aplikasi Sistem
Informasi Kinerja Penyedia
(SIKaP) atau aplikasi KSWP
Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan.

jdih.pu.go.id
- 31 -

Semula Menjadi
c. Apabila tidak didapatkan
informasi terkait status
KSWP peserta dengan
nomor NPWP yang
disampaikan di data
kualifikasi pada aplikasi
SIKaP atau aplikasi KSWP
Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan,
maka status valid NPWP
KSWP dibuktikan pada saat
pembuktian kualifikasi.
d. Persyaratan mempunyai
status valid keterangan
Wajib Pajak berdasarkan
hasil Konfirmasi Status
Wajib Pajak dapat
dikecualikan untuk peserta
yang secara peraturan
perpajakan belum
diwajibkan memiliki laporan
perpajakan tahun terakhir,
misalnya baru berdiri
sebelum batas waktu
laporan pajak tahun
terakhir.
e. Untuk peserta ber-KSO,
maka setiap anggota KSO
disyaratkan memiliki status
valid keterangan Wajib
Pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib
Pajak, dikecualikan untuk
peserta yang secara
peraturan perpajakan belum
diwajibkan memiliki laporan
perpajakan tahun terakhir,
misalnya baru berdiri
sebelum batas waktu
laporan pajak tahun
terakhir.

24. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan evaluasi Sisa Kemampuan


Paket (SKP) pada pekerjaan konstruksi mejadi sebagai berikut:
a. Dalam hal peserta melakukan KSO, evaluasi SKP dilakukan terhadap
Leadfirm dan masing-masing anggota.

jdih.pu.go.id
- 32 -

b. Tata Cara penghitungan SKP pada bab Instruksi Kepada Peserta


menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Memenuhi Sisa Kemampuan Memenuhi Sisa Kemampuan
Paket (SKP). Paket (SKP).

SKP = KP – P SKP = KP – P

KP adalah nilai Kemampuan KP adalah nilai Kemampuan


Paket, dengan ketentuan: Paket, dengan ketentuan:
(1) untuk Usaha Kecil, nilai (1) untuk Usaha Kecil, nilai
Kemampuan Paket (KP) Kemampuan Paket (KP)
ditentukan sebanyak 5 ditentukan sebanyak 5
(lima) paket pekerjaan; (lima) paket pekerjaan;
dan dan
(2) untuk usaha non kecil, (2) untuk usaha non kecil,
nilai Kemampuan Paket nilai Kemampuan Paket
(KP) ditentukan (KP) ditentukan
sebanyak 6 (enam) atau sebanyak 6 (enam) atau
1,2 (satu koma dua) N. 1,2 (satu koma dua) N.
P adalah jumlah paket yang P adalah jumlah paket
sedang dikerjakan. pekerjaan konstruksi yang
N adalah jumlah paket sedang dikerjakan.
pekerjaan terbanyak yang N adalah jumlah pengalaman
dapat ditangani pada saat menyelesaikan pekerjaan
bersamaan selama kurun konstruksi terbanyak yang
waktu 5 (lima) tahun terakhir. dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir.
c. Tata Cara penghitungan SKP pada bab Lembar Data Kualifikasi
menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Memperhitungkan Sisa Memperhitungkan Sisa
Kemampuan Paket (SKP), Kemampuan Paket (SKP),
dengan ketentuan: dengan ketentuan:

SKP = KP – P, dimana SKP = KP – P, dimana

KP adalah nilai Kemampuan KP adalah nilai Kemampuan


Paket, dengan ketentuan: Paket, dengan ketentuan:
a. untuk Usaha Kecil, nilai a. untuk Usaha Kecil, nilai
Kemampuan Paket (KP) Kemampuan Paket (KP)
ditentukan sebanyak 5 ditentukan sebanyak 5
(lima) paket pekerjaan; dan (lima) paket pekerjaan; dan
b. untuk usaha non kecil, b. untuk usaha non kecil,
nilai Kemampuan Paket nilai Kemampuan Paket
jdih.pu.go.id
- 33 -

Semula Menjadi
(KP) ditentukan sebanyak (KP) ditentukan sebanyak
6 (enam) atau 1,2 (satu 6 (enam) atau 1,2 (satu
koma dua) N. koma dua) N.
P adalah paket pekerjaan P adalah jumlah paket
konstruksi yang sedang pekerjaan konstruksi yang
dikerjakan. sedang dikerjakan. Peserta
N adalah jumlah paket yang sedang dikerjakan.
pekerjaan terbanyak yang N adalah jumlah pengalaman
dapat ditangani pada saat menyelesaikan pekerjaan
bersamaan selama kurun konstruksi terbanyak yang
waktu 5 (lima) tahun terakhir. dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir.
Peserta menyampaikan daftar
pekerjaan yang pernah
ditangani bersamaan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir.

d. Tata Cara penghitungan SKP pada bab Tata Cara Evaluasi Kualifikasi
menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
a. Rumusan SKP a. Rumusan SKP
SKP = KP – P SKP = KP – P
KP = Kemampuan KP = nilai Kemampuan
menangani paket Paket pekerjaan.
pekerjaan. a. untuk Usaha
a. untuk Usaha Kecil, nilai
Kecil, nilai Kemampuan
Kemampuan Paket (KP)
Paket (KP) ditentukan
ditentukan sebanyak 5
sebanyak 5 (lima) paket
(lima) paket pekerjaan;
pekerjaan; dan
dan b. untuk usaha
b. untuk usaha non kecil,
non kecil, nilai
nilai Kemampuan
Kemampuan Paket (KP)
Paket (KP) ditentukan
ditentukan sebanyak 6
sebanyak 6 (enam) atau
(enam) atau 1,2 (satu koma
1,2 (satu dua) N.
koma dua) N. P = jumlah paket
P = jumlah paket yang pekerjaan
sedang dikerjakan.

