Anda di halaman 1dari 664

L

SALINAN

GUBERNUR SUMATERA UTARA

TURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMOR 22 TAHUN ?;A22
TENTANG
KERJA PEMERINTAH DAERAH
SUMATERA UTARA TAHUN 2023

RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


GUBERNUR SUMATERA UTARA,

Menimbang untuk melaksanakan ketentuan pasal 26 ayat (2) undang-


U Nomor 25 Tahun 2AO4 tentang Sistem perencanaan
Pem Nasional, perlu menetapkan Peraturan Gubernur
Rencana Kerja Pemerintah Daerah provinsi Sumatera
Utara 20231'
Mengingat 1. 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Tahun 1945;
2 Llndang Nomor 24 Tahun 1956 tentang
bentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan
bahan Peratura:r Pembentukan Propinsi Sumatera
{Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
omor 64, Tarnbahan Lembaran Negara Repubiik Indonesia
omor 1103);
oa ndang-Undang Nornor 25 Tahun 2OO4 tentang Sistem
Pembangunan Nasional {Lembaran Negara
blik Indonesia Tahun 2OA4 Nomor 1O4, Tambahan
baran Negara Republik Indonesia Nomor aa2\;
4 ndang-Undang Nomor 26 Tahun 2OA7 tentang Penataan
(Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AO7
-2-

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia


omor a7251;
5 -Undang Nomor 23 Tahun 2074 tentang
Daerah {Lembaran Negara Republik
Tahun 2Ol4 Nomor 244, Tambahan Lembaran
egara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
bah beberapa kali terakhir dengan Und.ang-Undang
Nomor 11 Tahun 2A2A tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2AZO Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Ind"onesia Nomor
6573);
6 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2aa6 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a6La);
7 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
cara Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana
Pembangnnan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor q6, Tambahan Lembaran Negara Reprr-blik
Indonesia Nomor a6$l;
8 Peraturan Pemerintah Nomor I Tahun 200g tentang
Tahapan Tata cara Penyusunan pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Repubiik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4R17t.
9 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 58BB) sebagaimana terah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor T2 Tahun 2O1g
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 1g
Tahun 20f6 tentang Perangkat Daerah (L.embaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2ALg Nomor LB7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6aO2|;
.)
-.) -

10. Peraturan Pemeri"ntah Nomor 13 Tahun 2OI9 tentang


Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
[Lembaran Negara Repubiik lncionesia Tahun 2019 Nomor
52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6323);
11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 20i5-
2}lg (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 3);
72. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2AL7 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Lembaran Negara Repubiik Indonesia Tahun
2AL7 Nomor 136);
13. Peraturan Menteri Daiam Negeri Nomor 86 Tahun 2Ol7
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah. Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1372);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Talruun 2A2A
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2A2A Nomor
17R11.

15. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana


PemLrangunan Jangka Panjang Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2OA5-2O25 (Lembaran Daerah Provinsi Surnatera
Utara Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Sumatera Utara Nomor 12);
16. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susr-r-nan Perangkat Da-erah Pro.rinsi
Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi Surnatera Utara
-4-

Tahun 2076 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi


Sumatera Utara Nomor 32);
77. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2077 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2Ot7-
2037 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2AL7 Nomor 2. Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara Nomor 33);
18. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2Ol9 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera
Utara Tahun 20t9-2023 (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2019 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2A79 Nomor 50)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor
6 Tahun 2O2l tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2AL9-2O23 (Lembaran Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2A2l Nomor 6);

MEMUTUSKAN:

MenetapKaN: PERATURAN GUBERNUR TENTANG RENCANA KERJA


PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN
2A23.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Da-lam Peratura-n Gubernur ini yang dimaksud de.ngan:


1. Daerah adalah Provinsi Sumatera Utara.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyeienggaraan urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perrn'akilan
Rakyat Daerah rnenrtrut asas otonorni dan tr.rgas pernbantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
-5-

dimaksud. daiam undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945.
.1. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai Ltnsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom.
4. Kepala Daerah adalah Gutrernur Sumatera Utara yang
selanjutnya disebut Gubernur.
5. Kabupaten/Kota adalah KabupatenlKota se-Provinsi
Sumatera l-Itara.
6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepaia daerah dan
DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah.
7. Perencanaan adalah proses untuk menentukan tindakan
masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumberdaya yang ada.
8. Pembranglrnarl Daerah adala-h perubahan yang dilakr:ka-n
secara terus menerus dan terencana oleh seluruh komponen
di daerah untuk mewujudkan visi Daerah.
9. Program adalah penjabaran kebijakan dalam bentuk upaya
yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan
sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang
terukur sesuai dengan misi.
10. Kegiatan adalah bagian clari program yang dilaksanakan oleh
satu atau lebih dari unit kerja pada Perangkat Daerah sebagai
bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program
dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan
sumberdaya, baik berupa personal, barang kombinasi dari
beberapa atau semua jenis sumberdaya, sebagai masukan
{input) untuk menghasilkan keluaran (output), dalam bentuk
brarang dan jasa.
11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sumatera Utara 2An-2O23 yang selanjutnya disebut RPJMD
adalah Dokumen Perencanaan Daerah untuk Periode 5 (lima)
Tahun.
6-

12. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat


RKPD adalah Dokumen Perencanaan Daerah untuk Periode 1

(satu) Tahun;
13. Rencana Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara
yang selanjutnya disebut Renja Perangkat Daerah adalah
Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah untuk Periode 1

(satu) Tahun;
14. Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Provinsi Sumatera Utara yang selanjutnya diseLrut KUA
adalah Dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan,
belanja dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya
untuk Periode 1 (satui Tahun;
15. Priorita-s Dan Plafon Anggaran Sementera Provinsi Sumatera
Utara yang selanjutnya disebut PPAS adalah Program
Prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang
diberikan kepada Perangkat Daerah untuk setiap program
sebagai acuan dalam Penyusunan Rencana Kerja Anggaran
Perangkat Daerah sebelum disepakati dengan Deu.an
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara;
16. Anggara-n Pendapatan dan Belanja- Daerah yang selanjr-rtnya
disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Sumatera Utara.

BAB II
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
Pasal 2

RKPD Tahun 2A23 merupakan penjabaran program RPJMD yang


memnat Evaluasi Hasil Kinerja PemLrangunan Daerah Rancangan
Kerangka Ekonomi Daerah, Prioritas Pembangunan Daerah Tahun
2A23 serta kaidah pelaksanaa-nnya.

Pasal 3

(1) Penetapan RKPD Tahun 2023 dimaksud sebagai pedornan


dalam :
7-

a. penyusunan Renja-Perangkat Daerah, KUA dan PPAS,

serta APBD Provinsi Tahun Anggaran 2O23; dan


b. penSrusunan RKPD KabupatenlKota.

tZl Penetapan RKPD Tahun 2023 mempunyai tujuan untuk


mew-uiuCkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang
sinergis dan terpadu antara Perencanaan Pembangunan
Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota serta dengan Provinsi.
yang berbatasan.

BAB III
SISTEMATIKA
Pasal 4

Sistematika RKPD Tahun 2A23 meliputi :

a. BABI : PENDAHULUAN
memuat Latar Belakang, Dasar Hukum,
Hubr-rngan Antar Dokumen, Ma,ksud dan Tujr-ran
serta Sistematika Dokumen RKPD.
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
memuat Gambaran Umum Kondisi Daerah,
Evaiuasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
RKPD sampai Tahun 2A23 dan Realisasi RPJMD.
serta Permasalahan Pembangunan Daerah;
b'. BAB III : KER-ANGILA EKONOMI DAERAH DAN
KEUANGAN DAERAH
memuat Arah Kebijakan Ekonomi Daerah, dan
Arah Kebijakan Keuangan Daerah;
c. BAB IV : SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
DAtrRAH
memuat Tujuan dan Sasaran Pembangunan, Isu
Strategis Pembangunan serta Priorita-s
Pembangunan Tahun 2023.
d. BAB V : ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KABUPATENIKOTA
memuat Kebijakan Pembangunan Kewilayahan
dan Arahan kepada Kabupaten/Kota.
-8-

e. BAB VI RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH


memuat Program dan Kegiatan Prioritas RKPD
Tahun 2A23 serta Rencana Kerja Perangkat
Daerah dan Pendanaan.
f. BAB ViI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH
memuat Penetapan Indikator Kinerja Utama dan
indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah; dan
g. BAB VIII PENLTTUP.
isi beserta uraian sistematika RKPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

BAB IV
KETENTI-IAN PENLITUP
Pasal 5

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita
Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Salinan Sesuai dengan Aslinya Ditetapkan di Medan


KEPALA BIRO HUKUM, pada tanggal 23 Juni 2A22
GUBERNUR SUMATERA UTARA,

ttd
DWI ARIES S{TDARTO
PEMBINA UTAMA MUDA EDY RAHMAYADI
NIP. 19710413 L99643 1 002

Diundangkan di Medan
pada tanggal 23 Juni 2022
PJ. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA,
ttd
AF"IF''I LUBIS
BERITA DAERAH PROVINSi SUMATERA UTARA TAHUN 2022 NOI.,{OR 22
fu ncaru wja aemerintafi Daera fi (tKED) wwirsi sumatua u tara zo z l

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rencana Kerja pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen
perencanaan tahunan sebagai implementasi dari dokumen RPJMD.
Sesuai
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2ao4 tentang Sistem perencanaan
Pembangunan Nasional menyebutkan bahwa Sistem perencanaan
Pembangunan adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka
menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara
dan masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah. Dan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintah Daerah, pemerintah daerah wajib
menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun.
RKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 disusun dengan berpedoman pada
sasaran, strategi, arah kebijakan, prioritas pembangunan dan program
pembangunan Perubahan RPJMD Tahun 2019-2023; tema, arah kebijakan,
dan prioritas pembangunan RKP Tahun 2023; dan RTRW Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2017-2037. RKPD Tahun 2023 menjadi pedoman bagi
penyusunan Renja Perangkat Daerah yang disusun sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi dari tiap Perangkat Daerah. Program dan kegiatan RKpD Tahun
2423, menjadi acuan dalam penyusunan KUA-PPAS APBD Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2023 dan selanjutnya menjadi pedoman dalam pen1rusunan
RAPBD

Penyusunan RKPD Provinsi Sumatera Utara Tafrun 2C23 d.ilaksanakan


melalui pendekatan :
a. Top-down, yaitu pendekatan dengan memperhatikan Program Prioritas dan
kebijakan Pusat di daerah.
b. Bottom-up, yaitu pendekatan yang dilakukan untuk mengakomodir
kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang disampaikan melalui Musrenbang
Desa, Kecamatan dan KabupatenlKota. Hasil dari Musrenbang Desa,
Kecamatan dan KabupatenlKota akan diakomodir dan disampaikan pada
Pra Musrenbang dan Musrenbang Provinsi sumatera utara.
fo ncaru 1(9rja Atmrinu fr CIacrafi (qKgD) (prwixtsi S umatua,0 tara 2 02 j

c. Teknokratik, yaitu pendekatan perencanaan yang mengedepankan


pengetahLlan, ilmu dan teknologi. bempa saran dan pendapat dari
akademisi dan praktisi pembangunan.
d. Politik, yaitu pendekatan perencanaan yang mengakomodir pokok-pokok
pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara.
e. Partisipatif, yaitu pendekatan perencanaan yang mengakomodir hak
masyarakat yang bersifat inklusif terhadap kelompok masyarakat rentan
termarginalkan melalui jalur khusus komunikasi yang gunanya untuk
menampung segala aspirasi kelompok masyarakat yang tidak memiliki
akses dalam pengambilan kebijakan.

Berdasarkan beberapa pendekatan diatas, maka proses pen5rusunan


RKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 dilaksanakan sesuai ketentuan
Permendagri Nomor 86 Tahun 2ol7 , dan disusun dengan tahapan:
1. Persiapan Pen5rusunan RKPD
a. Pen]rusunan rancangan keputusan Kepala Daerah tentang
pembentukan tim pen5rusun RKPD
b. Orientasi mengenai RKPD
c. Pen5rusunan agenda kerja tim penyusun RKPD
d. Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan Daerah
berdasarkan SIPD.

2. Pen3rusunan Rancangan Awal RKPD


a. Forum konsultasi publik dalam rangka membahas Rancangan Awal
RKPD bersama dengan Kepala Perangkat Daerah dan pemangku
kepentingan (ayat 1 pasal 80 Permendagri 86 tahun 2}l7l
b. Penyempurnaan rancangan awal RKPD berdasarkan berita acara
kesepakatan berita acara forum konsultasi publik (pasal 81 Permendagri
86 tahun 2ol7l.
c. Pengajuan rancangan awal RKPD kepada Kepala daerah melalui
Sekretaris Daerah
d, Penyampaian Surat Edaran Kepala Daerah kepada Kepala Perangkat
Daerah tentang pedoman penyempurnaan rancangan awal perangkat
daerah {ayat 2 pasal 83 Permendagri 86 tahun 2077), yang berisikan :
- Agenda pen5rusunan RKPD
- Pelaksanaan forum perangkat daerah
- Musrenbang RKPD

t-2
figncaru 1{9rja cPenuintafr Daerafr (qK$D) wovittsi sumttera ,I)tara 2021

Batas waktu penyampaian rancangan awal Renja perangkat Daerah


kepada Kepa1a Bappeda
verifikasi Rancangan Renja sKpD (ayat 4 pasal g4 permendagri g6
tahun 2Ol7)

3. PenSrusunan Rancangan RKPD (pasal 9o permendagri g6 tahun 2olr)


a. Penelaahan terhadap rancangan awal RKP program strategis nasional
(ayat 1 pasal 85 Permendagri 86 tahun 2OtTl
b. Pengajuan pesetujuan rancangan RKPD kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah dan pelaksanaan Musrenbang RKPD (ayat 1 pasal 86
Permendagri 86 tahun 2OL7l
c, Penyampaian surat edaran Gubernur tentang penyelarasan prioritas
pembangunan kepada Bupati/Walikota yarrg memuat rancangan RKPD
Provinsi dan jadwal pelaksarlaarr Musrenbang RKPD Provinsi {ayat 2
pasal 86 dan ayat 3 pasal 87 Permendagri 86 tahun 20LT)

4 Pelaksanaan Musrenbang RKPD (pasal 9o Permendagri 86 tahun 2afi)

5. Perumusan Rancangan Akhir RKPD


a. Penyempurnaan rancangan RKPD Provinsi menjadi rancangan akhir
RKPD berdasarkan berita acara kesepakatan hasil Musrenbang RKPD
provinsi (ayat 1 pasal 100 Permendagri 86 tahun 2OI7l
b. Penyampaian rancangan akhir RKPD kepada Sekretaris Daerah untuk
dibahas dengan selurrrh Kepala Perangkat Daerah (ayat 1 pasal 1O1
Permendagri 86 tahun 2OLT)
c. Pembahasan rancangan akhir RKPD dengan seluruh Kepala Perangkat
Daerah (ayat 2 pasal 101 Permendagri 86 tahun 2Afi)
d. Pen5rusunan Perkada tentang RKPD berdasarkan hasll pembahasan
Rancangan Akhir RKPD dengan seluruh Kepala Perangkat Daerah (ayat
1 pasai 102 Permendagri 86tahun 2Afil
e. Penyampaian rancangan Perkada tentang RKPD kepada Menteri Dalam
Negeri melalui Dirjen Bina Keuangan Daerah untuk di fasilitasi (ayat 2
pasal 1O2 Permendagri 86 tahun 2OI7l
f. Fasilitasi rancangan Perkada RKPD oleh Kernenterian Dalam Negeri (ayat
3 pasal 1O2 Permendagri 86 tahun 2O17J
g. Penyempurnaan Rancangan Perkada tentang RKPD berdasarkan hasil
fasilitasi yang dilakukan oleh Kementerian Da1am Negeri (ayat 5 pasal

t-3
foncana 1(9rja amerintafr aaerafr (aJ{BD) arwinsi sumatera otara zozj

102 Permendagri 86 tahun 2OlZ)"

6. Penetapan RKPD
a. Penyampaian Rancangan perkada tentang RKPD yang telah
disempurnakan kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah untuk
persetujuan untuk penetapan dan pengundangan. (ayat 1 pasal 103
Permendagri 86 tahun 2Ol7) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2A221-T
b. Penetapan Peraturan Kepala Daerah tentang RKPD Provinsi {ayat 1 pasal
104 Permendagri 86 tahun 2Ol7)
c. Penyampaian Perkada tentang RKPD Provinsi kepada Menteri Dalam
Negeri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah. (ayat 1
pasal 107 Permendagri 86 tahun 2OLT)

Sebagai implementasi penguatan perencanaan pembangunan, dalam


penJrusunan RKPD Tahun 2023 dilakukan beberapa hal seperti memastikan
konsistensi perencanaan pusat {RKP) dengan prioritas pembangunan pada
rancangan Akhir RPJMD dan RKPD serta menjadikan konsep pengembangan
wilayah menjadi basis dalam men5rusun program dan kegiatan serta
mewujudkan perencanaan partisipatif dengan mengoptimalkan peran serta
kelompok masyarakat dalam penJrusunan RKPD

1.2. Dasar Hukum


Peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam pen]rusunan
RKPD Tahun 2023 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3
Nomor 47 : Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor +287);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir, dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2O2O tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2}2CI
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan
untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 20Lg (COVID-I9)
Rflr.caru 1(9rja Aemerintafr Dasafr (W$D) erwhsi ,tJtora
Sumatera 2023

danlatau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan


Perekonomian Nasional dan/atau stabilitas Sistem Keuangan;
4. Undang-Undang Nomor 1 1 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 244 Tahun 2O2O, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 65T3l;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 sebagai mana telah diiubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2OL9 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM); (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
2,Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6tz8);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2079 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OLg
Nomor 42,Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2Ol9 tentang laporan dan
Evaluasi Penyelenggaran Pemerintah Daerah; (Lemb arar1 Ne gara Republik
Indonesia Nomor 5587);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2A21 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6633);
10. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2Ol7 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan; (Lembaran Negara
Republik Indonesia ahun 2OL7 Nomor 136);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 201,7 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
(Lembaran Negara Republik Indonesian Tahun 2OL7 Nomor 136);
L2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor l2O Tahun 2Ol8 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
13. Peraturan Menteri Da1am Negeri Nomor 70 Tahun 2AL9 tentang Sistem
Informasi Pembangunan Daerah (SIPD); (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 1lI4)
funcaru Kerja Aemerintat Aaqafr (qK$D) Arorrinsi Sumatqa ,Utara 2023

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 tahun 2AL9 tentang Klasifikasi,
kodefikikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah; (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2Ot9 Nomor LaaT);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2O2O tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2OI9 tentang
laporan dan Evaluasi Penyelenggaran Pemerintah Daerah; (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2O2A Nomor 2SS);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2O2O tentang Pedoman
Tekhnis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2O2A Nomor 1,781);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2O2l tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal.
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2A22 tentang Pedoman
Penlrusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2023
19. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2OO5-2O25 ; (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 12);
24. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 2Ol7 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017-2037;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol7 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33);
2t. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2O2l tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera lJtara Nomor 5
Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2079-2023

1.3. Hubungan Antar Dokumen


1.3.1. Keterkaitaa RKPD Tahun 2O2g dan Dokumen Perencanaan RPJIED
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2OOL9-2O23

RKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 merupakan RKPD tahun ke


V (lima) atau tahun terakhir periode RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun
2019-2023. RPJMD menjadi pedoman dalam penJrusunan RKPD,dimana RKPD
merupakan penjabarafl tahunan dari RPJMD dan berfungsi sebagai pedoman
bagi Perangkat Daerah (PD) dalam menyusun Rencana Kerja {RENJA) yang
funcatu Kerja aamerinufi Danafr (f1Kf;ID) Srwinsi Sumatera'Uura 2023

tetap mengacu pada Rencana Strategis (RENSTRA). RENSTRA menjadi


pedoman bagi Perangkat Daerah untuk men5rusun RENJA tahunan yang
selanjutnya menjadi bahan dalam pen5rusunan anggaran per kegiatan. Selain
itu Rencana Kerja (RENJA) juga menjadi pedoman bagi Perangkat Daerah
dalam perumusan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Perangkat Derah dan
tentu saja akan memperhatikan dan menyesuaikan rencana kerja prioritas
daerah dalam satu tahun anggaran (RKPD).
Sebelum RAPBD ditetapkan, RKPD menjadi pedoman bagi pemerintah
dalam men5rusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (PPAS). Kedua dokumen ini sangat penting dibahas lebih
tajam sebelum sampai kepada rincian APBD. KUA memberikan suatu
gambaran umum tentang kemampuan keuangan daerah dalam satu tahun
anggaran ke depan. Berdasarkan KUA, PPAS menetapkan prioritas plafon
anggaran untuk setiap perangkat daerah berdasarkan fungsinya, plafon
anggaran akan menjadi pedoman bagi perangkat daerah dalam menentukan
anggaran per program per kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunannya.
Atas dasar itu, perangkat daerah men5rusun rencana kerja dan anggarat'l
Akumulasi dari semua rencana kerja dan anggaraJl bagi seluruh Perangkat
Daerah akan melahirkan RAPBD.
Dengan demikian RKPD mempunyai kedudukan, peran dan fungsi yang
strategis dalam penyelenggraan pemerintah daerah, mengingat :

1. Secara substansial, mernuat arah kebijakan ekonmi dan keuangan daerah,


rencana program, kegiatan, sub kegiatan, indikator kinerja, pagu indikatif,
kelompok sasaran, lokasi kegiatan, prakiraan maju dan Perangkat Daerah
penanggung jawab yang wajib dilaksanakan pemerintah daerah selama 1
(satu) tahun;
2. Secara normatiue, menjadi dasar penJrusLrnan kebijakan Urnurn APBD (KUA)
dan Prioritas Plafos Anggaran Sementara (PPAS) yang akan diusulkan oleh
Kepala Daerah untuk disepakati Bersama dengan DPRD sebagai landasan
pen5rusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-
APBD};
3. Secara operasional, memuat arahan untuk meningkatkan kinerja
Pemerintah dibidang pelayanan dan pemberdayaan masyarakat serta
Pemerintah Daeratr yang menjadi tanggung jawab masing-masing kepala
Perangkat Daerah dalam rnelaksanakan tugas dan fungsinya yang
ditetapkan da-lam Renja Perangkat Daerah;

t-7
foncana 1(9rja Qcmerintafr rDaerafi (aotqD) erovinsi sumatera ,utara 2023

4. Secara factual, menjadi tolok ukur untuk menilai capaian kinerja


penyeienggaraan pemerintah daerah merealisasikan program dan kegiatan
d alam mewujudkan kesej ahteraan masyarakat.

1.t.2. Keterkaitan RKPD Tahun 2AZA dan RKp Tahun ZO2g


Memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2023, RKpD
Provinsi Sumatera Utara tahun 2023 mempunyai keterhubungan dengan aral-
kebijakan pembangunan nasioanal yang tertuang dalam Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) tahun 2023, dengan memperhatikan tema, arah kebijakan,
dan prioritas pembangunan RKP Tahun 2023. Arah kebijakan pembangunan
nasional merupakan pedoman untuk merumuskan prioritas dan sasaran
pembangunan nasional serta rencana program dan kegiatan pembangunan
daerah yang dilakukan melalui pendekatan politik, teknokratik, partisipatif,
bottom up dan top doun. Keberhasilan pembangunan nasional adalah
keberhasilan dari pencapaian semua sasaran dan prioritas serta program dan
kegiatan pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RKPD dan dilaksanakan
secara nyata oleh semua pemangku kepentingan.
Selain itu RKPD Provinsi Sumatera Utara juga menjadi acuan bagi
KabupatenlKota dalam men1rusun RKPD Kabupatenf Kota dalam penyelarasan
program dan kegiatan yang terintegrasi.

1.4 Maksud dan Tujuan


Maksud pen1rusunan RKPD Provinsi Sumatera Utara tahun 2023 adalah
sebagai peedoman perencanaan dan penganggaran daerah tahun 2023 yang
merupakan penjabaran dari RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2A19-
2023.
Sedangkan tujuan disusunnya Dokumen RKPD Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2023 adalah sebagai :
a. Mewujudkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2A23;
b. Menetapkan prioritas pembangunan, strategi dan arah kebijakan, serta
program dan kegiatan tahun 2023;
c. Sebagai pedoman perumusan penyempurnaan rancangan akhir Renja
Perangkat daerah dan penyelarasan prioritas pembangunan provinsi
dengan Kabupaten I Kota; dan
d. Pedoman pen5rusunan Rancangan Kebijakan Umum APBD Provinsi serta
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Provinsi.

l-8
funcatw I(erja aenerinufi Dasafr (qKfiD) Ormrinsi sunaterd otara 2a2s

1.5. Sistematika Dokumen RI(PD


RKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 disusun dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2Ol7
dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar
dokumen, maksud dan tujuan, serta sistematika dokumen RKPD.

BAB II GA]VIBARAN UMUM KONDISI DAERAH


Memuat kondisi umum daerah, evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan RKPD sampai tahun berjalan, permasalahan
pembangunan daerah dan isu Ssrategis pembangunan.

BAB III KERANGI{A EKONOMI DAERATI DAN KEUANGAN DAERATI


Memuat kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan;
Arah kebijakan ekonomi daerah; serta Arah kebijakan keuangan
daerah.

BAB TV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH


Memuat tujuan dan sasaran pembangunan daerah dan prioritas
dan sasaran pembangunan tahun 2023

BAB V ARAII KEBIJAI(AN PEMBAIIGUNAN I(ABUPATEN/ KOTA


Memuat tentang arahan kebijakan pembangunan kabupatenlkota.
yang ditetapkan oleh provinsi, sebagai dasar pen5rusunan RKPD
kabupatenlkota

BAB VI RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH


Memuat rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang
disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan
tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang telah direncanakan
dalam PRPJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas mewakili
aspirasi dan kepentingan masyarakat serta Dukungan program
prioritas terhadap Indikator kinerja pembangunan.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH


Memuat indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) mauplln
Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah, dan Indikator Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (IKD) yang akan dicapai di
tahun 2023.

BAB VIII PENUTUP


Memuat harapan berkenaan dengan pelaksanaan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera UtaraTahun 2023.

I-9
funcaru 1(9rja Qmerintafr <Dacrafr (qKgD) erwinsi Sunutera Otara 2023

BAB II
GATUBARAN UMUM KONDISI DAER.ITH

2.L. KONDISI UMUM DAERAH


2.1,I. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
1. Letak Geografis dan Batas Administrasi Wilayah
Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 72,981,23 km2, Sebagian
besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau
Nias, Pulau-pulau Batu, serta beberapa pulau kecil, baik di bagian barat
maupun bagian timur pantai Pulau Sumatera. Secara Geografis Sumatera Utara
pada 0" 50'LS - 4" 40'LU dan 96" 40' - 100" 50'BT.
Sumatera Utara berbatasan dengan daerah perairan dan laut serta dua
provinsi lain. Batas-batas wilayah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai
berikut:
. Sebelah Utara : Provinsi Aceh
. Sebelah Barat : Samudera Hindia
. Sebelah Seiatan : Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat
. Sebelah Timur : Selat Malaka

Sumatera Utara Sumatera Utara memiliki posisi yang strategis karena


berada di jalur pelayaran nasional Selat Malaka yang dekat dengan Singapura,
Malaysia, dan Thailand. Dengan posisi strategis itu, Provinsi Sumatera Utara
(Sumut) bisa dikembangkan menjadi hub internasional, yang selanjutnya akan
ikut menggerakkan perekonomian di wilayah-wilayah lain di pulau Sumatera.
Jika diiihat dari luas daerah menurut kabupaten/kota di Sumatera Utara,
luas daerah terbesar adalah Kabupaten Langkat dengan luas 6,262,A0 krn2 atau
sekitar 8,58 persen dari total luas Sumatera Utara, diikuti Kabupaten
Mandailing Natal dengan luas 6,134,00 krn2 atau 8,4O persen, kemuclian
Kabupaten Tapanuli Selatan dengan luas 6,030,47 km2 atau sekitar 8,26
persen, Sedangkan luas daerah terkecil adalah Kota Tebing Tinggi dengan luas
31,O0 km2 atau sekitar O,O4 persen dari total luas wilayah Sumatera Utara.
Secara administratif wilayah Provinsi Sumatera terdiri dari 25 Kabupaten
dan 8 Kota, 455 Kecamatan, 5.477 Desa dan 693 Kelurahan. Seianjutnya rincian
luas wilayah KabupatenlKota dapat dilihat pada tabel berikut :
fi?nrcatu Krja aemnintafr rDacrafi (ww) orovhtsi sumntera l)ura 2023

Tabel. 2.1
Luas trIilayah Kabupaten/Kota provinsi sumatera utara

Kabupaten lKota Ibukota Kec Luas Wilayah


Desa Kel
(Km2)
(1) (2) (s) (4) (s) (6)
01. Nias Gido 10 170 o 7.842 51
o2 Mandailing Natal Panyatrungan 23 377 27 6.134,00
03 uli Selatan Sipirok 15 2tt JI 6.O30,47
04. Tapanuli Tengah Pandan 20 159 56 2.188,00
05. Ta Utara Taru 15 24r 11 3.79r 64
O6. Toba Balige t6 231 13 2.328,99
07. Labuhanbatu Rantau t 9 75 23 2.t56,A2
08. Asahan Kisaran 25 177 27 3.702,21
o9 Pamatang Raya 32 386 27 4.369,00
10.Dairi 15 161 8 t.927 80
11. Karo Ka ahe 17 259 10 2.127,OO
12. Deli Serdang Lubuk Pakam 22 380 t4 2.241,69
13. t Stabat 23 240 37 6.262 o0
14. Nias Selatan Teluk Dalam 35 459 2 1.825 20
15. Hum Hasundu Dolok 10 153 1 Z.JJ
16. Pakpak Bharat Saiak 8 52 0 1.218,30
17. Samosir Pangururan 9 128 6 2"069 o5
i8. Bedagai Sei Rampah 17 '23 / 6 1.gao,22
19. Batu Bara Limapuluh 12 141 10 922,20
20 Lawas Utara Gun Tua T2 386 2 3.918,05
2L. Padang Lawas Sibuhuan t2 303 1 3,992,74
22. Labusel Kota 5 52 2 3.596 00
23. Labuhanbatu Utara Aek 8 82 8 3.570 98
24. Nias Utara Lotu 11 112 1 1.202,79
25. Nias Barat Lahomi 8 105 0 473,73
26. Sibolga 4 0 17 4T 31
27 Taqjungbalai 6 o 31 707,93
28. Pema tar Pematangsiantar B 0 53 55,66
29 Tebingtinggi 5 0 35 31 oo
30. Medan Medan 27 o 151 265,OO
31. Binjai Binjai 5 0 JI 59,19
32 Padangsidimpuan Padangsidimpuan 6 42 37 t14,66
JJ Gunungsitoli 6 a
98 J 280,79
SUMATERA UTARA 455 5417 693 72.981,23
Sumber: Sumatera Utara Dalam Angka 2021

il-2
,/-,-"T3\.

frencana Kerja Aenxintafi <Daerafi (QtKqD) Arwirtsi Suflatera t)tara 2023

PETA }TO*IINISTRASI
.F '
PROVI'{SI SUMATERA U'AR,A
I
l/'
I \- 'tF?
t
I
!
t
!
:J
\
t a I
! !.r-r. t,1.,,!

*,
+\

* -li
{. Yt
i#-'...,,
':r'

Sumber: Sumatera Utara Dalam Angka 2022

Gambar 2. L.
Peta Wilayah Administrasi

2. Letak dan Kondisi Geografis


a. Posisi Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu wilayah atau daerah berdasarkan
garis lintang dan garis bujur. Letak astronomis sumatera utara adalah 0"
50' Lintang selatan - 4" 40' lintang utara dan 96" 40' - 100" 50' bujur
timur. Sumatera utara berada di sebelah barat Indonesia dan memiliki
selisih perbedaan waktu satu jam dengan Indonesia bagian tengah dan
perbedaan waktu dua jam dengan Indonesia bagian timur.

b. Posisi Geostrategis
Sumatera Utara berbatasan dengan daerah perairan dan laut serta dua
provinsi lain. Batas-batas wilayah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai
berikut:
. Sebelah Utara : Provinsi Aceh
. Sebelah Barat : Samudera Hindia
. Sebelah Selatan : Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat
. Sebelah Timur : Selat Malaka
Sumatera Utara Sumatera Utara memiliki posisi yang strategis karena
berada di jalur pelayaran nasional Selat Malaka yang dekat dengan
Singapura, Malaysia, dan Thailand. Dengan posisi strategis itu, Provinsi
Sumatera Utara (Sumut) bisa dikembangkan menjadi hub internasional,
funcaru 1(9rja aenerinufi tDaerafr (CIxw) eruritul sumatera ilura 202j

yang selanjutnya akan ikut menggerakkan perekonomian di wilayah-


wilayah lain di pulau Sumatera.

c. Kondisi/Kawasan
Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera Utara dibagi
dalam 4 kelompok kawasan yaitu pantai Barat, pantai Timur, Dataran
Tinggi dan Kepulauan Nias. Wilayah timur relatif datar, bagian tengah
bergelombang dan berbukit sedangkan bagian barat merupakan dataran
bergelombang. Terdapat Danau Toba yang luasnya mencapai tl2.gg6,15
ha atau 1,57 persen dari total luas wilayah sumut. Kabupaten yang
memiliki ketinggian paling tinggi di atas permukaan laut adalah Kab. Toba
yakni sekitar 900-2.o00 meter di atas permukaan laut (MDPL).

3. Iklim
Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Provinsi Sumatera Utara
tergolong ke dalam daerah beriklim tropis, Ketinggian permukaan daratan
Provinsi Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnyad,atar, hanya
beberapa meter di atas permukaan laut, beriklim cukup panas, sebagian
daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan
sebagian lagi berada pada daerah ketinggian.
Sebagaimana provinsi lainnya di Indonesia, Provinsi Sumatera Utara
mempunyai musim kemarau dan musim penghujan, Musim kemarau
biasanya terjadi pada bulan Januari sampai dengan Juli dan musim
penghujan biasanya terjadi pada bulan Agustus sampai dengan bulan
Desember, diantara kedua musim itu terdapat musim pancaroba.

4. Topografi
a. Kemirlngaa Lahan
Wilayah Sumatera Utara terdiri dari wilayah pegunungan, perbukitan dan
dataran rendah. Wilayah pegunungan dan perbukitan dengan kemiringan
lereng lebih dari 30 persen berada di tengah, membujur searah dengan
Danau Toba (dari arah barat laut-tenggara), sebagai bagian dari deretan
pegunungan Bukit Barisan. Sedangkan wilayah dataran rendah
menempati daerah di bagian timur dan pesisir barat. Kemiringan tanah
antara O - 12 persen seluas 47.810 Km2, antara 1,2 - 40 persen seluas
6.305 Km2 dan diatas 4O persen seluas L7.7Lg Krrr2.
funuatu \qrja Acmerinufi Daorafi (qf(tGO) rtrwi* Sumatera r)tara 2023

b. Ketinggian Lahan
Ketinggian lahan di Sumatera Utara bervariasi mulai dari 0 - 2.8OT mdpl.
Dataran rendah dengan ketinggian 0 - 300 mdpl seluas 3.819.375 ha atau
52,33 persen dari luas daratan Sumatera lJtara, perbukitan d.engan
ketinggian 300 - 600 mdpl seluas 1.000.293 ha atau lg,7o persen dari
luas daratan Sumatera Utara, dan pegunungan dengan ketinggian diatas
6O0 mdpl seluas 2.478.455 ha atau sebesar 33,96 persen dari luas
daratan Sumatera Utara.

5. Geologi
a. Struktur dan l(arakteristik
Wilayah Provinsi Sumatera Utara memiliki struktur dan batuan yang
kompleks dan telah beberapa kali mengalami tumbukan dari proses
tektonik karena posisinya terletak pada pertemuan lempeng Euroasia di
sebelah Timur dan lempeng Australia di sebelah Barat. Formasi batuan
di Provinsi Sumatera Utara terdiri atas :
- Batuan beku hasil pendinginan magma dengan daya dukung batuan
tinggi;
- Batuan beku hasil errrpsi gunung api dengan daya dukung cukup
tinggi;
- Batuan malihant atau metamorf, dengan daya dukung kuat tidak
berlapis;
- Batuan sedimen dari non clastic, dengan daya dukung kecii atau
sedang; dan
- Batuan sedimen dengan porositas kecil.

b. Potensi
Kondisi batuan hasil aktivitas tektonik dan vulkanik di Wilayah Sumatera
Utara, memiliki potensi untuk pengembangan kegiatan agraris,
pertambangan mineral, dan pariwisata.

6. Hidrologi
a. Sungai, Danau dan Rawa
Pengelompokan Wilayah Sungai (WS) di Provinsi Sumatera Utara terdiri
dari 11 (sebelas) WS, yakni :
Qgrcann I(grja Amnintafr <Dasafi (A&$D) Qrwinsi Sumatera 0 tara 202 S

Tabel.2.2
Wilayah Sungai di Provinsi Sumatera Utara
No Wilayah Sungai Keterangan
1 Alas - Singkil Lintas Provinsi
2 Batang Natal-Batang Batahan Lintas Provinsi
J. Rokan Lintas Provinsi
4 Belawan-Ular-Padang Strategis Nasional
5 Toba - Asahan Strategis Nasional
6 Batang Angkola -Batang Gadis Lintas Kab/Kota
7 Wampu - Besitang Lintas KablKota
8 Bah Bolon Lintas Kab/Kota
9 Barumun - Kualuh Lintas Kab/Kota
10. Pulau Nias Lintas Kabll(ota
11. Sibundong - Batang Toru Lintas Kab/Kota
Sumber : Peraturan Mentei Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakgat Nomor 4 Talrun 2015
tentang Kiteria dan Penetapan Wilagah Sungai (WS)

Badan air berupa danau meliputi Danau Siais di Kabupaten Tapanuli


Selatan dan Danau Balimbing di Kabupaten Padang Lawas Utara, Danau
Pandan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Danau Lau Kawar di Kabupaten
Karo dan yang terbesar yaitu Danau Toba yang terletak di dataran tinggi
di wilayah tengah meliputi 7 (tujuh) Kabupaten seluas 112.986,15 ha. Di
Pulau Samosir Kabupaten Samosir terdapat dua danau yaitu Danau
Sidihoni dan Danau Aek Natonang. Danau dengan debit air cukup besar
potensial bagi pengembangan sistem pengairan dan penyediaan air baku
dan danau yang memiliki air terjun yang potensial sebagai sumber energi.
Juga terdapat potensi air tanah dimana empat diantaranya dari cekungan
air bawah permukaan berada pada lintas provinsi.
Di Provinsi Sumatera Utara terdapat lahan rawa dengan luas baku
1.012.005 Ha yang letaknya tersebar di Pantai Timur dan Pantai Barat.
Dari luas tersebut, yang dapat dimanfaatkan/dikembangkan untuk lahan
pertanian dan pertambakan mencapai 325.71O ha (32,18 persen) narnun
dalam pengembangannya harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk dapat
dijadikan areal pertanian. Lahan rawa yang potensial untuk pertanian
seluas 189.426 ha, dan yang sudah mempunyai tata air jaringan rawa
(sudah fungsional) seluas 34.923 ha (3,45 persen).

7. Klimatologi
Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Provinsi Sumatera Utara
tergolong ke dalam daerah beriklim tropis, Ketinggian permukaan daratan
Provinsi Surnatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya da-tar, ha-nya-
fignrdru Kerja Aannintafr eDasafr (A&gD) Arwinsi Sumatsra L)ura 2025

beberapa meter di atas permukaan laut, beriklim cukup panas, sebagian


daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan
sebagian lagi berada pada daerah ketinggian, Sebagaimana provinsi lainnya
di Indonesia, Provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan
musim penghujan, Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Januari
sampai dengan Juli dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan
Agustus sampai dengan bulan Desember, diantara kedua musim itu terdapat
musim pancaroba.

8. Penggunaan Lahan
a. Kawasan Budi Daya
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Penetapan kawasan
budidaya dimaksudkan untuk memudahkan pengelolaan, dan
pemantauan kegiatan termasuk penyediaan prasarana dan sarana
maupun penanganan dampak lingkungan penerapan, mekanisme
insentif, dan sebagainya akibat kegiatan budidaya. Hal ini didasarkan
pada pertimbartgan bahwa penyediaan prasarana dan sarana penunjang
kegiatan akan lebih elisien apabila kegiatan yang ditunjangnya memiliki
besaran yang memungkinkan tercapainya skala ekonomi dalam
penyediaan prasarana dan sarana. Peruntukan kawasan budi daya
disesuaikan dengan kebijakan pembangunan yang ada. Kawasan budi
daya menggambarkan kegiatan dominan yang berkembang di dalam
kawasan tersebut. Dengan demikian, masih dimungkinkan keberadaan
kegiatan budi daya lainnya di dalam kawasan kawasan tersebut.

b. Kawasan Lindung
Penetapan kawasan lindung dilakukan dengan mengacu pada pola ruang
kawasan lindung yang telah ditetapkan secara nasional. Kawasan lindung
meliputi : a) kawasan hutan lindung; b) kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan bawahannya; c) kawasan perlindungan
setempat; d) kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya; e)

kawasan rawan bencana; f) kawasan lindung geologi ; dan g.) kawasan


lindung lainnya. Pola ruang kawasan hutan lindung disusun berdasarkan
pada penetapan kawasan hutan yang berlaku yang menyebar di wilayah
funcaru I{erja Qemerintafr Aaxafr (W@D) Orwi?tsi Sumatera 0 tara 2 02 I

kabupaten/kota Rencana Pengembangan Kawasan yang Memberikan


Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya

2.1.1.1 Potensi Pengembangan Wilayah


Potensi sumber daya alam Provinsi Sumatera Utara cukup berlimpah,
diantaranya tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan, pariwisata, serta potensi bahan tambang dan mineral.

1. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura


Sektor pertanian mencatat pertumbuhan ekonomi dengan laju positif. Sektor
pertanian sendiri pada kenyataannya didukung oleh pertanian rakyat.
Berdasarkan Kepmentan Nomor 472 tahun 2Ol8 tentang Lokasi Kawasan
Pertanian Nasional, untuk Tanaman Pangan seperti Komoditas Padi akan
diprioritaskan di Kabupaten Asahan, Batubara, Deli Serdang, Labuhan Batu,
Labuhan Batu Utara, Langkat, Serdang Bedagai, Simalungun, Gunung Sitoli,
Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Humbang Hasundutan, Tapanuli
Tengah, Tapanuli Utara dan Toba Samosir. Komoditas Jagung akan
diprioritaskan di Kota Binjai, Kabupaten Dairi, Karo, Pakpak Bharat, Labuhan
Batu Selatan dan Tapanuli Selatan. Untuk komoditas Kedelai, lokasi prioritas
pengembangan Kawasan di Kabupaten Padang Lawas, Tapanuli Selatan dan
Tapanuli Utara. Sedangkan untuk ubi kayu prioritas pengembangan Kawasan
berada di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai.
Untuk komoditas tanaman hortikultura, Cabai akan diprioritaskan
pengembangarl kawasannya di Kabupaten Deli Serdang, Karo, Simalungun,
Batu Bara, Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara. Untuk komoditas Bawang
merah akan dikembangkan pada Kabupaten Simalungun, Serdang Bedagai,
Asahan, Batu Bara, Kota Tebing Tinggi, Labuhanbatu Utara, Samosir, Humbang
Hasundutan dan Pakpak Bharat. Komoditas bawang putih, Provinsi Sumatera
Utara akan memprioritaskan pengembangan kawasannya di Kabupaten
Simalungun, Dairi, Samosir, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Karo,
Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Toba dan Tapanuli Selatan. Kabupaten Karo
dan Simalungun merupakan kawasan pertanian untuk prioritas komoditas
jeruk, sedangkan pisang akan diprioritaskan di Kabupaten Deli Serdang dan
Langkat.

2. Perkebunan
Berdasarkan data yang tertuang pada Peraturan Daerah Nomor 2 tahun
2Ol7 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun
Wrncaru Kerja Aenrintafr Aaerafr (AJ@D) Wwinsi Sumatera iltara 2023

2OLT - 2A37 Luas areal perkebunan adalah 2.L67.671,49 ha atau 11,88 persen
dari luas Provinsi Sumatera Utara atau sebesar 29,7 {persen dari total daratan
Provinsi Sumatera Utara dengan produksi sebesar t 2O.3L8.622,73 ton untuk
23 komoditi diantaranya sawit, karet, kopi, kakao, tembakau dan kelapa. Rata-
rata pertambahan luas lahan perkebunan selama 5 (lima) tahun terakhir
sebesar O,31 persen dan pertumbuhan produksi sebesar 5,21 persen selama 5
(lima) tahun terakhir. Sektor ekonomi ra\yat memperlihatkan kondisi bahwa
komoditi perkebunan rakyat telah mengambil peran yang sangat penting,
dimana untuk luas dan produksi beberapa komoditi penting bahkan melampaui
perkebunan milik PTP/PNP maupun swasta.
Komoditas kopi akan diprioritaskan pengembangan kawasan sebagai
amanat Kepmentan Nomor 472 Tahun 2018 di Kabupaten Toba, Humbang
Hasundutan, Dairi dan Karo.

3. Peternakan
Berdasarkan data hasil analisis di semua Kabupaten/Kota di Sumatera
Utara diperoleh bahwa wilayah potensial bagi pengembangan sapi, untuk sapi
potong di Sumatera Utara berturut-turut adalah di Kab. Langkat, Kab. Labuhan
Batu Utara, Kab. Asahan, dan Kab. Simalungun, Kab. Batu Bara, Kab. Deli
Serdang dan Kab. Serdang Bedagai, sedangkan untuk sapi perah berada di
daerah Kabupaten Karo. Pengembangan kerbau potensial dilakukan di
Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten
Dairi, Kabupaten Humbang Hasundutan. Sedangkan ternak kuda
direkomendasikan dilakukan di Kabupaten Samosir dan Kabupaten Humbang
Hasundutan. Ternak kecil seperti kambing potensial diarahkan
pemeliharaannya di Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Bedagai,
Kabupaten Labuhan Batu Utara, dan Kabupaten Asahan. Domba potensi
dikembangkan di Kabupaten Langkat, Kabupaten Labuhan Batu Utara, dan
Kabupaten Serdang Bedagai.
Pengembangall ternak unggas seperti ayam buras potensi dikembangkan
Kabupaten lVlandailing Natal, Kabupaten Dairi, Kabupaten Serdang Bedagai,
dan Kabupaten Pakpak Bharat. Adapun ayam pedaging potensi dikembangkan
di Kabupaten Serdang Bedagai, Asahan, Langkat, Deli Serdang dan Kota Binjai.
Kemudian, ayam petelur potensi dikembangkan di Kota Binjai, Kabupaten
Asahan, Kabupaten Deli Serdang, Langkat, dan Serdang Bedagai. Adapun
ternak itik potensi dikembangkan di Kabupaten Toba, Mandailing Natal, Dairi,
Nias, dan Serdang Bedagai.
&
figncaru Kfj a Qunerintafr rDaerafi (qKgD) erwinsi Sumatera l,) tara 2OZ I
4- Perilranan
Potensi perikanan laut Selat Malaka (Pantai Timur) sebesar 276.A30 ton per
tahun dan sudah dimanfaatkan sekitar 9A,75 persen, sedangkan potensi
Samudera Hindia atau Pantai Barat sebesar 1.076.960 ton per tahun dan baru
dimanfaatkan 8,79 persen. Potensi Pantai Barat ini perlu dikembangkan
mengingat tingkat pemanfaatannya masih rendah. Pengembangarl perikanan
laut wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan pulau terluar, dengan luas laut
Sumatera Utara 110.OO0 krta2, panjang pantai 1.300 km (Pantai Timur 545 km
dan Pantai Barat 375 km serta Pulau Nias 38O k*), Jumlah pulau sebanyak
213 sangat berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini seiring dengan
bertambahnya penduduk Indonesia dan dunia sehingga akan meningkatkan
permintaan terhadap kelautan dan perikanan, ditambah dengan menurunnya
kemampuan produksi perikanan tangkap dunia.
Provinsi Sumatera Utara juga mempunyai potensi Sumber Daya Ikan {SDI)
yarrg meliputi perikanan tangkap dan budidaya perikanan, baik di perairan laut
maupun perairan darat dan perairan umum seperti sungai, danau, tambak. Di
kawasan Pantai Barat, antara lain Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli
Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Tengah, Nias dan Nias
Selatan, Kota Sibolga, Kota Padangsidimpuan, hasilnya mencapai l.076.960
ton/tahun dengan potensi jenis ikan unggulan di laut pesisir seperti tuna,
tongkol, cakalang, kerapu, kakap, kembung, tenggiri, teri dan ikan hias (tingkat
pemanfaatan baru sekitar 8,79 persen). Budidaya kelautan antara lain adalah
teripang, rumput laut serta potensi terumbu karang. Potensi Sumber Daya Ikan
(SDI) di Kawasan Pantai Timur yang meliputi Kabupaten Labuhan Batu,
Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Asahan, Tanjung Balai, Batubara,
Serdang Bedagai, Deli Serdang, serdang Bedagai, Langkat dan Kota Medan,
mencapai276.A30 ton/tahun dengan potensi jenis ikan unggulan di laut pesisir
seperti, tuna, tongkol, cakalang, kerapu, kakap, kembung, tenggiri, baronang,
japuh, biji nangka, senangin, teri dan pari (tingkat pemanfaatan baru sekitar
90,75 persen). Sementara potensi Sumber Daya Ikan (SDI) di bagian tengah
yang meliputi Kabupaten Tapanuli utara, Toba, Dairi, Pakpak Bharat, Karo,
Simalungun, Samosir, Humbang Hasundutan, Kota Pematangsiantar, Tebing
Tinggi dan Binjai memiliki potensi jenis ikan unggulan seperti ikan mas, nila,
mujair, gurarne, lele dumbo dan udang galah.

II-10
Q?mcaru Kerja aenerintafr rDaerafi (aKgD) orwirlsi samatera iltara 202s

5. Pariwisata
Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi Daya Tarik Wisata Alam, Daya
Tarik Wisata Budaya dan daya Tarik Wisata Hasil Buatan Manusia, yang layak
untuk dikembangkan guna memajukan perkonomian daerah dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Sasaran pembangunan kepariwisataan daerah
adalah peningkatan kunjungan wisatawan nusantara, kunjungan wisatawan
mancane gar a, lama kunj ungan wisatawan nusantara dan mancane gar a, prod uk
domestik bruto di bidang kepariwisataan.
Pembangunan daya tarik wisata dilakukan dengan : a. menjunjung tinggi
nilai agama dan budaya; b. mengembangkan upaya konservasi untuk menjaga
kelestarian lingkungan; c. pengembangan manajemen atraksi untuk
menciptakan daya tarik wisata yang berkualitas dan berdaya saing; d.
pengembangan masyarakat sadar wisata. Sedangkan Pembangunan daya tarik
wisata budaya dilakukan dengan :
a. membina dan mengembangkan lembaga kebudayaan dan kesenian pada
tingkat provinsi dan kabupaten/kota;
b. memanfaatkan kebudayaan dan kesenian daerah baik benda maupun tak
benda sebagai daya tarik wisata dalam bentuk atraksi yang terjadwal.
c. men1rusun jadwal atraksi (calender event) kebudayaan dan kesenian tingkat
provinsi dan kabupaten/kota;
d. melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan cagar budaya daerah
sebagai daya tarik wisata;

Perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya daerah


sebagai daya tarik wisata dilakukan dengan penetapan cagar budaya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sementara Pengembangan
dan pemanfaatan daya tarik wisata budaya yang bukan benda dalam bentuk
makanan dan minuman dilakukan dengan memperhatikan standarisasi
hygienis dan halal.
Selain itu untuk peningkatan daya saing melalui sektor pariwisata, Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2023 melaksanakan 6 (enam) kegiatan
strategis daerah yaitu :

a. Pengembangan kawasan pariwisata, meliputi ekowisata tangkahan,


bahorok/ bukit lawing angkat; agrowisata ulu pungkut - madina; wisata
alam dan budaya - kepulauan nias; wisata religi dan sejarah barrs -
tapanuli tengah; wisata religi dan sejarah candi bahal - padang lawas utara;

u-L7
Qgnrana \grja Aenerintafr rOaerafr (RK(RD) Wwinsi Sumatera ,Utara ZO23

b' Pengembangan desa wisata melalui 3 (tiga) konsep tematik yaitu


agro, eko
dan budaya
c' Dukungan penataan cagar budaya kesultanan langkat, situs benteng putri
hijau, bawomataluo dan lapangan merdeka med.an
d. Dukungan pengembang€rn destinasi pariwisata super prioritas danau toba
melalui pemenuhan 6 (enam) rekomendasi UNESCO dalam rangka
mempertahankan status UNESCO Global Geopark Kaldera Toba
e. Digitalisasi promosi pariwisata;
f. Pelestarian budaya daerah melalui pemberd ayaanforum kesultanan daerah.

6. Bahan Tambang dan Mineral


Potensi bahan tambang terdiri dari bahan tambang panas bumi, tambang
minyak bumi, tambang gambut, tambang batu bara, tambang mineral dan
bahan galian air tanah sebagai berikut:
1. Bahan Tambang Panas Bumi
Potensi panas bumi sebagai energi alternatif di Provinsi Sumatera Utara
tersebar di beberapa tempat antara lain di Desa Lau Debuk-Debuk Sibayak
Kabupaten Karo terbukti sebesar 3O MW; Desa Sarulla Kabupaten Tapanuli
Utara terbukti sebesar 135 MW; dan Desa Namorailangit Kabupaten Tapanuli
Utara terbukti sebesar 210 MW.
2. Bal:.an Tambang Minyak Bumi
Provinsi Sumatera Utara memiliki indikasi kandungan minyak yaitu di
Pangkalan Susu Kabupaten Langkat dengan cadangan sebesar 15 MMSTB
dengan analisa kimia sebesar 15 MMSTB dan di Gunungsitoli, Kabupaten
Nias.
3. Bahan Tambang Gambut
Gambut merupakan salah satu sumber energi yang banyak terdapat di
Provinsi sumatera Utara. Selain sebagai sumber energi, juga dapat
digunakan sebagai media semai. Sebaran lahan gambut terdapat di beberapa
lokasi antara lain Desa Panai tengah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten
Labuhan Batu.
4. Bahan Tambang Batu Bara
Potensi keberadaan batubara terdapat di 15 titik di Sumatera Utara, terdapat
7 (tujuh) lokasi yang telah memilikipotensi cadangan antara lain Desa
Pargarutan, Kec. Padangsidimpuan Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan.

IT-12
Qencana l{grja Qemaintafi Daerafr (AK(RD) Qrwinsi Swna.tera Otara 2O2S

5. Bahan Tambang Radioaktif


Potensi bahan tambang radioaktif di Provinsi Sumatera Utara terdapat di
Desa Aekhabil Kecamatan Sibolga Kota Sibolga, yakni berupa Radium (Ra).
6. Bahan Tambang Mineral
Bahan tambang mineral di
Provinsi Sumatera Utara terdiri dari bahan
tambang mineral logam, mineral bukan logam dan batuan.

7 . Ba}ran Galian Air Tanah


Lokasi kegiatan pertambangan bahan galian air tanah tersebar di 19
(sembilan belas) cekungan air tanah (CAT) di Provinsi Sumatera Utara yaitu
CAT Langsa, CAT Medan, CAT Kutacane, CAT Sibulus Salam, CAT
Sidikalang, CAT Samosir, CAT Porsea-Prapat, CAT Tamtung, CAT
Onolimbu/Gunung Sitoli, CAT Lahewa, CAT Sirombu, CAT Kuala
Batangtorrr, CAT Teluk Durian/Pekanbaru, CAT Banjarampa, CAT
Panyabungan, CAT Pasaribuhan, CAT Padangsidimpuan, CAT Natal-
Ujunggading, CAT Lubuk Sikaping.

2.L.1.2 Illilayah Rawan Bencana


Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang
mempunyai potensi besar terjadinya bencana alam, seperti bencana gempabumi
dan letusan gunung api. Hal ini disebabkan karena Provinsi Sumatera Utara
mempunyai 4 (empat) ruas patahan yang menjadi sumber gempa, yakni patahan
rennn, patahan toru, patahan angkola dan patahan barumun. Selain itu, di
wilayah Sumatera Utara terdapat beberapa gunung api aktif. Salah satunya
adalah Gunung Sinabung yang meletus sejak tahun 2}rc dan menyebabkan
masyarakat mengungsi hingga saat ini. Berdasarkan data dari BPS Provinsi
Sumatera Utara April 2O2I frekuensi kejadian bencana terbanyak adalah
bencana banjir sebanyak 53 kali (KabupatenlKotal, Angin Putting Beliuang (18
kali) Kebakaran Hutan dan Lahan (9 ka14, tanah longsor (8 kali), letusan gunung
api 2 kali serta gelombang pasang dan gempa bumi masing-masing 1 ka1i.

Jumlah Kejadian Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota Provinsi


Sumatera Utara per 2O2O- April 2O2l dapat dilihat pada table selanjutnya.

II-13
furuana 1(9rja Amerintafi Da.uafr (AK%D) Wwinsi Sumatera iltara 2025

Tabel. 2.3
Jumlah Kejadian Bencana Alam Menunrt Kabupaten/Kota provinsi
Sumatera Utara per 2AZO- April ZOZL
Kabupaten/Kota Gempa Letusan Tanah Banjir Kebakaran Angin Gelombang
Bumi Gunung Longsor Hutan dan Puting Pasangl
Ani Lahan Beliuns Abrasi
01 Nias 1
A2 Madina 4 1 1 1
03 'Iapsel 1 1 1
04 Taptenq 1 1
05 Tapanuli Utara 1 1
06 Toba 1
07 Labuhanbatu 1 J
0B Asahan 7
09 Simalungun 2
10 Dairi 1 3 2
11 K a r o 2 1
L2 Deli Serdang 1 4 .)
13 Lanskat 1 5 2
14 Nias Selatan i
15 Humbahas
i6 Pakpak Bharat
1,7 Samosir
18 Sergei J 2
19 Batu Bara 10 2
20 Paluta
2l Padans Lawas 1
22 Labusel
23 Labura 2 1
24 Nias Utara
25 Nias Barat
26 Sibolga 1
27 Tanjungbalai 1
28 Pematangsiantar 1 1
29 Tebing Tingsi )
30 Medan 3 2
31 Binjai 2
32 Padangsidimpuan J
33 Gununssitoli
Sumatera Utara I 53 9 18 1
Sumber; BPS Sumatera Utara/BNPB Nasional April 2022
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah kejadian bencana alam di
Sumatera Utara yang paling sering terjadi adalah bencana Banjir yaitu sebanyak
53 kali, sedangkan Kabupatenf Kotayang paiing banyak bencana banjir adalah
Kabupaten Batubara yaitu sebanyak 10 kali.

2.1.1.3 Kondisi Umum Demografi


1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Bedasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) 2O2A, penduduk Sumatera Utara
pada Bulan September 2A2O sebanyak 10.80 juta jiwa. Jumlah penduduk
Sumatera Utara terus mengalami peningktan. Hasil SP 2O2O dibandingkan
dengan SP 2010 memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 7.A2
juta jiwa atau rata-rata sebanyak L81.72 ribu jiwa setiap tahunnya.

II-14
tffi
funcarw {grja {Pemrintafr Aaerafi (AK%D) Wwinsi Sanutera,U tara 2OZ S

Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir PALO-2O20), laju pertumbuhan


penduduk SumateraUtara sebesar 1,28 persen per tahun. Terdapat percepatan
Laju Pertumbuhan Penduduk sebesar 0.06 persen poin jika dibandingkan
dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode 2OOO-2O10 yang sebesar
1,22. Perkembangarl Jumlah dan Laju Penduduk bedasarkan Sensus Penduduk
tahun 2O2O adalah sebagai berikut :
Juta PencliJ<lLak Lajtt Fertumlf,uftarr
(juta javva) Perrdt.du k (p€rs€ntase )
16.c)C 3'5o
14-BO
14. iio
12_9a 3.C,C,
1?.OO 11- 51
?- sd)
10.26
;- c,.-)
6_62
1 5a)
4.96
/+ ,lO ],(. TJ

L). i),:) .) ()fl


sP.lg€l sP1g;rl SP19AO sF1990 5P20()0 sP2010 s 3*r:]' a c,
.-r Lt li1 taft rer-r *Ll<lLlk La-i rr F,€rtLr m() r-tt1an Pen duclLll<

Sumber.' Sensus- Penduduk 2020 -


Grafik 2.1
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Sumatera Utara

jumlah penduduk jumlah penduduk Sumatera Utara menurut


Sementara
KabupatenlKota berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat bahwa jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak jika dibandingkan dengan dengan jumlah
penduduk perempuan, hasil sensus menunjukkan bahwa ada sebanyak
7 .+22.046 penduduk laki-laki dan 7 .377 ..315 penduduk perempuan, total

penduduk sumatera utara sebanyak L4.799 .361 jiwa, Jumlah Penduduk


sumatera utara Menurut KabupatenlKota adalah sebagai berikut :

II-15
#\
funcaru Wrja Qenuinta fi CIanafi (AJ(RD) (Prwinsi Sum.atera,U tara 20 2 3

Tabel.2.4
Jumlah Penduduk sumatera utara Menurut Kabupaten/Kota
dan Jenis Kelamin, 2AZO [iiwa]
.J*t}ts i{{tlar'llln
i{abutr}*tenfH ta
Far+i{}!,:iLiaI}

..i-.
..t.._.ti,,',_.-, .---;,
-:--. -. -_1.. _r

-.: i, : _,
Ii,
. ; -, . i-_ -

I j [-, -'.'''i
.t\

'- -r t-l -
i1
I

t rt t..-,
'.i.: -,.'=,1. : ... _-i

Li -t -.-.!-t'r,,-
f-. I - -'i- -. :

'I
I : i.. -:

-..- t=,'=, -t
lr

I t. .t. ! .

i jl- r.-'r :i- .t.-, :


..i.'. -r-
'.i... -.:r-,1
i' "'l :.i -
.'r :-1:.1.i
I - ,r. r'.: !.'ll r

. lr.l | .i
'.1 . - ;--
{- .: . -,'
r[r-.,i ' :. " -

Sumber.' Sensus Penduduk 2020

Selain itu jumlah Penduduk Sumatera Utara menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel. 2.5
Jumlah Penduduk Sumatera Utara menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin 2O2O
*tpfl !:,i l{ {+ i,i!{TlI i1

f{sls}ln prf, k !,", mi,l r I r-;i ! a1,


l-aki-laki F*rt*n:1.; l ta r:

Sumber.' Senszs Penduduk 2020

IT-L6
futruant Kerja Aencrintafr Daerafr (qKgD) erwinsi S umatera il tara 2O Z 3

2. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin


- Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) terus meningkat sejak
tahun 1990. Pada tahun l99O proporsi penduduk usia produktif adalah
sebesar 54,94 persen dari total populasi dan meningkat menjadi 69.79
peren di tahun 2O2O. Perbedaan yarrg tajam antara persentase penduduk
usia produktif dan non prodktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) terlihat
lebih tajam di tahun 2O2A. Hal ini mencerminkan bahwa Sumatera Utara
masih berada dalam masa bonus demografi karena sebesar 69,79 persen
penduduknya masih berada di usia produktif.

124
3.16 3.44 3.88 5.06
L00

80 54.93 6L.L7 62.87 69.79


60 4L.91
35.39 33.24
40 25.L5
20

0
sP 1990 sP2000 sP2010 sP2020

-<F0-14 tahun ..1-l!,-$zt tahun ..+..65+ tahun

Sumber; Sensus Penduduk 2020

Grafik2.2
Komposisi penduduk Menurut Kelompok Umur

Pembangunan yang dicapai oleh Sumatera Utara selama ini memberikan


dampak yang positif dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, salah
satunya tercermin dari peningkatan usia harapan hidup penduduk
Sumatera Utara. Konsekwensi dari meningkatnya usia harapan hidup
penduduk Sumatera Utara adalah terjadinya peningkatan persentase
penduduk lanjut usia atau lansia (60 tahun ke atas). Persentase
penduduk lansia Sumatera Utara meningkat menjadi 8,64 persen di tahun
2A2O dari 5.90 persen pada 2010 berdasarkan hasil SP 2020.

tl-L7
&encaru 1{Brja aemerintafr Daerafr (qKqD) erwhsi su.matera otara zo23

L-rrrri.a {F*rs*fi}
1 :r
"
{r,rl

1 {}. (f{}
8.(i.4

_: :::
5,tf6 5.2t,
'-,..>
cl

4. {f{}

l-{ftl

!"F5 ,1 !j $tl 5rr 2 Llr_]rj : $12 (]_t t; il Ir ;1 t-} :a ,.'}

Sumber.' Sensus Penduduk 2O2O


Grafik 2.3
Persentase Penduduk Lansia

Rasio Jenis Kelamin


jumlah laki laki di Sumatera Utara sebanyak 7 ,42 juta
SP 2020 mencatat
orang atau 50,15 persen dari penduduk sumatera Utara, jumlah
penduduk Perempuan di sumatera Utara sebanyak r,s9juta orang, atau
49,85 persen dari penduduk Sumatera Utara. Dari kedua informasi
tersebut, maka rasio jenis kelamin penduduk Sumatera Utara sebesar
101, yang artinya terdapatnya 1o1 laki-laki per 1oo perempuan di
Sumatera Utara pada tahun 2A2O.

lio
1t:t{ 1{tZ t*f) 1O5 i {J5 lo.l I o.a !O2 lflf
tr{)G a.;
'r:) i.r:
6(
go 7".

6(}

l
4tj ---t
1

-l

,L}

u
r'4 5.1, 1{}^14 }a-lq J{r-;4 .}5 r.f 3i-}.34 35.}q 4L!-rt4 4*-4q 5(}-5'q. 5,5-19 bc-li4 e5-f}q Za)'f4 15+
XetocrFoL Udua
Sumber.' Sensus Penduduk 202A
Gtafirk 2.4
Rasio Jenis Kelamin menurut Kelompok Umur, 2A2O

3. Distrlbusi/Pesebaran Penduduk
Sebaran Penduduk Sumatera Utara masih terkonsentrasi di Kota Medan.
Meskipun luas geografisnya hanya sebesar 0.36 persen wilayah Sumatera
Utara. Namun Kota Medan di huni oleh 2,44 juta penduduk atam L6,46

II.18
&
fu:ncarw Ke$o eernerintsfr Q)*er*fi {qKf *ovtrui .Surfidtere,il tara
'n) Z0Z3

persen penduduk Sumatera utara. Sebaran penduduk


terbesar kedua
terdapat di Kabupaten Deli serdang dengan jumlah penduduk
sebanyak
1,93 juta orang atau sebesar 1g,os persen. sementara
Kabupaten Langkat,
simalungun dan Asahan mempunyai sebaran masing-masing
sebesar 6,96
persen, 6,69 persen dan s,2o persen. Adapun Kabupaten/Kota
lainnya
masing-masing dibawah 5 persen.
l€ng'kda
6,"e% 7$.4e7^ II r6_4a7-
: D,, ' 5'.r{.jIq rr.65%
Deri Serder6
13-057. { ir,1\4,,-,. .-,,...
J-616*a..f?(
SifidruagsE f 5.2o,7.
6,697* a-Sddqlg ld6aa -
Ia.&B
7. lqEsllsn
8-Mcn<ldr
Bolu
tdlort
ar.sr-
;!..@
9;:;d+" t-lsft,borc
tG- Xcro
I I Loouas Bdu UEo
| zr*
| :,rr*
:,
: ;- r'.t:.:.,.rt -,r",:i:)., l2_*
,2.8.
ri \ii! l-.i,:r,,: l ) 2.4?.
l4 Lcbriutr B!,r :a!:ir., a r.r2E
t5- latonuf Olffi l2,t.z
16. Odld 2-OF-
' t7. raFal$s€Han ?.o3a
. ''f"tt '* T8 lint6t
lr. tcffiryrl6lo.
7.rr%
a'7--'__ .r' _\,:J' Ltt B
2o,Fsdong r;-e
2I.torlmg bgs Utro
2:.P€dofrg S&qe^ r.5aB
z3.lobofffik
2a l{ufrboE krdgla[
\, 2i.rodEEHd
26.re$ghmr
27-kk6
l. I t?,
t.o&
U.ks
?r_36ffi

x
.\tl
jL
ll

ll
-;.!rr
rJtrrr

F:-rsc!:
ftq5 r.rti
B.rr,.:'

Bts,r--l

Sumber.' Sensus Penduduk 2O2O

Grafik 2.S
sebaran penduduk sumatera utara Menurut Kabupaten/Kota

2.1.1.4 Kawasan strategis dl provlnsi sumatera utara


Dalam rangka mendorong pengembangan wilayah Provinsi Sumatera lJtara,
pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan 14 (empat belas)
Kawasan Stategis Provinsi (KSP) yang terakomod.ir dalam peraturan Daerah
Provinsi Sumatera lJtara Nomor 2 Tahun 2Afi tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2OLT-2OBT yaitumeliputi :

1. Kawasan agropolitan dataran tinggi Bukit Barisan;


2. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Simalungun Batubara
Asahan;
3. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpad.u Labuhanbatu dan sekit arnya;
4. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Pantai Barat dan sekitarnya;
5- Kawasan Pengembangan Ekonomi rerpadu Kepulaman Nias;
6. Kawasan situs dan bangunan bersejarah di kawasan perkotaan Mehidangro;
7. Kawasan religi dan situs candi/Biara di Kabupaten padanglawas dan
Padanglawas Utara;
8. Kawasan Tradisional Bawomataluo Kabupaten Nias Selatan dan sekit arnya;
9. Kawasan religi dan situs bersejarah di Barus Kabupaten Tapanuli Tengah;
1o. Kawasan religi dan situs bersejarah suku Batak di Fusuk Buhit;

II-19
ifu:x c ana W$ a ffe w e rint s {i tD aer* fr iffiFDj f.}'er v i *^s i Sama L e ra' t-} t a ra 2 * 2 i

11. Kawasan Ekosistem Leuser dan Bahorok;


12. Kawasan Konservasi Hutan Batang Toru;
13. Kawasan Konservasi Taman Nasional Batang Gadis Kabupaten Mandailing
Natal; dan
14. Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Sinabung dan Sibayak.
Kawasan Stategis Provinsi (KSP) merupakan kawasan yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena memiliki pengaruh penting dalam lingkup
provinsi terhadap ekonomi, sosial budaya, lingkungan, serta pendayagunaan
sumberdaya alarn dan tekhnologi.
Penetapa KSP ini dimaksudkan untuk mendukung pengembangan KSN dan
pengembangan ruang yang optimal di wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2OO8 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, telah menetapkan Kawasan Strategis Nasional (KSN) di
wilayah Provinsi Sumatera Utara yaitu :
1. Dari sudut kepentingan pertahanan keamanan, yaitu pulau berhala di
Kabupaten Serdang Bedagei
2. Dari sudut kepentingan ekonomi, yaitu kawasan Perkotaan
Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro)
3. Dari sudut kepentingan lingkungan yaitu Kawasan Danau Toba dan
sekitarnya.

2.L.2. ASPEK KESB'ATITERAAN MASYARAKAT


Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari fokus kesejahteraan dan
pemerataan ekonomi, fokus kesejahteraan sosial, serta fokus seni budaya dan
olahraga.

2.L.2.1. Fokus Kesejahteraan Masyarakat dan Pemerataan Ekonomi


Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
dilakukan terhadap indikator yang mempengaruhi kesejahteraan dan
pemerataan ekonomi.

1. Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi Sumatera Utara triwulan lV-2A21 terhadap triwulan IV-2OZO
mengalami pertumbuhan sebesar 3,81 persen (y-on-y). Dari sisi produksi,
pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas
sebesar 9,86 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi
pada komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 13,7L persen.

II-20
figncaru K*ja Qemerintafi Daerafr (AJ{BD) Wwinsi Sumntera O tara 202 S

Ekonomi Sumatera Utara sampai dengan triwulan lV-2O21 mengalami


pertumbuhan sebesar 2,6L persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan
tertinggi pada Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 6,51 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor
Barang dan Jasa sebesar 15,09 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara tahun 2O2L tumbuh sebesar 2,61
persen. Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan
pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi sebesar '1,47 persen yang
disebabkan oleh dampak timbulnya pandemi Covid-l9. Perbandingan Laju
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara dengan Nasional sejak Tahun
2019 s.d 2021 dapat dilihat pada grafik berikut :

2t)i-9 of 2a)71

-5c*sur-::ate! a i,.it.,ir.) *Nasiur}*l

Sumber: BRS BPS Sumut, 2020 danBRS BPS Indonesia 2021


Gtafrk2.6
Pertumbuhan Ekoaomi Sumatera Utara dan Nasional
Tahun 2Ol9 s.d. 2O21

2. PDRB Provinsi Sumatera Utara


Secara spasial, struktur perekonomian Pulau Sumatera pada tahun
2A2l masih didominasi oleh Provinsi Sumatera Utara dengan kontribusi
sebesar 23,37 persen; Provinsi Riau sebesar 22,92 persen dan Provinsi
Sumatera Selatan sebesar 13,36 persen. Setelah hampir 2 tahun pandemi
COVID - 19 melanda, perbaikan perekonomian mulai terjadi di semua
provinsi dengan level pertumbuhan yang berbeda-beda. Pertumbuhan
Provinsi Sumatera Utara menempati posisi terakhir dari 10 provinsi di Pulau
Sumatera yaitu sebesar 2,61 persen. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,05 persen; diikuti oleh Provinsi
Jambi sebesar 3,66 persen; dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 3,58
persen.

il-21.
Qgncaru Kerja Qemerinufr Oaorafi (A&$D) arwinsi Sumatera Otora ZOZI

Aceh Sumatera Utara


5,03*,
23.37*;
2,79*,," Riau
l';3
ffi
?,61YE Keo Riau

w"
.S1 22.3?x
3,36v"
I
$umaiera Barat 6.f,?x

@ 6,35% Surflatcra Kep- fiangha


3,29t*
3.6$-tt' 13,3Sr.
?"34ur.

@
3,58rn
5"S5+'-
Bengkul ?.16:*
3,t4*
t S,1t ry.

?,79Y* {-arnpung

Sumber: BPS Sumatera Utara 2422


Gtafrk 2.7
Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Menurut Provlnsi di hrlau Sumatera,
Tahun 2O2t (persenf

Selanjutnya dapat dilihat Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB menurut


Pengeluaran (Persen) sebagai berikut :

Tabel.2.6
Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran (Persenl
Laiu Pertumbuhan Atas Distribusi Atas Dasar
Dasar Harga Konstan 2010 Harga Berlaku
No Komponen
2019 20za 2021 2019 2020 2421

L. Konsumsi Rumah Tangga A?L -2,83 1,69 53,67 52,22 50,79

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 9,95 -4,02 -2,59 0,96 0,93 0,86

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 0,51. -1,69 3,46 7,18 6,BB 6,81.

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 8,25 -L,17 3,47 30,85 30,64 30,56

5. Perubahan Inventori 7,44 1,90 7,73

6. Ekspor Barang dan Jasa -2,05 -10,31 15,09 33,41 33,18 38,83

Dikurangi Impor Barang dan |asa -3,84 -1.4,87 1.8,34 27,5L 25,73 29,57

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 5,22 -L,07 2,61 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS Sumut, 2021

il-22
furcana t{erja acrurintafr aanafr (&K(RD) Qroainsi Sumatera o tara 20 2 3

Tabel. 2.7
Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Sumatera Utara Menurut
Lapangan Usaha (persen)
Laju Pertumbuhan Atas Dasar Distribusi Atas Dasar Harga
Lapangaa Usaha Harga Konstan 2O1O Berlaku

2019 20.20 20.21 2019 2o2fJ 2o21

Pertanian, Kehutanan dan 5,13 1,95 3,87 20,53 21,34 22,O4


Perikanan

Pertambangan dan Penggalian 4,53 -2,31 r,92 1,27 1,28 t,25

1,23 -0,84 1,43 19,o4 10 r)0 L9,52


Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik dan Gas 4,92 3,16 4,93 0, 11 0, 11 0,1 1

Pengadaan Air, Pengelolaan 5,44 3,79 3,62 0,10 0,10 0,10


Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Konstruksi 7,29 -3,42 2,18 14,23 13,58 t3,46

Perdagangan Besar dan Eceran, 6,93 -L,87 3,62 t8,82 18,89 18,91
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

lransportasi dan Pergudangan 5,BO -12,77 -3,63 5,O7 4,49 4,t7

Penyediaan Akomodasi dan Makan 8,88 -9,26 -0,81 2,42 2,18 2,05
Minum

lnformasi dan Komunikasi 9,63 6,t7 6,51 2,L4 2,28 2,34

Jasa Keuangan dan Ausransi 1,92 1,29 4,46 ooo 2,90 2,97

Real Estat 4,84 1,57 2,50 5,12 5,26 5,1 1

Jasa Perusahan 5,81 -4,7L -o,14 1,08 L,O7 1,O3

A.dministrasi Pemerintahan, 8,1 1 o,37 2,O8 3,68 3,72 3,54


Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib

Jasa Pendidikan 4,86 7,52 3,05 1,85 t,9\ 1,86

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,63 -2,46 0,25 t,o2 1,03 4,99

Jasa Lainnya 6,25 -3,74 1,43 0,58 o,57 0,54

5,22 -r,o7 2,67 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS Sumut, 2021

il-23
U) c. C. "0 'U tr
€U Erto t> L
p p ?'di -j
B
n\ i\ o '0
oo'd
p p p 0)
oo- o p iao o t p- o
B ts1 U
fr E at a a ti a a 5' ='ol iJ
p p A) p p Fl cllr oq p 7C- q)
E' t FT !d a '1 p a 0)H n
ril
s(! r oj
-t - Fl t
ID o a (D p 'apgc p a. p tr
u PA' o a p o PH
o a p p I a a) .U p
p. E p 70Q o iJ F o
\,,l.J Pil
pa U) o o- p lr.
^D p o- p =0) 5
! oc
o ID
oa lD o
ET p
h o Ft
tp
g) Ii
ra
p p ti o" g) o 5
a A) o p =Ed tst p p. l)
F g ^o H p GI F}
o. o rR !) E
n.6 p o 'r3
o. o p F o
f, tD E !Jq lD
o (- g o oq
a- FJ H p Ft
p n a* o ID
s+ 0c 0q olD o t,
a i. a o F o
o o 7i {trx o-
p
\) uq t p) p o-
p p a p A) 8. er
p p
p 0q p p r+
t\) 0) bo a
a3 0c
'.D !,
tsl
E' t) a p >1 ID
Ft a :p p
p i
t =
i
o
,i0)
a ai
p : 8l
a
.it U
(^) Ol F)
s t\) O) TQ Cr) o $ a
j :.r j I.) j :l t\) tr
P :.I I i !t
e,) (/) Or io \] @ + Ft
o o
I(rl qlb }Jo
Ul o
f\)
s { t\) N) + c0 ol (, A o\ I\) (n A C, { 6
rl C,) (, N)
+
u j-I
sn co
.t\) { \o sD + -o -or .l- -(, -p I
"o -oo "\o (^
\J UI G)
:{D *!)
(I (,t (It 00 (I @ u) 00 -l
\+
N C{) A \] { tl
0q
n,
.I H H
l0 t\) s N) + (I Cn Or u,
o j N) li) o
P P P P I .,- I o tt
bt b. Or \o CD (1) -l ,o io ;-
i{ I+
(rt cn Ot A A (/) @ \c + (,l
o
\o
o N)
o E)
00 01
G (n \: N) A \o
{\o + o
',o Jn -l
"(n "l\) "\o "A -+ -(n "o. -t\) "o (n Er Fi
(,I N) U\ { { i-: !r
(n @ \o C^) P -l t) co H \o w CI) (, E
g
p
6 x }.,
C}) (rr C,I
;tTF
C^) + N) !,
(r)
{ }J
!' P '$ P P l.-) P P :J I I o E.F rl d
P c,) t\J @ \o (I Lo
i(Jl G) o ! Cn A
I+ b PF o
0p \o t\) \o N) (r) C,) \] t,
;+
\o Co A o (, Fl :-
-.I lv t\) o)
s {A \o { {+ N)o
'(Jl "o P io -N ]o .9 "- -o "+ "to UC
gJ o \o O1 N (l) \i
@ OJ m (]) --l @ O @ { (Jl !, !.)
LO
+ o Itl
fr 6
6 o
gt O) + N) N) (, o1 01 @ T
@ o\ C/) :l (I t\) \] \o
.A N a
A
tr L I(rl 9 (,l 00 \c o r.i
io
b o b
I\] b \
+
\o
b b
(rl + o o --l (Jl { @ @ to !t
-I @ I
o a\ j-l j-l |j A O) \o + P
s{
)o -\o 9 "@ "m -C, "\o "o "(, )8
',o C^) (rt (n + cn
I(n \r
gt -l --I A 00 \] Cn ul @ 5 + \o Ol t9
o
H R
(,l o S
N N) \o \o t$ \) 6
P Nf + l') A P l o E
_it 'o :^ '+ l01 i@ io ;. o
H
+
I I{ NJ t
\] (n N) O) '!o --l \o fl
O
o (Io + o
-5 6
o \+ -t A
N + -l
-.I + t) A + t\) N) (!w
-o -00 I -00 -o P "(,ll
t) j.r @ "u, "o -o E
tt
bt io 00 @ 0) \ "o :t
(!
(n C,J
lo A
{+ s Cn t) o
\\o + E
at i.;i
gI tr s
g) t\) \o o\ \o o) I lFr
t\) h) ra
\o N) j t\) I (, Ot I :.J j P o ttp
UI
IN) I i I
G) N) Ul
oo \] lr I{ b
\ sG
(r)
o \) CD C,rI C}) { Co
{|.) (, O {t\) € F
(, o { o t\) @ \o o\ 0c si
-s -tJ -N) -oo "ol "co -ot p :rl
UI U1 io
I L U tr ; \o I
(rt + C] C'I
{ (n € Or N) o (,J 0)
{\o a \\o ON) EF T
A
B
<0Q X
'lai
B!l o
gr p '5
,o 40 H
o) N) \o o, Cr) lo ra
tv \] + o o E6 s .y
(J
!, P I !o I 'C,)
.{ b b L \ I(}) b A b (,I Cn ic lo e
+ \O ,.o
{ \o o A o) t\) 00 t\) + G) (,
{ I+ (, N) o 6'S
!r 'l
(,\ q) j.l + co Jn .N) s, sn o E
Jn "G) -o "oo -00 F. 5.
O1 co O)
t^l N) Or { \o { oa
I+ JO
o O 0o C,) (, \o
{-I Ul ts. h
P
tt
S
N G
(,l tr s\'
+ t) t\) rO o\ A to t
N P $ P j tr P o e
-_i (, b. (n (, (rl --l lo !) S
Jo Io + \ IO b
:\o b{
gr \+ \0 N) \l 00 @ { or\ O Crl @ t\)
ol O Fr
N) \l @ 0o U s*
I .,o +
-oo "o "(, "tr 'ro -00 -o "U, i^ .() "o
NJ ip
r \o
O'j
(,
\] \] O rO
L
@
ti
CO
F N) O $
L\o
t9 \] o + t\)
($
furuaru \grja AenrinUfr Aatrafr (f(Kf(D) Arwinsi Sumatera 'Uura
2023

a. PDRB Menurut Pengeluaran


Ekonomi Sumatera Utara triwulan lV-2A21 dibanding triwulan IV-2020 (y-
on-y) tumbuh sebesar 3,81 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada
Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar L3,71persen; diikuti
oleh Komponen PK-P tumbuh sebesar 6,82 persen; Komponen PMTB tumbuh
sebesar 5,82 persen; dan Komponen PK-RT tumbuh sebesar 3,45 persen' Di sisi
lain, Komponen PK-LNPRT mengalami kontraksi sebesar 1,25 persen'
Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa tumbuh yarrg merupakan
komponen pengurang dalam PDRB tumbuh sebesar sebesar 18,30 persen'

b. PDRB PerkaPita
. PDRB ADHK
pDRB Perkapita ADHK Provinsi Sumatera Utara meningkat menjadi sebesar
Rp g6,6T Juta pada tahun 2O2l dibandingkan dengan tahun 2O2A yaitu
sebesar Rp 36,18 Juta namun nilai PDRB Perkapita ADHK Provinsi Sumatera
Utara tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan PDRB Perkapita ADHK
Nasional yaitu sebesar Rp 40,77 Juta pada tahun 2021. Kedepan, PDRB
Sumatera Utara diharapkan dapat lebih meningkat seiring dengan
terciptanya lapangan pekerjaan yang dapat menambah income masyarakat.

11I.1
39,77
80 40,77
CO
..lir. ir'-1
-L 36,67
': ---v- v
20

0
:01!) f ota) :C:1
rrrfrg11lpi11flr{r [,, tilra $511s161i,11

Grafik 2.8
Perbandingan PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku {Rp. Juta}
Provinsi Sumatera Utara dan Naslonal Tahun 2OL9 - 2O2L

Berdasarkan PDRB Perkapita ADHK se Provinsi di Pulau Sumatera Tahun


2021, Provinsi Sumatera Utara menempati urutan ke-6 setelah Provinsi
Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka
Belitung. PDRB Perkapita daerah penghasil komoditas pada pulau Sumatera
terlihat cenderung memiliki nilai yang lebih besar. Berikut Grafik PDRB
Perkapita ADHK Provinsi se-Pulau Sumatera dan Nasional :

II-25
funcatu 1(9rja rPenninufr Aauafi (\KBD) Arodnsi Sumatsra Otara 2O2l

BiNGKUi U 23.532,24

ACEii 25.357,40

..'iiir! ri:,ii ffi 2].1117,t6

SUMATERA BARAT 31.350,00

KIP, EAIv"Lii(A B I T|LI NG


L 37.579,45
r-Irr--r-r-rrrq
StIMATIRri I-]TARA 36.566,20
I r r r r r I
- -
5L]MATEilA -SELATrTN
- - - - - -
F IIIIIIIII-II

hSiONIrL
t
d iAllBl
ITIIIIIIIII
40.775,88

42.922,34
I

EIAU 77.993,33

KLP. filAU 85.425,89

Sumber: BPS -38.172,58


Indonesia, 2O27
Grafik 2.9
Perbandingan -PDRB Perkapita ADHKProvinsi Se-Pulau Sumatera dan
Nasional Tahun 2O2L

- PDRB Perkapita ADHB


PDRB Perkapita ADHB Provinsi Sumatera Utara Tahun 2A2l sedikit
meningkat menjadi sebesar Rp 57,57 Jula dibandingkan dengan Tahun 2O2O
yang tercatat sebesar Rp 54,98 Juta. Kondisi ini iebih rendah jika
dibandingkan dengan PDRB Perkapita ADHB Nasionai yang tercatat sebesar
Rp. 62,23 Juta pada Tahun 2021.

150
57,26
qci -i 52,?3
i0c
1]8
50 57,57

c
l0 i9 fc:0 -lOJ 1

r{r$,1111111tera L.tarir {-Nasional


Sumber; BPS Sumatera Utara Tahun 2027
Gralik z.LO
Perbandingan PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp. Juta) Provinsi
Sumatera Utara daa Nasional Tahun 2o19 - 2O2L

Berdasarkan PDRB Perkapita ADHB se Provinsi di Pulau Sumatera Tahun


2027, Provinsi Sumatera Utara menempati urutan ke-4 tertinggi setelah
Provinsi Kep" Bangka Belitung Rp 57,569 Juta, Provinsi Riau sebesar 58,33

II.Z6
fu ncaruffgrjaAenuintafr Aanafr (qKqO)erwi*sunatuat)tara202S

.Juta, dan Provinsi Jambi sebesar 65,19 Juta. Nilai PDRB ADHB dan ADHK
sejatinya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan karena pembedanya
terdapat pada komponen harga konsumen. Oleh karenanya, instrument
peningkatan pendapatan diharapkan dapat berkontribusi positif pada
capaian PDRB kedepan.

f
Aitri 34.680,46

$INGKiJLU I39,143,43

LAfulPUI,IG 40.950,42

SUlvlATtRA BARAT 45.293,75

l(iP. BAN6ffi BELiTril,iG 58.338,82

5Utul/{T[RA S[tAIAN 51,487,M


.IIE-

' 5UfulATtRA TITARA ,


--E-E--E-_
''.. : ",.,.' '' ..;.,:.
:..:. ii.:,-r9,/ll I
J
JAiYIOt 65.193,22

NASiONAL 62.236,44

RIALi 129.852,59

(tP. ftrAU 130.125,23

Sumber.' BPS Indonesia, 202 1

Graflk 2.ll
PDRB Perkapita ADHB Provinsi Se-hrlau Sumatera dan Nasioaal
Tahun 2O2t

- Pengeluaran Perkapita
Pengeluaran Perkapita Provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan
pada Tahun 2A21 menjadi sebesar Rp 10,49 Juta jika dibandingkan Tahun
2O2A yang tercatat sebesar Rp 10,42 Juta. Kondisi ini diakibatkan oleh
pandemi Covid-19.

il-27
#
furcann Kerja Atnerintafi rDanafi (qKfiD) Qrwhsi Sumatera iltara ZO2S

' , '!..1

.:1ll

t, t') lut -

Sumber: BPS Indonesia, 2021


Grafik 2.L2
Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2OL9-2OZL
Berdasarkan Rata-Rata Pengeluaran Perkapita se Provinsi di Pulau
Sumatera, Provinsi Sumatera Utara menempati urutan ke-7 setelah Provinsi
Kep. Riau, Kep.Bangka Belitung, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan
dan Jambi. Perbandingan Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Provinsi se-Pulau
Sumatera dan Nasional dapat diiihat pada grafik berikut. Pengeluaran
perkapita Provinsi Sumatera Utara terlihat masih dibawah nasional dapat
diasumsikan bahwa kinerja ekonomi Sumut yang lebih baik daripada
nasional masih belum linear dengan peningkatan sektor pengeluaran.
Kedepan, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang tidak hanya
meningkatkan produksi namun juga mampu meningkatkan pengeluaran
tentu harus menjadi prioritas.

BENGKUIL' 10.487,00
Ar,Iit 9.572,AO
LAF,4PI-JN6 10.o38.O0
SI.JMAI'ER,A. BAIIAT 10.790,OO
K[P. BANGKA BTLIII,J NG 12.819,OO
a----- I I

SI,'MATIRA UTAR.,X - - - - - - - - -
1O.499,OO
-
E
* IIII I I
I
s!_; T"4ATERA 5tLr1TAN 70-622 ,00
I-I-I-III-TI'IITI
::.i.::.Ar T
11.15it,0u
I I I I I I I I
;AM8I - - - - - 10,5a8,OO
-

RiALJ 10.736,O0
K[P. RIAI-' 14.122,00

Sumber : BPS Indonesia, 2021


Grafik Z.Lg
Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Provinsi se-Pulau Sumatera
dan Nasional Tahun 2AZl

II-ZB
\gncaru I{erja Amerintafr Aaorafr (qKqD) Arwinsi Stunatera Otara 2023

3. Laju Inflasi
Pada tahun 2O2l inflasi Provinsi Sumatera Utara tercatat sebesar l,7lo/o angka
ini turun dari tahun 2OL9 {1,960/0). Jika dibandingkan dengan nasional Inflasi
Sumatera Utara pada tahun 2O2A lebih baik dari pada nasional. Inflasi Sumatera
Utara kedepan diharapkan dapat terus stabil tentunya dengan berbagai kebijakan
yang diambil oleh Tim Pengendali Inflasi (TPID) Sumatera Utara. Perkembangan
Laju Inflasi Sumatera Utara dan Nasional adalah sebagai berikut :

2,72

)q
L,87
,}

1 -7 1

s,5

c
l0 1r) l0l{l ){-} ) 1

''.,.,,".Sumatera Utara "{S'Nasioaal


Sumber: BPRS BPS 2021

Grafik 2.L4
Laju Inflasi Sumatera Utara dan Nasional 2O19-2O2L

Pada Desember 2021,seluruh kota IHK di Sumatera Utara inflasi, yaitu Sibolga
sebesar 0,17 persen; Pematangsiantar sebesar 0,85 persen; Medan sebesar O,44
persen; Padangsidimpuan sebesar 0,35 persen; dan Gunung Sitoli sebesar 0,62
persen. Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada Desember
2O2l inflasi 0,46 persen
Bulan Desember 2A21, Medan tercatat inflasi O,44 persen atau terjadi
peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,46 pada November 2O2l
menjadi 105,92 pada Desember 2021. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga
dari tujuh kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan
tembakau sebesar 1,00 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar A,25
persen; kelompok perumahalr, atr,listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar
0,10 persen; kelornpok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah
tangga sebesar 0,30 persen; kelompok transportasi sebesar 0,1 1 persen; kelompok
penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,68 persen; dan kelompok
perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,21 persen. Di sisi lain, keiompokyang
mengalami penurunan harga, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa
keuangan sebesar O,07 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya

fi-29
fu ncanaKerjaQensintafr Aauafr (AJ{gD)OrwinsiSunateraOtaraZO2S

sebesar O,O3 persen. Dua kelompok pengeiuaran lainnya tidak mengalami


perubahan indeks, yaitu kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan.

Tabel. 2.9
Inflaei 5 Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (2O18=1OO|

Sbo&

YY
:fdarl$$iqisr{fii
6tx*tr*gsitdi :fi?,$5

Sumber: BeritaResmi Statistik BPS Sumatera Utara, 2A27

II-30
Rgncaru l(grj a tPenuinta fr A anafi ((K(RD) Qrq)insi S rtmotsa 0 ura z o23

Inflasi Pulau Sumatera dapat dilihat dari Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera,
seluruh kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 1,27 persen
dengan IHK sebesar 7O7,L6 dan terendah di Pekan Baru sebesar 0,07 persen
dengan IHK sebesar 106,53.
Tabel. 2.LO
Perbandingan IHK dan Inflasi/Deflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera
flr: s *:: r'rlt;+:r 3{t 2 X
}(.*E;r 'f trr;"1k.-:*t ,t--*:,-rar t-'.:i
3HH, 1

{}-6iI

:E:ts " P;**wfNcafi*rier.*e g :.&3**"d!

Sumber: Berita Resmi Statistik BPS Sumatera Utara, Desember 2021

4. Indeks Gini
Pada September 2021, (tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk yang diukur
dengan) Gini Ratio Sumatera Utara tercatat sebesar 0,313. Angka ini menurun
sebesar O.OO1 point jika dibandingkan baik dengan Gini Ratio Maret 2O2l dan Gini
Ratio September 2O2a yang angkanya sama-sarna sebesar 0,314.
Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2021 tercatat sebesar 0,339 cukup
menurun sebesar 0,005 poin dibanding Gini Ratio Maret 2O2l yang sebesar A344.
Sebaliknya, Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2021 tercatat sebesar
A,25T meningkat 0,007 poin dibanding Gini Ratio Maret 2021yang sebesar 0,250.

II-31
funraw I{erja lPenoinufi rDasafi (qKqD) Arwinsi Sumatera Otara 2O2S

".*- .{-

-.drJ ffiE{a*.{r rEr %

r-T--l
&*--_ - ___

Grafik 2.15
Perkembangan Gini Ratio Sumatera Utara, 2O19-2A2L

2.L.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial


1. Kondisi Kemiskinan
Persentase penduduk miskin Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar
0,52 poin yaitu dari 9,01 persen pada Maret 2O2L menjadi 8,49 persen pada
September 2A21. Angka kemiskinan ini setara dengan L,27 juta jiwa pada
September 2A21, atau berkurang sekitar 7O,8 ribu jiwa dalam satu semester
terakhir, demikian juga dengan Nasional jumlah penduduk miskin di Indonesia
pada September 2021 mencapai 26,50 juta orang. Dibandingkan Maret 2O2L,
jumlah penduduk miskin di indonesia menurun 1,O4 juta orang. Sementara jika
dibandingkan dengan September 2O2O, jumlah penduduk miskin di indonesia
menurun sebanyak 1,05 juta orang. Persentase penduduk miskin pada September
2A2l tercatat sebesar 9,71 persen, menu.run 0,43 persen poin terhadap Maret 2021
dan menurun 0,48 persen poin terhadap September 2O2O.
Jika dibandingkan dengan nasional, maka capaian Persentase kemiskinan
provinsi Sumatera Utara lebih baik dari Nasional seperti terdapat pada grafik
dibawah ini

il-32
&"
Qgntann {gria Aenarintafr Aaerafi (ru@D) Qrwinsi Stmrutera'Utara 2023

12 10.19
10 9.22
a

0
2019 2A20 2021

ISumatera Utara Nasional

Sumber: BRS, BPS Sumut dan Nasional 2O22


Gralik 2.L6
Persentase Kemiskian Provlnsi Sumatera Utara dan Nasioral
Tahun 2Ot9-2O21

Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2A2L - September 2A21,
jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 30,8 ribu jiwa,
sedangkan di perdesaan turun sebanyak 40 ribu jiwa. Persentase penduduk miskin
di perkotaan turun dari 9,15 persen rnenjadi 8,68 persen, demikian pula di
perdesaaan, turun dari 8,84 persen menjadi 8,26 persen, sebagaimana terlihat
pada table dibawah ini
Tabel. z.ll
Jumlah daa persentase Penduduk Miskin merurut daerah Provinsi Sumatera
Utara September 2O19 - 2O2L
Persentase
Tahun
Jumlah Penduduk Miskin Penduduk Miskin
(ribu orang)
l"/"1
Perkotaan
September 2019 665,46 8,39

September 2020 756,24 9,25

September 2021 725,O4 8,68


Perdesaan
SeptemLrer 2019 595,04 9,14
September 2O20 600,48 9,1+

September 2021 548,03 8 26


Perkotaan + Desa
September 2019 1.260 8,63

September 2020 1.356 9,14

September 2021 r.273 8,49


Sumber; BPS Sumatera Utara, 2022

Pada September 2021 garis kemiskinan di Sumatera Utara sebesar

Rp.537.310,00 per kapita per bulan. Untuk daerah perkotaan, garis kemiskinannya
sebesar Rp.556.437,AO per kapita per bulan, dan untuk daerah perdesaan sebesar

II-33
n

foncatw {erja lPen*intafi Oaerafr (aK@D) arwinsi Sumatcra Otaa zOzs

Rp.513.987,OO per kapita per bulan. Dibandingkan dengan Maret 2A2L garis
kemiskinan Sumatera Utara pada September 2021 naik 2,2A persen yaitu dari Rp.
525.756,OO perkapita per bulan menjadi Rp. 537.310,OO perkapita per bulan. Garis
kemiskinan di perkotaan naik 2,46 persen, yaitu dari Rp. 543.085,00 perkapita per
bulan menjadi Rp. 556.437,OO per kapita per bulan. Sedangkan garis kemiskinan
di perdesaan naik 1,84 persen dari Rp. 5O4.685,00 perkapita per bulan menjadi Rp.
513.987,0O per kapita per bulan.

Tabel. 2.L2
Garis Kemiskinan Sumatera Utara Tahun 2Ot9 - 2O2t
Daerah/Tahun lfiakanan Bukan Total
Makanan
Perkotaan
September 2Al9 366 831 139 706 506 538
September 2O2O 378.679 141.850 524.529
September 2O2I 409.313 L47.r24 556.437
Perdesaan
September 2Al9 367 379 103 166 470 545
September 2O2O 378.550 108.091 486.642
September 2027 399.971 1 14.016 513.987
Perkotaan + Desa
September 201.9 367 105 123 015 494 L20
September 2O2O 378.617 t26.619 505.236
September 2O2l 404.860 732.457 537.310
Sumber; BPS SumateraUtara, 2022

Tidak jauh berbeda dengan keadaan pada tahun sebelumnya, pada


September 2A21, Indeks Kedalaman berlanjut menurun mengarah ke keadaan yang
lebih baik, dan Keparahan Kemiskinan sedikit meningkat yang disebabkan oleh
kenaikan indeks keparahan kemiskinan di daerah perdesaan. Kedua Indeks ini
untuk daerah perdesaan selalu lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
perkotaan. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin
di perdesaan lebih jauh di bawah garis kemiskinan dibanding di perkotaan, begitu
juga tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin di perdesaan lebih tinggi
disbanding di perkotaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kemiskinan
di daerah perdesaan lebih buruk dibanding daerah perkotaan. Trend penurunan
indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan sejak Maret 2O2l hingga September
2O2l menunjukkan dampak pandemic terhadap ekonomi sedikit melemah dan
sudah mulai menunjukkan perbaikan, khususnya di daerah perkotaan.

II-34 F

I
d,-

futncann 1(9rja Qenninufr tDaerafi ( tKflD) Arwinsi Sumatera 0 tara 2OZS

Tabel. 2.13
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1f dan Indeks Keparahan Kemiskinan {P2l
Tahun 2Ol9 - ?OZL

Tahun Perkotaan Perdesaan Total

Indeks Kedalaman Kemiskinan {P1}


September 2O19 1,335 1,653 1,480

September 2020 1,540 1,671 1,599

September 2021 1,400 1,513 1,450

Indeks Keparahan Kemiskinan {P2} !

September 2019 0,316 o,440 a372


September 2020 0,386 0,535 0,453

September 2021 o,342 o,432 o,382


Sumber; BPS SumateraUtara, 2022
Jika dilihat dari perkembangan Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk miskin
terbanyak ada di Kota Medan yaitu sebanyak 193,03 ribu jiwa dan jumlah
penduduk miskin paling sedikit ada di Kabupaten Phakpak Bharat sebanyak 4,79
ribu jiwa. Semenara persentase penduduk miskin tertingi ada di Kabupaten Nias
Barat dan Nias Utara masing-masing sebesar 26"42 dan 25.66 persen dan
persentase terendah ada di
Kabupaten Deli Serdang 4.Ol persen. Capaian
KabupatenlKota dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel. 2.L4
Jumlah dan Persertase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota se Sumatera
Utara, 2O2L

Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk


No KablKota (ribu orgf Miskin (Persen)
1 Nias 24,33 16,82
2 Mandailing Natal 43,24 9,49
J Tapanuli Selatan 25,41 8,80
4 Tapanuli Tengah 49,95 72,67
5 Tapanuli Utara 29,72 9,72
6 Toba Samosir 16,61 8,99
7 Labuhan Batu 45,03 8,74
8 Asahan 69,29 9,35
I Simalungun 76,99 8,81
10 Dairi 23,72 8,31
11 Karo 38,01 8,79
r2 Deli Serdang 92,52 4,O1
13 Langkat 106,59 14,12
t4 Nias Selatan 55,16 \6,92
15 Humbang Hasundutan L8,71. 9,65
16 Pakpak Bharat 4,79 9,35
17 Samosir - 16,08 E 12,68
18 Serdang Bedagai 51, 16 B , 30

19 Batu Bara 52,59 12,38

II-35
&
fu ncannl{erjarPennintafi CIauafi (A$(1qD)ArwinsiSunateruOtara2023

Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk


No Kab/Kota (ribu org) Miskin (Persen)
Padang Lawas Utara 28,37 9,92
21 Padang Lawas 25,78 8,69
22 Labuhan Batu Selatan 30,36 8,53
23 Labuhan Batu Utara 37,13 la,o2
24 Nias Utara 35,84 25,66
25 Nias Barat 2r,75 26,42
26 Kota Sibolga 10,80 12,33
27 Kota Tanjung Balai 24,1O 13,40
28 Kota Pematang Siantar 22,06 8,52
29 Kota Tebing Tinggi 17,37 10,30
30 Kota Medan 193,03 8,34
31 Kota Binjai 16,46 5,81
32 Kota Padangsidimpuan 17,28 7,53
JJ Kota Gunungsitoli 24,O2 16,45
Sumatera Utara 1343,86 9rO1
Sumber.'BPS Sumut 2421

Beberapa faktor yaarg diduga dapat berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di


Sumatera Utara pada periode Maret 2O2L - September 2021 antara lain adalah:
1. Pandemi Covid-19 yang berkelanjutan sangat berdampak jauh pada perubahan
perilaku serta aktivitas ekonomi penduduk sehingga mempengaruhi angka
kemiskinan, tetapi pada September 2021 mulai menunjukkan perbaikan.
2. Ekonomi Sumatera Utara triwulan lfi-2}2} terhadap triwulan IIII-2O21
mengalami pertumbuhan sebesar 3,67 persen (y-on-y). Angka ini jauh
meningkat dibanding capaian triwulan Ill-2O2O yang pertumbuhannya
terkontraksi sebesar 2,6 persen (y-on-y).
3. Selama periode Maret 2O21-September 2021, angka inflasi umum tercatat
sebesar 0,82 persen.
4. Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan lll 2021 tumbuh sebesar
3,26 persen $-on-y).

Jika dibandingkan dengan wilayah se Pulau Sumatera, maka jumlah penduduk


miskin di Provinsi Sumatera Utara lebih banyak dibandingkan daerah lainnya,
sementara penduduk miskin terendah ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
sementara jika dilihat dari Persentase penduduk miskin, persentase penduduk
miskin tertinggi ada di Provinsi Aceh, disusul Provinsi Bengkulu dan Sumatera
Selatan Capaian jumlah dan persentase penduduk miskin di wilayah Sumatera
adalah sebagai berikut:

II.36
0 ura 2023
funcatw I{erja aenerintafr oanafr (we(D) Srclrittsi samawa

Tabel. 2.Ls
Jumlah dan persentase penduduk Miskin Wilayah Setara {hrlau Sumateraf
Tahun 2O2L
Jumlah Penduduk Persentase Penduduk Miskin
Provinsi Miskin {ribuf* (%l*
Aceh 850,26 15,53
Sumatera Utara L.273,O7 8,49
Sumatera Barat 339,93 6.O4
496,66 7,OO
Riau
Jambi 279,86 7,67
Sumatera Selatan 1. 1 16,61 12,79
Bengkulu 297,79 14,43
Lampung L.OO7,O2 Ll,67
Kep Bangka Belitung 69,70 4,67
Kep Riau L37,75 5,75
Sumber; BPS Indonesia, 2 a22
*) data SePtember 2021

2. Indeks Pembangunan Maousia (IPMI


Indeks pembangunan Manusia (IPMI 2021 mengalami peningkatan disbanding
tahun sebelumnya. IPM Sumatera Utara 2O2l adalah sebesar 72,AO atau tumbuh
O,g2 persen (meningkat O,2g poin) dibandingkan capaian IPM 2A2O. Pandemi
COVID-19 telah membawa sedikit perubahan dalam pencapaian pembangunan
manusia Sumatera Utara. IPM 2A20 tercatat sebesar 71,77 atau tumbuh 0,04
persen, melambat dibandingkan pertumbuhan IPM 2019. Namun demikian, setelah
satu tahun lebih pandemi COVID-19 melanda Indonesia, IPM mulai mengalami
percepatan di 2A21. Jika dilihat capaian nasional Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Indonesia tahun 2021 mencapai 72,29, meningkat 0,35 poin (0,49 persen)
dibandingkan capaian tahun sebelumnya (71,94). Peningkatan IPM 2A21 terjadi
pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan
standar hidup layak, Jika dibandingkan dengan nasional maka IPM Provinsi

'a]lI
Sumatera Utara berada dibawah capaian nasional.

72.29
71.92 7L.94 72

20L9 2020 202L


Sumatera Utara Nasional

Sum.ber -'BPS Prouinsi SumateraUtara 2022


Grafik 2.17
Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPMI Sumatera Utara dan Nasional
20L9-2oi2L

il-37
figncaru Kerja Aennintafr Aa"xafr (ftKBD) Orwirtsi Sumatara iltara 2o2s

Capaian IPM 2A21 yang meningkat O,23 poin didukung oleh peningkatan
semua komponen penyusunnya. Hal ini berbeda dengan IPM 2020 yang mengalami
perlambatan akibat penurunan pengeluaran per kapita yang disesuaikan,
sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel. 2.16
Indeks Pembangunan Manusia (IPMf Menurut Komponen, 2Ot9'2O21
Komponen Satuan 20L9 2020 2A2t
Umur Harapan Hidup Saat Lahir {UHH} Tahun 68,95 69,10 69,23
Harapan Lama Sekolah (HLSI Tahun 13,15 13,23 13,27

Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 9,45 9,54 9,59


Pengeluaran Perkapita Rp 10.649 ro.420 rc.499
IPM o/o 7L,74 7t,77 72,OO

Sumber : BPS, Sumatera Utara 2021

Seiring dengan meningkatnya IPM Sumatera Utara, seluruh kabupatenlkota


mengalami peningkatan IPM. Dari sisi perbandingan antarkabupaten/kota, tidak
terjadi perubahan yang signifikan dalam kategori capaian dan peringkat di masing-
masing provinsi. Perubahan status terjadi pada Kabupaten Padang Lawas Utara,
yang pada 2021 mencapai status "tinggi". Urutan IPM terendah masih ditempati
oleh Kabupaten Nias Barat (61,991, sedangkan urutan teratas masih ditempati oleh
Kota Medan (81,21) yang sekaligus menjadikan Kota Medan sebagai satu-satunya
kota dengan status capaian pembangunan manusia yang "sangat tinggi" (IPM > 8O).
Jumlah kabupate n I kota dengan status capaian pembangunan manusia yang
"tinggi" (7O < IPM < 8O) pada 2O2L adalah sebanyak 2O, dengan status "sedang"
(capaian 60 < IPM . 7Ol adalah 12, dan dengan status "rendah" (IPM < 60) sudah
tidak ada lagi. Sejak 2018, tidak ada lagi kabupaten/kota dengan status
pembangunan manusia "ren dah" .

II-38
furcann I{uja Aemerinufi rDaerafi (qK$D) Arwinsi Sumatera'U tata 2 OZ S

'1"
Lrlliii r
li, : ,: i:' l

m
"li j ;' t i -r i i1 ,!.{ ": !{ i j .:

Femataxgsiantar
Einixi
Ttrba
lirpanuli Teng*h lbbingTirrygi
lhnirrngh*lai tleli Snrdang
illllnurlgsit{rli Fadang=idimpuan
I4atulurra Haro
Siho[ga
tl urnbas$ lIasunelulnn
tsdang Larrrat Tapanuli trltrr';l
P*hpxtr Hharst Siruirlungun
Marulailing fila[al l"ahuhan Batu
f,{ias lJrarit
I-ztruhan Eatu $elatan
Itiias
krhutran Eatu fftara
Ilairi
Nia.i -Selatiin \
I{im H;rrart
f 1;rugkst
Samcsir
$er&me Eedagri
i I :I ,
rds*han
.1";: ; r
lirpnrruli SeLrt;rn
Itrdang l.awas lltara

Sumber : BPS Sumatera Utara 2022


Grafik 2.LA
IPM Sumatera Utara Menurut l(abupaten/Kota dan
Status Pembaagunan Manusla, 2O2L

Selain itu jika dilihat perkembangan IPM dengan wilayah yang setara (Fulau
Sumatera) maka Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumatera Utara berada
pada urutan ke-S (Lima) setelah Sumatera Barat, Sumatera E,arat, Riau dan
Kepulauan Riau. Sedangkan IPM tertinggi ada di Provinsi Kepulauan Riau sebesar
75,59 persen dan terendah ada di Provinsi Lampung sebesar 69,69, poin

75.79

72.94 72.65
72.78 72
71.69 71.64 77.63

Kepuiauan Riau Surnatere F,ceh Suinatera Kep. Bangka Bengkulu Jarrbi Sumatera Lampung
Riau Barat Lltari,i Belitung Selata n

Sttmber i BPg Berita Resmi Statistik Indonesia 2022


Grafik 2.L9
Indeks Pembangunan Manusia trIilayah Setara
(Pulau Sumatera) Tahun 2O2L

II-39
Wrcana {grja rPmerinwfr aaorofi (qKgD) erwinsi Sumawa Oura 2oz3

3. Indeks Pembangunan Gender {IPG}


Kondisi IPG di Provinsi Sumatera Utara memperlihatkan fluktuatif , pada kurun
waktu 2Ol9-2A21 terjadi penurunan sebesar 0,04 point. Bila dilihat capaian IPG
secara nasional, maka dapat diketahui bahwa kurun waktu tahun 2Ol9 - 2O2l
capaian IPG Sum atera Utara masih berada di bawah capaian nasional, sehingga
hal ini memberikan gambaran bahwa masih terjadi kesenjangan pembangunan
manusia antara laki-laki dan perempuan di Provinsi Sumatera Utara.
Perkembang€Ln IPG dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

ffi3.117

20L9 2420 202L

@sumatera Utara flndonesia


Sum.ber; BPS Indonesia, Februari 2O21

Grafik 2.2O
Perkembangan Indeks Pembangunan Gender (IPG|
Sumatera Utara dan Nasional 2OL9-2O2L

Bila melihat pada masing - masing variabel pendukung IPG yaitu Usia
Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah, Rata rata. Larna Sekolah dan
Pengeluaran per Kapita maka trend dari tahun 2Ol9 - 2O2l memperlihatkan
kesenjangan yang paling menonjol adalah pada variabel Pengeluaran per Kapita,
dimana pengeluaran per kapita untuk penduduk perempuan jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan penduduk laki * laki dengan kesenjangan rata - rata sebesar
0.54 persen. Sedangkan untuk variabel rata rata lama sekolah, kesenjangan tidak
terlalu terliat (kecil) dengan rataratasebesar O,5 tahun. Beda halnya dengan varibel
angka harapan lama sekolah, usia harapan lama sekolah penduduk perempuan di
Sumatera Utara lebih besar dari usia harapan lama sekolah peindeks penduduk
laki - laki dengan rata - rata sebesar O,3 tahun, begitu juga dengan variabel angka
harapan hidup, memperlihatkan harapan hidup perempuan Sumatera Utara lebih
besar dari harapan hidup penduduk laki-laki dengan rata - rata sebesar 3,86
tahun, sebagaimana tabel berikut:

II.4O
8,"encatu {arja Qemnintafi Aasafr (qKfiD) Qrcvittsi Sumotera iltara 2OZS

Tabel. 2.17
Perkembangan Variabel Pendukung Indeks Pembangunan Gender [IPG]
Sumatera Utara 2AL9-2OZL
Pengeluaran Per
Usia Harapan Ilarapan Lama Rata-rata Lama
Kapita (dalam ribu
Tahun Hidup (Tahun! Sekolah (Tahunf Sekolah {Tahun}
rupiahI
L L P L P L P

2019 67,O7 70,92 L2,97 13,40 9,76 9,r7 L5.477 8.315


2020 67,22 71,08 13,13 13,41 9,82 9,28 15,058 8,L76
2021 67,35 71,2! 13,14 13,48 e.84 | o,ss 15 265 8227
Sumber: BPS Indoneisa, Februari 2021

Jika dilihat dari Perkembangan Indeks Pembangunan Gender (IPG)


KabupatenlKota maka IPG tertinggi ada di Kabupaten Pakpak Bharat kemudian
Kabupaten Toba, angka ini lebh tinggi dari capaian Provnsi Sumateta Utara.
Sementara capaian terendah ada di Kabupaten Nias Utara yaitu sebesar 79,63
persen. Perkembangan capaian IPG kabupaten/Kota dapat dilihat sebagai berikut:

s88$$6$finfr3HlHH;iHHtHH;E$B*$ES$$tE

II lll ll I lll I lll I I I I I I I I lll I llll lll


*
,' : fl' ; H' EEE EEE$' E EE;EEflfi
EE 5 eis: fr iH
E."7I iI
e ss + H=58*5 E;E.
o?6EE-iEt; Ezss
-P'E3iz
f E- E
P sg
EFtt*"'
F# -F= Eig } f*
E a

Sgqr
Sumber.' BPS Indoneisa, 202 7
Grafik 2.2L
Perkembangan Indeks Pembangunan Gender (IPG! Kabupaten/Kota, ?OZL

Jika dilihat dari wilayah yang setara, perkembangan Indeks Pembangunan


Gender (IPG) dapat dilihat dari grafik dibawah ini Provinsi Sumatera Utara berada
pada posisi ke-6 setelah Bengkulu, capaian IPG tertinggr ada di Provinsi Sumatera
Barat dan capaian terendah ada di Provinsi Riau, sebagaimana terlihat dibawah ini

U-41
Qwcann 1(9rja Aen*intafr CIaprafr (qK@D) Arorrinsi Sumatua 0 tara 202 S

94.34
93.49

92.35 92..23

91.16
90.73
90.37

II
89.11
88.62 88.38

Sumatera Kepulauan Sumatera


Barat Riau Selatan
Aceh Bengkulu Sumatera
Utara
I
Lampung Kep. Bangka
Belitung
iambi Riau

Sumber: BPS Indonesia, Februai 2021


Grafik 2.22
Perkembangan Indeks Pembangunan Gender (IPIG| Wilayah Sumatera, 2O2L

4. Indeks Pemberdayaan Gender (IDGI


Perkembangan capaian Indeks Pemberdayaar, Gender (IDG) Provinsi
Sumatera Utara tahun 2A2l memperlihatkan adanya peningkatan menj adi 67 .79
dari 68.52 pada tahun 2O2O. Namun jika melihat perbandingall antara capaian IDG
Provinsi Sumatera Utara dan Nasional, maka capaian IDG Sumatera Utara masih
berada di bawah capaian Nasional dari tahun 2Ol9 - 2A21, sebagaimana grafik
berikut :

76.26
75.24 75.57

67.76 67.s2 67.79

2019 2020 2021

I Nasional I sumatera utara

Sumber.' BPS Indonesia, 202 2


Grafik 2.23
Perkembangan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Sumatera Utara dan
Nasional 2419-2O2L

Dilihat dari masing - masing variabel pendukung IDG yaitu keterlibatan


peremplran di parlemen, perempuan sebagai tenaga manajer, profesional,
administrasi, teknisi, dan sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja maka
trend dari tahun 2Ol9 - 2021 memperlihatkan belum adanya perkembangan yang
cukup baik dan masih rendahnya peran perempuan dalam sektor publik, terutama

lt-42
furrcaru Wrja oerurintafr rDatrafr (a6gD) arwiwi Sunatra 0 ura 20 2 I

untuk keterlibatan perempuan di parlemen sebagai satu indikator affirmatiue


sebagaimana tabel berikut:
Tabel. 2.lA
Perkembangan Variabel Pendukung Indeks Pemberdayaan Geader (IDG)
Sumatera Utara 2OL9-2O2L
Sumbangan Perempuan sebagai Keterlibatan
Tahun Pendapatan Perempuan Tenaga Profesional Perempuan di
{Persenl (Persenl Parlemen {Persenl
20L9 36,15 54.16 13.O0

2020 36,12 54,26 13

2A2L 36 o2 53,95 13,13


Sumber: BPS Indonesia, Juli 2022

Jika dilihat dari perkembangan KabupatenlKota maka Indeks Pemberdayaan


Gender (IDG) tertinggi ada di Kabupaten Karo sebesar 81.53 persen dan Kabupaten
Samosir sebesar 78.75, persen capaian ini lebih tinggi dari Provinsi Sumatera Utara
pada tahun yang sama yaitu sebesar 67,79 persen. Dan capaian terendah ada di
kabupaten Labuhan Batu Utara. Perkembangan IDG Kabupaten/Kota dapat dilihat
pada grafik di bawah ini:

4qaPE-sK qt I
sRNssdie USTDbEBBBBBBssUBCusEHH
{ (n sf .-o r- (o $ Or @ O) ro -t (g 6 (c| m
rn rr) Fr N o o o r'.! q o.! oq n 4 o1 n
"l n =t =q J iii SSRo F{ (f) Fr
rn
hnnE <ir

E=Ei3=r3*elIIi$!ufi=gI;$!*[= =ri=[i

:z- j
I\Z = E E
=
Sumber : BPS Indonesia, 2022
Grafik 2.24
Perkembangan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG! Kabupaten/Kota, 2O2L

Dilihat dari Perkembangan wilayah setara, maka Indeks Pemberdayaan Gender


Tertinggi ada di Provinsi Sumatera Selatan, kemudian Provinsi Riau, sementara itu
Provinsi Sumatera Utara ada diperingkat ke-S, dan capaian IDG terendah ada di
Kepulauan Bangka Belitung. Capaian IDG wilayah setara adalah sebagai berikut:

II-43
fonrana l(grja Aemerintafr rDanafr (WgD) Wovinsi Su"natera il tara 202 S

73'88 70.s9 20.22 67.96 67.79 65.93 65.12 62.24


58.97 sT.49

SUMATERA RIAU BENGKULU LAMPUNG SUMATERA JAMBI SUMATERA ACEH KEP, RIAU KEP.
SELATAN UTARA BARAT BANGKA
BELITUNG

Sumber : BPS Indonesia, 2022


Grafik 2.25
Perkembangan Indeks Permberdayaan Gender (IDGI trIilayah Setara (Pulau
Sumatera! Tahun ?OZL

5. Harapan Lama Sekolah dan Rata-Rata Lama Sekolah


Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan
Lallaa Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-rata Lama Sekolah
(RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini terus meningkat dari
tahun ke tahun. Selama periode 2}ll hingga 2021, HLS Sumatera Utara telah
meningkatrata-rata 1,16 persen per tahun, sementara RLS meningkat 1,O7 persen
per tahun. Di tengah pandemi COVID-L9 yang masih berlangsung, RLS dan HLS
masih dapat tumbuh meskipun dengan perlambatan.
Jika dilihat dari capaian Nasional Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia
7 tahun dan Rata-rata Larna Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas ini
terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tengah pandemi COVID-19 yang masih
berlangsung, HLS tahun 2O2A masih tumbuh O,23 persen, RLS tumbuhl,68
persen, melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2,O8 persen.

?abel. 2.L9
Harapan Lama Sekolah {HtSl dan Rata-rata Lama Sekolah (RLSI Sumatera
Utara dan N 2oL9-2o/2L
Harapan Lama Sekolah (HtSl Rata-rata Lama Sekolah (RLSI
Tahun
Nasional Sumatera Utara Nasional Sumatera Utara
20t9 12.91 13.15 8.34 9.45
2024 12.98 13.23 8.48 9.54
202L 13.08 t3.27 8.54 9.5V

Sumber : BPS, Berita Resmi Stati.stik Indonesia dan Sumatera Utara 2022

Jika dilihat dari perkembangan KabupatenlKota Harapan Lama Sekolah


tertinggi ada di Kota Medan dan Kota Padangsidimpuan sementara capaian
terendah ada di Kabupaten Nias Selatan. Sementara capaian Rata-rata Lama

il-44
d4P5

fu:ncaru 1(9rja aencrintafi Daerafi (8(KGD) ercvit si sumatera t_)tara 2ozs

Sekolah tertinggi juga ada di Kota Medan dan Kota Pematang Siantar dan capaian
terendah ada di Kabupaten Nias. Capaian HLS dan RLS KabupatenfKota se-
Provinsi Sumatera utara dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 2.2O
Harapan Lama sekolah {HLs} dan Rata-rata Lama sekolah
(RLSlKabupaten/Kota se-sumatera Utara, ZOZL
Harapan Lama
Kab/Kota Rata-Rata Lama Sekolah
Sekolah (HLS)
Nias 12.84 5.64
Mandailing Natal 13.61 8.63
Tapanuli Selatan 13.35 9.29
Tapanuli Tengah 13.07 8.84
Tapanuli Utara 13.70 9.99
Toba 13.46 10.s7
Labuhan Batu 12.74 9.25
Asahan 12.6r 8.80
Simalungun 72.79 9.6L
Dairi 13.11 9.59
Karo 12.77
Deli Serdang 13.35 10.10
Langkat T3.24 8.66
Nias Selatan t2.27 6.06
Humbang Hasundutan 13.29 9.71
Pakpak Bharat 13.87 9.14
Samosir 13.48 9.44
Serdang Bedagai t2.61 8.69
Batu Bara 12.64 8.O7
Padang Lawas Utara 13.04 9.38
Padang Lawas t3,27 9.O2
Labuhan Batu Selatan 13.01 8.90
Labuhan Batu Utara 13.19 8.41
Nias Utara 13.04 6.77
Nias Barat t2.95 6.69
Sibolga 13.28 10.41
Tanjung Balai 12.62 9.45
Pematang Siantar 14.57 tL.29
Tebing TingAi 12.73 1o.44
Medan t4.75 11.48
Binjai 13.63 14.94
Padangsidimpuan 14.56 1 1.O9
Gunungsitoli 13.75 4.62
Sumatera Utara L3,27 9,58
Sumber: BPS, Berita Resmi Stati.stik Sumatera Utara 2021

Jika dibandingkan dengan wilayah yang setara (Pulau Sumatera), maka


Harapan Larna Sekolah Provinsi Sumatera Utara berada pada urutan ke 4 (empat)
setelah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Bengkulu. Sedangkan Rata Rata lama
Sekolah jika dibandingkan dengan wilayah setara Sumatera Utara berada pada

II-45
d.-r':--3\

frercaru Kerj a aemerinta fr D aera fr (ru(BD) arn)itlsi s umatera o wra 2 o2 j


ururan ke-2 setelah Kepulauan Riau, capaian Harapan Larna Sekolah dan Rata-
rata Lama sekolah wilayah setara adalah sebagai berikut:

r* x,,s t3.67 14.09 14.36


12.98 13.28 L3.27
12.17
t2.73 12.54 13.04

10.18
9.19 9.58
9.07
:

Rg_,5;

Kepulauan Kep. Bangka Lampung Be u Sumatera Riau Su matera Sumatera


Riau Belitung Selatan Barat Utara

Sumber: BPS SumateraUtara,202 1

Grafik 2,26
Harapaa Lama Sekolah (HLSI dan Rata-rata Lama Sekotah (RtSl Wilayah
Setara (Pulau Sumatera| Tahun 2O2t

5. Angka Partisipasi Sekolah {APSI


Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah perbandingan antarajumlah murid
kelompok usia sekolah tertentu yang bersekolah pada berbagai jenjang pendidikan
dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam
persentase, Perkembangan APS Provinsi Sumatera Utara dibagi kedalah kategori
usia 7-12 tahun, 13-15 tahun, L6-18 tahun dan 19-24 tahun. Capaian APS dari
2Ot9 hingga 2O2L adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.2L
Angka Futus Sekolah Sumatera Utara 2OL9-2AZL
Angka Partisipasi Sekolah ( A P S I

PROVINSI 7-L2 13-15 16-18 19-24


2019 2420 2o2t 2019 20.20 2o.21 201_9 2020 2A2L 2019 20/20 2o.21
Sumatera
99.47 99.44 99.32 96.89 97.O4 96.99 77.67 78.21 78.66 25.75 26.98 27.O5
Utara
Nasional 99.24 99.26 99.19 95.51 95.74 95.99 72.36 72.72 73.O9 25.21 25.56 26.41
Sumber.' BPS /{asional, 2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian Provinsi Sumatera Utara untuk
Angka Partisipasi Sekolah berada di atas Nasional sejak umnr 7 hingga 24 tah:un.
Selain itu perkembangan persentase penduduk yang masih sekolah menurut
kabupaten/kota dan kelompoh umur adalah sebagai berikut:

fi-46
Rgncana 1(9rja aenuintafi roasafr (,RKBD) alwinsi su:matera ,utara 2023

persentase pendudlk yang #lHL3ililh


menurut Kabupaten/ Kota
dan Kelompok Umur lo/olr 2O2L
Kabupaten lKota Umur
7-L2 13-15 16-18 19-24 7-15
Kabupaten
01 Nias 98,51 94,46 77,58 19,05 75,03
92 Mandailing Natal 99,50 95,79 75,54 19,09 70,9a
O3 Tapanuli Selatan 98,32 97,gg 79,O8 2r,32 75,O4
o4 99,09 98,26 86,68 18,99 75,99
o5 Utara 99,00 98,54 82,88 27,43 80,37
06 Toba 99,A7 97,96 89,67 18,51 79,69
07 Labuhanbatu 99,41 95,75 76,52 23,34 72,AO
08 Asahan 99,49 95,78 68,71 17,35 68,4t
09 Simalungun 99,O2 97,05 71,76 27,O8 75,99
10 Dairi 99,56 97,89 89,24 20,39 79,24
11 Karo 98,79 93,24 84,41 17,56 72,58
12 Deli Serdang 99,77 98,22 78,84 25,86 72,68
13 Langkat 99,49 98,56 75,51 o1 r7a 73,97
L4 lYias Selatan 97,48 85,20 82,39 22,40 7l,lo
15 Humbahas 99,10 98,93 91,4t 16,68 82,16
16 Pakpak Bharat 99,16 96,98 90,47 15,85 77,88
17 Samosir 99,32 98,19 93,66 10,95 78,31
18 Serdang Bedagai 99,O1 96,88 78,24 72,57 67,95
19 Batu Bara 99,28 97,33 69,26 )) 9.q 71,65
20 Padang Lawas Utara oo ?c 97,20 76,06 22,30 75,00
?l Padanglawas qq ?q 96,49 73,89 32,rr 74,94
22 Labuhanbatu Selatan 99,31 97,82 76,76 25,92 72,75
23 Labuhanbatu Utara 99,33 97,tO 76,43 29,16 74,11
24 Nias Utara 98,77 96,98 83,48 21,2s 75,83
25 Nias Barat 99,39 97,57 90,15 17,26 75,48
Kota
7L Sibolga 99.41 97,90 79,42 t7,41 69,28
72 Tanjungbalai 99,8s 97,1.9 72,06 13,10 67,69
73 Pematangsiantar 99,31 97,64 83,02 37,10 75,s4
74 Tebing Tinesi 98,68 07 )c 74,93 18,98 65,97
75 Medan qq R? 98,13 80,81 43,80 74,75
76 Bin.iai 99,L9 gR qq 80,68 24,75 69,47
77 Padangsidimpuan aa c4 98,96 82,19 33,29 73,93
78 Gunungsitoli 99,62 99,58 86,26 24,O7 7t,64
Sumatera Utara 99,32 96,99 78,66 27,os 73,45
Sumber ; BPS, Suruei Sosial Ekonomi Na"sional2O21

Selanjutnya jika dilihat dari capaian wilayah setara, maka capaian Provinsi
Sumatera Utara, capain Sumatera Utara termasuk dalam kategori rendah,
capaian APS wilayah setara dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel. 2.23
Angka Partisipasi Sekolah trIilayah Setara, ?OZL
Angka Partisipasi Sekolah ( A P S )

Provinsi '1-L2 13-1S 16-14 10-2j!


2019 2020 2o2r 20L9 2020 2o21 2019 2020 2o21 2019 zo20 2o2t
Aceh 99.75 99.84 99.67 98.52 98.49 98.42 83.26 83.27 83.28 32.54 32.50 32.61
Sumatera
Utara
99.41 99.44 99.32 96.89 97.O4 96.99 77.67 78.2t 78.65 25.75 26.98 27.O5
Sumatera
99.52 99.61 99.61 96.23 96.60 96.63 83.63 83.68 84.O7 35.66 35.96 36.41
Barat
Riau 99.36 99.53 99.65 95.37 95.53 95.66 77.29 77.42 77.81 28.1.6 28.35 28.79
Jambi 99.70 99.82 99.66 96.42 96.4r 96.39 7 t.97 I Z.J I 72.50 23.75 24.14
Sumatera
Selatan
99.7t 99.7r 99.65 94.51 94.6r 94.85 74.29 70.9r 71.53 18.07 18.45 18.81

il-47
Wcann I(grja lPenninufi rDosafr (qK$D) Qrovinsi Su:matera iltara ZOZS

Angka Partisipasi Sekolah ( A P S I


Provinsi 7-12 13-15 16-18 t9-24
2019 2A20 2A2t 2019 2020 2o2L 20L9 2020 2o2L 20L9 2020 202L
Bengkuiu 99.77 99.78 99.76 97.78 97.49 97.49 79.39 79.72 79.75 30.7L 29"99 30.46
Lampung 99.80 99.74 99,53 94.89 95.24 95.58 71.05 71.34 7I.72 2A.69 2t.44 2t.17
Kep.
Bangka 99.76 99.70 99.47 92.87 93.34 93.17 67.79 67.75 68.15 17.0i t7.47 18.02
Belituns
I{ep. Riau 99.48 99.55 99.62 98.50 98.82 98.8s 84.O4 84.62 84.40 18.98 19.7t 19.83
Sumber; BPS NasionaL 2A27

7. Usia Harapan Hidup


Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur
panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode
2OIl hingga 2021, UHH telah meningkat sebesar 1,6O tahun atau rata-rata tumbuh
sebesar O,23 persen per tahun. Pada 2A17, Umur Harapan Hidup saat lahir di
Sumatera Utara adalah 67 ,63 tahun, dan di 2O2l mencapai 69,23 tahun. Seiring
dengan terjadinya pandemi COVID-l9, UHH Sumatera Utara 2A2O dan 2O2t
mengalami perlamb atan.
Jika dilihat dari perkembangan nasional, Umur Harapan Hidup saat iahir (UHH)
juga terus mengalami peningkatan, bila dibandingkan dengan capaian Provinsi
Sumatera Utara, maka sejak tahun 2019-2021 capaian Provinsi Sumatera Utara
berada dibawah capaian nasional. Sebagai mana terlihat pada grafik berikut:

E
7L.34 7L.47
a
71.57

av

20L9 2020 2o21


Sumatera Utara Nasional
Sumber: BPS Sumatera Utara 2O22
Graflk 2.27
Usia Harapan Hidup Sumatera Utara dan Nasional
Tabel.2.2 Tahun zOLg 2A2L
Jika dilihat dari perkembangan Umur Harapan Hidup, maka capaian tertinggi
ada di Kota Pematang Siantar yaitu sebesar 73.77 tahun disusul Kota Medan dan
Kota Binjai masing-masing sebesar 73.23 dan 72.45 tahun, sementara Umur
Harapan Hidup terendah ada di Kabupaten Mandailing Natal yaitu 62.65 tahun,
capaian Umur Harapan Hidup dapat dilihat pada tabel berikut :

il-48
&
figncaru {grja aanerinufr oacrafr (qK$D) orwh?si sumatqa ,utara 2023

\ fr E U s 5 $ 6 q H B ;, K s N \ e cr - e
N fr S
rRilf, FFFIRREEESaEilEEAEEfi r.-

EUIIiIs* -.o!oEb[3$n
u,X-iY *lXo
v(n

y E 6 y g.! q F g j s bb cj cs._
::
H H i": tfr.: =i0 =d
- E ryq5E {= { gr cEA"E6} r!
S S A ;.! : c ;2 I_ E€e ,;2 E g
E € i E.E S f =.8n.:
g E-E HS H F F Pc
H * 5"4
E _ri
i oed d'a fEa E €#= EiE-{-?5EE;:gE*;ifEFF
.-;s+ Ei;eE
:**6 eSEE€ *- s 2 z_-ES-a-
.g EfiH
tEE E_$rSs;s=
c! !;cbs
M ;:Fi
55
i
3 F e3.8 *g
8^sFvE
g
&tmber : BPS, Beita Resmi Statistik Sumatera Utara 2022

Grafik 2.2A
usia Harapan Hidup Kabupaten/Kota se sumatera utara, 2a2L

Jika dibandingkan dengan wilayah se Kepulauan Sumatera, Usia Harapan


Hidup tertinggi ada di Provindi Riau dan Jambi, dan UHH terend.ah ada di provinsi
Sumatera Utara, capaian UHH wilayah se Sumatera dapat dilihat sebagai berikut

80
71.67 7t.22 70.73 70.73 7O.t2 59.96 69.98 69.s9 69.42
70

60

50

40

30

20

L0

0
Riau Jambi Lampung Bangka Kepulauan Aceh Sumatera Sumatera Bengkulu Sumatera
Belitung Riau Selatan Barat Utara

Sumber.' BPS Sumatera Indonesa, 2 02 2

Graflt 2.29
Umur Harapan Hidup Provinsi se Kepulauan Sumatera Utara, ZOZL

8. Koudisi Ketenagakerjaan
Penduduk usia kerja merupakan semua orangyang berumur 15 tahun ke atas.
Pada usia ini, mereka memiliki potensi untuk masuk ke angkatan kerja dan pasar
kerja. Penduduk usia kerja mengalami kenaikan dari 10,703 juta orang pada
Agustus 2O2O menjadi 10,870 juta orang pada Agustus 2A2I. Penduduk usia kerja
mengalami tren yang cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk di Sumatera Utara. Sebagian besar penduduk usia kerja yaitu 69,1"0

fi-49
/.-ry>'

foncaru 1(9rja amerinufr aaerafr (qK@D) @relinsi sumatera ,utara 2023

persen atau 7 ,51 juta orang merupakan angkatan kerja, terdiri d,ari T,O4juta orang
penduduk bekerja dan 475 ribu orang pengangguran.

Tabel. 2.24
Peaduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja ZOLg-2O2t

Status Keadaan Ketenagakerjaan Agustus zOLg Agustus 2O2O Agustus 2A2L


(ribu oranel (ribu orangl (ribu orangl
Penduduk Usia Kerja 10.532 10.703 10.870
Angkatan Kerja 7.411 7.350 7.511
Bekerja 7.O12 6.842 7.A36
Bukan Angkatan Kerja 3.12t 3.353 3.359
Persen Persen Persen
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,39 6,91 6,33
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAKI 70 37 68,67 69,1
Sumber : Beita Resmi Statistik Sumatera tJtara 2021

Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2A21 mengalami peningkatan sebesar


161 ribu orang dibandingkan Agustus 2O2O. Seiring dengan peningkatan jumlah
angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus 2A2t
adalah 69,1 persen, naik 0,43 persen poin dibandingkan Agustus 2O2O (68,67
persen). Peningkatan TPAK mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan penduduk
usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah. TPAK pada Agustus 2O2l
berdasarkan jenis kelamin, dimana TPAK laki-laki dan perempuan mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada Agustus 2021, TPAK
iaki-laki naik sebesar A,49 persen poin. Sedangkan TPAK perempuan juga naik
sebesar 0,35 persen poin.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPI) merupakan indikator yang digunakan
untuk mengukur tenaga ke{a yang tidak terserap oleh lapangan usaha di pasar
kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja. TPT
juga merefleksikan kemampuan ekonomi pasar kerja yang belum bisa menciptakan
pekerjaan bagi mereka yang ingin bekerja tapi tidak mendapatkannya. TPT hasil
Sakernas Agustus 2O2l adalah sebesar 6,33 persen. Ha1 ini berarti dari 10O orang
angkatan kerja, terdapat sekitar 6 orang penganggur. TPT menunjukkan tren yang
menurun, pada Agustus 2A2t ini, nilai TPT mengalami penurunan O,58 persen poin
dibandingkan dengan Agustus 2O2O. sementara di tingkat nasional Tingkat
pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2O2L sebesar 6,49 persen, menurun O,58
persen poin dibandingkan dengan Agustus 2A2A, capaian TPT Provinsi Sumatera
Utara dan Nasional dapat dilihat sebagai berikut:

II-50
furcann I(grja Aemerinufr <Daerafr (qKgD) Wwinsi Sumatera Otara 2025

,o7
* lf
.}J
6,91
5,39 6 I
5,23

lu -.-l 2020
--f* !3nr.1leI3 Ut.lf * {*f{p5;x1131

Sumber.' BPS Sumatera Utara dan Indonesia 2021


Grafik 2.3O
Perbaadlngan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPTI
Proviasi Sumatera Utara dengan Nasional 2OL9-2ol2L

Jika dilihat dari


perkembangan KabupatenlKota Tingkat Pengangguran
Terbuka tertinggi ada di Kota Pematangsiantar sebesar 11 persen, kemudian Kota
Medan dan Kota Tebing Tinggi, masing-masing sebesar 10,81 dan 9,13 persen,
sementara Tingkat Pengangguran Terbuka terendah ada di Kabupaten Samosir
sebesar O,7 dan Kabupaten Nias Barat sebesar 0,74 persen. Capaian Tingkat
Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota dapat dilihat dibawah ini:

Tpr KASIr{{}TA e$z3


I?
:LO

I
5 t8
t+
TE
l,*rl' I'1,,.-:l'E1,,"-]lll,*,trn,-r I'1.r.-]lfll?f TN
EE X't
e=
E

Sumber: BPS SumateraUtara 2021


Grafik 2.3L
Tingkat Pengangguran Terbuka
Menurut Kabupaten/Kota (persen| Tahun 2O2L

Berdasarkan kondisi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) se-Pulau Sumatera


pada Tahun 2O2L, Provinsi Sumatera Utara berada pada urutan ke-3 tertinggi dari

II-51
/-,
funcann Kfja Qenerintafi A auafi (WOO) erwW Sumat era 0 tara ZO Z S

1O Provinsi se-Pulau Sumatera. Perbandingan Nilai TPT Provinsi se-Pulau Sumatera


dapat terlihat pada grafik dibawah ini:
:-l
a,o2
a

6,33 6'52
ffi
t, IffiEffi
4,9a 5.O3 5,()9
f)
E! HT 4,69
4
Effiffi ffirer
EE
@

T@t 3,53
K H @
.3
Efit ffil ffii ffi @
?. EEH
Et
ffiHt H

I
ffii Ft ffiI ffi
Ht ffi# ffi EEI @a
o g B E E E
Kpl)Ule L1a.t 5Lln.l;Jt i:r'e Su!l Jter.1
! .A(ell 51lillEt. rt tsa n65 k.: -i.1r'!)Lli L-at.:ptrr:q Ber:gkr:lrr
Ri.tii LJti]!.1 Be!.lt Selat.f n Rir liiu ng

Sumber : Berita Resmi Statistik SumateraUtara, Agushts 2O21


Grafik 2.92
Perbandingan TPI Provinsi Se-Rrlau Sumateta 2O2L

Pandemi Covid 19 mempengaruhi Kondisi Ketenagakerjaan seluruh wilayah di


Ind"onesia termasuk di Sumatera Utara. Covid-l9 diketahui muncul pertama kali di
Wuhan, China, pada Desember 2OL9. Tanggal L3 Januari 2O2O, terdapat kasus
baru Covid-19 di luar China untuk pertama kalinya. Sedangkan di Indonesia, kasus
pertama yang diumumkan Presiden adalah pada tangal 2 Maret 2O2O. Selanjutnya,
Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO pada tanggal 16 Maret 2O2O. Sejak
Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB)sampai dengan Mei 2O2A. Namun setelah itu, perlahan-lahan
kegiatan ekonomi dan sosial mulai dibuka kembali pada Juni 2O2O.
Penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 tersebut dikelompokkan
menjadi empat komponen yaitu a) Penganggur; b) Bukan angkatan kerja yang
pernah berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2O2O; c) Penduduk yang bekerja
dengan statussementara tidak bekerja; dan d) Penduduk bekerja yang mengalami
pengurangan jam ke{a. Kondisi c) dan d) merupakan dampak pandemi Covid-l9
yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja, sedangkan kondisi a) dan
b) merupakan dampak pandemi Covid-19 bagi mereka yang berhenti bekerja. Pada
Agustus 2O2l penduduk usia kerja yang mencapai 10,870 juta, terdapat 814 ribu
orang yang terdampak Covid-19 atau 7,49 percen. Secara total, jumlah laki-laki
yang terdampak Covid-19 lebih besar dibandingkan perempuan. Penduduk usia
kerja yang terdampak di perkotaan sebesar 9,67 persen, jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan di perdesaan, yakni 4,61persen, sebagaimana terlihat pada
tabel dibawah ini:

U-52
funcana 1{9rj a Aenxintafr A asafr (AC@D) Orovinsi Sumatera 0 tara 2O 23

Xornpan*n

rih*

X*r***
*. P*rg;arggur*r:
ewid-t*
43 6* t6 24 47

h. St&**Ar**t+nt{cd* .
' {*f;X}{r*le*a*. .*d"t$.

t. $**leot*r* Iid*k Selterp


l{*ren* tt;vid-i9
tl35t314t?4&;tt 3*

T$ti| 2S? 335 5S6 59S 1S& 694 814


'1S

to'lents$ereried+ ru!( ?,e? &8s $"es 6.11 8,29 ?.5I 4,ee {,61 *.44 }"{9

Sumber : BPS Prouinsi Sumatera (.Jtara, Fe.b- Agustus 2021


Grafik 2.33
Dampak Covid-19 terhadap Penduduk Usia KerjaMenurut Jenis Kelamin
dan Daerah Tempat Tinggal, Feb - Agustus Tahun 20.21-

2.L.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga


Penduduk di Provinsi Sumatera Utara terdiri atas penduduk asli Sumatera
Utara, penduduk asli pendatang dan penduduk asing. Yang termasuk penduduk
asli ialah: suku Melayu, Batak Karo, Simalungun, Fak-faklDairi, Batak Toba,
Mandailing, Pesisir dan Nias. Sedangkan penduduk asli pendatang berasal dari
suku Jawa, Padang, Sunda dan lain-lain. Penduduk pendatang berasal dari suku
Tionghoa, Arab dan India.
Keberagaman etnis penduduk Provinsi Sumatera menjadikan Sumatera Utara
memiliki kekayaan seni dan budaya yang sangat beragam, ha1 ini tentu saja
menjadi nilai lbi sekaligus tantangan bagi Provinsi Sumatera Utara untk dapat
menjaga kerukunan dan melestarikan budaya yang ada.
Perkembangan Seni Budaya dan Olahraga di Provinsi SumateraUtara ditandai
dengan capaian indikator sebagai berikut:

II.53
Wncana 1(9rja tPenerinufr Aaerafr (qKgD) Qrwinsi Sumntra Otara 2OZl

Tabel 2.25
Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga 2AL8'2O2O
No Indikator 20L9 2024 2o2t
.)
1 Penyelenggaraan Festival Seni Dan Budaya 55 6 J

Benda, Situs Dan Kawasan Cagar Budaya Yang 10 2 11


2
Dilestarikan
Persentase Pembinaan Cabang Olahraga 53.7 58.82
J
Berprestasi
4 Cakupan Pembinaan Atlet Muda (Atlit Pelajar) 90 45.O4
Sumber : Dinas Kebudagaan Paitaisata dan Dinc-s Pemuda Olahraga Prou- SuntuL data diolah 2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penuruInan penyelenggaraan


Festival Seni dan Budaya di Provinsi Sumatera Utara menjadi 3 kali pelaksanaan
Festival Seni dan Budayayang diselenggarakan pada tahun 2021, kondisi ini terjadi
karena keterbatasan penyelenggaran Festival akibat dari pembatasan pergerakan
sosial masyarakat untuk mencegah penularan COVID-l9. Pandemi virus corona
telah mempengaruhi berbagai acara festival dan seni budaya di Sumatera Utara,
masalah keamaan publik penyelenggaraan festival terpaksa dibatalkan, dan hampir
semua indikator capaian pada tahun 2O2O mengalami penurunan. Selanjutnya
penurunan yang signifikan terjadi pada Cakupan Pembinaan Atlit Muda (Atlit
Pelajar) pada tahun 2O2l menjadi 45.04, ha-l ini disebabkan adanya pandemic Covid
19 yang membatasi kegiatan dimaksud.

