Anda di halaman 1dari 6

PERAN KOMUNIKASI DALAM PROYEK KONSTRUKSI

Novinda Annisa Aulia1, Muhamad Abduh2, Reini D. Wirahadikusumah3

1
Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi
Bandung, E-mail: novindaaulia@yahoo.com
2
Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,
E-mail: abduh@si.itb.ac.id
3
Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,
E-mail: wirahadi@si.itb.ac.id

Abstrak. Kinerja sektor konstruksi Malaysia yang buruk akibat tidak efektifnya keberlangsungan komunikasi
menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. Komunikasi sebagai sarana penghubung para pihak
memegang peranan/ kunci penting dalam tercapainya keberhasilan proyek, sehingga apabila terjadi masalah perlu
dilakukan studi penelitian untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya. Studi dilakukan dengan
menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab permasalahan komunikasi dalam organisasi
konstruksi di Malaysia dan memberikan rekomendasi solusi untuk mengatasi permasalahan terkait. Penelitian
dilakukan melalui survei kuisioner cross-sectional yang melibatkan 80 pekerja lapangan, hasilnya menunjukkan
bahwa penyebab utama komunikasi yang buruk antara lain yakni tidak adanya bahasa bersama antara atasan dan
pekerja. Hal ini terjadi karena para pekerja konstruksi bukan saja berasal dari Malaysia melainkan juga sebagian
berasal dari negara lain sehingga timbul batasan komunikasi akibat perbedaan bahasa. Selain itu dipengaruhi juga
oleh faktor stres akibat lingkungan kerja, atasan, sikap rekan kerja, salah tafsir instruksi dan kemampuan
komunikasi yang buruk di kalangan pekerja. Masalah komunikasi di lapangan dapat diminimalkan dengan
memperhatikan langkah-langkah seperti pengurangan kebisingan, kejujuran di kalangan pekerja dan terhadap
supervisor, pengurangan bullying/ intimidasi di lokasi konstruksi, serta dorongan dan pengadaan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi pekerja. Tidak hanya itu, manajemen komunikasi proyek juga perlu
diterapkan untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan jelas. Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan
konstruksi, developer, manajer konstruksi dan proyek, serta lainnya untuk memaksimalkan peran komunikasi
dalam proyek guna memperbaiki kinerja dan meningkatkan perolehan profit.

Kata kunci: Komunikasi, Peran Komunikasi, Masalah Komunikasi, Faktor Penyebab, Manajemen Komunikasi,
Proyek, Konstruksi