jdih.pu.go.id
- 34 -

Semula Menjadi
N = jumlah paket konstruksi yang
pekerjaan sedang dikerjakan.
terbanyak yang N = jumlah
dapat ditangani pengalaman
pada saat menyelesaikan
bersamaan pekerjaan
selama kurun konstruksi
waktu 5 (lima) terbanyak yang
tahun terakhir dapat ditangani
b. Peserta wajib mengisi daftar pada saat
pekerjaan yang sedang bersamaan
dikerjakan; selama kurun
waktu 5 (lima)
c. Apabila ditemukan bukti
tahun terakhir
peserta tidak mengisi daftar
b. Peserta wajib mengisi daftar
pekerjaan yang sedang
pekerjaan yang sedang
dikerjakan walaupun
dikerjakan.
sebenarnya ada pekerjaan
yang sedang dikerjakan, c. Apabila ditemukan bukti
maka apabila pekerjaan peserta tidak mengisi daftar
tersebut menyebabkan SKP pekerjaan yang sedang
peserta tidak memenuhi, dikerjakan walaupun
maka dinyatakan gugur, sebenarnya ada pekerjaan
dikenakan sanksi daftar yang sedang dikerjakan,
hitam, dan pencairan maka apabila pekerjaan
jaminan penawaran (apabila tersebut menyebabkan SKP
ada). peserta tidak memenuhi,
maka dinyatakan gugur,
dikenakan sanksi daftar
hitam, dan pencairan
jaminan penawaran (apabila
ada).
d. Untuk usaha non kecil
(menengah dan besar),
Peserta menyampaikan
daftar pekerjaan yang
pernah ditangani bersamaan
dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun terakhir, berisi nama
pekerjaan, nomor kontrak,
tanggal selesai pekerjaan
(PHO) dan BAST.
e. Apabila peserta tidak
menyampaikan daftar
pekerjaan tersebut atau
menyampaikan kurang dari
5 paket, maka ditetapkan
kemampuan paket (KP)
Peserta = 6.
f. Dalam hal peserta
melakukan KSO, dilakukan
evaluasi SKP terhadap
Leadfirm dan masing-
masing anggota.

jdih.pu.go.id
- 35 -

e. Pada Formulir Isian Kualifikasi ditambahkan tabel berikut:


K. Data Pengalaman Perusahaan selama 5 tahun terakhir
(diisi untuk menghitung nilai N pada evaluasi SKP khusus usaha menengah dan
besar)
Pemberi Tugas/
Tanggal Selesai
Pejabat
Kontrak Pekerjaan/PHO
Nama Sub Ringkasan Penandatangan
Berdasarkan
No. Paket Klasifikasi Lingkup Lokasi Kontrak
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat/ No /
Nama Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

25. Pokja Pemilihan menyesuaikan persyaratan perizinan berusaha menjadi


sebagai berikut:
a. Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan perizinan berusaha di
bidang jasa konstruksi dengan memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikat Standar; atau
2) Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku.
b. Pada bab Tata Cara Evaluasi Kualifikasi menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
B. Tata cara penilaian untuk B. Tata cara penilaian untuk
setiap persyaratan setiap persyaratan
kualifikasi: kualifikasi:
1. Pokja Pemilihan melihat 1. Pokja Pemilihan melihat
kesesuaian antara kesesuaian antara
persyaratan pada LDK persyaratan pada LDK
dengan Formulir Isian dengan Formulir Isian
Kualifikasi yang telah Kualifikasi yang telah
diisi oleh peserta pada diisi oleh peserta pada
SPSE. SPSE.
2. Persyaratan Izin berusaha 2. Persyaratan Izin
di bidang Jasa berusaha di bidang
Konstruksi, Sertifikat Jasa Konstruksi,
Badan Usaha (SBU), Sertifikat Badan Usaha
Sertifikat lainnya (apabila (SBU), Sertifikat lainnya
disyaratkan) dengan (apabila disyaratkan)
ketentuan: dengan ketentuan:
a. Pokja Pemilihan a. Peserta dinyatakan
memeriksa masa memenuhi
berlaku izin/sertifikat persyaratan
dengan ketentuan: perizinan berusaha
di bidang jasa
konstruksi dengan
memenuhi
persyaratan sebagai
berikut:

jdih.pu.go.id
- 36 -

Semula Menjadi
1) Memiliki Nomor
Induk Berusaha
(NIB) dan
Sertifikat
Standar; atau
2) Izin Usaha Jasa
Konstruksi
(IUJK) yang
masih berlaku.
b. Pokja Pemilihan
memeriksa masa
berlaku
izin/sertifikat
dengan ketentuan:

26. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan SBU yang habis masa


berlakunya setelah batas akhir pemasukan penawaran, menjadi sebagai
berikut:
a. Setiap badan usaha yang mengerjakan Jasa Konstruksi wajib
memiliki Sertifikat Badan Usaha.
b. Dalam hal masa berlaku izin/sertifikat habis setelah batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran, maka Peserta harus
menyampaikan izin/sertifikat yang sudah diperpanjang kepada
Pejabat Penandatangan Kontrak saat rapat persiapan
penandatanganan kontrak.
c. Pada bab Tata Cara Evaluasi Kualifikasi menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Pokja memeriksa masa berlaku Pokja memeriksa masa berlaku
izin/sertifikat dengan izin/sertifikat dengan ketentuan:
ketentuan: 1) Izin/sertifikat yang habis
1) Izin/sertifikat yang habis masa berlakunya sebelum
masa berlakunya sebelum batas akhir pemasukan
batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran tidak
Dokumen Penawaran tidak dapat diterima dan penyedia
dapat diterima dan penyedia dinyatakan gugur;
dinyatakan gugur; 2) Dalam hal masa berlaku
2) Dalam hal masa berlaku izin/sertifikat habis setelah
izin/sertifikat habis setelah batas akhir pemasukan
batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran, maka
Dokumen Penawaran, maka Peserta harus
Peserta harus menyampaikan
menyampaikan izin/sertifikat yang sudah
izin/sertifikat yang sudah diperpanjang kepada Pejabat
diperpanjang kepada Penandatangan Kontrak saat
Pejabat Penandatangan

jdih.pu.go.id
- 37 -

Semula Menjadi
Kontrak saat penyerahan Rapat Persiapan
lokasi kerja dan personel; Penandatanganan Kontrak;
3) Dalam hal perizinan 3) Dalam hal perizinan
berusaha di bidang jasa berusaha di bidang jasa
konstruksi diterbitkan oleh konstruksi diterbitkan oleh
lembaga online single lembaga online single
submission (OSS), izin submission (OSS), izin
berusaha di bidang jasa berusaha di bidang jasa
konstruksi badan usaha konstruksi badan usaha
harus sudah berlaku efektif harus sudah berlaku efektif
pada saat rapat persiapan pada saat rapat persiapan
penandatangan kontrak. penandatangan kontrak.
4) Khusus untuk SBU, tidak 4) Khusus untuk SBU, tidak
perlu mengevaluasi perlu mengevaluasi registrasi
registrasi tahunan, tahunan, melainkan cukup
melainkan cukup memperhatikan masa
memperhatikan masa berlaku SBU.
berlaku SBU.