2.L.3. ASPEK PELAYAT{AN UMUM


2.L.3.1. URUSAN WAJIB YAT{G BERKAITAIT DENGAN PELAYANAN DASAR
1. PENDIDII(AN
Kondisi Pendidikan di Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat dari capaian
Indikator sebagai berikut:
Tabel 2.26
Indikator Pendidikan Provsu Tahun ?OL9-ZAZL
2()L9 2o2() 2o21
Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
68,65-
Indeks Pendidikan 68.76
69,15

Rata-Rata Lama Sekolah 9.79 9.45 9.97 9.54 9.68 9.57

Harapan Lama Sekolah 13.37 13.5 13.81 t3.23 13.31 13.27

APK SM Sederajat 97.44 100.83 98.14 105.12 99.14 106.a7

APM SM Sederajat 91.49 80.61 73.t9 73.69 82.61 72.53

Persentase Guru SMA/LB q6.6t


berkualifi kasi Akademik 96.2 90.14 97 97.4 96 BO

s1/D4

II-54
ffi,
Wmcaru I(grja Qanerintafr CIaerafr (QJ(%D) arwhwi Sumttna ilura 202s

Persentase Guru SMA/LB 56.1 52.O7 57.4 48.97 58.7 49,46


bersertifikasi
Persentase Guru SMK
berkuali{ikasi Akademik 94.42 90.48 94.72 93.55 95.02 94,33
s1/D4
Persentase Guru SMK 42.7 40.77 43.4 38.72 44.t 41,34
bersertifikasi
Sumber : Dinas Pendidikan Prousu 2021

Jika dilihat dari tabel diatas, maka hampir semua capaian Indikator Pendidikan
Provinsi Sumatera Utara capaiannya berada di bawah target yang telah ditetapkan
dalam dokumen Perubahan RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2Al9-2O23, terdapat
1 (satu) indikatoryaitu APK SM sederajat yangmelebihi targetyang telah ditetapkan
yaitu sebesar 106.07 persen.
Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal untuk menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar. SPM Bidang Pendidikan yang merupakan
urusan wajib Pemerintah Provinsi meliputi Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus. Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal adalah:
a. Persentase jumlah anak 16-18 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di
sekolah menengah dibagi dengan jumlah anak usia 16-18 tahun
b. Persentase jumlah anak 4-I8 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di
pendidikan khusus dibagi dengan jumlah anak usia 4-18 tahun penyandang
disabilitas.

Capaian indikator pendidikan yang meliputi pemenuhan SPM Pendidikan


antara lain sebagai berikut :

Tabel 2.27
Capaian SPM Pendidikaa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2OL9-2O2L

Jenis Pelayanan Realisasi


No.
Dasar
Indikator
20L9 2020 2o2L
Pendidikan Jumlah Warga Negara Usia 16-18 Tahun yang
1 96,1O o/o
96,LO o/a
96,10 o/o
Menengah berpartisipasi dalam pendidikan menengah
Jumlah Warga Negara Usia 4-18 tahun yang
2. Pendidikan Khusus termasuk dalam penduduk disabilitas yang 34,9 0
34,9 0/o
16,55 a/o

berpartisipasi dalam pendidikan Khusus.


Sumber : Dinas Pendidikan Prousu. 2021

2. KESEHATAIY
a. Dinas Kesehatan
Kondisi kesehatan di Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat dari capaian
indikator utama pembangunan kesehatan sebagai berikut:

II-55
1P:
\gncaru {grja amnintafr CIasafi (a&qD) Qtwinsi Sumtterd O tma z0z s

Tabel 2.2a
Indikator Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2OL9-2O2L
20L9 2o20 2o.21
Indikator
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Angka Kematian Bayi (AKB)
4,5 2,61 4,3 2, 39 2,44 2,28
Per 1.000 Kelahiran Hidup
Angka Kematian Ibu (AKI) Per
80,1 66,76 75,1 62,5 93 49 89.18
100.000 Kelahiran Hidup
Angka Kesakitan (Morbiditas) 1 1,01 11,97 10,99 12,24 12,24 8,78

Prevalensi Stunting (Pendek


dan sangat Pendek) pada Anak 31,50 30,7 30,50 29,20 29,5 25,8
dibawah 5 Tahun
Sumber : Dinas Kesehatan Prousu, 2022

jumlah kematian bayi di Provinsi Sumatera Utara


Pada tahun 2021, diperoleh
sebanyak 633 kasus dari 278.LOO sasaran lahir hidup, sehingga bila dikonversi,
maka diperoleh AKB di Provinsi Sumatera Utara sebesar 2.28 per 1.000 kelahiran
hidup. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan AKB pada
Tahun 2A2O, yaitu 2.39 per 1.00O kelahiran hidup (715 kasus kematian bayi dari
299.198 sasaran lahir hidup). Apabila dibandingkan dengan target yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2O2l yaitu 2.44 per 1.000 kelahiran
hidup, maka AKB di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2A2t telah melampaui target.
Kasus kematian bayi di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2O2I jika dilihat per
kabupaten/kota seperti pada gambar berikut ini:

II-56
fugncaru I(grj a Aemrinta fr Aaxafi ((K(RD) Qrwinsi Sutnfitro'0 tara 20 2 3

lr

:,i;::.iiai:li.it;::;1i:jgtts j.,it:!.iriir::;l:::r:i:lit. i:::,1,!iiai:!+:aji+iq

Sumber : Dinas Kesehatan Prouin"si 2022


Grafik 2.34
Kasus Kematian Bayi pef, Kabupaten/Kota Tahun 2A2l

Dari gra{ik di atas dapat dilihat bahwa jumlah kasus kematian bayi terbanyak
tahun 2O2l ada di Kota Medan (48 kasus), Sedangkan kasus kematian bayi
terendah ada di Kabupaten Tapanuli Selatan (3 kasus). Penyebab kematian bayi
terbesar di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2O2L adalah asfiksia sebanyak 133
kasus (26.070/ol, Berat Bayi Lahir Rendah/BBLR sebanyak 161 kasus (21.Oto/ol,
kelainan sebanyak 70 kasus {ll.060/ol, infeksi sebanyak 17 kasus (2,69a/ol, diare
dan pneumonia sebanyak 10 kasus (1.58%), COVID-19 sebanyak 5 kasus (O.79o/ol,
kondisi perinatal sebanyak 1 kasus (O,L6o/ol, dan sebab-sebab lain sebanyak 222
kasus (35.O7o/o)

II.57
m\
Qrwid Sumntra ,Utara 2023
funcana I(prja tPenarintafi Daerafi (AC(BD)

Keberhasilan penurunan kasus kematian bayi di Provinsi Sumatera lltasa


tahun 2021 didukung oleh berbagai faktor, diantaranya adanya Rencana Aksi
Daerah (RAD) Penurunan Kematian Bayi di Provinsi Sumatera Utara, peningkatan
cakupan akreditasi Puskesmas dan rumah sakit, serta upaya peningkatan
pemahaman, keterampilan dan kemampuan tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan melalui pembinaan, bimbingan teknis dan pelatihan-
pelatihan yang telah dilaksanakan. Disamping itu, terdapat alokasi dana transfer
ke daerah berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan Non Fisik untuk
program jaminan persalinan, rumah tunggu kelahiran bagi ibu hamil, serta BOK
Kabupaten dan Puskesmas.
Pada tahun 2021, diperoleh jumlah kematian ibu di Provinsi Sumatera Utara
sebanyak 248 kasus dari 278.lOA sasaran lahir hidup, sehingga bila dikonversi,
maka diperoleh AKI di
Provinsi Sumatera Utara sebesar 89.18 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan AKI
pada Tahun 2O2O, yaitu 62.50 per 100.000 kelahiran hidup (187 kasus kematian
ibu dari 299.198 sasaran lahir hidup), dan AKI Tahun 2019 (yakni 66.76 per
1O0.0OO kelahiran hidup). Distribusi kasus kematian ibu per kabupaten/kota di
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2O2t seperti terlihat pada gambar berikut ini:

'3

t9 ga
5
!5

II
.t

II

Sumber : Dinas Kesehatan Prouinsi 2O21


Grafik 2.35
Kasus Kematian Ibu per Kabupaten/Kota Tahun 2O2I,

Grafik di atas menunjukkan bahwa hanya ada 1 (satu) kabupaten yang tidak
ditemukan kasus kematian ibu di wilayahnya sepanjang tahun 2021, yaitu
Kabupaten Pakpak Bharat. Sedangkan kasus kematian tertinggi pada tahun 2021

II.5B
frgrrcann 1(9rja aenerinufi rDasafi (aKgD) Qrwhwi Sumntera 0 ura 20 2 3

ada di Kabupaten Deli Serdang (23 kasus), diikuti Kabupaten Langkat, Kabupaten
Simalungun, dan Kota Medan (masing-masing 18 kasus).
Tingginya kasus kematian ibu di tahun 2O2l disebabkan oleh beberapa hal
antara lain: (1) banyaknya ibu hamil serta melahirkan yang terpapar COVID-19 dan
meninggal dunia, (2) banyaknya ibu hamil yang merasa ragu untuk memeriksakan
kehamilannya ke Puskesmas karena takut tertular COVID-19 sehingga
menyebabkan ibu hamil tidak mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil secara
lengkap sesuai standar, (3) terbatasnya APD untuk pelayanan pemeriksaan
kehamilan bagi petugas di Puskesmas dan masih adanya petugas yang belum
mengetahui pedoman pelayanan pada masa pandemic COVID-19, dan (4) adanya
pembatasan beberapa pelayanan berdasarkan pedoman pelayanan pada masa
pandemic COVID-l9 terutama pada ibu yang terinfeksi COVID-19.
Angka kesaki.tan (morbiditas) merupakan indikator penting yang dapat
dimanfaatkan untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat secara umLlm yang
dilihat dari adanya keluhan yang mengindikasikan terkena suatu penyakit tertentu.
Pengetahuan mengenai derajat kesehatan suatu masyarakat dapat menjadi
pertimbangan dalam pembangunan bidang kesehatart, yang bertujuan agar semua
lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan
merata. Melalui upaya tersebut, diharapkan akan tercapai derajat kesehatan
masyarakat yang lebih baik. Angka kesakitan tertinggi dan berada di atas angka
nasional ada di Kabupaten Padang Lawas (14.86), Kota Tanjung Balai {14.54yo),
Kota Gunungsitoli (14.37o/ol,Kabupaten Serdang Bedagai {L4.L2o/o), dan Kabupaten
Labuhanbatu Selatan (13.25o/o). Adapun angka kesakitan terendah ada di
Kabupaten Samosir (4.56%), Kota Binjai {5.260/o), Kabupaten Tapanuli Selatan
(5.42%), Kota Pematangsiantar {5.620/o), dan Kabupaten Labuhanbatu (5.65%) dan
Kota Medan (6.05%). Kondisi morbiditas per kabupatenlkota tahun 2O2O seperti
terlihat pada tabel berikut ini:

II-59
funcaru Kerja rPenerintafr CIaerafi (qKqD) Qrwinsi Samntera il ura 2A 2 3

Tabel 2.29
Angka Kesakitan per Kabupaten/Kota Tahun 2O2t
-t! H."rt{,,H{}-I",t ,'1"]r{; }i-''t' I{. [;S;t hi t-I',-tl, {T'; t

1.1-, ...:,1 i!::_, -. -j:--i


i " -. ..,1: -r, .ir - .

l:
i - ... , r;"

;'t :':

ti.... .""..-!
_', .- ., ,- a._i
t r,-:l

! _.-:- ,-
.:. .

. t-.

I"' L-r",:,.t1.. tli,:,.: : ,' -.1

I j!
l'..,r. l:-. ,
:,

_l I ...- -.r::: , :. ". :- - . ;,.: 'r


'-:..
! i.-.:,-r.-..r1. \! .,:i: i

i-'I

i.. -.r- l '-:1.


''. .r. ir.:.-" :l,rl
- '., j

i-: -:,- ii.; -.r


i ,- il,'-.,Mi'l,l -..i1

1I;.-:.M

lirr::-.i
i - .-,.rrt:--t-.1:: .:,-,-tti

\drrrr.rt..r'ir I (:rr':r .{. r jr

Sttmber : Dinas Kesehatan Prouinsi 2021

Pada tahun 2027, Kementerian Kesehatan RI melalui Badan Penelitian dan


Pengembangan (Balitbang) melaksanakan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), dan
diperoleh prevalensi stunting pada balita di Provinsi Sumatera Utara sebesar
25.8o/o, menurun sebesar 2.9Vo bila dibandingkan dengan prevalensi stunting pada
tahun 2O2O (28.7o/o). Meski terjadi penurunan, prevalensi stunting di Provinsi
Sumatera Utara masih lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi stunting balita
secara nasional, yaitu 24.4o/o, dan masih jauh dari besar prevalensi yang
disarankan oleh WHO ( yaitu di bawah 2Oo/o). Prevalensi stunting pada balita
tertinggi ada di Kabupaten Mandailing Natal (47.Oo/o), Kabupaten Padang Lawas
(42.0o/ol, Kabupaten Phakpak Barat (40.8%1, Kabupaten Nias Selatan (36.7%),
Kabupaten Nias Utara (34.4o/ol, Kabupaten Dairi (34.2%), dan Kabupaten Padang

II-60
fumcam I(grja tPmnintafi <Dauafi (W$FO) erwl* Sumatera'Utara 202i

Lawas Utara (33.1%). Sedangkan prevalensi stunting pada balita terendah dan di
bawah 2oolo sesuai yang disarankan oleh WHO ada di Kabupaten Deli Serdang
(L2.5o/o), Kota Pematangsiantar (15.O%), Kota Tebing Tinggi (I7.3%l dan Kabupaten

Asahan {L9.9o/ol dan Kota Medan (L9.9%). Secara keseluruhan, terdapat 11


kabupaten/kota dengan prevalensi stunting di bawah prevalensi Provinsi, dan 22
kabupatenlkota dengan prevalensi stunting di atas prevalensi Provinsi

Tabe1 2.3O
Prevalensi Stunting pada Balita per l(abupaten/Kota
di Provinsi Sumatera Utara Tahun ?OZL
l' r";.'\ i:i{.'1!ni 1{ t) ti t{ilxg
\{! L.Lin lt{} t.\
'i 'it

:1
tl

:, -

-a. .. t...11'. ::. :


-'

l'r .i I

i '.:

-'r'. , .i:
:' \ -:.. r - : - : ..

..".1;: \:
'-it .-. -: ..

\ r.rE:l;{(r't"i t i-l t,L ::. h


Sumber : Dinas Kesehatan Prouinsi 2A21

Selain capaian Indikator diatas Pemerintah Provinsi dan KabupatenfKota


wajib menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan. SPM
Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar
yaitu Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana danf atau berpotensi bencana provinsi dan Pelayanan kesehatan bagi
penduduk pada kondisi kejadian luar biase provinsi dengan target Jumlah Warga

II-61
-1..%,

furncatuWi,amsinufr aaorofr (cRfiCBo)erwl*SumatefaOura2ozi

Negara yang terdampak krisis kesehatan akibat bencana danf ata'u berpotensi
bencana provinsi yang mendapatkan layanan kesehatan (100%) dan Jumlah
warga negara pada kondisi kejadian jluar biasa provinsi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan (100%). Capaian SPM kesehatan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3L
Capaian SPM Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2A2L
Realisasi
No Jenis Pelayanan Dasar Indikator 20L9 2o24 2o2L
Jumlah Warga Negara yang
Pelayanan kesehatan bagi terdampak krisis kesehatan
penduduk terdampak krisis akibat bencana dan/atau
1 kesehatan akibat bencana 7OA"/o 100% TOOo/o
berpotensi bencana provinsi
dan/ atau berpotensi bencana yang mendapatkan lay anar:
provinsi
kesehatan
Jumlah Warga Negara pada
Pelayanan kesehatan bagi kondisi kejadian luar biasa
2. penduduk pada kondisi too"k 100% loo.h
provinsi yang mendapatkan
kejadian luar biasa provinsi layanan kesehatan
Sumber : Dinas Kesehatan Prousu, 2027

b. Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad lldrem Provinsi Sumatera Utara
Peningkatan pelayanan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara terlihat dari
pelayanan dan penanganan masalah kesehatan jiwa pada Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
Prof. Dr. M. Ildrem Provinsi Sumatera Utara melalui dua indikator yaitu
Pencapaian Persentase BOR (Bed Occupancy Rate) Rumah Sakit Jiwa dan Rata-
rata LOS (Length of Stay) Rumah Sakit Jiwa. Capaian Pelayanan Rumah Sakit
Jiwa Provinsi Sumatera Utara dapat. dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.92
Capaian Indikator Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Provinsi
Sumatera Utara 2OL9-2O2L

2019 2020 2o.21


No Indikator
Target Capaian Target Capaian Target Capaian

Pencapaian Persentase
I BOR (Bed Occupancy
100 73,85 95 68 34
62
60 65
Rate) Rumah Sakit Jiwa

o Rata-rata LOS (kngth of 65 70 59 6l 79 83 80 76,47


Stay) Rumah Sakit Jiwa
Sumber : Rumcth Sakit Jiuta Prof. Dr" M. Ildrem Prousu, 2O21

c. Rumah SakitUmum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara


Selain Rumah Sakit jiwa, Provinsi Sumatera Utara juga mempunyai Rumah
Sakit Urnum Haji. Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan adalah salah satu
Rumah Sakit yang menerapkan PPK BLUD (Badan LayananUmum Daerah) sesuai

U-62
pe
Eg,rcaru I(erja {Pennintafr to auafr (AKBD) arovittsi Sumntra 0 wra 202 3

dengan Keputusan Gubernur No. 188.441365/KPTS l2Ol4 tanggal 13 Mei 2AH


tentang Penetapan RSU Haji Medan Provinsi Sumatera Utara sebagai BLUD.
Dalam menjalankan roda organisasi RSU Haji Medan berpedoman kepada
Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 61 tahun 2Ol7 tanggal 7 JuLi 2Ol7
tentang Pembentukan Organisasi, T\rgas, Fungsi, Uraian T\rgas dan Tata Kerja RS
Haji Medan.
Bila dilihat dari tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit yaitu tingkat
pemakaian sarana, muttl dan tingkat efisiensi pelayanan, belum sesuai dengan
yang diharapkan. Berdasarkan indikator pemanfaatan tempat tidur (BOR; bed
ocoupancy rate) di rumah sakit di Sumatera Utara masih jauh dari target yang
diharapkan yaitu 6oo/o-8oyo. Capaian Pelayanan Rumah Sakit Haji dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.33
Capaian Indikator Rumah Sakit Haji Provinsi Sumatera Utara 2Ot9-2OZt
20L9 2o.20 2o2L
No Indikator
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Persentase Bed Occupancy 62
1 Rate (BOR) Rumah Sakit 55 46 60 27 40
Haii t%)
2. Length Of Stay (LOS) 5 4 5 4 5 5
Rumah Sakit Haii (hari)
3 Indeks Kepuasal BO B5
Masyarakat (IKM) (%)

Sumber : Rumah Sakit Haji Medan Prousu 2022

3. PEKER*IAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


- Jalan, Jembatan dan Tenaga Kerja Konstruksi
Pada tahun 2O2l kemantapan jalan Provinsi menurun menjadi 76,37 persen
dari tahun 2O2O sebesar 82,LO persen dan dari tahun 2OL9 sebesar 82,19 persen
sementara persentase jembatan dalam kondisi baik mengalami fluktuasi,
meningkat pada tahun 2O2O sebesar gg,to persen selanjutnya terjadi penufl.rnan.
Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Klasifikasi Ahli mengalami peningkatan dari
tahun 2O2O sampai tahun 2O2L sebesar 10,88 persen dan 11,22 persen. Hal ini
disebabkan adanya skema kerjasama yang dilakukan dengan badan wilayah jasa
konstruksi Provinsi Aceh dan pihak swasta sehingga dapat menyerap lebih banyak
tenaga ahli konstruksi yang mengikuti pelatihan dan pendidikan. Capaian Jalan,
Jembatan dan Tenaga Kerja Konstruksi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

II-63
&
furcatu Ktrja Aenedntafr rDaerafi (8iKfID) Qrwinsi Sumatera Otara 2023

Tabel 2.34
Kondisi Jalan, Jembatan dan Tenaga KerJa Koastruksi
Provinsi Sumatera Utara 2OL9-2O2L

No Indikator 20L9 2o.20 2o2L


Persentase Panjang Jaringan Jalan Dalam 82,19 82,1O 76,37
1
Kondisi Mantap
2 Persentase Jembatan Dalam Kondisi Baik 83,71 99,10 84,15
Sertifrkasi Tenaga Kerja Konstruksi la,7l i0,88 11,22
J
Klasifikasi Ahli
Sumber : Dinas Bina Marga dan Bina Kanstruksi Prousu, 2022

Irigasi dan Air Baku


Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 14 |PRTlMl2O15 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi, baik
kewenangan pusat, provinsi dan kabupaten menunjukkan total luasan irigasi
adalah 500.415 Ha (2.L47 DI). Daerah Irigasi Permukaan sebanyak 2.010 Daerah
Irigasi dengan luasan 42O.4OS Ha (84,OLo/o\, Daerah Irigasi Rawa sebanyak 51
Daeralr Irigasi dengan luasan 78.871 Ha {L5,76a/ol dan Daerah Irigasi Air Tanah
sebarryak 86 Daerah Irigasi dengan luasan irigasi adalah 1.139 Ha {O,23o/ol.
Kondisi Jaringan Irigasi secara keseluruhan saat ini masih banyak yang belum
dilengkapi bangunan-bangunan irigasi baik yang berfungsi sebagai pengatur
pembagiartair, pengendali kelebiharT.arr, maupun pengamanan terhadap kerusakan,
sehingga dirasakan saat ini setiap selesai dilakukan perbaikan pada daerah irigasi
selalu rentan terhadap ker.usakan masa berikutnya. Faktor yang mempengaruhi
kerusakan pada jaringan irigasi tersebut adalah untuk daerah irigasi didataran
tinggi jaringan irigasinya pada umumnya terletak pada lereng-lereng bukit yang
sangat rawan terhadap longsor, dan untuk daerah irigasi di dataran rendah tedadi
sedimentasi yang sangat tinggi yang terbawa oleh sungai akibat kondisi Daerah
Aliran Sungai yang sudah rusak.
Sementara itu indicator kapasitas daya tampung sumber air baku dalam bentuk
waduk/embung/situ (M3) di Provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan dari
tahun 2A19. Penyediaan air baku bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
tampungan air untuk penyediaan air bagi kebutuhan pertanian, kebutuhan air
rumah tangga (air minum dan atr bersih) dan keperluan lainnya. Kegiatan
penyediaan air baku selama periode tahun 2AW-2O21 dengan melakukan
rehabilitasi waduk atau embung yang ada. Tidak tercapainya target pembangunan
embung untuk perryediaan air bakLl disebabkan kesulitan kabupaten/kota dalam
penyediaan lahan. Capaian Indikator Irigasi dan Air Baku dapat dilihat sebagai
berikut:

It-64
#.:'l*\
funcmt Kprj a QencrinUfi D aerafi (qKf(D) erwinsi surn$wa 0 tara zaz I

Tabel 2.36
Indikator Irigasi dan Air Baku 2OL9-2O2L

No Indikator 20L9 2420 202L

76,94 76,95 76,95


1 Cakupan Layanan Akses Air Minum Layak
Cakupan Akses Minum PerPiPaan (%) 32,26 32,26 32,26
2
Cakupan Pelayanan Air Limbah Perpipaan (Sambungan 29.086 29.086 29.086
J
Rumah/SR)
Cakupan penduduk yang terlayani sistem jaringan 255.000 254.560 254.550
4
drainase skala Kota (KK) (kumulatif)
Layanan irigasi permukaan dalam kondisi optimal (%) 82,43 83,28 84,00
5

6 Layalan irigasi rawa dalam kondisi optimal (%) 53,48 57,45 55,00

Kapasitas daya tampung sumber Air Baku dalam 32.000 35.000 40.ooo
/ Bentuk Waduk/Embung/Situ (M3)
Sumber : Dinas Dinas Surnber Daga Air, Cipta karya dan Tata rudng Prousu, 2A22

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


4g2IMENKES/PER IIV 12010 tentang persyaratan kualitas air minum, air minum
adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Cakupan layanan akses
air minum layak dari tahun 2019 sampai tahun 2O2O mengalami kenaikan sebesar
O,O1o/o.Hal ini menunjllkkan bahwa layanan air minum layak sudah mengalami
peningkatan walaupun tidak signifikan dan proses pengolahan sesuai dengan
syarat kesehatan yang layak, hal ini menggambarkan ada upaya yang di.lakukan
unnrk meningkatkan layanan air minum di Provinsi Sumatera Utara.
Untuk indikator cakupan akses air minum perpipaan di Provinsi Sumatera
Utara tidak mengalami perubahan atau masih stagnan sebesar 30,26o/a dari 2019
sampai 2O2O. Hal ini disebabkan keterbatasan kewenangan Provinsi dalam
penanganan air minum perpipaan. Begitu juga dengan indikator Cakupan
Pelayanan Air Lirnbah Perpipaan (Sarnbungan Rurnah/SR) yang tidak rnengalarni
perubahan (stagnan) dari tahun 2Arc. Tujuan dari sambungan rumah untuk air
limbah adalah terkendalinya pembuangan Air Limbah Domestik, terlindunginya
kualitas air tanah dan air permukaan, dan menciptakan lingkLrngan yang bersih
dan sehat.
Drainase perkotaan merupakan kumpulan sistem jaringan saluran
drainase, situ-situ, dan sumur-sumur resapan yang berada sepenuhnya di daiam
batas administrasi Pemerintah Kota atau di dalam batas ibu kota Pemerintahan
Kabupaten. Pengelolaan drainase dalam peningkatan layanannya sebaiknya
mernperhatikan keadaan lingkungan sekitar, agar tidak rnenirnbulkan dampak

1
lt
II-55 I

"I
fignrnna 7(9rja rPenerintafi Aaerafr (qXtgO) erwlnS Swnatera t)tara 2023

yang merugikan. Dapat dilihat dari tabel, untuk Cakupan Penduduk Yang Terlayani
Sistem Jaringan Drainase Skala Kota (KK) mengalami capaian yang stangnan dari
tahun 2Ol9 hingga tahun 2021.

- Penataan Ruang
Berdasarkan Undang Undang Nomor 2L tahun 2021, penataan rlrang
adaiah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan penataan ruang. Melalui Peraturan Daerah Provinsi
Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 2A17 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2Al7 - 2037 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
berupaya untuk mewujudkan wilayah yang sejahtera, merata, berdaya saing dan
berwawasan lingkungan dengan mewujudkan keserasian rencana pembangunan
dengan rencana tata ruang, sehingga kemudian rencana tata rLrang dijadikan
sebagai acuan kebijakan spasial lintas sektor.
Capaian Indikator Penataan Ruang Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat
pada tabel berikut :

Tabel 2.36
Ca Indikator Penataan Provinsi Sumatera Utara 2OL9-2O2L
No. Indikator 2019 2020 2o2L
Persentase kesesuaian antara rencana tata
1 ruang wilayah dengan implementasi 70 50 80
pembangunan daerah (%)
Persentase tersedianya informasi mengenai
rencana tata ruang (RTR) wilayah Provinsi
2 50 55 60
berserta rencana rinci.nya melalui peta analog
dan peta digitat (%)
Sumber : Dinas Dinas Sumber Daya Air, Cipta karya dqn Tata ruang Prousu, 2027

Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa:


1. Kesesuaian rencana tata ruang wilayah dengan implementasi pembangunan
mengalami peningkatan kinerja di tahun 2A2l disebabkan karena adanya
implementasi kebijakan yang baik kepada semua. pihak yang terkait.
2. Untuk ketersedian informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) rniiayah
Provinsi berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital ini juga
mengalami peningkatan yang disebabkan karena penyelenggaraan penataan
ruang yang tidak hanya terbatas di lingkungan pemerintah saja, tetapi juga
melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk ikut serta berperan dalam
penyelenggaraan penataan ruang bersama-sama dengan pernerintah melalui

fi-66
funcaru titrja {Pmninufr cDauafr (fiKgD) Aruinsi Sumatera Otara 2A2S

kemudahan akses dalam mendapatkan informasi mengenai rencana tata ruang


(RTR) wilayah Provinsi.

PERUMAHAN RAKYAT DAN I{AWASAN PERMUKIMAN


Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik
perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasaraia, sarana, dan
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berupaya agar setiap orang dapat hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat.
Pada tahun 2AD capaian persentase indikator rasio rumah layak huni sebesar
94.10 o/o dan meningkat pada tahun 2O2A sebesar 95.77 %. Untuk tahun 2A2I
capaian persentase indikator rasio rumah layak huni juga mengalami peningkatan
yaitu sebesar 69.50 oh, peningkatan ini. menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara berusaha untuk melakukan fasilitasi penyediaan hunian layak
bagi MBR (Masyarakat Berpengasilan Rendah).
Capaian Indikator Perumahan Rakyat dan Kawasan permukiman dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.37
Capaian Indikator Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman 2OL9-2O2L
No. Indikator 20L9 2020 202L
1 Rasio Rumah Layak Huni (%) 94 , 1 0 95,77 69,50
Pengurangan luas Permukiman Kumuh
2. 88 28,4 L6,27
(Haltahun)
Cakupan Lingkungan Yang Sehat Dan
3 Aman yang Didukung Dengan PSU 3.497 482
(Unit)
Sumber : Dinas Pentmahan dan Kanuasan Permukiman dan BPS

Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena


ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan
kualitas bangunan serta sarana dn prasarana yang tidak memenuhi syarat.
Berdasarkan Permen PUPR No.l4lPRT /M/2O18 tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Untuk
meningkatkan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh,
pemerintah pusat dan pemerintah daerah menetapkan kebijakan, strategi, serta
pola penanganan. Pola penanganan yang dimaksud meliputi pemugaran,
peremajaan, dan permukiman kernbali.

il-67
funcaru Krrja aenerinta fr a aerafr (afi{fiD) wwit si sumatera,u tara z0 z 3

Sesuai Permenpera Nomor 22 Tahun 2OO8, dalam Pasal 3 ayat (4), tercantum
bahwa indikator dari lingkungan yang sehat dan aman yang didukung prasarana,
sarana dan utilitas (PSU) adalah cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang
didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) yang terdiri dari :
1) Prasarana Perumahan, antara lain: a) jalan; b) drainase; c) air minum; d)
sanitasi; e) air limbah; f) persampahan.
2) Sarana Perumahan, antara lain: a) sarana perniagaan/perbelanjaan; b) sarana
pelayanan umum dan pemerintahan; c) sarana pendidikan; d) sarana
kesehatan; e) sarana peribadatan; f) sarana rekreasi dan olah raga; g) sarana
pemakaman; h) sarana pertamanan dan ruang terbuka hrjau; dan i) sar€Lna
parkir.
3) Utilitas Umum Perumahan, antara lain: a)jaringan listrik; jaringan telepon; b)
c)jaringan gas; d)jaringan transportasi; e) pemadam kebakaran; dan g sarana
penerangan jasa umum.

4. KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM, DAN PERLINDUNGAil MASYARAKAT


a. Satuan Polisi Pamong prqia (satpol pp|
Capaian Indikator Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) provinsi Sumatera
Utara dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 2.38
Capaian Indlkator Satpol Pp Provsu 2OL9-2OZL

Indikator 20t9 2o20 2021


Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Persentase gangguang
trantibun yang dapat 65 97 68 90.25 92 96.51
diselesaikan
Persentase Penegakan PERDA
45 59 60 31.25 65 io0
dan PERKADA yang ditegakkan
Sumber: Satpol PP Prousu 2022

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Persentase gangguan trantibum yang
dapat diselesaikan Tahun 2O2l mengalami peningkatan sebesar 4,51 a/o menjadi
96,51 dati 92,AO a/o capaian tahun 2O2A. Begitu juga halnya dengan Persentase
Penegakan PERDA dan PERKADA yang ditegakkan, pada tahun 2O2A capaian
kineda dicapai sebesar 31,25 o/o dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 100%.
Pencapaian kinerja ini dipengaruhi faktor kesadaran masyarakat yang semakin
baik terhadap peraturan dan kebijakan Pemerintah, sehingga ketertiban dan
ketenteraman masyarakat meningkat.

II.68
fu ncarul(erjaAenerintafi rDasafr (qKgD)ArwfusiSumatuailtara2023

b. PenanggulanganBencana
Provinsi Sumatera Utara terletak di bagian utara Pulau Sumatera yang
memiiiki ibu kota provinsi di Kota Medan. Secara geografis, wilayahnya terbagi
menjadi 3 keiompok kawasan yaitu, pantai barat, dataran tinggi dan pantai timur.
Provinsi ini menjadikan perkebunan sebagai perekonomian utama yang dikelola
oleh perusahaan swasta maupun negara. Provinsi Sumatera Utara merupakan
provinsi keempat dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Berdasarkan
hasil sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2O2O, penduduk Sumatera
Utara pada bulan September 202a sebanyak 14,80 juta jiwa (BPS Provinsi
Sunratera Utara, 2021l.. Penduduk Sumut menurut golongan etnis terdiri dari
penduduk asli Sumatera Utara, penduduk asli pendatang dan penduduk asing.
Berdasarkan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI) Tahun 2022, bencana
yang paling banyak terjadi di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2O2t adalah
bencana puting beliung, banjir, dan kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan
hasil pengukuran indeks ri.siko bencana Indonesia (IRBI) 2O2l Provinsi Sumatera
Utara memiliki kelas risiko sedang dengan nilai 143.83.
Ancaman bencana di Sumatera Utara adalah Gempa bumi., tsunami,
gunungapi, banjir, tanah iongsor, kekeringan, cuaca ektrim, gelombang ekstrim
dan abrasi, serta kebakaran hutan dan lahan.
Capaian Indikator Penangguiangan Bencana Provinsi Sumatera Utara dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.39
Kondisi Penanggulangan Bencana Provsu 2OL9-2A21
20t9 2020 2o.21
Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Pelayanan dan Kesiapsiagaan .).) 33 33 33 .f -) JJ
Terhadap Bencana (KablKota)
Peiayanan Penyelamatan dan 3 3 4 3 3 J
Evakuasi Korban Bencana
Rehabilitasi dan Rekonstruksi 2 2 2 2 4 4
Pasca Bencana (Kab/Kota)
Indeks Resiko Bencana 145 145.18 134.4 145.18 i45 145.83
Sumber : BPBD Prouinsi Sumatra Utara, 2A21

Pengurangan risiko bencana menjadi sangat penting karena : 1) Bencana


adalah masalah yang kompieks yaitu dari faktor lingkungan hingga
pembangunan; 2) Kesiapan secara konvensional perllt, namun belum lengkap dan
menyeluruh; 3) Pemaduan dan pengarustamaan pengurangan risiko bencana
daiam pengambilan keputusan dan kegiatan sehari-hari memberikan kontribusi
pada pembangunan yang berkeianjutan. Sedangkan untuk tahun 2A2l telah
dilaksanakan peningkatan kapasitas dengan upaya antara lain pembentukan tim

il-69
Rgtrcatw 1(9rja {Panerinufr rDanafr (WgD) Aravinsi Sumatera ,Utara 2023

terpadu, penetapan peiaksanaan pembangian zona penanggulangan bencana


mendorong peningkatan kapasitas dari seluruh kab/kota dengan pelatihan-
pelatihan untuk menghadapi bencana, maka target tahun 2O2l sebesar 145,00
terealisasi menjadi 143,83 yang artinya sumatera utara turun dari wilayah kelas
risiko tinggi menjadi keias risiko sedang.
Indeks risiko bencana Provinsi Sumatera Utara dari Tahun 2O15 sampai
dengan Tahun 2O2I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.4O
Skor Risiko Bencana di Provinsi Sumatera Utara 2O2L

.."^" l .:, ,' .".,.. , ,.,,, i 1r

.i,' "'-!_..:.i,.',1 ^;

t-"" :l.l- if.,.


'''il - : qri i
re
I'i i r" . ll', .: i;I,:

n t ;! '+. .. ;lt.- :* *, ri ' ,.1

,' .". ! ' .'l ' :: ,, ,, .'.

:, '.

It,
!:, .r !'. 'i tl

, '.i,

{;asi{;Lx,*: H*:;*s f,"lx.rk,:r SrJn':*qns Patgrfieter IBng dqEftsft*n 6alsr"rl


ffi{€ T$rai dEt*ff fi*TEgfrflf ffi{.0 EErE*r FesryuELrEEn ln*ieks Ftrisrls* Be*rcana Tahun ?021
.,! : 1 tr]=rys 1 Fi-rscl l{a}r*n Flis*s} Eeru*ans SF{FB
*:iriH; € $ndehe Behayx, ?ftIi
t 14t
h *ndek* Jnr* Tarpaper, 3fi13
*. lnde*s Kerugr*n iftuprah), ?*1?
d $nrJek* ltenrsak*n L.ingkungan iHat, 3S1?
e. 4ndeks Kep*s*a* ffaerah, ?S??
2. Fete Dasar.BtG
I EalasAdrni*rrstrasr BiG Tahun ?03?

Str:;ndar Pelaganan Minimal (SPM) Trantibunlinmas Provinsi


Salah satu upaya Pernerintah dalarn pernberian pelayanan kepada rnasyarakat
tertuang dalam Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahr.rn 2AA tentang
Pemerintahan Daerah, yang mengatur pelaksanaan urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar, agar Pemerintah Daerah
memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar Peiayanan Minimal (SPM)
yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Mutu pelayanan dasar untuk

II.7O
wncatu Kerja aemerintafi eDaerafi (qK@D) @o?insi surnaterd otara zo23

setiap jenis pelayanan dasar yang diselenggarakan dan diterapkan oleh


Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan Standar yang
ditetapkan melalui tahapan Pengumpulan Data, Penghitungan kebutuhan
pemenuhan pelayanan dasar, Pen5rusunan rencana Pemenuhan Pelayanan Dasar,
dan Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar. Pemerintah Provinvi Sumatera
Utara
Jenis Pelayanan Dasar Provinsi Sumatera Utara adalah Pelayanan
ketentraman dan ketertiban Umum Provinsi. Berdasarkan Indikator SPM yang
ditetapkan, yakni jumlah warga negara yang memperoleh layanan akibat dari
penegakan hukum perda dan perkada di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2027
sebanyak 5.350 jiwa. Berdasarkan target yang ditetapkan, rrraka realisasi capaian
dengan indikator jumlah warga negara yang memperoleh layanan akibat dari
penegakan hukum perda dan perkada di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2O2l
sebanyak 5.351jiwa atau 100 %.

Tabel 2.4L
Realisast SPM Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum
dan Perlindungan Mas5rarakat
Realisasi
No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator
20L9 2o.20 2o/21
Pelayanan ketentraman Jumlah Warga Negara yang
memperoleh layanan akibat dari
1 dan ketertiban Umum 100% lAOo/o taooh
penegakan hukum perda dan
Provinsi
perkada di Provinsi

5. SOSIAL
Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan wujud komitmen pemerintah
Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan harkat dan martabat sebagian warga
masyarakat yang menyandang permasalahan sosial melalui upaya mengangkat
derajat kesejahteraan sosial tersebut dan dapat dipandang sebagai bagian dari
investasi sosial yang ditujukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
SDM Masyarakat Sumatera Utara, sehingga marnpu menjalankan tugas-tugas
kehidupannya secara mandiri sesuai dengan nilai-nilai yang layak bagi
kemanusiaan
Capaian Indikator Sosial Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

I ndikato, ra utara 2a Ls -zozL


"".r"I3?ilr?3t1"-ate
2419 2020 2o.2t
No Indikator
Target Capaian Target Capaian Target Capaian

j
{
rr-71
Qgncaru I(erja Amerinufi A aerafr (QJ@D) erwinsi Sumntera 0 tara ZOZ S

1 Persentase Penyandang 100 100 100 100 100 100


Disabilitas Terlantar,
Anak Terlantar, Lansia
Terlantar, dan
Gelandangan Pengemis
dan PMKS lainnya yang
memperoleh Rehabilitasi
Sosial dalam Panti (%)
2 Persentase Keluarga 0,10 0,10 0,10 0,10 0,1 1 0.10
Miskin yang menerima
Perlindungan dan
Jaminan Sosial serta
Korban tsencana yang
mendapatkan Peiayanan
Kebutuhan Dasar (%)
Sumber : Dinas Sosial Prousu 2022

Selain indikator diatas Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial


merupakan untsEln wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2AL4 Tentang Pemerintahan Daerah
(Pasal t2
ayat 1) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar salah satunya adalah bidang Sosial serta Permendagri 86 Tahun 2Ol7 SPM
menjadi salah satu acuan dalam penyusunan program, kegiatan, alokasi dana
indikatif dan sumber pendanaan daerah.
Permensos RI No. 9 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada
SPM Bidang Sosial di Daerah Provinsi (Pasal7 ayat 1), artinya tahun 2OI9 adalah
tahun awal pencapaian realisasi target SPM bidang sosial. Dinas Sosial Provinsi
Sumatera Utara berupaya secara maksimal untuk mengejar pencapaian target
SPM. Saat ini realisasi pencapaian SPM sudah memasuki tahun kedua, nalnun
demikian tetap diperlukan kerja keras untuk dapat mencapai target yang
ditetapkan. Pencapaian target SPM bidang sosial Dinas Sosial Provinsi Sumatera
Utara didukung oleh Unit Kerja yang terdiri dari Sekretariat, Bidang, dan Unit
Pelaksana Teknis. Melalui tabel di bawah ini akan tergambar proses realisasi
pencapaian SPM dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, dalam tabel di bawah
ini tergambar persentase target pencapaian SPM tahun 2O2O-2O21 dan realisasi
pencapaiannya pada tabel berikut:

Tabel 2.49
Indikator SPM Sosial 2OL9-2OZL
Realisasi
Jenis Pelayanan
No.
Dasar
Indikator
2019 2420 2A2l
Rehabilitasi sosial Persentase (7o) Penyandang
dasar Penyandang Disabilitas Telantar yang terpenuhi
1 loo y" 1OO o/" IOO o/"
Disabilitas Terlantar di kebutuhan dasarnya di dalam
dalam palti panti.

U-72
&
fumcann 1(9rja tPemerintafr Daerafr (A&gD) Arwhsi Sumatera iltora 2023

Rehabilitasi sosial Persentase (%) Anak Telantar yang


2. dasar anak terlantar di terpenuhi kebutuhan dasarnya di IOO'/. rca% 100 %
dalam panti dalam panti.
Rehabilitasi sosial
Persentase (%) Lanjut Usia telantar
dasar lanjut usia
3.
terlantar di dalam
yang terpenuhi kebutuhan 100 7; 100 % loo oh
panti dasarnya di dalam panti
Rehabilitasi sosial
dasar tuna sosial Persentase (%) Gelandangan dan
khususnya Pengemis yang terpenuhi
4. IOO o/o
7OO o/" IAO Ya
gelandangan dan kebutuhan dasarnya di dalam
pengemis di dalam panti
panti
Perlindungan dan
jaminan sosiai pada Persentase (7o) Korban Bencana
alam dan sosial yang terpenuhi
saat dan setelah 0k
c. kebutuhan dasarnya pada saat 100 % 100 284,63 0A
tanggap darurat
dan setelah tanggap darurat
bencana bagi korban
bencana provinsi
bencana provinsi
Sumber : Dinas Sosial Prouinsi Sumatera Utara, 2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Fenyandang Disabilitas yang ada di dalam
panti semuanya mendapatkan pelayanan. Bentuk pelayanan yang diberikan
kepada kelompok masyarakat dimaksud adalah melalui sistem "panti" dan "luar
panti". Sistem panti memberikan pelayanan kepada para penyandang masalah
kesejahteraan sosial dalam suatu lokasi unit pelayanan teknis dan dalam jangka
waktu yang relatif lama. Sistem luar panti memberikan pelayanan kepada
penyandang masalah kesejahteraan sosial di lokasi tempat tinggal mereka dan
dalam jangka waktu yang relatif singkat.

2,L.9.2. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK BERI{AITAN DENGAN


PELAYANAN DASAR
1. TENAGA KEzuA
Seiring bertambahnya jumlah penduduk Sumatera Utara, penduduk usia krja
juga mengalami tren yang cenderung meningkat. Pada Agustus 2A2],, jumlah
penduduk usia kerja tercatat sebanyak 10,87 juta jiwa, dengan Tingkat Partisipasi
Angkatan kerja sebesar 69,LAa/o. Sedangkan jumiah pengangguran sebanyak 475
ribu jiwa, kondisi ,ini menurun jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2O2O,
yang tercatat sebanyak 5O8 ribu jiwa penganggur"
Untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sumatera Utara,
beberapa programfkegiatan strategis telah dicanangkan, seperti Fasilitasi Kerja
Sama 1O (sepuluh) sektor ekonomi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, dan
Pengembangan Sistem Informasi Ketenagakerjaan Terintegrasi melalui Bursa Kerja
Online. Pencapaian pelaksanaan Program/kegiatan strategis tersebu dapt diukur
dengan capaian indikator pada tabel dibawah ini:

il-73
figrrcaru 1(9rja lPenninufr Aaerafi (qKgD) Arwirlsi Sumntera Otara 2OZS

Tabel 2.44
Capaian Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara 2OL9-2O2L
No Indikator 20t9 2020 202L
Persentase tenaga kerja bersertifikat
1
kompetensi (%) 0,005 0,01 93,94
Persentase tenaga keda yang
ditempatkan (dalam dan luar negeri)
2 melalui mekanisme layanan antar 78,r3 80,o0 46,99
kerja daerah kabupaten lkota daiam 1
(satu) daerah provinsi) {%)
Persentase Perusahaan yang
menerapkan tata kelola kerja yang
3 layak (PP/PKB, LKS Bipartit, Struktur o,66 o , 70 0 , 52
Skala Upah, dan terdaftar peserta
BPJS Ketenagakeriaan (%)
Persentase perusahaan yarrg
4 menerapkan peraturan perundang- 7,49 8,24 95,44
undangan bidane ketenagakeriaan i%)
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Prouinsi Sumatera Lltara

Dari tabel diatas tahun 2A21 capaian tenaga kerja yang teiah bersertifikat
kompetensi pamencapai 93,94 persen, dan capaian tenaga kerja yang ditempatkan
baik didalam maupun luar negeri mencapai 46,99 persen. Sedangkan capaian
perusahaan yang menerapkan tata Kelola kerja yang layak hanya sebesar 0,52
persen menurun jika dibandingkan tahun 2O2O. Namun capaian indikator
perusahaan yang menerapkan peraturan perundang-undangan bidang
ketenagakerjaan meningkat pesat mencapai 95,44 persen.
2. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & PERLINDUNGAN ANAK
Perkembangan capaian Indikator Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
anak dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.45
Capaian Indikator Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak Tahun 2OL9-2O2L
20L9 20.20 2o21
No Indikator
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Persentase perangkat
daerah yang
melaksanakan PPRG
1 50 /.) 60 98 76 72,34
(Perencanaan dan
Penganggaran
Responsive Gender) (%)
Rasio kekerasan
2 terhadap Perempuan 15 s1100.000 4 s/ 100.000 10/ 100.000 6/ 100.000
(/ 100.000)
Rasio kekerasan
3 terhadap Anak 20 1 1/ IOO.OOO 10 12./ 1OO.OO0 16/ lOO.OOO 12l 1OO.0O0
(/ 100.000)
Persentase Perangkat
Daerah berkontribusi
4 mewujudkan 67 51
Kabupaten /Kota Layak
Anak (Menuiu) {%)
Sumber: Dinas PPPA 2021

il-74
figntcdtln Kerja Qemarintafr fDanafr (QK%D) Wovitlsi Sumatua Oura 2023

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian Indikator Pemberdayaar:


dan Perlindungan Anak pada tahun 2O2l lebih baik, namun pada persentase
perangkat daerah yang melaksanakan PPRG (Perencanaan dan Penganggaran
Responsive Gender) (o/o\, masih belum mencapai target tahun 2021 sebesar 76
persen, untuk itu perlu perhatian khusus agar target yang telah ditentukan bisa
tercapai.

3. PANGAN
Nilai Pola Pangan Harapan (PPH) Provinsi Sumatera Utara tahun 2A2I
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2O2O yaitu dari 83,77
poin menjadi 85 poin, hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan diversifikasi
pangan di Sumatera Utara.
Tabel 2.46
Kondisi pangan di Sumatera Utara Tahun 2O2L

No Indikator 2At9 2020 202L


Skor Pola Pangan Harapan
1 89,60 83,77 85
(PPH)
2 Produksi Daging (ton) 258.090,53 218.083,96 250.557,03
J Produksi Telur {ton) 541.234,75 47A.179,22 507.4A6,7A
4 Produksi susu (ton) 3.489,84 5"15A,72 5.234,96
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Proustt, 2027

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat produksi daging dari tahun 2019 hingga
tahun 2O2l mengalami fluktuasi, untuk tahun 2O2O produksi daging sebesar
218.083,96 Ton mengalami penurunan dibandingkan tahun 2AL9 yaitu sebesar
258.090,53 Ton, dan pada tahun 2O2l produksi daging kembali meningkat menjadi
250.557,03 Ton. Begitu juga dengan produksi telur juga mengalami fluktuasi dapat
dilihat untuk tahun 2A2O Produksi Telur sebesar +70.179,22 Ton turun
dibandingkan produksi pada tahun 2A19 yang sebesar 54t.234,15 Ton namun
pada tahun 2O2l kembali mengalami kenaikan sebesar 5O7 .4A6,70 Ton, dan untuk
produksi susu dari tahun2olg-2021 terus mengalami peningkatan terutama tahun
2O2O-2A21 dikarenakan selama masa pandemi permintaan susu di masyarakat
meningkat.
Tabel 2.47
Rincian Produksi
KOMODITI TAHUN
NO
DAGTNG (TON) 2AL9 2420 2A2L*l

1 Sapi 14.153,16 12.986,16 13.286,O2

2 Kerbau 1.738,61 1.687,26 1.682,81

sx
funcana Kerja rPenarintafr Aaerafr (qKqD) Arwittsi Sumatera t)tara 2023

3 Kambing 1.118,44 848,87 843,26

4 Domi:a 605,80 499,33 513,34

5 Babi 49.123,96 11.685,83 12.t70,99


6 Kuda 41,82 47,45 47,2O

7 Ayam Buras 18.504,90 1_6.247,38 L6.934,42

8 Ayam Ras Petelur 18.512,51 19.062,63 19.227,OA

9 Ayam Ras Pedaging 151.596,60 153.757,92 183.043,63

10 Itik 2.141,63 2.220,75 2.312,t\


11 Kelinci 4,93 6 53 7,23

t2 Fuyuh 49,27 86,31 82,75

13 Merpati 6,26

L4 Itik Manila 457,75 409,28 446,67

JUMLAH 219"545,3O 25O"557,O3


258.O55,64
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Prousu, 2027
*) Angka Sementara

Dari Tabel Rincian Produksi Daging diatas dapat dilihat produksi daging sapi
tahun 2027 sebesar L3.286,O2 Ton meningkat dibandingkan tahun 2O2O yang
sebesar L2.986,16 Ton namun masih lebih rendah dibandingkan tahun 2OL9 yang
mencapai L4.153,16 Ton, ini disebabkan pandemi Covid-l9 yang mempengarLlhi
permintaan daging sapi menurun yang berdampak pada produksi daging sapi,
untuk produksi daging kambing terus mengalami penurunan produksi
dikarenakan masyarakat yang telah beralih dari memelihara kambing menjadi
memelihara domba yang lebih mudah dalam perawatannya sehingga produksi
daging domba meningkat. Untuk Produksi daging babi terjadi penurunan drastis
pada tahun 2O|9-2A2O disebabkan oleh penyakit Hog Clolerayangmenyerang babi
sehingga menyebabkan banyak ternak babi yang mati, namun untuk tahun 2O2I
produksi daging babi sudah mulai mengalami peningkatan dibandingkan tahun
2O2O ini dikarenakan penyakit Hog Cholera sudah dapat diatasi dengan pemberian
obat-obatan yang diberikan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan.

Tabel 2.44
Peta Indeks Ketahanaa Pangan Sumatera Utara

Peringkat dan Indeks Ketahanan Pangan (IKP! Kabupaten/Kota Tahun 2AZl

Peringkat Kabupaten/Kota IKP Peringkat Kabupaten lKota IKP

1 Deli Serdang B5 66 18 Asahan 74,1

It-7 6
ffi.l
fu:ncann I{grja {Pemerintofr CIaerafi (AJ{BD) Wwinsi Su;matno'U tara 202 3

2 Kota Medan 85,02 t9 Kota Sibolga 71,27

3 Serdang Bedagai 83,23 2A Pakpak Bharat 71,12

4 Karo 83,22 2L Tapanuli Tengah 7O,19

b Simalungun 81,77 22 Padang Lawas 69,99

6 Kota Binjai 8\,49 23 Kota Tebing Tinggi 69,41

7 Toba 8L,27 24 Padang Lawas Utara 68,56

I Dairi 80,71 25 Mandailing Natal 67,31

I Pematang Siantar 79 63 26 Nias Utara 66,6

10 Langkat 78,8 27 I{ias 65,29

11 Tapaluli Utara 2A Nias Selatan 63,54

L2 Samosir 77,6 29 Nias Baral 61,29

76,L5 Kota
13 Batu Bara 30 60,72
Padangsidimpuan

L4 Humbahas 75,51 31 Kota Tanjung Balai 54,3

15 Labuhan Batu Utara 74,49 32 Kota Gunungsitoii 45,67

74,48 Labuhan Batu


t6 Labuhan Batu 33
Selatan
54,15

IT Tapanuli Selatan 74,L6 34 Sumatera Utara 72,25

Sumber: ba.dan lcetahmnan pangan: indelcs lcetalnnan pangan 2021

Berdasarkan tabel diatas mengenai Peringkat dan peta Indeks Ketahanan


Pangan dapat dilihat 5 Kabupaten/Kota yang memiliki skor terbaik yaitu
Kabupaten Deli Serdang (85,66), Kota Medan (85,02), Kabupaten Serdang Bedagai
(83,23), Kabupaten Karo (83,2211, dan Kabupaten Simalungun (81 ,771, sedartgkan 5
Kabupaten/Kota yang memiliki skor terendah yaitu Kabupaten Nias Barat (61,29),
Kota Padangsidimpuan (60.721, Kota Tanjung Balai (54,30), Kota Gunungsitoli
(45,67), dan Kabupaten Labuhan Batu Selatan (54,15) banyaknya Kota yang
memiliki skor rendah pada Indeks Ketahanan Pangan dikarenakan lahan pertanian
di Kota yang tidak luas dan bergantung pada Kabupaten sekitar untuk memenuhi
kebutuhan pangan. Sehingga dapat dilihat rata-rata.nilai Indeks Ketahanan Pangan
untuk Provinsi Sumatera Utara yaitu dengan skor 72,25 atau berada pada
peringkat 23 secara nasional yang meningkat dibandingkan tahun 2021 dengan
skor 71,84.

U-77
Rg:nraru Kfja tPenerintafi <Danafr (qKfBD) Qrwh$i Suma.teta'0 tara 20 2 3

Tabel 2,49
Indeks Ketahaaan Pangan Provinsi Tahun 2o.21

B},BE

Z Jaw.t Teng.rlr 74,1 8

)
_t Dl Yogyakafia 20 Kalimant"rn Tengah

Sr.rlawesi Selatart Kep. Bangka Beliturrg

5 22

Kalimant.rn Selatan 80,29 t7


7 79,70 *crlr
I S r-r t'n.rte r'.: 8.t t .rt
?, 1]
i I,:tL

Sui.rrvesi l-Ji.rr.t 78,10 70,12

78.0i Sum&tera Selatan 69,55

LdIIlpuue 77.95 Nus.r Tenggara Tilnur riI, i 5

77_79

Kalirn"rntarr Tinrur Kepulau.rn Rian

Sulawesi Tenggar.r 59,58

Sularvesi Tetrgah 75.71 :,L f.",!.rluku 58,70

Nusa Tenggara S.rrat f) P.rpua Barat

Strlal";esi B.rr.r{

Berdasarkan Peta Indeks Ketahanan Pangan 2O2L, rangking Indeks Ketahanan


Pangan Provinsi Sumatera Utqra turun dari sebelumnya Rangking ke 16 pada
tahun 2Ol9 (69,81); rangking2l tahun2O2O (7L,84); danpadatahun 2O2L menjadi
rangking 23 (72,25). Secara nilai mengalami peningkatan tetapi secara rangking
mengalami penurunan, artinya beberapa daerah mengalami peningkatan terhadap
ketahanan dan keragaman pangannya.

4. LIITGKUNGAN HIDUP
Pada IKLH 2O2L dilakukan penyernpurnaan dengan rnelaktrkan perubal.an titik
acuan dan metode perhitungan. Sebagai pembanding atau target untuk setiap
indikator adalah standar atau ketentuan yang berlaku berdasarkan peraturan
perundangan yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti ketentuan tentang baku
mutu air dan baku mutu udara ambien. Selain itu dapat digunakan juga acuan
atau referensi universal dalam skala internasional untuk mendapatkan referensi
ideal (Benchmark). Selain itu dilakukan penyempurnaan metodologi perhitungan
IKTL dengan mempertimbangkan aspek konservasi dan aspek rehabilitasi
berdasarkan pembahan tutupan lahan/hutan, serta karakteristik wilayah secara
spasial- Indikator/ parameter yang dipergunakan :

il-78
ffi
fumcano Kerja aenerintafr tDasrafr ((ffigD) Qrwinsi Sumatera 0 taa zo z g

1) Luas tutupan hutan (Forest eouerindex) dan perubahan tutupan hutan {Forest
performane inde$
2l Kondisi tutupan tanah (Soil condition inde$. Indeks ini terkait dengan
parameter C (tutupan lahan) dalam perhitungan erosi dan air limpasan
3) Konservasi sepadan sungai/danau/pantat (Water lrcalth inde$
4l Kondisi tutupan lahan di kanan kiri sungai (ekosistem riparian) dan Kondisi
habitat (Land habitat inde$. Tingkat fragmentasi hutan lhabitat.
Nilai IKLH Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2OL9-2O2L dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 2.5O
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Indikator 20L9 2020 2A2L

L Indeks Kualitas Air {II{A} 78,8 80 53,72


2 Indeks Kualitas Lldara (IKU) 86,6 89,30 89,55
-
J Indeks Kualitas Tutupan Lahan {IKTL) 46,45 46,45 48,84
4 Incieks Kualitas Air Laut (IKAL) NA NA B 1,43

i indeks Kualitas Lingkungan Hidup 69,37 7!,15


J 6B , 2
{rKI-H)
Sumber : Dinas Lirugkungan Prouinsi Sumatera Utara
Catatan: 1. IKA (Indeks Kualitas Air) ; Indeks semakin tinggi, semakin baik
2.lKV (Indeks Kualita.s Udara); Indeks semakin tinggi, semakin baik
3. IKTL (Indeks Kualitas Tutupan Lahan); Indeks semakin tinggi, semakin baik
4. IKAL (Indeks Kualitas Air taut); Indeks semakin tinsgi, semakin baik
5. IKLH (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup) ; Indeks semakin tinggi, semakin baik

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua indikator indeks kualitas
lingkungan hidup mengalami peningkatan baik dari indeks kualitas air, indeks
kualitas udara maupun indeks kualitas tutupan lahan. Untuk indeks kualitas air
laut, dihitung mulai tahun 2O2l dengan memperhatikan parameter yang
dibutuhkan untuk menentukan indeks kualitas lingkungan hidup. Untuk lebih
detail terlampir disampaikan grafik Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Provinsi
Sumatera Utara tahun 2Ol7 - 2O2t.

U-79
dry\
Qgncaru \grj a Qenrerintafi rDasafi (qKgD) arwhwi Sumatera il tma 2O 2S

3i <) :3 iiil':'>
466
a(} {3-} .;3
7A.A

I .4&-e4-
46^"45 -*6-,+5

2O19 2U-2U^
I 2(J-21

I IKA :i,.!.t illEi 11.,: -E&lffijt llr.r:! L .&- I ii"r. i-i

Grafik 2.A6
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2AL9-2OZL
- Timbulan Sampah
Persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rLlmah bagi sejumlah daerah
tidak terkecuaii Provinsi Sumatera Utara. Kebijakan dan strategi Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara dalam pengelolaan sampah tertuang dalam Peraturan
Gubernur Sumatera Utara Nomor 3 tahun 2A2O yang mengarnanatkan target
pengurangan sampah sebesar 22Yo di tahun 2A2O. Namun kenyataalnya produksi
sampah di Sumatera Utara per Februari 2O2A mencapai 1O.O91 ton per hari atau
3,69 juta ton per tahun, tetapi yang terkeiola di Sumatera Utara baru llo/o. Pada
2OI9, Pernprov telah membangun satu unit Fusat Daur Ulang (PDU) di Kecamatan
Beringin, Kabupaten Deli serdang. PDU ini akan mengubah sampah menjadi
kompos, biogas dan bahan bakar untuk produksi. Teknologi briket dan eco errzyrrLe
adalah salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam pengelolaan sampah,
terutama sampah organik yang potensinya sangat besar. Karena, 6A0/o sar'npah di
Sumut adalah sampah organik yang harusnya dapat dimanfaatkan menjadi lebih
bernilai atanr lebih dikenai dengan konsep eircular ecorlorry.
- Penurunan Emisi GRK {Ton Co2Eqf
Berikut adalah tabel kondisi Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (Ton Co2Eq)
di Provinsi Sumatera Utara dari Tahun 2Ol9 - 2OZl.
Tabel 2.51
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca {Juta Ton Co2Eq}
Provinsi Surnatera Utara Tahun 2o19 - 2O2L
Tahun
Total tmisi GRK 20L9 2024 2A2L
(Juta ton Co2Eq)
22,46 22,07 24,99
Sumber : https : / / pep. pprk. id. data diotah

II-BO
fu rcaru Kerj a Qmerinta fi D oera fr (AKBD) Arovinsi S utaterd il tma 2 OZS

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Provinsi Sumatera Utara telah mamplr
menurllnkan emisi gas rumah kaca sebesar 24,99 Juta Ton Co2Eq dari target 64
Juta Ton Co2Eq dari masing-masing sektor sesuai pergub 36 Tahun 2012. Tetapi
masih diperlukan penanganan yang lebih optimal sehingga mampu menurunkan
emisi gas rLrmah kaca sehingga mencapai target yang diharapkan.

5. ADMINISTRASI KEPENDUDUI(AN DAII PENCATATAN SIPIL


Capaian Indikator Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil dapat
dilhat sebagai berikut:
Tabel 2.52
Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil 2aL9-2OZL
20L9 2020 202L
Indikator
Target Realisasi Target Realisasl Target Realisasl
Persentase Cakupan Layanan
Pendaftaran Penduduk dan 84 9t.78 87 88.89 92 85.32
Pencatatana Sipil
Persentase Cakupan Perekaman dan 84 91.78 87 98.91 99.2 95.83
Kepemilikan KTP-EI
Persentase Cakupan Kepemilikan
Akte Kelahiran Anak Usia 10-18 7l 75.33 76 78.63 95 85 93
Tahun
Persentase Cakupan Kepemilikan
Akta Kematian dan peristiwa 100 100 100 100 100 100
kematian yang dilaporkan
Persentase Cakupan Kepemilikan
Buku Nikah/Akta Perkawinan pada 100 100 100 100 100 100
semua pasangan yang
perkawinannya diiaporkan
Persentase Kepemilikan Akta
Perceraian pda semua Individu yang i00 100 100 100 100 100
perceraiannya diiaporkan
Persentase Penerbitan KIA dalam 70 3O'/.
Pelayanan Adminduk
Persentase Jumlan OPD Provsu dan
Lembaga pengguna yang
m enan datan gani Kerjasama
pemanfaatan data kependudukan 3A.h 32'/. 70 65.30
skaia Provinsi untuk Pelayanan
Publik dalam rangka pembangunan
desa dan penataari kota berbasis NIK
Penyajian Data Kependudukan Skala 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3Dok
Provinsi
Target 38
dari 49
OPD.
Pemanfaatan Data Kependudukan 3O'/o 32"h TOYo Tercapai
32
(65.30o/")
OPD
Sumber : Dinas Kependudulcan dan Catatan Sipil housu 2O21

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa rata-rata, capaian berada dibawah
target provinsi sumatera utara yang telah di tetapkan di dalam dokumen perubahan
RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2OL9-2O23, dan terdapat 4 (ernpat) target yang
telah memenuhi target tahun 2021.

II-81
ffi
funcana Kerja Aenerintafi <Datrafr (qKqD) Qrwin^ii Sumntera Otara 2023

6. PEMBERDAYAAN MASYARAI(AT DAN DESA


Pemberdayaan masyarakat desa bertujuan untuk memampukan desa da-lam
melakukan tindakan bersama sebagai suatu kesatuan yang melibatkan berbagai
pemangku kepentingan ditingkat pemerintah desa, masyarakat desa, maupun
pihak lain untuk mendorong partisipasi dan mendayagunakan kemampuan
masyarakat desa daiam proses pembangunan desa, menJrusun perencanaan
pembangunan yang berpihak pad"a kelompok miskin, serta meningkatkan kapasitas
dan kualitas sumberdaya manusia di desa. Capaian indikator Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.59
Indikator Pemberdayaan Masyarakat daa Desa 2OL9-2O2L
20L9 2020 2A2L
Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Fersentase Lembaga
Kemasyarakatan Desa T9 56 34
(LKD) dan Lembaga Adat
Desa (LAD) yang aktif
Persentase Aparatur
Pemerintahan Desa yang
dilatih dalarn 26 27 36.22
pengelolaan Administrasi
Pemerinahan Desa
Jumlah BUMDES maju 2l 40 25

Jumlah Desa Mandiri 4 6

Sumber : Dinas Pemberdayaan Masgarakat dan Pemenntahan Desa 2021

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa rata-rata. capaian pada tahun
2O2I tidak tercapai hat ini disebabkan karena belum optimalnya kinerja
penyelenggaraaan yang disebabkan oleh kurangnya dukungan dari berbagai pihak
itu untuk BUMDES maju masih
termasuk pemerintah kabupaten/kota selain
kurangnya antusias daripada masyarakat dan OPD Kabupaten dalam
meningkatkan perekonomian di desa melaui pengembalrgan BUMDES yang ada di
desa.

7. PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA


Capaian indikator Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:

II-82
Rtncana I(grja aenarinufr rDanafr (AefiD) ar@insi Sumatera'0 ura Z 023

Tabel 2.54
Indikator Peagendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 2OL9-2O2L
20L9 2020 202L
No Indikator
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Total Fertilitg Rate
1 2,86 3,A4 2,84 3,O4 2.98 2,60
ffFR)
Persentase Pemakaian
Kontrasepsi
2 Modern/Modern 59,2 45,42 59,39 49,60 50 40,5
Contraceptive
Prevalence (MCPR) (%)
Persentase kebutuhan
ber-KB yang Tidak
3 72,5 L2 , 1 1 1,5 15,2 14,8 29,6
Terpenuhi (Unmet
Need)(%)
Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2022

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2A2L, ada dua indikator yang
mengalami penurunan yaitu Total Fertility Rate (TFR) dari 3,04 menjadi 2,60 dan
Persentase Pemakaian Kontrasepsi ModernlModern Contraceptive Prevalence
(MCPR) dari 49,60 persen menjadi 4O,5. Data ini menunjukkan bahwa tren
pengguna kontrasepsi modern cenderung menurun sejalan dengan meningkatnya
TFR. Masa pandemi Covid-19 turut berimbas dalam pelaksanaan layanan akses
masyarakat terhadap alat kontrasepsi. kondisi ini terbukti dengan angka unmet
need (kebutuhan Keluarga Berencana yang belum terpenuhi) meningkat.
Pentingnya Peran Kontrasepsi Modern Untuk MenSrukseskan Program Keluarga
Berencana dan Meningkatkan Kesehatan Reproduksi agar yang sebetulnya harus
dilayani, bisa terlayani.

8. PERHUBUNGAN
Capaian Persentase Tersedianya Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas pada Jalan
Provinsi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.55
Persentase Tersedianya Fasilitas Kesolamatar Lalu Lintas
pade Jalaa Provinsi 2OL9-2OZL
No Indikator 20L9 2020 2o2L
1 Persentase Tersedianya Fasilitas 35,06 35 , 06 47,33
Keselamatan Lalu Lintas pada Jalan Provinsi

Sumber : Dinas Perhubungan Prousu, 2022

Data tersebut merupakan data pengadaan dan pemasangan fasilitas


keselamatan di kabupaten/kota. di Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 2A2I,
Dinas Perhubungan Provsu melakukan pengadaan dan pemasangan fasilitas
E

II.B3
funraru Kerjo Aencrinu fr O aBra fr (f1KBD) ArCIvinsi S umatera,U tara 2 02S

keselamatan di 1 (satu) kota yaitu Kota Gunung Sitoli dan 11 (sebelas) Kabupaten
yaitu Kabupaten Langkat, Batubara, Asahan, Karo, Simalungun, Toba, Tapanuli
Utara, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Mandailing Natal dan Nias Selatan.
Sehingga persentase kabupatenlkota yang terlayani kebutuhan fasilitas
keselamatannya tumbuh sebesar 47,33o/o.
Sedangkan terkait terminal angkutan penumpang, hingga tahun 2}2ljumlah
terminal angkutan penumpang Tipe B yang sudah ditetapkan melalui Keputusan
Guberrnur Sumatera Utara Nomor : l8S.4al758lKWS/2O21 tentang Penetapan
Simpul dan Lokasi Terminal Penumpang Angkutan Jalan Tipe B di Provinsi
Sumatera Utara, tanggal 26 November 2021 sebanyak 13 (tiga belas) Terminal Tipe
B yaitu:
Tabel 2.56
Terminal Tipe B yang Merupakan Kewenangan
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2A2L
No Terminal Tipe B Kabupaten/Kota
1 Terminal Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
2 Terminal Kabanjahe Kabupaten Karo
J Terminal Sijambi Kota Tanjung Balai
4 Terminal Sosorsaba Parapat Kabupaten Simalungun
5. Terminal Perdagangan Kabupaten Simalungun
6 Terminal Ikan Paus Binjai Kota Binjai
Terminal Bahorok/ Bukit Lawang Kabupaten Langkat
B Terminal Pasar X/ Tanjung Beringin Kabupaten Langkat
I Terminal Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan
10 Terminal Gunung T\ra Kabupaten Padang Lawas Utara
11. Terminal Labura Kabupaten Labuhanbatu Utara
t2 Terminal Samosir Kabupaten Samosir
13 Terminal Faekhu Kota Gunungsitoli
Sumber : Dinqs Perhubungan Prousu Tohun 2O22
Hingga saat ini telah diserahkan sebanyak 4 (empat) Terminal Tipe B yang
menjadi kewenangan Pemerintah Sumatera Utara yaitu:
Tabe1 2.57
Terminal Tipe B Yang Sudah Diserahkan
ke Provinsi Sumatera Utara Tahun 2A2L
No Terminal Tipe B Kabupaten/Kota
1 Terminal Kabanjahe Kabupaten Karo
2 Terminal Bahorokl Bukit Lawang Kabupaten Langkat
,J Terminal Pasar X/Tanjung Beringin Kabupaten Langkat
4 Terminal Sijambi Kota Tanjung Balai
5 Terminal Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
Sumber: Dinas Perhubungan Prousu 2O21 (data diolah)

II-84
Rrncana 1{9rja Qenerintafi CIanafr (qKgD) Qrwinsi Sunnteld Otara ZoZS

9. KOMUNII{ASI DAIT INFORMATIKA


Sektor Komunikasi dan Informatika mempunyai perallan strategis dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya mendukung pencapaian
clean goverment dan good goverment melalui e-goverment. Sesuai Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah
Provinsi diberi tugas untuk melaksanakan 2 (dua) sub urusan, yaitu Informasi
dan Komunikasi Publik dan Aplikasi Informatika, Capaian Indikator komunikasi
dan Informatika Provinsi Sumatera utara dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.58
Iadikator komunikasi dan Informatlka Provlnsi Sumatera Utara
No Indikator 20L9 2020 202L
Cakupan Pengembangan dan
1 pemberdayaan kelompok informasi 6Lo/o 6Lo/o
masyarakat Sumatera Utara
Cakupan Pengelolaal Komunikasi dan 89 o/o
2 890 74o/o
Informasi Publik
a
J Rasio sistem pelayanan berbasis online 2Oo/o 44o/o 57 o/o

Sumber : Dinas Kominfo Prousu, 202 1

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pencapaian indikator Cakupan


Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat Sumatera
Utara tidak ada mengalami kenaikan capaian dari tahun 2018, hal ini disebabkan
Kelompok Informasi Masyarakat banyak yang sudah tidak aktif lagi di
kabupatenlkota. Jumlah Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)yang terdapat di
kabupatenlkota sebanyak 193 kelompok tersebar di 103 Kecamatan yang
berada di20 Kabupatenlkota. Untuk tahun 2O2l Indikator pengembangan dan
pemberd ayaarl kelompok Informasi Masyarakat pada Perubahan RPJMD tidak
diusulkan lagi karena Indikator ini merupakan bagian dari Cakupan Pengelolaan
Kornunikasi dan Informasi Publik.
Untuk pencapaian indikator rasio sistem pelayanan berbasis online pada
tahun 2O2A sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 4L o/o dan realisasi
capaian kinerjanya yaitu 44o/a. Adapun pencapaian ini diperoleh dari jumlah
aplikasi yang terhubung di Smart Province sebanyak 19 OPD yaitu Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provsu, Badan Kepegawaian Daerah Provsu,
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provsu, Badan Pengelolaan Pajak
dan Retribusi Daerah Provsu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provstl,
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara, Dinas Bina Marga

d*:I
i II.B5
,I
funcann I(erja Aenerintafi Aaprafi (qK@D) Arwhwi Sumatera t )tara 2023

dan Konstruksi Provstt, Dinas Pemberdayaarr Perempuan dan Perlindungan Anak


Provsu, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah Provsu
Biro Administrasi Pembangunan Provsu, Biro Hukum Setdaprovsu , Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perrzinan Terpadu Satu Pimtu Provsu, Dinas
Perpustakaan dan Arsip Provsu, Dinas Perkebunan Provsu, Badan Penelitian dan
Pengembangan Provsu, Dinas Pendidikan , Biro Pemerintahan Umum
Setdaprovsu, Dinas Perumahan dan Pemukiman Provsu dan Rumah Sakit Jiwa
Prof. Dr. M. Iidrem. Sedangkan Tahun 2021 ada penambahan OPD sebanyak 3
OPD yaitu Dinas Perhubungan Provsu, Dinas Lingkungan Hidup Provsu dan
Dinas Tenaga Ke{a Provsu, sehingga jumlah OPD yang terhubung di Smart
Province rnenjadi 22 OPD
Indikator ini juga merupakan ukuran kinerja Pemprovsu dalam mendukung
kebijakan Pemerintah Pusat terkait Sistem pemerintahan berbasis Elektronik
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2OL8.

1(). KOPERASI, USAHA KECIL DAN TUENENGAH


Sektor Koperasi dan UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam
struktur perekonomian Indonesia karena memberikan sumbangan besar terhadap
Produk Domestik Bruto, penyerapan tenaga kerja, dan ekspor. Beberapa strategi
Pemerintah dalam mengembangkan UMKM dengan peningkatan akses
pembiayaan, kemudahan dalam perizinan, intensif fiskal dan inovasi digital dalam
pengelolaan da pemasaran produk-produk UMKM.
Keberhasilan pelaksanaan programf kegiatan dalam peningkatan
pemberdayaan sektor Koperasi dan UMKM, dapat dilihat melalui capaian beberapa
indikator kinerja dibawah ini :

Tabel 2.59
Capaian Indikator Kinerja sektor Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

No Indikator 20L9 2020 202L


Pertambahan wirausaha baru (Mikro, Kecil
1
dan Menensah) (iumlah UMKM)
t.177 1.000 276
Persentase Peningkatan Penjualan Produksi
2 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang 60,31 1,5 7,87
difasilitasi pemasar anny a (Vo\
Persentase Koperasi, Usaha Kecil dan
3 Menengah yang difasilitasi sarerna usahanya 2,OA 2,lo 8,79
(%\
Persentase koperasi aktif yang mengakses
4
permodalan (Yo)
Peningkatan jumlah Usaha Mikro, Kecil dan
5 Menengah yang mendapat sertifikasi Hak 64 164
atas Kekayaan Intelektual, Industri Rumah

iI-86
furuaru 1(9rja tPemnintafr Aasafr (qKgD) Qru)iwi Sumntera 0 ura 20 2 3

Tangga, Halal dan Badan Pemeriksa Obat


dan Makanan (Jumlah UMKM)
Persentase Perolehan Sertifikat Nomor
6 39,86 187,9
induk Koperasi (%)
Persentase Jumlah Koperasi Melaksanakan
7 23,46 19,24
Rapat Anggota Tahunan
Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Prousu, 202 1

Persentase koperasi aktif pada tahun 2A2I mengalami peningkatan


dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini didukung dengan adanya program
pemulihan ekonomi yang digerakkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah
daerah. Kondisi ini dianggap masih belum maksimal, disebabkan oleh masih belum
maksimalnya pemasaran produk koperasi, lemahnya pengelolaan koperasi baik
dari sisi permodalan, serta akses informasi pasar maupun kualitas SDM pengelola
koperasi. Permasalahan UMKM antara lain akses permodalan diharapkan akan
dapat diatasi dengan pembentukan Jamkrida, akses UMKM ke marketplace dan
berorientasi go ekspor go digital diharapkan akan terus meningkatkan kinerja
UMKM Sumatera Utara.

11. PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN


Perkembangan Penanaman modal (Investasi) di Provinsi Sumatera Utara baik
yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) hingga tahun 2A2L mengalami kondisi yang fluktuatif. Capaian
Indikator Penanaman Modal dan Pertzinan Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.60
Indikator Penananan Moda1
No Indikator 2At9 2020 202L
1 Jumlah lnvestor PMDN (Proyek) 525 594 732
2 Jumlah Investor PMA (Proyek) 424 581 246
3 Jumlah Nilai Investasi PMDN (Rp. Triliun) 74,289 9,85 14,51
4 Jumlah Nilai Investasi PMA (RP. Triliun) 4,490 9,18 6,56
5 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja PMDN i8.50 20,1r 7.474
6 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja PMA i0.93 10,0 807
Kenaikan / Penurunan Nilai Realisasi
7 24_34 66 37,O
Investasi (PMDN)
Sumber: DPM&P2TSP Prousu, 2022

Dari tabel dapat dilihat bahwa pada tahun 2021 pertumbuhan penanaman
modal di Provinsi Sumatera Utara disinyalir berjalan dengan baik, meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya dengan jumlah investor PMDN yang tumbuh
sebesar 732 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp. 14.51 Triliun, akan tetapi

II-87
futrcatu ffgrj a lPmerintafr A aerafr (AKBD) Orwfusi Surnotera O tara 2o 2 s

investor PMA mengalami penurunan pada tahun 2021 setelah sempat meningkat
di tahun 2O2A, dengan jumlah sebesar 246 proyek (lebih kecil dari tahun 2O2O
sebanyak 581 proyek) dengan nilai investasi sebesar Rp. 6.56 Triliun (lebih kecil
dari tahun 2A2O sebesar 9.18 Triliun.

12. KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA


T\rjuan pembangunan kepemudaan adalah menjadikan pemuda yang
berkarakter dan berdaya saing. Untuk membentuk karakter dan kompetensi/daya
saing maka diperlukan pendidikan yang baik dan berkualitas. Capaian Kinerja
Kepemudaan dan Olahraga dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.61
Capaian Kinerja Kepemudaan dan Olahtaga 2OL9-242t
20t9 2o.20 2o.2t
Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Persentase Organisasi 21 12.6 23.5 17.8 26.3r 26.3r
Pemuda yans Aktif
Persentase Pembinaan
Cabang Olahraga 54.9 54.9 56.86 53.7 58.82 58.82
Berprestasi
Persentase Pembinaan Atlet 8B 70 90 77 45.O4 45.44
Muda (Atlit Pelqjari
Sumber : Dina.s Pemuda dan Olahraga Prousu data diolah 2027

Dari data diatas dapat dilihat bahwa realisasi capaian kinerja Kepemudaan dan
Olahraga pada tahun 2O2O mengalami penurunan akibat adanya Covid- 19
sehingga terjadi keterbatasan penyelenggaraan kegiatan, sementara pada tahun
2O2l telah memenuhi target yang telah ditetapkan di dalam dokumen Perrrbahan
RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2Al9-2O23

13. STATISTIK
Sektor Statistik mempunyai peranan strategis dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah dalam upaya mendukung kebijakan pelaksanaan satu data
yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dalam mendukung proses pengambilan
keputusan berbasis data. Kebijakan satrr data ini telah diatrrr dalarn Peraturan
Presiden Nomor 39 Tahun 2Ol9 tentang Satu Data Indonesia.
Selanjutnya untuk pelaksanaan urusan statistik dalam Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah diberikan kewenangan dalam hal
pelaksanaan Statistik Sektoral yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan instansi tertentu dengan tujuan untuk mengetahui kecendrungan
(trend) yang akan terjadi pada masa datang, menentukan prioritas, sebagai acuan

II.BB
Rgrcana 1{9rja tPemnintafr <Dasafr (qKgD) Arwinsi Sumatra Otara 2023

dalam evaluasi dan pengendalian kegiatan, serta untuk memperkirakan antisipasi


terhadap resiko dan hambatan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan.
Untuk Capaian pelaksanaan statistik sektoral di Provinsi Sumatera Utara dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 2.62
Data Statistik Sektoral Yang Terintegrasi

No Indikator 20L9 2020 202L

1 Data Statistik sektoral 69o/o TLoh 87%


Sumber: Diskominfo Prousu, 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian pelaksanaan Data Statistik
Sektoral pada tahun 2A2O sebesar 7Lo/o telah melampaui dari target yang
ditetapkan, pencapaian ini diperoleh dari jumlah data sektoral pembangunan
Sumatera Utara yang telah dihimpun dari 34 Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara., Untuk Tahun 2021 adanya peningkatan
pencapaiam data Statistik Sektoral sebesar 87%o artinya jumlah data sektoral
pembangunan Sumatera Utara yang dihimpun dari 35 OPD dililingkungan
Pemprovsu.

14. PERSANDIAN
Setelah diberlakukannya Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Provinsi menangani sub urusan Persandian
untuk Pengamanan Informasi dengan kewenangan yaitu :
1 . Penyelen ggaraarr persandian untuk pengamanan informasi Pemerintah

Daerah provinsi melalui: (a) Pembelajaran dan Peningkatan Kapabilitas


mengenai Sandi dan Sistem Keamanan Informasi dan; (b) Pengumpulan,
Pemutakhiran dan Peningkatan Keamanan Informasi di Pemerintah Provinsi
Surnatera Utara dan Kabupaten/ Kota;
2. Penetapan pola hubungan komunikasi sandi antar-Perangkat Daerah
provinsi,melalui Pengumpulan, Pemutakhiran dan Penyelarasan Sandi antara
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Pemerintah Provinsi dan
KabupatenlKota.

Capaian Indikator Persentase Perangkat Daerah yang menerapkan Pengamanan


Informasi dan Persandian adalah sebagai berikut :

II-89
foncaru {grja Aentrintafi Aanafr (AK*a) erwl* Sumatero Otara 2023

Tabel 2.63
Persentase Perangkat Daerah Yang Menerapkan
Informasi dan Persandian
No Indikator 20L9 2020 2o2L
Persentase Perangkat Daerah Yang Memahami
1 70% raah 20%
Persandian dan KeamanuLn Informasi
Suntber : Diskominfo Prousu , 2021

Capaian ini berasal dari jumlah Organisasi Perangkat Daerah yang telah
diberikan Pemaharnan Persandian dan Keamanan Informasi untuk Tahun 2O2O
sebanyak 5 (lima) Organisasi Perangkat Daerah antara lain Dinas Kominfo Provsu,
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Bappeda, Badan Kepegawaian
Daerah dan Inspektorat, sedangkan Tahun 2A21OPD yang diberikan pemahaman
Persandian dan Keamanan Informasi bertambah sebanyak 8 OPD yaitu Badan
Pengembangarl Sumber Daya Manusia, Dinas Koperasi, Badan Penelitian dan
Pengembangan, Dinas Pendidikan, Badan Penanaman Modal dan pelayanan
Perizinan terpadu Satu Pintu, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak. Dengan demikian di Tahun 2ozljumlah OPD yang memahami
Persandiam dan Keamanan Informasi berjumlah 13 OPD.
Indikator ini juga merupakan bagian yang penting dalam mendukung penerapan
kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang telah dilaksanakan oleh
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebagai tindak lanjut atas Peraturan Presiden
Nomor 95 Tahun 2018.

15. KEBUDAYAAN
Provinsi Sumatera Utara terkenal dengan kekayaan budayanya. Didukung oleh
berbagai jenis etnis yang tinggal di Sumatera Utara, khasanah budaya dan adat
istiadat yang ada sangat beragarn. Ha1 ini menjadi potensi sekaligus tantangan bagi
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam meningkatkan pengembangan dan
kelestarian budaya yang telah ada.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2OI7 tentang Pemajuan
Kebudayaan, yang dimaksud dengan Pemajuan Kebudayaan adalah "Upaya
meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah
peradaban dunia melalui Perlindungan, Pengembangan, Pemanfaatan dan
Pembinaan Kebudayaarr". Pengembarlgan dan pelestarian kebudayaan di Sumatera
Utara, dilakukan melalui penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya, Pelestarian

II-90
ffi:
funcaru Tlprj a Aemerinta fi A aqa fr ((KBD) Arwinsi Sumatro 0 tara 2 O Z i

Situs dan Kawasan Cagar Budaya, dan Penetapan Cagar Budaya Provinsi. Capaian
Indikator kebudayaan dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2.64
Indikator Kebudayaan
No Indikator 20L9 2020 202L
1 Penyelenggaraan Festival Seni Dan Budaya 55 6 J

Benda, Situs Dan Kawasan Cagar Budaya 10 2 11


2
Yang Dilestarikan
3 Jumlah Cagar Budaya yarlg ditetapkan NA*) NA*) 7
Keterangan : *) Indikator bant sesuai dengan P.RPJMD Pousu 2A19-2023
Sumber : Dina.s Kebudagaan dan Pariwisata Prousu, 2O27

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa penyelenggaraan Festival Seni dan
Budaya di Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan jumlah
penyelenggaraan. Pada tahun 2O2L, penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya
hanya terlaksana 3 kali, hal ini disebabkan pembatasan pergerakan sosial
masyarakat untuk mencegah penyebaran COVID- 19.
Pelestarian dan Penetapan Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya mengalami
Perkembangan yang berfluktuasi, tahun 2021 jumlah benda, situs dan Kawasan
Cagar Budaya yang telah dilestarikan sebanyak 11 (benda/situslKawasan cagar
budaya) antara lain : Kawasan Cagar Budaya Masjid Azizi, Kawasan Cagar Budaya
Makam Tengku Amir Hamzah, Situs Benteng Putri Hijau, Kawasan Cagar Budaya
Desa Bawomaoluo, Situs Cagar Budaya Sopo Godang, Bangunan Cagar Budaya
Balai Ujung Tanjung, Bangunan Cagar Budaya Rumah adat Marga Silaen, Situs
Papan Tinggi, Situs Batu Mejan Sibiangsa, Bangunan Cagar Budaya Rumah adat
T\rmori, dan situs Megalith Thado.

16. PERPUSTAI{AAN
Pada tahun 2O2O, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI telah melakukan
kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi semua jenis perpustakaan, mulai dari aspek sebaran
perpustakaan, koleksi perpustakaan, tenaga perpustakaan, pemustaka, dan
anggota perpustakaan yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Yang menjadi
instrumen kajian IPLM adalah pemerataan layanan perpustakaan, perpustakaan
ber-Standar Nasional Perpustakaan (SNP), ketercukupan koleksi, ketercukupan
tenaga perpustakaan, tingkat kunjungan masyarakatlhari, anggota perpustakaan,
dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi. Capaian Indikator
perpustakaan Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat sebagai berikut:

II.91
#33
Qgncann {grja Aenerintafi a asafr (qK@D) Qrovittsi Sumatera 0 taa ZoX

Tabel 2.65
Indikator Perpustakaan
20L9 2020 202L
Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Indeks Pembangunan 9.75 9.75 9.75 9.75 11 12.50
Literasi Masyarakat
Sumber : Dinas Perpustakan danArsip, 2022

17. KEARSIPAN
Kearsipan atau Records Management adalah sistem yang dikembangkan untuk
mengatasi permasalahan d.okumentasi informasi. Mengingat banyaknya aktivitas
yang menyebabkan banyaknya ledakan informasi dalam bentuk banyaknya
dokumen yang ditemukan dalam tiap organisasi. Sistem kearsipan dikembangkan
dengan tujuan untuk mempermudah penyimpanan dan pencarian kembali
informasi yang dianggap penting bagi suatu organisasi. Efektif atau tidaknya suatu
sistem kearsipan tergantung pada rancangan sistem itu. Rancangan sistem
mengidentifikasi dan menseleksi informasi yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi, serta menerapkan cara pengaturan dan pencarian Kembali. Capaian
Indikator Kearsipan Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2.66
Indikator Kearsipan, 2OL9-2O2L
20L9 2020 2o2L
Indikator
?arget Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Persentase Perangkat
4 20 4.62 6,L2 47 47
Daerah Yang Mengeloia
Arsip Secara Baku
Peningkatan SDM 50 t5.432 60 65 71 77
Pengelola Kearsipan
Sumber : Dtnas Perpustakan danArsip, 2O27
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi capaian kinerja kearsipan pada
tahun 2O2t telah memenlthi target yang telah ditetapkan di dalam dokumen
Perubahan RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2OL9-2O23.

2. 1.3.3. URUSAN PILIHAN

1. PARIWISATA

il-92
/.--rye'.a

futncaru I(grjo Acnerintafr


qD asafr (WgO) Orwlnsi Sumatera 0 tara 20 2s

Perkembangan kepariwisataart di Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat dari


beberapa indikator, seperti jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke
Sumatera Utara, lama kunjungan wisata {length of stag), kontribusi sektor
pariwisata terhadap PDRB Sumatera Utara, dan jumlah daerah yang difasilitasi
untuk pengemba-rlgan destinasi.
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara
melalui empat pintu masuk yaitu Bandar Udara Kualanamu, Pelabuhan Laut
Belawan, Pelabuhan Laut Tanjungbalai Asahan, dan Bandar Udara Silangit pada
tahun 2O2L mencapai 24O orang, mengalami penurunan sebesar -99 persen jika
dibandingkan dengan tahun 2A2O yang tercatat sebesar +4.4OO orang.
Lama tinggal atau lama kunjungan wisatawan merupakan salah satu faktor
yang menentukan besar atau kecitr:ya pendapatan yang diterima suatu
kabupatenlkota yang mengandalkan pendapatan daerahnya dari industri
pariwisata. Semakin lama seorang wisatawan tinggal di suatu daerah tujuan wisata
(DTW), semakin banyak uang yang akan dibelanjakan di daerah tujuan wisata
tersebut. Lanna tinggal wisatawan (length of stay) baik wisatawan mancanegara di
Provinsi Sumatera Utara tercatat 1,30 hari dengan kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDRB sebesar 6,22 persen pada tahun 2O2L.
Capaian Indikator Pariwisata Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 2.67
Iadikator Pariwisata
No Indikator 20t9 2020 202L
Jumlah Kunjungan Wisatawan 258.822 44.400 240
1
Mancanegara
2 Lama Kunjungan Wisata 1,38 1,15 1, 30
Kontribusi Sektor Pariwisata 7,48 6 66 6,22
J^
terhadap PDRB (%)
LPE Pariwisata (Rata-rata
4 Transportasi dan Pergudangan & 7,34 -LL,O2 10
Akomodasi Makan Minum)
Keterangan: *) Indikator baru sesuai PRPJMD Prousu Ta"hun 2019-2023
Sumber : Dincts Kebudagaan & Pariuisata BRS BPS Sumatera Utara 2422

Dari data diatas penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke


Sumatera Utara disebabkan oleh:
a. Pembatasan pergerakan sosial akibat pandemi Covid-19
b. Kurang optimalnya aksesibilitas menuju kawasan wisata dan sarana-prasarana
penunjang pariwisata

II-93
funcana \grja lPemerintafr rDaerafr (qKqD) Qruv'uti Sumatera 0 tara Z0Z I

c. Terbatasnya jumlah dan keterampilan SDM pariwisata serta kurangnya sadar


wisata dan sapta pesona di Masyarakat
d. Kurang optimalnya promosi pariwisata dan ekonomi kreatif

2. PERTANIAN
Peningkatan Produksi pangan terutama komoditi padi/beras merLrpakan salah
satu indikator keberhasilan pembangunan pertanian sub sektor tanaman pangan
dan hortikultura khususnya di Provinsi Sumatera Utara. Komoditi padi/beras ini
mempunyai nilai yang sangat strategis karena ketahanan pallgan merupakan
prasyarat utama bagi tercapainya keamanan/ketahanan ekonomi maupun
ketahanan politik. Capaian Jumlah Produksi Tanaman Pangan Provinsi Sumatera
Utara dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2.6A
Indikator Pertanian Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2AL9-2O21
No Indikator 20L9 20.20 2021

1 Produksi Tanaman Pangan

1.1 a. Padi (ton GKG) 4.693.563 4.200.1t2 3.92b.768

t.2 b. Jagung (ton pipilan kering) t.960.424 t.965.444 1.727.t66

1.3 c. Kedele (ton) 9.627 4.003 1.463

2 Produktivitas Tanaman Pangan

2.1 a. Padi (ton/Ha) 4,66 5,10 5,18

2.2 b. Jagung (ton/Ha) 6,14 6,12 6,31

2.3 c. Kedele (ton/ha) 1,73 1,56 1,71

-
J Produksi Tanaman Hortikultura

3.1 a. Bawang Merah {ton) 18.O72 29.222 53.766

3.2 b. Cabe (ton) 154.008 193.862 208.663

J.J c. Sayur-sayuran (ton) 1.t30.462 1.270.o84 1.469.937

J.J d. Buah - buahan (ton) 1 .1 07. 154 t.249.384 t.467.473

4 Produktivitas Tanaman Hortikultura

4.1 a. Bawang Merah (ton) B,05 9,55 12,4O

4.2 b. Cabe (ton) 9,61 10,48 12,25

Sumber : Dinos Tanctman Pangan & Hortikultura, 2O21

Produksi tanaman pangan mengalarni pemrrunan akibat pemrrunan luas lahan


pertanian dan perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pertanian. Selain

fi-g4
Fry5
figrcaruI{grjaAanoinufr Aasafr (qKgD)aravhwiSumateraOtara2023

padi, kedelai juga belum dapat memenuhi kebutuhan di Sumatera Utara, hal ini
terjadi karena kondisi lahan yang belum mendukung dan stabilitas t:,.arga yang
belum terjamin. Untuk kebutuhan tanaman hortikultura seperti bawang merah,
buah-buahan, cabe, sa5ruran secara trend masih memenuhi kebutuhan di
Sumatera Utara, tetapi untuk bawang putih masih mengalami kekurangan
sehingga masih memerlukan impor dari daerah lain.

Selain indikator diatas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH)


Sumatera Utara {Sumut) masih terus melakukan verifikasi terhadap data luas
lahan baku sawah yang ada di Sumut. Pada tahun 2A21 luas lahan baku sawah
tercatat 349.379,7 hektare dan mengalami penurunan dari tahun 2O2O tercatat
368.830 hektare. Luas itu berbeda dengan data Kementerian Agraria dan Tata
Ruang (ATR). Potensi Baku Lahan Sawah dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2.69
Potensi Baku Lahan Sawah

2019 2420 2o2L


Perubahan Laporan
No Kab/Kota SP Lahan
ATR/BPN Kab/Kota Lahan
SP Lahan
BPS
Eksisting

1 Nias 5.903,8 6.O70,9 6.O70,9 6.O70,9

n Mandailing Natal 11.581,0 22.O53,O 22.O53,O 22.453,4 21.999

3 Tapanuli Selatan 12.377,3 13.924,O 13.924,O 13.924,O 14.296

4 Tapanuli Tengah 8.533,4 13.877,O t3.977,O 13.877,4 13.877

D Tapanuli Utara 20.535,3 18.803,0 18.8O3,0 19.803,0 18.803

6 Toba Samosir 17.083,7 17.438,0 17.438,0 t7.438,0 19.419

7 Labuhan Batu L6.244,2 18.071,O L6.244,2 L6.244,2 18.071

B Asahan 6.538,8 8.521,O 6.538,8 6.538,8 8.299

I Simalungun 25.342,7 30.946,O 30.946,O 34.946,O 30.749

10 Dairi 5.694,2 6.399,O 6.399,O 6.399,O 6.399

11 Karo 14.518,5 10.223,O 14.472,O 14.472,O 10.750

t2 Deli Serdang 33.992,1 33.992,0 33.992,1 33.992,L 33.992

i3 Langkat 19.442,6 34.038,O 34.038,O 22.425,O 24.682

14 Nias Selatan 8.603,2 8.834,O 8.834,0 8.834,0 9.O73

i5 H. Hasundutan 11.837,2 13.620,0 13.620,O 13.620,0 1r.626

16 Pakpak Barat 1.t21,3 1.336,O 1.."t21,3 L.121,3 338

[:.j
funcaru 1(9rja Aenerintafr A aerafr (q[('GD) A@insi Sumatxa 0 tara 20 2 i

20L9 2A20 2o.2t


Perubahan
No Kab/Kota ATR/BPN
SP Lahan
Kab/Kota Lahan
Laporan
BPS SP Lahan
Eksisting
L7 Samosir 7.289,2 v.42g,o 7.289,2 7.289,2 6.530
1B Serdang Bedagai 28.0t7,O 28.173,O 28.173,O 28.O16,O

t9 Batubara t2.o59,7 16.226,9 1.6.226,9 t2.758,6


2A Pd. Lawas Utara 6.854,0 18.225,O 18.225,4 t8.225,O 17.2t2
21 Padang Lawas 5.732,O 9.636,0 9.636,A 5.423,8 5.514

22 Lab. Batu Selatan 174,5 442,9 214,7 214,7 245

23 Lab. Batu Utara 11.992,6 13.003,0 13.003,0 13.O03,0 1s.003

24 Nias Utara 7.172,8 7.377,4 7.172,9 7.t72,8


c< Nias Barat 1.812,8 2.330,0 2.330,O 2.330,0
26 Sibolga

27 Tanjung Balai 72,7 72,O 72 v 72,7 IJ

28 Pematang Siantar 1.579,7 1.683,0 1.519,7 1.519,7 1.519,7


o.) Tebing Tinggi 255,6 234,2 23A,2 230,2
Z1 230,3
30 Medan 927,5 1.O2g,O 927,5 927,5 991,5
31 Binjai L.208,4 1.208,4 7.248,4 1.208,4

32 P. Sidempuan 3.466,2 3.166,0 3.066,2 3.466,2 3.066,3


JJ Gunung Sitoli 1.163,5 1.551,6 1.163,5 1. 163,5 1.505

SUMATERA UTARA 308.667,s8 369.927,9 368.830,2 3+9.379,7 292.264


Sumber : Dinas TPH 2022

Dari data luas lahan sawah di atas dapat kita lihat bahwa perbedaan
perhitungan luas iahan yang diterbitkan ATR BPN sangat jauh, ha1 ini
mempengaruhi luas panen dan produksi lahan pertanian. Sehingga perlll
dilakukan pendataan ulang lahan pertanian dan intensifikasi lahan pertanian
untuk pemanfaatan lahan yang ada.

3. PERKEBUNAN
Dari luas areal perkebunan adalah 2.767.671,49 ha sebesar 1.133.29O,25 Ha
merupakan perkebunan ralryat dengan komoditi utamanya adalah kelapa sawit,
karet, kopi, kakao dan kelapa. Dimana jika kita melihat data yang disajikan pada
tabel dibawah produksi untuk 5 (lima) komoditi ini terus mengalami peningkatan
yaitu dan 6.526.594,94 pada tahun 2A16 menjadi 7.572.816,00 pada tahun 2O2O
dengan kontribusi sektor perkebunan pada tahun 2AZA sebesar 21,33 persen.

II-96
frencatta I(erja Aenerintafr Aaerafr (q&6D) Arwinsi Sun atard iltara ZO2S

Sementara itu capaian perkebunan dapat dilihat dari kehrerhasiian indikator


sebagai berikut:
Tabael 2.7A
Indikator Perkebunar Provinsi Sumatera Utara
No Indikator 20L9 2o.20 2o21
Persentase peningkatan produksi
1 tanaman perkebunan rakyat (PR) 3,96%0 o,o4o 33 a/a

(ohltahunl
) Produksi 7.569.995,70 7.572.8t6,OO 8,035.345.18
K. Sawit/TBS (Ton) 6.860.095,45 7,151,006.12 7,456,618.18
Karet (Ton) 309.976,12 324,O24.91 3 i 0,018.00
Kopi Arabika (Ton) 6403 1 70,666.65 71,588.00
Kopi Robusta (Ton) 8090 10,107.50 9,283.00
Kelapa (Ton) 98t32 105,011.66 100,035.00
Kakao (Ton) 34.795,06 43,Ot6.44 36,310.00
Komoditi perkebunan lainnya (ton) 44,190.34 44,809.00 51,492.OO
Produktifitas sektor perkebunan
2 (kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, 39,445.O2 39,gt}.14
kakao
1. K. Sawit (kglHa/tahun) t8.273,20 18.263,87
2. Karet (kg/Haltahun) 1.144,76 1,144.85
3. Kopi Arabika (kglHaltahun) 77B,BO 779,37
3. Kopi Robusta (kg/Ha/tahun) 77g,go 779,37
4. Kelapa (kglHaltahun) 1.096,36 1,099.38
5. Kakao (kg/Ha/tahun) 947,55 957,71
6. Komoditi perkebunan lainnya
(ke/Haltahun) 76,O01.27 16,462.47
a Luas Areal 1,132,729.58 1,L33,290.25
1. K. Sawit (Ha) 439.315 440.003,00 1.386.924,48
2. Karet (Ha) 369.391,00 369.392,00 46I.423,44
3. Kopi Arabika (Ha) 77.765,OO 77.834,OO 79.288,64
3. Kopi Robusta (Ha) 17.609,00 17.643,OA 17,779
4. Kelapa (Ha) 110.345,00 110.464,00 110.464,00
5. Kakao (Ha) 54.314,00 54.412,OO 54.602,40
6. Komoditi Lainnya (Ha) 63,390.58 63,542.25
4
Kontribusi Sektor Pertanian
Terhadap PDRB (%) 20,53 21,33
Sumber : Dinas Perkebunan

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa produksi perkebunan ra\rat


untuk komoditi kelapa sawit, kopi arabika, kopi. robusta dan kelapa secara umum
terus mengalami peningkatan kecuali komoditi karet dan kakao yang mengalami
penurunan pada tahun 2018. Hal ini lebih dipengaruhi oleh menurunnya harga
karet dunia yang menyebabkan menurunnya minat petani untuk tetap
mempertahankan tanamannya.
Permasalahan utama pada sektor perkebunan adalah Ltmur tanaman
perkebunan di Sumatera Utara sudah tidak lagi muda, sehingga diperlukan adanya
peremajaan pada Lanaman perkebunan melalui replanting. Selain itu tanaman
perkebunan rakyat di Sumatera Utara khususnya kelapa sa\ rit belum memiliki

il-97
#3
foncana Kerja rPanninta fr Aaqafr (qK@D) Qrwittsi Sumatera'U tara 2 0 23

standar ISPO. Hal ini periu menjadi perhatian Bersama untuk meningkatkan
kesejahteraan petani.

4. KEHUTANAN
Berdasarkan penetapan lahan kritis Provinsi Sumatera Utara seluas 1.338.810
Ha (sesuai SK MENLHK No 306/2018) dan program perhutanan sosial seluas
592.438 Ha (sesuai SK MENLHK No. 351i l2OI8). pada tahun 2018 hutan di
Sumatera Utarayang harus direhabilitasi untuk lahan kritis seluas 825.754,60 Ha,
namun pada tahun 2Ol9 Sumatera Utara dapat melakukan rehabilitasi sebanyak
586.195,81 Ha. Sampai dengan tahun 2O2O rehabilitasi hutan sebanyak
586.196,14 Ha.
Sedangkan untuk penanganan kerusakan kawasan hutan pada tahun 2019
kerusakan kawasan hutan di Sumatera Utara seluas 60.500 Ha turun pada tahun
2O2O turun menjadi 59.895 Ha. Hal ini merupakan Llpaya untuk menurunkan
tingkat kerusakan kawasan hutan dan lahan kritis melalui rehabilitasi hutan dan
iahan, perlindungan dan pengamanan kawasan hutan serta pemantapan kawasan
hutan dan pengusahaan hutan yang akan berdampak pada perbaikan iklim yang
terkendali. Sementara itu Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap PDRB pada
tahun 2O2L sebesar 0.81 persen mengalami penun-rnan dari tahun 2O2O sebesar
A,63Vo" Adapun capaian Indikator Kehutanan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.7L
Indikator Kehutanan
No Indikator 2AL9 20.20 2o.2r
Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
1
Kritis (Ha) 276.336 275.86t 275.233

2 Kerusakan Kawasan Hutan (Ha) 60.500 59.8q5 58.500


Kontribusi Sektor Kehutanan
3 o,84 0,63 0,81
Terhadap PDRB (%)
Sumber : Dinas Kehutanan Proustt 2O27

5. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


Provinsi Sumatera Utara berada di jalur peglrnungan Bukit Barisan, yang
memiliki wilayah Cekungan air tanah, pegunungan dan wilayah pesisir. Hal ini
mengindikasikan bahwa wilayah kita ini memiliki banyak potensi energi terbarukan
seperti potensi panas bumi, potensi hydro, Potensi biomassa baik dari limbah
pabrik kelapa sawit maupun limbah pabrik tapioka dan potensi limbah ternak,
semua potensi tersebut dapat menghasilkan energi listrik untuk memenuhi
kebutuhan energi.

II-98
r're,
Sgncatu 1(9rja Aenerintafi cDaarafi (A&qD) Arwinsi Sumatsa Otara 2023

Pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin ketersediaan


tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ralqyat secara adil
dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Kondisi kelistrikan sistem Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT) per Maret 2022
adalah:
o Beban puncak Sumatera Bagian Utara :2.A27 M
. Beban Terlayani :2.2A7 MW
. Daya Mampu Pembangkit :2.473 MW
o Transfer Sumatera Bagian Utara ke Bagia Selatan :40MW
o Cadangan Operasi : 468 MW
o Cadangan Putar : 151 MW
o Sedangkan untuk wilayah Sumatera Utara sendiri
. Beban Puncak : 1.625 MW
. Daya Mampu Pembangkit : 1.862 MW

Tabel 2.72
Koadisi Kelistrikan di Provinsi Sumatcra Utara Tahun 2OL9 - 2O2L
No Indikator 2AL9 2020 202L
1 Rasio Elektrifikasi 98,8 99,82 99,83
2 Persentase Desa yang teraliri Listrik 98,22 98,66 98,50
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daga Minerq.l Totrun 2022

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa Ratio Elektrifikasi Provinsi Sumatera
Utara terus mengalami peningkatan dimana pada tahun 2Ol9 Ratio Elektrifikasi
Provinsi Sumatera Utara sebesar 98.8oa/a dan pada tahun 2O2l meningkat menjadi
Elektrifikasi ini merupakan gabungan dari Ratio Elektrilikasi PLN
99.83o/o, Ratio
dan Non PLN. Begitu juga untuk Desa berlistrik juga mengalami peningkatan. Pada
tahun 2Ol9 persentase Desa yang teraliri listrik sebesar 98.22o/o dan pada tahun
2O2l menjadi 98.50%
Ratio Elektrifikasi Provinsi Sumatera Utara merupakan agregat dari Ratio
Elektrifikasi Kabupaten dan Kota. Dari 33 Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara
sudah semua berada di atas 9oo/o, dimana yang paling rendah adalah Kabupaten
Nias Utara hanya sebesar 92.91o/o disusul oleh Kabupaten Nias Selatan sebesar
97.13o/o. Pada Tabel di bawah dapat dilihat secara jelas Ratio Elektrifikasi
Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara dari tahun 2018 sampai tahun 2O2l:

Tabel 2.79
REsio Elektrifikasi Per lfabupaten/Kota Frovinsi Sumatera Utara

II.99
d
fumcaru \grja aenerinufr oacrafr (wgD) g@irsi sumatera ,utara 2023

Re {%} Tahun
I{o Nama l(abupaten/Kota
2018 2019 2020 2o2L
1 Kabu Deli 109.78 99.99 100.00 99.99
2 Kabu llo.23 99.96 100.00 100.00
3 Kabupaten Langkat 104.68 100.00 100.00 99.90
4 Kabu Karo 93.76 99.71 100.00 99.95
5 Kabu ten Dairi 99.42 100.00 100.00 99.99
6 Kabupaten Pakpak Barat 79.63 91. 10 78.49 97.10
7 Kabupqten Simalungun 104.13 99.82 100.00 99.90
8 Kabupaten Batubara 92.59 99.74 100.00 99.98
9 Kabupaten Asahan 103.73 99.99 100.oo 99.90
10 Kabupate4 Labuhan Batu 113.09 99.88 100.00 99.99
11 Kabupaten Labuhan Batu Selatan 88.81 99.93 100.00 99.99
12 Kabqpaten Labuhan Batu Utara 72.8A 99.88 100.00 99.99
13 Kabupaten Tapanuii Utara 88.51 99.77 100.00 99.90
t4 Kabupaten Humbang Hasundutan t41.37 100.00 100.0o 99.90
15 Kabupaten Toba 104.55 91.88 100.00 99.9A
76 Kabupaten Samosir 97.O8 82.15 100.00 99.60
I7 J{abupaten Tapanuli Tengah 97.60 84.24 100.00 99.90
18 Kabupaten Tapanuli Selatan 84.53 8L.28 99.11 98.30
19 Kabupaten Padang Lawas Utara 68.67 99.51 100.o0 99.57
20 Kabupaten Padang Lawas 79.L5 99.27 100.00 99.90
2t Kabupaten Mandailing Natal 87.24 100.00 100.00 99.32
22 Kabupaten Nias 41.83 99.74 87.21 97.27
aa Kabupaten Nias Seiatan 43.43 99.98 79.2t 97.13
24 Kabupaten Nias Utara 41.93 99.46 71.14 92.2t
25 Kabupaten Nias Barat 44.92 100.00 78.39 97.14
26 Kota Medan t12.71 100.00 100.oo 99.99
27 Kota Binjai L14.57 99.96 100.00 99.99
28 Kota Tebing Tinggr 1 1 1.19 100.00 100.00 99.99
29 Kota Pematang Siantar 111.19 100.00 100.00 99.99
30 Kota Tanjung Balai L14.61 99.66 100.00 99.99
31 Kota Sibolga tt2.25 99.95 100.oo 99.90
32 Kota Padang Sidimpuan 1 16.31 100.00 100.00 99"99
33 Kota Gunung Sitoli LOg.26 99.87 73.66 97.79
Provinsi Sumatera Utara 100.73 99.11 99.82 99.83
Sumber Dinas Energi dan Sumber Daga Mineral Tahun 2022

Secara rinci dapat terlihat pada gambar dibawah Ratio Elektrifikasi dan Ratio
Desa Berlistrik untuk tahun 2O2l:

ffil
f-
futncata Kerja aanerinta fr CIona h (qKfiD) arm)insi s umatera,u ura z 02 s

RAS|0 ELEKTR|FIKAS| (RE%) & RAS|o DESA BERLTSTRTK (R0%


)
* PL H
^+.

:...'ir:..

i iiill

8-?.i!!
\
100 ,

a
<8C ri
GA$.SI.JfulUT

PLN * Rt : 9$,$3 % itD : $8,8? 9,i

TCITAi" e Rt : i$fi70 I fiS : i00 9i

Tabel 2.74
Rasio Elektrifikasi dan Ratio Desa Berlistrik Kabupaten
dan Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun 2O2L

6. PERDAGAIIGAN
Pembangunan Perdagangan dalam Perekonomian memiliki peran strategis yaitu
mendukung kelancaran barang dan jasa, pemenuhan kebutuhan pokok
masyarakat, mendorong pembentukan harga kompetitif, penciptaan lapangan
usaha, perluasan kesempatan kerja, dan peningkatan serta pemerataan
pendapatan. Sektor Perdagangan saling berkaitan dengan kegiatan sektor lainnya
seperti sektor produksi (pertanian, industri, dan perdagangan), sektor keuangan,
sektor perhubungan, dan sektor telekomunikasi.
Capaian Indikator Perdagangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.75
Capaian Indikator Perdagangan

No Indikator 20L9 2020 202L


Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan
1 B?oo -1794 3162
terhadap PDRB ADF{K (%)

II-101
Rgncaru 1{9rja aemerinufi qDana fi (ffifiD) erwfusi s umatera,u tara 202 3

2 Ekspor Non Migas (Juta US$) 7.663,174 8.O84,221 11.874,67


Sumber.' BPS Sumatera Utara, 202 1

Pertumbuhan Sektor Perdagangan Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2A2l


mengalami petumbuhan yang cukup signifikan yaitu tercatat sebesar 3,62, kondisi
ini menunjukkan bahwa telah mulai pulihnya demand dan perputaran ekonomi
global. Nilai Freigt On Board (FOB) atau Nilai Ekspor komoditas Non Migas
Sumatera Utara pada tahun 2O2L tercatat sebesar 11.874,67 juta US$, mengalami
kenaikan sebesar 3.79A,45 juta US$ jika dibandingkan tahun 2O2O yang tercatat
sebesar 8.A84,22 juta US$.

7. PERINDUSTRIAI{
Industri manufaktur bisa dikatakan sebagai salah satu sektor utama di
Sumatera Utara. Sektor ini telah menjadi penopang perekonomian terbesar seteiah
sektor pertanian, kehutanan, dan peternakan.
Capaian Indikator Perindustrian dapat dilihat pada tabei dibawah ini:
Tabel 2.76
Indikator Perindustrian
No Indikator 20L9 2020 202L
Laju Pertumbuhan Sektor Industri
1
Terhadap PDRB ADHK 1,23 -o,84 1,23
Pertumbuhan Industri Besar dan
2 -5,1 1 NA -5,1 1
Sedang
9,01 NA
J Pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil 9,01
Sumber : Dtsperind.ag Prousu

Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat dilihat Pada Tahun 2O2t Laju
pertumbuhan Industri Terhadap PDRB ADHK adalah sebesar l,43Yo, Kondisi ini
lebih baik jika dibandingkan dengan capaian tahun 2O2O yang tercatat sebesar -
O,84 a/o.

Untuk nilai Pertumbuhan Industri Besar dan Sedang Pada Tahun 2O2O (Data
Sementara), Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang
Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan menjadi -7,53 o/o jika dibandingkan
Tahun 2Ol9 yang tercatat sebesar -5.llo/o. Untuk nilai Pertumbuhan produksi
industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2A2O
(Data Sementara) mengalami pertumbuhan negative yaitu sebesar -L5,64o/o jlka
dibandingkan Tahun 2AB yang tercatat sebesar 9,OLo/o.
Laju pertumbuhan Industri, Pertumbuhan Industri Besar dan Sedang serta
Pertumbuhan Industri Mikro Kecil mengalami penurunan, kondisi tersebut
diasumsikan terjadi karena :

r
il-1,02
furcatw wrja aemerintafr <Daera fr (aJ@D) arwinsi sumatera u tara zo 2 3

1. Pandemi Covid-19
2. Sarana dan Prasarana Produk IKM yang belum menggunakan technologr
terbaru (up to date)
3. Masih rendahnya Daya saing Produk IKM dibanding barang impor
4. Peningkatan Produktivitas dan Kompetensi SDM Industri masih belum optimal
5. Promosi dan Pemasaran Produk IKM dan Industri yang belum optimal

8. KELAUTAN DAN PERII(ANAN


Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang
memiliki potensi di subsektor perikanan baik perikanan tangkap maupun
perikanan budidaya. Produksi perikanan tangkap dan budidaya terus mengalami
kenaikan hingga tahun 2OL9, produksi perikanan tangkap mencapai 54A.421,7
ton. Namun pada tahun 2O2A terjadi penurunan pada produksi perikanan tangkap
menjadi 420.419,50 ton. Tetapi di tahun 2O2L produksi perikanan tangkap
mengalami kenaikan sebesar 4,38o/o yaitu 439.657,60 ton. Untuk perikanan
budidaya juga mengalami peningkatan sampai tahun 2019 sebesar 246.908,3 ton,
tetapi terus mengalami penurunan pada tahun 2o2CI sebesar 227.235,27 ton dan
pada tahun 2O2l sebesar 214.135,64 ton sebagaimana terlihat pada tabel berikut
Tabel 2.77
Kondisi Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya
No Indikator 20L9 2020 2o.2L
1 Produksi Perikanan Tangkap (Ton) 54O.421,7 420.4t9,65 439.657,60
2 Produksi Perikanan Budidaya (Ton) 246.908,3 227.235.27 214.L35,64
Sumber : Dinas Kelautan Peikanan
Dari tabel di.atas dapat diiihat bahwa produksi perikanan Sumatera Utara tahun
2Ol9 sebesar 787.33O ton mengalami penurunan di tahun 2O2O menjadi sebesar
647.654,92 ton. Tetapi pada tahun 2021 produksi perikanan Sumatera Utara
mengalami kenaikan sebesar 653.793,24 ton atau sekitar O,93o/o.
Peningkatan produksi perikanan di Sumatera Utara pada tahun 2O2I
dikarenakan capaian produksi perikanan tangkap tahun 2021 sebesar 439.657, 6A
ton atau I,53 o/o dari target produksi perikanan tangkap tahun 2O2l sebesar
433.432,24 ton. Tercapainya produksi perikanan tangkap tahun2021 dikarenakan
adanya bantuan yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada
Nelayan di Sumatera Utara. Bantuan yang diberikan sebagai stimulus akibat
dampak Covid-19 dapat meningkatkan produksi perikanan tangkap dan juga Nilai
T\rkar Nelayan yang diharapkan di atas 100, sehingga dapat dikatakan bahwa
nelayan berhasil menjalankan usaha perikanan tanglmpnya. Bantuan yang
diberikan kepada nelayan berupa:

rr-103
wncana wrja aemerinufr Daera fr (qKgD) @rwh$i sunwtera o tara zo2 3

1. Asuransi nelayan diberikan kepada 1O.OOO nelayan yang tersebar di 22


kabupate n I kota di Sumate ra lJ tara.
2. Bantuan alat penangkapan ikan
3. Bantuan mesin kapal
4. Bantuan kapal perikanan
5. Pengadaan Rumah Ikan
6. Restocking Perairan umum
7. Bantuan sampan dayung/solu
8. Bantuan Coolbox

Bantuan-bantuan tersebut yang diberikan kepada nelayan Sumatera Utara


tersebut telah berhasil meningkatkan produksi perikanan tangkap. Diharapkan
dengan anggaran yang meningkat di tahun berikutnya, nelayan penerima bantuan
juga dapat meningkat sehingga produksi perikanan tangkap lebih meningkat.
Untuk perikanan budidaya, walaupun terjadi penurunan di tahun 2A2L tetapi
realisasi produksi perikanan budidaya Sumatera Utara pada tahun 2O2L sebesar
214.135,64 ton atau 106,18 o/o telah mencapai dari target yang ditetapkan pada
RPJMD 2019-2023 Provinsi Sumatera Utara. Hal ini disebabkan karena beberapa
faktor yang mempengaruhi capaian produksi tersebut yaitu, bantuan benih ikan
dan benur udang kepada pembudidaya ikan dan udang serta pemberian bantuan
pakan ikan/udang kepada pelaku usaha budidaya ikan di beberapa
kabupaten/kota Sumatera Utara. Dalam mengantisipasi harga pakan ikan yang
melonjak karena produsen pakan ikan menaikkan harga disebabkan covid-l9 yang
terjadi sejak tahun 2O2O, maka Provinsi Sumatera Utara memberikan stimulus
kepada pelaku usaha pembudidaya ikan dalam rangka pemulihan ekonomi di
Sumatera Utara.

Selanjutnya data jumlah kapal perikanan sebagai berikut:


- KM < 5 GT : 13.416 unit
- KM 6-30 GT : 5.563 unit
- KM > 30 GT : 18O unit
- Motor Tempel : 8.992 unit dan

- Perahu tanpa motor :9.757 unit

2.I.3.4. UNSUR PENUNJANG


1. PERENCANAAI{ PEMBANGUNAN

II-104
funcatu \grja Aennintafr Aaqafi (W@) Orwi?rsi Sumatua 0 ura 202 i

Perencanaan pembangunan daerah merupakan fungsi yang sangat penting &


strategis, karena dengan perencanaan akan bisa melihat daerah akan dibawa
kemana, dengan tetap mempertimbangkan potensi dan sumber daya yang dimiliki.
Perencanaan yangbaik adalah perencanaan yang dilakukan dengan tetap
mendasarkan pada data dan informasi yang akurat, valid dan akuntabel.
Selanjutnya ketercapaian sasaran dan ketersediaan data menjadi ukuran utama
yang sangat penting. Capaian Indikator Perencanaan Pembangunan Daerah adalah
sebagai berikut :

Tabel 2.78
Indikator Perencaraan Pembangunan Daerah Provsa 2O\9 -2A2L
2019 2020 2021
Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Tin gkat Pengendalian Target
BO 78 85 85 90 95
Capaian Pembangunan Daerah
Tingkat Konsistensi Prioritas
Perencanaan Pembangunan ke 100 100
dalarn APBD
Sumber : Bappeda Prouinsi Sumatera Utara, 202 1

2. KEUANGAN
untuk mencapai good
Provinsi Sumatera Utara memantapkan komitmennya
gouernqnce dalam pengelolaan pemerintahan. Kerja keras ini membuahkan
hasil dengan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Berdasarkan hasil opini BPK terhadap
laporan keuangan pemerintah Provinsi Sumatera hingga 2A21, kinerja laporan
keuangan pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah memperoleh opini wajar tanpa
pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Capaian Indikator Keuangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.79
Indikator Provsu
No Indikator 2019 2020 202L

L Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan WTP WTP WTP

2 Penetapan APBI) Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu

Tepat Waktu
3 Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Tepat Waktu Tepat Waktu

Persentase Tanah Milik Pemprovsu yang


4 NA NA 23,63
disertifikasi
Persentase Laporan Aset Daerah yang
5 NA NA 100
Disusun

Fq
A&
funcann 1{9rja aemerintafi aaerafi (qK@D) arwinsi sumatera ,utara 2oz3

Persentase SK Gubsu Atas Evaluasi ApBD,


6 dan Pertanggungjawanban
P. APBD 100 100 100
Pelaksanaan APBD Kab./Kota.
Sumber: BPKAD Prousu

Berdasakan tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian indikator keuangan


Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan P. RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun
2019 - 2023, pada indikator Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan, Penetapan
APBD dan PenSrusunan Laporan Pertanggungjawaban, Persentase Laporan Aset
Daerah yang Disusun dan Persentase SK Gubsu atas Evaluasi APBD, P. ApBD dan
Pertanggungiawaban Pelaksanaan APBD Kab./Kota tercapai. Pad.a Indikator
Persentase Tanah Milik Pemprovsu yang Disertifikasi belum mencapai target yang
ditentukan pada P. RPJMD Tahun 2Ot9 - 2023 yaitu 43,93o/o. Selain itu sesuai
dengan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 185.44 /9 IKPI:S 12022
tentang Daftar Kegiatan Strategis Daerag Sumatera Utara Bermartabat - 2O2g
Nomor 34 yaitu Mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTp) dan
dukungan pencapaian 80 (delapan puluh) persen opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) pada pemerintah kabupatenlkota se-sumatera utara dalam peran Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah di daerah {GWPP), sampai dengan tahun 2O2A diketahui
23 datau 70 persen dari 33 Kabupaten I Kota di Provinsi Sumatera Utara
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian.

3. PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH


Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2Afl Badan Pengelolaan
Pajak dan Retribusi Daerah melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang
pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya berdasarkan asas ekonomi
dan tugas pembantuan. Capaian Indikator Pengelolaan Pajak dan Retribusi daerah
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel Z.AO
Indikator Peogelolaan dan Retribusi Daerah

No Indikator 2019 2o.2A 2o21


1 Persentase PAD terhadap Pendapatan 44,45 42.,82 45 62
Persentase Kenaikan Penerimaan Pajak Kendaraan
2 Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dari -4,72 -5 80 13,01
Tahun Sebelumnya
Persentase kenaikan Penerimaan Paiak Bahan Bakar
3 1,15 -9,49 24,3O
Kendaraan Bermotor dari Tahun sebeiumnya
Persentase Kenaikan Penerimaan Pajak Air Permukaan
4 42,34 9,00 -45,61
dari tahun sebelumnva
Persentase Kenaikan Pajak Rokok dari tahun
5 -3 1J 25,05 -4 , 77
sebelumnya

II-106
ffi
l Rgnca* {grja Qemaintafr aaerafr (?J(RD) erwinsi sumatera ilura 2023

Sumber: Badan Pengelolaan Pajak dan Reibusi Daerah

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Persentase PAD terhadap


Pendapatan tahun 2O2l adalah 45,62 persen masih belum memenuhi target yang
ditetapkan pada P" RPJMD tahun zA]9 2023 yaitu 53o/o. Pada Indikator
Persentase Kenaikan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor dari Tahun Sebelumnya dan Persentase kenaikan Penerimaan
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dari Tahun sebelumnya sudah melampaui
target yang ditentukan pada P.RPJMD Tahun 2Ol9 - 2023. Indikator Persentase
Kenaikan Penerimaan Pajak Air Permukaan dari tahun sebelumnya mengalami
tidak mencapai target 2o/o, bahkan tercatat mengalami penurunan -45,61 persen
demikian juga pada indikator Persentase Kenaikan Pajak Rokik dari tahun
sebelumnya mengalami penurunan sebanyak 4,77 persen hal ini diperkirakan
sebagai dampak naiknya cukai rokok sehingga mempengaruhi jumlah konsumsi
masyarakat.

4. KEPEGAIIIAIAN SERTA PENDIDII{AN DAN PELATIHAN

. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


Pengembangan SDM (Surnber Daya Manusia) merupakan saiah satu upaya
dalam membentuk ASN yang berkualitas dengan memiliki keterampilan,
kemarnpuan keda serta loyalitas kerja. Capaian Indikator Pengelolaan Pajak dan
Retribusi daerah dapat diiihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.aL
Indikator Pengembargan Sumber Daya Manusia 2OL9-ZOZL

20L9 20.20 2021


Indikator
Target Realisasi Target Realisasl Target Reallsasi
Rata Rata Larna Pcgawai
mendapatkan Pendidikan dan 9JP 9JP
pelatihan fam)
Persentase Pejabat ASN yang
telah mengikuti Pendidikan dan 17.49 t9.2 22.22 79.2
pelatihan (persen)
Persentase ASN yang mengikuti 33.33o/o 79.44Vo 24Vo 24o/"
Pendidikal dan pelatihan formal
Sumber: BPSDM Prousu 2021

Dari data diatas dapat dilihat bahwa realisasi Persentase Pejabat ASN yang telah
mengikuti Pendidikan dan pelatihan (persen) masih berada dibawah target yang telah

il-L07
7

ditetapkan oernerrtar. Ra-ta'-Ra-te- Lanvta Pegannrai rnenadpatkan pendidika, d.n pelatihan


fiam) telah tercapai.

KEPEGAtrIAIAN DAERAH
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi sumatera utara
mengukur tingkat
keberhasilan kinerja melalui Indikator Nilai sistem
Merid. sistem Merit adalah
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi,
dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar
belakang politik, ras,
warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan,
umu t, a tatt
kondisi kecacatan' Penilaian Mandiri sistem Merit adalah penilaian
yang dilakukan
secara mandiri guna mengetahui capaian penerapan
sistem Merit pada instansi
pemerintah' capaian Indikator Kepegawaian Daerah Provinsi
Sumatera utara dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel Z.az
Indikator Kepegawaian Daerah
2019 2o.20 2A2t
Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Niiai Sistem Merit (poin) 97.5 2so 263.s (B)
Sumber: BKD Prousu 2O2l
Indeks sistem Merit adalah ukuran yang digunakan sebagai
standar penilaian
penerapan Sistem Merit pada Instansi Pemerintah. Dimana
pada tahun 2021
capaian silai system merid adalah 263.5 (B) dan telah melebihi
target yang telah
ditetapkan dalan dokumen Perubahan RPJMD Provinsi sumatera
Utara 2o1,g-2a2g

5. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


Penelitian pengembangan (Research & Development) didefinisikan
sebagai jenis
penelitian yang memfokuskan diri pada tujuan mengembangkan,
memperluas, dan
menggaii lebih jauh atas sebuah teori dalam disiplin ilmu
tertentu. perkembangan
capaian Indikator Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.gg
Indikator penelitian dan pengembangan
2019 2o20 2o.21
Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Persentase Implementasi
20 20 2A
Rencana t2 12
Persentase Pemanfaatan Hasil
20 20 20 20 33 40
Persentase Perangkat Daerah
20 66
Yang Difasilitasi Dalarn 15 15 25 61
Inovasi Derah

II-1OB
figncaru \erja Aennintafi rDaxafi (WqD) WwiN Sumatera 0 ura 2o 2 3

Persentase Kebijakan Inovasi 50 50 50 50 40 50


yang Diterapkan di Daerah
Sumber: Balitbang Prousu, 2021

Tabel diatas menunjukkan bahwa capaian indikator penelitian dan


pengembangan pada tahun 2A2l telah mencapai target yang telah d,itetapkan
dalam dokumen perubahan RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2Al9-2O23.

6. BADAN PENGHUBUNG
Capaian indikator Badan Penghubung dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.84
Indlkator Badan Penghubung

l{o Indikator 20L9 2020 202L


1 Nilai Kepuasan Pelayanan 80,62yo
Sumber : Badant Penghubung Prousu, 202 1

Capaian indikator untuk nilai kepuasan masyarakat pada tahun 2O2t telah
mencapai angak sebesar 80,62 persen, telah melebihi target sebesar 7O persen yang
diperoleh dari hasil kuisioner.

7. PENGAtrIASAIV
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tind.akan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan dalam arti pengawasan adalah proses untuk
memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Perkembangan capaian Indikator Pengawasan adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.85
Indikator Pengawasan 2O 19 -2O2L
20L9 20.24 2A2t
No IndiLator Targe
Target Capaian Capaian Target Capaian
t
Opini BPK terhadap LKPD
1 Pemerintah Provinsi WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Sumatera Utara
Perrsentase Perangkat
Daerah
2 yang nilai rata-rata IJ BO 80 93,88
evaluasi
sakip > B
Persentase Penyelesaian
Tindak
3
Lanjut Hasil Pemeriksaan 80 8r,67 82 83,64 75 78,96
BPK

II-109 I
Wrcaru Kerja Aemerintafr A acra fi (qKgD) Arwfusi Sunatera 0 tara Z0 Z I
RI pada Pemerintah
Provinsi
Sumatera Utara
Persentase Penyelesaian
Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan
4 Itjen i00 100 100 100
Kemendagril pada
Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara
Level Maturitas SPIP Level
Pemerintah Level 3 Level 3 Level Level 2
5 Level 3 J
Daerah Provinsi Sumatera terdefeni 3,25 Berkemba
terdef
Utara si ng (2,9'291
enisi
Level 2
menuju kvel2 Level
Level kapabilitas APIP level 3 menuiu 2 Level 2 Level 2
6 Level 3
Inspektorat dengan level 3 plus plus Plus
peningka
tan nilai
7 Pengaduan Masyarakat 50 52,4 55 74,5 68 77,9
Persentase Tenaga
Fungsional
Pengawasan yang Memiliki
8 10 20 NA
Sertifikasi Keahlian
Khusus
Bidang Audit
Sunber : Inspektorat Prousu 2021

2. 1.3.5. UNSUR PENDUKUITG


1. SEKRETARIAT DEtrTAN
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut
Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan administrasi dan pemberian
dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD. Capaian Indikator Sekretariat Dewan
Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.aG
Capaian Indikator Se kretariat Dewa n 20 lg -2O2 L
20L9 2A20 20.2L
Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Persentase capaian tingkat
kepuasan dan fasilitasi
sekretariat DPRD terhadap TOOo/o taoo6 loooh loovo 100% 7000A
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPRD
Sumber : Setwan Prousu 2021

2. SEKRETARIAT DAERAH
Sekretariat daerah (setda) adalah unsur pembantu pimpinan pemerintah
daerah, yang dipirnpin oleh sekretaris daerah (sekda). Sekretaris daerah bertugas
membantu kepala daerah dalam menJrusun kebijakan dan mengkoordinasikan

II-110
"&
funcatw \grja Aemnintafr eDaerafr (AJ{(RD) Srwirlsi Sttmatara t )tara ZlZj

dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Dalam pelaksanaan tugas dan
kewajibannya, sekretaris daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.
Capaian Indikator Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 2.a7
Iodikator Sekretariat Daer ah 2OL9-2O2L
2019 2020 2o2L OPD
Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Persentase penyelesaian Biro
batas 100% Pemerintahan
lOOa/o lOOo/o 100yo 100% loooA
daerah dan Otonomi
Daerah
Evaluasi Kinerl'a Biro
PenyelenggaraaiT Pemerintahan
Pemerintahan Daerah 2.7 2.783 2.7 2.792 2.8 2
dan Otonomi
(EKPPD) Daerah
Biro
Persentase Kerjasama yang Pemerintahan
difasilitasi lOO"/o lOOo/o 700"h taook taao 70jyo
dan Otonomi

Persentase pemberian Biro


7Oo/o 700 7Oo/a B6 Kesejahteraan
bantuan hibah keagamaan
Persentase pemberian
bantuan hibah pelayanan Biro
dasar dan non pelayanan
7Oo/o 7Oo/o 7Oo/o 70 Kesejahteraan
dasar Rakyat
Persentase rancangan
Produk
Hukum Provinsi yang telah lOOo/o 10oyo too% tOOa/o Biro Hukum
dieksaminasi dan
diinformasikan.
Persentase rancangan
Produk
100% IOOYo too,/a 1OO"/o Biro Hukum
Hukum Kab/Kota yang telah
dievaluasi dan difasilitasi.
Persentase Penanganan
perkara
taa,/o lOOo/o IOOYI IOOYo Biro Hukum
hukum dan perlindungan
HAM
Persentase kebijakan
peningkatan produktifitas
dan looo Biro
lAOo/" toooA 99.01
daya saing perekonomian Perekonomian
daerah
Persentase kebijakan yang
diimplementasikan dalarn
rangka meningkatkan too% Biro
lAAo/o lOOo/" 100
produktivitas dan daya saing Perekonomian
perekonomian daerah
Biro
Presentase Pelayanan Pengadaan
Pengadaan Barang dan Jasa
looo 100
Barang dan
Jasa
Tertritnya
Peratural/ Kebijakan Biro
terkait Perjalanan Dinas dan TOAo/" lOOo/o ioo% 100 Administrasi
Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan
Kesiatan APBD

II-111
ftgncana \grja Aemnintafi Aaerafr (&K(RD) Arwhsi ,Utara 2O2j
Sumatera

Persentase Realisasi Fisik


dan Biro
Keuangan anggaran APBD toao loooh looo/" 100 Administrasi
Perangkat Daerah di Pembangunan
Lingkungan Provsu
Nilai Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi B B B B (62.7e) B B (63.8e) Biro
Pemerintahan (SAKIP) Organisasi
Indeks Pelayanan Publik
,qo 3,51 3,80 Biro
(c) 3,00 (c) 3,68 (B) 3.80
(B) {B)
Persentase Penataan
Kelembagaan Perangkat lAOo/. lOOo/" IOOo/o 1000A 10004 lOOo/"
Biro
Daerah Organisasi
Nilai capaian pelaporan Biro
kinerja 10 11.64 11 9.11 12 tL.75
Persentase Fasillitasi
Pelayanan IOAVI lOOo/o too% 100 Biro Umum
Kerumahtanggaan Pimpinan
Persentase Kontribusi PAD
dari Pemanfaatan Pelayanan
Gedung dan Mess
lOOo/" loooh 100% 100 Biro Umum
Pemprovsu
Persentase Bahan Materi Biro
Pimpinan yang disiapkan IOOV. 100% Administrasi
Persentase pelayanan
kedinasan pimpinan dan Biro
tamu utama Pemerintah toooh IAOYo Administrasi
Daerah Pimpinan
Sumber : Seketaiat Daerah Prousu 2021

2.I.3.6 UNSUR PEMERINTAHAN UMUM


Kesatuan Bangsa dan Politik
Capaian Indikator Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sumatera Utara dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.88
Capaian Indikator Kesatuan Bargsa dan Politik 2OL9-2O2L

2019 2o20 2o21


Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Jumlah Pelapor Pemilih Cerdas 300 org 400 org 350 org 400 org 450
Jumlah Pembinaan Ormas Aktif 20 31 20 85 30 74
Menahan Laju Angka Prevalensi
Pengguna Narkoba di Sumut 6.5% 6.3"/o 6.5 6.lo/" 6.\Yo
Perbaikan Peringkat Laporan
Rencana Aksi
I 9 10 I 18
Masyarakat yang menerima
1.300
Pemahaman Wawasan 1.3O0 org 1. 100 260 1450
org
Kebangsaan {org)
Sumber : Bakesbangpol Prousu 2022

fi-1L2
furcann Kerja Oenerintafr Oaarafi (qKqD) Arqrinsi Sumatera t)tara 2a2t

Dari data yang diperoleh bersama Komisi Pemilihan Umum {KPU) Provinsi
Sumatera Utara, untuk tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilihan Kepala
Daerah Serentak Tahun 2A2O yang terdendah berada di Kota Medan dengan
Tingkat Partisipasi 45,80 Persen dan yang Tertinggi ada di Pak - Pak Bharat dengan
Tingkat Partisipasi 88,9 Persen, untuk Tingkat Partisi masyarakat Sumatera Utara
pada Pemilu Tahun 2O2O secara kumulatif adalah sebesar 64,42o/a. Tahun 2021
dikarenakan tidak ada Pemungutan Pemilihan Suara maka data diteruskan/
disamakan dengan keadaan Tahun 2O2O, diharapkan untuk berikutnya lebih
ditingkatkan kegiatan pendidikan politik, pembinaan onnas orrnas dan Forum
strategis, pendidikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat yang dapat
meningkatkan cipta kondisi yang baik apalagi menjelang persiapan tahun politik
tahun 2A23.
Belum turunnya perhitungan angka prevalensi pengguna narkoba di Sumatera
Utara menandakan masih menjadi catatan penting kita untuk lebih menambah lagi
dan upaya pencegahan dan memberi pemahaman kepada masyarakat akan
per€Ln
dampak negative dan bahaya narkoba, bahkan pendampingan kepada mantan
penggunanya agar tidak kembali lagi menggunakan narkoba dengan memberi
pelatihan atau lifeskill gratis.

2.L.4. ASPEK DAYA SAING


Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan
otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu
daya saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan
pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah
dalam mencapai tingkat kesejahteraarl yang tinggi dan berkelanjutan. Aspek daya
saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah dan
infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.

2.L.4.L. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah


1. Pengeluaran Konsumsi Perkapita
Rata-rata pengeluaran penduduk untuk konsurnsi di Provinsi Sumatera Utara
sebesar L.O63.964 rupiah/kapitalbulan, Pengeluaran penduduk untuk konsumsi
tertinggi ada di Kota Medan 1.559.944 rupiahlkapita/bulan dan terendah di
Kabupaten Nias sebesar 604.497 rupiah/kapitalbulan pada tahun 2AL9. Secara
rata-rata, konsumsi beras di Sumatera Utara mencapai 7,28 kg/kapitalbulan.
Perkembangan rata-rata pengeluaran penduduk untuk konsumsi di Provinsi
Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

Ir-113
d,-

SgnrdruKerjaAtnerintafr Aaerafi (qKfiD)ArwinsiSumatera,UuraZO23

Tabel 2.A9
Rata-rata pengeluaran penduduk untuk konsumsi di Provinsi Sumatera
Utara (rupiah/ kapita/ bulan|

Indikator 2018 2AL9 2020*

Rata-rata pengeluaran penduduk


untuk konsumsi di Provinsi Sumatera i.001.709 1.063.964 LO63.964
Utara
Surnber; -BPS 2020 ") Angka Sementara

Pada tahun 2OL9, rata-rata pengeluaran penduduk


untuk konsumsi di Provinsi
Sumatera Utara sebesar L.O63.964 rupiah/kapita/bu1an. Nilai ini naik dari
1.001.709 rupiahlkapita/bulan pada tahun 2olg dan 909.8i8
rupiah/kapita/bu1an pada tahun 2017. Jika dilihat dari trennya, pertumbuhan
rata-rata pengeluaran penduduk untuk konsumsi di Provinsi Sumatera Utara dari
tahun 2Al8 s.d. 2Ol9 terus meningkat. ada tahun 2OI9 terjadi peningkatan
pengeluaran sebesar 6,21 persen terhadap tahun 2018.
Tren pengeluaran yang meningkat di Sumatera Utara terjadi di sebagian besar
kabupatenlkota. Meskipun demikian, ada 8 Kabupaten Kota yang mengalami
penuruman pengeluaran untuk konsumsi pada tahun 2OL9. Diantaranya adalah di
Kota Pematang Siantar, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten
Asahan. Seperti halnya dengan tahun 2018, pada tahun 2Ol9 pengeluaran per
kapita sebulan penduduk di hampir semua kota di Sumatera Utara menempati
posisi papan atas. Sedangkan Kota Gunungsitoli menempati posisi 21 dari 34
Kabupaten Kota yang ada di Sumatera Utara. Dan pengeluaran penduduk di Kota
Gunungsitoli juga menjadi yang paling tinggi dibandingkan kabupaten lainnya yang
berada di Pulau Nias. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum pengeluaran per
kapita sebulan di kota besar lebih tinggi jika dibandingkan wilayah Kabupaten.

2. Nilai Tukar Petani (NTPI


Berdasarkan pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Sumatera Utara,
Nilai NTP dari tahunan terus mengalami peningkatan sejak tahun 2OL9, dimana
pada tahun 2019 Nilai Tukar Petani hanya tumbuh sebesar 98,08 poin hingga pada
tahun 2O2l mengalami peningkatan menjadi sebesar 119.06 poin. Dimana sektor
yang paling signifikan mengalami peningkatan adalah sektor perkebunan yaitu dari
pada tahun 2Ol9 sebesar 94,73 poin menjadi 160.10 pada tahun 2021.
Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2Ol9 - 2O2L
adalah sebagai berikut;

fi-L14
Qgncaru 1(9rja tPeruointafi Aacrafr (QA(RD) Arwinsi Sumatera r)tara 2O2S

Tabel 2.9O
Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara Tahun 2OL9 - 2O2t
No Indikator 20L9 2020 202L
Nilai Tukar Petani 98,08 109.83 119.06
- Peternakan 114.9t 98.74 to2.45
Pangan 93.16 96.90 95.68
1
Hortikultura 92.87 97.28 91.60
Perikanan tos.42 99.52 106.08
- Perkebunan 94.73 125.05 160.10
Sumber: BRS, BPS Sumatera Utara 2022

Jika dibandingkan dengan nasional selama empat tahun terakhir Nilai Tukar
Petani Sumatera Utara pada tahun 2A19 berada di bawah Nilai T\rkar Petani
Nasional, tetapi pada tahun 2O2O dan 2021 Nilai T\rkar Petani Sumatera Utara
berada di atas Nilai T\rkar Petani Nasional yaitu 109,83 poin pada tahun 2O2O dan
119,06 poin pada tahun 2O2l untuk Sumatera Utara sedangkan untuk Nasional
sebesar 101,65 pada tahun 2O2O dan 104,64 pada tahun 2021.