1 PENDAHULUAN konstruksi Malaysia yang kerap mengalami kasus


delay, overruns, kualitas, kesehatan, keselamatan,
1.1 Latar Belakang dan sustainable issue yang parah sebagai akibat dari
praktik komunikasi yang tidak efektif. Hal inilah
Sektor konstruksi adalah sebuah sektor perusahaan
yang mendorong dilakukannya penelitian mengenai
bisnis yang kompleks dengan beberapa stakeholder
sumber penyebab dan solusi untuk masalah
yang interaksinya memerlukan informasi untuk
komunikasi pada proyek konstruksi.
dianalisis dan disalurkan melalui komunikasi.
Komunikasi adalah kunci dari suatu hubungan
1.2 Maksud dan Tujuan
antara dua pihak atau lebih. Suatu hubungan akan
berjalan lancar apabila komunikasi berjalan efektif. Maksud dari penulisan jurnal ini adalah untuk
Hubungan yang lancar dapat membawa kepada mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh dalam
suatu keberhasilan bersama. Namun apabila tidak perkuliahan Produktivitas Konstruksi dimana
berjalan efektif dan banyak menimbulkan memfokuskan pada peran komunikasi pada proyek
ambiguitas, maka dapat menimbulkan kesalahan di konstruksi.
dalam prosesnya dan ketidaktepatan dalam Adapun tujuan dalam penulisan ini antara lain:
pencapaian suatu target.
Permasalahan yang dihadapi terkait komunikasi 1. Mengetahui peran komunikasi pada proyek
yang buruk yakni salah satunya pada sektor konstruksi.
2. Mengidentifikasi permasalahan terkait 4 ANALISIS
komunikasi pada proyek konstruksi.
3. Mengetahui penyebab permasalahan 4.1 Komunikasi
komunikasi pada proyek konstruksi.
Komunikasi didefinisikan sebagai proses yang
4. Mengetahui solusi/ strategi yang tepat untuk
melibatkan pertukaran informasi, berita,
permasalahan komunikasi yang terjadi pada
pengetahuan, dan instruksi antara dua orang atau
proyek konstruksi.
lebih. Komunikasi berjalan efektif jika penerima
mengerti informasi sebagaimana dimaksud oleh
2 TINJAUAN PUSTAKA pengirim. Pada setiap tahap project life cycle,
2.1 Pemilihan Studi Literatur informasi dalam bentuk gambar, spesifikasi, catatan,
surat, memo, model, katalog, maupun instruksi
Penulisan jurnal ini tidak terlepas dari sumber- manual perlu untuk dikomunikasikan. Penekanan
sumber informasi dan segi keilmuan yang dapat komunikasi pada proyek dan bisnis konstruksi dapat
dipertanggung jawabkan. Literatur berasal dari membuat kinerja lebih baik dibandingkan dengan
jurnal yang dipublikasikan pada science direct. yang tidak memprioritaskan komunikasi. Bisnis
Materi perkuliahan “Produktivitas Konstruksi” yang yang berkomunikasi secara efektif akan mampu
diberikan oleh staf dosen Institut Teknologi menyelesaikan mayoritas proyek konstruksi yang
Bandung juga menjadi acuan dalam penulisan jurnal sesuai anggaran, tepat waktu, berkualitas tinggi, dan
ini. mencapai sistem nilai klien.

