Anda di halaman 1dari 47

ISSN 2086-3284

JURNAL KOMUNIKASI STIKOM PROSIA


Volume 12, Nomor 1, April 2017

Terbit dua kali setahun berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian di bidang Ilmu
Komunikasi.

Penasehat : Hj. Hurdatul Ainiah, SH

Penanggung Jawab : Bintang Nurijadi, M.Si

Pemimpin Redaksi : Zainul Maarif, M.Hum

Sekretaris Redaksi : Eka Megawati, M.IKom

Redaktur Pelaksana / Editor : Novida Irawan, M.Si


Fitri Wahyu Rahmadania, MA
Ifah Atur Kurniati, M.Ikom

Desain / Tata Letak : Anggoro Santoso, M.Si


Pepen Sumirat, S.Sos

Sirkulasi dan Distribusi : Abu Sopian, S.Kom, M.Kom

Mitra Bestari : Dr. Jamalullail


Dr. Sumardi Dahlan

Alamat Penyunting dan Tata Usaha


Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi Indonesia
Jl. Tegalan No. 1E Palmeriam Jakarta Timur
Telp. 021-857 6647 Faks. 021-0857 6661
http://www.stikomprosia.ac.id/
E-mail : lppm@stikomprosia.ac.id

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA diterbitkan sejak Tahun 2007 oleh Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Pada Masysrakat (LPPM) Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi
Indonesia.
Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain.
Naskah diketik di atas kertas HVS kuarto spasi ganda sepanjang lebih kurang 20 halaman,
dengan format seperti tercantum pada halaman belakang (“Petunjuk bagi Calon Penulis Jurnla
Komunikasi”). Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format,
istilah dan tata cara lainnya.

Dicetak di Percetakan STIKOM PROSIA Press. Isi di luar tanggungjawab percetakan.


ISSN 2086-3284

Jurnal Komunikasi
STIKOM PROSIA
Volume 12. Nomor 1. April 2017

DAFTAR ISI

TEKNIK PENULISAN NASKAH IKLAN SUKU BUNGA DALAM 01- 08


MENINGKATKAN DAYA TARIK NASABAH EXPRESI BCA
Ade Leasfita, STIKOM Profesi Indonesia

POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS SIMPATISAN UNITED 09-18


DALAM MEMBENTUK SOLIDARITAS KELOMPOK
Adevy Vanie, STIKOM Profesi Indonesia

INTERAKSI SOSIAL KAUM GAY DALAM MEMBANGUN EKSISTENSI 19-24


(STUDI TINDAKAN KOMUNIKASI HABERMAS)
Anggoro Santoso, STIKOM Profesi Indonesia

TINJAUAN ESTETIKA "THE LIANG GIE" DALAM FILM A THOUSAND 25-34


WORDS KARYA BRIAN ROBBINS
Bintang Nurijadi, STIKOM Profesi Indonesia

STUDI FENOMENOLOGI “GAYA BAHASA” SISWA SMK PASAR MINGGU 35-44


DI MEDIA SOSIAL “PATH”
Novida Irawan, STIKOM Profesi Indonesia

TEKNIK PENULISAN NASKAH IKLAN SUKU BUNGA DALAM MENINGKATKAN


DAYA TARIK NASABAH EXPRESI BCA

Ade Leasfita1
1
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi Indonesia
leasfita.ade@stikomprosia.ac.id

Abstrak
Tampilan iklan di media online senantiasa melibatkan tanda dan kode dan
menjadi pencipta dunia imaji telah menjadi media yang ampuh bagi perusahaan dalam
mempromosikan produk. Demikian juga hal yang dipegang oleh Bank BCA, sosok
wanita cantik yang digunakan dalam iklan Tahapan Xpresi pun menjadi pesona
tersendiri dalam menarik perhatian khalayak, atau menginterpretasikan maknanya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penerapan teknik penulisan naskah. Hal
tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai implementasi
teknik penulisan naskah iklan dalam meningkatkan daya tarik nasabah pada produk
Tahapan Expresi BCA. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu untuk
memahami implementasi teknik penulisan naskah iklan dalam meningkatkan daya tarik
nasabah pada produk Tahapan Expresi BCA. Dalam penelitian ini menggunakan
paradigma konstruktifis, dengan pendekatan kualitatif dan metode penelitian interpretif.
Penelitian ini menemukan bahwa daya tarik memegang peranan penting dalam
promosi, karena media massa mempunyai respon yang banyak dan sangat luas
penyebarannya.

Kata kunci : Implementasi, Teknik Penulisan Naskah Iklan, Daya Tarik Nasabah

Abstract
The display of advertisements in online media always involves signs and
codes and being the creator of the world of images has become a powerful medium for
companies to promote products. Likewise the matter held by Bank BCA, the figure of a
beautiful woman used in the Tahapan Xpresi advertisement becomes her own charm in
attracting the attention of the audience, or interpreting its meaning. In this study
researchers used the application of script writing techniques. This made the
researchers interested in conducting research on the implementation of advertising
script writing techniques in increasing the attractiveness of customers in the BCA
Tahapan Expresi product. The objectives to be achieved by researchers are to
understand the implementation of advertising script writing techniques in increasing the
attractiveness of customers in the BCA Tahapan Expresi product. In this study using
constructive paradigms, with qualitative approaches and interpretive research methods.
This study found that attractiveness plays an important role in promotion, because the
mass media has a lot of response and very wide spread.
Keywords: Implementation, Ad Script Writing Technique, Customer
Attractiveness

PENDAHULUAN
Persaingan di dunia bisnis persaingan produk atau jasa yang
perbankan sekarang lagi gencar- ditawarkan, salah satunya adalah Bank
gencarnya. Meningkatnya persaingan Central Asia ( BCA ). Bank Central Asia
tersebut ditandai dengan banyaknya sebagai salah satu bank kegitan usaha
jumlah bank dan bervariasinya secara konvensional atau berdasarkan

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 1


prinsip “Selalu Berinovasi untuk pesan tentang suatu produk dan jasa
Meningkatkan Kualitas Demi yang disampaikan lewat media dan
Kenyamanan dan Keamanan Nasabah dibiayai oleh perusahaan yang dikenal
Dalam Menikmati Layanan Perbankan”. serta ditujukan kepada sebagian atau
Fungsi dari bank sebagai seluruh masyarakat. Sedang pengaruh
lembaga keuangan adalah lembaga pesan ini berati hal-hal yang
yang membantu melancarkan diterjemahkan dalam bentuk gambar,
pertukaran barang-barang dan jasa- rangkaian kata-kata jingle, maupun
jasa dan menyalurkan tabungan warna dengan tujuan membangkitkan
investasi. Dengan maraknya kebutuhan konsumen dan
persaingan tersebut, perusahaan menanamkan citra pada konsumen
perbankan harus menerapkan strategi pemerkasanya adalah produsen
dengan lebih baik apabila nasabah sedangkan media adalah sarana yang
ingin tertarik memutuskan untuk digunakan yaitu media cetak dan media
menabung yaitu dengan memenuhi elektronik (Kasali, 1992:9).
kebutuhan dan keinginan nasabah. Dalam hal ini media yang dapat
Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan digunakan dalam penelitian ini adalah
keinginan nasabah, maka perusahaan media massa berbasis online yaitu
tersebut harus meningkatkan kualitas internet yang dimana setiap harinya
pelayanan. Sedangkan untuk dapat masyarakat mendapatkan informasi
meningkatkan kualitas pelayanan, berbasis online.
maka perusahaan tersebut perlu Diantara sekian banyak Produk
melakukan strategi promosi melalui Tabungan di BCA, Produk Tahapan
media periklanan sehingga nasabah Xpresi dengan tema “Xpresikan
tertarik untuk memutuskan menabung. Gayamu” yang akhirnya peneliti jadikan
Iklan suatu bentuk komunikasi objek untuk diteliti. Dari berbagai iklan
massa melalui berbagai media massa tabungan di BCA penulis memilih iklan
yang dibayar oleh perusahaan- tabungan tahapan Xpresi BCA, dalam
perusahaan bisnis, organisasi non profit iklan tersebut pemain menjelaskan
dan individu-individu yang teridentifikasi beberapa promo dan manfaat dari
dalam pesan periklanan dengan tabungan Xpresi dengan gaya dan
maksud memberi informasi atau berbicara yang meyakinkan sehingga
mempengaruhi pemirsa dan golongan nasabah memahami jenis tabungan
tertentu bentuknya dapat berupa Xpresi tersebut. Iklan Tahapan Xpresi
tulisan, gambar, film, ataupun menjadi salah satu iklan yang memilih
gabungan dari keseluruhan unsur strategi beriklan secara halus dengan
tersebut. Urat nadi kehidupan televisi melibatkan pesan emosional. Dari
(swasta) terletak pada iklan. Tanpa promo dan jenis kartu yang ditunjukkan
iklan, mustahil sebuah televisi Tahapan
mempertahankan eksistensinya. Bagi Xpresi hadir dengan wajah yang
produsen iklan bukan hanya menjadi berbeda dan juga menggunakan
alat promosi barang maupun jasa, pendekatan terhadap nasabah yang
melainkan juga untuk menanamkan baru. Bank BCA ingin menunjukan
citra kepada konsumen maupun calon komitmennya yaitu untuk terus
konsumen tentang produk yang berinovasi dan meningkatkan kualitas
ditawarkan. Iklan seringkali menggiring produk dan layanan demi kenyamanan
khalayak untuk percaya pada produk, dan keamanan nasabah. Selain
sehingga mendorong calon konsumen komitmen tersebut bank BCA
untuk mengkonsumsi maupun memberikan rangsangan berupa balas
mempertahankan loyalitas konsumen. jasa yang akan diberikan kepada
Iklan adalah: Segala bentuk nasabah/konsumen.

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 2


Dengan pendekatan jangka ini jika dikaitkan dengan dunia


pendek memang tidak bisa langsung perbankan, maka konsumen akan tetap
mempengaruhi konsumen, tetapi menyimpan dananya pada suatu bank
sangat baik untuk menanamkan citra jika mereka merasa puas akan produk
atau image produk yang baik dan yang diberikan bank tersebut. Promosi
menarik dalam otak konsumen. Hal ini juga sangat diperlukan oleh pihak bank
seiring dengan usaha penciptaan citra agar masyarakat/konsumen dapat
produk yang ingin disampaikan bahwa mengetahui tentang keberadaan
Tahapan Xpresisesuai dengan produk, tentang kemanfaatan,
selogannya yaitu “Xpresikan Gayamu”. keunggulan, atribut-atribut yang dimiliki
Tabungan tahapan Xpresi ini bisa oleh bank.
dibilang tabungan yang simpel, karena Pada iklan Tahapan Xpresi ini,
tidak adanya buku tabungan yang Bank BCA berusaha menunjukan taktik
diberikan oleh pihak bank. Jika yang berbeda dari Tahapan lain untuk
nasabah ingin membuat tabungan ini merebut hati nasabah dengan
dari pihak BCA nantinya akan diberikan menggunakan marketing mix melalui
fasilitas e-channel seperti Mobile penawaran terbaik yang mereka
Banking dan Internet Banking untuk berikan kepada nasabah seperti produk
melakukan transaksi perbankan, berupa layanan yang berkualitas, multi
termasuk informasi saldo dan mutasi desain yang menarik, promo yang
rekening. Hanya dengan membawa menguntungkan, serta komunikasi
identitas diri seperti KTP Elektrik versi anak muda yang menciptakan
ditambah data pendukung yaitu SIM awareness tentang semua keunggulan
atau Passpor (bagi WNA) nasabah bisa Tahapan Xpresi. Dalam iklan yang
membuka rekening Tahapan Xpresi, muncul berdurasi 1 menit 1 detik ini
satu hal lagi yang unik dari tabungan diperlihatkan sosok orang Desa yang
Tahapan Xpresi ini adalah setoran awal datang ke suatu Mall menemui
hanya Rp. 50.000 dan kartu paspor temannya yang orang Kota, mereka
(ATM BCA) ini bisa didesain ingin menonton kemudian anak desa
menggunakan poto sendiri. Jadi, bagi mengeluarkan Kartu ATM Xpresi
nasabah yang narsis dan ingin punya dimana terdapat keunggulan jika
kartu ATM yang berbeda dengan orang menonton dengan menggunakan ATM
lain, nasabah bisa memanfaatkan fitur Xpresi. Ada pula seorang wanita
yang satu ini dan nasabah bisa petugas kasir memberikan manfaat dan
mendapatkan kartu ATM tahapan kemudahan jika menggunakan Tahapan
Xpresi default yang tidak kalah menarik Xpresi. Pelayanan yang maksimal inilah
yang didesain oleh Bank BCA, tidak yang ingin ditujukan oleh Bank BCA
bedanya dengan ATM biasa, ATM kepada nasabah melalui Tahapan
Xpresi bisa juga digunakan untuk Debit Xpresi. Pesan yang ada dalam iklan
dan transaksi lainnya. tersebut mewakili bentuk pelayanan
Keberhasilan pemasaran suatu yang akan BCA berikan kepada
bank tidak hanya dinilai dari seberapa nasabah, yang kemudian
besar dana yang dapat dihimpun dari dikomunikasikan melalui media massa
masyarakat, namun juga bagaimana salah satunya adalah media sosial.
cara mempertahankan dana tersebut. Iklan tersebut memiliki kelebihan
Produk yang tidak memenuhi harapan unik dibandingkan dengan iklan di
konsumen mengakibatkan konsumen media cetak. Kelebihan iklan tersebut
merasa tidak puas dan sebaliknya bila memungkinkan diterimanya tiga
melebihi harapan konsumen, kekuatan generator makna sekaligus,
konsumen akan merasa puas dan yakni narasi, suara dan visual.
akan melakukan pembelian ulang. Hal Ketiganya kemudian membentuk

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 3


sebuah sistem pertandaan yang Dalam konteks ”pembacaan”


bekerja untuk mempengaruhi iklan, mempertalikan iklan dan
penontonnya. Dari ketiganya, iklan semiotika nampaknya dapat menjadi
bekerja efektif karena menghadirkan satu bahan penelitian yang menarik.
pesan dalam bentuk verbal dan Sebagian tayangan iklan seringkali
nonverbal sekaligus. Sebagai sistem bukan menawarkan produk semata,
pertandaan, maka iklan sekaligus tetapi juga melekatkan sistem
menjadi sebuah bangunan keyakinan dan nilai tertentu. Iklan telah
representasi. Iklan tidak semata-mata menjadi satu bagian kebudayaan
merefleksikan realitas tentang manfaat populer yang memproduksi dan
produk yang ditawarkan, namun merepresentasikan nilai, keyakinan,
seringkali menjadi representasi dan bahkan ideologi. Menariknya, iklan
gagasan yang terpendam di balik kemudian tidak luput dari perannya
penciptanya. Persoalan representasi ini sebagai arena komodifikasi, dimana
yang kemudian lebih menarik, karena di pesan iklan bukan lagi sekadar
dalam iklan sebuah makna menawarkan barang dan jasa,
sosiokultural dikonstruksi. melainkan juga menjadi semacam alat
Tampilan iklan di media online untuk menanamkan makna simbolik.
senantiasa melibatkan tanda dan kode. Dalam penelitian ini peneliti
Setiap bagian iklan pun menjadi ”tanda” menggunakan penerapan teknik
atau signs, yang secara mendasar penulisan naskah yang memungkinkan
berarti iklan adalah sesuatu yang peneliti untuk menggali lebih dalam
memproduksi makna. Tanda berfungsi makna dan bahasa yang terkandung
mengartikan atau merepresentasikan dalam iklan Tahapan Xpresi. Dalam
(menggambarkan) serangkaian konsep, video yang akan diteliti terdapat
gagasan atau perasaan sedemikian beberapa teks naskah yang
rupa yang memungkinkan seorang mempunyai makna yang hampir sama
penonton untuk men-decode. Iklan dan untuk membuat penelitian ini lebih
yang menjadi pencipta dunia imaji telah maksimal dan efisien.
menjadi media yang ampuh bagi Hal ini dianggap cukup menarik
perusahaan dalam mempromosikan untuk di kaji sehingga penulis
produk. Demikian juga hal yang mengambil judul penelitian yaitu
dipegang oleh Bank BCA, dengan iklan Penerapan Teknik Penulisan Naskah
yang ditayangkan oleh media online Iklan Suku Bunga Pada Produk
diharapkan visualisasi masyarakat Tahapan Expresi BCADalam
tentang produk yang ditawarkan oleh Meningkatkan Daya Tarik Nasabah.
Tahapan Xpresi akan mendukung
pencitraan yang baik. Sosok wanita METODE PENELITIAN
cantik yang digunakan dalam iklan Penelitian ini menggunakan
Tahapan Xpresi pun menjadi pesona paradigma konstruktivisme, dengan
tersendiri dalam menarik perhatian pendekatan penelitian kualitatif,
khalayak, atau menginterpretasikan sedangkan proses penelitian ini
maknanya. Jika tanda adalah material dilakukan melalui observasi,
atau tindakan yang menunjuk sesuatu, wawancara, curi dengar
kode adalah sistem di mana tanda- (eavesdropping), dokumentasi, serta
tanda diorganisasikan dan menentukan studi literatur. Teknik analisis data
bagaimana tanda dihubungkan dengan dalam penelitian ini, rencana akan
yang lain. Dalam iklan kode-kode yang menggunakan model analisis Miles &
secara jelas dapat dibaca adalah Huberman yaitu nalisis data, reduksi
bahasa berupa narasi atau unsur data, display data, kesimpulan
tekstual, audio, dan audiovisual. (Sugiyono, 2008:341).

