Anda di halaman 1dari 9

LOMBA ESAI TINGKAT SMA SEDERAJAT SE-INDOESIA

SRAGEN UNIVERSITY EXPO

“PERAN MILENIAL DALAM MELESTARIKAN


BATIK”

Disusun oleh :
ATIQAH QURROTU’AIN

SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN


2023
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
PEMBAHASAN/ISI............................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 4
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................... 5
ORSANILITAS KARYA....................................................................... 6
BIODATA DIRI...................................................................................... 7

ii
PEMBAHASAN/ISI

Milenial dikenal pula dengan istilah generasi Y atau generasi langgas adalah
kelompok demografi yang hadir usai generasi X. Berbeda dari era generasi
lainnya, milenial tidak memiliki batas waktu yang pasti untuk awal serta akhir
dari era generasi ini. Namun, para peneliti serta para ahli pada umumnya
menggunakan batas waktu untuk mengelompokan milenial mulai awal tahun
1980-an hingga awal tahun 2000-an.
Seiring perkembangan zaman dengan teknologi yang sudah canggih
milenial sangat berperan penting dalam mengembangkan budaya Indonesia yakni
batik baik dalam bidang pendidikan, perekonomian dan pariwisata. Tanpa peran
milenial, budaya Indonesia tidak akan memiliki kemajuan karena tidak
dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi penerusnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "Batik" didefinisikan sebagai kain
yang digambar dengan lilin yang diberi warna. Sedangkan membatik yaitu
membuat corak atau gambar (terutama dengan tangan) dengan menerakan malam
pada kain.
Berhubungan dengan batik, Kabupaten Sragen dikenal dengan produksi
batik tepatnya di Desa Kliwonan dan Desa Pilang Kecamatan Masaran. Motif kain
di setiap daerah mayoritas memiliki cirikhas sendiri, “Kalau motif Sragen itu
sama seperti di Solo sebenarnya. Motif Pakem, Wahyu Temurun, Sido Mukti,
Sido Drajat, Sekar Jagat banyak motif lah, itu motif-motif Keraton”. Bapak
Haryanto pemilik batik Yanto Tri Pilang .
Untuk menjaga kelestarian batik juga dibutuhkan pemuda atau generasi
milenial dengan memperkenalkan secara luas. Namun zaman sekarang banyak
sekali generasi milenial yang terkena dampak negatif dari teknologi sehingga
memengaruhi perkembangan budaya di Indonesia. Sebagai agent of change
generasi milenial tidak hanya berpikir satu arah saja, melainkan harus berpikir dua
arah. Maka dari itu, baru disebut milenial yang sesungguhnya. Lalu apa saja sih,
peran generasi Y dalam mengembangkan batik?

1
Yang pertama, dalam bidang pendidikan. Generasi milenial harus
mengetahui dan memahami tentang sejarah batik, apa saja motif-motif batik,
bagaimana teknik-teknik dalam membuat batik dan lain sebagainya. Batik bisa
digunakan untuk metode pembelajaran melalui seni. Generasi milenial juga perlu
belajar bagaimana cara membatik bahkan berinovasi untuk menciptakan motif
baru tanpa menyimpang dari unsur-unsur batik yang sudah ada.
Selain itu, juga bisa memodifikasi motif batik tanpa harus menghilangkan
ciri khas yang sudah ada. Bagi seorang milenial yang sudah memiliki bakat dalam
bidang seni terutama batik, bisa mengajarkan kepada orang lain agar orang
tersebut juga bisa memiliki jiwa seni dalam mengembangkan batik. Seorang
mahasiswa ketika kuliah seharusnnya menggunakan baju batik agar tidak terlihat
hanya mengikuti fashion yang sedang trend saja. Kegiatan membatik dapat
membentuk karakter bagi generasi milenial dalam melatih kesabaran, ketelitian,
ketekunan dan keterampilan.
Yang kedua, dalam perekonomian. Generasi milenial seharusnya memiliki
jiwa kewirausahawan. Seiiring berkembangnya teknologi, generasi muda dapat
memanfaatkan untuk media penjualan atau yang biasa disebut Ekonomi Digital.
Ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk online shop seperti shopee,
lazada, tokopedia, tiktokshop, gojek dan lain sebagainya. Aplikasi tersebut
mungkin sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat Indonesia bahkan ada
beberapa aplikasi yang sudah tersebar di seluruh dunia.
Generasi milenial juga bisa menciptakan sebuah aplikasi tersendiri khusus
untuk produk budaya khas Indonesia. Selain itu, bisa juga berkolaborasi dengan
pemilik aplikasi Bukalapak yang bertempat tinggal di Desa Manggis, Masaran
untuk menjual batik melalui aplikasi tersebut. Dengan menggunakan aplikasi-
aplikasi tersebut, generasi milenial dapat menggunakannya sebagai promosi
penjualan.
Selain menggunakan online shop, generasi milenial dapat membuka offline
shop misalnya butik yang menjual pakaian batik seperti kemeja batik, tunik batik,
gamis batik, tas batik dan lain-lain. Generasi milenial juga dapat menjadi seorang
sales batik yang menawarkan serta memperkenalkan batik kepada masyarakat
luas.