3 METODOLOGI PENELITIAN 4.2 Peran Komunikasi dalam Proyek


Konstruksi
Tahapan metode yang dilakukan pada penilitian
adalah sebagai berikut: Komunikasi yang efektif berperan penting dalam
1. Tahap persiapan, meliputi: proyek konstruksi, yakni:
a) Identifikasi masalah. 1. Membantu membangun dan memelihara
b) Studi pustaka. hubungan pada proyek konstruksi, yang
c) Pengumpulan data. merupakan kunci dari setiap transaksi bisnis.
2. Tahap analisis dan pengolahan data. Orang membuat keputusan berdasarkan
3. Kesimpulan. hubungan dan kepercayaan. Ketika komunikasi
berjalan secara terbuka, transparan dan
Mulai menunjukkan komitmen, tentu kepercayaan
dapat terbangun dan hubungan yang terbentuk
dapat berlangsung lama.
Identifikasi 2. Komunikasi mendorong adanya pertukaran ide
Masalah dan inovasi. Berbagai latar belakang dan
pengalaman di dalam tim proyek dapat
memunculkan ide-ide kreatif berdasarkan
Studi penerapan keahlian masa lalu untuk
Literatur memecahkan masalah yang terjadi saat ini
maupun yang akan datang.
3. Komunikasi membantu membangun
kepercayaan diri dan memperkuat tim. Tim
Pengumpulan
Data yang kuat adalah hasil langsung dari
komunikasi yang jelas dan efektif. Tim yang
efektif secara proaktif mengantisipasi tantangan
dan mengembangkan solusi kreatif dengan
Analisis
saling berkomunikasi satu sama lain. Ketika hal
ini berhasil, mereka mendapatkan kepercayaan
diri terhadap kemampuan mereka ke depan,
Kesimpulan
karena tahu bahwa kesuksesan yang sama dapat
ditiru dengan adanya tim yang komunikatif.
Gambar 1. Flowchart Penelitian
4. Komunikasi meningkatkan manajemen tim. cross-sectional. Responden dipilih berdasarkan
Manajer yang efektif dapat dengan jelas convenience sampling. Sampling ini berlaku jika
mengartikulasikan visi dan maksud dari proyek. respon yang tepat dapat diambil terhadap sejumlah
Memberikan ide, solusi potensial dan responden yang ada. Sebanyak 300 kuesioner
membantu menghilangkan hambatan yang dibagikan ke 'pekerja' konstruksi di lima lokasi
dihadapi oleh tim konstruksi. proyek konstruksi berbeda berdasarkan. Hasilnya
5. Komunikasi menciptakan loop umpan balik. didapat 26 faktor yang menyebabkan komunikasi
Pemimpin yang berkinerja tinggi membiarkan yang buruk di lokasi dan 19 metode yang mampu
para staf untuk tahu bagaimana keadaan mereka meminimalkan masalah komunikasi yang
sendiri dan apa yang dapat mereka lakukan diidentifikasi melalui literatur dan pengalaman yang
untuk memperbaiki diri. Ketika kinerja seorang tercakup dalam formulir survei. Faktor dan metode
karyawan dapat dikomunikasikan dengan diukur pada Skala Likert. Tingkat pengukuran
konstruktif, maka hal tersebut dapat ditentukan oleh Indeks Relatif Rata-rata (Average
membangun etos kerja individu dan tim. Relative Index/ ARI).
6. Komunikasi memberikan hasil. Semakin Dari 300 formulir survei yang diambil, hanya 80
komunikatif dan efektif sebuah tim, semakin survei yang bisa dipakai untuk dianalisis pada
baik hasil yang diperoleh. Tim proyek dengan proyek penelitian ini. Terdapat sekitar 60%
tingkat komunikasi tinggi mampu responden dengan tingkat pendidikan dibawah
mengantarkan proyek tepat waktu atau lebih sarjana dan hanya 35% responden bergelar sarjana
cepat dari jadwal, pada atau di bawah anggaran dengan 32% saja yang memiliki ijazah. 60%
dan dengan catatan keamanan yang baik. Hasil responden adalah petugas lapangan atau pengawas
ini berasal dari komunikasi yang jelas, ringkas lapangan. Sementara sekitar 15% adalah pengelola
dan transparan. situs atau site engineer, sisanya memegang posisi
lain di situs proyek termasuk mandor, dan juru tulis
4.3 Permasalahan Komunikasi pada Proyek pekerjaan. Hampir 50% responden melaporkan telah
Konstruksi bekerja di sektor konstruksi selama lebih dari lima
tahun, meskipun hanya sekitar 2% memiliki
Dalam proyek konstruksi, konsekuensi langsung
pengalaman lebih dari 20 tahun. Profil responden
dari kurangnya peran komunikasi antara lain
ditafsirkan bahwa mereka mampu memberikan
meliputi pengerjaan ulang (rework), non-
informasi yang valid mengenai proyek konstruksi di
keseragaman, delay pekerjaan, dan salah penerapan/
Malaysia.
