Anda di halaman 1dari 17

0856-9410-8373/PEMINATAN PERFILMAN

PERANCANGAN FILM DOKUMENTER TENTANG LETTERING

SEBAGAI HOBI DIMASA PANDEMI

PROPOSAL SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Desain Komunikasi Visual

Oleh:

Jefferson Elia Wiranata

34170041

Fakultas Teknologi dan Desain

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Universitas Bunda Mulia

Jakarta

2020
HALAMAN INDETITAS PENYUSUN

a. Data Penyusun

Nama : Jefferson Elia Wiranata

No. KTP : 3173031910990003

TTL : Jakarta, 19 Oktober 1999

Agama : Kristen

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Duta Bumi 2 Blok A no. 33, Medan Satria, Bekasi,

17131

No. Telp : 0856-9410-8373

E-mail : jefferson.eliawiranata@gmail.com

b. Riwayat Pendidikan

1. TK RAHMANI Tahun 2004-2005

2. SD RAHMANI Tahun 2005-2009

3. SD TUNAS HARAPAN NUSANTARA Tahun 2009-2011

4. SMP TUNAS HARAPAN NUSANTARA Tahun 2011-2014

5. SMA Kristen Saint John Tahun 2014-2017

6. Universitas Bunda Mulia Tahun 2017-Sekarang

c. Riwayat Organisasi

-
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era pandemi Covid-19 ini banyak orang yang mengharuskan untuk

menghabiskan waktunya baik untuk bekerja, belajar ataupun bermain didalam

rumah untuk mencegah penyebaran dari virus ini. Dampak dari kegiatan

inipun beragam mulai dari kejenuhan karena tidak dapat bersosialisasi

langsung dengan keluarga atau teman. Tetapi disaat seperti ini banyak orang

yang akhirnya memutar otak tentang bagaimana mereka harus menghabiskan

waktunya misalnya saja dengan menonton film ataupun melakukan Lettering.

Perancangan yang akan dibahas pada skripsi ini dilatarbelakangi dengan

masalah yang dimiliki oleh setiap orang yang sedang melakukan kegiatan dari

rumah saja yaitu meningkatnya rasa jenuh dan kebosanan yang tinggi ketika

terlalu lama berada dirumah yang akhirnya menciptakan jarak fisik dan sosial

dan membutuhkan kegiatan baru yang positif dan bermanfaat yang dapat

menghilangkan kejenuhan. Dan perancangan yang diangkat adalah film

dokumenter tentang Lettering sebagai hobi dimasa pandemi.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 23 tahun 1999

tentang Pelaksanaan Serah Simpan dan Pengelolaan Rekam Film Cerita atau

Film Dokumenter. Film Dokumenter pada dasarnya merupakan salah satu

karya budaya bangsa sebagai perwujudan cipta, rasa dan karsa manusia serta

mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan

pada umumnya, khususnya pembangunan pendidikan, penelitian,


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyebaran informasi

(1999:4). Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa film dokumenter

dapat digunakan sebagai bentuk penyampaian ilmu pengetahuan dan juga

informasi. Selain itu yang menarik ialah media yang digunakan ialah film

yang dimasa pandemi ini platform pemutar film berbayar seperti Netflix

menurut paparan dari juru bicaranya menjelaskan bahwa mereka memiliki

jumlah keanggotaan berbayar secara global tumbuh 15,8 juta di kuartal

pertama tahun ini, atau meningkat lebih tinggi dari perkiraan sebesar 22,8

persen year-over-year, sehingga jumlah total anggota nya menjadi 183 juta.

Pernyataan ini menjelaskan bahwa penikmat film sedang meningkat tak

terhalang dengan keadaan pandemi. Maka dari itu penyampaian informasi atau

ilmu seperti Lettering berkemungkinan dapat diterima dengan baik jika

disajikan dengan media film dokumenter ini.

Lettering merupakan seni menggambar huruf dan juga merupakan salah

satu cara sederhana untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi dalam

bentuk ekspresi seni yang tak terbatas. Seni bagaimana mengeksplorasi 26

karakter huruf secara konsisten menjadi sesuatu yang indah dilihat secara

visual (Handoko, 2017:01). Yang membuat Lettering ini menarik ialah nilai

auntetiknya yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan pengerjaan setiap seni

Lettering dikerjakan langsung dengan tangan khususnya jika dikerjakan secara

manual. Tetapi semakin hari karena perkembangan yang cukup pesat kegiatan

inipun dapat dilakukan secara digital. Lettering dapat dijadikan hobi ataupun

pekerjaan banyak penggiat seni Lettering yang dari mengisi waktu dengan

Lettering akhirnya juga ada yang menjadikan Lettering sebagai sumber


penghasilan karena peminatnya yang cukup tinggi. Lettering ini sendiri

memiliki banyak jenis dan model. Berbeda dengan Kaligrafi dan Tipografi,

Lettering ini pendekatannya lebih ilustratif karena secara definisi 3 hal ini

cukup berbeda tetapi dasar dari Lettering dapat diadaptasi dari Kaligrafi dan

dapat disempurnakan dengan Tipografi.