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 4


HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Amallia dan beberapa karyawan di BCA


Cabang Ancol terangkum dalam uraian
Hasil Penelitian sebagai berikut:
Implementasi Teknik Penulisan Hasil wawancara dengan Ibu Ida
Naskah Iklan Amallia selaku Kepala Bagian
Tahapan Xpresi merupakan Customer Service Officer mengatakan:
tabungan khusus buat kamu yang “Untuk proses pelaksanaan iklan
berjiwa muda, tahapan ini dilengkapi Tahapan Xpresi memang terdapat
dengan fasilitas e-Banking untuk hambatan beberapa diantaranya yaitu
kmudahan traksaksi dan gaya hidup berupa pemakaian kata atau istilah
kamu yank lebih praktis. Kini Tahapan yang dapat menimbulkan salah paham
Xpresi tampil dengan desagn kartu atau pengertian sehingga penyampaian
yang beragam, khusus buat kamu yang pesan harus diatur begitu rupa
kreatif, dinamis dan berkarakter. Kamu sehinggga dapat menumbuhkan
bisa memilih lebih dati 50 desagn kartu perhatian dalam menyampaikan
untuk Xpresi diri yang unik dan pesanan untuk memenuhi kebutuhan
berbeda. meskipun diperankan oleh anak-anak
Anak muda memang beda dan mudauntuk mengenal produk Tahapan
BCA sangat memahami kebutuhan Xpresi.
perbankan yang penuh gaya. Tahapan Beberapa faktor di atas yang
Xpresi memberikan ruang aktifitas agar membuat kurang maksimalnya proses
tetap bisa eksis. pelakanaan iklan Tahapan Xpresiyang
Hidup semakin mudah dengan diharapkan dapat memberikan yang
banyaknya inovasi dan beragam terbaik bagi perusahaan juga yang
kemudahan yang ditawarkan, tak terbaik bagi nasabah, kini sedikit
terkecuali di bidang perbankan. terganggu dengan adanya kendala
Karenanya, Bank BCA melalui produk tersebut.
Tahapan Xpresi kembali menggelar Kendala yang dihadapi dalam
program Sejuta Xpresi, khusus bagi pelaksanaan Iklan Tahapan
kamu-kamu yang mengaku berjiwa Xpresidalam menjalankan daya tarik
muda, kreatif, dinamis, dan berkarakter. nasabah tidak tidak hanya berasal dari
Dari hasil penjabaran wawancara dalam saja, melainkan dari luar yang
yang dilakukan oleh penulis kepada merupakan faktor eksternal yng dapat
Kepala Bagian Customer Service mengganggu pelaksanaan daya tarik
Officer dan Customer Service pelayanan di BCA.
OfficerBCA Cabang Ancol penulis dapat Selain hambatan yang berasal
menyimpulkan bahwa ruang lingkup dari faktor internal juga ditemukan
Periklanan yang ada di Bank BCA yaitu sejumlah hambatan yang berasal dari
meliputi media massa dan media faktor eksternal perusahaan, yang juga
online. membutuhkan perhatian untuk segera
Penghambat Penulisan Naskah Iklan ditangani sebelum bertambah parah
Melalui teknik observasi dan dan memicu timbulnya hambatan baru.
wawancara mendalam, sesuai dengan Dibawah ini adalah hambatan yang
rumusan masalah yang telah disusun, berasal dari faktor eksternal:
penulis melakukan wawancara dan (1) Nasabah yang belum banyak
observasi mengenai hambatan yang mengetahui tabungan Tahapan Xpresi
dihadapi Karyawan BCA dalam sehingga bingung bagaimana
menjalankan proses pembukaan bertransaksi menggunakan kartu
Tahapan Xpresi. Data berupa hasil Xpresi. (2) Nasabah masih ragu
observasi serta informasi yang penulis manfaat dan promo dari kartu Xpresi.
peroleh dan wawancara dengan Ida (3) Nasabah harus kembali lagi ke

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 5


cabang jika bermasalah dengan kartu didaftarkan nomor telepon untuk


Xpresi mereka, padahal untuk memudahkan transaksi melalui m-
pergantian kartu bisa dilakukan di banking serta fasilitas e-channel
Cabang mana saja. lainnya di Cabang mana saja”.
Hasil penelitian yang penulis Untuk saat ini produk Tahapan
lakukan dengan melakukan wawancara Xpresi paling diunggulkan oleh BCA
dengan salah satu nasabah mengenai karena biaya admin yang minim dan
Tabungan Xpresi, yaitu Bapak Fauzi setorah hanya Rp. 50.000 nasabah
yang mengatakan bahwa: bisa mendapatkan promo serta hadiah
“Tahapan Xpresi ini memang yang menarik dan bisa bergabung
sangat terjangkau khusunya bagi anak dalam forum XpresiBCA dalam akun
muda yang tidak ingin repot harus facebook, twitter atau media online
membawa buku tabungan setiap lainnya. Tabungan Xpresi merupakan
melakukan transaksi di Cabang, produk lama di BCA tetapi masih
dengan biaya administrasi yang murah banyak nasabah yang belum
tiap bulan dan banyak promo dan mengetahui, disini tugas Customer
hadiah menarik yang dicari oleh Service Officer dan Kantor Pusat
nasabah. Awalnya saya membuka melakukan edukasi dengan
website BCA mencari tahu tentang memberikan penjelasan dengan
Tabungan di BCA, dari situ saya nasabah baik berupa brosur, iklan di
mengetahui bahwa di BCA terdapat media massa atau melalui event
tabungan dengan biaya admin murah kampus yang telah bekerja sama
serta jenis kartu yang beragam dengan BCA, contohnya LIMA (LIGA
sehingga nasabah puas memilih kartu MAHASISWA) yang belum lama
yang diinginkan, saya bangga memiliki diselenggarakan di Kampus Universitas
kartu Xpresi tersebut jika saya Bunda Mulia dengan minat mahasiswa
melakukan pendebitan banyak yang yang banyak.
menanyakan bahwa ATM yang saya Berbagai cara yang dilakukan
miliki hanya ATM mainan kemudian BCA untuk lebih meningkatkan kualitas
saya meyakini bahwa ATM tersebut layanan dan produk tabungan kepada
adalah ATM Xpresi BCA”. nasabah demi memaksimalkan kualitas
Dari pernyataan Bapak Fauzi kerja untuk tujuan bersama yaitu
sudah jelas mengenai tabungan mewujudkan pelayanan yang prima dan
Tahapan Xpresi, kemudian bagaimana memberikan kepuasan bagi nasabah.
cara Customer Service Officer untuk
terus meyakinkan nasabah tentang Pembahasan
produk tabungan Tahapan Xpresi. Keberhasilan iklan ditentukan
Menurut ibu Agnes, salah satu judul, karena berfungsi untuk menarik
Customer Service Officer Cabang Ancol perhatian, maka judul sebuah iklan
upaya meyakinkan nasabah. harus dipilih dan dirancang dari kata
“Jika memang nasabah belum atau kalimat yang benar-benar mampu
mengetahui produk Tahapan Xpresi menarik perhatian audiens. Daya Tarik
CSO memberikan penjelasan manfaat dalam sebuah penulisan iklan yang
dari produk tersebut mulai dari admin dipakai dalam Tahapan Xpresi ini
yang murah, saldo rata-rata dan bersifat “Daya Tarik Emosional dan
berbagai promo serta hadiah tumbler Daya Tarik Lainnya” yang menekankan
XpresiBCA dan diberi penjelasan dari pada pemenuhan kebutuhan konsumen
awal untuk produk Tahapan Xpresi tidak terhadap aspek praktis, fungsional, dan
menggunakan buku tabungan tetapi kegunaan suatu produk dan juga
nasabah tidak perlu khawatir awal menekankan pada atribut yang dimiliki
pembukaan rekening nasabah sudah suatu produk dan atau manfaat atau

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 6


alasan memiliki atau menggunakan edukasi mengenai produk Tahapan


merek produk tertentu. Xpresi karena minatnya yang banyak
Penulis menyimpulkan bahwa dan terkadang nasabah malas
proses penulisan naskah iklan berperan meluangkan waktu ke Bank hanya
dalam meningkatkan daya tarik untuk membuka rekening Tahapan
diperusahaan BCA khususnya cabang Xpresi.
Ancol, hal ini terbukti ketika nasabah Ketiga, dalam proses pembuatan
yang datang ingin membuka rekening iklan sebaiknya menampilkan sosok
mereka sudah mengerti bahkan karyawan BCA atau Customer Service
mencari tabungan dari Tahapan Xpresi Officer untuk menjelaskan produk.
yang kemudian dijelaskan kembali
mengenai produk Tahapan Xpresi oleh DAFTAR PUSTAKA
Customer Service Officer dalam proses Buku:
pembukaan rekeningnya. Ardianto, Lukiati, dan Siti, 2015.
Komunikasi Massa, Suatu
Pengantar, Edisi Revisi.
KESIMPULAN DAN SARAN Bandung: Simbiosa Rekatama
Media
Kesimpulan Bungin, Burhan, 2003. Analisis Data
Dari Berdasarkan uraian dari BAB Penelitian Kualitatif:
I sampai dengan BAB V , penulis Penguasaan Model Aplikasi.
menyimpulkan penelitian ini, Jakarta: PT RajaGrafindo
Pertama, meningkatkan jumlah Persada.
nasabah bahwa tujuan kegiatan Cangara, Hafied, 2013. Perencanaan &
promosi yang dilakukan PT Bank Strategi Komunikasi. Jakarta:
Central Asia adalah untuk PT Raja Garfinfo Persada.
meningkatkan jumlah nasabah melalui Iskandar. Metodologi Penelitian
produk Tahapan Xpresi. Kualitatif , 2009. Jakarta: Gaung
Kedua, mempertahankan Persada
nasabah dan menarik nasabah baru. Kusumaningrat, Hikmat, dan Purnama,
Untuk mengembangkan suatu 2007. Jurnalistik, Teori &
perusahaan, maka harus ada upaya Praktik. Jakarta: PT Remaja
yang dilakukan untuk Rosdakarya.
mempertahankan eksistensi Moleong J Lexy, Metodologi Penelitian
penjualannya. Kualitatif , 2007. Bandung:
Ketiga, daya tarik nasabah BCA Remaja Rosdakarya.
melalui Iklan media massa. Daya Tarik Ngalimun. Ilmu Komunikasi sebuah
ini memegang peranan penting dalam pengantar praktis, 2017.
promosi, karena media massa Yogyakarta: Pustaka Baru
mempunyai respon yang banyak dan Press.
sangat luas penyebarannya. McQuail, Dennis. 2000. McQuail’s Mass
Communication Theory 5th
Saran Edition. London: Sage
Ada beberapa saran yang ingin Publication.
penulis sampaikan, antara lain adalah: Morissan, 2013. Teori Komunikasi:
Pertama, menambahkan iklan Individu Hingga Massa. Jakarta:
Tahapan Xpresi dalam bentuk PT Fajar Interpratama Mandiri.
billboard atau poster yang besar yang Mulyana, Deddy, 2003. Metodologi
unik dan berwarna akan lebih menarik Penelitian Kualitatif. Jakarta:
perhatian masyarakat. RajaGrafindo Persada.
Kedua, perbanyak acara event Nugraha, Pepih, 2012. Citizen

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 7


Journalism. Jakarta: Kompas Suatu Pengantar: Teori &


Gramedia. Praktik. Bogor: Penerbit Ghalia
Nuridin, 2014. Pengantar Komunikasi Indonesia
Massa. Jakarta: PT RajaGrafinfo Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian:
Persada. Kuantitatif, Kuatitatif, dan
Saeful, Asep Muhtadi, 2016. Pengantar Penelitian Gabungan, Edisi
Ilmu Jurnalistik. Bandung: Pertama. Jakarta: Prenada
Simbiosa Rekatama Media Media Group
Severin, Tankard, 2011. Teori
Komunikasi, Sejarah, metode & Jurnal:
Terapan, edisi ke 3. Jakarta: Hatika, Mutiara, (2018), “Strategi
Kencana Prenada Media Group. Pemberitaan (Lkbn) Antara Biro
Sobur, A, 2001. Analisis Teks Media: Riau Dalam Menghadapi
Suatu Pengantar untuk Analisis, Persaingan Dengan Media
Wacana Analisis Simiotik, dan Online”, e-journal Fisip-
Analisis Framing. Bandung: Universitas Riau Pekanbaru,
Remaja Rosdakarya. Vol. 5, No.1, e-ISSN 0000-0000.
Suhandang, Kustadi, 2004. Pengantar Adhiarso,D,S,Utari,P,Slamet,Y, (2017),
Jurnalistik, Organisasi, Produk “Pemberitaan Hoax di Media
dan Kode Etik. Bandung: Online Ditinjau dari Konstruksi
Penerbit Nuansa Cendekia. Berita dan Respon Netizen”, e-
Sumadiria, Haris, 2016. Jurnalistik journal Fisip- Universitas
Indonesia, Menulis Berita dan Sebelas Maret Surakarta,
Feature. Bandung: PT Remaja Vol.15, e-ISSN 0000-0000.
Rosdakarya Offset
Suryawati, Indah. 2014. Jurnalistik

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 8


POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS SIMPATISAN UNITED
DALAM MEMBENTUK SOLIDARITAS KELOMPOK

Adevy Vanie1
1
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi Indonesia, Jakarta Timur
vanie.adevy@stikomprosia.ac.id

Abstrak
Komunitas adalah satu wadah bagi komunitas untuk minat hobi dan berbagi
informasi. Di komunitas semua anggota dapat menyampaikan aspirasi, dan
berinteraksi untuk meningkatkan, keberadaan solidaritas antara anggota, dan
keterpaduan kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis
interaksi komunikasi, aliran komunikasi, serta jaringan komunikasi yang dilakukan
komunitas Simpatisan United dalam membentuk solidaritas kelompok. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dan dengan teknik pengumpulan data
wawancara, dokumentasi dan observasi. Data kemudian diproses menjadi tereduksi,
dengan demikian, diatur untuk mendapatkan kesimpulan umum. Hasil penelitian yang
diperoleh alur komunikasi komunitas Simpatisan United membentuk komunikasi satu
arah dan komunikasi dua arah di mana komunikasi satu arah dan komunikasi dua
arah berlangsung, bertemu, dan berkomunikasi tatap muka, sedangkan jaringan
komunikasi Simpatisan United adalah pola komunikasi berbentuk semua saluran,
yang merupakan pertemuan tatap muka atau berkomunikasi langsung semua
anggota bebas untuk berkomunikasi dengan siapa pun karena mereka merasa
nyaman dan cocok untuk berkomunikasi satu sama lain. Dengan pola komunikasi
seperti Simpatisan United dapat dalam membentuk solidaritas kelompok dan
membuat komunitas ini bertahan hingga saat ini.

Kata Kunci: Pola Komunikasi, Kelompok Solidaritas, Komunitas

Abstract
Community is a forum for the community for hobbies and information sharing.
Among all members who can talk about aspirations, and support to improve, discuss
about solidarity between members, and group integration. The purpose of this study
was to study the analysis of communication, communication flow, and communication
carried out by the United Sympathetic community in forming group solidarity. This
research uses descriptive qualitative, and with interview data collection techniques,
documentation and observation. Data is then processed to be reduced, thus,
arranged to get general conclusions.Research results obtained by the community
communication channel United Sympathizers form one-way communication and two-
way communication in which one-way communication and two-way communication
are ongoing, meeting and communicating face-to-face, while United Sympathizers
communication networks face to face or communicate directly with all members to
communicate with anyone because they are comfortable and suitable to communicate
with each other. With patterns of communication such as sympathizers, United can
create group solidarity and make this community last until today.

Keywords: Patterns Of Communications, Solidarity Group, Community

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 9


PENDAHULUAN
Pertandingan sepakbola tentu dua orang atau lebih dalam proses
tidak terlepas dari adanya suporter pengiriman dan penerimaan pesan
dengan berbagai keunikannya, suporter dengan cara yang tepat sehingga
juga berperan sebagai pendongkrak pesan yang dimaksud dapat dipahami.
semangat tim yang bertanding. Menurut Syaipul Bahri Djamarah,
Suporter adalah sebuah elemen (2004:1). Dimensi pola komunikasi
penting dalam sepak bola dapat terdiri dari dua macam, yaitu pola yang
menjadi pemain ke duabelas karena berorientasi pada konsep dan pola
semangat yang diberikannya, menjadi yang berorientasi pada sosial yang
simbol kebanggaan tim karena mempunyai hubungan yang berlainan
kreatifitas dan loyalitasnya, menjadi (Sunarto,2006:1).
spirit kemenangan dan kejayaan tim Solidaritas komunitas
saat semua potensi tercurahkan untuk simpatisan united, terbentuk dari
kesebelasan tersebut. Kelompok- berbagai kegiatan yang komunitas
kelompok suporter telah terbentuk di lakukan baik itu kegiatan internal
berbagai negara, bahkan setiap klub di komunitas maupun kegiatan eksternal
dunia pasti memiliki kelompok komunitas, kegiatan internal, seperti:
suporternya sendiri seperti: Arsenal rapat rutin, nobar (Nonton Bareng),
yang menamakan kelompok kopdar (Kopi Darat), futsal, dan
suporternya The Gunners. Begitu pun Gathering sedangkan kegiatan
dengan Manchester United yang tak eksternal komunitas seperti: GatNas
mau kalah dengan membuat sebuah (Gathering Nasional), Fun Futsal dan
komunitas pengemar / perkumpulan Social Event.
pengagum (fans club) berada di Jakarta Solidaritas adalah rasa
bernama Simpatisan United. kebersamaan, kekompakan, dan
Pada dasarnya setiap kelompok kesatuan dalam suatu kelompok untuk
fans club, merupakan kumpulan orang- mencapai tujuan dan keinginan yang
orang yang memiliki kesamaan minat, sama. Solidaritas antara sesama
hobi, kesukaan pada sebuah klub. Hal anggota dalam komunitas simpatisan
itu pun yang terjadi dalam kelompok united sangat diperlukan, hal tersebut
fans club ini. Di namakan dengan bertujuan untuk menunjang
awalan kata Simpatisan, karena itu keberlangsungan komunitas. Jika
adalah konsep pokok atau pedoman komunitas tidak solid maka komunitas
yang di pegang. Simpatisan berasal simpatisan united di kawatirkan akan
dari kata simpati yang berarti rasa sama keberadaannya dengan
setuju atau ikut serta. Berawal dari kata komunitas-komunitas lain muncul
dan arti tersebut, Simpatisan United sesaat, karena mengikuti arus trend,
berarti sebuah kelompok yang berisikan yang tidak memiliki arah kegiatan
para pecinta Manchester United yang berkelanjutan, serta tidak memiliki rasa
siapapun boleh bergabung tanpa saling memiliki antar sesama anggota.
pandang suku, ras , golongan, jenis Berdasarkan pemaparan di atas
kelamin maupun strata sosial. Melalui peneliti ingin memahami yang terjadi
komunikasi akan terjadi interaksi yang dalam interaksi komunitas simpatisan
dapat menyamakan persepsi, sehingga united, peneliti tertarik untuk meneliti
terbangun suatu solidaritas atau Pola Komunikasi Komunitas Simpatisan
kesatuan kepentingan, simpati dan lain- United Dalam Membentuk Solidaritas
lain. Melalui pola komunikasi dapat Kelompok. Dengan tujuan untuk
terlihat bagaimana Komunitas mengetahui bagaimana analisis
mempertahankan solidaritas kelompok. interaksi komunikasi, arus komunikasi,
Pola komunikasi diartikan dan jaringan komunikasi yang di
sebagai bentuk atau pola hubungan lakukan komunitas Simpatisan United