alokasi sumber daya. Hal lain yang bisa terjadi yakni
Kekuatan data diukur dengan uji reliabilitas dan
adanya intimidasi di tempat kerja, perilaku tidak
validitas. Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 20%
etis, frustrasi pekerja, kehilangan produktivitas,
responden menyatakan bahwa faktor penyebab
masalah kesehatan, kemarahan, moral karyawan
tersebut mungkin tidak menimbulkan masalah
yang buruk, diskriminasi, ketidakamanan, kekerasan
komunikasi dan sisanya berpikir sebaliknya (Tabel
di tempat, penindasan inovasi dan kreativitas, serta
1). 45% menganggap bahwa faktor-faktor tersebut
citra organisasi yang buruk. Komunikasi yang buruk
apabila disatukan kerap menyebabkan masalah
juga mempengaruhi pemesanan dan pembayaran
komunikasi di lapangan; lebih dari 34% mengatakan
dengan pemasok material. Bisa saja terjadi
ini akan sangat sering menimbulkan masalah
kesalahan waktu pengiriman ataupun jumlah
komunikasi di proyek.
barang/ jenis yang dikirim tidak sesuai dengan
Indeks kumulatif rata-rata yang didapat adalah
pesanan, sehingga hal tersebut tentunya
sebesar 0,6316 yang berarti bahwa bila
menimbulkan kerugian.
digabungkan, semua faktor akan menjelaskan
sekitar 63% dari semua masalah komunikasi yang
4.4 Faktor Penyebab Permasalahan
dirasakan. Selain itu, data menunjukkan tak satu pun
Komunikasi pada Proyek Konstruksi faktor yang berkontribusi kurang dari 50%. Semua
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab faktor tersebut dianggap memiliki pengaruh
permasalahan komunikasi pada proyek konstruksi terhadap penyebab terjadinya masalah/ buruknya
ini, dilakukan penelitian dengan pengambilan data komunikasi di lapangan. Hal ini dapat dilihat pada
lapangan terlebih dahulu. Gambaran umum, Tabel 1 yang berisi distribusi statistik dari faktor
penelitian ini didasarkan pada survei kuisioner komunikasi pada proyek konstruksi di bawah ini.
No. Faktor Penyebab Score Index
1. Stres kerja 0.759 0.693
2. Sikap dan perilaku atasan serta pekerja 0.809 0.675
3. Pekerja salah menafsirkan petunjuk atasan 0.818 0.667
4. Pekerja tidak dapat mengekspresikan diri karena kemampuan komunikasi yang buruk 0.890 0.664
5. Atasan lokal dan pekerja asing memiliki gaya komunikasi yang berbeda seperti isyarat tangan dan pilihan 0.912 0.665
kata
6. Para atasan dan pekerja memiliki pandangan yang berbeda terhadap nilai moral 0.856 0.654
7. Pekerja tidak yakin dengan instruksi kerja namun takut untuk bertanya 0.912 0.650
8. Pemimpin dan kemarahan atau kemarahan pekerja 0.849 0.650
9. Pekerja tidak mau berkomunikasi karena kemampuan komunikasi yang buruk 1.00 0.639
10. Kurangnya motivasi pekerja untuk meningkatkan keterampilan kerja 0.992 0.637
11. Para pekerja takut akan wewenang, membuat pekerja tetap berbicara bahkan jika instruksi kerja yang 0.824 0.637
diberikan salah
12. Kurangnya motivasi pekerja untuk meningkatkan kemampuan bahasa 0.977 0.636
13. Kesalahpahaman bahasa tubuh antara atasan dan pekerja 0.848 0.634
14. Kebisingan di proyek konstruksi yang menyebabkan kesulitan untuk mendengar satu sama lain dengan jelas 0.743 0.628
15. Mendengarkan selektif, misalnya pekerja hanya mendengarkan apa yang ingin mereka dengar atau hanya 0.923 0.623
mendengarkan atasan pilihan mereka
16. Tidak adanya komitmen pekerja terhadap pekerjaan mereka seperti berhenti bekerja tanpa pemberitahuan 0.969 0.623
dan absen tanpa penjelasan
17. Pemimpin dan pekerja memiliki pertimbangan yang berbeda mengenai prioritas 0.895 0.623
18. Atasan dan pekerja memiliki manajemen waktu yang berbeda seperti ketepatan waktu 0.803 0.623
19. Pekerja tidak dapat berpikir kreatif, tidak dapat menyelesaikan masalah kecil tanpa petunjuk atasan 0.872 0.616
20. Kurangnya kepercayaan antara atasan dan pekerja 0.875 0.616
21. Kurangnya kejujuran antara atasan dan pekerja 0.953 0.616
22. Berkomunikasi di lokasi yang berbeda 0.908 0.610
23. Kurangnya bahasa bersama antara atasan dan pekerja 0.834 0.610
24. Pekerja tidak mau berkomunikasi dengan orang yang berpangkat lebih tinggi atau dari berbagai negara 1.00 0.608
25. Kurangnya kepemimpinan atasan 0.906 0.584
26. Site bullies, intimidasi 0.996 0.551

