Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yasir Parlaungan

NIM : 120390027

Dosen Pengampu : Dr.Rein Susinda Hesty, S.Sos.,M.Si.

Mata Kuliah : Dasar Komunikasi

Tugas Individu 1

RESENSI JURNAL

Judul : Keterampilan Pendidikan dalam Pelatihan Siswa Arsitektur Lanskap

Mengembangkan Keterampilan Komunikasi

Penulis : Adina Palea , Georgeta Ciobanu , Annamaria Kilyeni

Keywords : Arsitektur Lanskap , Kemampuan Berkomunikasi , Kompetensi

Komunikasi, Pendidikan Dan Pelatihan , Pengaturan Professional ,

Kuesioner

Sinopsis

Arsitektur lanskap adalah profesi yang menerapkan seni dan prinsip-prinsip ilmiah
untuk penelitian, perencanaan, desain, dan pengelolaan lingkungan alami dan buatan.
Profesi ini berfokus pada ilmu dan keterampilan yang kreatif dan teknis, namun sering
terjadi kesalahan penyampaian informasi dan kesalahpahaman antara arsitek dengan klien
ataupun sesama rekan kerja. Dengan luasnya lingkup kerja seorang Arsitek Lanskap dan
hubungan kerja sama antara berbagai profesi seperti Teknik Sipil, Perencanaan Wilayah
Kota, dan berbagai profesi teknik dan non-teknik lainnya, maka diperlukan adanya
komunikasi yang baik.

Akan tetapi, kemampuan komunikasi sering diabaikan demi mengejar keterampilan


profesional yang berakibat pada seringnya terjadi ketidaksesuaian penyampaian informasi
dengan apa yang diinginkan oleh klien dan rekan kerja. Kebutuhan komunikasi langsung
dengan kehidupan nyata yang mendukung pengembangan keterampilan komunikasi di
program studi arsitektur lansekap juga.
Keunggulan

Jurnal ini memberikan informasi terkait pentingnya suatu keterampilan komunikasi


yang baik dalam bermasyarakat dan pada bidang pekerjaan arsitektur lanskap yang
berhubungan dengan bidang lain. Pada jurnal ini memuat penelitian tentang kurikulum
Universitas terhadap Program Studi Arsitektur Lanskap dan kebutuhan arsitek lanskap
dalam pengaturan profesional mereka berdasarkan kuesioner yang dirancang untuk
makalah ini.

Kelemahan

Pada jurnal disebutkan bahwa arsitek lanskap mengabaikan aspek komunikasi demi
keterampilan profesional. Namun pada jurnal hanya menekankan pentingnya komunikasi
dan kemampuan beradaptasi berdasarkan hasil kuesioner, jurnal tidak menjelaskan apa
penyebab serinngnya arsitek lanskap mengabaikan komunikasi dan faktor-faktor penting
lainnya yang menyebabkan hal tersebut terjadi, serta penanganan yang tepat bagi masing-
masing faktor penyebab bisa dilakukan.

Saran

Jurnal ini akan lebih lengkap apabila hasil kuesioner yang telah dilakukan dikaitkan
dengan permasalahan di bidang sosial dan psikologis manusia, agar faktor-faktor penyebab
lemahnya komunikasi seseorang dapat dikategorikan berdasarkan klasifikasi yang sesuai,
serta dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang ingin ikut berpartisipasi dalam
pengembangan keterampilan komunikasi bagi arsitek lanskap.

Anda mungkin juga menyukai