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 10


dalam membentuk solidaritas saran yang dianggap perlu. Data yang
kelompoknya. diperoleh akan dikumpulkan,
dikategorikan dan disesuaikan polanya
METODE PENELITIAN terhadap permasalahan yang ada, data
Penelitian ini menggunakan yang diperoleh akan disajikan dalam
metode kualitatif dengan penyajian bentuk uraian deskripsi yang disusun
analisis secara deskriptif, yaitu usaha secara sitematik agar mudah dipahami.
untuk mengumpulkan, menyusun, dan
menginterpretasikan data yang ada dan HASIL PENELITIAN DAN
menganalisa objek yang akan diteliti PEMBAHASAN
dengan merujuk pada prosedur- Berikut hasil dari observasi dan
prosedur riset yang menghasilkan data wawancara yang telah dilakukan
kualitatif. Peneliti berupaya secara langsung di lapangan mengenai
mendeskripsikan pola komunikasi pola komunikasi komunitas Simpatisan
komunitas Simpatisan United dalam United dalam membentuk solidaritas
membentuk solidaritas kelompok. kelompok. Peneliti akan membahas
Melalui pendekatan kualitatif, tujuan baik itu analisis interaksi komunikasi,
peneitian pada intinya bertumpu pada arus komunikasi, dan jaringan
usaha untuk mengamati, komunikasi yang dilakukan komunitas
mengumpulkan, menganalisis, dan tersebut.
menginterpretasi data mengenai pola
komunikasi komunitas Simpatisan Analisis interaksi yang di lakukan
United dalam membentuk solidaritas Komunitas Simpatisan United Dalam
kelompok. Membentuk Solidaritas Kelompok
Para informant ini adalah Suatu kelompok dapat
pengurus komunitas dan beberapa membentuk dan mempertahankan
orang anggota komunitas. Hal ini perlu solidaritas kelompok dengan cara
diperhatikan supaya peneliti mendapat selalu mempertahankan komunikasi
gambaran jelas mengenai pola yang baik diantara pengurus, pengurus
komunikasi Simpatisan United dalam dengan anggota, dan sesama anggota
membentuk solidaritas kelompok. Data- sangat penting bagi keberlangsungan
data yang diperoleh dari pengurus kelompok dan organisasi informal.
komunitas, dan beberapa anggota di Berdasarkan pengamatan yang peneliti
fokuskan kepada pola komunikasi lakukan anggota komunitas Simpatisan
komunitas dalam membentuk United melakukan pertemuan dan
solidaritas kelompok. Dalam upaya komunikasi untuk hal-hal berikut:
pengumpulan data yang relevan
dengan objek penelitian, peneliti 1. Intensitas Komunikasi
menggunakan beberapa metode, yakni Komunikasi yang baik salah
observasi, wawancara, dan satu sarat dalam komunitas untuk
dokumentasi. Pengumpulan data yang membentuk solidaritas kelompok.
dilakukan agar dapat dipertanggung Dalam proses pengiriman pesan dan
jawabkan secara ilmiah sekaligus penerimaan pesan atau berita antara
mempermudah penyusunan penelitian dua orang atau lebih komunikasi
tersebut. merupakan salah satu kunci untuk
Proses analisis dapat dilakukan menyampaikan pesan tersebut
semenjak data dikumpulkan. sehingga pesan yg dimaksud dapat
Pengolahan dan analisa data ini dipahami. Jika sesorang berbicara
dilakukan dengan tetap mengacu pada sedangkan lawan bicaranya tidak
teori-teori yang berhubungan dengan mengerti, atau sebaliknya, maka
masalah dan kemudian akan ditarik komunikasi belum terjadi. Lamanya
kesimpulan dan disertai dengan saran- komunikasi atau interaksi (komunikasi

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 11


intens terus menerus) antar anggota membuat pesan yang setara bagi
merupakan salah satu faktor komunikator dan komunikan.
pendukung dalam suatu komunitas. Prosesnya sebagai berikut, pertama-
Lamanya proses komunikasi juga tama komunikator menyandi (encode)
sangat berpengaruh terhadap pesan yang akan disampaikan kepada
kelangsungan suatu kelompok. Oleh komunikan. Ini berarti komunikator
karena itu semakin sering suatu memformulasikan pikiran atau
individu dalam kelompok melakukan perasaannya ke dalam lambang
komunikasi, maka akan semakin erat (bahasa) yang diperkirakan akan
hubungan antar anggota yang tercipta dimengerti oleh komunikan. Kemudian
dan semakin kuat atau solid kelompok giliran komunikan untuk
tersebut. menterjemahkan (decode) pesan dari
Lamanya komunikasi atau komunikator. Ini berarti ia menafsirkan
interaksi (komunikasi terus lambang yang mengandung pikiran
menerus/intensitas komunikasi) yang atau perasaan komunikator tadi dalam
terjadi antar individu di dalam konteks pengertian. Yang penting
komunitas sangat mendukung dalam proses penyandian (coding)
terbentuknya kebersamaan, dan adalah komunikator dapat menyandi
kekuatan antar anggota dalam suatu dan komunikan dapat menerjemahkan
komunitas, hal ini sangat penting untuk sandi tersebut (terdapat kesamaan
dijaga demi keberlangsungan makna).
komunitas itu sendiri. Komunitas Salah satu tujuan komunikasi
komunitas Simpatisan United sering adalah menciptakan pemahaman
berkomunikasi secara langsung (tatap bersama atau mengubah persepsi,
muka) pada suatu kegiatan yang bahkan perilaku. Sedangkan menurut
mereka adakan, yaitu kopi darat yang Katz an Robert Kahn yang merupakan
harus mewajibkan para anggota untuk hal utama dari komunikasi adalah
hadir. Ada juga pada kegiatan lainnya, pertukaran informasi dan penyampaian
selain itu para anggota komunitas juga makna suatu sistem sosial atau
berkomunikasi melalui beberapa media organisasi. Akan tetapi komunikasi
seperti whatsapp group, facebook, tidak hanya menyampaikan informasi
twitter dan instagram. Setiap anggota atau pesan saja, tetapi komunikasi
yang bergabung dalam Komunitas dilakukan seorang dengan pihak
Simpatisan United mempunyai motivasi lainnya dalam upaya membentuk suatu
tersendiri. Berdasarkan hasil makna serta mengemban harapan-
wawancara yang peneliti dapat di harapannya (Rosadi Ruslan 2003:83).
lapangan, setiap informant memiliki Dengan demikian komunikasi
motivasi yang berbeda untuk mempunyai peranan yang sangat
bergabung dengan komunitas penting dalam menentukan betapa
Simpatisan United. Motivasi untuk efektifnya orang-orang bekerja sama
berbagi informasi, memiliki lebih dan mengkoordinasikan usaha-usaha
banyak teman dan menambah relasi untuk mencapai tujuan. Dalam suatu
merupakan motivasi Gendrio Pratama komunitas tentunya setiap individu
dan Indra Bani Musha untuk melakukan dapat saling berkomunikasi dan
komunikasi dengan anggota lainnya. mengenal antara satu sama lainnya.

B. Tujuan berkomunikasi atau kepada 2. Kegiatan Rutin Kelompok


siapa berkomunikasi Ada kegiatan-kegiatan yang
Komunikasi berlangsung apabila dilakukan untuk membentuk solidaritas
terjadi kesamaan makna dalam pesan kelompok pada komunitas simpatisan
yang diterima oleh komunikan. Dengan United yaitu:
kata lain, komunikasi adalah proses a. Fun Futsal

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 12


Peneliti menemukan bahwa c. Gathering Nasional
pada pelaksanaan kegiatan fun futsal Gathering merupakan sebuah
ini terbuka, yang terpenting pada saat kegiatan kelompok yang dirancang
kegiatan fun futsal peserta memakai untuk berkumpul bersama dalam satu
dress code MU dan membayar iuran waktu tertentu dalam satu lokasi baik di
sewa lapangan. Iuran biasanya tidak dalam ruangan (indoor) ataupun di luar
lebih dari sepuluh ribu untuk durasi dua ruangan (outdoor). Kegiatan ini
jam pertandingan. bertujuan untuk mempererat
Dalam pelaksanaannya dapat kekerabatan, kekeluargaan serta tali
disesuaikan dengan diliahat berapa silaturrahmi antar pengurus dan seluruh
peserta yang ikut bermain setiap anggota kelompok Fans Club
peserta dapat bertanding. Biasanya Manchester United Jakarta. Sedangkan
lebih dari 3 kali dengan durasi sekali Gathering Nasional merupakan
bermain kurang lebih 15 menit. Namun kegiatan yang dirancang untuk
durasi tersebut tergantung juga kepada berkumpul bersama di satu chapter
kondisi fisik pada peserta. Apabila wilayah tertentu, Seperti beberapa
peserta sudah merasa lelah maka waktu lalu tuan rumahnya merupakan
peserta dapat langsung ganti dengan Bogor sehingga Gatnas diadakan di
peserta yang lain. daerah Bogor, chapter-chapter dari
b. Nobar (nonton bareng) beberapa wilayah seperti Tangerang,
Nonton bareng merupakan Bekasi, Kendari, Cilegon, Bandung dan
sebuah kegiatan menonton sesuatu beberapa wilayah lainnya kumpul di
secara bersama – sama dilokasi dan Bogor untuk Gatnas.
waktu tertentu. Dalam hal ini yang d. Charity
dimaksud nobar (nonton bareng) Kegiatan ini bertujuan untuk
adalah menonton pertandingan sepak berbakti dan membantu masyarakat
bola khususnya pertandingan MU yang membuhkan, khususnya diwilayah
secara bersama – sama di lokasi dan kota tangerang dan sekitarnya. Bentuk
tempat yang sudah disepakati. Nonton kegiatan ini biasanya dengan
bareng merupakan kegiatan yang rutin memberikan sumbangan material
diadakan di setiap MU bertanding. maupun tenaga, seperti ikut serta
Untuk informasi jadwal pertandingan dalam berbagai kegiatan bersih-bersih,
biasanya pengurus akan memberikan pembagian sembako, dan donor darah.
informasi melalui media sosial Kegiatan tersebut terselenggar sebagai
Manchester United di Jakarta seperti : bagian dari kegiatan social activity
twitter, facebook, whatsapp dan media Simpatisan United Jakarta. Seperti
online lainnya. halnya yang baru dilakukan oleh
Kegiatan nobar (nonton bareng) Simpatisan United yang melakukan
MU ini biasanya diadakan di beberapa kegiatan sosial di panti asuhan.
wilayah Jakarta. Para Simpatisan Peneliti dapat menemukan
kelompok Fans Club Manchester bahwa sumber dana kegiatan charity
United di Jakarta yang ikut nobar Simpatisan United diperoleh dari iuran
(nonton bareng) selalu memakai jaket anggota kelompok Simpatisan United
MU yang menjadi identitas dari sendiri dan program one gol one
pendukung MU . Dalam kegiatan thousand pada saat kegiatan nonton
nobar (nonton bareng) biasanya para bareng. One gol one thousand adalah
pengurus Fans Club Manchester kesepakatan dimana saat
United Jakarta membagikan stiker berlangsungnya kegiatan nobar (nonton
sebagai souvenir yang bertujuan untuk bareng), apabila MU mencetak gol
lebih mengenalkan keberadaan Fans maka satu gol yang di cetak oleh MU
Club Manchester United Jakarta di mewajibkan para anggota kelompok
mata masyarakat luas. Simpatisan United untuk

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 13


mengumpulkan uang sebesar seribu komunikasi vertical terjadi antara ketua,
rupiah. Kemudian diakhir pertandingan, pengurus, hingga anggota. Sebagai
uang yang terkumpul akan dimasukkan contoh komunikasi yang berlangsung
ke dalam uang sumbangan. Ini adalah antara pengurus dengan para anggota
sebuah wujud syukur dan rasa berbagi di sebuah pertemuan ataupun suatu
dari anggota Simpatisan United kegiatan seperti ketika komunitas
tangerang atas kemenangan yang di sedang melakukan komunikasi tatap
dapat untuk disumbangkan kepada muka (komunikasi langsung) di kopdar
masyarakat yang membutuhkan. dan nobar. Pada saat berkomunikasi
secara tatap muka para anggota bebas
Arus Komunikasi yang dilakukan menyampaikan ide dan gagasan
Komunitas Simpatisan United Dalam masing-masing yang bermanfaat bagi
Membentuk Solidaritas Kelompok komunitas. Dengan adanya kebebasan
Arus komunikasi simpatisan tersebut membuat para anggota
united dalam Membentuk solidaritas merasa nyaman berada dalam
kelompok menggunakan komunikasi komunitas karena mereka merasa
satu arah dan komunikasi dua arah. dihargai, dan dari hal-hal seperti inilah
Komunikasi satu arah adalah Pesan maka akan terbangun rasa
disampaikan oleh sumber kepada kebersamaan yang membuat
sasaran dan sasaran tidak dapat atau komunitas semakin kuat dan kohesiv.
tidak mempunyai kesempatan untuk Komunikasi horizontal
memberikan umpan balik atau berlangsung antara komunikator
bertanya. Komunikasi satu arah bisa dengan komunikan yang mempunyai
dikatakan sebagai komunikasi yang tingkat, kedudukan, dan wewenang
tidak memberi kesempatan kepada yang sama. Contoh dalam komunitas
pendengar untuk memberikan ini adalah komunikasi antara ketua dan
tanggapan atau sanggahan. para pengurus lainnya, dan juga antara
Komunikasi sebagai tindakan anggota dan anggota baik itu ketika
satu arah adalah suatu perspektif atau mereka berkumpul maupun diluar
pemahaman populer mengenai kegiatan, bisa itu berupa komunikasi
komunikasi manusia adalah suatu secara tatap muka maupun komunikasi
komunikasi yang mengisyaratkan melalui media seperti whatsapp group,
penyampaian pesan searah dari twitter, facebook, dan instagram.
seseorang (bisa juga sebuah lembaga) Komunikasi diagonal adalah
kepada seseorang atau sekelompok komunikasi yang berlangsung antara
orang. Komunikasi dianggap suatu komunikator dengan komunikan yang
proses linear yang di mulai dengan tingkat kedudukan serta wewenangnya
sumber atau pengirim dan berakhir berbeda. Contoh dalam komunitas ini
pada penerima, sasaran atau adalah komunikasi antara pengurus
tujuannya. dengan korwil komunitas, komunikasi
Komunikasi dua arah ini biasanya sering terjadi disaat humas
merupakan komunikasi yang menyampaikan pesan yang berupa
berlangsung antara dua pihak dan ada himbauan untuk mengumpulkan para
hubungan timbal balik baik dari anggota untuk dapat menghadiri suatu
komunikator maupun komunikan. acara/kegiatan formal maupun informal
Komunikasi dua arah dapat terjadi komunitas.
secara vertical, horizontal, dan Dengan adanya komunikasi dua
diagonal. arah di dalam komunitas memberikan
Komunikasi vertikal adalah keuntungan tersendiri bagi komunitas
komunikasi yang alirannya berlangsung yang mana dengan adanya dialog
dari atas kebawah atau sebaliknya. antara komunikator dengan komunikan
Dalam komunitas simpatisan united dapat menimbulkan kepuasan di antara

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 14


kedua belah pihak, informasi yang Manfaat positif inilah yang
diterima menjadi lebih jelas, lebih merupakan sebuah prestasi (output)
akurat dan lebih tepat, karena dapat dari suatu kelompok, atau dalam hal ini
diperoleh langsung penjelasannya. komunitas Simpatisan United. Seluruh
proses penyampaian pesan yang
Benang Merah Komunikasi dilakukan oleh seluruh pengurus dan
Pengurus dan Anggota dengan Pola anggota Simpatisan United ini terjadi
Komunikasi yang Terbangun secara berulang terus-menerus
Berbagai macam kegiatan sehingga membentuk perilaku
komunitas Simpatisan United komunikasi yang khas yang kemudian
merupakan instrumen dari tujuan membentuk apa yang dinamakan Pola
kelompok untuk meningkatkan Komunikasi Simpatisan United.
kohesifitas yang tinggi di dalam
kelompok. Kohesifitas yang tinggi Jaringan komunikasi Komunitas
berdampak positif bagi Kelompok Simpatisan United Dalam
Simpatisan United hal ini dapat dilihat Membentuk Solidaritas Kelompok
dari keakraban, sense of belonging, Jaringan komunikasi adalah
loyalitas, dan solidaritas anggota penggambaran “how say to
kelompok yang berguna untuk whom”(siapa berbicara kepada siapa)
meningkatkan eksistensi kelompok. dalam suatu sistem sosial. jaringan
Latar belakang proses komunikasi juga diartikan sebagai
bergabungnya para anggota terdapat pertukaran informasi yang terjadi
beberapa latar belakang antara lain secara teratur antara dua orang atau
yang pertama adalah faktor ketertarikan lebih. Arti lain dari jaringan komunikasi
kepada olahraga sepakbola yang telah adalah suatu jaringan yang terdiri dari
mendunia sejak lama, kemudian yang individu-individu yang saling
kedua adalah kecintaan yang sama berhubungan, yang di hubungkan oleh
terhadap suatu klub sepakbola yaitu arus komunikasi yang terpola.
MU. Berawal dari latar belakang Jaringan dalam kelompok dan
tersebut inilah yang menjadikan organisasi dapat mengatur arus
informant bergabung menjadi anggota informasi, menyatukan orang-orang
Komunitas Simpatisan United. dengan minat yang sama, membentuk
Berdasarkan hasil penelitian, pengurus penafsiran yang sama, meningkatkan
Komunitas Simpatisan United lebih pengaruh sosial, dan memungkinkan
banyak berperan sebagai komunikator. adanya pertukaran sumber daya.
Sedangkan anggota kelompok lebih Dalam suatu kelompok dan organisasi
banyak berperan sebagai komunikan. seorang individu menciptakan dan
Dengan adanya berbagai saling tukar menukar pesan dengan
kegiatan yang telah dilakukan oleh individu lain, hal ini berjalan terus-
komunitas Simpatisan United peneliti menerus dan tidak ada hentinya maka
juga berhasil menemukan adanya hal ini disebut sebagai proses.
kohesifitas kelompok yang terbangun di Dalam komunitas Laskar
dalamnya. Kohesifitas tersebut meliputi Sepeda Tua Pekanbaru jaringan
sense of belonging (rasa memiliki), komunikasi sangat berpengaruh besar
loyalitas serta solidaritas antar anggota. dalam mempertahankan solidaritas
Dari kohesifitas tersebut kemudian kelompok karena dengan adanya
akan menimbulkan suatu manfaat jaringan komunikasi yang terpola
positif bagi komunitas Simpatisan membuat para anggota merasa
United, dimana keberadaan atau nyaman berada di dalam komunitas,
eksistensi kelompok akan terjaga adapun jaringan komunikasi komunitas
dengan baik serta mendapatkan dapat kita lihat dari beberapa hal
presepsi positif dimata masyarakat. sebagai berikut:

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 15


rasa kekeluargaan diantara anggota
A. Kebebasan Berkomunikasi yang akan membuat setiap anggota
Berdasarkan pengamatan yang memiliki ikatan yang kuat dengan
penulis lakukan di lapangan simpatisan anggota lainnya.
united melakukan komunikasi semua Oleh karena itu, dalam
saluran (All Channel), di dalam perkembangan suatu komunitas
komunitas. Komunikasi semua saluran diperlukan peran komunikasi pemimpin
(All Channel) dalam komunitas untuk menjaga hubungan baik antar
simpatisan united dalam Membentuk anggota. Semakin baik komunikasi
solidaritas kelompok terjadi ketika seorang pemimpin dalam kelompok
ketua, pengurus dan para anggota maka akan terjalinlah hubungan timbal
lainnya dapat saling berkomunikasi balik yang baik antar anggota.
satu sama lain ketika berkomunikasi Keefektifan komunikasi ditentukan oleh
secara tatap muka pada sebuah komunikasi yang terjalin didalam
pertemuan atau di saat komunitas kelompok, kelompok yang kuat akan
sedang bersepeda bersama ataupun tercermin dari bagaimana mereka
sedang mengadakan kegiatan lainnya, mempertahankan kebersamaan,
sehingga terjadi pertukaran informasi di kepedulian (solidaritas) antar sesama.
antara anggota dan memungkinkan Jika kebersamaan dan kepedulian
partisipasi anggota secara umum yang suatu kelompok tidak ada maka
membuat para anggota memiliki rasa kelompok tersebut akan hilang bak
kekeluargaan yang kuat antar sesama. ditelan bumi, yang mana kelompok itu
dan membuat komunitas tetap bertahan hanya mengikuti arus trend yang terjadi
sampai saat ini. saat itu.
Dengan adanya kebebasan Untuk mempertahankan
dalam berkomunikasi didalam solidaritas kelompok komunitas sering
komunitas simpatisan united membuat mengadakan berbagai kegiatan baik itu
setiap anggota bebas menyampaikan kegiatan sosial maupun kegiatan
aspirasi, saran, dan masukan untuk sekedar mempererat hubungan antar
komunitas dan untuk bersama-sama sesama anggota, adapun kegiatan
hal ini bertujuan untuk menjalin sosial yang sering diadakan komunitas
solidaritas didalam komunitas, adalah kegiatan kunjungan ke panti
sehingga menjadikan komunitas asuhan, membantu korban bencana
semakin kuat dan kompak. alam dan beberapa social event
lainnya. Sedangkan kegiatan lainnya
B. Langkah-langkah yang di lakukan adalah nobar, kopdar, gathering,
Komunitas Simpatisan United Dalam gatnas dan lain sebagainya, dengan
Membentuk Solidaritas Kelompok adanya kegiatan diatas membuat
Untuk menunjukkan eksistensi komunitas bisa selalu bersama-sama
komunitas kepada lingkungan baik itu dalam mencapai tujuan maupun
masyarakat, dan untuk membentuk bersama-sama dalam membangun
solidaritas antar anggota komunitas, kekompakan diantara anggota
Peran komunikasi seorang pemimpin sehingga komunitas semakin kuat
dalam mempertahankan hubungan (solid).
timbal balik antar anggota dan
kebersamaan antar anggota dalam KESIMPULAN DAN SARAN
komunitas sangat diperlukan. Semakin Kesimpulan
sering komunitas bertemu dan Dari hasil penelitian yang
berkumpul maka akan terbangunlah dilakukan peneliti secara wawancara,
interaksi yang berkesinambungan observasi, dan keikutsertaan, maka
diantara sesama anggota sehingga dapat disimpulkan Pola Komunikasi
terbangunlah rasa kebersamaan dan Komunitas Simpatisan United Dalam

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 16


Membentuk Solidaritas Kelompok balik dan peran pemimpin sangat
dengan hasil penelitian sebagai berikut: menentukan dalam membangun
1. Analisis interaksi komunikasi solidaritas dan kohesivitas
Komunitas Simpatisan United kelompok sehingga para anggota
berbentuk komunikasi intens terus memiliki keterikatan satu sama lain.
menerus/intensitas komunikasi Komunikasi Komunitas Simpatisan
langsung secara terus menerus United terjadi dalam berbagai
antar anggota membuat para bentuk kegiatan formal, maupun
anggota memiliki rasa kekeluargaan kegiatan informal, pertemuan-
yang kuat sehingga komunitas bisa pertemuan dalam bentuk undangan
Membentuk Solidaritas anngota dari pihak lain, maupun hanya
Kelompok. sekedar bersepeda, berkumpul dan
2. Komunikasi satu arah komunitas berbagi informasi. Dari intensitas
Komunitas Simpatisan United pertemuan dan komunikasi yang
dalam penyampaian pesan memiliki dilakukan melalui kegiatan rutin
pola dari pemimpin ke pengurus ke yang sering diadakan tersebut,
korwil, dan selanjutnya korwil akan maka terbangun rasa solidaritas
menyampaikan kepada anggota, antar anggota kelompok. Sehingga
dengan adanya jenjang komunikasi komunitas dapat mempertahankan
seperti ini membuat pesan yang di solidaritas kelompok dan membuat
sampaikan dari pemimpin kepada kelompok ini solid dan tetap
anggota dapat berjalan dengan baik bertahan hingga saat ini.
dan tepat sasaran. Selain itu hirarki Saran
komunikasi komunitas Komunitas Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Simpatisan United juga memakai dijelaskan peneliti pada kesimpulan
skema komunikasi dua arah yaitu diatas, maka peneliti memberikan saran
komunikasi vertikal, diagonal, dan sebagai berikut:
horizontal skema ini memungkinkan 1. Simpatisan United sebaiknya tetap
setiap anggota memiliki wewenang mempertahankan, dan menjaga
yang sama dalam hal rasa kekeluargaan, kepedulian,
berkomunikasi walaupun memiliki rasa kesetiakawanan antar anggota
struktur dan tingkatan dalam sehingga nantinya komunitas ini,
organisasi, namun dalam hal menjadai lebih solid, dan kohesiv.
berkomunikasi semua anggota 2. Simpatisan United sebaiknya lebih
dapat saling berkomunikasi dengan sering mengadakan kegiatan sosial,
siapa saja selama ada rasa saling agar komunitas ini selalu eksis,
ketertarikan antara satu sama lain, dikenal oleh khalayak, dan
dan ada rasa saling menghormati membuat khalayak merasa tertarik
dan menghargai antar anggota. dan ingin bergabung dengan
3. Jaringan komunikasi komunitas komunitas ini.
Komunitas Simpatisan United
berbentuk Skema semua saluran DAFTAR PUSTAKA
(all channel) dimana setiap anggota A Foss Karen, W Littlejohn, Sthephen
dapat saling berkomunikasi dengan 2014. Teori Komunikasi.
pengurus lainnya dalam sebuah Jakarta: Salemba Humanika.
pertemuan maupun di luar kegiatan Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
komunitas, dengan adanya pola Penelitian: Suatu Pendekatan
seperti ini memungkinkan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
partisipasi anggota secara umum Bungin, Burhan. 2003. Metodelogi
sehingga rasa kekeluargaan Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
diantara sesama anggota dapat Kencana Prenada Media Group.
selalu terjalin. Hubungan timbal

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 17


______. 2005. Analisis Data Penelitian Ruslan, Rosady. 2010. Metode
Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Penelitian Public Relations dan
Persada Komunikasi. Jakarta: Raja
Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Grafindo Persada.
Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Santoso, Edi dan Mite Setiansah. 2005.
Persada Teori-Teori Psikologi Sosial.
Curtis, Dan B, dkk. 2005. Komunikasi Jakarta: Fajar Interpratama.
Bisnis dan Profesional. Sendjaja, Djuarsa.S. 2005. Teori
Bandung: PT. Remaja Komunikasi. Jakarta:
Rosdakarya Universitas Terbuka.
Departemen Pendidikan Nasional. Severin, Werner J dan James W.
2008. Kamus Besar Bahasa Tankard. 2005. Teori
Indonesia. Jakarta: Balai Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Pustaka Sukandarrumidi. 2004. Metodelogi
Djamarah, Syaiful Bahri. 2004 . Pola Penelitian. Yogyakarta: Gadjah
Komunikasi Orang Tua dan Mada University Press.
Anak dalam Keluarga. Jakarta: Umar, Husein. 2002. Metode Riset
Rineka Cipta Komunikasi Organisasi. Jakarta:
Johnson, W, David, dan Johnson, P. Gramedia Pustaka Utama.
Frank. 2012. Dinamika
kelompok: Teori dan
Keterampilan. Jakarta: PT.
Indeks.
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik
Praktis Riset Komunikasi.
Jakarta: Kencana.
Effendi, Onong Unjana. 2007. Ilmu
Komunikasi Teori Dan Praktek:
Remaja Rosda Karya.
Ivancevich, John M, dkk. 2008. Perilaku
dan Manajemen Organisasi.
Jakarta: Erlangga
Moleong J, Lexy. 2005. Metode
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2012. Ilmu
Komunikasi Suatu Pengatar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Psikologi
Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
______. 2004. Psikologi Komunikasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rivai, vethzal dan Mulyadi, Deddy.
2010. Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi: Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Robbins. P, Stevend and Judge. A
Timothy. 2008. Perilaku
Organisasi: Organizational
Behavariol. Jakarta: Salemba
Empat.

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 18


INTERAKSI SOSIAL KAUM GAY DALAM MEMBANGUN EKSISTENSI
(STUDI TINDAKAN KOMUNIKASI HABERMAS)

Anggoro Santoso1
1
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi Indonesia
Email: santoso.anggoro@stikomprosia.ac.id

Abstrak
Kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksi manusia dengan
menggunakan simbol. Pernyataan tersebut sesuai dengan kenyataan karena dalam
setiap kita berinteraksi disadari maupun tidak, tersirat simbol yang mewakili diri seperti,
cara berbicara, intonasi dalam menekankan kata yang diucapkan dan gaya
berpakaian. Semua simbol tersebut merepresentasikan sesuatu yang dimaksud oleh
seorang komunikator. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah
satunya adalah komunitas gay. Sebuah komunitas dapat memunculkan variasi bahasa
yang terbentuk untuk memudahkan komunikasi. Komunitas gay tergolong fenomenal,
inilah yang menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian karena bahasa yang dimiliki
merupakan hasil konstruksi kelompok gay dalam berbahasa. Banyak orang yang tidak
mengerti dan paham tentang bahasa ini kecuali komunitas gay itu sendiri. Kaum gay
merupakan sebuah kelompok masyarakat yang mempunyai ciri khas yang berbeda
dengan masyarakat lainnya, namun komunitas gay juga ikut mempengaruhi berbagai
hal dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungan yang bersangkutan.
Beberapa kaum gay hidup secara normal, bahkan banyak yang beristri namun
memutuskan untuk menjadi gay, dan ada beberapa kaum gay yang menutup diri
dengan lingkungan normal dan hidup berkelompok bersama-sama dengan komunitas
gay lainnya mempunyai karakter, kebiasaan, bahasa dan perilaku tersendiri padasaat
tertentu nantinya akan membentuk sebuah pola atau kultur yang dimilikidan
membentuk masyarakat secara umum. KauM gay sangat ingin di akui keberadaannya,
terbukti dengan aksi demonstrasi beberapa waktu yang lalu, mereka ingin masyarakat
menganggap diri mereka seperti orang normal lainnya, mempunyai keluarga dan
bebas berekspresi tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Penelitian ini akan berfokus
tentang interaksi social kaum gay dalam membangun eksistensi ditilik dari studi
tindakan komunikasi Habermas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif.

Kata kunci : interaksi, hubungan, gay, habermas

PENDAHULUAN
Kaum gay merupakan sebuah lingkungan normal dan hidup
kelompok masyarakat yang mempunyai berkelompok bersama-sama dengan
ciri khas yang berbeda dengan komunitas gay lainnya mempunyai
masyarakat lainnya, namun komunitas karakter, kebiasaan, bahasa dan
gay juga ikut mempengaruhi berbagai perilaku tersendiri padasaat tertentu
hal dan peristiwa yang terjadi dalam nantinya akan membentuk sebuah pola
masyarakat dan lingkungan yang atau kultur yang dimilikidan membentuk
bersangkutan. Beberapa kaum gay masyarakat secara umum.
hidup secara normal, bahkan banyak Hal ini disebabkan oleh komunitas gay
yang beristri namun memutuskan untuk sulit untuk menyesuaikan diri dengan
menjadi gay, dan ada beberapa kaum lingkungan sekitarnya di luar komunitas
gay yang menutup diri dengan dan merasa mereka malu, diam-diam

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 19


terhadap lingkungan keluarga dan interaksi simbolik terbentuk tidak
masyarakat akan keadaan mereka secara baku tetapi fleksibel. Bahasa
yang sebenarnya. sebagai alat komunikasi harus mampu
Pandangan masyarakat pada mengekspresikan konsep-konsep yang
umumnya, gay merupakan penyakit ada dalam kebudayaan manusia
seks atau kondisi yang patologis pemakainya. Olehkarena itu, bahasa
sehingga harus diperangi. Titik tolak selalu berkembang seiring dengan
penilaian yang sangat ditentukan oleh perkembangankebudayaan masyarakat
orientasi seksual ini yang menjadi yang melungkupi, sebagai alat
penyebab sehingga aktivitasnya selalu komunikasi dan alatinteraksi bahasa
terlihat aneh dan seolah menjijikkan. dapat dikaji secara internal maupun
Kaum gay dipandang sebagai orientasi eksternal.
seksual yang banyak mengundang Kajian internal artinya pengkajian itu
kontroversi. Pandangan negatif yang hanya dilakukan terhadap struktur
bertumpuk karena orientasi seksual ini intern bahasa itu sendiri, sebaliknya
dianggap sebagai gejala abnormal. kajian secara eksternal berarti kajian itu
Komunikasi setiap orang, setiap tempat dilakukan terhadap hal-hal, faktor-faktor
mempunyai gaya yang berbeda, yang berada diluar bahasa yang
kemudian akan mempengaruhi pola berkaitan dengan pemakaian bahasa
komunikasi yang terbangun dalam itu oleh para penuturnya didalam
suatu komunitas masyarat tertentu. kelompok-kelompok sosial masyarakat.
Komunitas gay memiliki gaya bahasa Bahasa mempunyai sistem dan
yang unik dalam berkomunikasi antar subsistem yang dipahami sama oleh
sesama, secara umum terbentuk penutur bahasa, namun karena penutur
sebuah pola komunikasi dalam bahasa tersebut berada dalam
berinteraksi. masyarakat tutur yang tidak homogen,
Interaksi simbolik yang dilakukan dalam maka wujud bahasa menjadi tidak
komunitas gay dapat dijabarkan ketika seragam. Terjadinya kevariasian
mereka berinteraksi dengan sesama bahasa tidak hanya disebabkan oleh
gay seperti dalam bertukar pesan penuturyang tidak homogen tapi juga
dengan menggunakan bahasa-bahasa karena kegiatan sosial yang mereka
dan simbol yang sudah disepakati oleh lakukan sangat beragam.
sesama komunitas gay seperti dalam Kaum gay yang selama ini berkembang
penggunaan bahasa verbal dan non di masyarakat Indonesia yaitu seperti
verbal. gaya yang kurang jantan, akan tetapi
Dalam interaksinya dengan sesama dengan permasalahan yang sama
gay bahasa yang digunakan dihadapi kaum gay secara umum yaitu
menggunakan istilaah khusus yang perasaan terkungkung atas jati diri
dinamakan bahasa binan, karena mereka, sehingga mereka merasa
bahasa yang digunakan bukan bahasa kesulitan untuk mengaktualisasikan diri
baku, melainkan kalimat-kalimat yang mereka sebagai seorang gay serta
di leluconkan menjadi suatu arti dengan terjadinya penolakan dari masyarakat
proses kesepakatan antar kaum gay, mengenai pengakuan dan keberadaan
dan hanya komunitas gay yang homoseksual, dengan nilai-nilai
mengerti dan memahami kalimat ketimurannya menganggap bahwa
tersebut. hubungan sesama jenis adalah
Dapat diamati melalui bahasa penutur terlarang.
atapun ekspresi simbolik. Faktor yang Kondisi inilah yang menjadikan individu
mempengaruhi interaksi simbolik gay enggan untuk membuka diri.
seperti pergaulan, budaya yang Kehidupan gay yang bertolak belakang
disepakati,dan sistem kepercayaan dengan kebiasaan kehidupan manusia
sehingga bisa dikatakan bahwa secara normal dalam berperilaku dan