Tabel 1. Faktor Penyebab Masalah Komunikasi pada Proyek Konstruksi

Dari tabel diatas faktor dominan dengan skor 1.00 merupakan penyebab utama komunikasi yang buruk
artinya menjadi pilihan seluruh responden, yakni di lokasi. Salah tafsir terhadap instruksi bisa
bahwa yang menjadi penyebab terjadinya masalah dihasilkan dari sejumlah faktor, termasuk teknik
komunikasi di lapangan utamanya karena pekerja komunikasi, sifat kerja, bahasa, dan pengalaman
tidak memiliki kemauan untuk berkomunikasi baik pengawas serta operator situs.
dengan atasan maupun dengan pekerja yang berasal
dari berbagai negara, mengingat pekerja-pekerja 4.5 Solusi Permasalahan Komunikasi pada
konstruksi Malaysia bukan saja dari penduduk lokal Proyek Konstruksi
melainkan juga berasal dari Indonesia, Filipina, Solusi terkait permasalahan komunikasi pada
Pakistan, Myanmar, dan Bangladesh, sehingga proyek konstruksi diatas diperoleh dari hasil analisis
menimbulkan batasan komunikasi karena perbedaan penelitian dengan hasil rekomendasi strategi sbb:
bahasa. Tak hanya itu, kemampuan komunikasi 1. Menghindari komunikasi di lingkungan yang
pekerja yang buruk dan kurangnya motivasi untuk bising.
meningkatkan komunikasi bahasa juga menjadi 2. Mempromosikan kejujuran di kalangan atasan
penghambat terjalinnya komunikasi yang efektif. dan pekerja.
3. Meningkatkan kesadaran akan intimidasi di
Faktor penyebab masalah komunikasi lainnya yakni
situs, pelaku intimidasi harus dihukum.
stres di tempat kerja. Hal ini dapat dikarenakan
4. Atasan harus mempromosikan komunikasi
beban kerja yang berlebihan, jam kerja yang
terbuka.
panjang, waktu tempuh dan kurang waktu istirahat.
5. Atasan mempromosikan pemikiran kreatif
Jika pekerja lelah dan terlalu banyak bekerja, bisa
untuk memecahkan masalah di lokasi.
menjadi sulit bagi mereka untuk menerima,
6. Atasan memberikan workshop komunikasi
menafsirkan, dan menyampaikan informasi dengan
untuk mengembangkan hubungan atasan dan
benar kepada pihak-pihak yang tepat. Studi ini juga
atasan.
menemukan bahwa salah tafsir terhadap instruksi
7. Atasan menyediakan layanan pelajaran bahasa
8. Dorongan yang superior untuk meningkatkan 1. Perencanaan Komunikasi
kepercayaan pekerja terhadap komunikasi. Menentukan informasi dan kebutuhan
9. Promosikan kepercayaan di kalangan atasan komunikasi para pemangku kepentingan: yang
dan pekerja. membutuhkan informasi apa, kapan mereka
10. Pelatihan kepemimpinan. akan membutuhkannya, dan bagaimana hal itu
11. Atasan berusaha untuk memahami gaya akan diberikan kepada mereka.
komunikasi pekerja mereka agar tidak terjadi 2. Distribusi Informasi
kesalahpahaman. Penyediaan informasi yang diperlukan bagi
12. Atasan menyediakan workshop komunikasi stakeholder proyek secara tepat waktu.
untuk mengembangkan atribut positif. 3. Pelaporan Kinerja
13. CIDB menyediakan pelajaran bahasa sebelum Mengumpulkan dan menyebarkan informasi
pekerja diizinkan bekerja di lokasi konstruksi. kinerja. Hal ini termasuk laporan status,
14. Memberikan konseling untuk memahami dan pengukuran kemajuan, dan peramalan
mencoba memecahkan masalah pekerja. pekerjaan.