NilaiTukar Petani Sumatera Utara & Nasional Tahun 2018 - zAZt

11
1 2i').r--:ir

1i5.00 109.83

I
110.{lt}
102.46 103.21 10.i.6,1

103 00
97.98 98.08

1C0.1)0

T
95.00

94.*l

85.CC
f nl a 2.!i 9 2020

I irri-rvrit:i Na sirl l.:l

Tabel 2.91
Perbandingaf, NTP Sumatef,a Utara dengan NTP Nasional

Secara keseluruhan Nilai Tukar Petani berada di atas poin 1OO, tetapi jika kita
rnelihat secara sektor rnasih ada yang di bawah poin 1OO, secara rinci dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:

rr-115
foncana 1(9rja Amnintafr Aaerafr (QK$D) Qrceirrsi Sumatsla'U tora 20 2 3

Perbandingan Nilai Tukar Petani Total dengan NilaiTukar


Nelayan Janua ri 2A21 - April 2t.:^22
1-15.00
13(}.3a
126.75 12a.65
125.75 12S.9S
72?.2r.
125.LrO 116.96 12(}.61
11A.sa
114. 77: 17.53 1L7
116-64 1
t5.
115.Oii xog.26
109'151 11(,.19 1(}9.65
1()5.95
107.61 1oz.3z 1{).3(}
,.o.4.92 1(,5.36
1(}6.(}3 1(}6.35 105.45 LOz
t.o4.z4
1{.}5.OO to2.7a
106.Oa1O5.73.OA.rr :c6-79
aoz.7t to'4.o7 104 1()5.L6 i"s6.s3
95.O0 96.6r. 96.S6 96,44
g+.oz 94'37 96-34 95.A295.49 95,5(} 96.1X94"99 93.46 95.14
95.O2 9cl.7a
93.70
a5.oo
^\ ^\ ^\ ^\ ^\
^\ ^o' .\ ^\ ^1 ^$P ^^r ^ou^1
^s'
r' ^o"
! ^s'
L ^$' ^c)| -i"^\ ^oe ^\
^\ ^o' ^(*.\' ^s'^\ ^o' ^"t ^sL
^ou I
-(. .t

,-*'ot**r'd **t"' oos "s'


t""' t"'o+**lu-.o$to**o*-",.s t* O"'a*ss' o+o
-\ -\ ;.\'
\.s'

<EljINP .{ENIN ..'C- NlPi + PR{IV!NSi

Grafik 2.37
Perbandingan Nilai Tukar Petani Total dengan NTP SeHor Perikanaa
Januari 2A2L - April 2ot22

Terlihat dari grafik di atas Nilai Tukar Nelayan masih berada di bawah Nilai
T\rkar Petani secara keseluruhan, hal ini dikarenakan masih rendahnya Nilai T\:kar
Nelayan Budidaya, dimana pada Januari 2O2t sebesar 93.7O dan April 2022
meningkat menjadi 96.48 poin namun masih berada di bawah rata-rata Nilai T\.rkar
Nelayan secara keseluruhan. Jika dirata-ratakan Nilai Tukar Nelayan sebesar 95.35
poin selama periode Januari 2O2L - April 2022. Rendahnya Nilai Tukar Nelayan
Budidaya disebabkan biaya produksi perikanan budidaya yang jauh lebih besar
dibandingkan biaya produksi perikanan tangkap. Namun jika kita melihat secara
keseluruhan Nilai Tukar Nelayan sampai dengan April 2022 berada di atas poin 100
yaitu sebesar 1A6.79 poin dari 102.71 poin pada Januari 2021.

it-116
#,'*'
furcaru 1(9rja lPenerinufr Aaerafr (KKBD) erfrri,tsi Sumatqa ,I)tara 2023

Perbandingan NilaiTukar Petani Total NTp dengan Sektor


Pangan dan Hortikultura Periode Januari ZAZL - April ZAZL
140.OO
2s.6513O.38
123.2712s.7 5I2 5 9P
26. 7 s1 2 5.331
13.).00
1 re.ger r o.o.+ 78.7 7y7 .59't8.st re.ssr rs zsl fl.g2t2o.61
120.00
110.0c 1O1.77rOr.mrOO.oA99.37 96.41
95.72 96.05 96.6O 96.94 97.56 97.68 97.8a 97.79 97.18 96.16 95.6A
Itxl.alo
90.lxl
9G.3995.95 "u'* 95.s9 92.75 93.04 grg.g3 93.16 91.99 9it.3! 93.(X 91.5s
80.04i "u.* 91.1O69.21
89.{,6
70.tLl
{rU-iiJ

^d) .6) ^5) ,s) ."f' lol ..$ lS nu, -.Ct


ro'__r.-''':..ot;."' ^.r"f -"r_-, af, ."S a,"i
^d",
*o_S *S' .S" ".".r"* .".o ,rJ s"" *g
"-"" "$n"
.{5PANCAN -}rORTtKr_,iTi..rRA pR{fVlNSl

Tabel 2.92
Perbandingan Nilai Tukar Petani Total dengan NTP Sektor Pangan dan
Hortiknltura Januari 2O2l - April ZA2Z
Sumatera Utara merupakan daerah pertanian dimana kontribusi terbesar
PDRB Provinsi Sumatera Utara masih ditopang oleh kategori Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan, narnun hal ini tidak sejalan dengan kesejahteraani. petani
khususnya di sektor pangan dan hortikultura, dimana sektor pangan dan
hortikultura selalu berada di bawah poin 100 yaitu untuk sektor pangan sebesar
96.39 poin pada Januari 2021 turun menjadi 95.68 poin April 2022. Sedangkan
untuk sektor hortikulturajuga masih berada di bawah poin 10O yaitu sebesar 91.60
poin pada April 2A22 turun dari 10l.TT padaJanuari 2021.

Perbandingan Nilai rukar Petani rotal dengan NTp sektor peternakan dan
Perkebunan Periode Januari 2O2L - April 2O21
18O.0O
171.O 1
I 7':)_i-r0
160.97
160.10
1 t4
160.0c 153.83 1
t39.24 143.48 14l.4a
150.OS L42.78 7

14i).OO
iiE
i25.7 5 17_s.65 13S.34
t ltl.ot
I20.Orl
1io.co
lLXl.OO
101.55 101.56 Lo4.t7 105.28 t 03,o7
90.Lxl 103.75
101.68 102'69 105'19 l02.4s taL.47
8C,LX)

{-PtTF-RfiA{K/iN r,,t-PERKIBLtNAN .'...,.,. pROVjNSt

Tabel 2.93
Perbandingan Nilai Tukar Petani Total dengan NTP Sektor Peternakan dan
Perkebunan Januafi 2O2L - April 2A22

il-1,17
ffi
Rgnran^a I{grja Qmerintafr Daerafi (qK@f) Qragi*i surnatefa. 0 tara zo z s

sedangkan untuk sektor Perkebunan dan Peternakan terus berada


di atas poin

10o selama periode Januari 2o2L - April 2A22, penyokong utama


Nilai Tukar Petani

di Sumatera Utara adalah sektor Perkebunan dimana pada Januari 2O2l sektor
perkebunan berada pada 139.24 poin dan pada April 2o22jauh meningkat menjadi
lTl.O1 poin. hal ini disebabkan meningkatnya :narga komoditi sektor perkebunan
khususnya kelaPa sawit.
2. 1.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur yang memberikan daya dukung pertumbuhan
ekonomi terus dikebut pemerintah. Pembangunan infrastruktur tidak hanya
untuk
mendorong perkembangan ekonomi di kawasan perkotaan dan kawasan maju

lainnya, tetapi juga infrastruktur di kawasan yang sedang berkembang dan


perbatasan untuk mengurangi disparitas sosial, ekonomi dan wilayah, capaian
Indikator Fasilitas Wilayah / Infrastruktur dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2.94
Indikator Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur
No Indikator 20L9 2020 2o.2t
I

Persentase Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi 82 , 1 9 82,1O 76,37


1
Mantap
) Rasio Elektrifikasi 99.1 1 98,8
3 Layanan irigasi permukaan dalam kondisi optimal (%) 81,82 83 28 84.OO

4 Cakupan Layanan Akses Air Minum Layak 73,90 76,95 76.95


Cakupan layanan air limbah perkotaan dan 76,96 82.O2
5
perdesaarr
Sumber : Dinas Bina marga dan Bina Konstruksi, Dinas ESDM dan Dinas SDA, CK, TR

2.L.4.3. Fokus lklim Berinvestasi


1. Angka Kriminalitas
Berdasarkan jumlah kejahatan untuk level Polda/Provinsi selama tahun 2O2O
Polda Sumatera Utara mencatat jumlah kejahatan terbanyak (32.99A kejadian),
disusul oleh Polda Metro Jaya (DKI Jakarta dan sekitarnya) (26.585 kejadian), dan
Polda Jawa Timur (L7.642 kejadian). Sementara itu, Polda Sulawesi Barat,
Kalimantan Utara, dan Maluku Utara, merupakan tiga wilayah dengan jumlah
kejahatan paling sedikit dengan jumlah kejadian kejahatan berturut-tumt
sebanyak 7.7O4; 1.015; dan 850. Tingkat Kriminalitas di Provinsi Sumatera Utara
tahun 2Ol9-2O21 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.95
Angka Kriminalitas

II-118
1ry3"

Q,gncaru 1(9rja aenerintafr rDaxafi (aJ(qD) erwhsi sumatqa otara 202j

No Indikator 2019 2o.20* 2o.21


2,40 37.050 kasus 33.392 kasus
Sumatera Utara (per 1OOO orang)
Sumber: BPS Prousu,l Kesbang Pol/Poldasu
*) Tingkat Kriminalitas
berdasarkan jumlah tindak pidana

Tingkat kriminalitas yang terjadi sepanjang tahun 2O2l mengalami penurunan


dibanding periode tahun 2O2O. untuk jumlah tindak pidana (JTP) yang terjadi di
tahun 2O2O sebanyak 37.051 kasus, turrn menjadi 3g.gg2 kasus di tahun 2021.
Menurunan jumlah kasus kejahatan di tahun 2a21 ini cukup berkaitan dengan
pandemi Covid- 19 yang tengah terjadi. Di mana selama pandemi kegiatan
masyarakat yang cukup banyak berkurang.

2. Jumlah Dan Macam Pqiak dan Retribusi Daerah


Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2Afi Badan Pengelolaan
Pajak dan Retribusi Daerah melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang
pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya berd"asarkan asas ekonomi
dan tugas pembantuan. Capaian Indikator Pengelolaan Pajak dan Retribusi daerah
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.96
Indikator dan Retribusi Daerah
No Indikator 20L9 2020 2o.2L
i Jumlah dan Macam Pajak dan
Retribusi Daerah 20 20
) Persentase PAD terhadap
Pendapatan 49,47 58,47
Sumber : Badan Pengelolaan Pajak dan Retibusi Daerah"

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jurnlah dan rnacarn pajak dan retribusi
daerah sejak tahun 2A18-2A20 tidak ada perrrbahan, nalnun persentase PAD
terhadap pendapatan mengalamai peningkatan pada tahun 2O2O menjadi 58.47
persen dari tahun2Ol9 sebesar 49.47 persen.Peningkatan persentase PAD tersebut
diperoleh dari peningkatan wajib pajak.

2.1.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia

Ir-1 19
furcann 7(9rja aenerintafi oaerofr (aot@D) arovinsi sumatera otara 202s

1, Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja


Penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas.
Pada usia ini, mereka memiliki potensi untuk masuk ke angkatan kerja dan pasar
kerja. Pada tahun 2O2L, Penduduk usia kerja di Sumatera Utara berjumlah 10.g70
ribu orang pada Agustus 2021, atau mengalami peningkatan sebesar 167 ribu
orang dibandingkan kondisi Agustus 2O2O. Penduduk usia kerja mengalami tren
yang cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk cli
Sumatera Utara.

Tabel 2.97
Penduduk usia KerJa dan Angkatan Kerja sumatera utara

No Indikator 2019 202A 202L

1 Penduduk Usia Kerja (ribu orang) 10.532 10.703 10.870

2 Angkatan Kerja {ribu orang} 7.411 7.350 7.511


Sumber.'BPS Proustt, Agustus 2O2O

Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2O2l mengalami kenaikan sebesar 161
ribu orang dibandingkan Agustus 2O2O, dimanajumlah Angkatan kerja tahun 2O2l
tercatat sejumlah 7,5 juta orang. Komposisi Angkatan kerja pada Agustus ZO2l
terdiri dari 7 ,o4 juta orang bekerja dan 4TS ribu orang menganggur.

2. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama


Berdasarkan status pekerjaan utamanya, penduduk bekerja sebagai
buruh/karyawanl pegawai pada Agustus 2O2t masih mendominasi komposisi
tenaga kerja di Indonesia yaitu sebesar 37,28 persen, sementara yang paling sedikit
berstatus berusaha dibantu buruh tetap/dibayar yaitu sebesar 3,39 persen.
Berdasarkan status pekerjaan utama, penduduk bekerja dapat dikategorikan
menjadi kegiatan formal dan informal. Pada Agustus 2021, penduduk yang bekerja
di kegiatan informal sebanyak 4,18 juta orang (59,33 persen), sedangkan yang
bekerja di kegiatan forrnal sebanyak 2,86juta orang (40,62 persen).

rr-120
#h
figrcant I(erja Aenterintafr rDaerufi (WCBO) tprwi* Sumatera Otara 2O2i

Ferrent*se Pemduduk Sekeria M€nurut Status Peker$aan [Jtama dan


l{egiatan Forma lfl nfarffi al, Agustus In g,&&urtur ISI0

Stltus Pele{aan Utama

&: r *tf '!*


arr**,*x,i$es;et": r ,l{.J,i} 4I.I'1I
{f.rt1
li*r i':l l:**,1 ii'st d;it
f mr* f ui^ex f r*",t*

Lk.'fti*rl;,t i-.lrii,stitsi kir.A t&*1& i,rt jffi


f ar"*,r f r+.:* f r**
#*:h*qa ier lrur6,qtri9*t *rblS ar f r:r.u, ! i.r,x* f r*.u
#!:!irii;r iH.iI;Ij, r* **:rip*xtxno** I ** I rt,' ! e-ra

lsrhri,': &.,kt*:, dr FdYl;irg*in | *.** In* I a.*r

E+.i,a:*fi a $!S:*rt* ltrilrfi t+.t,;qg I** I **r I r.r*

&grrsturHlfrl

Itegiatan Furmalltnf srma|


5*.8?
56.r] 5,{.qs
+.1.+J $5..St
,*0|lE

[Ei*,rtuJl iliiul;t'i,ll fi,'rrril,i! iqiiirlrri,il Ir:rnt.::l hci*i*iiJi

*ffmarl{88 qE$bltllllg Af;lsfi{EICII$

Sumber: BRS BPS Prousu, Agastus 2021

Tabel 2.9A
Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

3. Penduduk BekerJa Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Pendidikan merupakan salah satu indikasi terhadap kemampuan dan
produktivitas tenaga kerja. Semakin tinggi pendidikan cenderung semakin tinggi
juga keahlian dan produktivitas yang dimiliki. Saat ini, penduduk bekerja masih
didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah yaitu sebanyak 26,86
persen pada Agustus 2O2O. Sedangkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi yaitu
Diploma dan Universitas hanya sebesar 12,46 persen pada Agustus 2O2O.

fi-121
*,g:rcatw ffgrja Aenerintafr Daarafi (qKgD) Qrwinsi Sumatera ,Utara 2023

SUkhrsdt .!rJ l&,ts

jr- t,l
5[i*Umun i{s&

silF TliB'. lfl 1l lll,*i

SLfifieluruar I,*, E** E**


unimrcltel I*u f *,, Inr,
Diplomatitllltt I** Iun I'*
ftu*rllCIl8 &uslurlElg

&tmher ; BRS BPS Proustq Agustus 2O2O


Tabel 2.99
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan, Agustus 2o18-Agustus 2O2O

Dibandingkan dengan Agustus 2019, kontribusi pendidikan pada penduduk


bekerja mengalami penurunan pada pendidikan SD ke bawah (1,53 persen poin),
Universitas(O,38 persen poin), SMA Kejuruan (O,35 persen poin) dan DI/II/lll (0,08
persen poin). Sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan SMA, dan SMP
mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar pada pendidikan SMA
sebesar 1,79 persen poin.

2.L.4.5. Indikator Lain yang mendukung Aspek Daya Saing


1. Indeks Reformasi Birokrasi
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2OlO tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi Tahun 2O1O-2O25 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2O2O tentang Road Map
Reformasi Birokrasi Tahun 2O2O-2O24 untuk itu telah dilakukan evaluasi atas
pelaksanaan reformasi birokrasi pada pemerintah Provinsi Sumatera Utara,
berdasarkan evaluasi yang telah dilaksanakan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi
Pemerint.ah Provinsi Sumatera Utara tahun 2A2I adalah 62.0T dengan kategori "8"
Capaian Reformasi Birokrasi di Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1OO
Indeks Reformasi Birokrasi Sumatera Utara
No Indikator 20L9 2020 2A2L
Indeks Reformasi Birokrasi B B B
Sumber : Biro Organisasi Prousu

Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara


telah berupaya untuk mewujudkan tat a kelola pemerintahan yang leLrih baik

il-122
Sgncarw Kerja aencinufr a aerafr (qK@D) orvhrn sunatra,u tara 202 3

meialui perbaikan berkelanjutan yang ditandai dengan meningkatnya nilai pada


area pemenuhan dan reform, serta diikuti dengan peningkatan nilai pada
komponen hasil.

2. Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Utara


IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan
demokrasi di Indonesia. Metodologi penghitungan IDI menggunakan 4 sumber data
yaitu : (1) review surat kabar lokal, (2) review dokumen (Perda, Pergub, d11), (3) Focus
Group Discussion (FGD), dan (4) wawancara mendalam.
Indeks Demokrasi indonesia (IDI) Sumatera Utara 2olg sebesar 67,65 dalam
skala O sampai 100, berada dibawah IDI Nasional sebesar 74,92. Capaian IDI
Sumatera Utara ini masuk pada kategori "sedang". Klasifikasi tingkat demokrasi
dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni "baik" (indeks = go), ,,sedang,, (indeks
60 - 80), dan "buruk" (indeks < 60).
Perubahan angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Utara dari tahun
2Al9 ke tahun 2O2O dipengaruhi oieh tiga aspek demokrasi yakni (1) Kebebasan
Sipil yang turun 4,00 poin (dari 76,54 menjadi 72,54), (2) Hak-Hak politik turun
1,02 poin (dari 62,61 menjadi 61,59), dan (3) Lembaga-Lembaga Demokrasi Naik
19,43 poin (dari 51,69 menjadi 71,12). Perkembangan IDI Sumatera Utara adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.LOL
Perkembangan IDI Sumatera Utara
No Indikator 20L9 2020 2A2L*
1 Indeks Demokrasi Indonesia 67.6s 6s.13 NA

Sumber; BPS Sumatera Utara 2021


") Data Belum Rilis

3. Indeks Resiko Bencana Daerah {IRBI


Indikator Risiko Bencana Daerah (IRBI) merupakan indikator di dalam
mengukur risiko bencana. IRBI dilakukan dengan menghitung indeks bahaya,
kerentanan, dan kapasitas. Proses menghitung IRBI dilakukan dengan
rnenggunakan kalkulasi secara spasial sehingga dapat menghasilkan peta risiko
dan niiai grid yang dapat dipergunakan dalam Menlrusun penjelasan peta risiko.
Provinsi Sumatera Utara untuk dapat melakukan Tindakan kesiapsiagaan,
maupun bersiap pada saat terjadi bencana dan pasca bencana. Berdasarkan data
dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2OIg, Provinsi
Sumatera Utara dikategorikan sebagai daerah dengan IRBI yang Tinggi. Jika dilihat
dari perkemhrangan daerah Pulau Sumatera, maka rata kelas resiko dinyatakan

Il-723
funcaw Kerja Amuintafr <Dacrafr (cp3tfiD) erwhsi Sumatua Otara ZO2S

tinggi termasuk Sumatera Utara, sedangkan kelas Resiko sedang berada pada
Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan, capaian
Indeks Resiko Bencana di Wilayah Sumatera dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2.1012
Indeks Resiko Bencana Indonesia 2A2L
N0 PROVii{5I E !RBt202S tRBt eo?t 5Tr1T{Js
i i1.l*il' f 151 !E r'f
llai:3 : *ri a (:
T
f ErifiTI\. =:i+ I / r!
' f,ir ll;l
: rf, J, -'U 1:7 i4 ?
: :inIt,'i'"1 iiI11,1p'ut-;1 YI;:,,"r{.,ti:,i ''la. : I
T
!j :: tli ;i'r,".,,iilir t_14. Ul oU hJ V
I ,I l'l t,J j!-i'i.[, '-ll -r,
,T
-lo fs r i: tr
t
-f
:l -iri""i'.,iin*i\= : :: ul

1i .',r-'i.'1 -a1rc..i. t lr ir!? :t5 i; ?


i! -/,.i'!.r1

': ',.-l'?'i,
,!'iLn
1!- ',', I
! lr- u.:
r
Ic
'F..,iT -: i lt:, I
L3 i:ialli.,r,{\l;'ii," 5tL.,iT.,1:'" j'1 0'
,!F
i' -:'._lr.',',.1!-':', Tl..Lj.,.i ':r': lii
T
13 .1.t-l!',r,'i\T'i\ T'lJ*i ::4 i): i:l z-u .?
- r:
,!:
.. 1,
_11,"
', at --'. '.1
_i-.;'. i, .,, ':: [f
t
a: ,-'-.'1r-.' i =,','J,I{.'t a:"-.-l \:j ltrl- 5ii :tlu Jt5 ?
l-:l tlil,-r-.,i1-:,"rl'; 1,jiL i:-i r[, it',i li ?
L:1 "i1fu.If-i*l\G :4 -l
:i
v
;- i /1!Lh* 16s 35 i6* ;34 t
ll" iir,i-t-tii; ;T.r',i.,i i.jl:7 t
j; .,t_i.". -E'.rf ::.',,F.,r l.il.iT ii: ;_l T
lJ 1,Ll5.n :tf,,iGL;'r.E,i Trir.iL:F, -liil flil -4 ! -1r t
Ij i;i1i].l1.q :rL : l: f t
V
-:-
_J ',,i,, _tri t'ri fi;\ |
-++ ,,j
: 'i. -':.
a
-J -i ;L-. :i;:? ,,j; J.:. !r
:7 S J:-.;\!rr 15 j B{ i1T 1.6$.49 164 85 r
-i ),r_ r'_J ::_.,. ., :
-\-l I (: 1-_. A .-
?
:'J 5.1...'iiti5i Ti\,b:1"1 li]:i,: '1r. -f
+'
: -. : -i -..-,:,'" :1 T:',:j tj,rF,', _2i.1 : i]: -/ :iLl .4.
-11 Si_l :jii,A-iI5i ;t'r;iii'r. i.i'J ,i.7 1:11 1a:
?,
-r: 5;*! i,,1,i-ti. _=.,is:,.,- t.::i r-f i-j? ir: tr
Ii 5l-l :i: t l I Ii 11 5 ..ri T,1. t'; r_ ' :1it '"1 .:1 1 Ii
r.
1:1 !.-l';r.1lf :i;'r,,-.T,:,,F.;i 1j. 1 cl
?
Sumber : BPBD Prousu

2.t.5. Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)


Keterbatasan APBD dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur
menyebabkan adanya selisih pendanaan (funding gap)yang harus dipenuhi. Untuk
mengatasi itu, Pemerintah dituntut untuk menggunakan beberapa alternatif
pendanaan, salah satunya menggunakan skema kerjasama pembangunan yang
melibatkan pihak swasta atau dikenal sebagai Public Private Partnership
Tidak ada definisi resmi mengenai PPP, namun dapat disimpulkan bahwa
(PPP).

PPP merupakan bentuk per;anlian antara sektor publik (Pemerintah) dengan sektor
privat (Swasta) untuk mengadakan sarana layanan publik yang diikat dengan

j ll-124
Rstruofli {grja lPencrintafr EDaerafi (aJ@D) arwinsi sumatera iltara 202s

perjanjian, terbagi menjadi beberapa bentuk tergantung kontrak dan pembagian


resiko.
Di Indonesia PPP dikenal sebagai Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
(KPBU), KPBU didefinisikan sebagai kerjasama antara Pemerintah dan Badan
Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur bertujuan untuk kepentingan umum
dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
Menteri/Kepala Lembaga lKepala Daerah/BUMN/BUMD, yang sebagian atau
seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan
pembagian risiko di antara para pihak. Berikut beberapa kegiatan prioritas yang
memerlukan dukungan pendanaan atau Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha adalah sebagai berikut:

1. Rencana Pembanguuan LRT Mebidang


Pembangunan Jalur LRT dan Monorel Mebidang akan direncanakan dibagi ke
dalam 4 (empat) fase dengan jarak yang berbeda-beda, dengan total jarak SI,16
KM, jarak monorei terdapat di SP. Kayu Besar-Batang Kuis-Sultan Serdang. Jalur
LRT dan Monorei Mebidang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1O9
Jalur LRT Dan Monorel Mebidang

FASE JALUR JARAK


Stasiun Pusat - Cirebon - Sisingamalgaraja -
I 21,7 Krfl
.1*. Morawa - Sp Kayu Besar (LRT)

Sp Kayu Besar - Batang kuis - Sultan Serdang


il (MONOREL) 9,4 Krn

Binjai - Megawati - Mencirim - Diski - Gatot


u Subroto - Kapten Maulana Lubis - Raden sa-leh 20,45 Km
- Stasiun Pusat
Marelan - Veteran - P Braya - Yos Sudarso -
IV 11,61 Krn
Glugur - Stasiun Pusat
TOTAL 53,16 Km

2. Proyek Pembangunan Sport Centre Sumatera Utara


Konsep Pembangunan yang direncanakan adalah didaerah Sport Center ada
pusat Kesehatan, pusat komersil dan expo center dan tempat hiburan, konsep
pembangunan sebagai berikut :

It-125
frmcatu 1(9rja <Penerintafr A aBra fr (Q&BD) Qrwinsi S unat era 0 tara ZO Z S

C')MMI]T{C-IAL
I'v{}11)lL'AL CIlY Sl'}(ll{ l'Clt-N l'LR
1 EXPO R
1

1
I

I{ESfD}:N'I-IAI I-:N'l l- l{ l,\lh'lF.N I

Gambar 2.2.
Konsep Pembangunao Sport Center

3. Perencanaan Proyek Waste to Energy


Proyek ini direncanakan akan membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
daerah Medan, Binjai, Deli serdang dan Karo (Mebidangro). Dimana kondisi saat ini
sampah yang dihasilkan per hari adalah 3827,61 Ton/Hari dimana sampah yang
paling banyak ada di Kota Medan 2500 Torrllnar| kemudian Deli Serdang 638
Ton/Hari, Kota Binjai L32,61 Ton/hari dan Karo 557 Tonlhari, rencana Lokasi TPA
ini di Desa Limau Mungkur STM Hilir, Deli Serdang, konsep pembangunan adalah
sebagai berikut:

Y
{

rq

t:i

_t

Gambar 2.3.
Konsep Pembangunan TPA MEBIDANGRO

il-L25
Kgncaru Kerj a AenninUfi Aaera fi (?K(RD) erulittsi S umatera,U tara 202j

4. Perencanaan Pembangunan Monorel di Sport Center Sumatera Utara


Rencana kedepan akan di bangun Monorei di area sport centre Sumatera Utara,
rencana pembangunannya adalah sebagai berikut:

I{L ll'H \.'I()n.-(lt{HL Sl)()t{ I C't\ I Ht{

Gambar 2.4.
Rencana Pembangunan lVlonorel

2.L.6. Standar Pelayanan Minimal (SPM|


Salah satu upaya Pemerintah dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat
tertuang dalam Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OL4 tentang
Pemerintahan Daerah, yang mengatur pelaksanaan urusan pemerintahan wqiib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar, agar Pemerintah Daerah memprioritaskan
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
Selanjutnya pada pasal 18 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tatlun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah, maka pemerintah menerbitkan Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
menggantikan Peraturan Pemerintah sebelumnya Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pen5rusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Dalam
Peraturan ini disebutkan bahwa Standar Pelayanan Minimal atau disingkat dengan
SPM merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal. Pelayanan dasar dimaksud adalah pelayanan publik untuk
memenuhi kebutuhan dasar warga negara.
Setiap standar pelayanan minimal memiliki standar teknis masing-masing yang
sekrrang-kurangnya memuat standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa,

x?; 1
ffi
funcana 7{9rja tPenerintafr aasafr (8.KgD) erwinsi sumatera otara zozs

standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia dan petunjuk teknis atau tata
cara pemenuhan standar. Standar teknis tersebut ditetapkan oleh Kementerian
terkait dan dikoordinasikan dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintah dalam negeri dan kementefianflembaga pemerintah nonkementerian
terkait. Mutu pelayanan dasar untuk setiap jenis pelayanan dasar yang
diselenggarakan dan diterapkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara
sesuai dengan Standar yang ditetapkan melalui tahapan Pengumpulan Data,
Penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar, Pen5rusunan rencana
Pemenuhan Pelayanan Dasar, dan Pelaksanaan Pemenuhan Pelay€Lnan Dasar.
Pemerintah Provinvi Sumatera Utara. Penerapan standar pelayanan minimal di
Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
a. Urusan Pendidikan
. Jenis Pelayanan Dasar
a. Pendidikan Menengah
b. Pendidikan Khusus
. Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
a. Persentase jumlah anak 16-18 tahun yang sudah tamat atau sedang
belajar di sekolah menengah dibagi dengan jumlah anak usia 16-18
tahun.
b. Persentase jumlah anak 4-18 tahun yang sudah tamat atau sedang
belajar di pendidikan khusus dibagi dengan jumlah anak usia 4-18
tahun penyandang disabilitas
. Realisasi
a. Persentase jumlah anak 16-18 tahun yang sudah tamat atau sedang
belajar di sekolah menengah dibagi dengan jumlah anak usia 16-18
tahun adalah 78,65 persen"
b. Persentase jumlah anak 4-18 tahun yang sudah tamat atau sedang
belajar di pendidikan khusus dibagi dengan jumlah anak usia 4-18
tahun penyandang disabilitas 16,55 persen.

b. Urusan l(esehatan
. Jenis Pelayanan Dasar
a. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi.
b. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa
provinsi.
. Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

II-128
Qgncana Knja amerintafi Daerafi (RKBD) arsvinsi sumatera 'L)tara 2023

a. Jumlah Warga Negara yang terdampak krisis kesehatan akibat bencana


danlatau berpotensi bencana provinsi yang mendapatkan layanan
kesehatan (10O%).
b. Jumlah warga negara pada kondisi kejadian luar biasa provinsi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan (1 00%).
I Realisasi
a. Jumlah Warga Negara yang terdampak krisis kesehatan akibat bencana
danf atau berpotensi bencana provinsi yang mendapatkan layanan
kesehatan 15. L79.342 orang (100%).
b. Jumlah warga negara pada kondisi kejadian luar biasa provinsi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan 85.381 orang (100%).

c. Urusan Pekerjaan Umum


. Jenis Pelayanan Dasar
a. Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas kabupatenlkota.
b. Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik regional lintas
kabupaten/kota.
r Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
a. Persentase kapasitas yang dapat terlayani melalui penyaluran air minum
curah lintas Kabupaten I Kota,terhadap kebutuhan pemenuhan kapasitas
yang memerlukan pelayanan air minum curah lintas (1O0%).
b. Rasio pelayanan pengolahan limbah domestik oleh SPAL Regional (100%).
. Realisasi
a. Persentase kapasitas yang dapat terlayani melalui penyaluran air minum
curah lintas KabupatenlKota terhadap kebutuhan pemenuhan kapasitas
yang memerlukan pelayanan air minum curah lintas (6L,O4o/ol.
b. Rasio pelayanan pengolahan limbah domestik oleh SPAL Regional
(36,99Yo).

d. Urusan Perumahan Rakyat


. Jenis Pelayanan Dasar
a. Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Yang Layak Huni Bagi Korban
Bencana
- Jenis Pelayanan Dasar Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah yang
Layak Huni Bagi Korban Bencana Provinsi merupakan jenis
pelayanan dasar yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi,
dengan ketentuan :

lt-129
figrcaru I(prja lPenuinufr a anafr (KKBD) arwinsi sunatera o ura z o2 3

t Pada saat masa pasca bencana;


.1. Surat penetapan bencana dari Gubernur; danlatav
* Dampak bencana meliputi tebih dari I wilayah administrasi
kabupatenl kota.
- Jenis Pelayanan Dasar Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah yang
Layak Huni Bagi Korban Bencana KabupatenlKotamerupakan jenis
pelayanan dasar yang dilaksanakan oleh pemerintah
Kabupate n f Kota, dengan ketentuan :

* Pada saat masa pasca bencana;


t Surat penetapan bencana dari Bupati/Walikota; dan/atau
'i" Dampak bencana di daerah administrasi kabupatenlkota
b. Fasilitasi Penyediaan Rumah Yang Layak Huni Bagi Masyarakat yang
Terkena Relokasi Program Pemerintah Daerah
- Fasilitasi Penyediaan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat yang
Terkena Relokasi Program Pemerintah Daerah Provinsi
merupakan jenis pelayanan dasar yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Provinsi, dalam pelaksanaan program :

* Pengembangan Kawasan Sterategis Provinsi (KSp);


* Pengurangan kawasan kumuh 10-15 Ha; danlatau
* Pengembangan perr:mahan baru skala besar melalui
penyediaan akses.
c. Fasilitasi Penyediaan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat yang Terkena
Relokasi Program Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota" merupakan
jenis pelayanan dasar yang dilaksanakan oleh pemerintah
Daerah Kabupaten/ Kota dalam rangka mendukung :

- Pengurangan kawasan kumuh 5-10 Ha; danlatau


- Penataan perumahan dan kawasan permukiman yang berada di lahan
bukan fi-ngsi perrrrukirnan dan "tempat yang berpotensi clapat
menimbulkan bal:aya".
Adapun target dan capaian SPM Pada Tahun 2O2L Dinas Perumahan Dan
Kawasan Permukiman dapat dijelaskan seba"gai berikut :
a. Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana
Provinsi.
Untuk Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Layak Huni Bagr Korban
Bencana Provinsi di Tahun Anggaran 2021 belum dilakukan, narnun
untuk sub indikator mendukung dengan dilakukan pembangunan
Penataan Kawasan Permukiman Relokasi Korban Bencana di Kabupaten

rr-130
fumcaru 1(9rja aemerintafr aaerafi (qK@D) w@insi sumatera t)tara 2023

Mandailing Natal berrrpa Pekerjaan Jalan Paving Blok, Saluran Drainase


dan Dinding Penahan Tanah yang berada pada Desa Simpang Gambir
Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal.
b. Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang
terkena relokasi program Pemerintah Daerah Provinsi.
Indikator ini belum dilakukan karena tidak terdata masyarakat yang
harus difasilitasi.

e. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat


r Jenis Pelayanan Dasar
Jenis Pelayanan Dasar yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Sumatera Utara adalah Pelayanan ketentraman dan ketertiban
Umum Provinsi.

t Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal


Berdasarkan Indikator SPM yang ditetapkan, yakni jumlah warga negara
yang memperoleh layanan akibat dari penegakan hukum perda dan perkada
di Provinsi Surnatera Utara Tahun 2O2L sebanyak 5.350 jiwa.

T .Realisasi
Berdasarkan target yang ditetapkan, maka realisasi capaian dengan
indikator jumlah warga negara yang memperoleh layanan akibat dari
penegakan hukum perda dan perkada di Provinsi Sumatera Utara Tahun
2O2l sebanyak 5.351 jiwa atau IOO o/o.

f. Urusan Sosial
. Jenis Pelayanan Dasar
Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2Ot8 tentang Standar Pelayanan
Minirnal (Pasal 10 ayat 2); Perrnlendagri Nornor 1OO Tahun 2OL6 tentang
Penerapan SPM (Pasal 3 Ayat 1 sub j, k, 1, ffi, dan n) Dan kemudian
Permensos RI No. 9 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
pada SPM Bidang Sosial di Daerah Provinsi (Pasal 7 ayat 1), bahwa Jenis
SPM Sosial Provinsi:
a. Rehabilitasi sosial dasar Penyandang Disabilitas Terlantar di dalam
panti
1) PenyediaanPermakanan
2l Penyediaan Sandang
3) Penyediaan Asrama yang Mudah Diakses

II-131
,,
Qgncana Kaja aenarintafr <Daerafr (8tKgD) erorrinsi sumatera oura 20zs

+) Penyediaan Alat Bantu


5) Penyediaan Perbekalan Kesehatan di Dalam panti
6) Pemberian Bimbingan, Fisik, Mental, spiritual dan sosial
7) Pemberian Bimbingan Aktivitas Hidup Sehari-Hari
8) Fasilitas Pembuatan Nomor Induk Kependudukan bagi
Penyandang Disabilitas
9) Akses ke Layanan Pendidikan dan Kesehatan Dasar
10) Pemberian Pelayanan Penelusuran Keluarga
11) Pemberian Pelayanan Reunifikasi Keluarga
b. Rehabilitasi sosial dasar anak terlantar di dalam panti
1) Pengasuhan
2) Penyediaan Makanan
3) Penyediaan Sandang
4) Penyediaan Asrama yang Mudah Diakses
5) Penyediaan Perbekalan Kesehatan di Dalam panti
6) Pemberian Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual dan Sosial
7) Pemberian Bimbingan Aktivitas Hidup Sehari-Hari
8) Fasilitasi Pembuatan Akta Kelahiran, Nomor Induk Kependudukan,
dan Kartu Identitas Anak
9) Pemberian Pelayanan Penelusuran Keluarga
10) Pemberian Pelayanan Reunilikasi Keluarga
11) Akses Layanan Pengasuhan Kepada Keluarga Penganti
c. Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di dalam panti
1) PenyediaanPermakanan
2l Penyediaan Sandang
3) Penyediaan Asrama yang Mudah Diakses
4l Penyediaan Alat Bantu
5) Penyediaan Perbekalan Kesehatan di Dalam panti Sosial
6) Pemberian Bimbingan Fisik, Mental, Spritual dan Sosial
7) Pemberian Bimbingan Aktivitas Hidup Sehari-Hari
8) Fasilitasi Pembuatan Nomor Induk Kependudukan Bagi
Penyandang Disabilitas
9\ Akses Ke Layanan Pendidikan dan Kesehatan Dasar
10) Pemberian Pelayanan Penelusuran Keluarga
11) Pemberian Pelayanan Reunifikasi Keluarga
L2l Pemulasaraan

lI-1,32
funcana Kerja aemerintafr oaerafi (aJ(RD) grwinsi su.matera iltara 2oz3

d. Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan


pengemis di dalam panti
1) PenyediaanPermakanan
2) Penyediaan Sandang
3) Penyediaan AsramalWisma yang Mudah Diakses
4) Penyediaan Perbekalan Kesehatan di Dalam panti
5) Pemberian Bimbingan Fisik, Mental, sprituar dan sosial
6) Pemberian Bimbingan Aktivitas Hidup Sehari-Hari
7) Pemberian Bimbingan Keterampilan Dasar
8) Fasilitasi Pembuatan Nomor Induk Kependudukan, Kartu Tanda
Penduduk, Akta Kelahiran, Surat Nikah, danlatau Identitas Anak
9) Akses Kelayanan Pendidikan dan Kesehatan Dasar
10) Pemulangan ke Daerah Asal
e. Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat
bencana bagi korban bencana provinsi.
1) PenyediaanPermakananan
2l Penyediaan Sandang
3) Penyediaan Tempat Penampungan pengungsi
4) Penanganan Khusus bagi Kelompok Rentan
5) Pelayanan Dukungan Psikososial
Sesuai Permensos No.9 Tahun 2018, maka Sarana dan Prasararra yang
wajib ada di dalam panti adalah sebagai berikut :
a. Perkantoran yang terdiri dari ruang pimpinan, ruang kerja staf, ruang
rapat, rLrang tamu, ruang dokumentasi, ruang data dan informasi, ruang
perpustakaan, kamar mandi, dan dapur.
b. Pelayanan teknis yang terdiri dari rrang asrama, ruang pengasuh, ruang
diagnosa, ruang konseling psikososial, ruang instalasi produksi, ruang
olahraga dan pembinaan fisik, ruIang bimbingan mental dan sosial,
ruang praktek ketrampilan, dan ruang kesenian.
c. Pelayanan umum yang terdiri dari ruang makan, ruang belajar, ruang
ibadah, ruarlg kesehatan, aula, pos keamanan, ruang tamu, gudang,
kamar mandi, tempat parkir, dan rumah dinas/pengurus.
d. Tenaga pelayanan panti sosial yang terdiri dari tenaga administrasi,
tenaga keuangan, tenaga fungsional, dan tenaga keamanan
e. Peralatan panti sosial yang terdiri dari peralatan penunjang
perkantoranr peralatan komunikasi, peneran6an, instalasi air dan air

II-133
,.

funcaru I(grja Aamerintafi A aerafr (RKfiD) effvit si S umatera O ura Z0 2 S

bersih, peralatan bantu bagi penerima pelayanan, peralatan penunjang


peralatan teknis.
f. Alat transportasi yang terdiri d.ari alat transportasi perkantoran dan alat
transportasi penerima pelayanan
g. Sandang dan pangan bagi penerima pelayanan.

I Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal


Berdasarkan Permensos RI No. 9 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis
Pelayanan Dasar pada SPM Bidang Sosial di Daerah Provinsi (Pasal 7 ayat
1), Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara yang pada intinya melaksanakan
5 jenis pelayanan dasar SPM Bidang Sosial. Dalam Peraturan Menteri Sosial
tersebut 5 jenis pelayanan dasar SPM bidang sosial secara bertahap tahun
24rc - 2023 yang meliputi :
Tabel 2.LA4
Target SPM Bidang Sosial

No. Jenis Pelayanaa Dasar Indikator Target


20.23
Persentase (7o) Penyandang
Rehabilitasi sosial dasar
Penyandang Disabilitas Terlantar di
Disabiiitas Telantar yang
1
terpenuhi kebutuhan dasarnya t.o47
da-lam panti
di dalam panti.
Rehabilitasi sosial dasar anak Persentase (%) Anak Telantar
2. yang terpenuhi kebutuhan 510
terlantar di dalam panti
dasarnya di dalam panti.
Persentase (%) Lanjut Usia
a Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar yang terpenuhi
terlantar di dalam palti kebutuhan dasarnya di daiam t73
panti
Persentase (%) Gelandangan dan
Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial
Pengemis yang terpenuhi
4 khususnya gelandangan dan 135
pengemis di dalam panti kebutuhan dasarnya di dalam
panti
Perlindungan dan jaminan sosial Persentase (%) Korban Bencana
pada saat dan setelah tanggap alam dan sosial yang terpenuhi
5
darurat bencana bagi korban kebutuhan dasarnya pada saat 1.880
bencana provinsi
dan setelah tanggap darurat
bencana provinsi

I Realisasi
Permensos RI No. 9 Tahun 2Ol8 Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
pada SPM Bidang Sosial di Daerah Provinsi (Pasal 7 ayat 1), artinya tahun
2019 adalah tahun awal pencapaian realisasi target SPM bidang sosial. Dinas
Sosial Provinsi Sumatera Utara berupaya secara maksimal untuk mengejar
pencapaian target SPM. Saat ini realisasi pencapaian SPM sudah memasuki
tahun kedua, namun demikian tetap diperlukan kerja keras untuk dapat
mencapai target yang ditetapkan.

II-134
WrconaKerjaaenorintafi aaerah(.KgD)wwiNtsisutnttefa'Utara2ozl

Adapun capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal Sumatera Utara adalah


sebagai berikut:
Tabel 2.1O5
Capaain Standar Pelayanan Minimat (SPMf 2O2l
No Jenis Pelayanan Capaian Capaian OPD
Dasar 2020 2021
SPM Pendidikau
1 Pendidikan Jumlah Warga Negara Usia 96,70 yo 78,65 Vo Dinas
menengah 16-18 Tahun yang Pendidikan
berpartisipasi dalam
pendidikan menengah
2 Pendidikan Jumlah Warga Negara Usia 349,4 0/o
L6,55 0/o

khusus 4-18 tahun yang termasuk


dalam penduduk
disabilitas yang
berpartisipasi dalam
pendidikan Khusus.
SPM Kesehatan
I Pelayanan Jumlah Warga Negara yang 977.949 75.t79.342 Dinas
kesehatan bagi terdampak krisis Orang org (100%) Kesehatan
penduduk kesehatan akibat bencana (100%)
terdampakkrisis dan/atauberpotensi
kesehatan akibat bencana provinsi yang
bencanadan/atau mendapatkanlayanan
berpotensibencana kesehatan
provinsi
2 Peiayanan Jumlah warga negara pada 100 85.381 org
kesehatan bagi kondisi kejadian luar (100%)
penduduk pada biasa provinsi yang
kondisi kejadian mendapatkan pelayanan
luar biasa provinsi kesehatan
SPM Pekerjaan Umum dan Penataan Rang
1 Pemenuhan Persentase kapasitas yang 6l ,o4oA 6l,o4vo Dinas Sumber
kebutuhan air dapat terlayani melalui Daya Air, Cipta
minum curah iintas penyaluran air minum Karya dan Tata
kabupaten lkota curah lintas kab/kota Ruang
terhadap kebutuhan
pemenuhan kapasitas yang
memerlukan pelayanan air
minum curah iintas
2 Penyediaan Rasio pelayanan 36,99"/o 37,L'2"/o Dinas Surnber
pelayanan pengolahan limbah Daya Air, Cipta
pengolahan air domestik oleh SPAL Karya dan Tata
limbah domestik Regional Ruang
regional lintas
kabupaten lkota
SPM Urusan Perumahan Rakyat
3 Penyediaan dan Jumlah Warga Negara lOAo/" Dinas
rehabilitasi korban bencana yang Perumahan
rumah yang layak memperoleh rumah layak dan Kawasan
huni bagi huni Permukiman
korban bencana
provinsi
4 F'asilitasi Jumlah Warga Negara yang Ditras
penyediaan rurnah terkena relokasi akibat Perumahan

rr-135
funcarw Kerja rPenainufi fDasafr (qKqD) erwhsi Su,matera ,Uura 2023

No Jenis Indikator Capaiau Capaian OPD


Dasar 20.20 2o.2t
yang layak huni prograrn Pemerintah dan Kawasan
bagi Daerah provinsi yang permukiman
masyarakat yang memperoleh fasilitasi
terkena relokasi penyediaan rumah yang
program layak huni
Pemerintah Daerah
provinsi
SPM KE?ENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM, DAN PELINDUNGAI{ MASYARAKA
1 Pelayanan Jumlah Warga Negara yang 100 5.351jiw'a Satpoi pp
ketenteraman dan memperoleh la5zanan (1009/0)

ketertiban umum akibat dari penegakan


provinsi. hukum perda dan perkada
di Provinsi
SPM SOSIAL
1 Rehabilitasi sosial Jumlah Rehabilitasi sosial t.477 t.o47 Dinas Sosial
dasar penyandang dasar penyandang (100%) (10o%)
disabilitas telantar disabilitas telantar di
di dalam panti dalam panti
2 Rehabilitasi sosial Jumlah Rehabilitasi sosial 540 s10 (100%)
dasar dasar (1o0%)
anak telantar di anak telantar di dalarn
dalam panti panti
3 Rehabilitasi sosial Jumlah Rehabilitasi sosial 2A3 L73 (1OO%)
dasar dasar lanjut usia telantar (ioo%)
lanjut usia telantar di dalam panti
di dalam panti
4 Rehabilitasi sosial Jumlah Rehabilitasi sosial i65 135 (100%)
dasar dasar (100%)
tuna sosial tuna sosial khususnya
khususnya gelandangan dan pengemis
gelandangan dan di dalam panti
pengemis di dalam
panti
5 Perlindungan dan Jumlah Perlindungan 1.910 1.880
jaminan dan jaminan sosial pada (1o0%) (100%)
sosial pada saat saat dan setelah tanggap
dan setelah darurat
tanggap darurat bencana bagi korban
bencana bagi bencana provinsi
korban bencana
provinsi

2.2. Waluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2OZL dan
Realisasi RPJMD Sampai Dengan Tahun 2O2L

Capaian Kinerja Program/Kegiatan RKPD Provsu dan Realisasi Keuangan Tahun


2A21. Berdasarkan hasil Evaluasi Renja tahun 2O2l diketahui bahwa Program dari
masing-masing Perangkat Daerah merupakan penunjang da-lam keberhasilan
Perangkat Daerah mencapai Indikator Tujuan, Indikator Sasaran dan Indikator

II-1.36
s\
furcana 1(9rja tPennintafi rDasafi (rygBO) erwi* Swnatera,U ura 202 3

Kinerja Utama. Pencapaian program merupakan kumpulan dari hasil pencapaian


kegiatan dan pencapaian kegiatan merupakan hasil pencapaian dari sub kegiatan
yang telah dilaksanakan pada pada APBD Tahun 2021, berikut ini disajikan
capaian kinerja Program per OPD berdasarkan hasil evaluasi Triwulan IV Tahun
2O2l dapat dilihat pada tabel berikut:

rr-L37
P j 01 + (^) t\) I I @ { 01 tr i P !.)
z
9

a E"0- F9 ?a- iri l-l


a fr
U p U 1.-/ U
p
a o
9- (, 5 i. frP a
p .iso le p C. p p
a o "1
o
^iO
a r da, aa a a
0)
a va
OJ
a !
Ji tl,
?
g)
FJ
NJ:i
b6'
.U
o -l
L'j t- a
o ID
q)
"U
o
"o
fi
a (D
r'O
o
-
Fj
p o t.t U
p a xP0J
d o
vo
t! -i 0q
a
p
a
o 'U
94
a-
Eg
(-/
o
p p p
<0q p tr F5 o B6
{ 0q p p p o p *D
) o.
oa
p 'i rl
-
lD ID
o lc
,ir

N
+ (JJ \) o -.1 o (rl (n \I N A { @ + + t
C. H
Cn
D
E
n E E
E'
b N
o F
(, t\) ol { Ot CN (rl H
-{ C,) N + Ul { @ + $ F o D
a x E
b
a E E
t{
P
F
P
o o o o () ())
o o o o -o
o\ T{
O C) o a (} o o o l.{
a
H2
s t\) { N
\)
N
\o o N) o N Cr
F iE
n x
eE
tt H
6 N { N)
o \) t\) A1 F e AE
!o \o
a b
N) (,l (/J N) (J'
t,
v, b z 2fr
o o \o
@
@ (n \o N)
\o
H
EF
O o UI
-N -9
5 o H o o o\ s
+ @ {
EHE
N)
O
+ (,
CI O
Co
O
G)
cl'
+
(,
(, o Ol
(I
(l)
(/)
(,
G)
0c
+
C, (n
t\)
t\)
\O A
({
F QIp
t-l El '
t\) (,l
D>E
F E
a E3t
FID
tt
N) + (/) (, (, (, o) @
(, -.1 co 0o (, t\) t{ t{ >z
O Ol (rl @ + t\) C, $ @ t\) -.I + o o
C}.)

> D
a -l
E*
zE
JA
\!
R
D
lg r* h
z on x
O
O
o o
O
O
O o
@
P
Cr)
\]
o
O t)
o\
ci1
b-
{
O
O
+
A
io
+
(, o
o O O
o
O
O
O
\o
P N)
A s !H t
IE

tQ\
(v
Fl S
D sFa.
4 it
t) (^)
j.l
+
t') t\)
\r o rO
(, G)
;'l
(l
io
t\) or { sn
A
()
!n
\o
$Ol
(n
jp b ttt, tr
Sr
o F
Jn "+ 00 tv
.s N) -+ io
+
-t\)
io -_I
o (,
_0o

tD P "\o
lo @ I{ fr e
5 I Ot{
g)
t\) \o
(, + 00 S
{ { Pt.] .t>
0o
E (t
-o) IA or Io \o j o1 @ s
i\] D b
(.n t\) \ { -.I $
(n
"()
o \o
-N)
(, tlo
{
"t'J -C1)
Co

o o
'NJ
o z N
Ii
r -.I
Co N)
B
CN
I\) P t\)
f'r -{ .t.) ,Oj -t .^
I F
"(^) -!O "p Jo -co -l
ol
a1
U1 N
+
o o
o O
(n
,!
UI
co
{
t\)
Co
\o
@
-[.)
+ o +
Cn

\o
'lo
o o
O
I I t\)
(n
(, b
oi
R
D x
Fl
O @ @
€rs
> U .Y
Iul z e
o H <l
t! (, ,.n \o q1 0) ol !O
\] o n F
A i + + o Ul >
OJ
(rl '+ \o (^
9' Jr, jo -ot 'o (, co
n n D (^
o "o\ (n
o \] O \(, N b.t\) Jn -N)
(,I
E' b *
ha
CI
A $
Cn

+ jo
@
$\o
t\)
"rt
b t\) s, Jo $ fn
Cn
$ (Jl
o1
c^)
O
!n
{ C^)
-.I D z
.,.o

o
"Oo (JI
\] t\) N) { CN io _00 Jn
t)
sn
U]
F
b a tr
-t o 5 o\ (!
O)
+
"0J
tw
!c
N "\0
\o
"oo b { \o
-+ CA
"\o
(rl
\o t) CD
in
(, "Ul
$
,p {
C})
0c
o\
,o h-
I iv A N
C,I
0r
$ (r) P o € OJ -rl CN
e,
F o0 P OJ -I \O \] N) ()
w
\l
Ul u A1 tr O -n
Co
N A m ('D + @
CO
s O
-(, s
s=
[.)
t\)
c)
t\)
0o 00 \0 \o \o \o o0
p \o
00 \l (n \t m \o
O IN P
\o
P
{
o)
(I
ts $
in
f(,) o
+ :{ It
+
IUl I p Ja
{ -o
o\
-I
o\ O) Co N
C,l
$ + (J] t'.) (, --l N
Ul (,
(, t') N N N) z
o
(,
\o
(])
P
(l)
\]
(,) o)
I
OJ
A
cJ
P N)
OJ
o
N)
\o
N)
P {
N) N)
g $ P
N)
t\) \o I
H
o-
i.v -l
r'1 L.,
H
F
11 - a
p ta EU EO EE w w
5 n
U L,,
q)
'5p Fl tsj Ft Ft |1
ilo
l-v
H "u. p o o o o C p p E
-cD p p p p p a a
d'a na (, a Aa
!J
a SB a*l ::(n o
p- i\o
-r o UE
p- a
fr a* F1 rcO Fl
'o o
nF o n^u o
a "0 ts oc o-
o o o o-o o ? @
11 (- p p
t
7i- t p Eg
5 oi il
0) ;r 5 5 lD ,t iJ
'U EB o d
6t p- Fl
a ts a p B6
9.2 pa. o a p o- p
a t{b,t
p fr
-a 'aA a F1
I
(rp P< ti v:o TD P
Fl
p
p a
p H o a g)
U
ix "oi p oq
!J
p'
'i
p g)
A)

'l)
+
IF,

\o \o A (, N) (rt (rl (rl { ClJ Co N) N) t\) N l\.) \) a Ctl F

n rru
tsF
F o
o
\o \o + G) t.) \o (n cn C'I { co (]) N N) N t\) t\) t.) H (I ur
@ fr
b b
a
=
F
o \o
O o co o o o
O
a O
o a o
o {
00
(n s
O O

@ @ { N)
00 g) t\) G) c.)
N
+
l.) (rl (rl -.I \o \o 0o \] 0o h) \o F

n
E' tr,
s l.J + { -{ F o
@ { Ul o Or C,J t\) G) (JJ Cn t\) w !o -.t @ O
r.!)
a t,
a z
\o 00 Ol o' \o 00 o 0o
F+ @ o j-J o .t\)
ql
N)
'(,)
(Jl o\
O
o0
o O o J o
,(, _(,
(, o o\
+
\J
s \o
+ o o O
CJ1
{C]) Ol
o q)

q
A A + (I (/) g) t\) l{
C^) t\) (.Il t\)
t\) @
t\) {
t\) t\J
+ C,I
O
(])
(l)
N) (l) t\) + t.) @ @ N) \ro
G)
O .\]

a
7 tr
E'
.tr A sO) (, (, + ol F
t'] @
@
o {
N) N]
+ OI
w
{ (, t\)
N @ -l N) \o { a o
E' )D
\!
S
o D
F) R
z S

o
\o
5 N
@
"o. Jn
@

{
rO
:a O C) o
N)
-@
\o
Im -l
o
\o
I!o
Co
-(, -In o
o b
\o
O
p@ o o
c O
\o
o'
t6
rs
O \o o O O O
o { c,)
G)
CO
(}. { O Cn
lv GW

(\
S.
o t)
--l
O b o,
s s \) tQ
o C,I ,A C)
(, N
*r
i@ ?olA PA -(,(]) -@o @
(-fl
j \o j o\ t\) O.)
sD $ l Ci)
9 P i.o Ol
$ {
P or
o
\] + I I\l
"o (l)
$ A
o (,l
(,
o
N o o t\) (l)
"Oo -(,t "A
o
B
a
It\) P @I(JI :+ Jt\)01 It! J^)\oo \ 3
@ ,", C,.)
N Ol rd (!
P \) N)
9 A -o\
I-n \o{ l I 9 j
\+
@
s, s,) ,o1
S:
o,
ir \'l Cn
(n +
+ \o -l
Cn
\o + o Fr
d
I B
Co
j-r
G)
+
\o
oo -I i
CO
9 :.I p N]
--I oo 9 ].) 0o
P
\o @ P
(, P "o -o. "N ,s) :'l "}
;- -.I c b 1',
b
o
o
O an ;^ (I
oo
t'J
\o
ro
o \o (n
\) N) { I\)
+
+
N)
(,
('^)
\] N)
@
C])
Cn
O
@
\o
t..)
.,.I
O
ts
o, o C,)
U\
-.1
@
@
€.
z
s
I
(rl o s
{ @
(, s o
j+ (,
\o A N) t\) ol
g
Lt\) IOv
co Crl N) t\) (I
I io !o
b P I{ l.J I N) I @!., ! b
\o
P I.)
(1)
-t\) A ".O
F fr h
I+ Cn
O \o
Lo b\
A
C.,)
io @ { o\ --t (rl c'1 \o
"(l)
t\)
-co
E' b
p
{ I Io\ p z
C CI C^)
<)
U { |.) I j
C,)
I O't
: Ott\) \o @
+
@ j..r s
P + F S
.N)
o\ io b "o. (, -.J o, N] \--i \o+ o \o t) .s
Ol
+ i0o co
j \o o + U (,I
C,J
?,
(/) o i ir)
(I
o) o ;'r o (!

-00
U\
\
o) '*n
t
.t: tJ p P I O i
rO
io I io
Cr)
-I
:^ _{ q h:t
I @
(rl o ()
(,D
^ -l + 6\ t) \o
U1
u, \o
IO e
F
Li)
(/)
c.) :^ IO
"(,)
t\)
\o
A
o N
@
0c
(n {or -n Cn C'\
t\) co +
Cn
H (/) u \'l
+
N
@ N) n:r
I\) t\)
o
t\)
o\ \o \o \o \o \o \o @ \o \o \o \o (s
@
\o
@
I\o sOl -N{
@
sn
@
:o eN Co C,l p p\o \o
:'I P
@ @
lOl
\o
p I(]) s
-o\
{ + ro G)
sD
\]
C)
+
C\)
Ul
c,)
@
(/) C,\
bt
(,l
o
(I\
-N)
\o 00
-+
00
{(, 00
o)
9n
(/)
b
-n
(I
A o
s + s A -tr s + z
I P \] CN s P f.) I
*g t! (Ds z(n"ut!
'0u,
r6 PFF
CU NOTD U L,IJ o- Ed t0
i-c o $
b5
'0) Fl
Snl
L.-
5ra ID
o.
.D

o
3 ir- isEo-
Pb) g i Prc ^.. t
So =6a stL 0D 0l Fto
,. 5
o-
*g)
.DP IsB !0

i\
A) 3s (,oE-
oa
0q
o-o i
-[{
l0 P_v io ^"
55 r3
o
Pj ^u

i!OOrq HO
Ed
HO 13 'D
d
p BE
PE B ai ell E6
@3 p
a
0ro Y- ia)
PP
oq
p 0q
p
Ii
o-
PQ

>F O'Q J p
{
lD
rr( >
Ft
a p olD p p p
E

C{
(n (, Cr) T\) t\) 01 t\) t{

n E
E'f,
D o
(, 01 w (D t\) t\) Crl t\) F o
a fr
a b
H

00
+ o o o O s
(rr
o o
C{
N) (,l 0o \o o { F

n
E't
{ m { F o
(Il
a tl
a z
@ @
00
-(r)
o
scn "00
@
o
o o
H
s
(, O \o

C{
\) 00 t\) crr + t\) \) F
\o (r) @ \o

a
n tr
E
D
N) 00 \J (, N) t\) F H )8
!o (, \] A $ N)
a o \!
D
o ri s
z s

o
o
(>
o
a
o'
"s
(,
o
-.1
o
O o
N
_Ot
00
o
s tF
rS
d,
G

CJl +
N)
;^ N)
p
N) { S
F1
iUt ;a
(,
!c
@
A
:^ @
i\o \o
aJJ
:^
e
A & io --I
(/) + O'l
I-] E
S
G
o. j o) j tr
b
s IgJ o io { u o
h:t
F.r
It\) o,
\c (])
l.)
U
tr \o ':.
b I P
o
90
{
N
io
@ X
5J
ro
+ 0o 0o
O
o cn \] 'lai
CN $
@ €.
rs
z s
t) o i.
+ + (r)
t\) o F
t\) ol b'
\) a \] O'1
(-ft N]
(^
io b. P P
t) io b
$
7 n
E'
o, \o t, C,
6 cn \o
fo z
p P
{ o
@
Ol iO n
I(x F S
b.
b
{ + o \] 01
o (!
\) t\) CO
:J l.) IF t\)
lo o
F:t

+
I m lo
o
a0
& Ct)
_.I
c e
(,
\o
(,l
io
N)
\]
U]
!O
LV
01
@
-t { s
d:r
tv
o
Ni
{ o +
\] \o @ \o {
_@
C,J
\o '(, Jn
(n (Jl s
{ o
-iI
t\) 00 \] o
franraru 1{9rj a Aemerinu fr A asa fr (qKgD) Qrwinsi S umatera 0 tara Z OZ I

Berdasarkan rekapitulasi pelaksanaan program, kegiatan dan sub kegiatan


Perangkat Daerah Provinsi Sumatera utara Tahun 2021, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil Evaluasi Renja Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Triwulan IV
Tahun 2A2L bahwa dari 49 (Empat Puluh Sembilan) Perangkat Daerah
predikat kinerja sangat tinggi adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provsu dengan pelaksanaan Program sebesar 100 (seratus) persen,
Kegiatan sebesar (Seratus Persen), Sub Kegiatan sebesar 97 ,56 Persen
1OO

dan realisasi keuangan sebesar Rp. 42.319.145.413, dari pagu anggaran


sebesar Rp. 44.344.13A.829,- atau sebesar 95,43 persen.
2. Hasil Evaluasi Renja Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Triwulan IV
Tahun 2A2l bahwa dasi 49 (Empat Puluh Sembilan) Perangkat Daerah
predikat kinerja yang sangat rendah adalah Rumah Sakit Jiwa dengan
pelaksanaan Program sebesar 3O (Tiga Puluh) persen, Kegiatan sebesar 50
(Lima Puluh) persen, Sub Kegiatan sebesar 44,24 persen dan realisasi
keuangan sebesar Ptp. 64.737.502.992,- dari pagu anggaran sebesar Rp.
68.386.281.000,- atau sebesar 94,66 o/o.EvaJuasi Capaian T\rjuan dan
Sasaran Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2O2l

Keberhasilan dari misi ditunjukkan oleh indikator kinerja tujuan dan sasaran
dengan target terukur. Akibat perubahan regulasi di bidang perencanaan
pembangunan dan pengelolaan keuangan daerah serta pandemik COVID-19,
maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan penyesuaian target
indikator kinerja pembangunan yang sebelumnya telah dimuat dalam RPJMD
Tahun 2Ol9-2O23. Penyesuaian ini dilakukan untuk mewujudkan
perencanaan pembangunan daerah yang responsif, sekaligus merupakan
penerapan perencanaan dan penganggaran yang terpadu. Indikator kinerja
tersebut merupakan tolok ukur keberhasilan Provinsi SumateraUtara dalam
rangka mencapai target sasaran pembangunan. Berikut ini hasil capaian
kinerja Pembangunan berdasarkan target yang ditetapkan dalam tujuan dan
sasaran Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tahun 2O2L.

r1-140
ffi
funcaru 1(9rja Aenerinufr tDasafi (qK(W) Qrwfusi Sumatera'U tara 20 2 3

Tabel 2.LO7
Indikator Kinerja Utama Provinsi Sumatera Utara Tahun 2O2I.

2021
INDIKATOR KINERJA SATUAN STATUS Status
Target Realisasi
7 2 3 4 5 6 7

1 indeks Pendidikan Poin 68,65-69,15 68.76 Tercapai

2 Indeks Kesehatan Poin 75,65-76,15 75.74 Tercapai

3
PDRB Perkapita
[ADHB]
futa
IRp)
o 57 59
Melebihi target

Indeks Tercapai
4 Poin 0.71. 0.7L
Infrastruktur
Belum ada
5 Indeks Demokrasi Poin 65,53 N/A
Rilis data BPS
Indeks Reformasi Belum Tercapai
6 Poin [64.00) [B) 62.08 [B)
Birokrasi
Persentase
gangguan
7
ketentraman dan
ketertiban umum
Persen I 9L 96,57
Melebihi target

yang dapat
diseiesaikan
Indeks Kualitas Melebihi target
B Lingkungan Hidup
IIKLHI
Poin a 69,02 69.37

Kinerja penyelenggaran bidang urusan berdasarkan RPJMD Tahun 2AI9-


2023 ditunjukkan oleh capaian IKU perangkat daerah. evaluasi kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan bidang urLlsan pemerintah
tingkat dampak (impact) Provinsi Sumatera Utara 2O2O disajikan sebagai
berikut:

Tabel 2.1O8
IKU Perangkat DaerahllKK

ASPEK/FOKUS/BTDANG/JURUSAN/ PERANGKAT
TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA DAERAH
No. SATUAN
PEMBANGUNAN DAERAH PENANGGUNG
(rKU PDlrKK) JAWAB
20zL 2021
7 2 3 4 5 6
A. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

A,I FOKUS KESEJAHTERAAN DAN PEMERATAAN EKONOMI


persen 3,00-4,00 2.67 Seluruh Perangkat
7 Pertumbuhan Ekonomi
Daerah
, PDRB Per Kapita ADHE Iuta 55-57 59 Seluruh Perangkat
Rupiah Daerah

II-141
qgnrona Kerja Smerintafi Daerafr ((KBD) Qrwinsi Sumntero 0 tara ZO zs

Persen 2,5 1,77 Seluruh Perangkat


3 Laju Inflasi Daerah
Poin 0,313 0,314 Seluruh Perangkat
4 Indeks Gini Daerah

A.2 FOKUS KESEJAHTERAAN SOSIAL


Persen 8.00 - 9.00 8.49 Seluruh Perangkat
1 Persentase Kemiskinan Daerah

oran 1.315.000 7.273.004 Seluruh Perangkat


2 Jumlah Penduduk Miskin Daerah
Poin 77.5A -72.00 72 Seluruh Perangkat
3 Indeks Pemlrangunan Manusia IPMJ Daerah

Poin 90.73 90.73 Dinas PP PA


4 Indeks Pembangunan Gender IPGJ
Poin 92,54 67.79 Dinas PP PA
5 Indeks Pemberdayaan Gender [DG)

6 Rata-rata Lama Sekolah Tahun 9,68 9,45 Dinas Pendidikan

7 Harapan Lama Sekolah Tahun 13,31 13,27 Dinas Pendidikan

I APK SM Sederajat Persen 99,1+ 106.07 Dinas Pendidikan


9 APM SM Sederajat Persen 82,6L 72.52 Dinas Pendidikan

10 Usia Harapan Hidup Tahun 69,34 69.23 Dinas Kesehatan

11 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerla Persen 73,04 72 Dinas Tenaga Kerja


L2 Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 5.75-6.00 6.91 Dinas Tenaga Kerja

A.3 FOKUS SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA

Penyelenggaraan Festival Seni dan Kali 5 J Dinas Kebudayaaan


7
Budaya dan Pariwisata

Benda/ r 11 Dinas Kebudayaaan


Benda, Situs Dan Kawasan Cagar
2 situs/ dan Pariwisata
Budaya Yang Dilestarikan
kawasan
Persen 58,82 58.82 Dinas Pemuda dan
Persentase Pembinaan Cabang
J Oiahraga
Olahraga Berprestasi
rIKU UTAMA OPDI
Persen 45,04 45.04 Dinas Pemuda dan
Persentase Pembinaan Atlet Muda
4 Olah Raga flKU
[Atlit Pelajar) UTAMA OPDI

B ASPEK PELAYANAN UMUM

B.1 FOKUS LAYANAN URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB

B.1.1 PELAYANAN DASAR

L PENDIDIKAN
Persentase Guru SMA/LB Persen 97,4 96,80 Dinas Pendidikan
7.!
berkualifikasi Akademik S1/D4
1.2 Persentase Guru SMA/LB bersertifikasi Persen 58,7 49.46 Dinas Pendidikan

Persentase Guru SMK berkualifikasi Persen 95,A2 94.33 Dinas Pendidikan


1,3
akademik S1/D4
1.4 Persentase Guru SMK bersertifikasi Persen 44,7 +7.34 Dinas Pendidikan
.,
KESEHATAN

Angka Kematian Bayi [AKB] Per 1.000 /1.000 KH 2,44 2.28 Dinkes
2.!
Kelahiran Hidup
)) Angka Kesakitan [MorbiditasJ Persen 12,24 8.78 Dinkes

Angka Kematian Ibu [AKI) Per 100,000 /100.000 93.49 89.18 Dinkes
L,J KH
Kelahiran Hidup
Prevalensi Stunting Persen 29.5 25.8 lJinkes

Capaian Average Length of Stay (ALOSI Hari BO 60.65 Rumah SakitJiwa


2.5 Daerah
Rumah Sakitliwa
Capaian Persentase BOR (Bed Persen 62 76_87 Rumah Sakit fiwa
2.6 Daerah
Occupancy Rate) Rumah Sakit Jiwa
Persentase Bed Occupanry Rate BOR) Persen 62 +0 Rumah Sakit Haji
11
Rumah Sakit Haii Medan

il-1.42
#.ry\
ggncaru Kerja Aemerintafi Aaerafr (A$(qD) Qrwin"ri Sumatera Otara Z0Z3

Hari 5 5 Rumah Sakit Haii


2.8 Length Of Stay [LOS] Rumah Sakit Haji Medan

Persen BO B5 Rumah Sakit Haji


2.9 lndeks Kepuasan Masyarakat
Medan
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
3

3.1 PEKERJAAN UMUM


Persen 76,37 82.27 Dinas Binamarga dan
3.L.1 Tingkat kemantapan |alan Provinsi Bina Konstruksi

Persentase Jembatan Dalam Kondisi Persen 86,29 84.06 Dinas Binamarga dan
3.7.2 Bina Konstruksi
Baik
Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Persen 15 10.88 Dinas Binamarga dan
3.1.3 Bina Konstruksi
Klasifikasi Ahli
Persen 56,92 54.84 Dinas Sumber Daya
Rasio Luas Kawasan Permukiman Air, Ciptakarya dan
3.1.4
Rawan Banjir Tataruang
Persen 57,77 82.82 Dinas Sumber Daya
Rasio Layanan Daerah Irigasi Air, Ciptakarya dan
3.1.5
Kewenangan Provinsi Tataruang
Persen 61.26 61.05 Dinas Sumber Daya
Persentase Kapasitas Layanan Air Air, Ciptakarya dan
3.L,6
Minum Curah Lintas Kabupaten/Kota Tataruang

Persen 4L.B7 37.12 Dinas Sumber Daya


Rasio Pelayanan Pengolahan Limbah Air, Ciptakarya dan
3.1.7
Domestik oleh SPAL Regional Tataruang

3.2 PENATAAN RUANG


3.2 PERUMAHAN RAKTAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Persen 58.69 67.44 Dinas Perumahan
3.2.L Akses Rumah Layak Huni dan Kawasan
Permukiman
Persen 16.27 76.27 Dinas Perumahan
Persentasi Luas Kawasan Kumuh 10-
3.2.2 dan Kawasan
15 Hayang diangani
Permukiman
Persen 100 100 Dinas Perumahan
Persentase satuan perumahan yang
3.?,.3 dan Kawasan
sudah dilengkapi PSU
Permukiman
4 KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM, DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Persentase PERDA dan PERKADA yang Persen 65 100 Satpol PP
4.7
ditegakkan
Persentase gangguan Trantibum yang Persen 92 96.5L Satpoi PP
4.2
dapat diselesaikan
4.3 |umlah Pelopor Pemilih Cerdas Orang 400 450 Bakesbangpol
Jurnlah 30 74 Bakesbangpol
4.4 Jumlah Pembinaan Ormas Alctif Ormas

Menahan Laju Angka Prevalensi Persen 6.100/o 6.500/o Kesbangpol


4.5
Pengguna Narkoba di Sumut

Perbaikan Peringkat Laporan Rencana Peringkat I 1B Kesbangpol


4.6
Aksi
Orang 260 7450 Kesbangpol
Masyarakat yang menerima
4.7 Pemahaman Wawasan Kebangsaan
IorgJ
Pelayanan dan Kesiapsiagaan Kab/Kota 33 JJ BPBD
+.8
Terhadap Bencana [Kab/Kota]
Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi 3 10Ao/o BPBD
4.9
Korban Bencana
Rehabilitasi dan Rekonsffuksi Pasca 0 100% BPBD
4.70
Bencana [Kab/KoaJ
4.Lt Indeks Resiko Bencana Poin :145 145,83 BPBD

5 50$ial

II-143
Rgrnca?u 1(9rj a Aenerinta fr tD ana fi ((KBD) Wavfusi S umatera U ura 2 02 3

Persentase Penyandang Disabilitas Persen 100 100 Dinas Sosial


Terlantar, Anak Terlantar, Lansia
5,1 Terlantar, dan Gelandangan Pengemis
dan PMKS lainnya yang memperoleh
Rehabilitasi Sosial dalam Panti '/o
Persentase Keluarga Miskin yang Persen 0.11 0.1 Dinas Sosial
menerima Perlindungan dan |aminan
s.2 Sosial serta Korban Bencana yang
mendapatkan Pelayanan Kebutuhan
Dasar [7oJ

B.L.Z NON PETAYANAN DASAR

1 TENAGA KERJA

Persentase tenaga kerja bersertifikat Persen 0,27 93.94 Dinas Tenaga Kerja
L,7
kompetensi
Persentase tenaga kerja yang Persen 46.99 Dinas Tenaga Kerja
ditempatkan fdalam dan luar negeriJ
L,2 melalui mekanisme layanan antar
kerja daerah kabupaten/kota dalam 1
fsatu] daerah provinsi
Persentase Perusahaan yang Persen 7,72 0.52 Dinas Tenaga Kerja
menerapkan tata kelola kerja yang
1,3 layak IPPIPKB, LKS Bipartit, Struktur
Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS
Ketenagakerjaan
Persentase perusahaan yang
Persen 50,12 95.44 Dinas Tenaga Kerja
L,4 menerapkan peraturan perundang-
undangan bidang ketenagakerjaan

2 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Persentase perangkat daerah yang Persen B6 I L.J+ Dinas PP dan PA


2.7 melaksanakan PPRG fPerencanaan dan
Penganggaran Responsive Gender)

2.2 Rasio kekerasan terhadap Perempuan /100.000 10/100.000 6/100.000 Dinas PP dan PA

2.3 Rasio kekerasan terhadap Anak /100.000 161100.000 12l100.000 Dinas PP dan PA
Persentase Perangkat Daerah Persen 67 51 Dinas PP dan PA
2.4 berkonffibusi mewujudkan
Kabupaten/Kota Layak Anak fMenuju)
3 PANGAN
Skor 86,68 B5 Dinas Ketahanan
3.1 Skor Pola Pangan Harapan (PPHJ Pangan dan
Peternakan
Poin 775,23 Dinas Ketahanan
3.2 NTP Sub sektor Peternakan Pangan dan
Peternakan
Ton 221.354,76 178.454,88 Dinas Ketahanan
3.3 Produksi Daging (tonJ Pangan dan
Peternakan
Ton 477.231,91 429.027 Dinas Ketahanan
3.4 Produksi Telur (tonJ Pangan dan
Peternakan
Ton 5.227,98 7.73L,24 Dinas Ketahanan
3.5 Produksi susu (tonJ Pangan dan
Peternakan
4 LINGKUNGAN HIDUP

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup poin 69,42 59.37 Dinas Lingkungan


4.7 Hidup
IrKLH] [%)
poin 87,09 89.03 Dinas Lingkungan
4.2 Indeks Kualitas Udara Hidup
poin 53,7L 69.37 Dinas Lingkungan
4.3 Indeks Kualitas Air Hidup
poin 47,42 46.45 Dinas Lingkungan
+,4 Indelrs Kualitas Lahan
Hidup

I]-1_44
/-,.--..--1ry\

Qmcarw I{prja Aemerintafi A aqafi (qKqD) Srot/insi Sumatera il tara 20 2 3

poin 72,5L 81.43 Dinas Lingkungan


4.5 lndeks Kualitas air laut

Juta Ton 26,56 -22.07 Dinas Lingkungan


4.6 Penurunan emisi gas rumah kaca CO2eq Hidup
5 KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Persentase Cakupan Layanan Persen 92 85.32 Disdukcapil
5.1 Pendaftran Pendudu dan Pencatatan
Sipil

Persentase Cakupan Perekaman dan Persen 99.2 95.83 Disdukcapil


5.2
Kepemilikan KTP-El
Persentase Cakupan Kepemilikan Akte Persen 95 85.93 Disdukcapil
5.3
Kelahiran Anak Usia 0-18 Tahun
Persen 100 100 Disdukcapil
Persentase Cakupan Kepemilikan Akta
5.4 Kematian dan Peristiwa Kematian
yang dilaporkan

Persentase Cakupan Kepemilikan Buku Persen 100 100 Disdukcapil


Nikah/Akta Perkawinan pada semua
5"5
pasangan yang perkawinannya di
laporkan
Persentase Cakupan Kepemilikan Akta Persen 100 100 Disdukcapil
5.6 Perceraian pada semua individu yang
perceraiannya di laporkan

Persentase Penerbitan KIA dalam Persen 30 30 Disdukcapii


5.7
pelayanan Adminduk
Persentase Jumlah OPD Provsu dan Persen 70 65.30 Disdukcapil
Lembaga Pengguna yang
Menandatangani Kerjasama
5.8 Pemanfaatan Data Kependudukan
Skala Provinsi Untuk Pelayanan Publik
Dalam Rangka Pembangunan Desa dan
Penataan Kota Berbasis NIK
Penyajian Data Kependudukan Skala Dokumen 3 3 dok Disdukcapil
5.9
Prorrinsi
Pemanfaatan Data Kepend udukan Persentase 70 65.30 Disdukcapil
6 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Persentase Lembaga Pemberdayaan Persen 56 34 Dinas Pemdes


7.L
Masyarakat ILPMJ yang Aktif
Persentase Aparatur Pemerintahan Persen 27 26.22 Dinas Pemdes
7.4 Desa yang dilatih dalam pengelolaan
Administrasi Pemerinahan Desa
7.5 Persentase BUMDes Maju Persen 40 25 Dinas Pemdes
7.6 Persentase Desa Mandiri Persen 6 7 Dinas Pemdes
7 PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
8.1 Total Fertility Rate [TFRJ 2,98 2,6 Dinas PP dan KB
Persentase Pemakaian Kontrasepsi Persen 50 40.5 Dinas PP dan KB
8,3 Modern/Modern Contraceptive
Prevalence IMCPR]
Persentase kebutuhan ber-KB yang Persen 74,8 29.6 Dinas PP dan KB
8.6
Tidak Terpenuhi (Unmet NeedJ
B PERHUBUNGAN

Persentase Ketersediaan Fasilitas Persen 45,29 39.9?. Dinas Perhubungan


9.1
Keselamatan Jalan

Persentase Konektivitas Simpul Persen 50 33,33 Dinas Perhubungan


9.2
Angkutan lalan
Persentase Konektivitas Jaringan Persen 90,29 71,99 Dinas Perhubungan
9.3
Trayek Angkutan Jalan
Persentase Konektivitas Jaringan Persen 90 8,35 Dinas Perhubungan
9.4 Trayek Angkutan l)anau dan
Penyeberangan
9 KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

rr-145
frencarw 1(9rja oemerintafi Daarafr (aotgD) erwinsi sutnotera, oura 202j

Cakupan Pengelolaan Komunil<asi dan Persen o/ 61 Diskominfo


10.1
Informasi Publik
Persen 55 31 Diskominfo
1"0.2 Rasio sistem pelayanan berbasis online

10 KOPERASI, USAHA KECIL, DAN MENENGAH

Pertambahan wirausaha baru (Mikro, Iumlah 200 276 Dinas Koperasi dan
71.3
Kecil dan MenengahJ UMKM UKM
Persentase Peningkatan penjualan Persen 2 7,87 Dinas Koperasi dan
Produksi Koperasi, Usaha Kecil dan
LL.4 UKM
Menengah yang difasilitasi

Persentase Koperasi, Usaha Kecil dan Persen 100 8,79 Dinas Koperasi dan
71,5 Menengah yang difasilitasi sarana
UKM

Persentase koperasi aktif yang Persen ? Dinas Koperasi dan


77.6
mengakses permodalan UKM
Peningkatan jumlah Usaha Mikro, Kecil lumlah 20 L64 Dinas Koperasi dan
dan Menengah yang mendapat UMKM UKM
11.7
sertifikasi Hak atas Kekayaan
intelektual, Industri Rumah Tangga,
Halal dan Badan Pemeriksa Obat dan
Makanan
Persentase Perolehan Serlifikat Nomor Persen 25 787,9 Dinas Koperasi dan
11,8
Induk Koperasi UKM
Persentase jumlah Koperasi Persen 30 79,24 Dinas Koperasi dan
1,1,.9
Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan UKM
11 PENANAMAN MODAL
!2.1 Investor PMDN Proyek 215 594 DPM&P2TSP
72.2 Investor PMA Proyek 342 581 DPM&P2TSP
1,2.3 Nilai Investasi PMDN Rp. Triliun 78,75 9.85 DPM&P2TSP
72.4 Nilai Investasi PMA (RP Rp. Triliun 16,25 9.18 DPM&P2TSP
L2.7 Jumlah Tenaga Kerja Indonesia pMDN Persen L2.375 66 DPM&P2TSP
72.8 Lama Proses Perizinan DPM&PzTSP
- PMDN Hari
- Sektoral Hari
72.9 Jumlah Izin terbit lumlah izin 1.17 L.77 DPM&PZTSP
L2 KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

Persentase Organisasi Pemuda yang Persen 26,31 26.31 Dinas Pemuda dan
13.1
Aktif Olah Raga
UTAMA
Persen 58,82 58,82 Dinas Pemuda dan
Persentase Pembinaan Cabang
73,2 Olahraga
Olahraga Berprestasi
oKU UTAMA OPDI

Persentase Pembinaan Atlet Muda Persen 45,04 45.04 Dinas Pemuda dan
13,3
[Atlit Pelajar) Olah Raga

13 STATISTIK
L4.t Data Statistik Sektoral Persen 69 77 Diskominfo
14 PERSANDTAN
Persentase Perangkat Daerah yang Persen 10 20
15.1 telah menggunakan sandi dalam
komunikasi daerah
15 KEBUDAYAAN
Persentase cagar budaya yang Persen 0,3 tr
J Dinas Kebudayaaan
76.1
dilestarikan dan Pariwisata
L6 PERPUSTAKAAN
Indeks Pembangunan Literasi Poin 11 12,50 Dinas Perpustakan
77,2
Masyarakat dan Arsip
17 KEARSIPAN

il-146
#&
furcaru 1{9rja Aemerintafr Daerafr (qKgD) Wwittsi Sumatsro Otara 2023

Persentase Perangkat Daerah Yang Persen 47 47 Dinas Perpustakan


17.L dan Arsip
Mengelola Arsip Secara Baik
fiwa 71 7L Dinas Perpustakan
1,7.2 Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan dan Arsip

8,2 FOKUS IIIYANAN URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN

1 PARIWISATA
Kontribusi sektor Pariwisata Persen 7,02 7.02 Dinas Kebudayaan
1.1 [Akomodasi Makan Minum dan dan Pariwisata
Transportasi Pergudangan)
Jumlah 75 500 Dinas Kebudayaan
7.2 Kunj ungan wisatawan mancanegara dan Pariwisata

Hari 1.15 1.15 Dinas Kebudayaan


I,5 Lama Kunjungan Wisata dan Pariwisata

'J".4
Persen I I Dinas Kebudayaan
Destinasi wisata yang difasilitasi dan Pariwisata
, PERTANIAN/ PERKEBUNAN
Pertanian
Dinas Tanaman
2.7 Produksi Tanaman Pangan Pangan &
Hortikultura
1. Padi [ton GKGJ Ton GKG 3.906.872 4.200.772
Ton t.597.073 1.965.444
2. lagung (ton pipilan keringJ pipilan
kering
3. Kedele (tonJ Ton 4.052 4.003
Dinas Tanaman
2.2 Produktivitas Tanaman Pangan Pangan &
Hortikultura
1. Padi [ton/Ha) Ton/Ha 5,17 5.1
2. Jagung (ton/HaJ Ton/Ha 6,21, 6.L2
3. Kedele ftonrtha] Ton/Ha 1,58 L.56
Dinas Tanaman
2.3 Produksi Tanaman Holtikultura Pangan &
Hortikultura
1. Bawang Merah (ton) Ton 77.775 29.796
2. Cabe [tonJ Ton 17E.103 193.862
3. Sayur-sayuran (ton] Ton 1.018.568 7.274.084

4. Buah - buahan ftonJ


Ton 1.206.338 1.249.380

Dinas Tanaman
2.4 Produktivitas Tanaman Holtikultura Pangan &
Hortikultura
1. Bawang Merah (ton) Ton B,OB 9.55
2. Cabe (ton) Ton L0,t3 10.48
Perkebunan
Persentase peningkatan produksi 2,650/a 2.36 Dinas Perkebunan
,tr tanaman perkebunan rakyat IPRJ
[%/tahun)
2.6 Produksi 7.953.702,7 4 7.784,477,00 Dinas Perkebunan
1. K. Sawit (tonJ Ton 7.355.475,90 7.178,053,00
2. Karet (tonl Ton 325.426,OO 310.016.00
3. Kopi Arabika (ton) Ton 71.586,92 67.469,44
3. Kopi Robusta (ton) Ton 14360,46 9.728,00
4. Kelapa (ton) Ton 70L.745,60 99.992,00
5. Kakao (tonl Ton 36,223,00 35.696,00
6. Komoditi perkebunan lainnya fton) Ton 51,484.86 48,057.00
Laiu pertumbuhan Produktifitas sektor Persen 2,A20/o Dinas Perkebunan
2.7
perkebunan [%j
2,8 NTP Perkebunan Persen 100,0L0/o 164,10o/o Dinas Perkebunan

Kontribusi Sub Sektor Perkebunan Persen 10,5Byo Dinas Perkebunan


2.9
Terhadap PDRB

lt-147
fu:rcana 1(9rja Aenerinufr Aaera fr (qKgD) erwinsi Su,matera 0 ura ZO2 3

3 KEHUTANAN

Penurunan Kerusakan Kawasan Hutan Ha 58.5 59.895 Dinas Kehutanan


3,1
(Ha)

Kontribusi Sektor Kehutanan Persen 0,86 0,63 Dinas Kehutanan


J'L
Terhadap PDRB [%)

4 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


4,1 Rasio Elektrifikasi Persen 100 99.82 Dinas ESDM
4,2 Persentase Desa yang teraliri Listrik Persen 98,83 98.5 Dinas ESDM

Persentase Usaha tambang sesuai Persen 75,82 26.97 Dinas ESDM


4,3 kewenangan Provinsi yang tidak
melanggar Perda
5 PERDAGANGAN
Persen 2,97 3,62 Disperindag
Laju Pertumbuhan Sektor
5.1
Perdagangan terhadap PDRB ADHK

5.3 Ekspor Non Migas []uta U$J 7.995,50 LL,874,67 Disperindag


6 PERINDUSTRIAN

Laju Pertumbuhan Sektor lndustri Persen 0,6L 7,43 Disperindag


6.\
Terhadap PDRB ADHK
6.2 Pertumbuhan lndustri N/a Disperindag
- Pertumbuhan Industri Besar dan Persen 1,48 NA Disperindag
Sedang
- Pertumbuhan Industri Miliro dan Persen B,2B NA Disperindag
Kecil
7 TRANSMIGRASI

B KELAUTAN DAN PERIKANAN

ol Konsumsi lkan Masyarakat Y'S/V-ap/ 47.84 Dinas Kelautan dan


(Kg/Kap/ThnJ tahun Perikanan
Lafu Pertumbuhan PDRB atas dasar Persen 6,4 6.22 Dinas Keiautan dan
8.2
harga konstan sub sektor perikanan Perikanan
Ton 634.707,24 439. 658 Dinas Kelautan dan
8.3 Produksi Perikanan [Ton/Tahun)
Perikanan
Ton 433,432,24 336.335,72 Dinas Kelautan dan
8.4 Produksi Perikanan Tangkap [Ton)
Perikanan
Ton 201.669 146.603 Dinas Kelautan dan
8.5 Produksi Perikanan Budidaya [TonJ
Perikanan
Kg/kap/ 46,91 47.84 Dinas Kelautan dan
8.6 Tingkat Konsumsi Ikan tahun Perikanan
Persen 102 109,15 Dinas Kelautan dan
8.7 Nilai Tukar Nelayan [NTN) Perikanan
Persen 103 95,02 Dinas Kelautan dan
oo Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPiJ Perikanan
Ha 25 LL.345 Dinas Kelautan dan
8,9 Kawasan Konservasl Perairan [HaJ
Perikanan
Rehabilitas Ekosistem Terumbu m2 52.437 230 Dinas Kelautan dan
8.10 Perikanan
Karang (m2)
Ha 39 2 Dinas Kelautan dan
8.11 Rehabilitas Ekosistem Mangrove (Hal
Perikanan
B.3 FOKUS UIYANAN unsur penduk

L PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Tingkat Pengendalian Target Capaian Persen BO 95 Bappeda


7,1
Pembangunan Daerah
Tingkat Konsistensi Prioritas Persen 100 100 Bappeda
1,2 Perencanaan Pembangunan ke dalam
APBD
2 KEUANGAN

Opini BPK Terhadap Laporan Opini WTP WTP BPKAD


2.1
Keuangan

II-148
fumcaru \grj a Amerintafr A aerafi (qK$D) Arwinsi S umatera t) tara Z O2 j

2,2 Bagi Hasil Kabupaten/Kota Dan Desa 10,89 10,89 BPKAD

2,3 Penetapan APBD Tepat Waktu Tepat Waktu BPKAD

Penyusunan Laporan Tepat TepatWaktu Tepat Waktu BPKAI)


2,4 Wakru
Pertanggungjawaban
Persentase tanah milik pemprovsu Persen 43,93 29.63 BPKAD
2,5
yang disertifikasi

Persentase Jumlah Barang milik Persen 100 100 BPKAD


2,6
daerah yang disusun
Persentase SK Gubsu atas evaluasi Persen 100 100 BPKAD
APBD, P. APBD dan
2,7
Pertanggungj awaban pelaksanaan
APBD Kab/Kota
3 PENGELOIIIAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

3,1 Persentase PAD Terhadap Pendapatan Persen 53 BP2RD

Persentase Kenaikan Penerimaan Persen 8,89a/o L06,720/o BP2RD


Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea
3,2
Balik Nama Kendaraan Bermotor dari
tahun sebelumnva
Persentase kenaikan Penerimaan Persen L,204/o 1,03,570/a BP2RD
3,3 Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor dari tahun sebelumnya
Persentase Kenaikan Penerimaan Persen 2o/o 62o/o BP2RD
3,4 Pajak Air Permukaan dari tahun
sebelumnya
Persentase Kenaikan Penerimaan Persen L0,80o/o 95.450/o BP2RI)
3,5
Pajak Rokok dari tahun sebelumnya

3 KEPEGAWAIAN SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jam 9IP 9IP BPSDM
Rata-rata Lama P egawai Mendapatkan
3,!
Pendidikan dan Pelatihan

Persentase Pejabat ASN yang telah Persen 22,220/o 19.2 a/o BPSDM
3.2 mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Struktural
Persentase ASN yang mengikuti Persen 24o/o 24 BPSDM
J,J
Pendidikan dan Pelatihan formall
4 KEPEGAWAIAN DAERAH

5 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


Persentase Implementasi Rencana Persen 72 72 Baiitbang
5.1
Kelitbaangan
Persen 33 4A Balitbang
Persentase Pemanfaatan Hasil
5.2 (IKU UTAMA
Kelitbangan
BALITBANGJ
Penerapan SIDa:

Persentase Perangkat Daerah Yang Persen 25 67 Balitbang


5.4 Difasilitasi Dalam Penerapan Inovasi
Derah
Persen 40 50 Balitbang
Persentase Kebijakan Inovasi yang
5.5 (IKU UTAMA
Diterapkan di Daerah
BALITBANGI
6 PENGAWASAN

Opini BPK terhadap LKPD Pemerintah Opini WTP WTP Inspektorat


6,1 Provinsi Sumatera Utara dan Kab/Kota
se-Sumatera Utara

Persentase Perangkat Daerah yang


o/o
BO 93.88 Inspektorat
6,2
nilai rata-rata evaluasi sakip > B

il-L49
Et:ncatu I(grja Qemerinufr eDaerafr (qKgD) Arwinsi Sumatsra Otara 2025

o/o 7S 78.96 Inspel<torat


Persentase Penyelesaian Tindak Lanf ut
6,3 Hasil Pemeriksaan BPK RI pada
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut o/^
100 100 Inspektorat
Hasil Pemeriksaan Itjen Kemendagril
6,4
pada Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara
Level Level 3,25 Level 2 Inspektorat
Level Maturitas SPIP Pemerintah Berkembang
6,5
Daerah Provinsi Sumatera Utara
{2,929)
6,5 Level kapabilitas APIP Inspektorat Level Level 3 Level 2 Plus Inspektorat
11 0
6,7 Pengaduan Masyarakat o/o 6B Inspektorat
o/o 20 NA Inspektorat
Persentase Tenaga Fungsional
6,8 Pengawasan yang Memiliki Sertifikasi
Keahlian Khusus Bidang Audit

7 PENGHUBUNG
7.1 Nilai Kepuasan Pelayanan Poin 7A 77.42 Badan Penghubung
8 SEKRETARIAT DEWAN
Persentase capaian tingkat kepuasan Persen 100 100 Setwan
dan fasilitasi secretariat DPRD
8"1
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
DPRD

9 SEKRETARIAT DAERAH
Persen 100 100 Biro Pemerintahan
9.1. Persentase penyelesaian batas daerah
dan Otonomi Daerah
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Predikat 2.8 ') Biro Pemerintahan
9.2
Pemerintahan Daerah (EKPPDI dan Otonomi Daerah
Persen 100 100 Biro Pemerintahan
9,3 Persentase Kerjasama yang difasilitasi
dan Otonomi Daerah
Persentase pemberian bantuan hibah Persen 70 B6 Biro Kesejahteraan
9.4 Ralryat
keagamaan
Persentase pemberian bantuan hibah Persen 70 70 Biro Kesejalteraan
9.5 pelayanan dasar dan non pelayanan Rakyat
dasar
Persentase rancangan Produk Hukum Persen 100 100 Biro Hukum
9.6 Provinsi yang telah dieksaminasi dan
diinformasikan.
Persentase rancangan Produk Hukum Persen 100 100 Biro Hukum
9.7 Kab/Kota yang telah dievaluasi dan
difasilitasi.
Persentase Penanganan perkara Persen 100 100 Biro Hukum
9.8
hukum dan perlindungan HAM
Persentase kebijakan peningkatan Persen 100 100 Biro Perekonomian
9,9 produktifitas dan daya saing
perekonomian daerah
Persentase kebijakan yang Persen 100 100 Biro Perekonomian
diimplementasikan dalam rangka
9.10
meningkatkan produktivitas dan daya
saing perekonomian daerah
Persen 100 L00o/a Biro Pengadaan
Presentase Pelayanan Pengadaan
9.17 Barang dan Jasa
Barang dan Jasa

Dokumen Biro Administrasi


Terbitnya Peraturanf Kebijakan terkait Pembangunan
9.72 Perjalanan Dinas dan Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan APBD

Persen 700o/o Biro Administrasi


Persentase Realisasi Fisik dan Pembangunan
9.13 Keuangan anggaran APBD Perangkat
Daerah di Lingkungan Provsu

9.74 Indeks Pelayanan Publik Predikat 3,80 [B) 3,80 [B] Biro 0rganisasi

rr-150
;,,ffi\
furcaru I{xj a Qemerintafr Aa.srafr (ru@D Wwinsi Suma.tera'U ura 20 2 3

Persentase Penataan Kelembagaan Persen 10oo/o 7000/o Biro Organisasi


9.15
Perangkat Daerah
9.1,6 Nilai capaian pelaporan kinerja Bobot 72 L7.75 Biro Organisasi
Persentase Fasillitasi Pelayanan 70Oo/a 700o/o Biro Umum
9.17
Kerumahtanggaan Pimpinan

Persentase Kontribusi PAD dari Persen 1000/o 7A0o/o Biro Umum


9.18 Pemanfaatan Pelayanan Gedung dan
Mess Pemprovsu

Persentase Bahan Materi Pimpinan Persen t00o/o L0la/o Biro Administrasi


9.19 Pimpinan
yarrg disiapkan

Persentase pelayanan kedinasan Persen 700o/o 1004/o Biro Administrasi


9.20 pimpinan dan tamu utama Pemerintah Pimpinan
Daerah

C. ASPEK DAYA SAING DAERAH


L Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Persen BB,OO 46,81, Dinas Ketahanan
Pangan &
Persentase Pengeluaran Konsumsi Non Peternakan, Dinas
7.7.
Pangan Perkapita TPH, Dinas
Perkebunag Dinas
Kelautan Perikanan
Poin 109,92 109.83 Dinas Ketahanan
Pangan &
Peternakan, Dinas
1.2. NTP
TPH, Dinas
Perkebunan, Dinas
Kelautan Perikanan
NTP Tanaman Pangan Persen 100.66 96.9 Dinas TPH
NTP Tanaman Perkebunan Persen 100,01 12.5.05 Dinas Perkebunaan
NTP Hortikultura Persen 101.03 97.28 Dinas TPH
NTP Perikanan/Kelautan Persen 102 101.45 DKP
Persen 115.23 98.73 Dinas Ketahanan
NTP Peternakan Pangan dan
Peternakan

2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur


Poin 0,7 0,77 Dinas Binamarga dan
Bina Konstruksi,
Dinas Sumber Daya
Air, Ciptakarya dan
7..7 Indeks Infrastruktur
Tataruang Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
Persen 83,03 76,37 Dinas Binamarga dan
2.2 Tingkat kemantapan Jalan Provinsi Bina Konstruksi

Persentase Jembatan Dalam Kondisi Persen 86,29 84,15 Dinas Binamarga dan
2.3 Bina Konstruksi
Baik
2.4 Rasio Elektrifikasi Persen 100 99 Dinas ESDM

Rasio Luas Daerah Irigasi Kewenangan Persen 57,L7 56.51 Dinas Sumber Daya
2.5 Provinsi yang dilayani oleh Jaringan Air, Ciptakarya dan
Irigasi Tataruang
Persen 5B.69 67.44 Dinas Perumahan
2.6 Akses Rumah Layak Huni dan Kawasan
Permukiman

3 Fokus lklim Berinvestasi


Angka Kriminalitas Provinsi Sumatera Persen 33"392 kasus Kesbangpol
3.1
Utara
3.?, Jumlah Izin yang terbit Jumlah izin L,L7 DPM&P2TSP

4 Fokus Sumber Deya Manusia


4.7 PendudukUsia Kerja fribu orangJ

rr-151
d.,.ry,.\

Wncana 1(9rja Aanerintafi Aaerafr (AJ(RD) Arwinsi Sumatera Otara 2O2S

+.2 Kerja

5 Dukungan Terhadap Daya Saing


Poin [64.00] BB B Biro Organisasi,
5.1 Indeks Reformasi Birokrasi
IPredikatJ

Indeks Demokrasi Indonesia Sumaffa Persen N/A Bakesbangpol


5.2
Utara
Persen 82,L7 72,39 (Baik) Bakesbangpol
5.3 Indeks Kerukunan Umat Beragama
fdata dari kemenag)
5,5 Indeks Resiko Bencana Daerah Poin 727 145,83 BPBD

6 Standar Pelayanan Minimal (SPM)


7 Pendidikan
fumlah Warga Negara Usia 16- 18 Persen 100 97.65 Dinas Pendidikan
L.1, Tahun yang berpartisipasi dalam
pendidikan menengah
Persen 100 16.55 Dinas Pendidikan
|umlah Warga Negara Usia 4 - 18
tahun yang termasuk dalam penduduk
7.2
dissabilitas yang berpartisipasi dalam
Pendidikan Khusus

z Kesehatan
100 100 Dinas Kesehatan
Jumlah Warga Negara yang terdampak
krisis kesehatan akibat bencana
2.7
dan/atau berpotensi bencana provinsi
yang mendapatkan layanan kesehatan

100 100 Dinas Kesehatan


fumlah warga negara pada kondisi
2.7 kejadian luar biasa prorrinsi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan

3 Pekeriaan Umum dan Penataan Ruang


Persentase kapasitas yang dapat 61.26 61.04 SDACKTR
terlayani melalui penyaluran air
minum curah lintas kab/kota terhadap
3.'1,
kebutuhan pemenuhan kapasitas yang
memerlukan pelayanan air minum
curah lintas
Rasio pelayanan pengoiahan limbah 47.48 37 "12 SDACKTR
3.2
domestik oleh SPAL Regional

+ Perumahan Ralryat
0 Perkim
4.1,
Jumlah Warga Negara korban bencana
yang memperoleh rumah layakhuni

fumlah Warga Negara yang terkena 0 Perkim


relokasi akibat program Pemerintah
4.2 Daerah provinsi yang memperoleh
fasilitasi penyediaan rumah yang Iayak
huni

5 Trantibumlinmas
5.350 jiwa 5.351jiwa Satpol PP
]umlah Warga Negara yang
memperoleh layanan akibat dari (100a/o)
penegakan hukum perda dan perkada
di Provinsi

6 Sosial
Jumlah Rehabilitasi sosial dasar Persen 100 i00 Dinas Sosial
penyandang disabilitas telantar di
dalam panti

rr-152
/,':-lTh

fren&xu 1(9rja Aannintafi Daorafr (AKBD) Wovinsi Sun aterd'Uwra 2023

]umlah Rehabilitasi sosial dasar anak 100 Dinas Sosial


telantar di dalam panti

Jumlah Rehabilitasi sosial dasar lanjut 100 Dinas Sosial


usia telantar di dalam panti
jumlah Rehabilitasi sosial dasar tuna 100 100 Dinas Sosial
sosial khususnya gelandangan dan
pengemis di dalam panti

fumlah Perlindungan dan jaminan Persen 100 L00a/o Dinas Sosial


sosial pada saat dan setelah tanggap
darurat bencana bagi korban bencana
provinsi

II-153
.ffi+
Rpncaru l(grja Amerinufr tDaerafr (qKqD) Qrwinsi Sunatera Uura ZLzs

2.3. Realisasi Indikator Trrjuan Pembangunan Berkelanjutan


(TPB)/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs! Provinsi
Sumatera Utara

Capaian Indikator T\rjuan Pembangunan Berkelanjutan


(TPB)/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) Provinsi Sumatera Utara
dari Pilar 1 sampai Pilar 4 adalah sebagai berikut:

rr..154
X-l
?\ F
a>
7Z !1!
z* ?
>J
zi
zz
(
z
z
a
a

F q cE q ft
r
T-;177+e.a+/.J
= ri- -'t-
=rj=?E".*===-* = = i: = - fi!iF3:iS
5 E Pr-*
'\,='..:.*a-?:a==-
; - -. h, P :; 9oP 9e+
9_-^T=Xc=.=;i1: . 6<
-3.q€fJ716T.-
/tr, . - r - E'6 EE E -t
E_
- = _ :_=
7-'{=.':=5=--7--
= : = - P 5 = :i 2- tJ H E+ax oq
.F.E 5 (D a (!
a E: ;i=*=.*;* b"N'=.Y
=3i:T::tr=D- @ s s Ll i
- = -'--'<
i-.itr7i*,2-_i.7 T -- = E FT: E
^ E H
L
-? -= r='c - c. a - Oa=.-.
-- -
--

qos.e'a€a'4-.1=' SaxE=tEE
E H.3 A.G
pg--F.
6 d 6 E - ? i
..= 4.*'E)
^6'E
cF = i:=.t t. NP
E E:H I
= 5-=nD
eE-p=-=e o-
$
3

I 55 F !" t)
o-
^. od p .\o ,
z ?.r E.(D
E
Ero{ a!1 $ -T3=Aiii3=ii E
@ =q n C, 4 A:E F.
-5.: F
i-r Yt I.+ (]. ED
q
,\'> p (u
o I
=:2.:d$i:3EEE
E-+xA=E,asx9r== e- Eio a? S-:
PA--i-'-='^i=.7c !.^ t! ts'd p- rif
E#=-EI F I 5 ^. a G i oo ts9
qr g = = 'h=

a>3 {\
J==
3a=;;?d=*aE*
=e=EaEER'=1.== =|< /,= is
vF- rgEs=A=z=FlB qo-
DD ID
ic - Olo
7e# 7. +4 i
-=i = oa oq F,<
od6 o-rroP:=-/-=,=- = tb
\A- 6-9 P { -!; r ij v "" I uE.
ao ==v=.J:^*-:\7D 'O s) =oo
9.j ?'je")iis*;ii aEr Ed gte
qS a-
wi eaT *i+E= a+
E6 np P s =-= 13 ts
cr' =.
-'41 -S -C ,. a; p
CD ED :.; ==
A:O ,\'5 l.} ,)8
o \t
a- aro 0q Fl
p R
tA s
VU (, U a ri
+vu AVU >l
=. i. e, D
arxdExxsE ti) @ Fl \:tn'
4iIv,i ttr p s'
vo X (} 6
,,'E*d.tots*t.a a 'a I s\
Oh - - a o o a iS'
N ^=m
v ^5 Po p p
^.'i (!
ns E

s!\
_- 7 ^r /\ a
o oo a" a't a o @
a .;v):a =,
=
It!
o o oo i4 7f;,:.! o o o
n:r
;h
B
p H
oo -t e
pleET 'E
t, \o g"E t1
hJ::
?*
.J N) "r.J { e5 =. rn
tJ I s J
& o2. q-
s
.l (^
N) "cc :t
{ \o u6:
O
& p=99 tr
{ )o"F5 cc C $
U, t!
NJ {o5 o\ O 5 YErzr
IJ h:
ga
*a e
P s
L'l
(Jl S\
t\)
:ia
AB
G
N
(.)
l.o e { p
-l
5 5 -J { -]
-O p
'\o cl O o tt
N) t\.) -a
a TJ -A
--I
* E ll
X-l

iz
i! b.J
-j
zJ
z

IJ

o aq *a X o 3 aj i /\-9
=:^1 4, o
;.4.-41-*
=-o = o x
a116:=e6' soaNoPr
u-p!a0s- , *nia6+
u s" :l ^:1 9l-
€.:E+i3i
$:: N 3 ar
3ad5-xEqr
ra L -l
,= q i.- 0q sr= M ='15;i
ryF*-(fr2)
L^=='AN
El Ctp i: oq
EUc P + -.
= ==a
0q gg
j o_.! -
deF,Ei=5 - g;;EFEE
+ 5 +-i::l B:t
-.t
i
985 E;8.* -
-t :. 3 L - 3EE33FH
F q*E-€
2oPPI:=' =s*Ocsr=l
=.d
r i (9 q t
-
E +Bq *d r r(}o
r'+Pim E U;rE S
O - i.F o
^ - A !. -
^: @r
q '
d f,! v
3r'i.rit5
= - 3 +s
i5FrAP
5
.!..

;:"v,:j'! 5 n I
a j^ ;\
*aOTa;

LJ O. TD FE
FD(} o o $ 7i6
o o (}3
A =a: oq
=a F3ag
FD F' oa, 9@
o o 7; F' c'
=EE
(<:-$ *6*
a= F'E8 a, E" H.E
m
-.:. oq
=fc
'2a= - cl- aD tr
l; -c5 cr3 El
(} x-5 tr !) -
oc a,
i\i = S,f
E; 5.,
a ro
o
^:E- ' ^i+
tis
N \ D
oa - X.ra li 0a
!, t q:. ^p{
7
C 7.
t, o
FO c o-
p \. x t0
B-
i. oi
oa
-d
Ei tr 5 7 r'\ 60a
a* J
t
o- o
s €9
o)iJ
,f )0
o ,\. \!
R
N
*='U it_ AU a
5*Y. a!

,,^: E =
'< 4 .J) A-
- /\ p; -; -c o ;!> Lh (! ttr
a
!!rd -.- 3 R
c- d
E' o G
")= PJ
p
F; f.
3 3
F
a
$
Sr
oo O e
o o G o GA @ d
:r @! S
aa o p l\
o o o 30
o6 50a= 5:
Fr
B
X
'rai
I'J pD
-.u;'a P.J
'=Pir:' O ;54 €ls
oc
J
e-
(:
F
3.
-t %
S
l9 S
-!5 A
ci5 t u o 0
(\
O -a s1
= e
(Jl S
o\ h'
t\)
o
N)
Ur
{ IJ
\')
& -u YU
^€ P 'p
IJ N) 7 o
* * * -€ {
trx..]
>la'C
zE=
EE'
-
6A
=z
rl

!, !.J
i'l NJ

{4,
c-,9 P
oi\ ;.BE*€EE3
^o
7E*ArtslE-
E.o g F +uo c: .l
^-tr .^.d-@a-2'
6!,5^O5=NJ
0a
6iE g^E i; a
# =x E"H
d- y
= v: *. - is O J Qc ou-Y
.!- - -1 s i
=
d ! 4d , a
c)d P=iEBE.qeE
i: =0! FE ts:. N.rid
-=oaFo:i'5 -6
+ -m
.JO
=.<T ;' SEtsEEdE
E-44 6.< Pda
i: N u-! X
F r?. ^
g -9
s= 5,:# riH
oq u:-@ I l! b
o N. E' F B.g
(^ i! 'd
= tc

IJ !.r P f.) la
PP? pN) P
i. I.) -
TJ P i. i' t.J l!
+** o TD
,:\
g FO *

n
o
'!E6.u oEf o o=f
FO a< s?q !?q
oul l!
,fo f,o
(!i3 o x'o
o5
Tz la
rd g. =@
f o 7r
da
FDF trbo o
$+ o- KtD g-
!D PN ,s
r5
J) Fi
t r.lJ
siJ
h'oq o oa ED
-c aa le e {o
.D
s do t,
^:a o
5h 0q
0q
A' t, ao
+3 5
'co o
qR
)8
!(t

R
U H
U q U h
U(, a
= =' EI
!i l! :c^v5 tD o) c, ^Ys tr 6
E@
7 goa x XX qeX 7 7 o
G
o o a oo oo vG E(D a
t.r+
o @ o =Ph @o oo a ^Fi o o (bw
p EE ii=- D
!t
_)= r5 (\
N FJ a F' FD ON p o e)
3
F
'd Sr
_hi x Xa n
g- O
'Or'@
x9-
oa a e
s
@ !ii'X -a
't,?'t q Eo (!
o (}O atAAA NO
=o o s@
+t= x* -'- s
lrl
a\
,9
x
N?
IJ @u '=
dvU
a au ry ri u, : g
"c, \o P=='
u5 !a
+34 i = ; ia i: v= !g
ra
m 3 3 .Y
a'
(]
c
-l
..IJ19 to=9! :lE
X .!o N) J- a & +'., J= z 5 (t
A oo5 e !t a; ix L : X'C'
I '4 i
llo e
P
(JI E
{ El
t\)
o
i\)
(!
oo oo N
--I F *t! {.9 o-$
6 -.I u!!5
$ ca * 5 -\ a
!9v
aa
-l

a
5 LJ

aa2, s-3 E X t*"


:l l'! l-l 5 H ii- #at1i,
xx:
==!la-
v tr o ol sr- r!t
PEtstr;g
r{E.q rE -l
prc lJ B. := ii f s..> i
^r' .. i a, 11 0a
i-D, -. i€ t'48 ^=.e 6
C gl A)(< o o
ii 3-oJ @" d
iiP !.P a t !!ci;.7i
uflQ" X
(D'6 (D P# .i i=,
IJ o - g-"^: r.J,
trJ- < !J H-lD lJ l
n /- tE 0r< !i Lr = f u c-0q lr-q rfq
F s B-
a'rf FJ-='=.r i-- O-lJ--P
e *B *5' -
o " 3!l-
* !lo-it ^'G =
ofto trlDia
NM
ts!.

6(! A a A're) UJ
i' ; id a i-, ir,
LJ ':" LJ
:i i 3 q i '.' ir io 'u !, t'J l')
r)5oe * ;;a
J=^J G p
J

9. Z7
O.O;u!! > i E5
3A6
c 1c
5E
@;,-
g FEe $e5 SAg=5=HEi I:'3--X':90a tDoa ooq
- -cl d r g F6'Eif ^!tqPra: E'p a7i
nr6-h-ln*='9-
rY t 4 S q .. *
E;E BiE=[=s?A 58 E [4.; :(s
oi(
- EA
:o
AZ.Z.o"E 1:q =:'_srd*
hii:lX= vrFf--
siE ssEiesdFi = 9 -.j -'x'a' O. iD
9Y*TH E [.8 IJN JFD
EgBFSEgX IHq*-6S
e^)'r='- !
TE -a- 2,
=E.;6:= h-^h
f$E TgFEFE
'
=7
i 2. s co
Ir;
+=C +i r=h a '*2>; E E
@</
i1 S F $ @ - P @ s
bJ=B^a H.< 3 =.+ =-e
- C =J t,
'rri. isES 'Caj J.X X
!l F (D lDrio /:='- ;.< E p r{
t?fro 5 a,B ? E!
b -''D 0o 6- m"
Om r *
=-N id
^ = F I-
N^
A'=16 .Sd5 3 (a
-9. ;i,
='6 =. 3o-;< B
-*Ei =
., F .i3 -'j o (D
-'E' J4i-'g-o T E 3F )o
\\
a oa=.o 6
s
,*i
\,
h
U - UUU a
ae a, CDB)S)
a@a =' aq =' B
,r'\
/\ ,(
(D
/\ X7(X ,'\ a' X (D G
GO o o a o60 .} OG
ta@
a a
t.la
@ a6@
oo a (D o a ooo (D aat a o G'
5 f
F' sso , sl!
a, a! oJ!0$ t, 3 i.
== =
sSr
p) 3 0:pxEx 'E e
o r} o- o H nE ts x H :;-L.=+ s S
=.8 '';7=.;-4.=
=.?Z =ii 5 G
o o iRE f Ef =R
F[9=
o a\ ii tr !4tr o E" E = hx
=E = " =J=J =- = Fr
n {T--'o-E^-
B
+
oo AF H
@ EA
o..lJ tJ 5 ^bJ @!,
_tJ ? oo co e
u- N)A' ^p =a
3l! sa
vu s
il
gl-l
a' :1 ks
ri.
*{-a * N =oQ s
g"E 5 O 5 oa G
E E NX' IJ F:l
tJ ''
I p@ e
+
(Jl S
@ N
E t!
o
t.o
'd { b
O\H t-) c= <8. \C cu
oos >?'^ o@ uv-u 'J,L=io w5
NJU { >;i:i {t u a*
f') iA
s
!9 rr
EA Za
!D
- e tn

-Eo-==1r*x;=kE-o7
^o=A-!!':OS66+ --lu-ala= o
EEtsLA3\ ==-ifr .a-
sgEE Jp-^= F!
rio -(Io F, a.;Oo '*ts ilEq.3€
i
c rc
'+o atJ a'l' L O't 1a
.D x'c +vY l
i-!o,- 6 *j > ^i cr C*
:l +X =C!G o
- =qE
=cr=/:a-vX?='iT --Y = -
- 7-tlt\ P-a ^ Fi -t
I i. j q=f, s ai
:'< oE 0a
o
Ei**3=di?rieH,; ,HI+t-€=5
o
i F; i* rfi:1 1a"e r ;'6 =. ! a"
5,): (} {
i:f;HE*1:6f+*i t;=,<qQ 7- -m ED
= U)
i+4,€ !€1*Aa13= --=
=
#;3F.8q{?EEsSi .6=Cp-g = 1r=t'
- --l C-'t +i]l ^'s (}
tToixJ
fg = H;5 S&=r-: 'r":e2;i.=
"53e [=pq,-E=g /t s
3*E ;g+ s{=-
! liqq c ..;i
= E'
+E - B Vt,4 io wl
)^o

UJ UJ
:,U p" !,
.Ja { l"
:- io i"
N)
:- io -
66 + F' (0

PFUAr)H ZI= i- ;fso^"!Yf 3qE


-'O l-is !! H 6A c'vt
FU; L)F6 = K i3 (Dc 6'd,E;6d <v ,q.
d?!-C P6o
a*EE EN -rj qe D i iiP -
id i'i Ei r *$ Fo i$ c-- E
p@pltB X'
aa"FllX q$ g @aN ID
5 0 @
iv=h6) *'q(! dd5 -'g
-lt5.H ?
oDai .o
Ea.BfrE+ d(n H+=
b 5;i-o. FD
6-< -F3^ffDar0qdE H. E6
fr E D_Z *s o
g rxtOid<
=3'* 50a O:!>\E 5'
E'5(}
K p
>;- i3
(D=. J
-F AE
OO a!) -A oo !i i3
H;J :i to
5 ZD'H lroq 50a o-,so .E 5 3 5(}
F, -=-!
6!r'\N Ho FO
o
d fi.+ H 3 +o 5
A) tY Y a!
p x=o5a)
!+o) x' o =4 oq
c+i7,, ss
!0 (D
g 3 F g€E 7 @ (l x'
oh' 3
-:6!E o' se
6E'2 DiN 8oE )8
9.LB o \\
5b s
R
- h
UU(, E' Y Z a
$D)$ a! p z !r 6
@@@
x7(d
(n(!(} o n
o G E
@aq c-
p a
p a pp G
n
(!-
99 g-
ENS 0a
7( A)
G
to ar o, ts
xX
EE 3
v!t
tr
Fr
ts v a e
O(} o ao o G (D(D G S
H
G
(}t} oo o o (o(D a n E:t
trf Fr
B
>r
')ai
\O --l p19 6
ou N) )') Ur
{ }J "sG a N:l rq
sa l! a{
e
Ca
,j Ca
::t
\o@ O u t-a = 9! S
5N WU (\
@ !Fa
5 8r { n-r

Sa e
P s
CN
o il
€a N
I
N)
(N
19 t)
F w5
f> -tJ aA
oXr E'U i
>i; - FTF'C
Fzr
;>z ,Yz
t-x5
I
z ;z
t,

s,

7lT - X ''
ao:-:Go ::-= t, l-
o = J=
FD
=a? =ad; :o
o- rc ^^JL= 5OY C
lr '!. L'4 e o:j04, 5(}
:5 x = .} E
6 T'" r'r":
/, i^-tefro = c
50q, rr0 ** -i
=tcd;-' -J.
3.9 to I
) J=-
= ao tr(!
'^i -.t? - oa r0
= 0a o 6
FD ate
o /.4- - g. - D= c G.D
o o. = ds = o *Q p <^4.= pJ_
3 o 3ia X?5 IDO
m; o
P- ., t; 7a tr:;ri6 =c ,:.
Jm
rct ac^:- ==
=. 3
=--g
ro rrc r- i '< t,
3 o o- PEO
p =-,r o D
3
?-.2 ., c7'=
FO = aa
+f, la
F tl o-
ar 9. VIE p Fi
ED

li i
:-
--
E c a>
a
3
FD
-or
rE 7'a
o
rra o-
r3 FO >4.
(}
>!i
G
c- F! 97
0p ad
a0 d--
G
3
(, o
@

-!J
3 oq
o
s j4
:' G \!

R
5
(u
=
tr
+ (} B
FA
(!v
S
(!

h
-r
v1
o G
s(\e
6 o
s:r
Sr
B
>t
.d
g o\ \o t-)
{ \]
N f'J
€rq
{
s
e
F
-l tl Ca
5
\o \o 0q S
O\3 i \o j-J o $
t-) G
{l.f
6 oc a h:t
t
H e
o\ s
o NT
t\)
:ta o
N)
J O s=-
5 N) o'
O\U (, e 6
u { -_t .-A

$ lrl
|-

rl

xti i..)

o }p-=F7 0 A-7@ p c>


= a -'9 0 t Fo F=.!r 6 0lE 5 a > F3EE5'<
tr x-i =3ia
s!J-t+EE3
ig; $€ e FEE r€ Ei ga * E.H F+R
=,:i i.ioaSK
i33ei= iErEs=s**€ E tii 3 r'E
:1P*qi,
0a
('
liA-d** sEE iEEE:s $
H #EA1s-2 ;=+r-:l"5EE; 6-3I {
x0qr';0q
=B
h^+IS
g r!;i-i iD
F*ce:; E
gAiE{t +9fi; B=ts-
g E;r= ooooo
E 7l@ Ll 5
=BE (D -'x
ElE$ 195-=
as€[*$
E q'3
=F'f 33 . EE+
P E.
aq 3 aE 6t- on E N o;..;o w:!
..=oNi;*i
qiri
(t o 5 5 6
j+, d*,
-
=. S 5

tqu
u !^
u :j !" L, :, P
.u
* a * i)

a>
7=
\^O 3
+; alijry.e- ii 0a =^e
=/, .,:rc
G"+ c :?e 5Fi
P:lriA ,-a a'
i5a-..=
P-=)
79
> l!) =/:
a\* a
-T 3 =
.-;09 cJ o - >u: -ac G ^lE
-E
>tD 3-=' 3
A EGCD
= =- p i.* - a-' Ca =x
2v O) 1-
*c ) = J=
:--=*
aG
d.-
- rE *:. C
=
<--
i=- rlJ
x- rv
! !'a$ .LG
^l
o_G v 7-=
ulj
=
o 5'-
,F
rG
>r
R
S
U tr
i'a
Ei

o -t(! ttr
+ rq
(+
,f (\

E
Ft
a (D /\ aP
a B
1 a tr
'J: e G
@ a o C
=- n:r
Fr
B
\o l!
xt9
uo N xB g
u<) -t 9-- PL-.
CIJ O NA
- v3 ra
$ .y
^b a
e
V1
-l
v- Ca

N
:t
tJ -I IJNX! x=qB' S
:- t) N
Mw G
oo ;2 A F1
L.V
EA
tl
F E@
- e
o\ s
N
rt (l
N
o
ts
m (N
N l.) t-, E
P i^ !i 6 :.p ucp
5 -l to YH
{ O
trr!E'E-l
L_r9L_rL
O7-27=
>zc
z==
z1 lt,L
e -> :da
'-i- 4
^>3 ?z
ra
=tr;2 P,, a
ZF(U
t^
zP
e

ooca@oooo-J :l
@uaN)NJ

-a?To7
l; E (i r> 6g
=a a *.; - s - = o >.'.. ^ 'i1. i.
_ V=, - c -...rrc 3 30
-;.r
v='=X 4C- =
- == = =
=!aa? rl?;
= =:i: --.r-=a
f.=+="E=i.trli;F.4 ^=J-

a=E===E'7=--=L a ^: si s tr- E lJ
J r! 1 .i
-. N)
1*;i'ai,.*aZ=Ie-= 0q
i= .= o
!=Ss.:,-cLC-rjtu
.r.j.To_:._-.=9i,8_
=?.r=-*T);E= . ,i _
=.= c- a"
-i
q L+ - 7 Y
v-aA4glI-=i-.-=.
i'= a..
=; i;7R7?1*=i.* r r tt -
=O
= = 7--
-==.=.a -'i 3rF
i:E
r - ,a
!= - o-'
ri- =: *= =-'$ u , - r
=
'- =' , t ite a -. =f -'
',-==2.:= =
=.7=;,')4-- NJtta=
:8,
!- ,.: ^_;D-^jC J L ;
= -- '. -
= =
\<
==Yrra=
;c- c d
-,-= =
.ro ;.d - .!.

?. co oa oo :-I
?? 9. :J
ig .N; !D !.r :- tr - {
+* * b, * i\
ED *

AC i ..ioo
3
Oo
oa <-- p
-. Cr - (3-=o o
Ilc a =-',
s- Gnt - in
t o J$ am c
a v o
t
c0 Oc
oo. -=
le a4: !,
=' ,i
-rrc 6
a s=4
s = E C'\J tr
0q ' 3
=' N'g l!
oc 3;
^\ :o 3
(} oc ,..,
o p
o=
v5
o qv_
-.=
rd
,\' o -oa
)8
\!
o
R

HF
h
ts ?v_ o
5' /\=' i!
a 6
F! ox H-
AB
o ,o
AH 72
o. s- , e^
=a
7r' 6 -$.
G ::'o='o -' \N ET - rA
Ei @' =!i EOa o (!-
FJ
oq oa oa @G a-t a S
t, CD FO p G
si
:.
S
Fr
(} o o o a
? a
a
E I se
@
o (D o o CI a o G
s o
st
Fn

!.,
B
!t
(d
5
\€)
5 p
\o
o\ AFg
oo E
\o5 NJ +. xB tJ
5 I..J
p::-.
O t.J N) cc o\ TJ ra
u) .y
o-
o\ e

-t Ca
t'.)
o\ + p !trQ S
.s, B ]! UJ 5 { @ s
\o b.J (n
hJ { o\ oa
{ :l
ts
P 19@ e
o\ s
N ]
t\)
o
I.J
A -J
-\o
o\ t jJ + --I
.c -t! oo
-T _) { IJ a
=tzi
iZZ=
43,
; a.o
g ," a

Fk

i X E-= o
= =.{ =-o +e"v
Ii-. 'j-aiE :c -i c o X
ETa*1=Ba" o
) Y { AO+ o
= -
t=.) r 3
i O E O C = =
^i - d
-- 0a
- ={S.o-a P ^ X r.-i B ?.il rJ !,
E
= G'+-=:.!'N a 0q
@
L
-,f = ^. =.+
i IX b co*
OoroiE=:?39= =;l=, -
736p.!.= o
r=509-'toi lX I 3
Ed'i.- 3 q l= ar -i:i ='Ta
< D.?
rq =.H m
=-lJ: =# -;o\4-r1 p
P,=;
=:-q-.$mi\:;r
m q a t*!!- 5
=6i =
9: 6 l: : T F'
! /,
s -=
? 2L? i3 E =L S
Z==
.e o- in o
a=. = o

\o p 9c i'E
tJ N) :- f, \o
N) :-'-
+ ;r
J

5 c 3
V-' \JO
EO /J=
::.)X
m9rJ^'ts; =
tl -+ ai a! *' xlD ^T
-c;>5
E{Ei. o 9o
f E =
: o-' p T*' a
ta =-qE- 0c
v-
a
<E =
,U H P ti ro :
5
o a :.
VL
"(3i
E a
=. :q9 $
c f : +
)= oc
BA o!g G
c =
B o.
,,8
.(\

R
cDG 7\ tr
o
::. 'E :.
vo a
o v-
a-E.i a*
FVSLV CV - a-
@ EM O
+pu-:+) =' <Y l <q r 6
,r*,P I
^r6!i.1, s6B
tetp
=ih
0!
N^
o.
NN
30- l0
ll(!
5 3
:r
S
Sr
a ra
o 0 @ o
E
G
Cr o o
a'
Fr
B
tJ 6 so
H
m oo [.J LtP
P IJ z €
o\ IJ zia
{ \o -\o =!9
G2, sv
S

-l (^
=s S
NJ { 6 \) -J b.)
oc =rQ E
z "ro
N) O N.) i.- i- bJ G
E caD
c s+r

loo e
o\ S
!0 .t
ts
t\)
o
t\)
N)
O €
cc
A \o
F 55E Xe-;
15
ttl c
z<= afr1
tq -EPz >,};
E-=2
? >a-
,1 Z 2r= -t
z Ca > rr
z
C =z
z z=
z
i.t,
I& 5

P=O/oo> 7:
a ETOFDo:.i =r5=-3/:a€,4-?,
ooco==a-.,b>
FT L-: a
$
7: Fi
- =rc tr E ps ..=-.a/-=-.= C - !.-=
F
o p 7! = - - - -
i = =- -;
-.-
7.4, =t s J ='a'=.='=
= f=Fj:?-Y;i.,:T
L. ^ f-: =.= a
z ,n + rv ?
='^i ;': ,E=\.;. : E r'
* 5! A' G = = -==-)-.-b1.J ,
!uA;^^- =6 s -!ar-=- - ) = x- uv
@ =+-'o-tJ
= = =. ='._ g
5 =='-C)3^ l:,i"-=.r=;72.
FJ =.i a 3 c)
=r,D:i=Fr=? :'F?iiJ? - tf:- E+?=,=;=i=.
._,,:_ :. _r
=. - --^ri-Irc=v, = := -.
r-L4Gr.ts c 7 - w
0a ;.53C;! JD4-a:=-gG-
ZEp4*Y3 a I
= ;= = = t 1 ; =.
A - T=
A c)'*=,a o h\--oY = = =-, -
2.
.7 r= o
i'r -r'- a)^ Tt d o p 4 !:5 z:rm )7":a_Lp_'":c
^: 3 :f Y --i:=--:l--=
o, r E= )
+ -. - -':l
ai - * I ! ;E
+= 'r.;= o =
C =aTV
2e= iv: =?3'
JA 0e q9. = --1-
= -
-=
:J ,|.
9c !^
p *
c- qA+LE
o G G 1-a?1 o_u
o l*nag
!
r, ta
o
E a 6.Ei*rzr
rD !'d
,:. a EA
+ p r-fdLl
GA s o
o oa G
ilt;?a).
SD E0 vro
=U ^i @0a
s .! <-l
ro =
* 3
*= !'
ID ts:o E'm
fta n'oc =
ffi o
3 rQ
a fa p "o
s! a
p a!
0a I E
is5
cD
E de
C o
7i
p oa

\JAS
S
ts S
o
-H Ri
x p) o a o
5
r (A A o- o(D o 6 t
3 o a
q o- o- R
c ID
oaD
aw
a rE G
a a i.
s
i}t
H ,J a
t (D C, o a o e
lJ B o(} o s
.D .D (} o (r
oa aD ln
s:r
ln
Fd
B
o o AF H
$@
t..) o(9oa o. ol9
7 \or D
5 =o
3!9
ss
c2.
0a ca
-l Ca
o 5ry a I # o -t
P +{
^ =.P
- !}o: ? i- oa
TJ 5€ a'tr F; -aa
t-) o S
DO\ 5 0 7f
+3OPL--. t! 10 1
NJ 3^ 0a 19(, ='= \) G
'. E'* o-- @
CD
50-g J
.= Ec:6 o = E1
p ij .H FD r^.<= a- 3.
t =
ts e
o\ srt
F S.
N] 9, * v!.$:t_ t\)
^aQ-
c^eD
FUq :J $ o - sD l-r o
N)
Es -E=8.==< b
t,) cc ts.)
IJ C \o c\i EEE b.J w5
\J
Tg*EEq+F 6
o
3
5gr ? -.o E =.9il 1A
I ,i - E a'u =-*
= D
-d Y o 5 3
=1'
iD= dFFE =.=oa r !9 tl
aJo
N_J
I L_,_
p>i
'1 a!

iFa
2d;
-l
i>
xz

t'.)

!Hr^
o!JCi)^y
s;rc =.iX*oo::-H
@=oP =
E*obi
a
JP,^N .^=tsEjp
:1-;-\ a6=r*-9 a=7=-+c oa
H55.i @ !, u
o
N ll E 6
d--.- E G 1l - 4";.e
sciao-
|:t^o :'o: c a 6 = aBEi:
9 lo !i ^=P:+-E ! r:J
< t;ir 6 o-6 ii Q 5 5D
^ -_f,h !l
.6
3 13Crtr0a
0 Fg -3
1'-LXi":.9'd
05 ^ !D'd PTg B; E E :a: -i i.^ U ED

;''-iraq=.^.
E;:.O J 3 3B e.= ff I aE p 3 -7
oPa=AX
(< r
4 -'tl 3 ,') *P *
-'o PrG^^: CrJ".- il PFG^^:
=
sBxips Nt;jp=
o X-! E =m rL q 5oa
ua

o\ o\
u tJ t)
: IJ -
r) ll n- i-
.-() a

t- s=
,5 C ar,1 - FD
=:L!
6# ii v) =.ao )=.4-ci at-;
@@ E A.q D
-XVa-
d =-3
"=G=o
uqi"j 5e^i^p
oc L. <c) <,x tJ)- *BSF-
:a,2 <--*c P ? -. to H a
-24'!= 9S
adD i=AEa Xo :;i k5c
.-rc E-E:3 Dh-
;l oq ni o 3^aD
= = x-ri<- FOSA)
@ln- ri !-E.o a3 "o=
EP =
^oc
c.6 .'P N ::- oJE
s s wg = 5 +FD
rii9 o a
2.HE:pd Hoc *(rc 3ffi E.
)
ID
c0e ;'? -0a 5S9
-l--=c '-._k
: a @s
o
BP-
JE X
JD o ^-dl 5< 3a Ev
a -S Xrq !!o? =< eo0*
5 r;ld A0a o (ra
'6g H?- *-- o-Qg
o p rJ = it6 eJ
B ..- VJ €9 i'o
'-j g
o
6 rta t!v - (r=2. F= JA
:+ F' \!
0a ^ 7i
s
J-Pl'lr- S
$vCNsv f\Vd AL./- a
.< $ nV SFq FVs l= Tpo Fp.: fVo FDDVSEV
rv i?
= =. =' ='
\ ZUg i \ - 4j"x6*!'*6
,.,
r.LD -A--'.., o tei
J!W=,L E *f,EE +f,s? - rA
n3 ?" erf sE I +s + r [q a 6sBi [s ; r [sE r + 0a t J
t p
(V
. \l
^5fF ^5
- Lt
c 5 n p'-o d cq'tJ 5 co'tJ 6 s(!
sp-sN
gEr $sr=gE Sgr gEr ggr
a a
S
o a Si
u)
_tr a
itr -J)= i a e
o\
a 1C S
FD G
:]- o
o
= p tr:t
s D Sr
B
X
'si
TJ N) IJ
\c €rH0
N) s t1
1..)
sE9; D
rA
Ov= .Y
o
d
4,,

h
=D S
}J IJ N)
\c 'dr=18 a
t..:) F (!
IJ
Y,tE-
YJ2'/) n:l

+ E6 e
s
tIl t Nl
lt
ir -la t\)
N)
(!
N) \c l\.) {u=:-
C t\)
€ a C
A o :^Mw5
t) Gri ra
Ee!X-l
FlFl;a-
E===
..->:
FlFZ
2V2= I
=z
;<
22

u,bri4
o r., ^Y::P:i= -Y
E rd P E;:i
==
=i5rF'*p';-
oo7=$:1 :=
=af.{tr
D_p5=P-aq= !4-LiE
liro -a
-; a-N ' p
= a 0q
e6i!? G
FJ a
=d;'t)
'.-\ -'t i
- 7'"a 6 -4
n iii; i
3.J J _.
-
f * ci X' =_m ?
- d
c X -= *= a =a
:.ry == a =
5E-k = =
s
a)T'\ca =f{i =r5.
f' )- e
=rrc r.'
^ = = "
=
l;k -w Y - a
F -":. r
9o\ o\
9\h yi
r-L
OFD

/.(E ;=i.P
a^l a''r o
E=
- ?frc

G=
7r l-^ -,J-=
o-rc !

dl -E=
) --
>=

=a'5
,t8
.t!
=
R
S
U !co s
fa
6L
-nfi 'rn
l4 a" @ffi
ttr
uo Y= ii- ls
(, -* CD= (V
-p =.t J :t
4/: (!
TD t0 p(
,=
p :.
sFr
/\ (r)
H o e
oq
(->t-- :E (\
(, s! F'
(n lo
sx
Sr
B
x
AF 'rs.
U
{ m rrts Q
oo M=_-.
t1
l!
ra
-= @2. J
cc-
4.,
rj Ca
tJ
{ pl9! S
\) _ (!
! B'; h-

o\
e
s
o sl
t\)
o
t\)
N,)
u) { .\c =E
{:i !
IJ hiH?,
tD

!: tl
*l

o\
-
i.r

s.x'3ts'6E966'o
H =rrc E + HgiB$srErs
* cap arvJi-s -
.2)^i- =o =
x *= rl
= - sgSEirEgES
Y
= J'J, +.- U NEgqgn-S"-!1 E
a=o:; 0a
G
rtaw.=^.- ta$EE*;*iE
HoBEHHE+Se €
fr -e. dz
=!J-- EtT?Eg: TEE
X-=lir
i gqs - g E trd H E o.E.-'
=
-7=:^
^-=ir*
FEg.:.*
5DJ^.=
ts E
s sE f
oaEr
-q=n
r,t o ,il. - = BA
:,-7
&EH
5

N
;

ra ci o- 30
Erc o =v,

-J
F
o
c 7:a f
$3 r.
a fJm
^5 D'e
-l- o -)s
!= Fi
=
+
a
p-
a1 p
o\
s =
!J o
F' ,18
2.
R
^- s
a
G
-.n - x\!,
O+
t! t.ra
i(E 3 P 3 '/,
U rro G'
JP
*a p -O :t
t!
i.
sT
S
Sr
o a
o o o) e
S
E G
=' a o o
n:l
Sr
B
x
U 'rci
Io' x;;;
N::-.
t1
rA
00
{ sa-
5.
Ca

I NJ G
co -l {\) h:
I
P e
s
! hl
t\)
N)
b
A \o
@
v, -J
ca N)
-F
lrl -l !UJTJXI
XC ,trlvOtr
(r) <4e2=
- 55leoF f,)
?z A'CCF O
Zxvz. !e
?5 8?Es 3
q\-v E
r -1*
zr> E
C d3=3 3
-l l.
z
5 t\)
it'} I

EAgE,HHF ='d 3
ao >
='3c >
H H.CD ^)-+-C
- C, -'r'..
.i=&H*i
B E *i+E ir.) / r;.
5 P EP
I H o.E
'T;5 +& E :irm I 0o
3
a ^
€F"* t$Ex
b. ^ 'is ,'- .= ii r'r o
p $=Y,ai;
P E = 5 + A'"*
I-ll Bm E iI X
t
qFE#s1# *):-t
:-r'1! ^i -
sE;;5irOl6 3,lg_3 ts ;,
c)
P ELEr*:+o i-*z:i
< tr
F-P ts- ^ F pdd-u i tr
H E EF E B.+ =^ir70
e g EH E =.-.1 = -
TVaa-e
rE
+ni EA. cZ
O='
bD H

5 NJ N
:r-
sr it: I
!.. i.
* d !o D)

,6ll
C, 7^' Oo'
-: q
-;=
d; J
['6 ;as
rX EO
\Ei :lor
_ r.=
-P
a) ^E
€d @=o.
o^
t-
o-_@
=-
a< :
rE oa o:i E'-v
,F os v:v $
eDv
=- al ti-
Y= oj ;"^t-
EE
x'iJ -. T
(D0a ^ =a"
=o o
4.J -.r =
aG o
rrc c col ^ ID
+s
B!J JA
it. \!
S
AU o- \J o- \l
s
- - a
et
aG *r Oq LJ -.! - U
;/\ a. /. 6 t
=a =at =o tr!ibo r, rq
$!0 rr d; '.6- G-
s S
)= )= G

si
(, o -l Fr
o "J o a
E e
'tr E .D l!S
c 3 c!
Ct o z C; d S'
= S1
=
B
N
€ plt
H
s
N) N) z. :-
+. -l { u ijs
rq
(!
..y
F ca-
F
.l (^
-l s:-
5 ! s
tJ5 re s
-l NJ I 5
UXJ t!
.- S.

P e
(}\ s
lt9
A
o
t\)
!^ a-)
:2. p
s -I N c\)
OP
<xx.u-l
>ErEFlC a
v
li -.1 rr \J :' }t 5
-24>)2 =zv,? - JtlJa
:-jrzZ tq
P!!>=- ? >32
Z al'
42:zi-a I
xypL" z =3
ii2* e
z
z
99
ir'J Lp

*6A?F€CA *7i7
;i,+=o @
x-r(}o o 6 v@>
3 B a, -+.. G
E- - Ef c_ 5 *;
=rE
'6ESq=z:9. -.i-=- z.?Yd 11+=7;,= i 3 4."= €5+A
$q@=^90a sI=EJ L.-
i C C i
io"F='aa, ===- - )
-,- _- = - = )_^-=-::+i :rP
L-E S I r + ),t=
-=b;sP-le-(la).==i=u
r'Bg35BF orE ei !: JA 0a
-=--! ^. 6
'/,;3=A oj+lAEQEri'$Bi;E E,
5 Ei6r e) 5 =
^rc ^ i
9'7.,16.,.
a6:*E'E -oi < - -4,,t
= AIS;:
iBEg*l=E.P=3lZ'2=
q C U- .r 7 +.C- ii\"'
-m ! aJ.-
- F ?. .: =
-',a,! ='-T ft C a ;. tr J Pq'\
E l! E rioc 2.8-?E == = ^ o Z.P - :S +
u-p-=
v^FIIP a-a:s=fr = E =' =.i09 =
A=.=i."=;'y*E=Ee*=1
+ra i=, 3 =p_^'
7\'q HE"rsl. =,op\a=;6i il -ro
= + /.
s@lEa gP=--

"ffi nn=- \l, .-=r;7il;_a


= i.2 = Z. ;p_ ;
=B- - E' 5;+L A
D
=
2 j' I
-.L-gD -=- = =. t,

I IJ
!.) P i,,
l\d - :- -
a-

,faE 7i'F
sri.
A] uxd
rrq og* <E j
ID
=b Fr
aq CA
-Fo 5
cD
5' 7 )i E- a=
(} o ,''
FL
+
c- !o tr)
gP- !: (Dg 5 fE
FP
hD
o FD iD li o p OE
ie ,f a @s' p o.ts -
0q fa
o. t, flc Ets F! 7!-
AD
o o
=
oc \rb o
o @
o B<o :] C
I o) a-
op , @ o
N t,
sf(}a
0q E s
t, o -'
E ,E
lo \!