27. Pokja Pemilihan menyesuaikan persyaratan Kemampuan Dasar (KD)


dalam Bab Tata Cara Evaluasi Kualifikasi menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Persyaratan Kemampuan Dasar (KD) Persyaratan Kemampuan
(apabila disyaratkan), dengan Dasar (KD) (apabila
ketentuan: disyaratkan), dengan
ketentuan:
e. pengalaman perusahaan dinilai
dari pengalaman tertinggi pada e. pengalaman perusahaan
pekerjaan sesuai yang dinilai dari pengalaman
disyaratkan dalam 15 (lima belas) tertinggi pada pekerjaan
tahun terakhir, nilai kontrak dan sesuai yang disyaratkan
status peserta pada saat dalam 15 (lima belas)
menyelesaikan kontrak pekerjaan tahun terakhir, nilai
tersebut: kontrak dan status peserta
1) sebagai anggota pada saat menyelesaikan
KSO/leadfirm KSO mendapat kontrak pekerjaan tersebut:
bobot nilai sesuai dengan 1) sebagai anggota
porsi/sharing kemitraan; KSO/leadfirm KSO
2) sebagai sub penyedia jasa mendapat bobot nilai
mendapat nilai sebesar nilai sesuai dengan
pekerjaan yang porsi/sharing kemitraan;
disubkontrakkan kepada 2) sebagai sub penyedia
penyedia jasa tersebut. jasa mendapat nilai
sebesar nilai pekerjaan
yang disubkontrakkan
kepada penyedia jasa
tersebut.

jdih.pu.go.id
- 38 -

Semula Menjadi
3) Pada saat pembuktian
kualifikasi, peserta
membawa Kontrak Asli
dan Berita Acara Serah
Terima.
4) Pengalaman sebagai
subkontraktor,
membawa kontrak
subkontrak asli, dan
surat referensi dari
Pengguna Jasa.

28. Sertifikat Keahlian (SKA) Elektrikal memenuhi persyaratan apabila masih


berlaku dan diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi atau instansi yang
berwenang (contoh antara lain: LPJK, Kementerian ESDM) yang mengacu
pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

29. Pokja Pemilihan melakukan penyesuaian nilai total harga penawaran dan
koreksi aritmatik menjadi sebagai berikut:
a. Dalam hal terdapat perbedaan nilai total harga penawaran antara
yang diisi dalam SPSE dengan total harga penawaran berdasarkan
data yang diunggah, maka yang digunakan adalah total harga
penawaran pada data yang diunggah.
b. Dalam hal terdapat perbedaan hasil koreksi aritmatik antara hasil
koreksi aritmatik otomatis menggunakan SPSE dengan hasil koreksi
aritmatik berdasarkan data yang diunggah, maka yang digunakan
adalah hasil koreksi aritmatik pada data yang diunggah.

30. Pokja Pemilihan menyesuaikan pemberlakuan sanksi Daftar Hitam,


menjadi sebagai berikut:
a. Sanksi Daftar Hitam berlaku pada saat diterbitkannya Surat
Keputusan Penetapan Daftar Hitam;
b. Dalam hal Surat Keputusan Penetapan Daftar Hitam belum
ditayangkan sehingga menyebabkan Pokja Pemilihan dan PPK belum
memperoleh informasi tentang Daftar Hitam tersebut, maka proses
pengadaan barang/jasa tetap dilanjutkan;
c. Dalam hal sanksi Daftar Hitam ditayangkan sebelum penetapan
pemenang, maka peserta yang masuk dalam Daftar Hitam tersebut
digugurkan;

jdih.pu.go.id
- 39 -

d. Dalam hal Daftar Hitam ditayangkan sebelum penandatanganan


kontrak, maka kontrak tidak ditandatangani;
e. Dalam hal telah dilakukan penandatanganan kontrak dan Penyedia
terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sejak sebelum
penandatanganan Kontrak, maka dapat dilakukan pemutusan
kontrak.

I. Penyesuaian Dokumen Pemilihan Seleksi Jasa Konsultansi Konstruksi


1. Pokja Pemilihan menyesuaikan Kerja Sama Operasi (KSO) untuk jasa
konsultansi konstruksi menjadi sebagai berikut:
a. dapat dilaksanakan oleh:
1) Kualifikasi usaha besar dengan kualifikasi usaha besar;
2) Kualifikasi usaha menengah dengan kualifikasi usaha
menengah;
3) Kualifikasi usaha besar dengan kualifikasi usaha menengah;
4) Kualifikasi usaha menengah dengan kualifikasi usaha kecil;
5) Kualifikasi usaha kecil dengan kualifikasi usaha kecil.
b. pada Dokumen Kualifikasi bab Instruksi Kepada Peserta menjadi
sebagai berikut:
Semula Menjadi
KSO dapat dilakukan antar KSO dapat dilakukan antar
pelaku usaha yang: pelaku usaha yang:
a. memiliki usaha dengan a. memiliki usaha dengan
kualifikasi yang setingkat, kualifikasi yang setingkat;
kecuali untuk usaha atau
berkualifikasi kecil; atau b. memiliki usaha
b. memiliki usaha berkualifikasi berkualifikasi besar atau
besar atau berkualifikasi berkualifikasi menengah
menengah dengan usaha dengan usaha berkualifikasi
berkualifikasi 1 (satu) tingkat 1 (satu) tingkat di
di bawahnya. bawahnya.

2. Pokja Pemilihan tidak melakukan evaluasi terhadap Sertifikat Kompetensi


Kerja (SKK).
a. Hal yang perlu diperhatikan oleh Pokja Pemilihan terkait SKK yaitu
tidak disyaratkannya penyampaian SKK personel inti tenaga ahli oleh
peserta dalam dokumen penawaran.
b. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan pada Bab Instruksi
Kepada Peserta menjadi sebagai berikut:

jdih.pu.go.id
- 40 -

Semula Menjadi
Setiap tenaga ahli yang akan Tetap.
melaksanakan pekerjaan wajib
memiliki sertifikat kompetensi
kerja.

Sertifikat Kompetensi Kerja Tetap.


untuk personel inti Tenaga Ahli
yang ditawarkan dalam
dokumen penawaran dibuktikan
saat penyerahan personel
setelah penandatanganan
Kontrak.
Sertifikat Kompetensi Kerja
tidak dievaluasi dan tidak
dibuktikan pada saat
pemilihan.
Dalam hal Sertifikat Kompetensi Dalam hal Sertifikat Kompetensi
Kerja tidak dapat dibuktikan Kerja tidak dapat dibuktikan
sesuai yang disyaratkan dalam sesuai yang disyaratkan dalam
KAK untuk personel inti Tenaga KAK untuk personel inti Tenaga
Ahli yang diusulkan dalam Ahli yang diusulkan dalam
Dokumen Penawaran maka: Dokumen Penawaran, maka
a. Pejabat Penandatangan pada saat penyerahan lokasi
Kontrak meminta Penyedia kerja dan personel:
untuk mengganti dengan a. PPK meminta Penyedia
personel inti Tenaga Ahli untuk mengganti dengan
yang memenuhi persyaratan personel inti Tenaga Ahli
yang sudah ditentukan. yang memenuhi persyaratan
b. Penyedia wajib mengganti yang sudah ditentukan.
dengan personel inti Tenaga b. Penyedia wajib mengganti
Ahli yang memenuhi dengan personel inti Tenaga
persyaratan yang sudah Ahli yang memenuhi
ditentukan. persyaratan yang sudah
ditentukan.