15. Memberikan sistem umpan balik. 4. Penutupan Administrasi
16. Atasan menyediakan workshop komunikasi Menghasilkan, mengumpulkan, dan
untuk mengembangkan pemahaman tentang membagikan administrasi untuk meresmikan
perbedaan budaya antara lokal dan fase atau penyelesaian proyek.
mancanegara pekerja.
17. Atasan menyediakan workshop komunikasi 5 KESIMPULAN
untuk mengembangkan kesadaran akan
Secara garis besar, penyebab utama masalah
masalah komunikasi di lokasi konstruksi.
komunikasi yang tidak efektif pada proyek
18. Imbalan kerja atau pujian pekerja sebagai
konstruksi antara lain karena tidak adanya bahasa
motivasi untuk mengikuti pelajaran bahasa.
bersama antara atasan dan pekerja. Adanya pekerja
19. Hanya mempekerjakan mereka yang berbicara
konstruksi yang bukan saja berasal dari Malaysia
dan mengerti bahasa Inggris atau bahasa
melainkan juga berasal dari negara lain
Melayu.
menimbulkan batasan komunikasi akibat perbedaan
bahasa. Selain itu juga akibat faktor stres lingkungan
4.6 Manajemen Komunikasi Proyek Konstruksi
kerja, sikap atasan dan rekan kerja, salah tafsir
Manajemen Komunikasi Proyek adalah proses yang instruksi dan kemampuan komunikasi yang buruk di
diperlukan dan seharusnya diterapkan untuk kalangan pekerja. Upaya menciptakan komunikasi
memastikan bahwa informasi dalam proyek dibuat yang efektif di lapangan dapat dilakukan seperti
dengan tepat dan cepat, baik dalam segi dengan pengurangan kebisingan, memperhatikan
pengumpulan, diseminasi, penyimpanan, dan faktor kejujuran di kalangan pekerja dan terhadap
disposisi. Hal ini dapat menciptakan hubungan atasan, dorongan dan pengadaan pelatihan untuk
penting antar pihak-pihak yang terlibat, ide dan meningkatkan kemampuan komunikasi pekerja,
informasi yang diperlukan agar proyek berakhir serta terutama seharusnya dilakukan penerapan
dengan kesuksesan. Setiap individu yang terlibat manajemen komunikasi proyek yang baik dan tepat.
dalam proyek ini harus siap untuk mengirim dan Komunikasi yang efektif berperan penting dalam
menerima komunikasi, serta memahami bagaimana upaya meningkatkan produktivitas dan
komunikasi dilakukan dan bagaimana pengaruhnya mempermudah ketercapaian target (kesuksesan)
terhadap proyek secara keseluruhan. suatu pekerjaan proyek konstruksi.

Gambaran proses utama manajemen 6 DAFTAR PUSTAKA


komunikasi proyek Abduh, Muhamad. 2017. Materi Kuliah SI-5151
Produktivitas Konstruksi. Institut Teknologi
Perencanaan Distribusi Bandung. Bandung.
Komunikasi Informasi Olanrewaju, A.L., Tan, S.Y., dan Kwan, L.F. 2017.
Roles of Communication on Performance of
the Construction Sector. Tunku Abdul
Rahman University. Malaysia.
Penutupan Pelaporan Radosavljevic, M and Bennett, J. 2012.
Administrasi Kinerja Construction Management Strategies: A
Theory of Construction Management. West
Sussex: John Wiley & Sons Limited.
TUGAS

SI-5151 PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI

Dosen :

Ir. M. Abduh, Ph.D.

Oleh :

Novinda Annisa Aulia 25017040

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2017

Anda mungkin juga menyukai