2
Yang ketiga, dalam pariwisata. Mungkin saja bagi para milenial tidak asing
lagi dengan kata healing dan refreshing. Setiap orang khususnya seorang milenial
tentunya pernah memiliki rasa bosan, lelah, pusing mikirin belajar atau kerja.
Biasanya ketika sudah merasakan bosan, lelah dan pusing pastinya ingin sekali
pergi healing atau refreshing. Kedua hal tersebut tidak hanya bisa dilakukan di
tempat-tempat yang sedang hits maupun yang sedang booming. Tapi, kedua hal
tersebut bisa dilakukan di tempat pembuatan batik. Jadi, berwisata sambil belajar
mengenai cara dan tahapan pembuatan serta mengenal lebih dalam tentang dunia
batik.
Generasi milenial juga dapat memanfaatkan media sosial seperti instagram,
facbook, tiktok dan lain sebagainya sebagai sarana untuk memperkenalkan Batik
sehingga banyak wisatawan dalam negeri maupun wisataawan mancanegara agar
tertarik untuk mengunjugi tempat-tempat yang memproduksi batik. Jika di Sragen
sendiri terdapat beberapa tempat seperti Brotoseno, Yanto Tri, Abdul Latief, Dewi
Arum dan lain-lain. Tempat-tempat tersebut sering dikunjungi oleh pelajar mulai
dari SD hingga perguruan tinggi.
Generasi milenial dapat menyelenggarakan festival batik di Kabupaten
Sragen. Kegiatan tersebut meliputi lomba membuat desain batik, fashion show
batik dan pameran batik. Festival ini dapat memberikan daya tarik bagi
masyarakat. Festival batik bertujuan yang komersial dapat meraih keuntungan
lebih bagi sponsor maupun penyelenggara.
Beberapa waktu yang lalu, sempat beredar isu bahwa batik Indonesia akan
diklaim negara lain. Dengan hal ini, peran generasi milenial sangat dibutuhkan
untuk menjadi pilar agar salah satu budaya khas Indonesia ini tidak diklaim
negara lain. Jangan sampai generasi milenial Indonesia tidak memiliki peran sama
sekali dalam menghadapi masalah tersebut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran generasi milenial sangat
dibutuhkan untuk melestarikan budaya khas Indonesia yaitu batik. Tanpa peran
milenial batik tidak akan bisa dikembangkan oleh generasi penerusnya dan
Indonesia mungkin akan kehilangan salah satu budaya khasnya. Sebaiknya
generasi milenial dilatih dan dididik agar dapat memainkan perannya di bidang
pendidikan, perekonomian dan pariwisata dalam melestarikan batik.

3
DAFTAR PUSTAKA

Ananda. (2022, Mei Selasa). Pengertian Generasi Milenial Dan Tahun Berapa
Generasi Milenial. Diambil kembali dari Gramedia Blog:
https://www.gramedia.com/best-seller/milenial/
Haryanto. (2023, Januari 10). Batik Khas Sragen. (A. Qurrotu'ain, Pewawancara)
KEMENKO PMK. (2021, September 28). TANTANGAN GENERASI MUDA
SEBAGAI AGEN PERUBAHAN. Diambil kembali dari
revolusimental.go.id:
https://revolusimental.go.id/kabar-revolusi-mental/detail-berita-dan-
artikel?url=tantangan-generasi-muda-sebagai-agen-perubahan
Muharrami, S. N. (2022, Juli 7). PERAN PEMUDA SEBAGAI PENDONGKRAK
EKONOMI KREATIF. Diambil kembali dari kalbarprov.go.id:
https://kalbarprov.go.id/berita/peran-pemuda-sebagai-pendongkrak-
ekonomi-kratif.html
Putra, E. P. (2013, Juni Senin). Batik Klasik Khas Sragen. Diambil kembali dari
Elangkesepian.wordpress.com:
https://elangkesepian.wordpress.cm/2013/06/10/batik-klasik-khas-sragen/
Santoso, L. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Pustaka Agung
Harapan.

4
LAMPIRAN-LAMPIRAN

5
Pernyataan Orsinalitas Karya

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Atiqah Qurrotu’ain


NISN : 0061379794
Judul Karya : Peran Milenial Dalam Melestarikan Batik
Jenis Lomba : Esai

Dengan ini menyatakan bahwa karya yang saya buat untuk lomba Esai yang
diselenggarakan Sragen University Expo adalah karya asli belum pernah
dipublikasikan maupun dilombakan sebelumnya.
Demikian pernyataan yang saya buat. Apabila ada ketidakbenaran atau tidak
mengikuti aturan yang sudah dibuat panita, maka saya siap didiskualifikasi.

Sragen, 12 Januari 2023


Yang membuat pernyataan,

Atiqah Qurrotu’ain
NISN. 0061379794

6
BIODATA DIRI

Nama : Atiqah Qurrotu’ain


Tempat, tanggal lahir : Sragen, 26 Mei 2006
Surel : atiqahqurrotuain@gmail.com
Nomor HP : 081232102006
Alamat Rumah : Junggrangan Rt. 23, Purwosuman, Sidoharjo, Sragen
Jenjang pendidikan : SMA

Anda mungkin juga menyukai