R
U v s
U (haEoX
a a
7
6 7(x* x=' t!4-
a r*_"*
.J
EPH XaqxB -v.
9YU o$[!irN- o ttr
a bo Ed r ha
s E i^ E ts ua e,d (!v
c g v"
-A ID
rd s eqF :t
(\
F) F! -d6' ,o==
3 i.!. i.
s
S
Sr
C o p
o o
(D G
5
5
E.
Fr
B.
o\ 5 P
x'l.t
.-aiH
s- xB 3
S ti p €.
N) P'.4 -.
!*r
ooE Eo. P u-J tQ\
oa so \o -3l, -y
N N) q
s
k.
-i (^
-6' 'i^'
TJ -- /, _ I S
P +iuO p=iE tr
_ o' j-:'o (!
* J TJ{L JO A
u€=' 5:
E!
6 FD
+ B@ e
s
o t
l...)
7
o st\)
vi( as \
r= ? qO
-' 0e \o uo MW5
E[c { t\
--l n
'.4 F q{
oc
al !,
I
o\

geP o(Ds. -.Fs 2


ooa io E'3
(! OE.e ciEco
El .; ll ;6
iig s
HAg o--
=D-a
n,
a'5i6
a
Fts t.r ;'7io
lada O Poa 0a
!c H. (, t'' tr rnc 4$ 6
it@ o u6 s?- eD
=.o"
FjEH F-.::t 3
rJc5 €x s i^a
i.q b
G6
b F.iJ =o-
0q 9.r
,trrd ia
0) !$ s u.E =(<
oP
a)
O.@ rm
f -'
^o-(D $o)
s-O ia'
FT h.
0a

99 o\
:o !o { o\ h
s i- ;.
TD
eCI
t-wc:n ! o
sagiliaB€F8[Es
l?=:iE3+=aei rE =.i^i!=
J;=-+
V'* ) JN
*. P _ <i .t
\^ O
*:?arc- =
=gE=V,TE3ga*ZV,-ryqE
+r4B->A,F,r * * r t- a'; c'a I
ED-NoL:
=
=;-;s @ E ooa r
7zE7i'::E=i1i ?=i =
-+a'<a: a
BEaEF--=s:+g& (---a*

H-./\^-
;;t
P+7EEilrf?sI Eg5 a
D='--o:sar'=C,-+o
6s5=Er==J=ie q
U:ts o 6YA-i'
g; ts
l::9*E E !E
= =35=
4- ==V= i7=== +iz
'cqoJ= JA
\\
s
- N
F.J H a
.D
o. o. o
7l o
oo D. \i c- FD
!o ao p p
t6s
a'
lJ t!
:.
S
Sr
'! a A
.'(! a G a $
l, a- o- tr
G
oo o a
D) S.
*r
B
x
'lei
@
:'
,Jt;;
w 6
- rA
o\ (!
J
d

Ca
oc S
s
trt 9 9 -l G
h:
P e
! si
c *'
t\)
o
t9
(!

uoc @
{ !^ O -J
G9 I 5
futncaru 1(9rja aemerintafr aacrafr (RKfiD) grorfusi sumatera,utara 2a23

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.4.2.1.Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan


Sasaran Pembangunan Daerah
Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari
kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yarrg tidak
diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak
diantisipasi, permasalahan yang muncul juga berdasarkan hasil evaluasi
pembangunan Provinsi Sumatera Utara yang disajikan pada Bab 2 dokumen
ini. Mempercepat pemulihan pasca pandemi COVID-l9 dengan mengadopsi
cara-cara barrr dan pengembangan sumber pertumbuhan baru seiring
pergeseran preferensi permintaan konsumen ke arah gaya hidup sehat dan
pembangunan berkelanjutan. maka permasalahan pokok, masalah dan akar
masalah pembangunan sumatera utara adalah sebagai berikut :

1) Belum optimalnya kualitas Pendidikan


2) Belum meratanya layanan kesehatan
3) Belum optimalnya kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat
4) Belum optimalnya pemanfaatan potensi daerah berbasis agraris
5) Belum optimalnya pemanfaatan potensi daerah berbasis pariwisata
6) Belum optimalnyatata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
7) Belum optimalnya pelayanan sosial kemasyarakatan dan olahraga
8) tselum optimalnya kualitas infrastruktur dalam mendukung konektivitas
wilayah
Berdasarkan rumusan permasalahan diatas terdapat beberapa
Permasalahan-permasalahan yang dipicu oleh beberapa akar masalah
yang bisa dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.LLO
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah

PERMASALAI{AN
poKox IT{ASALAII AKAR ITIASALATI
1 Belum optimalnya Belum meratanya akses dan 1. Belum maksimalnya aksesibilitas dan
kualitas pendidikan mutu pendidikan sarala prasarana sekolah,
2. keterbatasan kemampuan biaya pendidikan
dan informasi bantuan pendidikan,
3. belum selarasnya penerapan kurikulum
dengan kebutuhan dunia kerja (link and
match)
4. Kualitas dan kompetensi SDM Tenaga
Pendidik produlrtif di bidang keahliannya
masih lrurang
5. pembangunan dan pengernbangan sararla

u-L70
/,- '
Qgncaru I(grja lPanerintafr Daerafr (AJ$D) Arwiflsi Sumatera'Oura 202i

NO PERMASAI,AI{AN
IIIASALATI AI(AR MASAI"AH
dan
sarana dan prasarana yang menjadi fasilitas
anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar
Biasa masih belum memadai
6. Pembangunan perpustakaan sekolah belum
merata pengembangan sarana prasarana
perpustakaan sekolah
1. rendahnya minat baca
2 Belum optimalnya Fasilitas dan kualitas 1. Masih rendahnya mutu sa-retrla pelayanan
derajat kesehatan layanan kesehatan belum kesehatan
masyarakat memenuhi standar 2. Belum optimalnya pemenuhan Sarana,
Prasarala, dan Alat Kesehatan (SPA) di
fasilitas pelayanan kesehatan
3. Masih rendahnya cakupan pelayanan
kesehatan yang berkaitan dengan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehat
4. Belum optimalnya pelayanan kesehatan
dengan pendekatan contiuum of care
5. Masih tingginya angka kematian ibu, bayi
dan stunting
2. Masih lemahnya pengelolaan system
Jaminan Kesehatan (JKN)
3 Belum Optimalnya Masih rendahnya kualitas 3. Rendahnya kualitas tenaga kerja
kesempatan kerja dan kompetensi tenaga 4. Masih kurangnya system informasi bursa
dan berusaha bagr kerja kerja
masyarakat 5. Masih rendahnya pertumbuhan sektor
UMKM dan IKM
6. Rendahnya kualitas sarana dan
prasarana latihan kerja
4 Belum optimalnya Belum optimalnya 5. Belum optimalnya pemanfaatan hasil
pemanfaatan pengelolaan di sektor pertanian, perikalan, peternakan dan
potensi daerah agraris perkebunan yang memiliki nilai tambah
berbasis agraris ekonomi.
7. Masih minimnya penyuluh pertanian
b Belum optimalnya Belum optimalnya 1. Belum optimalnya promosi pariwisata
pemanfaatan pengelolaan pariwisata 2. Penurunan jumlah pengunjung
potensi daerah wisatawan akibat pandemi covid-19
berbasis pariwisata 3. SDM terkait pengembangan pariwisata
masih terbatas
6. Belum optimalnya pengelolaan destinasi
wisata
6 Beium Belum optimalnya kapasitas 1. Pencapaian sasaran pembangunan
maksimalnya dan akuntabilitas kinerja tingkat daerah maupun Perangkat Daerah
kondisi sosial pemerintah belum dikendalikan dengan baik dan
kemasyarakatan bersistem
dan prestasi 2. Pengeloiaan penyelenggaraan dan
olahraga manaj ernen pernerintahan dalarn
mendukung pelayanan publik belum
maksimal
3. Pelayanan prima yang sesuai dengan SPM
belum maksimal
6. Masih kurangnya kesadaran aparatur
pemerintahan sebagai pelayan
masyarakat
7 Belurn optimalnya Kurangnya pelayanan sosial 1. Belum maksima_lnya kualitas pelayanan
pelayanan sosial kemasyarakatan dan Penyandalg Masalah Kesejahteraan Sosiaj
kemasyarakatan olahraga belum (PMKS)
dan olahraga 2. Penanganan Fakir Miskin, Pemberdayaan
sosial, rehabilitasi sosial, Perlindungan dan
jaminan social belum optimal
7. Belum optimalnya sarana dan prasarana
olahraga
8 Belum optimalnya Rendahnya Kuantitas dan 1. Kebutuhan dasar masyarakat air bersih

il-171.
&
fu:ncaru \grja tPenninUfi Aaarafi (A$(RD) (prcvinsi Sumatera ,Utara 20Zj

NO PERMASALAHAN
MASALAII AI{AR MASALITH
kualitas Kualitas Infrastruktur masih minim pengembangan
infrastruktur dalam pembangunan daerah 2. Belum maksimalnya
mendukung 3. penataan Kawasan permukiman kumuh
konektivitas 4. Aksesibilitas dan konektivitas wilayah yang
wilayah belum sepenuhnya terjangkau dengan baik
5. Belum meratanya akses komunikasi
masyarakat
4. Belum optimalnya pelayanan persampahan

2.L.3. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah


Daerah
Permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintah daerah merupakan
permasalahan pembangunarl yang dibuat tiap urusan pemerintah untuk
bekerjanya fungsi-fungsi yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan
dan/atau susunan pemerintah untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi
yang menjadi kewenangannya dalam melindungi, melayani, memberdayakan
dan mensejahterakan masyarakat. Permasalahan penyelenggaraan urusan
pemerintah daerah adalah sebagai berikut:

It-172
N NN N i..J
li Bl- ljldlf
+ tui.r F br LnA L,is;- F ts z
o

"o'trx>>x>
.0A(D==(D:J r!
'u(^.o'tr>-s>>
CIg 9 r(.!'tr1, l! lll
*^i+ u ;i
q9_ qe- [i qe_ (a
EI k o I ? a ? s;' z F
= ppF.p -4 (t
!{ g) ,,\i,s i\
5'l5;"pj,t,9
-dd{+<s 's lE
E q ):: ): J:: .l 6 6 @ *6 6V) z toz
q,;cH O OO;^OrDQ
P l=* z cl ooSo?h' !!t <=
y t *!.=.pt"J.
-F-\-(oj
>=! P
p iJ tr g z z F'3
5 3 e J
sti-w=,e c, (t)A (j'Zd th
,i.oa Y? q) 0a -'
z zz z ,lz *a
P
>a v9Ei
--\ \-P
=^" !
- o- 5= /\ ; -iw t,
OJOdE z N -0)
(!!
-FUU
:L
;P-r
.D Jr r.D i o Lr.
H*t
p_g
P61 !.
soH
!J
2. 7,7, + E
' uq .|
ts
h
6 Y,i. 9. q) i-; ts3
o.
(D o3
Fro F
p
o
tr
o
Fa
T
?z? aEp<^'i<='q=f+= H
0JDD ts(D il-R 6 FB_ p
66A '.+=-=!.=.2.=?3f=i
=
e3::==.E=9D^.=Ex- a
D
g'e e dg X
oai: E :
;i!.rD qi<or tri oi
i* g 3 r il ;
0a nJ:
sH
H
"-:.
o o il x ry:f =.= 0r 6i
7 = a "r-^ p
id-E-'e-6 I
==.--,:7r- P
0)(1(r' ) =J- 5E
+:] B;< q)
@qx' Tqd
=€ !J=
3x E:^ =x lm=*- =o E
o
qd) -6"9j;4- Fl
6=; q= +Xf E5
N=3r'-:-r)r-
xq-A, i.-
V-';^slD-:
iEo-i tl
Hcq d s ! O- :: -i fi u C -n tr
aNF -7$t:';1--rJe == o
ii-'it a
p
J:i(t
J V) 4 U _ / r -' (9 _ Ia
*.,trj!J^varc]{j
t9
od: !r A v,
65n +5 3lC e-+ A) E
19 o
X5=
B=
:1*
#:
cr;
+i
wE !. E,r
=.fr
iirr
.=.=\< ilr\ g
zria. D-3 od
0J0Jl;Ea lit
--=a>';:O-'(, =d
o- Eg
!J9) 3st 3-= ;r X'* al-
: P3
:Ylo
P" -:
x6 3J 6= st\)
.Dif die. +* gqF Ej J8
\!
o-^
=< iq i, Fr S
= 5rr :
= -l< :i. : P
=5a EH R
r;^-rv^! u U, S
':.
:pt:l i'ga 4 p
==ior
!,j Oa 0)
o
Ft tr
sT H.
P rA
I I G-
t
Ft
:t
G
5 </='E.J) 7 x- o "1] 9U9UAVJP'U'' i.
o
==4r)@=o.DrD 55-5;G=A1^=
ai'+x=)XoUQ
l^:J H iTi :1 o. l; ,l S
===co:*coq=' !-fi =.- q5=; = p 5 E\
'= o-il i - ^
V lt
^ ta:-Llf-j.7Y-
=E = i a e
_=Er?u*0,3 S
G
f-=!^\=a 3 - =P
9f v- 5.-.a D _ a
"!
P =w =.= oJ h
= = -'9 s\
*q 4' ; *l: 3E:
=qo Pg9 = ^ rrt tr
ts Sl
ee;:ps Hb T- F oj ;D s.
=;? 9) H
or J
-.=-1)- Eoi H B
-- -,
-^g
3 f =::e-9il nt
j 0. ': rt
.\4-.ttan);
-.-Jr:v-! == H
J=Cfq N F: \=
\ a
qJ
- L--+-
+s = = 2:- o
-.:i ^' -ro 'g Ft
-.;'-=*==
55-P*
- +; = hod o;,
v'=urooi=ii o p €.
IS
.=A=r=
dr
5o 0r scr.
r^npu- oc o J
^ -at d
X *+f I z3 E (Jr p c
F
-- -'D
T:+-^i-5U g
r! e Fl
= u
^l*='I=
iJ 99"q 5 o D
il = r9"q cj ='r
il = PJL
=? %
(D
aO)-na-0J
oj'UD V)3 *aE + { S
!J
=5(i! 5 ; E rasq l--1 9)
- $ga y,- ?_ .E: !!^ t0 TA
G
'hl-$$K h:t
5ojYtj:-
+uDJ 9)
J'JJ!',-,A
+
\l -=
a o-$ -^ e
(, = s
*6.= 3
:1 t(Ta
A9 =
iil
0q i Tcr s'
= -Lv
N
N)
(N
(^) !^r !d !o
l. ri (,
Ni+
zo

o Fc)'tr'tritrE!)o >(,'o+ rg
;-or 0) lrl
a 0 $
'+a --:1 ro 1!" 3 a Z g; x = X
r^ v !! F' v I v
-'faCrO
6(D X- r5
- ,-l lll
-rp
::-- 'E
EF=*Er - :.K e o='EE
rgTa E z
6 I .<=
*tn*q i
-€ --
rDoi
z2
ll oq
:9fP
:'-YP
5 7
J-YD1 oq9ili
$ pi ooi
^ z L]
as = qca
?PU
-gRF P H (!J-
=
U !' P J
0Js;
-.vS
;o) z
4v5 -0r
i x# ^u N o,
:rxP s ''! IlI
6X z oo.
i( .l
U- 6='
!J45 fi=
<! XE!
o-<) z
)>J+ F o) i'
*>^\4 L.F ?!l
{(!
u=d€ 6
z ,q)
J
"

a z o- ?T, ?E i{ o-E t!
E F EE T T E !r_f g ilp A'9 c;'g o
)Y1'J^:JL
S:--P#* ! +r2+7. X3
a u y vr _ ; - ':-: i 5
^
s:*oou - j =ro =E =
:J +:+ P d
oo i- $ ur5
or J. Oo
:r-; O-oi<0o
5 Y(-o I B !.
d * di
=''
oa=5-:<= = = ^<
O=o-!l=o:0rir:ootr = -.
-JJLr
o.i
+qil.={;BEil=}
9<50:qo=c;5<
69=)- =; =''< o'o -
= xFiu a: = S -
o
9ra=+:or;
- o i gliiE
dT
n 9
=.= -5o.< = =.
rC=F== 3-r-
J-.-L-M f= a6' o
i:::xi|=
=5Aa**
Yl o r
{ oE:: o)
='o) -or
tt_)
E ;= !J
=9lG3;3 rq9 A ta
A)
-Aaa C).A 6
:i'o' ! A -6U-C6\)f
o:?= (D o-=
-"0: *
-/;--JJq
c='!=D;x=-. = =
' 2 aor *.k
r' UqmL-.Un:
--.UY !J
- 'e '
-6r.- -
oq.aeEs= - F 6=
16 P O 5 -
=**Oq< =.O ==.
I *^ a h il-E
Lv:/'-. i= ? i'c-
>:T';!J!J
h 0- o !,
a =r5.D s ='= =r.
or-1- ='ci z JA
r..;-3
3E g fr i1 s
-v=Ls 9^
f,- *oi !oir(D== R
Y3694 = <=Pr:+
p P hl
S
Ji^{ ^\i9:
- *a.
aPPP Ar
3555 J J U
-. -.Uu t6
I I
tlrl I
:t
(!
uv9u* v
O rt O= $ O (D xrV-^Ap-^
E<=9 =!r:P6'< z>?o-'a< :.
OsrD-=(D
S
.imoc i lT(rcno ^u-t.uu r'-oQ X (! oo s\
^i-^-,-^i,
J;,-O
Jq ):n -.5 0
adYlnS-
5ii : -l=.=F
qvmFrt =D)n e
0) s:1
t s =3 tr 6 =
!r 0r ): Foa ==-.Dtr4=-c -.pp-.
^-X;4.!>
aJSh!J=
st\
,Jr.<UP
5;r aLJ56i<9 S1
'!o;-fi :v;r-u!;r
*- E Fr
{ -:r ) : <-loh:J!D 9)
- ^ o
4) !=\e o- h
._ = i =r^'1 "^'r
= i7.== o b 5 B
Pg)-5aO 5!Pfiqj+=s." ! r uq
= ? i S.= -*
3;EBP3 o H
: N- L D ? r--
,TE.D-
;i= =a P oi o --\JJPa-
Yo!.)Eiio
!., + uv 0r o-o - u: €.
- - -. 29.!='A :9t:,5 .-,? 5-.<Ja'l o
ri\
^uctQ.--1, il'rJ- c 5 X n o J
=
il o'
+hi h e
)a)-o^
9;to-. !; x7 =Y
=
-.3 -Y =g -e' tJr It
aAAFrrP ss= q 6t 1.: Y-!J uDd- oJ C.
U__]J 0J h $ E9 i
5 O ;+ o) J^..Y-F J <E:! o,l
(D (^
crQ-1D-$X
-ro ^
!JXPr=*
(-0
o GE l+ -,j. rixt;; f 9+
.q..<s n::-= - '.{ o
9P =. P -oj :CPig= =61^rO=d
:s
=.:D s# -'-h
5.cJ-. 9J o 3 S
D -'aD = = t9 ) v F
E<:33P A)
s
G
qq ror o--* ri *-!J =yi a
,t-9-) id i niao--'
th=q'ni!O. s'
e'v r-r-J->1
.J13 i.;; ! - :. JH
I f^--^;!t^a -
- -t J- l. e
H -c-. =.-v0JhiA;i
{ d- o - S
t- inrai\\EJ
--'r' =;;=-tr-'d fD
A aA
p o 0j_O n
$ n, + - .. e,)
-!
-'^-*a-
,).l)"o
- dc \,
di)
ri€s
-lm o
q)' L.^**-.E = N)
--i. ($
N;=o)oaoJ - 'i
- ---a
(r,t Ft
N Fr * z
0-'E=
oJ
-tr >
(D
(D-;J-o F
=(D
3 ?OC ? rD
ualial.!o
P OJ Xi
^d=;T s - rtr lE
Ta=6= (D='
*'"oo
v4^iLs -i <i
90a
< x<
q-a a
/ a7 -l
itsJ
gi-
a\ N -0)
+J
J)
z
oo.
uqo
Al
ln
^$-
P^, J lJ i.
(Dlf
io
,!J

-tr o- E-5 -l r U ii ? f
rD r!
-'s o .D i -.., i: = -= o
i[i gtgsisEFEgcEg
3 '*-- 3 oj h a-t 0J h 5
= - *#; issisiil 5; F=*E
r;S 3 E +:=ts i I;5 r:q iAX€ E ZAE E-
=t;=--vLae9Xt = P3
Eg=sxr-e=.33:=
= --vre_ =€ il
5: r+a'E oj
,"olJ-=6u;:^(!f, ='= til?iUz 3 : F = dE'oi =I
o B B ^1
;j- *6 kx X 13 i:
!J
sa::i:f
rJUrt.:drS U :: -
:?i2 i'j .l' o- 9.
-- E 3 x{ ;''l i iiI -s cr 9-a
= o- ll
3---:36= cil= ;99F=5
= ^OP -'== =D-:J ori -= X=E9==?1=
; *?3 o
6
;i;ae I = + +T- = 5 . q
=eild- le
A IA
=-693 - g+ rsf
Dd X! 5#
gFs;s+F; s sE;
fr -6 rx t)
d =i g)
- s&t; rx =:i:6
T*eB. g[91
o _uc 3 9) 0J }$EE $
=

o
e- =n= = J+:6' rl;3r!i
fr;r=*F ;"= Er*gEE
4*=1=-g
I
q F F=i 1;t=*
\UP;.--, 1J
;:i:sP3
=39*55 n ,1i.d+!i
c. JA
< p t = c = ":5
:# I-
.) *I <.or:o \r
P :=
! 7(*5
cr r: -
= - -!j - -i
! o oE I ifi R
,a--JJ_= =X ligniE E *EEEEi
Ja\p-u> L d :>o s
0J 6-l - (D.-- o h troi =' =
-1
LJUUA'[-IA gor
$
x
oJ
: Ln= i
ct
A)
x- =
3
a)
5
I "=+€fr
aHgPa ir
!' =='-
F' d
tttttt rA
^s
Itlltt d
q:'p= -tr.8E -!UrOcrF-tr S
3#rrFF=FArr -iO-OO.DOrr(D$rD.D sta.
a<- DJ]J<JJYIJ
qr<
lDFe^J-UJ ^i
i oa !r :'=: P ='
c/) (|=. oa ; 50q='(D o,i -' br 0a sFr
-r ='$=?8.=-i:
S=
Y, - U rs-:P ^r a r -'- ; 7iT1 = ;= >Ja a
g) X-
=' c)
a - o) s :? i d-] ='X-0J =
Y B
D 2.8 ^ - = *-:3 ilr{ Fil tr
=-Di3=P6 il}== G
;.s-:r 6 EP
i.o- A=-i
==38 A-d,A sSr
i,
ii=- ,9
- = " > g-
i clI ii?9 da
;.F i--9_= €E"X;
p==" !l
d B
H si** *ri ;= E_A)tcJ^l(t
==.441
- E;*-il xe.i ?-= F, *i o H
a.--!Ar=->_ =
-J
5-=I2zZ J rr=i 3 3.?-'
s-;fi1 3;14
'd a.d o
P A l!H- lf a rA
l6i6 A*Xi -' = Q = =
oi = =
T.== - '< E --r.
r ? ='4+a 6-=3E o
= x?* = g il- 3 qii= Ul "{
*.
-= = i=Ph *=#r F
.3?2== E il6 tr - 9.= .i6=.-a
1l
= =X
i^ o ri o
D(DhD o Ca
= a.q=t
- --T a0
= =- = =
- >= ,:-JP{- n c 5 - +<^\
IJ
= Uq
== 9 J -,UJ
=U S
----3O--S(D
i'a
e::_ -r:- o - $ (\
z0J - cto ta
,a + -? =':' s1
I
O- o =
or i\= T € 3ts:E !)
P I,9.S e
\] ^.6YrUJ + e \$ f5
=. n =i E
=
tnn, -._
u J $ 11 =.-'
0,j :': Pql=.
OC4a- S, a j^ s1
- q :0J =
)^J =Y N
- !! oJ u qoos a
5=-Yvi^aL
J:i-*+ - t\)
$ ac- r. !r 0r U)
gr (,r ur gt
o\ 9n !n ur
b. irr A irr NH z
tt) r,_NWVWU
x o (! o o h:!-!g tt
ta ^o de de l!, b ,): a
c-.d
\-S^:S-:
qa=-;-PlP :: r s E
"l
lll
F z
?"Ya-9)-D
(D
;.s s =l ,o lE
!l XaDa
^1 tt :'
9.y6 | x" $o5(D
--s
J 0'q 'u .<=
v! 0:6 3
CE I EOe
K +!J oa:
3 Lo ' so\, ?
^*Pll
:i a < p c> oo-.
E
0a;
o)xi
-^l
6o]ai!' -i
E'
a ^\U
trrDa AL -l f\)
F 56' c,-i\
s>
*U o6.
-* z
r^ A
kf
0J<
0i !) d6=
h) =
g
^uo
t! .D'
(Dx-l ro 0) i'
(tT
--iJ
PUE d F,t G
9)U
zrE

t4 * A d1 F
qm =.2w!21 5<icEE+
:{.)99dilE.oo=- z
ilf Ed==e-. 1=agE" I I

qo^ 5'r: = e=.d:.3 0,3 G z


ni -J
si; 9/./rJJ'-
(D(i(Do
dFl:J
i€s;
6=i3=H-Egwi: z <JJ]

o il 3< ---,_f_Jw
=EEe 5rro 9;l
3 !'JJV
rrlDp = = = (a Jpuv
H dd
0Jp 6 1x.a 1u : 3- = x 0: +D-
a J,a
o-5 rD +5
UvvJUilUtJJ -{ o
rD C'A ;J 6 +-A\ E
^ ^ -
I =; E E IJ i 3 E: =
aaa E:dd + -; lo'-'<
r'. oJ 9)
r F'O i;.id 6qc
- l.u^:j.] rd - D 5 -j D c
I e.R = rl -qq
I_j!-.:=-p-.5-
^:- o
!D '-ia
"] o
1*? =rr*H6-3 g9
<! ;o !)
(Dii0o A v,
i; + l:;E
3f= o
rgi
=a=.3=:Pi
i r, $' t D)
5Jo o =oo
6or5Y3:ir- ='; L!
!l
il .sa .j o: i o: - t 5P m
tD r-.t0a -)v-!
iou
o=f=.r-'^=d
tDrI qJ
J ).
r;!gE E l

.-A-^-.tt). I r xl
U1
==s 5 a\ 41 )8
5s i=o-u>=A!r
e':JrvDut - !J <l \!
pr6 615 o"=DdE =<Dl
gjHiJ
E-5 nl R
d65nj x- _t
;lPir 'i3P )
= .4 I s
-a\ si
==B oJ
o sl et
^i d EI
- )l
'nl I
xs\
t G-
*zo'd n<tuu
2==o(DO (!
a(9p
D :.
E+^l)F)
c:6 qq!-a d
sF.i
L = 9)
p^+ =-o =D
;uHtr6=^ e
) S
n?,7 c-€-= 2 o t\
or nr O"C' 3 a
o E:t
q i: sr
+^llJJ
7\vvu)
kE f. I TD 9)
ry v J ; a
5< sa p D;u!
B
- = x
'lai
r=s+ 3
0l fi r !J
qr;==?=o 5
=
,9^- oq o €.
qJ
-D tlr
.y
,-+ *] o q
: A l'a d9,
oJOo:1 -t s
5=oE -1 o- bt
o 3 F
J='< \ -.
gA 5 J G
po !+r^
%
!. (! o S
;ry H d : F
ir Oa \ AI (t
.D*oo ^1 lt1
l*A-1 o n:r
)+ I 9J
P 0qp 2i5 0- !J e
._I s
o I --
v/ n i*.
di
F) t\)
!! x-
t\)
!. !t !' 9\ g\
N|. N z

I LIJi. ^ UPal U4 U q T F P P PX Q
., }
. T
"'- -^^ o ,J n 'D
iitrH*-YsHE-
5 6 P c, !D !o F;.ctt I o tn Ei='*,-a.fr=+n
I a tr P; OiO O z o np)j-=.=
r: -O " !D
r---5 3 o 3
=.45 u (L A) C]
D 0 g S EEE
w,^u : o-n) ^iirnu co z Dv -6i
=!r 5,t )=:c I o='
pYlD o * i d = o
o e :J nlOa O ;iu^'l 0r O
-l!+ € U= te ) 4
.<=
adF+ED+A' Lll DUE -- rD a c0

a a=c,-=C^v-5 -oJ--X s#
At)a.: 6 3 I o, .D
: ! t C ox-P;i
n.'^^ r-i :l E oa ,.1
iD a o i 'l -v"Y E' =
3 'n'< u 5 :i'X Oq
E-;*
A\;-^J6)
e ) *
;"d= z Z
\" 3 -. ,! "a: k
b #P [9.*# r o) c
Uq^\rPg6^X n 0J - !i 0J e) .ryq
P PUq P .i t H
- Y,Fo'r,
rT
x'P : 5I X5;q.H a lD J -
>rP f-. -t)
(.*3.< o (4.3 =D EiB-. N
*'-'k< J]. =
rc9X ilil 5
rc= iy
z d
lD 9 !D oi E'! ir ":
P !J -.1 -. oo.
r 5*)i.= *6 p =Ei3 € .9 aoc 5'X--
^@ d:. =oq lSo- 6q^Y i-
^'d u! p & F (r;
-^
-^r 'U I -'l -t, O = - o
!"(t=^='-$ aoi -a= +
- \' I u,
f x; ^
;x.3 *, -e-sJ
- *- s - L
LtJ:1 -1 J. l,
'l 5 iDE O=3ri= -r= 0) i'
o.' P :D lo 3. D -ri-6 i!
:io
P r* ,iA'* ::? =l
F z !J-
Ya-, d;
=i6 6sxC 3 o
a,

U
:.T r.r! ?ZEE
x JlMta66-F
tr v5p
++-^.-
H +: e C X $ e
\eW99<W !] P li--'E "t
n - -
o o ;tee rD f rio 5 5 AT: - Ai - iA
_.<="*"i==^
u j s .r + sj
A\s--^p-.- b -
^i
! !.-
rl
(D/U-La -J1AA -r's-e;
d -x i P-oj !i' z :43!!xP x^\
:' 9.qe I ? 3 t v .^ rr
;Jt*a t!, dxi D < r
r,FarY^\(U =_, = Y
oc 0i :< F -arr^:
-urr^\g = D q9 H
er ,r):A-!') iu = r= -o
6 o o o
.9.s
S E [j ii9 tr @gQ O
Pd;g)
$ X
v-UP- O-'he-=-
(D p z h F= J
x ^-i
tD - ^.-gq il'6:-5 ',c =5 !)
z A o
---
- 9B;
J + u-
i
J
[r
U ^ !)
{Hr= K= !J
;JooYE
a -jp-4)
id ?oa P
:'81#
:s^+aT L6'
? ts fr
= U ,(=' 53
t
!' -": :- C =d93
2; orYc=ro'
o E JD
i(U re
=rD- =ciBS \t
v^'i J
$3D.^o
t i^ er
4 0J - R
-
-u- 6i. :i
p* s
-oo 4=

t6
la
G-
ii
r\
EE T 1 A H E E EE ry H E
_JJ)-:--Aq-.);hJJ-.J i.
I
=E =
3PE=E-e;ii':;E:rE=r h
*r
r^499+;9P lq
-,-o r: r; (\
,.-r-;-Tu-a
=in1f=+=<
: g s il s gH r q q r iE
;
/''d? b fi a ;'6 t *E a i 3r I r {
;: ; s\
|!! Sr
o-rii=5i6=54'
:=
330[frF=fH t+eggE B
0J
=-O I s oj:_(E G cL P '". :'I X
o : 'o +.<[i+i[Ft'ir ts
^ -. - -
,E6i=.36'8=as o €.
ra
o F
i,?;=!39=_.iiHE3-Pi'
J5=_ortur3=d6rPd J
or to 13o: *K( ro:
tr F=nr o
i :: ; 6{ =sa C B C ;€ ^ tD
=E
--e-J4 P.91'oE.*==o;== I
1{ =' =.'c ;' a !' =. ('l
sa
Ai = il :r'---'D-.^r9.^JJ
* F F
1 o ao-=:'8il
ri'nr -= =.s =.io--':=.= =
A;
JJJ_J
; E D= c *= t f. ii :'91 ^. "-' --il
I =t o- o Ca
P +5 ts 6;99crE=' = P o
=
* E E' X q)
1-*DVY
*=r-j-'o-$ **: =
i?2€q3e y3=S ;
i! h
$
:!;-0r.< 9r !r: fzq;=-:q? =E :';;p
n--' t)
o
5-3.:e:rGir x s:r
:J^S<du, A,
J 6 - r.J. 6
;86_d==" i e
P ''-^=D:= ^\ s
\] z
ix*7$.;4 :qH !*
* =i3 S
J !. \ P i\^^dJt,6\-n
\l - qr s'
?a D 0a
= x-.q ir t\)
o:1 x- = o
A\PM 6 N)
I UJ
^r -erd
r^-'<ovi=lT*'_=e =.-= P ==
Lr) " a5D
=PC
=3
!r) !^) !^, !r) (.) !'rIJN
(JrS(^)
Nl'r
NP N b zo
S(JJNlJ

(, )uLrw4
,1 5 :l(Dbo$(.DX(D .0o oFl
\4, a a a A :-- a. -5
rD os
-o 5 o
o- 3 3 a'5w +6 6 .s
=.5+e-6) EE
a a6 p (!='
LF"*P-ffi Bg (D
o a
a i(; o rD g) DJ o o €9
O tr) 4'U0i 0) Ol s u d- oS
a -66o-<(D F1 lD* o
oa FJ
!) 0;38;o'se -tr:l OJ
-0q
fa d 5 + a !9
vr a
ooi
C 0q o .D
r=--u^ :trs:|- K
D p oa;
IJ
0.: xi
o.
p
-l') p
p
E 0 uo-+9.F+ o
I
SBT'E 5EE N -!)
(!J
>'tr-5 or
'o H+5o6'n:'
^: p
p oo.
"-s*e B-:X - oq
0q
Ci E3.s# c) p l.-i
Do :
.\ ^) J o
^\
>q - o
i
= p
xa 6=
FrO
F p
z gq
P!)

z
<99rry3.T WF r!
,--rD
-'^ -: !^\W4P<*W z
(D ird ro ?.o o
O. ='=2o-=c-iqPi
aaSD,Da== P O - ) =:iD th O -
OJ
9J
--=
<5:.;q.z;-';
t-;-
0J^.50i!r5
J -.,i $ 0J gJ J' :J i: :J
-- - Y
E=
<rD@--aq)D
[ === - <:-!4'< ;",.',OJ #='X:-i
s ,; (D !.
nr^1
-+=ijk5 ----:Jr (D.roJlr;:.(a)
=q3r;tix x
X=o-q=35E
Xoq o L1TY .b t 5 !r D
3 v----!^!Pi = 3 =.$:. qg'E'
d c o P
*F H
9lY e. 6
6 L
-
= <!D-':i = -E l',) --=7 *{d;H *
D - L^
- o
^'ri --
'V r) a! =A 9&t
3 o 4.d!oo- -o
o f di !J
rD - : =
J--!rv-
=."^-Y - - OJ
5 or
^ ii X ?{aE7,=a A TA
-u xFOrP)) A)
5 a -s 3 soQ
I P Oj;s)5_-0D A)
' - $ 5 ; :. -
n
:X ld6 Xcrci6
= I 0J- D iO 0j j- tn
!J
-r,rup 0) q)<
o 4hr;J- o;; $ c
ct ::h^T
5 r .* {
d = -;- ^.:-
0)::= 5 ^UEUV-
+--.p
=:
$5=oJ
3qoH3. ij r\-:"3 { J
,t8
5)3E (, { i \Y \!
px a rgM
o
qa=+ R
eo, -!L^
6\ 7 J P
S
f;g ^- )^
9= a-.
a-. OJ
5
x\t
t.rA
I I
t\'
-oE ']JTJ utl 'tr ? X :i
(!
I c:9 9
c===Y^i==v-:.'.- 9.9 e i{ ?r5 ? l, ?E -tr
-^a o
5 g+iEE<<J S
B;t*!=E=3
h\ -:-i.:.+c hi i O- E Fr
!J
il*=13gti.o Se-*-i: e
55sr[;;=s3 9i -AJ9-JL
id $gq g. o (!
h-'0Joivi-o' =Oq
<G;l s\
!J g: P .l1
=.o l, N.6 a-I
A' .o9di",zg6 *3
6i=FY Fr
A'r -'5 x' = D
!J i !l
=
*3()-ir==o
JEii^i-l ; X or H -' o
)'t, r B
= -^- D t^
--q) h- o x
$ P-saioa 'rsi
:.
= ;r. \s iiCr = <;-i:.0
q) 5 =;'r
X ''= u =.O
:? oi !J;. a Xi 5
-J
rp-,lp_ = A:q-.6- o
.,p
pv*
rA
Et3=Ioi S oa X-qd o .v
5; 6 ro - d
;--;ga
:.p:i-
lJab-o.
A--ru tJl :.
-^l
Dof,J a.
^ Ja6P
-=-: U ,fd;) o (^
A:'A
iJ-=OqE -a
3'Ju(D o
:t
illoa$(D hE(-D- S
J6^- UA $ii6; $ G
--iO
o
S1
v B)
=' = UOLA\ sY5
H oroqlx -'lD-=
e
{ aA=d S
c0 Nf
-)9
ErA t\J
!) o- o
t\)
:. 3
9\9.9h96o\
o\(flbidi$L g\ FITTFF
o\(,!s(JJNld s z
:s
u-. z! V ! U
lD (D rD.D.Do(D(Do V'U l=
5 F- t!) X o-o-
oo!Jo 3 ui !Jd?d1,,\ ;.D(t l* l_
to
:T\J d ));) lz
- d-:a-.+A- tr66 lq lCl
vJpr.gLD ,E
:|-'(a q ) b *a _ q tr'i IE
S--
a- (D >o iJ rD lf rD
=6il l9)
*up+pu
nr n= ('); o :-dd d
z <=
"l !J 0J s
a s6
o
lj 1l =.6
-s9 a
-J Q:
.urd 5 E 9.>'l t* z
w =! o- 0ei
d qea
-JiJ -t oq
6:i7q o 01.=
F?5 FBT: !J

Dl:O
z
O H coH .d 5;
* ra I-"i P-U 0Jp N -q)
(!e
5E x' !J r /\5 5I
o)=!)5(D- OJ oo.
r)
!Jl
I
ID
IJ d
oq
loo-
o) l-
a th UX
NJ
0) i;
oa
.!
rto ;l
s

E iggs $[!I HgsE


i i r; i; T H E E
jnlEliJLl:r. Jv
=
gF=3a=aL;P9qE
: -oE=9-4.t-=-=
:: trfi3e3c
sPoa6qic/,
e=-.5
q {
-JC;- =
Fgil['il*il i;- E
--J-r^ari4
CX-)jv,!..c6c=
.tJ=!Ji5r-16$=
E=e53** ts
o:H=3 A!- tr-=
=fr 6
o
-! r: - il or T= 3
!=qi$lJco+
=!:-AXa=q= !)
A tlt
ilari3 3 q)
= -=-
tF
; ".j o) :d !)
='il
c,v=! ;== ":E 6
la=; 4' 9.= .d !J
=,a=d=;'ir- =
T
---'=--u-j?ij
!- C !.
;EtsH *=a *E
Y -=. = ^
c=3i Bil :
e =il =; d )8
.(!
r ='
I0- s5 :,1
L< i O- =
=. =!
( -o- :i-? ^ 3i R
d6 Y b Sl S
i<==-r s
ptjt o - )l
=' al
x\t
TI ^ci.
rq
(tv
o(ro.tr [rx-co., wI\|IUIU :i
$O(D:JOi.Do$ oo o i !J (D (! .D G
dq6+6*{-
cd<
gq
>€Pd-Y=gH:
i-lD c $ c fi oi
= ^'i sSr
=6*6^Y; = gJi:r!J!r:J!J
B
i! -t)
- X E or- P_ 9
G
5 P'c= 6 -Jq^ -'*
3 j o = ^trr5 -9V) (D U s:t
vr-6rsrrL
P3.6Pd::9sn a ^\ rr1 Sr
lL)
-=& E.o * A
ru s9. oai; rt B
-:94+S !')
rDa--5s =1 o H
6;il+H H 9j :l-D X o it
:' =
i{ O o_ 5 !orv o
r- (D d
-$i\ I = ra
!) (! J
a *- (]- a
V-JHU !0 5:5 p
: = F d Q
n ua Ut
-_u ) 0i ^. A
-
ui-S k.
o-:=6 -v-l-
)*r 6d &= P
o (^
o o s
ilr D oJ a!
6^A{ to s
-!J o)
^)
HIP l)
a (t
I
s:t
2 -: ;'c a) g)
I
2. E3 IU gQ e p
5 -- e
P
-J T* s
t.(- r!#UJ
=' =
'O ai ;- )/ i1
!J oo
ZUUU* t\)
!J- a- t\)
($
P
(, FP
NF o
)J :J
(^) -{ J{ JPFo,
s N O\Obo\ zo
?<F { t* ev-vP-9 '! -1r -tr fo > -trE .tr -tr
o' o rD @ F -! (D
:9 r! 0j .D o o_o o rD (D-
(J O- ui t-
l3$-;+Xa
;)Aq-'JG 3 J-=u3=i-a-aa
=
To (D D o o -,Y (D
+r iil );. =
-!+\S) o' t:
I\J F5 r]-rT +a.t *, I Ea iE 3Xg3$g
: (D
,tr EE
-hi=a-a (D
to
<E h O - o='
o !D
- =0J ID =''P;tilBeBil'E'H
U I = c;
o. ?
Xi!3> lr i =-S\< o ^ c
-=
B to g, 6-=Pri qi D :r n.i :J :i D X ry LL oa
H Q o- ar Xiu! oq^=
*
OE H n (9
=i'3;= r*
-.
> 0Jv-!
i\
r ,EP5=t i=f€ oo .j
RA
!*t
o sESBE sE=i
=ei o
3 DtP*
!xi ;;i+= 1ri$
6P >,i v; E==g N -!)
iII H=+qi
r3 +;' ux - _-= 3 = -.) or
id$p JO
r7i *=3*; r^ s.=
;,p--l Oo.
o $
aa >di a-e-5xoJP<J
z fiJF-d + E Vvr6'= :o ! >
'trc --vO
t-) 6(l t Isr-*r F EF
-,ai-
tc
P0) J \Y 3 B jii$3_ -x
UX
A: L;
?a <==P5 JV
DP [)cE i!5
3 h66\J
= x r! rD
oq = 0J '-r
(i 2. ol

^Yi,< WWLW
9A: iJ !J tr(Dooo
cciE
^: i h. 61 !L'L
* r!
=
r, ,
^i ={.iYJ
hi 31.5'a .<.O-O -i5
w^-xs
-+^5
6 19 v I ^\-6+r
{=< : i(o.) oj i;
tsu-)
(9!JO.-
h<<<-s
*0J0)o!
sr<
=q!: ^- 5:o c I r
-JaA
^rJrP p :5$ i'r
g.e ?D' 5 !r =
JPA;.*
Evtt
o
-l
a# i d ,u r.t (, r-..j.
s 9)
A qt
U P 0)
5?Dif
HO
^1
5X o =
x- D
., :: 6 DJ $'d+ g):
)a ^[#p!a ^i ^!
',

19--lidE
bLpilr
*)d
^JJ !r?i(d[a
+ Jv6^.
=naa.5
!J !D oJ fr: c! i; :r
(D 3 rz:rD
!r
:lt;i t' * J8
.G
H.< X 'r- 6 t;
R
S
s

ts
949! sG
O(lOO .D.oo.D
cq !.i.Jr,
i.
t*-- o<gq
3^6s oaoa D60 s
S1
dr-_--
JEH-
=DliJ
e
s
VHJ- G
P
!r-frP
f)d )loYc n:r
0l Llv u rlt St
a_\^,
p r, s
; 7;n+o^i= 9)
iv_J ^ or B
-J:l
v16 iq+"'
) t^ a\
o H
E
*tlr.- ^i;
o - d
# a'ca tr o
_o_-
{ ar ii'
rs
L VUq o
- s',
Sl# =--d t
:JW UI
i"i drl _o =
'\J::
J
o-5o
6 J- o Ca
-m
/\-: - PP-
G
r: ti
D !,l-
s
!, tt
u, o
-6
h:
+6 SJ
H A6 e
$
@ ?o s
tr1
t\)
o
t\)
(^)
\o \o \o
P $ h) irJ
I \9 z
N

F=C> PwPw^\9^.U ,-l H


6 -i'x- o-
6.i d-i s; P-; BI o-
,64
2@^.D-(D'(! !! oo
aiH =
z iI) f'r iJ rt
)Y;PPP
r'.r aj -trw
d=. )6)6qh
(D'O (D
)a
FO*O O F'o
Y-!J
(t, P a\-/\ - /\ 4, <i
E 50q -^s \ti
o z l.L oq
=o
oJ^o c(D.D(Dll c) :ft
z d + ; otr 0a
=d
;42r'6 z 2d qea-'
z rlt ar i DJ
E (Dq6a=
+O f p gi
V^,
F - -!J
IC N Gi
=J.l-{u Fl
ivguq-J. I

=.4
h!J ri aills=d Go.
^6 TE

P.' :'!' fi f p FE
o E (U
qq
i('iD!) U,f,
o) i;
H ol
Fio
rt o
p 0i ii
- 2i
I
i

x-w3@(/)c!EE
(D o qj .o A'o (D
ir- c w 9. a r w r Eo x ,r -t
UC!C'{CC 1=*93Ee+e+634 vi.a o
P6-
9^!
iPg
ld:-;ou/9'
t-. e -
+fi w ! E P OJ 0J S-a
t4-1 =E =E=nE= -:'^4J--A
f, -
!J
AA---ta i=il6 :=66d Px
\e I O ! J 6=a-5r bro
^ ^ i
lBEr _. _; _._!. se-
-r* x_.D o o aoq
J-- I +q X E o 5 ld
aa-*Jlq
lo)
i!€:s 5 rriZQ i:L =e = rP
\) u
!v-4vrv
f,]6=il
! '; 1
-
t- 1^i
^IE-J
fq 9-x
!J'9.; < : : ::--tJ- ::.!r oi !J O o) lir ^tp.0
=
v6an-i0r:!ll =; = X 7( .]
E
,iiu6;(u t6 =!J:i
"c3
I (D *E
Oq X ar.+O-r
Pn!^l
=i;#6< 5- ao ^=
a6-"9;r9= 7;: :5 r3,-
G
p ilsJo)
i +^\-l* u
FE"igE 5g w: J J o
;J>DP - ,:,
''io)qaF. -_ = = -
E=A ic!==g
='i= =p !J
: q'r!1 5 o' ;iEr; :3 C A o
;.L<-.:rq-
f1r !.)
!]
s.! I cP j.=+ a c.Do !)
I lh7\o) r.rci i
s t =' k r:; 3
^J:^v)
h^3,=Co:-- ^.-
-S_a=0J0J -JSpFO- t,
n-=: +2q j vE- o +k
FE'\-L
dv''ia -.)a-.=,-=.o-
p
= < ?,. r a =-
r*:
iv< rs.: 6*= d =
;=a A. =-- o-E 3
5^5 ==: v..:^\-
-G, .ja
^i
oJ q) 0 L-' \!
CLD =
rE A
=oa:.
!)- S
cid6) = S.;dE 'h' I
-=^<=' ol =
Hdi;i + h
oq d6
OJ
- idE oq
-a
dil =
!r =o
t6
rS\
(!-
o)i(-o0r:t-o?r(-tr t!
TF
Eli-i=-!i- i F F g AE ITF 5Aj/)=goQ(DlD
(D 5 oa qr a :l o iJ -p":5=---- s
= ='.: =.
-hte-;:Xo0)"=
cr===oo>=3F sF\
i=K:EF*-EE€-5F
T*
$ ft=-or; A <-69:ga*9rq)
sFr(-D-: -.-'=
sc x.
e
tr
u +l< 7
-= ) +.e
= arei.i SoJuc6!)-J'
BiHrz=ilgg l\
!r='5 iaD=-AJ^=-
-<I:==a4--:=-
=^= =xg*5 "J!= x;''6irl h-
Jq-. : * a E: Sr
=. $
<: !r D; ;-c
D h B.
.; =or -;r
as-. t:3
^
3=iar-a r=iEEE
E i"X pri E r 1*x -_a :-
9 *i <I" e +E- xIJ
etF*5p = = ;T;2;, (D-n--iaa -\-u €.
o
s, i \: oi ;-i uc o :r rA
'3*i,.--'t-.:;a==
=c: = x i 6 E = :-(< ;5 @ lj o
U;Jf,A'N s'
Ee 4 f : E r B P - r? 1= (,| s.
)'lm
=F -'-4'a G
; g [= il ;
--'E:jrar-'ra
=
;E f =q9- € j X: q
iJ : o ar at.= ?T -' --q^r(D o
=; ^q o :t tD
!E *i E=: -. N
q)
I P ilii<&o- Gi
--J o) $ o U,
E i.=:'{E
=n d:r
x,P;7-- k= - -
<f= r g?.^D GiP--x-;: = =:
H = =r ^: == ? e
@
-a.ror
pJD;;+^)=i ^i= -=;X3 ix -=a E'= si
i.l 44^1 ,t^1 C:i u 0J' 0q-r I
-0)Pa*u1
;;v-F OO-P(- =
^iolu)^: t\)
A- oj +-' 32.
N)
;- (N
FPFTFrtdP FTPTTHB
NNNNNN !rF tHHgS
g\UlAUrNrr N
{g\ crrbL,i.rr- z
a
!Er:_:)) 'rJ a i( -u ? -1l a-
ri
! Ox:9r) tr
qJ r{ <'tr-oO (D
o Fo
:lt-- 5oJs:.: =A'(D =,o=!r -1
!p !r
JJ55-A --?2 EE6ggEEiE[EEdE= lt
rrr< <; i ilarqBwrFrtarfirg
':i!@ovu D (n
EEE
(D=',
P;dd'>> fr 3;;.TEg3i-n.=BE o- D .<=
fifi;;
s P
>u
0a
*
a a -r,U'U
?
- ?--2, H
-l E gqf#E"9:+g#sB v) ia
--a 2 -J
J.i- P Ue 4
o: a)azd o
+ E=5=$ i*r#=i
2c il 5 b c 3.i:i ?i6r6 00r.
o54i7a".:==u':' = 6 i: t?
--]E-X-< :o !J
^^.vP o
t9^i:r
;'-i.3n 5 *=^ xr CAc E
rU\J F a : x- a a-. oJ - il K n
vv-. ==
tri fG=e_- F
z9I.6
2. +!, A; '< X-!JJ.tr;= !J N -A)
9.2.7', -. ? ,rv- r- ! O=.0r X - U
o,
!ro--'+f =
oa 5!:it
+ ln- _ = oo.
J f 7 z
?? ! ;'-==: 3 3f=1
>El 3qilE$ '.1
3
2 r H Bi;8. ^1-^1J
o
0j a 5r:i-o_ X i::t zE:lat
x- -D.i9cr
$::*=T=9.==5 ? ==D Ux
!J 0J
.) zo o) L;
= =- # ?DE
+lP g ='o' -G

vww9lw ?E CE ?
(!o(DrDboo ? -
q9==5c::-a- P A P <)gP
\v, 555r:]::-
:iaaoD^
FrtiSai 5d'e xo d
ud-olid -v,-TU-
J

:o<< ) ) li
p< J
))
3 <_!
=(<
o D !J O.9) o QJ
n -. -. !J a -P uoa -
J+- i{!j^<5 _
oOro=X- b *^i J
-,-ora ) - (pae4v
A-+ hoJ(Dm=
x qj o
\e
yu_c Y D -.e rE
tA J v
-;. -, -
O_h 3 iTrE
J U A \9 r
o
>hia +9
o -5 I c; i1r=
^'< =
)d-JO =X-lh(P A o
er
- *
$
_UPAJ^i ^. a ? gHL
a dk
h6^iUq-
.ll s - Or a t)
iJY-) - x$ - ^
_ruc 5 1-. D)
H:'s, o) id F-rO=
<4E !-^
=u=m-
lt\ =
s =
o !? !i 2q"s) *6*3
j L4-
---i.iU "i P+
N]
; EA X;'o
^ < x5tl
v9
=d6 o
l8
.l!
J5 -t E-
a9J OP^
o3 6q- s
a r -'O-
lJ
g
,( :i- s! N
o- -+
i- tr
t
ra
(tv
4:4 :V * rt'tr'trdo.7)a- !i
U P t! DJ$O(DSC;
ior
l:i( G
a6n-rh= t.
)
= * x-irq
'\ * 6 - =' H
qlsH=HCe_ ' iu'o-Q9.:i I; H .)=- S
,<:J- hD^=3oo
=E = =;E $U Sr
:'oq : : D h _ ?o
Pei-.:P P:!r;.j Po e
\-3 =:'H rD
tr
G
-:ns.i P FJ
^rA--rA
xi; <-6
.; .-\ -'
ilA ) eL gj S
t r=l Sr
Y-? (n $ 5 15 nJ
J^\-
F<$ = d1 B
+u- X
x+x o 'rci
u)c5 IX-g=s:i^ s d
.D-=*iD
.<id6i P O a U G
=ii
iJ 5 o)id.< =* ra
JPY
uq)
P 3 oEFq rd o $
scii 9 5 Ol
e
=€ a..j-=1 (1 F
a'6 irj A S'O56$ o (^
91.< =
5 ;. F
g
tlJ<a:^. i;. ;-i, oa o
-'7 = :t
-- fi+->u s
;- - x- rgE !) t!
=p !Jq)<I! -).= - o
+]! T s'
-"'i 5 :! 9)Jb $
P 7'-N
e
P s
a*hF 9J
IU l!e.r.J
VIY-^1
F?
6 t9 u
v-:r, rDS g
US t^4 "1
t\)
!J
:' :id o
t\)
($
o
(,r (rJ qJ
t
(1,
tt $ (^) i'r z
NIA i.l t- { o
NrI)Q ch ! ! U U'U
E: p-*9 -l (D(.0-rD.D
h l!,
N ^'Fd -iA*i
vV)h66
ta ^-LP4 9 V) -l ::'o.'.D(D l!,
--
IA -)i^))
9-"ttA 3
z "-:-ard -l ba6
_E tE
6 tia (o(D(D t!='
3'tro;
z u v vq -^ or0Y <=
!Jh ll 0a
z .1
F.=

^- lJA i.a,a
oai
Ji-i
slr (,
P;
z
JJi.
F z
aoO EA)
d:
o93
fiP- N
>)^
=A
aiJ -v o.q o Go.
E-
p lJy a
!J
't p\ico a
UV;
S UXii
!:
t 0 i!5
iro
a

6 2q ? o. F f E O-E O- @ a C! i( tE-1- Z
It=rDi-
PU+D q*d{ o
n6')6 o-^-1 :'=
P3 I s:rsP
h;
lia:+iri tr S C. !"
oeq
3
r
a." 1- ot F Y = = I
t
=- J cJ
)= J= _
lao f, =
=
3 D !) -
ri=-=n='.z7eV=?T ^r
o.f-J !r =.5 gls=o X= X* o f -
I
G 'd a 6 3
CD ; ^x 3=.2 P ='t
;ij il='& il = A 5
-.= = 0r C Oa
! = = 5 Oq 5 :i ='gqe
!r x-<
-< P
--'* d $ - !J o 5 b - ,= n n
..h I = g
c6 g
)q
fi +: E
1E I r + P 9:
5(o t
oQ- D o- o I-
' i, L
a 5 > 0j D- o o-.^ rD
r;: a;.:
-,
lErf =3 = 3- +3 3r
p Uo o
: t - i o-=c $ iE rl
=
1.=arr€gjf. =
ql:4==;
-qJ 495'3i,cEp ='a6=" 9)
Z- ;*=61s=.= AJ-H*d# A a
A)
EU E-:fi *gr s::'5::E
-.usr-.9-^i 0)
q) :XOo7ial-!5
---Jc(<10'OYu A)
Daa='*nlii-(a=:
6+ o_oq + 5 aj g_ 5
<=. ( uq E= 1f ar oc
=J ='qg
PdE 19 3 e =a' =
T 9. q
iJ
a
oo aEsi 06 t si
5 J8
-- -.m 5+ *i? P ; \
(U r. -:9.a4=.D::) =
' -cc r # E E g s
S
' - fi q
ttr
ra
llv
c-J ??i(ry,5T' s
-I s
s66-A'9PCC
A^rJ))Y'6--

?0aoo:i $ +ui! s
:rr
A!^
= r:+ei 01
ir i u P O =-
-;;
e
a
(t
J)J^9U
0q oJ F:t
LA A 3 s 3 t=: Fl
-9\e))
U x; 3. B
-3.d
c=D+o n a. -. o x
9J
9J +diio- P r=
vJ-iP ia g
o- o
ir 3 il.d; o lQr
o J
ioq 5 fti OJO
LiJ-.9J5- =" ca
(! = Ut
=5;530ril
r..t 6' K p- I q9 o-5
OJ I
^h-ia! Ti, o (^
v+= (D!J
!J o
-aU bA
a X15 P Oq o,i S
=rD"i'(ao F !)
o t\
7 i Jv^-v d
S1
o- !J
P 3 e
@ or{o) s
u.l .P a
ut (D s1
IDtp o t\)
sq --q FJ o
Saii D t\)
JF.
6
(N
P
s{ 9o,o' 01 !n z
Jt Ld i'l ts P o

--dw-
o- F! lll^l E ::to I
IE o=CfQ a
-
a frsa
(n !J ,E
.t !JD!JO ao) a o='tE
oagqoa 3
d
p -a-6
^* 'U €g
r! r! E! 6- z ^!6
- s6
-e-
z DD!)OA a- 00i
qq6
!J <K< $
r- !J !t,
)t1
oo oa 0a 5 -4,
N
--
+p+a o or
w o
p Go.
v p :l
9J
=
q q!
!j vp IJ
t )JP
^^=o a
!,
UX
qJ i.
6 r'o El
ri(!
P!)

U(}J 3 ttr fi 'o? @q@o-t!? zI5


oo o (r,u.(D Al (D;i
.!-
H-=a=-,
tC
(D5
<:e - s - h ca
d ,{gIJ 5 J :'
a* (Dr'aa<F a;
d^ o*
AJ
U D4 s r L
l-J
^o E=o
;ql.
X'- a j !.Oq X- 0J
th - 0J !) o.
$ a3 U) .; o- i i$ $
o E ='ciD q=
'.! il $o' !.) 5gq il o-5: D.< J/
9) r+ - 0J<.i =0) K'i
o DO a
ni oJ (,g rj
o- 6 -E = ni E
?o Y* o) 3 $
ofQ -.\ !J
(D -' (D
ts.l rD 3."d €
i.t ^ 3 ;.Y
3 llj.
ox a.
sq OJ a -;
-jC.iH
o if
0) o- rt :. o
6 J - X r-i(!
ET a >t
o, a 'CJ<
(D- !)
d
-t
!) a D
oq IJ oax!J^ z=5 0) A tn
d -L !) 5 !l
o uapu a oJ !o
p il OJL a= o- o
-l 3h A)
!J -ll 4-
y ;i
AT !J
OJ
tD 6 o ID
!J 0J ^i - lDi:(, a-
U +P
d Ei
9') q) !.? az
.A gq 3
.D d *^G
c.n o o7{
r-l -!J ^a5(D 3
o ts E(D o jA
z JD TJo- !G
a- U :. oa
!J oq (D
d ild 9oi R
U gq S
!.) h{
--+*a !J
a) o
t c ,i) et
r+
t.
g3 <3?:95SP p
-tr It
.D oo (\
5!i#S;_x=i, -5
a;.
:.
-cE3=-J=V=
-=-ODi-;cj-oh0)
=-.o-Z.yi]5=-.DCt oo a
9J a-il
v- Y,0.)
- ^ = e
I iiqq-! 9= o !J E
o
- =: - (!
AP-'fi-- = = i (D r EJ q
=
;'E:=7o? tr:
rO+do6dP - 5 t, St
:<6=^ d
c- i J.cj r-# 3. d B
r)..r-gav o x
q !') 'rSi
2..6 c)1-'H 5
o- G E
rA
J'TJ;.O o .y
v- p d
^ e
2-- (Jr
=ai o- F
fi o :'U
tt)
e-=
=- a- o
-aa d
aa 2a
1a I p G
- !J
XJ!
;i-7/.'l
-l r o 0j o-
=
'o !)
s$
(!
6-5 tr o
p-;6\
^tiJ;a(Da
=x s:t
uo-=5 a- !:
I -)
P ; i.l ='or
e
@ bi--- $q s
:^D-
A ^-
D-^ sl
t\)
JU o
!J t\)

/i O.) d''tI
rD(,C) $=x
F< 6 R=<a
FD.lx- ,:6
-Ap
Do)5
xr+ 6' o- o,
' -l S.
l!tsPt"rPFrFJFrF F @6
biobo\b\LnbtDil) co z
i'J ;- 0

11
ryry42213335t:
(o (u P j:2:= d t!, o tlt
JJtOr$.=:X-"- L
o at O- o
^+ A ^:9.
UUr^;J;i^.a =, =.u: Oq Ln3 (n
ta 7io !T
==ii+'-'*-,I-Tx-aa
-.-.==-='a6a)- -l 'gE
trt^
r o='
--aVVV!-
' 5 o o o ct3 z i!Hro
1l-o
il,L:,-aZba-:.-,- z <i
tt; =DaJ l: oe
?,4 T'{-'{-A F z
^
nV,'43,9=ppI5;I U-TJJJJ
=!!x
-
zz ooi
;;D=Z A.--a--
Y -i IEI aa
= = '' ='^ n +;+.
)1x.q=3
fe'tiz
iE'J5; tn
- i -. : -- - s -0)
q!=t5 -u =6-€fP zz -- N
c +::
Q*;;r
$ 1== - i\
Z=^- = /-Jc i z Ir, P<
!o GO,
,d - :r= '-; a" r o)
^Xl l o =J ?
r
3
t! 2. oo
-, F fi;
OJ ,S
-=o!- 6 zrt
fC il i'
r!3
rtG
= o
z
F p w ! w.-'w I w
2!-i{o-xcfw@Etr o rD Po:'! (D
oo$rc0rD{'!.D urt---D-
=o ? itrtr (E
OYli.l'=--- rDc=tqt,ac o
:)vJ-!*J
z LLo =
hl- irD J.,a33 ^\J-r-Jae P q) -fri-
OECF
:-^ *-,vav-v- ^ ^ ^
c p))
-H!*
-lJ:1'd
;-iYl ='::'d d.q)aYn JAJAvJv
'<3-O-;---
Y-vO4+- icJ (Dr5
JJJPVJJl q)Dooio ard
OQo*510J0JD ? !-J
-=a<-
(U =' =a
J h J=
JM -_< )))
o <J
sroJoJeo.)eo)
<=-= -:.< !J gq !J
ilE i?d 3*** -tuO
ou9- -9 (D
.<
.D 0 -
-^-;+.<
+[5e:{:; O^'-^^.^F - !J X-oJ
+iri5r"OYO-A -(D
P^;\l-!-. *0J-
H; -r -1:i e X Aad!.--, 9F./\
E.x kF%:vxf F a $ !) {Oq $-c
!-{ X !9 i 7( !J 9J =)
*a a F ,RU
J <
--.- -'O r.
^\ ^\ u- 55iia<!j EA-' rE
K il 5 3 il .1
sqobiV)
dr o <5: ts'oq tlo^
o rl D:'s
E 9 H q) -t o,) !)
U=+ ^\--frE- )r') A u,
4 U -:_1 =SF $ !J o iid g^\
s
=- )dd't DJ
U tU J s=i-
= =.#3*==
2. o? 3"o S :: ! o'1 .ro ei g)
-u9)+oao= ; 'q ,^D o
UU!J YXi+
^5D"am
.!I
jx-Oors) +1+ 9-<AiV 4o)a+
h oo l:
ii 5rc rD
-::'$^ v a o -'OQ
!J-rol
) J8
-
q)h- ^\
oai:.q pno \r
O-+!)
il- oo i-i
;.-3 R
x'E 0)
=(a S
!? U* 6o) \-
-s X
\!'
Q
) E'
rS
(!-
(r'IJ(,O-9;\i( /! a-o
c $ cJD o o G
5E=:dq: i.
g cE oq $
:.< A e i r xX
his s
;i ol
*r
E# f rrF+
-,;.- e
5fi 'g? (!
*+dz
lclo 6t
ii=^ PT
- - o Aj
,t 0i F\
7***dB;I: E Sr
5pp^J(ii:u:
q q e- q)
,iF t P 5 L
v9Lajp
-'ul-1.-
X'- ^i - ' =
B
^oo H
rtr
13
d;'93 2.6: ti o
a3='i=3=e.ig 76 rS
roJ o
b- A<: ^*oD
H r; -. {
e
=.q) B n in
rEJd $ a; f F
i'a O-oo
= -o
5 D "l r($ .-+oj !J =
= -. o
oirD
D 5 = q
F r fi = = 6
-
b.=
+r 0J
= ct
$ 1o - ^ ,3 -^! o
:'= r 9J =a
!: 4 0J
5.,r0 -Crq
O _ S
l-a-- X3 ,S !r l) (!
;L-._Ctc
-O-o: u
!J E:l
Yq- 5 O D)
I Y: .i = e
H
?x- q,Q.3' o-
ao e= li9 D
s
ul 0l T ,,,\i , t N
- L S7 ;
1r oq N
u =6 = o
*04- -a to
U)
5r
NNN NN
so i'., ;- N N N'
lo i$ ;- z
o
NTSPNiry ql N) E
-U 'a trl o
C) co ci x- ?
9J O-
s
*t !)- d
-/-^vY^L
o nl x-o ^v:
-'^ - €
?! e.6'6= ooa z (a |E EE
O UC J/-^
?z (..J - a o='
-:. r
E<g'84<E'
o i 5 5 -I-"'
oo z a
o -l -H
-- /\= rE 0q ;' g. oa
3 H>-:il:;;
:JJL--
a
J0JOo5 15 It'
-5ss!0 €3 -o ooi
qsa
Yrx lEl ;' o)
!') -
5 TE !)i
n- :P
o oa
D a 6
z !J t\; -!l
Uq oq l c) (!,
CD z !l
o (!O.
oq
a
TJ
iri I
E UX
q) ii
i!=
rro
til

thLn x.,E x I!x,{ry+!? -s6- CJ r3


tr \c;'o o (D
UQ iD rD i'o o -aa=-X- ToJ -
>tzl;Ya O+-
Jv-
-pt9r_ ,1 JSA a-
a ;l##6HF Oa FC 3
o"R B r.3 g P.P^od;'o o p
i\i
-t5pY-ii'P Y !r *:rO ol.5 X a
!') .:U4YY ^= !o
=olua.rDJ $ ++g=f,iS
OJOQ r a * oJ *='qj
5 oJ '(rre
o 3 $ ?o' Y 9r :f P !a{
:-v--..\<! =5 - V :
d
h3o:1 - ^: P <oJ'5 0' sg
€T*ro;'=g
^i\Y-*^\J
Dh- 3
-ru+^
EA *XAciiio-c o-
airD v-'
$Cro 3: 0q 9)
aCIQ J Har^Sx =.AL
x -i-
-v-D
fr
i-$
rG
9 th;4a a
Nd -. -
='-'5 o
Fl 0d
- 3.He P ojoa
"1 --S;. d
(D EPJ
a E P S,D I
g)J 6 H-= ;'
€ !)
^\i! A o
=tr ? gS9,D.-pS !l
a ?< gl
.l
orilrEES 5'2a :.j. J'
-6<' - Dn
iir-o:
!h
D.^vJ { !)
^ p Ai q
s- (D =
U ,
)'4 ==6!.v
)r3-7 lrr>
? d^:
3 xo? q4r
:* BgE CD#
h o r>3 oi
M4;.-- J8
=. t o-il \r
o lJ!4.^
idatse a'
0J
9=
-.t - S
XsPiii i'j !j
5F= ' q =5
s
oc{
7( X' :! o <u-! .D
-i.u et
bi 7d E

*v1J9r)UU<
rci Tg!.!-CJ
tP
re (D a 19 \!
o X; I (D o !r !rI]'trm
o r(o r S
r).=.r)- --o 5 5_== -P 6i5o o = < (!
;. 4- =.5='s oa =' oa
^F-rLT;l-9)
:: J. !) a 0 x- ='il'+ =' ='€ B
= =.00 D E
ai:-'* iT:-r i! Sr
E; =*fr -PABk =
!Pa^PPP-J) !D
J-i.'-6at*)
= = =' TgEil ET,qHgE;
H-:'rH^a9,o-- =i*= 1.5 53d= e
s
+=D^-::'i!!.-^-
Ja-euoIl (!
3Eqry ir i=?a c 6 oJ (D c i F:
35 11= F 5 - ;.;
O-l;:5 --a qL/) F\
.g) q a '=:
!,
1! o"FF:E
?fTt =
5j?
Dq9 X =.; .D 5
= *3
---- = ,S o B
5 1D:; = -l r.jYtj-' A.^ Sws* x
'Ei
- - 5q
c =?H 1-- r O 3- ;i-= i-x'
-7.q-.==OL- ==-'tr
= -==HH UPtr ?=il89 = ,E
c: o o: D:iqj ? d
;i- 5<-hS -'-E G €.
x-o = =-='FrD a IS
;So56"pe=. ;;=B o .Y
- r /\rr.]D 5 6 a
='f
r; s-3=;' j-Jt* '' B P
6 P g:x-5 !EFt0r = a) Ut
e
9.6 -^ F
I Z
i*L
E= fl- , (D
- A;t ;EU
0J .=. 0r :3.
o (,:
I3 ES
;^ 3K o- =;
-6EJ-J^-
; - =.gq.E D iJ o: i ii !J a+
=roir
:1"5c)c--3 - 0i ==
s :9 o
0J Y a J +9 * =3
3i-5oio)>. :i
n S
=D::--ao;|
- = - -a ; D (!
]"'*"= ; *= I I {a
!EEJq-=J o
!. $
3fr
r:i E:t
I " - r. o-= ,!1 d
I
iir. =
-nv,JgY-j
=;Jq ODOtrU
=X-o-E -
H e
@ 3q - 5rB a q= * 6 si
o\ s)
5 .-r x' U-.2:t- r= (.f)
:Do'or
T n- <66
#.
3-
^l - ET € N
= o--.Ii()30lrzr o
= - PD O-a h D
= o !a
O ' 6 ($
E-
H=. qR; P S
(x(JJ (.) (.)N N NN N
is l- bio b N
-t bl Ur T z
e

rD(D .tr +UJNlJN)P'gALrJ


35 [:" 9 in 1: ur N) H -o! ! o 5'
E' =E
Ei=+ErF^rFF^i+:; 'tr-e.trma)EtrO Ctr(/)
-: ci W=.=ir.o P-9_c o. E;6
o 3 3 E 592 3fi.:
-i + e g E i9 n-e E.E e f + f ++"- .o;:-.-=.? ,E IE
= =d*XEA,?3;l
=a z 3gs3+;;sia-i'i! !) e)>!'L9
o* o J f: > P $ > <=
z +=s=EeE3F''g !.s :a oo
"= u €='
EiE" -u q1f:
'A'4 Dsa rJv-:
ii= {:=--9!x 5 g
F
dFU9='
ooi
q-c
iii^'
=-oa; 'A 5co
=6??. a
"3 - ci - u- 'tr 6' gg35
^u*J 9 #
:r
".1 .a
; 5EL
= -13 N -tl
^:.-.C-^ \-X P4
x: p ':- -=
--iU:r
_".1
=/\ Hx ** EC oo,
9
=
J al
rt'a' -l!.
= * \J -,1
=6 or)) !)
JI i Yv q)
a0J
qJ -;
ID irl
13
riG

<E ? 7 c @ -l EIJ
-- :irDoi-;-ircrDo=.D
^- = r!
)>v)JJ^.g J-.J

;:< 6'S,;>€
J g
6-o *o
A !r q9 :o --.io
-
DJ =: =
ga
*;=E+=r*319
_3 x + j 5 p J !J J
-
--f
=.D:E=:o=A)-'o)
(< pJ c D(< o j-- 5 i!
!J 0:9.7rd0r 6'9) 6'^< I= =
o tr;.!.E
b
<i:;;*;
e +X s + 3 ( o o
=a$p4'.4.c_-J;
tr 6;.Q o =- 5
gq s"-l==-3r\-3
==5ro
lo v, u S) e CfO i
^.
io-o
1 ni
fii c =o!5il
H Eoq
q
o 6
5 0) Frj = s= f' G
=
e E;3 P13E= D
q { qt
rD:_ !J
: P:1!r =
'.:
!J .+ iJ o-H D t -' ; n)
3 :*r €1. *
d 3
9J
@?:lillju
a-
= n=g =n gi 0J :' P - 5
!')
J": D r: )8
"(!
-^^J
e= ?- oa
) \9
OJ
R
5gAOJ; o h
a
tr
t.
rS
-o? (!-
EQ-trX-?1r-tr'!f5'tr-tr s ! l.l)
AO (Doo(Do(! G
<t. E E 3 E j_
-J^-4-.^-.J
I3 rsPE 3 IfT=oaoarD
:oq
gsdPHr
ii=giF*Es=EfE 5 S
d
oE 9l -.!r"" - r ^'
3
x" 0 n-'E-E
r! L0.'tr s
=Pr = o - X a
nqig+gE9xT-s: -i=i JH9 s
!o A + I -vOQ t!
=
'u v ^UA
v ;r E N
;;= =-,p *pE r+q
z9*gjj=i'=='e E 5
:=:3.+s=P-EEfr+ j.; -=or $
:;Es==E!83=+
I=qbGi):6q-'fo-Q tiaSi' B
T+3 P 3 x
U
d
gEfSsl aif 5 5 orQq G €.
a =-. 3dts rA
3t*34;)-:!9;^*A. vf o J
k (D 5 = 5 a , ai u3 6 rD -r)-, a-
o- ^i-V-.;'=.DJ;.^r - ; a-qJv? (:
- - (D-64 Ut
oc='o-^"""^'1 o n v
a ^:--iri o 6-
=.*;1r= : 3":or-v =d q \9 G (^
/\
!,
==]..l Ef
EgF3=6 o :rt
!J
33i i *;
))-s S
6 P=:5e. -{ mE oJ 5 9l G
9) ?!-'5;' =5 (D-h. Fgq IA
=E; a+sDoE tr:t
nE pd
a Oq:uc 5 ! u ,v
P -= 5 if a E(t- e
3= =E E'r
@ d qe P p ^ = o= c E
\l !] ='=
= q DK I l
U
i0.r Fq
i.lo !D =
o.
s- 5br N
-! t\)
-= U)
F
(/l)
ur ttr
gJNH A z

ir -J(!.D OJ o
0
Itr <qa
'.1
add C'
r: lE
o <(aa 6 o='
$oo
z a <=
sco(.o
-O)6 l:- oe
z o
i( !T !)
- Oo -.'
(D
0-0 a
{ 3.i^
IJ'
6sc = t\) -0)
o,
i'
Aj .D
\q- Fj
3 .D
OO,
--:--
op- -l
--'i
o-il= tD
z!r: rr=
o-
I
F
OJ o) i;
rtil
r.t O
,al

(,Etr??'tr a -trtExwa--l:oro -l(,r!


>(9^\i9 (D
Q. f (D o o D (D o .J =1 c
JSrL{{q 0.6 id !J
: i
3++!# - D r! t vq v I
- -
-
= = =3 =
oiriXrrI]
0i p:
- i + ll i i I f : s g
-o tD = E g
d il E +.o*
il=;-iSxFgp=s
J4
-U
D qF €}EgTEEX =
<'Uo
!J
\/--F;
6 ;++*-=g E
ool= o Hil
=E #fr-"Hd; P
rt !J=iiY=;3i!J
JU
-iE;:il B
rJAl-EF
^i, Ll Fl
F
g $=dicry il G
r'
DoX :r .oKd9.A^ ;,
A) A 5 +qJ
.\4
= = l. N v)
oori
4-,
5 a-
c. F=il3x3 S 9)
EU a 4eo)="D-a
B}
6r0J 3 6=hoj+t
Ca3 D {r?n-6i+
ciE th : DfT )
r! :aii=!f
UV 5
rDl0a o l.
b-
b 5e
+-^ e =
o saabD)*
i. !J ,,8
r: ; \t
dP = f H =fr
!^! --ao tv
D A1 1 R
ii JU v6 s
5
o. 3
ttr
rA
(!-
?rr?a ?irr?'tr
(D-(og G
-*iJ ))/); i.
=-3;'
rQ coQ a
}+(DFsat'
A !] 'O 5E X'Y S
!-Y) Sr
--dJ
AA9 or:1 3- e
-PU ^3 $ -ni S
-trX
-* h 5oo (t
rD Y-rD s:3
!id o -J-a- rr! Sl
o-o <:9-c 0)
i=
Y: oq o a 6 J:.O.a B
!!l-D,^sO e x
-Ic); r - 'l.i
!J u-;-N
--P-d
'UdLJ+ o t1
rA
a J
o q
5.D oa;.<:Soa Ul
s
:: UA (D
o,DHo.
!. ueiv+ alr
^l -1
6Ol o- o)H.Dns) o Ca
:.D.a< o
56p ii; rt
-tr = S
3 D) (!
=i=, u,
coq : o--;/\ S
! o- i' D x-(D
F - 3r0= e
co .Dar s
@ tr Ii{
T
!.+ N
o
t\)
@ O\ o\6 O\ g\ 9n lrr
T 1,, is i. NH z
o

trl 'tr 'tr :: u,:. - :- lr:


\e\9-*r*), ^
++=w'trox,u z
rt ))=Vd4U_ z.B j EE
UU;A!UE!
'E
G='
(n
z q c t x3 5 d3 #>Hts
tl
l0 0i - : sr= K:a9' <=
z
s6
Jr:d6;-
==- O rJ >s z 0: Do
lll ^^!rv!
JJo a trL/)
oai
qq;
!E cn
F aa4CDx(D E.
d X"'= -(D
-
'1'Jdd
?tE -l 'r o
-l
TA
z Av) 'tr N (!r
z oatrcL -l
aO-os o- oi1
6io q sa gq
=Jp IJ
fi;
(!
^
N

saf q)
UXi-;
(DE
E no

IE, TE f EEf FEE5


S=
; 1E; i #;xc +
d 5 ^ e
= i:; gs3[ =
E as'EE r.3 fi^
? + - 5 5 5 o .D
o,j-iq)Jaoc5 =.
(< ! !" - o:
- = O -.-.r !
= =5 =d'O
E :E*x *fiil.;
6 G -,r
= --
+
a *' n
-\ Bt
-

s!9J
I E gE i iry
rSOarirj
a tro-
G' P ?.X ? or
*a +tzr : o
.. =- D H -' (f
-fi E
* g E= + i= -. !)
- aro: X -.1'j A u
= 9)
O+XoriJCq) E)
:1
;,^ =.7 = 2.= gl
=
di e-tr *'o-
=
=hJ;-
=
=^i^ii^v,
- <sq
: rI ?'- )
A) I= -'$
0)eD)^'!ia =;
-5-.tJjE.- V'AL
I- o- 6 D
=! = ,,4
-aau-) \!
a x d9
;^Ahi-
L!;!
2 s:c
v6 R
S
BT
-r-D
+ fiP
-cL Rt
t
lS
(!-
! 9 '/ ^ U I t U U J U U -trTJ 'r' rD -tr -tr E -o.tr
rDiOO<(D(D==(Da=66 O if O O O O O :t
(!
'O ! -,JJJ)J
i _c#G 5 -,i'f iii.x r=.=. -.1 -,! ;.-,-.1 -.
oQ rOQ - OQ Oq gq Oq Oq
s3F35=p#-*+=*E
or *iii'iD $ 0J o)
D
$ (f $ o s $ s
sSr
- D o)-E =-o 4nl- =
$ D $ ors^:i a)
=!J
3P=5-==5 a
Eirii#s=tsiiss S
E q! 5f Ln 'd tJ) x -. (, G
=':=rP
s. =516
6;b-; $ ='d 7!! ^=-) ,l vf. x
= *;= a 3 T 3;3 Si
-aL6 *S H P t; ooaD
oJo?O9iJu =='
v- = ;:l
= Fdr +<D6\Dt^
J-J.-J_--'
B
6-oeFIgo- .r::j3 ir^i-!Jn 0J
=:o3T5'o9. =^=i-a.ij=6- ; 3 0!tr 5 H
i:i
.- e >e il i i
it:l1=6*3 al6 a [i^OC-X PE= X o t1
=';-.P -- - i oJ j 5 = -*J.
" =s 5 lA
.Y
d[j* G
o-
I- ?
,i!,
il= F3; r'+ E!-6+E r sl ^ 5^ e
CcLI6'9E r----== = = = a x ; il?F ; Ul
oj or JU-- c,
J!.
=ta::!1l)
p 6j fii)+iJ-,=. ;;
== 5rd = G V)
r=.; -;iI:i-\J
=oAH:;
-i.^.:1-I q .o !. i:rg Eq:-q o
^:
= i!= z= rD AJ (D = :t
= - .EEP=. S
0:g5Cf 9l G
uua u
9t3-E: i{otrlJJ' h:
I
0)j D (D
=rD5<o='!!=o
53 [t] UL $
P o- ::J !Eo e
3 cr'' -or 6 :j @ o :? s
D, DJ q --t .iF g !,)
o = c J
\o a 5 0o n a.* <*H
gF =' :. T
6:oq
:- X =3 \, 6 t\)
d .l N)
16 R9 I
NN NNNN N Fooscoecosco co
EO
b\ in btoisL l'ts
NP i. z
Ebb\b\inFL-ri'r
9*!VVU iFFAZZ.'-=T'trr-
rr: lr:
f e i< d 5' 5oa 3oa
lr: ct1
lilil= P.rL68-8.8.;=
'i +? oll E! z DD$g)
ld-- z
oiloiJll= oc tgq x n z ==3==-GGC3\ s)>
rg lE
o6o$r-: .- 19 U up F---L tD='
- 6ti vvv!=
z ,JJ- z tr, '+6n
r*'r5>= $oo D a L:rLrJ- v-46.1 - 5 --
\<i
vJ^\lf3 -LvR
z -
XT4P.DEF*F6E )a 0a
^^\YwJ U- X
D \e F
^ir^-i
z z
+ H i. ^\
- 'g
ttl
lii+E7BB3Tr
$ai;o-5=5==i:
0ei
q-c
P
x =:+ o. z -'='nf e:aY j a
r= =r -==>= v
o^-uo)
E(D*
--- =tr =^.,--I{r
E-5 p'= 2o
0tv
o-o;o r>5 z ==c€
05oi: oa rA' 3 FE<qr 1g -!l
u:5
3 ! == .<;
A nio or'
N (!,
:'! :0q J -wa d " -==
g cjqg i< aU* 7 a=D < -
LA b' -' z < /- r D- oo"
E -.r O -= -- i r'5 E 0J
p \9 z IE':=: o q
D trqC il ^2\a =v
.<E'
:ueu<oo 5 *t :trp_= .=*a I =0r
iJr
p!^\ ;:
6. croi 5 ol
-=oq3 JY
-A) 0J i;
=N tD-
Et a!
-

tu!ul}w --HA* * UWWW


6!.699e1 a o:,1:(D0)o ^
rc(t$atuaDoo
r:.-rJ--- 3 5c o: c
D C Ei5 +D;-; 6i!4 f,.?< ===
) * <
(D ti-co ='-'L s+r-J - -- < {
13 Y X - -0J^a^ U 9 P ^\+K':::
n -';r$ *li: ga e.d
=YlS!+P^(9 ?-a)* =E
--frrJ;!. i se 0"="PP
)2.7=:<:t= l. { ts { O-F+
-
x: v- D mp==:PPor
ts--=- = o.= r:r :J 3 E-I.5.r
D o(< 3{ pJ o O
D !J E^=^'<^K
o ct- D.< D =<
o-oJ5oJ
0J O Y =^
9-=<
+LD(< *E
r 4 r =r5
Y * (U * ) -6 -liJP6's^^r
^\ |7 ?
x-'= o {899:] =9
^!PUV
^X ;
iioJoif
uq=-s
+q 30i{*
cor E;:.9 P' E o o-
S''U-' 5s5X ii o'5 o
;;* 9) (D t) or-ai
ro- HA: d= *;3
= er\-!J
\y A L f
- U ^
e a <5# q q;
^:!*
*!9 !J o) ! $
JI OX
UJsS ^lrr!o)P =!a?r { o
4 e, D)
:9-!' - "it- - rc G e Eh ==i0) H !J
ii J
P^tu= v 'v ) ?D 55 J
Y. =.
o-=
i(ra 2 gau=o) '5D+GoG5
5"o S $
.\^\U+L* ^ 5 P '.
QiIcr= ^ - ;.
!)o= 5- q:1 ,(x-
Q=:J:
hV J6 + ii6-r
A1
;9 i.auv
I *- -
iibeH - 3*
0l^Da
{--)F
t;- 6
eJ^,r,) J<roD )8
*41 \!
^a ^^\
Do=
a)
J+a
cpp* IIL-oo
a R
;-d
=F6='
5h^l- x.d
Jpu q
s
6; JS x\!'
a
^Q.
rS
4VW* UUU*W l!-
(DOOOroO U $OO0)OC rtrCr-tr<no--trxX
!r) (D (!
- $ (roJ O O O
o oa :ii' #8ry8<5.H63. i.
X'i:oa='ca
i f oa=' rD i ^:ts--U-;-J 4 rD x h D
i.D:oa
x-H#c ra x $ =u
= 33ts E +11&= s
Sr
i-rrD il af
=;i E3:#sqErig e
!e J E i. vl
P 4 ) 19 - S
.v P*JV
fr (!
P u J. I - hE h !j
^\ -{. ^ '
i; +P i6rJa=!
s 3 r; doJ o'Il:z *
5 A = s'
l=,
^-- -E = +r O
il iir; P :, Fr
v:o
E=.=il !
I3 5= H
!(u?^uh^' ==n
nFeo-5Ril*l! D
-:'Y*PfrD^i 6 i'o"5!9 :r^x-o^l-!a
D.< e-.D i - Oy
B
F)q = J_! x
H :,i x- -' D - =
5''{-3 +- ;X;i -9 rE
--O-;PlJ D 5:J
a:: *nE i 3 ! u
;
::5H
C o)-':I? !?i truc Y o):f D G
UU;PJ- $c='P- ru = *) l, =D.O FA
UJ-!-9
n;! O--'0J<
ol A -Oo= 3 -'o. (! .Y
-J-
x-0r fti tr P A 6' A--= 3 E S 3. o
<o5 Ul
e
J^j.L='i. PJ B,
=; F
r':-p - 5 o
: o.
*S a:l 3 -i 5 ir
aoc ;l =
*o4rbr++o.o):'
='llctl 3.
+il6 "1 si\) o
=E uq
u u t 5 6 a.E.< = %
e3:'338 o* 'tl=ca-5jrq0r o
5!Pidq <:) 3 S
: JIY_
+--
!J $ -
oJ -''5
vJ ii
=6L
aqr3 i#
q=3E* o G
.D(DA iloD5cl
5H 5:
I v-u o-< ta p te
H O
=or
aioj o *= d6 e
\o OJ <N "^- - -J = s
a x 97f i,6
=' oj ': 7 TE 5: T
U (?
*^E ^ t\)
p +f; ^r
I o
J
o)-; t\)
($
-
(, (1, (i)
(, !^, !", (,
tnb Lo NB z
+ ! v v: gr'\/\a !
w (D u IE D F'o
I! A) o O O lao') O O O O I rr! Earo
,E - - a - e
:'6;u5roA6=la6 - - - -
zq) -: lz crwJ
tlt Sg=e.;cfil-qe
lr, lEr
cD$lD=.D$Y:YD0J IF 0)OJ!J CEE
t=! -bn\0JxAPD66
- o o< rD
5 r rD o lo d3 ? o:'
{ q _- _!J =
--_
IF .<=
o x- = x 0J Xo-(,
zo 19 99 ; g^-W@7<-O l>
q q c > t> u
o-x sd
z =5.r.6 !j $ z tSo
= = 6
0Q- oo .j
(n
z (Atll oa; qe6
€":---t7
:E=a-g)
Bg33qg
>
t -l " d-
=qli-! se. H
lp =O-=--=3-= =;"iiiio"P
-oE Z6
lll od: ;;"' <^ -$
!I, N
z 3 -D z L<
9D
B = =.
il +3
i.n eef;=.ii IE'
oQ,
"lS=
-E! = i=? = =r-o -l Eo s
z - r-:U^i-
=r::-1--Eo)
.=. !D C P_ A -.2:-p D ;i>
s !D 5 oj ht!
z z T =o)
T==N = (t) 0)-
qJ i.
w I -. Di; .D!,
z 5-: Ero
osu
Irl ia)
Ir: ^J

.l o rz d tt'tr-] o, 1J(D
= -rD 6 o
S A & A il 3 e H q E r ryE r ? fr E )6:F-rJ
r,r.u!a&a
z *x r Z +xq c
: :It R
- t; -t)*<rD
= i e. = ==
R =;=.- +e ==63 :r: ryaH; Z: +
9 3 -9 o = ;'
gPSi'E;fi
+!;IIi:r;e E ,J5..ti.:x.

El -vV-1Xl;
fis;+
id6{0- =*==q} :EeE Hd
6=
€E=5
oiejh=
5 a o F
;Ii:
qfP? iEEx' ;-'e; €-
3i==E **E* *3 -D
3SU=
i=6P:
?3qd +ts=r- rP Li
{: FP oiia oa
?EgJ-
:rr=.-D ='==,XE B BE di =H
4:.
:tq
t-qP=:!"=-!)
-
lJ \!6
"4-G^'<
jjq-oI Ia3.36 X =d O5!!vii J-:v G
dj(.b0)9l5 ;p ?= cA
H r.H rr iiFt:y I: U
ts**=- a)=uq:_l
6-:'J
e -i Y r ee
i oi =E'qB :E !J
= = x2
-??=;- !._ !:
= Vl^O-.J A h
=3d ^ C,ioI+ 9)
,fr 3Cq ' =O t)
E[i
I =fi
+1giE
I l-=;
r si
:g q r€ iD A.E
ryg e il; s. =
I 9; 6r oi 0 0J
, L9
=ul.i;
= !JUq
E UvrUh
*hr^i
t+= 1?i*
!;r'+EH1
:'1era
i
E
i=
BE ; aioaHi
td::'54
2Pg i :e. ;, i ioiJ JT
=
P- h \!
aii Ei=* : (D ^. ".1. =
7 or c- s)
?:E :j';'.
;'H = I.: 9 P i.l*g R
u * - E' =E t, x I
$==5i- =
-U-- = s
lG *sr .E. =-'1
0J
,-,io
=-s"= 6' Gg: tr
-J - t.
P
sl
? t E F gE F A E-r! 3 3
= = scl-
:;!+t+e.zt.qei.7t{3=
;P'==:1-*kf535'f;q*
oJa='iYD=56':.-aA-a tr
Sr
+ 0-3 H; + 3 E: *E; 3 g A e
;: P qj I I Y -+5:r55 I rc s
G
n\
11 Sr
5H::izgi:E;sEii
.L!v D J ! i'o !J -:.
-EfiJx s5E3 ; rA i E i I T E
+s 6 e-+ts:
O_ ,i + (;
= +A !' - 3 i; _- !J j
x'J
Fl9
;.:a== = o = -
i-ra<p; - c-
= = (D €.
3.9 S E-T ; *<:. p:i i xE {= rq
J
G q
Efi i* gxf i Ut
c
P P. Fr
aEit eIg
*il;3 t+=i
+=-=X?--aejJ
I : o- e"
=EI -e :R 3=
i= a 2 a^ 3 G Ca
=
! A P- * f += ! G
= =
e*:-3Fs-<1=+ =
=3 9)
s$
(\
rE s E +E: i E 5s o
b-
g ES
I t s; s
-s r
r+ 1€ t)
e
e3=s=e== i,i s
fr =P
95 i,=9. N
o
7F-C'E;:tf3+
'o*'r -d
o - !r d - q t!
=Y= fr o
x -g t\)
($
=- E
(,l
g\ sn !r s,l UT t F !^) !., !,
b o)NF (rNtr z

9FPFFFF
qr- P*l tll
z lr: $oo(D(Db)
t;:E
z @^6^O
=-:Ja5d
H E P E E -*E z lll LA rr: rC o *o *,
;p/p9sJ (9Jg)JP
v++dL4
h'$
q o
Tf,$ s Fr s -l 6 ---.nH.S
a!J7(!D7la 'e EE
{ H E E E ES E o
{ ;.r.00)hoJ!J
)\Y)
(!='
Ch \<=
3 t o"ou z 7 3 P+P+E
z :,;J lgoa
a z o'1) D J 0)
FxEBE
; (u , M I
j\9=9t
z iq.)Ola(Da- oo .j
3 .0 -+-r'-J ooz
IE,;i5E'
+o X g-iD rg lll lll :1fi ;.6;.
ts > 9',0:I
,\ O z - $,
nr6\v
< -hi
H/^P))
E'
sq-J \) -$)
uts 3 t!H
# I UU
2i'ie P IE !4
H^l); dAP GO.
Hpa

> 3n
zC) rcA)'o
!0 vc l. L+;
a d': i-4
VU z t-op
I]J!N
pJh
o)ore X X' U:. UX
0) i;
PA
9 +p o=
.rO
J61 --
HPH
;a o'i
ro Y. lD

u t! if rErs c!
<Dsooo.!o *x 5 F 3H 6 S r FE S e r P
P (U v
- - ' - =
:ajI5-r*=
an5-oJ-d-
= - -rD il' iEEEE +$iri+3i13i
TIdq*iH- qi.E 3E iaPgE{3&EgE
r e zi5:r=.,
q9<o! d g
d
RJ lin\^ a r r 5 i aE r rE u rEg
^\U9nrJ € il==E;
)) ;i.<r

i 9 P*7E.a
=qiE#:.?t
391;3iq-5 i grriE
o
= H o-< P x- -1. ""i=?*
ad-'5-':= ii*#ll1;
; b 5
7
ij o_= 5 (!
+i;=6aJm a g.; - -il! ., o O -'iq.O
Jga O, A
= ={ =.
=rAl9zi
B - { 6 jP q- +s+irBar qEq=E !J
3*.x# 6.P; { b
e A]
x- qJ *
a!!i-9= =
;6aB-=i= \E" ;il[E.E
-. )
-
-. r^ a
=+iLe
JY-- 3 D* -. o- hj -lJ;'!J 9)
A + -E 'j =a
+&= G "i -r'=;'
?= 6ilC; =;e
2.?- 96"a: r:= ;-*q
i=' 3:r5 I- :1 -tr.; o
;E lH s { =
AJ
;Y+!.O-r' A
H;t;5 --+iOOq
E hi
=EEF PH* gd3
e !/h A a = fi
^\
?i FE i'+ 6 ts11
-+:i igF E
*:g
gq=vx=;tTD=q)^
=.
t=
iFa
r-aa. J8
E-='E'qf qo=u 6ir(a -- -o h.j.<= \\
=o'i-DO- R
iio,q=(1)X=$== 5cq3i
P*
5='= 1=7 5 + S
VJ +
Pa
ga ";- iJ N
x= ;r +
rduq =i!
6.^ F E tff
rA
)f'o'tr o x'! rD (, (Dt l!-
!:z o o (Drd ?D tr
*Jt!UJJJ G
l+E.r/h
if5rO 5 I ui 5 !r,,x
;ioa D oa = -i
dO ;tfo=Px'y5=
0J0J_<olO:oj O- a
Ar a Sr
J -- rr > r ttga e
-t)v)uHu
S
(!
!J ; e 3..o !.i 5 :t
1';srfD 11, Fr
ll^i5Ja ID
TD 9q $a-- Z B
I/ (< P o x
a -.< ^i^i 50
!P;
d L+Uq- o €
^6+^\
- p u \v -a o
-.
sd
-=ab0 e
o, l{'cDa0) bl
r5 a! !.o P F
D
!(D i ciF" a) o C^
(D
3 u uB6 tr
* A. -.T1 bj s:t
5O-qa !) (!
il'
d # 0q r'.r "o o
Ea
9) 0).!qY
+ -o:(h: e
\-o o^r-1 s s
2
tu a 6->'O 61
o'tro - t\)
v o
N)
q ($
F O )J { 999 9P9
6{o\ (/l 9., N ld z
I*
v) c z S E'E t- E i- -ii'tr -o Lrc u -t a v)
'!- a ft, !r: D/D{oO:tOO(Dl! g:rD ^U^-
o z =-=<o<5=a
gHw c-s.c_d ;i,i;3
hhi d3 9j(o
rl
lri tr ir- -tV*d
--:+\e
0iPOJ: EEE
gih
-l E
=0i!.;=-'DJ-^AJ
-oh q-6e
EE ==+r;<=:= B o='
F o !,) B 3 il_?s q fi -!j
o a i4>9.==.'!.rc
=. -Ub'tr11 o q=
- i6 5e'i=6sTa- ly -. 19 ; \- E0a
-l
*t zo
0aD
C- ,i cn? 6 6 - 6 d s..= *'tr ?P0i! O)
o$' !,)
t 5 r'M sl!- o-
It Ef;xi:H=EE a 'E oo -.,
d H 6^ oo,:
s- { ,c =E =_:(_-1]=.^h 0)lv: r !J xi
oq
?I=6'uS-tr-j!. p
zc
t.|
A.il;-=ra==c'-:5 o-
t (i:ao-= to ,-t o xS)
OQa o --.a)at
io ro ,g .E N o-
6a
i.-
p -o) (D
.D
+E- * liGt
^ll-;.O) !0k
q)
3
o oq.
! --- -l X- Fl
a (! 5 OJ Oq
^!J d NZ
i-li-P-'
d :1 + -
o
tsl
^T
;r^iS-
=
q
D ld, r T -J 5 iJ
a$ ;i itr,1 g)
D o oI '.;
p "2. -(D
s 6
E

(D (D
<r-o<o-'lo?
g q)
0roo 0r::9rD
os:Ja=a>:v)
c.-Y.j. q
Y (D 0q
^r+ {
:-"q 3
Jq J E + (9 \e a
-
53;id (Doa v;?!hp*L
^oo o.1 oa H=33rPx3
=D ,1 H il.< o, *5 P -
^\-v(a
J'-A o
JE.;*
D^UgJ^i*J-
^<5:P!o-9*
U*r-:
J6i= o 6$ O-^: ir e
.<:*i
3i!!s 5 a
u53:!9 -CrO
n)
9<
<! ; e d "< =.=
;if,ts-l
p -(9--<-rS
- uq !j 9J Q oq * k'= x !,!
E A o-a - 6 a l0r-; LU 'E
o
-'i (D
o ol .b 5 X -'-'
=A.iD c $ cr
".1
!J -i.P=>:58
9J a or $: oq ZII $
o==cs65
.\h A o
A) rD A'
;^\9!: oca !? 4 ^ =oq
Xi-ND !J t')
9)
;o-vq I
E33q 33 *
gJ (D.; $ 3Po-F-h l)
ga: p :] (, -
pPpl 0.) ^ I-.r 'tr :.=D !J
€615 eq5
,,tu 4 H 5lf * *ax
J \e v I S X=
:?t(!l. - !-.^\ a 5 o0!
P^+- !d r_-a ga
EYC=).
I o- JA
D : (D * (! !
]: au 0J \r
-r=! Pil il1+
o I R
iu].i oq o =-q i.-- =
Q. 'Ei S
Xi H 'g
6'S S
o-D a J O ) J

+d P- X s
t 5 ._:
xra
(sv

3 ll
G
6 T.
K =.A
-K
A)^$ oa s
Sr
uq
tr:o i.
DCJ!)
njn e
N
(t
!J
.4 n:r
o !') 'r, Sr
fr $
a B
a o.
o- fd e H
-
a (D
€.
ra
(D a o .Y
o q
o' ur
K ga r5 4.,
9J
NJ G
tJ %
!J o :t
13 (t 3 E
-J !) $
-!] cq o t!
u s
I
P '.l e
(-o a S
D !J
u.) D
q 5 ts.
qJ ,.1
!e
0l o- o
!,) t\)
($
pp I pp I .o \g \o \9 \g \o\g \o\g \o
(JlA UJ NH E b b \ b\ itt Ai,r iei. z
t-t! -tr;i'tro-1Eo--o -IrE Ti\ 9+UUULT]
='EZ
: rD -.=':, o; .D !J gJ .D 0J a o o .D a) (D=o(DrD< o w
rll
g;q eR qSqq); -a
Od(DOO=
k;<o3 [id6
:i,\-ti o
; il oe xI fil; o oi Fo
; i'o
a; -c'l-
Gj.*!i= 3_fi=1-=-r.=+=3 o- J S J ) :-v l!,
-E> 2: < iri; -$!J!,)::- - -;&4J6 !J -l ,o E0
ono*\"h = bi iJ ='ai bi :LiJ
h:5h h^\hhll+ (D:'
il+= i >.D o!qoa o =o5hrJ rD?
nooq (D-(D a- o 3 o o +9 o
D
^l -. ^l (9 "<=
^-w^p; --t tV ) a
xIi=;e FEEF Ia-=x* -:o:o--
- rl
;l.j e g 35=;oo
:^5f LZ-= uo <t..X=' ;:'>3t' -b.)
DJDO)
=u1 dsiS+ 0r9ox-! .0
+
=>1do-K il - '1 - - -
:+=#P
tf a suu A) oa ,{r]oi:o rD
oai
q"q
-vr'.D - q 6 - a=. p =.4 iip p i crq J. a
tr - -' P 5^< I!'
uJ+=o- ;rui]--' =38;
-tr6'il X; 6o- =
X
:r6
!;v a la
-' o E 5 6' ho-^:86
=
^0JA-:=A===Xi:*>
6 *T i=*E d '1 _5 6D;+-
=.=_.:6 N -qr
(Dr
4 ;3 r33e fr.; 1= X0)X * Ed 3m d
P3=i' IA a oo.
!9 0a 0r- il
: B= qea€ :il" t:
ir
ra
t;r a$ *-r
*=
'd f P
CaC
Pr.J

6 ;.= $r
= =- - =_=
)c- 54 o UN
-:fO^.)r.(r:LF,
i\^\P?lv = =5 pv)
^= 6'tr
b lq -4,),n
oi -' o-;-. o) i'
= 0J< o=
!Ja7i)]ll+ ^.d !j-1 -rG
D $ir
- 3i s. a

YZF?CttErrC'' IE
5:-o:.(DmoaD
6:6:-
= -.:

*-Y-v)
3
h u u O
-:
,r--lr-atP
^:i
i(i9P-;'='x
/-)J-<-
uu
-{ 5 W- 11-
- * -o€
U*-^iuu^ :: 3 o
h,{a-:i:
rm0)-*-1
B3:= tsts?
a'5^< ;. {= q
i Dr lj- -'
-k - ru
o
< lar =
l+r'e-a
-:i
i- - -l 5 *o !)
A o
g,
!D
eg H
5A=$-).i
r; x o
!)
-.01 t J ;,9 o
dEiqj to
a=d
=rTfr
!lh-.-!P
9=-'
oi6
,^!(D
c' P 5 E
(D

-p
JA
!G
)* d
L9 S
tvo R
l0
o- !D S
!')

oc
t6
o
sG
ia
q :.
s
Fa
e
S
G
x
t, Fl
B
x
'lei

o
IS
G J
o a
- Or
e
B
OJ
o %
o
s
!e t!
oc o
F:
!)
e
S
r.c
A g:
N
()
tr
(^)
Ftsts
q)NH al \O \O \O \O \O
i$ f r- F.H z
O \O CO lOr

s ?'tr = ?== ii
qv +a'9q ov gu e Pv z=Pv'v I
<uu --- o =hi\6P6i6eYt^
=
rt - o.I .D(< (D tFe--(! l';l o
vrhio=)) L-i!--=rJJc.-J =
S ar D .E
^i ,o EE
5 +1: ! TP
ii g o
fissilBil+il€-S
ahJqa6=h0Jq
(D (D='
o:.o .D
-
AH'sl^b=d i\r o 6'
o = g "<=
9PJ.-dv
sx I i-='gE
5 3 r >X a ,:,F .r i5_g[E ilc s6
ie0)::-:-=9'
9Qoqoq q
= 5 il'1, g
!l =#=.==e5 (,ci;
h-r'',3
il d 3
Gid 3o-E'vB
$ --=
= D $ o -':1 = P[j
p-JU* =
-:a-r r.>>='iiry lg
5O<q'^' '\rE-.D!r.--;
-x 6'
63 D v$lS 3 t\) -qJ
o,
io :: '>X o; =' -r!, b o= 3I
f, r.-. = c'
E 5f A i -ob gr
Aor
= !r Oq (!o.
3(D /=35--'q) :..D =. =
r5 ii8
jJ3
.c
= f--*
:? !J oa rD<PrD
= '<it
3> E =.-h3a I
i.
: 6cir iJ !;
6p
^ 5=q9- (!=
^s
i:--D -O
a

:d,(9?
.!1< @
!'d \ r.

liil
!--C
di r
=--t
UCE U
T
Y;vuqJ Fd^

-!OE
jD-gqu
3 =<
q *q _
UPU<
.<3D::
e_)a
:;-n!! A ^<
PxJS
"acra
x c< o
" ooo !J
e*) A o
=4^

\< v_o
!J

x'- o
ugs
6rD:i
i t!
^
;.gJ

)8
\!
ro,
uq R
^\
-)
!J S

ttr
la
G-
4be6
4/,q-. G
5u ok $
^:
Lh-a^- -
5A)3JcJ
gQ o X-o sSr
xo-do- e
qi 3 S
(!
UU Si
)) i1 :rr
v
;o, h
--
LP
H
o E
cr< ra
.Y
o'
O:3 :_
xd rn :S
v@
k.
G (a
rD
:-l-
o
S
!) (\
a ut
l) 5-
I $
ts d
e
!O s
m \ 51

a- N
t\)
U
NJ
figruaru I{erja Semerintafi aaerafi (AJ@D) @ravinsi Sutatala Otara 202i

2.5. Isu Strategis


Perumusan isu strategis selain berdasarkan pada permasalahan pokok
diatas juga berdasarkan pada permasalahan pembangunan dalam RPJMD
Provinsi Sumatera Utara, permasalahan pembangunan hasil evaluasi RKPD,
arah kebijakan RPJMD dan arah kebijakan RKP. Maka isu strategis Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2023 adalah sebagai berikut:
Maka isu strategis Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 adalah sebagai
berikut:
1. Belum Terpenuhinya Pemenuhan Akses Dan Kualitas Layanan
Pendidikan.
Belum memadainya sarana dan prasarana pendidikan serta kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan masih rendah, perlunya menjamin
mutu dan peningkatan tata kelola pendidikan, Selain itu Pemberian
Bantuan Operasional Pendidikan bagi siswa miskin berprestasi sangat
dibutuhkan. Selanjutnya perlu penguatan dan penyelarasan penerapan
kurikulum Pendidikan kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja dalam
mendukung implementasi program "link and matc?t yang memungkinkan
skill tenaga kerja dapat bekerja sesuai dengan kompetensinya.

2. Belum Optimalnya Peningkatan Derqiat Kesehatan Masyarakat


Rendahnya akses kesehatan serta belum maksimalnya penanganan
Kekurangan Gizi bagi ibu hamil dan anak, disisi lain penyakit menular
dan tidak menular saat ini mulai meningkat. Perubahan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) dengan melaksanakan gaya hidup sehat melalui
kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) perlu
ditingkatkan

3. Be1um optimalnya peningkatan kesempatan kerja dan berusaha


melalui penyediaan lapangan pekerjaan
Kurangnya Kompetensi Tenaga Kerja sehingga tidak sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja. Belum maksimainya Bantuan usaha produktif
dan akses permodalan, serta kurangnya pemberi.an insentif dan
kemudahan berusaha bagi masyarakat yang melakukan kegiatan usaha.

4. Belum optimalnya peningkatan daya saing melalui sektor agraris


Masih sulit mendapatkan akses pembiayaan untuk pengembangan usaha
sektor agraris, meningkatkan produktifitas dan nilai tamLrah menjadi hal
yang penting untuk peningkatan daya saing yang saat ini belum

fi-796
funcatw \grj a amuinta fr D aerafr (Q&gD) Qrwini S unntero'U tara 2 023

maksimal. Selain itu dukungan sarana dan prasararua pertanian untuk


meningkatkan produksi pertanian masih kurang serta banyaknya
penduduk atau tenaga kerja di sektor agraris memerlukan Perlindungan
bagi tenaga kerja di sektor agraris.

5. Belum Optimalnya Peningkatan Daya Saing Melalui Sektor Pariwisata


Digitalisasi Promosi Pariwisata melalui media sosial sebagai sarana
mempromosikan suatu objek wisata belum maksimal serta Penataan
Kawasan Wisata berbasis tematik (agro, eko dan wisata) serta cagar
budaya masih kurang. di Provinsi Sumatera Utara Standarisasi Layanan
Pariwisata dan SDM Pariwisata untuk meningkatkan kepuasan
pengunjung belum berjalan dengan maksimal dan masih banyak
kendala.

6. Belum Optimalnya Peningkatan Kualitas Reformasi Birokrasi


Akuntabilitas Kineda Perangkat Daerah belum sepenuhnya mendorong
Ketercapaian Reformasi Birokrasi (RB) dalam pencapaian visi, misi, dan
tujuan Daerah.. Peningkatan akuntabilitas kinerja diperlukan agar
sasaran dengan indikator-indikator yang dijadikan acuan pengukuran
terhadap keberhasilan capaian program bisa terlaksana. untuk
mewujudkan good gouemance perlu ada reformasi dalam birokrasi yang
menyangkut penyelenggaraan negara untuk mewujudkan perbaikan pada
pelayanan publik.

7. Belum Optimalnya Peningkatan Sosial Kemasyarakatan Dan Olahraga


a. Masih adanya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang
belum tertangani, Masalah kesejahteraan sosial yang utama adalah
Kemiskinan, belum meratanya bantuan kepada masyarakat miskin
serta pelayanan dasar mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar
didalam panti yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di dalam
panti belum memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
b. Selain masalah sosial peningkatan sarana dan prasarana olahraga juga
belum optimal dalam rangka persiapan PON 2024
c. Kondusifitas sosial politik dan Persiapan awal pilpres dan pilkada
serentak

fi-197
/,-#ry\

Qg:rcaw Kprja Qsnerinufr rDaerafr (AJ@D) tuwinsi Surnntera 0 tara 202 S

8. Belum Optimalnya Pembangunan Infrastruktur Yang Baik Dan


Berwawasan Lingkungan
Pengembangan wilayah yang saat ini dihadapi yakni penurunan
ketimpangan antar wilayah, penguatan pusat pertumbuhan wilayah,
pemenuhan pelayanan dasar dan peningkatan daya saing daerah,
pengelolaan urbanisasi, dan pemanfaatan ruang.
Pembangunan Infrastruktur ke depan diarahkan untuk meningkatkan
konektivitas fisik dan virtual, mendorong pemerataan pembangunan
antar wilayah, memenuhi prasarana dasar, dan mendukung
pembangunan perkotaan dan pedesaan.

2.6. Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 19 {COVID-191


Perkembangan kasus Covid-l9 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut)
semakin terkendali, ditandai dengan penurunan angka kasus positif dan
aktil yang diikuti penurunan persentase keterisian tempat tidur untuk
pasien Covid-19. Sampai 7 September 2O2I, tercatat kasus positif kumulatif
di Sumut telah mencapai 99.854, meningkat 448 kasus dibanding hari
sebelumnya. Sedangkan kasus sembuh mencapai 80.727 atau bertambah
1.7L7 kasus. Dengan demikian, kasus aktif turun 1.309 kasus, sehingga
jumlah kasus aktif kumulatif di Sumut menjadi 16.608. Indikator penting
lainnya adalah positivity rate Covid-lg Sumut yang terus menurun hingga
8,31 persen, lebih kecil dari capaian nasional. yang masih berkisar 10,51
persen.
Dengan tren yang terus konsisten, dimungkinkan positivity rate Sumut
akan terus menurun hingga di bawah standar WHO, yaitu di bawah 5 persen

2.7. Konsistensi antara Prioritas Pembangunan Daerah dengan


Permasalahan dan Isu Strategis pada RKPD 2ol23

Permasalahan pembangunan dan isu strategis Provinsi Sumatera Utara


yang tertuang dalam RKPD Provinsi Sumatera Tahun 2023 merupakan
cakupan dari prioritas pemb€Lngunan perubahan RPJMD Provinsi Sumatera
Utara 2Ol9-2O23. Pada tabel berikut dapat dilihat konsistensi antara Prioritas
Pembangunan Daerah dengan Permasalahan dan Isu Strategis pada RKPD
2023.

II-198
futttcatta I{grja Acmerintafi <D aqafr (qKgD) Aroeinsi Sumatxa U tara 202 3

Tabel 2.LL2
Konsistensi antara Priorltas Pembatrgunan Daerah dengan
Permasalahandan Isu Strategis pada RKPD 2OZg

ISU S?RATEGIS RI(PD


PRIORITAS PROVSU PERMASALAIIAI{ RI(PD 2023
2023
1. Peningkatan dan Pemenuhan Akses 1. Belum optimalnya kualitas Sarana dan prasarana
Pendidikan Pendidikan pendidikan serta
kompetensi pendidik
dan tenaga
kependidikan masih
rendah, Pemberian
Bantuan Operasional
Pendidikan bagi siswa
miskin berprestasi
sangat dibutuhkan.
Selanjutnya perlu
penguatan dan
penyelarasan
penerapan kurikulum
Pendidikan kejuruan
dengan kebutuhan
dunia kerja dalam
mendukung
implementasi program
"link and matc?f yang
memungkinkan skill
tenaga kerja dapat
beke{a sesuai dengan
kompetensinya.

2. Penkrgkatan Derajat Kesehatan 2. Belum Optirnalnya Dera-jat 2. Pemenuhan akses


Masyarakat kesehatan masyarakat melalui peningkatan
sarana dan prasarana
Kesehatan,
Penanganan
kekurangan gizibagl
ibu hamil dan anak,
Penanganan penyakit
menular dan tidak
menular, Perrguatan
PHBS, Belum
meratanya SDM
Kesehatan,

3. Peningkatan Kesempatan Kerja Dan 3. Belum Optimafu:ya kesempatan 3. Peningkatan


Berusaha Melalui Penyediaan Lapangan kerja dan berusaha bagi Kompetensi Tenaga
Ke{a masyarakat Keq'a, Bantuan usaha
produktif dan akses
permodalan,
pemberian insentif
dan Kemudahan
berusaha

4. Peningkatan Daya Saing Melalui Sektor 4. Belum optimalnya pemanfaatan 4. Peningleatan


Agraris potensi daerah berbasis agraris Produktifitas dan nilai
tambah, Peningkatan
s€rrana dan prasarana
usaha pertanian,
Perlindungan bagi
tenaga kerja di sektor
agraris

5. Peningkatan Daya Saing Melalui Sektor 5. Belum optimah:ya pemanfaatan 5. Digitalisasi Promosi
Pariwisata potensi daerah berbasis pariwisata Pariwisata, Penataan
Kawasan Wisata
berbasis tematik(agro,
eko dan wisata) serta
cagar budaya,
Standarisasi layanan
Pariwisata dan SDM
Pariwisata

rr-199
F4'.---"m5

fu:ncanz {grj a Qemerinufr rDauafr (qKgD) Arwinsi Sumatera 0 tara ZOZ S

ISU STRATEGIS RXPD


PRIORITAS PROVSU PERMASALAI{AN RXPD 2023
2023

6. Peningkatan Kualitas Reformasi Birokrasi 6. Belum optimalnya tata kelola 6. Akuntabilitas Kineda,
pemerintahan yang baik dan layanan kinerja
bersih
7. Peningkatal Pelayanan Sosial 7. Belum maksimalnya kondisi sosial 7. Perlindungan sosial
Kemasyarakatan dan 0lahraga kemasyarakatan dan prestasi terhadap masyarakat,
olahraga Pemenuhan SPM
Panti, Peningkatan
sarana dan prasarana
pada sektor olahraga,
Bantuan olahraga
untuk persiapan PON,
Kondusifitas sosial
politik dan Persiapan
awal pilpres dan
pilkada serentak,
FKUB,
8. Pembangunan Infrastruktur Yang Baik Dan 8. Belum optimalnya kualitas
Berwawasan Lingkungan infrastrulrh-rr dalam mendukung 8. Konektifitas
konektivitas wilayah Peningkatan kualitas
infrastruktur

II-200
ffi
ftgrrcaru Wja Aerncri?rtafr Aaerafi (Wt$D) (prwhrsi Sumatera,Uura 2023

BAB III
KERANGKA EKONOMI DAERATI DAN KEUANGAN DAERAII

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah


Perbaikan ekonomi Sumatera Utara berlanjut dan mencatat pertumbuhan
3,9ooh (yoy) pada triwulanl-2O22. Akselerasi ditopang oleh peningkatan mobilitas
masyarakat seiring dengan penurlrnan kasus COVID-19, pelonggaran restriksi
mobilitas, berlanjutnya akselerasi vaksinasi serta belanja pemerintah yang
meningkat di akhir tahun. Secara keseluruhan tahun 2027, pertumbuhan
ekonomi tercatat 2,670/0 (yoy) telah keluar dari zona kontraksi. Aktivitas ekonomi
baik dari sisi permintaan maupun penawaran menunjukkan perbaikan. perbaikan
terutama didorong oleh peningkatan aktivitas belanja masyarakat menjelang Natal
dan Tahun Baru, menguatnya harga komoditas, dan kontinuitas jaring pengaman
sosial dari pemerintah.
Secara keseluruhan tahun 2021, inflasi tercatat sebesar 1,7Loh, cenderung
berada pada batas bawah rentang sasaran 3o/otlo/o. Rendahnya inflasi dipengaruhi
akibat masih belum pulihnya permintaan masyarakat terutama dari kebijakan
pembatasan mobilitas secara proporsional yang diberlakukan pada periode Natal
dan Tahun Baru. Inflasi Sumatera Utara pada tahun 2022 diperkirakan tetap
rendah dan berada di dalam rentang sasaran inflasi 3o/otlo/o, namun lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2021. Terus menurunnya kasus COVID-19 seiring
dengan penanganan kesehatan dari Pemerintah diperkirakan dapat menjaga
pemulihan perekonomian terus berlanjut. Tekanan inflasi terutama berasal dari
meningkatnya permintaan domestik sejaian dengan membaiknya pendapatan dan
perekonomian, tren peningkatan harga komoditas dunia yang berdampak pada
komodi.tas domestik strategis, dan potensi peningkatan ekspektasi inflasi
masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi. Peningkatan inflasi Tahun 2023
diperkirakan masih terkendali dan mengarah pada rentang sasaran inflasi Provinsi
Sumatera Utara.
Perekonomian Sumatera Utara pada Tahun 2A23 diproyeksikan akan
tumbuh lebih tinggi seiring dengan akselerasi program vaksinasi dan tercapainya
target herd immunity serta aktivitas yang kembaii normai. Kebijakan pemulihan
ekonomi yang teiah dijalankan untuk meningkatkan daya beli masyarakat antara
lain melalui kebijakan restrukturisasi kredit UMKM/IKM, stimulus ekonomi pada
sektor-sektor perekonomian yaitu pariwisata, pertanian, investasi, perindustrian,
perdagangan dan peningkatan infrastruktur pada kawasan strategis ekonomi serta

ilr-1
funcaru l(Brfu eerurintafr cDaxdfr (ffirfiD) Qrwinsi Sumatera Otara ZO Zl

penyaiuran social safety net bagi masyarakat terdampak melalui APBD.

3.1.1" Kondisi Ekonomi Global


Menurut laporan Global Economic Prospects terbaru Bank Dunia,
pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat. Perang di Ukraina telah
memicu krisis kemanusiaan yang membutuhkan penyeiesaian damai. Pada saat
yang sama, kerusakan ekonomi akibat konflik akan berkontribusi pada
perlambatan pertumbuhan global yang signifikan pada tahun 2A22 dan
menambah inflasi. Harga bahan bakar dan makanan telah meningkat pesat,
sehingga memukui populasi rentan di negara-negara berpenghasilan rendah.
Pertumbuhan globai diproyeksikan melambat dari perkiraan 6,1 persen pada 2021
menjadi 3,6 persen pada 2A22 dan 2A23. Ini adalah 0,8 dan O,2 poin persentase
lebih rendah untuk 2A22 dan 2023 daripada yang diproyeksikan pada Januari. Di
luar 2023, pertumbuhan global diperkirakan akan turun menjadi sekitar 3,3
persen dalarn jangka menengah. Kenaikan harga komoditas akibat perang dan
meluasnya tekanan harga telah menyebabkan proyeksi inflasi 2022 sebesar 5,7
persen di negara maju dan 8,7 persen di pasar negara berkembang dan ekonomi
berkembang-1,8 dan 2,8 poin persentase lebih tinggi dari yang diproyeksikan
Januari lalu. Upaya multilateral untuk menanggapi krisis kemanusiaan, mencegah
fragmentasi ekonomi lebih lanjut, menjaga likuiditas global, rnengelola tekanan
utang, mengatasi perubahan iklim, dan mengakhiri pandemi sangat penting.
Prediksi ini disampaikan IMF dalam laporan terbarunya World Economic Outlook
Update edisi April 2022.
Pemulihan ekonomi global yang berlangsung termasuk di Indonesia dibayangi
tiga fenomena utama pada beberapa waktu terakhir. Pertama, normalisasi
kebijakan negara maju yang mulai terindikasi dari kenaikan suku bunga AS.
Kedua, dampak luka memar yang berpengaruh terhadap pemuiihan ekonomi,
antara iain terhadap pemulihan di sektor dunia usaha dan upaya transformasi di
sektor riil untuk mendorong daya saing dan produktivitas, serta transisi ke
ekonomi hijau dan keuangan yang berkelanjutan. Ketiga, ketegangan geopolitik
Rusia-Ukraina yang berdampak pada pemulihan ekonomi global berupa kenaikan
harga-harga komoditas globai, baik energi dan pangan yang berdampak pada
inflasi sejumlah negara. Dampak lainnya adalah gangguan dalam mata rantai
perdagangan global yang mempengaruhi distribusi dan volume perdagangan serta
pertumbuhan pada ekonomi globai, serta pada jalur keuangan dimana terjadi
pembalikan arus modal ke aset yang dianggap aman (aafe hauen csser) sehingga
dapat berdampak pada stabilitas eksternal dan nilai tukar.

ill-2
t\gncaru Kprja Qeilsitrtdfr rOasafr
@K$D) grwinsi Sumatera,t ) ura 202 3

International Monetary Fund (IMF) me nilai pelemahan ekonomi global


setahun ke depan akan dipengaruhi risiko penyebaran Covid-19 varian Omicron,
gangguan rantai pasokan, voiatilitas harga energi, inflasi, ketegangan geopolitik,
serta ancaman bencana alam terkait perubahan iklim. Kendati demikian, World
Bank (WB) meramalkan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara akan tetap
stabil bahkan meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan
Produk Domestik Bruto (PDB) India tahun 2023 diproyeksikan stabil seperti tahun
2A22, yakni di level 9 persen. China diproyeksikan tumbuh dari 4,0-5,0 persen
menjadi 5,3 persen, Indonesia tumbuh dari 4,6-5,1 persen menjadi 5,1 persen,
Vietnam tumbuh dari 4,0-5,3 persen menjadi 6,5 persen, Thailand tumbuh dari
2,6-2,9 persen menjadi 4,3 persen, Malaysia tumbuh dari 4,8-5,5 persen menjadi
4,5 persen, Filipina diproyeksikan tumbuh dart 4,9-5,7 persen menjadi 5,7 persen.
Ada juga beberapa negara yang diramalkan mengalami penurunan PDB namun
tetap terhitung cukup kuat di skala giobal, yaitu Malaysia tumbuh dari 4,8-5,5
persen menjadi 4,5 persen. Untuk menghadapi tantangan ekonomi tahun 2A23,
IMF mendorong negara-negara untuk memperkuat kebijakan penanganan
pandemi, menggencarkan vaksinasi Covid-l9, memperkuat kebdakan moneter
untuk mengendalikan inflasi, meningkatkan investasi untuk antisipasi bencana
perubahan iklim, serta menjaga likuiditas melalui kerja sama internasional.
Beberapa lembaga internasional merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi global
dan Indonesia tahun 2022 sejalan dengan perkembangan perekonomian terkini.
Namun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan kembali meningkat di tahun 2023.
Berikut proyeksi beberapa lembaga Ekonomi Dunia terhadap pertumbuhan
ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi dunia:

Tabel 3.1
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa Negara Dunia Tahun 2A22 dan 2ol29,

ilr-3
1.ry\
futtuatu I(grja Aenerinufi Aanafi (ffirBD) erwhti Sunatera Otara Z0Z S

World 3.2 3,2


Major Economies ?.3 2.3
A' t r,-rt tr..l'-.i,-'t i",; :i ?.s -i
:1
2,? :,.
'.")
L lltii./Uar.l i 2,6

t Jsparg 1,2 1,8 ,l ?.3


Entergirrg Markets *,4 3.7 4.3
i.' l.-l 4.0 * 5.0 5.3 l- .; ,i o

lndonesia 4.$ --5.1 5.1 5.0 5,2 5.7


','r,'ll 1]ll'
4CI*5.3 i. "., 71.
9:1
ffi Thailard t.n -* /..'.) 'i .:
4.5 ti.4
I. i'r : i ,,.;r: r
'1 ii :r. a, 4.5 6.CI 5.4 s.,r
-,'
Fil:p:rra 4.S -- 5.7 t.tt
. r-i .. I 6,3 $.s t-r t.

:i'.r;- | 1"1 L'-!I ',I.,i

I
l. ,..1 .,
7.5 5.S
Kctrra*6"rn Penurunen rlari proyeksi perinde sebelumnya
Peningkatan dari proyeksi p{riede sebelumnyJ

Sumber: WEO IMF Jan 2022, GEP WB Jan dan East Asia and The Pacific Economic tJpd.ate Apil 2022,
Asian Deuelopment Outlook (ADO)ADB Apr 2022, OE Database Januq.i d-an Aprit 2A22

3.L.2. Kondisi Ekonomi Nasional


Laporan World Economic Outlook (WEO) International Monetary Fund (iMF)
edisi Januari 2022 menunjukkan bahwa setelah mencatatkan pertumbuhan
sebesar 5,9 persen di 2021. Sedangkan perekonomian global diprediksi mengalami
moderasi ke level 4,4 persen di 2022 atau turun -0,5 percentage points
dibandingkan WEO Oktober 2O2l dan 3,8 persen di2023. "Kuatnya Perekonomian
Indonesia yang sudah terlihat di Tahun 2022 dan berlanjut ke 2023 adalah bukti
bahwa penanganan pandemi berbuah signifikan pada relatif cepatnya pemulihan
ekonomi Indonesia. Kebijakan penanganan pandemi dan Pemuiihan Ekonomi
Nasional (PEN) yang efektif dL 2021 dan diperkuat dengan fokus penciptaan tenaga
keda selain kesehatan dan perlindungan rnasyarakat di 2022 tentunya menjadi
faktor penting.
Sementara di Kawasan ASEAN-S, pertumbuhan ekonomi diperkirakan
justru berada dalam tren meningkat. Dalam periode 2A2L-2O23, Indonesia
diramalkan akan bertumbuh kuat sebesar 3,3 persen, 5,6 persen, dan 6,0 persen,
sedangkan I\4alaysia 3,5 persen, 5,7 persen, dan 5,7 persen. Dalam laporan WEo

ilt-4
funcdnn l(erja cPenerintafi Aaaafi (ffiBD) erovinsi Swatqa,U ura i
202

Januari 2022 tersebut, sebut Febrio, IMF juga memberikan beberapa rekomendasi
penguatan kerangka kebijakan yang komprehensif untuk negara-negara, yaitu
memperkuat kebijakan di sektor kesehatan, termasuk pemerataan vaksin,
perubahan kebijakan moneter yang harus didukung dengan komunikasi yang
efektif, memperkuat posisi dan kesinambungan fiskal, memperkuat kerja sama
internasional, dan melanjutkan reformasi struktural dan kebijakan perubahan
ik1im.

3.1.3. Kondisi Ekonomi Sumatera Utara


- Produk Domestik Regional Bruto (PDRBI
Perekonomian Sumatera Utara tahun 2O2l yang diukur berdasarkan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai
Rp.859.87A,95 miiiar tertinggi terjadi pada komponen Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan sebesar Rp. 189.491,36 miliar; Industri Pengolahan sebesar Rp.
167.886,09; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
sebesar Rp. 162.578,56; Konstruksi sebesar Rp. 115.754,38. Sedangkan atas
dasar harga konstan, angka nilai tersebut mencapai Rp. 547 .651,82 miliar tertinggi
terjadi pada komponen Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar Rp.
141.601,18 miliar; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor sebesar Rp. 98.560,O7 miliar; Industri Pengolahan sebesar Rp. 97.928,OO;
Konstruksi sebesar Rp. 68.300,49.
Pada triwulan I
2022 pertumbuhan ekonorni berdasarkan harga berlaku
mencapai Rp. 225.419,47 miliar tertinggi terjadi pada komponen Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan sebesar Rp. 51.623,O2 rntliar; Industri Pengolahan
sebesar Rp. 44.156,66 miliar; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor sebesar Rp. 42.272,4A miliar; Konstruksi sebesar Rp. 29.631,49
mili.ar. Struktur PDRB Sumatera Utara menurut Harga Konstan mencapai Rp.
138.880,29 miliar tertinggi terjadi pada komponen Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan sebesar Rp. 36.306,41 miliar; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor sebesar Rp. 25.2OA,48 miliar ; Industri Pengolahan
sebesar Rp. 24.473,35 miiiar; Kontruksi sebesar Rp. 16.959,45 miliar; Kondisi
tersebut dapat dilihat meialui tabel berikut ini:

ilt-5
(/)

E { (,\ (,l s C.) to o o o { o\ (,I s g) N zo


G
-t o
a
g IQp c- L c.> c- n c- ?.U { 7'U !o 'g
lD A) lDO- o lD ts o o
w
-U a a a
FD
a p o' =rD ='o o. Fl
p p p ocL + doa
r
!D A)
U) U
o rJ ar5 E ts
F1
Td n0a E
s0l oq
p
b A) o )a o a o p o pt ,N o-
p H
@
o T p p I a lD
E
o a p P0a 'U
0 J p- PA p o A)
oD l') 5 o U
a
s+ ta'
p ID
p p p
ID
,J
o.
-a o
a\
F F
r\J F
o a.
g)

a5
ID X p Ao
i-o
fD '' F1
c- I
ts!, tr
\) p
I ts naD p p a
ott
tEI
C)
s)
N o a-
p o
t
<Fr (1 )
o-
p 0.1
{+ a oq d!J $o
=oa o
U ID p
p o -!D p g Or
0q
p
Fj a- t -0) g.
p
F'
E' a g) F) L1-l
p a l.I
t 9) 'D
a
o
o
lD
a F o
lt
p I
p a p p
o o F'
a o
Ft =
n
p
I
Fl
rd p :_
U AJ
o
1J
c)
f+
n r3 Ft
g 'D
ID

p Fj
p
t.t
!t
a
F}
!,
a
{@ U
p +
A N] 5 N) n,
P
.^ P i{ Is tr P
o P j U1
IA P{ { \!) Cn
l,) I 6i o
o
o or u| o\ o !o
s OJ
+
(J
{\o L"
I
\o
i.)
h)
o
n,
Fl
Jt\) +
C^) or
+ 01
ql
Io' I \
o ,(,l Jn j-r I\) \o @

bct
(I t) (, "e -\o 'A b. "A (rl
\o $o \l
o
"N)
t.)
N) 10 *
@ !o ol (])
{ t\) (/)
\o (/) (,
Cn
o D'
Fl
m
!,
p EU
@
o
Fl
(, + GI
icll tr I+ P
N]
{ (rl (n { D
(^) 9 o \i
!'J P co
+ b
ol (/)
i, I Co
())
\o
I I(, (,b N tr
o
!,
,,t
O {
0
\o
i
-.1
0o A \oC
,N A
N) a O t\) A 5
C,)
N (,I
--i
o
N
Ft
E
o J}) \o
"o j-l \o :.J -N
\o
9 C,
"A i
Cl)
o r
F
g)
U1
+ 01 \) o
"\o -Cn "N)
(^) -l
@
C])

{ (n
\o E
H @ (D 0o CO --I
@
E !,
,a
H )t
r{
6 + N F !,
UI A P q c,)
P
N) c,)
o -a Fl t:
P ;* + P C^)
!n P
o
:'r
b
N) o { \
Or @
N n 0q p
@ @
-I Jn (Jl
@
A io Cn
A \o
o1
01 o1
in \ I(rl
-.1 @
01 b + o E
!
!, d
o o : ;{ j.I .J N
'w'l io
Jn +
-t\)
(D
:A
\o
-Oo p-.I + s +
@
I N
D
H o
,i ts
ilo o,
(1)
o Ut
-.1 A to 00 { a (n CD
(n
o
cn @ \o cll J 9.,
o to
r+
It
lo
\) io j I (.tr
i \o + t) + Ol F
(ta !.) !r,
ir P i N) H
s N
b \) \+
ql N
+ @ +
IQ
o
OJ
C})
lo
t\)
\o
!o +
$ t)
-l
b
(])
Cn
jo o
0 "co "(, :'l -6
o N ,(}) j-J
(I
s,,
(, I t\) !o o o
(,l "o
$co t\)
OJ N
o
lr
o
'$ \o
N)
(I + N)
(]) + + { N
-l
@ 00 (^) o \o o |J N
,,4

o
= R
S
gl tr
o) f H
i\o t\) t! t\) \ro o @ j Ft tr
Igr N)
b N)
b
f-.I \ tr I P I{ b I (n \] l(, O
4.^)
(^)
lo tr xra
p O
j-l N) (, p-{ -|')\o
C,I
C,)
\] N)
o @
N) N
@ \o \ o at
\\o
CI) C/J
C/)
}J 3\o "oo ,9D Jn
(rl
:o I I .1.) i.)
(, -t\] \\o 9o
N)
€ F
t, s
'@ $ A (n Cn @ (,n O
Ot
Cn \o !o o) N) o \o gJ o t-) E!) G
:t
)
H s
St
q
o F
0c
!) I
G}
!}) \
I
N)
j l-.I N)
P I 9
t\)
t\) P 9 (, \i
\o
I\o (, 0q
I G
il
{s (,I o{ b@ @
O + O)
(/)
(,
N)
io
@
\
'\o tl
@
+ sn
(rl il (,
s :. N
o
p
o
Sr
B
-{ + ro g)
o
io
-\o
i.c
@
"c,)
(,
O)
"c,) \]
C,)
\o
"\o
@
{
(l)
"\o
a
(rl
t-)
"(r'
+
OJ
"C, {
N
-Oo
(rl _Co
C^)
_6
o
o\
N)
j..1 o o
o ,a x
)ai
gr @ rO D'
o) p €.
ra
J
d
ctr = = e
il
I{ Io N) N) \o o { t,
!.)
+
tr \ P 9 j
c) OJ b
P C,fI { \0 b
:.J A N
p r.t
q
h A \o N) { *_) b.
\I CJ. o)
o
(,l 00
jD (,\ o n F s
or (,)
"0"
N)
\o i pt\) "\o{ @
00 Is
_(,l N) \o
-o o t9 I E s
'6 \i "\o
C! c) L -\o 'C,) \] N) o
-co t, E
lo
@ I\) ol + A \o o -.I \o o D
p il
@
e
F
il
{o + + + (, N N) (,)
"l
C.)
6 (, b
N)
t\)
o\
b i.) u
.^ :
Ul
U] 9n
t)
q
(, N] A
\ I(]) €
L
\J
G
t!
(s
o (, {
N
Ao
o P
o (n
(rl $ { jn
C^)
j.l ,(rl $\o IA
ul \o OJ
"c,)
O t)
"CI JtrJ
or (tr)
s A Ol
-A
@ + -I (n (, r,
-(*,
Ul
_Co
"+. o
O) ie C'I \o O tJ + (I -.1
Ul (, N
0 @ to
d.{'..ft,

furcana I(erja Aemerintafr cOaerafr (8[fLgD) erovittsi Sututerd 1)ura 2023

Ekonomi Sumatera Utara tahun 2021 tumbuh sebesar 2,6! persen.


Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Informasi dan
Komunikasi sebesar 6,s 1 persen. semua lapangan usaha mengalami
pertumbuhan positif kecuali Transportasi dan Pergudangan yang mengalami
konstraksi sebesar 3,63 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
mengalami konstraksi sebesar O,81 persen; dal Jasa Perusahaan mengalami
konstraksi sebesar O,l4 persen.

Strrrktur PDRB Sumatera Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga
berlaku pada tahun 2A21 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian
Sumatera Utara masih didominasi oleh Lapangan Usaha utama, yaitu: pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan (3,87 persen); Industri Pengolahan (1,4g persen);
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (g,62 persen);
dan Konstruksi (2,L8 persen). Struktur PDRB Sumatera Utara menurut lapangan
usaha atas dasar harga berlaku pada tahun 2O2t tidak menunjukkan perubahan
berarti. Ekonomi Sumatera Utara triwulan IV-2O21 dibanding triwul anlV-2O10 (y-
on-y) mengalami kontraksi sebesar 3,81 persen. Kontraksi tertinggi dialami oleh
Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,86 persen; diikuti oleh Informasi dan
Komunikasi sebesar 7,36; dan Pertanian, Kehutanan, Perikanan sebesar 5,63
persen. Berdasarkan laju pertumbuhan PDRB ADHK, kontraksi terjadi pada
beberapa lapangan usaha. Kontraksi tertinggi dialami oleh Transportasi dan
Pergudangan sebesar 3,63 persen; diikuti oleh Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum sebesar 0,81 persen; dan Jasa Perusahaan sebesar O,14 persen.
Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2O2t, sumber
pertumbuhan tertinggi berasal dari Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan sebesar 0,99 persen;

Komponen Impor Barang dan Jasa merupakan komponen yang mengalami


kontraksi tertinggi sebesar 18,34 persen; diikuti Ekspor Barang dan Jasa sebesar
15,09 persen; dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto sebesar
3,47 persen. Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara
tahun 2A21, sttmber kontraksi tertinggi dari Komponen Pengeluaran Konsumsi
LNPRT sebesar 0,O3 persen. Struktur PDRB Sumatera Utara menurut pengeluaran
atas dasar harga berlaku tahun 2O2L tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
Perekonomian Sumatera Utara masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang
mencakup lebih dari separuh PDRB Sumatera Utara, yaitu sebesar 50,79 persen;
diikLlti oleh Komponcn Ekspor Barang dan ulasa scbesar 36,63 persen; Komponen
PMTB sebesar 30,56 persen; Komponen PK-P sebesar 6,81 persen; Komponen

fil-7
ftqncaru l(grja aenwrinufi CIaerafi (ffirxD) Orwinsi Suttwtera'0 ura 202 3

Perubahan Inventori sebesar 1,73 persen; dan Komponen PK-LNPRT sebesar O,86
persen. Sementara Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang
dalam PDRB memiliki peran sebesar 29,57 persen.

Tabel 3.3
Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Sumatera Utara Menurut
Lapangan Usaha (persen|
Laju Pertumbuhan Atas Distribusi Atas Dasar
Dasar Harga Konstan Harga Berlaku
2010 TWI
I{o Lapangan Usaha 2022
20L9 2020 2o2t 20L9 2020 2021

Pertanian, Kehutanan dan 5,13 1,95 87 1,29 20,53 21,34 22,O4


A. J
Perikanan

B Pertambangan dan Penggalian 4,53 -2,31 1,92 o,o3 L,27 t,28 I 25

C Industri Pengolahan 1,23 -0,84 1,43 o,r2 19,o4 19,29 19,52

D Pengadaan Listrik dan Gas 4,92 3,16 4,93 0,o1 0, 11 0,1 1 o,1 L

Pengadaan Air, Pengelolaan 0,00 0,10 0,10 0,10


E 5,44 3,79 3,62
Sampah, Limbah dan Daur Ulang

F Konstruksi 7,29 -3,42 2,18 0,31 14,23 13,58 13,46

Perdagangan Besar dan Eceran, -1,87 3,62 o0 L8,82 18,89 18,91


G 6,93 1
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

H. Transportasi dan Pergudangan 5,80 -12,77 -3,63 o,23 5,O7 4,49 4,L7

Penyediaan Akomodasi dan Makan c4)


I 8,88 -9,26 -0,81 0,09 2,r8 2,O5
Minum

J Informasi dan Komunikasi 9,63 6,1.7 6,51 o,23 2,14 2,28 2,34

K, Jasa Keuangan dan Ausransi 1,92 1,29 4,46 o,22 2,92 2,90 2,97

L. Real Estat 4 84 1,57 2 50 o,l4 5,L2 5,26 5, 11

M,N Jasa Perusahan 5,81 -4,7L -o,14 o,06 1 OB L,O7 1 o3

Administrasi Pemerintahan,
o. Pertahanan dan Jaminan Sosial 8,11 o,37 2,48 -0,01 3,68 3,72 3,54
Wajib

P Jasa Pendidikan 4,46 t,52 3,05 o o8 1,85 1,91 1,86

a Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,63 -2,46 0,2s o,o7 1 o2 1,03 o,99

R,S,T
Jasa Lainnya 6,25 -3,74 t,43 0 03 0,58 o,57 o,54
,IJ'

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 5,22 -L,O7 2,61 3,9O 1OO,OO loo,oo 1OO,OO

Sumber: BPS Sumut, 2021

ilt-8
@+

funcana I{rja Aenrhrtafr tDaerafi (W$WO) erwnsl Surnatera ,Uura 2023

Gambar 3.1
Laju Perekonomian sumut rahun 2018 s/d Triwulanl-2oz2 (persen)
5,18 5,02
q XEI
5,77
lnl
3,69
3,9

z,6t

,1,0.

2018 20r.9 2021 TW r-2022

ijt;ri.t
-!;;:,3{gra -fr}.15i6;rsl

Tabel 3.4
Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran (Persent
Laju Pertumbuhan Atas Distribusi Atas Dasar Harga
Dasar Harga Konstan 2OLO Berlaku
No Komponen
20t9 2o20 2o.2L 20L9 2020 2o2L
Pengeluaran
1 Konsumsi Rumah 4 24 -2,83 1,69 53,67 52,22 50 79
Tangga

Pengeluaran
2.
Konsumsi LNPRT I 95 -4,O2 -2,59 0,96 0,93 0,86

Pengeluaran
3 Konsumsi 0,61 -1,69 3,46 7,18 6 8B 6,81
Pemerintah

Pembentukan Modal
4 8,25 -1,r7 3,47 30,85 30 64 30,56
Tetap Bruto

5 Perubahan Inventori '1,44 1,90 1,73

Ekspor Barang dan


6 -2,O5 -10,31 15,09 33,4L 33,19 38,83
Jasa

Dikurangi Impor
Barang dan Jasa -3,84 -14,97 18,34 27,51 25,73 29,57

Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) 5,22 -1,o7 2,6L 10(),oo 1()(),oo 1OO,OO

Sumber: BPS Sumut. 2O21

3.1.4. Proyeksi Perekonomian Sumatera Utara


Perekonomian Sumatera Utara diperkirakan akan meningkat secara gradual
seiring dengan terjadinya herd immunity serta aktivitas ekonomi yang berangsur
pulih. Meskipun Jika skenario perang di Ukraina berlangsung berkepanjangan

ilt-9
forcaru Kerja Aennintafr Aandfr (W{mQ erwAsi Sumatsra Otara ZO ZS

hingga tahun 2023, beberapa negara mengalami penurunan proyeksi


pertumbuhan ekonomi termasuk Indonesia khususnya Provinsi Sumatera lJtara.
Asumsi:
1. Kondisi geopolitik imbas perang Rusia Ukrania menyebabkan sanksi terhadap
Rusia yang berdampak terhadap pasokan sumber daya energi global;
2. Tingkat keyakinan konsumen Eropa dan pasar keuangan terpengaruh. Konflik
antara Rusia dan Barat diperkirakan meningkat akibat perang yang
berkepanjangan.

Dengan asumsi di atas maka ekonomi Sumatera Utara diproyeksikan


meningkat optimis sebesar 5,00-6,000/o dengart nilai tengah 5,5o7o.

Sebagai pembanding dari berbagai sumber, maka perhitungan analisis


proyeksi mempertimbangkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis dari Bank Indonesia Sumatera Utara pertumbuhan
ekonomi Sumatera Utara pada Tahun 2022 tercatat sebesar 3.30-4.30 o/o dan
Tahun 2023 tercatat sebesar 4.50-5.50%.
2. Berdasarkan hasil rakortek Tahun 2022, Target Laju Pertumbuhan Ekonomi
Sumatera Utara dalam mencapai kontribusi nasionat pada Tahun 2022 adalah
sebesar 5,0-5,6 o/o;
3. Berlanjutnya recovery pertumbuhan ekonomi, kenaikan permintaan domestik
dan eksternal, percepatan pembangunan pemerintah dan swasta yang sempat
melambat/tertunda di tahun 2O2O akan rnendorong perbaikan investasi.
4. Langkah penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah dari sisi
kesehatan maupun pemulihan ekonomi akan mendorong konsumsi
pemerintah dan lanjutan program jaring pengaman sosial diprediksi akan
menopang konsumsi rumah tangga.

Berdasarkan hal tersebut diatas, pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi


Provinsi Sumatera Utara diproyeksikan meningkat optimis sebesar 5,00-6,0O7o
dengan nilai tengah 5,5OYo.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara menurut lapangan usaha
terlampir pada tabel di bawah ini:

ilt-10
fomcatu 1(9rja lPennintafi Aaerafi (ry<*O) tlrwl* Sffiattrd Otnra ZOZ3

Tabel 3.5
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2or22 Ma 2O2?

