Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis
Disusun Oleh:
1501200334
ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2022
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Tesis
yang berjudul “PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING MELALUI FEAR APPEALS
PADA PLATFORM INSTAGRAM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN DI PERUSAHAAN KONSULTAN FINANCIAL PLANNER (Studi Kasus Dana
Investasi Jouska)”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan jenjang Pendidikan S-1 Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Telkom.
Dalam penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, kritik, saran, dan
motivasi yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan selalu memberi Rahmat dan Hidayah-Nya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam penyususnan
skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam laporan skripsi ini masih terdapat kekuranggan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharaplan kritik dan saran yang membangun.
Penulis,
1501200334
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.2 Indonesia Essential Headlines For Mobile, Internet And Social Media
Use
Sumber: Wearesocial.com
Dalam menggunakan internet banyak sekali hal yang bisa di akses salah satu nya adalah
social media (jejaring sosial). Pengguna internet di Indonesia menurut survey dari We Are
Social dan Houtsuite adalah sebanyak 202,6 juta jiwa pengguna. Sedangkan pengguna aktif
social media di Indonesia menurut survey dari We Are Social dan Houtsuite yang dilansir
dari DetikInet (2021), menyatakan bahwa jumlah pengguna aktif media sosial yang sampai
saat ini mencapai 170 juta jiwa pengguna, per Januari 2021, pengguna aktif media sosial.
Penggunaan internet sudah tidak asing lagi karena menurut (Ansari et al, 2019) seiring
dengan berjalannya waktu orang-orang di dunia ini menghabiska banyak waktunya di
internet terutama menggunakan situs media sosial. Media sosial menjadi kebutuhan bagi
setiap orang karena media sosial bisa untuk memasarkan suatu produk. Menurut Kumar,
dkk (2016) dalam (Nurrohman & Adiwijaya, 2021) menyatakan bahwa media sosial adalah
sarana untuk pemasaran berupa platform interaktif yang dimana perusahaan dapat
menawarkan produk-produk mereka dan konsumen dapat berinteraksi atau berkomunikasi
tentang konten yang dibuat oleh sebuah perusahaan dengan orang lain dalam jaringan . Ada
banyak media sosial yang tercipta, dan beberapa media sosial yang banyak digunakan di
seluruh dunia saat ini yakni Facebook, Instagram, Tiktok, Twitter, Whatsapp, Youtube dan
masih banyak lagi.
Salah satu platform social media yang populer dan mengikuti jaman adalah Instagram.
Jumlah pengguna Instagram di Indonesia tahun 2022: 99,15 juta jiwa (tahun 2021: 85 juta
jiwa). Berdasarkan usianya, 31,6% pengguna Instagram di dunia merupakan kelompok
umur 25-34 tahun. Sebanyak 30,1% penguna Instagram berusia 18-24 tahun. Sementara,
proporsi pengguna Instagram berusia 65 tahun ke atas hanya 2,1%. Di atasnya ada pengguna
dari rentang usia 55-64 tahun dengan persentase sebesar 3,7%. Banyaknya pengguna
Instagram tersebut membuat Dalam penelitian Lusardi&Mitchell (2008) dijelaskan
bahwasanya Sebagian orang dewasa muda kurang cakap dalam membuat suatu keputusan
keuangan. Hanya tedapat 27% dari mereka yang memiliki pengetahuan mengenai konsep
dasar keuangan. Hal tersebutlah yang membuat mereka seringkali mendapatkan kerugian-
kerugian dari kesalahan dalam memberikan kepercayaan kepada perusahaan-perusahaan
finansial. Selain kepercayaan dalam asset terdapat kepercayaan sosial yang diberikan
kepada perusahaan yang biasanya lebih kuat dan merugikan jika salah sasaran. Saat ini
literasi keuangan menjadi perhatian penuh pemerintah. Banyaknya permasalahan yang
merugikan masyarakat dikarenakan kurang pemahaman akan keuangan perlu enjadi
perhatian kita semua khususnya kaum muda.
Menurut Hanifan (1916) dalam modal sosial terdapat kemauan yang baik, rasa
memiliki, simpati, serta hubungan social dan kerjasama yang erat antar individu sehingga
terbentuk perasaan saling percaya (mutual trust). Hal inilah yang seringkali dimanfaatkan
untuk banyak perusahaan finansial menggaet target pasarnya untuk mengikuti narasi-narasi
mereka yang seringkali terasa berlebihan tetapi terkesan benar seperti yang dilakukan oleh
PT. Jouska Finansial Indonesia.
PT. Jouska Finansial Indonesia atau biasa disebut Jouska tahun lalu sempat
menggemparkan public terutama kaum muda yang menjadi segmen pasarnya. Mulai dari
perannya sebagai penasihat keuangan yang tidak jelas, merekomendasikan investasi di
“saham gorengan”, hingga izin legal yang kurang valid. Dimana akar dari tertipunya
konsumen mereka yakni berawal dari strategi pengiklanan lewat emosi oleh Jouska.
Kampanye menakut-nakuti target pasar dengan iklan-iklan seperti biaya persalinan dan
perawatan bayi yang mencapai 166 juta serta berbagai iklan lain yang sering kali
disandarkan pada ketakutan dan ketidakpastian masa depan. Melalui postingan sosial
media Jouska yang memiliki hampir satu juta pengikut mereka menjual ketakutan dengan
melakukan kampanye bercampur dengan pemberian perhitungan keuangan untuk masa
depan yang berlebihan yang dilakukan untuk tujuan memengaruhi argumen, perilaku, dan
keputusan target pasarnya. Singkatnya adalah agar target pasar membeli jasa mereka dan
percaya bahwa dengan bantuan merekalah target memiliki kehidupan masa depan selamat
dan bahagia.
Target pasar Jouska sendiri adalah orang-orang yang minim literasi yang merasa tidak
mampu mengelola keuangannya sendiri dan mengandalkan orang lain yang dinilai lebih
“mampu”. Target pasar yang gelisah akibat termakan narasi melebih-lebihkan ini dinilai
wajar dan sulit terhindarkan dikarekanan sifat asli manusia yang reaktif. Kedua praktik
yang sudah dilakukan oleh Jouska selama beberapa tahun ini dikenal dengan istilah fear
appeals.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka penulis akan
meneliti beberapa permasalahan sebagai berikut:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jurnal 2
Nama Penulis Pijoh Meliani Caecilia, Paulus Kindangen, Ferdinand
Tuweru
Tahun (2017)
Judul The Effect of Maybeline Social Media Marketing
(Facebook, Youtube, Instagram,) on Consumer Purchase
Decision (Case Study: Sam Ratulawangi University
Students)
BAB III
Metode Penelitian