net/publication/358727231
CITATION READS
1 5,096
1 author:
Atwar Bajari
Universitas Padjadjaran
59 PUBLICATIONS 128 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Atwar Bajari on 19 February 2022.
P EN D AH UL U AN
Kegiatan Belajar 1
Perencanaan Pesan
Gagasan utama harus ringkas dan langsung pada pokok persoalan dan
hasil yang akan diperoleh bila kegiatan itu dijalankan. Gagasan itu
merupakan pemantapan dari pokok-pokok pikiran yang ada dalam tubuh
pesan yang dikembangkan dalam komunikasi.
Selanjutnya pokok utama atau pokok kunci, merupakan tulang punggung
pesan yang merencanakan garis besar sub-divisi utama. Syarat pokok utama
dari sebuah pesan, harus menyokong, menggambarkan, atau mendeskripsikan
gagasan utama dengan bahasa yang ringkas dan jelas agar khalayak mampu
mencerna isi pesan yang disajikan. Pola-pola organisasi dalam rangka
mengembangkan pokok utama dapat dilihat pada bagian organisasi pesan
komunikasi.
Bila gagasan utama dari pokok utama telah terbentuk, seorang presenter
atau komunikator dapat mengembangkan pokok-pokok tersebut menjadi
kerangka atau struktur dari bangunan pesan komunikasi yang akan
disampaikan. Membuat sketsa pesan merupakan langkah yang akan
mempermudah perencana untuk merancang bangunan komunikasi tadi dalam
bentuk deskripsi kata-kata dan kalimat yang dikehendaki.
Membuat sketsa pesan artinya, menyusun materi atau isi ke dalam
urutan-urutan yang logis dan berguna dalam menyusun kata-kata dan
penyampaian informasi kepada khalayak. Sketsa pesan merupakan kerangka
SKOM4314/MODUL 4 4.7
D. Umpan Balik
dari khalayak. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan uji coba presentasi
pesan yang telah direncanakan di hadapan sekelompok orang yang bertindak
sebagai penilai. Fungsi uji coba tersebut adalah menampung masukan-
masukan, kritik, dan tanggapan yang mungkin akan muncul dari khalayak di
mana disimulasikan dengan kelompok penilai tersebut. Umpan balik yang
muncul dari kelompok tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyempurnakan
presentasi yang telah direncanakan.
L AT IH AN
RA NG K UM A N
T ES FO R M AT IF 1
Kegiatan Belaja r 2
A. Organisasi Pesan
Pada bagian ini akan dijelaskan organisasi pesan yang didasarkan pada
format kronologis, spasial, topikal, kausal, pemecahan masalah, dan cara
berpikir deduktif-induktif, serta sekuen/urutan motif.
1. Format Kronologis
Dalam format seperti ini, pesan disusun berdasarkan ukuran masalah dari
pemecahannya. Dalam strategi persuasi, format spasial dimanfaatkan untuk
menggambarkan dan mempersuasi khalayak mengenai luasnya masalah dan
akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut.
Sebagai contoh, bila kita menghendaki agar perusahaan/industri lokal
membentuk lembaga kesehatan lingkungan untuk kesehatan kota. Kita dapat
menggambarkan betapa penting dan besarnya masalah tersebut dengan
mengemukakan berbagai persoalan melalui: (a) banyaknya air yang terpolusi,
(b) meluasnya polusi udara, (c) berapa banyak polusi yang disebabkan oleh
turis yang datang atau industri yang ada, serta (d) kita juga dapat
mengemukakan kepada para pengusaha bahwa masalah lingkungan
merupakan agenda penting pada tingkat nasional.
3. Format Topikal
Dalam format ini pesan disusun berdasarkan topik yang dibicarakan. Hal
ini, dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan topik pembicaraan ke dalam
topik yang penting kemudian kurang penting, topik yang mudah kemudian
topik yang sukar atau sebaliknya.
4.16 Perencanaan Pesan dan Media
4. Format Kausal
C. Membuat Pendahuluan
1. Membuat Perhatian
Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk menarik perhatian orang
lain termasuk khalayak yang dihadapi. Cara-cara yang lazim dalam sebuah
presentasi adalah: (a) intensitas yang kuat daripada lingkungan sekitar,
misalnya suara yang lebih keras, cahaya yang lebih terang, dan warna yang
lebih kontras; (b) humor yang relevan dengan isi bahasan dan memiliki cita
rasa tinggi; (c) kebaruan ide yang disajikan; dan (d) menciptakan ketegangan
khalayak.