Pertumbuhan (persen)
Realisasi Proyeksi
Lapangan Usaha
20L9 2o.2A
TWI
2o2t 2o22 2o.22 2o.23

A. Pertanian, Kehutanan,
Perikanan
5,13 1,95 3,87 1,29 3.40 - 4.40 4.40-4.80
B. Pertambangan dan
4 53 -2,31 1 92 0,03 2.50 - 3.50 3.50-3.90
Pensgalian
C. Industri Pengolahan 1,23 -o,84 1,43 o,12 2.80 - 3.80 4.OO-4.40
D. Pengadaan Listrik dan Gas 4,92 3,16 4,93 0,01 3.80 - 4.80 5.40-5.80
E. Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah
5,44 3,79 3,62 0,00 3.50 - 4.50 5.00-5.40
F. Konstruksi v,29 -3,42 2,lB 0,31 3.30 - 4.30 4.50-4.90
G. Perdagangan Besar &
Eceran, Reparasi Mobil & 6,93 -7,94 3 62 1,00 3.80 - 4.80 5.80-6.20
Sepeda Motor
H. Transportasi dan
5 80 -L2,77 -3,63 o,23 3.44 - 4.40 5.40-5.80
Pergudangan
L Akomodasi dan Makan 8 88 -9,26 -0,81 0,09 4,60 - 5.60 5.60-6.00
Minum
J. Informasi dan Komunikasi 9,63 6,17 6,51 o.23 5.70 - 6.70 6.70-7.tO
K. Jasa Keuangan dan
L,92 1,29 4,46 o,22 4.00 - 5.00 5.00-5.40
Asuransi
L. Real Estate 4,84 1,57 2,50 o,14 2.94 - 3.90 3.90-4.30
M,N. Jasa Perusahaan 5,81 -4,71 -0 1 4 0,06 2.00 - 3.00 3.00-3.40
O. Adm Pemerintahan, o,73 4.50 5.50-5.90
Pertahanan, Jaminan Sosia1
8,1 1 2,O8 -o,o 1
- 5,50
P. Jasa Pendidikan 4,86 1,52 3,05 0,08 3,00 - 4,00 4.OO-4.40
Q. Jasa Kesehatan & Kegiatan
4,63 -2,46 o,25 a,o7 3_00 - 4.00 4.OO-4.40
Sosial
R,S,T,U. Jasa Lainnya 6,25 -3,74 1,43 0,03 3.50 - 4.50 4.50-4.90
PDRB 5,22 -L,O7 2,6L 3,90 4,OO-5,OO 5,00-6,OO
Sumber : Beita Resmt Statistik, 2022, Data dialah

Dari sisi pengellraran, Covid-l9 masih berpengaruh pada konsumsi rumah


tangga. Tetapi diprediksi pada Tahun 2OZl dan 2022, Sejalan dengan prograrn
vaksinasi, maka diharapkan konsumsi rumah tangga akarL mengalami kenaikan
yang signifikan. Kebijakan jaring pengaman sosial yang tepat sasaran dan
penjagaan ketersediaan bahan pokok, diharapkan akan dapat membantu untuk
mendorong konsumsi rumah tangga. Peningkatan Ekspor akibat membaiknya
aktivitas industri hilir di negara tujuan utama diprediksi dapat meningkatkan
Ekspor Luar Negeri.
Perkembangall vaksin menjadi kunci berlanjutnya recouery perfi)mbuhan
ekonomi, Kenaikan permintaan domestik dan eksternal, Percepatan pembangunan
pemerintah dan swasta yang sempat melambat/tertunda di tahun 202A akan

ilt-11
ftqn aru Wja Qencrfutafr Daerafi (W(RD) hwinsi Sunutera Otara ZOZS

mendorong perbaikan investasi. Langkah penanganan COVID- 19 yang dilakukan


pemerintah dari sisi kesehatan maupun pemulihan ekonomi akan mendorong
konsumsi pemerintah. Rencana pemerintah melanjutkan program jaring
pengaman sosial diprediksi akan menopang konsumsi rumah tangga. Tabel di
berikut ini menggambarkan proyeksi PDRB Sumatera Utara dari sisi pengeluaran.

Tabel 3.6
Proyeksi PDRB Sumatera Utara dari Sisi Pengeluaran

PDRB Pengeluaraa ADHK (Persen)

Komponen PDRB KONDTST AWAL {REALTSAST} TARGET


Pengeluaran

2019 2020 2o21


TWI 2422 2023
20.22
1. Pengeluaran Konsumsi
4 24 -2,83 1,69 1 7B 3,60 - 4,60 4,60-5,00
Rumah Tangga
2. Pengeluaran Konsumsi
LNPRT
9,95 -4,42 -2 59 o o4 l,60- 2,60 2,60-3,00
3. Pengeluaran Konsumsi
0,61 -1,69 3,46 -o 09 3,10 - 4,10 4,LO-4,5O
Pemerintah
4. Pembentukan Modal
Tetap Bruto
8,25 -1,17 3,47 1,78 2,60 - 3,60 3,60-4,00
5. Perubahan Inventori
6. Ekspor Luar Negeri -2,O5 - 10,3 1 15,09 5,72 g,7o - 70,7o 15,30-15,60
7. Impor Luar Negeri -3,84 -14,97 19,34 5,26 4,60 - 5,60 4,OO-4,44
PDRB 5,22 -LrO7 2,6L 3r90 4rOO-5rOO 5,OO-6,OO
Sumber : Bappedasu dan Tenaga Ahli 2022

Selanjutnya, dalam rangka mendorong tercapainya target pertumbuhan


ekonomi, kebijakan yang disusun oleh Provinsi Sumatera Utara mengarah pada
hal-hal berikut:
1. Pemulihan sektor ekonomi lapangan usaha utama antara lain:
a. Sektor pertanian melalui Sistem Pertanian Terintegrasi (SITANTRI);
bantuan benih; bantuan sarana dan prasarana; bantuan peralatan;
penguatan sumber daya manusia pelaku pertanian; serta berbagai stimulus
lain pada sektor pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan pangan
domestik dan menjaga kestabilan inflasi;
b. Sektor industri dalam negeri melalui penguatan industri yang bernilai
tambah; penguatan mutu dan standarisasi produk; penguatan skill dan
peningkatan sumber daya manusia pelaku industri;
c. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui optimalisasi KSPN Danau
toba dan berbagai destinasi-destinasi unggulan lainnya; penciptaan
destinasi-destinasi dan desa-desa wisata baru; pelaksanaan event-event

ilr 12
Wrcatw Kerj'a Qenerintafr aaerafr (f1KgD) Qrwinsi Sumatera ,Uwra 202i

wisata dan budaya; penguatan sumber daya manusia pelaku pariwisata;


penguatan mutu dan standarisasi produk UMKM dan IKM; penguatan
digitalisasi dan ekspor produk UMKM dan IKM, serta penguatan sumber
daya manusia pelaku UMKM dan IKM;
d. Sektor investasi melalui kemudahanpertzinan; harmonisasi peraturan dan;
peningkatan investasi pada berbagai proyek strategis;
2. Penguatan daya beli dan penjangkaran inflasi yang dilaksanakan melalui Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

9.2. Arah KebiJakan Keuangan Daerah


Perencanaan pengelolaan keuangan daerah merupakan integral
perencanaan pembangunan daerah. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah
akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan
diikuti dengan pemberian sumber - sumber penerimaan yang cukup kepada
daerah dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan dan sasaran
prioritas pembangunan (moneg follow program prioritg). Sesuai dengan ketentuan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah,
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2O2O tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2O2O tentang Kebijakan
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2AL9 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, keuangan daerah harus dikelola secara tertib, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab serta taat pada peratural
perundang-undangan dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Prinsip pengelolaan ini akan tercermin pada proses pen5rusunan anggaran daerah
yang terbagi dalam struktur pendapatan dan struktur belanja daerah.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2Ol7 Keuangan


Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang serta segala bentuk
kekayaan yang dapat dijadikan milik Daerah berhubung dengan hak dan
kewajiban Daerah tersebut. Keuangan Daerah diatur dengan Peraturan
Pemerintah dan juga mengikuti Peraturan Menteri dan keuangan daerah juga
mengikuti Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang

lil-13
Wncana 1(9rja Qenzri*afi Oanafr (fl(rND) Qrwinsi Sunwtsra'U ura 2023

ditetapkan setiap tahun, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah masing-
masing daerah yang disinkronkan dan dikelola secara sistematis. Pemerintah
daerah diharapkan mampu menciptakan sistem Pengelolaan Keuangan Daerah
yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setempat dengan tetap mentaati
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi serta meninjau sistem tersebut
secara terus menerLls dengan tujuan mewujudkan Pengelolaan Keuangan Daerah
yang efektif, efisien, dan transparan. Secara nmum, arah kebijakan keuangan
daerah berisi uraian tentang kebijakan yang akan dipedomani selama satu tahun
ke depan dalam mengelola pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan
daerah. Dengan melihat kemampuan tersebut dapat diperoleh gambaran dalam
penentuan kebijakan daerah. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan
terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti
dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan
mengacu pada peraturan perundang-undangan.
Keuangan daerah memiliki peran yang sangat penting dalam
penyelenggaraar: pemerintah daerah, pelaksanaan pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintah daerah sangat tergantung dengan kemampuan
keuangan daerah. Terbatasnya sumber-sumber penerimaan fiskal APBN dan APBD
telah menempatkan pengelolaan aset daerah secara profesional pada posisi yang
amat potensial untuk menunjang penerimaan pemerintah daerah. Selain
pendanaan melalui APBD, terdapat sumber pendanaan lainnya di luar APBD (Non
APBD) antara lain pendanaan melalui APBN, PHLN, dana kemitraan dunia usaha,
swadaya masyarakat serta kontribusi pelaku usaha melalui Corporate Social
Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan dan
Program Kemitraan serta Bina Lingkungan di Provinsi Sumatera Utara yang
semuanya merupakan potensi sumber penerimaan guna menunjang beban belanja
pembangunan daerah.

Untuk itu arah kebijakan keuangan daerah dilaksanakan melalui:


1. Optimalisasi penerimaan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk rneningkatkan kernandirian
dilakukan dengan mengoptimalkan penerimaan dari sisi penerimaan pajak,
retribusi dan juga revitalisasi dan retrukturisasi BUMD;
2. Optimalisasi Kerjasarna dan dukungan pembiayaan pembangunan daerah.
Melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam membiayai pembangunan
untuk memenuhi tuntutan kebutuhan infrastruktur yang ada sementara
anggaran yang tersedia terbatas;

llt-14
furcaru 1(9rja Aewrintafi Aaerafr (AK$D) erwhsi Snttwtera,Oura 202 3

3. Pinjaman daerah untuk pembiayaan kegiatan strategis. Pinjaman daerah


dilakukan dengan mempertimbangkan rasio kemampuan keuangan daerah
untuk mengembalikan pinjaman.

3.2.L. Kondisi dan Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan


Penerimaan Pendapatan Daerah Tahun 2023 diperkirakan membaik dan
bergerak positif seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2023 pasca
pandemi Covid-19. Kemampuan keuangan daerah tidak terlepas dari ruang fiskal
yang tersedia dari neraca pendapatan dan belanja daerah" Ditinjau dari sisi APBD,
keuangan daerah dipergunakan untuk membiayai programf kegiatan dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dari tahun ke tahun
diperkirakan akan terus meningkat. Peningkatan ini menyesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan pembangunan, baik secara fisik maupun non fisik.
Kebdakan pengelolaan keuangan daerah secara umum diarahkan untuk
mengoptimalkan Pendapatan Daerah melalui intensifikasi pajak secara massif,
dan optimalisasi serta ekstensifikasi retribusi yarlg menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2OL9 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, Pendapatan Daerah adalah semua hak Daerah yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran
berkenaan. Berdasarkan ketentuan tersebut, dijelaskan bahwa sumber
Pendapatan Daerah terdiri atas: 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri atas
pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah; 2) Pendapatan Transfer
yang terdiri dari transfer Pemerintah Pusat (DBH, DAU, & DAK) dan Transfer Antar
Daerah (Pendapatan Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan) dan; 3) Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah, meliputi: Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil
Pajak dari Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi
Khusus, Dana Bantuan Keuangan dari provinsi/kabupatenlkotalainnya, lain-lain
penerimaan, Dana Transfer Pusat dan Dana Insentif Daerah. Sementara
penerimaan pembiayaar' bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah
tahun sebelumnya (SiLPA), penerimaan pinjaman daerah, Dana Cadangan Daerah
(DCD), dan hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Struktur keuangan Provinsi Sumatera Utara tahun 2OL9-2O21
menEgambarkan APBD Provinsi Sumatera Utara terus yanE cenderung meningkat
dari tahun ke tahun, narnun di Tahun Anggaran 2O2O terdapat beberapa

ill-15
Wrcaru K9r1a rZenerbudfr Da.erafr (Wt$D) Arwinsi Sumatqa Otara ZOZ|

penyesuaian terhadap kondisi Pandemi COVID-19 yang sangat berpengaruh


terhadap Pendapatan dan Belanja Daerah. Sebagaimana amanat Instruksi
Presiden RI Nomor 4 Tahun 2O2A tentang Refocttssing Kegiatan, Realokasi
Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), beberapa komponen Pendapatan dan
Belanja terjadi pergeseran yang bertujuan untuk percepatan penangallan Pandemi
COVID-19 tersebut.

ilt-16
Xca
os
oS P t9
!A F' lr) 4
a-: tst Lo t\) LJ io o
Qw
* +A
"F C{
xrl':
:+l}a"
g
!LtO t{ H
NA! D o -
a'^lO ha g.
laa 0a U
o U p d
r.J
H
)2, o
Ft
H
$t\)r n o-
n
oc* a b
H
a
oq o' Fl
(^)N6' -l p n p
H

Bss F
3 t
.( A-
QA p)
blt
g)
p
2i >i. H n
(D
id
Hv F,
*v ^U
CiE
>.L
s.B
*: itr,
ar'
F.a
*Q l) c) tr a) :J ap
F:d 00 o I\) (, co gll
g) h N
\-tD s, "c^) o
>'.r-1 0o "9
@ Jn + Er
+ N)
p+ !t Fl
FE + lo
-U o] + (rl i+O
fl
+ o<
a- ts*.
AA
I
+ (, N P N al
t\) to (, o \ A t\)
:Ol !.) 9' lJ
o N C,,] \o co o N
(,l
h :cl) + o
N 'E, O \] j-J \] 0) (}) j-l \) tsE
\) (,' \(,l 'ol \i _.1
o o -t+
Frd
th s (,I Cr) !]i{
G
(, o
L:
r+
Et; H
t\] l- $
(! b + I P : Nb ET
N CIl O (n qn o
rO C,l \] -e + tr) o5
p c)
to
"(}) € to P 00 0) o
a ;r Crl i @ N
+ o (Jl (,l) N)
€ 0o O \) + 00
fo Fr !l)
NF {
ot o s OE
lop ,,a
{t
U O'E S
a Cr) R
\] ch l: to !n
C.fI a) A + i^ \o I@ N t) s
t\) C,N (.II tx b
.^ @ + .t\) o E$
o N)
-oc
jo + J,) @ t\) E^
* CO
\o o { (^) rl-
'o
bo N*
Co (,l
UI q} o
q)
EltB
5lJ
ttr
IS
l\V
H I
S
I I
I.w G

I
€g s
I CiJ
!i It
fr) tr ss\
\) + P j c) ? l* 9l) El
o O'l Crl o { O to e
N\ o N) b\ \o o
t\) "o n o g) o to E ,'' sG
-(^) J/) a)
e rru N
,t }l
bo 3{ Io
OJ 00 Cn o *
o "l {N (,C,I ".O$ Po
o\ o B
$fr
H
x!0
g
+ rA
(^)
+ 3 (rr
o A cn a) N
:'l
{u
:F \] -I\J .co o
@ (o N) "{
o { tr g+ -N 00
gl (I UT
to
to C,I \o o
w .. Ca
ri
s
N t!
o + \o N) N
lo \o J' .t\) o N s
I "oo N (, sn "o o e
\o
C,I @
s--I i(,I -.I N E
{
o O
J-l
o (n (^) N) (,l \) \]
(, N CII o
rt
s
r} il
t t\)
H
5
o
N)
! (.
+ tt
C,t G) t
o I {
01 --l
o {@ s \)
CD
5 jo +g) J\) (-n o E
I { '9 O't NJ to
o tJ N g o gN) (Il r- I! )
o I N

(}) II Nf H
) A *t !o
, I
A N) (II I PP o
U1 CN
,o O + o0 to
+ {0) g)
figrcarw I(grja tPerurinufr Datrafr (ru<$D) erwhsi Swtntera,Uura 202 3

Dari tabel di atas sebagaimana tersaji, tercatat realisasi penerimaan


Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2O2O mengalami penurunan sebesar l,2S
persen dibanding Tahun Anggaran 2OI9. Penurunan ini terjadi pada awal masa
Pandemi Covid- t9 yang sangat mempengaruhi sisi Pendapatan Daerah di
antaranya kebijakan yang membatasi pergerakan orang dan barang sehingga
dari sisi pergerakan ekonomi masyarakat juga turut melambat yang
mengganggu tingkat pendapatan masyarakat. Namun pada tahun 2O2t
Pendapatan Daerah meningkat sebesar 8,65 persen sejalan dengan pemulihan
ekonomi di masyarakat sebagai dampak positif upaya - upaya pemerintah yang
dilakukan untuk memutus rantai penyebaran covid-l9. Pada tahun anggaran
2022 penerimaan pendapatan daerah mengalami penurunan sebesar 14,41
persen dari tahun 2021, hal ini disebabkan adanya perubahan kebijakan pada
alokasi Pendapatan Transfer khususnya pada Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) sesuai Surat Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor
S107/PK 12021 tanggal 01 Oktober 2A21 perihal Penyampaian Rincian Alokasi
Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2022 sebagaimana disebut
di atas yang menyebabkan berkurangnya alokasi Dana Transfer pada Tahun
Anggaran 2022lebih kurang sebesar 30,39 persen dibanding Tahun Anggaran
2O2L. Namun dari komponen Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2A22
diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 6,50 persen dibanding Tahun
Anggaran 2a2l dan pada tahun anggaran 2o2s komponen ini juga
diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 18,81 persen dari Tahun Anggaran
2A22 optimisme ini diharapkan akan mendorong peningkatan penerimaan
pendapatan daerah pada tahun anggaran 2A23 sehingga diproyeksikan
mengalami kenaikan sebesar 7a,73 persen dari tahun anggararl 2022.
Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2022 didominasi oleh
besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 56,770/o dari total penerimaan
Pendapatan Daerah. Adapun Pendapatan asli daerah bersumber dari
penerimaan pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor,
pajak bahan bakar kendaraan berrnotor, pajak air permukaan dan pajak rokok,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain - lain PAD yang
sah. Demikian pula pada tahun anggaran 2A23 penerimaan pendapatan asli

lil-18
RgrcaruI{erjoAeneinufr rOaorafi (W<WO)rerwi*SumnteraOtaraZOZI

daerah diproyeksikan sebesar 6O,92Vo dari total penerimaan Pendapatan


Daerah.
Pendapatan Daerah perhitungannya tidak terlepas dari asumsi-asumsi
yang ditetapkan pada saat penlrusunan rencana target Pendapatan Daerah,
diantaranya adalah kondisi dan perkembangan ekonomi makro secara Nasionai,
Kebijakan fiskal Nasional yang turut mempengaruhi penerimaan pendapatan
daerah antara lain alokasi dana transfer ke daerah dan kebijakan harga BBM,
Estimasi pemasaran industri otomotif Nasional yang diperkirakan masuk ke
wilayah Sumatera Utara, Potensi yang dimiliki serta realisasi pendapatan
daerah tahun sebelumnya; Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi PAD; dan
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyusunan APBD.
Sejalan dengan hasil analisis kondisi ekonomi daerah dan kajian terhadap
tantangan dan prospek perekonomian daerah seperti diuraikan pada sub bab
di atas, dilakukan analisis dan proyeksi sumber-sumber pendapatan daerah
yang kemudian dituangkan ke dalam tabel Realisasi dan Proyeksi Target
Pendapatan Daerah, dengan melihat perkembangan realisasi pendapatan
Tahun 2019-2021 dan target pendapatan daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2022 serta asumsi Pendapatan Tahun Anggaran 2023, disajikan pada
tabel dibawah ini:

ilt-19
!.1
t i!'l !')i l')i * + i i i + z
N .^
N tN '(,l '+
+ P
(, TV
to b b
(^) t\)
lc H Et, a- KF E E
o p p) p g) c!G
to Pa) o e. o H
brt P i,r Ft lD z
I
tp p
{p p p Ei!
.?D E &9, U
&
p U
p U U
It *'o (r
Ep 0)
ttI Ep *o
;- Ft a p Ep E
a o oq 0q l+ o
o ts1
p p p a&
p6 s Ft
+ a E o
a p g) )^ o
t, o a Fl t, a. t t, z
Fl rl ll p DS o
tr p H p p U
g)
G) :l
o n a H I a - rp E p
p F ,io
F a F
rt
o'
Ft
o
rl fr p n
x p p P b o
ht P
a *{ F.
o p)
a.
p H o
!,
tst o F)
p
i\ rl o o
a-
p
U i
F p
ri
p 4 a
o
|t p
n, I
H

0q t
Fl
o
o
(, N) s ? 9n o)
F
o
to F.
Jo) Jo) (, O
00 N
i\) N)\
o co Ln
{o b o
_00 c0 -I Fl
sn j, (, po "N A -+ 0 p
(n "9 (.^)
I Ft
{ o o\ CO io 'o
\o (n (,l (,t + { o 0q
o
r'i
(,,I (,l
t\) -l to
to
+ f .^ H
+ G) in (, (,t N P
b b t9 00 + q) io
\] |\) + + N { o g
+ + 'N) "s -t ;.-J N) to p
-t H (, o\
c,J N) N o
\] \gI \(,| G) HP
+ o -tt
pid
Fb
i N) J(,l (}) Htu
t\]
N)
J(,l I\] ob N
N) \] 00
(})
io
I
(r' (]) + + ;.J o o) o d
(, t\) (I -crt
to + \) HJE.ET
"m "o1 -@ -@ t: ('^)
__l
(, (, 00 'o =I
@ 6 { \l- + ;as
Ft F. O)

gt (rl
f,
dL
9'@
N U1 o N
!.) + (, N
b NJ b b cn i.) @ b 'EE
C,I N) { (, I \o -Il @ N) o
-oo -co 0o "s to
-N
(, LV
j-J o E'E
CO
-o) -G) \ N lf iri
--l + q) g) g) \] N*
o \o gl (Il \] o bt
o) s )8
.(!

(.l
e
t.i s
t\) (,l gt \] @ F h
P N) 6) !') Ft
+ o \) b b (^) (I \] i, o p
CIl N N) CO Cl) 6
-oo o -N Co o € o o t,
o to
N) -Co o) o) -+ -t) + g) rf x.
C^) \ \] 'o, 'o, (1] N) tD
o
io 'o p
ql CN
{ C^) s
**
F
o\ G
tTH f.
N) @ N N N tr
o p o A E\
LJ ;'l o
$(rt ol itt t\) }J o e
crt !o H
lv ! + + o o\ s
\o Nf, Cn O o G
to ilSr
?
E B
X
(n (, Cn ld lo l'i '|ai
C^) \o ro lo (,l @
"(r) \o Co t\) p
I _00 'g, 'c., -N] -\o 'o o ^\
+ ro h g
(Jl L)\ t\) (rr P
+ (I N }o + \] N] \o
{o ! rn
o tr
\+
|.t
t s
t h) 5.
(I o) o) (J) ts d o C^
G 6 (n j-l t.) t \) s
..o A j-l !o N t\) sD + o g)
-\o \] Iql }\) * =
s
t\) N N s (^) CO o + F' G
(, gl gl N
iE II @ 5:
e
!i
sl
('l) N)
0o Q N
N) ;.I _0o j-l p \)o t*.)
o t\) OJ (x
ts
$Or 00 to { N
t\) q) gJ
Xco p
i ip z
g) I
c's q)
OS
ci X
\t: tsrt
G -s F
s
s
n I
p
."
+ *lJ6
UU5
QSD
Eo
QSv
Nts.TJ I!,
NN9 E
dd> F' rt
ss9 p p
E
&
!,
H NE o
rl
SBQ. p
OGE.
dstE' 9'
0t 0D!
sa
\-t 0e
>r" 2r o
as !t

3ry
:ta
(r\ to
\l -l o
b,
E= Co 6 o
c>
bi +r
Nfi
'U FJ

\l (l)
\] N
co -(rt To) o
t\)
t\) -{ o
() {
\)
t\)
(t
$
b
a + \] N
N) o
-(r' o)
a. N
o N) N
(o
= +
a
t
$
(l N) -l o N
}\ s^ o
O
$N) io0 to
U) N
{ -I *
L JA
{t
6
R
-
Ol s
\: C, \] N
s' o o ff
-U, P N
t\) F{ o) E
O \] \t *,F rA
rt-
N :t
(\
t$ 3.
t\)
(,^) (,l N s
jn to Sr
'o o
N e
\] A
o o G
S
s
(, N
B
(/) (n o lo \o
x
U) N o o\
-co }J €.
{ E rq
o G) o
t.| s
t t.
F
d (^
+ N N t it
o
!o \
N) tro tr
o IJ G
ol
il
e
T
s-r
!v to N
N) -(,I o o
l\J (,t N t\)
P
+ 0)
Qgruatu I(grjd lPemerinufi Aaorafr (W{gO) erwirsi Suma.tzra Otara 2OZS

Untuk komponen Pendapatan Daerah yang merupakan akumulasi dari


Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah, besaran Pendapatan Asli Daerah menunjukkan kemandirian
daerah dalam membiayai pembangunannya. Dari Tabel 3.4 terlihat bahwa
komponen Pendapatan Transfer dalam Pendapatan Daerah rata-rata lebih
besar dibanding dengan komponen Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2OL9
sampai dengan tahun 2A21, akan tetapi pada tahun anggaran 2A22
diproyeksikan pendapatan asli daerah sedikit lebih tinggi dibandingkan
pendapatan transfer. Hal ini menunjukkan usaha pemerintah daerah untuk
menjadikan komponen Pendapatan Asli Daerah menjadi sumber utama
Pendapatan Daerah sesuai dengan kewenangan yang telah diatur dalam
ketentuan dan peraturan yang ada berdampak positif terhadap kenaikan
pendapatan asli daerah.
Dari sisi Pendapatan Asli Daerah, dapat dilihat bahwa komponen Pajak
Daerah rata-rata kurun waktu Tahun Anggaran 2019-2021 memberikan
kontribusi terbesar dibanding komponen Pendapatan Asli Daerah yang lainnya
dengan komposisi rata-rata sebesar 89,66 persen. Penerimaan Pendapatan
Asli Daerah dari sisi komponen pajak daerah ini diproyeksikan akan
mengalami kenaikan sebesar 8,68 persen pada tahun 2022 dan akan terus
meningkat sebesar 17,81 persen pada tahun 2A23.
Demikian juga Pendapatan Transfer merupakan komponen yang terbesar
pada penerimaan Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2Ol9 - 2021, dan
diproyeksikan masih akan menjadi komponen pendukung utama pada Tahun
Anggaran 2022 - 2023 dimana alokasi Dana Transfer kelompok Dana Alokasi
Khusus (DAK) diproyeksikan akan terus mengalami kenaikan, ha1 ini
didukung oleh pengelolaan alokasi dana DAK yang juga terus optimal untuk
dilaksanakan.

3.3. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah


Sejalan dengan kebutuhan pendanaan pembangunan daerah yang terus
meningkat, upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan harus terus
dilakukan baik terhadap Pendapatan AsIi Daerah (PAD), pendapatan yang
bersumber dari pusat (Dana Perimbangan), serta pendapatan lain-lain.
Kebijakan umum pendapatan daerah diarahkan untuk mendorong
peningkatan pendapatan daerah melalui mobilisasi pendapatan asli daerah
dan penerimaan daerah lainnya.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu komponen

llt-22
Wrcana Kerja Qenxintafr Datrafi $K$D) Srwh$i Sumatera iltara ZOZS

pendapatan sebagai sumber penerimaan pendapatan yang merupakan otoritas


daerah dimana pelaksanaannya diorientasikan dan berbasis kepada potensi
daerah, oleh karenanya PAD sering dijadikan parameter kemandirian fiskal
suatu daerah dalam aspek kemampuan keuangan daerahnya. Peningkatan
PAD pada dasarnya adalah merupakan upaya internal suatu daerah untuk
memperkecil celah fiska1 {fiscal gap). Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
berupaya menjadikan komponen PAD sebagai sumber dana yang terus
ditingkatkan penerimaannya guna lebih memantapkan pelaksanaan otonomi
daerah yang las, nyata dan bertanggungjawab serta mencapai kemandirian
daerah dalam pembiayaannya.
Upaya pengelolaan dan peningkatan PAD yang dilakakan Pemerintah Provinsi
Sumatera U tara diantaranya melalui:
a) Penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan
retribusi daerah, peningkatan pengendalian dan pengawasa.n atas
pemungutan PAD yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan,
ketepatan dan kecepatan pelayanan melalui digitalisasi sistem pelayanan
dan pembayaran;
b) Peningkatan ketaatan wajib pajak dan pembayar retribusi daerah melalui
sosialisasi regulasi pajak dan retribusi daerah kepada masyarakat;
c) Meningkatkan pendapatan daerah dengan intensilikasi dan ekstensifikasi
sumber-sumber pendapatan yang memperhatikan aspek legalitas,
keadilan, kepentingan umum, karakteristik daerah dan kemampuan
masyarakat dengan memegang teguh prinsip-prinsip akuntabilitas dan
transparansi;
d) Menyesuaikan besaran dan dasar pengenaan Pajak Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang
- undangan;
e) Pemantapan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan
Pendapatan Daerah;
0 Melakukan penagihan piutang pajak untuk optimalisasi pendapatan pajak
daerah;
g) Peningkatan kualitas dan optimalisasi pengelolaan asset/barang milik
daerah untuk peningkatan pendapatan melalui kerjasama dengan pihak
ketiga dengan memperhatikan peraturan tentang pemanfaatan Barang
Milik Negara/Daerah;
h) Memberikan insentifl bonus dan penghargaan kepada SKPD yang berhasil
mencapai atau melampaui target dan menjatuhkan sanksi kepada SKPD
yang tidak berhasil mencapai target penerimaan pendapatan daerah secara

ilt-23
&
kg:ncaru trgrja Aenerfutafr (Donafr (W{$D) Qrwiflsi Sunutera Oura 2023

optimal dalam satu tahun anggaran;


i) Penerapan dan penegakkan ketentuan hukum bagi wajib pajak/retribusi
yang tidak memenuhi kewajibannya dan pemberian penghargaan kepada
wajib pajaklretribusi yang telah memenuhi kewajibannya sesuai
ketentuan;
j) Peningkatan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah
dengan Pemerintah Pusat dan SKPD penghasil pendapatan;
k) Mendorong peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya
mengkatkan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah;
U Bagian laba yang diperoleh dari PDAM diupayakan untuk direinvestasikan
dalam rangka meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan untuk
menunjang Program Penambahan Sambungan Rumah Air Minum.
m) Penerimaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah
dicantumkan dalam APBD sebagai jenis pendapatan Lain-lain PAD yang
Sah.

Dalam upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah, kebijakan pendapatan


untuk meningkatkan Dana Perimbangan adalah sebagai berikut:
a) Mengoptimalkan penerimaan pajak pusat yang dapat di sharing dengan
daerah guna meningkatkan bagian dari bagi hasil pajak;
b) Meningkatkan koordinasi antara instansi pengelola pajak pemerintah dan
pajak daerah;
c) Meningkatkan upaya penggalangan pendanaan pembangunan yang
bersumber dari APBN/ PHLN;
d) Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam pelaksanaan
Dana Transfer terutama terkait dengan dana bagi hasil (DBH).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2Ol9 bahwa


sumber Pendapatan Daerah yang berasal dari Lain-Larn Pendapatan Daerah
yang Sah meliputi Hibah, Dana Darurat dan Lain-Lain Pendapatan Sesuai
Peraturan Perrndang-undangan. Kebr.j akan penerimaan lain-lain pendapatan
yang sah diarahkan untuk dapat meningkatkan penerimaan pendapatan dari
dana hibah, dana darurat dan lain-lain pendapatan sesuai peraturan
perundang-undangan dari pemerintah melalui peningkatan koordinasi dengan
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

It-24
Rgilrcaru I(grja Qennintafi CIaerafi (W(gO) clrwinsi Sumatero Uura 202 3

3.3.1. Belanja Daerah


Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2OLg disebutkan Belanja
Daerah mencakup: 1) Belanja Operasi didalamnya terdiri dari Belanja Pegawai,
Belanja Barang dan Jasa, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah dan
Belanja Bantuan Sosial. 2) Belanja Modal meliputi Belanja Tanah, Belanja
Peralatan dan Mesin, Belanja Bangunan dan Gedung, Belanja Jalan, Belanja
Irigasi dan Jaringan, dan Belanja Aset Tetap lainnya. 3) Belanja Tidak Terduga
dan 4) Belanja Transfer yang mencakup Belanja Bagi Hasil dan Belanja
Bantuan Keuangan.
Dalam pengalokasian Belanja Daerah dilakukan mengikuti prinsip
moneA fotlout pragramme prioritg dengan memperhatikan prioritas
pembangunan sesuai permasalahan serta situasi dan kondisi pada tahun
mendatang, dengan demikian program dan kegiatan strategis yang memang
menjadi prioritas adalah yang diutamakan untuk pengalokasian anggaran. Hal
ini juga yang menjadi pedoman untuk pelaksanaan alokasi anggaran di Tahun
2022.

lil-25
xo' b N !.) t\J
(\ : + cA)
P
-t ia Iz
a
-.t
(o
a EE -H Ed Ed tr
o Fio o o
+o) p H
H
IF oE €. E. c. E
++E p tDp p D zCi
UU ! -l
Ft o cl
o- i
p D
AQ n L H a- o
I U s
\) Ll a p
a- a' o' a E
Ft tt,
ci fr
e D
0)
t! t\)
oo
t\)\) t
CD \) Ft
tr G) o
$o a. t\) N 00
o\ (, b to s.
H
sL si o (,^) + a
ss G o
(, (, + t\)
$+ "9 9.
ss ! 00 o + o
\t -,t
>r Pr + a
sa tr
H
I
P
p
SF-i
ci - tr N ai
(cs \ + t\)
$Cr
>{G (,il \o @ bt to 9r
po
j-J o \] { C,l o
US \o o) N f-i ts
xS o
\o s 'ol o -P
t- f6'
E!,
E€
Fitr i$ 3.
"UH P
-lo
PS
(.N
:- I(I 6)
s' nJ !o
lrE
\] co
$ h)
$ H
\o (,r
o
t'J Er
t\]
N 00 a) ro.9
o
t\)
o oX -r
t\J
b 6 Hi.$
o oJ j p -:g
a tJ
+ in
Cn + bt to sFor
\l \) jo + o
s. m o to
o 00 f_# b
\o 00 (, b' Nrt
(a o)
s EF
o' 1..
PE'
VH
(d P !.) j G) N4
\] Ol N or !,
(t t\] ()' bt o
co o H o N
${ .P a) iu
(^) @ (.rl o **
o
=' Or rt )8
rc
* fi
o\ S
s
B!t E
+ Io)
Cn ql N
E
H. tr
j.I N "\o
+ Jr) @ o t.
tu Cn (/) 0o 00 (,t to E' p
o tl
S
ta G
t\)
I
ttla. si
}l
.A \o N)
F S
\o s to S
-Co -\o
$ o s 6
0o \ (,I N
cn C,) (rt to N
N to Sl
|.t
B
5
x!0
I d €.
UI { a tr
{ 5 \o ta
o, (.) o s
Cn N
se
N UI
t) E
q
N
N) \o
+ "A "N]
j.l to N
o o
t\) e
$ g) Fi
n
t..J
= o
IU u
r.e'Bl
furcaru I(grja Aenerintafr Daerafr (WqD) erwfusi Sututera ,Uura 202 j

Pada Tabel 3.9 di atas terlihat bahwa Tahun Anggaran 2O2O mengalami
penyesuaian terhadap alokasi Belanja Daerah yang disebabkan turunnya
Pendapatan Daerah, hal ini juga tidak terlepas dari situasi pandemi covid-l9
yang melanda sepanjang Tahun 2O2O dan pada Tahun Anggaran 2O2t terjadi
kenaikan Belanja Daerah sebesar 4,52o/o yang sejalan d.engan peningkatan
penerimaan Pendapatan Daerah sebagai dampak pemulihan ekonomi
masyarakat pasca pandemic covid - L9. Pada Anggaran 2022 Belanja Daerah
dialokasikan sebesar Rp. 1.2,65 Triliun yang terbagi dalam 4 kelompok belanja
yaitr.l Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Belanja
Transfer.

Belanja Operasi adalah belanja yang peruntukannya adalah untuk gaji,


insentif, asuransi ASN se Sumatera Utara pada Tahun Anggaran 2a22
dialokasikan sebesx 60,47 persen dari Belanja Daerah Provinsi Sumatera lJtara
dan diproyeksikan akan sebesar 56,36 persen pada Tahun Anggaran 2023, hal
ini terus akan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan jumlah ASN dimasa
mendatang.

Selain itu, pada komponen Belanja Daerah juga terdapat alokasi Belanja
Modal yang merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari I (satu) periode akuntansi.
Belanja Modal juga merupakan bagian dari belanja pembangunan daerah yang
dialokasikan untuk mendongkrak target dan capaian pembangunan daerah dan
pada Tahun Anggaran 2023 diproyeksikan akan membutuhkan alokasi
anggaran sebesar Rp. 2,16 Triiiun.

Belanja Tidak Terduga pada komponen Belanja Daerah mempakan


pengeluaran anggaran atas Beban APBD untuk keperluan darurat termasuk
keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, yang pada Tahun
Anggaran 2022 disiapkan sebesar Rp. 45,70 Miliar dan pada Tahun Anggaran
2023 sebesar Rp. 5O Milliar.

Belanja Daerah secara umum diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan


Belanja Operasi yang kebutuhannya dalam rangka menganggarkan kompensasi
kepada Kepala Daerah/wakil Kepala Daerah, pimpinanf anggota DpRD, dan

lil-27
/-
Qgrcatu I{rja Aenerintafi Aauafi (KKfiD) erwinsi Sumatera ,Uura 2023

Belanja Pegawai ASN sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Alokasi Belanja
Pegawai di atas sudah mengakomodir rencana penambahan pegawai ASN
di
Provinsi Sumatera Utara.
Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggararl., belanja daerah
disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Kebijakan ini bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta menjamin efektivitas
dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program dan kegiatan. Dalam
rangka mengatur penggunaan anggaran belanja daerah agar tetap terarah,
efisien dan efektif, maka arah kebijakan belanja daerah kedepan diarahkan
sebagai berikut:

1. Pemenuhan Mandatory spending, yaitu belanja atau pengeluaran


pemerintah yang sudah diatur oleh undang*undang dan bertujuan untuk
mengurangi masalah ketimpangan sosial dan ekonomi daerah, seperti
mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 2Ao/o dari APBD sesuai atnanat
UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1), besaran alokasi anggaran kesehatan
sebesar lOo/o darianggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji (sesuai
amanat UU No. 36 Tahun 2OO9 Tentang Kesehatan);
2. Pencapaian Visi Misi (Kegiatan Strategis daerah), memastikan alokasi
anggaran belanja untuk membiayai kegiatan-kegiatan prioritas dan strategis
dalam rangka pencapaian target, sasaran dan indikator pembangunan
daerah serta pencapaian visi misi daerah;
3. Dukungan Pencapaian Prioritas Nasional, yaitu alokasi belanja daerah yang
ditujukan kepada program kegiatan yang selaras dengan pencapaian prioritas
nasional;
4. Pemenuhan SPM, memastikan alokasi belanja daerah untuk pemenuhan
Standar Pelayanan Mininal pada masing-masing sektor pembangunan yang
telah diatur dalam peraturan dan perundang-undangan;
S.Alokasi belaaja daerah untuk trremulihan pasca covid-19 Ddam rangka
pemulihan pasca pandemi covid-19 ditengah masyarakat serta belanja
stimulan pemerintah untuk menangani kebutuhan sarana prasarana
kesehatan, jaminan pengaman sosial dan stimulus ekonomi.

Iil-28
funcana Wja een eriflufr Aaerafr (W(fD) erwinsi Sumatcra ,Utdra 2023

6' Pembiayaar Pembangunan Kontrak Tahun Jamak ditujukan untuk


Pendanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Strategis Daerah Sumatera Utara
Bermartabat yang pelaksanaannya dilakukan melalui pembiayaan
pembangunan tahun jamak (Multi years) dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara lebih
dari 1
(satu) Tahun Anggaran atau bersifat Tahun Jamak (Multi years).
Penganggararl Tahun Jamak sebagaimana telah diatur pada peraturan
Pemerintah Nomor L2 Tal:run 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
pada pasal 1 ayat 28 menyatakan bahwa Kegiatan Tahun Jamak adalah
kegiatan yang dianggarkan dan dilaksanakan untuk masa lebih dari 1 (satu)
tahun anggaran yang pekerjaannya dilakukan melalui kontrak tahun jamak.
Penganggaran kegiatan Tahun Jamak ini diarahkan untuk pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, pembangunan pusat
Kawasan Olahraga (Sport Centrel, dan Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah
Sakit Haji Medan.

3.3.2. Pembiayaan Daerah


Komponen Pembiayaan Daerah meliputi penerimaan pembiayaan daerah
dan pengeluaran pembiayaan daerah. Kebijakan penerimaan pembiayaan
.
daerah timbul karena selisih jumlah Pendapatan Daerah lebih kecil daripada
Belanja Daerah. Sumber penerimaan pembiayaan daerah berasal dari sisa lebih
perhitungan anggaran (SiLpA).
SiLPA dari tahun ke tahun diharapkan terus menurun, mengingat SiLpA
sebagai salah satu tolak ukur tingkat sinergitas antara perencanaan,
penganggaran dan pelaksanaan. Semakin kecil SiLPA menunjukkan kualitas
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan yang semakin baik. Namun
demikian, nilai SiLPA juga dapat mengindikasikan efisiensi belanja dari yang
telah dianggarkan.

ill-29
!
ai cn
G, o c
*o o z
*t l" io -
o Cr
N I
..r
Q
s td cr
F P. "U
or(D trCr
= ?D5 Eq sg
JA tt,
c
H(1 EE
*** pd
!J- Ft E'F
=g ,o E'F
\ tr ' + ad
\J t-r X
Q^" tt p EN E*
p) :Cx
NG 3 bFu Ox DT
t u, bH CO b ttj
I]*l '.t F-.1 + 2z
' ttj
p'
zzo
D p E F Fl
Q D)
b F
Ntr z p
UA > oa !l b
=
\rN O z n b
q)N) $ o -r
r-rl 61
! H a b z
t, * >5
\!o a. Fl s)
a
z ttl
.i&G 'r o -0a
oa
NG H
o
a6
l.,l G ! H s.
T
*. .* )
RPr g.
t+r a
,9!I o N) !o o N
t
H
€ 0o 6 @ @ E
o= {
-0, s, -o) 5 J' o p
co @ p
ss N + + \t { ilr
h! ss
Lb Afr
R:J *=g
DJ 6)
o) o (/) o) N
tlwU
E] o O o\ o H3.
'- g
'g' "9
o 'ol N rrD
o o o o
\ PE
t\J
o
t\)
PO
Ir
t\) \) Nt to s +
a 6
@
N
gE*
$ -6 "(/) o
a (Il lo
Iql pog)
\ C,l o Crl (,l
6E.S
o *9
|J.
o LB s,
Q ss
a o\ \] -t lt.+ tr,
i
G) cn (,t N
TJ 00 N) t\) o Ji
to !G
$ 'o O 'o Io to FT
,d o o o o * toB S
(t
OE s
B.t'
dD tr
2
o g) + + x.
o Cfl gl cn gl N rs
,* o llw
o\
o -9 N FH (\
o)
Ll
Io o FU T.
O O
bo o o ** EP
i{
BO
-Fl S
:\
t.F
e
s
$ =e- (t
o E:
p s
t\) o Ol o\ Ot ol N i\
t\) + (.n gl o Ft
lo ${ }J B
N -I o o n
:i -l € xB
ttE
F. €.
sT ts
J aY
(:
N
I
CN + +
ld (a
t\) o
o -00 -@ N s s
gr C^) a) :t
gI LN
Crl Ol to S
o Fl
N
t! e
(,l ro c s
0 + + Lfl S
o o p o
to t\)
€ -{
IN N N t, o
t\)
t, lo \o tr
{I o *
O

to
t (r) + o
g) (, o)
To t\)
-o -O OJ
ro o {-
g) g) G) a o *
ffi
ftgrrcaru Wja Aerncri?rtafr Aaerafi (Wt$D) (prwhrsi Sumatera,Uura 2023

BAB III
KERANGKA EKONOMI DAERATI DAN KEUANGAN DAERAII

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah


Perbaikan ekonomi Sumatera Utara berlanjut dan mencatat pertumbuhan
3,9ooh (yoy) pada triwulanl-2O22. Akselerasi ditopang oleh peningkatan mobilitas
masyarakat seiring dengan penurlrnan kasus COVID-19, pelonggaran restriksi
mobilitas, berlanjutnya akselerasi vaksinasi serta belanja pemerintah yang
meningkat di akhir tahun. Secara keseluruhan tahun 2027, pertumbuhan
ekonomi tercatat 2,670/0 (yoy) telah keluar dari zona kontraksi. Aktivitas ekonomi
baik dari sisi permintaan maupun penawaran menunjukkan perbaikan. perbaikan
terutama didorong oleh peningkatan aktivitas belanja masyarakat menjelang Natal
dan Tahun Baru, menguatnya harga komoditas, dan kontinuitas jaring pengaman
sosial dari pemerintah.
Secara keseluruhan tahun 2021, inflasi tercatat sebesar 1,7Loh, cenderung
berada pada batas bawah rentang sasaran 3o/otlo/o. Rendahnya inflasi dipengaruhi
akibat masih belum pulihnya permintaan masyarakat terutama dari kebijakan
pembatasan mobilitas secara proporsional yang diberlakukan pada periode Natal
dan Tahun Baru. Inflasi Sumatera Utara pada tahun 2022 diperkirakan tetap
rendah dan berada di dalam rentang sasaran inflasi 3o/otlo/o, namun lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2021. Terus menurunnya kasus COVID-19 seiring
dengan penanganan kesehatan dari Pemerintah diperkirakan dapat menjaga
pemulihan perekonomian terus berlanjut. Tekanan inflasi terutama berasal dari
meningkatnya permintaan domestik sejaian dengan membaiknya pendapatan dan
perekonomian, tren peningkatan harga komoditas dunia yang berdampak pada
komodi.tas domestik strategis, dan potensi peningkatan ekspektasi inflasi
masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi. Peningkatan inflasi Tahun 2023
diperkirakan masih terkendali dan mengarah pada rentang sasaran inflasi Provinsi
Sumatera Utara.
Perekonomian Sumatera Utara pada Tahun 2A23 diproyeksikan akan
tumbuh lebih tinggi seiring dengan akselerasi program vaksinasi dan tercapainya
target herd immunity serta aktivitas yang kembaii normai. Kebijakan pemulihan
ekonomi yang teiah dijalankan untuk meningkatkan daya beli masyarakat antara
lain melalui kebijakan restrukturisasi kredit UMKM/IKM, stimulus ekonomi pada
sektor-sektor perekonomian yaitu pariwisata, pertanian, investasi, perindustrian,
perdagangan dan peningkatan infrastruktur pada kawasan strategis ekonomi serta

ilr-1
funcaru l(Brfu eerurintafr cDaxdfr (ffirfiD) Qrwinsi Sumatera Otara ZO Zl

penyaiuran social safety net bagi masyarakat terdampak melalui APBD.

3.1.1" Kondisi Ekonomi Global


Menurut laporan Global Economic Prospects terbaru Bank Dunia,
pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat. Perang di Ukraina telah
memicu krisis kemanusiaan yang membutuhkan penyeiesaian damai. Pada saat
yang sama, kerusakan ekonomi akibat konflik akan berkontribusi pada
perlambatan pertumbuhan global yang signifikan pada tahun 2A22 dan
menambah inflasi. Harga bahan bakar dan makanan telah meningkat pesat,
sehingga memukui populasi rentan di negara-negara berpenghasilan rendah.
Pertumbuhan globai diproyeksikan melambat dari perkiraan 6,1 persen pada 2021
menjadi 3,6 persen pada 2A22 dan 2A23. Ini adalah 0,8 dan O,2 poin persentase
lebih rendah untuk 2A22 dan 2023 daripada yang diproyeksikan pada Januari. Di
luar 2023, pertumbuhan global diperkirakan akan turun menjadi sekitar 3,3
persen dalarn jangka menengah. Kenaikan harga komoditas akibat perang dan
meluasnya tekanan harga telah menyebabkan proyeksi inflasi 2022 sebesar 5,7
persen di negara maju dan 8,7 persen di pasar negara berkembang dan ekonomi
berkembang-1,8 dan 2,8 poin persentase lebih tinggi dari yang diproyeksikan
Januari lalu. Upaya multilateral untuk menanggapi krisis kemanusiaan, mencegah
fragmentasi ekonomi lebih lanjut, menjaga likuiditas global, rnengelola tekanan
utang, mengatasi perubahan iklim, dan mengakhiri pandemi sangat penting.
Prediksi ini disampaikan IMF dalam laporan terbarunya World Economic Outlook
Update edisi April 2022.
Pemulihan ekonomi global yang berlangsung termasuk di Indonesia dibayangi
tiga fenomena utama pada beberapa waktu terakhir. Pertama, normalisasi
kebijakan negara maju yang mulai terindikasi dari kenaikan suku bunga AS.
Kedua, dampak luka memar yang berpengaruh terhadap pemuiihan ekonomi,
antara iain terhadap pemulihan di sektor dunia usaha dan upaya transformasi di
sektor riil untuk mendorong daya saing dan produktivitas, serta transisi ke
ekonomi hijau dan keuangan yang berkelanjutan. Ketiga, ketegangan geopolitik
Rusia-Ukraina yang berdampak pada pemulihan ekonomi global berupa kenaikan
harga-harga komoditas globai, baik energi dan pangan yang berdampak pada
inflasi sejumlah negara. Dampak lainnya adalah gangguan dalam mata rantai
perdagangan global yang mempengaruhi distribusi dan volume perdagangan serta
pertumbuhan pada ekonomi globai, serta pada jalur keuangan dimana terjadi
pembalikan arus modal ke aset yang dianggap aman (aafe hauen csser) sehingga
dapat berdampak pada stabilitas eksternal dan nilai tukar.

ill-2
t\gncaru Kprja Qeilsitrtdfr rOasafr
@K$D) grwinsi Sumatera,t ) ura 202 3

International Monetary Fund (IMF) me nilai pelemahan ekonomi global


setahun ke depan akan dipengaruhi risiko penyebaran Covid-19 varian Omicron,
gangguan rantai pasokan, voiatilitas harga energi, inflasi, ketegangan geopolitik,
serta ancaman bencana alam terkait perubahan iklim. Kendati demikian, World
Bank (WB) meramalkan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara akan tetap
stabil bahkan meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan
Produk Domestik Bruto (PDB) India tahun 2023 diproyeksikan stabil seperti tahun
2A22, yakni di level 9 persen. China diproyeksikan tumbuh dari 4,0-5,0 persen
menjadi 5,3 persen, Indonesia tumbuh dari 4,6-5,1 persen menjadi 5,1 persen,
Vietnam tumbuh dari 4,0-5,3 persen menjadi 6,5 persen, Thailand tumbuh dari
2,6-2,9 persen menjadi 4,3 persen, Malaysia tumbuh dari 4,8-5,5 persen menjadi
4,5 persen, Filipina diproyeksikan tumbuh dart 4,9-5,7 persen menjadi 5,7 persen.
Ada juga beberapa negara yang diramalkan mengalami penurunan PDB namun
tetap terhitung cukup kuat di skala giobal, yaitu Malaysia tumbuh dari 4,8-5,5
persen menjadi 4,5 persen. Untuk menghadapi tantangan ekonomi tahun 2A23,
IMF mendorong negara-negara untuk memperkuat kebijakan penanganan
pandemi, menggencarkan vaksinasi Covid-l9, memperkuat kebdakan moneter
untuk mengendalikan inflasi, meningkatkan investasi untuk antisipasi bencana
perubahan iklim, serta menjaga likuiditas melalui kerja sama internasional.
Beberapa lembaga internasional merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi global
dan Indonesia tahun 2022 sejalan dengan perkembangan perekonomian terkini.
Namun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan kembali meningkat di tahun 2023.
Berikut proyeksi beberapa lembaga Ekonomi Dunia terhadap pertumbuhan
ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi dunia:

Tabel 3.1
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa Negara Dunia Tahun 2A22 dan 2ol29,

ilr-3
1.ry\
futtuatu I(grja Aenerinufi Aanafi (ffirBD) erwhti Sunatera Otara Z0Z S

World 3.2 3,2


Major Economies ?.3 2.3
A' t r,-rt tr..l'-.i,-'t i",; :i ?.s -i
:1
2,? :,.
'.")
L lltii./Uar.l i 2,6

t Jsparg 1,2 1,8 ,l ?.3


Entergirrg Markets *,4 3.7 4.3
i.' l.-l 4.0 * 5.0 5.3 l- .; ,i o

lndonesia 4.$ --5.1 5.1 5.0 5,2 5.7


','r,'ll 1]ll'
4CI*5.3 i. "., 71.
9:1
ffi Thailard t.n -* /..'.) 'i .:
4.5 ti.4
I. i'r : i ,,.;r: r
'1 ii :r. a, 4.5 6.CI 5.4 s.,r
-,'
Fil:p:rra 4.S -- 5.7 t.tt
. r-i .. I 6,3 $.s t-r t.

:i'.r;- | 1"1 L'-!I ',I.,i

I
l. ,..1 .,
7.5 5.S
Kctrra*6"rn Penurunen rlari proyeksi perinde sebelumnya
Peningkatan dari proyeksi p{riede sebelumnyJ

Sumber: WEO IMF Jan 2022, GEP WB Jan dan East Asia and The Pacific Economic tJpd.ate Apil 2022,
Asian Deuelopment Outlook (ADO)ADB Apr 2022, OE Database Januq.i d-an Aprit 2A22

3.L.2. Kondisi Ekonomi Nasional


Laporan World Economic Outlook (WEO) International Monetary Fund (iMF)
edisi Januari 2022 menunjukkan bahwa setelah mencatatkan pertumbuhan
sebesar 5,9 persen di 2021. Sedangkan perekonomian global diprediksi mengalami
moderasi ke level 4,4 persen di 2022 atau turun -0,5 percentage points
dibandingkan WEO Oktober 2O2l dan 3,8 persen di2023. "Kuatnya Perekonomian
Indonesia yang sudah terlihat di Tahun 2022 dan berlanjut ke 2023 adalah bukti
bahwa penanganan pandemi berbuah signifikan pada relatif cepatnya pemulihan
ekonomi Indonesia. Kebijakan penanganan pandemi dan Pemuiihan Ekonomi
Nasional (PEN) yang efektif dL 2021 dan diperkuat dengan fokus penciptaan tenaga
keda selain kesehatan dan perlindungan rnasyarakat di 2022 tentunya menjadi
faktor penting.
Sementara di Kawasan ASEAN-S, pertumbuhan ekonomi diperkirakan
justru berada dalam tren meningkat. Dalam periode 2A2L-2O23, Indonesia
diramalkan akan bertumbuh kuat sebesar 3,3 persen, 5,6 persen, dan 6,0 persen,
sedangkan I\4alaysia 3,5 persen, 5,7 persen, dan 5,7 persen. Dalam laporan WEo

ilt-4
funcdnn l(erja cPenerintafi Aaaafi (ffiBD) erovinsi Swatqa,U ura i
202

Januari 2022 tersebut, sebut Febrio, IMF juga memberikan beberapa rekomendasi
penguatan kerangka kebijakan yang komprehensif untuk negara-negara, yaitu
memperkuat kebijakan di sektor kesehatan, termasuk pemerataan vaksin,
perubahan kebijakan moneter yang harus didukung dengan komunikasi yang
efektif, memperkuat posisi dan kesinambungan fiskal, memperkuat kerja sama
internasional, dan melanjutkan reformasi struktural dan kebijakan perubahan
ik1im.

3.1.3. Kondisi Ekonomi Sumatera Utara


- Produk Domestik Regional Bruto (PDRBI
Perekonomian Sumatera Utara tahun 2O2l yang diukur berdasarkan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai
Rp.859.87A,95 miiiar tertinggi terjadi pada komponen Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan sebesar Rp. 189.491,36 miliar; Industri Pengolahan sebesar Rp.
167.886,09; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
sebesar Rp. 162.578,56; Konstruksi sebesar Rp. 115.754,38. Sedangkan atas
dasar harga konstan, angka nilai tersebut mencapai Rp. 547 .651,82 miliar tertinggi
terjadi pada komponen Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar Rp.
141.601,18 miliar; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor sebesar Rp. 98.560,O7 miliar; Industri Pengolahan sebesar Rp. 97.928,OO;
Konstruksi sebesar Rp. 68.300,49.
Pada triwulan I
2022 pertumbuhan ekonorni berdasarkan harga berlaku
mencapai Rp. 225.419,47 miliar tertinggi terjadi pada komponen Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan sebesar Rp. 51.623,O2 rntliar; Industri Pengolahan
sebesar Rp. 44.156,66 miliar; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor sebesar Rp. 42.272,4A miliar; Konstruksi sebesar Rp. 29.631,49
mili.ar. Struktur PDRB Sumatera Utara menurut Harga Konstan mencapai Rp.
138.880,29 miliar tertinggi terjadi pada komponen Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan sebesar Rp. 36.306,41 miliar; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor sebesar Rp. 25.2OA,48 miliar ; Industri Pengolahan
sebesar Rp. 24.473,35 miiiar; Kontruksi sebesar Rp. 16.959,45 miliar; Kondisi
tersebut dapat dilihat meialui tabel berikut ini:

ilt-5
(/)

{ (,\ (,l s C.) to o o o { o\ (,I s g) N zo


E
G
-t o
a
g IQp c- L c.> c- n c- ?.U { 7'U
lD A) lDO- FD o lD ts o
!o 'g
o
w
-U a a a
p a p o' =rD ='o o. Fl
!D A) p p F1
oq
U
ocL + doa
U) rJ ar5 E Td s0l p
o r ts n0a E
A) o )a o a o p ,N o- H
b @ o pt p lD
o T p p I a
o A) p P0a 'U E
0 J p- a o o
ID PA p ID a oD l') 5 U
p ,J a\
s+ ta' p p p o F
g) o. F
-a
r\J ID X p Ao fD '' F1 I tr
F
o a. a5 i-o c-
p
p ts naD p
ts!,
ott C)
\) I (1 )
s) a
a- o <Fr o-
N o p ID 0.1
p t U p
{+ oq d!J $o
=oa o
a
tEI
p o -!D p g Or
0q Fj t -0) g. F'
a-
E' p a g) F) L1-l p l.I
o lD p a
9) 'D o a F o
t a p I
p p p
lt
o o
a
p o F'
a Ft Fl
=
n I
rd p :_
AJ 1J f+
U o c)
n ID r3 Ft
'D t.t
g p Fj
p !t
a
F}
!,
a
U
{@ A N] 5 N) n,
.^ P j p + U1 o
P
tr P P { \!) Cn
l,)
o OJ (J \o
I 6i h) n,
i{ Is L"
o or u| o !o i.) Fl
o\ C^)
IA P{ o
o s + or @ I 01
ql
,(,l Jn I\) "N) +
j-r + \o
{\o \l
o (I t) (, "e
Jt\) -\o 'A "A \o N) 10 *
@ (]) b. (rl o t.) Cn
!o (/) D'
$o
ol t\)
Io' I \
bct { \o (/) (, o Fl
m
!,
p EU
@
o
Fl
(, GI
+ N] (rl D
tr P co ol (n {
icll (^) 9 o !'J P { (/) Co \o tr !,
\i I ()) C,) N
I+ ,,t
\o -.1 \o + b i, (,I o
0o A N) Ft
C
I I(, (,b o
0 J}) \o
a O t\) A 5 N O { --i E
i j-l ,N A \o
-Cn :.J \o C, Cl) N F
o U1 "o "\o -N "N) 9 C]) o
g) + 01 \) o (^) @ "A i r E
@ (D 0o CO --I -l \o E
H @ { (n !,
,a
H )t
r{
6 c,) N)
F
-a
!,
Fl
UI + N c,) t:
A P q P C^)
o Or @
P ;* + P @
!n P :'r N) o n 0q p
Cn o o1 b -.1 @ N
@ @ A io E
in
{ \
(Jl A \o 01 o1 \ 01 b + o !, d
-I Jn j.I .J N + (D \o I(rl @ N ! H o
: Jn -t\) -Oo p-.I + I D ,i ts
(1)
o o Ut 'w'l io :A s +
ilo o, -.1 (n CD o
;{
cn
o A to 00 { a @ \o (n
cll J 9.,
o to
r+
It
lo F
\) !.) j !r,
(.tr \o + t) + N) Ol
(ta I i N H N
io IQ OJ \o ir ql $ P i s
lo t) b Cn
b \) @ + o C}) !o + o
t\) (])
\+
+ j-J -l jo t\) lr
"co "(, N
:'l -6 ,(}) s,, I t\) !o o o OJ N
0
'$ o N) (I (, N) + (,l "o
$co o o
@ \o 00 (^) (I + (]) +
\o { N ,,4
-l o o |J N
o R
= S
gl tr
o) H t! t\) \ro @ Ft
N) f o j 4.^) tr
tr I P (n \] (^) tr
N) I
b f-.I i\o t\) lo
Igr b C,I
\ C,) N) b N) N
l(, O at
I{
O N) (, CI) \] o @ C/J @ \o \ o xra
p j-l N)
C/) "oo ,9D Jn :o I .1.) i.) F
-t\]
p-{ -|')\o I
'@
}J 3\o Cn @ (rl (,n (, \\o € t, s
$ A (n O
gJ G
Cn \o !o N)
o) o \o
\\o 9o
Ot o t-) E!) :t
H s
)
0c St
q F
!) I
G} N) N) t\) o \o I G
I j P t\) (, \i (, 0q il
!}) \
@
l-.I I
O)
9
(, io
P 9 (rl
I\o N p Sr
\ @ il (, :.
O + (/) N) @ '\o tl + sn s o o
(l) -Oo N) g)
{s (,I o{ b@ O) \o ro
-\o -{ + a t-) OJ N _6 o B
o i.c "c,) "c,) \] "\o "\o "(r' "C, _Co j..1 o
{ (rl + { (rl C^)
o ,a x
)ai
io @ (, C,) o\ o
gr @ @ rO D'
o) p €.
ra
J
d
e
ctr
N) = = il
N) \o o t,
!.) tr P j C,fI
{ p r.t
:.J A
I{ Io
\ *_)
9 P (,l
{
00 N q
h A +
\o N) c) OJ b b. CJ. o) \0 b
(,\
or (,) N) { @ \I o _(,l jD N) \o o n F s
"0" \o 00 -o o t9 I E s
"\o i -\o 'C,) -co
pt\) "\o{
C! L \] N) t,
Is o
'6 \i @ I\) ol c) A \o -.I
E
lo + o \o o D il
@ p
e
F
N N) (,)
il
C.) N) + o\ + + (, Ul "l \J
6 .^ : 9n q N] A € G
(, b t\) b i.) u U] (, N t!
{o \ I(])
Ao C^) o (, t) L (s
P ul \o OJ { O
o (rl "CI JtrJ $ { jn j.l ,(rl -A "c,) _Co t)
o (n or (tr) Ol @ -(*, "+.
A
$\o IA (n Ul o
O) ie C'I \o s O tJ + (I -.1 + -I (, r,
(, N
@ Ul to
0
d.{'..ft,

furcana I(erja Aemerintafr cOaerafr (8[fLgD) erovittsi Sututerd 1)ura 2023

Ekonomi Sumatera Utara tahun 2021 tumbuh sebesar 2,6! persen.


Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Informasi dan
Komunikasi sebesar 6,s 1 persen. semua lapangan usaha mengalami
pertumbuhan positif kecuali Transportasi dan Pergudangan yang mengalami
konstraksi sebesar 3,63 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
mengalami konstraksi sebesar O,81 persen; dal Jasa Perusahaan mengalami
konstraksi sebesar O,l4 persen.

Strrrktur PDRB Sumatera Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga
berlaku pada tahun 2A21 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian
Sumatera Utara masih didominasi oleh Lapangan Usaha utama, yaitu: pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan (3,87 persen); Industri Pengolahan (1,4g persen);
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (g,62 persen);
dan Konstruksi (2,L8 persen). Struktur PDRB Sumatera Utara menurut lapangan
usaha atas dasar harga berlaku pada tahun 2O2t tidak menunjukkan perubahan
berarti. Ekonomi Sumatera Utara triwulan IV-2O21 dibanding triwul anlV-2O10 (y-
on-y) mengalami kontraksi sebesar 3,81 persen. Kontraksi tertinggi dialami oleh
Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,86 persen; diikuti oleh Informasi dan
Komunikasi sebesar 7,36; dan Pertanian, Kehutanan, Perikanan sebesar 5,63
persen. Berdasarkan laju pertumbuhan PDRB ADHK, kontraksi terjadi pada
beberapa lapangan usaha. Kontraksi tertinggi dialami oleh Transportasi dan
Pergudangan sebesar 3,63 persen; diikuti oleh Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum sebesar 0,81 persen; dan Jasa Perusahaan sebesar O,14 persen.
Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2O2t, sumber
pertumbuhan tertinggi berasal dari Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan sebesar 0,99 persen;

Komponen Impor Barang dan Jasa merupakan komponen yang mengalami


kontraksi tertinggi sebesar 18,34 persen; diikuti Ekspor Barang dan Jasa sebesar
15,09 persen; dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto sebesar
3,47 persen. Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara
tahun 2A21, sttmber kontraksi tertinggi dari Komponen Pengeluaran Konsumsi
LNPRT sebesar 0,O3 persen. Struktur PDRB Sumatera Utara menurut pengeluaran
atas dasar harga berlaku tahun 2O2L tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
Perekonomian Sumatera Utara masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang
mencakup lebih dari separuh PDRB Sumatera Utara, yaitu sebesar 50,79 persen;
diikLlti oleh Komponcn Ekspor Barang dan ulasa scbesar 36,63 persen; Komponen
PMTB sebesar 30,56 persen; Komponen PK-P sebesar 6,81 persen; Komponen

fil-7
ftqncaru l(grja aenwrinufi CIaerafi (ffirxD) Orwinsi Suttwtera'0 ura 202 3

Perubahan Inventori sebesar 1,73 persen; dan Komponen PK-LNPRT sebesar O,86
persen. Sementara Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang
dalam PDRB memiliki peran sebesar 29,57 persen.

Tabel 3.3
Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Sumatera Utara Menurut
Lapangan Usaha (persen|
Laju Pertumbuhan Atas Distribusi Atas Dasar
Dasar Harga Konstan Harga Berlaku
2010 TWI
I{o Lapangan Usaha 2022
20L9 2020 2o2t 20L9 2020 2021

Pertanian, Kehutanan dan 5,13 1,95 87 1,29 20,53 21,34 22,O4


A. J
Perikanan

B Pertambangan dan Penggalian 4,53 -2,31 1,92 o,o3 L,27 t,28 I 25

C Industri Pengolahan 1,23 -0,84 1,43 o,r2 19,o4 19,29 19,52

D Pengadaan Listrik dan Gas 4,92 3,16 4,93 0,o1 0, 11 0,1 1 o,1 L

Pengadaan Air, Pengelolaan 0,00 0,10 0,10 0,10


E 5,44 3,79 3,62
Sampah, Limbah dan Daur Ulang

F Konstruksi 7,29 -3,42 2,18 0,31 14,23 13,58 13,46

Perdagangan Besar dan Eceran, -1,87 3,62 o0 L8,82 18,89 18,91


G 6,93 1
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

H. Transportasi dan Pergudangan 5,80 -12,77 -3,63 o,23 5,O7 4,49 4,L7

Penyediaan Akomodasi dan Makan c4)


I 8,88 -9,26 -0,81 0,09 2,r8 2,O5
Minum

J Informasi dan Komunikasi 9,63 6,1.7 6,51 o,23 2,14 2,28 2,34

K, Jasa Keuangan dan Ausransi 1,92 1,29 4,46 o,22 2,92 2,90 2,97

L. Real Estat 4 84 1,57 2 50 o,l4 5,L2 5,26 5, 11

M,N Jasa Perusahan 5,81 -4,7L -o,14 o,06 1 OB L,O7 1 o3

Administrasi Pemerintahan,
o. Pertahanan dan Jaminan Sosial 8,11 o,37 2,48 -0,01 3,68 3,72 3,54
Wajib

P Jasa Pendidikan 4,46 t,52 3,05 o o8 1,85 1,91 1,86

a Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,63 -2,46 0,2s o,o7 1 o2 1,03 o,99

R,S,T
Jasa Lainnya 6,25 -3,74 t,43 0 03 0,58 o,57 o,54
,IJ'

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 5,22 -L,O7 2,61 3,9O 1OO,OO loo,oo 1OO,OO

Sumber: BPS Sumut, 2021

ilt-8
@+

funcana I{rja Aenrhrtafr tDaerafi (W$WO) erwnsl Surnatera ,Uura 2023

Gambar 3.1
Laju Perekonomian sumut rahun 2018 s/d Triwulanl-2oz2 (persen)
5,18 5,02
q XEI
5,77
lnl
3,69
3,9

z,6t

,1,0.

2018 20r.9 2021 TW r-2022

ijt;ri.t
-!;;:,3{gra -fr}.15i6;rsl

Tabel 3.4
Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran (Persent
Laju Pertumbuhan Atas Distribusi Atas Dasar Harga
Dasar Harga Konstan 2OLO Berlaku
No Komponen
20t9 2o20 2o.2L 20L9 2020 2o2L
Pengeluaran
1 Konsumsi Rumah 4 24 -2,83 1,69 53,67 52,22 50 79
Tangga

Pengeluaran
2.
Konsumsi LNPRT I 95 -4,O2 -2,59 0,96 0,93 0,86

Pengeluaran
3 Konsumsi 0,61 -1,69 3,46 7,18 6 8B 6,81
Pemerintah

Pembentukan Modal
4 8,25 -1,r7 3,47 30,85 30 64 30,56
Tetap Bruto

5 Perubahan Inventori '1,44 1,90 1,73

Ekspor Barang dan


6 -2,O5 -10,31 15,09 33,4L 33,19 38,83
Jasa

Dikurangi Impor
Barang dan Jasa -3,84 -14,97 18,34 27,51 25,73 29,57

Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) 5,22 -1,o7 2,6L 10(),oo 1()(),oo 1OO,OO

Sumber: BPS Sumut. 2O21

3.1.4. Proyeksi Perekonomian Sumatera Utara


Perekonomian Sumatera Utara diperkirakan akan meningkat secara gradual
seiring dengan terjadinya herd immunity serta aktivitas ekonomi yang berangsur
pulih. Meskipun Jika skenario perang di Ukraina berlangsung berkepanjangan

ilt-9
forcaru Kerja Aennintafr Aandfr (W{mQ erwAsi Sumatsra Otara ZO ZS

hingga tahun 2023, beberapa negara mengalami penurunan proyeksi


pertumbuhan ekonomi termasuk Indonesia khususnya Provinsi Sumatera lJtara.
Asumsi:
1. Kondisi geopolitik imbas perang Rusia Ukrania menyebabkan sanksi terhadap
Rusia yang berdampak terhadap pasokan sumber daya energi global;
2. Tingkat keyakinan konsumen Eropa dan pasar keuangan terpengaruh. Konflik
antara Rusia dan Barat diperkirakan meningkat akibat perang yang
berkepanjangan.

Dengan asumsi di atas maka ekonomi Sumatera Utara diproyeksikan


meningkat optimis sebesar 5,00-6,000/o dengart nilai tengah 5,5o7o.

Sebagai pembanding dari berbagai sumber, maka perhitungan analisis


proyeksi mempertimbangkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis dari Bank Indonesia Sumatera Utara pertumbuhan
ekonomi Sumatera Utara pada Tahun 2022 tercatat sebesar 3.30-4.30 o/o dan
Tahun 2023 tercatat sebesar 4.50-5.50%.
2. Berdasarkan hasil rakortek Tahun 2022, Target Laju Pertumbuhan Ekonomi
Sumatera Utara dalam mencapai kontribusi nasionat pada Tahun 2022 adalah
sebesar 5,0-5,6 o/o;
3. Berlanjutnya recovery pertumbuhan ekonomi, kenaikan permintaan domestik
dan eksternal, percepatan pembangunan pemerintah dan swasta yang sempat
melambat/tertunda di tahun 2O2O akan rnendorong perbaikan investasi.
4. Langkah penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah dari sisi
kesehatan maupun pemulihan ekonomi akan mendorong konsumsi
pemerintah dan lanjutan program jaring pengaman sosial diprediksi akan
menopang konsumsi rumah tangga.

Berdasarkan hal tersebut diatas, pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi


Provinsi Sumatera Utara diproyeksikan meningkat optimis sebesar 5,00-6,0O7o
dengan nilai tengah 5,5OYo.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara menurut lapangan usaha
terlampir pada tabel di bawah ini:

ilt-10
fomcatu 1(9rja lPennintafi Aaerafi (ry<*O) tlrwl* Sffiattrd Otnra ZOZ3

Tabel 3.5
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2or22 Ma 2O2?

Pertumbuhan (persen)
Realisasi Proyeksi
Lapangan Usaha
20L9 2o.2A
TWI
2o2t 2o22 2o.22 2o.23

A. Pertanian, Kehutanan,
Perikanan
5,13 1,95 3,87 1,29 3.40 - 4.40 4.40-4.80
B. Pertambangan dan
4 53 -2,31 1 92 0,03 2.50 - 3.50 3.50-3.90
Pensgalian
C. Industri Pengolahan 1,23 -o,84 1,43 o,12 2.80 - 3.80 4.OO-4.40
D. Pengadaan Listrik dan Gas 4,92 3,16 4,93 0,01 3.80 - 4.80 5.40-5.80
E. Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah
5,44 3,79 3,62 0,00 3.50 - 4.50 5.00-5.40
F. Konstruksi v,29 -3,42 2,lB 0,31 3.30 - 4.30 4.50-4.90
G. Perdagangan Besar &
Eceran, Reparasi Mobil & 6,93 -7,94 3 62 1,00 3.80 - 4.80 5.80-6.20
Sepeda Motor
H. Transportasi dan
5 80 -L2,77 -3,63 o,23 3.44 - 4.40 5.40-5.80
Pergudangan
L Akomodasi dan Makan 8 88 -9,26 -0,81 0,09 4,60 - 5.60 5.60-6.00
Minum
J. Informasi dan Komunikasi 9,63 6,17 6,51 o.23 5.70 - 6.70 6.70-7.tO
K. Jasa Keuangan dan
L,92 1,29 4,46 o,22 4.00 - 5.00 5.00-5.40
Asuransi
L. Real Estate 4,84 1,57 2,50 o,14 2.94 - 3.90 3.90-4.30
M,N. Jasa Perusahaan 5,81 -4,71 -0 1 4 0,06 2.00 - 3.00 3.00-3.40
O. Adm Pemerintahan, o,73 4.50 5.50-5.90
Pertahanan, Jaminan Sosia1
8,1 1 2,O8 -o,o 1
- 5,50
P. Jasa Pendidikan 4,86 1,52 3,05 0,08 3,00 - 4,00 4.OO-4.40
Q. Jasa Kesehatan & Kegiatan
4,63 -2,46 o,25 a,o7 3_00 - 4.00 4.OO-4.40
Sosial
R,S,T,U. Jasa Lainnya 6,25 -3,74 1,43 0,03 3.50 - 4.50 4.50-4.90
PDRB 5,22 -L,O7 2,6L 3,90 4,OO-5,OO 5,00-6,OO
Sumber : Beita Resmt Statistik, 2022, Data dialah

Dari sisi pengellraran, Covid-l9 masih berpengaruh pada konsumsi rumah


tangga. Tetapi diprediksi pada Tahun 2OZl dan 2022, Sejalan dengan prograrn
vaksinasi, maka diharapkan konsumsi rumah tangga akarL mengalami kenaikan
yang signifikan. Kebijakan jaring pengaman sosial yang tepat sasaran dan
penjagaan ketersediaan bahan pokok, diharapkan akan dapat membantu untuk
mendorong konsumsi rumah tangga. Peningkatan Ekspor akibat membaiknya
aktivitas industri hilir di negara tujuan utama diprediksi dapat meningkatkan
Ekspor Luar Negeri.
Perkembangall vaksin menjadi kunci berlanjutnya recouery perfi)mbuhan
ekonomi, Kenaikan permintaan domestik dan eksternal, Percepatan pembangunan
pemerintah dan swasta yang sempat melambat/tertunda di tahun 202A akan

ilt-11
ftqn aru Wja Qencrfutafr Daerafi (W(RD) hwinsi Sunutera Otara ZOZS

mendorong perbaikan investasi. Langkah penanganan COVID- 19 yang dilakukan


pemerintah dari sisi kesehatan maupun pemulihan ekonomi akan mendorong
konsumsi pemerintah. Rencana pemerintah melanjutkan program jaring
pengaman sosial diprediksi akan menopang konsumsi rumah tangga. Tabel di
berikut ini menggambarkan proyeksi PDRB Sumatera Utara dari sisi pengeluaran.

Tabel 3.6
Proyeksi PDRB Sumatera Utara dari Sisi Pengeluaran

PDRB Pengeluaraa ADHK (Persen)

Komponen PDRB KONDTST AWAL {REALTSAST} TARGET


Pengeluaran

2019 2020 2o21


TWI 2422 2023
20.22
1. Pengeluaran Konsumsi
4 24 -2,83 1,69 1 7B 3,60 - 4,60 4,60-5,00
Rumah Tangga
2. Pengeluaran Konsumsi
LNPRT
9,95 -4,42 -2 59 o o4 l,60- 2,60 2,60-3,00
3. Pengeluaran Konsumsi
0,61 -1,69 3,46 -o 09 3,10 - 4,10 4,LO-4,5O
Pemerintah
4. Pembentukan Modal
Tetap Bruto
8,25 -1,17 3,47 1,78 2,60 - 3,60 3,60-4,00
5. Perubahan Inventori
6. Ekspor Luar Negeri -2,O5 - 10,3 1 15,09 5,72 g,7o - 70,7o 15,30-15,60
7. Impor Luar Negeri -3,84 -14,97 19,34 5,26 4,60 - 5,60 4,OO-4,44
PDRB 5,22 -LrO7 2,6L 3r90 4rOO-5rOO 5,OO-6,OO
Sumber : Bappedasu dan Tenaga Ahli 2022

Selanjutnya, dalam rangka mendorong tercapainya target pertumbuhan


ekonomi, kebijakan yang disusun oleh Provinsi Sumatera Utara mengarah pada
hal-hal berikut:
1. Pemulihan sektor ekonomi lapangan usaha utama antara lain:
a. Sektor pertanian melalui Sistem Pertanian Terintegrasi (SITANTRI);
bantuan benih; bantuan sarana dan prasarana; bantuan peralatan;
penguatan sumber daya manusia pelaku pertanian; serta berbagai stimulus
lain pada sektor pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan pangan
domestik dan menjaga kestabilan inflasi;
b. Sektor industri dalam negeri melalui penguatan industri yang bernilai
tambah; penguatan mutu dan standarisasi produk; penguatan skill dan
peningkatan sumber daya manusia pelaku industri;
c. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui optimalisasi KSPN Danau
toba dan berbagai destinasi-destinasi unggulan lainnya; penciptaan
destinasi-destinasi dan desa-desa wisata baru; pelaksanaan event-event

ilr 12
Wrcatw Kerj'a Qenerintafr aaerafr (f1KgD) Qrwinsi Sumatera ,Uwra 202i

wisata dan budaya; penguatan sumber daya manusia pelaku pariwisata;


penguatan mutu dan standarisasi produk UMKM dan IKM; penguatan
digitalisasi dan ekspor produk UMKM dan IKM, serta penguatan sumber
daya manusia pelaku UMKM dan IKM;
d. Sektor investasi melalui kemudahanpertzinan; harmonisasi peraturan dan;
peningkatan investasi pada berbagai proyek strategis;
2. Penguatan daya beli dan penjangkaran inflasi yang dilaksanakan melalui Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

9.2. Arah KebiJakan Keuangan Daerah


Perencanaan pengelolaan keuangan daerah merupakan integral
perencanaan pembangunan daerah. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah
akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan
diikuti dengan pemberian sumber - sumber penerimaan yang cukup kepada
daerah dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan dan sasaran
prioritas pembangunan (moneg follow program prioritg). Sesuai dengan ketentuan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah,
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2O2O tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2O2O tentang Kebijakan
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2AL9 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, keuangan daerah harus dikelola secara tertib, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab serta taat pada peratural
perundang-undangan dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Prinsip pengelolaan ini akan tercermin pada proses pen5rusunan anggaran daerah
yang terbagi dalam struktur pendapatan dan struktur belanja daerah.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2Ol7 Keuangan


Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang serta segala bentuk
kekayaan yang dapat dijadikan milik Daerah berhubung dengan hak dan
kewajiban Daerah tersebut. Keuangan Daerah diatur dengan Peraturan
Pemerintah dan juga mengikuti Peraturan Menteri dan keuangan daerah juga
mengikuti Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang

lil-13
Wncana 1(9rja Qenzri*afi Oanafr (fl(rND) Qrwinsi Sunwtsra'U ura 2023

ditetapkan setiap tahun, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah masing-
masing daerah yang disinkronkan dan dikelola secara sistematis. Pemerintah
daerah diharapkan mampu menciptakan sistem Pengelolaan Keuangan Daerah
yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setempat dengan tetap mentaati
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi serta meninjau sistem tersebut
secara terus menerLls dengan tujuan mewujudkan Pengelolaan Keuangan Daerah
yang efektif, efisien, dan transparan. Secara nmum, arah kebijakan keuangan
daerah berisi uraian tentang kebijakan yang akan dipedomani selama satu tahun
ke depan dalam mengelola pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan
daerah. Dengan melihat kemampuan tersebut dapat diperoleh gambaran dalam
penentuan kebijakan daerah. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan
terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti
dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan
mengacu pada peraturan perundang-undangan.
Keuangan daerah memiliki peran yang sangat penting dalam
penyelenggaraar: pemerintah daerah, pelaksanaan pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintah daerah sangat tergantung dengan kemampuan
keuangan daerah. Terbatasnya sumber-sumber penerimaan fiskal APBN dan APBD
telah menempatkan pengelolaan aset daerah secara profesional pada posisi yang
amat potensial untuk menunjang penerimaan pemerintah daerah. Selain
pendanaan melalui APBD, terdapat sumber pendanaan lainnya di luar APBD (Non
APBD) antara lain pendanaan melalui APBN, PHLN, dana kemitraan dunia usaha,
swadaya masyarakat serta kontribusi pelaku usaha melalui Corporate Social
Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan dan
Program Kemitraan serta Bina Lingkungan di Provinsi Sumatera Utara yang
semuanya merupakan potensi sumber penerimaan guna menunjang beban belanja
pembangunan daerah.

Untuk itu arah kebijakan keuangan daerah dilaksanakan melalui:


1. Optimalisasi penerimaan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk rneningkatkan kernandirian
dilakukan dengan mengoptimalkan penerimaan dari sisi penerimaan pajak,
retribusi dan juga revitalisasi dan retrukturisasi BUMD;
2. Optimalisasi Kerjasarna dan dukungan pembiayaan pembangunan daerah.
Melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam membiayai pembangunan
untuk memenuhi tuntutan kebutuhan infrastruktur yang ada sementara
anggaran yang tersedia terbatas;

llt-14
furcaru 1(9rja Aewrintafi Aaerafr (AK$D) erwhsi Snttwtera,Oura 202 3

3. Pinjaman daerah untuk pembiayaan kegiatan strategis. Pinjaman daerah


dilakukan dengan mempertimbangkan rasio kemampuan keuangan daerah
untuk mengembalikan pinjaman.

3.2.L. Kondisi dan Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan


Penerimaan Pendapatan Daerah Tahun 2023 diperkirakan membaik dan
bergerak positif seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2023 pasca
pandemi Covid-19. Kemampuan keuangan daerah tidak terlepas dari ruang fiskal
yang tersedia dari neraca pendapatan dan belanja daerah" Ditinjau dari sisi APBD,
keuangan daerah dipergunakan untuk membiayai programf kegiatan dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dari tahun ke tahun
diperkirakan akan terus meningkat. Peningkatan ini menyesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan pembangunan, baik secara fisik maupun non fisik.
Kebdakan pengelolaan keuangan daerah secara umum diarahkan untuk
mengoptimalkan Pendapatan Daerah melalui intensifikasi pajak secara massif,
dan optimalisasi serta ekstensifikasi retribusi yarlg menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2OL9 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, Pendapatan Daerah adalah semua hak Daerah yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran
berkenaan. Berdasarkan ketentuan tersebut, dijelaskan bahwa sumber
Pendapatan Daerah terdiri atas: 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri atas
pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah; 2) Pendapatan Transfer
yang terdiri dari transfer Pemerintah Pusat (DBH, DAU, & DAK) dan Transfer Antar
Daerah (Pendapatan Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan) dan; 3) Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah, meliputi: Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil
Pajak dari Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi
Khusus, Dana Bantuan Keuangan dari provinsi/kabupatenlkotalainnya, lain-lain
penerimaan, Dana Transfer Pusat dan Dana Insentif Daerah. Sementara
penerimaan pembiayaar' bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah
tahun sebelumnya (SiLPA), penerimaan pinjaman daerah, Dana Cadangan Daerah
(DCD), dan hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Struktur keuangan Provinsi Sumatera Utara tahun 2OL9-2O21
menEgambarkan APBD Provinsi Sumatera Utara terus yanE cenderung meningkat
dari tahun ke tahun, narnun di Tahun Anggaran 2O2O terdapat beberapa

ill-15
Wrcaru K9r1a rZenerbudfr Da.erafr (Wt$D) Arwinsi Sumatqa Otara ZOZ|

penyesuaian terhadap kondisi Pandemi COVID-19 yang sangat berpengaruh


terhadap Pendapatan dan Belanja Daerah. Sebagaimana amanat Instruksi
Presiden RI Nomor 4 Tahun 2O2A tentang Refocttssing Kegiatan, Realokasi
Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), beberapa komponen Pendapatan dan
Belanja terjadi pergeseran yang bertujuan untuk percepatan penangallan Pandemi
COVID-19 tersebut.

ilt-16
Xca
os
oS P t9
!A F' lr) 4
a-: tst Lo t\) LJ io o
Qw
* +A
"F C{
xrl':
:+l}a"
g
!LtO t{ H
NA! D o -
a'^lO ha g.
laa 0a U
o U p d
r.J
H
)2, o
Ft
H
$t\)r n o-
n
oc* a b
H
a
oq o' Fl
(^)N6' -l p n p
H

Bss F
3 t
.( A-
QA p)
blt
g)
p
2i >i. H n
(D
id
Hv F,
*v ^U
CiE
>.L
s.B
*: itr,
ar'
F.a
*Q l) c) tr a) :J ap
F:d 00 o I\) (, co gll
g) h N
\-tD s, "c^) o
>'.r-1 0o "9
@ Jn + Er
+ N)
p+ !t Fl
FE + lo
-U o] + (rl i+O
fl
+ o<
a- ts*.
AA
I
+ (, N P N al
t\) to (, o \ A t\)
:Ol !.) 9' lJ
o N C,,] \o co o N
(,l
h :cl) + o
N 'E, O \] j-J \] 0) (}) j-l \) tsE
\) (,' \(,l 'ol \i _.1
o o -t+
Frd
th s (,I Cr) !]i{
G
(, o
L:
r+
Et; H
t\] l- $
(! b + I P : Nb ET
N CIl O (n qn o
rO C,l \] -e + tr) o5
p c)
to
"(}) € to P 00 0) o
a ;r Crl i @ N
+ o (Jl (,l) N)
€ 0o O \) + 00
fo Fr !l)
NF {
ot o s OE
lop ,,a
{t
U O'E S
a Cr) R
\] ch l: to !n
C.fI a) A + i^ \o I@ N t) s
t\) C,N (.II tx b
.^ @ + .t\) o E$
o N)
-oc
jo + J,) @ t\) E^
* CO
\o o { (^) rl-
'o
bo N*
Co (,l
UI q} o
q)
EltB
5lJ
ttr
IS
l\V
H I
S
I I
I.w G

I
€g s
I CiJ
!i It
fr) tr ss\
\) + P j c) ? l* 9l) El
o O'l Crl o { O to e
N\ o N) b\ \o o
t\) "o n o g) o to E ,'' sG
-(^) J/) a)
e rru N
,t }l
bo 3{ Io
OJ 00 Cn o *
o "l {N (,C,I ".O$ Po
o\ o B
$fr
H
x!0
g
+ rA
(^)
+ 3 (rr
o A cn a) N
:'l
{u
:F \] -I\J .co o
@ (o N) "{
o { tr g+ -N 00
gl (I UT
to
to C,I \o o
w .. Ca
ri
s
N t!
o + \o N) N
lo \o J' .t\) o N s
I "oo N (, sn "o o e
\o
C,I @
s--I i(,I -.I N E
{
o O
J-l
o (n (^) N) (,l \) \]
(, N CII o
rt
s
r} il
t t\)
H
5
o
N)
! (.
+ tt
C,t G) t
o I {
01 --l
o {@ s \)
CD
5 jo +g) J\) (-n o E
I { '9 O't NJ to
o tJ N g o gN) (Il r- I! )
o I N

(}) II Nf H
) A *t !o
, I
A N) (II I PP o
U1 CN
,o O + o0 to
+ {0) g)
figrcarw I(grja tPerurinufr Datrafr (ru<$D) erwhsi Swtntera,Uura 202 3

Dari tabel di atas sebagaimana tersaji, tercatat realisasi penerimaan


Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2O2O mengalami penurunan sebesar l,2S
persen dibanding Tahun Anggaran 2OI9. Penurunan ini terjadi pada awal masa
Pandemi Covid- t9 yang sangat mempengaruhi sisi Pendapatan Daerah di
antaranya kebijakan yang membatasi pergerakan orang dan barang sehingga
dari sisi pergerakan ekonomi masyarakat juga turut melambat yang
mengganggu tingkat pendapatan masyarakat. Namun pada tahun 2O2t
Pendapatan Daerah meningkat sebesar 8,65 persen sejalan dengan pemulihan
ekonomi di masyarakat sebagai dampak positif upaya - upaya pemerintah yang
dilakukan untuk memutus rantai penyebaran covid-l9. Pada tahun anggaran
2022 penerimaan pendapatan daerah mengalami penurunan sebesar 14,41
persen dari tahun 2021, hal ini disebabkan adanya perubahan kebijakan pada
alokasi Pendapatan Transfer khususnya pada Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) sesuai Surat Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor
S107/PK 12021 tanggal 01 Oktober 2A21 perihal Penyampaian Rincian Alokasi
Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2022 sebagaimana disebut
di atas yang menyebabkan berkurangnya alokasi Dana Transfer pada Tahun
Anggaran 2022lebih kurang sebesar 30,39 persen dibanding Tahun Anggaran
2O2L. Namun dari komponen Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2A22
diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 6,50 persen dibanding Tahun
Anggaran 2a2l dan pada tahun anggaran 2o2s komponen ini juga
diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 18,81 persen dari Tahun Anggaran
2A22 optimisme ini diharapkan akan mendorong peningkatan penerimaan
pendapatan daerah pada tahun anggaran 2A23 sehingga diproyeksikan
mengalami kenaikan sebesar 7a,73 persen dari tahun anggararl 2022.
Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2022 didominasi oleh
besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 56,770/o dari total penerimaan
Pendapatan Daerah. Adapun Pendapatan asli daerah bersumber dari
penerimaan pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor,
pajak bahan bakar kendaraan berrnotor, pajak air permukaan dan pajak rokok,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain - lain PAD yang
sah. Demikian pula pada tahun anggaran 2A23 penerimaan pendapatan asli

lil-18
RgrcaruI{erjoAeneinufr rOaorafi (W<WO)rerwi*SumnteraOtaraZOZI

daerah diproyeksikan sebesar 6O,92Vo dari total penerimaan Pendapatan


Daerah.
Pendapatan Daerah perhitungannya tidak terlepas dari asumsi-asumsi
yang ditetapkan pada saat penlrusunan rencana target Pendapatan Daerah,
diantaranya adalah kondisi dan perkembangan ekonomi makro secara Nasionai,
Kebijakan fiskal Nasional yang turut mempengaruhi penerimaan pendapatan
daerah antara lain alokasi dana transfer ke daerah dan kebijakan harga BBM,
Estimasi pemasaran industri otomotif Nasional yang diperkirakan masuk ke
wilayah Sumatera Utara, Potensi yang dimiliki serta realisasi pendapatan
daerah tahun sebelumnya; Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi PAD; dan
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyusunan APBD.
Sejalan dengan hasil analisis kondisi ekonomi daerah dan kajian terhadap
tantangan dan prospek perekonomian daerah seperti diuraikan pada sub bab
di atas, dilakukan analisis dan proyeksi sumber-sumber pendapatan daerah
yang kemudian dituangkan ke dalam tabel Realisasi dan Proyeksi Target
Pendapatan Daerah, dengan melihat perkembangan realisasi pendapatan
Tahun 2019-2021 dan target pendapatan daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2022 serta asumsi Pendapatan Tahun Anggaran 2023, disajikan pada
tabel dibawah ini:

ilt-19
!.1
t i!'l !')i l')i * + i i i + z
N .^
N tN '(,l '+
+ P
(, TV
to b b
(^) t\)
lc H Et, a- KF E E
o p p) p g) c!G
to Pa) o e. o H
brt P i,r Ft lD z
I
tp p
{p p p Ei!
.?D E &9, U
&
p U
p U U
It *'o (r
Ep 0)
ttI Ep *o
;- Ft a p Ep E
a o oq 0q l+ o
o ts1
p p p a&
p6 s Ft
+ a E o
a p g) )^ o
t, o a Fl t, a. t t, z
Fl rl ll p DS o
tr p H p p U
g)
G) :l
o n a H I a - rp E p
p F ,io
F a F
rt
o'
Ft
o
rl fr p n
x p p P b o
ht P
a *{ F.
o p)
a.
p H o
!,
tst o F)
p
i\ rl o o
a-
p
U i
F p
ri
p 4 a
o
|t p
n, I
H

0q t
Fl
o
o
(, N) s ? 9n o)
F
o
to F.
Jo) Jo) (, O
00 N
i\) N)\
o co Ln
{o b o
_00 c0 -I Fl
sn j, (, po "N A -+ 0 p
(n "9 (.^)
I Ft
{ o o\ CO io 'o
\o (n (,l (,t + { o 0q
o
r'i
(,,I (,l
t\) -l to
to
+ f .^ H
+ G) in (, (,t N P
b b t9 00 + q) io
\] |\) + + N { o g
+ + 'N) "s -t ;.-J N) to p
-t H (, o\
c,J N) N o
\] \gI \(,| G) HP
+ o -tt
pid
Fb
i N) J(,l (}) Htu
t\]
N)
J(,l I\] ob N
N) \] 00
(})
io
I
(r' (]) + + ;.J o o) o d
(, t\) (I -crt
to + \) HJE.ET
"m "o1 -@ -@ t: ('^)
__l
(, (, 00 'o =I
@ 6 { \l- + ;as
Ft F. O)

gt (rl
f,
dL
9'@
N U1 o N
!.) + (, N
b NJ b b cn i.) @ b 'EE
C,I N) { (, I \o -Il @ N) o
-oo -co 0o "s to
-N
(, LV
j-J o E'E
CO
-o) -G) \ N lf iri
--l + q) g) g) \] N*
o \o gl (Il \] o bt
o) s )8
.(!

(.l
e
t.i s
t\) (,l gt \] @ F h
P N) 6) !') Ft
+ o \) b b (^) (I \] i, o p
CIl N N) CO Cl) 6
-oo o -N Co o € o o t,
o to
N) -Co o) o) -+ -t) + g) rf x.
C^) \ \] 'o, 'o, (1] N) tD
o
io 'o p
ql CN
{ C^) s
**
F
o\ G
tTH f.
N) @ N N N tr
o p o A E\
LJ ;'l o
$(rt ol itt t\) }J o e
crt !o H
lv ! + + o o\ s
\o Nf, Cn O o G
to ilSr
?
E B
X
(n (, Cn ld lo l'i '|ai
C^) \o ro lo (,l @
"(r) \o Co t\) p
I _00 'g, 'c., -N] -\o 'o o ^\
+ ro h g
(Jl L)\ t\) (rr P
+ (I N }o + \] N] \o
{o ! rn
o tr
\+
|.t
t s
t h) 5.
(I o) o) (J) ts d o C^
G 6 (n j-l t.) t \) s
..o A j-l !o N t\) sD + o g)
-\o \] Iql }\) * =
s
t\) N N s (^) CO o + F' G
(, gl gl N
iE II @ 5:
e
!i
sl
('l) N)
0o Q N
N) ;.I _0o j-l p \)o t*.)
o t\) OJ (x
ts
$Or 00 to { N
t\) q) gJ
Xco p
i ip z
g) I
c's q)
OS
ci X
\t: tsrt
G -s F
s
s
n I
p
."
+ *lJ6
UU5
QSD
Eo
QSv
Nts.TJ I!,
NN9 E
dd> F' rt
ss9 p p
E
&
!,
H NE o
rl
SBQ. p
OGE.
dstE' 9'
0t 0D!
sa
\-t 0e
>r" 2r o
as !t

3ry
:ta
(r\ to
\l -l o
b,
E= Co 6 o
c>
bi +r
Nfi
'U FJ

\l (l)
\] N
co -(rt To) o
t\)
t\) -{ o
() {
\)
t\)
(t
$
b
a + \] N
N) o
-(r' o)
a. N
o N) N
(o
= +
a
t
$
(l N) -l o N
}\ s^ o
O
$N) io0 to
U) N
{ -I *
L JA
{t
6
R
-
Ol s
\: C, \] N
s' o o ff
-U, P N
t\) F{ o) E
O \] \t *,F rA
rt-
N :t
(\
t$ 3.
t\)
(,^) (,l N s
jn to Sr
'o o
N e
\] A
o o G
S
s
(, N
B
(/) (n o lo \o
x
U) N o o\
-co }J €.
{ E rq
o G) o
t.| s
t t.
F
d (^
+ N N t it
o
!o \
N) tro tr
o IJ G
ol
il
e
T
s-r
!v to N
N) -(,I o o
l\J (,t N t\)
P
+ 0)
Qgruatu I(grjd lPemerinufi Aaorafr (W{gO) erwirsi Suma.tzra Otara 2OZS

Untuk komponen Pendapatan Daerah yang merupakan akumulasi dari


Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah, besaran Pendapatan Asli Daerah menunjukkan kemandirian
daerah dalam membiayai pembangunannya. Dari Tabel 3.4 terlihat bahwa
komponen Pendapatan Transfer dalam Pendapatan Daerah rata-rata lebih
besar dibanding dengan komponen Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2OL9
sampai dengan tahun 2A21, akan tetapi pada tahun anggaran 2A22
diproyeksikan pendapatan asli daerah sedikit lebih tinggi dibandingkan
pendapatan transfer. Hal ini menunjukkan usaha pemerintah daerah untuk
menjadikan komponen Pendapatan Asli Daerah menjadi sumber utama
Pendapatan Daerah sesuai dengan kewenangan yang telah diatur dalam
ketentuan dan peraturan yang ada berdampak positif terhadap kenaikan
pendapatan asli daerah.
Dari sisi Pendapatan Asli Daerah, dapat dilihat bahwa komponen Pajak
Daerah rata-rata kurun waktu Tahun Anggaran 2019-2021 memberikan
kontribusi terbesar dibanding komponen Pendapatan Asli Daerah yang lainnya
dengan komposisi rata-rata sebesar 89,66 persen. Penerimaan Pendapatan
Asli Daerah dari sisi komponen pajak daerah ini diproyeksikan akan
mengalami kenaikan sebesar 8,68 persen pada tahun 2022 dan akan terus
meningkat sebesar 17,81 persen pada tahun 2A23.
Demikian juga Pendapatan Transfer merupakan komponen yang terbesar
pada penerimaan Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2Ol9 - 2021, dan
diproyeksikan masih akan menjadi komponen pendukung utama pada Tahun
Anggaran 2022 - 2023 dimana alokasi Dana Transfer kelompok Dana Alokasi
Khusus (DAK) diproyeksikan akan terus mengalami kenaikan, ha1 ini
didukung oleh pengelolaan alokasi dana DAK yang juga terus optimal untuk
dilaksanakan.

3.3. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah


Sejalan dengan kebutuhan pendanaan pembangunan daerah yang terus
meningkat, upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan harus terus
dilakukan baik terhadap Pendapatan AsIi Daerah (PAD), pendapatan yang
bersumber dari pusat (Dana Perimbangan), serta pendapatan lain-lain.
Kebijakan umum pendapatan daerah diarahkan untuk mendorong
peningkatan pendapatan daerah melalui mobilisasi pendapatan asli daerah
dan penerimaan daerah lainnya.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu komponen

llt-22
Wrcana Kerja Qenxintafr Datrafi $K$D) Srwh$i Sumatera iltara ZOZS

pendapatan sebagai sumber penerimaan pendapatan yang merupakan otoritas


daerah dimana pelaksanaannya diorientasikan dan berbasis kepada potensi
daerah, oleh karenanya PAD sering dijadikan parameter kemandirian fiskal
suatu daerah dalam aspek kemampuan keuangan daerahnya. Peningkatan
PAD pada dasarnya adalah merupakan upaya internal suatu daerah untuk
memperkecil celah fiska1 {fiscal gap). Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
berupaya menjadikan komponen PAD sebagai sumber dana yang terus
ditingkatkan penerimaannya guna lebih memantapkan pelaksanaan otonomi
daerah yang las, nyata dan bertanggungjawab serta mencapai kemandirian
daerah dalam pembiayaannya.
Upaya pengelolaan dan peningkatan PAD yang dilakakan Pemerintah Provinsi
Sumatera U tara diantaranya melalui:
a) Penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan
retribusi daerah, peningkatan pengendalian dan pengawasa.n atas
pemungutan PAD yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan,
ketepatan dan kecepatan pelayanan melalui digitalisasi sistem pelayanan
dan pembayaran;
b) Peningkatan ketaatan wajib pajak dan pembayar retribusi daerah melalui
sosialisasi regulasi pajak dan retribusi daerah kepada masyarakat;
c) Meningkatkan pendapatan daerah dengan intensilikasi dan ekstensifikasi
sumber-sumber pendapatan yang memperhatikan aspek legalitas,
keadilan, kepentingan umum, karakteristik daerah dan kemampuan
masyarakat dengan memegang teguh prinsip-prinsip akuntabilitas dan
transparansi;
d) Menyesuaikan besaran dan dasar pengenaan Pajak Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang
- undangan;
e) Pemantapan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan
Pendapatan Daerah;
0 Melakukan penagihan piutang pajak untuk optimalisasi pendapatan pajak
daerah;
g) Peningkatan kualitas dan optimalisasi pengelolaan asset/barang milik
daerah untuk peningkatan pendapatan melalui kerjasama dengan pihak
ketiga dengan memperhatikan peraturan tentang pemanfaatan Barang
Milik Negara/Daerah;
h) Memberikan insentifl bonus dan penghargaan kepada SKPD yang berhasil
mencapai atau melampaui target dan menjatuhkan sanksi kepada SKPD
yang tidak berhasil mencapai target penerimaan pendapatan daerah secara

ilt-23
&
kg:ncaru trgrja Aenerfutafr (Donafr (W{$D) Qrwiflsi Sunutera Oura 2023

optimal dalam satu tahun anggaran;


i) Penerapan dan penegakkan ketentuan hukum bagi wajib pajak/retribusi
yang tidak memenuhi kewajibannya dan pemberian penghargaan kepada
wajib pajaklretribusi yang telah memenuhi kewajibannya sesuai
ketentuan;
j) Peningkatan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah
dengan Pemerintah Pusat dan SKPD penghasil pendapatan;
k) Mendorong peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya
mengkatkan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah;
U Bagian laba yang diperoleh dari PDAM diupayakan untuk direinvestasikan
dalam rangka meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan untuk
menunjang Program Penambahan Sambungan Rumah Air Minum.
m) Penerimaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah
dicantumkan dalam APBD sebagai jenis pendapatan Lain-lain PAD yang
Sah.

Dalam upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah, kebijakan pendapatan


untuk meningkatkan Dana Perimbangan adalah sebagai berikut:
a) Mengoptimalkan penerimaan pajak pusat yang dapat di sharing dengan
daerah guna meningkatkan bagian dari bagi hasil pajak;
b) Meningkatkan koordinasi antara instansi pengelola pajak pemerintah dan
pajak daerah;
c) Meningkatkan upaya penggalangan pendanaan pembangunan yang
bersumber dari APBN/ PHLN;
d) Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam pelaksanaan
Dana Transfer terutama terkait dengan dana bagi hasil (DBH).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2Ol9 bahwa


sumber Pendapatan Daerah yang berasal dari Lain-Larn Pendapatan Daerah
yang Sah meliputi Hibah, Dana Darurat dan Lain-Lain Pendapatan Sesuai
Peraturan Perrndang-undangan. Kebr.j akan penerimaan lain-lain pendapatan
yang sah diarahkan untuk dapat meningkatkan penerimaan pendapatan dari
dana hibah, dana darurat dan lain-lain pendapatan sesuai peraturan
perundang-undangan dari pemerintah melalui peningkatan koordinasi dengan
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

It-24
Rgilrcaru I(grja Qennintafi CIaerafi (W(gO) clrwinsi Sumatero Uura 202 3

3.3.1. Belanja Daerah


Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2OLg disebutkan Belanja
Daerah mencakup: 1) Belanja Operasi didalamnya terdiri dari Belanja Pegawai,
Belanja Barang dan Jasa, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah dan
Belanja Bantuan Sosial. 2) Belanja Modal meliputi Belanja Tanah, Belanja
Peralatan dan Mesin, Belanja Bangunan dan Gedung, Belanja Jalan, Belanja
Irigasi dan Jaringan, dan Belanja Aset Tetap lainnya. 3) Belanja Tidak Terduga
dan 4) Belanja Transfer yang mencakup Belanja Bagi Hasil dan Belanja
Bantuan Keuangan.
Dalam pengalokasian Belanja Daerah dilakukan mengikuti prinsip
moneA fotlout pragramme prioritg dengan memperhatikan prioritas
pembangunan sesuai permasalahan serta situasi dan kondisi pada tahun
mendatang, dengan demikian program dan kegiatan strategis yang memang
menjadi prioritas adalah yang diutamakan untuk pengalokasian anggaran. Hal
ini juga yang menjadi pedoman untuk pelaksanaan alokasi anggaran di Tahun
2022.

lil-25
xo' b N !.) t\J
(\ : + cA)
P
-t ia Iz
a
-.t
(o
a EE -H Ed Ed tr
o Fio o o
+o) p H
H
IF oE €. E. c. E
++E p tDp p D zCi
UU ! -l
Ft o cl
o- i
p D
AQ n L H a- o
I U s
\) Ll a p
a- a' o' a E
Ft tt,
ci fr
e D
0)
t! t\)
oo
t\)\) t
CD \) Ft
tr G) o
$o a. t\) N 00
o\ (, b to s.
H
sL si o (,^) + a
ss G o
(, (, + t\)
$+ "9 9.
ss ! 00 o + o
\t -,t
>r Pr + a
sa tr
H
I
P
p
SF-i
ci - tr N ai
(cs \ + t\)
$Cr
>{G (,il \o @ bt to 9r
po
j-J o \] { C,l o
US \o o) N f-i ts
xS o
\o s 'ol o -P
t- f6'
E!,
E€
Fitr i$ 3.
"UH P
-lo
PS
(.N
:- I(I 6)
s' nJ !o
lrE
\] co
$ h)
$ H
\o (,r
o
t'J Er
t\]
N 00 a) ro.9
o
t\)
o oX -r
t\J
b 6 Hi.$
o oJ j p -:g
a tJ
+ in
Cn + bt to sFor
\l \) jo + o
s. m o to
o 00 f_# b
\o 00 (, b' Nrt
(a o)
s EF
o' 1..
PE'
VH
(d P !.) j G) N4
\] Ol N or !,
(t t\] ()' bt o
co o H o N
${ .P a) iu
(^) @ (.rl o **
o
=' Or rt )8
rc
* fi
o\ S
s
B!t E
+ Io)
Cn ql N
E
H. tr
j.I N "\o
+ Jr) @ o t.
tu Cn (/) 0o 00 (,t to E' p
o tl
S
ta G
t\)
I
ttla. si
}l
.A \o N)
F S
\o s to S
-Co -\o
$ o s 6
0o \ (,I N
cn C,) (rt to N
N to Sl
|.t
B
5
x!0
I d €.
UI { a tr
{ 5 \o ta
o, (.) o s
Cn N
se
N UI
t) E
q
N
N) \o
+ "A "N]
j.l to N
o o
t\) e
$ g) Fi
n
t..J
= o
IU u
r.e'Bl
furcaru I(grja Aenerintafr Daerafr (WqD) erwfusi Sututera ,Uura 202 j

Pada Tabel 3.9 di atas terlihat bahwa Tahun Anggaran 2O2O mengalami
penyesuaian terhadap alokasi Belanja Daerah yang disebabkan turunnya
Pendapatan Daerah, hal ini juga tidak terlepas dari situasi pandemi covid-l9
yang melanda sepanjang Tahun 2O2O dan pada Tahun Anggaran 2O2t terjadi
kenaikan Belanja Daerah sebesar 4,52o/o yang sejalan d.engan peningkatan
penerimaan Pendapatan Daerah sebagai dampak pemulihan ekonomi
masyarakat pasca pandemic covid - L9. Pada Anggaran 2022 Belanja Daerah
dialokasikan sebesar Rp. 1.2,65 Triliun yang terbagi dalam 4 kelompok belanja
yaitr.l Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Belanja
Transfer.

Belanja Operasi adalah belanja yang peruntukannya adalah untuk gaji,


insentif, asuransi ASN se Sumatera Utara pada Tahun Anggaran 2a22
dialokasikan sebesx 60,47 persen dari Belanja Daerah Provinsi Sumatera lJtara
dan diproyeksikan akan sebesar 56,36 persen pada Tahun Anggaran 2023, hal
ini terus akan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan jumlah ASN dimasa
mendatang.

Selain itu, pada komponen Belanja Daerah juga terdapat alokasi Belanja
Modal yang merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari I (satu) periode akuntansi.
Belanja Modal juga merupakan bagian dari belanja pembangunan daerah yang
dialokasikan untuk mendongkrak target dan capaian pembangunan daerah dan
pada Tahun Anggaran 2023 diproyeksikan akan membutuhkan alokasi
anggaran sebesar Rp. 2,16 Triiiun.

Belanja Tidak Terduga pada komponen Belanja Daerah mempakan


pengeluaran anggaran atas Beban APBD untuk keperluan darurat termasuk
keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, yang pada Tahun
Anggaran 2022 disiapkan sebesar Rp. 45,70 Miliar dan pada Tahun Anggaran
2023 sebesar Rp. 5O Milliar.

Belanja Daerah secara umum diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan


Belanja Operasi yang kebutuhannya dalam rangka menganggarkan kompensasi
kepada Kepala Daerah/wakil Kepala Daerah, pimpinanf anggota DpRD, dan

lil-27
/-
Qgrcatu I{rja Aenerintafi Aauafi (KKfiD) erwinsi Sumatera ,Uura 2023

Belanja Pegawai ASN sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Alokasi Belanja
Pegawai di atas sudah mengakomodir rencana penambahan pegawai ASN
di
Provinsi Sumatera Utara.
Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggararl., belanja daerah
disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Kebijakan ini bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta menjamin efektivitas
dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program dan kegiatan. Dalam
rangka mengatur penggunaan anggaran belanja daerah agar tetap terarah,
efisien dan efektif, maka arah kebijakan belanja daerah kedepan diarahkan
sebagai berikut:

1. Pemenuhan Mandatory spending, yaitu belanja atau pengeluaran


pemerintah yang sudah diatur oleh undang*undang dan bertujuan untuk
mengurangi masalah ketimpangan sosial dan ekonomi daerah, seperti
mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 2Ao/o dari APBD sesuai atnanat
UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1), besaran alokasi anggaran kesehatan
sebesar lOo/o darianggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji (sesuai
amanat UU No. 36 Tahun 2OO9 Tentang Kesehatan);
2. Pencapaian Visi Misi (Kegiatan Strategis daerah), memastikan alokasi
anggaran belanja untuk membiayai kegiatan-kegiatan prioritas dan strategis
dalam rangka pencapaian target, sasaran dan indikator pembangunan
daerah serta pencapaian visi misi daerah;
3. Dukungan Pencapaian Prioritas Nasional, yaitu alokasi belanja daerah yang
ditujukan kepada program kegiatan yang selaras dengan pencapaian prioritas
nasional;
4. Pemenuhan SPM, memastikan alokasi belanja daerah untuk pemenuhan
Standar Pelayanan Mininal pada masing-masing sektor pembangunan yang
telah diatur dalam peraturan dan perundang-undangan;
S.Alokasi belaaja daerah untuk trremulihan pasca covid-19 Ddam rangka
pemulihan pasca pandemi covid-19 ditengah masyarakat serta belanja
stimulan pemerintah untuk menangani kebutuhan sarana prasarana
kesehatan, jaminan pengaman sosial dan stimulus ekonomi.

Iil-28
funcana Wja een eriflufr Aaerafr (W(fD) erwinsi Sumatcra ,Utdra 2023

6' Pembiayaar Pembangunan Kontrak Tahun Jamak ditujukan untuk


Pendanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Strategis Daerah Sumatera Utara
Bermartabat yang pelaksanaannya dilakukan melalui pembiayaan
pembangunan tahun jamak (Multi years) dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara lebih
dari 1
(satu) Tahun Anggaran atau bersifat Tahun Jamak (Multi years).
Penganggararl Tahun Jamak sebagaimana telah diatur pada peraturan
Pemerintah Nomor L2 Tal:run 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
pada pasal 1 ayat 28 menyatakan bahwa Kegiatan Tahun Jamak adalah
kegiatan yang dianggarkan dan dilaksanakan untuk masa lebih dari 1 (satu)
tahun anggaran yang pekerjaannya dilakukan melalui kontrak tahun jamak.
Penganggaran kegiatan Tahun Jamak ini diarahkan untuk pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, pembangunan pusat
Kawasan Olahraga (Sport Centrel, dan Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah
Sakit Haji Medan.

3.3.2. Pembiayaan Daerah


Komponen Pembiayaan Daerah meliputi penerimaan pembiayaan daerah
dan pengeluaran pembiayaan daerah. Kebijakan penerimaan pembiayaan
.
daerah timbul karena selisih jumlah Pendapatan Daerah lebih kecil daripada
Belanja Daerah. Sumber penerimaan pembiayaan daerah berasal dari sisa lebih
perhitungan anggaran (SiLpA).
SiLPA dari tahun ke tahun diharapkan terus menurun, mengingat SiLpA
sebagai salah satu tolak ukur tingkat sinergitas antara perencanaan,
penganggaran dan pelaksanaan. Semakin kecil SiLPA menunjukkan kualitas
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan yang semakin baik. Namun
demikian, nilai SiLPA juga dapat mengindikasikan efisiensi belanja dari yang
telah dianggarkan.

ill-29
!
ai cn
G, o c
*o o z
*t l" io -
o Cr
N I
..r
Q
s td cr
F P. "U
or(D trCr
= ?D5 Eq sg
JA tt,
c
H(1 EE
*** pd
!J- Ft E'F
=g ,o E'F
\ tr ' + ad
\J t-r X
Q^" tt p EN E*
p) :Cx
NG 3 bFu Ox DT
t u, bH CO b ttj
I]*l '.t F-.1 + 2z
' ttj
p'
zzo
D p E F Fl
Q D)
b F
Ntr z p
UA > oa !l b
=
\rN O z n b
q)N) $ o -r
r-rl 61
! H a b z
t, * >5
\!o a. Fl s)
a
z ttl
.i&G 'r o -0a
oa
NG H
o
a6
l.,l G ! H s.
T
*. .* )
RPr g.
t+r a
,9!I o N) !o o N
t
H
€ 0o 6 @ @ E
o= {
-0, s, -o) 5 J' o p
co @ p
ss N + + \t { ilr
h! ss
Lb Afr
R:J *=g
DJ 6)
o) o (/) o) N
tlwU
E] o O o\ o H3.
'- g
'g' "9
o 'ol N rrD
o o o o
\ PE
t\J
o
t\)
PO
Ir
t\) \) Nt to s +
a 6
@
N
gE*
$ -6 "(/) o
a (Il lo
Iql pog)
\ C,l o Crl (,l
6E.S
o *9
|J.
o LB s,
Q ss
a o\ \] -t lt.+ tr,
i
G) cn (,t N
TJ 00 N) t\) o Ji
to !G
$ 'o O 'o Io to FT
,d o o o o * toB S
(t
OE s
B.t'
dD tr
2
o g) + + x.
o Cfl gl cn gl N rs
,* o llw
o\
o -9 N FH (\
o)
Ll
Io o FU T.
O O
bo o o ** EP
i{
BO
-Fl S
:\
t.F
e
s
$ =e- (t
o E:
p s
t\) o Ol o\ Ot ol N i\
t\) + (.n gl o Ft
lo ${ }J B
N -I o o n
:i -l € xB
ttE
F. €.
sT ts
J aY
(:
N
I
CN + +
ld (a
t\) o
o -00 -@ N s s
gr C^) a) :t
gI LN
Crl Ol to S
o Fl
N
t! e
(,l ro c s
0 + + Lfl S
o o p o
to t\)
€ -{
IN N N t, o
t\)
t, lo \o tr
{I o *
O

to
t (r) + o
g) (, o)
To t\)
-o -O OJ
ro o {-
g) g) G) a o *
Qgrcaru Kprja een er*rtofr Ddndfi (W(qD) erwinsi Sutrwtsra,U ura 202 3

Pada Tabel 3" 10 di atas, perkiraan penerimaan SiLPA Tahun Anggaran 2022
berada pada besaran angka Rp. 750 Miliar atau 5,93 persen terhadap Belanja
Daerah, hal ini akan terus menjadi perhatian dalam penggunan Belanja Daerah
yang telah ditetapkan akan terserap sepenuhnya untuk membiayai
pembangunan daerah.

Alternatif Pembiayaan Pembangunan Daerah melalui kolaborasi pendanaan


pembangunan melalui skema Kerjasama KPBU, obligasi daerah, hibah dan
pinjaman daerah yang telah diatur daiam peraturan dan perundang-undangan
yang telah ditetapkan, Hal ini dilakukan dalam rangka mengoptimalkan dan
memperkuat peran fiskal keuangan daerah untuk mempercepat pemenuhan
kebutuhan pembangunan daerah baik pad,a sektor infrastruktur ataupun
sektor-sektor pembangunan lainnya.

Pinjaman Daerah merupakan alternatif sumber pendanaan APBD yang


diarahkan pada proyek kegiatan strategis daerah yang berdampak luas pada
kehidupan masayarakat dan memiliki return of reuenue untuk menutupi
pinjamannya sehingga tidak terlalu membenani ApBD.

Peningkatan Belanja Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara


dalam rangka melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah melalui pinjaman
dengan Lembaga Keuangan dan Kerjasama dengan Lembaga lainnya
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 2AL8 tentang Pinjaman Daerah bahwa Pinjaman Daerah harus
merupakan inisiatif Pemerintah Daerah dalam rangka meiaksanakan urusan
Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan dengan memenuhi prinsip taat pada ketentuan peraturan
perundang-undangan, transparansi, akuntabel, efisien dan efektif serta kehati-
hatian.

Dari sisi Pengeluaran Pembiayaan, komponen Penyertaan Modal (Investasi)


Daerah yang dilakukan kepada BUMD dan BUMN adalah selain untuk
mengoptimalkan Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan pada
komponen Pendapatan Asli Daerah juga dalam rangka pemenuhan pelayanan
publik kepada masyarakat melalui badan usaha yang dimiliki, Prioritas

il r-31
&
furcaru 1(9rja lPenerintafr Aatrdfr (ffitilD) erwinsi Swaterd Oura 202 I

investasi pada Tahun Anggaran 2023 adaiah tetap menjaga mayoritas saham
pada PT Bank Sumut, serta mendorong peningkatan kinerja BUMD untuk
mendongkrak Pendapatan Asli Daerah.

Adapun kebijakan pembiayaan daerah kedepan sebagai upaya untuk


menutup defisit anggaran diarahkan pada:
1. Dari aspek penerimaannya akan diarahkan untuk meningkatkan akurasi
pembiayaan yang bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran
sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali
pemberian pinjaman dan penerimaan pembiayaan lainnya.
2. Pada tahun mendatang proses perencanaan dan penganggaran diharapkan
akan menjadi lebih baik dan sistem pengendaiian dan evaiuasi pelaksanaan
rencana pembangunan sudah berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan atau dengan asumsi bahwa SiLPA harus mampu
menutup defisit anggaran, yaitu maksimal60/o dan total APBD.
3. Terkai.t dengan pinjaman daerah, Pemerintah Pusat telah membuka
kesempatan bagi pemerintah daerah yang memenuhi persyaratan, untuk
melakukan pinjaman sebagai salah satu instrumen pendanaan
pembangunan daerah. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan
daerah daiam rangka meningkatkan peiayanan kepada masyarakat. Namun
demikian, mengingat adanya konsekuensi kewajiban yang harus dibayar
atas pelaksanaan pinjaman pemerintah daerah dimaksud, seperti angsuran
pokok, biaya bunga, denda, dan biaya lainnya, pemerintah daerah akan
terus mengedepankan prinsip kehati-hatian, profesional, dan tepat guna
dalam penggunaan potensi pinjaman daerah tersebut agar tidak
menimbulkan dampak negatif bagi keuangan daerah.
4. Selain itu juga dibuka peluang tragi pemerintah daerah untuk menggalang
dana pinjaman pemerintah daerah yang bersumber dari masyarakat sebagai
salah satu sumber pendanaan daerah. Sumber pendanaan tersebut adalah
obligasi daerah r.rntuk rnendanai investasi sektor publik yang rlenghasilkan
penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
5. Pada aspek pengeluaran pembiayaan, sebagai pengeluaran yang akan
diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun

ilr-32
Rgncaru Karjd Qenerintdfr Daerafr (ru@ry Arurinsi Sumnterd ,Otara 2023

pada tahun-tahun anggaran berikutnya, yang mencakup antara lain:


pembentukan dana cadangan; penyertaan modal (investasi) pemerintah
daerah; pembayaran pokok utang; dan pemberian pinjaman daerah.
Adapun kebijakan pengeluaran pembiayaan kedepan diarahkan pada:
1) Penyertaan modal BUMD disertai dengan revitalisasi dan
restrukturisasi kinerja BUMD.
2) Pendayagunaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan dalam rangka
e{isiensi pengeluaran pembiayaan termasuk kaj ian terhadap keiayakan
BUMD dan Dana Bergulir (Kredit Program).

3.4. Arah Kebijakan BUMD (Badan Usaha Milik Daerahf


Konsep otonomi daerah memberikan ruang bagi Pemerintah Daerah
untuk melakukan pengeiolaan penerimaan daerah secara cermat, tepat dan
hati-hati, Pemerintah Daerah harus menjamin bahwa semua potensi
penerimaan telah terkumpul dan dicatat ke dalam sistem akuntansi
pemerintahan daerah, Berbagai jenis penerimaan daerah kemudian
dikumpulkan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan merLrpakan pendapatan yang berasal dari BUMD dan
BUMN yar.g memiliki peran dalam mewujudkan kemakmuran daerah dengan
memberikan kontribusi terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah baik
dalam bentuk dividen maupun pajak dan retribusi, BUMD juga berperan dalam
menciptakan tambahan iapangan kerja dan menjadi salah satu stakeholder
dalam mencapai target-target pembangunan daerah lainnya.
Sebagai bagian dari dunia bisnis, BUMD juga akan berhadapan dengan
prinsip-prinsip pasar baik sebagi consumer maupun produser, Kondisi pasar
secara umum akan mencerminkan persaingan menuju sempurna, Untuk itu,
BUMD harus dikelola dengan efektif, efisien, penuh kehati-hatian dan
akuntabel.
Terdapat 6 (enam) BUMD Provinsi Sumatera Utara, yaitu PT. Bank
Sumut, PT. Dhirga Surya, PT. Perkebunan Sumatera Utara, PT. Pembangunan
Prasarana, PDAM Tirtanadi, PD. Aneka industri dan Jasa, selain itu Provinsi
Sumatera Utara juga melakukan penyertaan modai pada 2 (dua) BUMN yang

ilr-33
Qgrcata I(grja Aenninufi Aauah (W@D) Wwinsi Sunatera 'Uura 202i

terdapat di Sumatera Utara yaitu PT. Kawasan Industri Medan dan PT. Bangun
Asuransi Askrida.

Tabel 3.11
Realisasi Deviden BUMD/BUMN Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2OL9-2O2O

Hasil Pengelolaan Kekayaan


No. Uraian Yang Dipisahkan (Devlden)
2At9 2o.2o -l+ lo/ol

1 PT. Bank Sumut 409, 145,056,001 188,037,661,330 -54.O4


o PT. Perkebuneln Sumatera
2,706,000,000
Utara
PT. Pembangunan Sarana 1,1 18,597,653 272.87
3 300,000,000
Prasarana Sumut (PT. PPSU)
4 PT. Dirgasurya 145,000,000
5 PDAM Tirtanadi Provsu 20,000,00o,000 48,461,724,366 142.31
PD. Aneka Industri dan Jasa
6 (AIJ)
PT. Kawasan Industri Medan 3,8r9,297,O87 4,623,456,681 27.06
7
(BUMN)
PT. Asuransi Bangun Askrida -60.o7
B 169,595,681 67,716,826
(BUMN)
Total 436,284,942r769 242,3O9,L56,856 -44.46
Sumber: BPKAD

Kinerja BUMD secara keseluruhan masih perlu pembenahan dalam


rangka memaksimalkan kontribusinya terhadap PAD. Sebagaimana terlihat
pada Tabel 3.10 di atas. PT. Bank Sumut yang merupakan BUMD dengan
deviden terbesar dibanding dengan BUMD lainnya, untuk itu Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara terus mempertahankan besaran saham mayoritas dari
P<p. 2,25 Triliun nilai saham PT Bank Sumut, sebesar Rp. 1,06 Triliun atau
47,19o/o adalah milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan sisanya sebesar
39,92Vo adalah milik pemerintah kabupaten se Sumatera Utara dan 12,89o/o
milik kota se Sumatera Utara, meskipun secara statistik untuk deviden tahun
2O2O mengalami penurunarl yang disebabkan oleh berkurangnya aktivitas
ekonomi akibat Panderni Covid-19 yang rnempengarr-hi gelia"t keuangan PT
Bank Sumut.
Disisi lain, untuk BUMD yang berkinerja rendah Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara melakukan berbagai program dan kebijakan dalam

ilt-34
f.,,.,-:%

funcann Kgrla tlewrintafr CIanafi (fficfiD) (kwittsi Suttwtera'Uura 202 3

menyehatkan dan mengembangkan BUMD menjadi mandiri, kuat dan adaptif


sebagai Agent of Deuelopment. Serta mampu memberikan layanan produk
maupun jasa yang berkualitas dan merata kepada masyarakat, juga sebagai
kontributor bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintah
Provinsi.

Tabel g.Lz
Realisasl dan Proyeksi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2o19 s.d tahun 2ol23*
(Dalam Miliar Rupiah|
No Keterangan 20L9 2020 2o2L 2o/22 2o23

4.1 PAD 5.761,27 5.531,24 6.402,71 6.819,01 B. 10 1 ,94

Hasil Pengelolaan
4.1.3 Kekayaan Daerah 416,28 242,3t 384,48 354,76 456,27
yang Dipisahkan

Kontribusi Hasil
Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang 7,23y" 4,380/o 6,OOoh 5,2ooh 5,630/"
Dipisahkan terhadap
PAD

Sumber : BPKAD Prousu (data diolah)


Keterangan : * Data Tahun 2022 berdasarkan Perubahan APBD Tahun 2022 sesuai dengan
Pergubsu No. 76 Tahun 2022
** Data Ta?atn 2023 berd.asarkan Progeksi RPJMD

Pada tabel 3.12 di atas, rata-rata persentase kontribusi Hasil pengelolaan


kekayaan daerah yang dipisahkan Provinsi Sumatera Utara yang merupakan
pendapatan atas penyertaarl modal pada BUMD dan BUMN di lingkungan
Sumatera Utara dari tahun 2Al9 sampai dengan tahun 2023 (proyeksi)
berkontribusi sebesar 5,690/o.
Upaya untuk meningkatkan kineda BUMD untuk mendongkrak
peningkatan Pendapatan Asli Daerah dilakukan dengan peningkatan kapasitas
layanan BUMD sehingga mendorong peningkatan profit, untuk peningkatan
kapasitas modal melakukan kerjasama operasional (KSO) dengan pihak ketiga.

il t-35
Sgncaw Wja Qensirrtofr Daerafi (W0(FO) erwiwl Surutera Otara ZOZI

BAB IV
SASARAN DAIT PRIORITAS PEIIIBANGUNAN DAERAII

4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN


4.1.L Tujuan Dan Sasaran Pembangunan Nasional
Daiam Penvusunan RPJMN 2O2O-2O24, yang disusun berlandaskan RpJpN
Tahun 2005 -2025, Visi Indonesia 2045, dan Visi Misi Presiden yang
diterjemahkan ke dalam tujuh agenda pembangunan dan selanjutnya
ditetapkan menjadi tujuh prioritas nasional dalam RKP Tah:un 2O2Z meliputi
antara lain:
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas
dan Berkeadilan;
2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan;
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing;
4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan;
5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar;
6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan
Perubahan Iklim;
7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.

Dalam mencapai Visi RPJMN 2O2O-2O24 ditetapkan Misi Presiden yang


dituangkan ke dalam sembilan poin Nawacita yaitu (1) Peningkatan Kualitas
Manusia Indonesia; (2) Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya
Saing; (3) Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan; (4) Mencapai
Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan; (s) Kemajuan Budaya yang
Mencerminkan Kepribadian Bangsa; (6) Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya; (7) Perlindungan bagi Segenap Bangsa
dan Mernberikan Rasa Arnan pada seluruh warga; (8) pengelolaan
Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya; serta (9) Sinergi Pemerintah
Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.

sasaran peabangunan Nasional Tahun 2ol23 meliputi antara lain:


(1) Mengembalikan momentum pertumbuhan melalui peningkatan
produktivitas dengan Indikator
(a) pertumbuhan ekonomi,

IV-1
(WgD) Qrwi'ilsi Stt'Mwa 0 ura 202 3
funcaru Kerir Qenvrintufi aasafr

(b) tingkat pengangguran terbuka,


(c) rasio gini, dan
(d) penurunan emisi gas rumah kaca

(2) peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia sebagai
representasi pembangunan inklusif dengan indikator
(a) indeks pembangunan manusia, dan
(b) tingkat kemiskinan.

Selain itu, aksentuasi indikator pembangunan tahun 2023 diarahkan pada


indikator nilai tukar
petani dan nilai tukar nelayan.
Target sasaran dan indikator pembangunan Nasional Tahun 2A23
1. Pertumbuhan Ekonomi meningkat menjadi: 5,3 - 5,9 (o/ol
2. Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi: 5,3- 6,0 (o/ol

3. Ratio Gini (Nilai) menjadi : 0,375 - 0,378


4. Penurunan Emisi GRK menurun menjadi : 27,O2 (o/ol

5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM): 7 3,3L-7 3,49


6. Tingkat Kemiskillan: 7,5 - 8,5 (%)
7. Nilai Ttrkar Petani/NTP: 1O3 - 105 (Nilai)
B. Nilai Thkar Nelayan/ NTN : 106 - 107 (Nilai)

4.1.2. Tujuan Dan Sasaran Pembangunan Daerah


Tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun 2023 sebagaimana yang
telah tertuang dalam PRPJMD Tahun 2019 - 2023 merupakan periode akhir
dari PRPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2OL9-2O23 memiliki visi
"Sttmrz;tera Utara gang Maju, Aman dan Bermartabatn
Perwujudan visi tersebut ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan daerah,
yaitu:
1. Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang bermartabat dalam
kehidupan karena memiliki iman dan taqwa, tersedianya sandang pangan
yang cukup, rumah yang layak, kesehatan yang prima, mata pencaharian
yang menyenangkan, serta harga-harga yang terjangkau.
2. Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat dalam politik dengan
adanya pemerintahan yang bersih dan dicintai, tata kelola pemerintah yang
baik, adil, terpercaya, politik yang beretika, masyarakat yang berwau,'asan
kebangsaan, dan memiiiki kohesi sosial yang kuat serta harmonis.

tv-2
forcata 1(9rja Aen*i*afr Oanafi (\I(fiD) {Prwhsi Swaterd il ura 202 3

3. Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat dalam pendidikan karena


masyarakatnya yang terpelajar, berkarakter, cerdas, kolaboratif, berdaya
saing, dan mandiri.
4. Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat dalam pergauian karena
terbebas dari judi, narkoba, prostitusi, dan penyelundupan, sehingga
menjadi teladan di Asia Tenggara dan Dunia.
5. Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat dalam lingkungan karena
ekologinya yang terjaga, alamnya yang bersih dan indah, penduduknya yang
ramah, berbudaya, berperi kemanusiaan, dan beradab.

Visi dan misi pembangunan daerah Sumatera Utara tersebut kemudian


dijabarkan dalarn tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang akan dicapai
sebagaimana juga tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 6 Tahun 2O2l tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi
Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 2Ol9 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023 dimana Tujuan
dan Sasaran Pembangunan daerah Tahun 2023 yang akan dicapai diuraikan
sebagai berikut:

tv-3
#..
funcara 1(9rja Aemninufi A aerafi (ffic$D) (bwhsi S uttwterd il tnra 202 S

Tabel 4.1
Tinjauan dan Sasaraa pembangunan Daerah
Sumatera Utara Tahun ZOZ3

NO MISI TUWAN /SASARAN INDIKATOR


TUJUA.![/SASARAI{ SATUAIY TARGET
I 2 4 5 6
1 Mewujudkan masyarakat 1* Meningkatnya Indeks Pendidikan Poin 68,85-69,35
Sumatera Utara yang dera-iat pendidikan
bermartabat dalam dan kesetaraan
kehidupan karena gender
memiliki iman dan taqwa, 1.1 Meningkatkan Rata-rata Lama Tahun 9.96
tersedianya sandang kualitas Sekolah
pangan yang cukup, pendidikan bagi Harapan Lama Tahun
rumah yanglayak, masyarakat Sekoiah 13.46
kesehatan yangprtrna, 1.2 Meningkatnya Indeks Pembangunan Poin 90.81
mata pencaharian yang implementasi Gender (IPG)
menyenangkan, serta Pengarusutama
harga-harga yang anGender
terjangkau; dalam
pembangunan
J Mewujudkan Sumatera 2* Meningkatkarr Indeks Kesehatan Poin 75,75-76,25
Utara yang bermartabat derajat Kesehatan
dalam pendidikan karena masyarakat
masyarakatnya yang 2.L Meningkatnya Usia Harapan Hidup Tahun 69.50
terpelqjar, berkarakter, kualitas
cerdas, kolaboratif, kesehatan
berdaya saing dan masvarakat
mandiri 3* Meningkatkan 67
Kesejahteraan Sosia1 PDRB Perkapita
(ADHB) Juta (Rp)
Masyarakat
3.1 Meningkatnya Tingkat partisipasi Persen 75,12
kesempatan angkatan kerja
kerja dan
berusaha bagi
masyarakat
3.2 Meningkatnya
sektor NTP Poin lo9,g2
perbanian,
perikanan dan
kehutanan
dalam
mendukung
peningkatan
ketahanan
pangan, ilai
tambah dan
daya saing
3.3 Meningkatnya Kontribusi sektor
destinasi dan Pariwisata (Akomodasi Persen 7.18
pengelolaan Makan Minum dan
sektor Transportasi
pariwisata Pergudangan)
4* Meningkatkan Indeks Infrastruktur Poin
infrastruktur o,7g
pendukung ekonorni
4.1 Meningkatnya Tingkat kemantapan Persen 78.55
kua-litas Jalan Provinsi
infrastruktur Rasio Elektrihkasi Persen 100
Akses Rumah Layak Persen 68,98
Huni
Rasio Luas Daerah Persen 62.92
Irigasi Kewenangan
Provinsi yang dila"vani
oleh Jaringan Irigasi

tv-4
ffi.
\grcana I(erja aemnintafi Daorafi (rxgn) wwi* surutera otara zo2r

NO MISI TUJUAN /SASARAN INDIKATOR


TUJUAN/SASARAN SATUAN TARGET
2 3 4 6
2 Meningkatkan Kualitas Indeks Demokrasi Poin 65,75
Mewujudkan Sumatera Sisrem Polirik Demokrasi
Utara yang bermartabat dan Tata Kelola Indeks Reformasi Nilai{Kateg
dalam politik dengan Pemerintahan yang baik Birokrasi ori)
{75,00)B
adanya pemerintahan dan Bersih
yang bersih dan dicintai, 2.t Meningkatnya Skor Kebebasan Sipil 73.89
tata kelola pemerintah kebebasan sipil (Civil
yang baik, adil dan liberties)
terpercaya, politik yang ,c Terwujudnya tata Opini BPK (WTP)
beretika, masyarakat kelola pemerintahan terhadap laporan
yang berwawasan yang baik dan bersih kinerja keuangan WTP WTP
kebangsaal dan memiliki (Good Governance) daerah
kohesi sosial yang kuat serta pelayanan Nilai Sistem Nilai
serta harmonis; pubtik yang prima Akuntabiiitas Kinerja (Predikat)
Instansi Pemerintahan BB (72.OO)
(sAKrP)
Indeks Pelayanan Kategori 4,2O W-l
Publik
4 Mewujudkan Sumatera Me'*rrjudkan Sumatera Persentase gangguan Persen 97
Utara yang bermartabat Utara yang Aman melalui ketentraman dan
dalam pergaulan karena Penegakan Hukum dan keteriban umum yang
terbebas dari judi, Ketert.iban dapat diselesaikan
narkoba, prostitusi dan
penyelundupan, sehingga 4.1 Terwujudnya Persentase PERDA dan Persen
Keamanan dan PERI{ADA yang
menjadi teladan di Asia
Tenggara dan Dunia Ketertiban ditegakkan
Masyarakat

5 Mewujudkan Sumatera Meningkatkan pengelolaan Indeks Kualitas Persen 69.38


Utarayang bermartabat lingkungan hidup dan Lingkungan Hidup
dalam lingkungan karena pariwisata berkelanjutan IKLH
ekologinya yang terj aga, 5.1 Meningkatnya Indeks Kualitas Air Persen 53,91
alamnya yang bersih dan kualitas air
indah, penduduknya 5.2 Meningkatnya Indeks Kualitas Air 73,74
yang ramah, berbudaya, Kualitas Air Laut NA
Laut
berperikemanu siaan dan 5.3 Meningkatny'a Indeks Kualitas Udara Persen
beradab kualitas Udara 87,29
5.4 Meningkatnya Indeks Kualitas lahan Juta Ton 48,03
kualitas Lahan CO2eq

Penetapan tujuan dan sasaran pada ke tiap misi pada perubahan RPJMD
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2Ot9- 2023, merupakan bagian dari upaya
pencapaia.n target indikator makro pembangunan Provinsi Sumatera Utara
dimana target Makro sasaran pembangunan Provinsi Sumatera Utara pada
RKPD Tahun 2023 adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Ekonomi meningkat menjadi: 5,00-6,00 persen
2" Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat menjadi 72,2s - T2,Ts
3. Persentase Kemiskinan menurun manjadi : 8.8O - T.BA persen
4. Tingkat Pengangguran Terbuka menurun manjadi: 6,30-5,30 poin
5. Indeks Gini (Gini Ratio) menunln menjadi : O,S09 poin
6. Laju Inflasi menurun menjadi ; 2,OO persen
7. Emisi GRK menlrrun menjadi : 35,55 juta Ton CO2eq

tv-5
#\
forc*a I(rja aemerintafi aanafr (fl(fiD) erwbui sunatera ,utara 2023

Selanjutnya T\rjuan dan sasaran Pembangunan yang tersebut akan dijabarkan


ke dalam program kegiatan oleh Perangkat daerah berdasarkan sasaran dan
target yang dapat dilihat sebagai berikut :

4.2. PRIORITAS PEMBANGUNAN


4.2.1. Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2O2g
4.2.L.1. Arah Kebijakan Pembangunan Nasional
Penyebaran COVID-19 di Indonesia yang belangsung sejak bulan Maret
tahun 2O2O telah memicu krisis kesehatan sehingga menjadi pemicu kontraksi
perekonomian nasional. Pemerintah Indonesia terus merespon dinamika
pandemi COVID-19 dengan berbagai kebijakan pengendalian yang dilakukan
secara komprehensif. Berbagai kebijakan tersebut ditujukan untuk
melindungi kehidupan dan penghidupan masyarakat dari dampak pandemi
COVID- 19. Kebijakan pengendalian COVID- 19 juga ditujukan untuk
memastikan proses pemulihan ekonomi berjalan secara inklusif dan
berkelanjutan sesuai koridor pembangunan jangka menengah.
Pelaksanaan vaksinasi, pemulihan daya beli masyarakat, perbaikan
investasi, serta pertumbuhan ekspor yang tinggi memberikan kontribusi pada
pemulihan perekonomian yang relatif cepat. Meskipun terjadi lonjakan varian
Delta pada pertengahan tahun 2O2L, namlln pertumbuhan ekonomi pada
periode yang sama tetap menunjukkan tren positif. Penguatan ekonomi
diperkirakan akan berlanjut selama tahun 2022 dan 2023. Sebagai upaya
melanjutkan estafet pembangunan, RKP Tahun 2A23 mengusung Tema RKP
Tahun 2023: "Peningkatan Produktivitas Untuk Transformasi Ekonomi Yang
Inkiusif dan berkelanjutan". Penetapan tema tersebut mengacu pada hasil
evaluasi pelaksanaan RKP Tahun 2A21, evaluasi kebijakan tahun 2022, hasil
forum konsuitasi publik dan kerangka ekonomi makro. Penetapan tema juga
mempertimbangkan isu strategis dan dinamika pandemi COVID-19, serta
konsistensi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2O2O-2O24. Melalui RKPTahun 2023 pemerintah berkomitmen
untuk memberikan arahan pada (1) kebijakan prioritas nasional yang
komprehensif dan sistematis, (2) kerangka pendanaan, (3) kerangka
kelembagaan, (4) kerangka regulasi, serta (5) kerangka evaluasi dan
pengendalian, dalam rnelaksanakan pembangunan nasional.
Penyusunan RKP mengacu pada regulasi yang tertuang dalam Undang-
Undang (UU) No. Z5l20A+ tentang Sistem Perencanaan Pembangunen Nasional
(SPPN) dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 17/ 2OL7 tentang Sinkronisasi Proses

tv-6
Wruaru I(grja cPennintafr Oaerafi (WgD) Arwb$i Sultwtxa Otara ZOZS

Perencanaan dan Penganggaratl Pembangunan Nasional. pembangunan


nasional diarahkan pada 8 (delapan) arah kebijakan yang meliputi:
1. Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem;
2. Peningkatan kualitas SDM kesehatan dan pendidikan;
3. Penanggulangan penanganan disertai dengan peningkatan decent job;
4. Mendorong pemulihan dunia usaha;
5. Revitalisasi industri dan penguatan riset terapan;
6. Pembangunan rendah karbon dan transisi energi (respon terhadap
perubahan iklim);
7. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar antara lain air bersih dan
sanitasi; dan
8. Pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Arah kebijakan pembangunan nasional merupakan pedoman untuk


merumuskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta rencana
program, kegiatan, sub kegiatan pembangunan daerah yang dilakukan melalui
pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, bottom up dan top down.
Secara rinci 8 (delapan) arah kebijakan tersebut dijabarkan sebagai
berikut:
1.Arah kebijakan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dilakukan
untuk peningkatan sistem jaminan sosial, modernisasi pertanian, dan
pemerataan pembangunan, yang ditandai dengan pencapaian:
a. Penghapusan kemiskinan ekstrem sebesar 1,5-2,O"h;
b. Proposi penduduk yang tercakup dalam program jaminan sosial sebesar
9lo/o;
c. Nilai T\rkar Petani sebesar 1O3-105; dan
d. Nilai T\:kar Nelayan sebesar 105-1O7.

Dalam mewujudkan arah kebijakan tersebut dengan dukungan terhadap Major


Project (MP), antara lain:
o MP Reformasi sistem perlindungan sosial;
o MP food estate (kawasan sentra produksi pangan); dan
r MP wilayah adat Papua: wilayah adat Laa Pago dan wilayah adat Domberay.

2. Arah kebijakan peningkatan kualitas SDM kesehatan dan pendidikan


dilakukan untuk peningkatan sistem kesehatan dan pendidikan (sistem
pendidikan dan pendidikan karakter), yang ditandai dengan pencapaian:
a. Prevelansi stunting (penduk dan sangat pendek) peda balita sebesar L7 ,50/oi

b.Insidensi TB 2ll per 100.000 penduduk;

tv-7
fRg:ncatu Wjd Arnilhrtafr Dafiafr (WtW) cprwi"A Sumatera ,Uura 2023

c. Persentase puskesmas dengan jenis tenaga kesehatan sesuai standar


sebesar 7loh;
d. Proposi pekerja yang bekerja pada bidang keahlian menengah dan tinggi
sebesar 43a/o;
e. Persentase sumber daya manusia (SDM) ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) (dosen, peneliti, perekayasa) berkualifikasi 33 sebes ar 17 ,4gvo;
f. Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 9,24
tahun; dan
g. Angka partisipasi kasar Pergurungan Tinggi (m) sebesar 3l,ggo/o.

Dukungan terhadap Major Project (MP), antara lain Dukungan terhadap Major
Project (MP), antara lain:
o MP reformasi kesehatan nasional; dan
o MP reformasi pendidikan keterampilan (pendidikan dan pelatihan vokasi
untuk industri 4.0).

3 Arah kebijakan penanggulatrgan penanganan disertai dengan peningkatan


decent job dilakukan untuk penyediaan lapangan usaha, yang ditandai
dengan pencapaian:
a. Proposi pekerja yang bekerja pada bidang keahlian menengah dan tinggi
sebesar 43o/o;

b. Persentase angkatan kerja berpendidikan menengah ke atas sebesar


48o/o;

c' Jumlah SDM bidang komunikasi dan informatika yang kompeten dan
profesional sebanyak 50.000 orang; dan
d. Persentase lulusan PT yang langsung bekerja dalam jangka waktu 1

tahun setelah kelulusan sebesar 60,71o/o.