3. Pokja Pemilihan menyesuaikan kualifikasi tenaga ahli pada Dokumen


Penawaran Teknis menjadi sebagai berikut:
a. Frasa “Sertifikat Profesional” pada persyaratan Dokumen Penawaran
Teknis dalam bab Instruksi Kepada Peserta tidak diperlukan karena
frasa tersebut tidak digunakan dalam konteks pengadaan jasa
konsultansi konstruksi.
b. Pada bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Kualifikasi tenaga ahli, terdiri Kualifikasi tenaga ahli, terdiri
dari: dari:

jdih.pu.go.id
- 41 -

a) Daftar Riwayat Hidup a) Daftar Riwayat Hidup


personel yang diusulkan; personel yang diusulkan;
b) Kontrak/Referensi dari b) Kontrak/Referensi dari
Pejabat Penandatangan Pejabat Penandatangan
Kontrak; Kontrak;
c) Surat pernyataan kesediaan c) Surat pernyataan kesediaan
untuk ditugaskan; untuk ditugaskan;
d) Pindaian (scan) ijazah asli d) Pindaian (scan) ijazah asli
atau legalisir dan sertifikat atau legalisir; dan
profesional; dan e) bukti potong/lapor pajak
e) bukti potong/lapor pajak PPh PPh Pasal 21 Form 1721
Pasal 21 Form 1721 atau atau Form 1721-A1 apabila
Form 1721-A1 apabila tenaga tenaga ahli yang diusulkan
ahli yang diusulkan adalah adalah tenaga ahli tetap.
tenaga ahli tetap.

4. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan satu penawaran tiap peserta


untuk peserta KSO pada bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai
berikut:
Semula Menjadi
Setiap peserta, tunggal/atas nama Tetap.
sendiri maupun sebagai anggota KSO
hanya boleh menyampaikan satu
penawaran untuk satu paket
pekerjaan.
Peserta KSO sebagaimana
dimaksud pada angka ….
adalah Peserta yang
mendaftar dan memasukkan
penawaran.

5. Pokja Pemilihan menyesuaikan penilaian pengalaman badan usaha pada


dokumen seleksi menjadi sebagai berikut:
a. sub unsur Pengalaman Perusahaan yang dinilai adalah:
1) pengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis dalam kurun waktu
10 (sepuluh) tahun terakhir (Bobot 7-12%);
2) pengalaman melaksanakan pekerjaan di provinsi lokasi kegiatan
dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir (Bobot 3-8%);
3) nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir (Bobot 5-10%).

jdih.pu.go.id
- 42 -

b. Pada Dokumen Seleksi bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai


berikut:
Semula Menjadi
Dokumen Penawaran Dokumen Penawaran
Administrasi dan Teknis meliputi: Administrasi dan Teknis
a. Dokumen penawaran meliputi:
administrasi, berupa surat a. Dokumen penawaran
penawaran sesuai pada SPSE; administrasi, berupa surat
b. Dokumen Penawaran Teknis penawaran sesuai pada
yang terdiri atas: SPSE;
1) Data pengalaman b. Dokumen Penawaran
perusahaan, terdiri dari Teknis yang terdiri atas:
sub-unsur: 1) Data pengalaman
a) pengalaman kerja perusahaan, terdiri dari
sejenis 10 (sepuluh) sub-unsur:
tahun terakhir; a) pengalaman
b) pengalaman kerja di melaksanakan
lokasi pekerjaan 10 pekerjaan sejenis
(sepuluh) tahun
dalam kurun waktu
terakhir;
10 (sepuluh) tahun
terakhir;
b) pengalaman
melaksanakan
pekerjaan di provinsi
lokasi kegiatan
dalam kurun waktu
10 (sepuluh) tahun
terakhir;
c) nilai pekerjaan
sejenis tertinggi
dalam kurun waktu
10 (sepuluh) tahun
terakhir.

6. Penyesuaian persyaratan yang dilakukan Pokja Pemilihan setelah Wajib


Pajak memiliki status valid berdasarkan hasil Konfirmasi Status Wajib
Pajak (KSWP), menjadi sebagai berikut:
a. Pokja Pemilihan tidak mensyaratkan peserta harus menyampaikan
bukti screenshot KSWP atau dokumen KSWP lainnya dalam data
kualifikasi.
b. Pokja Pemilihan hanya mengevaluasi NPWP peserta yang disampaikan
pada isian kualifikasi untuk memastikan status KSWP.
c. Pokja Pemilihan dapat melihat status KSWP peserta pada aplikasi
Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP) atau aplikasi KSWP
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

jdih.pu.go.id
- 43 -

d. Apabila tidak didapatkan informasi terkait status KSWP peserta


dengan nomor NPWP yang disampaikan di data kualifikasi pada
aplikasi SIKaP atau aplikasi KSWP Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan, maka status valid NPWP KSWP dibuktikan
pada saat pembuktian kualifikasi.
e. Untuk peserta ber-KSO, maka setiap anggota KSO disyaratkan
memiliki status valid keterangan wajib pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak, dikecualikan untuk peserta yang
secara peraturan perpajakan belum diwajibkan memiliki laporan
perpajakan tahun terakhir, misalnya baru berdiri sebelum batas
waktu laporan pajak tahun terakhir.
f. Pada bab Lembar Data Kualifikasi menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Mempunyai status valid Memiliki Nomor NPWP dengan
keterangan Wajib Pajak status keterangan Wajib Pajak
berdasarkan hasil Konfirmasi berdasarkan hasil Konfirmasi
Status Wajib Pajak. Status Wajib Pajak Valid;

7. Pokja Pemilihan menyesuaikan penetapan hasil kualifikasi pada bab


Instruksi Kepada Peserta, menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
20.2 Apabila terdapat 2 (dua) atau 20.2 Tetap.
lebih peserta mendapatkan
nilai teknis kualifikasi yang
sama, maka penentuan
peringkat peserta didasarkan
pada nilai kontrak pekerjaan
sejenis tertinggi dan hal ini
dicatat dalam Berita Acara.
20.3 Apabila terdapat 2 (dua)
atau lebih peserta badan
usaha yang baru berdiri
kurang dari 3 tahun
tanpa pengalaman yang
mendapatkan nilai
teknis kualifikasi yang
sama, peserta akan
diperingkatkan dengan
mengurutkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Domisili provinsi
badan usaha yang
sama dengan lokasi
pekerjaan;
2. Umur lamanya SBU,
dihitung dari tanggal

jdih.pu.go.id
- 44 -

Semula Menjadi
penerbitan yang lebih
awal;
3. Umur lamanya badan
usaha didirikan,
dihitung dari tanggal
akta pendirian yang
lebih awal.

8. Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi maka data yang kurang


masih dapat dilengkapi oleh peserta sampai dengan 3 (tiga) hari kalender
setelah Pokja Pemilihan menyampaikan hasil evaluasi, diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja.
a. Yang dimaksud “dapat dilengkapi oleh peserta” merupakan data yang:
1) belum disampaikan dalam data kualifikasi awal; atau
2) salah disampaikan dalam data kualifikasi awal.
b. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan pada Bab Instruksi Kepada
Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Pokja Pemilihan tidak Pokja Pemilihan tidak
diperkenankan mengubah diperkenankan mengubah
waktu batas akhir pemasukan waktu batas akhir pemasukan
Data Kualifikasi kecuali: Data Kualifikasi kecuali:
a. keadaan kahar; a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis; b. terjadi gangguan teknis;
c. perubahan dokumen c. perubahan dokumen
kualifikasi yang kualifikasi yang
mengakibatkan kebutuhan mengakibatkan kebutuhan
penambahan waktu penambahan waktu
penyiapan Data Kualifikasi; penyiapan Data Kualifikasi;
atau d. tidak ada peserta yang
d. tidak ada peserta yang memasukkan data
memasukkan data kualifikasi sampai dengan
kualifikasi sampai dengan batas akhir pemasukan data
batas akhir pemasukan data kualifikasi; atau
kualifikasi. e. pemasukan data
kualifikasi yang kurang
dari peserta sesuai dengan
informasi yang
disampaikan oleh Pokja
Pemilihan.

jdih.pu.go.id
- 45 -

9. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan umum dalam melakukan


evaluasi pada bab Instruksi Kepada Peserta, menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
25.1. Ketentuan umum dalam 25.1. Ketentuan umum dalam
melakukan evaluasi sebagai melakukan evaluasi
berikut: sebagai berikut:
a. Pokja Pemilihan dilarang a. TETAP.
menambah, mengurangi, b. TETAP.
mengganti, dan/atau c. TETAP.
mengubah…. d. TETAP.
b. Pokja Pemilihan dan/atau e. TETAP.
peserta dilarang f. TETAP.
menambah, …. g. TETAP.
c. Penawaran yang memenuhi h. TETAP.
syarat adalah penawaran i. Pokja Pemilihan
yang sesuai dengan melakukan evaluasi
ketentuan, …. pertentangan
d. Penyimpangan yang kepentingan
bersifat penting/pokok sebagaimana
atau penawaran bersyarat dimaksud pada
adalah: angka 5.2 terhadap
…. pemenang dan
e. Pokja Pemilihan dilarang pemenang cadangan
menggugurkan penawaran (apabila ada)
dengan alasan: berdasarkan:
…. 1) akta pendirian
f. Para pihak dilarang perusahaan dan
mempengaruhi atau perubahan
melakukan.… terakhir;
g. Apabila dalam evaluasi 2) Informasi dari
ditemukan bukti adanya PPK terkait
persaingan usaha yang penyedia yang
tidak sehat dan/atau menjadi
terjadi pengaturan konsultan
bersama…. perancang /
h. Indikasi persekongkolan pengawas /
antar peserta memenuhi manajamen
sekurang-kurangnya 2 konstruksi;
(dua) indikasi di bawah ini: dan/atau
…. 3) Informasi dari
i. Apabila dalam evaluasi pihak lain yang
ditemukan bukti adanya disampaikan
persaingan usaha yang kepada Pokja
tidak sehat dan/atau Pemilihan
terjadi pengaturan selama proses
bersama…. pemilihan
penyedia
(apabila ada).

jdih.pu.go.id
- 46 -

Semula Menjadi
j. Apabila dalam
evaluasi ditemukan
bukti adanya
persaingan usaha
yang tidak sehat
dan/atau terjadi
pengaturan
bersama…

10. Pokja Pemilihan menyesuaikan tingkat dan jurusan pendidikan tenaga


ahli yang ditawarkan kurang dari yang dipersyaratkan dalam KAK,
menjadi sebagai berikut:
a. Bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
f. Penilaian unsur Kualifikasi f. Penilaian unsur Kualifikasi
Tenaga Ahli dilakukan dengan Tenaga Ahli dilakukan
ketentuan: dengan ketentuan:
1) penilaian dilakukan 1) Tetap.
terhadap tenaga ahli… 2) Tetap.
2) seorang Tenaga Ahli hanya 3) Tetap.
dinilai untuk… 4) Tetap.
3) tenaga ahli yang 5) Tetap.
ditawarkan harus 6) Tetap.
dilengkapi dengan Surat 7) subunsur yang dinilai
Pernyataan Kesediaan… pada Tenaga Ahli adalah:
4) surat pernyataan yang a) tingkat dan jurusan
tidak diberi meterai tidak pendidikan, yaitu
digugurkan… lulusan perguruan
5) apabila ditemukan tinggi negeri atau
pemalsuan terhadap surat perguruan tinggi
pernyataan… swasta yang telah
6) tenaga Ahli yang diakreditasi, atau
ditawarkan tidak boleh perguruan tinggi luar
berstatus sebagai ASN negeri yang telah
aktif… diakreditasi, disertai
7) sub unsur yang dinilai dengan pindaian
pada Tenaga Ahli adalah: ijazah asli atau
a) tingkat dan jurusan legalisir (bobot 10-
pendidikan, yaitu 15%).
lulusan perguruan Apabila tingkat dan
tinggi negeri atau jurusan pendidikan
perguruan tinggi swasta Tenaga Ahli kurang
yang telah diakreditasi, dari yang
atau perguruan tinggi dipersyaratkan dalam
luar negeri yang telah KAK, atau tidak
diakreditasi, disertai disertai dengan
dengan pindaian ijazah pindaian (scan)

jdih.pu.go.id
- 47 -

Semula Menjadi
asli atau legalisir (bobot ijazah asli atau
10-15%). legalisir maka nilai
Apabila tingkat dan subunsur
jurusan pendidikan pendidikan Tenaga
Tenaga Ahli kurang dari Ahli yang
yang dipersyaratkan bersangkutan diberi
dalam KAK maka nilai nilai 0 (nol);
Tenaga Ahli yang b) pengalaman kerja
bersangkutan diberi profesional seperti
nilai 0 (nol); yang disyaratkan
b) pengalaman kerja dalam KAK,
profesional seperti yang didukung dengan
disyaratkan dalam KAK, referensi/kontrak
didukung dengan sebelumnya (bobot
referensi/kontrak 30-40%)
sebelumnya (bobot 30- Bagi Tenaga Ahli
40%) yang diusulkan
Bagi Tenaga Ahli yang sebagai
diusulkan sebagai pemimpin/wakil
pemimpin/wakil pemimpin pelaksana
pemimpin pelaksana pekerjaan (team
pekerjaan (team leader/co team
leader/co team leader) leader) dinilai pula
dinilai pula pengalaman pengalaman sebagai
sebagai pemimpin/ pemimpin/ wakil
wakil pemimpin tim. pemimpin tim.
Ketentuan Ketentuan
penghitungan penghitungan
pengalaman kerja pengalaman kerja
profesional dilakukan profesional dilakukan
sebagai berikut: sebagai berikut:
…. ….

b. Bab Lembar Kriteria Evaluasi menjadi sebagai berikut:


Semula Menjadi
Kriteria penilaian: Kriteria penilaian:
1) tingkat dan jurusan 1) tingkat dan jurusan
pendidikan peserta yang lebih pendidikan peserta yang
besar atau sama dengan yang lebih besar atau sama
disyaratkan dalam KAK, diberi dengan yang disyaratkan
nilai maksimal; dalam KAK dan disertai
2) tingkat dan/atau jurusan dengan pindaian (scan)
pendidikan peserta yang ijazah asli atau legalisir
berbeda atau lebih kecil dari diberi nilai 100 (seratus);
yang disyaratkan dalam KAK, 2) tingkat dan/atau jurusan
diberi nilai: 0 (nol). pendidikan peserta yang
berbeda atau lebih kecil dari

jdih.pu.go.id
- 48 -

Semula Menjadi
yang disyaratkan dalam
KAK atau tidak disertai
dengan pindaian (scan)
ijazah asli atau legalisir
maka nilai unsur
pendidikan, diberi nilai: 0
(nol).