Oleh karena itu penulis merancang sebuah film dokumenter yang

membahas tentang Lettering sebagai hobi dimasa pandemi. Dengan adanya

film dokumenter ini diharapkan bahwa kegiatan ini dapat memberikan

informasi dan ilmu seni Lettering yang dapat membantu memberikan

kegiatan baru dimasa pandemi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dihadapi diatas, penulis

mengidentifikasi masalah yaitu :

1. Masa pandemi membuat orang membutuhkan hobi baru untuk mengisi

waktu dirumah.

2. Perlunya media visual seperti film dokumenter untuk memberikan

informasi tentang Lettering baik dalam jenis dan persiapan yang

diperlukan

3. Film memiliki peningkatan pesat yang dapat digunakan sebagai media

yang baik untuk penyampaian informasi.


1.3 Pembatasan Masalah

Agar pembahasan topik tidak meluas dan tetap fokus, maka permasalahan

yang dibatasi meliputi :

1. Pada perancangan film dokumneter ini, penulis hanya membahas tentang

keseluruhan kegiatan Lettering.

2. Perancangan media visual ini akan didukung dengan penjelasan tentang

target market.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, terdapat beberapa masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang film dokumenter mengenai Lettering yang mudah

dipahami ?

2. Bagaimana merancang media pendukung yang tepat untuk menunjang

film dokumenter ini ?

1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun tujuan dilakukannya penelitian ini

yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu syarat dalam Tugas Akhir


2. Merancang sebuah film edukasi yang informatif dan juga komunikatif

sehingga pesannya mudah untuk ditangkap

3. Untuk menarik target audience agar dapat tertarik dengan Lettering dan

dapat dijadikan kegiatan baru dimasa pandemi.

1.5.2 Kegunaan Penelitian

1.5.2.1 Kegunaan Akademik

Kegunaan dari penelitian ini untuk menambah wawasan dan berperan

sebagai media informasi yang bermanfaat bagi para pelajar di Indonesia

serta dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi perancangan atau penelitian

sejenis

1.5.2.2 Kegunaan Non Akademik

Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi

mengenai kegiatan seni Lettering.

1.6 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran

1.6.1 Teori Umum

1.6.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual

Menurut Maria (2018:26) Desain Komunikasi

Visual

merupakan proses perancangan menggunakan

keterampilan dan kreativitas untuk menyampaikan

pesan melalui visualisasi. Maria mengutip dari


pernyataan Cenadi (1999:4) terdapat tiga fungsi dasar

dalam desain komunikasi visual, yaitu:

1. Sarana Identifikasi

Setiap desain harus memiliki identitas yang

mencerminkan bagaimana nilai jual dan kualitas

produk dari perusahaan tersebut sehingga produk

tersebut mudah dikenali yang berdampak dapat

memberikan gagasan dan dapat mengungkapkan

pesan perusahaan tersebut.

2. Sarana Informasi dan Instruksi

Suatu informasi dan instruksi akan dianggap

berguna ketika pesan tersebut disampaikan dengan

tepat, informatif, komunikatif, dan mudah

dimengerti. Seperti peta, diagram, infografis, posisi,

skala dan simbol.

3. Sarana Presentasi dan Promosi

Untuk mencapai ketiga tujuan ini, tentu harus

menggunakan sarana untuk menyampaikan pesan

tentang suatu produk atau jasa. Presentasi dan

promosi yang dilakukan harus bersifat persuasive,

menarik, singkat, padat, dan jelas sehingga mudah


diingat oleh pembaca dan dapat menarik perhatian

pembaca.

1.6.1.2 Teori Desain

Menurut Hamzah dari Jurnal Desain dan

Implementasi (2017:1), Desain dari bahasa Inggris

“design” yang berarti suatu keilmuan yang

berhubungan dengan perencanaan atau perancangan

yang berbentuk gambar yang dapat diwujudkan

kedalam bentuk sebenarnya atau sebagai aturan

yang hanya tertulis saja.

1.6.1.3 Prinsip Desain

Prinsip dasar dasar merupakan pengorganisasian

unsur – unsur dalam desain dengan memperhatikan

setiap prinsip – prinsip dalam menciptakan dan

mengaplikasikan kreatifitas. Kusnadi (2018:127)

memaparkan prinsip – prinsip desain yaitu sebagai

berikut:

1. Kesatuan (unity)

Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar desain

yang sangat diperlukan dalam pembuatan sebuah


karya supaya memperoleh fokus yang dituju dan

rapi.

2. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan merupakan prinsip komposisi yang

ada pada suatu bidang atau ruang dalam sebuah

karya yang berfungi untuk menghindari kesan berat

sebelah.

3. Proporsi (proportion)

Proporsi adalah perbandingan ukuran dalam sebuah

bidang dengan menekankan ukuran dari suatu unsur

yang disusun sejauh mana ukuran itu menunjang

tempilan suatu desian.

4. Irama (rhythm)

Irama atau ritme merupakan susunan unsur yang

mengikuti pola penataan secara teratur sehingga

mendapatkan kesan yang menarik dan dapat

dilaksanakan dengan pengulangan serta pergantian

secara teratur.