+ Arah kebijal<an mendorong pemuhrran dunra usatra dilakukan untuk


revitalisasi pariwisata dan pengembangan UMKM, yang ditandai dengan
pencapaian:
a. Pertumbuhan wirausaha sebesar 3,SOah;
b. Pertumbuhan PDB pertanian sebesar 3,9-4,2o/o;
c. Nilai devisa pariwisata sebesar US$ 1 ,26-6,06 Miliar;
d. Kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,3o/o; dan
e. Nilai tambah ekonomi kreatif sebesar Rp. 1 .279 trlli:un.

Dukungan terhadap Major Project (MP), antara lain Dukungan terhadap Major
Project (MP), antara lain:

tv-8
RlgncarafycrjaPenerfutafi Daerafi (KKgD)ArwfusiSumatsa,Uura2023

o MP destinasi pariwisata prioritas; dan


. MP pengelolaan terpadu UMKM.

5. Arah kebijakan revitalisasi industri dan penguatan riset terapan dilakukan


untuk industrialisasi serta riset dan inovasi, yang ditandai dengan
pencapaian:
a. Pertumbuhan inustri pengolahan sebesar 5,4-5,9o/o;
b. Konstribusi PDB industri pengolahan 20,60/o;
c. Produk inovasi dan produk prioritas riset nasional yarrg dihasilkan yang
dihasilkan sebesar 1O;

d. Peringkat Global Innovation Index 75-80;


e. Pertumbuhan PDB industri pengelolaan nonmigas sebesar 5,55-6,6,08%o;
dan
f. Kontribusi PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 18,80yo.
Dukungan terhadap Major Project (MP), antara lain Dukungan terhadap Major
Project (MP), antara lain:
o MP kawasan industri prioritas dan smelter.

6. Arah kebijakan pembangllnan rendah karbon dan transisi energi (respon


terhadap perubahan iklim) dilakukan untuk ekonomi rendah karbon dan
transisi energi, yang ditandai dengan pencapaian:
a. Persentase penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 27,o2o/o;
b. Kapasitas terpasang pembangkit EBT-kumulatif sebesar l.T7B,2 GW;
c. Perusahaan industri menengah besar yang tersertifikasi Standar Industri
Hijau (SIH) berdasarkan SIH yang ditetapkan sebesar 61 perusahaan; dan
d. Efisiensi perusahaan yang menerapkan industri hijau sebesar 67o.
Dukungan terhadap Major Project (MP), antara lain:
o MP pembangunan fasilitas pengelolaan limbah 83; dan
o MP akselerasi pengembangan enegri terbaharukan dan konservasi energi.

7" Arah kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur dasar antara lain: air
bersih dan sanitasi dilakukan untuk penyediaan air bersih dan sanitasi,
infrastruktur digital, dan infrastruktur konektivitas, yang ditandai dengan
pencapaian:
a. Volume tampungan air per kapita sebesar 54,50 m3/detik;
b. Persentase rumah tangga yang menempati hunian dengan akses sanitasi
(air limbah domestik) layak dan aman (82,07 layak, termasuk 11,5 aman);

rv-9
fumcana I(*ja tPennintafr Aaffafr (A$@D) (prwi$i Suratera Otara ZOZS

c. Persentase rumah tangga yang menempati hunian dengan akses air minum
layak sebesar 97,5o/o;
d. Masyarakat pengguna internet sebesar 8O,Tah; dan
e. Kecamatan yang terjangkau infrastruktur jaringan serat optik kumulatif
sebesar 5Ao/o.
Dukungan terhadap Major Project (MP), antara lain:
o MP reformasi sistem kesehatan nasional;

. MP transformasi digital;
o MP jaringan pelabuhan utama terpadu; dan
o MP percepatan penurunan kematian ibu dan sunting.

8. Arah kebijakan pembangunan Ibu Kota Nusantara dilakukan untuk fasilitasi


dasar di IKN, yang ditandai dengan pencapaian:
a. Inisiasi pembangunan KIPP-IKN tahap 1A; dan
b. Luas area pembangunan Ibu Kota Negara seluas 5.600 Ha.
Dukungan terhadap Major Project (MP), antara lain:
o MP pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Arah kebijakan pembangunan dengan tujuan pencapaian pemba.ngunan yang


akan dicapai pada Tahun 2A23, meliputi antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3ah-5,9o/o;
2. Penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 27,O2o/o;
3. Tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,30/o-6,0%o;
4. Rasio Gini (nilai) sebesar Afi75-A978;
5. Indeks pembangunan manusia sebe sar 7 3,29-73,35;
6. Tingkat kemiskinan sebesar 7,Oo/o-8,Oo/o;
7. Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 103-105; dan
8. Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 1O5-1O7.

rv-10
Rercana Kerja Qensrintdfr cDaerafr (fl{flD) (tuwiwi Sunatra Otara ZO23

4.2.2. Prioritas Pembangunan sumatera utara Tahun 2o2o


Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang
tertuang dalam pembangunan lima tahunan (PRPJMD 2079-2023), pemerintah
daerah Sumatera Utara menuangkan ke dalam 8 (delapan) prioritas
pembangunan dengan menargetkannya ke dalam bentuk 54 (lima puluh empat)
Kegiatan Strategis daerah (KSD). Delapan prioritas pembangunan dan lima
puluh empatkegiatan strategis daerah tersebut dituangkan ke dalam rencana
kerja tahunan dalam bentuk program dan kegiatan prioritas. Perangkat Daerah
.juga melaksanakan program dan kegiatan prioritas dalam kaitannya sebagai
perwujudan prioritas pembangunan daerah Provinsi Sumatera Utara
disesuaikan dengan tugas dan fungsi kinerja Perangkat Daerah.

Prioritas Pembangunan Sumatera Utara Tahun 2023 dalam bentuk


Kegiatan Strategis Daerah, merupakan wujud dukungan terhadap Arah
kebijakan pembangunan nasional yang diwujudkan dalam Ma.jor Project
(MP), antara lain:
1. Peningkatan kualitas dan pemenuhan akses pendidikan yang dilaksanakan
melalui 8 (delapan) kegiatan strategis daerah, yaitu
a. Pembangunan unit sekolah baru menengah, kejuruan dan khusus
sebanyak 26 (dua puluh enam) unit dalam rangka memenuhi akses
pemerataan layanan pendidikan;
b. Pemberian bantuan operasional pendidikan (BOP) untuk siswa/i jenjang
SMA, SMK, dan SLB negeri dengan prioritas intervensi kepada siswa/i
kurang mampu sejumlah 167.000 (seratus enam puluh tujuh ribu)jiwa;
c. Pembangunan kampung beasiswa scholarships booth sebagai wadah
informasi beasiswa S1, s2, s3 di Pekan Raya sumatera utara Medan;
d. Kerjasama link and match sekolah menengah kejuruan (SMK)/vokasi
dengan dunia usaha/ industri melalui :

1) Penyelarasan kurikulum vokasilSMK dengan jumlah sebanyak 7O (tujuh


puluh) kompetensi keahlian vokasi;
2) Teaching factory atau pembelajaran berbasis produk dan bisnis dengan
jumlah sebanyak 7O (tujuh puluh) kompetensi keahlian vokasi;
3) MoU dan MoA yang ditandatangani rnelaiui kerjasama link and match
antara SMK dan dunia usaha dan dunia industri dengan jumlah
sebanyak 21O (dua ratus sepuluh) MoU / MoA kerjasama;
e. Pembangunan 33 (tiga puluh tiga) unit pojok baca dan gerobak baca serta
pengembangan perpustakaan digital (e- library);

rv-11
#-,.
foncana l(erja Aenerintafi Aatrafi (AKBD) (Prwirgi Sumatera iltara ZOZI

f. Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara menyapa melalui kelas


motivasi bagi siswa/i sekolah menengah atas dan kejuruan se- Sumatera
Utara;
g. Penguatan materi kearifan lokal serta penyelarasan kecerdasan spiritual,
emosional dan intelektual dalam kurikulum melalui pola integrasi ilmu;
h. Penguatan pembelajaran jarak jauh (distance learning) melalui metode
training of trainer (ToT) pada tenaga pendidik dari 33 (tiga puluh tiga)
kabupatenlkota.

2. Prioritas peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dilaksanakan


melalui 7 (tujuh) kegiatan strategis daerah, yaitu:
a. Penanganan covid-l9 melalui penguatan pola 3T {testing, tracing,
treatmenf), percepatan vaksinasi, penyediaan obat - obatan, penguatan
kapasitas rumah sakit dan pemberian insentif bagi tenaga medis;
b. Pembangunan dan rehabilitasi rumah sakit haji medan dalam rangka
peningkatan layanan keseh atan masyarakat;
c. Pemberian makarlart tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis (kek),
balita kurus dan anak sekolah sebanyak 250.OOO (dua ratus lima puluh
ribu)jiwa dalam rangka penurunan prevalensi stunting;
d. Peningkatan kapasitas layanan kesehatan melalui penambahan 100
(seratus) bed dalam rangka rehabilitasi narkoba pada rumah sakit jiwa
prof. dr. m. ildrem;
e. Kampanye gerakan masyarakat sehat (GERMAS) melalui peningkatan
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pada masyarakat di 33 (tiga puluh
tiga) kabupaten/kota se-sumatera utara;
f. Pemberian jaminan kesehatan bagi penerima bantuan iuran (PBI) Provinsi
kepada masyarakat kurang mampu sebanyak 42A.OOO (empat ratus dua
puluh ribu)jiwa dan penyediaan kontribusi bagi peserta PBI JKN sebanyak
4.733.689 (empat juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu enam ratus delapan
puluh sembilan)jiwa;
g. Layanan kesehatan bergerak melalui pengadaan 8 (delapan) unit mobil
medis/bus kesehatan.

3. Prioritas peningkatan kesempatan kerja dan berusaha melalui penyediaan


lapangan pekerjaan, yan1 dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan strategis
daerah, yaitu:

w-12
figruatuKerjaAenni*afr Oaerafi (ru{$D)Ar@insisumatera'Uura202i

a. Fasilitasi kerja sama 10 (sepuluh) sektor ekonomi dengan dunia usaha dan
dunia industri dalam rangka peningkatan kompetensi dan kesempatan
kerja;
b. Fasilitasi standarisasi 1000 (seribu) UMKM dan ikm menuju digitalisasi
pemasaran;
c. Pengembangan sistem informasi ketenagakerjaan terintegrasi melalui
bursa kerja online;
d. Penguatan kebijakan daerah dalam rangka optimalisasi investasi melalui
peraturan daerah tentang pemberian insentif dan kemudahan penanaman
modal serta peraturan daerah tentang Rencana Umum Penanaman Modal
(RUPM).

4. Prioritas peningkatan daya saing melalui sektor agraris, yang dilaksanakan


melalui 5 (lima) kegiatan strategis daerah, yaitu:
a. Peningkatan produksi daging sapi menjadi sebesar 77.149,75 (tujuh
belas ribu seratus empat puluh Sembilan koma tujuh lima) ton dalam
rangka pemenuhan kebutuhan konsumsi;
b. Peningkatan produksi daging kambing/domba menjadi sebesar
1.537,50 (seribu lima ratus tiga puluh tujuh koma lima puluh) ton dalam
rangka pemenuhan kebutuhan konsumsi dan ekspor;
c. Mempertahankan swasembada beras dan jagung dalam rangka
pemenuhan kebutuhan konsumsi dan industri;
d. Peningkatan produksi cabe merah sebesar 190.011 (seratus sembilan
puluh ribu sebelas) ton dan bawang putih sebesar 1.421 (seribu empat
ratus dua puluh satu) ton serta bawang merah sebesar 18.675 (delapan
belas ribu enam ratus tujuh puluh lima) ton dalam rangka pemenuhan
kebutuhan konsumsi dan industri;
e. Peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar 459.403,89 (empat
ratus lima puluh sembilan ribu empat ratus tiga koma delapan puluh
sembilan) ton dan produksi perikanan budidaya sebesar 216.996 (dua
ratus enam belas ribu sembilan ratus sembilan puluh enam) ton dalam
rangka memenuhi kebutuhan konsumsi dan ekspor.

5. Prioritas peningkatan daya saing melalui sektor pariwisata, yang


dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan strategis daerah, yaitu:
a. Penataan kawasan wisata dan cagar budaya, melalui ;

1) Pengembangan kawasan pariwisata, meliputi ekowisata tangkahan


bahorok/ bukit lawang - langkat; agrowisata ulu pungkut - madina;

tv-13
forca.ru I(erja ePenerintafr Aanafr (W[(FO) erw*si Su:nwtera,0 ura 20 2 i

wisata alam dan budaya - kepulauan nias; wisata religi dan sejarah
barus - tapanuli tengah; wisata religi dan sejarah candi bahal -
padang lawas utara;
2l Pengembangan desa wisata melalui 3 (tiga) konsep tematik yaitu
agro, eko dan budaya;
3) Dukungan penataan cagar budaya kesultanan langkat, situs benteng
putri hijau, bawomataluo dan lapangan merdeka medan.
b. Dukungan pengembangan destinasi pariwisata super prioritas Danau
Toba melalui pemenuhan 6 (enam) rekomendasi unesco dalam rangka
mempertahankan status Lrnesco global geopark kaldera toha;
c. Digitalisasi promosi pariwisata;
d. Pelestarian budaya daerah melalui pemberdayaan forum kesultanan
melayu.

6. Prioritas peningkatan kualitas reformasi birokrasi, yang dilaksanakan


melalui 3 (tiga) kegiatan strategis daerah, yaitu:
a. Mempertahankan pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
terhadap laporan keuangan pemerintah daerah provinsi dan dukungan
pencapaian 80 (delapan puluh) persen opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) pada pemerintahkabupaten/kota se-sumatera utara dalam peran
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah trusat di daerah (GWPP);
b. Peningkatan capaian nilai sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (SAKIP) dengan target predikat BB;
c. Peningkatan capaian indeks pelayanan publik dengan target predikat A-

7. Prioritas peningkatan sosial kemasyarakatan dan olahraga, yong


dilaksanakan melalui 9 (sembilan) kegiatan strategis daerah, yaitu:
a. Penguatan pusat wawasan kebangsaan dalam rangka peningkatan
kebebasan berpendapat, berserikat dan bebas diskriminasi di Provinsi
Sumatera Utara;
b. PembangLrnan 3OO Kampung Bersinar (Bersih Narkoba)
c. layanan pengaduan masyarakat terkait pembangunan Sumatera Utara;
d. Gubernur dan Wakil Gubernur mendengar melalui kegiatan dialog dengan
masyarakat secara langsung maupun virtual;
Minimal (SPM) bidang sosial melalui
e. Pencapaian Standar Pelayanan
peningkatan pelayanan panti yang menjadi kewenangan Provinsi
Sumatera Utara;

tv-14
forcano Kerja Aencrintafi Aaerafr (W(gD) Qrwittsi Snrrutera ,Utara 202i

f. Peningkatan pembinaan atlet berprestasi dan tenaga keolahragaan serta


peningkatan sarana prasarana olahraga dalam rangka Pekan Olahraga
Nasional Tahun 2024;
g. Pemberian suplemen tambahan bagi atlet olahraga prestasi;
h. Pembangunan sports centre di Desa Sena, Kec. Batang Kuis, Kab. Deli
Serdang dalam rangka persiapan T\-ran Rumah Pelaksanaan PON ke-XXI
Tahun 2024;
i. Dukungan pembangunan dan rehabilitasi rumah ibadah.

8. Prioritas pembangunan infrastruktur yang baik dan berwawasan


lingkungan, yang dilaksanakan melalui 8 (delapan) Kegiatan Strategis
daerah, yaitu:
a. Penanganan jalan strategis provinsi dalam kondisi baik yang meliputi
jalan strategis kawasan wisata, kawasan pusat produktivitas, perkotaan
dan kawasan daerah tertinggal sepanjang2l8,22 (dua ratus delapan belas
koma dua puluh dua) kilometer dan pencapaian tingkat kemantapan jalan
provinsi sumatera utara sampai dengan 85 (delapan puluh lima) persen;
b. Fasilitasi penyelesaian masalah pertanahan dan tata ruang melalui
penguatan, penegakan hukum dan kelembagaan;
c. Optimalisasi jaringan irigasi sebesar lebih kurang 78.000 (hljuh puluh
delapan ribu) hektar;
d. Pembangunan dan pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) regional
mebidang;
e. Pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Mebidang;
f. Pembangunan role model pengurangan luas kawasan kumuh terintegrasi
dan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 10OO (seribu)
unit;
g. Penurunan emisi gas rumah kaca 35,55 (tiga puluh lima koma lima puluh
lima) juta eq. co2 (ekuivalensi karbondioksida) melalui kebijakan daerah
tentang pembangunan rendah karbon;
h. Penyediaan energi listrik dalarn rangka pernenuhan kebutuhan listrik
rumah tangga miskin sebanyak 8.745 (delapan ribu tujuh ratus empat
puluh lima) kepala keluarga dan dukungan terhadap pelaksanaan sistem
pertanian terintegrasi sebanyak 7 (tujuh) unit pembangkit listrik tenaga
surya.

lv-15
-.,.-ry.

Qgncaru Wja eennWafr Aaerafi (ru{WO) ctrwlns; Sutwtera Otara ZoZs

4.2.3. Arah Kebijakan & sasaran pembangunan2olg-2o23

Arah kebijakan pembangunan dilaksanakan melalui akselerasi pencapaian


target pembangunan Provinsi sumatera utara yang Maju, Aman Dan
Bermartabat Kebijakan pembangunan daerah pada RKPD provinsi Sumatera
Utara tahun 2023 menerapkan konsep Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial
yaitu:
a. Tematlk dimaknai bahwa tema RKPD Provinsi Sumatera Utara tahun 2O2g
memiliki tema pembangunan berdasarkan prioritas yang telah ditetapkan
untuk tahun 2023 mempertimbangkan berbagai kebijakan pembangunan
nasional dan provinsi;
b. Holistik artinya penjabaran tematik program pembangunan ke
dalamperencanaan yang komprehensif muloai dari hulu sampai ke hilir
suatun rangkaian kegiatan. Hal ini dapat dimaknai bahwa prioritas
pembangunan telah mempertimbangkan berbagai kebijakan nasional dan
provinsi yang diarahkan untuk menjawab tuntutan kinerja daerah tahun
2423;
c. Integratif dimaknai bahwa upaya keterpaduanh pelaksanaan perencanaan
program pembangunan yang dilihat dari peran kementerian/ Lembaga
daerahl pemangku kepentingan lainnya dan upaya keterpaduan berbagai
sumber pendanaan sasaran prioritas pembangunan dicapai melalui
berbagai peran pemangku kepentingan dan upaya keterpaduan dari
berbagai sumber pembiayaan;
d. Spo,sial dapat diartikan bahwa Penjabaran program pembangunan dalam
satu kesatuan wilayah dan keterkaitan antarwilayah .

Per*umusan Sasaran dan Prioritas pembangunan daerah akan menjadi


arahan bagi perangkat daerah dalam menjabarkan program dan kegiatan yang
dilaksanakan untuk tahun 2023. Sasaran dan Prioritas pembangunan daerah
tersebut sebagai kontribusi terhadap pencapaian prioritas dan sasaran
pembangunan nasi.onal.
Kebijakan pembangunan daerah Sumatera Utara tahun 2023 merupakan
kelanjutan dari kebijakan pembangunan tahun 2022, masih
mempertimbangkan keberlanjutan upaya pemulihan ekonomi dampak Covid- 1 9
serta peningkatan produktivitas mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pertimbangan ketajaman prioritas pembangunan dalam upaya peningkatan
perekonomian daerah, kesejahtereen masyarakat, dan daya saing sumber daya
manusia, dengan memperhatikan kebijakan pembangunan nasional dalam RKP

rv-16
funcatu 1{9rja tPenaintafi rDaerafr (ffiflD) (bwiwi Srnmtsa,U ura 202 j

Tahun 2023 serta berpedoman pada RPJPD Provinsi Sumatera Utara Tahun
2OO5-2O25, PRPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2Olg-2O2A, evaluasi
pelaksanaan RKPD tahun 2A2I, isu strategis serta permasalahan di prqvinsi
Sumatera Utara, maka dirumuskan tema pembangunan provinsi Sumatera
Utara Tahun 2or23 adalah 'Akselerasi Pencapaian Sumatera Utara
Bermartabat Melalui Kolaborasi Perencanaan Pembangunan Dalam Rangka
Mendukung Peningkatan Produktivitas Untuk Transformasi Ekonomi yang
Inklusif Dan Berkelanjutan,
Arah kebijakan pembangunan daerah Sumatera Utara tahun 2O2S
diarahkan pada "Akselerasi pencapaian target pembangunan provinsi Sumatera
Utara yang MAJU, AMAN DAN BERMARTABAT" yang dijabarkan dalam prioritas
daerah tahun 2023. Prioritas pembangunan daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2023 telah selaras dengan kebijakan pembangunan jangka menengah
daerah PRPJMD Tahun 2OI9-2O23, serta diharapkan mampu menjawab
permasalahan dan isu strategis daerah. Keterkaitan prioritas pembangunan
daerah Provinsi Sumatera Utara dengan kebijakan pembangunan jangka
menengah, dan permasalahan serta isu strategis daerah dijabarkan sebagai
berikut:

tv-]-7
[xx: K E *?=
r 5 5 !1:0J =r
cnoqoa ii o5 H Pi. ia

,lrpFB+1Hr
DoE.<oqHA4>
r 5.1 lD- J::-0D >
TEPdPE. lqi
q 6 E ilfi:E PE
E,fl 5PE,
BX <----A E
;A
JVAlld'^iAtsU^i
H
Pi"gAdAioql
- '4 a. q a- * d J o
H *Si ^ 6i 5 g P
F.
a
h'i $ )l n 5 a trk
-r(fC<5ic) .!"
lP:1-ePii.lli
r ! g. lD if H
ts.
v-!!.oP
U
',nP
,F.+
*^i + a
F.

0Q 0O-- a
r.l
ooo H
trs:-i:z p
6'r-h e ai
o
;i13 5 0c
-ooq
i! ai X- tl ts4.

X ia- aj t E
p
P!.4
P
p=< oB tp n
t
o Ft
p
:" H
'a? H
f{
o
d
f..
p
x' ,i
pp
n
r
p
H
oa- o
p rd
5o: a
I gFI
a=
sl-
p
tB.
po z oo
H o -EF
A)

p H fis
C{ TN
H
p
; I
J
9 UH!U- E U
ooorla D Fl
E;.2 H E 5..U
!' l'! H
- z o
"irgBr.'65 t t-.
6 d il e.o-h:6 z ilo
B: E T*J P u,
H
ts.
3 i rd P f, 5 n a JA
.(\
r K g 6%:0q r-
$ - J-H x +!) o
H tr R
1T5;;TE rl
p
n
Fl
E
!, s
BT;BE 5B at d
N,3 3d
'1 h.=iri hi
e_5
o
grl E'
Ft
o
Fl
F
t
rs
lo d
bj ts c 1r
q"a 5 P oD
5 e
ft =
G
!PA
)3a p T.
o Ft
s S
Fl
rl
p B
s(\
5

iE g A,^i-[TE 3T?E8,sg ]f ryiqE ryrisHE ry tH N


Sr

Eit fi *gi; *tH E i Eq = a +:EE **f: rd;


si; N
B
H
i. $; [8il
o
iliA iiq#;;;F't
1t
cF etgE tE tIE
r<;
Ha.
6 r <5 r q 6 q s 6 h) €rq
- !D !D
*f EE g)
3 ;iiHiB! i: 5 +€ = a el! ;AeyFEgg+
.Y
;
E + 3, {q.:F:E 3i,E i,
S.

;.a:i Im;t $t s5 p
%

rrs iBr*?r*l:* E;a! ibli"E:;a E


o
t
li9 SrqEFE3Err rtH* iei3 BEli
n
(li

{r iPtilq*$:ir ;ii
ts
F T

{*<d $[ri
p
q+ to? uIrH e

ts
iP- is
iH
rF'L
=x 'E
ri-
E+ e;t 3"i-- :l'sF
7e-fr
E
B
t!
o
N)
Co
dcrI1d
A^J^-- -z
;i;iNllf;ij
A ii" ) P o
*A,vi^-E.

ePEFer.r
,5FS E<
HgEroqg
oq o€ 6 5E
nOoir''ii
D.i ?:i 5 o.
;^*Fa^\
5 0q bj3
P
30rD -
A I
cD?
r^ =
o
ss#
^-H-L ;
f.: g
t:vA!
6'B
i.p xin
:P 5 t

<AUJ ....'_
N!! s-:
.a. y4 '.^ ^! 7
<9.^ = .zd.F
stD;
!,

FSoq
PaiTi * o0q
PAF
rl
i,. -+.
r,P pn-
+p t
CJ H
p
p
a
I (, \,
:
,id7 a
a i> olF
o::
$Fl :oa 5 =
Ft
;E
Hfm H
Lr a 13 doa
oaX- n
5dN
H<
ry0) p b<
Ed !x. a
QX
ti.
ocp-. D
)a o
p
Po lD n!A
dB 0l hi
d0; F
rap o-o
H
a >
q
F
^{uHw^+ !'UOIrl o o. L)
fi# H IH "o 5P'rii? J? =
z
6 H H E oS E H EEE 3 o0a
U
^--5p;
"- Os 5
M !.PP 5
2 P.E ad
ff6 1
f.-
5 h'ori6n'u7i
o o lD x1* P r 6 h\
u,
E J8
P.&QseP r
0)

arSE n .lt
u)^-paP- JJ^i,l 3 s
ol:.arox.@a
;,^ hi :Y $ 0J oli a
!i. iD C- ;J x v
tr.'r OYx _)! $ETgE
E p i2 3.: E
n
Fl
s
!o-i].i*a
;o)o!::01 a -;x') 6
tio hr a nE
.D-
o
o D
tE
s
rlaclfHH :1 6 6 a il I
0q E.
+ilPHP
rD !D * 5 50q hr Oda Fl p
vl9puq9-
Pr' 3 ti
PaE63 (!
'-E!
P^
5_v s) f.
P "0n
B
s
5 I'l
P
e
s
!'l - PJP9}PI.J: !') :- (!
N
,frd6'Exd
OOOOi.DO -Ei -E<-p5 >;-oU) -E=-pcic'O'(J -a ?t?
o 5.1 H.='i-.
O a4 C
5-.t 5
(, 5 P P
Hido-lD0q
oiO;:o!DA.DcOYOeTODO
I ; 3 ; I :!-9, 2 a5 | 5 !D 555:
6'9
3.dI
6 A)
S- B=\
5EE' 56 H
E
J -'iJ
blub)lJ
iDhrdd
A
0e
A
!D
f,IIT*r[*BEs*E$f,$r
p;!D ?D;'P
"l x:.p
5.+-=^::
(,tD cD
6--'': =.[-
qI!
lD ar O)
w- oi+ d
tJ
lDsHAI P -nini: ai i-+ OH
P4PP H -L.-
F9U:Js!LrD^J
I O_r (_ $ r + ): ,ir
pp 7f lLo P
r96r x -x-Prn- !D--3=- ;'-:I
^
s 6;-q * .q;,56:
< ilria;F
r r'5).1 i.r !F*3 "U'U F
6W
e H.E * poj?6:
I-?;-o
J!i:;Pil
-ag.
A)
dil'P
S.io#
oo po
0q=
E
(a
.i6';X
iA i+ {i E,.
xo
E.^ TD D lD(rQ J- o !D :.u r i! "' 'i,I U5
';* r ss
ID
6 E5 a o;\ n
c
rEIEE" FL 2-E Ea a; p
=.!P
W
s
P^^01
,RqS<P :e F 'i)
E D
s
bo#H' T
SB
C- F
-. ,;9ti
pj:6(l): F5 J
njnr -. ii^ td
Pii t!
!rp
$5
tD
n
p
e
x!) $ r* g-O j DrD :' 6= ?^
+
tD
ti s
F5
" 6 rD6
trr. N
P-5
i- r t ; F p t\)
ts
(o
)P
s)
6.16-=ri= PA
5+.
5
G
N
E
o

o 13 E'z
o 5 H',LYg.
5 iLp
ac,q3
E
E.e'f,Hoq
c rf
5 rE
OqEx.
tl
E
tlu Ip

:r I (.rl

='?
rc? tDoxo?
J i\ H J. A
:io +a h 5
^!DDdYE'
a4
oE r.
B0C 5oq ts
'=!t
i ! $qI
!a =x- (,P5-P p.a'
A1 !D*ce A1 J
-u
C)
rK!c 5 pE ik Fl
a^: 0a5o'cD
OP
ij E.A q
H J E
a
p n
Ya .f' rq i '9X- o
p b
!8, J^iafv p (
b: bi Fn 2
i.6 s L re
o
i s-
':l
u @$ Pp,
A-P
p
O)PP =
a{
p
a
'D
F
D
p tD'u(,co
opo i99 =
c- Ftr r I X-fr U*!l
FJ _vP E(D
U U V I
''i O .D E z
$(Do'd A{ 69 O ro I
o-FPX=h=.i.r'i
^-r
!D I - ^-
U
;ia 1.3 i: ol gJ
P.DP
50q C. r oi0a Fnld R d't6
r a
E I
ijx.
ct bi N^:<-
FGb'FHde-r^H
i d H P -v!
,,4
0) i+ p\a; RH*pjUpso'H ^1
{t
0Q ;) afop-
Dn *61 4 i PP r'RcD X 5 o S
EE; Y F@ id rrlH'r X
s
aaH "BHtri,HPTN
@lDr,Di_x^a O I FJ P lr<
p
ff
H,
p cnpF -
:Eiio0q'aDCr o
a rd g
a-u.@ *:g:pilr R
utt E
4 0)
LH !l ; r X-C/q ss
A t aA @i (E

Ft N
FI1
r.) $ p :.
IJ F
si
rS
slt
l- 9i P lQ . i9 P lQ :
I f }P
!! uE u q'!p e'E !9 E < p 6 ; p s P n PE < + < * < -(,'rldri'd
R
li
c r- !Y t3 x t! g r-ise j i 16Ig!- o d (D i'! ex
# 33 X:.:
!u ,.H. ;.1.
lE E E 3 : ?.
,1Ha+t
O ial ; o-o E.
t? xH Bs$sgF$HE
H.g t, B "' H "E.6 a
i€PB= '"Iici
EEAfiE=..:
fd sq 5"d p:1 5
lD, E< l:cra
rD fi ,i
'lsi

H i7, UE -d I.P 3 ilE u;x- IrBE g $g;-. D -. n ]rg --.P
oi *k ord P
s
riHr
d.u x P =p
c 5 : - j r X ilc d,j P.igA 5 i P
0Q a-
H$Et ?c-t 5Fo:'ofe:d ? r3 H goa: * D t.
av tlE c d i E - 3. lD o-rg 7io J o A il P P-?d !
Pt) g
"6338 5
FD 5 -E' X{ lD o-
e-g
-.
F=+ ;=:3:1H6 ^1
5 6 ^A*^\P P;
!a'i E
p
It 3.
q
Q^a
crojl
F.d B
BEs; A $F; dEE Ef*rEP1f
H.pi 6=-pB-!.tsi
3
%
g
e.
P
-H
v^:

X X o-aD o-
-
o
rt
:t
s
s
;o7i
u i- orIlX :i
a o o 'i CI.A)5
X F
s3a 4 =.6' _i.ilfi,i'i ci F T
6-rn-:3 il
ai
f a;' Fo s.
Ee g
E.
g ;[; = E! EI x p =rlp
u.o
11 ca -to
D
5 e
dEr' dPpsf' ilq-
F

I
!
opPh -:vY ^
fi Pnl 5
"c: 9Ap
ohi rEi E 5d-,c-= p0q il
''
o
I
F.J
a
0a
E ^Q ! H n' 3X t n
K
50a ID
t\)
t\)
(x
^-
::--.

5F#3fe.F3SE
lJ -.4:,
x):l
- P;
1='Y A
F.
; - oa -- :] X =.: F.
^;:h\

=.oa i.>r:l'.)
jD-=,rX:=
"FcoFwil
(U (Y

lll0=t:ra=:J.:o^ - ^1
!. I H'\

-#Poc*Hiyq""{{ N wi
*4.€
U^\W*9H^, r"db
IZi
= jail=xa--f
- =a-
J c-P s- ^i -o e.-Ptr p-
5 zr i.VaI PE r
0) * 4 P - mi; ir J E
?{'=
!
FFdd
- s5 H -
gcn
P a
o
1D5o;5a
6icrc cD S o + nJ
;-A'<
,<i: 'ir-
ai 3 U
)-
YP
tr.Hil€:iN! -
=-o
3::
-,;^i
JAP+H' H P

;
d'u o,-< aE-E
popgldH

ts;['6
J V k H g;

+3
P!^al:;
P
F
I So- j p rc
t N I E;j;i

t P:ia d O-
rl
g.P^ilP ,i
Y? O- i+ ^.i lD E
-^r^.YPi
PPUP p
oa
o
U @ :
oooh, o? U)

E-A ts qI <o 3
'< =c0
o);Jt> rl
pOEtr u0!
ats H
50lDo. x
: aP< b
-0a .
o Lf - N -t
FX E B o o n
x 3d P CT
o
D
a
p >
#BEP d
p p r(
U Q p z
Ecab:'iF o
6q5
p
a

9 WU I I -
OoOCDO(]) |;oot'\)
Y: 'l Fj
-P
ol P
na
t:rX
U) )
<
CAAH rh'tiu'u'ua-:7]:r'
:iEOdOOOdo
!u)nl U +.- r ) P U
PvrnlLJ+P
c rq3 e e 5 r X-If t
$ r !0Q
5dq;^r
oq P 5vq:i
Pxts +5
ooq z
+o =r *
v.a.r')o-$",:-
=-4
U

a ^ f
JM

6i E gE E P Ap#
a P i+ 'll E'
H
n JA
!G
!.6 H U tr tD o-oq ^ s E:< P E
Eg5
^-->
trorE' o F R
;7 rPioq i
a 3 0 o-il. 5 B F6'_>d
q.5 (1'0filr-n<6 q'd Ip n
-l
s
(t
- i o I t.^
IIO'DJ;iCDI
3;
=-:1,
H E T! B E o D
t
aD

u,
: u tr'lJ ^.:. ",-a'g) ,..1.5-;-Pm0)
Uq
D
rl
Fioa: R F:P s:i
iD:'p Yhri
\9-J 6
D
=F ? :.
.E S
Sr
e
F
:- (,N
igPiPla G
.jp-It*<? ro oH <6 r< 366 ! <rPr p r F gFqI=c[E g I, 6-= N

f;J 3 5 1H i<: g 66.=s d qsH g =r


B
J-J
5 i. E +d.
i3iPE drH[Bi5g3*HEgg;I
H N FU H
OC^SPJ 5;-F.tst-. ^!
5 x
i!5BO-'9 !s-!6\P
oq'A oa =
sv^:'r5 X-oJ *5 F
roc E',p -l
d94up+
r 5lD *5
b-;j X.tl
!9

P
F)
='I
95#tsPHP
- X E P r rf P
HHPNHA
$;#[i ;gio
tfr E,Frrr sBB rr r E,
NqDFo..-.5i*
31Eii;.t*$-Es
TJ
rq
s
Hided!F *il="oP
rie<6r p5o
ev.; e
:
PntJP(P
KE
J
*- o X:.D-A
^r
U

P Poe -
tL
6 &o-FX X!
PPUH!'*
rs=as,
bE.?aA ?i< 6fffqig
€E j:E= i=gyn
3=----oE
il
P F
3.
;PJFr!fi +m LtP
=J p D;: = r o
qtro- ts 66"Pfi; i-'c x Ca
,F.r\^-Y
O H ft J ID
E? HA 6{ i
nl
--:'r03.
il,dx?!. 9BP'iq&i 6-5q86 o
rt
JF:-g
9) 7 ! b o-r K : "'
;+ lD il-ts-;ljp r-i-<5 s
5H k
X o)
:^vpF^a ro 6 r - o o.;i ln ; !D;.) a uJ Y H _
rvJ-J
U'O T M L Y
4APi.
6);
JP
-EH{ Jq'?"
?='1" O.-; \ Be;;
o -+qr F3A5
fiJ"trq
F
F
P
G
il
O)
))D
irl
$0lE
;EPU
FJ FA PPg Li'J il Sr Bs r e
i1, l'^ J P si
ocH
" g*;
J '! < Y
rEtl P PJ
'
-
o
E I"
dHl- '
N
..=.
wp t\)
=
NJ !.
A
oi:co : o
\o
H
FfF#f,qE qHF!FqH
r 5 a 5-:
P 4
d;avvni. : 6- i 6-5 bj 6'
t <V;.VC I F.
lf*5!]1j'A
=vYF.^F^\
J.N -/ 1..
E b'i_P e s
J ! n.
5 Vq'# B F
=<"
6
oi\Hg.P.h(u
)PP'iEVY/
HYI4P>
votsP H >
VY /
L;r"^:FWC a X il X CE;
L U* P I C ^:l'Orr\]'
o o P >X H i1 -
JYI.JA
HD J P

PciJ-plo,r o xjo -s ri
i:C+i..lr-l:
f ao"E aio P mP-O-+ir E
o
p.: xx F; v v^.: J
Ph!YvV)
!
-*.^
r
;v- ^i
)'
*rP
X{o-5 YD
U : !
:[d e $P i
H ?D0C
{
^J!*!; Aoad !D;-:
P<V, V6_
P
sp
€ d3E P!^l

C'
o-

UgF.UVl o-
at60;. "u< tD A
:L5oq 5 z :
orc !Yi o eoa I3
*Fi0i
UqL P a

.5 a:.?q F 5 H P E P.|.
!F.HPF
*-:- P
tl
4t^14^
i.xt,N -\ E
I ll por.i
!. r !r:t5 il ri tr
5 LoEAl i PX ts

3E o
:
a
q
4-
o iao E
o, Fl
+L E'
E.
p pb- i
lJ 5 D

p FE Fl
,i a ?';
<(! a
p n
d 0) a) Q D
p)
oiB F ,{
d
p F'P D >
a i+ p) z
p o
5 o-
p
=
C{

;
UI E
i a t\ z
oltrrnoi. OEE5 H z
;
d lJUv P. F5 5X 6 e'f 6" U
Iior P +.:
FU^\6H P6TTHPPP
f1 5 0 !0 ts' z
^6\UPP^\o.!L"F fip E.rP6'€d
=cii
P '\5
RL'P+
ri
a-spr HL-P
w
E' )D
@6!j
!ArllL-J
-il/
^. lD

'd rH
3EX
Ei fr
ilE u
n
E
D
rG

S
6 r Eq 5 ts'o F ts E n
IlD E i:-A A - D Fl
o, oE.Si
= tr P +oq
PU::r o-i
Jii
o
6'9 H
^ P.9
$ o-tr
g-h'E H iD
o
0c
D
u,
D ttr
la
FP!^P
5i! '| d
))- :!
volr
oi 6DP a$e E e i t.
q$* $FH_
tr
Sr
e
s
iPlo:- P i 9,9 | P !Q : P I.) G
ils\
E
q tD E O, (D d u E 0-'6'd'd'U d "d'd z E'U'd>,d'dc)x
g rt 'rri o g5'
',U
I U',o
oooooo!lo U',g U i.
+g P g g g g g g g g O O O:rO d d
JJ.IJ*P!J
,SEHEEs-rg
ol
B
^^(9^PUUm
8B b'ts 6 8-+e- x!J
bD {! qi n. lD
U L 4 L L.w
ol i
-
HEH'gE",EE €rq
grrBflflEB$6E6E';lEE
-

il85$FH
5 *oE ( -
P
P ;BFt B d< .{
-
:p*'a
E'F-P
IHsH
X 7ie
fi-!i
d
P
g Es A= F[
Fp 5'P. hj p
D
p
:.
E
P'Or
P 5 rJ P t'b
fT
,r o %
* iij E xo
H

;P oE$'a
rgSp g.P
1e_E rE E
eeIs[aBsc I et trut
E F"fl[Hrflr fr- B
F EiU
[q 6n
SF
EB
frc p
c
tf
h
B
[€1q H E U
n ;:.5 ^'O
iioi
p
I e
H s.9 "f9"HH= gg +
E PL
13NBp o P s
,; do-
va^ri\U z:: !D
a H [E sEEI HE E.
H
B
N
z o
N
NJ
-PPl-nl
aPe
Ed
o)
H' EEE EE.rsE
6H' tsBE H*
EH H tsg
$ N
E
IA

rl
c
tp
a
:
P N) ? o
q
FZ FK o
B
5o
ptr D
*t 0a
rl
H E'
t @
tip p fr
b
p p
o p
a '|
ip p I fr
a o
p
p rt
0q a D
p
d
FD
a a z
E g o-
p o
g t
P ts
TD
Ci
iJ
;
j 9 E< 3
ll? D
Jo
!)!)xs t) z
ppxS U
tr5 FEidH. 0q
50q
MA
o.B0c
$h)7f
p z
1Ijg) 5.i!)
' Or+. tip tr
P)f H
ts0) ts5r'
rD^k fr JA
rG
H s
Ee oa qr5
C*o 'itp o
E f 5 p
n
Fl
N
"pl A:idb) d
p
6
p Et5 a (D tr
a ts.; R E.
p
0q E'
D S
or$i
-= fi hi 0q
rl r5
(Y
vP 5 tii s(r
oc
p s
@
a F
=r
e
s
E:lUlg
d !-3 (D
PIQr
!-g cL:o:.!
J9tr sSr
F'REI
!J AP F E FFSPH 9 UJ 4 V) !
E"F
J A
lD Hda + tD5.Duooo
JAPS JUq H ) r' P P B
.\!fi
ood P
1
P c,a e ='5 dno io o Fg:H p c H K 0Oga<
o p-a x
- c,lB
L'VEP
$fiBgE H;g
.- LlYl
t, -Y 20: €
ilEPB nk6' rH RE h P P at t, se'
"r&H 6P'5 P 5: i r5i_i -H;.6\PP!
A6 =
H OJ
E
rfrH
s5 =
rsg.$
q p H,f
;d
!eid99:
E P I T S p
'.t
5.
h
(,k5$P
t 6 tn-'

$;E
BH} ILEH
or5*oa
o
a>o
idx
^1
A H
P (U
x'P'.-=-'
PJJ6
H /'
L E
Ol
J
o
rt
R
ss
p E'b fi r E B:r p H'5 F
il
gfi
9MJU
x,rii]) (, A U t) F
o
ir5E'pE [grF
IfE 6 5
llJA
i\=-a
r tA
D
ll e
s
Cf !) ru.r d5o-
5 :iH a) -p
cP
5
fq
t,
p t\)
prJ $P
HP
iD
n:
do 0l o
t\r
ao) 5
I ^!
t'J o0)
LD 'ar 5 !)
Qgncaru 1(9rja Qenni*rt cDaerafr (ffi6D) Qrwinsi Swatua A tara 202 S

Perumusan isu strategis Provinsi Sumatera Utara tahun 2023 disusun


berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan. Strategi Pembangunan
Tahun 2023 akan dilaksanakan dengan beberapa konsep.
1. Kebijakan Kolaborasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Gagasan kerjasama Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah
Kabupaten lKota se-Sumatera Utara melalui Inovasi Kolaborasi
Perencanaan Pembangunan dalam upaya bersama untuk melakukan
penyelesaian permasalahan masyarakat sekaligus pencapaian keberhasilan
pembangunan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing.

2. Money Follows Program Priority


Penerapan pola money foliows program priority yaitu pendekatan anggaran
yang lebih fokus pada program prioritas atau kegiatan yang terkait langsung
dengan pencapaian prioritas dan keberhasilan pembangunan serta
memberikan dampak langsung bagi masyarakat.

3. Gagasan 3-SP
Sukses Perencanaan, Sukses Pelaksanaan Dan Sukses Pencapaian Inovasi
perubahan designperencanaan dengan menentukan terlebih dahulu target-
target keberhasilan dari penerjemahan visi dan misi Gubernur pada
Perubahan RPJMD Provinsi Sumatera Utara dan selanjutnya menentukan
strategi dan arah kebijakan perencanaan untuk mencapai target-targetyang
telah ditetapkan serta melakukan penguatan sistem pengendalian
perencanaan pembangunan daerah melalui pengendalian perencanaan,
pelaksanaan dan pencapaian.

Prioritas Pembangunan Sumatera Utara Tahun 2023 telah selaras


dengan kebijakan pembangunan jangka menengah daerah (PRPJMD Tahun
2OL9-2O23), yang diharapkan mampu menjawab permasalahan dan isu
strategis daerah. Keterkaitan prioritas pembangunan daerah Provinsi Sumatera
Utara dengan kebijakan pembangunan jangka menengah, dan permasalahan
serta isu strategis daerah dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.3
Keterkaitan Permasalahan Pembangunan Daerah, fsu Strategis
Dengan Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2O2A
Permasalahan Prioritas Pembangunan
NO Isu Strategis Daerah
Pernbanguaan
1 Belum optimalnya kualitas Sarana dan prasarana Peningkatan dan
Pendidikarr pendidikan serta Pemenuhan Akses
kompetensi pendidik dan Pendidikan

lv-24
-...#&
funcaru Kerja {Penerinufr Dasrofr (rug6n) ermt;nsi Su:rwtera 'Uura 2023

Permasalahan Prioritas Pembangunan


NO Isu Strategis Daerah
Pembangunan
tenaga kependidikan masih
rendah , Pemberian
Bantuan Operasional
Pendidikan bagi siswa
miskin berprestasi sangat
dibutuhkan. Selanjutnya
perlu penguatan dan
penyeiarasan penerapan
kurikulum Pendidikan
kejuruan dengan kebutuhan
dunia kerja dalam
mendukung impiementasi
program "link. and matcLf
yang memungkinkan skill
tenaga kerja dapat bekerja
sesuai dengan
kompetensinya

2 Belum Optimalnya derajat Pemenuhan akses melalui Peningkatan Derajat


kesehatan masyarakat peningkatan sarana dan Kesehatan Masyarakat
prasarana Kesehatan,
Penanganan kekurangan
gizibagr ibu hamil dan
anak, Penanganan
penyakit menular dan tidak
menular, Penguatan PHBS,
Belum meratanya SDM
Kesehatan

J Beium Optimainya Peningkatan Kompetensi Peningkatan Kesempatan


kesempatan kerja dan Tenaga Kerja, Bantuan Kerja Dan Berusaha
berusaha bagi masyarakat usaha produktif dan akses Melalui Penyediaan
permodalan, pemberian Lapangan Kerja
insentif dan Kemudahan
berusaha

4 Belum optimalnya Peningkatan Produktilitas Peningkatan Daya Saing


pemanfaatan potensi daerah dan nilai tamtrah, iVlelalui Sektor Agraris
berbasis agraris Peningkatan sarana dan
prasarana usaha pertanian,
Perlindungan bagi tenaga
kerja di sektor agraris

5 Belum optimalnya Digitalisasi Promosi Peningkatan Daya Saing


pemanfaatan potensi daerah Parir,visata, Penataan Melalui Sektor Pariwisata
berbasis pariwisata Kawasan Wisata berbasis
tematik(agro, eko dan
wisata) serta cagar budaya,
Standarisasi layanan
Pariwisata dan SDM
Pariwisata

6 Belum optimalnya tata kelola Akuntabilitas Kinerja, Peningkatan Kualitas


pemerintahan yang baik dan layanan kinerja Reformasi Birokrasi
bersih

7 Belum maksimalnya kondisi Perlindungan sosial terhadap Peningkatan Pelayanan


sosial kemasyarakatan dan masyarakat, Pemenuhan Sosial Kemasyarakatan
prestasi olahraga SPM Panti, Peningkatan dan Olahraga
sarana dan prasarana pada
sektor olahraga, Bantuan
olahraga untuk persiapan
PON, Kondusifitas sosial

tv-25
ffi.\
Sgtuana Kerjd rPenzrintafr cDaerafi (fl{ffD) Srwhui Stnnura,Utara ZO2 3

Permasalahan Prioritas Pembangunan


NO
Pembangunan Isu Strategis
Daerah
politik dan Persiapan awal
pilpres dan pilkada serentak,
FKUB
8 Belum optimalnya kualitas Konektifi tas Peningkatan Pembangunan
infrastruktur dalam kualitas infrastruktur Infrastruktur Yang Baik
mendukung konektivitas Dan Berwawasan
wilayah Lingkungan

Dalam mendukung pelaksanaan pembangunan Nasional Provinsi


Sumatera Utara telah menyelaraskan pembangunan daerah yang tertuang
didalam PRPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023 hingga ke dalam
ke dalam bentuk dukungan pada Prioritas pembangunan Daerah. Dukungan
daerah tersebut dapat dilihat bentuk sinkroniasasi Prioritas Pembangunan
Nasional terhadap Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera UtaraTahun 2023
berikut ini:

Tabel4.4
Sinkronisasi Prioritas Pembangunan Nasional dan Daerah Tahun 2A23.

NO Agenda/Prioritas Nasional Prioritas Daerah Keterangan


Sumatera Utara
1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi o Peningkatan Kesempatan PP.3
untuk Pertumbuhan yang kerja dan berusaha Melalui
Berkualitas dan Berkeadilan Penyediaal Lapangan
Kerja
o Peningkatan Daya Saing PP.4
Melalui Sektor Agraris
o Peningkatan Daya Saing PP.5
Melalui Sektor Pariwisata
o Pembangunan
Infrastruktur Yang Baik
Dan Berwawasan PP.B
Lingkungan
) Mengembangkan Wilayah untuk o Pembangunan PP.8
Mengurangi Kesenjangan dan Infrastruktur Yang Baik
menjarnin pemerataan Dan Berwawasan
Lingkungan
3 Meningkatkan Sumber Daya o Peningkatan Kualitas dan PP.1
Manusia yang Berkualitas dan Pemenuhan Akses
Berdaya Saing Pendidikan
o Peningkatan Dera-jat PP.2
Kesehatan Masyarakat
o Peningkatan Sosial
Kemasyarakatan dan PP,7
Olahraga
4 Revolusi Mental dan Pembangunan r Peningkatan Kualitas PP.6
Kebudayaan Reformasi Birokrasi
o Peningkatan Sosial PP.7
Kemasyarakatan dan
Olahraga
.Peningkatan Kualltas dan PP.1
Pemenuhan Akses
Pendidikan

rv-26
Qgncatw I(gja Aetwinufi Aasafi (W@D) cproeitt$i Sumttera ,Uura 2023

5 Memperkuat Infrastruktur untuk r Pembangunan PP.8


Mendukung Pengembangan Ekonomi Infrastruktur Yang Baik
dan Pelayanan Dasar Dan Berwawasan
Lingkungan
6 Membangun Lingkungan Hidup, o Pembangunan PP.8
Meningkatkan Ketahanan Bencana, Infrastruktur Yang Baik
dan Perubahan Iklim Dan Berwawasan
Lingkungan
7 Memperkuat Stabilitas Polhuhankam a Peningkatan Kualitas PP.6
dan Transformasi Pelavanan Publik Reformasi Birokrasi
a Peningkatan Sosial PP.7
Kemasyarakatan dan
Olahraga

tv-27
E [f,#E33F fiIfi 3i!*}Eir[€ E 3$FE E
f*
=s ",E.E ilE ; llf r 6 ;''o 3 P tEq.i i t:
E
FirrFrfr$#5 Aili1* ilg
q;EqIer E?
lEe rlrE qrEB $iE
S"qUgAFq-
s-;o,eErbF iXfr U
e5 tr
F
'Td -#5 il ;],:6IBT - dF
5 H*H E
T
-
m
l-- p
t, E
.D'D> t
aio
Q o-E ttr E
Fl
dF? i$xE'
traNX
o
PN^1
0rl
Ft
H
HI]P ='! 3rf- a
P
E;ts ,: p(< o sH
!e
€rc 6 YPoi p tr
S;1 P IFJ
E
>t
h r'r d. tr
p ts.
-rf o o
H
P
ai
p
a
: o
!r^u3 l. +
rl
PiD o-
o
Ft
5 'i I ,01 H
=;-l
h.H A P! D, xe )
r i "'arP cnE a p
o(r ,U g
7iP o 96 p
AT : o poll t
p o-
!f o- d
Fl
H.
p a
f, .1"
'U'Ex'U.0
ooiof b
55i.5ir
!JP:-V to r(
dr [l& r'. z =
0)
,iP*60 n ulr
6ge o
g
E: f
'u
ri0q B r-i o
rtE
-3r, P Ci
)i p
E.T
F
a
o
(, Dgt
T
B P

.U'U
z a
p
u'd n >"u
lFl oFl
X U.O U a
sgN aA 3: E
E .H ri6 130a
Fl 5 )E ii 0a I IFt
co"0 .- iir o
t p J -^r 0c p
@a E'
5
) ^ai: P I H I
Q dJ d:
!L J! X-E 'U lD* 7
$p tDo =m ,o 3 g
r CrQ
r0 JA
Hl! td 5O- D \\
0c
o o o F tr s
ge- o o rt .l R
A) p E
p iJ p Fl tr
p g) u,
o o tr.
Fl o
tt
ts
tt > c- /'\ +t a.i
qv>^v^v U! 'U?.U *l 'U v.rio .D O a\ p
39p 5h01 6 oo .Do
tffs
a (,4 .JL-+J :Y^1 P ?DD :T3 ;p :ta O\
Fp tvp d
;.L. P ! rOQ o0a H
J P ^\
X +. H UJ HH po 3; oa 5 auX
..APPH ^l Ai: =.D E :.
tD0a x yi. 0a x al /^a ,o c/rPX nX N o- aa o
=oq 6\P
op t- cD p T
I s
5ax 'U ol v^. p eP zP a }1
t! o'U5 Fi s op < p;t hr
6o {Pg- zg 7 <) 3 3 x 6
p e
og) 6 BP ts"0 H a! 'U G S
= ry)a H> I.Fi'o o ofU gq
D B.A 9.d F^ i+(} 5o E S
Aa o5C 6'aB xx wi p 0! :\
mP;\O O:.-
--9 ta
*{ ^*O 7i'
|. !. D t
-1 P i$pp5 a <a o F A
rOQ s- 5rq -JX c-
^tr P*
:o lD HS D3r dhi p
o !D ,4.
Xx'iI)
HP'O q I H
p AA 3 rq at H
^:PPP
!gYUU 0q * "..i.
a
p aD E

lD gq p p U
DI a P s
50q p
A) o s
, Ft
D E
l.v U! U! tsE
v^v \-/ F h
S 'e ^u Fg F9. F p9
li-
pE rri JP ru
$ 0i gP o- 0) s
Oa Oa +c' /r; a U9
>i
aA g g da Pci 6
\@
ao >r- ,;4 1q (Di.
il'o il'u :.ab* U).r B
H
p p p FE.
"1 ox' !n'U e
0) D rE
0c! p p p p s
s tsf,E il
N
I'.r
oo
ia

E 8ET F
+afi
q FE
P i tsd
EsEiI
E$$AE
B

PFPPry rd ru *v UU!
!DDT
E +[m€ o(I.( i.: P OQ

E8q5H HSoi
e*!E
k KUo -
aa $ E
6-! +E
p:H+ H'u
0) ;r xo
0li
k{
h0q )t
-p diD \!
PE
p R
oc
p5rD s
tr
o E
p x'tr t-.u 'o 4Lrp u x'E (.'U -J'U f! 'E tE'o hA
iTOoo o ooDr} ID
Yt f;h: 95
a' 0)tJ p6ti o ^u oo GV
5 trl-1
D! < 5 E^: (, o
O i-; Fl ;l g igx =J pr
B O O-H a "{ -L.!/ I 5m PO ?D (\
;o - -vq ^ p oi56trd p
5 or?X-5.H i. s; 0l +**+^ v": 00+ T.
o EU e i6 ts p l! ;J i+ $ oc Er.
p;ptD r! BD P Fr5 + mF MP N
v^.:u EJ CDU 0q
p l^n: a\'i -r-
)i i" D "u o!
- R& ru5 A) A Sr
E -!J
lrC
*a) lD
P5Ei' 2 E r+ts 3 ci
<-5 !0H Aa
L! ' oq B
J H e. s) S
o_ H -' 3tsnj X (\
^\
-t-,i E riatr x *u'u d 5 oHtro
+-u O "trar €x o ute[# c Q p FX *o-
o.- N
J r. -v o Ir
c* -i ^ 0q 5.6 -*9
4rr sni l3 H *!; Flr5 6 o" $ .i. P o K
Fl EX^]DJ Pcrc 0q B
e ts r% E.ir5o 9.6 b ,,; g) o
oao Fnr ! O olPxi q
a x
Y"tc a t"ta L.A )
- fl- EX.< ts
sPP to/ td,4 E 3.sq 5,tr 5
-p o-
d p
a9) -,L-. ; !-.5
(# p
p 9)p, CD
I'Hs HJ
€'iis
a a1 F 0q qs
A)
l0 nit VY; lD
!D
.j.. c.{
'D )
5
>"tr.0.U-
r40.D.D;.
>"u"u'u- .U 1J'E
- >-0'E'Ur,1 > Fd'u'0 - > 'o'u .o - ot! a-tE q
Sooo;. 5OooE. 0) n) ID ID pq)
=w
S J] J
F9 6:1 r55 ro66;.
(' s 3t
L ;. P A\
H P:i.i 3 ! ,i 61 P
512airt, ,g
! L,
I nlP $;i-.1
L !,
'! rD
5 H d; 5 !t o';
r6-li) ID
^ P E E6 ^ o-5 o -- -' o-;--
r!. t'! o ^ ^ 5 t\' 'dzn) G
>1 i)ts I ^ o-i b-,! o --
^pa-'
o.
p L.CO- il
PDrD P!DP tsJDl0 e6F- (,
(< 00 nk dQ nk
0Q 'tk sc nq 0a iq Oo xk 5 e
$-ni o s
5
I ab) b oF 5 0-F B
5 t'J
NJ
(o
o
t9
(j
I P la :-' '0 'u id
(!oH
BEO
+o ts >"u-d
r(DFl
o cD'0 FI"0
/i' E'(D
x'd'u o Eon
Z-lO at.D|.l SXoi
K50 EY+rtp $ 'J;
;FE FHqp il O 0Q uJi P HE
CXa)
a=d ^5 6-H g-ii 6'6" 65
aa:FH e0g
>5
50a >p uprs
!D YP X l'* )t
.(!
!Dp 5i$E op
,ip FJ.
ee
p R
Fl
)i p oq
p
6
H
E
ts G
>'u - 'o
rOOao x'p r.'tr UA')T 9 A LJ P'U UI U U t_, X
Or I OOO.D No63o roolDo o.tOrD ID ID a ^No !D
u3a!
<35f (D (D o z
i-l r1 FJ
<0J p o5 -t Fi ;1 !-otr A H.=.0a ts
o a {O O-H
F 6iPH o sG
-5 P)aA' JJUi ! F) p o p p
J^61
oo 0a ^ 5 0".: 5 (} p.: ,1
'i =x T.
a,l ID 6i I p ,>k ,dN"^'i a
A) ='; -li-rnC
6Q) r5 yijphi vh *6I PFPS H
<+; 'D=6P R 'E n'r3 + ID S
B"^l S ia Fl x5 t
ilx .> p o $'up BAHS %!da ,or p o LO { P p st
F1 EHO^ P [o"6 <PP5hr U ^vi ,S
p K'3f ,!HP
4-Y-D B uJ- \- D 5
U^\6H
-.oLi
o o 5
-d_- x E<i:
.YE; J SHi,jx G
E ga (, arEo A)
lD A, F,+ 9.pil q* UI!AH R
g) o 9 5 F6 I-*-v Ki o"d
lDd t o 3.n? P Hr€o"
p^rD5 ;. o o ,e a. o
t 5.-lp o-:l o
aY g)
5 -o
d5 H*;+ 9) i. u! I =r
ca a q v5i B
LJ F.I ID ."6 hrvX ' i 5E6 E.)i5b +.4 p o ^:pp $px(
=.' rP J 61
o t- p f.r< d
x
'rQi
? rk i
F.Fl
P zP ia-/
-aa
+ P3 F ar$! a
= - p
!D oi ,;!D A)
;3d E aP rO Pr )1, €rq
! -00 p g; (,fi"" 0q .Y
g)
g) ^iH
6: 0c p 2f !) a
itD e
E
'tr'u T 11 > 'u'tr .lJ .tr
> rJ'o r'l >'U'E-Er., '1J'O r.] >'E'O',d r] q
ooo;. 5.D(!rD':. - 5rDrD.D,=. 5ooo;. 'u 5(!.DrD;.
> rJ "0'E - >'u
> "d'u n0 l-.] 5.!(.D(}=. ETD
o it
! i. \,
hl
a
p P
J s tt H p cD:l-I X I
r, iu Jt p, $ J
53239.
0J ,..:- ; ;i P o 3l ;-.L
S
L !. O: !;. P n) L
ltL. J
a A1 L !. \v P a\ ! L, \! H
H e !)
nr
i d; -' I ts T6 ;\ r (U5 D-; 5 (ti; i\ 5 5 0'Z s
^ 5 E d; ^ 5a-E 3 ^ d-I B' ir--i o " ^ 5
P.E Q-- a;c-- p- fti
r,CO- !co- !co- L,CO- d:r
PrDD PpP PEp e6[ P0)D ,0)D FDD
tra ik tro qk {q cX 0Q
+<( 0Q rk 0a rk 0ar< 0A
rq cnr e
P-!D p s
cDr or 5 oo) N
5- i- t\)
I
(f.) G
o t\)
X?
AJ
Poq
H5F
6eH
ol+5
h lloa
a)u/f €o
}fx.i$ 0lo
F) hi t+ i5
fr4.)
.b<
i'p
p lD+
^t)
*
P

EC
o- Ii. o.
ip o
*d "r,
p a
ip
,9
o
a)
u p
0)

H
!' rD rD
\J
Fi
'irJ
q h.x
iiHC',5X'
P 66.tr
tI"S'S a
SE$
dE
p-
o
Ft
&.
p
d

N
X
in
?'U'U
5
=o t=.8F8ry
B& E"E €E g 6.Hfi
Ppj 6 !, prDpHsn
ttPciB
iP rfh) r*rfr t+g
pk )o
EE 5 " B !G
EEP o>V C {\
o.' dpH s
pp
p< F
m p
,3
n\ar]5'o \(nat> 11'E
a:6
X'o
h 6
9tuAaV 'o i0 c a-'u'E
5dk$aDaD
t
ta
GV
1! o o io !oooo- 'li-ino YYo"B h ^" ry5Ax P 6=P*-
s
I'
?5Fts: < E'E :; ii <ii''ur.p5 (!
L : N * N
r r i *'AOq E.r A0ax
'o -- pnaix
=:;+; 5 [-roPa] P *Ri}E F iJ zX
- a H Xi e.-<il P .Xbro otLppE aPddrH* - - i Poa a 9.5=C a FH
-+Y"6i
r:f-'!D
r.P p r.
,!
UH:FU Pu H P s
3.43' rH e: nr oa-i5!r F'r
m<; F.
-ts /! " J
H-^v; e. xw ^
$;wi pt
N d ]-* S H + B
CD
dq-dI- PdiOH
: xb - rq 5 ti Yiiq i h, H,t IToq =- - s(E
.bP g?:-F 5 A)
FP! - F (r6lDP 2\'- 5E ry 6aF.oao'J rib -l-
S ,i<
X - <a * 6r - g*
+(l;p
5'
;'5C!:;H u6l i +=++! h ^ Y 7= V :\
P rg B B
v-Jl
-mte/i ! H;Ep- =d 5t rD Vi Dor=iaPX
i v^ 6r
6D
-d^5 -00 V<=i'p B
lD n F' oi o !Dt7 P*J EE
A P
rt5L-! JOnl O.in 'o a C -U-' >5 t-fi 3[Ps
'\ ^:
JP6\P
=-H - E H
R'u- P.n -l :r aa !:X, f;r"-3E
axl-$P ^\PB+
o rf E'o
+ I U- LPH J--Vl ll)af,Chd
sA a2 J? p :I b) Hoa
PLgH.
-: o xr.ia 0a iu p bjr: ri6 €
F1 c-2rE tsA
-(D ,iF cruJ!lo i F p !>
5-tr p= Z 5 -OO
r. 6p ?;j Pol
^ daX cs
5 o=.
b^
XU >'tr'0"d1, > q
(DF.
Ots. OH. OH. roooF. 'u'tr 'u -
rooo;-
aF aF al a> an q. p
aA 63 i^, (! !P :l
op olD o!D o!D (}n] o!) e_*d ts L
H or L. s
p t'a
p ita
p lJa Ja 5a ^ 5 !r o.;6i G
a) !D tD
" e-E s6 a-tse*
d
g) ID tD p -p p r-CO il
n E ts H
p0)!l , l.u ),lJ
T B c
-oi P nl
ts Fb
5 Gb)
s
ll 3 t\)
I o
UJ NJ
P (.)
Ool!DI <cpe!
olrO LgrO X o0lO:! t"c FS F
6.X8fi i^ 0) x O;
€E HEE
ppppaj AEEfi <c x<"i
B-=98 g) ts a 9.8i Pegeg
hio$p XH XB s6'SB !D X# XB
Ela,u
q. a9 ffi 55@'d
C rha
P H!
s fi pH 'a ?:5 flfi g ff p
J HJ H JD
pH5 p Yp 5 pilb p Yp 5
ore *oa p5p,
=
qI PsPP R
" ,3p xp I'p N
P 5 6-
D
tr
E.
rJx-lIJ-0
SaOOO ,a 94tu4V ,ofrc.o.t'E 'UX*]'E'U 9NNA 9 -ofrco'o'u ts
q !oooo -d-hO GV
O a ti-3 5 Fi tsEE N,i u 6 X-5 5 N tr XP Ag !D FFFF 3
< d C .D'.2 <E'Er.P5 o (t
XE gg :.o
i< 17,2i 8 A < F.'! p .tt ,l Ft
+;
:. o 5 ='oa 5 =oa
=;!H; '} =';
,g E" sE f-
d 6 re-H orO qprE 6 aqe.H S FxE". i !)Hitlr
P. .^ A / d00[s a s i $O APd^rHP
-PiuY 6i ' r=.-lD p :cPX a)
d00[[ Pr6i0J JLaara\ e-6-5+ si
-F-U :- h !D s' i ro Sr
P.L J Jpl d CrQ P.L
HH;\, i p--'65
XM )
J
E^HP
|xrL-,-
f FT.P B "l*l& _CPEoc se
h. P I' }: L 0t 'e9 (s
^.1
fi-i er ts-ij3
a r rq 6.F 6.KB qg_r b J
q- < 3,b EF 6-trB aE :t
+Vx'H S -,ts ts E
d;h.b= 6 cts E Z. iuiSP
N-UB N Utr < iid
WLPV H - Sr
p< tr KA \rir rJ tr L/i Hr^!D X lrtst< 0)
H
=g (U f nl , !L
-o =,ry P:H
-0) E=-$ H
up-- ^: 3a FHEe6' up*- 3a S
=yx-H Y<5j"P =' A
a -a\- ?o a c'U-' - a Fa\ 5 o-E t"'
aa ll-H- ;oi zt aa ll.H-
x
H
lirrOtJ
<B; ox P -1
-o (, 0:^ P
J? 61 6r
- !. L OP 5Z j)'r a
p rlgr \-n .l p oqY
rx B B \iA I
tp
€la
a XP
7P
a l0 ": :r
!D
'D g) 25
ID s tI.
3.
N N N N %
? ? ? ? ? ? ? ? o=.
(ha S
Ji lJr rJi A c. CT c- olD s
0) 0) o)
5a
p
a. L. { {
TD s
{l0
tD
e
S
N
t!
o
N)
NJ (s
(,

P
a?
ai!

H rz 0q
c].tiz pi$
$!!llo
'a.J.Xi An
pp
EkHr' <F
F
X'PfEH. ,ix
;+ o) po
Bs'B5' na
&.
6rE
U. d
p o
n
p
o. p
P

,irur3 -l
gPPE' 'o
EifAR U
A1 Ud CE
q!)
?a 'd
o
Ft

p
6
p
o. ,i rd 'E
0)o(Dts1
5eE5'
d5 5;-1.
xEX.E
a*+
pHp
iu x.
o
p

'd -u HH c'0'0
orl FiYry 'd '0 E;ta B
?id?"0"U
P: 'id HO S-n O *!l O X.i
lq vJl SE 6; oa l.l'5 B.i6
gilj rE ps EE
ps
x6E
tro;l
FilTgH Bd;g
-5 HID 0) i{ '5 El ":E TE rE
p B [ts ts5 o'P EVts AE eIB a5
h) 'd EEiTE ZP +q)
p " "u HB H ;4 X
i:'trrro
o r'5 oq )t
5 9oq
!)ito <E 3E p sFrE E[FH
oo
a-o );) 6
H3A e6;, 6 te S
PID 'a
EB
p5 P. s
B. )
p s
J9 HEts
E
z @ a-'tr 'U X TJ X'E< 'tr ta
(\V
.Do oboaDoPo S
'o?"!'u 6'7iC I
v:UqNa0 kl-3 PrFr33
lD 0q -H0J X Foa oa sY ! PvY +
E iD E H liB (!
tsaD lt r< { p ^1 -) !
3 Z; A ts. l. a: $ g(u
^ Y E 9. t^
IDJ o, Q-D 6- Jq C! 5
J 'LC,
Jqs!6\U-l a
5'E 5Ua
itid +i5
v*
-i.Z 6 * 4: p P c, otr.L S
!D rJ p^ x:1ra ^4i r'!.3 6 5 4-d Sr
q^p s e'd dq!- 5 tr-*tr' a!D E$96*
<D :,c? <=?;.1
o a'Yn"*xn p H.tr H 5 il) E
>+= !o,, _ 5 G
^H 5p H S.5 8: Og r 5 "- CS
bFi ;50- iv-Ya,-=--L Fr
' ^,Hl;p naii- ga;'u t'ok EH F g
j
2i; r
ol X{
y66"t
;. o ;< O- *
P? ! i>g; FE
P A\
ib '004 i !D P t'
P F+
FBI$g B
Ef XL.p) - 9.[) aid\d1JH+p
r+t $r-BE x''ii
a* >rlt atS
A- Pd]L his
lD - P(h aalc o
a4 OP. p piQ/\. A (l
-d €ta
t
P-5 !J H s
5 5

'U -l'U ll 'd d'u'u rJ .o -d ?'d H Ell


(^
PU tr'o "U ?'U E.
o o (D (D z'u -. 5'O
'd *l O (D E fL,
J H
=o H ='(D H
=rD H J H H HU H H UHHHUHH =(D ,58
55 -9 'tD
pp pp Ri'E *6 E Fp ri'8 *6 6 CD s
3a - X H'oi LE - x E'd LE <a 6' iJE H.T [B B Ca Ca CU, G
Fi6 p o-P HE p
FkSi\a o-P a\il s\
rE E *B -blDb)B ?^' <61
A FBir A FBi\, rr- 5 E; ro e
tDb !Db d
pb
fr
o
F1
o
Fl
o
|1 s
E p p p
a a a 6:r
N
o
UJ t\)
LO
U T V \4fr "d 'u
0)o$I oFlij ^U L' .U FryFFFP oo
";fiits AEE
pb0i g# b g##
EEbPoi q9bE gt 'd hl 5 ts coEE ts
u - E E *trts rDK
H FW5 ;J \JH
--
fiHh(, B 6's PB
6iPs
pd6 bc=. B,H i$ ff Ji
e^
E =5
9oq ts Fd* E
*9- R
*a uB' o- R
' d 8, p
E';n
0a
p *BF s
50q

U!
nXinOa
U U <?ao.tD'o"u
lD a o o -lH LWWHU F0?
ttr
ta
d
idePryiiryl?evryarry :.; H H ==.C E'a tD oJ ao
I !.AvY + d s
+!!H-ai;
p s6 =-o G
8EE'BEE86 ts].L.
!D J
Oi U X
AUq Ci 6rtr! * vqUc A\,
'a A-
i.it
-.v/ la b -o
N FlalD ! l*ap:!ctl
i;E+:riEiEi+;.iaE in." F
-Dcrc FHUMF
- 5 q'c ? p bj u '# qFprfi B
X Qb: tr Wr-5-"^f,
o ;$rr Fr
iasSaIf*?gE:B$r* o
a
oo -,2tr> Q i5 cn Ps.Eqelxr; e
i IXP p= = j oXP D Ps s o S
(\
fD3oiP*?-hie9!jP*?- !.8 t'-E *zE E"*E sE Fi+'-
+-J^iX-^i
N
PF6'AY'Ei;*
,P !D Sl
E 33; F-*+ss B.:E ii++q Yioa+x +Y-*-'Wr-
i:
g N 3E;E B &.fr oa
H -Fl ; + F. p
o AD \!^wHo B
fr;g
e E'tq trrpF6
P- r-= :
7E r5rwF ! Y.a
'E:3 ^v XX 5 nqrAHp'oPl-
-P I'oq a r= X -
l.ll ca xi H o Z to +o H H
H
BrwBi p
"[ ]rw33"E5:0q; J I80q i CP gH, iJ Hq0c
5^iPA-
Farn o €.
= oai tr N"l i 00u.tr ruqPnl B lt
9a J:gH p
JPJ! .{
oq g. 5
oa-!D^ t
oa 9. x-

Ca
f.uY. BFg rFs rFP 'tr-1"o"U?
(t (1 E
A J-P 5 ='o U = H H Frg
H0) ' i{S)
KN H0l =.8 Ei s
'vA a *nX'a nX AX a f ! F
eP p ts'-l P
(D+
FIG
(D+ o+ a {d
Q-@ 38 H; n
Q-q n6 na
n] t+ 0l+ $d Nr+ ,{
E B
F)
0q
!05
daP
!DE fiP dcP
0)5
r,
g i
p J
I
ts
UJ
= o
t\)
s
F1 H *l iaa X"U(D"E t!'d'0
rDB o!oI (D5'U H U'd i1 Od|1 HrD t.t
o-o B 9.8 9 o.cD d xoI
d@
;^ts Rd p Ktlo i 5'q9 C POQ O-JUA
oa ;.i a-0)
=pYi fiil gEFj 9!ts P 5 i1 :I {HH
.-._ H
PH FDtr H P-br H BHH
S.Vs ,.8 5 P dP
i-F iD 'E S.5'u o'tr 23.-a -H
vl.- orlr
,FJO ,Fto 0) o'd o(! Pi^^- rJ0Q p
SP
$g PO o55 ppO qc ,,|4
'o bp #e r:da 3u)
o I Ht_ - uoa FI :
--
Xo) p nrOir z) I p R
0c p:5
p p
p cq N
oq p oo) a)
Pb)p
E p ;.D

;1,t'u!"tr X'E z0xt "n "0 rd'0 2f XLTE'!


i'D'o p; o6o ?Do !B'Dd.D ooo i PP +a5"3UUT
P0)Hl(10J!!
teip
6 iP g g I 4E) Ya'.)4; OH^iH -*6;
Lts drD^iO tr- X dc dc .e :t
d .ry d or'tr da nr OQ H'< x.5'x c< <p=i, PL = 6-;
LLnl+6rnr< l!
X"E.S E 130)4 ;.v) a 5a c r;i tr q q o T.
o a'o*! -F lD -.vc iD hoQUa o
p F.<
=E |i. :r 0)
sPh\+ p otr5 fr9
dts J \-P
aBBE ZH =U!o
HUr^H,
^ XP -r
.-. * lD m *'tr (!h\ S
e'Fp 566 g) J t.lD t nL E KPE S\
ahi0) =-m
CDc'oj" 5
F
!.H0q Xp U> iJ H!, Ed
p5 \C ri ii s il P-a 5 3s B
b) 5Y BP J+EUPH
ilE'<3 o"u E; 23 *;3 tr a\: * tll-Do<=d sG
pp F 58'u 'U
Ft
ol-oJ'U
5' x'9 H'P o PPHts^/
a@-'!l g :o f;5'lo aF 'a - H N
5 +5: - lDI I o p3-
=P FE o p-L, S!
a* o <-{
ts 5x p alo 6 ts
>+P Hpg p i-o oa) CB t-,rtrQ X5
.o^0aE)o r- B.
6.o-E A P ts a i\:' p 2-@ inP a or<
dirg^\Ek !+ ro PA\!A\il
PHolfirDP *U
op *l
ca -'"a6
uJo-= 3. rD N+
x!9
rr.r'E !i CDL o lo$: ;c) 'd
F.l ,hi0) O:DPDO
Pi$ p d.
o p5 -; 5 30q f o,)
a F ll -:t
p r-r
p p - ;g o-
(-.
-i<9 ts
B @ A V- ." Dp s
E a p u rm
a a;' b oa-' s

XU o- ?1 I-l q
(t E. oH. Ot. o5. :-^-v :-^-v PFg i,- ^" v *Fs
,.t p .q E' ,5 iJ J J. 5 3.p rl3 =.UL./ 5 5.8 :t
E'E ;i-a !) -o H' E'B ' H0J s
-a !D Vi\
o+ A 'ox a \)^6 ul u
a+ u^ a
o+ 'OX
(D+ o G
-) *l *j *l *l Xd -rtr
(! G o 6 o A-o Q-a il
H H
,) 5 5 L) $rt 0rl+ 0)d 0td nlr+
9) p p g) g) Ef. iI (f. rf- 5 .1. e
oq 0q 0a 0a oa rcp OQ iU rclD IQP r;^ rD
p p lDp hP 3
N
UJ
o
to
LN
(])
i',

poF Z
o
o.5*o,ir3
o xI O-rd
qh)*5X5:Lii
e :'i E'5. rr H E'
q2 i$ poc c (D H.#

E *E $g[$ g
gHHJ.'
it 3* HE*
5w rH *
H)E
i,

z.t

ff $H ry
i:j H.q
BmP 5;l.
E'r 49. S
666'
Pp)
i5
DF
o,5
E'd
,.t

5
p rFry 'd'0
(bFt FPFry ht
l+A'd
^\,.y
.02 !D O 0q oir'00 U 5 F^9
'< +i't B r'dE
PB b lDoaul flr
pxaD 5p orSo;i $P
bj 5 iirB
6 o'B p5
,iP F- 5,u Hffi A5 Ep
trPHo' OH'U iio
' Ei'p RHg o F"b-F )8
b .(!
P U5' 5f! Rfr E'W
: p0a E ID F.J
VqHH 5{p R
Eda K' 6., H
p S
p p
6
rX"U tB'U'O a'd <I!UAU
r "E'U 'o'g'0 (4-<!U
*i\uE-6
t
la
d
!D?0(D 6OO 0Jo :io o;. 6aDo ooo O.D
5co5 tJ -3 3 &<5 e?
:-u; H + (- fA J. (! G
gB i+ : u^X rD oq F.i6 ri hi D0a ul4
='
ts ptD )uP?^ o3(D co
,
'EBF F< _.Fr y.E 0) q.dq E il.€ I
F: L.' K' d bP*
-.m p <Ef
! h iH^P E
'UE !) i6o Xa <>sd; x }l
iJq 7iD:
-0q ,t 0a
Yda P o-04 I'U p !0: I3 3>[: KKc e
hjr 6FqP6'i BE= ir
o;
JP
^\ ^l
C i\+rnd tr
pD< -PJP plD
9.ofr -. ri 1l+E@'rj
i!B B'^rx P s H t!5 >.p o 5Fzd"
U-H-,
f N
p s X. B Sr
o- <t,a)P
p. r96' 'U
'*;3 d .o- <
p o o a>erLq' B
ro n
p)
Fil KrD H >= t p
VHLAI
a-
:@1di =_ x
0e frsv
o
p !D - AH Y H
s) J;.
!] 4 H!) p { g
A) d@ ID -!
i-J o A\grp IS
p a
'D
o- ID
N "{
B
(lr
(D U O *. *oYjY. Fpfs Ffs FFT9 FFfg Or, OE.
YL!x XssF -Fl 5
1L0a !D !D -- tro cD tJ
XBEE p
g+-da !D P &bp s.ch $
XsEE p
f,-c,o $ (n *a t=r
-i0J!o x-p H o )iP H C' iE!D5(,
!Hp tD5(D O' E 'a
LPhr
6P
L,PiD
E '(.lD
dEH *j -j N
Fipp it O.3 o o
ParL tr$ sp p D ,{
A) r+H p p
il5 !jP lD
m s
S\
N
t!
o
N
qr
'u'0 m "u ,! ,rd aon IJ
rxB-'U
rDts1
z r] xi'D lJ'u o!
/- !up FrO ^O.D"'i
;{rC ^l ['6 c :
2^1q):
pffQ a 0)'JUq IJ OQ ij - o0Cv: Hd a )gQ
ir 6'q ?r D0av: /n
FJP 5a) oD5o^i <0) tD /\i'.: rD lD i!
HasJ!
r ^vg) r ^vF
ts p5 tsUi IE 55 qj 5q
3"d n r.*O-i
f cn u !D it:-
"U (D po J rD- O
cD o" b: K' -iA +D
) UH H -oP +!D -'i
-u5 5 )8
lG
0a L: d< [foo - (oi o P poa l-: d<
o +glo tr$rl +N o 6
J!v s
5' tD
p E ci! K' Cl ir s
tJ p b" -p )u
o
r
(n to 'tr'U'U
ttr
la
't "U (D
5
A 0) GW
OO O O
o (D(D "U'U'U ooo !D .D DP f;Y.Ao" r#dFF :t
r55 TN COrr ;i a b5 xi- >)P*P
Or-ttn (\
M P0a
.J OQ TD oi0o <Crc =-e 6: sHCAN066 tr X. j )i' 6roECE' LH*^r^
rO da sdbj 5F ! H^.-^i - l
:.
9) o;r5 ;.0Q p ?)nc< gP $ U^rWts 3
*o p) H.Y P E -oE 9.g,"5 F d-
pop 9- -!P *hr 0J i si
h0) Xo: 6crPi P nY3 |l lo ,f'D H; D }l
arp 5dp f,5ca Or d"i * stpxl;
i/ip E 6rP tp "6 ["u+e 5 - Hn s e
5 irq bjP s{55 *-\- S
p :<Ps HOJ 6x o:t" '!1 Xtr I G
IDO g) <"^\^ 6 b"< 5O orr5! -d: Kl tEx o *:.6-o."rrP
p 6 n Dp- lD- b: 5 FF XE
j <61 JpP
I D ouj
ilSr
lD
s x-= PO a *3 !-., c eH1g8 OF\<E
'u3 g oal EpP
p o t rr:J0l L/' s 5 $ o-,-r uj E 6j cEP B
K5 o B P !J4P.
Fn p. A) o o.+ liotri .l.i
x
J:
cn€ e ;3 e',3.
ia 3Aj o 5 'o5 *!D hi PPJ;.
g: o r3 I eQ n ifTirD H B FiP
5 ?lp p i o $PJ _,1 Htr,,
PrO^ €
p tD b
n\s C-A P' lr5 KiP
g^
ID
q+ 4;.- s
p o :
,5
3.
q
XU F ru. FB FP F9 Fg FPFU 'u"dx-
o !D i-D F. FFFg ^v^v{\\J 'u'0
rD
x-
$ i"D i-.
O=' -l5 r5 Fg
-t5 r5 -l 5 r5 i5i+I
OI r'\O) A$ AO AS gd P 6 ,ioq P P P s
Fi O)
\D A \, a AA @a AA Aa Fi$;JC,
loaL\ }!
FJ (!i
5 6 o- d (r d iPio) I't!
i.tp
rr6 Hts,E H
lD
=a *
p p p p p p
!) p p e
, F0 lD tD lD !tr
5 T S
s
N
(, o
t$
! ({
"U X (,D'd (Dts1
UU
o-l
EFF oi,Dd! IU
=pm EF.Efi NB
iri 'U ni 6tril !D oi
5(D5
p8p RPIits F5
pP $!
59)E P 5"tr
o6
p5 uVF
p< 5 wl ,E
.(\
:da I Pda :Uq
I oii -ifo 6
o-o S
Ji i.J
p h
!Dp a
p <fi
9.i E

a, lJ lil \, Ll P 4 g V 'U tJr Jr tl


tff
xs
GV
oO ^v ^e oO no no iITo o .d t -u tr h: CD
+;HH-3 ]PA i i r38YFE tt'J- s
ryoa , orQ @ ts +5 rfP
gEBBsd o- c9 -d0) €B <hi G
;;H
FU-!
c $ rD !s n] P H7i lDp T,
[1; 13-5Cgll J)O o5 sp T
(, sHm-5< qd v uP +. ,f )a lo*a o^
! vai
I:s.P?PP (U U !l U o *D i\ s
p ^
Lll x Y ID :1
Q (D
o :l - 5 <5 BBE<sf !Di o Hp B
rD !x lIi-- F1 ) a |i A
n \Kl DJ $ -c
\P >ir-.P P c.
<H ^ *N
tD +!Br-'
>6-45 3u) :'U O s(!
Ats p6 5E O o.- A0)H Pts
1"r.49 UC P F..t
1tr*E
P5F ;-i o N
"d
I -F\;*:P
!J n lD *=5 aDH ts
5 Hoc "
B J )iC
r-.rri\-r =o{ Sr
o N) (-l e gP
: P H n@P E 0a "= r* o
s E 5 d',E + - P. lEE A J 6\ - J
c,|1r'So ? s,ig(, Dtr
rO- (, d: D
5p ^U+ p
il5^q
H n P :
S 5t H tFf6fiE X:r x'si
ID Po) oq
E *k o- I-- V ma! 5 S < o-l-'R
@
p
D o: Iq< l0 1A p 0 ! 0) I
p H^lX- HL)
-X v,H!9^\sJMP
€tq
lD tD (hl p o
vqs ())5 ;,+ 0) s
'j.. lDa
F
3.
h
a0 r. FAg Fr9 Otr. ru o H. Fr9 ^u^l/ Ots. O='
l-i, P .ip +!
P0) F! P }Y IJ rl !) ;:iD S
9a B =P ^1
n'a h.i !o FH B hi!o FE *,t6 aa G
p 5S 5$ g) 56' 56 lD p
=a p
il
H E p p D
/o- to- 5o FJo. 3op e
p P p p p P R
H
tt\)
(, o
oo N
s

P
o OJ
L)

0c rord g?
g) es,l6'
d
lc'
p Efi*E
o aD
tiPrh
PTg.F
P F o.H
u'
p
5bE
ts o 5X
a
+ oP
"1
ti
tig 6
Ft

Ft

p Ft'*<FPE F
o.
o
Pi EE = t$E:[+
o b"E --PE 9^

&il F[r u
a
Hg. d'' u
e
,i rd ol5'E
g stD(!E
Ft
B E'5 X'
€oc b I.
6'rE S
E6O!D
F ES
HE
af
gE
o
B

rrl -0
U] -0'0 E'U pu!
PS^)
rP s q 3 iFFTFTP E9 %\ i'r cq
H / lmvc
P Z
griE 6i9#fi
+-; I aFt EE{
'aH '^vp
a A
{^\tP{
\t ) A &d3HE g E p5 S FE UH {
C .i^
:: SUE 6' o'o oii !
[* tgilg" ^o
rtE ,)s
d Pxq P E P Sh] ts o5 pl00) {t
P9JlH p a;
a d v.:- 6
ts +- p) Pl S
11 ES
pBF p 0) i+ p S
p taP
H. iJ x
F]?X"d HE l-1 O- Fn "U
t\
ra
GW
AO)PL
on
-O
<F oo"U
r5 oo ry*PFPF F0(D ii
o r:O u (DrJH 6'= (!
a? p0q HM raD E gd r€ Ets
'a*64 P.i ?i6 oo d\: &e- 0q hi 5 S.
ts* -o = 5 P.gE R EEP
aal c, ii 'u= ,5 e'-1$cuF aY E
Si
!DP E0i .i o) frt
Qe-cnP *5 p o-zt
!DO* ir n-J 3^
I \/ B
3oa au) n J- OA /ts;
Ir15: O s
(s
op $2rs U OU oX s.6 ,i
- . H { 50a
ET il 5P p :t
4aVi
J P \e !.
a aA aP a4 r'J=BQ-P FD
Sr
lD ID Fl
..1 - I H r'b
!E ! P 116 OP -l EO
H.8sfiF B
lDn Lo-x p e o
P-a oq o-X)i E5 Fl H S.€ x
F1
= E lx'- p
zib(; !0 5 9. !D
s!^i- , o
,i ;tb 6A 5
'0) ;*PPID -H A) 0)t
a 'Ft tJ
ID p 0q rA
p
p .Y
a a a
t.
3.
Q'dFI o. h
O= P ?D.Y. RF9. sre PO-.
Otr. +/\\J r#e RF9 PEU
DOP 5 dp )9Y JO!
p ic:
,a A/a S
-tr a*.6 a\ 6 AA i? "nx'a u^ a G
p q)^O) "Yo-o
FJ i0) Hb) Pi ID
(< t.q ,r. (1 N
p <P) {P {p p {E {P {P H
F' !r to- e
a rD a= aa 6'P a; o= p
!)P orP 0)P tr
p N
P P NJ
(/.)
o
(o N
5',=
si.i
rrF

:i5
;.i q
aP
d
F1

g
I

qA FJ
trl i0 IDOE'
ra)
Y-a Sria
qo 5gF
'')
* Fi0)
F
p o,;r
o s,E
o

EddH.r3'U
5(Dq)Pot'1
ts? Hts,E.g
H P oe.H:i:
6frBE-mE
pg 1E
' Eg)
14E
p
m

.U E'O xrd *\ U U x"UIJ Ci 'U 'd


X'd -"UlJ 'E 'U h.i 0J Fr $o11
;r' rD Fl gli.i 5 ='o bor
o +o
o0q e,rfr
0) 0); rJ tr)0q 0a
Ft t-
p r..7 6 Y: pd:1
Hqu; PraO^l 9q3
E<'ti p
lnp Li P p
!D5H a-rD o5
p9 ts wJ :-v5 5r CHEI-
ppP pp ,0 aa 0q
p *- o o ao >Hm e's
H.D onr
-P.3
a4 oc 0q D
Fl ,l8
U oE. p ga Fi. 00 ->q p p .(\
p r5 o ,ro p
g. oa E qioq 0qp h
irX- o cr t s
tf lD A) ID S
0)d CD p b,
a
irP 6' p
tr
-u L
x
'9 Yl 'E-r(n7xn r'F
i' O (u Ol
o-
Q tE O O"o fr'n 'U'U
Ft rt
": aa!o o o;iX$i.'ao ur;5 ^\ h
< H P !J !!. L oo F
S
;l- p :5ErH;i5 v 4 !) tJ 'D 7i ix
VYJ=] 3a -I lD O ork !D E.' (!
>JC ;- 0) h.il 3d ,1 A fid EO f.
:UOJ (, A;^;\ E
=: I p
[E: Y5 EB F*-uFE 8-E' O-
p6- a6
55 p =H + f, .t!-5 o-
F. aF
dm 5oq o-I o.E -ri'tr il' >: tr
JO P*ai
q) 5 Fo o'oli* Pr 3,: ? h'il g .1. 0q tr
0)r Fl p > I 0m
'e lD 3(.i !0 P"F s. $n c. p
o iOI Lr(d) P-P
! >oi 3X Ft e
S
!J WH 3<o OF o r { F.ii 'rP
X lD 5 - o-D !D+ p p G
o. H$iJ 5*o-9.a- FJO d? p
lD o a Na O, o Wts.P< d u=lD -?5 p _,-l
;i.
^ .b lD 5 s P P P
P -rF.S U= 'U ar
ils\
0q 0)d. i = o-lii;mN - t
a -t C.
E ^io 0q o O.2i5? .) (\ p
o - a,a g) fJ t -t p o .E !D
x.:f <0q o h
0J*
H I 3 q ?x
ts;b'd ^-D 5'
J P JUq Z( a; p
p \, P 4
o p 0] ^
o - ac.
Ft a !o
xIJ
l0 a pfiE'-34F
o a'a A F U P.P .: J p
p o) ;r [a o. p
< F qil FiH
JO- qaP p
€ta
p ;H
p a A JH.Z
lD 0q aNn c
5
F

it o- +l r-1 o- ,fi l-a ts ts H %


l.^-v
'o Q-',E - XW<U XtE=U
^-i.^-v o!Do;. q Fg
rt5 F.'5
J))e p s
s) O POq Y co P0a ry s
i XH 6 XH o a a fra n-_ Fl-_ G
H E E #
ap F9 G O-W tr o-w B
Dhr a a a F
lai *.aY m
e
,5 ? z 2 ua s
s:t
N
5
o
N)
(!
o
sBg*HIE
= FE6FE
rrfi5ff

ff EH FFTS[H P
il 5'E. 5'@. : *: F B 6'
HT,flfr*f g rqf
6.S P) E dd,
f
P F H 5
LPP-Ar
=H
L-BP
,P <45
od p
6- oa
lJ

epry a9v -vv-v


;t p .l FFFF
H il&
aiE 0) roa
Pts
E[€
otr - -vp
E S EH
taln
qi P
sv! +
Eg
A))A Fj
EO
="o ' (! ir Ft F'
p5 Fp ^v ID 5H
5m Pdq , )a
t
aL >g ;DO Uil
gg
5p E'g p ) oq Fi' 0q
s
cnD S
PF B
d
pppF!1P x.
Fl ,^ L/ _u -u FiiuSp! TJ ean ra
a) ":9$.i-,u -v !, prfi YlD,r.u LI PE FF p -:-v-v-v^e
UqA;:-I 5p=
J_P t d 6t L v": Oo b P:l p :i
)a:,.\aa g."a 5H"d dilORHqW r D.ihan d 0;6q3B @
darJ
e ) s 'A il
6 IIHF) f.
,-dvl -0J d1 '^ i :'€E A H *J
L .i
-+J aP -AJ 5 I-+) A aP p HE
^arD !D K ^ -L.l!
OHrH.lPY -!I=; ^\ s
rrp 5 .! K ; w^ii'r t! i p- G ;J lt) , /.\ J. P N
;. '5 (id fr Sr
or o-: i] i
\1-9t f,i Xoq 5 H e'
Ii'* -!DOv:-5P r^ rc ts -rri$:r B
acli.o-^cFglH -?^ ^P L 5i aD ,^ 6 5P a7^w S
-d1
;tE'I
3;5?.6',?E U,.J- _oc.o glp G
Ed-tD ^
3 4o"
ID
-oE'a
Y *k tr 4 0 P -^Y-\lAar Y+k\o) d
X +rD tlo- eH#dEr+ BEtsY x*!J!ro- fiPg :r
hPvO n l; ID
X\P x- !D o-dq a J s ^i ^; PMr* r6 E
\""'i !D 0) $ lr p
+i. o-oa a 5 do-i) B
JU-lf- qq
DUEP H L. a ts !\al ;(ar brP ts
. -irO0q b50l llJ
v.^vp v.^ p r 0Ji!D
..H!oq
-6!q-a Ui^ P P eb,
J F. !D YJ O. C' o.
i.
De
^ ^
,
^a
!'
i)+ !D g p.6'
od P) -' 9) u.P
s
tsa
JP 5 ^.\ -Y
a tsd
+ ild -ri p
v a
s

,O+OUU iU+OUU +OUU iUPOUU q


61 3 vU J H bro,5 I sqt; E n1 f v9 ) s
.JSd B s
*5-SdP !+odB (!
* Pntt
srFE RFFE "BFlcn s\
.-J H t. ,{
qr
p4
a- E :5
Po' Po' oa
'O
., (b o o
a tst r-t ! il
N
N)
C,I

I t\)
:-
Etiz d'U d'U X ?
o (tg oo!00e= 5
U.-F.
tod. .,ix'5 'U t'lD
6.8 H o.'ixFFF
l1 't? Yi B 5- guHH'
' i.i 9.O z^0)
iJ- EE+ilH g-.
e,q
13p 3E
5<
86g
niE
'Pr,
0a o-
g
P

axa
,5'o 0-
H(D ts.t
'i o o
U Iia Iia
p
o
p U
o o
o'
FJ

P 11
p p
a a
o
TD
o.XEid H
Pi39r. o
5;1. ,f
B
^hD
Ytroa a
e-E f'6l|
ir Ft i+
ojP!)
rh )i5
!)p
P

9ppP r) IJ FO'U rrrd-, "dzx'u


;(}oFr
EgFEEFFF FFry YFry
LX9
SE E.fi E X H 5 ajri6
P.U lD e0q Td E.E P eoc
='E
n 5F)Y;i E $ [H E 3€
E.P B i$ .^^vo-o-x:.tD ilFE -6 CIfi. B
I il f B Fi E 6 AB E"FE# H E!
ra(hfi [e rF [ry1 p P09 a ia(/ln) p rd-
E. IDK FlI556So- PlIo- H ;:.p< IP.'
p tpI'u ?m ::4. H5_E !)
H
E ?)5HE.
*'X
FIF$E oXE
't i'( oa \,tt
l" s =at ^v;r Ap9^ X
odoa
U x55 U Ph)ri a.* s
!)
B#o) EE
n C +F 0q i:)
xE$hr p p6'
= =P ==p S
) HDE F$6' @5 6
E
UUT'U a EE +'d
gH
ou4LUU.J9t.lW4U O o oUWBU
E'D o oialDo ID
I E
o r iD /D D O - =.$ I
a t gr ss
aro tD ! 3P 3.3.F3r; v..Y nr^l! p) (!
!) e: lD (D lD L *:
=:3 == a i r- 5 H FE 5 "O5 :,
loq g g toc 3 vqI!
i oD E W! Fs o
p I
i * 3 = E.!D U:. cEdoc
U; o" ) 9.6 .o r , 7P a cn a- u'- Xi
' 3 XP o s
o-co Ii
dJt si-: o.x-Xi *r
Nolc4r iC
IuxEs
DP- PISlrrEgx=5 lhr$*
.^*-=- 5 4 X';1\ :'P X *JP 5!r x E
-l- OU6 i tl.o (!
!^-ip:lh'ptd& p VH R O 0q9(D
m y.
p vli gHI o
I ?P s N
Za!SPcrioAie: 'Ai !D P q: Si
b o J J ii !D X
=.i -!)
i. ol 2i in)-r *o A i(. o 6-n D
c, cD ^" =<CF F='" ^"X- c, $ +P o;:o)
=P ;'if'=Hij l3[B iDhl!l
* >i-- x
v)h o C
:=J--O-- r.) a a u-p AT
=.4 . 3A- a -
-'4,or lD CD ".!. A- P a- =4,-7 g
nr0)O a' 5 = H ;Pg DPS,f bDo
;J^ ^57i rs
* !D5
^
::-
P-V: oJ =' Ya ZA s
:]J ) J 5J3' s.
3.
r,l.J ttJ H %
p p p p
o
F F N
o f}
tio o 6
a a (ra
o a a G
I
lD A) 0l tD ID ID E
p I
T I D J e
0a tq 0c oq
13 B 13 S
o o o N
=
A ts
u N
C,I
i.l

P E 6"6 B'61
EfrEqF3
lB ots'o?'
pj FC F9 0
EX
x 5
O +H€
i B I.P
EPb)P5+
H'5
iJ o5 dfirP-.
O **hi
p -
e,a 6
FP

nHEl
rdeEf rEg EU
Plr'o
iJX

a
d
E'd ,ir5 '0
o 5-
dA)Pb
il\ p.H J.
:t sfi R
a(h^a
d-s
}J
B
p
a

>'U X'U
x'0 ooi'D! 'U'U"U
ootsr EgFdEVEP
Xoa OQ U;9
h [Efi 5 K5-q f:fi'5 AA5 dE
P,1 O0)o;i $.Di.l p)
oa5 l(Dtst
Ii;!5i6irp
p) ;l aE[5 p5p
ir FU
$ffi
E# r'ri[1
itjgEsilSo"
UI
-O
E'J. F
oar E!D
ptr tst JA
'o p q+P<S;E {!
ii l- s =(! ,Y;-r
goq
P O. H E'=
lDo Ud Ii
p
0)o
i'{ O)
efi "#i F:n"
0)i+r.i\f N
-b 'Pr!
H
tr
a6.D O^ prlc r3
o oo ,.D
'uxc'u-ET-trrtoo-u
O O li O lD .D O
t
tq
(!-
rX (Il-
oO a fi1 a - - =.lD S
d!3 -i q€ 3RP]32I.rf5; G
!D.dtr OCL r-:d o! o- Ia< !D r:
g) po 5(D N o =: !o i --
J -. p6-
!o
i.:t
a p:i nv3 s00 J ts all 1N!l!6EnfiiI
;$!D 1l tl;J s
:6: 3Al^ '> g. Orol :, OQ 0a EYPie:3EFdE Fr
l-ltr g)^ >9. :.0q
di)
0a
p
s5 \-, q3 r L.A * _ -dnl H B
a - v!ao. Eei qe I r - -:
al ar ,q l- {
p ^i E
=rfj = aD' G
F.u o'El CD:r+-i
(rp r(Dt: 65 5 *5^
sv^Y; p U_+p
5'd lD lD 0q '< ry .Y. 1) p*3 st
OD e. :r < x' E; d f dF-jg S!
J '! O tD b o r J -i !D X
oo- (DP -.D o 'aaa=<cF+-'-.Yri =.i -S)
H!D PS
=}- o B
XA p xik6i -oj=NBi.PfP x
ea p cD t- a oq H j-r-
l0 G0) It a-l p ^u ! N -:
,6- -4'@ I "si
LP o p a = =
J= = H "Y. FS? t1
g)
p ;JP ;JA ls
o a =: ap!
ID s
a 9a' T.
il5J
TE EO Ed W Ca
L.I.J
'0 -o lD
;\ a a a a
P (D
"d o s
F
o o a
- ts ti i^ U
d n
o o o o D
H Ft Ft Fl
l0 p p ID m e
d S
o I
I
N
s o
N)
UJ ($
E'U 5 ap55ts3
d 0-x bX (D E 4 F
geE
,ipD a Es
hi
i* [F
=td
r 6dts
RA

? (/)'d'u
.D 5 U! PPPFFry o3
PETO
=d VFdFE
c,q
E 8fits u E E.,=H E € g 5 ni Efr $u9
l- gO;.i =-lD iD X i1 P ets
ooSH ,B -3'aX!)Fl
ISE 'aA
0) '-FJ *'f "3pbQ
\, 0)
tu - 0a 5 bi-- r,1,
i ap5 d$*i'd
o
'o 5 6'p 5pob
Ets b)5PO p )8
\\
o P EF E A'X +
oq PF. p
p g (,5 p s
{p J 5t

d
1A H
xra
o(} o >'u
a^O
> fi's t:,'d'd'd
@ n;O
'0'u
oo5 > oo a o g)
>5 (!V
:r ^ioo.D IQor *o H hra E ii)
(rag
5!a zd -oa q a,EE }!r PI (n
=
t:o p o o.<
ptr a4
5
F0) *-b ox X4to 0a E' s) -. 0) 5ii t.
p ,D50, 3o. u,a
Dh -EtsA -a
d 'S ptr o)
!H
PF p oSU p5 p'a 'E
AA 'U
aao) Fr
e. N PX OE
o- b 5P U o cto
A) E ruF
E @ 0)
-OJH o co e
Fl s
p Po p AU rqd x^u o !.r A-
5 H..D 5P Ft (!
PO o H :P o- 'd !T i$H PO
o'H H o 5dj OaH n
XQ X H YP T
5o z 3 po:
p s:
o tsdn s TD !05 gl
PD
-Oo ^o EO oc
a 'D oFt trH o p B
r5 ts pE P$LJ = p L5 0Ji
0a it 5tD ,$ EE p -0) x
o a rE olH 'lai
xAl a o ma ^a) t ?D F-1
o lD p5 l0 ^A) o
2 o p p.
ts) b- p pry
hr 0) I o-[i p ts1 s)
a a Pts
€IS
o 'ii P f, .J
o- a p
0a
p
S.

EU w EO td FN EE Ca
"U lD ID li A) ID I
a a o o
U U Eo r3 r3 s
o o
Eo o o
? ? C
Ft
G
0- o- o- o-
!D A] 9) !0 ID oa N
P
e
N
q)
a tN
I
sA o
N
I p o
0q {
*
p" p
6'0 s p lip
qHS p
g.
q5p ,=.
c o a
Poro- p
5EE
p
3+x d
slu 'o (D
'ap o Flp
p o C
0q
ts p p
,i
p tip ptst
5
o<'d'd'd
EijP t!tr,9
9 J frfrd
%:""
>>a
EJ^ i$ ots1
rtr xug
P >ilH a

F)
a
o
a 0q
p
o- tirS '0 qa
OJ(DOFt
LHHE. oq
PHPU
tr
o F 5'8. p
Eq H.H pi
iHP"
PPiri o
d
oq x'h (D
Ni$-
'*a
po F1
BA p
g p

a\ x'd .u tE'd ,! X'UXE'U'U o


AE boa arD5 aoOiaoo5 ooI p
g-.H x K0flr s€ s€ Bfi g 9E
A)"i B#d
??g$j PFoi tiA.7i0-P oi qj
s..1 li
o
p k- rr. E
30a k q
E H PM ts
b)Oq P prprJd- sq 3 o
6ts l' t
N p 5B59Fo' 5fi'U (! I
=
o qlD
-5 5 p
P# P r1P 5 E J8
.(!
p ,gp 0q 5[rm8
p
d5 H Z) Eoq d -oq
a o ..)- P pg!D E
s
p )f s
a B !) p
E p .>p
0q
E
oo-.0 U U EE rJ AL U UA
tq
p- t- id a-on
!D !D in t!rio ooo 0llDo o tE'0
o(D <o bi(} "U'0'0 o 9PF iJHiT(D iY
55+ ^hO o- !i
!DE.? p 5sF PA) 9.3 kol CT: H s'P 5' R p (!
t/ID F'..< 5 **3 ir€ O ara:
7i< p; U
P;() 0) ni tr!u IL rDou )i 50n ,:Eq.5 p il-
P r :. p h-@
'0oJ E1 t]=!D lD iPhr E' ID 79*x' E: dm s
o0q E Pp PoI o0l ED5 inD 6
P hH.. loc ooq *r
a 6'b H >6 o-J 6, J V.Y p;J HrSB a rA
>3) a 5E D+ o^u
o3 6tu ;JE o
1u) PO 'g A H
<i+ o FL) ^ o
6
i:P^ u) E9
fr ,a Fl sP^w o (Dai a
JA 01 O @ bp'J PH JO P5 z FUo.p p N
=a o I a3 /\; - k PFD!DE *J Sr
b ri' !PN pqs J 3od o ilF
/:. TEP a. d5 p
o-- !o p (h tr ;] rR 1E B
s'u
Fl p)
ot o)tJ -+-
-9=Y 's B- a hl0
oI r'\ 'U x
pa oh. N o ilfiqp :o IF6'b Ei
^A m0) 36* I lD
,io (} pu
Ft
(.cP 11
H< r3p- 0) !0 Fa 0a
ts dr ts1
=p HH g)
"U
{p p @
o
Ft
+
I
rs
a p Fr p, {
lD p Ue ID s
o Fr

TE u, EU (- (^
Fn p p
"d
uJ w IE
t-1 v E
rJ G
a a a !D 'U
c o F.t o
o a a 5 $ .U "d E:t
H. tJ v) L. a o
A) p p lD 0) p o e
0c
p p- p a S
p
il
N)
I o
5
(n N
{

5?l
I c,a
li 1

dF
5uq
frz ml
tr)P)
h1 :-Y Prf
fp
BF
pp dro
+{O
Ft5
P- da
p t06
PO
p p
p

!0 x' o-
a.
hio,i a
a
!
tst
p
iri
a
r
F.U U H V U )
5CDq)ioH oq
ts? Fts,E Q tit
E g B'E IE' m
p
tsEEF6'
3P FE tsl
PFir
BP
g
<T
oq
a'r
t.
aoa CDU"U 0)(DF'
a'P AP^ rTVF a9g E:!.q
Rpoc3 h "E <01q >3oc
H FE E.B
1 ^UP
U:, OH
FrB
rr5 5 f>Jt!3 ! c f,p;r F@ - qdB
NAU LJ +I q.u0 -5
(/2oa
p9,t" sgE a 0l aD-
op
E'5 5 L.
-B I J FJ :PJ <5 ribcts a\ )t
K dda P orq {\
l0Ja| A D-
6Pa
o,B g FP >g
Ft= S
TDM
-oi Pq9 *
5 =
F)
i'jH0JP '*o Hi{ p
5 X
h'

-Q.
Xxt.l-t-,"tr"d 'd'd iU'U I.'U'd'U lJVw-e F\ U' ts
(D :--v ? z'd GV
b) b H.tD do -tsoo iao(0 "U E'(D (D (D O^4
H;H lDlDiloia
1-15 Oi 5 5 0q55 ,5;
l zJ =o
rQa3
(\
d0! 0q x'oa 0a hi<0q0c i !D rin (lq !. ,i 0a
Yrb(t ;^o.}.I o iYx H tr.O zE*.X g d-
frE EU HEE. ^lOO
+a A H.J L'9PLv :
hDOB H=5 0 5€E H' 6); gd 5x H
D 50q u6p! S
B BFH S H.T -o-h'
t/s fi -F$ f P f F b,y F o)
Sr
H HD
Po)6iq ,q
5e ^uP
Ngq P P e
33$ *EE t S
oi!g 'dp E>R: =-^w 6u *l B"ls, (!
BA5#fiBr oSlD o5 P..-l 5 P Ylc P!D .UHU
n__^5 4 ts cn,ts o il
E F-5 3A H *triJ > Hl PB g
-mJ
#a s
o- - a.;' AA \k A
=crB '+ X' F*-6 P L
A€i4 \ v": !D 0l 'l B
-bD .t hi 0) 5i$^. >n
*Ub Ei Q f Ee vq) sSrB-r ,d
ci 5 ctii F-r
< satr o{ p^ lu^ !-.'tr Oa s5p rD E. F>e E.
H' p5 3P i:o) a
;rDrD <f E U=
vv
cD
€rA
@
$.(, x
op ID s
5
c t.
H 3.
U t (a
/ar ar \. LJ /r;\LJl.... EXUU
trP!DE' dPtDE' trppH' p lD A) ID
Hk ni 0l i< P{x d gQX :< ": $ o a a (t s
.Hs):t ^-l o)
d e;_0, fi e;.hB a a U) ti
c,-Z.A ^ Lr.I o-=.a o o o :t
PJTi a
b- ; ut ! F'
'-r-)3 - nB -.oB p p e
..)I] .c)F F
F6'r p-! 6 lol3 5 b,'€'3 p'E 5 B *
rD i) !D!) !D$ N
A
o
N)
o\
g
P (])
+

4'< [.<
tsq bx
;l

i*5 i.5
Hts HH.
.4 lD
rp ;*
El ai
!)u
B^i

ko- o.d
P.o !)px'x
h.rt
hi(, E F'5.
a a
p
p

(/2'0 ,U
14 'u )4
rroI d FEEF
f.r oa
Iio0nci
(, it;-.:I
o<0) P.
6' L.. q- F, 5pj Fsj 3H6E
i1 Ut 5 Ets 5 *E PE 0a d
o- P b) LP o p
E P PX PA 'd o 0q
E xb p
"E 9
p) Pi, i)0a fDB p p )a
l(t
oe p
o o H
>g e a 6
o V) a
b)< p p p a
ti d s
la p p p o
J d x
\!'
E.
groG<uPP 'U -l u^a\/J !. t/ lq
(3 EA"U oiaaia HO
iu'0'u sw
p!O !r
? Sooj FSgF PL iao(D S
s*Ea4<= =aX :++P tra i) oq55 (\
0a lr) cacPil :- o 0) olQ x'ora 0q
tli o - o0liD PPP=
2i:-
CP YOO i.
.E o i ^ C -!l c Lp^\ a^-o 0a :T b)Oi
p ,/\ in' O) $fY '-ii(]. s
p JP gtr s1
E BAE.E.H.H 'u6 b,
BLAPH/P Na E P-:9.t IP D e
oP *p ll 5 :EF ,U -0a s
-l
p E. cn ^B o 'dp G
'.3JEHt xE #
p a IU L'J\-\ffQ /- -hO- H N
o I ts S ZA 5a o Q(h s\
i 9.=a H> ';5 o lD aa\
! sd =o o'd6; o
p p 5OH AA
c, R c)B P Oo b5x A) 5d B
xfrQ - p r3g H
E (-o FJ $ d/r, a I p5
I H'<t-1 lD ts t9
o F-^E^ a*
l0
d*7 lD *
*P!)PPd t/la
a
x'|,xu
'E'A)
E5 a T.
"{

!-_ l,, a s-^ L,/ XUU q


OE. O-. 5i{ (D-. O=' ppi'
ii !D ;i lD
rlp
;o) K s
-*o =dq
v2, '6dE 6
p
=(, =(D E
^a p p
=a p.P.o
p gc
il
p p p 0q
H p H Ar e
t#r :t
!) g)
t\)
F
o
N)
.{
funcana I(grja Aenwintafr cDaerafi (A€{$D) Arorritlti Srurwtera'Utora 202 i

4.3. Arah Kebijakan Pembangunan Sumatera Utara Dalam Dukungan


Terhadap Rangka Pemulihan Ekonomi dan Peningkatan Produktivitas
4.3.1. Dalam Dukungan Terhadap Rangka Pemulihan Ekonomi dan
Peningkatan Produktivitas
Dalam rangka mendukung kebijakan Pemerintah terkait pemulihan
ekonomi. Pmerintah daerah Provinsi Sumatera Utara turut serta mengambil
langkah dan kebijakan di bidang sektor UMKM, pariwisata, infratruktur,
perlindungan sosial, kesehatan, pendidikan dengan beberapa strategi yang
dilakukan antara lain:
I. Peningkatan Pendapatan dan Produktivitas Ekonomi Masyarakat
1. Penguatan Stimulus Ekonomi
a. Penguatan Sektor UMKM
- Program Bantuan Stimulus Ekonomi Pemberian Bantuan Stimulus
Ekonomi (permodalan dan alih usaha) kepada pelaku KUMKM
Terdampak
- Program Penguatan digitalisasi pada sektor UMKM, pasar
tradisional, dan pada berbagai transaksi
- Program Pendampingan dan stimulus usaha UMKM agar dapat
melaksanakan diversifikasi usaha antara lain; Pengadaan Masker
Handmade, Pengadaan Masker Handmade Kain, Pengadaan Hand
Sanitizer Tradisional Ukuran 60 ml
- Program Penguatan Ketersediaan Bahan Pokok dalam Menjaga
Daya Beli Masyarakat

b. Penguatan Sektor Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan


Peternakan

C Penguatan Sektor Pariwisata, Industri dan Investasi


Dalam masa pemulihan pasca pandemic covid-l9 secara bertahap
dilakukan berbagai strategi dan kebijakan untuk membangkitkan
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang sangat
terpuruk antara lain:
Penerapan Protokol Kesehatan Pada Sektor Pariwisata (Cleanliness,
Health, Safety, Environment) Sebagai Respon Adaptasi Pandemi
Covid-19
Penguatan Destinasi Wisata Unggulan (Geopark Kaldera Toba) dan
Penciptaan Destinasi Wisata Baru Termasuk Desa-Desa Wisata
Promosi Pariwisata Dengan Target Wisatawan Domestik

tv-48
ffi*
fo ncaru Ke"ja Aencnintifr D aerafr (W(@) (pr@blti S unatera,U ura 20 2 3

Peningkatan SDM Pariwisata


Pembangunan Infrastruktur dan Aksesibilitas pada Kawasan
Pariwisata
Pengembangan Pariwisata Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Penguatan Ekonomi Masyarakat pada Kawasan pariwisata
Optimalisasi KSPN Danau Toba

2. Pemberian Bantuaa dan perlinduagan Sosial


Melalui Bantuan Jaring Pengaman Sosial

3. Transformasi Digital Bidang Ekonomi, strategi peningkatan


Kebijakan dengan Pemulihan ekonomi terhadap sektor-sektor
pembangunan untuk menudukung pertumbuhan ekonomi dalam
rangka pertumbuhan ekonomi antara lain:
- UMKM dan IKM Digital
- Inkubasi Ekonomi Kreatif Digital
- Kampung Digital Tematik Ekonomi
- Digitalisasi Industri 4.0
- Digitalisasi Promosi Pariwisata
- Digitalisasi Promosi Investasi
- Digitalisasi Pengelolaan BUMD
- Digitalisasi Sektor Pertanian
- Digitalisasi Sektor Kelautan Perikanan
- Digitalisasi Sektor Kehutanan
- Digitalisasi Sektor Perkebunan
- Perencanaan Pembangunan Digital Ekonomi Terintegrasi (Diginomi
Sumut)

4. GGP, Blue Economic, PPRK, Gambut & lVlangrove, Mitigasi &


Adaptasi lklim, PSTB
o Green Ekonomi adalah suatu Gagasan ekonomi yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan
sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan
lingkungan secara signifikan dengan tujuan Tujuan Green Ekonomi
atau Ekonomi Hijau adalah perekonomian yang rendah atau tidak
menghasilkan emisi karbondioksida terhadap lingkungan, hemat
sumber daya alam dan berkeadilan sosial.

lv-49
Sgrcana Wja c?efifiintafr Aandfr (fficfiD) erwinsi Suttwtua,U ura 202 3

a Blue Economg adalah konsep yang mend.orong penggunaan sumber


daya laut secara berkelanjutan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, sehingga meningkatkan kesejahteraan dan lapangan
pekerjaan dengan tetap menjaga kualitas ekonomi dan ekosistem
laut.
o Pembangunan Rendah Karbon (pRK) adalah sebuah paradigma
pembangunan baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan
sosial melalui kegiatan pembangunan beremisi GRK rendah dan
optimalisasi eksploitasi SDA.
a Perencanaan PRK bertujuan untuk mendukung iklim investasi hijau,
memperkuat integrasi lintas sektor dalam pengambilan keputusan
serta menjadikan Indonesia sebagai leader dalam pembangunan
rendah karbon.
a Pengelolaan Gambut Berkelanjutan
a. Restorasi Gambut
b. Pengelolaan Gambut Berbasis Khg
c. Implementasi KLHS
d. Pen5rusunan Dokumen RPPEG

rv-50
t' f
t
o !,
E P
!.) zo ET Ira
p
t o
'u'0'0 >m tJHiUU 0q e
g g gts * !D aJo o l. Er.
g.v, fiHH
, I
+,t + "l !o !D x!D o !,
P;PET -H+
p
a.w,l, 9)
ts. E ts. ra crc
f!l
H ll
Pa.Pg al
3X5C:2
.P;-
PetsE
;-a (u - li o H
U --.i. n1 c U
-Pts-\9 D'
'1hi(iu
fo
ou or 3- P. X. !, H T
H^ai.-H t't
i-Pt-P *fi ^Q r
t, o
E U
rE *;F SgBH*
i.J cto * 0)
fl
P E
H tsE 3 & 9E FI
H 0D H.
F +DOa I 6-9. ot
V/AAU H.-J^
U tr
ts
.6i J P 61 p. B F)
'u i; .) , Aeo
,HH d tr 0c
N D' !,
HEgEV HF'P E
l^\X! I
O Daro iJ.< i.,ll
DB 0q
tu
T 5 PW D o5CD
H n t|{
H
tE
P^. E'
iiPEHrn p ;v- -E) n) o
r\ ,^ u. Y !O ;AJ tt
ii U)A g A tr
FJ U)0a railx
!DoiX o
|.t
..t
o. 5t pr Lrhi 9'
atr r a
C' iJ F'
p tt t
o
a+
fDPPTP sc0l\) It
ET
X*lrJ"-lX-l
a-' F.
PHHHUU
F. H. l-' H !t
H
!HHH!E IJ
E TH TH.3 FFFF#WTFf FHE F (,)PrprJLJ
,^ *-*C 0!
fF;"5 f,,8 =.e-r.E H
i
.' -' ^'tc U
61
t
=-=-=-Ar
6; r,.sr ! EE +3q f, I ts tr3 I
iFIEt H#$E rH. q p
Ft t * r
)ap
$€qtIltg,;B-pr:il8 BE < 'U Ul
o rnHFrl--j--
Lt a tr
$, ;t
a o
$ n,
) *H;gQF i! d t
n)
zF-l .-
1l- < I
$E -'t ,a
i[$Hr*flfi$ 5 VSEB 5 o
sa E H
H
<i.<
J.
a
P.
P j'!5 n a
=r$fri
xBE Ee i;xril iga U'aa@
ts. (J F.
X-
I' t
Jt4 I
UnrXP
=*E$*El[r f H 5 H
+ -a !)
^. P P X3s, rt
Hranu)i-J lll o
i.t
-
FJ
pPnr :- e
G*EFPPP9'U ,+
g g !,
Ft
F H H $ $ # $ $ SB SE H H [.H t Fl F' ,,4
E
o Fl
jFwYH-k^iHE
[ $g [g ry [H ra 3i+ E9R g''*TH ts
m
i.l
n
rd H !i rr ArHfd,E 5:n# l-LHP-JPrH o
B' Ft s
ry A
FE H rE i )!, x
pH t -:s.
BIFilfEiflr[B] F EB E Fl E
'+i
* !)
vHet-
<o5E o
Fa
tt
lDIo- A)
= (\
l-q:l-JPi.pi.
E$r TC a ts
P P U ) u ;* ts' !, s
H ;r-
A !D
=
P - '> u tr
Ii
t
B
-{p 5.D5
rDtrlD
!g)p
J35
P-
a E
ts.
r sS\
EH.* 9' B
= |.t (!
o
Fl s-
Sa

E
o
B
Ft 9' xN
g, r=
Lt €rq
0c
o .Y
w t\ H a
D) E
o
U C^
p n) E
o
:l
tr s
r+
A' ::' G
N
rt
s
N)
(, o
l.J
P
(}) zo
'unufi'!m
.D.D;roJT+ YLE
, nr (, J-^i
A=.\2P-
H P.E'<;
P I
'(J)JinrH' H A'd{
X
H5s'r< o
ET
\/
lFFr H L P
a ti.
- 9'
It
aE I ii# D'
fqa a l{
g^i!ft) =F
t't+
-JJ^HiD'up E
> \v a
o
6
o:AUnl
*,uE U d
!r
D E f nl
=XdaC 0q
,^VU ^i:-

eeF-f tI
--.:. ts't lr. p
hi ^h"- 5 p
5rq

9P P :-*)

#x9_ gsPs=E F
rl ! (J) croa H cr EE -u tr p. c
3 3 Pg E E f Ete ts
ao:!cDY:F:HkC.aF
iIifiB[6Fsil =
g
H. - J :.i-lj, L!H s'+t+rr$tEf a
f $ g F ot H { r'[ €
-?]f.tD
0) C 5 E
P5PB.c-llU e)
n -o o
D)
^"D *:Lt,:xBf;g
E r-rO-" < o oi < E'
li6 *3 BF
*
otrFsa[:g
P ts ! - "'. !:l .} 4
Fl
p
d9. x n - g'F Eo E
1a B
9!EF+-^r
e<6'rFgEgHB;
"-fi'- 16. ! H n.^
[a t'5 ifB +3
:> - - )7'-a --'1
Ets :6 :FB HK
-)Cr
!) a
i-". .-> \, CD
i p ,f;i 7ip Hb
H.J
ATgTZ -- -, 5
H Ar NE N T. D'h
aar^:ts.P- -J tt )h -v J*.,i I! I-,Y
ilH P. p
AP 3A) EH
erP fqqi
BE p F F I F F p.'u x -l c x',o cn
c xi',D p*r ox
FFTryFTTYry
A-HQlv-r'-J HH.r3 H SSeBH Fg $.*E E
t.| )t
lG
J > ;eFi H. 0a t': P oa
= ,'5 rq = -1 > t o
0q 6
^J.961-A\J.-^t
a a @H D i a 4d d;g$+rFrsE *rd H H FHtt 11 tr
sD-li SrDPE *E.dd kE EX FE Elj FgEE.EE E !, S
V'U
ry, D p -U --
a\^ o o P H'0
'^ oi tr
E
l.t E
S[;6 H PH HhFEiB$Ei#sFf[5gs+s
P g=,'F 6 -o1t p .u-'u ra
o GW

' )
o-*
*" I -2 gd P X- P 'oilr -o-'UH P .t'U.t' H.[ Ft
t!
#UH
vi.,lD ^: r,5:,
lD)O.+
9e 9. r,Y fr,!'d:
s.D f D
f.
t
5 bp EE ilB 5Ba F ^nr^ o tr
oa
nr
ua BaB Fr
H
/ BB B
B B s
G
N
S,
tr B
>t
o .8,
ha
$ tJ
ra
0q s
x
p
k.
U (^
ll s
o :l
Fl s
D)
T
e
tr
N
t\)
(J1
NJ N
4 l.)
o
o
t
o x-t(c, o-Fl-l
13o?Do$d
+#-5irH tr
|.t
tr d: H [j t
)J tr' P
-rq (J (9 P
Hllqq (1 F10a p,
a i D 5 7,i xo t
$Ptrnoi0l f
33"8EftE,. !,
ir
='o $ aE A 0e
p
ir Fi'
a p
H )E.B .:E ok
^
E .l
$rsB H;
E.i-unl
o
rlH I'€ r,
5 O =. P d m
* 5 =-0r
o'1+oo p Fi'
Ft
eE E H n- m ai
^! hr X -5 fi
'fr" r u H'# E
o
'r)r't! t)
!
AF
p6 0c
s! t,
, L--j,
PF) m
0q
tr.t
I i Pla :- !,
fr
ET88iFPT6'F rl
o
r.t
Ht sEEE TEE.EE 6
H.JJHJJU E
L'lnr, i+P l/\iJ J H;J
^. t{
Frps B ryfi ppCIp t)
tH
o
I5 S'5'*r
i 3 PE €sj :ilHi. 3H E +I
0q
E Il
FE!D P* cr 5 aT
" H 3zr cP i r $
D f d xd rX ei E !l
Fi5 FE I 3
<€oiDpcr E
rl
xx,l E-
it2' *ecri o
,.1
^
s all
$aE Hr'$fi !,
sAf obx 3 o

iH.H!
5sry
P N'
EF,*
A6
+
!D F
b <l
-$p= =
'"5FP
H.
ra
!t\

S
P P PgP h

r$E$$5t$E i$aE Ett t6


slE
sEEe[3EE=:]rfli$[ f-
)enBd 6 TxSd<EF,5pco s
:r
= B
BH 3# E ry q F [ +;E r N
Y-6 h FBBe sS\
Ia3i' [';F"6"66
:tKf !ggEEgru a
l) B
a H
ESHT FEEdg.EPFBss E
- =Hn hl
F)
$ [E { B H t i s;
; $ s5Fx.rya-iFtsQE--
;a3=. grq
$
e
F
ol3 3pbEFg=1fEif;
sH# %
eEt qBii t
F;$rrH aE5;
B F: RH! ES€X $ X s:t
: il H A 6 3 P f, : 'r P H:; n
iH-.J**.F1. e
t"fiE, HgfiEt =: [56f;
HJH',JrTlp
J!.JIL s
_HF
-}I,61 d
:JH
-.-)3 t\)
(Jt a
l-)
(,
$ \J zo !r)
to
H'XC?.dA H!
t^)^9^l
p-(,AE a x
0J -+
l0) trs E 3 H H 6.H ts; Ys$s0rys gH:1 tr
Ft
Fi,-.''A H'P0c H i p $0q c.o o u
ir 0a E9E":E# E'H
, E# SFes^? PSt trrao:*
L. - UV it0a a'$ ti 5,I
T
C'Q F. l-cD -' -/u\.!E. ;it4H.:.u x F'
mA--nPH
WVUTAAH
-'d' EEH r o ^!Ail-P^.
>i3 I-1
6ir0q -H Ig) P oi X
i' 5 6 'u 5 d
Oo , H U \v ai.
E3 E Sh'a tsE ldHi';)-a =F !)
Ara
l7"a*5E. F"XHH:s r HIfa3f;r 5
*Y.a
1v I H.p Ura * o $ 5') F D' 0c
r4;p ! E r^ r;^ m h8il5HBE
x 9.t a7^,9 3
:B r!'
,Pi r ri-p c.
u an^-
r
n
!D *O Yrni F 3S$E rF; to ha
l.r
HHH'Ul^iE
-o o 9 tr P 5
H .-i- ot lt
&ff I F -.
s E'P rfll g - o
HN x
HPU-
o
3*rHB
APE$E
or K.FLn
a 7.^ - P o
d H.6 P XW g rt
t,
t
U*v)-t+ 99.)'uH P T
--> t'F g Fg :!Jo/']*Y
PHHAHU *t/ m
a
!.^
+HP^ ^: s. P HUJ:Y,PL H 6r-= H h'
PA E
^rWi^HF
PrY{Uoi Pr+D:.b- fr 3, 5 H
o ar-'a5
I +U l\ dr :-X 5.!D E g,
t $tru1. H H
a-a !0 !D
D P Ef. I-f - |-. $
HLP -+
af,L n\p
h:! fia
H P
)
(r L.) }! ?'U X'U \J
egP 6'q* q 3
a_v a\afra\ !PH.(9(lU
^H^H^t
v.:v.lv^, COPSH
9ci e E.ta H
dr4 EEit Hd Hfi Hd
ts^l D33Er
fr PP-F-
t:f; *f; gHsi!
^H^HH
UFJ D:1.8 *J.5 Cu":5 p - V.t e G&FB
F:>5'S.'o 3i-o N ppx50 5
165XH t
F P h H + A l- A Fl
E i(h'E o
4a*tJ.$;L i\_;_i o
-o
(v
4q(9 i;6 > 5 aEiF* o
a/. U'oH.€ro I H. A\
TXDrBP &Fl
=*1 ! a; U), # t)
i'D D il.H.o Q. E. +fAPV)
tr5 pEj. H P*.
a) s+a oriradE
Lr '^ r. * r+
Er[ J (U ni J o
f$ 'd +5o. o-
-l*rn ^. H
6eW ts u. -*H Fl
^t oe it: E
tr b
oro
'-@ [fr rx Hrt YoFl
ilH i a HsKU) o
*p #H F=3 n
^O s,. dRsE at
o- h) !,
)n r5
-P
H
BE Er i$F 7i E F
PUAlA
u[ o
F.trvttsJ
Hvts ''Fo: pp pbHx
c- P
d>'1 6vr .+ 5 \-/ 5b'ii.
'!00)
Dts.
H L HL' tD:rp
iJ 5d wL}A1 l-H X'-- 0,
H B a HIUA
U) P
p
H

t, (J IJJ
P e9P
t0
5-J
P rr't
C- FFSEEIO'3 vu ,,8
od }! L!-f, H ra iJ.LH t
a* q Ut q; H B x R
r#$gFg$rE+HErI * PHUH'a! P\J
-i HHO-i-lH+hrP N
pIrh) 'Jo
p4
0o
F"'iilS: 3*[fr6.mE-&E] N E.iu o =.o -'( a
* a =- E 0, i
k< 'F.^*PAPP-g*-^Ft1
Uuo3sHiRflBf'IIlEx ESH:*$sE -- A) a
t, tF
zil >vj.HJ: e F 5 Tn"q p S il > o^ a F
fF0 9) It
5x x a H S P H lu- tt (!
H X H i o -d" d o. 9)
p 4
EElr:F E 1[59; fi E
HXEEgA H S
p (r' oo::q!i :3 55C; a Fr
r+ =q3 Ecro
Eda*= E:3 ]a trsE fi&
nl * 2 ) lj. rfi r.i-Jv--iJ+
3 x3E :.- p. B
K cr.a CH -5 E
p
6 P sE.+[s*
B p sG
a 5 Oa r: i-r E -' U) H
cD ?X( o: P -n\;.-P
il:\
H. ) E 5 tEsq
iJ
n x5 ;J g. g) B
E= x

P
t.
Ca

h
s
R
e
S
T
z t\)
LN
o
Se
5
(.^) N) zo t
to
,i "u :l ,f o D gfrd(U
r+ tD H L
r'U :.H JrPH ^r
@3
(D i-. E 3
'ts. .D EI
Fo --E
Li- ,
iJ ffO 0l uq P.i E
xE q€O sh
PF
r,hi An xo E =i+0D
*p v /^ u -vY
P^1
5; p d -
p o-' $tr
ooi f..
BJ E AE TP H
p- o-
i-L !0
)
;^tzr D' I
3tsF0,5
r'>!
rx
4 H 3 5'rE
.d ql 0) E
P,T
ni; E o 318ff9
d o ;"+J
fi' }J P HJ
U- o ':ttD
p"."
HH' ,id. tJ r+\<;+
ET I
p !, to Q.P oi
!D5trH'
E o [iD
a
(<a -l
p m 4 gl a
H t d !0(/),!-f
tD a LfFlir! ra f
t t, t,
p or -' H ,i
i\ A) 0q 0lrd
p -l iJ-)r
G) E !6rH
a+ lr tr E61 a-
B.
D' P-
I

7 'U'U IJP U
I i PP :-' p
l!r-rO =
-]a,,urur-ru??-d'ut-u H'[J U T >u\ Ft
^N.^^-HtsHHHHH
.g gq \Jl -
\rt tt a.
0r$!0 !9lv D
ta
i i Hq9 Hq9 Notltr
H H.O
^JPH
i
,;: n iis.; r-)-.(
Es o3 sE E8."g.fia Elro
A$F71
P (r!D(rN p OQHFT
0)-!)
Pbo- *Ll*>l
UPUH
fi18+=B;6BgtrH
"i n $ F
-p-il
pl^ryv>JUUH.V
35 H : >E:**?: F1 'U,F1 'U \, 9b'o
Uro o l.l
f,
s.,q hi'= X x-_g Q Sg H.Hl o
)-oI-i H
!- H F.,
! P*s ag 0! noE.
o 6 5 p 6 < ts ad a \ i:lc P- fq lt tr85
-vE.6 D)
o r'6 $;{i,\r=
!P Nl U
,i ada
T 9.H F
nE $g F,g b sR5tr v;+Iu
r$ g-r[fi U!U E ia r+
iipx lrJ! l.a H!)
g o *o )) iJH
eIxE FE9tr U- o G"\
raE 14 /'?\ U }l
us: sI qB +3*r'* pH o
=-a 4 !(J) ai HF
PH
*itD:i1f
APE'o' H .:-ci5. I HJ;+ rL"14 !, PE
-zP !D ta X' a aoi
siBE 8 3E"fi'g -H 0js E
,-'L
FHrEP d cd;
Fl--Da;.' 5 WB
es P
P
50q
L-!PH i\\ $tr
P
$H E"E 0l
H
tJ
^.4

r-! Or li 'uct@ p.mrJ U


oo \O ;i !DOCD!')Oo
tra Ad o.:l
AT P (9
q5 AIil H' JA
.G
\UO (J)E * a-a Fri=3
ilrDDHPora
UHPHP
Pcioi
*l ii L^'H'A 3<a R
!;.-Pr^P s
g)D BH LpcpESf
trp J-.di+t 13pa=
5E
'01
, OJ Y 3 Aa?a 6
N)t, -.Itr * a
'-l)',1v) ')t tr o i:x '," t
- a o'L rA
\\ EBrb?EE Gw
r- F !, o)bp
F-, ir B o
-rJoJdH-, P lt G
^r p- t-F-rnl
t) i.
c i.; H wr q
H - Ul 00:-l \lo s
P^k (D iFr
u .o ).\ vY
'a zH A -+H P-pj e
o
(J ap E
Xoa i-= (n
o H. t+i4
-
}!
o a ap!5 ss\
a 0) HJ
Fl Pi.
dlP B
E !n
,d

tsa
I
F
q
*(tj
N
rt
N
s:
N
o
t\)
(r
9 (^) t\) H z srr
N) zo + o
E E
o o
E a-ti? no Etr?
H r l-: )r a':a >F\ H- tr
:t L.O D r>- Ft
._.i- B q. H
-n x) F
I i. (, tl) tr
T
> ora 0a .r! OH
b"F
fop !l ra ^ Ei! p
a ge hiPi\ H
xo
fl , Il -ij t+
H 13ol 0) .+PIr *' ,i d t{
xo k p
(DH H aaa\ ,i^
iP d p
T &
o p +! 4 o o
t cto H etr.o =5 *' D)
0r= F a H H
ta' }! ^46 O }!cj. FI
a !) iao-x -.!J o-o fu o
pz o d Oo3a
H
/^ F' PiP H i o.!D 5 o
c/, o
a+ t g)
H o a ,'5 CA cle H' T t{
,i 0c ).-7i R d
fr ,H l)
p \o
HP. d tr
poF 11 p ts.)+
n) E {JP U
p- t ;sP z Dgq m 8'
{
p a1 )) iJ (,p
P
R 0c t, -hr trCtO
(I
a 5$ir hrhi
E ? (9 p
H p n1 i'J
H i\- ,-t
g B) l,r g o
+ p 5lw n
=
H H
Jf. I" ti.
U o l!
a+ a+ p H, !,
a i! 0c
H
sa
ts. 9'
rl
!') i !a- E'u
ol E
UV m
UP ET3 X''U 15'UH
EolooFl HHPPH
H'CI iJ OQ tF1
^'-'H.^l Hoi ooo I r
n,
U-BU
X'U ^*^^* 3fi3Pfi E.fr n 5fr
;Frx.DH JH H/E r+
ia Ft
\-/t w0J r !^rVH^\
iji o j'o o rt5=il |rP J P 0q- !D L!')
!uq Rq! ='h
H<q9 b Hoq *H
;-/P AFATP
^H roH c!
HO HJH
, u., E
tJ Fi PrP^.) Uq l.HH* E
(,Dc,)P!D l-UHvr l!9PV $; \z tt !,
SH !^r- !J-
KH PrP PH--H
o a
,)P r3 rp 5 -.O '^ -' Y) 0q
P'o E'r E'tr "o 8d Eo Bq: JP i-u.
tt
E P A V)'d F)
o 0c ooq xo
-:.. p E A
;.- H.
5? H-o t4p H(.Di+
Fl X'iD o ',tsaa ;. n1 (9 F i. EFJ0) H
0q Crq
IAI-A
C 10qF Uq ^AP
9"A 0ai PL ^ ap
o PrP'.^a r.t IAF. 6p-p E
H iA (1 H'J E
0E oofq xa I A, --: nr
56 "
o H.PJ tr
i-'. P^P CD ni
p E o: H Fii P 3lo p D -o o
tl
PhrPhitr. ^H.P
u-H
FPL. I H +AL-j. g)
*HHHi. E -h 9A
o .'i r+
5 rJ-P rJrP P Ft tsB Be)
al!'
a. )n\)i 9)
E ie-'Uo-[-' o HCDTT
,H
a
i O l- i..'Frl
!HPJ-V A\
rd 5k 0aH
p,
a+ '1 )P
'9 cl) (J0Q;-i r} ra :1 !P
ID P P 5 caP
H H ) It) !) H At nt
t) a o
5 !o rq vt) a-,.
fiJS pp p
e 6
t+$P
raP -
iJ llli-
p dirdl
a 9 ',t ,
ts. a i\1
p- <'o
!0(D
E:'z
l'i rD
! r-r ,r P.>3 H5
n!l
\J 0a \)8
r^q fi 0a cE iJ ci lo
=' H'
S0a O cra
,i 56- S
d*l
fro =? UP l& a1 -i\
s
5(D lD -+ Ha+ 3S6
'JA dT H
E!o -^l
X
IS
6r- !p o-i- Y
3dd P,
)t+ l. F (u o B
UCP i\5 B> P.A4 It
>Fs ,r5 IJtr)-i o
UP H ,1 Psq 9'
Ll
sS
H.< U; - iJ Pi Coon !) G
p Pq) H
oa d H crd
rl* q)
--.. r\ H
0ax i+ 5Ptr* tr
Fl , Fa
,E)
a) A 0aJ- H e
,- a F1 OJ i.J
'od p- l',i G
^A U- is a x
@ =\
->'
0) At p ,J
u
p H
JT n Fl T9
It H
iJ U t/IS
p nl H H
H E sq
) p p o
}l
a a a 9)
p p *j r-l
H -l
o o a Ca
H H H @
p o.
tt
!, =
h
Uq 0q 0q al.
H p p
H
R
i\ U
a)
a (! 6 (! t) e
r--.t - J]. L-l .
o
Ft s
n r+ d1 0) n) Dr
o ) t\)
B
LN
t'\)
(x
ffi\
funraru {grja Qenntutafi. Aanafr (W{ND) Arwinsi Surwtera A tara 202 S

Selain itu sinkronisasi perencanaan tidaklah cukup berhenti disini. Harus


ada pengawalan yang baik antara perencanaan dan penganggaran baik pada
tingkat pusat maupun daerah. Unsur dominan yang mernpengaruhi
inkonsistensi antara perenca naarL dan penganggaran diantaranya

a. Pemerintah
Selain adanya pengaruh dari kebijakan nasional antara lain pembentukan
perangkat daerah sebagai perintah dari undang-undang tentang
pembentukan lembaga pemerintah pusat, juga karena adanya kewajiban
pemerintah daerah untuk menyediakan dana pendamping mendukung
program nasional seperti DAK dan tugas pembantuan.
b. DPRD
Dikarenakan untuk menampung aspirasi para konstituen di daerah
pemilihan melalui penjaringan aspirasi masyarakat ketika anggota DPRD
melakuk€Ln reses.
c. Gubernur
Dikarenakan adanya kebijakan reaktif di luar janji-janji politik kepala
daerah yang ditetapkan dalam RPJMD.
d. Perangkat Daerah
Dikarenakan adanya usulan-usulan program, kegiatan dan pagu anggaran
SKPD yang melampaui Renstra-SKPD yang telah ditetapkan dan
memperoleh dukungan kepala daerah dan DPRD.
e. Masyarakat
Dikarenakan munculnya usulan kebutuhan baru yang secara mendadak
disampaikan dalam pen5rusunan rencana tahunan khususnya untuk
memperoleh dana hibah dan bantuan.
f. Lain-lain
Mencakup mitigasi bencana, melonjaknya sisa lebih perhitungan anggaran

Usulan kegiatan prioritas daerah berisikan rencana program dan kegiatan


yang akan dilakukan daerah untuk mengoptimalkan potensi daerah. Usulan-
usulan ini mencerminkan upaya-upaya daerah untuk mencapai tujuan
pembangunan daerah yang dicantumkan dalam pasal 258 ayat (U UU 23 Tahun
2014. Tujuan-tujuan pembangunan daerah tersebut terdiri dari: peningkatan dan
pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha,
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah

tv-57
furcaru 1(9rja aercrinufi Danafr &KqD) Qruvit si Stt:ratera'U ura 202 3

4.4. Keselarasan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Nasional Tahun


20/23
Prioritas pembangunan daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2A23 telah
selaras dengan kebijakan pembangunan jangka menengah daerah (PRPJMD
Tahun 2Ol9-2O23), mendukung prioritas pembangunan Nasional tahun 2023,
serta diharapkan mampu menjawab permasalahan dan isu strategis daerah
terutama berkaitan dengan isu pemulihan dampak pandemi Covid-19. Keterkaitan
prioritas pembangunan daerah Provinsi Sumatera Utara dengan kebijakan
pembangunan jangka menengah, pembangunan nasional, dan menjawab
permasalahan serta isu strategis daerah dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 4.5
Keselarasan Sasaran Pembangunan Daerah Sumatera Utara
Dengan Sasaran Pembangunan Nasional Tahun 20.23

Indikator Sasaran Target Sasaran


Target Sasaran Target Sasaran
No (MakroI Nasional untuk Nasional
Daerah
Pembangunan Sumatera

Pertumbuhan
1
Ekonomi
5,OO-6,O0 4,7-5,2 5,3 - 5,9

Indeks Pembangunan 70,48- 77,O7 73,3r - 73,49


2 72,25-72,75
Manusia (IPM)
Persentase
J 8,80-7,80 8,2-8,6 7,5 - 8,5
Kemiskinan
Tingkat Pengangguran
4
Terbuka
6,30-5,30 5,3 - 6,0

5 Indeks Gini 0,309 0,375 - 0,378


Penurunan Emisi Gas 35 ) 55 27,A2
6
Rumah Kaca (GRK)

tv-58
o"-< 'u 15 x ? rd
PHgrqdz
)-:olt{s
Y* :
*rc i 3 P
6',tr3I6 H
a {9 3 5
-= E
n"+i:'P 5 z U
^r-T!Pr E
^^rOlA7
4e.P- F
Pil
rpn
tr
)a E
url
D
tr E
4 E
o r.l
erygF$ng5
E'dw i 0c
tsl
iJc-ldqiE=D
oritr+-+tr p o
Fl
n
rd F.
B E' Cr ai
f.t $H
5 L t
Fa
p
-P a
fs$ H o
Ft
z
= E
'rq fi o
H
0q !,
o I
lr
p
X T
l4e9l95 o P
0c 0q
F'
r.|
cfPE E d33E ry*5E ryqE #qiEE F p
tI?
p
s16 +4E,6 E e r; f*; rfi *f; $
i; F n
J
!H
U
o
*w5r+* "-resPrt=[f 4+d l.|
!,
i=E rn
irAiEs[[s, o
,.|
fri al
p p
55 E3 'B 3 @ n
a
E
tr
I
Ed< =i,o Frd r or"l ot I

f,iH rIeE€ $B-fi g Eu E


Ft
irl o
lro 0c
5r .l I!
E H $feEE $=rE6 hB
5H+aE- trtr ifHrr
[$$
ilF" lop it 5 D-
E xEF
- BHB
E JO
p

4 r! .o'u
(.DH.iFI
Hgi
.1X''1O ofr
q!ifiE
poo o
-+.!P
^] tl)t
FIH t
Lvi o
H
a
Pol x.q
a+!D
/rJ
)(f
BE N D
E 3
Ci 0q
)8
l(!
U
=
til
P R
t ry E s-5 s ry s F '! TX'd *'b fr tr s
u 38 ry F ry FE y).-:(, <5 oF
H E U
= = F hio a X U p ff
rE E;: E.Y^,-_d $i B
$ s g r I 5 HB gE [ rtP.C 9.<?g o o x.
=^J -l-E o$i-J oq tt
gFd 5e.B p p s:t
q -) ) 6
tr6IEE3 P?' tgPiil"q
firIP-E#W
A1 < j F EqH s
: -, b r- J -r J- -.!.>
-'S :l N "l
^-w
i 5 P F, t-
o o
'g[3"= H s
Ft Ir
NrJlJ = E. Y
p e
s(\
H*{H HA_HH g
4V/9 A*A9U p
E 3B ry Fd
r f t5 5 E ry E 3 ry oaSo oPooo
sH+t-
ils
s.g$E dEffifi ;^ ,H. O l- a t B
rE
= = sSsE 3 = gE d d s:Ffr fr .Da{OF)
HP!- 1ryP-sB dt lt
3 P +;;il3i+- 7AA1 I
t.l H
ts.
D -: sp_d ii 3 i
nl*I dff 0E t X
= g at) e.il ) 5 P gqo o
tl
e * a a sE $ str
il* $ P I i 5il il3 -(h
prts tsr
€ht
H rel 5 h) 3 : p F}
S3dE HdH
w Ii
iUJLP-J#
13Ie'p$E f ))J JniO)
(a:"H
ai
p sa :lr
Fl'\ H!
a"-il
p B oq ,{!. H
r 0q q
:N I,i " -K-Eg
T*e.- zP
o
F.
sA
H IJ o G
- H
a N
!r p D T P e
a a Ug s
FN H lal Doi
(!k N
a a a \)
U o
t\)
LA z 7 z IE
(o
IT''U C ,( X'U
tia E iD I Q
EggEBE
9H^9$.oa
H.&<[$A'
trrE Hqff
p o( 5
!L
,i>
tP.
PH
gq

gl4egigs

*gE[[Ffl $ iFE IEf,FB


B [ E B $8fl [F $ fi E
, B ar',_. rI ,ryi..t.pr FH_ P
H N ^H. ?il Ej? B
E E $..B H.t

<au5
tr.b p x ;^aaa
Y{r- (tr Fl
P*Pci6
! u
-t
B B d'B ;EdE
o-ciq o
HVU
. =HHO
.rEo- -01
i+d o)i
(<P
o5F p
BE
{PE
f
B E )a
\n
rtr'U Fd
Or Yio o o S
'(?:
g#€HH rP=F=6 PPp ,a--o rFgE FTF S
5 ZO O O
E:FE.g
XLPU^i $ [1 + $ i i I iE tr
IJbHHF)
i!Ppt
$gt gu FE
.+ FEihr P F E
L' P? E rq
iH >ts; H GV
6-_Ehir
0 f g B.E 5E S
f!
is <raF =g =TtF*
[3H3EE,,at6
ka
;
9 JX lD P 3 B rrigEA
co 5 -+v
pP.> S
HH Sr
e
s
p (!
p s E[,)
f.ro c 'u < '0 c-'u w>c Fsiu"u I
3 Dq P q !o E'3
Lr--HgX
i'D o ^s \J rryry9ry55qryry Sr
HT +E 4E-t= t,-rtssa='p- Xi:
j XuX +r) L 0qH 5..ts s'5-CE." 5< h
EPP 3. P {a::-4"! ru'FryUbi a ool
Stiri6 E a4alo. l*Loja = E Ie Y3; x
cts AA\:- P a! rilD i
x'a -;
+utrq-A Ed 5E E
*!EEtrfi
6F) JUUI. €.
PJJH !lP o = 3 P;
^1 Sa 3 5 o i FA
-;, rro
J r iiJ Y ra o
5 5 -li
ts:
\FU -^it o)
! -H .D F,
FH I oa- =
crcul n ) d *) )
HP. ; i"3=.35- T.
"{
FE -vu >'ia- a a) -' ;
Flr ta
s0q
F> il AC
Etf t] q
=
s
OU
ts!.
OU OU OU G
JP j! l, JP N
;p ;p E^.
hi P)
NA NU NA /J (h A)A e
a a Q (i a s
IJ R
z t-J
o
t$
a (!
fA.rf'd
oo)oo
HH+H
4 -x H'
EsgF
r.= 6'H
EEBB
5"
uqp
!D tf
5A
,o
a

lr}]s ri FEro cr xh 7!' F 7i.'0


o'tr d @ ro r5 rcg ro a
:9 O I P A P o p x'x o o tr Q
+E TH6 -:.8F,[6 BE 6E [FHB E +E
f:"f'E E Seif Ha a B r
LB'LH$ Eg." $
e P **
il$F b)-
*

-u rd ro CD'U'U "1J
FFFgFT
PH5<F1 O
oot
Ftto a'g g H
E6q
FHY
gE EE
T.I TEEE '50tst
UdkiP
lp g
i+
F- E aiff$' H.'
0r5
30a
gr
EH
U
p
68U
H
opp
oD
) J8
\\
AA^ 6
PFPSP UCar= LD-UrO x->(,'u"tr"u E
FFrfrYr+$-Pt.=T UHL
'-)rvlHH*
\ e p;ii.D
U:l f, f J q I H qj': il3sB=83433 U;4J//
s
w * e'5 il ls 5=.::W 6 x $*='ba il,H q, *.3 q3'n
x: tr
Y a <eryqq
c p 3' 3 X tl g
-=Pil-Jtr_36p"iFg -UJ!+H UqP^\JF.L^'-)^ (9
J u r, r' P J V
^r ^1 rJ 5 a_t !D - J-+!-H E
, E E: g oH
\ a!2 5 -u a 6 ^u !o o: !D t{'gq S* I:# lUdb- i'd a"9 N D ra
CIQ -l 5FiPDoJ
= GV
u' V,/ 3 a
-^ or
O ,-LL
wg 89f ilPF=r q) d
E3q
ryft! 1;E F l'm '\ 9 s
- -
< f;qP tr Fl ^1 ^ ^k5
r^; $
3'ai "1
p gx uqp ': oo-
P5o*P uvH46t^1
g,o P R
E', 6iar.x'g ="o ^
-.x I:PAlHH
E.
:"E
; $
'EPoa5 Ho 3 f5 r!^ - - s
oD LD ?6 Fr
J
e
s
G
L/W.U N
$o!D
un.] PilFFi83 Vf##.' FFF F!
P'UJ! ;l- - F{
o'k ./,,^ a
^i
-cDo $_E
p p E fr [-ea , -r^1 nr - h
tflD H o E {q caE
:-(, d)
a5
.r-
H'5 C 5 P H *FF Z H
.^ iJ tf !,c P -JHv- FH6
^;PP!
*!.J )
D IDY ? rH gts, D
€.
ls
^ea"
a f A VJ ) F<E
F10)
e*e. "$ .::1
- 13h s
ro5 Air.il
6' +),i:+ '13
Irq !DXid B
!) q
IEFU s:t
oP=' FFFg l\i
EDiJ .F1
zn5 JP IP
s
ELoa P
(D 36=t, JP
tiE Ia3"' A)O AJA e
tri.r+ Iip p a S
!io.D L'D a ss
CbDS tJ N)
(r) )JJ o
P ts5H to
Fo (x
p)
H
gsc
ergeg+aIFareH*e
p B.$$ 8$ q3..".HI i$;Bg
a
E.,t$. r.uEB'E$ E-B
p
r fi

lJ "d'0 t 'u cD'd '0 'u r0xruFU


TD}.t(DrDF,t loiaoa
H0)+HO Pqqa 5 0l 5l?
i+tpii;;i7ca BqBTH
H
JE*^P
d:t
I.^iHHH $ 5 o.H
'PP.H E
irYJB.*
E EE
HPP
H 5 dp '
,ol$!l ouB 6
'L* =a
irp
iJP a) P
ga-
ol
u^\ \J HS up
UP
'H
E.b
!DE
H
,,8
{!
S
\UJ 9U R
.DFlo b 5'O ib o o s
JJ}Y DJ:P
E$5[ B$ttr
i'J*Uqp E *W g E E
pFl0) F'slB tr
-3
ofcj a"D
*{ $'d
E O--i
1d:- I!l fr 3lE gtri nh
(r) H O-x^" (, =\r;.:
t
rq
(tV
K D 5 b,€ P 8H3ESF :i
i*;3or.i L-AJ \^!F:x5+ (!
i\irY CD :.
x0)
o:3H ^P!k
"h. HB p. Uq s
Pn1
^1
H
Sl
B
s
G
IHHHH
u44VV9 VI V il
OairrrlOO o'Ho"o"o" FPFFF oooe Sr
H;JHTH H5=5E uvw!,
ar5<a6A :-!Y U m
^\ D B l-l 0q
H o tr P"d 3 tpHd a
)^.,Bi6 +^r
hr H' P P<T&H *5sEE
P ,
^1il: U --LF>
,U H
-P U P H
P+HE+! p) k;nl
q uJiD tD 0) lD -P
d 5-tri 5 s
UJ
-Gc.PgP -;+5 p ? i=wD
nr,P
AE P KEY-
.:,;
N
P l
< Pri6 rq
; 0q5 ilFij :5 (,!D' .{
p33 ^H P<
A1 J- )1, rq
H-
,C g) 5.
.:,
-
F
:l
E
Jr ^Y \J t]i.Y\J +r -V \J Ji ^9U 6
BPP ID' N
irE g) it- oo D) f.0a g)
,iP o
ctoa po
,iD x'pt o ,iD o e
trP'l cF+ s
ao-I! la 0) i+ O. lu s
Ch)D iaoP t)
I !tiS o
C't
ri0) HHq) iig) N)
NJ FH ($
!
gl rH N
x
,frS rird
oooor| "u
A1 J.HJJ
IIPMH.
SSHEH
nlHH.ivY

E P ii'il [j
-,uAl-iriP
^iPH
triJ 2

l9lt5

$ $B r$ EE
$EE $$EE $ I H EEEB-H$
s-

FVdEF
F
il Pd6
!Hgsj
t-OO5
FE
tr ,.r iuil'
!8.=
pi'
JA
G
gFE83E s
HUUO)P s
5< o.! q0q
_.pr_::
rr ! Bfi
H.F:! 9 tff
ra
E.H FP GV
J I +U B
(n
0q
:i.r
DH
a :.
'aP
sFr
e
s
r0.oN.ut -)C*'U'd(/])( t- Fd'd [a x "uc"d'dCax
-oooo a )
H'p o o tr.b P.g 9 H.Q I E I gH'a H P P LU
ss
=a
H A p o<= fi [ *.9 E+9qE
L -, /^ fr - =."H ifEfsl B
X
F'*v)
g F Fro FD !J E 'rci
a\dla- + 6 ''rE
[fiErE
o:-<p E E a'P
-Pr.HD
l-I = oc
-1^. a
F:"$ il r F65' ETEEHg €rS
4v A)) ol;-l,Dtr(,-
i+ 0q rJ H' .uB
-PLHP u \v 110)0)o- H
'--P
tsr'["
^ FH pp S.
"{
ArF:U ()
P PniP 5
P ! 5i{ 5t
intJ ;r 3.
lu' p. brP
I %
'J
0)
:i
S
FJr ^y U A^V\J
'rr ^V \J T
H5J H5f
p
X'lJ3 p
r.0a f,r.00 e
'v a O
f;.oa Po o
lra
x'P )ip FiP F
-4 -
g).-l g,r.J
!^u 5o-S: S
dl.- !UP trbp t\)
P0)
pl-, rrp r.'hTD o
O) O]PE t\)
UJ qJ- f
H
.-H lre
B,Ih 3E ?
P$EtsFHtsE.E
d cttr P'r i (].B d
FHs+fsiFi
Bf;g$ E[[fl[F-$[$
€B"B- BF
HFgE 5
"F'[
?Pu-5
5;J
s

EC'U 'd 'u


;ttrf-0Ft -l 'u 'd 'u
o).D(at
-HHn
A J.J: +HHO
E brgq u.!
o. h.i cD ;.i E il't',#
t')JV)
$ f, =tr p505
DHP 1JP
,p il"
H

JA

Ftr (\
za9-\\
*'o 'O'U ? S
aoo tr I il'g PFEtrPE h
-EI
=$P lr<E0) alooF niYj.t
=
- a< i3 Ht"=EEc
^u(.D E.qE S H'p 5
Ha1ni.
LJA!] P Foil
O PI5 H X P riolE-
4 H^a D
tffp
>r ocd)5 E:F Dk
'-61 $E oqgHg t(!
=<p)g) Pc-
P dF'
!p
LH t.
'-P S
p p ilH
to ;J AP E
I
:r
B
s
rd td rd *< U
'uo=Fd'd'd
gPGQ:1 9 o{o eD P Fb o ils\
tt!5 o 5;'i- D Ef=d
.H "'B t 6,i =a\= ' 'g:; P 6.8 B
E PogH d
L'r -'F p H
6Pd - P Yj-a oi
P Iu ;r. E^-r-J
- H'd Ecf X
'l{5
p5g) ^\DAt-
X^ 5H d
EDP i 7i60 ii p$ tJ
Hf TFE H J-P rPH rO
'5F'
HilPX g.'h u afo o)
Is'tr
tr"u ni
i e
-.< O) EF) "{
UNTH sq5 -a
pa ) o)p
0ld
H
Fh) F5
0q t %

o- Fl
s
|! tr, co
(3 Y. il
5'J
D e
va 9A va va
o o o s
NX ->l H. !.: -i{ ts
t\)
I s$ DD o
H! N)
.s cDd 0) -+ 0)-
p l-i ,)
EXcD'd'd
q
q sE 3

IHTEE
$.5'pp
' F.Y H
iJP

,,8
\!

o.'u x cD'u PU U/V R


gQirtrI AA:'A noo ='u"o
IUtsH IUHH S
/J.ArD= Hq,
^oo ^oo
ri: eq.q v:r
ri (D
fi5 [+s+fi I9EH:167 ^
Y
^UO
x'(t'
5 ilg { q)
\.' :'
ts
GV
sB 3-pH rs3 - PR? CIDE
5 ;+<p) J l+<p ' ;k "r (!
EE BT' es? [Q 'r P ER g) p p T.
=i H i it
S
p lr
P.
a
S
G
E^) U U --H+ x-r'lz'tro >-(,
5S Fp .DFO.D rPTPT*€FFTgFF -oito non.D
P-D-
il:\
,61 *9
4J)
PL/h 3 7 'a,5
E5{r-38R3=
9+J-/)P=.{
0o i -AtJ-\-i' B
^iPPfil *-
^UIU.D B eilp6'3'o="q >t
.B
^ --^
fr! r^s.o 5 U nt r^ ^\ nr mO
EF.tr$E< 5'" =oa
rl,
$'oi I ^P!.
!.J P 3Ox=c.H1*-
-up
:1b
- !D i, =';.) $ Q-$ tD
iU
-P
Lv-+61 [IEEEIEEEfiEEE ki! ,n1 H ? H z P. R t ! e.? s
J JL E i+< <HFIB i6-Ee
zoH lna P X3%v tr: 7i- o:
s
HP\r p U+PL)
^)P; t.
-qQa i.l+^.n\
pH')!^.0) F
EAP 3
H il*t[$as-
,, HH,FB [rn x'P
u: lo :r BFB <?l-{ %
H ',r o p
9P
S
-F o. t-'1 (!
l-v cD ;.
lu i. H3 il
0l 0l U -hr uJ e
va ua 'na va va s
o_ o* o_
F1 }i
o_ o_
-1 y'\
n ;/\ N
E i'b t.)
pc) pA) pp ptD o
O) JI- u
L'I O)- 0l-
'R O)
J,H l-1 P ip
o.z-rf'd
B ETg 8
FE B'E?
<' H'
EE5FP..E
H
A.?ts d

E
?o r$
clrl95
[iEE$EH'$g$E$-$HilEFH$g
'aEE rgFBggrfB,rIr[E
B"E fiB
5[' gb Bs*$-

xoFdFd
h0)or
Et"0'0
o0loB
H;+HO
! D tsff
H PH'il s,iHEOq
o,
il Ft
VHF.U
a [8 3 HhF =Fl
ctP
FE g.D
lD r-
UH
oq- H
) JA

R
-^H -o.rrr-<q'orT
h:
!!^1
E'o HH-b Po h
U+YUP5 F$$isigryg=rygg
LPP\eH-
(,cfq:l ^vX
['r]tBfi*.E"i
oj 3E eX x-q ts i'' tr
-1;i
nxfroirilx
g.;r r-E FB.gE 5 3 $3f;BI;3r-PEq*',i - rP Ll.- J i t
H U-o d- =Dv^Y
-ua:/pe ra
a or - I-ar Pk6 r.Hts 6 (\V
J 5 PY P.5 ri i'= iD j? 5 E :rt
-- Fi l! i! +^i ::\JPH. (E
=P < r g: t r
3 hL-6 p: 5 o-:J
H;;HP
-PJJ!^1 i'ex- + i'tr=l-x iflq q' gcra=<D 3.
I ) VY J N P
vvmP P 6' S9.P
dJ-v a Z ag.
Hrhjp -5 ptD ,r
pg)q) Si
3 / a
0q g
s(\
a?'o'u'E'u N
dFab .D $ O sE.H Sr
gHsHa:!- ? a i
i[[[
F"= 5 B
*,8 B A H F =.
HP b Pmr Eti+#€ H
3T H€ TE P o-t['gIe;
sIr€ tff, nq
x 5 s; g f * I r Y F H il tJ
ra
$[-BE:
AP 7AP E EE U s
H.d 5 d I: H-= ) 3 > r 5.q 3
n sr- ilA
- - ii q9
H H'c x rrq p f= kP c0 sc
!.J v=P
5. -
o.a
oJo aa P ='ej
H
ja ) fi-4:Bir ;ri35f
HE 3 *il Ca

=
s
-- o-- G
pts. hr- *g il
bE
'q)
g) !) e
C@ tsi,
a! Fxr 3x
z1' E ia' il
ro gl t\)
!D o
=a'o PTJ t\J
4 l{)
c,-1
:1
p p
a
HS
HBAi'U

+;.8
I- O $;+='
H I
$ $ s'FE
L=r D 5.rt
k Fi H
PJPAiF ='.b
9.oX 5 r
H gts H
H$hH.
a

IJE
r3
a- x dr3 H''u
P o's E_g
H-
P H + ri.t
s s in
s 5 P 6'X A b
8B:BgESE.
pa.j' !o .f
EP
VJ
E H

*l "U'd c!p
oon <ii
tssE x6 d qe
P E r$ **€
tsfin-
xb =EorP E<E=4ts
os) p
j].p H H.H*
!DF 0q E
- o.5 P
P ixrc F
iJ '5p
J .lt
\r
Hl+-A*
ss
(9
CEFCC! xT,xxEt{xEa-c'tr vb"
O O ?D P b ?D (D ?D io o Hrn o Vil6'E 6'6ilo" s
38ts;93
!LF.(, !M
rd:1 O FI.E Il P P A) n Q [q+P! 53 QFr
x'h
P;<a < J J r r pv:
rDrD.X=pl-9 ej 3': H& j Pf fi
Ai !D ?? F. 6 z) ;' il *0a P x 'i iJ
OO;+X!0 LrO g.-o. fro xls
tslP H F A\ 1) L Hr$E$r$rh$ -.=-* H Fe GV
is-E :i
fHir;6P5"'z=d [x
P A t^ * p -qlYr iD Z H H Ae O ii' (!
H A< g.! ---I
+ P g P H 61
58 tig 5 J JVC { p :.
0a
p tr
-da ofi
ii 5 D +P
troa ^ ' ' a
kd bjpD
'H
S
'5 PA\ :r
H
g
S
G

orDO
UUFP!
6 O) (e r, ! HBF
efr
aO
il:r
or.< Q P: frdtr_Fry[ryryH${ry $(, -:\
6'o'( P e 6q $H8ggE5E$,f q PF1 .iJ
Dtr = ii E i + r: 0l r-'l
I ", <xj
*P-!)*.
ilF g
i aEg HP gge
-r FE >*=.5"i F x!J
P/JPA E -
=)^
l(.trl T/JH* $E e
[tgt tBeE
-!p0i H
H;'P sB$$'[5[fl[FEr gr A =n 3 g H t/rS
-49.(D 3 =+$ a s
0)
"5,p ='Til=n?'" 3 @ z a e
uq io- +* 2.f
p H
Poa
B Ff; B
5.s E -g) q
P
;J Fi.
67i
=0a s
tr
XU l.v H L,/ s
o=. ;h uI N
,t ts)
i('0 0) e
C@ CH
-l NX .X R
o ?^
H t\)
B
z^,o <oro
I p o o a
N)
O) ts1 4
0q p
tp
0)
{ p a g.
o
lgg:iglJCl'

aatr[eIEflIE--*Efil$[[-E'[[[E$HtIF- ry
ffi
E,6 BrE ' F *-gs= [ B " Ee 5 * g- E

)a
rl\

S
A
!G'
x
S
ls
s-
:tt
(!
J.
:r
S
Fr
e
tr
ils\
B
H
t/
s
q

5.
%

tr
(!
T
e
S
N
\J
a
t$
3Sry *l td - 'u,u
6FtaituH
Q. l-. O H O H
(Ioa
cotr:r
+r-lP
*q
JU
E g " =O
pri*UH *H P l^t

tr H
Eii. L.
6's a\J)
-5
;f g
p)

,,4
r(!