SKOM4314/MODUL 4 4.19
4. Orientasi
Suatu isi bahasan atau materi uraian akan lebih mudah untuk dimengerti
khalayak apabila bagian pendahuluan memberikan pasak utama atau yang
utama yang memberikan orientasi pada khalayak mengenai topik-topik yang
akan dijelaskan.
L AT IH AN
RA NG K UM A N
T ES FO R M AT IF 2
7) Membuat suara lebih lantang, cahaya lebih kuat, warna lebih kontras,
adalah contoh-contoh membuat pendahuluan presentasi dengan cara
sebagai berikut....
A. humor
B. kebaruan
C. intensitas
D. ketegangan khalayak
Kegiatan Belajar 3
Struktur Pesan
Hari Gini!
L AT IH AN
RA NG K UM A N
T ES FO R M AT IF 3
Kegiatan Belajar 4
A. Gaya Pesan
Ada satu ungkapan dari Smeltzer, Waltman, dan Leonard (1991: 76)
bahwa, “Each word carries the potential for contributing to the effectiveness
of the message, and each carries the potential for causing misunderstanding.
Great care should therefore be taken to assure message effectiveness and
avoid misunderstanding.” Bila diterjemahkan secara bebas, setiap kata
memiliki potensi untuk menyumbang keefektifan pesan, sekaligus juga
menimbulkan kesalahfahaman. Memperhatikan kata-kata secara serius
menjamin efektivitas dan menghindari kesalahfahaman tersebut.
Mengolah kata-kata, dalam arti memilih dan menggunakan kata-kata
secara tepat, adalah masalah pokok dalam merancang pesan komunikasi
karena, pada hakikatnya porsi terbesar kita dalam berkomunikasi adalah
melalui bahasa (verbal). Sehingga Smeltzer dkk. (1991), menyatakan kata-
kata sebagai bahasa verbal adalah simbol-simbol yang menjelaskan isi pesan.
Dalam menyusun perencanaan komunikasi, mengolah kata-kata demi
efektivitas komunikasi identik dengan menggayakan pesan. Menggayakan
pesan artinya mengolah bahasa demi terciptanya gaya dalam upaya
menjelaskan isi pesan demi tercapainya efektivitas komunikasi. Menurut
Pratikto (1981 : 149), dalam penulisan atau karangan, gaya merupakan suatu
cara, suatu jalan bagi seorang penulis/pengarang untuk menulis atau
mengarang. Gaya itu adalah keindahan bahasa yang dipakai seorang
penulis/pengarang. Sebagai contoh, seorang penulis akan membuat judul
tulisan dengan berbagai bentuk gaya, walaupun maksudnya sama, seperti
berikut ini:
1. Hasil Pertanian masih Didominasi Negara Maju.
2. Negara maju masih Mendominasi Hasil Pertanian.
3. Negara Maju: Mendominasi Hasil Pertanian.
Semua kalimat di atas dapat digunakan untuk tujuan yang sama, dalam
menerangkan dominasi negara-negara maju terhadap negara berkembang
dalam produk pertanian, tetapi dengan gaya tulisan yang berbeda.
SKOM4314/MODUL 4 4.33
partus, konkret bagi kalangan dokter atau paramedis tetapi abstrak bagi
khalayak awam. Oleh karena itu, menentukan tingkat abstrak atau
konkretnya sebuah kata dalam pembicaraan atau presentasi harus
disesuaikan dengan kategori khalayak.
Setiap kata yang dipilih dan digunakan, akan terangkai dalam kalimat.
Penulis atau perencana pesan yang baik, perlu menganalisis kombinasi dan
organisasi kata-kata untuk mengefektifkan komunikasi. Beberapa prinsip
yang dapat digunakan untuk mengorganisasikan kata-kata yang dipilih yaitu:
1. Omisi
Apa yang dapat kita tangkap dengan ungkapan berupa kata-kata; “Dua
anak cukup, laki-laki perempuan sama saja,“ Kejar musuh itu, tembak dia”,
“Senyum Anda, harapan kami”, dan “It is Sony”, “I’m lovin’ it”. Kalimat
tersebut singkat dan padat, tapi maknanya mampu difahami pembaca atau
pendengar, padahal yang dipakai hanyalah frase-frase inti, dan tidak lengkap
bila dilihat dari struktur kalimatnya. Kalau ditulis lengkap, perlu beberapa
kata lain padahal artinya sama. Pola seperti itu adalah, pola omisi, yakni
penghilangan beberapa kata untuk mempersingkat penulisan atau
pengucapan.