5. Dominasi (domination)

Prinsip yang didalamnya terdapat karya seni dan

desain. Sifat unggul ini menjadikan unsur penarik

pusat perhatian.

1.6.1.4 Unsur – Unsur Desain


Menurut Anggraini dan Kirana Nathalia (2016:32)

terbagi menjadi beberapa unsur desain. yaitu sebagai

berikut:

1. Garis

Merupakan unsur yang menghubungkan 1 titik

dengan titik lainnya sehingga dapat membentuk

gambar garis lengkung atau garis lurus.

2. Bentuk

Adalah segala sesuatu yang memiliki diameter,

tinggi, dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal yaitu

bentuk kotak, lingkaran, segitiga, dan bentuk

lainnya.

3. Texture

Adalah tampilan dari permukaan suatu benda yang

dapat dilihat dan diraba.

4. Gelap Terang

Merupakan warna yang berlawanan satu sama lain

yang dapat digunakan untuk menonjolkan pesan

atau informasi untuk menambahkan kesan dramatis.

5. Ukuran
Perbedaan besar kecilnya suatu objek yang dapat

menciptakan kontras dan penekanan pada objek

desain yang akan dibuat.

6. Warna

Merupakan unsur penting dalam suatu objek yang

dapat menampilkan identitas yang ingin

disampaikan baik dalam menyampaikan pesan atau

membedakan sifat dengan jelas serta menarik

perhatian, meningkatkan kontras.

1.6.1.5 Teori Warna

Menurut Wirania Swasty dalam bukunya yang

berjudul Serba – Serbi Warna (2017) mengatakan

bahwa untuk memahami kita melihat warna suatu

benda, perlu ditentukan hubungan antara sumber

cahaya, persepsi, dan benda tersebut. Interaksi antara

ketiga hal tersebut memungkinkan untuk melihat dunia

sekitar.

Warna terdapat 3 unsur penting yaitu benda, mata,

dan unsur cahaya sehingga warna didefinisikan sebagai

unsur cahaya yang dipantulkan benda yang

diinterpetasikan mata berdasarkan benda yang terdapat

cahaya.

1.6.2 Teori Khusus

1.6.2.1 Teori Video


Menurut Cecep Kustandi (2013: 64) mengungkapkan bahwa video

adalah alat yang dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,

menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,

menyingkat atau memperlambat waktu dan mempengaruhi sikap.

1.6.2.2 Teori Audio Visual

Menurut Atmohoetomo (2010:4), Audio visual merupakan gabungan

dari dua kata yaitu audio yang berarti suara dan visual yang berarti

gambar, atau dengan kata lain menjelaskan,” Audio visual adalah

alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar

yang bergerak menimbulkan suara”.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa audio visual merupakan

unsur yang dimiliki oleh televisi berupa suara dan gambar, baik

gambar bergerak maupun gambar mati atau still picture, sehingga

menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak.

Audio visual merupakan sinergi antara gambar, suara dan waktu

yang terkait oleh komponen-komponennya baik secara kualitas

maupun intensitasnya.

Dalam media massa elektronik seperti televisi dan film media yang

diandalkan adalah gambar dan suara maka yang perlu diperhatikan

dan diutamakan adalah kualitas audio (suara) dan kualitas visual

(gambar). Berikut ini adalah perkembangan tata suara, diantaranya:

1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.


2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker di kiri

dan di kanan sehingga suaranya berada di tengah.

3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan

empat speaker.

4. Dolby Pro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada

pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara

menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.

5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan

dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-

sendiri yang terbagi menjadi dua speaker di kiri dan kanan,

speaker center dilengah, dua speaker surround di kiri dan kanan

belakang ditambah satu sub woover.

6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-

masing speaker berfungsi sendiri-sendiri terbagi menjadi dua

speaker di kiri dan kanan, speaker center di tengah depan,

speaker surround di kiri dan kanan belakang ditambah satu sub

woover, pada tahap ini karakter efek suara lebih jernih dan jelas.

1.6.3 Kerangka Pemikiran

Film dokumenter yang membahas tentang Lettering yang dapat dijadikan

hobi dalam pandemi ini. Secara sederhana, kerangka pemikiran penelitian

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Kondisi Awal :

Belum adanya film dokumenter yang membahas tentang seni Lettering


menjadikan kurangnya jenis media informasi yang menyajikan kegiatan
Lettering ini selain itu pengaruh dari pandemi mengharuskan orang untuk
tetap berada dirumah yang membuat tingkat jenuh meningkat.
Tindakan :

Memberikan informasi terkait kegiatan Lettering ini lewat film dokumenter


agar informasi dapat lebih mudah diterima dan diserap.

Kondisi Akhir :

Masyarakat yang menonton film tersebut jadi memiliki informasi dan ilmu
baru dan menerapkan kegiatan tersebut dirumah sebagai upaya untuk
mengurangi kejenuhan.

1.7 Daftar Pustaka

https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/729-kejenuhan-dampak-pandemi-covid-

19

https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/11/160952866/selama-pandemi-corona-

pengguna-baru-netflix-bertambah-158-juta

Anda mungkin juga menyukai