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 20


menentukan sikap membuat komunitas HASIL PENELITIAN DAN
maupun individu homoseksual itu PEMBAHASAN
sendiri tidak mendapat tempat di Pada dasarnya kaum gay
masyarakat, itu semua dikarenakan memiliki bahasa yang sama dalam
pola kehidupan mereka dianggap akan berkomunikasi dengan komunitasnya.
mempengaruhi kehidupan masyarakat Tetapi menjadi berbeda ketika mereka
lain. berinteraksi dengan masyarakat di
sekitarnya. Mereka memiliki cara
Kaum gay sangat ingin di akui tersendiri untuk menyatakan
keberadaannya, bahkan terbukti identitasnya sebagai gay. Hasil
dengan aksi demonstrasi beberapa penelitian ini di peroleh dengan teknik
waktu yang lalu, mereka ingin wawancara yang mendalam dengan
masyarakat menganggap diri mereka informan dalam bentuk observasi
seperti orang normal lainnya, langsung dan apabila datanya sudah
mempunyai keluarga dan bebas terkemupul kemudian dianalisis, pada
berekspresi tanpa ada tekanan dari umumnya kesulitan untuk mengungkap
pihak manapun yaitu mesyarakat yang jatidiri yang sebenarnya secara jujur.
kontra, namun masyarakat sendiri Perbedaannya komunikasi mereka
sudah memblacklist kaum gay dari dengan masyarakat sekitar dari
kehidupan sosial yang normal, karena perempuan dan lelaki heteroseksual
menurut masyarakat kaum gay hanya pada umumnya, hanya pada gesture,
sampah masyarakat yang harus di gerak-gerik atau perilaku, tatapan mata,
berantas cara berbicara dan signal-signal
Realita inilah yang membuat tertentu yang mereka gunakan.
kaum gay harus ‘berjuang’ untuk Komunitas gay juga membentuk
menunjukkan eksistensi mereka. Salah sebuah solidaritas atas dasar
satunya dengan penggunaan bahasa persamaan gay, peduli kesehatan dan
dalam berkomunikasi. Tak jarang, pengalaman percintaan, rasa saling
bahasa-bahasa yang mereka ciptakan percaya yang kuat, serta berbagai
sebagai symbol antar kaum gay faktor lainnya. Solidaritas yang
menjadi trend di masyarakat. Hal ini terbentuk oleh anggota komunitas gay
menjadi satu batu loncatan untuk kaum juga berdasarkan hubungan yang
gay diterima sebagai bagian dari sangat kuat yang dilakukan oleh
masyarakat. anggota komunitas gay tersebut.
Cafe Starbucks merupakan
METODE PENELITIAN tempat khusus komunitas gay, yang
Berdasarkan tema yang seakan menjadi fase yang menarik
diangkat peneliti menggunakan banyak pengunjung karena di sanalah
pendekatan kualitatif. Menurut Denzin mereka berinteraksi, mendapatkan
dan Lincoln, Penelitian kualitatif lebih hiburan, bahkan kadang-kadang
ditujukan untuk mencapai pemahaman bertemu dengan partner seksual
mendalam mengenai organisasi atau mereka. Peneliti mendapatkan
peristiwa khusus daripada mendekan informasi berdasarkan hasil wawancara
bagian permukaan dari sampel besar peneliti dengan salah satu komunitas
dari sebuah populasi. (Herdiansyah, Gay yang bernama Mance.
2014: 7). Metode penelitian ini Komunitas Gay di Cafe tersebut
menggunakan metode deskriptif. tidak mematok harga untuk menjadi
Penelitian deskriptif adalah penelitian anggota, untuk menjadi anggota cukup
yang berusaha mendekan suatu gejala, dengan intens berinteraksi di Rabu
peristiwa, kejadian yang terjadi saat malam. Cukup dengan menempelkan
sekarang. pin pelangi sebagai tanda. Bahasa
yang sering digunakan saat mereka

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 21


berinteraksi adalah Bahasa gaul yang sikap, perilaku dan tindakan yang
dipahami oleh komunitas gay seperti berbeda-beda dalam komunikasi
dalam hasil wawancara peneliti ketika interpersonalnya. Kita dapat
menanyakan tentang bahasa yang memahami bagaimana perbedaan
digunakan dalam berinteraksi “Bahasa sikap, perilaku dan tindakan yang
binaan alias bahasa gaul, kayak lekong terjadi pada masing-masing informan,
yang artinya laki-laki, sebenarnya sama bagaimana mereka mengelola
sih kayak bahasa waria gitu, bedanya informasi privat yang dimiliki, baik yang
kita tetap pakai atribut laki, kalau sudah dipengaruhi oleh interaksi
wariakan dandan, kalau kita paling maupun yang bertahan dalam konsep
dandan sidandan tapi cuma pakai dirinya sendiri.
sunblock, baju ketat, lip glos, itu aja Gay yang memiliki pemahaman
sih.” konsep diri yang benar, lebih mudah
Penjabaran di atas adalah untuk membuka diri atau melakukan
jawaban dari mance dimana pada saat coming out. Melalui komunikasi
peneliti mewawancarai mance dalam interpersonal yang baik, gay dapat
kondisi duduk sambil minum coffe pada melakukan proses“coming out” dari
saat di starbucks mall sarinah. kehidupan mereka yang tertutup. Pada
Berdasarkan hasil wawancara tersebut umumnya dalam komunitas gay
dapat peneliti jabarkan bahwa bahasa ataupun dalam interaksi dengan teman-
merupakan media komunikasi dari teman non-gay mereka yang berada
bahasa tersebut terdapat macam – dalam “lingkaran” pergaulan mereka,
macam bahasa gaul yang di gunakan mereka dapat berinteraksi dengan baik,
oleh komunitas gay tersebut yang di tentunya dengan menggunakan
pahami dengan sesamanya. Saat ini gesture, tatapan, signal-signal tertentu
anggota Komunitas Gay yang datang yang hanya dapat dipahami oleh
ke Cafe Starbucks Sarina Thamrin kaumnya beserta dengan bahasa
sangat banyak anggotannya, ada sendiri.
beberapa yang sering hadir, dan ada Perlu dipahami bahwa pada
beberapa yang dari luar Jakarta datang awal kaum Gay meyadari identitas diri
ke café tersebut mereka pilihan dan menyatakan diri
Menurut Meda, salah satu tidak serta merta diikrarkan oleh
anggota komuniat gay, dalam mereka. Pilihan untuk mengakui dirinya
berinteraksipun pada komunitas gay, sebagai Gay biasanya hanya diketahui
mereka memiliki istilah tersendiri. Ada teman-teman terdekat mereka yang
dua istilah utama, yaitu: “closet” (kloset) dapatdipercayaatau salah satu anggota
dan “coming out” (keluar). Istilah keluarga (ibu, kakak, atau adik) yang
“closet” digunakan sebagai metafor bisa menerima mereka dalam keadaan
untuk menyatakan ruang privat atau sudah menjadi gay. Dan mereka
ruang sub struktur dimana seseorang sangat membutuhkan waktu yang
dapat mendiaminya secara jujur, sangat lama untuk dapat membuat
lengkap dengan keseluruhan sebuah pengakuan mengenai hasrat
identitasnya yang utuh. Sedangkan seksualitas mereka yang berbeda
istilah “coming out” digunakan untuk dengan masyarakat pada umumnya.
menyatakan ekspresi dramatis dari Melalui tahap sensasi, persepsi,
informasi/keadaan yang bersifat privat memori dan berpikir, masing-masing
menjadi informasi publik. informan menghasilkan pemahaman
Teori Interaksi Simbolik identitas diri yang berbeda-beda. Hal
menjelaskan bagaimana masing- ini tentunya membuat masing-masing
masing informan berproses dalam informan memiliki pendekatan yang
menegaskan identitasnya sebagai gay berbeda dalam melakukan komunikasi
sehingga kemudian menghasilkan interpersonalnya. Identitas diri atau

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 22


biasa disebut dengan konsep diri pin pelangi, serta menggunakan
seorang gay biasanya bergantung dari pakaian baju dengan warna mencolok,
citra yang dilihat oleh orang lain, baik berkerah V-neck, ataupun gaya rambut
itu keluarga, teman sesama gay, teman klimis, dan bertatapan mata seorang
non-gay atau masyarakat di sekitar gay apabila tertarik dengan seseorang
tempat tinggal dan tempat bekerja laki – laki, mereka akan menatap lebih
kaum gay. dari 3 detik atau curi –curi pandang,
Dalam proses berinteraksi sambil mengerlipkan matanya untuk
komunitas gay dengan sesama kaum titik ekstrim, pada saat bicara pun mulut
gay menggunakan berupa bahasa, dapat menunjukkan bahwa dia itu
isyarat, gesture dan lain-lain. adalah seorang gay atau bukan.
Komunitas gay yang menggunakan
bahasa gaul ini tidak menemukan KESIMPULAN DAN SARAN
kesulitan dalam melafalkan kata – kata Adapun kesimpulan yang dapat diambil
dalam bahasa gaul, karena mereka dalam penelitian ini , yakni :
sudah terbiasa mendengarkan bahasa 1. Interaksi simbolik yang dilakukan
gaul ini maka merekapun dapat dengan kaum gay adalah interaksi
cepat memahami makna dari bahasa simbolik yang dibentuk melalui
gaul yang mereka ucapkan. kontruktivisme dengan
Interaksi dalam hal ini menggunakan simbol – simbol
ditentukan oleh pertukaran simbol atau lambang – lambang verbal
dalam situasi tertentu dan dalam dan non verbal.
interaksi ini seseorang akan melakukan 2. Interaksi yang dilakukan oleh
proses interaksi berdasarkan pesan komunitas gay adalah dengan
verbal maupun non verbal yang ia melakukan intensitas melalui
tangkap. Interaksi juga dapat dimaknai pertemuan di café, jamuan –
sebagai suatu proses karena jamuan khusus melalui obrolan
berlangsung secara terus menerus, yang akrab, dan serta selalu
tidak akan berhenti, dan berkelanjutan berkumpul di café starbuks.
berdasarkan feedback atau umpan Adapun saran dari peneliti
balik dan ekspektasi atau harapan dibutuhkan peran serta masyarakat
(tujuan) peserta interaksi pada situasi khususnya pembuka agama, aparatur
tertentu. Negara atau pemerintah khususnya di
Selain penggunaan bahasa bidang sosial untuk melakukan
untuk menunjukkan eksistensinya, sosialisasi pembinaan melalui kegiatan
kaum gay ini juga menunjukkan melalui dalam bidang keagamaan agar perilaku
gaya komunikasi non verbal melalui penyimpangan ini dapat diatasi.
symbol-simbol dalam penampilan.
Tujuannya adalah memberikan tanda – DAFTAR PUSTAKA
tanda bahwa mereka adalah seorang A Devito, Joseph. 2009. Komunikasi
gay, contohnya pada saat seorang gay Antarmanusia. Tangerang
bertemu dengan laki – laki yang Selatan: Karisma Publishing
menarik, kaum gay itu akan Group
mengkomunikasikan atau memberi Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-
tanda terhadapt temannya sambil Anees. 2011. Filsafat Ilmu
menjulurkan lidah kearah objek, namun Komunikasi. Bandung: Simbiosa
lidah tetap berada dirongga mulut, Rekatama Media
seakan – akan mengulum sesuatu. Banister, P. 1994. Qualitive Methods in
Dapat juga penggunkan Psychology A Research Guide.
aksesoris pada tubuh seperti cincin di Buckingham: Open University
jari kelingking, anting – anting di Press.
telingan kanan, menggunakan atribut

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 23


Buss, David M. 2009. Gairah Yang PT. Remaja Rosda Karya
Berbahaya, Mengapa Offset.
Cemburu? Apakah Diperlukan Moelong, Lexy J. 2009. Metode
dalam Cinta dan Sex. Bandung : Penelitian Kualitatif. Bandung:
Gramedia PT. Remaja Rosda Karya.
Carrol, J. L. 2005. Sexuality. Moelong, Lexy J. 2010. Metode
Wadsworth: Thomson Penelitian Kualitatif. Edisi
Learning,Inc. Revisi. Bandung: PT. Remaja
Effendy, Onong Uchjana. 2008. Ilmu Rosda Karya.
Teori dan Filsafat Komunikasi. Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Psikologi
Bandung: PT. Citra Aditya Bak. Komunikasi. Jakarta: Remaja
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Rosdakarya.
Komunikasi teori dan Praktek. Mustafa Nasution dan Hardianus
Cetakan Kesembilanbelas. Usman. 2007. Proses Penelitian
Bandung: PT. Remaja Kuantitatif. Jakarta: Lembaga
Rosdakarya. Penerbit Fakultas Ekonomi
Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Universitas Indonesia.
Komunikasi teori dan Praktek. Ruslan. Rosady. 2010. Metode
Bandung: PT. Remaja Penelitian Public Relations dan
Rosdakarya. Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Effendy, Onong Uchjana. 2008. Ilmu Grafindo Persada.
Komunikasi teori dan Praktek. Sobur, Alex. 2008. Semiotika
Bandung: PT. Remaja Komunikasi. Bandung :
Rosdakarya. Humaniora Utama Press.
Elizabeth, B. Hurlock. 2001. Psikologi Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro.
Perkembangan: Suatu 2005. Dasar-Dasar Public
Pendekatan Sepanjang Rentang Relations. Bandung: PT. remaja
Kehidupan. Edisi 5. Jakarta: Rosdakarya.
Erlangga. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk
Fisher, B. Aubrey. 1986. Teori-Teori Penelitian. Bandung: CV.
Komunikasi. Penerjemah Alfabeta.
Soejono Trimo. Bandung: CV Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi
Remadja Karya Penelitian. Jakarta: Raja
Hadari, Nawawi. 2005. Metode Grafindo Persada.
Penelitian idang Sosial. Tubbs, Stewart L dan Moss, Sylvia.
Yogyakarta: Gadjah Mada 1996. Human Communication,
University Press. Konteks-konteks. Komunikasi.
Hadi, Taufik. 2011. Psikologi Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kepribadian. Jakarta: PT. Bumi Aksara Wibowo, Wahyu. 2001. Otonomi
Khasali, Rhenald. 2008. Manajemen Bahasa 7 Strategi Tulis
Public Relations “Konsep dan Pragmatik Bagi Praktisi Bisnis
Aplikasinya di Indonesia”. dan Mahasiswa. Jakarta:
Jakarta: PT. Pustaka Utama Grmdia Pustaka Utama.
Grafiti. Wibowo, Wahyu. 2007. Manajemen
Kriyantono. Rachmat. 2008. Teknik Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Praktisi Riset Komunikasi. Widjaja, H.A.W. Ardianto. 2008.
Jakarta: PT. Kencana Prenada. Komunikasi dan Hubungan
Masters, W. H, dkk. 1992. Human Masyarakat. Jakarta: PT. Bumi
Sexuality. New York: Springer- Aksara
Verlag.
Moelong, Lexy J. 2007. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 24


TINJAUAN ESTETIKA "THE LIANG GIE" DALAM FILM A THOUSAND WORDS
KARYA BRIAN ROBBINS

Bintang Nurijadi1
1
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi Indonesia
nurijadi.bintang@stikomprosia.ac.id

Abstrak

Salah satu karya seni yang memiliki kekuatan audio visual adalah film. Film
adalah gambar hidup dan juga media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan
suatu pesan, sehingga masyarakat lebih memilih film sebagai media yang mempunyai
kemampuan menjangkau segmentasi sosial. Industri film kini sudah populer di seluruh
dunia, tidak sedikit industri yang bersaing untuk memproduksi sebuah karya inovasi di
media ini. Pesan yang dituangkan ke dalam sebuah film juga beraneka ragam, seperti
dialog, semiotika dalam film, dan estetika. Film menjadi media yang spesial karena
dapat membuat khalayak terbawa ke dalam film bersama dimensi parasosial yang
dihadirkan. Film yang menjadi perhatian penulis untuk penelitian ini adalah film yang
berjudul A Thousand Words. Karena film ini mendapatkan rating terburuk. A Thousand
Words merupakan film garapan sutradara asal Amerika, Brian Robbins. A Thousand
Words rilis di bioskop pada tanggal 9 Maret 2012. Film berdurasi 91 menit ini ceritanya
sederhana, seorang agen literatur, Jack McCall yang menggunakan kemampuan
berbicaranya untuk mendapatkan berbagai persetujuan perjanjian buku. Suatu hari
Jack mencoba untuk mendapatkan sebuah persetujuan buku dari seorang guru self-
help bernama Dr. Sinja. Dr. Sinja melihat ketidakjujuran padanya, dan Jack
mendapatkan kutukan. Sebuah Bodhi Tree secara ajaib muncul di halaman belakang
rumah Jack. Setiap kata yang diucapakan oleh Jack menyebabkan sehelai daun jatuh
dari pohon. Saat pohon itu menggugurkan semua daun, pohon tersebut akan mati dan
begitu juga dengan Jack. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,
Pendekatan kualitatif digunakan dengan pertimbangan bahwa penelitian ini nantinya
akan meninjau keindahan yang dituangkan dalam film A Thousand Word secara
subjektif melalui gambar dan teks untuk mengamati apakah terdapat keindahan
didalamnya. Sedangkan taraf tinjauan penelitian ini adalah Deskriptif. Metode
penelitian yang digunakan adalah tinjauan estetika. Penulis akan meneliti keindahan
yang terdapat di dalam film A Thousand Word menggunakan Estetika The Liang Gie.
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersumber dari film
yang berjudul A Thousand Word karya Brian Robbins. Data sekunder dalam penelitian
ini diambil dari berbagai literature seperti buku, situs internet, pendapat dari beberapa
rekan dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa Film A Thousand Words adalah termasuk film drama keluarga
karena sebagian besar dari ceritanya adalah tentang kehidupan dan banyak nilai-nilai
estetis yang dapat masyarakat rasakan pada film A Thousand Words. Biasanya
sineas juga menyisipkan sebuah pesan pada dalam cerita yang tidak bisa dilihat hanya
dengan menikmati cerita film saja Rating yang buruk pada film bukanlah lagi sebagai
acuan bahwa film itu benar-benar buruk. Estetika pada film A Thousand Words ini bisa
menjadi nilai tambah dikalangan masyarakat karena terdapat keindahan-keindahan
yang tidak penonton sadari pada film tapi bisa penonton rasakan.

Kata Kunci : Scene, Makna, Estetika, Keindahan, Rating

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 25


Abstract

One of the works of art that has the power of audio visual is film. Film is a
living image and also an effective communication medium to convey a message, so
that people prefer film as a medium that has the ability to reach social segmentation.
The film industry is now popular throughout the world, not a few industries are
competing to produce an innovation work in this media. The message poured into a
film is also diverse, such as dialogue, semiotics in film, and aesthetics. Film becomes a
special medium because it can bring audiences into the film along with the parasocial
dimensions presented. The film that became the author's concern for this research was
a film called A Thousand Words. Because this film gets the worst rating. A Thousand
Words is a film by American director Brian Robbins. A Thousand Words was released
in theaters on March 9, 2012. The 91-minute film is a simple story, a literary agent,
Jack McCall who uses his speaking skills to get various agreement on book
agreements. One day Jack tried to get an approval book from a self-help teacher
named Dr. Sinja. Dr. Sinja sees her dishonesty, and Jack gets a curse. A Bodhi Tree
miraculously appeared in Jack's backyard. Every word that was spoken by Jack
caused a leaf to fall from the tree. When the tree leaves all the leaves, the tree will die
and so will Jack. This study uses a qualitative approach, a qualitative approach is used
with the consideration that this study will later review the beauty as outlined in the film
A Thousand Word subjectively through images and text to observe whether there is
beauty in it. While the level of review of this study is descriptive. The research method
used is aesthetic review. The author will examine the beauty contained in the film A
Thousand Word using The Liang Gie's Aesthetic. The primary data used in this study is
data sourced from a film entitled A Thousand Word by Brian Robbins. Secondary data
in this study were taken from various literature such as books, internet sites, opinions
from several colleagues and other sources related to research. This reserch concludes
that A Thousand Words Film is a family drama film because most of the stories are
about life and there are many aesthetic values that people can feel in the film A
Thousand Words. Usually filmmakers also insert a message in a story that cannot be
seen simply by enjoying the story of the film. A bad rating on the film is no longer a
reference that the film is really bad. Aesthetics in the film A Thousand Words can be
added value among the community because there are beauties that the audience does
not realize in the film but can the audience feel.