2. Inversi
Pola inversi adalah memutarbalikkan susunan kalimat dari suatu kalimat
atau frase yang normal. Bunyi kalimat normalnya berbentuk, “Jangan
dimakan bila tidak suka”, dengan inversi menjadi, “Bila tidak suka, jangan
dimakan,”
Keuntungan menggunakan struktur seperti ini, adalah mempertahankan
perhatian pendengar atau pembaca, dan atau untuk melibatkan mereka dalam
proses pengambilan keputusan atau memikirkan suatu hal.
4.42 Perencanaan Pesan dan Media
3. Suspensi
Menyimpan kata kunci pada bagian akhir akan menciptakan pelibatan
emosi atau ketegangan dan mengakumulasikan tingkat perhatian
pendengar/pembaca. Biasanya penundaan jargon-jargon atau semboyan pada
bagian akhir cukup efektif untuk iklan yang membentuk citra bahwa dengan
produk yang ditawarkan masalah dapat terselesaikan atau terjawab.
Simaklah kalimat-kalimat di bawah ini:
- “Things go better with Coca-Cola”
- “Kecerdasan, kemewahan, dan kecantikan, tiada artinya di mata Tuhan!
Ketaqwaanlah yang berarti
- “Back to school .... Back to.... BATA”
- “Urusan Gizi Ibu Hamil, Serahkan saja pada Ahlinya... PRENAGEN”
- “Santai belum lengkap tanpa Silver Queen”
- “BNI Taplus, Hidup selalu bisa lebih mudah”
4. Antitesis
Struktur antitesis artinya kebalikan, yakni menggunakan pola kebalikan
untuk menyeimbangkan frase yang berlawanan dalam rangka memperkuat
perbedaan di antara frase-frase atau kalimat yang disusun. Simaklah
keefektifan kalimat di bawah ini:
- “Terus terang, Philips terang terus”
- “Memang baik jadi orang penting, tetapi lebih penting jadi orang baik”
5. Paralelisme
Teknik paralelisme adalah mengulang beberapa kata kunci untuk
memberikan penekanan. Simak kalimat kalimat di bawah ini.
Di Kota Pesona saatnya Anda tinggal.
Di Kota Pesona, rancangan hunian dengan mengadaptasi nuansa kota
dunia dari lima benua dalam setiap zona hunian mandiri.
Di Kota Pesona, ditemukan taman rekreasi zona dan sentra komunitas
untuk kebutuhan sehari-hari.
Di Kota Pesona, melancong dari satu wisata dunia menuju wisata dunia
lainnya yang membentang sepanjang kota, menjadi mudah.
Datang.... lihat.. dan tinggallah di Kota Pesona.
SKOM4314/MODUL 4 4.43
6. Repetisi
Teknik repetisi hampir sama dengan paralelisme, yang berbeda kalau
pada paralelisme kata kunci yang diulang, maka pada repetisi kalimat atau
frase kunci yang diulang. Sebuah pidato dari Stanley Gault yang dikutip oleh
Curtis, dkk. (1966), penulis tuliskan lagi untuk disimak.
Sekarang untuk “berita yang tidak begitu baik” .... dan alasan-alasan
mengapa kata daya saing menjadi kata yang populer dalam lingkungan
politik dan bisnis. “Kita harus membuat Amerika bersaing kembali,”
sahut pembicara Senat Amerika.”
“Daya saing akan merupakan prioritas yang pertama”, kata Ketua Senat
Komite Keuangan.
Amanat Presiden Uni Negara bagian mengatakan, “Kami akan
mengusulkan langkah-langkah untuk memulihkan daya saing Amerika.”
Berita yang dikeluarkan oleh AFL-C10 mengatakan, “Kita harus
mengusahakan agar Amerika lebih bersaing.” Jadi, kita juga memiliki sebuah
kereta musik yang menggelinding. Tiba-tiba setiap orang setuju akan daya
saing.
7. Aliterasi
Teknik Aliterasi adalah mengulang-ulang bunyi konsonan (awal atau
akhir) yang sama dalam beberapa kata yang dituliskan atau diucapkan
berdekatan untuk menimbulkan efek yang menarik atau mencolok bagi para
penyimak. Misalnya pada kalimat, “Harga Kopi terpelanting, penduduk Kiara
Tepi jadi pening,” atau “Kulkas! ya Coolmax” atau “Tropicana Slim, Zero
Calorie, Zero Worries”
A3. Kiasan
1. Metafora
Agar sebuah pernyataan mendapatkan perhatian, pembicara dapat
mengilustrasikan atau memperbandingkan sesuatu yang ingin
4.44 Perencanaan Pesan dan Media
2. Tamsil
Tamsil artinya mengibaratkan atau mengandaikan apa yang dimaksud
dengan sifat-sifat atau karakteristik sesuatu, misalnya binatang. “Larinya
kencang seperti Kijang, “Akalnya licik ibarat srigala”, “Hatinya keras
bagaikan batu” dan “Matanya bening, sebening kaca.”
3. Personifikasi
Dalam personifikasi artinya mengkait-kaitkan sifat-sifat manusia pada
benda-benda atau peristiwa alam. Teknik personifikasi dapat menggugah
perasaan atau minat pendengar terhadap apa yang disampaikan. Misalnya
pada ungkapan, “Tanah airku, Ibu Pertiwiku“, ungkapan tersebut
mengibaratkan kecintaan tanah air bagaikan cintanya seorang ibu.
B. Imbauan Pesan
Sebuah iklan salah satu provider telepon seluler dalam Harian Kompas
Edisi 5 November 2007, menawarkan produknya seperti terlihat pada
ilustrasi halaman berikut:
SKOM4314/MODUL 4 4.45
Bila kita analisis tubuh iklan pertama, mulai dari judul iklan (ID/motto
perusahaan pengembang), paragraf pembuka, isi iklan, sampai kesimpulan/
ajakan iklan yang ditulis, iklan tersebut seluruhnya mengandung informasi
tentang kelebihan dari keuntungan bagi konsumen. Di samping itu, didukung
oleh visualisasi dari setiap poin keuntungan yang menarik, baik dari segi
warna, tata letak, dan ukuran gambar.
4.46 Perencanaan Pesan dan Media
Amatilah judul judul berita dan cuplikan berita di bawah ini yang
memanfaatkan pendekatan emosi pembaca:
4. Imbauan Motivasional
Kebutuhan untuk
aktualisasi diri
Kebutuhan Keamanan
Kebutuhan Dasar
Gambar 1.
Piramida Kebutuhan Maslow
4.50 Perencanaan Pesan dan Media
L AT IH AN
b. “Bila hari panas, Anda mungkin tidak mau pulang! atau, Anda tidak
mau pulang bila hari panas!”
c. "Jadi, pada sidang ini saya ingin mengajukan pertanyaan: Apakah
saudara-saudara membuka tabir sisa-sisa kebudayaan? atau, saudara
hanya sekedar memikirkan kebudayaan-kebudayaan sisa?
7) Pola-pola apakah yang digunakan dalam setiap frase atau kalimat
tersebut? Berikan alasannya!
8) Kiasan dapat digunakan untuk menggayakan pesan komunikasi.
Mengapa demikian?
9) Apakah yang dimaksud dengan imbauan pesan? Apakah yang melandasi
penggunaan imbauan emosional dalam menyampaikan pesan
komunikasi?
10) Berikan contoh kalimat dengan memanfaatkan imbauan takut!
11) Faktor apakah yang mendukung keberhasilan pemakaian imbauan
ganjaran?
12) Terangkan jenis-jenis motif dari Maslow yang dapat digunakan untuk
imbauan pesan!
RA NG K UM A N
T ES FO R M AT IF 4
A. tamsil
B. personifikasi
C. metafora
D. alitersi
10) Menurut Maslow kebutuhan yang muncul setelah terpenuhi rasa aman
adalah kebutuhan....
A. dasar
B. untuk berorganisasi
C. akan cinta dan penghargaan
D. untuk aktualisasi diri
SKOM4314/MODUL 4 4.55
Daftar Pustaka
Curtis, Dan B., James B. Folyd., Jerry L. Winsor, Komunikasi Bisnis dan
Profesional, Jakarta: Rosda Jayapura, 1996.
Surat Kabar/Harian