11. Pokja Pemilihan menyesuaikan biaya terkoreksi menjadi sebagai berikut:


a. Untuk seleksi jasa konsultansi konstruksi dengan metode evaluasi
pagu anggaran, maka total penawaran biaya terkoreksi yang di atas
pagu anggaran dinyatakan gugur.
b. Untuk seleksi jasa konsultansi konstruksi dengan metode evaluasi
selain metode evaluasi pagu anggaran, maka total penawaran biaya
terkoreksi yang diatas pagu anggaran tidak dinyatakan gugur sebelum
dilakukan negosiasi biaya.

c. Bab Instruksi Kepada Peserta pada dokumen seleksi metode pagu


anggaran dengan jenis kontrak waktu penugasan menjadi sebagai
berikut:
Semula Menjadi
28.1 Sebelum evaluasi biaya 28.1 Sebelum evaluasi biaya
dilakukan koreksi aritmatik dilakukan koreksi aritmatik
dengan ketentuan: dengan ketentuan:
a. Koreksi aritmatik dilakukan a. Koreksi aritmatik dilakukan
dengan secara otomatis dengan secara otomatis
menggunakan SPSE. Apabila menggunakan SPSE. Apabila
terdapat kendala atau tidak terdapat kendala atau tidak
dapat menggunakan SPSE, dapat menggunakan SPSE,
maka koreksi aritmatik maka koreksi aritmatik
dilakukan secara manual. dilakukan secara manual.
b. Hasil koreksi aritmatik b. Hasil koreksi aritmatik
mengubah nilai penawaran. mengubah nilai penawaran.
c. apabila hasil koreksi aritmatik c. apabila hasil koreksi
melebihi HPS maka penawaran aritmatik melebihi pagu
dinyatakan gugur. anggaran maka penawaran
dinyatakan gugur.
d. Bab Instruksi Kepada Peserta pada dokumen seleksi metode pagu
anggaran dengan jenis kontrak lumsum menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
28.3 Total penawaran biaya yang 28.3 Total penawaran biaya
melebihi HPS menggugurkan yang melebihi pagu anggaran
penawaran. menggugurkan penawaran.

jdih.pu.go.id
- 49 -

12. Pokja Pemilihan menyesuaikan persyaratan remunerasi minimal dan


evaluasi biaya terhadap remunerasi minimal menjadi sebagai berikut:
a. Dalam evaluasi penawaran biaya, dilakukan evaluasi kewajaran biaya
remunerasi Tenaga Ahli, berdasarkan Peraturan Menteri PUPR tentang
Standar Remunerasi Tenaga Ahli;
b. Biaya remunerasi Tenaga Ahli pada rincian biaya langsung personel
yang bernilai di bawah standar remunerasi minimal Tenaga Ahli yang
ditetapkan Menteri PUPR dinyatakan tidak wajar;
c. Dalam hal menggunakan metode evaluasi kualitas dan biaya dengan
kontrak waktu penugasan, jika ditemukan bukti harga tidak wajar
sebagaimana dimaksud huruf b, maka penawaran biaya diberi nilai 0
(nol);
d. Dalam hal menggunakan metode biaya terendah dengan kontrak
waktu penugasan, jika ditemukan bukti harga tidak wajar maka
penawaran dinyatakan gugur.
e. Pada dokumen seleksi metode evaluasi kualitas dan biaya jenis
kontrak waktu penugasan bab Instruksi Kepada Peserta menjadi
sebagai berikut:
Semula Menjadi
28.2 Total penawaran biaya 28.2 Tetap.
terkoreksi yang melebihi
pagu anggaran tidak
menggugurkan penawaran
sebelum dilakukan
negosiasi biaya.
28.3 Unsur-unsur yang perlu
diteliti dan dinilai
dalam evaluasi
penawaran biaya
dilakukan terhadap
kewajaran biaya pada
Rincian Biaya Langsung
Personel.
28.4 Kewajaran biaya
remunerasi Tenaga Ahli
berdasarkan Peraturan
Menteri PUPR tentang
Standar Remunerasi
Tenaga Ahli.
28.5 Biaya remunerasi
Tenaga Ahli pada
rincian biaya langsung
personel yang bernilai

jdih.pu.go.id
- 50 -

Semula Menjadi
di bawah standar
remunerasi minimal
Tenaga Ahli yang
ditetapkan Menteri
PUPR dinyatakan tidak
wajar.
28.6 Jika ditemukan bukti
harga tidak wajar
sebagaimana dimaksud
pada angka 28.5, maka
penawaran biaya diberi
nilai 0 (nol).
28.3 Pokja Pemilihan melakukan 28.7 Pokja Pemilihan
perhitungan nilai melakukan perhitungan
penawaran biaya terkoreksi nilai penawaran biaya
terendah diberikan nilai terkoreksi terendah
tertinggi, sementara itu diberikan nilai tertinggi,
untuk nilai penawaran sementara itu untuk nilai
biaya yang lain secara penawaran biaya yang
proporsional. Rumus yang lain secara proporsional.
digunakan adalah sebagai Rumus yang digunakan
berikut: adalah sebagai berikut:

f. Pada dokumen seleksi metode evaluasi biaya terendah jenis kontrak


waktu penugasan bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai
berikut:
Semula Menjadi
28.4 Penilaian kewajaran biaya 28.4 Tetap.
menghasilkakn kesimpulan
bahwa harga dinyatakan
wajar/tidak wajar.

28.5 Dalam hal menggunakan


metode biaya terendah
dengan kontrak waktu
penugasan, jika
ditemukan bukti harga
tidak wajar maka
penawaran dinyatakan
gugur.