FU14>rU h
si
ryRFH.FFFFE'FFFF E5=E ryryryryryq qg rio
pBXp
E E E* r+A€ B
+etfl[e et'tratfr 3.EHE U.O A A tr
.i+o) E(,
$EE gpg ilEB : +,$ $ H?
aFntEt€ftE*[r E6f.:ii'HHeiY 5fu
'EeilHr'P E
'[6-_€$E J^-LUPP H.Y R
g- XP :i
-$ Ir^ o< .o - f G
;Et E: A= d. :_
p
=s [E
gcfir
€ i^
!
L} AH B
Yoa
U
I Oi:
i-r!
5aLi. CD
:.
D
E 9)
d p ^ ^:
g. ^ F
E ,td Sl
e
S
J'H-*H*
J-Hlivv H&hWVV HI^VUV xti>'uco
'v P '^ J \e \e S
- Xc,ioCDO h Q rio tr
O)!Lv+-? On ui= X
.a tr Y. !D H K' ; E.; ;% ;
;f5+PLo *st; B=r
6 g5 q E 5i tra
' !.d se K' v^-v LL 0J o 0l ..1. tfo a 5 ;.,1 0)
x
XJ P D E PJ
A,^BHHUC
Pvmq!
Ht tD-lD
EH:-:
rilor
h\,
H hr:' WHE+
JV)^)zal(td
Fie, J P FUH. f; €.
^l -JPP
OQ iJ iJ
-r'-1q9
6';6- p +H lDpO
H X5 Ds $
o
P. E a P Hmr vY
FF
PPJA. ^i P L-i- 5ni i+ lf, c
HP P 3 T
61 J oa
$r Ca
S
N
XU
Otr' O=' O il'
i\u
4J -BJ .q E' s:r

nr 9J ;i'p
DH $H -a e
+ rJ -l s
-o o o o R
F t$
O)
P !) o
to
(0 oa 0a 0a
p !r p FD
EdFf
)aa)
E+!5'
H p goq
PUIH

6'"-cuS
.L-P
5 =O rt
Hd
suq fx.5
ua -' H,
Fp-
$p

5
o.r.+ot
!0 E r'o
E *A E
s sg6 )f i$
fiE'-BH $
5 5'p
E
p

?
FO 'U'U
t
?=FU'tr
Fn.o t
I 6
o.hid6 =:H
q)iH Bts6q
-B B -'oo i5 P
QiJ aB
!-t u
0l
HB"tr HJ
HO Koa
o p
a
J8
!(\

T
iJTE
<tDt]Ft(a ?= ? T C -tr R
5505 .] v :l F TE F3 FF
('@ F =7.<7x e S
5 < 5 3 H 5 <;5'<;ts g
rq D Hk :hj 3 Et;gq D x.=j=.o 3 =3'=
aeSXi=i.5ru53 s $gn H sg * H a.x x tr
P(ab 5F i -T z; : x
HU
d e.*. SR<BE.BEE oIbo5.=5r-54 - i q
+;+ 'oE Q 5,H{ 6 E
Hsq
fi0q :i5 r p
P!D .D in'-?-
3tst'P-
:-Fr !r A
<ff :.:r"c gtbet r $il 3
(!
a,o ;+ H'? o --6'---l
5 5p- '"'3 *I -,'i
i E 'EgBg
op .-oDr:rJo
I! r +l! . a P
-- J
'5i i.;r
=il
F)
(,0) aol o- l-.'r. tD- !: o HE g r S
p arE
P
6-.* F
F Sa
E'O A
E
(!
EiTAH +*HlaHH
'd lJ "U "U vB]IF U R
o -o Fr(Do(D O$$$aO = ?'d Oia0J(DIDOO F Fr
))v)^1u, r',SSHiS CDi..t,5
F ['8CD 0)E
z c hi d P EE.H lsi(, v'F.M
p t-
L n B
5 5.i J r\ + J
U
--HL;11 JE r.' 4 -uq ^
E H B"F n'
o0q o p ^a x
a.H 9E 3 p *x# sFr
triJ 6 +u),-H+ ts $ H
''^Ol 3 I O ^vor Y
O-\(9LP ; AP P U 1Hts E B
efiu EP J '': ?D bl €
i+ ,{ UJ ^lBv/nrH
'^D D
U.IAPJ
'r-K 5 ol o)
r?bp
LH '41,^UV F.. 'D E'; rqq < *l l-b s
?F HF'U
sa;-: i ?D s
P+ 3E *PJ aE
9a p e H a6':1
gr p H' S)
3'ii ).! PP
Ai t! + a 5 E
ii' q5.
;l
S
G
E5ryF H=Fg XUHH ESFF o=' (D H. t}H. R
.tsF
Ar !J Ii'!r H.E e
HtH u eIg u HtH B t, j S
io o o
H
il
NH H H N)
HE 53 s p o
!o
! rq 0q Uq
(f p p
z7
op
qBT

3qs
l.r}J
UD
3o
H

p-
UE$E
p r rE $Ef,E
EErEE $B$FE,[Err rEFE flEuge EA$
AE*

)t
R

UX= R
o)(Din s
i'D ,
- AL. 'i
g)x0) s
a5
trq
t
R
'r-
oo)
J.'J G
H f.
a
S
I'r
e
s
FdX G
tsl in T
S
H.o ,d
PO X
ca h) 'lai

0a
p
t/ro
J
se-

Ca

N
G
N
e
N
\.)
o
N)
{P
SPFF
b., A 5
5 d Poq
5 (rB'0)
H. P. trr i',
XLL
fi F'P
PFU HH.
)-
^s)
l4H
H

e e 19 5
oo-
r*.BH'[*Hi5i ti .5'
5o
o5
uE*f E!D
r.,a
il$E $$'
$ E* $EE{EBEF$E
IE$E
iH * _y .i-.
[E E ' [$$

ru 'd'd ?ruruFd
OTDFT 5-g gH
EdE SEEq
l-J i.r $ 0)
AgFj
hr |u
HHH
EF
6r
iJ

JA
1\

IJ FU Fd H F? H R
ooo AT L
p 9:..^: P (U
^v
FVFES
gq6.d ts s
qr F0n q d.# B
P)*J F
aa;1 +L4i.
PArP
HPA U!R t
a+€pE H^\4
ra
h)PL E €BE UHCD sw
Ho)-'
PHP dci6 s
= (t
?) XF? o -? t.
o JV
=5o p l-' * E
p , pn1 sr
HE aa- la
S
(\
HJH'N+HHH
"dcDx U U U s
o E'b -o .D H..D o o o taO^(D :\
F,FE z < du:.tD
UHA AbN.0N.N.qx E'o g t! ;\, B
NffP3PFPd. P P a af o
(,$FJl!OD x
5E P'uP P d s
ijal P O P P k hr 0q tJ
H[ie. nGwEioo--5
/'^L, F-
6 -s ra
- 9.a .D o) E"AH {
tD
,^.i;lH*.D z5
H OCHU--.] AA
o aa X P 29 YU
P p H 2.o I t-L a 3.
-+Pi^H*
nlPV/Pts (a
s
h
:q<pu :,=FU Gi
aStF XU*H XUHH N
rn*$
v/ty 0)
H E!JV/L i^ MrE E q/ e
EIs 4;) s
p
-E s
PH 0r= pA. N)
HlJ
{ 55 E3 t\)
NJ U)
z'd
F8F rFtgtr5 oll
H.--!P:l
=".)tsoidOq $H
EEE # H se 7 B p
PH Fl 5oliJ
cr- Plo) a H
F'. p
H 5b H

m
0q il
p) o-H
H
6qB ja
\\
{++ R
o 4 L-ev\J5 -^-
f=-'o'o'o"o"fYo"c-o"
di 3:i
3 "l P !D o -'^" FdF
oE5 n
+
J *q!6-W W - Aq.
UUq,- ! * il;.: * {P#€# EIE 3F# $x0) ,s
L H H :=.J; 't
- - ^
3 F+ry N_P a J lD-?.-,.D_ p6rg
R ts i r# rfi g'iletg[g$tgIe l: ts. E
t'*E#^H)
i'- J lo
: Y g ry& GV
=.;-Oq5' 6
E.< A # = ^Y Fw $rt E H Eiigt
5
o9) s(\
- '-.- I 5
-* lD ?=-^'=*r'2.3 <5
k
P
P r o <H H rD + il rts.ts. r) t.
Uq a J 0) a Xa 4 o
-.^1 ;:. \, nr ;' lD ar"E$HfH E
e 2.3ue 5 gld F'l
$
sG
z=\
ar' P O)
u, 'u 'u "0 u+x[EU:p(,+o 'U'U'd(nX
aa- Dr!lDOtDPfDFd
ilSr
^fDCD(D
o o o =.b'
C, (D r-l PH "i555 q
c40q<0q [98'3# +gq E 0D --- D
o ;..1 o gon !) 0) cDj:r'o-co=ja) 'r* ['X Kl^
6g Un1^rlHi^ dR;9F la ts
Hploi UL,>
-))/r* t- r-!D;LJQ-Y. B q d B.H P!D
rJ rrr
L9.b ^l
o- >iH o-P ca 3_:-idD5p6,it EFREA. €.
FT LJ tsr A)
i-. g) oi .i Xl 5 -K !L -'.fi P rg F ?:.o la
5-5 I H- Y s A k zsl -Y
[ff OH ' o.' ?
-\p '9 bl 3gT5 Fp-:ie i oP
p- s.
iJ v4 d ni (<.rc
-6i
o
p ,JY- g p- E
oq ^i
N =-
l- ) A) (a
h 0q E
=
s
G
(D$oE -
FTFg ruo.t HLHH
o0)oF.
HLHH
FSFE HFFg
HUHH \U H F
HIHH N
-.JJ_p -i * i
d- " H'6 i. " Fi'6 F. Hq) d. " H'fi lll er IJJ ^a
ir
P) Xaa lD Xi,) lD XiD p xb N!JVJ
e
s
tsH
3q
ET 4(A
bitr
3q wr
3q q il
rhF fis
pi' sqF
01 J.
c,]a 35 ts
-J Dr'
Hlv Pir PS' N
HH PB
IEggUEE
E

(9 (!
r! gScpp= A v (y (9 !
J
*^tr I -o'9.r- il 5o'zi g,iE !g -u
+^< u 3 s']- I I I
='F
t-Ho5- +ffiTEgdad
B3!B dHFi"E13.
pg Hiip B>rg
!J'^ir
+f+*P
tr pu5
[j3 p-
o'o F!r.?a
o o o E'o T}}wFlu
!! D-o o-'N lEOOH
5 5 daE Fi s'rtri 5 E. ?d iLP
PEE'3 E B.N'B 8 E *
-seFE.fFt*3Aq H E 5H
nLHH

+H E8
Fg5 B H gR B }ii E xtriPrd
s 5E F.e.A:
B sB a "'* fr. $
5+ oa5 9)p
5E

i. U U ; 'U
E
,f<E T+8
^ F) a
E ? 8.SH
Oa A) P C.fi
Pk r?
J P TL
,!i-
r-t P
qF
P
)
0a

HHHH
rUUU zrJ'd'u"tr
o"(lo"Y J'D'D4 atOOH
rzn|J J:AH*A
?3 e..B Jll Y HFJ":i
ESEP
lbl"' 3Edp,
g 36m'{
J.F/^vYnl
A\!H
rip D 3.5 p Q
-ElJ,
vp A)
5p
p5 cs
!0tr !) ;r
,F FJ L,
61
p
5 JA
rG

'd'u 'u F'UI!"U'U z9vuu *^i lJ h


E$x6 -
A L \Y g {oaoo J-HH!
tr-5 o) 5 3 ^tOaDO
r:q XJ 5 !)
s
s C P lav t! fUV
i 3d H-MPN
j. :-".1 ^ia -a ,3
H i x,t (, i\LrGldi
9.k
'P..C0FP: o ).?vtv- 'oP-.' E
tD b) !-HHP
-uq -'p i \J$ e Xl
p_e:6 p
E o 5 ; <p :t
< p o"
F o-i- lD;l 5 G
P.HA^\ 5 :.
PN4 F
d
2. p N
Sr
e
s
(D5'O1or,x. G
"n'o cD x
,! i 1f ', ! u
ao
:"o p idoo;b lu!:1 N
FFBFFFF t *5 - P - 5 - ) Ll i^ :r
o ='b
! =J I Q =' !,
p i--7ii - +;5 a.!^ =J I
;39+:st Yt^AAt6
^i =!A DHU T6 t^ nQ a ! 6
--'J^-FH A
E-e& =
B d (, v/ U ts.
iDPH0){ttsJ.:-)P l:-:R(Dil
? b *P 2 Arfi E'E -'': r =.X .-troz3u a-' H
= ori6 : UY: 5 E ; ItrA !D FU
xp s d,3 H 2 ilE 9 :i,y P xi e. rD$7$!!-a
EE'e Jl)=A- d5dHe" J N) J P'
,\\^\J!,3 Y',a <xrti
€.
rq
UAA\ Uq+ p'u 9.!]^ pg
: TH 5 nl t o-r-FD
VUP A \e A. -* e
6rl aY 6s "{
+Pt +J
3. :t
9.3 q
s
upuIl 'u o'u -
l!(}E. o$oE
H!HH dBdF 3P9r. .D0JoE
HLHR N
tJl,
giAl ]JJ.J
r'-w |4<0) ulnl -rJta
rrh0)
{XA/) P^A s xt p xi,
v-Y
p xi,, e
(, ) e
^r DI, ET IJ! t!! il
d 3.ql. 3rr'). 4A
61 ^--
l! ;- \)
z
I -P oa
nl il
!, uaq a
! rJ (P 4p \.)
s r3 Gr
LI
p
R
tiEiEE fi rElet HE
aE *Fs $E
E 5# +E ilE D
d l.A-U f P xhi $ Y r(
"r-il=il 3H
^* f
:"IBo=
5 [r 3 5
P

9 A A 9 U U 9 9 U U A .-(n O-N)+s.-
6W611.-r61
o .D g .D o o o -gU
N)lD o o o c (a
flJ: f 5 f J - 5 I I 5 11 5 sHrH-EE,'erggE6rgg$E ilZ1.5 vB E
nl r\ P 61 H.--
E qd gqg3 3'e-< A +R -HdETEE
C.-Y.
[P *= g* =5
!,8- IH H[[H * [e I 5 c" N E
=
5'd rB ;iE-i 6 t f,$ 5E$e i'6 ol "' (, ;- i.- * (,
;r
gHBB B;rH: o-ij *. a
P Rg.l4-e--g!: P 9 * q '!.A
-l)J-aP^J
Br iSsS;;BHs I iroq(D
I
g
If J
^
ir
I
q- R r5 ^.PY^\
=^1 #v.
u
-l s
P
lI
-' pq.4+ H t; g
P;-
=-P
:c 3 P*s- tsH ['r5B ;

,,t
\\
6
S
s

tff
R
lt
6
d.
s
S
Sr
e
S
(!
FTTFFFF ilia
j.^{E+EsH B
s.i: B o s.E':1 x
'l.i
k*- 3
6 o-,8 a6
*F-ttX 6,H
Pr^ ) - Y D €
H +Vq d
P
<H=
H..J: l!
3.
ao3 (^

A
G
N
e
R
N
t\)
!
o
N)
LN
E[sEE

V B g; U A U U U U T U O U q oI rc Nor3 p) I9I
tD l.g.tD !,-Eo >i c^ rD o o o-orvgI o ooo
a I B f 3 € 3 3.3 3 i3 E s 3 9 o: ! i.HY (0QE i!. H
P
^
9.5 5',5 g) FO t ao
gB
ii e r 5 I5'e sE ; H ts 3.3 ^ $ E! Yo 50a -cHRFrretrS' + H J v ll H D )l ar!fIi
Bil dPt- x il 5 HE
lr(! Fo) +oq
P P::E P ta rr 6 5 treEr T 5Rx
$[E:Pr$rr$iH',if +E '^H E 1n-p -' 3 iwx r 6w q
J..Pg..!PF o,S 3
c0iyi. p5 Pii b 3:r
F oE r5PoDA)
iHO)FF ;!D
;eEEil
W -EPc
c5' bq
,-5 o-o. r )i
w oJo $^
;*
X'P
p t+5ID
t/
;). t
F.'T Er*B
np
il$ HE-'e
P !. x lul
H X'U
Bfig
<
g 1.5.i-r
d6
=-$ ql
s5$
rt5

o
Ft
a.
+
ru ru ,0
H
x > f'u'tr!
h Ho-*o
4,5 U
ool 'ux"d
oor!
FI
ee€ i 2U<0a
8 E BE."$
PH'iD O 5 trPoi 'g)H
tr(,P
- v) i^
-J ,ip H
dpp
ip H
P nE
;A
H p
p H

J8
B*{
1U \v \e w*u\ ux u R
: * ! OQQ, t'D
-'or C ri O i O
'C iJ hr i$ LIJ.^ t! 5 F.i O, s
P^\srlDH!-'
J ! 4 v \v
- 5
a J+. A\ 6 r4? B
P / ^
A Y-;-; -="E
r- !J ioa
trDo)
-F!H 'F$E
O:.FAF#F
J s
ts
Ar.!
=a ti
P^r -H.pg
u'+{6 H n6'3 5? G
^(u;n1^l
- x<
='00 - s
ar {5- ) Fr
e
s
(t
vl4^\ lNVVV ww:afA=v-f9 ^^F^iH
f 9) 0J
?Doo U--P-;irti o-(a o o o |-.o o o o o
Yio*UUUUU o o ol }! Xjo o lD X'O-.,i T
='o Ap*)J:!{^i Fr
!ta,i sHESs!.+314 PS!ol=Q!94 D € 5E^i j -!D !D
- r.
J5+!a)3ryfDtrfD rD5 E-b ts6W JF)\__L
agx i.i: B
ab
o.E 3 =E x
- p'5 g.ai 6 o-Yr,:'E
F.-C
qGP K5 r.-.:'-- =
5: x\. n
tDhj :3 $ 5 tD i! C D
?A'' i{rpi6
o-Doq d)iu eEdEbqs!=P P c, H's [ 2* 5
!-: +A ?Z 0l 0J 9, iJ -lD, -l+1.41<P =
€ta
n-5 q F 6- He p o Px
=<!D !D oi' );D4H
Etsd'ti;U=? $
,J \J 9- e
ID +a JJH -!)re5
p5 g) },-v-fo:
F'6 ) J!
p -J J.)
ot P. (a

(,+XU (D+XU s
(O F.
!X!U
(D G
P 5' lu O r. FFFg nl (D F.
-
UHHI 'UiHn FliF1Ft B:n!1 N
e.Pv- 4>S-
iu l, (U P H^IFUJ HSEm
-^u5 c0 rcF( (, EHts, e
EB zdSa S
7ip p i\P)J
*)) il
:-> \,)
._t p5 pl 5 o
N
XF ryr 3a tsJA
$lD
[d x "d'd fo x'0"0
^;a(aH oot"u'd h'o E
a f E8 aoq E rir9
o 0Q uJi
HH Sil cQ;i
;a5= H g-oi
uw E
oo'5
LH
6Bts
=
Ed
D'U
,J ci
+
.)t
!G

E= X -tr -E tr']
-tr'tr rr -u x'd o- r, o-'u x (,'u R
TFFFryFT9ryTF = X>
C=ao,DO--OO-oOd'4 dOlDaia|.Dh-ab xrtro
i'D'
;.5 5 5 Fp 5 N
roE i=h rcta X-:,A X l) _P
3:r1fr F: 1Fd Ed rda^.-P oki
L.I+HJ.L9+ 5o
+=HJP)AHi
vl^.1_U)--Fi n: U^{ / nl !
B i i= $ ts f 5:i -
1:': ^g
3+iB;EE;iryr 5-trffc* f,: N -"P o B j r"co"ir E k i trp
=D^Y. 6!F
o-p
s€#
ttrs
iB iH 369 R:Ei[5r] B a-X F( C Y!.A- ltt
IYIa -a(ti: "i-i: P-oj P !lP!DF-:fgl
qP A /^ F. P J
xq n1 --
I J
Iii $i-:a
;ilg J P^HJ F'P i.
+hr :.4 r P: d Yl HX
a\l- I.h1 p-
t d+ s
:]P l\
e
E
H+HH Ur^*
xp.o-xrJ)r,-U 4449U ?.8 > 'U
tiaOO oPP?DtDoo S
OH-ts aDoolo
HT6HUN a ,.,i lr !Y- FBFFIPFFF E g-G:"e"Ve' :Fr
vl t.oq oq 6PJD-s,
+5 H -3
=a ="o
'i.uH p p D 5 iodEl
UDA Y
gEd*lr H.uH I Ar'*E P g #rEXn'rE h
cDno
J. H U x
Hx6a PSe:Jao{1
iJ a-Ol r t: h.i --HH'4.
op =X 3' /P EE_Wr€;#08 IE+r3
r'-:t- 4
t-
iJ$U -n1 ?-.P
--J a i^\ =U^A\E -.o-
XE s D 5 d,:-h0a;r n-qoq o-A)
.J)PnrFl !:A^P
=
+$
-u-94-r='
r\!^Jl LlJd .i ,t P/ tJ
*;-PPP-P = !tsPP
5 qXiH la
[E T;YS wtsx Fr 6"5 P EgF - Sdxr iP wd i I P )
lrfooS
liidl
U^i^a- vJ
s
XJX aS ^'
61
3 ,.,u
ip=ie5.'c E q 65
-y9- B PHH o /\-
'/\5 JF.+
^ X= p-P.
PP '!. Fl !)
^;ii
(a
UY!
:l 5

X'U'Ul.,
i;.D (D;. x
H
"tr'u - x'tr'u - l,\-v-v\J
F (9 (9 E.
U)+XU
P,
G
WkHH
AFFg w3 5'}! O
wi B 5 wi io;.5
w5tD (D3 H.5 i;o 5 3 U HH a N
!^nt
))) p
q,0c p p p ,
o0q o0c c0q p o0a \y H e
caa -aa -aa cQ(, rAA - U\A
AJ nf S
ao) !U
s
iA'- ;.p *P- lla 1..)
I o
\,1 lrP if lu fL NJ
{ 0ri $5 Y7i
iis b
)
a\n\
oooo
H +FE
-[R h
CEi+
EHH
glq

o.'('d
Pi!o
-!D 5
n)<
=cDUar
5P iD
HF'+
oiD0)
oati5
0rp-^
SK
58.
p

(rE"d
ooil
(a5(J trAVEF
p, i p Hd6
r*E E$ H6!
itH P)
^vO
clF $ts H +ts
q0)
p E6E
P
.FJ
a nol PL
-rJ
B ,,4
t(\

(, X'U'U x"o-trJxorlo-o V 9 L' U U s


o.Doo
@a*3
aDoa='aDdolDo J oPaS.pgd'o9 s
9. ^ (U ! EW l-+il ts ;HS3e3ktr:
pvr
;3 ?d p{J'tlg
^r-J, P*'5g.e) gs.fH )i
YA(D D*,2 '6'? -1 P i\\ $ it !e
3 A.
dDfr:'_D E 3 rq 5q ='-l
?0! r - p o- t\'
3r?r D3 Df6HD63Pil
< f r,.< q!'E"s *8
H. P 5 E da* St
JUPi. ^i
=.o il =;
6 s, q tr [H p + y-D
=5s B,
s 5 15 )iP4-B 3lD lDjP :_
i Ppp
!J F
Si
e
s
Fn Ffl Fr'1
(\
4<4 UAUJ UA U XXX+X'd * UA U A U
o:io o cVr4Uo o a ?D'o ?D'o i'D .D i'Diaiao?no \-.D O iD q N
/^!HH 1o@iJlJ5 +o E a otDaDo s
<oox!H: O t't Fr f,Tts .:\
ok rii, 1K
21e.kd3E. H x !).o 0) P =. H :a Clo
H :j i:-x.P )r tsr AE dl. -- ;f
=?
P^.JV n
T P 1P.H g6 R HES Hd. =
lPhrl' X
HD61rts5 V/ U FJ -'P F UqJ*- 'rai
I E i]qBo
rrri "Und
6 A UV \! - ! $rD$i= e66B
6PPI 6!j v--Y-41--hl EB H
P Hts1 i+ tJ
-;6t d"pd. m$[
J 'jP JP !"!6rsUP 5 55 i/\
--P \< p5=B H EP
i6tF*LH
6 oF) ^1
5- Ji0)))e d.-Y.
ri o
U /lD e
^aL-
3P p)
oVr= PFl
F'* E t.
<uo n d:H- F
I.8 e
tDa +
p h
AE-v-
s
a\ \J ,<"o"u- y'\ \J G
H (U
-v (U
^v +. HFF-U. i;o (a 5. X'trEr]
hi 6 .! l= H -u F'
-\J (U
W*sH WHH+ WHHH WHHH wf,(D wEHH N
))) )a) J)P ,)) 5 5
o,0a P o0q p o,trQ E o00 !) cra D =FFg
o0o D
-Aa -aQ -Aa -au) -aa -Aa e
;\5
al |j N
+p ;- P. a0) to
I o
\i OA) p.p op N)
Co pt +g
|up
H
afr\
otDa
H.6
r-doiE
HU
-p
a

,,4
i(t

*Jrn HJHH HJHHH HJ-HH


V o'K iU v_)vN v_)vN o,"F9V# $' ;a'Y V # o,"5'g V # o)"o'YV# s
$o orurv#
;HP: :-H; o ^\(D^ia 0rlq$o ir(,x;i HtAXFi HBrrxi+ N
a) ) tLA ) i.-v)) A\ ) E ak A :' PE^rU/, v-A\ury
D d^\P^\^\
/r^\V)/ P-a
g)p f;.p D A) LPU^r -' J p!D$q) !PPP -V) g.$ p J.P)PP 3.!D
,HUH# !) :.j. p '# iu ilJ
^1
5'1 gH.
Ft CI d !.=Ldts LP !P PP 5 1pY.+ d H9H# ,+.'v 5 V.i d
HL !l s.H! a!-e'
\- F' N\-= 'ni:D U= +rtri >= +r0i P= )u+^-ts' !D P+^vts' ID
i + (U
iJP
lud ^Y!^aP.
PrP+ ^Y
H^$P
'H ''t +
^Yi..
;.i^$P
,PH^A rPHA\
=PE s ^r (U + r .PH^A=^UE
^r -
ttr
(Y
r.- a O,.:1. il -1ata0) P lLr-U) P llitra ^th)Y
tL"r1 a aa d *a :i
F.
-F.
)-P Ft A
ts. -H. -" -H.^-. ^i
U
;dEB
!l -'
a-a.2 H';
^i (\
-a Q.*A
61 r^ P a a Anr^^ -J /^W) O. 3A o 3U) O ia T.
/-r o o o P o-o(, lD o-O P o.o
dq. tr o'e. a a
+. 6i rD q. lihllD S
p 'r =h1
t{1.
tiLHI. h) 0,
p0l
61 lu )Alp A) 3ru JPP 5 S!
,OQH FJ 0q- poQ- p0Q-
e
s
(!
@\ x's > pg 3'o +3EE! 0\
cDo oo
n5 oorf, !0.D PAFP A]Q oo
F13
ilSr
Ak Q.< a3a a --). rE 3€ a?
Ht+6; B
i-o kfd :o P6-E T ii ab io
v-Js d d f ii .B
x
p0) -j-
H-lu
rqpp pno 0qpp P cnq m IDHOK =' 0qp
H PHI r RfLt
p5 -r.)rt
€rs
P 6'!D ga
s
a;1
'- P(-
'5 (^
!i
r-1
s
- - r'1 G
H H t H il
p p p p p P P P p e
@ a o a a a o o o
s
a a U) U) a a a a a T
O a o o o o
a a a a a a a a a N
\.J p) E \.
(o (x
x'Ug,tr
h'o o
(, F5o 5
rE
E.d}F
Ep-$=a
iJ

i\
a
o
o

HFF
dee.
srd
*- A) 0)
sEs
o.
o
Ft
e.
p
-
(/) E 'd'd
FSE'"CEP
.28 EE HE EBg.H
D.HH
LLP^:
PEHEEiT o:
irdH
SE
s, X"H X ts. ts PH
50a
flfi) s fi E iDP
0) -a 5D
+P+Yp
p5p
PP )8
l(r
*JAiHH -UJCNa->TTBT *l
UzOCCX!:! (D 'uotl'o R
J ! ;: H Al - * A D 5 ni$ O 'U
DO
-aa ) *q p X,:.^^(r< - 3 3 xE nr-LH S
I il il g H q :\ itri^
! H.m
J HH
'i C
D rf < uo55P<5o
^'rr
dq;35r +hi A.Y^\ ol *
^r -
J A -riTiXH
H}!,!-H-' PN
9..-- ! P !j j =a
P dE <f -
HJ
5 3? P R HPH-'N1
9)--i- J - 9i
H J P '/l 6' .JoD Fl
tB
E -r5. = 3 !D ra
Yg r/..+D EAP p- sv
H ry6 - 3 JcFD B 3 :t
6\g !
< 3 Fi }l trJ:- 5 n-;TE p-cn AixP (!
F'.ihar H ;
3 va >:- ). il5= hjPP o Fl o t.
A
iaAE- irSr^i ,P BY
a1 p T
P N L ts.P ! H N
3? i
p ,A nr, H sr
{ H
5A) lq
(\
tDt!x*]d'U'0 -EA-<t l-EC-<'0 AAV) L) ? I!'U tq T
ooOOl0OO
r :l @ !0a ii5
p!Dpoo p!DtD0Jo T P F TF f 5 F F F o?DolD S\
o b d) * *'i; 0o
U) 5 !r5 H'(, 5 iip 7@--a /r ,Lcr^il= 7
F-(Ui.!
Q 2.q. 7il'd F s.
O n) 5P Hi .D A\L.UL. -UC ! B
+=l.l^vPF-
= H:,
i H z e.R 3e i *% i ol !i+ Ar 9* tv
<[l=5x 9.W <5 5+85 p
X cD 9HE $ p tD i rfi ^
LHJdI -
5 P iJ! i rD F" P La F ryCD luir?g-!D -dUP++i/llJ -t
rdt P 3 ga x!9
E.a-) g=5 6 !l1q)oXo:;iDpAd p6 3. tri lP.us.
P* X<5 XE -c tslH
ttt4v*-r\ aH ?D
IY
D iEE
o 5 FH
h- r5 Q.=
P L
i 3 5 D lDf,
r P^r
t/rA
o< 5 + F 3 (,$hi^ aD0Jl\aa :'
- -<6i^3 pir - 6P s
O(EY
+P, O IDsPX E H'
J-
pr'
() a H-
P P;O^i nr iloSD nlAnrP Pd
pL+ P P+ i-V i A ')
-p p
Iio 3 +
ts1
:['3& =
lDp OJ oo-1, av 3 q
H )
Po) 5il 6'^ :l
H F,{
s+
rl L' N
N
p P p p p
a a a a a a e
a a s
o o o o o o N
a a a a a a N
I o o o o p p t\)
o p p tt i!
0) gr p p
)t
.G

HIA
R
!U r'i'P;o
H r\.^
o
X
V?S!Ah,
P,!
A"
::(';H N
S.uil
;A--+^
uo < qE="u5Eq
nl (t
i P Ff 6 [ +nts-+Hao-zuH i
9pl.-FP-
X
!/-1. ii s r11 e "r , 0)
E
P x[- p f E-i-, ='tri R
vH.(rrl =
<
ts' .; )-\
5 =t0X -ir G
lrL-r2€ nVY-PJ
br XTrP x ris
H'P
- s
!
3? H S
Fr
5 ri
E
Z c.'U t.'0'd
E'O O
? X .U'U ! UU 94UU >x"U'E \ U UU S
fi'D!( P o r93F !)ooo P
o o Di'Doo B)a(,DO 46.DaD trooooo :\
/:(,iII] =h ;i -H 5 0) Ei5 Q ca hi3 hr rn f5
ji o d-g,4 p 5G0qo -< G oq Eed ir.og0E Fodoo Fi 5 o.odoo
5m ci 4n'iO e"de& J (9 L
=.od;0a
5"t O ), - B
^r ^\ Ll.P- l.P-
J ^i (U
^i Pi.P- +A.PP
5r{ o an
B)!0J- 5 O hPH^ PHA -Wo
H.H.B!JV
X hr H H
nl-:L t-" P 0l ^t:rv Ll^iE
LU J A: Lbj p [- UPOl HbJ E lD hi or =
f,
i^ ?P o) P'rP !\irli 'H I l.F bje5:
('= 6 ?^4) 5 sB P;
^T,FU
PFl! /-y r il tJ
ra
+A ,
E3b)) S f-- xS
zE n' oPo o (- U -tJ
>, q a a a FTE
o N e
Ni gr r fi'*8.ts
!DrA)
p q
S
S
r-1 t-1 F1 l-l FI t- $
U U G
H H R
p p p D p p p p p e
a a a a a a a
5
;\ X /\
o o T
o o o o
^; o
a a a a a a a a N
Co
= o o o o o o o o o
N
P
at a+ a+ a+ *p f+
p p itp
lD tD lD
H H H
!
^zax'u"d
fi 5Efl $.H
r' rEfr E
[6;f,[o
-o)g)
k5
pl

,,t
s
-lx'EzrJ \J;\.UuJy'J.U (A
o-cD"0x'd> -JFl^F+
R
o a (D a !)OOiaOi1.
Oo TEFFFF ^!
r\DP!P II
5:1 5tsH< 3 3 3
L-!ts.P P A
Ee q ++e s h
*
=o
D E. M Y,'?*, x gA
!.H-p ! H ; od: cD 5 h
i.fi J ! Ft! 5 a.dE x
^ n o.F >, a +^\P#ry L'ryrh H o n 5g,EF3 \n'
a 50q - E ut^\->Fnl )P_=jtsP;, ;Fi E i
H^\DPH *hr s nirnll ?.i;. o x.
crid a p;i
-HPHY !"5 8 6 XiH s.DIEEs
1a ts -'i, D j.Ar
lD i-- f D ro
q -'F b R .- Y.O J H :IG -'D P NV
5(,rD dN 9.a3 > r =i\ @d 5' N g
; rr ofQ v+P! :--H
sl!
AP !H
om v) 4,) F 3 gBs,=tr$=
n, g &*p L'e i+H it
AO- p!D JHPV
o c d}]l
il -a sSr
-
e
s
Hat* (\
a\lrl.\.\-v (D (9
X'U'E 'O-l o- CD 5r"'l -0 > 'O
A FPF-U O 61 6 ;naxo o-o il
@
a ^r d
d& i x 5 6,U 3 ;irO-
^$'-1.D =a
5X P E ?$Jtr'
le i' :6ilFI!E +E;3
*-H r':5X I. a'3,5
od H' 5* l_! r. !.#p^- o <oorD B
H ==
tr=B& $ ?oi Ct o: Hoa = 9aV# 5.D
-->X--rts r'\ aBB<rs-q08. _x(,o
hi Fr 6i A) Ui.B.H
i! ij lD ('
xt!
bjPPgbj -iiDlDlD+g.il)
-JU'-F H$ Y6e P,E{ P tD Xoa P0rlD €.
- - i'a P U) nr Arn J !E-oOQ
x6.r
-4 OJ
Icn8 ,^i a P
lq
6 al'3 f,.,'a 'aZ PFJ pgoio-DH6r.
"rp R ? rv s
UPA. !f^^i"JE \9H+U -l t
*! ts EE u)1 ^+IPA.
ts ohi UPHPO]P |i i-:N IU
C' o a
r - [ik
o o
t t 5a) (^
- EJ tS
r-1
s
U \, G
il
D D p )rJ D p D
a a a U) a a C
s
i\ i\ X X n
o o
a a a o a o N
o
o o o o
rt o t\)
00 (l
NJ p) p) p 0) o D)
g) tD g) 0)
E Fl
;J
UU U tE
oo;-o '0 l"u ,g
ACD$OO
Fo,Pi. Fi 5k 5 5
if o-lo H b'
d!.HtvJ
o.-t f crq
EEAF il *6 ts8.
H Pil sS
-)l
a0lP
=fr'E PS'
H5
"rH
ilri
H

HH-H
UU U
ooio
;^ rJ i-. ir.
!. \v H. D

E ilB.
n
*xIca
HE ,LH
BF
U'

o
o
U'

'd'd5 tE FPry ooB


p,f; E
I E 3& , r.y
IBYTD;I
H
5 -lii
q
*E
',i.i lI o. ''t o.o "i
x'tr I FtsB
E rq E,
HVHF Hiu
P ^.: U+ #fiF
pP5
HPP
J)
ril.
9) x'
p
F JA
\\
?'tr -o ?'o'u R
F?
d !
O F F AUPAL
'Y s lD $ o
- oU oU *.D o =(D
aD
UXU
!oo!D
!uaJ^ (!
-
s
J P
l- I F q J:; pv-c
? ='ab R X 3
)r) -U\,1 I +q ; o.oq 6
i (,
* o.oq ^ A',
^ E ts,: H 3fi F5 P g== ,s
g)
o 5 a-P Eo. tr o.F
A rt l) v: E-= :ftD z
.r g_t- t: riF t
!T il * c0 aro a* o. ^L )ilD rrhi S ra
!--!p !JEA1 AJ= GV
JYq-dl PH
U^i.P -\^1 7
rb tilY 3 Poa" < a'a G
;i-a
v)
3 ) :.
P
-x o '1 0 o o aro
P i^ S
H Sr
- e
S
'UX'U(,X
o \?ax+'c'o'u
o ta?x'0 tsrolO
??XrJ (,tE"d ZZX"U ca Ed'd
?D o tr'b FlD o o o o o o s le. l-: a'p I 6 0 lu :_: A'lD g sS\
r,--P^ 5 i..: i+fr :l 3 5 o5 ,
o 6.ip Q
H;!
Dv/|-v 55403
!.+'P n H g^-(UPggP orDEd { n-tr
l,\='H t ^)-xi.^^i. !.'Y61 s.-P A B#!.;.! U f; pFig. B
A 61 L. P H.
^
!.m
o-3 i i""X o-a oi r,+,9UJ P g P H. d ii
.x o d5 [a >p
-lt!J, rgP
xi F: H =' p
P Y (, r:'g) A P'Uo- ,i- H 0) h, frH HH
pppxao fY 5O;-.
E.5 0t
^a Cr xoq rD P=o) =ida Pb "$
i1 H Y H. IYA1L t/
JHPJ r61
au3 rq
J !.9
-a)rl$l-
**O-)'u h O i aJ +< a<
c) UL.Egts.
*;4Y61 /\ tJ o i-: i.*(,P
p5 rb
p5 i--:
EN JJg a>; s"{
/t,T >P s.p
,..
C/ /-=
P A)
<- a5 p <d
oA U)A oJ PP Fi
-) p p
= Ca
a a o F
s
'tr t-'1 G
NFFg FP Fg ^v \,/ ^v \../ Fg
WHHH il
nitsH
g:P 0.D oDl o0) cfll f1l Anl
BH(, A,A il' x.a aa ^
I'a
IJ l'a
LT
e
$
rdH
cp. 7i 7i s
oJ 0l 0) TD t.j
Oo
Pd a
ta
u-) ($
Og)
p3
.0t.0ht
HHO
o Ecn
trtH11
iJ=o)
H PL
dIJ;J
NiJ
hoa
H

JA
h
ruxrdrdt-t*ruru -oxxot!IE'tr'tr 6
i( (- -! {;E'< iE'u r r 1] 'U'E'trE(?)'d'U S
g= th(DrD0)(D(D(} -1abari-r=.OO
3 3 P q e q H,2 x r! e P 6-3 og a< tr
Fr'38-X6ci0E.d<i s- !
3 x d E'6 aEH ? < 3w !i -?rBd
r..r
^r
e ) 1 - *
1,
=
> e 3 }!ta=:
,.1-A ^ 4 J. ci x
i t 5 ll l! J:, E53HHtsgE ^U\,1 9J tE'
= Are; s q oo:
18 d i! g 3 3 9 BE AEts +* sn5b";H
:IB,norcte
t
la
=fi€ Lr:';tr v"X !D 0a GV
W H,U 'uP P)=-dar l0
[3 B;,*Fa; dE ],"{
5 H iloo =O P (\
fi5 H [; TdEE
>il r g {
+^lJ;vv-
A -^PE.- g.! t rio !lH 5 ;i--!
;r' J i! L i P)
dJ^,^^
^i B EBB 5' 9l ffl^ $ T $
lD
rD
'i-i !D X( * PA\
=" P
H
S
Fr
J{ + )
6'
B
S
(t
"u '0 x'd 'u t- tr (, x
ria(DO$Odhl O
-trxFl(,-u-u-tr'uo> 'trx*"oo> tv H^ R
il3PrFF8$-3 t o x'o o o- o p o gl {u H P u
*-- P -1 '< 5 9-At^-aa--r' -r s\
=1X-'i pi r'< S
P 6 QJfi F g- 3 X E E.E H.EE
: € iH FP
F*u ;..D B
5 f-!D -r { ii D 3 I O
g 3 =x E:"t p * ;.(D ))
; P H i4."F a$ vrQ)U+P x
4 + _ x: c p L J ts'i ! \ | q)
a tD
FE
6 3 v*.(r i +u + uf;EEEt$rE o i = E ir [ il
3tr-P9.Fro- 0a ^ D Ai- 0q
P p D J P $ FnN; i\
t\Er'J
3 H:'H P 6'B €lq
J1HJ6 - '\
W= R iH i O
*\_,/J.-/a- E )L^JJ'-:.
nA1 H L r\U
5 B tse LU 6U
,rd A) 4 t-
L)-E =.,r, OD
3 U E*,
fr Q s.ql ie
P A1 U o.
-' oqx" HT
X0q ,f
J6i !] (^
I,
93 -J
:t
s
X'U'U
i;.D .D;. - NFFg NFFP Co'o"Y
WHHH WHHH WHHH W*HH il
LA)
(u
(9 P n] aiHH P h\ cdth(
9tF H +1,
3Ho HHA iJHra E q''A S
15 rt E4 Eli 'rs lj
co L, L4 co. t
o)$
! (-l
o) !)
,FX DID t\)
P"l |J:: Poi t\)
@ U (.
E a- obt Q.A)
p5 p5hl lD5 lD5
H, H
i,J 5
> "d'd
HOFi
XTFU
iotsr
e_ H.fi
FtsE
^5 p s'6- H
on5
>F)
EH
ra<
p p
Ft
0a
p JA
.G
:i
rdx[-"drdE -troxo-o-!>'tr-tr
"tr 'UX'U'Ur.F'U'U l]'{'tr'ot.|t'U'U s
tia;OOCDO '1-6!0^-O-{OO g g r q 3 c,q g I c HiaO(D!)OOO s
? N
!
i-a!.^^Pl
,y
E ts
ie
P6-? E-#F s6a B.f riHJtv6di +E 5*dd 3HrHUtv6d X E +E E.EE
! tr ry n
=a-ile;3 *,6
:i7% E ia
=; ii'n l}$: tr s }E# E E
s.['6
=
e.H cE 5'b ts t^v4--=:*'=3 ^ p @ *i E E $H1HE - 5 i E Pi! &r A B6 E F T P P) dhj ttr
uc
^i co [T:fBsa
nl P P:nl
r'-s R H6 r:P r pB E |a
B Bfi GV
Pl+JJYAT J-;J'-
flrdE I H )Ioa q
4/UP E H1E FI P .t!DP ,UPP
-!Do-zoaiJ pr r *otrp) G
Dotra >a 3 orP .DPP :.
,J:E o-
rE.Ffi o-
PPL POO)P p 6' si
++ 7i''-t b Sr
e
S
l\
puulvv*v
-{*^{
poooSopO. FFF 6f E f ." bNiDooo5o FFFBTFP N
SqEaaoEIS< *r
3 H€ {o b l.E.P -p >; +p lt p X i= i gts. s'A
-5 5 &,i5 *9
Yf.f,.Da5dil 5 5-Q
ELh)v: s r0 c EX nF
n;.E
x *-A:Cl6i+ BBrS
B
!!;MYdHP o,1* P' a fr [3,ryg-$ x!g
-'o. sr EH}$i i'D sj: i- :r * E tD
E.++E
^rUAl.^\^r
H"*!rf,s. o: 0) ts FE 5 (,v:;m l-P F rTHfl B H €.
P ''r+ ), g x iJP 5 Prio --HP-qioiY. rs
r.- - P 33 o =E =B xY" 5X,Hb' X 5 BP a'
:ZZ +'rr d 'oEB€E p{\ lD!2
>U tEh.isP dil ,P
[iL^--JUFo f 5p o0a=h lD ;] o !: '!_ PH TU "{
P E1- ='q:
Foa F <!rhDo, 6il S
pp tDbi P6' 5 L!prr -b 'a 0q pa' Pi 5.
aP- %
!t
s
a: G
ffi (9
^v (U^v F.l./ NFFP NFFg AFFg NFFg
WJBH W**H WHHH WHHH WHHH N
d3fi
sJP
fltHH
U JF
d5H
u !Y
dtsK
H dlJ
cdtshi
H llv
3Y.o HH(, EHO SXca lxo e
riH 13H 13'i s
trs trg trg gs s
o) !0 o) 0) N
I t< 8e
Fjd Hk rE FJd t$
oo lgr
gl P. b) P. o' o) OD)
01 5 p5 A) !)5 pl 5
{ iJ
tu ru tu
oor
BFlO
oSHFJ
E0a
i.r x o)
rJ
C!P
f b
dl u
f;oq

)8
s
:l
rdx"u}lJFI-.dFU U P A'U L L U U R
Fth.Dool(D.arD FrHiooooo
g < l rk H 5 5 vn1^\J<!JJ
j.1ePL.^rJ*;
f ts I P ;uq uq
E.d H E.H AB E LZTH.JHU^,
J P )l ! d
b XPv:D"H-; ^r Q rD
r.ar,nSi\i=.i E
4PPVU
a EE rsfi E.*
< + *0J H
/
W Hfi 'uP 5 O f lD
j-UoD
ss
5 i-Icnr $ ) *)
= p a G
,H i]!Ji^.
&F)p
\HH A></)> il.
ta'P JE d D
vg g
g ^1
H^\
tiSi
p
e
s
XUIXIT!P'E
o:o.iai"DOOOSO ryNSPBSFF xr]-u>x-tr'tr>-u 'u>x'0-"o
Fl{-oNo 11 ia' T
'+;9--1a--: I < 5 q ricra di !D6ItrAQ32 Sr
"rc
," i"- :.d o.i X - i= Eq < sd
Al L r!
PEid r. J A H
? 6 E rx,q
F. L.tl-- Fr. (D B
- -
L ^] ='.D 3 a;
& PJ
E i; B€ +tiril ; R A: il Ssii l 6;6 7
/-a x 6'6.
a * 5
il 9.p H
['
R id-'o a * il'aD !*
o ;J E^ P.aD - P -- ^68
o.# 6 o o.t*D-"59 < T"i+ !D 0q
( - l-- F3 H.-+U,/1+- e
3 f,i'n'1 oo=- B 3 :l p o *ro !:aJ o ij1 D H p
\-=-!DDYr E H4^r<SV2 Hil
JJ;9P- f
)7'?D=@ IHE . l J.r * / *) .Y
- -is.!! x c J,/ :.fial !o (:
3 r- dW&.
+Pfi\ tr q)9 -P
$iD:. a :l'd P 4OD -*.i^-)YP
^.
P I d13
$5f, s lD:lff 3 h
ouq h a0a
:t
s
G
NFFg
WHHH
NFFg
WHHH B
cdH:{
g JP
niHh(
s JlI
iJxca BH6D e
rd ii '() Ft
s
o) 0) 0) lD
i+q
@
Poi ,Jd t\)
I(x
O) P- Q.D
p3b)
p
FF8
qxir iao
P!H
Hqr
rhtr FH
!.+
i.{ < F-. 5p
* rii HS
Pi+

a.
t0

(/Jt:,'u'E
iaj(D B
P.ry q a
*'(M'(FdFU rgqS
5i': Fqgl =ro
EFE
E# HEH
;-i+55 -=xiFl
!!P
a;3
-A\!U PH
R 6H 50q
>5
5gq
Ffr bp $p
B L/P ,fE
g) it
)o
#J*AHA* B
l:'iD';oPo 'u-=l'tr T-EZX'OZ>rt f;!:": E d 3 f;o'
U tsJidi H H |-l 1!DPO d^e8 Tsi0;e 3 !J O J 4l i;= s
!AHgAU
< a l.,i; : 5- s.qg D fi xi 6 0
J hi i p tf d :'+3.i13 e --3 5 6
-U-.i!^H?^.^
(, 1 -:,.^ P
Eai?n=e;1"*
- --:.-- -
i - tr-!)Jil' 9o9.ro3AgAE ^lf.
;Er <L= ;.'r].-"'
9 :i iri o: a 5'a g) 5 IS
s.\-r zo-P6'3
YAIUI!!.P rD GW
6'pP Yo ?iil.i F.# yP -o
PiPH< vs.H
- 5 o [i:1)io.>=
^U
i-vvi. ^r+s
H-P5WP"'-brfq 3 X P3 s(!
{
Ai
Jcm x J
-- -:i
y'\+ -l =
^iN
ot- ts|u
vlunl^
JP a,i lt)
i.T
+-
DPT F
Fi
e
s
*BA-f G
*vs^v XXME v4 V<\\-t- u4x4u* uav ts
53 H x-H 6'5 i'D iD o !D a o.r-o o,o 1b;-!?DoP?DoPO- Si
ryr9rFg ry<t'tp5
3HtsE Y X oq i-.; F ,(rq =a a a s glil= <
;HH!.J 'i i < ca =:l =pnl 5 lD;l^v ? { :lFl
)t)v)b A tY ! * P L \Y J--=|r^r;-
r X i d f.ua B
ki e.6'=
ol Hif
^\ WHJP ='9
g.ca*F H E 3_B frtr P 2.6 6 +
L
P
! il; t $fi*r*rryF x
! H.9 H' 5
r. p P Y!.
filD:',# ;-68sil[1ils;
*6 a3 aD AF
P !, 61 Hw 5 Dp
6
+
€tq
PH i$P
tHPHP\9:
d== F=!33
5P oll
-q)EP HF sArHii j 3
'0)'.<-O- - I -u:J 5 o s
sd
;\a4 HP
H+ ,ik h
)t uol r' .<3 rr & 5o) t.
niA - ='c: E
P Fl N p {?x
+ t (^
)P 3
U9 33
s
r\J U G
R
p
o'a a e
N
br
,+o a
o ^\
NH o, \.o
oo p o
N
ffo!
!
?CD'U'U
(D B
=.-
r-
E O- OE#E ;.1
(,o|JI
6',-1 *
,UE B
0)H
xw
)a
lG

IA#H JArH s
\J \J _v -v iAH* .-i t/ _v ^u
99FF t !q 'u L E (U (D L E (U (9
-l\J^v^e L (U (U
5D H = tr 5 P iJ i-,t JA1 HH s
Dod 5 lr0o 3t^rM, 'J0lH-{ L-J4 -
r3?d 5D00 1 PPVqr -JPUq_ 'iPUq- UC TM P
at.Du L'ltr|u KAU AHAU h^U
P'.DN 6i
PPJts Li H' FPDN P0)'ii'
uq9rPi.
^i J P ^r^iir. J P
IQO'jX -M -M
daro E *
JS ID P OH pPvi. >PV^- A\U
9.3 LOCDP (,CJiU ZP X [) ZP
$ Hi:
X nb)
P
ts$
P 'U I ! UI J
-J!D 0Qa 0Qn F. UU Ii' ri 0a a s f#: (!
PAI ^ ^
av,Jp 9L;P5. H(/,PD :.
;)5 H['Pr
'ra ^\6fJ N
-a ;Ut Fr
B
s
G
-HE Lr-vH tsJ-..D(n
h Y f' ." (D{Yi E>"U"U l4nSo'Vo' N
[$FFiFIEEFFEp H 'r'f'
q dori..i 5 gW tD
F I-l o- 5 H Sr
+J-i\Pnl i 5rq 3 S.:+fi e H O
ULPJF) i6u 'l P 'TF A A\ L A
P i 5J.?oo ,^w-* ^
J--+Ul
tcaD Ur^<J (r5 0 p g lD x
wiil$Hn" Dql-l
- lrOQ ra :+ C/a ar S Pud H' riXb,
HA^r-.P^r p
'e = p Hfi"J Ef U
(D
-/ I ;5' IP^rP!
aa
t/I(i
rtr[r,grEitgB ^\
JN\P/
)a LlW o
nr
s
i EE' , HHfi.g$ ,i,x p
'r -P ^p + ,E.
Eoq 9.5 Ar' n1 -'
HJ
H oqr F oE.
E s - a
P %
Bi+5 + R

w i.v o- Ft
t
G
=\J BE
a '01 55
'01 il
nl U d
U o6 Cco C'a
br lD 'tr $'d br
+o
F! 5.O 5(! il
r,,l tp .1 E t F,l
co 9)= N
co v^Y a "ol o. "oi N
p
"^: ^ ,IDo ,ID
tsf
$$tE
F$Er
EE
g+
POu,
i. F.

t =1frq
F h.P
-^US
L HH

^E.g iJ H'
t
-
rr"9=
5Eo
oP5
$$i+
ta5iu
s-

iuB-'
5 g P"g
p^vv
P BH
dH.Hd
9APF -
\9 ;-.^ Vt
HLU/H.
p83E
Fpoo
P
+-H'
tF i$
H.-

ts.-(u
:^rJ
N E,J
il'ao^rw.
70 r.|
oH
FiJ
f..t
H
p)
(,

FU Fd Fd
oor ?F5[8tr E?i("UX(,
E F9 P gg 3t5[8tr
d€E
E gpj ?+EE $F
<o5
p5p
$ffi
*-=s.i
HBEH.EU nte+Fil
B
nfreEHtr
TP r-.t
F
55
W5 =FO6 H =FO6 H
p p5 ,iJ
P
i-J
,,t
.G

S
tr
>t
\t'
t
rS
d
s
(!

s
tr
F\
e
E
Ja h .tr G
TJ i\ ^U (U
tD
-tr x'tr
(]) -j r rEt r rl
P
:.I L H
x'tr -l rd 'tr c-. n -'tr aD
-boo?!o * U 'Y rt,l.|
- rc .> i-
N Q- Ox rO (a >-O o) O rO ilSa
5
--(aI c--.D
D ^ r c > ri=^ f eilD x tr 5 I
-i o0a p CoaEE ProEqX p
p)a,p ooqB ['fr = = =df A
ctH o-i.h.l E x i.Y !a d1l=fr
o J
o 5 0l Fx. o 5
-tq|FJXV r3 EEafs
- !D rix 3 EEi - B=AEEE f I
itE + H
L*61-UPUUY
+r lD #EErlEd+i (U re P A.
wp $ v^_v h. €.
^'a
Xo) 'X'aE l-ps;S o(,H}Jg -:s3f #3-fIErB:Es*B r3
F]
P
f:r'l- p gI
I
F:6 p oY i tsH iq9; r ! srS
i.P
E P6 H P"d t 55 's:
B H p!D 3 DP 3 nl - ?.
: - P E6 " Pt FJ5 3:i J P
Nl HP p, 'F=
i+ "J'3 =
- Ca
s
Ed G
H .U .U
a v)
s
l) a
o U U U e
A z ? s
l1
il
g)
N
o
Co N
(o
gFE FE $f T
[$E[*'E rE
il"$I
-
[*$9fl
H uJC
Etri+
rJaP
UV hr
kq
Nr3 ! ti il'
*9g E [EFfr
u 3sT r il
g. b" 5'..,
rre r ilgsfltgsp xi] 53o
ta9u -0q *
rt rgg,ggg-g
6+gr* 5tro
I +o.
ffi !) i-.

'U 9ry
hax
'('U
Eed
i{(D;l
w8
i{Fl
gaoS H.p
ai7
H
Pp F'
o)-
s.F
UT
o +
tp sp)
H

)t
$
HHH-
u) A) -v /\ x>EEr0i! >XE
g TY POO
s
0lo!qo L 5CDp P ioo
?D 5.P o
n 11< Ft
p dg. qd.i
!D$CO- E E *Sg a)'d tcDo Huqk
5A)o
5b b H' E6'ilp$ 6'S E tu<O br€A-
daPa -p 5 ts
-' L(h -' la
bE6g.
>H = -'9.
i+ lJ !D ID $ffi $ffi Gv
PcD (]. g)
EEu aA PD i.i F.t G
=
0ap g) p :.
p5
F.t
$u p lD
FrD H H
p -J
sNt
e
S
G
-{** olDo id iaoo 'd'd .UXt] 'ul-r0"u-t-ri?
hr'01 o
aLHL^:U QoO
.i lu ry OC0-O0l>i-:a il:r
(}oa
Vi-"fo o3P 'U-lt POO E +L.+PL.LJ -tC'r
61-^iJ^
= <H= 1l n u
ti.ri :tQ',e_
:o3. o-Po-i-;" ! --fi B
BKH. + J :l + nr A Q'D2
gfi [1 =H'rio
UPP
(, cr$ .tX'+r!faca-, d# € H
CD
hrrt(D
HJP
pH5 'A)
B. OJ
E'
IJ
-oo(a J-
g. 6 a * *'. 'r * - -!u
a l.a pl?
-' q) E.P fi D p'o K a I H iD Dizp)r.l e
E0b l,lJH
-$ po H!i.H;J^ =04 \
dF3 PVJ;* s
tr ;un\ ai U
A) D
to
d. Ft P
EVU
U5 o F
;^ p p i\ n
a
'u H
Ca

h
EU w Fr1 tu G
'tr t n r-.t :t
'-1 a a
IJ
(J o o e
U Fl tst I Ii F s
ga 0q 0q gq -U U s-
p !D tD F1 |1
sH H 5 g) N
@ o
\i(a
O a
p a
(, D
o) a a
F6drrSt
X.r o 5 oi 0Il
p x.tsts6 g"E
9)!tsUAia
E 5H il F
,^P-
H E HY t
gtt J !
o.i" ,ic p
$r
-L! irli
BB - IH,BEEEfrEIBE$gE
pF.r"
H arl5 cf p.l3 13
cL!(D(D(I)oo P{5
,JpE
E 8"H.fr o -g'gg UEB*$E$Bt*rEEB dsE
P$Et
ID
{ FE
g p g H. 5.E
siEE HT p
$$*E o=IJF
*BH^g$ P.H
El i-. O:
H II iJOi+
CDtP
$-B -.5
o

XFU
?!' o
5iJ
iup
(,gq
<rf
$i])
Hi+ pg)
e- ra
Po
3o
p

,d X'U
Do!
.5^8fi
Pc)ci
lJ Ll
-P
o
ry
p
p
E

J8
|(t
s
.J,fr|.lJ si
Hoo) tr
5-H.
i,
=.5
+UH. ff
i.pP
L0) O tp
s
(!
i.
H
= S
- tr
p
(,u! \
ii
r+HO
=.P0a B
>t
'rai

-r,Po)o)
BX
€s
q
3a
PD s
5
g)
q
, ca
p

w G
n
o
e
o s
a
F1
il
p t\)
o
N
H
BilBBEE*BgfiEE[[EEg$[
'5145=P B H B*i

HUUUU
PrD(D(!Pl
B r O
=B
E6 k<qe
50)tro;.i
E ts Eh-H
eHF'd-
K 5Uq
P eH
x'O)
=$)
tr5
,i
)t
\!

'd'E=,u'u-d
FtoPo(Do s
S
3 H T# A€
Rt
A g E H E.& E
ssH6'd
5 E 5g"q NY
U IJ CH
o 5X
qH :.
o
BLP T
ryA S
5 Fr
sS
HH-HH
(\
(/ U H U X-l'd
5o?a^i;n$o
sFFFF 'O"UXtr io!) T
xdEsHi$H d9. s
EgE'$S
;.i o;i5ri i sq-e E F B
1.4^!41 dp
FE.H P B H o AryE T E E S.E rE lDa H
*36
,l-P -'q
xl s 6'n'EPSP p g
-allD 'o3 H r s) rr A.cn '_
(! P J
e: p IS
o5 -
tn
hH
-<.p 5 H 5 (,V- g s
xptr:f, + TE a
{
g. J, -
^:
Yr
:1
X E
61
!)
n
H
E
Raa -F.
'6P p (^
:i
h
UU EE $
5 B
o
io r/r
o
e
!1i\ a S
YO s
5 .i-.t ID
t\)
(o o
N
NJ
h.5
['F
a
rwFfSE'pF
5r A ? R Z [r.
#f, ilE r[EE5
t'" -E
5'P
f H' $
oq
F'
'a
H'
i.: H

rErEE$'E[gBg[$[F$BEB

'd'dxt
ooFo
rHls
PHNlP
p-H
S E =H'
s'6.
trl*o n
P 6 uF
PH^rP
,PH
HP

tio
o
a

'd ru ru
o(nH
'E ts8
tr g: :t
A4.A
fi6 B
Fb,
i$D
P

)a
\\
'u"Jo"tr 'tr -l ,u'd 19
s
ts5eP _) i (9
(Jr11rl
<m B p S
L D9
x!Dhc PE * ff
v)
Iipa+
4 4tJ
s'I=* tp
FgE VF6
avl :t
^:aL G
PO $;J
p 5
sSr
se
(t
c-l'u"0"d
HOOOO
WUU
6rOO 'u + fw
55E85 465 +5 3
r'uo po il
t\
1!E 3
ctsq -rd o: 0a oa
: ='o
cJ ia7'cr CT
H p. :=rm
3 S f; Ets
._ .:r d iJ j !.a * *.
l'*E* B
>e
:5P Drb iPqH aa Ei
PUdg JA
EF6 HPU
5 e'4"tsE -$5 Vtsnl IJ
0qBhr$P 6 doa MU [ion - D6rs r] r!
ILHP
?v)P4 7i3 ild o5-
F) SJP
3 P
tD;o-@^
H 9,At B a '3 LH d;+
C. ETD ti
P IDE a
r'f,
Ca
r\E-
:t
s
BF9
aE5
PFg
0rn5 BFg PFP
cr.l5 or5 BFg x
;i'E ii'lJ iD
vEub) r: B v d'a v c'a .'u0) e
a
6
a
d
a a >t'a
4a
p !) pl A,+
P. 5'p N
!o
ti
!D
tilD ^ uli ts
I g c)
P 0l t.)
(IJ J
p- P
o g iJ
p FD !D lD
H n H
FffiF-[E
(iP
HE

ets
0jq
5H
!Dc
Elirt
LJ l-
Ft
^i
a
p
Fl

13 *ptJrSrc
oLg!J(D(!(D
TL"P H H 4

*.[[r[ffinggpBg$[ H B B E E'X
OOQ n LH O.
P n P U.b'o)
piEBb!)
PJ: FEE
p to 5 o-p
Ii- =b ti
fiE"s $ilH IB E
s --f apb
q5E
Es B ,i
Eg
#EP
oiEH.
!0q 5
6'n E
o0)
D6l
c5
oki
o<ry
5'd
H

;,a4fr
Yad O E "u tu'd Fd rd
oBooFt
HdtH-A

EtdE ^HP
sg6*q
,-HAP
Ti gH P 9 H.H
^T
H 5 dp e
-0) ,!DlDp
PH HH
<P
p
)/
gq-
lDv
5g)
B ;)
)D
+r'?-f6afAda
i-op Yff-"i-1ilo" ono sh
C55xi'!73)
: o9il FrOr.t s
E B 3'u%
f{rt-+{-.i3o-- $kF
^\!-^*J-61 P-; # 6P5 td
-P -.D lq
V,6=.\ - W 6-: Gv
ti
-1
n o,,Z n x 4;.fi6 P r in :UQ
p -'. g.o- s.D g) G
xp
jop=) i.
J S
\
e
s
HIHAHH G
HP\*fuV '.;C.'U"E(/)i(
H'P o o i'b FFFgF BX
I (U S
."EpSPeq
u-vv^u
*\
E H'& f i x i.(D B
i.a)vP! PJ
ilfi sa 3 * iDO0l{H fErr8. (, nr
^l-LvQV2 ro P s 5 H
Ednl-JP
b'ad 5e cE EH; E oa d
?PPEJ61
= (, 5i! K $ E.
P
J
FH A H p {J
i-.5F ir D i.
H i2u ra
A)- J ts'
-a 3 o5 o i+ a/A
X', = cDt.Dio'
c_ U
<).,P:P. ^rP-
Pati !)* p e
"{
tio a P o
Fl F
;P(ht p drH
p ;3.
r3 (^
ss
A)'}itJI) Fl--YU A^YU G
-61
lPPr ^ig. oP=. N
^TE?J g)
il n-i 0) rffi d.00 p
(D a e
d p I-a ,fp F8
a-5.a -ili
F
$Hd
L- i+O-}! +^ b' N
I
CrDE H b-r t\)
G
(.o
e n3
s grE X niri ;IFP N
ll+H
Pnl tD P
n
\'.t 5
il\ i-h
Hoi
to'q
EIH
7i
a+

o AtiPit\Jri
,ii o.-o o-o
5 D FF X ,fE
onooxoo
+Y'h
7ip) 5 4tihi h5 +Ii
< p-tf <E ri<
t'B
A
? il.H ?.il
rn-i.9D O)=O
q) q.
a J O) Hv
Xi irFr
tFIirP
H.gUgU
-t#Hrd
5 Q p ia
0a f H.i'A
h'a ^ lD a
E P SSE
6 Fj F i#
I k ,i?
JP-I
'H-)
- qsr
<D
61
H
4
0c

c>t-'d'u C.,1JFU
o)(nE
86. Fg .H
C-! iu.,fi
-d:! ' ):!D
5' 5'e H oEt
HU
5 Sfi 0q
c.i'R oq
0) F-i tr
p
Fl
-v--r p
PPH p)
!rtr H
, JA
1!
,U q,U'U E'lt R
F'l$OrD ooo po
n !H * 0) q) ^E.
#€ d BW 3d
geh:
SPFQ
=.P
(, E gs. tr
O.oa + NP-
6', +L.
-tI
-' r--'Iitu ol y0a
t.ra
$Fd E :- crq QP Gv
PH
oq5 :i
(!
-l oli
P. }U xa
lD s
.D -9l s
uJ
Sr
e
F
JAH ! U IT]'U Cr tU t!
a, "u "0 ^r lil ^9 fr\ p)o ^! \J N
IDO.O ;-(D !(!
^)v o' o- !J :S
+Ll '6
oD i'D YV i/ !)l
irH
<a ,6LP 5(D 5(D dqH B
A1 P: h5!D 5 tDp p
I rb i.J- >*P
( \v/^ Xa x
- 2i b.) ;ra o-5 E'P- E
'dD s) s-ts
HFT hl r-t Hoq
)d oa *j
.]YJ H 3fi t iqr H -hr
uw( Pp p) p
;.p H ^\i
'+0J PH
d, 0Q- s
^ p
PiJ OJ a)
A a:' JJ- +
Ca

s:t
:9U
(U H. zi<u 4) /\ \) l) G
Fg 5Fg FF9
Yi!r :pr 5FE
xpt FF9
;lut -61 B
a.3 -3 +c ^rF. J
^r
Pq) ET O] /,l rrn u/ E ik ni 0l
o0q P o0q ry :1 6ril cru0 p J P:^ e
la la 't a +hi O ^.
LJ nF .l^m s
tr tr a-Ul tr o-EE tr Q.W '* oP- N
hPH ,\}!H FD ts'
gc (,3i 0)5= o3= o5X o3i P N
(o 0c o
P H ^3 I\)
Ln IIJ ul
iJ v iu
iid ;;'g
pfi"
da gl
xl{ .D,
H+
oo
i-. lli tsts.
lp
QA
0Q 6.
H EF PH
gltr
p aP Fri a+
a B
*
A Fl
p

7i H' ri ts' t\) ,f E' rr i'E o.i3 0- ri Q x'p ,i o-rd ,i


F) (D 0) rD D O X'O !) (D O
13 H. lT O, H'E Ei
HHH+A+/^+HH# ooaLLFl1o;l
'i
E E
trEiO'tu,rnFjOiir=
rIfH sf if a'EseHfi.# 3 H E E x"ts 8'E r',H.E
otr5o7"aoJ4 I
f ff rw= $,[ $E H.E
Fns[[FilE g5 rubijq-fi
s.8'gEs* [fl Eorif, H cT bF HFu,sgIER
EB ,- HrE
DF "SQE 4BEn'B HH
r i, :$. pu
X -X Hfi.BF E fi r ! P
pN)
-Y ]9
H.V I U
SpPo
croEp.i'!I
^
fd o-C,:1a

E 3+E
PoiiS
3,I B
{H
Bfi
B

x'd > 02'd'0 rd (D lJ'U'd


iaatB "o q'6'g g
IlH O : a'g 9 r
gfiqs ?LDoqoqqq +,P; uJl
p(D^l (D (D;t o 0q oq
* U
=Et H HP
0E !4 U H
'505 HP
"1
PiD- EJHD

r,x EqEE5 BOf


Fl <d
6- t L/ n'6 P
i-. iJ Ol
p FPU
E5 o'rP
o5
)a
1\
us;r lJ;\r u xt.>aaa a)-F., utDt-= (/)-tr-tr R
9 Fsa 3 5 BFFdTFFFFF
5 A =5 *r 5 g X =5 ' I L, 0) P i.l,vl u.i
T H !,-P g H H 6.3 Q s
J,HU-^P gsFgfifl ^1
{H!P'()+
;^ P 41fr
F$Hfi H gEEEEP !D 50 t$ fr % g% fi ff
'.,| JY F A\ J
Y.Aq66r -'L ^ : O
E.
i "g
01 ;r44 E*Fqp&'**ffi
R9H6',9r 6^"D gah P
qx K.;FE'., P l+ :1
g E il[g
\
^?,E P ZSd !#+?fI) ) ^ t d1 I R
P
H+ a^1 ---g-=.J-
nt -'i. B p- AFa-='MP
tsHE*EH
PP
I 9fbj G
=
J a3c ii$O
^: )ri
PH !T5 B <r4 u. i.it
rs R
/ *X i' oa3AiP
5
=
H <p
0q EH^;
0q
d p Prq o 3 s
"7i Fr
st\e
--,JHHH* 'd+u,,1 on c-'U
Y E d ro'ro'o'ro' OOabO$O po N
Plh;HiH; (]-B r+ 5 H 5 VBFFF Sr
A-JJ-61 JJ a!?.J P A) 5 cr:] F
-r ili Oq !{ 0a pt FH F..H.AV
J-^r^\ts B
--hr E1/Jl =0a
1,7 f;E r o) ro'Ltr >t
o)oP flfi H 5 EH. PP = ,d
iZ j P, E H A i i.r - x L. ^"ul Str$FH
-u E.r' K 61 g) .{50)
FS
FIP
'u (, " o)
t/ta
? E F.? H B $fia*E .J/
9._ A
4 a-A .D
ilP )- 9 aa 5 a
(,I!^ttr
uX*'
p !yA) E'd
p> lDo
'P o lls) p? a7i 5AH
oA B)h B
HH.) pE- 6'H
5 p Fsqa- q
S
S
vl.v iUXUU 2UXUU 4)a\l)Q G
&33 =qo trp!)5' HU !
o).5< P CPorE' !Pp;HU J B
nl tDiJFe ^r ^a
^i H do P$ea sr P iKniS
u)a lDCo-
5X*o.nt lls'a e
EE L{ 'u o-Ern Afr^ si
3C.ri L' $Fld ^ AIHJ
-:X $Fi- d:i
\JA P.'L
X C'o P.r '-oE 5H N.)
I <0q ' t)P o
(o ni n0Q i$ ;i'g +\/! n 5 t\)
($
iri S', E6'H-, + v \y
E i,i S poSu
[ffiE*Hf
rp?
wx:0
oog tr'i o
5 r-r ir P.H.
6Pir.F
fi boq c hioa
snr drs
pff
*3 il ,H
Ft{
r
5 r
L) '(J

FNdTS Ti+o.Hp-rir5 (}) Ep.rirS EQ.'iEB O gi'13 o"


o-o o EGp.t3
5 A) H'(! O-$ iJ O (D O- 5 D O O=t.J 5!DOOO #'iJ P
H.H
j,B; IJ J
ffrJ P H BE gH N'H
+g R P E HH BX E E E BEEEE P gI=u)
F^.(aoo
P E.5d E sB-8 H E ELp sorq ' I ti*
ddPE s ['6 g ild!D'
U 5F.r(,
fiPtsEhE
'0)o E $fi$flE E HHH+ E H $ $E ;J^l:H
**a.; - Hoa
'N =
a
Es' Hhi E$[riE r$rIs *H E *
=.p E$E}F d -_;
FP E qsB x'u(trxcrp 0) I
'(.) 6;J
(a
fi H.= I
F. U U !''U
SQPPO
B? Hts'E.
E B TfrE
oq pl F i.H
,HdJ
BB 5E
- ihJ
A1
d
iJ
oq

ETPT
o-p Ft o
ioq ooa
rExr
H0lt
6E-
5B

,,8
t
UVIL U H\V9tu R
t + i'irr O
HfHHi s
? il H !,; -: dh P ra i.J
I.+l+U\
H;n iiA
iSEP bj s
6oq E - f
/'= ) H
J.j: o +D E
vc *cia rD E * p
F3 OE -v lD lD ;;
ri,) Ar oPSol (s
:_H e
r-aJr
il; 0) I.
U)- P JH.A
/lLLnr
-) sSr
'5
B
S
G
Nfu99 'u 'd ".I,
0 gg
ip)?p5 to.D
OHH
ss
F !a rid s.5
l--
< B
orqHPtr aS o x
5HE
rlD Fl
p)=
$PP
*J
rA
*P
* o" 73 .{
a
5B :qF
LH F
Ji
3.
'!a Ca
:t
s
A S.- L./ A S-. LJ G
i^5i4 N
Foq K
h.t'/\(,
tqI F e
4,^A
IJ s
N
0q orc I.\)
@
H p o
[.)
-.1 ({
xn
ho
5H
o.=
iDH
5E
,(E
F1 FJ
ctp
o5
H

H'r3 P. dt, o'' O rd


<o0)(D(1(!5(.0
QH L H H H h *
) / ) [H i!! H
LMAPABP
ihii (])o c ooq d
+H-FEb'-'P
H.i.
g (=. H;J H P
+ E.0l Oq
H.L ! J ! -
+ d H
='iJ
Hts i. P J.
E
P
- HEH Bs;

FFry id'0'da\1 EFFPFFry


O.ir Fi d H H O
ilm €
iJ ia !) E sflgfi* €8fi;EEE
p '-t f F+3 D FilH o.B
p CrqD=Ho)
PF-pH
P IJID
It'6 .H
J /
)a
{\
H H^ H H H H HHAHH
V H9&NV fr\aaa L BUU S
5 ia n (D ! ia (D
E E AE E'ia !D O o s
ooa
#x'X{oe d HT
P!
3*EEil:#
E 5-qi tr o tsHOilo
92 O [€ E;.
I E s B- ii,ii
-F td
ta
BE B P # TP E S d
-fio osfSs
LPFP)
g" d6
J++ plD B5 tj g R
!td lD p
fot 'l
:.
T
-J
!D
d sSr
H
) t
13
p
G
oo o
xd'uaa1,t a-Tr'l-rr-tr-tr(rx 'u>?C)rd'ucDx d
o >P
ET tr E E \41fr\ epP6'q0g dVE !D D i J.='O O O -'. go.Er5;QoH'b' :\
-f; fr,ry rD xq x<R6'PE< ar,i
iD
B Ax O.* rr,O: i 'i *ri 5 ia 0) d -; :E.B'PBT Fr3. B
*A
A, lu *g
H.JH.
7P
u+-Jv. ra H."[ i *i! +96;fi X
'lai
o'dD p l\ aUq P HIi'HeBsg EfiB [FrE e3fr 0 H 3 PPiDCtrX(HH'
!, FrC 5 # rD * 3 ;.q)
SnEp) h\ i;p HJ E' I B
lD o) u
H o 5 !!p
'g;*flfr B Io g,t$fr E
)t^NH
bg)p5o) EB "i < H.E E P B F E €ra
5Hr 5 p p) f, ta" :Y
-(, F +lD P _ 6- iJ ; 3 r I 9.- 7i
ft.H .E
* +a. 0! YE- FFE o =l- * O. Xir n c
AP
H. i:) d61 L < b5n B illD I p H 89, I
p PH 5' E 6'H nt! 5.
5P a .i- j1f " tsrJ (a
a'.
s
XU N a\ \-) \) ,Jr !- - \J i..tl !-: L,/ G
OH. o=' d!Do)=' CtDo)E'
Hg;.J Ol: 5 N
-f,
-P -lu
D.i< P ^r d
Aa 3D*i, FE fi d4a
Eui!p
a)a e
g)
=a g) "' fu?, a '" aPca ! s
GJFTd CDFtd
)p p 0a oa
il
loE - r\d Fl tu
e-. 6i il cr H o
E'x 1(JrD iJ N
Co i$ff" i$S"
$ff,[FE
p

UX g X.U
s9 s)iao
5X 5$8.
e.6
AH rLOoc
r.k f
Fl ii
0)* tsde-
5i$
e.il gg5
o
o

ti FE ti rir3 o tir3
dcocoooooDo
tH i. H +/ * **J 5
*E *E'5 qd6 H h,uq
rE FE E E F E $
'u
F',IHH$pi
i.k-O P) J''l
P ' 'i:'' Lg
P o-E tr)5
iD P -P
Eb E.
I'B
P0g
ppP
11D 5
=o0ar(.
N<
5P i$
H-+
oiS$
tu ti5
I! p --
-u)
p)o
3a

U' 'U 'U trz'0'U"0"0"0


AFFBf ^OB
XHO h:il9I gg I
6 PUJ
E 1+68 O:5 ni
Bda f, f;ffir+eE
fi6",E[$ ir0c P
B p $t.$$! g'
H+n*FH
P CAX 0a
.D E"'gp
utP V
o p)P
P )a
l(\

'
)\ i\: u tll u t4 i^.l u tr, r!'O'U Edr{'0'u "uid'd :ll-:E'UTJ R
fD
+H
$ P H LL=H
?.o P +Flo o o<oo .D<oo E'FFF
5 f xp9- EFBFFP !J!H!
v-!?i.DPv- 5$pF '+ra (-J s.a E Tg b- +l*16l gii
s
b rf<€ 0) 0l q E S,? A\ L.P
P!P!F X
H L H J
g P- ? H ir',-*: i bp r<d:
tr O-d $HO^i Dr0l
FJaryE@^'!JA 50)i])5 a'1 HEFTiI /*)AA 'T \'
BB# E ,*^r p
0q i4i !?.vv O X ,f - paSh) PcDbil) 11 g -'rE *; :
6'5 xIB P *5 UUq ^* L H
H'r,
$ { rEB B B K
u (o i- H L -O)
P Hoq p p o56 H
:AJ^T
tlq
o i\i Jtra Ai GV
;u^psrJ ^ A* ssHsgE ^ ^r
5i{ EE pa F o 0'U
! P \e o-e BB* -i-pH R
^
'crq po. po. 50' ;-,
l^0) :.
Pa 5!o D nl( (h;
HH. A)
5
p ID fiH'
Ja P Ca s
9. :r
A
sG
UCATEZX'WAT FTIEEff Ed"u id U U U
(Doi'DotDoh)o E,FHi58 iIiToo R
3 D o o di: o o o<oo 3da 5(,5<5 5EE$5 Sr
=os 1; ts s ? r E i b pro b ii'o ; oc H E *E E H x li o-oq
iiAori $50 UirHF- 55pi B
= sdo 5 BEfi B E WDp /. hr P t^ !iYc{ $[fgE x
Fd E $ F 6 H E 3 s PQHP eHo F ^. +J 6r g E'6 #!,g 5 3
'k;" p Ko cnpdE pE;E '' $ i{ iJ =pl
-]H cD *kX=6=
1v-9P trH - *a) 4+) i{E 0) .Fl E H *' t/
L{Jlr^P H O HID #ilEU
)l xjj' tH( P;BS P Ehj f 0) i rr"
ir iJ H'
*:U+' or td d s.:: s
-s)Lrd >3 'o' sa
IA + W =o5
vJ_i- ^m Ft F^p 7
SrDA' }Ji
$oo 9-
'.n\ I 6 13 d
B 5.
!D ID (a
ID
o H
EB
s
AEE t! w t! U
o!D 'U f
a^ TE 5;J N
r'1 Fl
p
u0l U - a iDl e
Bb g) S
0c o tr\
E !D N)
(o
o d o
(o F) t\)
(x
H
lD
H
2XZ
D b,F *a O (DE
opx Fo' crq
O (5:
dxii'
o 5:i' +.i
pi I.p B
,fp
Fl tri
HlB s' Pa Eg
3a
'+
p o(, f'o
p
11
=x
h) Y-
Fl
p
-
a o

E'r5 )ilQo?z\= xE'H


P.X'U =OO-0)<6oPbP-'
0)oo
hrPrJ g€ BlTE'EE+HqfiF
fi aoc $ [ $$H $E$ iIE
*filD HE
ia lD i6 Hf;
qBrs
t f eatEEa [[- -5 - I}6$*PE
BA)'EE-
5' ^0 d A oi tr'f sil
[B .F 3 I.niif ID

x'ut"d
h'(a (a + SHFPPPT'FPry
:HHn gSYgH i 5 5 5 q 5 0
=Ej5
s-nora - o.o.*R L'q-q
s6 SH
g)5HH E E p8'il F:^q
VI X L.
E L-M H-* H
,;<ol iJ <oli!Et U
- n,F."d pl S
q F =ETH.E
PEp H UtsE 0l h 5 5 i+Sl
ii i.r
OQ- {A) tEm 'E ?l
p
,i $F)
E5 gE pF
5B f,r+$P'1
UE
s $r .T FE EP
PH. JA
.G
S
'd
(D
o. x'u R
P ?D'o r9rFPF3r3 YPFSSFFFFFPFHFF*FP S
O)tsJ(Ji rqe 3 I:iF= d: -H[*t+[+rgtgE$f[EE
L ,E.! :i lD lt ,ra.L
4 IJ;i'5 = = ,x
\!,
Ki P -rrE
LH^a-
,q; ryE#
)PP'^ d [i# + $ 3 ry-$=
I rD rn
t
h)P56;
h: i]
:r ahj.P D P 5 D
i{ -H P -'Z'< b 5 - :J F
P$O+r-1- ts<0)i-r;+-l :l
oj Pi! -Po
iJ ,i :+(,{F-X- H=! s.
A'rF ^ $.5 5 d'- igftfi &
F P o-f;.oBir' S
)a1 PP)a =
iri H^ H tr
e.s.Ffi sr
e
s
(!
gWFF
l ;i- PTFT39F9E5F SFPSSFFFFFPFHFFF N
^ 'e 6==J:rixi:id6i rF Sr
HP,E.L
PH:'A
p t a%qE=d iil 5*'F EH * E E XF H H gX E F'AgS !D^ B
o:
HUqts^r
r,
, !61
F' y'\
! Y: 6. d':,
= 5 lo hr Q-G
q s, on *x $
'trlD :J
ABFl-{il!Elsn'RP*fH #8
u,) x
-
'orp = I k : 6':',,9 q 3 P Prn
CDf+a D qA\)o!JiA-P $*- E L ,(9 A
ULE.- < J'1 B.!p gV"1 ay
fr '0) a
tst
:. hl ^a
fg.(,i c lD5
sD
["F'-FE
[iF'] $E E 5 E
!*
ouA:5- p l.
i, cD
= 5
=aP,"
sq J -"' r-' :-1
6 F
3 aD Y e. F"d
E =.FP q
)
=.a
E
xtd EU
op o!) p
aa, a^ o- R
VU u0l IIJ

-.) e
oc
$r
gc o :S
B (, t'.)
o o d
p
o t\)
O 0q
5
(l) t\)
IlH Ifrf'trOrVFrl
O O a-$ ('D a-

<H5.P5pHH
n H0q Hcra
lD g.h) tr C
:1 db
Pntir+ir+
p h)
b s)
Fi H D E
P5!)
bl-;'5
a+
r$
P
H!
9i+

x'uEX'uzx!t Fr
url,i
it [[H B H H€ cuB
EEI
lE SrBsfBH
Eca
EE Yggg$ -o
p
)8
((\

4VZ4Up U OTSEU I
b o o:
H-i-/lR-l
i'D o D ?D'o
JPV)>XrUi H Fd F
3 P 5 d 6 =*: I HiJ,H x
Fr-# I ,g e e"'* E c X0rq H
rnD LN iD $ sj X
Y'ts't i\ri FH Xi
o-E
.r'e-
.P s:t
E E
rD-5i:PqO
3fE fi 1H 6 qrs G
!)/,
'0)n 9.d i.
!0tr PH
;8. 'p S
aa Fr
H
e
s
(!
i'D(nor,i/,7,oiDiaiaoo PTFWT;'3ryF;JP T
=r
-:\
5E flEMM EE frFEE Fg $F$6+gs$FH a$gFE€ eEfr t E e,+€ 3 3F- H
*Er-$rflFarg '"8.[E rf *tg[F H
PryE * P-/LXP

EEf$r;t[EIEE [= HF* rg PsDH .Y
^l-'P
*-JA\
q
UP
Ea BEFEggEF #
5
"ilt'*$'F E5
H HEeoqr" fi $r EI (^
S
s
Lr./ u, G
p oBr
^i
o- F\
p
E,J
e
o 0q ts
e a E t\)
ts p o
t\)
o
P 0a
o
xx"u"d
h?Dot
++l-lU
oo
3.38=.crcE
SE
HHd
F'B
CH E
E;
)t
=p )l
\r
R
qFt[8[ s
Es'qq&E [r$r$$gH
L p 13 ?)f,r, -P tr
E 3 F TH 6 =0c S
op)trlJf,5 la
FgPH-to G-
D (\
>'D C5
SCBF$HEHr
85E E'sE-$SI :.
s' f;P"-
HJ
e. il I
s
Fl
=U
P
G
{ fE AA!.ro"
(U!HalPH
H. an ;a N
hir E UP < :\
r0Q L
i.+irr ciidFr i'd ]-.t !)H!D
6)A B
f+'ro;5 5''. x
D clll=uC o:
tr 5" ts03R
Hi{-{ oi P O) |i is pilH I
-"P
-gpAlH
n'5 3 e S 5 ir) tJ
ra
-A.AAPA
orrLt BE*rg$flH[$EB
i*
JP
ts UJ A -U
"s 9ca ca{
rU -
; ^i
P t- HO
- v) E E s0 Es
D d-E 5 *YjiJ [EEu6B$gF$F-gEflgr
), ) ftD q
s
a Q EE G
p p p
-+ o- R
1] 'I p
o e
F
r3
'u o S
I
a N
H
ct
p o
o N)
|.J F
0q
E
o
O-f,
PfD
PO'
JH
pc
sB
6'tu
pF
l-i
p
a

9Fry "d "u


(DoFt '!
E E6 d€E
o) a! lt
H- i\j P <o:J
Gah)H
p3- p5p
a Bffi
5p F.t
A)
P

)8
!(s

X>EEiUi' 'd "d .g rd 'd 'd HO. R


! ! I' P 5(Dp oo oo oo FTTTFTPF cDp S
o Fo cn< ?odio=*fiP l"D nr
d E a
Fl ,i,\Ti-.
d9, 0a<
g)o po 0a<
po :1 :: E D X {oq H
A)d OH ,s
PPAJPD {6- <o {5' *plJ.n
,^\-H-lro i..F+gq ji
p5 p5 vp E
geae. ",Da fta.** PH P 6E fra r5
plD $ffilD fiffi Bffi GV
i+ 5tD d 35 3'R " !D s
ptDL-, i-il :-l <C\ni(-ED
H.J * P G
03 - -x -,
id5 hi 5
I.
t
*B
r-l V)i-1. a
E 5 i1 -p S
ID p ID
{p Fa
rq
G
t'J'!
og)o iU .U .U 'u
o Dl- i0'o -
rD
r! ? btDo
? oo xx'uU)'o"tr XCo.
o fD.Q A!rx -o 9eg oo:1!Doo it n' lD ilSr
FD B zhg. PL.ts'L.;J
= P1d pW x0a oa?roi="; B ,5.5
: *! aD.-O)6,'-). 5
i-io)o 3a-. .t + J :t + nt -0)
59(D2
E''# € n<
-rp
u-d-l.i.
P 5::-01
l 3 Fo'
B
o dlo ^ JRAlPHP
tsr3 U^lryP^\
rDHK -'D (, A F J ts U] :} 6)in
x!J
1a = coifi bi5(/) $7) P L s +P
O)
i+
F A'!, =D!) Hts{ocDti ^\ FPB
qb5 t/
Jir *P ! po R B P H H :id \H T - pdq tsA
H!i.H-JA U - qJL*
;E B:
H I " o.f o\r p XJ^\ Eo.H s
p -5 ;r o (iH 5a i e
2i 'U .U 7i' s) - pB PDH
(,5tr
E ALJ 5.
- ID ,'\ 5FJ p
a 'tr hs
H
s
t! w a G
-t i a a a a p x
O o o H
ab o o o ]J e
C Ii 7!' o s!
ci |1
0q
o o U r0
0a sq
r- ts I N
p p p g) rn
{ p 6
E d t\J
ts o
\.s
o a a a (A)
w p s p
a a a
PFYFFF 2"0"tr X "U'U
iaOE
FEEFF
g 3 oi 5fr FFry
gEE.,=# EE EHfi
!D Cnr ii
=g
*#6 Er $Hfi
''< rD :1
F,*SB !Pts E
P5p5n H q ts i$
P3'raXPE :tp fi nILD
<p o) EB 0co5
ollr 5 f- tu *'f 5 - p tlP P F'
d!D-iX d BOI
p5
HBBs 5p =FD 6'p 5 u5
bp tr p
E Pts. 6'X -u p o
t
r.t p
a3 P P
9. oq )a
cG

z1l'u'EX ! "U'U ?B R
l=(D (D (D ia' ooo ^a! =o H8B8 s
HtstsAE 7i q-c
'-'i oo ts 8: & ,s
L./ E
-tu Ir 5 i7) H'
E $g H $
-E pfitr !DEH H
s'H x9
,p 5P
B;J A.
E an >H
Ko){ 5P
s)p
Plco P "!: ffid sG
o a3 Ed P! :.
p B
b) O. z Ft
H0) s
F'r
0c iA
,:! rd R
fi'U'E'd'Ux > L'U C/)
ai666Oir i:/lP N
Sr
HEFFEFYFS O o(,
z\ FB85
.oCts g ts nj 7f., g 6 ts E HE E >do H5 ooa.i o
-!D< ii' ctq
t(.'rD
Ulg aj P'P d s 98s: ;ivs 3 d-
!. B
ts ca H' --tD
^ioJ+/n il !D x E
P!JID!6YiJ sg= i+= o
-UE'E H Li = Fdoa 5 9) ts F) 5E$ X!D oE- -ojPP
H5D)
x
?DP
tsl !J
u tsgRpBe. '-t aj g. g5 p5 -b:o *'
5 uE EPg tf u,b
g5
€ra
Et$E E*s s.d >c- w p
AMP 5 5 9q. a9
Cailol
6a'*-)rig p {
U -u zE- Ft 5 e
H
p p
o.
p 5d * 3.
ah) 5 0q Ca
a
s
N
TE TE TE uJ tD
p ID E E
16 fd N
lJ
(! 1l e
o
p- H U
a
p p s
il
Z ts
ts o
\J
o (!
\grcaru I(erja Qenerintafi. A acrafr (ffiffD) Qrwhsi Sunowra'Utara 20 23

4.3. DUKUNGAN KEGIATAN PROVINSI SUMATERA UTARA


TIRHADAP ARATI KEBIJAI{AN PEMBANGUI{AN NASIONAL

4.3.1. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustalnq.ble


Deaelopment @ql.s (TPB / SDGs)
Pada Dokumen Rencana Aksi Daerah fuuan Pembangunan
Berkelanj utan I Sustainable Deuelopment Go als Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2Ot9-2A23 Pencapaian TPB/SDGs Provinsi Sumatera Utara yang
sejalan dengan Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Utara sebesar
74,6 tercapai dari 134 indikator yang terdiri dari 1) Pilar sosial
o/o

sebanyak 25 Target, 63 Indikator dan 43 Indikator tercapai; 2) Pilar


Pembangunan Ekonomi sebanyak 16 Target, 32 Indikator dan 25
Indikator tercapai; 3) Pilar Pembangunan Lingkungan sebanyak 17
Target, 31 Indikator dan 28 Indikator tercapai dan 4) Pilar Pembangunan
Hukum dan Tata Kelola sebanyak 5 Target, 8 Indikator dan 4 Indikator
tercapai.
Permasalahan/kendala dalam pencapaian TPBISDGS tahun
2O2O-2O21 adalah sebagai berikut:
1. Dampak dari Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan banyak target-
target dari indikator TPB/SDGs yang tidak tercapai sehingga
dibutuhkan updating/ perubahan target baik pada dokumen
TPB/SDGs maLrpun Perubahan Dokumen RPJMD;
2. Keterbatasan data yang bersifat disagregasi (data terpilah) serta
belum tersedianya data untuk beberapa indikator global SDGs;
3. Kedasama Aktif Multi Sektor dalam bentuk : Advokasi dan
Diseminasi; Fasilitasi Program; Peningkatan Kapasitas; serta,
Dukungan Pendanaan ;

4. Dalam Pencapaian target dari seluruh Indikator TPB/SDGS


dibutuhkan keterlibatan dari seluruh sektor tidak hanya dari
Pemerintah melainkan dari OMS, Filantropi dan Business/ Dunia
Usaha Dunia Industry serta Perguruan Tinggi, untuk itu dibutuhkan
komitmen dan regulasi yang langsung mengikat kepada Filantropi
dan Business/ Dunia Usaha Dunia Industri untuk bersinergi dalam
pencapaian target TPB/SDGs di Daerah;
5. Dibutuhkan peningkatan koordinasi lintas sektor dalam rangka
penyediaan data indikator;

tv-105
funcana l(srja Aemninwfi Dasafr (AJ.(RD) tprwhsi Sunatera Otara 2OZl

6. Dibutuhkan optimalisasi dalam pemantauan dan evaluasi serta


penyusunan laporan kegiatan pelaksanaan RAD TpB/SDGs.
Beberapa hal yang telah dilaksnakan untuk percepatan pencapaian
target SDGs adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah Provinsi sumatera utara telah melaksanakan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RAD TpB/sDGs Tahun 2o2o
dan Tahun 2a21, dimana dari 17 Tujuan dan 134 Indikator pada
Dokumen RAD TPB/SDGS Provinsi Sumatera utara yang sejalan
dengan Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Utara terdapat
74,6 Persen Target yang tercapai pada Tahun 2o2o dan Tahun 2021.
b. Pemerintah Provinsi Sumatera utara bekerjasama dengan
universitas dan Akademisi untuk membangun Fusat sDGs (sDGs
center) universitas sumatera utara sebagai wadah dan media
mainstreaming TPB/sDGs di berbagai bidang keilmuan, media
transfer of knoutedge and insEhts, inovasi serta pendalaman
kalian / analisis untuk implementasi TpB / sDGs dalam pembangunan
daerah.
c. Pemerintah Provinsi sumatera utara telah melaksanakan
peningkatan kapasitas kepada seluruh stakeholders untuk
melaksanakan TPB/SDGs di daerah melalui sosialisasi/diseminasi,
komunikasi & advokasi, serta persiapan data & informasi sDGs.

4.9.2. Kemiskinanan
a. Kemiskinan Ekstrem
Angka kemiskinan Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar
o,or poin yaitu dan 8,49 persen pada September 2021 menjadi 8,42
persen pada Maret 2a22. Angka kemiskinan ini setara dengan l,2T juta
jiwa pada Maret 2022, atau berkurang sekitar 4,88 ribu jiwa dalam satu
semester terakhir. Persentase penduduk miskin pada Maret 2022 di
daerah perkotaan sebesar 8,76 persen, dan di daerah pedesaan sebesar
7,98 persen. Daerah perkotaan mengalami peningkatan sebesar 0,0g
poin, sedangkan daerah pedesaan berkurang sebesar 0,28 poin jika
dibandingkan september 2022. Garis Kemiskinan pada Maret 2022
tercatat sebesar Rp. 561 .oa4,-lkapita/bulan dengan komposisi Garis
Kemiskinan Makanan sebesar Rp. 423.76a,- {75,54 persen) dan Garis
Kemiskinan Bukan Makanan scbesar Rp, 107.244,- atau sekitar Zq,+6
persen.

IV-106
t-ffi\
fotncatu Kerja tPenninufi rDaxafr (fl(rND) Qrwinsi Sutrutxa 'Uura 2023

Pada periode September 2A21


- Maret 2022, baik Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) maupun Indeks Keparahan Kemiskinan lP2)
menunjukkan adanya penurunan. P1 turun dari 1,450 pada September
2O2l menjadi 1,365 pada Maret 2022, danP2 turun dari 0,382 menjadi
0.343. Turunnya P1 mengindikasikan adar4ra kecenderungan
peningkatan rata-rata pengeluaran penduduk miskin yang semakin
mendekati garis kemiskinan, atau dengan kata lain kesenjangan
pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan berkurang.
Selanjutnya P2 yang memberikan gambaran mengenai penyebaran
pengeluaran diantara penduduk miskin, turunnya indeks ini
mengindikasikan berkurangnya ketimpangan pengeluaran di antara
penduduk miskin, atau dengan kata lain penyebaran pengeluaran
semakin baik atau merata
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2O2O
tentang Tata Kerja dan Penyelarasan Kerja serta Pembinaan
Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi/KabupatenlKota pada
Pasal 4 ayat 2, menyatakan bahwa TKPK Provinsi/KabupatenlKota
melaksanakan tugas dalam Percepatan Penanganan Kemiskinan
Ekstrem yang harus dilakukan secara terintegrasi melalui kolaborasi
intervensi, serta upaya validasi data dan mempertajam basis data untuk
mencapai ketepatan target dan upaya Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan Ekstrem serta berdasarkan surat Kementerian Dalam Negeri
Nomor I $S2lBangda dalam rangka Penghapusan Kemiskinan
46A

Ekstrem TA 2022 serta menindaklanjuti Arahan Bapak Wakil Presiden


RI selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional
Republik Indonesia, Kemudian pada pasal 9 dan 11 Permendagri 53
Tahun 2A2O tersebut menyatakan bahwa untuk membantu pelaksanaan
tugas TKPK Provinsi Gubernur Membentuk Sekretariat TKPK Provinsi
dengan Keputusan Gubernur dan Bupati/Walikota membentuk
Sekretariat TKPK Kabupate nI Kota d engan Keputusan Bupati/ Walikota.
Kemiskinan Ekstrem didefinisikan sebagai kondisi dimana
kesejahteraarl masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem -
setara dengan USD 1.9 PPP (Purchasing Power Parity). Kemiskinan
Ekstrem diukur menggunakan "Absolute Poaertg Meqsure" yang
konsisten antar negara dan antar waktu. Lokasi dan sebaran masyarakat
yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem yaitu tinggal di kawasan

tv-107
#&
funcana I(erja lPennintafi aaerah (qgWO) erwnsi Sumatera Otara ZOZS

hutan atau daerah terisolasi, berada di wilayah sengketa, bertempat


tinggal di daerah yang bukan hunian (kolong jembatan, rumah liar)
kemudian faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan ekstrem tingkat
pendapatan rumah tangga sangat rendah atau tidak ada pendapatan
tidak memiliki pendidikan dan keterampilan sangat rendah atau tidak
sekolah (pendidikan formal dan informal) rendahnya tingkat kesehatan
dan tidak cukup memiliki akses ke fasilitas kesehatan, keterbatasan
akses terhadap lapangan kerja sanitasi dan lingkungan hunian buruk.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2022
tentang KabupatenlKota Prioritas Percepatan Penghapusan Kemiskinan
Ekstrem Tahun 2022 -2O2 4 . Y ang menyatakan Kabupaten / Kota Prioritas
Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem tahun 2022 di fokuskan
pada 7 (tujuh) Kabupatenf Kota:
1. Kabupaten Asahan yaitu 3,81 persen dengan besaran jumlah
penduduk miskin ekstrem 27,95 ribu jiwa),
2. Kabupaten Langkat 4 persen dengan besaran jumlah penduduk
miskin ekstrem 4t,84 ribu jiwa
3. Kota Medan yaitu 2,61 persen dengan besaran jumlah penduduk
miskin ekstrem 59,82 ribu jiwa.
4. Kabupaten Simalungun yaitu 4,86 persen dengan besaran jumlah
penduduk miskin ekstrem 42,32 ribu jiwa
5. Kabupaten Nias Selatan yaitu 6,72 persen dengan besaran jumlah
penduduk miskin ekstrem 27,62 ribu jiwa.
6. Kabupaten Nias Barat yaitu 7,54 persen dengan besaran jumlah
penduduk miskin ekstrem 6,55 ribu jiwa.
7. Kabupaten Nias Utara yaitu 10,59 persen dengan besaran jumlah
penduduk miskin ekstrem 14,68 ribu jiwa.

Pada lampiran II Keputusan Menteri Koordinator Bidang


Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait juga
dinyatakan perluasan KabupatenlKota Prioritas Percepatan
Penghapusan Kemiskinan Eksstrem tahun 2023-2024 di fokuskan pada
26 (dr;ra puluh enam) KabupatenlKota yaitu:

1. Kabupaten Nias 14. Kabupaten Serdang Bedagai


2. Kabupaten Mandailing Natal 15. Kabupaten Batu Bara

rv-108
Qgtncatu 1(9rja rPenerinufi Aaerafi (qKWn) Orw;rci Sumatera,U ura 2023

3. Kabupaten Tapanuli Selatan 16. Kabupaten Padang Lawas Utara


4. Kabupaten Tapanuli Tengah 17. Kabupaten Padang Lawas
5. Tapanuli Utara 18. Kabupaten Labuhan Batu Selatan
6. Kabupaten Toba Samosir 19. Kabupaten Labuhan Batu Utara
7. Kabupaten Labuhan Batu 20. Kota Sibolga
8. Kabupaten Dairi 21. Kota Tanjung Balai
9. Kabupaten Karo 22. Kota Pematang Siantar
1O. Kabupaten Deli Serdang 23. Kota Tebing Tinggi
1 1. Kabupaten Humbahas 24. Kota Binjai
12. Kabupaten Pakpak Bharat 25. Kota Padangsidimpuan
13. Kabupaten Samosir 26. Kota Gunung Sitoli

TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota menjadi Leadirug Sector


Pengentasan Kemiskinan (Ekstrem)yang melibatkan seluruh sektor OPD
hingga pihak external seperti Perguruan Tinggi, masyarakat, OMS, CSR
dan sebagainya. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem Secara
Komprehensif Dan Kolaboratif Dilaksanakan Oleh Pemerintah Pusat,
Provinsi, KabupatenfKota, Pelaku Usaha, Stakeholders Terkait Serta
Masyarakat Melalui Strategi Pengurangan Beban Pengeluaran
Masyarakat Miskin, Peningkatan Kemampuan dan Pendapatan
Masyarakat Miskin, Pengembangan dan Menjamin Keberlanjutan Usaha
Ekonomi Mikro Dan Kecil, Sinergi Kebijakan Dan Program
Penanggulangan Kemiskinan.

Arahan Presiden terkait Kemiskinan Ekstrem pada Rapat Terbatas


TNP2K pada tanggal 4 Maret 2A2O adalah :
1. Agar Kemiskinan ekstrem @rtreme pouertg) pada 2024 dapat
mencapai Ao/o;

2. Yang terpenting adalah validasi data mengenai identitas penduduk


sangat miskin yang mencapaig,gljuta jiwa;
3- Validasi data agar rnencakup nanla (bg name) dan lokasi (by address);
4. Strategi pengentasan kemiskinan harus terkonsolidasi, terintegrasi
dan tepat sasaran;
5. Kementerian Sosial agar terus berkoordinasi mengelola dan
memutakhirkan Data Terpadu Kesejahteraan SOsial (DTKS).
SelanjutnyaArahan Wakil Presiden terkait Kemiskinan Ekstrem pada
Rapat Pleno TNP2K pada tanggal 25 Agustus 2021 adalah :

rv-109
&
furrcana Kerja Aenefittafi Danafr (W$D) Qruvhni Sunwtua'Uura 202 3

i. Menko Bidang PMK, Menko Bidang Perekonomian, Menteri


Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri PPN/Kepala Bappenas
merumuskan "Manajemen Pengendalian Pelaksanaan
Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem termasuk memastikan
konvergensi dan Ketepatan Sasarannya;
2. Menko Bidang PMK mengkoordinasikan Percepatan Sinkronisasi
Kebijakan Perlindungan Sosial dan Pemuktakhiram DTKS yang
terpadu (DTKS adalah data induk yang berisi data pemerlu pelayanan
kesejahteraan sosial, penerima bantuan dan pemberdayaan sosial,
serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial), serta memastikan
konvergensi program dan anggaran bansos;
3. Menko Bidang Perekonomian agar mempertajam program
pemberdayaan, demikian pula program infrastruktur penunjang air
bersih, sanitasi dan perumahan;
4. Kementerian Keuangan, Bersama Kementerian terkait,
menindaklanjuti Pembangunan Sosial Registry;
5. Kementerian Sosial agar segera menuntaskan pemuktakhiran DTKS
dengan menggunakan teknologi terbaik untuk menjamin akurasi dan
kekinian data;
6. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan dan Menteri
Dalam Negeri, mengkonsoiidasikan program dan anggaran KIL dan
Pemda guna menghindari tumpang-tindih dan duplikasi;
7. Para Menteri dan Kepala Lembaga agar memastikan semua program
dan kegiatan yang dikelola dapat diprioritaskan pada 212
Kabupaten I Kota Tahun 2022;
B. Kementerian/Lembaga dapat berkoordinasi dengan Sekretariat
TNP2K untuk melengkapi daftar program dan kegiatan, termasuk
melengkapi informasi penting lainnya, seperti lokus dan kriteria
penerima manfaatnya. Jika sekiranya belum tercatat dalam daftar
yang telah dibuat oieh Sekretariat TNP2K.
Peran Pemerintah Daerah melalui TKPK dalam Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem sebagai berikut :

1. Memastikan penanggulangan kemiskinan Ekstrem menjadi prioritas


pambangunan daerah dan rneningkatkan efektifitas pelaksanaan
program daerah untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem;
2. Mensinergikan program penangguianagan kemiskinan ekstrem dari
pemerintah daerah dan desa dengan program Kementrian/Lembaga

tv-110
/.,/l'-.-.-.-

tfonuatwl(rjaQenni*afr Aatrafr (qKgO)clrw;*Sutatera,Uura2023

untuk dapat diimplementasikan secara konvergen di tingkat desa dan


menjangkau rumah tangga sasaran;
3. Melibatkan unsur non-pemerintahan (Pihak, Swasta, Perguruan
Tinggi, LSM dan unsur lainnya) dan memfasiiitasi Sumber daya Non-
Pemerintah (dana, Inovasi, dan lainnya) untuk dapat berperan daiam
upaya percepatam penanggulangan kemiskiann ekstrem di daerah;
4. Bersama aparat kecamatan/desa, fasilitator lokal dan perguruan
tinggi melakukan monitoring pelaksanaan program-program
penanggulangan kemiskinan ekstrem di daerah.

Terdapat 3 (tiga) Pilar Percepatan Penanggulangan Kemiskinan


Ekstrim sebagai berikut :

Tabel 4.8
Pilar Pereepatan Penangulangan Kemiskinan Ekstrem

PILAR 2 PILAR 3
PILITR 1 Pemantauan dan
Komitmen Pemerlntah Konvergensl Program, Anggaran dan
Sasaran Evaluasi
Tinskat Pusat Tinskat Daerah
1. Presiden menegaskan 1. Penetapan SPM 1. Dukungan 1. Penetapan
komitmen pemerintah (Standar Pemerintah indikatorlruju
untuk penghapusan Pelayanan daerah terhadap kan capaian
kemiskinan ekstrem Minimum) dan program nasional penghapusan
2. Akomodasi STPD (Standar terkait cakupan kemiskinan
penghapusan Teknis Pelayanan penerima, ekstrem (BPS)
kemiskinan ekstrem Dasar) untuk Volume bantuan 2. Menyusun
dalam RKP 2022-2024 urusan wqjib dan manajemen mekanisme
(Bappenas) (Seluruh KL) pelaksanaan pemantauan
3. Penetapan regulasi 2. Pengalokasian (Bappeda) yang dilakukan
tentang prioritas APBN (DAK, 2. Kreasi Program secara berkala
penghapusan Transfer ke Komplemeter/i (KSP,
kemiskinan ekstrem dan daerah dan Dana nsiatif daerah SETWAPRES)
lokasi wilayah prioritas desa dan Dana terkait penguatan 3. Evaluasi
(Kemenko PMK, KSP, Insentif Daerah program berkala capaian
TNP2K) (Kemenkeu) pemberdayaan penghapusan
3. Pedomal ekonomi berbasis kemiskinan
Penyusunan sector ungggulan ekstrem tingkat
RPKD dan APBD daerah (Lintas Kabupaten
(Kemendagri) oPD) (KEMENDAGRI)
4. Pemutakhiran 3. Penguatan
DTKS untuk Kapasitas
penetapan kelembagaan
sasaran koordinasi antar
(Kemensos) sektor terkait
5. Pelaksanaan (Bappeda)
Program 4. Penguatan
Perlindungan Kemitraan
Sosial afirmasit pemerintah
lalsia, daerah dengan
Penyandang sektor non-
disabilitas, dan pemerintah dan
Program swasta local
Larnbahan (BUMD,KADIN)

tv-111
SE
figmcana l(grja Aennintdfr Daerdfi (ru$fl erwfusi Sumatard,Utara 202 j

PILAR 2 PILAR 3
PILAR 1
Konvergeasl Program, Aaggaran dau Pemantauan dan
Komitmen Pemerintah
Sasaran Erraluasi
(Kemensos,
Bappenas,
Kemenkeu)
6. Mendorong
pelibatan sektor
non-Pemerintah
swasta
(KemenBUMN,
KADIN)
7. Edukasi
Masyarakat
(Kemenkominfo)
8. Akses Pelayan
Dasar Kesehatan
(Kemensos)
9. Akses Pelayanan
Dasar Pendidikan
(Kemendikbud)

Dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terhadap penanggulan


kemiskinan ekstrem adalah sebagaimana tertuang didalam tabel berikut:

Tabel 4.9
Penaaggu'""tlrT;-*'":TlH"flt,".r#*ranEkstrem

NO ISU STRATElGI

1- Penguatan Regulasi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Tim Koordinasi


Penyusunan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Sumatera Utara telah
menyusun Dokumen Rencana Penanggulanagan Kemiskinan
Daerah (RPKD) Provinsi Sumatera Utara tahun 202l-2023,
Rencana Aksi Tahunan (RAT) tahun 2021-2022, serta Laporan
Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) tahun
2021.

2 Penguatan Regulasi Pengesahan SK Gubernur Sumatera Utara terkait tim TKPK


Provinsi dan Lintas Stakeholders tahun 2021-2024 Nomor
188.44 I 336|KPIS 12A21 tahun 2O2l-2O24 sesuai dengan amanat
Permendagi nomor 53 tahun 2O2O.

3 Penguatan Regulasi Peningkatan Kapasitas TKPK Provinsi/ Kabupaten/ Kota terutama


dalam Fungsi pembinaan, sinergitas dan koordinasi dalam
penyusunan dokumen RPKD, RAT, dan LP2KD.

4- Penguatan Regulasi Pemprov Sumatera Utara melalui OPD lintas sektor pada TKPK
Provinsi akan terus berkomitmen ke depannya untuk bersinergi
dalam penFlsunan basis data identifikasi masyarakat rentan
miskin agar tidak menjadi miskin bekerjasama dengan
Pemerintah Kabupaten f Kota, Kementerian Sosial, BPS Provinsi
Sumatera Utara, TNP2K RI serta Kementerian/Lembaga terkait
lainnya terutarna dalam perbaikan data DTKS diaplikasi SIKS-NG
pusat. agar memperbaiki pendataan penduduk dengan kategori
sangat miskin, miskin, hampir miskin, dan rentan miskin (40%
orang-orang termiskin), melalui :
. peningkatan kapasitas TKPK
Kabupaten/Kota dalam
melakukan pengumpulan, verifikasi, Validasi, usulan data

lv-tL2
ff,
Wncaru \rja rPemerinufi cDaerafr. (fl{BD) (hwinsi Swratera,Otara 2023

NO ISU STRATEGI

masyarakat rentan miskin yang diusulkan melalui aplikasi


SIKS-NG Kementrian Sosial.
o Pemprov Sumatera Utara melalui Dinas Sosial provsu sebagai
Wakil Sekretaris TKPK Provinsi ke depannya akan
membangun system apiikasi pendukung terintegrasi dalam
proses pemutakhiran data DTKS Kabupaten f Kota, sehingga
Provinsi dapat bersinergi dengan efektif dan efisien dengan
Kabupaten lKota untuk proses pengumpulan data mutakhir,
filterisasi data yang diperlukan sesuai dengan jenis program
Perlindungan Sosial serta updating data secara reguler untuk
mendukung DTKS sebagai sumber referensi data dalam
penanganan masyarakat miskin"

5. Penguatan Regulasi Pemprov Sumatera Utara melalui OPD lintas sektor pada TKpK
dan Pendataan untuk Provinsi Sumatera Utara akan terus berkomitmen ke depannya
meminimalkan untuk menyusun basis data vang akurat dan relevan melalui
wilayah kantong usaha peningkatan kapasitas TKPK Daerah /Kabupaten/Kota
kemiskinan dalam melakukan verifikasi, validasi serta pemutakhiran usulan
data masyarakat miskin DTKS ke Pusat melalui aplikasi SIKS-NG
Kementerian Sosial, dan meningkatkan sinergitas TKPK
Kabupaten lKota untuk proses pengumpulan dan updating data
kemiskinan secara reguler untuk mendukung DTKS sebagai
sumber data dalam penanganan masyarakat miskin serta akan
berkoordinasi secara intens dengan Kementerian Sosial untuk
pemutakhiran coverage data pada aplikasi SIKS-NG tersebut

6 Penguatan Regulasi Pemprov Sumatera Utara melalui TKPK Provinsi akan


dan Pendataan untukberkoordinasi dan bersinergi dengan TNP2K RI dan
meminimalkan Kementerian/Lembaga terkait dalam usaha percepatan
wilayah kantong penyusunan instrument spesilik pemantauan pelaksanaan
kemiskinan program/kegiatan penanggulangan kemiskinan untuk
mengukurlmenilai keberhasilan program/kegiatan tersebut
dalam usaha penanggulangan kemiskinan.

7 Menurunkan beban a. Bantuan Sosial (Pendidikan, Kesehatan, Lansia dan


pengeluaran Penyandang Disabilitas, )
b. Jaminan Sosial
c. Perlindungan Sosial
d. Subsidi
e. Rehabilitasi Sosial

8 Meningkatkan a. Peningkatan Kapasitas serta Pemerdayaan Masyarakat miskin


Pendapatan melalui pendampingan, Bumdes, Koperasi dan UMKM
b. Pelatihan dan Perluasan akses pekerjaan (Kegiatan Pelatihan
Padat Karya, Prakerja, Pemberdayaan Masyarakat Desa
khususnya yang miskin dan marginal)
c. Perluasan akses Modal dan Asuransi {Asuransi Tani, Ternak,
dan Nelayan)
d. Perluasan transfer asset (lahan, Sarana Produksi, dan ternak)
e. Perluasan akses dan informasi pasar melalui digitalisasi.

9 Meminimalkan a. Perluasan dan pemerataan akses layanan dasar (Pendidikan,


Wilayah Kantong Kesehatan, Sanitasi, dan air bersih).
Kemiskinan b. Perluasan konektivitas wilayah {pembangunan jalan dan
sarana transportasi, dan akses rumah layak huni serta akses
air minum dan jaringan irigasi)
c. Peningkatan komitmen dan sinergitas pemerintah
Kabupaten f Kota, Kecamatan, dan Desa (Pendataan
masyarakat miskin serta penguatan peran TKPK Daerah).

tv-113
figrcaru Wjd Qemerhrtafr rDatrafr (fl(FD) erwinsi S umaura Oura 202 j

b. Program Keluarga Harapan (PKH|


sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun
2oo7 Pemerintah lndonesia telah melaksanakan pKH. pKH membuka
akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk
memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas
layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka. Manfaat
PKH juga mulai didorong
untuk mencakup penyandang disabilitas dan
lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraarl sosialnya
sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI.

Melalui PKH, masyarakat miskin didorong untuk memiliki akses dan


memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan
dan gizi, perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap
berbagai program perlindungan sosial lainnya y arlg merupakan program
komplementer secara berkelanjutan. PKH diarahkan untuk menjadi
episentrum dan center of excellence penanggulangan kemiskinan yang
mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial
nasional.
Dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terhadap program
Keluarga Harapan (PKH) ini adalah:
a. Menyediakan alokasi dana penyertaan yang digunakan untuk
mendukung kegiatan PKH,
b. Memberikan informasi, edukasi dan pemahaman tentang kebijakan
dan mekanisme pelaksanaan penyaluran Bantuan Sosial PKH Non
Tunai;
c. Menerapkan mekanisme pengawasan dan pengendalian dalam
pelaksanaan PKH;
d. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyaluran Bansos
PKH

c. Masyarakat Miskin Produktif (MAMIPROI


Konsep Program/kegiatan integrasi Masyarakat Miskin Produktif
(MAMIPRO) Adalah konsep penanggulangan kemiskinan daerah yang
bersifat inklusif dengan melibatkan lintas OPD Provinsi Sumatera Utara
yang berorientasi pada implementasi program/ kegiatan penanggulangan
kemiskinan. Latar belakang peiaksanaan kegiatan ini adalah tingginya
tingkat kemiskinan yang tidak memiliki pekerjaan di Sumatera Utara.

tv-114
\gncaru {grja Aenerintafr rDaerafi (gKrXO) (kwinsi Sunwtera 'Utara 2023

Sulitnya masyarakat miskin untuk keluar dari kemiskinan karena


kesulitan berwiramsaha dan memperoleh pekerjaan. untuk itu
diciptakanlah suatu kegiatan sebagai solusinya pemecahan masalah
tersebut yaitu dengan peningkatan wirausaha dan pelatihan skill pada
kelompok masyarakat miskin. Tujuannya adalah untuk menciptakan
wirausaha dan meningkatkan peluang memperoleh pekerjaan bagi
kelompok masyarakat miskin, sehingga diperoleh manfaat berkurangnya
tingkat kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan
pendapatan/ perekonomian masyarakat miskin.

4.3.3. Penurunan Prevalensi Sfimting


Awal Agustus 2021, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah
menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 202L
tentang Percepatan Penurunan Stunting. Peraturan ini merupakan wujud
komitmen pemerintah dalam mempercepat pencapaian target penurunan
stunting menjadi 14 persen pada 2024, sesuai amanat Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2O2O-2O24. "Perpres ini juga
memperkuat penerapan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting
2018-2024 yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting,
meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin
pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan
mutu pelayanan kesehatan serta meningkatkan akses air minum dan
sanitasi.
Arahan Presiden pada rapat terbatas percepatan penurannan
stunting yang dilaksanakan pada tanggal 11 Januari Tahun 2022 yaitu :

1. Tahun 2A22 prevalensi stunting harus diturunkan sedikitnya 3o/a


melalui intervensi spesifik dan sensitif, pembentukan Tim Percepatan
Penurunan Stunting (TPPS) dan penguatan implementasi di Posyandu;
2. BKKBN sebagai Ketua Pelaksana TPPS perlu didukung oleh
Kementer ian I Lembaga lain
3. Intervensi yang dilakukan harus tepat sasaran, didukung data sasaran
yang lebih baik dan terintegrasi
4. Alokasi anggaran Tahun 2022 melalui APBN dan APBD perlu
dioptimalkan
5. Perlu dipastikan RAN PASTI digunakan sebagai pedoman.
6. Difokuskan pada daerah yang prevalensi stunting-nya tinggi
Provinsi Sumatera Utara mencatat penurunan stunting yang cukup

rv-115
&
Sgtuana t(erjd eenzintafi Da.erofi (ru{$D) Sroeinsi Sttnatera iltara ZOZS

signifikan; dari 3O,O7o/o pada tahun 2Ol9 menjadi 25,8o/a pada tahun 2021.
Namun masih berada dibawah capaian Nasional yang tercatat sebesar
24,4o/o. Adapun sebanyak 22 (dua puluh dua) Kabupaten/ Kota yang
tingkat prevalensi stuntingnya masih diatas Provinsi Sumatera Utara,
yaitu: Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten
Pakpak Bharat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten
Dairi, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Nias, Kota
Padangsidempuan, Kabupaten Langkat, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten
Labuhan Batu Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Samosir,
Kabupaten Sirnalungun, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Labuhanbatu
Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Humbang Hasundutan,
Kabupaten Tapanuli Utara, Kota Gunung Sitoli dan Kota Tanjung Balai.
Dalam mendukung percepatan penurLrnan stunting, Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara telah membentuk Tim Percepatan Penurunan
Stuting sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor
188.44 1801/KPTS 12021 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting
Provinsi Sumatera Utara.
Adapun dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam
Percepatan Penurunan Shtnting di Provinsi Sumatera Utarayaitu :
1. Menyiapkan kebijakan berkaitan dengan penurunan stunting;
2. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) secara Maksimai;
3. Membentuk atau memanfaatkan Tim Koordinasi yang sudah ada untuk
penurllnan stunting Kampanye dan promosi penurunan stunting
dengan pendekatan Behavior Change Communication (BCC);
4. Mengalokasikan anggaran APBD Provinsi dan sumber dana lainnya
yang sah untuk program dan kegiatan penurunan stunting Kabl Kota;
5. Penguatan kapasitas sumberdaya Provinsi dan Kabupatenl Kota;
6. Review pembelajaran para pihak, pembelajaran antar Kabupatenl Kota;
7. Melakukan monitoring dan evaluasi upaya penurunan stunting yaitu
memonitoring pelaksanaan 8 (delapan) Aksi penurunan stunting
terintegrasi di Kab lKota;
8. Penilaian kinerja Kabl Kota dalam pencapaian aksi konvergensi
pencegahan stunting dan
9. Menyiapkan sistem reward terhadap pencapaian kinerja
kabupaten I kota dalam penurunan stunting

tv-116
furuaru Wjo Qen crit tdfr cDaerafi (ffirfiD) erwinsi Sunatqd,U tara 202 3

4,3.4. Pembangunan Daerah Tertinggal


Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken Peraturan Presiden (perpres)
Nomor 63 Tahun 2O2O tentang penetapan daerah tertinggal tahun ZO2O-
2A24. Ada 62 daerah yang ditetapkan tertinggal. Sebaran daerah tertinggal
itu berada di sejumlah Provinsi seperti Sumatera Utara, Sulawesi Tengah,
Maluku, Papua dan Papua Barat.
Dengan adanya Perpres ini maka Kemendes PDTT bakal
merumuskan kebijakan untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal,
disebutkan bahwa daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang
wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan
daerah lain dalam skala nasional. Daftar daerah tertinggal tahun 2O2O-
2024 di Provinsi Sumatera Utara adalah:
1. Kabupaten Nias
2. Kabupaten Nias Selatan
3. Kabupaten Nias Utara
4. Kabupaten Nias Barat
Dukungan pemerintah terhadap Pembangunan Daerah Tertinggal
yaitu:
1. Menyusun Rencana Aksi Daerah pembangunan Daerah reringgal
(PPDT) Provinsi Sumatera lJtara;
2. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan opD terkait dan
stakelnlder latnnya dalam penentuan program dan kegiatan untuk
mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal di
kepulauan Nias;
3. Melakukan koordinasi dan pembinaan di daerah tertinggal yang ada
di Provinsi Sumatera Utara.