Keywords: Scene, Meaning, Aesthetic, beauty, Rating

PENDAHULUAN

Estetika sebagai cabang ilmu filsafat, yang komprehensip untuk


dalam perkembangannya menjadi diimplementasikan berdasarkan
sebuah disiplin yang mandiri. substansi permasalahannya,
Permasalahan keindahan menjadi khususnya yang berkenaan pada sudut
suatu pokok pembahasan bidang pandang kesenian atau keindahan.
estetika seperti pendapat The Liang Estetika sebagai pijakan sebuah karya
Gie, objek sasaran estetika meliputi, seni (film), erat kaitannya dengan
keindahan secara umum, perbedaan unsur-unsur yang melekat pada karya
antara keindahan alam dan keindahan tersebut untuk menangkap maksud dan
seni, keindahan khusus yang ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
dalam karya seni, cita rasa, dan “In a similar inductive way,I have
pengalaman estetis. Dengan demikian identified and isolated five fundamental
estetika merupakan satu disiplin ilmu and contextual image elements of video

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 26


and film:light and color, two- keselarasan dan keserasian (The Liang
dimensional space, three-dimensional Gie 2004: 49). Keindahan subyektif
space, time/motion, and sound, This adalah ciri-ciri yang menciptakan
book examines the aesthetic keindahan pada sesuatu benda yang
characteristics and potentials of these sesungguhnya tidak ada. Hanyalah
five elements and how we can structure tanggapan perasaan dalam diri
and apply them within their respective seseorang yang mengamati suatu
aesthetic fields. This analysis is an benda. Adanya keindahan semata-
essential prerequisite to understanding mata tergantung pada pencerapan dari
their contextual and expressive pengamat itu.
functions. Once you know the aesthetic Film merupakan salah satu
characteristics and potentials of these bentuk komunikasi massa. Penikmat
fundamental image elements, you can film tentu pernah mendapat
study how they operate in the context of pengalaman menonton film yang
a larger aesthetic field and combine diperkirakan bagus ternyata alur cerita
them knowledgeably into put therns that dalam film tersebut buruk bahkan
clarify, intensify, and effectively hampir keseluruhan film tidak menarik.
communicate a significant experience” Banyak hal yang mempengaruhi
(Zettl, 2011:13). sebuah film, mulai dari ide cerita,
Dengan pemikiran Herbet Zettl penokohan sampai sutradara
di atas, pemahaman mendasar dari berpengaruh terhadap film. Sebagai
sifat-sifat estetika elementer sebuah sebuah film, film A Thousand Words
medium film membawa pemahaman memiliki nilai estetika.
yang lebih menyeluruh. Hal ini Berdasarkan uraikan di atas, penelitian
didasarkan bahwa media film ini dilakukan untuk menjawab masalah
merupakan karya seni yang terwujud dalam penelitian ini yaitu Apa saja
dari satuan kreativitas sineas. Hasil bentuk estetika yang terdapat dalam
kreativitas ini memberikan kontribusi film A Thousand Words ? dan Tepatkah
keindahan, citarasa, dan pengalaman film ini dinyatakan film yang buruk jika
estetis bagi penonton.nilai estetis ditinjau dengan Estetika ?
adalah kemampuan dari suatu benda
atau hal untuk menimbulkan METODE PENELITIAN
pengalaman estetis pada orang yang Penelitian ini menggunakan
mengamati (The Liang Gie 2004:18). pendekatan kualitatif, yakni suatu
Teori keindahan dibagi menjadi dua, bentuk penelitian yang bertujuan
yaitu keindahan obyektif dan subyektif. menjelaskan fenomena dengan
Keindahan obyektif adalah ciri-ciri atau sedalam-dalamnya melalui
sifat yang memang telah melekat pada pengumpulan data sedalam-dalamnya
benda atau hal indah yang (Kriyantono, 2006: 56). Oleh karena itu
bersangkutan, terlepas dari orang yang penelitian dengan pendekatan kualitatif
mengamati. Pengamatan seseorang mengedepankan kualitas (kedalaman)
hanyalah menemukan atau bukan kuantitas (jumlah). Pendekatan
menyingkapkan sifat-sifat indah yang kualitatif digunakan dengan
sudah ada pada sesuatu benda dan pertimbangan bahwa penelitian ini
sama sekali tidak berpengaruh untuk nantinya akan meninjau keindahan
mengubahnya. Ciri-ciri keindahan yang dituangkan dalam film A
(estetis) yang dimaksud adalah Thousand Word secara subjektif
penimbangan antara bagian-bagian melalui gambar dan teks untuk
yang ada pada karya seni yang indah. mengamati apakah terdapat keindahan
Keseimbangan antara bagian-bagian didalamnya. Sedangkan taraf tinjauan
itu masih juga dimantapkan dengan penelitian ini adalah Deskriptif.

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 27


Penelitian dimaksudkan untuk HASIL PENELITIAN DAN
memberikan gambaran dan penjelasan PEMBAHASAN
terkait dengan rumusan masalah. A. Tinjauan Film A Thousand Words
Metode penelitian yang digunakan dengan Estetika The Liang Gie
adalah tinjauan estetika. Estetika Film mengandalkan kekuatan
merupakan teori yang membahas gambar visual dan narasi sebagai
keindahan. Penulis akan meneliti sarana komunikasi. Gambar visual dan
keindahan yang terdapat di dalam film narasi ini sangat dibutuhkan oleh para
A Thousand Word menggunakan sineas sebagai media untuk
Estetika The Liang Gie. Ada dua jenis menyampaikan informasi / pesan
data yang digunakan yaitu data primer kepada penonton. Sudah menjadi
dan sekunder. Data primer yang kewajiban dan tanggung jawab para
digunakan dalam penelitian ini adalah sineas untuk menggunakan ruang dan
data yang bersumber dari film yang waktu yang tersedia untuk
berjudul A Thousand Word karya Brian menyampaikan informasi secara
Robbins. Data sekunder dalam lengkap sehingga penonton
penelitian ini diambil dari berbagai memperoleh informasi yang utuh pada
literature seperti buku, situs internet, akhir cerita. Namun jika film memiliki
pendapat dari beberapa rekan dan sebuah informasi / pesan yang terlalu
sumber-sumber lain yang berhubungan dangkal, film itu tidak akan menarik
dengan penelitian. bagi para kritikus film dan penonton.
Teknik pengumpulan data Disisi lain sebuah film pasti disisipkan
dalam penelitian kualitatif berisi tentang keindahan yang dapat dirasakan oleh
prosedur maupun strategi yang penonton saat menikmati jalan cerita
digunakan dalam proses pengumpulan yang ditampilkan, seperti pengambilan
data pada penelitian, dengan begitu gambar dari setiap scene yang
akan muncul keputusan-keputusan berganti, alur cerita yang tidak dapat
yang akan dibuat dalam proses ditebak oleh penonton, dan penokohan
pengumpulan data penelelitian. karakter dalam film membuat penonton
(Sugiyono, 2008:63). Dalam penelitian ikut terbawa emosi yang diperankan
ini, penulis mengumpulkan data dengan oleh para pemeran. Salah satu metode
menggunakan teknik Observasi, Studi untuk merasakan sebuah keindahan
Pustaka dan Dokumentasi. Data-data yang disisipkan oleh film adalah
yang sudah terkumpul diolah dengan ilmu estetika The Liang Gie
menggunakan ilmu estetika dengan dimana menekankan sebuah nilai
mencari suatu keindahan di dalam film. estetis, pengalaman estetis, perilaku
Setelah memperoleh data penelitian, orang yang mencipta (seniman), dan
maka hal yang dilakukan selanjutnya, seni. Estetika juga menjadikan suatu
yakni mengumpulkan bagian-bagian karya memiliki sifat baik seperti
film yang akan diteliti dan kesatuan, kerumitan, dan
mengidentifikasi sesuai apa yang kesungguhan. Untuk itu Penulis dengan
menjadi tujuan penelitian dengan menggunakan estetika akan meninjau
mengamati beberapa bagian film keindahan yang terdapat di film ini.
(sequence) yang sesuai dengan apa Setelah menonton dan menelaah lebih
yang penulis akan meninjau dengan dalam mengenai film A Thousand
menggunakan ilmu estetika. Estetika Words ini akhirnya penulis
disini mengamati beberapa keindahan mengelompokkan alur cerita kedalam
film dari sisi sinematografi, alur cerita, beberapa sequence yang akan ditinjau
dan pemeran yang ada di film ini. untuk membuktikan adanya keindahan
yang disisipkan melalui sinematografi,
plot, dan penokohan karakter.

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 28


Sequence dalam film mengacu pada Liang Gie, dapat dilihat pada
urutan dan pengelompokkan scene, beberapa squence dan scene berikut
sebuah sequence terdiri atas beberapa ini.
scene yang dipilih untuk
mengelompokkan kejadian. Disini 1. Sequence 1 – Scene 1
penulis memilih scene yang terdapat Pada awal film dimulai terlihat Jack
tiga unsur film yang sudah disebutkan McCall sedang menyirami sebuah
pada tujuan penelitian. Setiap pohon yang kekeringan, lalu suara
sequence terdapat beberapa scene, narasi yang diperdengarkan adalah
dan tiap scene terdapat pembahasan, suara hati dari Jack McCall, Jack
yaitu: sinematografi, plot, dan memberitahu tentang kutukan yang
tokoh/karakter. Tinjauan Film A diterima oleh dirinya.
Thousand Words dengan Estetika The

Gambar 1
Jack memberitahu masalahnya

1. “Ini adal, dapat dilihat pada ah suara hatiku, yang ada dalam
pikiranku.”
2. “Aku ingin bicara padamu, tapi aku tidak bisa.”
3. “Karena kalau aku bicara satu kalimat saja dengan keras.”
4. “Aku akan mati.”

a. Sinematografi yang ditampilkan menampilkan dari kaki jack hingga


adalah pengambilan kamera yang bagian tubuh Jack secara Long
awalnya menyorot kehidupan Jack Shot agar keindahan dari alam
yang sudah hancur, terbukti dari sekitar terlihat oleh penonton, dan
perabotan rumah yang berserakan. pohon yang kering tersebut terlihat
Lalu meggunakan teknik Panning hingga bagian atas yang hanya
(mengambil gambar bergerak menyisakan beberapa helai daun
secara horizontal) bertujuan untuk saja.
menampilkan perabotan rumah dan
foto keluarga Jack yang b. Plot cerita diawal film yang hanya
berserakan. Dilanjutkan dengan beberapa detik ini (atau bisa disebut
Tilting (mengambil gambar scene pertama) adalah bagian
bergerak secara vertikal) dan Long cerita pada pertengahan film yang
Shot (mengambil gambar secara nanti akan dilanjutkan sampai
keseluruhan, gambar diambil dari ending. Disini menceritakan
jarak jauh, seluruh objek terkena seorang Jack sudah pasrah karena
hingga latar belakang objek) yang daun yang terdapat pada pohon
dimulai setelah Panning lalu menuju tersebut hampir habis, dimana jika
halaman rumah secara Tilting yang daun tersebut habis Jack akan mati,

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 29


agar daun tersebut tidak wajah Jack terlihat panik dan pucat,
berguguran syaratnya Jack tidak seolah Jack ingin bebas dari
boleh mengucapkan satu kata pun, kutukan yang menimpanya. Seperti
setiap satu kata yang dikeluarkan ada rasa penyesalan dan rasa
maka satu daun akan gugur. Hal ini khawatir pada sosok Jack pada
bertujuan agar penonton paham scene ini. Pengalaman estetis yang
dengan isi cerita yang akan dimulai bisa penonton rasakan adalah
setelah scene pertama ini, dan nilai bagaimana jika hidup ditentukan
estetis disini membuat cita rasa dengan beberapa kata yang akan
penonton ingin mengetahui apa kita ucapakan.
yang meyebabkan Jack seperti itu,
dan mengapa pohon itu ada. 2. Sequence 1 – Scene 2
Scene yang menarik adalah
c. Tokoh karakter yang ada pada ketika Jack McCall ingin membeli
scene pertama ini adalah Jack kopi di Starbucks, melihat antrian
McCall yaitu pemeran utama dalam yang begitu panjang Jack berpura-
film ini. Terlihat saat kamera pura mendapatkan kabar dari pihak
melakukan over shoulder rumah bersalin bahwa istrinya akan
(mengambil gambar bergerak dari melahirkan. Dan orang sekitar pun
sisi pundak bagian belakang mengijinkan Jack untuk mendahului
karakter) dimana saat narasi (suara antrian kopi tersebut.
hati Jack) “Aku akan mati.” Mimik

Gambar 2
Jack berusaha menyelak antrian di starbucks

1. “Permisi, Boleh aku menyela antrian...”


2. Tanpa Dialog
3. “Halo?”
4. “Apa? Dia di ruang bersalin?”
5. “Katakan Padanya untuk berhenti mengejan!”
6. “Dengar aku tidak mungkin melewatkan kelahiran anak pertamaku!”
7. “Aku hanya keluar untuk membeli kopi.”
8. “Silahkan duluan. Calon ayah mau lewat!”
9. “Terima kasih, ini gratis? Terima kasih banyak!”

a. Sinematografi yang ditampilkan pintu masuk, disitu Jack McCall


cukup sederhana, kamera masuk ke dalam dengan
mengambil gambar dari dalam memandangi layar handphone.
Starbucks yang disorotkan pada Bersamaan saat Jack mengangkat

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 30


kepalanya, kamera bergerak b. Plot dari scene ini bercerita
secara Panning ke arah kiri dan tentang Jack sebeleum
memperlihatkan suasana isi terjadinya scene pertama, plot
Starbucks dengan antrian kasir disini bagian dari pengenalan
yang panjang. Lalu kamera men- siapa itu Jack dan seperti apa
Follow (mengambil gambar gerak sifatnya. Jack ingin menyela
dengan mengikuti tokoh yang ada antrian bukan karena terburu-
di frame) Jack yang menghampiri buru tetapi karena malas
seorang wanita tua. Disini menunggu, kemudian Jack
menunjukan estetika dalam arti menggunakan taktik licik agar
yang luas, seperti yang dikatakan cepat mendapatkan kopi lalu
The Liang Gie, keindahan dalam pergi. Terbukti di scene
arti luas meliputi keindahan seni, berikutnya Jack menghadiri
keindahan alam, keindahan wawancara khusus dengan
intelektual, dan keindahan moral. mengeluarkan banyak jawaban
Yang diambil dari scene ini adalah dari mulutnya yang terburu-buru
keindahan intelektual, yaitu sampai lawan bicaranya tidak
menyerap pengalaman estetis sempat mengucapkan
yang berguna bagi hidup pertanyaan lain. Pengalaman
masyarakat. Sineas ingin estetisnya, penonton sadar
menunjukan kepada penonton bahwa ini adalah flashback
bahwa etika dalam mengantri sebelum kutukan Jack diterima,
adalah dapat belajar bersabar dan flashback tersebut cukup
menunggu giliran tiba, detail untuk menceritakan
bersosialisasi dengan masyarakat secara perlahan sampai titik
yang ikut mengantri, kepedulian klimaks cerita dimulai.
kepada seseorang yang
membutuhkan.
Gambar 3
Wawancara Jack terburu-buru

“Hei, Dok. Kurasa kita baru saja kehabisan waktu.”

c. Banyak karakter yang mulai bicara, terburu-buru, dan


terlibat dalam cerita, dan meremehkan orang lain. Terlihat
banyak juga karakter yang akan pada gambar 5.3 nomor 1, Jack
mengubah pemeran utama. mencoba menyelak antrian
Sosok karakter Jack saat ini pada seorang wanita tua, tapi
adalah seorang yang banyak ternyata wania tua itu menolak

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 31


bahkan mengancam Jack jika sesuatu yang kosong tanpa makna.
menyelak akan membunuhnya Berikut adalah pengertiannya :
sampai tiga kali. Pengalaman 1) Kesatuan (Unity), pada film A
estetis yang bisa penonton Thousand Words terdapat sebuah
serap adalah menyelak antrian susunan keindahan pada setiap
perbuatan tidak baik, jika dilihat scene yang ditangkap oleh
dari pengalaman estetis sisi lain kamera, dan pengambilan
sebetulnya adalah seorang gambar ini ditempatkan pada
wanita tua tersebut menjaga sinematografi film tersebut,
hak dirinya karena berada pada sehingga tanpa disadari penonton
hal yang sudah menjadi ikut merasakan apa yang terjadi
gilirannya. Lalu terdapat dalam film seperti rasa simpati
keindahan moral yang sudah atau antipati. Pengaruh film yang
dijelaskan pada pembahasan sangat besar tersebut biasanya
sinematografi scene ini, terlihat akan berlangsung sampai waktu
sesosok pria tua berkacamata yang cukup lama, dan biasanya
memberikan jalan kepada Jack anak-anak dan pemuda yang
agar mendapat pelayanan relatif lebih mudah terpengaruh.
terlebih dahulu. Pria ini Mereka akan menirukan gaya
membuat orang-orang yang atau tingkah laku tokoh yang ada
mengantri ikut memberikan didalam film.
jalan kepada Jack, dengan 2) Kerumitan (complexity),
kalimat “Silahkan duluan, Calon merasakan sebuah keindahan
ayah mau lewat!” membuat film bukanlah hal yang dapat
seluruh ruangan Starbucks mudah dirasakan, karena
memberi ucapan kepada semakin rumit sebuah film maka
“Selamat” kepada Jack. Disini semakin banyak nilai estetis yang
penonton dapat melihat terdapat pada film. Hal ini
keindahan moral dari sesosok bertujuan agar penonton bisa
pria tua tersebut. mencari atau menyadari saat
merasakan keindahan pada film
B. Pembahasan yang sedang diputar. Penonton
Pada scene-scene yang sudah akan dibuat bingung oleh cerita
ditampilkan pada temuan sebelumnya, pada awal film sampai akhirnya
penulis menjelaskan adanya nilai penonton merasakan titik klimaks
estetis pada film A Thousand Words dari film yang sedang diputar.
dari segi sinematografi, plot, dan tokoh 3) Kesungguhan (Intensity), dalam
yang mengacu pada sifat baik estetika sebuah film terdapat pesan yang
menurut The Liang Gie, yaitu Kesatuan disampaikan oleh sutradara
(Unity), Kerumitan (complexity), dan kepada penonton, hal itu yang
Kesungguhan (Intensity). Dimana membuat film menjadi sarana
ketika sebuah film diputar akan ada komunikasi massa. Apabila
beberapa scene yang jika diperhatikan penonton sudah tahu maksud
lebih teliti akan ada keindahan yang pesan yang disampaikan, maka
bisa penonton rasakan saat menonton penonton biasanya mengeluarkan
film tersebut, seperti penjelasan dalam apresiasi seperti menangis dan
sifat baik estetika yaitu Kesungguhan tertawa.
(Intensity), suatu karya estetis yang
baik harus memiliki kualitas tertentu Film A Thousand Words yang
yang menonjol dan bukan sekedar telah mendapatkan rating buruk dari
beberapa situs seperti IMDb dan Rotten

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 32


Tomatoes sampai dinominasikan film 2. Rating yang buruk pada film
terburuk pada acara Golden Raspberry bukanlah lagi sebagai acuan
hingga membuat mainset masyarakat bahwa film itu benar-benar
terhadap film ini adalah benar-benar buruk. Estetika pada film A
film yang buruk. Dan semua itu sudah Thousand Words ini bisa
dijelaskan bahwa disetiap scene pada menjadi nilai tambah
film A Thousand Words ada beberapa dikalangan masyarakat
keindahan yang seharusnya penonton karena terdapat keindahan-
rasakan, saat menonton sebuah film keindahan yang tidak
sebagian masyarakat pada dasarnya penonton sadari pada film
akan melihat film dari segi cerita, tapi bisa penonton rasakan.
aktor/aktris yang bermain, dan pesan
pada film yang ditayangkan. Seperti B. Saran
yang sudah dijelaskan bahwa film A Dengan adannya penelitian ini
Thousand Words ini banyak diharapkan para pembaca dapat
mengandung estetika, ketika menonton mengetahui dan memahami nilai
pertama kali yang masyarakat lihat estetika dalam film, sehingga para
adalah pesan untuk berbicaralah pembaca dan penikmat film dapat
seperlunya dan “hargai seseorang yang memberikan apresiasi kepada sineas
ada disekitarmu, karena suatu saat dan melihat suatu karya film dari segi
engkau akan butuh mereka.”. Itu bisa yang berbeda. Saran-saran yang bisa
dilihat karena seperti yang dikatakan penulis berikan untuk dijadikan bahan
Claudia Puig seorang kritikus film masukan, sebagai berikut :
disitus Rotten Tomatoes menegaskan 1. Saran untuk penikmat film
pesan pada film ini sangat dangkal. diharapkan tidak terpacu pada
Padahal jika ditinjau menggunakan sebuah rating di situs-situs
estetika, keindahan-keindahan film tertentu, karena belum tentu film
tersebut akan terlihat dan bisa kita dengan rating yang rendah
rasakan seni yang dibuat oleh sineas. menggambarkan bahwa film itu
tidak layak untuk ditonton.
Memang film A Thousand Words
KESIMPULAN DAN SARAN ini sudah tidak bisa dinikmati di
A. Kesimpulan bioskop, tapi masih bisa diputar di
Dalam penelitian yang berjudul media digital seperti, DVD,
“Tinjauan Estetika Dalam Film A Smartphone, Komputer, bahkan
Thousand Words Karya Brian Robbins” sekarang dapat diunduh di
terdapat beberapa kesimpulan yang Internet.
dapat disimpulkan oleh penulis, antara 2. Penelitian ini, meskipun jauh dari
lain: kata sempurna diharapkan bisa
1. Film A Thousand Words adalah menyumbangkan sebuah sudut
termasuk film drama keluarga pandang lain bagi masyarakat
karena sebagian besar dari agar mempertimbangkan sebuah
ceritanya adalah tentang rating pada film.
kehidupan dan banyak nilai-nilai
estetis yang dapat masyarakat DAFTAR PUSTAKA
rasakan pada film A Thousand
Words. Biasanya sineas juga Ardianto, Elvinaro, 2007. Komunikasi
menyisipkan sebuah pesan pada Massa. Bandung: Simbiosa
dalam cerita yang tidak bisa Rekatama Media
dilihat hanya dengan menikmati Ardianto, Elvinaro dan Komala
cerita film saja. Erdinaya Lukiati. 2005.

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 33


Komunikasi Massa Suatu Metode, dan terapan di dalam
Pengantar. Bandung : PT Media Massa. Jakarta:Kecana
Remaja Rosdakarya Offset Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Kuatitatif, Kualitatif dan R&D.
Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Bandung:Alfabeta
Grafindo Persada. Tim Penyusun Kamus Pusat
Denis,Mcquail, 1987. Mass Pembinaan dan Pengembangan
Communication Theory (Teori Bahasa, 1990, Kamus Besar
Komunikasi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Massa)Jakarta:Erlangga. Balai Pustaka
Denis,Mcquail, 2007. Teori Komunikasi Zettl, Herbert. 2012. Eleventh Edition:
Massa. Jakarta:Rajawali Pers. Television Production
Denesi, Macel, 2010. Pengantar Handbook.California:
Memahami Semiotika Media, Wadsworth.
Cetakan Pertama, Yogyakarta,
Jalasutra
Gie, The Liang, 1976, Garis Besar
Estetik (Filsafat Keindahan),
Pusat Belajar Ilmu. Berguna
Yogyakarta
Himawan, Pratista, 2008. Memahami
Film. Yogyakarta : Homerian
Pustaka
Herdiyansyah, Haris, 2010. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Salemba Humanika
Seto, Indiwan. 2011. Semiotika
Komunikasi. Jakarta: MItra
Wacana Media
J.Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto,
2006. Sosiologi; Teks
Pengantar dan Terapan,
Cetakan ke-2,
Jakarta:Kencana
Lexy J. Moleong, 2001. Metodologi
Penelitian Kualitatif, Cet xiv.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Morrisan, M.A.2010, Teori Komunikasi
Massa. Bogor : Ghalia
Indonesia
Sobur, Alex. 2003. Semiotika
Komunikasi, cetakan pertama.
Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Sobur, Alex. 2004. Semiotika
Komunikasi, cetkan kedua.
Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya
Severin, W.J dan J.W Tankard. 2007.
Teori Komunikasi: Sejarah,

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 34


STUDI FENOMENOLOGI “GAYA BAHASA” SISWA SMK PASAR MINGGU
DI MEDIA SOSIAL “PATH”

Novida Irawan1
1Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi Indonesia, Jakarta
Email: irawan.novida@stikomprosia.ac.id

Abstrak
Internet merupakan jaringan besar di seluruh dunia yang saling berhubungan
yang memungkinkan transfer elektronik. Melalui new media ini, manusia yang tersebar
di seluruh dunia dapat berinteraksi satu sama lainnya. Ketika komunikasi tidak
memungkinkan untuk bertatap muka, internet hadir sebagai interaktif media. Berkat
teknologi ini, menjadikan proses komunikasi sebagai media perantara antar manusia.
Melalui perkembangannya, internet dapat dijangkau melalui gadget, seperti tablet
maupun smartphone yang dapat mudah dibawa dan digunakan kapan pun dan di
mana pun. Dalam gadget pun terdapat berbagai aplikasi, khususnya dalam penelitian
ini , yakni mengenai sosial media Path. Penggunaan media sosial bukanlah hal baru
pada remaja. Remaja biasanya memiliki satu akun media sosial. Lebih banyak fitur dan
konten yang disajikan di media sosial untuk menarik remaja. Namun, penggunaan
media sosial yang tidak baik dapat mengganggu tata bahasa salah satu contoh bahasa
baru yang muncul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif data yang dikumpulkan melalui observasi di SMK Pasar Minggu. Dengan
melakukan wawancara mendalam dengan sumber yang terkait dengan penelitian ini.
Hasil penelitian tentang fenomena penggunaan media sosial yang mempengaruhi tata
bahasa yang baik dan bahasa yang benar dalam etika.

Kata Kunci: Fenomena Perubahan Bahasa Dalam Penggunaan Media Sosial Path

Abstract
The Internet is a large network of interconnected worlds that enables electronic
transfers. Through this new media, people scattered throughout the world can interact
with each other. When communication does not allow face to face, the Internet is
present as interactive media. Thanks to this technology, making the communication
process an intermediary medium between humans. Through its development, the
Internet can be reached through gadgets, such as tablets or smartphones that can be
easily carried and used anytime and anywhere. In any gadget there are various
applications, especially in this research, namely on social media Path. The use of
social media is not new to adolescents. Teenagers usually have one social media
account. More features and content presented on social media to attract teenagers.
However, the use of social media that is not good can disrupt the grammar of an
example of a new language that emerges. The method of writing qualitative descriptive
analysis of data collected through observation at the Pasar Minggu Vocational School.
By conducting in-depth interviews with sources related to this study. The data obtained
is the answer to identifying the problem above, the authors note carefully and seek as
much information as possible which will be discussed in the discussion. The results of
research on the phenomenon of the use of social media that affect good grammar and
the correct language in ethics.

Keywords: Phenomenon of Language Change in the Use of Social Media Path

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 35


PENDAHULUAN
Media sosial adalah sebuah - Siba: yang arti sebenarnya adalah
media online yang sedang trend, “Habis” hanya saja katanya yang di
khususnya untuk para remaja mulai dari balik penulisannya
berbagi kegiatan keseharian hingga - Cius ? Mi apah? : yang arti
mencurahkan isi hati, Jejaring sosial dan sebenarnya adalah “Serius ? Demi
Wiki merupakan bentuk media sosial apa ?” penggunaan kata ini agar
yang paling umum digunakan oleh lebih terlihat imut dan lucu
masyarakat di seluruh dunia. - Gajebo: yang arti sebenarnya adalah
MenurutKaplan dan Haenlein me “Gak Jelas” Contohnya “Gajebo lu”
ndefinisikan media sosial sebagai - Woles: yang arti sebenanya adalah
"sebuah kelompok aplikasi berbasis “Slow” hanya katanya di balik
internet yang membangun di atas dasar menjadi “Wols” yang artinya santai
ideologi dan teknologi Web 2.0, dan saja
yang memungkinkan penciptaan dan - Unyu: yang arti sebenarnya “Imut
pertukaran user-generated content”. Menggemaskan” hanya saja dibuat
Media sosial merupakan lebih imut
kenyataan publik yang memudahkan - PHP: yang arti sebenarnya “Pemberi
pengguna untuk interaktif antar user. Harapan Palsu” hanya saja di
Banyaknya manfaat dan kemudahan singkat
yang ditawarkan menyebabkan - Baper: yang arti sebenarnya “Bawa
pengguna media sosial semakin marak Perasaan”
dan beragam. Dengan bermunculannya - Kepo: singkatan kata dari “Knowing
media-media sosial banyak Every Particular Object”. Biasanya di
mempengaruhi cara berfikir dan pakai kepada orang yang ingin tahu
kebudayaan di kalangan remaja. secara detail.
Kebanyakan remaja saat ini lebih David Crystal dalam bukunya
banyak menghabiskan waktunya di Texting: The Gr8 Db8, mencoba
media sosialnya ketimbang menjawab kenapa orang gemar
menghabiskan waktu berinteraksi mengirim pesan pendek dengan
dengan orang lain di dunia nyata. cara menyingkat-nyingkat tulisan.
Hasilnya banyak kata-kata baru yang Menurutnya, orang suka menulis
bermunculan yang tidak ada di Kamus demikian karena menganggapnya
Besar Bahasa Indonesia yang sedikit sebagai sebuah permainan
demi sedikit merubah kebudayaan kreativitas. Ia juga mengatakan
Bahasa Indonesia. bahwa penggunaan singkatan bukan
Remaja mulai peka dengan kata- hanya ada sejak zaman telepon
kata yang memiliki makna ganda. genggam ataupun jejaring sosial.
Mereka menyukai penggunaan Dalam surat resmi pun dari dulu
metafora, ironi, dan bermain dengan sudah ada inisial ”A.S.A.P”
kata-kata untuk mengekspresikan (sesegera mungkin), ”R.S.V.P”
pendapat, bahkan perasaan mereka. (mohon jawaban), atau ”cc”
Terkadang mereka menciptakan (tembusan).
ungkapan-ungkapan baru yang sifatnya Remaja-remaja saat ini pada
tidak baku. Bahasa seperti inilah yang umunya mengenal media sosial
kemudian banyak dikenal dengan istilah seperti Path namun ada juga
“Bahasa Gaul”. beberapa remaja yang tidak
Beberapa bahasa gaul dari mengenal media sosial. Kebanyakan
yang muncul di media sosial seperti : remaja yang mengenal media sosial
lebih banyak menggunakan bahasa-

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 36


bahasa gaul di kehidupan sehari- yang berhubungan studi mengenai
hari. Sedangkan remaja yang tidak bahasa keseharian.
mengenal media sosial cenderung Informan dalam penelitian
lebih banyak menggunakan Bahasa adalah orang atau pelaku yang benar-
Indonesia yang baik dan benar. benar berada dalam masalah penelitan
Dari data statistik pada tabel ini, serta terlibat langsung dengan
dapat dilihat pengguna media sosial masalah penelitian. Dengan
Path di Indonesia dari tahun 2013 menggunakan metode penelitian
dan terus meningkat tiap tahun. kualitatif, maka harus mewawancarai 3
informan kunci yaitu Oki Pribadi, Cintami
Claudia Siswa SMK Pasar Minggu yang
Perkembangan Pengguna Jejaring aktif menggunakan media sosial Path
Sosial Path di Indonesia dan juga Sri Iriani sebagai wali kelas.
Tahun Jumlah Teknik pengumpulan data
Pengguna (Juta) merupakan teknik yang paling strategis
2013 0,70 dalam penelitian ini karena tujuan utama
2014 4,2 dalam penelitian ini adalah
2015 5,16 mendapatkan data. Teknik
Sumber : Diolah dari Kominfo.go.id pengumpulan data dalam penelitian ini
(2016) disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Untuk mendapatkan data dan
Menyimpulkan dari beberapa kelengkapan informasi yang sesuai
penjelasan latar belakang yang dengan tujuan penelitian maka berikut
diuraikan sebelumnya, maka adalah teknik pengumpulan data :
permasalahan yang ingin diteliti adalah: 1. Teknik Wawancara (Interview)
Menganalisis studi fenomenologi “gaya Wawancara adalah percakapan
bahasa” siswa smk pasar minggu di dengan maksud tertentu untuk
media sosial “path” mendapatkan informasi data.
Percakapan dilakukan oleh dua pihak,
pewawancara (interviewer) yang
METODE PENELITIAN mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
terwawancara yang memberikan
Metode Penelitian Kualitatif jawaban atau respon terhadap
mengkaji perspektif partisipan dengan pertanyaan tersebut. Teknik ini
strategi-strategi yang bersifat interaktif dilakukan untuk mengetahui skema
dan fleksibel. Penelitian kualitatif penggunaan bahasa yang baik dan
ditujukan untuk memahami fenomena- benar di kalangan remaja.
fenomena sosial dari sudut pandang
partisipan. Dengan demikian arti 2. Teknik Dokumentasi
atau pengertian penelitian Teknik dokumentasi merupakan
kualitatif tersebut adalah penelitian yang catatan peristiwa yang sudah lalu.
digunakan untuk meneliti pada kondisi Dokumen bisa berbentuk tulisan
objek alamiah dimana peneliti maupun gambar. Dalam penyusunan
merupakan instrumen kunci Sugiyono. karya ilmiah ini, memanfaatkan sumber
Dalam hal ini peneliti data dokumentasi dari media sosial
memfokuskan pada penerapan terdahulunya.
penggunaan media sosial yang 3. Studi Perpustakaan
seharusnya agar gaya bahasa remaja Studi Kepustakaan dilakukan
bisa kembali ke bahasa Indonesia yang untuk membantu mendapatkan data
baik dan benar. Dengan analisis wacana yang sifatnya sekunder. Memperoleh
data dari buku-buku yang berhubungan

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 37


dengan topik yang dibahas guna untuk Penyajian data merupakan salah
menambah data dalam penyusunan satu dari teknik analisis data kualitatif.
Penelitian. Untuk data premier Penyajian data adalah kegiatan ketika
mendapatkan langsung dari informan sekumpulan informasi disusun,
berupa data yang bersifat internal untuk sehingga memberi kemungkinan akan
mendapatkan data yang sesuai dengan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk
objek penelitian. penyajian data kualitatif berupa teks
Pada jenis penelitian kualitatif ini, naratif (berbentuk catatan lapangan),
pengolahan data tidak harus dilakukan matriks, grafik, jaringan dan bagan.
setelah data terkumpul atau pengolahan 3. Penarikan Kesimpulan
data selesai. Dalam hal ini, data Penarikan kesimpulan
sementara yang terkumpulkan, data merupakan salah satu dari teknik
yang sudah ada dapat diolah dan analisis data kualitatif. Penarikan
dilakukan analisis data secara kesimpulan adalah hasil analisis yang
bersamaan. Pada saat analisis data, dapat digunakan untuk mengambil
dapat kembali lagi ke lapangan untuk tindakan. Prinsip pokok teknik analisis
mencari tambahan data yang dianggap data kualitatif ialah mengolah dan
perlu dan mengolahnya kembali. menganalisis data-data yang terkumpul
Teknik pengolahan data yang menjadi data yang sistematik, teratur,
dilakukan ialah dengan membuat draft terstruktur dan mempunyai makna.
wawancara yang sesuai dengan teori
yang akan menjadi bahan untuk
mendapatkan keabsahan data yang HASIL PENELITIAN DAN
akurat. PEMBAHASAN
Analisis data adalah proses Dari hasil penelitian yang telah
memilah data yang penting dan tidak dilakukan, maka dilakukan pengolahan
dari data yang diperoleh dari hasil data yang bersumber dari observasi
wawancara, catatan dilapangan, dan maupun wawancara mendalam yang
dokumentasi, dengan cara memisahkan akan sajikan dalam penelitian ini. Untuk
datanya ke dalam kategori, menyusun memberikan kemudahan dalam
ke dalam pola, dan membuat membaca penelitian ini serta
kesimpulan agar mudah di pahami oleh mempelajarinya, maka pada bab
diri sendiri dan orang lain. pembahasan ini penulis akan menjawab
Menurut Miles dan Huberman pertanyaan yang telah di rumuskan
(1992:16), terdapat tiga teknik analisisi dalam rumusan masalah sebelumnya.
data kualitatif yaitu reduksi data, A. Penggunaan Media Sosial Path
penyajian data dan penarikan Oleh Siswa
kesimpulan. Proses ini berlangsung Hasil Wawancara dengan narasumber
terus-menerus selama penelitian sebagai berikut:
berlangsung, bahkan sebelum data Menurut Oki Pribadi Selaku Siswa
benar-benar terkumpul. kelas 12 di SMK Pasar Minggu yang
1. Reduksi Data aktif menggunakan media sosial Path.
Reduksi data merupakan salah Seberapa sering menggunakan media
satu dari teknik analisis data kualitatif. sosial Path ?
Reduksi data adalah bentuk analisis “Intensitas penggunaan path
yang menajamkan, menggolongkan, setiap hari saya selalu membuka media
mengarahkan, membuang yang tidak sosial path. Apalagi dengan adanya wifi
perlu dan mengorganisasi data dirumah dan disekolah jadi lebih mudah
sedemikian rupa sehingga kesimpulan untuk mengakses media sosial path”
akhir dapat diambil.
2. Penyajian Data

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 38


Dapat disimpulkan bahwa Selanjutnya wawancara
intensitas penggunaan media sosial dilanjutkan dengan siswi Cintami,
path setiap hari terutama dengan Seberapa sering menggunakan media
adanya akses wifi dirumah atau di sosial Path ?
sekolah. “Setiap hari pasti mengakses
Kemudian lebih lanjut bertanya media sosial path. Kalo gak buka media
kepada Oki Pribadi Seberapa lama sosial path rasanya ada yang kurang
penggunaan path setiap harinya? gitu”
“Untuk penggunaan perharinya Penggunaan media sosial path
kira-kira sekitar 5 jam karena di sekolah sudah seperti candu bagi penggunanya.
pun saat jam istirahat saya membuka Apabila dalam satu hari tidak
media sosial path” mengakses media sosial seperti ada
Penggunaan media sosial path yang aneh.
disekolah pun jadi meningkat karena
mereka biasa mengakses juga pada Kemudian lebih lanjut bertanya
jam-jam istirahat. kepada Cintami, Seberapa lama
Kemudian menanyakan penggunaan path setiap harinya ?
biasanya berinteraksi dengan siapa saja “Kalo setiap harinya kurang lebih
di Path ? sekitar 6 jam. Soalnya kalo malem dan
“Ya biasanya interaksinya gak ada kegiatan apa-apa aku biasanya
dengan teman dekat, teman sekolah, buka path. Entah cuma liat-liat foto-foto
teman rumah, teman lama dan teman atau hanya sekedar
terkadang juga teman dari teman, saya menghabiskan waktu saja.”
memang mencari teman baru di path” Disimpulkan waktu senggangnya
Interaksinya pun bisa dengan pun di habis untuk membuka sosial
siapa saja bahkan dari teman yang baru media path.
dikenal melalui sosial media sekalipun. Kemudian menanyakan
Kemudian menanyakan kembali biasanya berinteraksi dengan siapa saja
Hal apa saja yang biasanya dibagikan di di Path ?
media sosial path ? “Ya paling ke teman dekat,
“Biasanya sih lebih ke curhatan teman rumah, teman sekolah, kadang
dan opini mengenai sesuatu hal atau ada juga orang lain yang mengajak
foto-foto selfie dan lokasinya lagi disuatu untuk berteman. Cuma aku pilih-pilih
tempat.” juga buat terima pertemanannya
Penggunaan media sosial path Kemudian menanyakan kembali
lebih cenderung mencari hiburan untuk Hal apa saja yang biasanya dibagikan di
mengurangi kepenatan. media sosial path ?
Dan peneliti menanyakan “Kalo aku lebih banyak ke foto
kembali pernahkah melihat kata-kata selfie soalnya kalo lagi bete biasanya
atau tulisan baru yang muncul dari path aku foto selfie. Kadang juga ada kata-
? kata yang kayaknya menggambarkan
“Aku tau kata-kata baru kayak perasaan aku jadi aku bagikan juga di
baper itu dari path. Awalnya aku liat path.”
teman share tulisan baper lalu aku tanya Kebanyakan pengguna media
baper itu apa ternyata itu singkatan sosial di kalangan remaja lebih kepada
bawa perasaan” mencari hiburan untuk mengurangi
Munculnya bahasa gaul yang stress.
baru juga bisa melalui media sosial path Selanjutnya menanyakan
dari satu orang kemudian membagikan kembali pernahkah melihat kata-kata
ke teman-teman media sosialnya baru yang muncul dari path ?
melalui path.

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 39


“Pernah kayak singkatan- Selanjutnya bertanya kepada Sri
singkatan baper itu aku taunya dari Iriani mengenai Dampak positif dan
media sosial path terus baru aku liat di negatif media sosial path
TV” “Dampak negatif dari siswa yang
menggunakan path terhadap gaya
B. Dampak Positif Dan Negatif bahasanya jadi terbiasa pakai bahasa
Dalam setiap penggunaan media gaul, bahasa Indonesia yang baik dan
sosial pasti akan ada dampak positif dan benarnya jadi jarang di pakai.”
negatif yang muncul. Demikian juga
yang terjadi pada siswa-siswa pada C. Pengaruh Media Sosial Path
SMK pasar minggu. Berikut ini adalah Terhadap Gaya Bahasa
hasil penelitian yang diperoleh melalui Fokus dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam kepada para pengaruh path terhadap gaya bahasa.
informan mengenai dampak positif dan Jika benar perubahan gaya bahasa
negatif dalam penggunaan media sosial salah satu faktor pendukungnya adalah
path terhadap gaya bahasa. media sosial maka perlu waspadai juga
Berikut ini adalah jawaban para media sosial agar penggunaan bahasa
informan ketika ditanyakan, dampak Indonesia yang baik dan benar tetap
positif dan negatif yang muncul. terjaga.
Jawaban yang diutarakan oleh Siswa Berikut ini adalah Pengaruh media
Oki Pribadi adalah sebagai berikut : sosial path terhadap gaya bahasa bagi
“Jika untuk dampak positifnya kita responden yang merupakan salah satu
jadi lebih akrab kalo pakai bahasa- siswa kelas 12 di SMK Pasar Minggu.
bahasa gaul. Selain itu kita jadi lebih Informan yang pertama adalah Oki
unik kalo pake bahasa-bahasa gaul. Pribadi, Oki berpendapat penggunaan
Untuk dampak negatifnya terkadang tata bahasa di sosial media path bagi
pada saat berbicara dengan orang tua dirinya adalah sebagai berikut :
saya jadi lupa pakai bahasa gaul juga.” “Untuk penggunaan tata bahasanya
Pengguna media sosial terkena dampak sendiri di path aku pakai bahasa sehari-
negatif dari media sosial path sehingga hari. Tidak yang terlalu formal karena
terkadang lupa saat berbicara dengan teman-teman di path ku juga teman-
orang yang lebih tua menggunakan teman sebaya. Kalo bahasa sehari-hari
bahasa gaul juga. kayaknya lebih akrab”
Disini terlihat bahasanya sendiri pun
Selanjutnya bertanya kepada siswi bukan bahasa Indonesia yang baik dan
Cintami mengenai dampak positif dan benar karena di media sosial sendiri
negatif penggunaan media sosial path bebas menggunakan bahasa apapun.
terhadap gaya bahasa. Kemudian bertanya kembali Dengan
“Dampak positif lebih asik rasanya menggunakan path apakah
kalo pakai bahasa gaul pada teman mempengaruhi gaya bahasa yang di
sebaya terlihat akrab. Kalau untuk pakai sehari-hari ?
dampak negatifnya terbiasa pakai “Yang aku rasain sih setiap ada
bahasa gaul jadi jarang pakai bahasa kata-kata baru di path secara tidak
Indonesia yang baik dan benar.” sadar aku jadi ikut-ikutan pakai kata-
Ketika menggunakan bahasa-bahasa kata itu.”
dari media sosial cintami jadi lebih akrab Secara tidak sadar pengguna media
dengan teman sebayanya tetapi karena sosial path jika melihat kata-kata baru
terlalu sering menggunakan bahasa yang menjadi trend di media sosial
gaul, bahasa Indonesia yang baik dan mereka jadi terbawa oleh gaya bahasa
benar nya jadi jarang di pakai. yang ada di media sosial.

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 40


Selanjutnya bertanya pada informan PEMBAHASAN
kedua Cintami, penggunaan tata bahasa Berdasarkan hasil wawancara
di sosial media path bagi dirinya adalah mengenai intensitas penggunaan media
sebagai berikut : sosial path, responden merupakan
“Penggunaan bahasa yang di pakai penggunaa aktif medial sosial path. Hal
di path bahasa sehari-hari saja tapi tidak ini terbukti dari jawaban atas pertanyaan
alay seperti di facebook.” yang diajukan, yaitu responden
Kemudian bertanya kembali apakah menjawab sering menggunakan media
dengan menggunakan path sosial path, dan menghabiskan waktu 5-
mempengaruhi gaya bahasa yang di 6 jam perhari. Intensitas tersebut dapat
pakai sehari-hari ? dikatakan banyak menyita waktu luang,
“Untuk gaya bahasanya sendiri aku sehingga Path dapat digolongkan
di path sama kayak bahasa sehari-hari sebagai komunikasi massa yang
jadi tapi kalo ada kata-kata baru di Path berfungsi sebagai hiburan. Situasi ini
yang lagi trend pasti aku pakai juga di sejalan dengan Winardono yang
kehidupan sehari-hari.” mengatakan bahwa komunikasi masa
dapat berfungsi sebagai hiburan. Yaitu
Selanjutnya bertanya kepada media massa adalah sarana yang
informan ketiga Sri Iriani, Apakah banyak menyita waktu luang semua
dengan adanya path merubah gaya golongan usia, dengan difungsikannya
bahasa siswa kelas 12 di SMK Pasar sebagai alat hiburan dalam rumah
Minggu ? tangga. Sifat estetikanya dituangkan
“Sejauh ini yang aku liat anak-anak dalam bentuk lagu, lirik, bunyi, gambar,
gaya bahasanya masih sopan tapi dan bahasa, membawa orang pada
terkadang ada kata-kata yang saya tidak situasi menikmati hiburan seperti halnya
mengerti seperti baper, nayamul dan hiburan lain.
lain-lain. Jadi gaya bahasa anak-anak Hasil wawancara mengenai interaksi
pun sedikit demi sedikit pasti yang dilakukan pada Path, informan
terpengaruh” menjawab interaksi yang dilakukan yaitu
Banyak siswa yang menggunakan teman dekat, teman sekolah, teman
bahasa gaul dalam penggunaan media rumah, teman lama dan terkadang juga
sosial Path sehingga penggunaan gaya teman dari teman, di Path. Interaksi
bahasanya pun sedikit demi sedikit tersebut merupakan salah satu bentuk
terpengaruh akan tetapi mereka masih komunikasi yang berfungsi sebagai
tetap sopan dalam penggunaan tata integrasi. Yaitu menyediakan bagi
bahasanya. kelompok dan individu kesempatan
Berikutnya melanjutkan pertanyaan, untuk memperoleh berbagai pesan yang
Perlukah adanya edukasi terhadap mereka perlukan agar dapat saling
penggunaan media sosial path terhadap kenal dan mengerti (Widjaja, 2000).
gaya bahasa ? Seperti yang diketahui bahwa Path
“Perlu sekali karena seharusnya merupakan salah satu media sosial.
bahasa sehari-hari kita adalah bahasa Yaitu aplikasi jejaring sosial yang
Indonesia mau bagaimana pun bahasa mengizinkan user untuk dapat
yang baik itu adalah bahasa Indonesia terhubung dengan cara membuat
yang baik dan benar.” informasi pribadi sehingga dapat
Penggunaan media sosial memang terhubung dengan orang lain.
tidak dilarang akan tetapi harus di awasi Kemudian pada hasil wawancara
juga karena bahasa kita adalah bahasa tentang hal apa saja yang dibagikan
Indonesia yang menjadi ciri khas suatu pada social media Path, responden
bangsa. secara keseluruhan menjawab curhatan
dan opini mengenai sesuatu hal atau

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 41


foto-foto selfie dan lokasinya lagi disuatu komunikan. Disamping itu, Path
tempat. Hal yang dibagikan ini merupakan jejaring sosial yang menjadi
merupakan pesan yang sebenarnya wadah interaksi atau komunikasi
menjadi pengarah di dalam usaha mempunyai beberapa pengaruh atau
mencoba mengubah sikap dan tingkah efek yang dapat menyangkut
laku komunikan. Penyampaian pesan pengetahuan, mengubah sikap dan
dilakukan secara verbal yakni dengan menggerakkan perilaku kita diantaranya
menggunakan bahasa dan secara non- adalah Efek kognitif, Efek afektif, dan
verbal yakni dengan menggunakan alat, Efek behavioral. Oleh karena itu Path
isyarat, symbol,gambar atau warna merupakan salah satu media sosial,
untuk mendapatkan umpan balik pesan atau hal yang dibagikan dapat
(feedback) dari komunikan. (Marhaeni, bersifat bebas.
2009) Dampak positif dari penggunaan
Berdasarkan hasil wawancara media sosial terhadap gaya bahasa
mengenai hal atau kata-kata baru yang pada siswa kelas 12 di SMK Pasar
muncul di Path, responden menjawab Minggu :
menemukan kata-kata baru seperti a. Menggunakan bahasa gaul
“baper”. Sebagai salah satu media membuat akrab dengan sebaya
sosial, pesan atau hal yang dibagikan pada saat berkomunikasi
dapat bersifat bebas. Sehingga b. Lebih menarik ketika
pengguna path cenderung berkomunikasi dengan teman
menggunakan istilah-istilah baru yang menggunakan bahasa gaul.
merupakan hasil ide atau gagasan yang
kemudian menjadi trend atau contoh. Dampak negatif dari penggunaan
Karena pesan yang di sampaikan tidak media sosial path terhadap gaya
hanya untuk satu orang saja namun bisa bahasa pada siswa kelas 12 di SMK
ke berbagai banyak orang. Pasar Minggu :
Dari informasi responden yang a. Bahasa Indonesia yang baik dan
peroleh, penggunaan media sosial oleh benar untuk berkomunikasi jadi
siswa kelas 12 di SMK Pasar Minggu jarang terpakai.
menggunakan media sosial path untuk b. Bisa terjadi salah komunikasi
berinteraksi dengan teman sekolah pada saat berkomunikasi dengan
maupun teman lama. Bahasa yang orang yang tidak menggunakan
dipakai di media sosial sendiri sosial media.
menggunakan gaya bahasa sehari-hari.
Media sosial mendorong perubahan KESIMPULAN DAN SARAN
gaya bahasa pada siswa kelas 12 di
SMK Pasar Minggu secara tidak sadar. A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian Berdasarkan hasil penelitian
tersebut diatas, sudah jelas bahwa yang telah dilakukan terhadap siswa
bagaimana Path mempengaruhi gaya kelas 12 di SMK Pasar Minggu penulis
bahasa pada siswa, bahwa Path menarik kesimpulan :
merupakan jenis komunikasi masa yang 1. Intensitas penggunaan path pada
berfungsi hiburan, selain itu Path juga siswa kelas 12 di SMK Pasar
memiliki fungsi integrasi. Hal lain yang Minggu cukup mempengaruhi
menjadikan Path memiliki pengaruh munculnya bahasa gaul baru.
terhadap penggunaan gaya bahasa 2. Dampak positif penggunaan media
adalah bahwa hal yang dibagikan sosial path terhadap gaya bahasa
berupa pesan yang sebenarnya menjadi membuat anak-anak remaja lebih
pengarah di dalam usaha mencoba akrab ketika menggunakan
mengubah sikap dan tingkah laku bahasa gaul.

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 42


3. Dampak negatif penggunaan DAFTAR PUSTAKA
media sosial path terhadap gaya
bahasa membuat anak-anak Andreas Kaplan M, Michael Haenlein.
jarang menggunakan bahasa 2010. Users of the world, unite!
Indonesia yang baik dan benar. The challenges and opportunities
of Social Media. Paris, Prancis.
4. Untuk mengatasi dampak negatif Edmund Husserl. 1966. Cartesian
media sosial path, peran siswa Meditation,(The Hague Martinus
SMK Pasar minggu sangat di Nijhoff).
perlukan. Mengurangi intensitas Effendy, Uchjana Onong. 2004. Ilmu
penggunaan media sosial path Komunikasi Teori dan Praktek.
tetapi yang paling penting adalah PT. Remaja Rosdakarya,
kesadaran dari siswa itu sendiri Bandung.
dalam menggunakan media sosial Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi
path. Teori & Praktek Edisi Pertama.
Melihat hal seperti ini, yang Graha Ilmu, Yogyakarta.
harus dilakukan cara khusus yakni Gorys Keraf. 2008. Diksi dan Gaya
pembinaan kepada siswa kelas 12 SMK Bahasa. Gramedia Pustaka
Pasar Minggu agar mereka lebih bijak Utama.
dalam menggunakan media sosial path Hurlock, E. 1992. Psikologi
agar budaya berbahasa Indonesia yang Perkembangan: Suatu
baik dan benar tetap terjaga. Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan (terjemahan:
B. Saran Istiwijayanti dan Soedjarwo).
a. Siswa Erlangga, Jakarta.
Sebaiknya para siswa dapat Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu
menggunakan media sosial path Komunikasi: Suatu Pengantar.
secara bijak dengan cara memilah Remaja Rosdakarya, Bandung.
penggunaan tata bahasa yang Miles, B.B., dan A.M. Huberman. 1992.
baik dan benar. Analisa Data Kualitatif. UI Press,
Jakarta.
b. Sekolah Owen, Papalia. 2004. Human
Sebaiknya diadakan pembinaan development. McGraw Hill
dari atau sosialisasi terhadap Company, Inc, Boston.
siswa agar nantinya mereka Purnama, Hadi. 2011. Media Sosial,
mengerti bagaimana dampak Jakarta
negatif dari media sosial. Rakhmat, Jalaluddin. 1999. Metode
Sehingga nantinya, diharapkan Penelitian Komunikasi. PT.
siswa dapat menyadari dan Remaja Rosda Karya, Bandung.
mengerti kewajibannya. Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi
komunikasi. PT. Remaja
c. Orang Tua Rosdakarya, Bandung.
Sebaiknya orang tua selalu Santrock, John. 2003. Adolescence, 6th
mengawasi, menasehati, serta Edition (terjemahan: Aledar dan
mendampingi anaknya mengenali Saragih). Erlangga, Jakarta.
karakteristik layanan teknologi Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
informasi yang digunakan. Kualitatif. CV.Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif.
CV.Alfabeta, Bandung

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 43


Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar
Teori Komunikasi. Media
Pressindo, Yogyakarta.
Widjaja. 2000. Ilmu Komunikasi
Pengantar Studi. Rineka Cipta.
Winardono, S. 2006. Matikan TV Mu
Teror Media Televisi di Ind
onesia. ResistBook, Yogyakarta

Jurnal Komunikasi STIKOM PROSIA, Volume 12 Nomor 1, April 2017 44

Anda mungkin juga menyukai