28.5 Apabila terdapat 2 (dua) 28.6 Apabila terdapat 2 (dua)


atau lebih peserta atau lebih peserta
menyampaikan penawaran menyampaikan
biaya yang sama maka penawaran biaya yang
penentuan peringkat sama maka penentuan

jdih.pu.go.id
- 51 -

Semula Menjadi
peserta didasarkan pada peringkat peserta
perolehan nilai teknis yang didasarkan pada
lebih tinggi dan hal ini perolehan nilai teknis
dicatat dalam Berita Acara. yang lebih tinggi dan hal
ini dicatat dalam Berita
Acara.

13. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan penetapan pemenang, pada


bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Dalam hal peserta mengikuti Tetap
seleksi beberapa paket pekerjaan
dalam waktu penetapan pemenang
bersamaan dan/atau sedang
melaksanakan pekerjaan jasa
konsultansi lain/yang sedang
berjalan, maka:
a. Apabila menawarkan Tenaga
Ahli yang sama pada paket
pekerjaan lain/yang sedang
berjalan, maka hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang,
apabila setelah dilakukan
klarifikasi Tenaga Ahli tersebut
tidak terikat/sudah selesai
melaksanakan pekerjaan pada
paket tersebut saat memulai
pelaksanaan pekerjaan pada
paket yang sedang diseleksi;
b. Apabila menawarkan Tenaga
Ahli yang sama untuk beberapa
seleksi yang diikuti dan dalam
evaluasi memenuhi persyaratan
pada masing-masing paket
pekerjaan, maka hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang
pada 1 (satu) paket pekerjaan
setelah dilakukan klarifikasi
untuk menentukan Tenaga Ahli
tersebut akan ditempatkan,
sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan
tidak ada Tenaga Ahlinya dan
dinyatakan gugur;
c. ketentuan pada huruf b hanya a. ketentuan pada huruf a dan
dapat ditetapkan sebagai huruf b hanya dapat

jdih.pu.go.id
- 52 -

Semula Menjadi
pemenang pada 1 (satu) paket ditetapkan sebagai pemenang
jasa konsultansi, dikecualikan: pada 1 (satu) paket jasa
1) apabila Tenaga Ahli yang konsultansi, dikecualikan:
diusulkan berdasarkan 1) apabila Tenaga Ahli yang
metode pelaksanaan diusulkan berdasarkan
pekerjaan tidak metode pelaksanaan
mengharuskan untuk hadir pekerjaan tidak
setiap saat di lokasi mengharuskan untuk hadir
pekerjaan, tidak tumpang setiap saat di lokasi
tindih (overlap) dengan pekerjaan, tidak tumpang
kegiatan/paket pekerjaan tindih (overlap) dengan
lain berdasarkan jadwal kegiatan/paket pekerjaan
pelaksanaan pekerjaan atau lain berdasarkan jadwal
jadwal penugasan; pelaksanaan pekerjaan atau
2) apabila ada personel jadwal penugasan,
cadangan yang diusulkan 2) apabila ada personel
dalam dokumen penawaran cadangan yang diusulkan
yang memenuhi syarat; dalam dokumen penawaran
3) pada pekerjaan jasa yang memenuhi syarat,
konsultansi yang 3) pada pekerjaan jasa
menggunakan kontrak konsultansi yang
lumsum (paling banyak tiga menggunakan kontrak
paket); lumsum (paling banyak tiga
4) pada pekerjaan jasa paket), atau
konsultansi yang 4) pada pekerjaan jasa
menggunakan kontrak harga konsultansi yang
satuan/waktu penugasan menggunakan kontrak harga
dengan ketentuan personel satuan/waktu penugasan
yang diusulkan penugasannya dengan ketentuan personel
tidak tumpang tindih (overlap). yang diusulkan
penugasannya tidak
tumpang tindih (overlap).

14. Pokja Pemilihan menyesuaikan seleksi jasa konsultansi konstruksi yang


dapat disyaratkan kepada:
a. Penyedia jasa dengan kualifikasi usaha menengah menjadi sebagai
berikut:
1) Seleksi gagal karena tidak ada penyedia jasa dengan kualifikasi
usaha kecil yang memasukkan dokumen kualifikasi dan/atau
dokumen penawaran; atau
2) Seleksi gagal karena tidak ada penyedia jasa dengan kualifikasi
usaha kecil yang memenuhi persyaratan.

jdih.pu.go.id
- 53 -

b. Penyedia jasa dengan kualifikasi usaha besar menjadi sebagai berikut:


1) Seleksi gagal karena tidak ada penyedia jasa dengan kualifikasi
usaha menengah yang memasukkan dokumen kualifikasi dan/atau
dokumen penawaran; atau
2) Seleksi gagal karena tidak ada penyedia jasa dengan kualifikasi
usaha menengah yang memenuhi persyaratan.
c. pada bab Instruksi Kepada Peserta menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Pokja Pemilihan melakukan Tetap.
Seleksi ulang dalam hal Seleksi
gagal sebagaimana dimaksud
pada klausul 34.1 huruf b
sampai dengan huruf l.

Belum diatur. Dalam hal Seleksi gagal karena


tidak ada peserta yang
menyampaikan dokumen
penawaran setelah ada
pemberian waktu perpanjangan,
Seleksi ulang dapat
disyaratkan hanya untuk
Penyedia jasa Pekerjaan
Konstruksi dengan kualifikasi
usaha satu tingkat di atasnya.

15. Pokja Pemilihan menyesuaikan data pengalaman pekerjaan pada bab


Isian Data Kualifikasi menjadi sebagai berikut:
Semula Menjadi
Data Pengalaman Pekerjaan Dalam Data Pengalaman Pekerjaan
Kurun Waktu 10 Tahun Terakhir

16. Pokja Pemilihan menyesuaikan ambang batas kualifikasi teknis unsur


pengalaman perusahaan menjadi sebagai berikut:
a. Ambang batas kualifikasi teknis yang ditetapkan hanya pada ambang
batas unsur pengalaman perusahaan, tidak pada ambang batas
subunsur.
b. Untuk pemaketan usaha kecil, ambang batas kualifikasi teknis
ditetapkan = 0.
c. Untuk pemaketan usaha menengah dan usaha besar, ambang batas
kualifikasi teknis ditetapkan sesuai kebutuhan.
d. Frasa “Peserta dinyatakan lulus evaluasi teknis apabila nilai masing-
masing unsur di atas ambang batas” pada bab Lembar Kriteria
Evaluasi disesuaikan menjadi:

jdih.pu.go.id
- 54 -

Semula Menjadi
Peserta dinyatakan lulus evaluasi Peserta dinyatakan lulus
teknis apabila nilai masing- evaluasi teknis apabila nilai
masing unsur di atas ambang pengalaman perusahaan di atas
batas. ambang batas kualifikasi teknis.

17. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan evaluasi administrasi pada bab


Lembar Kriteria Evaluasi menjadi sebagai berikut:

Semula Menjadi
A. Evaluasi Administrasi A. Evaluasi Administrasi
Penawaran dinyatakan memenuhi Penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi, persyaratan administrasi,
apabila: apabila:
1. Penawaran lengkap sesuai 1. Penawaran lengkap sesuai
yang diminta/dipersyaratkan. yang diminta/
2. Tidak terdapat bukti/ indikasi dipersyaratkan, bahwa
persaingan usaha yang tidak peserta menyampaikan:
sehat dan/atau terjadi a. Dokumen penawaran
pengaturan bersama/ kolusi/ teknis yang terdiri atas:
persekongkolan antarpeserta. 1) pengalaman
perusahaan;
2) proposal teknis; dan
3) kualifikasi tenaga
ahli, dengan
ketentuan jumlah
tenaga ahli yang
ditawarkan tidak
kurang dari yang
dipersyaratkan.
b. Dokumen penawaran
biaya.
2. Tidak terdapat bukti/ indikasi
persaingan usaha yang tidak
sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama/ kolusi/
persekongkolan antarpeserta.

18. Pokja Pemilihan menyesuaikan persyaratan dan penilaian pengalaman


perusahaan pada tahapan seleksi menjadi sebagai berikut:
a. Menggunakan uraian evaluasi pada bab Lembar Kriteria Evaluasi;
b. Rumus nilai pengalaman sejenis tertinggi menggunakan rumusan:

NPT X
NP X = NPT Tertinggi × 100 × Bobot Sub Unsur

Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPT X = Nilai paket tertinggi perusahaan X
NPT Tertinggi = Nilai Paket tertinggi diantara peserta, dijadikan pembanding
untuk mendapatkan nilai peserta X

jdih.pu.go.id
- 55 -

c. Pada bab Lembar Kriteria Evaluasi menjadi sebagai berikut:


Semula Menjadi
Rumusan penghitungan sebagai Rumusan penghitungan sebagai
berikut: berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑋
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑋 NP X =
NPT X
× 100 × Bobot SubUnsur
= NPT Tertinggi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
× 100 × 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 Keterangan:
𝐽𝑃𝑃 𝑋
𝑁𝑃 𝑋 = × 100 X = Nama perusahaan
𝐽𝑃𝑃 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
NPT X = Nilai paket tertinggi
× 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑆𝑢𝑏 𝑈𝑛𝑠𝑢𝑟𝑁𝑃𝐿 𝑋
perusahaan X
𝐽𝑃𝑃 𝑋
= × 100 NPT Tertinggi = Nilai Paket
𝐽𝑃𝑃 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
tertinggi diantara peserta,
× 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑆𝑢𝑏 𝑈𝑛𝑠𝑢𝑟𝑁𝑃𝐿 𝑋
dijadikan pembanding untuk
𝐽𝑃𝑃𝐿 𝑋
= × 100 mendapatkan nilai peserta X
𝐽𝑃𝑃𝐿 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
× 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑆𝑢𝑏 𝑈𝑛𝑠𝑢𝑟
𝑁𝑃𝑇 𝑋
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑋 = × 100
𝑁𝑃𝑇 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Keterangan:
X : Nama perusahaan
NPT : Nilai Paket Tertinggi
NPT Tertinggi = Nilai Paket
tertinggi

19. Pokja Pemilihan menyesuaikan perhitungan unsur kualifikasi tenaga ahli


pada bab Lembar Kriteria Evaluasi menjadi sebagai berikut:

Semula Menjadi
Kriteria penilaian dukungan Kriteria penilaian dukungan
referensi/kontrak sebelumnya: referensi/kontrak sebelumnya:
1) melampirkan 1) pengalaman kerja diberi nilai
referensi/kontrak sebelumnya 100 (seratus) jika
dan dapat diklarifikasi/ melampirkan
dikonfirmasi dengan referensi/kontrak
menghubungi penerbit sebelumnya.
referensi/ kontrak 2) dalam hal terdapat hal yang
sebelumnya, maka meragukan/kurang jelas
pengalaman kerja diberi nilai terhadap referensi/ kontrak
100 (seratus); sebelumnya dan setelah
2) melampirkan diklarifikasi/konfirmasi
referensi/kontrak sebelumnya dengan menghubungi
namun setelah penerbit referensi/kontrak
diklarifikasi/konfirmasi tidak sebelumnya, pengalaman
sesuai maka diberi nilai 0 tidak sesuai dan/atau tidak
(nol). dapat diklarifikasi maka
diberi nilai 0 (nol);

jdih.pu.go.id
- 56 -

Semula Menjadi
3) tidak dilengkapi 3) tidak dilengkapi
referensi/kontrak sebelumnya referensi/kontrak
maka tidak diberi nilai 0 (nol). sebelumnya maka diberi nilai
0 (nol).
6) nilai jangka waktu 6) nilai jangka waktu pengalaman
pengalaman kerja profesional: kerja profesional:
a) memiliki ≥ ____ tahun a) memiliki ≥ ____ tahun
pengalaman kerja pengalaman kerja
profesional, diberi nilai profesional, diberi nilai 100
100 (seratus); (seratus);
b) memiliki < ____ tahun b) memiliki < ____ tahun
pengalaman kerja pengalaman kerja
profesional, diberi nilai profesional, diberi nilai
50 (lima puluh). secara proporsional
terhadap lama pengalaman
yang disyaratkan, dengan
rumus:
𝑇ℎ𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑇𝐴
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝐴 = 𝑥100
𝑇ℎ𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛

20. Pokja Pemilihan menyesuaikan ketentuan penetapan ambang batas pada


bab Lembar Kriteria Evaluasi menjadi sebagai berikut:
a. Pokja menetapkan ambang batas pada unsur proposal teknis, unsur
kualifikasi tenaga ahli, dan ambang batas total;
b. Pokja tidak menetapkan ambang batas pada subunsur.

21. Pokja Pemilihan menyesuaikan pemberlakuan sanksi Daftar Hitam,


menjadi sebagai berikut:
a. Sanksi Daftar Hitam berlaku pada saat diterbitkannya Surat
Keputusan Penetapan Daftar Hitam;

b. Dalam hal Surat Keputusan Penetapan Daftar Hitam belum


ditayangkan sehingga menyebabkan Pokja Pemilihan dan PPK belum
memperoleh informasi tentang Daftar Hitam tersebut, maka proses
pengadaan barang/jasa tetap dilanjutkan;

c. Dalam hal sanksi Daftar Hitam ditayangkan sebelum penetapan


pemenang, maka peserta yang masuk dalam Daftar Hitam tersebut
digugurkan;

d. Dalam hal Daftar Hitam ditayangkan sebelum penandatanganan


kontrak, maka kontrak tidak ditandatangani;

jdih.pu.go.id
- 57 -

e. Dalam hal telah dilakukan penandatanganan kontrak dan Penyedia


terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sejak sebelum
penandatanganan Kontrak, maka dapat dilakukan pemutusan
kontrak.

J. Penutup
Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Demikian atas perhatian Saudara disampaikan terima kasih.


Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Oktober 2021

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT,

ttd

M. BASUKI HADIMULJONO

jdih.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai