Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI KESEHATAN

P-PROCESS

Oleh Kelompok 2 – IKM B 2018

1. Ika Marta Nia / 101811133088


2. Bunga Devita Putri K / 101811133128
3. Griseld Adiel Farahita / 101811133140
4. Satria Bagus Prakoso / 101811133141
5. Kamilah Fihir Bawazir / 101811133150
6. Iin Khoiriyah Ulfah / 101811133160

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 22 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Pengertian Komunikasi.................................................................................5
B. Pengertian P-Process.....................................................................................5
B. Tahapan P- Process........................................................................................5
C. Manfaat P-Process.......................................................................................12
D. Kerangka Teori............................................................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan zaman yang semakin pesat, masalah kesehatan pun


makin beragam. Mulai dari skala kecil hingga skala besar. Dalam menanggulangi
masalah tersebut perlu diadakannya suatu program yang bertujuan untuk
mengedukasi atau memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang suatu
penyakit. Edukasi dan penyuluhan tersebut sangat diperlukan agar masyarakat
paham apa yang harus atau akan dilakukan kedepannya agar terhindar dari suatu
wabah penyakit.
Dalam pelaksanaannya perlu juga dilakukan dengan suatu proses. Proses
tersebut dilakukan agar suatu tindakan yang dilakukan menjadi lebih terstruktur
dan lebih teratur. Selain itu, proses ini juga diperlukan untuk menjadi tolak ukur
apakah suatu program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik atau tidak
dengan melihat hasil akhirnya sebagai output. Ada banyak proses yang dapat
dilakukan. Salah satunya adalah P-Process.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan P-Process?
2. Bagaimana tahapan dari P-Process?
3. Bagaimana manfaat dari P-Process?
4. Bagaimana kerangka teori P-Process?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian P-Process
2. Mengetahui tahapan P-Process
3. Mengetahui manfaat P-Process
4. Mengetahui kerangka teori P-Process

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan pertukaran informasi yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih dengan maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan, menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan
informasi, berita, atau pesan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih sehingga
maksud atau pesan tersebut dapat dipahami. Beberapa ahli memberikan
pendapatnya terkait pengertian komunikasi. Berikut beberapa pendapat ahli
tersebut.

1. Carl I. Hovland, menurut pendapatnya, komunikasi merupakan proses


yang mungkin dilakukan oleh pembawa informasi dengan tujuan
memberikan rangsangan kepada orang lain untuk mengubah perilakunya.
2. Stewart L. Tubbs & Sylvia, menurut mereka, komunikasi merupakan
perpindahan informasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
3. Aristoles, menurut Aristoteles, komunikasi adalah alat yang dapat
digunakan oleh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses
demokrasi.
4. Everett M. Rogers, menurutnya komunikasi adalah penyaluran ide atau
maksud dari sumber satu ke sumber yang lain dengan tujuan mengubah
tingkah laku penerima ide.

B. Pengertian P-Process
P- Process merupakan kerangka kerja yang digunakan sebagai panduan
pengembangan strategi komunikasi dari suatu program.

B. Tahapan P- Process
1. Analisis
Analisis adalah langkah pertama dalam mengembangkan program
komunikasi yang efektif, tetapi langkah ini tidak perlu panjang dan
terperinci jika program dibangun berdasarkan pengalaman masa lalu yang
terdokumentasi dengan baik. Staf program perlu memahami masalah,
orang-orang, budaya, kebijakan dan program yang ada, organisasi aktif,
dan saluran komunikasi yang tersedia. Biasanya, banyak analisis situasi
tersedia dari studi demografis, epidemiologis, sosiologis,dan ekonomi.
Dengan mengakses data tersebut, akan mempercepat langkah-langkah di
bawah ini :
a. Analisis Situasi
Melakukan analisis situasi yang menghasilkan deskripsi mendalam
tentang masalah kesehatan dan pembangunan utama yang sedang
ditangani:
1. Tentukan tingkat keparahan dan penyebab masalah
Tinjau data kesehatan dan demografis yang ada, hasil
survei, temuan penelitian, dan informasi lain yang tersedia tentang
masalah tersebut.
2. Identifikasi faktor-faktor yang menghambat atau memfasilitasi
perubahan yang diinginkan
Pertimbangkan tantangan sosial, budaya, dan ekonomi
dasar yang dihadapi orang-orang yang ingin dicapai oleh program
ini.
3. Kembangkan pernyataan masalah
Kembangkan pernyataan jelas dalam merangkum masalah
yang harus ditangani.
4. Melakukan riset formatif
Dengarkan untuk memahami kebutuhan dan prioritas
audiens. Melakukan penelitian dasar, baik kuantitatif dan kualitatif
untuk menetapkan status saat ini dan secara akurat mengukur
kemajuan dan dampak akhir program.
b. Audiensi dan analisis komunikasi
Dari keseluruhan analisis situasi, lakukan audiensi terperinci dan
analisis komunikasi.
1. Melakukan analisis partisipasi
Di tingkat nasional dan internasional, identifikasi mitra dan sekutu
untuk membantu memulai perubahan kebijakan dan memperkuat
intervensi komunikasi. Di tingkat komunitas, bagi segmen audiens
primer, sekunder, dan tersier. Identifikasi pekerja lapangan / agen
perubahan.
2. Melakukan analisis sosial dan perilaku
Menilai pengetahuan, sikap, keterampilan, dan perilaku peserta di
tingkat individu menggunakan data dari penelitian formatif dan studi
mendalam tambahan, jika diperlukan. Identifikasi jejaring sosial,
norma sosial-budaya, kemanjuran kolektif, dan dinamika masyarakat
(termasuk pola kepemimpinan) di tingkat masyarakat.
3. Mengkaji kebutuhan komunikasi dan pelatihan
Menganalisis akses dan penggunaan media audiens; kebutuhan
penguatan kapasitas media lokal, media tradisional, LSM, dan agen
komunikasi; kapasitas organisasi mitra dan sekutu; dan kebutuhan
sumber daya lainnya. Menentukan ketersediaan bahan komunikasi dan
pengembangan keterampilan yang dibutuhkan untuk komunikasi dan
konseling interpersonal.

2. Desain Strategis
Setiap program atau proyek komunikasi membutuhkan desain yang
strategis. Langkah-langkahnya adalah:
Tetapkan tujuan komunikasi
1. Tetapkan tujuan yang Specific, Measurable, Appropriate, Realistic,
and Time-bound (SMART). Pilih segmen audiens utama dan menghitung
perubahan dalam pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kebijakan,
atau proses perubahan yang diharapkan dalam waktu tertentu.
2. Mengembangkan pendekatan dan penentuan posisi program
Pilih model perubahan perilaku yang menjadi dasar program.
Nyatakan secara eksplisit asumsi yang mendasari strategi dan pendekatan
dasar. Jelaskan mengapa dan bagaimana program ini diharapkan
mengubah perilaku kesehatan. Posisikan program dengan jelas agar
bermanfaat bagi audiens.
3. Tentukan saluran
Pertimbangkan pendekatan multimedia yang terkoordinasi untuk
dampak sinergis. Jika memungkinkan, capai skala dengan memasukkan
media massa yang terkait dengan mobilisasi komunitas dan komunikasi
antarpribadi di antara keluarga, teman, komunitas, jejaring sosial, dan
penyedia layanan.
4. Menyusun rencana implementasi
Kembangkan jadwal kerja dengan tolak ukur yang reguler untuk
memantau kemajuan. Persiapkan anggaran item baris. Lengkapi rencana
manajemen, termasuk peran dan tanggung jawab mitra. Pastikan semua
yang terlibat tahu apa yang diharapkan.
5. Mengembangkan rencana pemantauan dan evaluasi
Identifikasi indikator dan sumber data untuk memantau
implementasi program serta reaksi audiens terhadapnya. Pilih desain studi
untuk mengukur hasil proses dan menilai dampak.

3. Pengembangan dan uji coba media


Mengembangkan konsep material dan pesan harus
menggabungkan ilmu dan seni. Selain berdasarkan pada hasil tahap
analisis dan desain strategi juga diperlukan kreatifitas untuk
membangkitkan emosi yang mampu memotivasi sasaran.
a. Pengembangan
Pada tahap ini berdasarkan hasil dari tahap 1 dan 2 maka
akan dikembangkan media komunikasi sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan para sasaran sehingga dapat membangkitkan emosi
yang mampu memotivasi sasaran.
b. Test
Konsep yang telah dibentuk akan di uji cobakan berupa
pretest kepada ahli media promosi kesehatan dan sasaran yang
diharapkan dapat memberi masukan terhadap konsep media
sebelum dikembangkan. Pretest dilakukan pada tampilan dan pesan
yang telah dikembangkan.
c. Revisi
Berdasarkan masukan dari ahli media dan sasaran, akan
dilakukan perbaikan apabila diperlukan, diharapkan dengan
melakukan perbaikan ini akan diperoleh konsep yang lebih baik
dan lebih mendekati keinginan dari para komunikan.
d. Retest
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya materi
yang telah direvisi dilakukan tes ulang sehingga revisi yang
dilakukan bisa menjadi lebih optimal.

4. Implementasi dan Monitoring


Implementasi dan monitoring digunakan untuk landasan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan program agar selalu dalam jalur yang
telah dibuat, sehingga tidak menimbulkan kerugian.
a. Produksi dan penyebaran
Produksi dan penyebaran film dan poster bisa dilakukan
dengan bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga swadaya
masyarakat, lembaga swasta yang bergerak dalam bidang remaja dan
kesehatan reproduksi sehingga media yang telah dikembangkan dapat
tersebar luas dan cakupannya semakin maksimal.
b. Latih pelatih dan petugas lapangan
Untuk implementasi yang lebih baik sebaiknya kita bisa
menyiapkan pelatih dan petugas lapangan, sehingga pada akhirnya
petugas yang nantinya akan menyebarkan film dan poster pada sasaran
mampu untuk menjawab segala pertanyaan dan mampu mengajak
remaja untuk lebih mudah berbicara dengan orang tua dan orang tua
lebih memperhatikan anaknya.
c. Manage dan monitoring terhadap pelaksanaan program
Perlu adanya pemeriksaan hasil selama pelaksanaan program
sehingga program dapat berjalan sesuai rencana. Hasil dari monitoring
itupun dilakukan koreksi untuk mendapatkan peningkatan hasil.

5. Evaluasi dan Perencanan Ulang


Evaluasi dilakukan untuk mengukur seberapa bagus capaian tujuan
oleh program. Halini dapat untuk menjelaskan apakah program ini berjalan
secara efektif atau tidak.Selain itu juga evaluasi juga dilakukan untuk
melihat perbedaan keefektifan antarailm pada remaja dan poster pada
orang tua. Hasil dari evaluasi digunakan untuk perencanaan program
selanjutnya.
a. Perhitungkan hasil dan dampak
Evaluasi yang telah dilakukan dapat melihat perubahan apa
yang terjadi.Perubahan yang diharapkan pada pengetahuan dan
sikap pada remaja dan orangtua tentang hubungan seks pra nikah.
Selain itu juga dilihat dengan paparan filmdan poster apakah
terjadi perubahan perilaku hubungan seks pra nikah padaremaja
sebagai dampak dari penyebaran film dan poster pada masyarakat
b. Menyebarkan hasil
Hasil yang telah diperoleh disebarkan kepada pemangku
kebijakan mengenairemaja, hasil juga sebaiknya disebarkan kepada
media dan penyokong danasehingga timbul kepedulian pada
masyarakat tentang hubungan seks pra nikahdan upaya yang telah
dilakukan seperti pembuatan film dan poster ini. Padapenyebaran
hasil juga disebarkan kebutuhan yang lain yang bisa
dikembangkanmaupun program yang sekiranya perlu
dikembangkan pada masa mendatang
c. Revisi atau desain ulang program
Hasil dari evaluasi akan menunjukkan kelemahan dari
program sehingga untuk pelaksanaan program selanjutnya akan
dilakukan revisi pada kelemahan program.Revisi bisa dilakukan
pada materi, proses atau strategi dan aktivitas yang telahdilakukan
sehingga program yang dikembangkan selanjutnya dapat klebih
efektif dan mencapai tujuan secara optimal.
1) Evaluasi Dampak
Evaluasi dilakukan untuk melihat pencapaian tujuan dengan
beberapa analisa efek semua aktifitas dan media beserta program
pengembangan yang lainnya sehingga bukan hanya menjadi bahan
evaluasi tetapi juga menjadi bahan masukan untuk perbaikan terhadap
kegiatan ke depannya.
a. Indikator
Indicator merupakan kumpulan variabel yang dapat
mengindikasikan atau menunjukkan kepada penggunanya suatu
kondisi tertentu. Indikasi terhadap kondisi tertentu tersebutlah yang
kemudian digunakan untuk mengukur semua perubahan yang
terjadi.
b. Efek
Efek adalah perubahan, hasil, atau konsekuensi langsung
yang disebabkan oleh suatu tindakan atau fenomena.
c. Dampak
Dapat terlihat ketika kegiatan sudah dilakukan dan
diharapkan tidak mengganggu jalannya proses informasi dalam
komunikasi kesehatan tersebut sehingga upaya meminimalisir hal
itu diwujudkan melalui pengoptimalan rencana program kesehatan
yang sudah disusun.
Evaluasi ini terbagi menjadi evaluasi jangka pendek dan
evaluasi jangka panjang. Untuk jangka pendek diharapkan kegiatan
promosi kesehatan dalam hal ini mengenai pentingnya sosialisasi
siaga bencana Gunung Merapi dapat berjalan lancar dan juga
mendapatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Jangka panjang
dianalisis melaui perubahan perilaku yang dapat dilihat dari
kesiapsiagaan masyarakat ketika terjadi perubahan status Gunung
Merapi.
2) Rencana Ulang
Dalam perencanaan ulang, revisi dan redesign program bisa
jadi terjadi terutama dalam mengatasi kelemahan kegiatan sosialisasi,
proses, materi, dan strategi yang telah dilakukan serta aktivitas yang
bisa tetap menjadi hal pendukung atau malah menjadi faktor
penghambat perubahan perilaku. Diharapkan kegiatan positif ini dapat
terus bertahap dan berkelanjutan, setidaknya menjadi masukan bagi
kegiatan-kegiatan pada program berikutnya.
C. Manfaat P-Process
P-Process digunakan untuk mengembangkan strategi program
komunikasi kesehatan yang mempunyai cakupan luas seperti pencegahan HIV,
peningkatan kontrasepsi dan topik kesehatan lainnya. P-Process telah memberikan
kerangka kerja yang mantap dan mudah diterapkan untuk pengembangan strategi,
pelaksanaan proyek, bantuan teknis, pembangunan institusi dan pelatihan. Selain
itu, kerangka kerja ini digunakan sebagai panduan bagi bermacam-macam
stakeholder yang terlibat dalam perancangan dan perwujudan program
komunikasi kesehatan strategis.
D. Kerangka Teori

Keterangan :
1. Analisis pada penyebab masalah
2. Penentuan tujuan dan saluran yang akan dipilih dalam menyampaikan
pesan kepada sasaran
3. Pengembangan desain film dan poster pada sasaran dan ahli media
4. Implementasi dan monitoring
5. Evaluasi dan perencanaan ulang

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
P- Process merupakan kerangka kerja yang digunakan sebagai panduan
pengembangan strategi komunikasi dari suatu program yabg mempunyai beberapa
tahap antara lain analisis, desain strategis, pengembangan dan uji coba,
implementasi dan monitoring, serta evaluasi dan perencanaan ulang
Manfaat dari P-Process dapat digunakan untuk mengembangkan strategi
program komunikasi kesehatan yang mempunyai cakupan luas dan panduan bagi
bermacam-macam stakeholder yang terlibat dalam perancangan dan perwujudan
program komunikasi kesehatan strategis.

DAFTAR PUSTAKA
Health Communication Relationship. 2003. Step in Strategic Communication.
www.healthcommcapacity.org.
Hario M. 2013. Prototype Poster HIV/AIDS Untuk PSK Dolly dan Jarak di
Kecamatan Sawahan Kota Surabaya Berdasar Teori P Process. Universitas
Airlangga : Surabaya
Health Communication Partnership. 2003. The New P-process, Steps in Strategic
Communication.
https://www.who.int/immunization/hpv/communicate/the_new_p_process_jhuccp
_2003.pdf
Maya, Oriza. 2017. Definisi Komunikasi dan Komunikasi Kesehatan Menurut
Richard K. Thomas.
https://www.kompasiana.com/orizamayasabrina/5a238f98677ffb630120f4f2/defin
isi-komunikasi-dan-komunikasi-kesehatan-menurut-richard-k-thomas?page=all
http://digilib.unila.ac.id/7481/13/BAB%20I.pdf
Saddoen, Arifin. 2018. 13+ Pengertian Komunikasi secara Umum dan Menurut
Para Ahli, lengkap. https://moondoggiesmusic.com/pengertian-komunikasi/

Anda mungkin juga menyukai