4.3.5. Pengarusutarnaan Gender


Pada tahun 2000, dikeiuarkan Instruksi Presiden (lnpres) Republik
indonesia Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional. Instruksi ini mengharuskan semua
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk melaksanakan
Pengarusutamaan Gender (PUG).
Pada tahun 2OO9, inisiatif perencanaan dan penganggaran
responsif gender {PPRG) dimulai dengan dibentuknya Tim Pengarah dan
Tim Teknis PPRG melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Perencanaan
Perntangunan Nasionalf Kepala Bappenas, nornor KEP.

lv 1"11
Rgncaru\{erjaAeneifi afr cDaerafi (fficBD)erwinsiswatera,Utara20Z j

30/M.PPN/HK/03 /2009. Selanjutnya, Kementerian Keuangan


mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan terkait dengan pen5rusunalr
dan penelaahan rencana kerja dan anggaran Kementerianlr,embaga
(RKA-K/L), yaitu PMK nomor rrg/zaag, diperbaharui dengan pMK
nomor lo4l2o10 dan diperbaharui dengan pMK nomor ggl2oll. Di
masing-masing PMK tersebut dicantumkan bahwa PPRG dilaksanakan
oleh K/L harus dengan melakukan anaiisis gender dan men)rusun
Gender Budget statement (Lembar ARG)11 atau pernyataan bahwa
anggaran sudah responsif gender.
Dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terhadap Program
Pengarusutanaan Gender adalah :
1. Melaksanakan Perencanaan Penganggaran Responsive Gender (PpRG)
di Provinsi Sumatera Utara
2. Membentuk Kelompok Kerja (Pokja) PUG di Provinsi Sumatera Utara
dalam upaya percepatan pelembagaan pengarusutamaan gender
3. Pembentukan Focal Point PUG yaitu aparatur opD yang mempunyai
kemampuan untuk melakukan pengarusutamaan gender di unit
kerjanya masing-masing
4. Melaksanakan analisis Anggaran Responsif Gender (ARG) yaitu
anggaran yang respon terhadap kebutuhan perempuan dan laki-laki
yang tujuannya untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender
melalui Gender Analisis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement
(GBS) yang menginformasikan suatu output kegiatan telah responsif
gender terhadap isu gender yang ada, dan f atau suatu biaya telah
dialokasikan pada output kegiatan untuk menangani permasalahan
kesenjangan gender.

4.3.6. Bantuan Hibah Kepada BUMDes


Desa merupakan aset yang penting dan mendapat perhatian
khusus dari Pemerintah dengan dikeluarkannya UU Nomor 6 Tahun
2Ol4 tentang Desa yang memberikan kervenangan yang lebih besar
kepada masyarakat Desa untuk membangun u,ilayahnya. Hal ini
dikarenakan pembangunan dan pengembangan desa merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari perrnujudan dan pelaksanaan pembangunan
nasional yang bertujuan untuk meningkatkan dan memeratakan
pendapatan masyarakat, kesempatan lapangan kerja, berusaha

lv-118
futncatw Kerja Aenerinufr Adsafi ((W@) Qrwinii Sumdtera'U ura 2023

meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing


daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Desa.
Kebijakan nasional yang menjadikan sektor pariwisata sebagai
masa depan Indonesia tidak terlepas dari potensi alam Indonesia
sebagai negara kepulauan yang kaya akan pantai, laut, pegunungan,
suku, dan bahasa serta budaya. Salah satu potensi pariwisata yang
patut dikembangkan adalah Desa Wisata yang merupakan perpaduan
dari Desa dan Pariwisata. Namun pembangunan dan pengembangan
Desa Wisata ini selayaknya ditunjang dengan data dan informasi dalam
perencanaan serta sarana dan prasarana yang terstandardisasi.
Desa Wisata merupakan suatu bentuk penyesuaian antara
akomodasi, atraksi dan fasilitas pendukung lainnya yangdisajikan pada
suatu struktur yang menyatu dengan kehidupan masyarakat setempat.
Oleh karenanya, Desa Wisata harus memiliki konsep yang matang agar
menarik untuk dikunjungi wisatawan.
Walaupun hanya sebagai salah satu produk wisata alternatif,
pembangunan dan pengembangan Desa Wisata harus direncanakan
secara komprehensif dan holistik agar tujuan dari konsep
pembangunan dan pengembangan Desa Wisata yang berkesinambungan
tercapai yakni keberlanjutan lingkungan, sosial dan budaya masyarakat
lokal.
juga dapat mempercepat kemajuan
Pengembangan Desa Wisata
Desa dari Desa Tertinggal menjadi berkembang yang pada akhirnya
mampu menjadi Desa Mandiri. Pembangunan dan pengembangan Desa
Wisata dilakukan oleh Pemerintah baik Pusat, Provinsi, KabupatenlKota
dan juga adanya peran dari Lembagallnstansi/Badan Usaha yang bisa
membantu dari segala sektor dalam pengembangan Desa Wisata. Di
samping itu, pengembangan desa wisata juga tidak terlepas dari
dukungan masyarakat di Desa dari lembaga-lembaga yang ada di Desa
termasuk di dalamnya lembaga yang mengelola potensi Desa yaitu Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dalam PP Nomor 11 Tahun 2021 dijelaskan bahwa Badan Usaha
Milik Desa yang selanjutnya disebut BUM Desa adalah badan hukum
yang didirikan oleh desa dan/atau hersarna desa-desa guna mengelola
usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan
produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, danf atau menyediakan

tv 119
foncaru {qrja Aenxfutafi Aaerufr (W{OO) tlrwinsi Sumntua,U tara 202 3

jenis usaha lainnya untuk sebcsar-besarnya kesejahteraan masyarakat


Desa
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan visinya "Sumatera
utara yang maju, aman dan martabat" dan misinya yaitu "Mewujudkan
masyarakat Sumatera Utara yang bermartabat dalam kehidupan,
bermartabat dalam politik; bermartabat dalam pergaulan dan
bermartabat dalam lingkungan untuk mewujudkan program Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara Membangun Desa Menata Kota".
Bantuan Hibah diberikan dengan mengacu kepada Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Desa pada Pasal 90 antara lain
menyatakan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah
Daerah KabupatenlKota dan Pemerintah Desa mendorong
perkembangan BUMDes dengan :

a. Memberikan Hibah danlatau akses permodalan.


b. Melakukan pendampingan teknis dan akses ke pasar.
c. Memprioritaskan BUMDes dalam pengelolaan sumber daya alam di
Desa.
Sejalan dengan hal tersebut di atas sesuai dengan Peraturan
Gubernur Sumatera Utara Nomor 19 Tahun 2022 tentang Tata Cara
Pengelolaan Belanja Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, pada pasal 3 ayat (1) huruf e
menyebutkan "Belanja Hibah diberikan kepada Badan dan Lembaga
serta organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia". Dan
Bumdes merupakan salah satu lembaga yang berbadan hukum yang
berhak mendapat hibah.
Dalam rangka pengembangan desa wisata tersebut, Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara memberikan bantuan Hibah Berupa Uang
melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai salah satu
Instansi yang memiliki tugas pokok dalam rangka meningkatkan
kemampuan dan kemandirian Masyarakat Desa melalui pelaksanaan
kebijakan pembangunan dan memberi wewenang secara proposional
kepada Masyarakat dan Desa, ikut serta dalam melaksanakan Program
Administrasi Pemerintahan Desa dengan kegiatan Pembinaan dan
Pengawasan Penetapan Pengaturan BUMDes. Hibah dimaksud dikelola
oleh BUMDes yang ada di Desa Wisata yang peruntukannya
diprioritaskan untuk membangun sarana dan prasarana pendukung

tY-120
furcaru I(nja Aemnintafr cDasafi (qIl.BD) Arwinsi Sumnteru ,Uura 2023

pariwisata, dalam rangka mendorong peningkatan ekonomi masyarakat


Desa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Desa.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai penerima bantuan
hibah adalah BUMDes antara lain desa yang berada di Kawasan
pariwisata maupun Kawasan lain yang memiliki kepentingan strategis
pembangunan Sumatera Utara serta layak secara administrasi serta
teknis setelah diverifikasi oleh Tim Verifikasi dan ditetapkan dengan
Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara.

4.4. ARA}I KEBIJAKAN PENGEMBANGAT{ WILAYAH SUMATERA UTARA

4.4.l.Kawasan Strategis Nasional Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo


(MEBTDANGROI
o Mempunyai Landasan Hukum Dalam Perpres o2 Tahun 2oLL
Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan (Medan, Binjai, Deti sedang
Dan Karo) Tanggal 20 September 2Oll
o Metropolitan Mebidangro Sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Sekaligus Sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN)
o RTR bertujuan menciptakan Kawasan Perkotaan Mebidangro yang
aman, nyaman, produktif, berdaya, saing secara internasional, dan
berkelanjutan sebagai pusat kegiatan nasional di bagian utara Pulau
Sumatera;
o Menciptakan lingkungan perkotaan yang berkualitas dan
keseimbangan tata air DAS; Pemanfaatan sumber daya alam secara
berkelanjutan; dan Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis
serta integrasi nasional di Kawasan Perkotaan Mebidangro.
o Pembangunan Light rail Transit
. Ja-lan Tol Kota Medan
o Pembangunan waduk lau si memey
o Revitalisasijalan medan-berastagi
o SPAM Regional (22OO I/detik)
o TPA Regional
r Sport Centre

4.4.2. PEMBANGUNAN RUSUNASIA KEK SEI MAIVGI(EI


Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan
dasar yang menjadi kewenangan Daerah, salah satunya ialah perumahan

tv-721
Rprcaru Kiljo Qt ncrintnfr A axafr (cry1WO) Qrwinsi S unatna'U wra 20 2 3

ra1qv1t dan kawasan pemukiman. Pembagian urusan pemerintahan


konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi serta Daerah
kabupatenlkota tercantum dalam Lampiran UU 2312Aru-
Berikut isi Lampiran Terkait Kewenangan atas Penyediaan Pemukiman:
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Pemerintah Pusat Provinsi I(abupatenlId:ota
Penyediaan rumah bagi Penyediaan dan rehabilitasi Fasilitasi penyediaan rumah bagi
masyarakat rumah korban bencana masyarakat yang terkena relokasi
berpenghasilan rendah provinsi program Pemerintah Daerah
(MBR) kabupaten lkota

Penyediaan dan
rehabilitasi rumah korban Fasilitasi penyediaan rumah
bencana nasional bagi masyarakat yang
terkena relokasi program
Pemerintah Daerah Provinsi
Fasilitasi penyediaan Penerbitan izin pembangunan dan
rumah bagi masyarakat pengembangan Perumahan
yang terkena relokasi
program Pemerintah
Pusat
Pengembangan sistem Penerbitan sertifi kat kepernilikan
pembiayaan perumahan bangunan gedung (SKBG)
bagi MBR

Merujuk pada Permen PUPR No. 1 Tahun 2Ol8


Permen PUPR No. 1 / 20 18 adalah peraturan Aang berlaku bagi pembangunan
Rumah Susun Aang memperoleh bantrtan pembdngunan dari pemerintah
pusat melalui APBN. Namun, deskripsi penerima manfaat dalam peraturan
ini dapat dijadikan rujukanuntukuntuk penenfiian kebutuhan khusus untuk
penyediaan rusun klrusus dan sebagai referensi, penerima manfaat
pembangunan Rumah Susun Khusus ditujukan kepada:
1. Pekerja industri merupakan masyarakat yang bekerja sebagai buruh
atau pekerja industri yang berada di kawasan industri;
2. masyarakat korban bencana, merupakan masyarakat yang terkena
dampak langsung dari bencana skala dan/atau berdampak nasional;
3. masyarakat yang terkena dampak program pembangunan Pemerintah
Pusat, merupakan masyarakat yang harus meninggalkan tempat
tinggal asalnya akibat dampak program atau kegiatan pembangunan
Pemerintah Pusat

w-t22
forca.ru I(erja Qenuintafi tDaerafr (ffifiD) fuwittsi Suttutera'U tara 20 2 3

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei berada di


Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera utara, yang saat ini sudah
memiliki 13 (tiga belas) tenant dari beberapa investor yang sangat
membutuhkan pelayanan dasar dan salah satunya ialah penyediaan
perumahan dan kawasan permukiman. Menyikapi kebutuhan dimaksud
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berinisiasi untuk melakukan
penyediaan lahan disekitar KEK Sei Mangkei dan direncanakan untuk
pembangunan Rusunawa bagi pekerja dan sekaligus diperuntukkan bagi
relokasi masyarakat korban bencana maupun relokasi masyarakat
terdampak program pembangunan Provinsi.
Selanjutnya diinformasikan bahwa Lahan tersedia dengan luasan
3.3 Ha yang secara legal sudah menjadi asset Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dengan kondisi lahan diatasnya sudah terbangun 1
(satu) Tower Rusunawa yang dibangun oleh Kementerian PUPR.
Optimalisasi lahan diupayakan untuk pengembangan
RusunawalApartemen dan hotel (Mix Used) serta bangunan pendukung
lainnya yang kesemuanya pembangunan dilaksanakan melalui Skema
KPBU.
Skema KPBU Rusunawa Terintegrasi disekitar KEK Sei Mangkei
menjadi penting mengingat kondisi pekerja Sei Mangkei yang sangat
membutuhkan perumahan yang dekat dengan area bekerja, rasa
nyaman dan aman serta efetifitas waktu juga produktivitas semakin
meningkat sementara saat ini para pekerja bertempat tinggal jauh dari
KEK Sei Mangkei.
Wilayah Sumatera yang berdekatan dengan negara-negara lain
terutama Asia menjadi salah satu pintu gerbang Indonesia dalam
perdagangan internasional; dan menjadi lumbung energi nasional dan
lumbung pangan nasional. Berbagai inisiasi kerja sama internasional
yang mencakup wilayah Sumatera seperti Segitiga Pertumbuhan
Indonesia- Malaysia-Thailand (Indonesia Malaysia Thailand Growth
Triangle), integrasi kawasan (belt and road initiatives), dan masyarakat
ekonomi ASEAN akan memperluas investasi, perdagangan, serta
diversifikasi pasar regional dan gIobal.
Pada tahun 2023 Pengembangan Wilayah Sumatera di Tahun 2023
diarahkan pada mewujudkan hilirisasi industri berbasis pertanian,
perilmnan dan tambang untuk menciptakan nilai tambah melalui
pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan akhir

rv-123
ffi
furuana Wja Qerncrintdfr Aanrt (W{WO) erwAS Smutra Otara 202 I

dengan mengoptimalkan manfaat pembangunan jalan tol Trans


Sumatera, bandara dan pelabuhan. Selain itu, pengembangan kawasan
ekonomi di sepanjang koridor pesisir timur Sumatera diarahkan untuk
hilirisasi komoditas unggulan dan pusat pertumbuhan yang berorientasi
ekspor dengan didukung pengembangan hub internasional di Kuala
Tanjung sebagai pusat perdagangan di wilayah Indonesia Bagian Barat.
Strategi yang dilakukan dalam mewujudkan pengembangan wilayah
tersebut dengan menggunakan :

1. Strategi pertumbuhan dengan mendorong pengembangan kawasan


strategis seperti KEK, KI, KSPN, destinasi pariwisata, kawasan
perkotaan, kawasan perdesaan prioritas nasional, dan kawasan
transmigrasi;
2. Strategi pemerataan dengan mempercepat penyediaan pelayanan
dasar di daerah tertinggal, kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil
terluar dan terdepan, dan Kawasan rawan bencana.
3. Strategi pertumbuhan dengan mendorong pengembangan kawasan
strategis seperti KEK, KI, KSPN, destinasi pariwisata, kawasan
perkotaan, kawasan perdesaan prioritas nasional, dan kawasan
transmigrasi;
4. Strategi pemerataan dengan mempercepat penyediaan pelayanan
dasar di daerah tertinggal, kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil
terluar dan terdepan, dan Kawasan rawan bencana.

4.+.9. Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei


o Pengembangan KEK Sei Mangkei tahap I seluas 104 Ha dan telah
masuk pada tahap II, dengan pembangunan infrastruktur di dalam
kawasan seperti gedung pusat inovasi, jalan poros ROW 62 (3,4Km),
jalan ROW 34 E (O,4Km), jalur KA (2,95 Km), Tank Farm (2 x 3.OOO
ton CPKO dan 1 x 5.OO0 ton CPO), Dry Port (2.300 TEUs, Tahap I),
jaringan pipa gas 75 MMSCFD, jaringan listrik 150 KV/ 60 MVA, Unit
pengolahan dan jaringan air minum (WTP) 25O m3/jarn, Unit
pengolahan dan jaringan limbah industry maupun domestik (WWTP)
250 M3/jam

a Dukungan fasilitas Perkotaan terhadap pengembangan KEK Sei


Mangkei dan Rusunawa Terintegrasi KEK Sei Mangkei antara lain:
penyediaan atr minum, air limbah, persampahan, akses jalan

w-124
ffi-
figruata 1(9rja Aenerintafr cDaerafi. (R[(FD) Qrwinsi Sutrutera A tara 202 i

permukiman, listrik, pasar, Rumah Sakit dan Sekolah Kejuruan dan


fasilitas komersial (Hotel, SPBU, pertokoan

a PT. Kawasan Industri Nusantara (Pt. Kinra) merupakan anak


perusahaan PTPN III yang menjadi Badan Usaha Pembangunan dan
Pengelola KEK Sei Mangkei;

4.4.4. KSPN Danau Toba


o Merupakan daerah tujuan pariwisata sebagai Kawasan Stategis
Pariwisata Nasional (KSPN) berdasarkan PP No. 50 Tahun 2OLt
Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
2OIA-2O25 serta bagian dari Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Danau Toba berdasarkan Perpres No. 81 Tahun 2Ol4 Telah disahkan
oleh Presiden per tanggal 13 Agustus 2O14;
. Sebagai bentuk komitmen Pemerintah dalam Pembangunan
Kawasan Danau Toba telah diterbitkan Perpres No 49 Tahun 2OL6
pada tanggal 13 Juni 2016 tentang Badan Otorita Pengelolaan
Kawasan Pariwisata Danau Toba, dengan tugas utama Badan Otorita
Danau Toba (BPODT) adalah sebagai Atraksi, Amenitas dan
Aksesibilitas.
o Kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai salah satu
Geopark/Taman Bumi yang menggunakan konsep pengembangan
kawasan secara berkelanjutan dengan penamaan Geopark Nasional
Kaldera Toba.

tv-125
,,.ry.,"},
(Prwinsi Sut uterd.'Utord 2023
figncofla Ktrja Qenfrbtufi cDauah (rutgD)

Gambar 4.2
Profil Pariwisata KSPIT Danau Toba
Profi! Pariwisata K$PN Da,nau Toha
{!!ujs!r_4 tr reriua
ripisri5o doe llt is_4!3-

d- Nawsan Pra6t-
il fis R.!

Kawasan Oanar.l Toba memitild pdensi wisata tlglteads bc,rupa.


1. k*dafian panomma,
2. danar
3. wislta bdaya (pesta ad*#Pesia 0anft,lbba yang drikuti
€trik batak tulgkol+ll4andaiiirg, l{an, Pa$eh0a*,
$mdungun dfi Toba)
4. Rrmah M
dan oenin@alan bldana isinnve

Gambar 4.3
Profil Infrastruktur Kawasan Danau Toba
Fr"qf il._lnfra.s_tr_u_ktur[a-![a.s_anDan-a.u--T-p-ba.

)
,ti.i:r J'',:.i:: rh; ;iill;,,! rhrti liir[a]h, ;$e anrri: T'di Jd rlr*i 11p:! AaEjr, r!{gii
ri rrr L.r.:: ".brl r:In.i! Jl\.!i)1 il-.;{,r :ir'J-i r,\'rn,r \trine
ril. # ::r.r r.: . i:! *n i xtr .nl;r-r i!!ar,a F. .1. a,t ,r!r!J' rlr.-
,tuiEr': rr:is r.lnalr rlrirexern! {

uirli.9la. {ari airi{ iL*bQr.


rcn ].re,:H!ti :r.$r,t;.'l.n -rn&]ir,.rq! *nx{ ala ia:rtsir;4,
r, : i r--;.i,Li *n nt;f,, L.rr, r,Mk
L.rrrr k.! rqir

Bahhsel 1).265,?t lf,t?


rJrn: ;uj{,\rtut;;,lti 1..,ir' 1,sE.8F-rjgnli 6.3$,9r E5e
rjj.i.n;.j],::i
E6i: ffi ri#iEffi lr+radii Mffi a_621,69 il,42
a wiailffiur 5.S,6C !.9?
sh#Janil $rii a@,6 9,6
6 6ls!lEa-Hasin4ean :i.40€rf?
TstC 839,71 o,zz

tv-126
&
Wrcatu l(erjd Aemetinrafi A acrdfr (ffirfiD) Qrwinsi Swaterd'Utdrd 20 2 3

Gambar 4.4
Pembagian Regionalisasi trIilayah Pengembangan (WPl

ItJilayah Pantai Tlrnur


Ufilayah Oataran Tirflgi Il 1-;liu:i iar'c';ar 3rn:i 1,':,1a1. tal. Se'Cal'l
Il rrg D,J: \art. L:.i'i p:ar:. En3'Ei. -JT'lan'l Ser:an{ E.e;l::zi. Ea:;rar;. ise.re.,
-.iFa1.:i
hre.l.au:Jr. -=be. !arr,:si'. -rr:'a ?l;rill;;a. :;t!lar::lL -;f,uh:1liei,r Lit:1r:
Pei':tanrl:.ie-tEr S lr; urrl;r _:.|-iuil - lla: -l S*.1 ;t3n
I Tq-rls::t F.:n=:;' s:'a:*:,s l
[f :E,aii,3: -i:11!as:r stfits:is
, '\> { -.il :rU I'Ud
'; .i: L.:r,::.dlan iet:r;r Ir:rr. :. {(,F S:,: ::rse3r:l t:ta '"'::ar' - f3l
i {S: Ee'rrra-ah i; i,: F"s:-r E;'i: .l:ri:r::
i. rSF Sir; ur':-r - l1t1;;.. -1ie^;r

-l .-- rr - -i,-.i-.,: -- .;. 1.-: l,l-:. ','rt


':l:: ' :
'l:lir i:ii'r r r i-: ;-a' ::iB1:: I t-rl.r:r
lail.;.:l;e;: :':rla' :,la'.,,:;s, :;'a
!{i{ayah Keoulauan Nias
ll r-:lr-,r.; ',,;; l.ias l:r-=t. !-r! ,.:a'a I Te'i;:;l l.;r',.:a'!:'3:e,: ! :

'Ia: 3lar J-r"r: .':il


SE
f, Te'la:;t P;i:ia- s:'aiE,l: :
'-.,--'-^-.
! 'i:j: {e:r ar:^ [!ias
<.:>- 'l ] L-
: 1:- - . ::.ta-r,-: jja::'
- - :!a '-t-= i;1/ji,aali q J(:1,-.- 1...r.

ffi

: _i;a' z4a
$errju Kl Hu{la TiniutrS
5F- xrEld latriurr! - KUlr Trtriung Uq{t2 l{m}

ti@
,*
.1,
{*
IY*. -
Rtsas Jilifl Prerir,si,qk:eE (l HuaE l;n1.rrg

ltisa3n
Sudry tles L.lsg |{t*s
T-'r*gi - i53.$ l(n) xEl
'(hEtsph
big;En rilr I rua; Irans Su*rakm

; ".1 ::l-J
renjadi akses menuiu KEK Set ilangtei

,ElLE t!$-+rryDl
i: i :r.,1 "lr+ i "r
atses mnuju KEX Sei ilaro&e

SuaE Jalar llasiaf,al akges KEK E€i FrlarEkei


llryang - Sei l*aEgl€i (2,5 K4l

FT'r'-''"*-
."..-.
.a
I
;,q.g-r.a1 .-.'
:1Le .i*

tv-127
foncaru Wjd Aenprinufi Ddsrafi (W<$D) Srfrrinsi Su.mfiera'U ura 2023

Gambar 4.5
Konektivitas Jalur Kereta Api
l(oneHivitas Jalur Kereta Api dari KEK Sei illangkei ilenuiu
Pelabuhan Kuala Tanjung dan Belawan

r#e
PELABUHAN
PELABUI+AN BELAWAN
KUALA TANJUNC {Hub lnternationalJ

XUA1A TAHIUSG (il. 18+ZgI


3t!t;A1G
6ll';.:Al
1dED.4t{ --+
C*il']5
l1 HfYl

LUEU( PAKAM
KUAL*-
IM.29+366
KM.41+750 T:llllG;ltlGGl
8AffOAB nil6€t
{lvl. 50+5{1
ItM.98+29X
PTftLAT'IAAI'I

SrAr!-AR
lM. 114+{153

KH.48+457
i?4+44i
GUi{r,NG ti3+?13
BAYU

KeteranEan tdosi rE(S€i


Jalur (A EksistinE Mangkei

Jalur HA Rencane
R.4i+TAU PEAPAT
Kl,,l. 113-671

Gambar 4.6
Pengembangan Sistem Perkotaan

-S[st+-m Perhotaan dl Pravinsi Ssmatera Utara


pxH
1.

paL

'* *
s

4.4.5. Telaahan Fokok-Pokok Pikiran DPRD


Peneiaahan pokok-pokok pikiran DPRD merulpakan kajian
permasalahan pembangunan daerah yang diperoleh dari DPRD
berdasarkan risalah rapat dengar pendapat danf atant rapat hasil
penyerapan aspirasi melalui reses. Pokok-pokok pikiran DPRD sebagai

tv-128
fotruaru 1(9rja Aennb*afr Aanafi. (ffifiD) (hwinsi Sunwtsa 0 tara 202 3

masukan dalam perutmusan kebutuhan program dan kegiatan pada


tahun 2023 berdasarkan prioritas pembangunan daerah. Dalam
pen5rusunan RKPD yang memuat pokok-pokok pikiran DPRD
diselaraskan dengan prioritas dan sasaran pembangunan serta
ketersediaan kapasitas riil anggaran. Usulan pokok-pokok pikiran DPRD
merupakan rencana kegiatan pada Perangkat Daerah. Usulan pokok-
pokok pikiran tersebut menjadi salah satu pertimbangan dalam
penJrusunan fokus dan prioritas pembangunan daerah atltara lain
meliputi :

1. Peningkatan pelayanan bidang pendidikan pembangunan unit


sekolah baru, penambahan ruang kelas baru, dan peningkatan
sarana prasarana pendidikan;
2. Pembangunan sarana prasarana pencegah banjir;
3. Pembangunan jalan baru, perbaikanf perawatan jaian yang ada dan
pembangunan jalan untuk lokasi perbatasan yang sulit dijangkau;
4. Pembangunan sarana keagamaan;
5. Peningkatan keterampilan pemuda dan penciptaan lapangan kerja
baru;
6. Peningkatan produksi pertanian, termasuk produktivitas petani,
perbaikan saluran irigasi, pembangunan embuflg, penyediaan
bibit/benih unggul dan membatasi alih fungsi lahan pertanian;
7. Peningkatan produksi peternakan, perikanan
8. Pembangunan bidang pariwisata;
9. Upaya penanggulangan dan pengelolaan sampah.

Tabel 4.1A
Rekap Usulaa Per Fraksi
No F'raksi Jumlah Usulan
1 DEMOKRAT 310
2 GERINDRA 315
3 GOLKAR BO9
4 HANURA 355
5 NASDEM 983
6 NUSANTARA 454
7 PAN 522
I ry--
8 PDI PERJUANGAN -t /.fJ
9 PKS 329
Total 581()

w-729
Rgrcaru Wja Qenni*afr Aanofi (ru{qn) cprwlnsi Sunatsa Otara ZoZ s

Tabel 4.tL
Rekap Usulan Berdasarkan Perangkat Daerah
No. Perangkat Daerah Jumlah Usulan
1 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 62
2 Badan Penelitian dan Pengembangan Daera-h 9
a
.) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia 15

4 Biro Kesej ahteraan Rakyat 1979


5 Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi 627
5 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral JJ
17
I Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 168
B Dinas Kehutanan 14

9 Dinas Kelautan dan Perikanurn 237


10 Dinas Kesehatan 11

11 Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan 335


72 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 139
Dinas Lingkungan Hidup oa
13
14 Dinas Pemberdayaal Masyarakat dan Desa 2
,7o
i5 Dinas Pemuda dan Olahraga
16 Dinas Pendidikan 269
L7 Dinas Perhubungan L7

18 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 69


t9 Dinas Perkebunan 33
20 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 204
2l Dinas Sosial 168
oo Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan tata Ruang 694
23 Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 543
24 Dinas Tenaga Kerja 32
25 Satuan Polisi Pamong Praja 74
Total 5768

rv-130
'tr'E 'd'd
EE
NU'U IJ 'd -0
o o 'U 3
P
EF E H- tn Fl
o o o o o
O
- r Cr
FN
A) F- tr,
fr
Lal
f, fr t. t. t- -X 2 z
C. L L Lr E'
z z z z z r'\ rl
p
U
fr n
U U 'N
P
z z z z z A fr fr .1)
tio
!J P
z z z z z z
! .0 z :E'O t,
"U
o AE o
"U 'd
o o o 'u
o Frr
o o EE
o o
LIJ
o
"o
o cB tptJr o iCD o
Ets_ , E E
U
a).
p 5
p
o o
D
Ft
ts
ts 55
F' Ol
p
d
I
p p cr'
p CT (- p p p ga 0c p p P
=ts p p p 0q 7i. oq
p
Ft fa 0q p m 0a Fi p oa cta p
0q 0a E
F1
., d t
oq p ru A)
E
o o
Fn
o ;l ) o p 'U
o 'o
o
p ID
a H
p
p p p p p p p a p a
p H

a
p
a
!D
a
p
p
p B
p
p
p
t
p
p
,i t
o
p U) lD p
a tID
U d fr
o tp
I
U A)
c) J
oa N
o
fr
o I
a a I Ft p F1
p
p -5 o tlJ
p
p o p
p TE
p p w p
p !o p p. o
ts
p 5
p ;. p U
a a
o I p
ED E. EE
p H a o a
o
E. td
p p
p '0 'd o o t t o
El |1 FJ
CD
i,
o tsl
E.
?
o
lD
a
$
a
d
a E tD -s
t o (D t 6 i + Fl Ft
p E
o- o- l0 fr 9) .<) fr
ID
p
p
p
TD
p
p
P
a
g
E
p
t
p a
p t
o
5 o
p.
o ) o F
o
LE' + .J +
Ft
? l<
F1
g
p
a-
p o-
p
ft
Itr'
tiJ
p ,i 2i E
IE d
t. r t- o
F
ts qp ID
u0)
o
lD d
,i )i Fi
E
F.
? ? ? + 3 7 z a *'
H.
o p p p o Ft
o
=
p-
o o o G
e Ft
lD
o
= otr- op- a- o
0-
o o
9- o
p
p lD p ID
a-
p p oc
H
p ga
p
d
g) p 0q
p A)
5
p p 0c
p ;^ )
I

-; -l o L i ,d a fr F U
c rp
w w d F1 o
w Ed Ffi
p C p o o o p
o o o o o o E
p
{
p
p
{p {
p
ID
p
{
g)
p
p
f
H
!)
t
p 0q

oa
p g)
oq
o
p
a
g)

D
rq
o
p
p a
ilf
vg.
Fro
H
P- -s

c)
O
O
o
o p p p
rd 'I
p
o () o o o
N)
o
\) Et)
HH

o o li )i o U
Pi tiG lio o
rI
o
H
o o a ts

l0
FJ
p l0
I
ID
F1
tD o
t
+ - Ft
p tr
3 p o
0a oa H
5 I
I
o
)
I

U U U U U U !U Fg L./ U FI t- t
n
E5 ,,t
p
o a)
p
a a a
p
a)
p
a
;IP
aq) as
Aa ao
p
a
p
(t a
g)
a U)
p
a
p
a
p
a
p
@
p
(, 0)
q xE \!
G
U) a a a U) a a a ,f 'd a a a a a a a a a a ts U
N
U U l-r U U 'i'd H'O
U E'O
H5 3f
r-1 U U U U U s
J> r> F ts P F F P ru
d
o ; ; ; o ; p TBp ; ; o ; o O o o ; o o
t Ft
o
6 ,ld ! 1J E 13 r3 fi r5 U o U E
p p p
p F) p)

X a\
p
X
g)

7(
p P
i\ o,
p p p p
7
s) p p p p p
I Q
E
F
:t
(!
p
E
p
F.t
lD
FJ
rD ID
I
N
I
p
H
p
H IiJ P
p
0)
n
ID p
FJ
lD
|1 ID
B
!D
t N
4
ID
Fl
l0
t !D
H
p
F,! tp F, i-
d
!) p r-.f p p lo p p tD p p) p l0 D p ID p sH s
o
p o-
p 0-
p o.
p o p o-
p o- p p p o
p o-
p ) }|
{
ID
p tr
tD

p
tD s)

ts I e
S
-l -) ,J ,J - a + -,
p
a
p p .l
ID
a
p
*, ,.J ., *l .J *] ,J -l ,l IJ (\
p l0 l0 D A) OJ ID 0) ID A) ID a) ID lD
t0 ils\
d
iD $
fr
lc !D

N
p p
N
d
!D p l0 tD p lD
N
lD
fr
!D p !D
r'J
ID

A)
p p
o
to B
p
d
p
d
p p d
p
d
P g1 p
d
0) p
tq) t
B) p ID
('
!0
g) H
I p 'D
0q 0q uq 0q 0q 0q 0q 0a oq
'D
0a 0a oq 0a 0q 0a €.
ra
p p p p p p p p p
{eY
p p p A) lD 0)

p p p
o-
p
o-
p
p-
p o
l0
o- E
p 0-
p a.
p a-
p
p-
p
p-
lD
g
p 9-
p p lD
o-
tD
3.
p o-
p E
a a a o a a a a a a a a a a a a a a %
?
2.
? ? S
xo s
? ? 7 ? S s
= = = = o
H I
p B
p
FJ
p n
p I
p E rl
p I
p n
p p H
p i
lD
!t
p t
lD
H
p
Fj
p tp -p 5
p t,
G
il
E
w w H
w
p w
tJ
w
p w
p
w
p)
W
p
w
g)
EO
p
w
p
[D
s
IE
I p
IE
p
[E
p
TE
p
EU
A) A) s A)
0c
p e
fi r3 rJ
Eo
U
rf
E s
'U
o
rJ
o o
tlo o
ro
o
U
o o o o
r3
o o o o
r3 15
o
13
o o il
o
p p p p p o. g
p o
p p p p p p p
p-
p p o.
tr)
o
p t.)
a
I
B) 0) !)
(, ({
a\)
H
'U -u UU 'U 'E E"U !0 rilu E
E "U ti, O EH EH EE '0'd
Fd FI H
'0 EH Ets
tJ E FN LTJ \J U r!U HU t4u EH "g C'U E- nu lrl
a a a a E N 7-
I c. I
L L L C. c- L L L L L e
z z c U C -F C
U U U
A) z z z z z z z z z z z ztrJ z z z
a O l{i 1., o O o
P
z z z z z z z z z z z z z z z
H ril .U
'd "U 'g 'd U) EO IE '0 fr
(D
zo oz o (D o o H. o o o o o o o o o
F{ Fl H
B 5
p ts
! d
U p g p p )U t FD ID FD
or p d I o ff Pz o o p
g) p p p a a p oq oa
p a. p p 0c 0c
,iA) p 11 0q p 4
rp 6 d oc
a a 0a 0rq p p p
$ p p m
t, + ril 0a "d e n0 ! "U p (n
a a p p o $ 'd o "0
(! a a
5 o H J
o p o p
a p p p p C. 5 rd
a a p p p p H p U p p p F
!) d a a Fl Ft Fi
t Ft !r p p p p p a a C.
ti crq U p 5 p a p p p P
rc uq B Ft ts p p
ll p p g) o 0q t
p p d p
p p TE o p EU EO p s p)
li p p a
p
-pa
p a ts
a
(?
a @
IJ
B
tF o
s) L. EE lD
a o o IE 0c crc TE +l TE ts,t
Fi o o p p Fl p P
p Ft Ft p
o 0q
ci. ! E. p E
U F,t fr Ft F,t FJ a a H B
t r ? o
5 ts p o
tsl
p p p p a
a
o
a a
A) N q

H {
? 3 H
5
t 5
ts p

3 a) 3 z ? K z ? z
o o o o o (D o o o (D (} o o o CD o o o ab o o
A 7i n =
o G. o- =
o" o. o. o- o. =
p. o. p- p. o. o o-
p p g) p p p p p p p p p p !) p p
P
p h P
p
zp pz z zp x
d d !r t*
p g) $ p tt ? U U l*
p p w t!
a a o a o o p p o p E" E' o o o o
6 Fj 5 Ft
= a p p p
o ;J E ID
o o o
p o a p o
p p p p p p {p p
p a a p p p p t,
n)
p

(I Ul i A \) A
yr o o O o o o
,i o o () o o o o o
o o O p o O O o o o O
o o H O o
o o
Ft
o
ts1
o
F,t
o o
Ft
o
Pt |.t
o
|1 Fr Fl Ft B ts,t Ft t1
z p p p i
p p p p p p p p p '1
p
o o
F1
o d
o
+ p
F.t
o
FJ 0q 0q oq uq 0q 0a 0q 0c 0c oq 0q 0q 0q oc uq
F
s o oH

F-l r-'l F-.1 H U H U


LJ U Fg +U F9. U U U U IJ U
p bF 5 5 JA
p) A) TD g) lD p A) p h) p p p p p p s) p p l0 {t
a a a a a a o
a a a a a
i6 x] o Il
a a 'D
a a a a (/) a 7a ilu a a a a a a a a a a a R
E
)i'0 6'9 Z'A
H'O U H U L,/
ts U o
F1
U IJ U U 5f - 5
F P F P 7dH ;-t '1 J> F P F P F p t
11 s
F P 5B
o ; ; o o o p HO p o o o (l ; a) o
iJH ^
15 rd r3 r3 5 t
t d d p
I'p ra
s p p p ID !0 p p Ip ^u 0) p p p p p D 0) p ID p d
(<
X i\ p- p p- p p p p p p o- G
p A)
p p p
p tl p p p xp p ID c)
Fl t t t F1 t t F,l P E B I Fi t t H I ! B 6 :.
d p d
p p lD p tD $ p j1 !D p ID p lD p ID p tp
p- p- p- i\p p p- q g p- p- a. p- p- X
p s
o, a- 1A a- p) p p s Fr
g) p p ID p a)
rp p p rp 9)
si 13
d
ID
e
s
*l -J *) o p
!ja
+ + .J -) ,J -l *i ", -] -, a
p G
p FJ
*l Jp p,J 'J *)
p I ID p p p p p p p ID p p p p p p s'
d d d d
lD p p !) tD lD l0 ID p FD lD tD lD p p ID p p ID s\
n N w a? fr f, fr N N N fr A
t d - p i i fr ^) ig) ^) t E
p p p p p
tp ID tD p p p p x
gq 0c 0a 0q oa oq crc oc oc 0a JA 0c oq 0a tJ
rS

p p p p lD p lD p 0r lD p lD p lD p a) p l0 l0 p p {
E.
e. a. p- o- + p- o. p- o- p- g o- g p- o. a- g
p p p p g) p p p p. p p g) p p p p p p
0) ID (!) q) q
a a (, a a a a o a a a a a a a a
z ? z z 2 ? 7 z ? ? ? ? ? z z z ss
E T B t I =
6 F1
I I t I n I t t p
p p p g) p p p p ID 9)
p p tp ip p p
s p p N
[E CU [E w tr w tr Ed
fr [E u, EE EE

9) p $ g) 9) p p p p 0) A) $ p p e
! tl r3 lf U '0 r3 13 E e s
r3 E 13 r5 13 \J 13 r5 r:1 r3 13
B E o o o
Bo o o o o
?o o rD o
o o o
?o Eo o o
p-
9. o. o o
rt\)
< o- o o. o- o. g) p gl p p p p p p p
p s) s 9) D B) o
P t9
(!
NJ
H HH "u'u 'd 'u
z z z z z z z z z z z z z z HE 'd 'u E- 6H HU
HU E'U t5u
a a a U) a a a a a a a a a a a fr/ I ? F- ,dH r
H IJ H F,I L-r
c- c- C.
U - U U tn F C
r! t! ld LTJ Ffl
t La.l H tr.l L], c
? ? z z ? z P P
3 ? z z z z z z zl.J z
o Lj

z z z z z z
,0 ! N 'd H "d :-1 'U "d 'd '0 c.
.D
'0 o o fr 'd o z o (D
t!
(D o z o FF o zo }lt o o (} o (D p
p o o rl o
ts1 H €H il p
p )i a) H. F.6. H I
E 5 ts o 5 k9
I I oa cra
p p p p
oq ora q9. crq 0q d p cttt p 0!
p d h oe Pi h" p5 r
,ip ,i p tip pti d d p a p d p a P cn p a E'Oq 0a 0n oa d
d p p p p p d 6 p tr d p 0q
p p p a o p a o p a p tp p a E
P *l :,
tsJ 5 p p p p p t
ts a (D C- U) a a
p I
O p !t U E p
L,,, U U U p
ts1 FJ Fi r.l F.i t ts1 B ,i 0q
p p p p p a p p ip p a
p U p
Fl Ft
tid f,
oq 0c 0q o 0q |.t p Ft
5 n
p A) 0q p p p r) !j p
p p p p p F) a p Ed p p 5 H
a a a a a a a p a a s (, 5 p p p
(} o o o o P o a o U o
0q Ft p a a a
t p tsi d
o o o B
ts1
c,a p
t FI a U
3 :1
a ts {p
n
d ?
p H p
a p o
o G o
., IJ
o
P. 5
t0) ti
H
p p
Ii

? ? a O a ID 'U @ "U 0 a (u U) U) a
'd o o o p o o o o ,to
rD (D o (D (} FJ Fi o 13 td ro
9- g o= H d a a a o a a a
p p P
p p p p 7 fr
p o. p s p p rJ r3
p e E p
f il t m 5
p i.) H a a a a a a
t. .l .J -l .l *l r*
p o A) rJr 0q oa cm
H E o p p p p (,
ts o o p d
t o o E E
B t I d p
p tp p tp t E F'
0q E 0c 0c p p
d
p p

(,t (, U \] {
o
do o
Ft F1 l,t ,U tsn E r5
I rJ "U p p p e p
p p p p p p p p p p p ID z
Fi B E E ,i ti ',l{ Ii ,i r
(} (D o o (D (D (! (D o (}
o o ,io ro tio
d d d + d s o d d d d t! 3 d d d -t
tst o o -l
o
Ft
p s)

ts 11 11 U H t- U
U U U U U U U Fg F9.
tr' I .lP )t
p p
) p p p EN p p p p p ;t 0) !G
p p p a) p p p p
a a rt a a a a a a a o a ia a a a a a a a ia
a a (t a a a U) a a a a a a a U) a U) a a (/) a a ,i 'u R
t-l H F
U U H U U t-1 U U U LJ
ts U L., U UB
U - ='o
7) N
J> J> F F F P F P P F P F P P F F P P P PH
o c) o o o o (l ; !JB 6
o o O o o ^ ; ID ;
rJ ?1 ..tr' r5 1l f r5 E.
d
U !d d p
p p g) p p p p p F.| p p p p A) p ra
P !D ID tD D GV
'D i\ :t
E 7 X X t( i^ X o. ,.,i p g G
p p XID p p X p p p i\p p p p p tD a) 0) p !D p p
Fl Ft |l tsl Ft FJ tst F,t Ft Fl Ft I I F,! n F1 Fl F,! i_
t I i i d
d d 6 S
!D p p a) p p ID lD lD p p dp !D p p !D l0 TD lD lD
g p. g S
I o- o. o- o. a- o 0- p p- o. a-
g)
o
p p Fi
p p p 0) p a) p p p p E p p a)
{
!D
I p
-J -l -J t, *) *) -l *l a -,] *l ,.J ,t ,t -l a (\
-]
p p-l d
p p t0) p
p -l "J
g)
-l p p p g) p p D ID a)
"J
p g) p p p p
d d d )
p p
p
ils\
p !D p tD s p p !J 'D t, lD !D ID !D !) tJ lD
''\) N A) N N n N fr fr fr il A) n fr B
d 6 d ^) d
p p p p p p p p s p p tp
9) p p p p
cp p H
p 5 |o
ca 0q 0q oq oq 0a 0q 0c oq m ga 0q oq 0q 0c
0a oq 0q ca e
P
p p p p p p g) p !) 0l A) ID 0) p 0) F) p $ p
9- x' g a- o. p- o- p- g o. p- o o- a- g o. =
o- k.
p p p p p p p TD p p p p p p IJ p p p p 0)
a a a a a a o a a a a a a a a a a a a a a a a %
? z z ? ? z ? ? z ? ? ?
s A
Ft ts n I I I 5 F,t B n B B I H B B B G
t B p^ p p -p ip
ID p ID
t0 p p s) p s) ID 0) A) s f,
H H H W EE EE w
TU w c! w EU EU w w
0) sl 0) gl p p) 0l p D p p !) 0l 0r p 0l n) p p p p e
t3 ifi!) U lJ r3 13 r3 r3 U U ]J E
r3 E ro rc ro
Eo (t o o o o o o an o o o
!o o o o ab o o o o o o N
o- o, o. a. g a" q g p- o. g a. g + o- o- \t)
p)
p- o o o. o- o. p p
rn p p lD ID s) ID p ID lD p p p p D o
P tu
(*)
UJ
z z 2 z z z z z z 2 zP z z z z z z z z z z z z z z z z z z z
U) a a a a a a a a a a (n a a a a a a a a (/) a a a a (/)
H t-1 ts F -l
U U U U U U U - U \J U U U U
FN rn tn FN FN FN FN E1 FN rn tn FN FN FN
14 rq trI rq Lrl tr, trl I! rd l! LIJ
? ? ? ? 3 ? 7 ? z ? ? ? ?
= = =

H H H .U rrl H
n E 'U 'U "U rJ 'U
(D 'U "U 'U 'U 'U "d 'E
o o 'U o o
(D o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
H Ft
5 E. ts B ts' E. tr
I E tD a 5' iJ )
d oc t uq ctc m oa oq I cn tct p p oa cm 0a cn oc 0a 0q oq 0q 0.c.
,i p p r p E p ,i 7i p
d p l.f p Fi p
p r 6 p ,i d
p tiI d 0c Uq d p ,i mpIi ocIi p tip p p p p p
ti p F
p 6 p d p p g d d d d
p p p p dp p p o p u d iJ p F) p p 'ip p) g) p 0)
s A)dp 'iF) $)
o E p 5 p
E p g)
a a
11 0 a 'r1 a F-t FI
p U U U p U P. ts1
U U Fl
U
F1
tJ s U U
ts.,|
Ft ts1
U U Ft B B Ft q U
B 4
,i + B B a 11 :-r Fi g)
a B
p p p p p ,i p p Fi L p p
p B p p p !) d p p
ts p p
t Ft Fl tsl Ft p
d F E
p p p d p p tp E
p p p p p p p p p p p p p p p p p p p D p p p p
U) a a a a a a a a a m oq a a a a
(D
a a a a a o a a
o o o o (D (D (D o o o a o o o a o o o
tD A)
tst B |1
5 H t
t- d F-t
U U
|1 ts1 FJ U
Ft E E 4
p p p
E' IE td
p o
B
o
|1
p $) p a p p
a a o o a a
o o o o o

z ? 3 ? 3 ? 3 a a a ? ? ? ?
3
(D (D (D o o 3 fD o (! (D o o rD o
o o o o o .D o o o o o o o o o =
o- = p. o. o a- o- o. a. o- o. g Q. o.
p p p p p p p tD p p p p p p p I p p p p p a-
p o- p p
p a.
p H E T p T
E
tl H ru rt *l ,.1 -i *) -t U
"d r,
o (D o '0
o o o o (,D
U Fl o o p o o $' p o
.t rJ o -jo
o o o -l o
o o Fl
= E =
u. u- il. 11. U. d. u- U. E o o ts o B 5 ts { B
I o o o d o - d d ct p p
p p p p p p tp p p p)
p p p
a) s t
tD i p
;J p p
0c oa UA oe oc 0q oq 0q 0c @ 0a !D oq 0q 0c
s) p p p p p p p p d d
) p p p

(I (.,I N (rt
Cn { (I t\) P (r)
\o m o (.n
\] \] \)
rJ Cn 13 rd
(, U o rJ
o
o + Ol o o ul p p P p p r5
s O
Ep cir o O p p
5 ts H n ts 7i t!" 7i a
N) p o o (} ti (} ts ts !
5 3 t}
tio o o )i lio o
o o o o o o o
d
o
d
o
d d 6 d ts 6 o o (! o o
d o
,1 d o o
Ft d + fr - 'i
i1 o o o
*o F1 B
-o
ts1
o
11 i.1
o o
Fl tsl
5 4 B i ll 11 o-
|1

H t- IJ L] IJ F- \J U
U U -J - U F9. Fg U
h p JP p JA
p p p p p p p p p !(!
p p p p p p) p p p s) p p i.l 0) iR p p
a a a a a o a a a @ a @ a a a
so U) a a (, a a a o a
a (/) a 0 a a a a a a
io
,i'u i6 a U) a (/)
a U) a a a a a a a a a S
a t-l
ri a t-t fi IJ I-1 t-l IJ t-l E'o U U IJ ts H -1
U HN ='C' U
B: tr
F P P F P P F F P F P P P ts P F P
(^l
o o c) o ; o o ; 5B pd
o o p p ^ ; o o ; ; o o ^ o o 6
r3 r5 r5 tJ U 15 u E r3 B
p p (:
p p p p p p p p p p p rq
p g) p) a) a p p) B) p p p p iv
5 s
x X a\ X p- i\ .i X i\ R
p p X p p ID p ID p p p) p p A) A) p D p
A) tD 0) F) Fi Fl
p i1 F.l F1 Fl F1
11 Fl Fl F1 Fi Fl I t I t t t n Ft
I
p pn
d
B
d
n t td + E '1 +
p p ID ID p ID l0 lD ID p p A) p -
lD ID iD p A) tD !D p dp tD
g
A
o- o- o- p p 0- o- D. o- o- o. o. o. D. o. o Si
B) p p p ID p p ID p p p p p p lD ID p p p p p p
p o
u p e
;J p 9j s
,J .J -J ,l ,J -l a a) { *l *l *l .J *l -l ,J J J .J *l *l G
p i!D lD lD -l
-l lD-l -l p ip It ID A) p p p p q) p 0J TD lD p tD
', p p D. ID
d d a.r d
p p
p p
il*r
p) !D p l0 p p p p p tD p lD !o ID lD -
D l0 lD ID lD

n n fr N A) N A )J f, N A) B
g a-.
d
n t
u d ^) ^)
p
d p p p p p p p p tfr
p
p p p p p p) N p p p p p p Fl a) H
H 5 H
gq gq gq ga
l5
oq oq c! 0a 0a 9q oa 0q Uq 0q oq ua 0a UC ra 0q lm 0a €
tsa

p p p p p p p p p p p p p p p p g) p p p D) p p p p {
e
o p- o o o. o- g o a. a- o p- o o. p- a, p- o g, a-
l0 p o
p ID p p o !D p
p o 'a p p p p p lD A) tD p g) p lD p p tD p p
a $ a a a o a a a a (t @ a a a a o a @ a a Q (a
'D

z z ? 2 ? ? 7 ? ?
S
=
Ft = Fl F1 F,i = FJ Fl Ft lt tsi F1 =
,l r.t (!
E I =
t + F1 B I I B n E I h B
5 p p p p p p p tp p p p '1
p p ID p ID lD p ID
!0 tD ID lD ID ID lD E
TE [D w H ED w CE TH Ed
w t0 w IE ED LIJ EE [E t! w t0
p p p p p p p p p p D p g) p) 9) p }! e
p p !) p ID A) .6 ,!J
ro ru ,13 !d fd fo
E E E ! If, E ,13
! 71
F
13 13 € r3 r3 13 r5 13 r3 TJ
o o (D o 3
Eo
o o
o o 'd o o
to to
o o o o o o o o o o o-
p- o, p- 9. p. p- o. a- o, g * o. o- t\)
p) p p p p p !D p p p A) p g)
I p) g) p g) p !) p p D) p .i) p P I o
r P v
N)
(!
UJ B

0
5
ll
z z z z z zP z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z
a a a a a a a a U a a a a a a a (1) a a a a a a a a
t-1 t-1 11 ts
U U U tJ U U U U U U t-/ t
t! Frl FN
H F] rnFN
Lrj F' L1.J
FN FN Fr1 FT tn H FN FN FN H (rl FN
z ? z ? z z rq ? ? ? 3 z ?
= = = =

Frl H ,0 -U H H *0
o o 'U 'U
o o
'd o o o o o o o 'U
o o "U
o "d 'U '0
o o o p o 'U
o o
p o o o
E (D o
5 iJ
f
H. H
5 p
E. 0q 0q cn 0q oa oc m 0c 0q oa m 0q 0a m oa cn 0c 0c 0a oc 0a 0q 0a 0q
Fi 7i ,i f* 7i X' E.
p pl p)
rp p
d
p p
d
Pi p
p p p p p p
7i p p m
d
,ip p tD
Fi p p p p p A)
# d + d 6 d 6 0q d d d d d
p p
- I lD g) !D !) s) p A) p I p tD !D A) l0 p d$ F) p g) p
IJ 5 iJ E p p ,i 5
'D p )
U F1 l.-l H H H 5 t- l'1 FI
Ft
U
r.t
U U U Ft
U U |J FJ
U gq Ft tst
U U U
ts1
tst r.t Fl
E Ft B B B i B t B
p tp p p p tp Ftp ptsi p|1 p U
A) p a) U ts p p p p p p p p p
J 4 5 p b tr'
iJ ts
J p
='
p p p p p p p p p p p p p p p g) p p
a a a a a a a a a
s
a a a a a a a a a a a
sa pa a a a a a
(D o (D o (D a o (D o o (D o o (D (D o p o o o o (D (} o (D o (D
a
o

z 3 ? z ? 3 a a 3 ? ? z z a a 3
o o o o (D (D o o o (D o o o o o o o o o o CO
a = o a- =
a.
o = o o
=
g p- 7 p- G o. g 9- p- o g
p p p p p p
p + A) p p p a- p 9-
p o. p F.t p o-
!) p p p t a) p p
P
;) 5 E FJ t
*) ., E] g t-l .l ,J L)
o o o o+ -l
o
-)
o
+ -l -, -l U U F- U U o o o 'd 'd
o o o o o o o o o o
ts p H 5 5 ts o E o o U. c.
d o o o o
cf U I Fl Fl p p I p p 6
t t p ip
E p 5 ) 5
0q 0a oa 0q 0c 0a p p 0a p A) m UA 0q
6 d p p
p
- p p H

o w N t.J t..) t\) (/) o\ N \) U100 Cn H ut 0o { Ol ,io 00 (,l


Cil N) o (^ o \]
o O Cn C'I o Ol
o N Cn o N o (rr m \t 6{ O o
o o a o o
o O (rl O o O oi'H O o
H 5
p
5 o g)
o
d H d c 5 ts E o
d
ts ts o o ts E o
d
ts Ii o ts U
o o o o o E o o o o o
)o o o o o o o o o o
Ft o 6 6 f+ Fl d d d o
ts! d o o
Fl
o
Fl d
o o 5- o o o o o 5' o o o o t o o o o o (D
Fi Fl Ft :1 tsJ rt ts.,, r.t Pt Fl Fi ts.l il Fl
o 5 't H 5 '1 d E
i o
n

H H H FJ l- FI ts
\J U U U U LJ U U U U IJ r.J U U o U
a 5
Fg
Fr5 i.) )t
p p p A) p p p p p p p p p p p p p p p p p g) p p p {t
a a o a a a a a a a @ a a a a @ a a a a a a a a a
a a) a aoa a a a
a a a (/)
i6 a a a a S
t-l H H(_, H
a a E.O a a a a
U U Ft U U ts U
t- i.t q n U U t- a a H ts U
S
.i> F F P F P P F F F F J> F P P J> F F F F .i>
o o o o o o o o o a) ; o o o -) EBp o o o o o l^t tr
13 o r3 E E ! r3 r3 r3 r3 >s.
d d d
!d d p ! *
p p p !) p p ID p p) p g) p A) p p p p) p p p p p p p p la
E GW

s) p p lD A) a) ID p p lD l0 p p p p p 9) p ID p ID p p lD p p h
5 Fr Fl Ft Et Fl F1 I
IFt F1 t Fl Fl F1 F! Ft I I F.t I I I F1 F,l |1 rl
d d d d
t B 3.
6 d
p ID ID ID p p p p A) p lD iD p p lD lD ID p p p p)
- tD rD p
a. o- p- o. o. o- o. o- a- o- p- p F
p o
p p p p p p p p p p p p p p p p 0- p o. S!
lD ID A) 0) p A) TD p
n p e
*) ,J ,J *l -l -l .-l ,J -l a .-J -l -l -l E:
+ s
(!
p + :l
p "J
!) p "J
p p B) $)
"J
D) $ TD
a p-l p.l "l
lD !) p ID p "J
p g)
- p) ",
p "J
p p
i+ r:.| d d 6 6 d
p p lD s) lD $ p 0) p lD lD Al p p F lD ID p 0) ID tD p p ID p
ilSr
.N ,N '/)
.l) fr n n N N N fr .4) R fr /\) f, N A) N A) A) B
- d tr (- n cfr
p p p p p p p ip p p p p tp p p p p p p p p p p p p >e
0c 0q 0c 0c 0c 0q 0c 0c 0c oc 0c gq 0q @ 0e 0a ga 0c 0q 0e m €'i)ra
p p p p p p p p p p p p p p p s) p p ID p p tD
s
p-
= g 'D p- g g g p- p. p-
p p a a- o. o. o. 0- D. 9- o. o. o- o- a" o-
lo ID p ID p p p !D p p p lD p ID p !D tD p lD A) ID ID lD ID p ID
a a a @ a a a a a o a a a a a a a a a a a a q
z ? ? ? ? 7 7 7 ? z 7 ? ? ? ? ? 7 7 ? z s
il Fl FJ Fj tl Ft F1 Ft
s
I E t t B t *l -1 i F1 Pt i.1 i Fl Fj Fl (!
p p ip p p p p p. :1
lD ID !0 ID ID tl] ID tD A) lD 0) lD ID ID
H H H
N
cd t! U w t! EE w EE t! TE w UO w t! EE
D 0) B) 0l 0r 0) 0) 0l 0) 0) Fl 0l D 0) o ni 0l p f\1 A) 0) Al 0) g) 0l e
1l 13 'd 13 r3 IJ E 13 U C E E 13 r3 '6 13 13 E B E 15 t3 13
E t
.D (}
to o o o
Yh o o o o o o o o o o o o o o o o o o o il
I o- o- o- a o- o. o- o- o o o. p- o o- t'J
{ rl p p p p o-
p p p p p p p p p p p
p o. g) p p p p p lo p p p !D
u)t N
d (ntl
rl il
2 z 'u EH "u'u H EE z 2 z z z z z z z z z z
EH HE"0 "g'0 EH rnF EE rqu EH E HH
a
ts
a 4)
(- C*
4)
L
a
E
a a a a a
C- L L L L L t U E t-.t
F.1
C C C C g c ,tsrl
- a- aU U)-an aF-
[rJ tr, LTJ H
rd l!
? ? P ? z 3 ? ? z
z z a z z z z z z z
z z z z 2 z z z z 2
FF c- H H
N FJr 'd ^u fr fr z 'd p p 'd '0 'U 'd "d "U '0
o fr
o o o o o !r o o o o o o o o o o o
il !.t p p H
iJ 5 53 5
!0 i' or o # !D
I I U p p gq p p
I p p p 0q p p oq oa cta oq cn
H p 7i 5 E t- P(. p
p 0q a eq p tf 0q C,q d !)
6 0a 0a 0c p p p 5 p p p p ,i
d 6 d ID d
p g d oa oq p p 6p g
a p p a o a ID !D
- o p
ti' ,i.
ID p F) p p t a A) s i4
c- U) H C* C- a) p
p p F p p 5 U
Ft Fl
U
F: }.,1
p U
Pa Ft tsJ Ft 0a 0q a B
c-
p
,i p N p p p 7i p p
p
a
r.l N tst
fr 0c p
FJ p o o o F]
o '-l J rJ 6
oc p p 0q m p p p p p p
g)
p p E
p p p p
o J a a a a a F1 - a a
m ID d d u ry (? o ln o o o
ID
o lD o C
B o E Ft 11
o 6 d ?
oa p p g) oq 0c p
p
-o a o p p a U
a 5 U
{ a a r.,,
o tH
EU fr p fr n fr
o d t d
Ft 5 p p.
a p 5 p a
p o p p o
o
*l *l + -l d
E p o- 0-
p p F) P. p
i\ ti ,i
t. r F d
(<
!l n) p
!D p 5
ti ti ,i

,U H ? ? z ?
a a 'd Ed a a t:
p 3
p 0) p o o o (! (D (D o
H + F,t o o o =
p-
('=
oq
o go = p.
r! g
0q p p) o o a- o.
3 K p sq o tst
t tst p p o- p
p p p p p g) p p 0)
Ft d
lj4
g F,i T d 5 )
I (t p
p p a P .j -) *l .j 4 TE EU EO"u
Fl Ft o EE o o F1 Ft o o o
F.l 'U p ,1
= X H H
Pi t-1
',H
I ct o o o o
p E lD p ID
F g o
p o
p o
p B Fl € p
d t t B 5 {
p {p
p s H
p ,p gq
d
p
p p H

(n \o (/) 01 (, N
O o N @ (}' (Il O Ul CN o o (I
o U 13 (rl 13 o
p p p o e_ p o O o p 5
p
o p p
n tsl ts E H ti
)f ,i (! t!. ts o o ts o 5 (D o r
(D 5
o o o F o o o 6 d o o d o d o
6 d
'i + H o o
d
'id o o o d + o d d
d 11 Pl ts1 |1
p p o
:1 Ea
o
,t o
ts1
o
Fl
o
Fl
o
ts1
p

U t- p9. !rJ - tJ r'J U U FI U


pp.
U Fg U U U F9
55 -|IJ F9.q!D p p p
!"! 5 p p
p Q$ )8
cG
p H!) p p p p p p p Hil Ih) p
a 7a a a a a a ab a @ a a a EO 0 a
a i'a v@ ta S
cl) f'u a a U) o ,i 'E
o =a @ a a a U) a a E'O a a
t-1 (_J r'1
H
a ,iE'O"0 ,f 'u U U IJ U U U
PB t U LJ U PE U i'-l B Fti ilE s
F P P F P P P F 0)! P F F P F P F
hI EJ tr
g)
o 5Ep o o 5B BEp o o p p o O o ; 5Bp o o
9) ,E.
r5 E r3 7 it E
p E p g d p ra
p p p p p p D p p p p p ID p IJ p p (!V

o- i\ X o- p- o. X X i\ (\
p p p p p p p p p p lD lD lD o) tD P p p
Ft tsl D Ft Ft Ft |1 Fl F1 r-l l.,l
F,t I Ft t t i n I.
d 6 E 'D
p
- -p p lD p p p A) p p ID p p p p
i\ g X i1 g xp p- s
a. p a a p) p A p o- o. p p p Fl
p p p p p p p p p p o-p p p p
{ { 5 E €
p e
p 9)
{p A) p E
a .l -t a a -) -l + a a ,J .J *J + .J -l a
p .l -l
+
p p "J p 'J
p p g) p p p p p *)
p p p p p p p p
s) p S
p 5 lD N tD !D ID p p -
It ID Sr
$ lD !D tD lD lD lD

fr N n N fr fr fr (-
N N h
e ^) x
p ID p g) p tp p p p FD p p ID p
H E
0q 0q 0a 0c 0c oc 0a ua 0a 0q oq oa oq 0a €
rS

p p p p p p 0) D) p p) p a) ID
.{
e
lD tr) lD ID ID tD lD

o- o. o- o. o. o a- o g o. o P o- p- o. p- p. o- a- a- p- 9-
p g) p p ID p p p p ID p p g) p ID p p ID p p 3.
i. a a a a b a a a a a a a @ a a a a Ca
a
z ? ? ? ? ? ? ? ? 3 3 ? 3 ? ? 7 7 !
s
d = B I n B t ts t
I ts I I I B I 5 I t t p p p
p lD tD p !D ID p ID p 0) ts D lD tD ID tD lD !) T
h EE 'D ID l! UO w w t! w UO EE
w w w w w
ID p p ID lD !J ID lD lD p s b A) $ e
B r5 r5 E rc gID rc r5 E ! 15 r3 r3 lJ s
,d I
o o o o o o o o cD (D o o .D o o o o il
o o o o o- g o. o.
z 0- o. 9- o" 0- o- o- o- o. o p
o a
p p p t\)
AJ p p 0) p p ID A) l, p D l0 p p lD lc tD a
P I\)
UJ
of
z z 2 z z z z z z z z C z z z z z 2 z 2 z z z z z
C
a a a (n a a a (!) a a a a a a U) a a a a a a a a a
F1 t-1 t-'l U U IJ
L.]
U U U U U FI U \, -
tn lrl h F. FN FN Fr1 FN lT1 FN fri La_l
FN ln
rt L! trl t! tr, H rE z*l z*l z-J ? trl
z ? 7 ? ? ? 7 z z ?
= x
P

tsn F 'U H E
'U '0 Ed :c"0 'U
(D 'U !o 'd
o
E
o o o o
o ap i
ildl(1l orrl o o o t-A a^v o i@ o o o o o
J "Ux P H p iJ
>F bp 5B H ts ts )
p H'dl H. H. O. >l) I 5' q I H' O' I p (t
;J p p p a p
a oc Ol !Dl p m p ,> q) o p 0q oc 0q 0n p 0a
p A '> E p
t t!) p p oc ,t p g) p p
d
,ip p tip d cm
tip 0q
0c
p
tip 0e)
0q oa 0a 0n p 0a 0q m p p p) p
oq d p 'd t d 6
+ I 0q
p t p i-)
t o A) p
p 5 F t p p E
g) H 5 g) p p p
D p) p p) p a
a p
p a A) p
U U U
Ft
p U
Ft
a
p U
Ft
p 11 F p ,i
) FtU Fl ati F1Et ap,f
p o c- a)
L d a p p p p U p Fl
fr p p i fr fr fr fr Ft 11
Fl F,l l,t B ts1 o o H
U) o o a o p
d p p d E p p Ef p o 0)
p o ir p if p p p p )p tr 4 r{
i p E a D
o p
a a a p a a
a B crq
o oq o 5 o (D d d (D TD 3 o ID
0q
o p p E. (t 0q a
p 3 Ft Ft Ft o ts1
n B 6 o d d
o p p p p
5
(< a a o U a
Ia
U
B Ft U
FJ
U U Ft fr Ft
o p 5 o
p- B p p
g N td TD fr p fr fr
d
(D (D d d
d Ft 5 p "J
p lD 5 p p F p p p
p T a o p p
p a a p p a a p p a
) o o o o
a -J
a
11 -l -l Ft { -) fr
o-
p p
3 p e_
Fl 11
5 7i ti p ,i )i
a2-
t, l- t* tt
o)
r
0)
t- ?
tr) 0)
= B ts
r'
Ep p p kp p
a Ii ti ,i ,f ti

a i\ a *J -l ? *l a -l *) l* a a a IJ FI r-
p p p o p p p- 3 o Itl rJ o o
A) m t
C' d d d d oqp p p p p
o o 5
o. L.
5
p p p p 7
F,' p p Ft p
p 0. a oq oq oq J -l
p. p E 0q oo 00 Pt
E. E. o. ! p p p
p p p p p o
tsl
o
Ft L m 0q oq p p
0q o a p EU
iJ 7i o o ? p
F] o o o o o o tio o !) o )i g
o o 11 o FJ
o
Ft
=
p 0c @ Ft p
p p iD p ts
p gc { {
d p p p
d *
p

C,I
f0 O r5
d d c C 'g 'd p 'U
p p E o Ep p o p) p A)
'0
p. F) [)
c5 cF
+ d ,i(! Pi
(} i\ (D (D
|i(D ti(D ii c (D
f
(D
r ,i(D pi
C} lD o o
d d d d d d
d
ti
o
d

U U r'1 tJ U U H
Fg U U Fg FP - F9. pg F9 U Fg. lru v. U L,I Fg
H5 l5 B5 H5 r5 E5 5 p )a
ii d p p ps lD p lD Pbr p tD Ib) p lD p p Eb) ;-t o) al iD p
a a a a (, Eoa o 7a ZA a a a a a
ia Fd
ZA
z*, a @ ,i Fu a O (A R
tf
a a 7a ia a
a )i lJ a a
7a a@ 'D(/) aa a a ,i'd
E'O
U ts U r-1 UH U U tr'o
AH p4'f'u U ;-l n U U s
;-.1 H U hri ;-t B U ilH ='o
P F F 5:
o)ts P P i5 F F )s F p: F F 5B
EBp o p 5Bp
5tsp (, p o o
5Bp o o o o ra F! p p o (_) p o ra F
r5 r3 p rJ 15 Frj 1l r3 r3 5' ,td
E r3 E d d
t
p 6 p p + d p
p) g) p
p p p gl p p p p p p p dp p
s p A) sy
p. o- n i^- (\
p A) p o
p p p p p sp p p) p p p p p p p p p o- p p p
Ft E1
sFt I F1 I t F1 5 F{ t.
t I I 5 # i,J d d 6
d d d d
p lD
- !D p p tD - PD !J !D lD
p o. p 0) p o. o X
p r a- g g. p p o. p. p- o-
sl\
p p p ID l0 p lD
p p p p p P A) p p p
{ { { H
{
p { !D
i.) A) s) A)
p !D lD lD
a a (, a .J *l a a -l + a a ., a *j Fl -l sG
-l p p ,l
p) p p ';p -l
p p p -l , +
p 9) p ,t
p p p p p p
p p"J p P lD D ID
6 d ) d
rt ) p
:l\
ID p lD l0 p p lD TD !D ID p l0 !D

fr fr N fr /4) N /\) fr B
! p p a
p p
ip cp p p ID g p) p p p p
tp p x
p 'tJ 19
oc gq 0a uq oe ca 0q 0a oc oc ra 0q 0q cra
t/ra
p p p p g) p p p' p p g) p p p p g) p p p s$
!D lD ID tr
p- p- o, o- o. o. o- o- o o- o- o g o. o o- o- o.
p p p g) p ID p p p) p !) tD p ID p rD p p p p p
p o- 3.
A) (^
a a a a a a a a a a a a a a Cl a a o a a a a a a
'D 'D
z ? ? ? ? ? z ? ? ? ? z ? z ? 7 s
s
= FJ F1 |1 B FJ I B t Fl B B Fl N,
B I B T i E 4 I E t p p
p p p p p tD p p lD tD p D p c) TD D
p p p tp -p l0 B
H H
w w w EO w w EE [E ED w TE IE w
W w p) p p p p p p p p
p sl p) s) s) s) 9) p p p rD s A) s e
E B 'r3 E E rJ S
r3 13 IJ r, !d E r3
o o a o o o o (! o o o o o o o rD o o o o o o ^\
o o
g o o g g o- o. o- o. o- o- o. u o- t$
g g a. 9- o- o- o- g) p g)
pr p p p p $ 0) 0l $ A) 0) $ 0r 0l !l o
H t\)
(!
UJ
!
H *U Efr
'U 'U
r3'g 'U 'd U EH 'd 'U 'U 'd 'd FH EH EH
z z
tsH 14 FN EH tr, \J H Ets
!H rqu tr, U
U U U Ets H U tr, IJ
N fr fr fr fr fr N fr a U
c- c- (- L L c- C. e c-
fic- L L L L L C" U
C C C C C trl tr,
z z z z zqJ z z z z z z z z z z z z z z
o L{f lrJ
P
z z z z z z z z z z z z z z z z z z z
C. C. c- L c. z t *, 'U L C. C- c- '0
ID g) D a) o o o o o g) o p ID o o o
Fl H
lD p p p p E H g) ts p ts g) E
J U a d
p p A) o F) p ID a) g) p
t. r. t. t. t )i - 5 t- r
J I p orc sq 0a 0q oq
0q 0a
p oq u !o t , rq - oc d
,i a a 5 ,i
c- a p p l0 ID PD lD p p p
a 0)
0q gq ga F1 oq p oq 0q oa @ H
p p ti U t_J U LJ p IJ p p) Ft s) L
0q |1 + tsl F1 F1
:-l
p I
p p p p p p Fl p
oa p
p E. p
;J
p ID p !] !) ID oq p
Ft a (, a a a !) a
F! o o o o o o o
0a
a U p t
B
p H
o
F1
p a
o
o
0a
A)
l-'

a a a @ a a -, + *l + € + -J -) -J -] *j *) *J
o o o o o o g) "t
3 5 p
p p p p oa oq 0q 0a oa oq 0a
lo ID 0a 0q 0q oq OE 0a oq 0c 0q 0a TD
C. C. L L p
gl p p p p fr fr 7 0q p
3 P
u 0l 0) 0) s 0) p
L. E. &. a. &. d. ^) d- e. a.
p p p p p p s p o
TD
p

Co Co Ul tn (rl cn
o C,l u O o o C O (,I o (, (I (Jl o e_
o o o o O o o
() o o
O o a o o O o o O o
H
c 3 c 5 3
ts ts ts o o o o p ts E
o o o o o o o o o o o o o o o o
d
d B Fl Fl Fl fr
-
F1
o
FJ
o
Fl
o o Ft
o
Fl
o o o pl o o
Fl
o
F,t
o
Fl
B 5 B i t

pg r.l l, LJ - tJ
F9
r5 F9.
r3 H5 F9 Fg
-1 5 J
F9. F9. Fg
r5 Pg a5
r5 F9 JD
ti. H0) p p p ID a) a) p p Xlo p Eo) p X!D r(t
)(n 7a Aa a )a a a a a a a a a /A a 7a 7a a :R
a a a U) a a a
a a
Za a ?a
)f 'u a
Eo Fl U t-l U U U EO
',1 tsj
ilB it4 - IT - tslB HN HI \, s
0)! 0)! 0)ts F P F P
hE HT )E nI
p p
53p p o o ; o o o ; o tD
o p p
E r5 'fi
!- p p) p d p p ID lD tD
p g) 0)
- TD !0 ID ID 0) TD p
ttrF
p- p- p- X X X a- p- i\ o- p. X ([
p p p p p p p p p p p p ID
p p p p p
B B t I t 5 I I I B FJ

p p p i_.r p p
lD ID ID lD lD
ai p- g p p- a\ p- N
p p p p o- o- o. o p p p Ft
ID A) 9) p a) g) p g) p p
p A) p p p p) l') A)
e
a a a a *J ..1 ,J *J a a a a tr
p p "J p -l "] + p -J p -l G
p B) p p p p ID p p
ilD
3 if .r N
lo !J $ !) ID p tD Si
N /J N tu N B
i ^) (-
p l0 p p p !) p lD FD
.x
8,
oa 0q 0q oq 0q oc 0c oq 0q tJ
p p) p p p p p p p p p p p ID ID
s
A) s) ID $ t
o- o- p- o- a- p- p- a- o p- o. g
p p ID A) p P^ p) D p p p p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a a a a a Ca
N
z ? ? ? ? ? ? ? 7 ? ? ? 7 3 ?
N
Fl F1 I I I I t I B ts t I EI I I
I I t g)
s
p g) p p p p
tp p
p !) p p p tp p s) 0) D
H
il
EO [E EE TE EE t! @ w w TD TE w t!
s p D A) p p $ I! e
E rc ! ! 'c !d ! f6
13 f6 E B fd i6 13 E rd id fc f6 s
'd
o o o o o o o
€o o 't,
o o o
Eo .D o
Eo o 3
o- a. g o- o. o- o. o- o- o- o- o- a- t\)
g) p g) p p g) N g) 0) g) p p p p B] G
P
= t\)
UJ
00
'U'U
EF 'U E- 'U "0 ,! 'U
H
'd 'u 'U I'rl H Hts
Ets F] U "U
tr, U HH Ets t'J t_,/
E U tr, U Hts H EF E- EH E- EF Hts
xa fr fr !1 H
U
a (- c. na F* f,-
L L c- {-. C- I
L L L C-
fiq L
- c C c (' L
c c C c -
P P
z z z z z z z z z z z z z z z z zral z z z
o o o O
P
z z z z z z z z a z z z z z z z z z 2 z
'0 "U tTl .U
o o o o o o o o o z 'U 'U 'U 'd C-
o
Ft
o o o a o o o o o o p
p
=l ts E ts ts ts ts I
I o U ts ts ts p
p p p p p)
C' o Cr d U
p p p p p p p p* p A) p g)
ID
oa cnr cn UA fq 0q m a oo o0 oa
0q 0q 0c 0!
t (t g
E o 0q
A) p p p F) p 0) p !) p p ID ID g)
i ,i
a ID ID ID ID E
5
F-1 (- d
U U
Fl Ft
U U U U r- L_r
H
B 5 Fl i ID 0q tsj Fl Ft F1
-o ,1 Fl
p p :1
p p p p 11 U i E
ts p p p p p ts ID g) g)
p H
A) p ID p ID D ID 0q ID ID ID D oq
ID tD
a a a ID ID !D ID
o a a a a a a (t a a
o o o o o o o o o o o o
i o
o
cd 0q
p
}1
o
it o
a
o
t

,.J FJ
-l
p a a a u
ts t 5 B 5 FJ H F, }1 r.t o o o
B 4 E
c- (- C. C- c- C. c- C. c. L c. c. c. c- C.
o o o o o d o o o i L p p
H
o o o
5 B 5 c. c.
p ID s) p p oq p p p p g)
p p p
ID l0
5 w E.
0)
p o
ID

g)

Cl) crl (,
Ol (I (,l (fl Crl o Ul Cn Ul (n
o O cn o O o () Cn
o o C) p o o o O
o o o o o o o o O U o
ts E H
ts ts ts 3 ts o 3 ts *
o o o o o o o o o o o o o o o o o o
o o o d d o
Fl F1 |1
o Fl
G
E1
o o o o o o n o o
Ft FJ Fl il r.t Fl o o
'l I H I I Fl il FJ

r'1 t- H H |-1
- F9 U U U - U ^et
5 r5 r5
p p p p lD p p ID p p p p p p p )a
a a A) A) Ih) \!
a a a a @ ia a a a (, a a a a /A
a a a a a
H
a a a a a U) a a a a a a a U) R
- U -1 U t- U U - E LJ F-t
P ilt N
F F F F P F F F F P F
o C) ; ; o o o ; o ; (l o F
13 r r3
^ o o p
6
r3
p g) l0 p p) g) p p p p
p p
*ts
a) p !) p p p
'D
(iv
a X ts 9-
g) p p p ID p p p g) p-
tst F1 FJ |1 Ft F1 ID A) p lD p l0 p p ID ID A)
(!
I Fl rl Fl Fl F1 FJ F1 Fl Ft Fl p
'.1 n
p) p 4 d :,
tr lD tD ID lD p lD p p p p) p :t
p- o- p- q. o- o. p- S
lD o- o. 0. 0- o. o
!D ID lD ID p lD lD p) p g) p p p p Ft
D
'D !D 5 e
*l ,J ID
t ., + -J ,J a ,J *.1 .J ,J .-l ,J ,-l a S
p) A) ID
'J
p p p -l -l "-)
ID lD p p p A) 0) l0 !D
,
p
d ID A)
p p p p p p p E)
S
0) A) TD $ ID D) TD 0r ID DJ Sr
N /t) /') ,\) L) tu A A) n N
d d t tr d B
p tD s) p p p p lD p p ip
ID p p A) H
p
0a ua 0a 0q 0q 0q 0a 0a oc 0a 0q oq 0e
E
D pi lD A) p tD p p ID lD p p lD l0 p p
J
lD
a- p, o- o a. p- o. p- o. =
o g p- p- s
p g) p A) p A) p p p p p o. o. o o- E
a a (t ID s) p p p 9) A)
2. a a a a a (, a a @ a a a a (^
? 7 ? ? ? ? z z z z ? 7 ?
ts :1 I 5 t T t I I I a Ft F1 F1
s
ID U 3l r0 p p p i n '1 :-1 I 5 t G
F) 9) lD D ID tD p ID p F)
H il
EE t! U t! t! t! t! w t! I! t! w
g) D p p p p p p p p N D p D n) l! A) tu A) D e
rJ I rJ 1l IJ r] rJ rJ r3 Ll ,d B
! 1l E rc I fi S
o o o o o o (D .D (D (D
o r, o .D o o o o o R
p o
p p o. o o. o- o. o. o- o. o \..
ID ID ID F) p p p ID p p p p p p
P A) P o
U
(o \e
Ur
'0 "0 "U'U EE 'E TJ "U TJ "u -o
EF EE (AJ (J EH EH EF EH EH EF EH"o 6ts "u EH "E'U E
'd "d ('.1 'E
Ets"U '0t r-t
nu H U l-J ,N U Ets tru tr,U
L L L c- c- c- L L L L c- c- L e c- c- L L c. c-
(4 (. C C
z z z z z z z z z z z z z z z z z z z
O O O l.) o a !J
z z z z z z z 2 z z z z z z z z z z z z
:1 + H .U .U -0
I't r
(D 'd
o o o 'U
(} o 'U
o o o z (t 'd
o o o o o o
zo
€ii H
ts ts
5
p H H I p
5 5 E
PD 5 U U I a I d d ts C' I a
p p o p d p d p g)
p p p p p g) p p p p p g)
P. ^E a 0a 0c 6 a
p p 'D
p p p p p p p p p p @ oc
a
Eo tr P a tr
p p (./)
)
a FO $) a a a a a a a (/) a a a ID lD
E a p p p p p p p a p
a a p a ft' A ,i ri 2i h'
p 0a d u gc c U
B
-
Fl
tst Fl ll Ft Ft ts1 F1 Ft Ft r.t B P,t
tt
p p 6 p p p p ip p g) p p p p !)
!0 p p
H p tl
TD ,.t p t
,1 p g)
p P P a
E,! TE !J. Ed F1 Ft Ft tst F,t Fl Ft F1 o o
Ft
i i i I
o
ts1
LJ p E U H FI F-t
n i1 U
tst
U
tsl
U
-t
U
Ft Ft ts1
U
Pt Fl
p p p p p) p i p 5
p t p p
5 A)
tr o. tr'
P ) iJ
B) a ID p p p p p p p p q) p g)
d a a a a @ a a @ a a a
p. o iJ o o o o o o o o o
0a
tr, A)
o i..
5
t,i
5
p

a *l -, + FI O
p p p g) o tst Fi
E B 4 t ,.t t tst t E E Ft ,.'
p E. 5 5
L.
'-t
t c- C. c- c- C. c- c- c- L C.
t E o o o o o o o o o
t.
p 0q 0q 0c oq ts E B ts ts ts ts
p p p s p p p 9) p p
H TE w EO
!) ID p p
p p p p o
p
p
p
5

(D OJ cn .o
.0 o o o H (n (n (Jl CN (I (,l CN (I O (, Ol Cn Ul ol (rl
p o o p (-) o o U o
A o A o o o o
o o (} *
ts ts ts 3 ts ts ts E a
o o o o o o o o o o o o o o o o
o I rt o o o o o o o o o o o
B t Fl F1 11 |1 Fl Fl I i B ts! Fl Fl i-t B F1

H H H
- \-, L, L.,/ U U U
5 3 H
p p p p p p p p p p p p s p p p la
.(\
a a a a a a o a a a a a o a a a a a a ch a
(, a a a a a a (/) a a o a a a a a a a a S
LJ F F ts r-l
- U U - U IJ - L-/ U U S
P F F F F P F P F P P P F F P F > P P
; ; o o o o o o o ; o ; o o o o ; o tr
U rJ I E
p p g) q) p p p p p p p p p q) 11
ar $ A) s
p x X p p X X X X ;( X g)
X =
$
ID 0) p p p
9) 0) D l0
xp p ID p
F1 F1 |1 E1 El |1 F1 F1 F1
sI I I B I
+ i i I
'D
t I I E T.
p p p p p p p p p p p p p r:f p
B) $ l0 ID
a- o. o. o- o. o- p. p- S
o
p o p p o p o- o.
p o o. o, nr
D lD Al ID lD lD lD A) lD lD lD TD ID p p
t 5 e
*l .J ,J ..1 ,J ,J *l --) -J ,J -] .J -J .J ,J ..1 .J -J .J F.,
s
G
p p p p p p g) p p 0)
"J g) p p p p $ ID :s
:1 ID lD p ID ID !J 0) !D ID p p p p p
lD lD s\
,AJ
n n A) r'J /u A) n N .1.) N /') N N n A
d d d c t g
^) t t ^)
ID p p p lD tD p B) lD !D lD p tp iD lD ID x
0q 0a orq gq oa ra m oq 0q 0q 0a 0a 0q c,a 0q oc 0q €
p ID p p ID TD A) ID l0 p p p p !J p ID ID
.{
e
E:
o- a- p- p. p- a- o p- p- p- p- p- g a- p- q
g) p p p p p p p p p g) ID p !) g) p p lJ A) ID 'a q
a a a a a a a a a a a a a a a
? ? 3 ? z ? z z z ? s
h
I F1 I F1 -1 ts1 El Fl = Fj
n n : I I I I I 5
p p A) 0) tr a) lo ID p p lD lD p p p lD
H h
T
c, w w w TE w W TE
s s $ 0) p A) $ n) p A) a) e
E E tl E r3 13 I r5 tl tJ 13 r3 E 15 13 \5
lJ U r3 rJ E r3 13
o o o o o o o o o o o o (} Eo o o o o .D o s
o. u o- o- o- o- o- o- o o. o. o, o, 0, r) n N)
p g) p a) p p p p p p p p p p p p p p p p p o
P t!
5
.U TJ
'0 "EE "d "0 EH EE EtsBts "d EE 'U
E- HH
'0'0
EE Ets BH EH Hts 'd
F] U E1 H t{ U r5u r!U 'E'0 H9"0 tr,
F-
(- x-
a
fr2 N
L L e L C. LL L C. L L c- L L L C L
- (- i (- - C
P P
z z z z z z z z zz z z z z z z 2 z z z z
a O o O
P P
z z z z z z z z zz z z z z z z z z z z z
F fr fr fr fr 'd 'du n .d
o o o o o o o o
Ft
oo
Ft F.f
ap o o o
Fi
o zo o o o o
;J p 'dH 5 { n 5
p lD p p p !D >p. gl
g I U p td
pp 9 p) p p
tD ID ID l0
dd =ts
d d oa P pp d p (n A) p p
p p p p p p m p 6' p oq
a a o a a o a o *l a
A)
-l (D(D
"l -l p) d
(D
+ i -l -l ID
CT c- c- L o L c- o a o o o
p p p p t, I U
Fl ts1 n Fl n Fl ll t
o a
iJ oq oa oc a 0q 0q 0q 0a 3
0q oq 0q 0q 0c I d 0q oq A) (!) U
p p p p p a aa o p p a a a a a
H tt, ! d
B E
|l ts1 Ft tsJ n Fl 0c oq m0c rJ oc cra
p pp "u
(D
't !o TD p ID p)
0a uq 0q Uq oa q3 0a fo
p p p p p ,a p
a a a a a a (D o
o.
p
p

Ft

3
t

C. a c- c. C. ? l.? \a t* a \a \a \a ua a la
o (D
p rp na -. tl (r. t, p
p F1 trq (D (D t=' f(!
p p p p p (t o- ra5 rcts Fi ro5 IqI =aD
|1 l1 E1 Fj Fi 'U ya P
p "a
E o Iqp p p ,qp Tq ID
fiBl0 ,q!)
P! r.t I o)
,E ND
,T p- *l .l
p
r{ FJ p p p
I p t,
E'Ei.
ffo H 0!
o 5 @ crc @ cit
p 0q oq oc
m 0a oc Fl t
$ p p p p) p
p 0q 0c
d

f.) N) t\) (, (l) C^) l.) N CO s N + (, (,


Ol o (Jl c) I o oo 5 o O () o U1
o o o o o OO o o o r o o o
p ts 5 ts ts d E tsts H 3 5 ts E 3 d
o
d
o o
d
o o
d
o o oo
dd
o o o o o o o o
(D
d
o o o o o oo o o o .D a o o
i El 5 |1 E11 ts1 5 F,l t Fl Fl Fl Ft
t
-t t

FI U L/ r1 UU U U \, U F1
p J ,tt
p p p p p p p ID pp p p g) p p g) p \!
a a a a a @ a aa a a @ a a a a a o a a t
a a a U) a a a U) aa a a a a o a a a a a S
F r-J H IJ 11 H
U UU U U U t U U s
F F F F F F F J>P P F F F F F F F F
o o (J (l o oo o ; o O o o o 6
! rdE 13 f6 B ro x.
6 6d + ra
p ID p
- p p p -p pp p p p p p p p p p p p GV

p p p p g) p ;\ X a\ r'\ X
p
lD D lD TD ID lo ID tD tD
Ft i F1 il F1 F1 Fl B F!F. il Fl F1 Fl |,1 H PJ Fl B tsl
d T
lD tD 9) lD 9) s) tD pp ID s) p 0) p p p p D
p- p- o- a- o- 0-o o- a- o- p- p- o- p- o- p- a-
sSr
p p p p p p pp p p g) a) p p g) a) p
5 i e
,J .-l .J ,J ,J ,J *J ,J S
"J , "J "l + -J '.1 + + -J -J -,
p lD A) g) lD F) lc pp ".] A) 0) ID p p p TD !D p p s
+ d
tD p ID p 9) tD PFD ID lD p lD p l0 tD tr p *r
->.
w .\) n n 7 frfr N N /J x n .1) 5
dt d a l-
p p)
p p tp p p p pp p p p tp p p ID p
5
H
0q 0c 0q 0a 0q oa 0q oe oa oc oq
i3
*/
s
p p p p A) !D 9) pp ID ID s) p p) p p $ p e
a- o. o- o- 0- o gg o o" o. o. o- o- a- + 5.
p P p p p p ID pp !D It a) ID p p p ID p
a a a a a a aa a a a 'D
a a a a a a Ca
s:l
? ? ? ? K z 7 7 ? ? z N
5 H t t I I ts FtFJ B t 4 I H T =
H t B I t
D p ID p lD tD p p !) lD tD tD p lD p p lD D ID tD
N
EE [E EO UO w w EU E0 t0 [E w TE [E TE Eg
p p p 0l F) p pA) p) F) p) p 0) n) $ 0) e
!6 B .d E 13 E tJ ,rd ,r3 H tJ
E '13 tlfl si
13 U U 1313 U U U U f,
o o o o o oo o o o o o o (} o o o
z o o- o o- o oo. o- o- a
p p *
p p o
p) p t\)
p p l0 p ID p p pp p p p p o
P fg
F (-
P
H "d 'd EE 'u'tr dH 'E + "o
Ets E E EH HH EH E 'U 'U EH '0 E 'd! E
tr, U rqu rqu U t4 l-t t5 U EE tr, U U EH U rqu
N ?
n fr 74
?
N fr N
L L c- L c. c- c- c- L L E, c. e L L
G C (- (- d C - C -
z z z z z z z z z z z Z z z z z z z z z z
o o o LJ Q) \l o o o
P P
z z z z z 2 2 z z z z 2 z z z z z z z z z
"0 N 'd '0 c. c- c- c- c- c- c-
o o o o o o o o p p p g) p p p aO !(D !o io o
tst H
)f :L :!" p p tD lD lD ID lD s5
lD tf g,
P
! F' ol
5d F'55 F' Ol tD
O'
0) @ m p p p F
p p p
d 7i d t- t. - - r. t-
p p p p) p 0! oq oq oa
p d ID
P p
p iJ 0q 0a 0q 0a cq oa 0a tr
*] *l *l *l ,i ,i n ,!' a
o rt C. o (D (D t ( g tli p &
p C-
U p U p I U o p A)
Fl B B m 0q oc 0q 0q 0c Fl
a p p E p p p p g) p
UC 0q 0q 0q o
fr
o
fr
o o
p 0q (/) 0q
a p p p a a p p p p p
d a a a
(D
F o ET o
0c C r{ 0q m 0q Fl
p p p p d + d
0e p p p p
p a a o a p
{ a a
fr fr
d
p ts 5
p p p !)
*l *.1 *,
"l x'
o. p o.
p
F)
,i
t. t* '!.
t- t-
o)
q
p p !) p
)i 7i ,f )i

trJ a Q a a a a a a c/) a a a @ a (t @ v) (n a c-
p o p p p o o o o o o o o o d
lD
H H I a". 7
Fl + d d t Fl rt
!) p p ID p E : E 7 3 ts
Ft F,l F1
oc
Ft
-i Ft ; ;
EU a a *l EO
3 D o p p r^i X ;\ i\
lD 4 p o i.f 5 B o o o o o o o o o o o
p B
d
o o a) o o o o o o o C) o
+ 6 p t|l d
g: p p p p p p p p A)
0q ID
p U a ts FI
ts p ts ts ts E ts ts ts ts
a p F.t !) p p p p 0) p p p p
d d d
p g) p p p p p p p p
- p
F

t\) (rl N t\) Ur N) t\) t\) t\) + (, (, N) C,J


o r5 L^ o o @ O
p (^) o o o = o o o U o { o
H o o U Fi
p ,i
p ,i
p r li
(! p B 5 ID ID !D t ts
d
'i 5
p o o o o a a D a a a a a o
ts d d d o 6
o o Fj
o
P|
o
Fl
o - o
H H
o
FJ
o
|l

Ff - U fi t-l
6;.
E.
pg Fg F9 'u- FP
-l5
Fg .r3 F9 Fg
f,P a3 Fg
r5 F9 a3 Fg Fg JA
p p A) p p p p i.t 0) fiE Xp ils Ih) it$ HS Ep 3tD p \\
a a a a a A'ra Aa
ia 7a =a ia io ta 6
a a a a U) (r) a Ii'd f"o ia ia ia a si
ts U U U 11 H'O EO U
i.l B HI H5 HI s
F P ts F P 3: 3: a) E-l
nf tp H
o o o o ; o o 5Bp 5Ep p p p p
53p p p p p ; .{
E+ g)
5
p p p p p) g)
x'
p p g) p p lu 9) p
F.)
ID
-p GV
7 p p- p. p. + a. p- p- a- p- p- p- X l!
0) p p p p p p p p p p p p p p A)
n n I n t n i P Fl t.
-+p p p 5 p S
ID ln D l0 ID
o- p- p p p ;\
p i\
o- D. o-
i\p
p p o-
p o-
p p p p p e. Fr
lD lD p
5 {
!D ID p TD ID p ID ID ID g) e
s
-J -) -) ,J -) -l -l -l a a a a a a a a a a
'D a (!
g) a) ID p p p) A)
p p p p p p p p p p p ",
p I
lD lD !D p D ID FJ lD p Sr
,N
N N A
tr L L
N
tp p P p p p p xB
3
0q 0c 0a 0q 0a t/
p p p p p p a) p q) q) p A) p p p
{
F) D *.
o- o- o o o. a- Q. p, e. o. o- o. o. o a- o.
p A) p p p ID ID A) p g) !) A) ID p p p p p k.
tk a a a a a a a (t a a @ a a a a a a q
7 z ? z z ? ? ? ? ? z z ? z ? ? ?
A
Fl EJ tsJ E1 ts1 = I F1 F1 F1
I I I I B i '1 '1 G
!0 tD l,) p) lD lD lD p lD p lD lD p s) p lD p p tD lD
s
w w w w w w EO tt EO l0 t0 EO t0 t0 TE EO EO EO EO t!
p tD lD p p p lD tD l0 lo ID e
13 U (-) U U ?1 U rJ U s
I lf, E 1J r3 r3
o .D o o ai .D o o o o o o o G a! o o o N
a g g g p. g g g p- g g p. a. p- g p- o- a. a- a- t.,
I p p p p p p p p p p p p 0) p p p ID tJ p tD p o
H N)
s
NJ
z z z z z z "0"u'E .0 UU "0 fH
EHtsH Ets"u Ets 'TJ "U '0
E- EH "0 E FI r'1 u EH EH
Fnts Fn- 'u'd
a
ts a a a a a N n- 1! A)
U U U C. c.L L L L C.
L L L C. L L
t, t5 tr, H C C C c - e c
? ? P
= = = = z zz z z z z z z z z z z
O a o
P
z zz 2 z z z 2 2 z z z z
o o 'd
o o 'd
o ;-.D
z w f,'0 'o U fr fr n
o .Do o o o o o o o o o 'd
o
H H
zo
E E 5 :L il
U U d I F, or ts o NH' p p p !) lD
p p g) p p p y.@ a tr ts
0c m d p p
oa oq 7i r
0q 0e 0c oa oo a ,il p + p
tr G g) -01
!D i+ d d p g) p p p p p a
d a o aa) p p a a a a @ a a a
p p H
A) A) p -l
i) o t-l c* c- c- c. c- o a
PU
11Ft
IJ
Ft Ft
p p p g) g) I
-l c. c- c. c- p H B t t F1 H Fj
p p p p p g) ts'
Ft Ft r.t Ft o 0q iJ E UV
p E 0c
o iJ UJ
0a5 p 0q 0a m cn 0q 0a p
p pp p p p g) p !0 p p a
0q oq 0q 0q 3A a a
lD tD p (D
FD o o
n F.t ll ts1 F! it FJ FJ
r.t oq
6' 0a 0q 0c UC 0c 0c
p
Fl Fl FJ Ft o p p ID ID p A) tD lD
a a a a a a
td EU EE TE fr
o (D (D o
11 I E
a o a ta d
p
*l
o.
D

!.
p
p
,i

a f'0
!6) a P a Od a o *, rJ -, c
'-t D o ip PA o p p p
o) p- gq H -q
ps t
o r-t rJ F T iJt
F =too
o !)p lDp p 5p i o o o p
o o g) ad p oq oq
ti POQ E E ts
50! 0c Ii A) fu
€ 9,. SH 0q c- c- p A)
0) il Ed F.t r p o o p !) g)
p d oqa Ft K
Ft i-. o 3 { p p € C o
trB Ed t' o p TD A)
a. ID p
0lP p p
Ii Fl 55 H 0) 0q @
q! !
p EE L.
p b. p a
PH
tiJ d o o
p

N N P O-1 ('l (n (,
a". o
Ft O r3b i. (rr b o i.) o
J
o po + O O o o O
b
O
6 d ,io t\) (D ts o o
(D .. E 5 ts
+p p ts
o o E
o
o ts
o
d
o
6
o o o
d
o
FJ
o o
F1
o
p o i B 6
o
11
o
Fl d o
E1
o
Ft
o o
il
o
F1
i

ts H F1 r-J t.
pg P9 .tu y. Fg UU U IJ U U IJ
r5 r :'1 r3 Fg H
J J )8
x6 ;.t 0) Eol p p pp p) p s p p p p p p p \!
a rA /O (, a ao) a a a a o a a (j a @
a io za
,ft ilu (./) aa a a ct) a a a U) a s
EP 5'O HJ TJ IJ TJ U U U U
i-t E *t H5 3: 5.1 U s
F F P PP F P P P F P P ,}
Etsp +! p5
- p p o oo o o ; ; o o o o
rJ r3 ttr
p ID p p p dd ra
s) p p pp D TD p TD ID p p p -p p GV
X g g. o o X i^- i1- 2\' :!t
p p p p p p p g) p p p ID p (!
i r) Ft Ft
pp r't
5 F1 B n i Fl B I I Ft Fl |1
d
-p p lD pp tD p p p
p) p p p o- g S
0) o. o. o- a. o- o a- a. o- o. o. Fr
A) g lD p pp lD p lD p lD lD p l0 0)
{ { { ts
ID FJ lD lD
.J a
p o a
p p a
p a ,J -l -l ,-l .-l -l -l *l *J ,J ,J ,J -J
p ID p p pp "J p p p p p A) p)
d i+ as
tD PJ lD plD p p p p ID F) p p p :a
nfr /\) n A) N A) /') A
p p p
dt p tr
p p
pp p tp p
lD lD ID x!J
oq 0q qq oa 0q oq oc cn oq rc 0q €ra
ID p p A) p E) p!D p p p p p p p p
{
a- e. o- o- o. o- p- q. o. o o a p. p- p- a-
p p p TD A) p 0) pg) a- A) ID sl !D p p p) p
a a a a a a a aa a (A a a a a a a a a q
? ? ? ? z z? ? z ?
lt F1 =
Fl F1 =
Fl Ft lt E1 Fl Fl = F,t FJ = =
Fl F1 Fj
s
t I tt 5 E G
!D 0) g) A) ID lD 0) Dp) ID s p lD p) p p l0 p 9)
N
E! l0 w TE l0 t0 TD w EO w w w t0
$ D p p lD !D ID lD lD p lD p e
U
,d .d t3 rJ rJ rJ 13 IJ IJ 'D tJ 13 t3 13 S
.(J B ,6 fd
'd ,d 'd 'd ,6 '6 'd ,6 'd
'aJ '6 ti 'd'd
o 6 6 o o o o oo o o o o o o 6 o o s
o. o. o o. o o oo- o. o. o o o- o- \)
p p p p p p p p p p p p !) p s p p p o
t.e
F
UJ
I
!i, 'd
EH HU l{ U Ets lal EH Hts t-l Ets "d "0 l'u'D
"u "0 rttH E t"o z z z
- HU (, EF Ets FNE
c- c-
fr-
a
EH
e C. L C- C. L L c- F* a a a
^) C- c* C-
fra L
C c g U t-1
P P P
C c C - g C c c ln t5 E
z z z P z ?
o
z z 2 z z z z z z z z z
\) a O O =
P ;>
z z z z z z z z z z z z z 2 z z z z
H f ,U tU
U tl H L ts
o o o o o o o o o CD
'U
o p L
p L
p "U
(D
- zo o o o
H H Fl o
ts ts H p p p
I cr U a p U p ts p ts E
p p p p p p p p U (t d d d
a
p p p p p s U 0)
oq 0q 0c oc m d oq a p p t. t- t.
p 0a g) cn 0q crq oa rq 0! 6 gq
@ d p
p a crc crq m t l-
tp p
p p p g) ,i o
!) a g) p p) !) p
p a p ID c- !)
a) p J
c- p c 'D
UJ a a c- oq 0c m Ei
5 fr U p o TE TD p p s + c.
11 a o o ttiFt b ts F1 0q I P fr p o 0)
o p d Ft o o o F1 Ft
p o o d p p oc
F (i B F p p
0a ts rt oa 0q oa ,i ,i
p CT uc
{ 0a I lo p
p o 6 n "U p o tJ LJ
o p p 6
p p p ts
o a 5 G @
|1 r.t ts o a o o A)
< fr rl ts,t tsl
d E o B n a F,
w g 'il p d 0q E
(! d a. w p tr N EU H
p fr P p (D o (D
td p o p p n N,t IE E! tsl o
Ft
t o p a a tr Fl Ft
o p p a = p o a
iJ
o
I a ii. E.
@ o
i -l q a -)
0c p H o. oq
p p)
0a
= )f Ft
t !. r 5
q E ol
tj
p *)rl
d ^-i

!, o -, *) -, + (D a ?t-
(! o o o o a a a C TU
0c
c a. o_ o_ o- p
7 p
=, p ts t p 6
tio p s p t o a o p fc
e s E P!) o o
p oc 0q
a
d
a
d_
a 5oa p p
a a o i. p) -)
p 6 o o U) a
o o o o p p
o o il E
0q p p - oEo
0q
n B p uJ
tr g) p p p
!
p
- p p
Ft !
F1 |1

Cn N) q)
(rl ,9 .U
o p E p !p p 5p rd 15 IJ
tr p p p p p p p 5p p p
)i d E' ti )i 7i 7i E
ts (D (} o (D
r G (D (} (D r ,i
o H o o tio ro ,io o o
ts
o
,io
fr d d d d 'i 6 d d
p p
o
FJ iJ

U 'E- U U U U Fl
a .l 5
F 3
Fg Fg Fg F Fg pg Fg pg PU
'1 D -i 5 r5 'ri B5 -r5 )8
p Ih) p g) p Hit: 5tu p p) XcD p p Ib) Xro fbl p {!
a )a a )a a a 'DEa 'da (r) @
?(, la a ,-a )a ()) @
Ep
'rA
a a ,i'0 a a o E'O a a ,iE'o'u a a
io ea
,iE aH a R
- U *l U - HT *l LJ *t U Qt Ht p5 H!
E'O
;-l B s
P c: ^\L J> P F $E 0)! P o)! $! P P
tl HQ HE
o D o ID
; 5tsp p p
5tsg) ; ; p p o o p tr
p E E r5 x'
p d pl d i-+ p q) p p
Al p p p A) s) p
ID A) TD p p
5 s
p a. p p- o- A o- a. a\ a- o. o- g X (!
F1 D tsJ A) Ft F1 F1
p p p
Ft
0) p ID tD tD tD p lD p p p p
5 FJ Fj Fl
d d E i
p p ID p p p p p p
p p p- p- p. p p g a\
o s) o G. a) p o p sFa
p p p !) I p 9) p p p
J A) ID p p) p g)
{ e
ID ID
,J a -l a
p ,J ,.1 ,J a
p -l .j a a ,J r-) a a a .J s
(!
t, !D p p D) p p p p ID p A) !D tD p ',p p p
5 6 T
!D ID $ !D lD !D !D A) ID !o i\
IJ N A) 7 B
p p
-p p
ip p p ID tD lD H
@ oc ora oa 0q
€rq
ID p) p tD p t! l0 tD p p ID p tD tD TD ID lD li c{
o. o- o- o- CL o. 0- a. p- o- c, o. p. p- p- a,
!D 9) p p p ID p p p p) B) p p A) p ID ID p p h.
a tr) a a (t a a a a a a a a a a a (^
a 9.
z ? z ? z ? ? ? ? ? ? z 7 z 3 ? :i
Ft t Fl FJ Fl F1 t Fl F1 FJ Fj F1 = = FJ FJ F1
n I 5 t 5 I I
=' G
p lD lD lD p ID a) p FD p $ g) lD s) ID p p p p p
H N
TE E! Ed EO TE CD
p A) A) i) b n) ID ID ID p p e
o tJ 13 E .rJ rd 13 fo 15
B
E
E 'd E E B
r3 r3 ! 13 U u 13 u TJ 13
o o o o o o o o o o o o (} (D .D N
Eo o o o o o o
0- o" o.
p o o-
p 0. o. o. o. o- o o o, o. o. o. o. t\.)
ND D TD s tD ID ID D N lD !D s; TD l0 ID p
p o. !J o
'D t\)
($
s
hE 'd '0 "0 rd "0'd !J
HH EH EH H- rqu lnts EF Hts EF 'E EF Ets EF O
N
t4u tr,U ,fra o o
F* L
fr-
? P F- x- l-
L L L L L C. c- L C. F- r t. ot. ol- or
C c (- - C (- X
P P A) N N
z z z z z z z z z z 2 z z z z z z
o LI O L] O O O
P P
2 z z z z z z z z z z z z z z z z
F A) fr "0
o "0 -t .l -l d + *l "J -l "0 A) U fr
o o o o o o o o o o o o o o o o o o
ts ts H E ts ts !
p p E. ts ts p
I I
P.
0
E I
U I I I d I I C' (t
0c p o o o 0q p o s p
,i ,i ti Pi Pi A 7i
6 + t !) 6 0a p oq 0c d
p p p p U lJ 0q m p
d 6 ID a
o o o (a $ a o o o o o o o p a i a
p F p
c- C. c- E c- p lD p p p $ !D A)
p p p p P. P. p
Ft Ft Pt Ft Fl
;) iJ U
t--l p 0) p p p p FJ tst
p L{ p ti
Ft U
Ft p U
tsl El U
|1
oa 0q 0c p d d |.,' p
p oq + d 6 5 @ o p @
p p ID p p p p p p p p p p p p p
E a P
(D ID ;J a 0a
p p p p p p) p o tD p ID ID
ts.t B r.t E }1 o o a |1 a
p o Fr { Ft
0c @
o o gc
o
uc L-
oa d 6 d 0q
p p !) p + d p p
p p p p) p p p p o
a a a r.l a F, F1
rJ o
o.
7
o. o- td
E o o. (D
F
a a a a a a a a I
E t tr
H
t5
oa
g)
oa 0q
p m
p oa
p ch rq ctq E.
p F) p
!.. !.. r' |.. t'' t'' :.'

@ -l + Ed w a a + *l tsf -l w a U a a a
p p p p p p p g 0) p p p l0 TD ID 0i
lD
p p p d p 0q
p E c 0q c,a p- e e T I E oq fr tr
5 i.J + p d El rt Ft r1 A
? tr o o a g o t
w 5 r Ed 7 ? ? z p
6
o
d
o
d
p 0q 0c p 0q 0q m p p p
i1 |1 6 -l
0q 0a 0q p p
- -
oc
oa 0q 0a
0a 0c ga 0! n

t.) \) (rl N + OI Cn Ul (,I


o N C'J o o Ol o t\)
(I { o C) 'U
p () o o i\ X' ,i' O
H E) o ,i o
Ul c) ,i F O O o O p ts E o o 3
(! o ID E) ts ts ts
o
+ d rt 3 >{
o
d
o
6
o
d o o o o o
Fl d d p p
o
r.l
o
Fl
o
tst
o
il
o o
r-t
o
r.J
B p

Ft U U F1 E Fl t-1 l-1 E r-1 F1


U U ov Y. U LJ
t 3
l0 p g) A) p p p p p p HS p J8
!D ID lD ID p \t
a a a a a a a a a a a a a a a o )o A) a a lD h
a a a a a a a a a a U) (/) a a 2i'g a a @ a a s
- U U -, U H H
U - s
F F F F F P F F F P F F
o o o o o o o o o o o o ^ O ; a) o ; o s
13 13 r3 rd 15 E rJ E
p ID p g) ID p !D p p p p p E
p p) p ra
s) s) ID D t) ID ID (g
E X
p p p p p p p p g)
p- =
0) p A) p p p p p p l!
Ft F1 Fl ts1 i1 Ft E1 ts1 Ft F1 F1 Fl
t i B i i I 5 ri 5 F1
p 6 d
ID lD
- -
l0 lD ID A) p p lD A) lD p p p tD p p
o. a- p- p- o- g. a- p- p- q o. a- i\ tr
p) g) p g)
0- 9- tr O. p o. o o a. o F'r
!D A) p p ID p p ID p A)p p
A) 'D
,J + -) "i "J -l -J Fl *l "J "J *l ,J -l .J H ,J a ,J -j ,-l *] so
(s
9) p ID ID p p ID p A) p p p p p p p p p
g) i+ d N
A) !D A) ID
- p p ID g) ID !D p ID FJ ID TD p !D p s
N '.) IJ N fr n N /')
^) ^) (' F
xc B
p p p D p s) p p p) p p g) p p p p p A) p p >t
0a 0a cq oa trq gc 0q 0! 0c 0a oa 0a 0c oa oa OE 0a
E
g
p D p p tD lD p p lD D) p. lD p p ID lo p p p p
$
lD
a. o- p- o. 9- a- o. p- o. o o. o- a- a- o a. o o-
D !0 tD [) p p p g) ID p l0 p ID ID A) g) A) 9) p 3.
tD tD
a a a a a t) a a a a a a a a a 0)
'D
a a a 9. Ca
? ? ? ? ? ? ?
s
? 3 z z ? z z ? sS
B =
t I t Fl I I 5 l.t I I lt tsj I t I I Fl Fl I t (ri
p p p tp p B) TD p A) A) !J
tp p p p s) g) g) p p
F H B
w EE CE w w EU
$ i) s A) 0) SJ TD TD B) n) g) TD 0l c
-1 I r3 U \3 r5 u
13 ,]3 H \l r3 r3 r3 s
o o o o o o o o
B(D E N
p- p- p- p. p. o o a o o o o o o o r! o
o- Q. o- 9. 9- o- o- o. p" a- o. e. o. 0- a. a. t\)
p s) p ID g) p) g) TD p p p p p p p I A) o
N)
'A
(,
'r] U'U 'g'g UU "0'E FI U T1 H
o 15u HE HH EH FH E tt H "d FE l! '0 FH Ets 'u'd
- U U tr,U
z ,i z z z z xH
a
fl N
p r' (z L c- L L C. L c- L L c-
B c)) I
c (- - q - (_ - C -L (-
/)
P P z 2 z
z z z 2 z z z z z z
o
z z z z z z z z z z z z
H :E "O C. 'd L c- *l
'd ia l-O p 'U fr fr n n fr
o o o o a) P o o o
:c"tr io
5
;,o o o o o o o o
p p p P p
B ts p p p
I H.o. F. oJ F. Or I lD TD ,r) lD
ar. p p p p p o
p p p H t- t* tp p 7i
gq d oq 0q m oq d d d d d
$ p ID p 13 p p p n) p
tr tr i 0q m 0a o
-pa
X. E a a a a o a
p p p p g) (- p tid p
a a H U) a c- c. c* c. C- c- c-
p a
p p F p p p p p p p p
@ ,i p FJ Fj -t I I F! 5
U
P,t tr fr F fr f, p U p p d tr'
Fj Fl (D o o i-1 Fj p
p ts p p l! p p d 0q 0c gc 0q @ 0q
;J p p p p p 0) p p
E 5
!D * d o
o a e_
Ft p 5 Fl 4 Fl ts1 Ft
o 5 5 o Ft F,l t
rr 6 d
6' p oa cn @ oc ctc 0a @
F1 a a a a p) p p p !)
U
11
U U
Ft
U D a a a a a a a
E n
p p n x '.1)
d d
n
d o-
p p p d 5 E p p a
a a a p p p p a a
o o o o o
0q
-) { -l -l p
q r r'
p p p p)
,i )i ,!"
r
0)
t*
ol
t-
o)
t.
A)
kp kp (<
p p
7i

,l a U) a J *, q H H a +
X w a
p <F o p p !) - o o ",
p p.
p 5 5 I
p HJ ts '1 d T p E p
o 13 ,9 E ; p p p o E o
tr 11 ! X ilr li p / g 6 d r| g p
o p fih U
fl ;J
p p p
A (DH p rq oa va p o o
a oq 0q oq 0q 0q 0a 0q 0! @ 6 6
o p p H E t5
CA
p IE Ed Ed
d Ft 3 5 5 p p p 0a oq
p Ep
p p
p p p
Ft 5 5

(I o (rt 0o l\) t\) N) N) t\)


O o o o o "U rJ tu o o o N + + + A
= p p p 'U
p Cn O (rl
d d 5
rp FH ,i ts li ts O o o C) o
E o F (D (D o o o H R
a d d d 6 6 o
Ft
o
r-t
o
E1 o o o o o o o
d d 6
o tst
o
Ft
o o
ts1
o
Fl
o
Ft
B t

U Fl U U L.,/ 11 ri i- FT -1
F9. Fg F9. F F9 Fg U
tr'
iJ .r5 Fg
p p p '1 5 g) p p )8
Eb) eh) Xh) ID ,a lD TD ID
a a a ia ia i6 ia 7a a iU a a a a a a a a
a a a a a a a a a a s
ea'u
a tf a a a a
E EP
pts
EP
H !{ U E'O U ts F1 U U U H
;-t Fl df x:i itE tir s
F P o)P F F
; (, p p
53p 53p 5Ep o EBp p o o o ^ (l o o o 6
?-t r3 13 ? rJ rJ 13 E
p g) g) p d p a-t
a) D p ID g) p A) p !D lD ID R
!i
o. o- p- n 9- p- r'\i (\
p !) p p p p p p p p p p p p ID p p ID p 0) p p
i F1 B F1 n F1 Fl Ft 5 i1 t n ts1 Fl
'1 :.
:t
p tD p s) p ID p) g) lD A) ID l0 lD lD
o- p- p- p g) p p p a- p p a. o- p- p- p- p- Q. p- sFr
B) p p !) p I g) p tr) g) p p p
!D rD g) gl !D N tD e
-l a a a a a -l a a *l *] tl -l -) ,J G
s
'J
p + p
p - p s p p p p "J
g) 'J
!) p p tp p p p p
p d
#
i;+
$ ID p lD !D
- ID
- !D l0 -p !D
- p) !J !D p :r
AJ n A) N N N N .\) B
(-
9) p p p p p p p p p p p xIJ
5
oq 0a 0q 0q oq oq 0q 0a 0q oq tJ
rS
.Y
p D) p ID g) g) p s p !D !D p p p ID tD p ID p !D ca-
o. o p- p o- o o- o- p- a- Q. a- p- o o o T
l0 p o 'a ID p p A) p p p p p p p p p p. ID ID p p
a a 9. a (, a a a a a a a a a @ o a @ (-
? z ? ? 7 ? ? ? ? ? ? z ? z z =
h
ts1 I I t T 5 I Ft rl 5 Fl n B a I n I t n
p p D) p p !) p g) =
p) p p p p p p) p) p) p) p D p
ffi
R
w L,u iIJ fr TD IJJ CD w t! uJ
a) e
rc rc 13 u U I r3 U I S
r3 1l ! 13 r3 r5 t3
o o o o o
o o o
p-
o o o g o p- o o o o o il
? o- D. o. a. a- o- o- D. o. o. o- o- o- o. o- a- t\J
p lJ !D p tD p p p !J tD !, ID ID tD p iD !i p o
P N
scrl ($
EE ll F-
'd
E '0 EH 'd Ets tsF "u'u
EH o !l o +
U trl L' EF o o o rl o
N P r t. l. l- t. t- t. t. l- l- t- z 2 z z 2 z
L L L d" c- C. L (_
a' c P P
n C C C C
A
cfr
N
F N
n A)
^ Pn A) n P
z z z z z z z z
o l,)
z z z z z 2 z z
'U H TE H Ed E
'd td EU EU
o o 4 p o o zo o o o o o o o o o o :E'U o'o o
B o :-o o o ;-(D o
Ft u H
oo 3 J ts .+ ts ts ts ts i
oa CD 3
p 5 Ft u p d 6 o (D U I U H' O'
p E
p I p p p p 0q p A) p A) p o-
A)
o. p p p p tl
ts !) @ Ft 0e 0a UC ,!. !D F
d p d a d 0a olq p oc 0q oa
A) p p p p p r0 td rd f1 p m 0q 0q
a H I d p t d d u
o p W a o o o o 5 -
Ft a) (A p p T p
a - p a (/) U) p D p p ID a l0 sr ID ID 0)
p p p p p J H
p p U !D
Fl
0c p ,i /\ Fi p Ed
p p p EU w L c- c-
p p I F F) ts1 o H P e f, r{
i 0a Ft F1 o Fl
p ts ts1 p p tp p o
p o
p
o oH p n
EE td tr Ed p p
A) p p p p p
p
F1 a li @ Ii o ,i 0q 0a 0q
p F! o o !) o
o p E. [0 E. lD a !J
tst ID Ft Ft Fl F1
5 l,! p p { H ts1 Fj
{
p a
{p o d
p d d 9) p
H p U U o o o F1 a - a
Ft tst r-l B o ts1 F1 tsl Fl F.t
E H B
p E! p p p oq H
L-) p fr fr
p i\ p p p EU w w FJ
o
il
, ts1
ts1 tsl p
F
tB
Iu p i-,i
a B a a @ o o a E
o o o o o tr o p
s) L. p
0q oq
5
p -j
oa
o
I & E 0q
p p
Fi
!. 14
G)
kp (<
e_

a a a a (A a tEo EEC) .1) fr N U EE EE E


p p p p ID !D ^) p fr pn p p ID p p p p p c
H 5 p p p
iJ 6d =r
gB d oq
p p p p p 0) p p p sl
p *p p p F d Fi Fri
B H Fl 5 ts1 r+ tr i: p p F
UC 0c FJr
-; ? K 3 ? a a e a C C a a o a Et li a
p p p p o d o o o o o
rj t B Fl Fl Ft
p
Ft
A)
Ft
lD rD
p Ep !Dt ID TD }1 tD ID lD p
p d p p p d d
tp p
l,! p p p q) p
P p 0q oq
t5 p p

t\) Ot H (/) N N)
a o o o o O o
p o "/ ,i O O d o +
F.t ti
d d g) d H p 7i
(! - 3 ts ts 5 ts 3 3 3 5 ts
o
0e o
i.t

FI r-1 F1 l-,/ H FI
\, U U U U TJ -, U
) Fg
r5 JI
p p p p p p p p p g) p p p p$ !(\
0) p s) $ p p s) 0)
a a a a a a a u o a @ a a a a >a a (, a a 0
Ot U) (o s,
a a a a a a a a U) a a a a U) a a a U) a
o U c o o H H U LJ LJ H E
a a a - U -1 U U U U S
o ts P
p p) P P .l> P F F F F c1 F F F F
d
p ; o. o 11 o ; o ; o o ( _,r o ; tr
TD
p r3 13 H rd E I E rJ 13 E r5
d d
tD
o.
ID
p TD A) A) p $ p !) p p O) ID p p p g) p
tra
GW
/\ 7\ in :t
ID p p p p p p p p l!
p- p p
lD ID ID A) tD
p p
i FJ I FJ Ft Ft I tsl F, I B I Fl FJ 11 Fl
d
5 E I E B i.
ID p p p p
!D ID tD lD lD a) lD lD F) lD ID p p
{ a- 0. o- o. p- o- o- o- o- p- S
p p p g) lD 11
N p p p p p p p p p p p p 9) g)
p { e
,J 'J "J .-l *) i *l ,.] .J -) *l d ,J "J a d ,J -l -l *l *l G
p p p ID p -l p p p p a) p p p s) p p p p p
p d d p n
!) -p ID t0 lD lD lD
- ID !D ID !D
- p p !D - * lD s\
N N fr fr .+) /+) n A N N
(- p d tr t- u d B
a) p p p ID p p p p p p p p p p x
0a sq 0a oq ua 0q 0q 0q oq m oa ra 0q cq 0q g
rs
.Y
p p A) A) pl pr p p p p p g) ID D p p p p p p p p p ID

o.
:.
9- o- o- o. o- o- o- o. c- o o- o o. a-
ID p p lD p p p P p p ID ID p p. ID p p p p !D p ID A) p)
a a a a a a a a a a a a @ a a a a a a a a a o a a q
z ? ? 7 7 ? ? ? ? z 2 z z ? z ? ? z z ? ? ?
=
s
n B n tsj x H 5 B 5 B t t I 5 n n t 5 t n n G
p s p p p p p lD p p tp
ID p p p p ID p l0 iD ID p
H H m N
w w TE lJ w (lJ w t! [E CD
0) A) 0) pl p p I p p
A) p A) e
ro E ro r ro io 1l E 1f ! il E
u r5 u U E 13 E g r3 13 ?l s
o o (! o o o o (} o .D o o o o o o o o o o o o o o o o
g g o. o o- o- o. o- o- o. o. o- o. o- o- o- o- a.
*t\)
p p p g) g) p g) 0) g) p) 0) s) s) !) p a. g) s) p 0) $ 0) s) o
5
-{ u
Fr1
! r-1 tJ r-l Frl Fr1
'0 E- 'U "U rJ'0
E- 'u!
lnF
tr,
UU EF
BH kl Fr
z ['U
z z 2 z z z ? ? a A)
r!U r!u
a L C. F* F* d
q
o (J o U c- c. L- c- L
,\ Lal
c C C C (-
P
N
-E
z z
a\
z z z z z z z
,J -l ,J o o o
"l P
z 2 z z z z 2 z 2
IE IE ]9 EE w lEd 'U
Io -lo lo o o PP PP p z ! Ed TU E w EE E
t F,, FP lp o o .D p p p p Fl
5 PH sfi p PH Ft 9) p
::. p t3
O p at
p se Qd ir. 0- Fi
o
!) U ! I 5 f1- 0a
Ft
tr p s p e -F p
Ii F Fi *!) p p p p A) p p
!) ID A) 5 p
iiP ,f5=
t3 p p- 0) 0a a
p oa
p- o 5Lr
'5 Y.. Be a a H "0 -0 '0 .d td
o-
p po. o to o o rD o p
P p a fr a p pl Ft Fl rl ,1
i.l t tr g a ts f0 p tD
x
p
p A ti f
tli
|i p p p p g
A)
o o o U d rt d d p
a) a a fr a t- m $ A] p p p
d o o o p '1
p
0a p ts o p ts 5
0c m A p.
p p p) ,io
o p (J' q) o p o $) U U \J U U
r3 rd s p p s q5 (/)
!)
(D
p p p
p p p Ft
o o ) .d
p d p p .U o
p U 'u
(D o o 'U
o 'u
, 5 t- t. s) r.t B Fl Fl
o
|1 o
ll p
p p
p o o ro p
t.
o o o
o- t-t
o o o
p g) p p p d B ts H p
p d H I q9. 0q re 0a 0q
a p p p ,i
o 0c 0c 0c cn p Iip p ID p p +
0c g) p p p \J
A) p o
F) ID tD p P
3 p
0q
o) !) 0) ID
!a z
D p p d 3
a a a a ai
= i\
= o
g p P p 3 3 z ? a-.t.
p iJ
=

l. o+ ;\ a lt z i.i (u Edo EUO U a (, O


o o o rJ (D o ID
E0c) a
p p p o o fr 6 lo Y.t FD lD t, gq' tD
p PJ
o-
p p 5 oa da o oa
o 5p 5p o 5p
F X
H i\ p n o !)
-1 3 p
-
Fl
!0 ,i tJ '5 p
a a 0) a oc gq E t Ft
p p p tr p d 0n
Ft g) z o EE ?
n r-t lD o a a B a
p) p '.1
,J m p p p ID
p A) 5 B
5 p p p p I 6 I
E
t
p p H ts o
0a
*) -, w
p 0q 0q Uq 0) o Uq
F1 E
p p p (- A] p
t p o
Ft t d

(, Cn ilw UN fr@ Ul N)
7i ,i Pi O (,cn o\o ia \l o0o Fl o
r 5(n () X' U r3 15
p H p H p p) p) p p p p
3 o{ O\i B
E lo <.A o 5 o (D
7i
(D
,f
(9
,i
(D
F I(D
aX
rdx ET d
'i d d d
?.d e.5 o
c o o p

F Fl H H
U W UO IJJ U >l- >l-
Fl FJ Fl Fl
<U U
I E
<U <U Fg
A) p p p1 o o o g) p JA\ p )o
\\
a a a a a l1 a Ja A*a a
J
Ed a (o
o o o o a a a laX .l S
a Q a a po oqx po )aX iqX
pb lax
U - U 11 U o
&.
p
&.
p &.
p &. &. &. s
P t) F p p F F o o o o o o p
I F1 F1 ! 5 Ft ,5
? ? ? ;+ p p p 0a
p o o o o o o C) lo lD !0
p E
tsj
p ?t I t H E
o
il a a a a a a
t 6 p p p p t
p oa p p p p p o Q. g o- o
!0 a) A) l0 ID A) ID o p p
ID A) !0 l:.
p- ai p- p- 5 p
p) p
E1 B) rD N N /.) 0) g)
s(r
t n F1 t (-
l" p p p ca C
H ID
- F H l0 tD p lD
a
p p a a
p a
p
q ID
o- a. p p p p o. p- S
p B) o :r1
p p p iD ID A) l0 ID p p
'D e
*) *l -l o o o o o S
p c o p -l
lD p ', o o o o o o
lD
^1
(, N a l0 tD ID tD S\
+ N I ts /)
i B
p p) p s)
a + a a H
oa 0q oa
€lA
0) p) p p p N g) p p p g) p) g) p p) p g)
s
B) D
tr- o + 9. o- o- o. a- o- p- p- e. o- o- p- a-
p p ID g) g) g) 0) !) P^ p p 0) g) p p p p p k.
E) ID
a a a a a o) a a a a a a a a a @ a U) (^
? ? ? ? 7 z z ? 3 ? ? ? ? ? ? ? z
F1 Fj F1 Fl F! Fl
s
n n t I t B x B ! F1 F1 Fl |1 I (t
p) ID TD p A) p p -
A) p A) A) p p p p p
H H N
EO IE EU tp ID c0 t0 c0 w w t0 EU EO
g) g) 0l 0) p g) p p
$ $ $ $ s) A) $ e
rJ ?1 I rJ r3
ro I r |r1
o o o o o o o o
! (D
o o o o o o o o o o o s
a- 0. o" o. o- c- o. o- 0- o. o" o, o. 9- t\)
p p A) p p f, g) lD p !D lD F) p ID p lc ln lD A)
t\)
(I
00
Fn H .0 Fn
t "0 'E 'o E "0 "U 'd '0
FN L-.' o o z z
A) - t. z z z z z z z z z z z z z z z z z
z z z
LJ LJ U
A
f,
A &
P P

!p Ed TE "d !Ed 'E TU 'Utd Ed Ed TE "0 tE ,-l r3 -l


(D nl p PP .Dnr O$ rD d1 p p rD6\ o n
o p o o o o o o o o
tl
H D4 p4 JH h I B
o
o.+ p p o ts cl ts
t ts
g- Ff ^a o-+ I p p U p U p U
p =iJ p p p I U p g)
- p p
t.P p fp)
J = ,i
,i5 cir ,f5 5 oa ID
,i TD ID
0) 0l 0) p- p r3 0q 0a oc 0a
5q 'E Bc P.- bC C a "J a (D t
p P E p a p.
g d d p c- t p p p p A) g) p
t g fr tr H H
Pi ,i t!. Fi ,i Pi Ft
p p p
,i. C.
U L C.
a a p a a a ,N '4.) o o Fl o p
o p o o o fr a p 0q 'i J (i p ,l
7i.
0. p -p p
F Fi H A oq oc 0c oe
o p 5 p p s 0q
p p p p p p A) p d O) @ p lD o a
9) g) E a a
ir H p o o a
0q lD p p
d d p p p D)
+
p p p !r
a Fl p
f-
o
t. t- l.
(b
t*
(! d
o t. pr pp- p
o p p w -I
ts ts P B a. p (1 p
P
U I U U s a a p '1 p i)
'0,
p p p p t a
m oa 0q qp oq oa E,
p p p V p p 0! oq
p p
f" |..
A) A) 0) 0) 0)
(<
p N p p cn)g) !j
@ @ a a a a
p p p p p p
p

,ar tu ?
w a a O a a t. <Ed H P a (/) l. t- ?
o o A) 9) o o E o o
ts. p- 3 bp o 5
p o o p o- c. 3 ts
o x p o 3
g) p o.
a
p o
p p a o p rJ
p HA o sp= 'U L./ !*
q^c
3 p E a.b) uJ 6
0q p
td
c uq ,\- r. '0 fi't orq p
- o I oe
ID p 0q 0c oE p
p p w U i\ FI
11 tr, ts i o.
p p o
B
l!t3 E o
Ft o
p p p H
9.
Ft p tp
-) ,i H ?j
a p p u o a o o a
3 6 p a a a
aJ d a a a
5 Ft Fl i

Cn q) (rl N) (rl (I N) N) (I (rl N


- C ,i o ul
p
o o o o
E p o o o
d
o t6 t ts o E ts ts
d
<p ts
r.1
p g)

w w EU u, Ed tr t-1 TJ -J -J
I otr'
tiJ - t - t 5 : t I
Pg PP -,
i+- P o p o a) p
arl p tD g) p a) a0) p )t
0) r'\ a a 4a a a a a @ a a
o 'ta
tr+ o o o o o o E
ia H
a a a a a a a EO a px a a @ a a R
?f i.D p
&. dE &. iJ u. &. a. &. &. &. U 0)d U
ts tlJ U a IJ ;IB p s
s) {t! p p p p p) p p a. ID p ID p p
pE F F F $!
z + 5 6 (J p ? o z o o (l J5
o
E1
p o P o
Ft
o o -o
Ft
o
Fl
o
ts1
o 0) p p p A)
ID
p
5 li I '1 5 a p t r3 I FJ r5
p p TD p p p p p p p B ttr
p p 0a p g) p p p p fi p 0q p p I-.} rs
!D pr p tD
'6 ID ID 0) 'U GV
o- 'U ;\ g X N
p a. p p p p p p o- Q. (!
N oq N N N N p" g) p
p p p p fr p p I T 5 F.t Ft 0e
p oq p
-p p p ID
{ w E q 'D
p- w p. TE s
ID lD p A) p A) a 9. Sr
d d A) 9) g) p g)
p 0) p p a) p p p
,J tD .J
ID e
s
i "J .J (!
o o !D ID p p o p
a a lo lD ID ID TD
5 ilS
a a a a
B ! N I 5 N i Ft
(- B
ra p p F' p 7i
a a a p a
x!J
0q ca 0q
tJ
rA
s p p p p p p p p p g) p 9) p p) p p p p D p
{
a- o- a- o- o- o- o- o ET o- a- p- 4 p- a. o- p- o-
p p p F) p p p s) p p A) p p p a) q) a) p p p g)
o a a a o a a U) q a a a a o) U a a a a a a a %
? ? ? 7 ? 7 ? ? 7 z z z 7 ? ? ?
F1
:i' = F,l Et Ft
= i1 Ft tst
s
'-t p t B t t I I t t i B B I T i I B G
ID D tD F) ID p lD ID p p l, D p p tD lD tD tD l0 0) p p
EO TU
s
ID t0 iU w w w w w w w w w w w w w w
ID ID A) ID p) p !D lJ p lD lo lD p F0 lD p p p tD lD p p p e
B E r5 r5 fi
ff 13 13 r3 13 r3 13 13 E 13 ,tJ id f6 16 N
o o o 'o
o o A 'ij E N
o o o o o o o o o o o o
I
o- o- o- o. o- o- o. o- o- o- 9- o- o- o- o- o- o- o- o- \o
p sJ $) g) g) p !r p q) p p p p g) ql p g) g) A) ID p
=
H o
N)
s
i.O
H rn
z(- z z Z z z z z z z z z z z 2 z z 2 z z z z z z
(/) C C c C C
a a a U) C C a a C (1)
a a a
ca (-
P P
a a -a C
a a a a a C a (f) a a
P P
z-l z,J z.J z,-l z z za z z*l Pz.J
-l
z.J -J z z z z.J ,l j z*l
"J "J + .J -l
z 2 z,J z z zi z.lP
P
-l -)
F A tu fr il N fr il A
'>
A
F fr

I
rn H (, F0 t"l H H
o (! '0 z w td "U Ed E0 L]J td IU EU IU EE
o
E'do lc'tr o
h h
r-+ I'U H Eg o o
r.t o p p o o p g) o p o p p p
p H Ft l,l
cr c0 ;a oc tqp o U
p H I lr. (' Ft p p .+
p pA)d d p o p t, d o d o o
TD p p p p p p p
,f
p p p p 5 ti. 5 a) p
ID 6 oq p !^) a !) 0a 5
r l0l
lL.
p p
w gc H Ed a a a w a a ofr oH a 5 a a a
o. p p A) IP g o a. p p p
!) ta U) a p p !D
a !D o o !) a p a '? a 16
p p p U) B
g l;J t p p o
o ,i A ., p p o
p U d -l g
p p
o p p tFt Fl 'g z o W p
t. pt. o z t.
p l.
p t. p t.
6 5 p a p v ID
p In
p
p ) p F1 tsJ p
m rd H m 0q H
p 6 p p p
E pEO o
o FJ p t E(D a ts iJ il
r3 p h o 5 5 a
E)
p r-.t 5 p I pj r3 p p p o. p
'd n
(D P p p p p i1 r.t
o- 15 g
p ru p p p
o) U
o Ft d 'E
F
Ed p p ts IE *
p 'U
o p p
o 0q p p l.t)
E p p U) a ?
p o o
E A)
p p
rD 0q
tD
a
t C a
ts 5 p
p
d ts
o
Ft p r3
p p

a a z ? z ? ? F
o o 3 a a L./ i a a t-
o o o o o o o o o o o o ID ! o !D ID o 3
o o
o- p. = o a. o- d d 3
FJ p g) p p p p p p p .J p Lll E. o- A)
9) d ID
E p o o o ,d
p t( ,td
c* cl 0q TE a 0) LIJ EO oq 0a
td Ed TE 'E p p !)
TD p o o
'!o Ho
U p |J
.Z
tr. p)
o o E
<p "J p
o o ts tD 3 o o a q o
Ft
o
Ft oq TD 5 o
>1
p 6 fr p p o o
Fl p + n)
P H A) p oa p g) oq p 0q
u p @ a n ts..l F1
p p J !) EU
I a
p a p +
o E H
-p p
- p i
Pl
sd

H (,l
o
11
o
r.i H fr rn (I H H
pl "0 p) 'U
p "u 'U fu
5
p p p P p p p p p p p p p p p p A) p
o (D
r (! (! 7i Fi tio ,i F (D (? (} li
d d
o
d
o o d
ro
d
o o o ,i fio
o o ,io o
o
'i iJ
*
p p

Fr1 t ts H rJ
U &\J U U U .,/ U Ed LJ w U r.J
oE' n 5 p F1 F1 Fl tsl F?
p EP p 5 o o o o- o o o .,4
ds p A) p p p g) p p '(, p 60) p p p p '(!
a a i,D a a a a a a a a 4a a a
5
dr ai fo ;\
a a a l- a o LIJ !H o o ,U
a ;..j i\ a q) (t)a a s
o o H o ts a a oa o a z- a\
a o U a o &. o &. &. IJ e. &. CD6 o S
p iT a P ga a a =p p p
p p5 g) F p p P p &. s p p- '!t tr
? o- ? j !JH
'5 p-
g o d (l p
p p ID ; g) o o l- o o o
p 13 ID Fl E l.'t p p Ft
o
F.t
o
}.t 'D
B gq Fl t B
m ID p g) p p p !D
ID p 0a qa
ID D p l0 p p p F) p n)
ti) 'U 'U )
ttrp
!D EE ID
a- i-i p p p p v,
a. p a- ID p :t
(!
p oa o- fr p N p ID /'.)
p 5 n i 0q p I B p
p p a- 0c p ^) gq s
o 'D o ID )i ,a ID ID A
'D p
uJ 0) p EE t! ap si
U o- o. 9. p p
g ID p o- A) 0- o. p p Fr
g) p o
p lD ID o- + p
'1 p p tD p !
a.
{ ,J ,J 5 ,J p sGB
C p o p o U g)
{p :t
o l0 o p
a lD lo a a
F1 tD
F1 it
fr ,i A) B
A] p )t lD ID
X
.A
a
0q oq UA ra 0! tJ
rs
lD 9.. p p ID ID p p p p p p p p p p p p p p p p' p a{
o- a. o. o- o- a. o- o p- p- o- o. o. o- a p- p- o. o o.
P^ D p s) D p p p p p p p) p p A) p p p p a) p I D
@ a (t a a a a a a a a a a a a a a a a @ a (, (^
z ? ? ? ? 3 ? z z ? ? z ? ? z z ?
il 5 5 i t I -1 I I I I I Ft Fl Fl ll Ft lj
p g) p ip t n I n B :-1 I G
F) lD l0 tD tD It s tr ID p p A) p p tr S
TE TE EE EE t0 ID TE t! l0 IE lE w
!) n, A) i) i) A) A) O) p ID D p) p ID 0) p lD p tD lo p lD N lD D e
r5 13 ! 13 13 r3 13 13 o 13 E a B E r5 E r3
U r3 U 13 13 If, rJ Fn fi B s
U
o o o (} o o .D .D o o o o o (} (D o (D o o o o o .o o (D o il
< o- o o o- o. o- a 6 o- o g tJ
p p p p p p p p p p p p o.
p !D a) ID p p p p p p rD p o
(n l\)
o
o o o O o lr.l L] U U U H U
FN H {.! ln a] H Efl H
o o o F:l
N .1) N fr t- r t- - t- r t. - r l- ? ? ? z 2 a a
z z zH i\ ,/\ r\ 3 o o c
n N N i\
4 fr fr F AJ
P
P *l *l .l
"l ,l

t0 UJ a^u 'o '0 "U Ed rd tlJ w EU w o. .0 EU EU E! cd 'O EE "0 Ed


p Hf o o 'o
o o o p o g) p p p o $o p p tD p o O^\ .D6\
EH t t F1
5 ;J 5 PP 5 5q UH
>:L >:L o o (} cr g) o Q.E b. 5.
F1 a t Pt p g g p
ora p o 'r, E t
VL p
-p p tp p p p gfi p p
=ts ,i E 5
p C. HP
-H p p oq p p p !]H p ,f5
0c
=80c du p-
d *l
- p a U) C tra) C c
EE p A) TB td o- o Bc
p p p p p :1 3 5 Ft P
p a o D) a lD
p ID p u t p IJ ID g d
ti o a a g U p '0
g g r3 )i Ii ii ti P.
h Pi
a A) p p t- '^)
oE' ,i
N o
a a H p a a
l.A) n
(-
o a
zp F a- o
d o o p p i1 fr
0q tf 7i
ts a p ts E ts
rF ts ts p
p fD 5 t
Fl o tsl p p p p Q
-t a IF A) p p
'd 'd p 0) p p p ro !)
w o o p p p Hffi p
(t U d Ft U (' p
p (n 'U 'U 'd p l.) p p p F) p
p- o. d 9) p- p. p- t. F
EU EO w 5 o o
p o- p p a) p lo p p
d !0 te p 'U p B d
p o
Ft cr
p 5 p p
oa 0q
g p p
ts1 B n
Fj p
!) 0)
= = \J (<
d p g)
kp
d o a a
ts B Fa p
p P
i) 5

EU aa a ?t- W w w w EB IE w a a a a a 'U 'U a 'U a


p) op) o o o o (b o o o o d o
D'I It lD
p H5 E. E. ,!' h-' p s)
=
o-
"r o);? p p E. p E.
p E.
p v (D
TE Ed t* cn p
E rdx T E
i t.
o o t p H
p 6'd
5Ct Fl p
a a a Ed TU Ed EU 0q 0q oe p N
p p p o o o a o p p !
a op op op B B
sH rt p)
0a o p g) p p o o
p I oa crq z
C) p p p o o p
p Pi E
p d ;+
p p p
6
p

idt\) 5o\ (I (n (l) 01 r0 fr


,UN }Jo o o
"U H H c Ej B
'u
p p p
tr9! p"d pE "d 'U p '0
p 'd
p 'Os p p "0 'd
p) p 'd
g) o 5'
r3Q E.H !) B
A
(D (D
6' >< ti F ,i
(! (D
Pi
(} (D
,i(D 0)u
FN) ,i
(} i\
(9
q ti
(D
f(n (D
li(D F
d d rJO fr + d d 9) d
7i o o
il
O t o o
irEO \)
o O p p
5

w U H U U U F1 w EO t! U a H Ud
p) Fl Ft A) Fg Fl
5 n .+ I -1 t B
p p p g) o. o p) o o o o o o o o o )a
rD A) p ID TD SB lD
a a a a a a a a a a g) a
t ia ;\ i\
o a a U) a a a o o o o o o o o c0
o o S
a o F o t-1 o o o a o o o a -U o a a -n 6'
d-Y. a a a &. &. &. g. &. O)d &. &. s
p o- P F p F p p p p p &.
p &. p p
p &. p p p bB. lD p p
(- d ? a p F
o o o o o B) o 3 o o o op o o p o o
B r E tD I rl }1 11 t 'U Ft 5 I t I t.
F) A) t, p p 5 ID p p p t p
p p g) p p 0q p s $) oq
g) p p 0q p p
lc P 9) D 5 p R
'tJ
r'\ p p- p o o- p p- (!
'n) ID ID p p A) p N l)
il I F1 n fr f, n
p ID oq p p p p p p p
-p -t! p a R
p- li EO w n F
w q s
o- p p k () pti kp
!] $ p p lD l0 p Sl
6 9) g) o o d d
n p p g) p g D) B
,J *l { p E
(!
"l p i\
!D lD a o o o N
p o
lD lD a a a
ID =a
n A) : B
E E
g) p F ,i
a a
xd
'D
oa 0a 0a */
rA
p p p g) p p p p Ar p p) p g) p p p p p p) p p e
a- a- g o- o. a- p- o o. o a- 9- p.
p p p p ID p p p s) ID p p g) p p F) p) p p p a) p p
tb a a a a a a a a a a a a a a a a a a a q
? z z ? 7 z z ? 7 ? z z ? s
d d
s
Et t Fa Ft t 5 5 E B B I I t i-l B n t H G
p p p p F) lD p p tg) 0) lD
-
A) lD lD lD p !J lD A) p lD
: {lo :t
H EE UO TE 'n w
w w TE ID [E [E TD IU TD TE TE w ID [E
$ $ $ $ 0) 0) p $ i) p 0) p p !) e
r$ rd ro fi rc S
!13 rJ H 13 r3 r3 ,9
13 r3
o o o o o o o o G o o o o o o o o o o o o o N
o. o. 0. p. o o. o" o. o- o. p- o- o, o I o" p. o. p- g. a. p. g N)
p p p g) g) B) p) p p TD A) s) l0 p g) !0 g)
F) A) $ o
\.J
LN
H
H o o c o til LJ O O O
E r E E E rn Lrl E trl H L,) L,J
t{ r!
a a a a a n F A) /,) N
f, l) fl n fr fr A) A) n
z z z z z z z z z
U tJ
z z z\J zr1 zF z z\_,
U U U U U
N fr fr F F N A F
P P P

.l ,E tE Ed
H ETE tiJ rJ rJ
EO Ed EO "d (} 'du, 'U
(D
w B a* AAI
'd
Oaltd o o
p p p lD .DN 6^1 o i:E "dl
ol p o o o o Fa
p
Ft H rJts
H 5E ts C' I5 ts
E. o-E r+ gF 0c *'dl oe p >z tnd Oii I
I I o g) o >\) d
o r p P o Fl m
p p p p HP o- p n ti =01 ID
Pi p d p p m p ,i
ts oq p p !) gc nP p
rd p- p- E "U fi 'i5 Pr, 6
6 ai o 5L; t C o Ec C p p
p 'q .J )p
a a 4f a H p 6 EO o .+ a p
) !D a I d G 5
p p P. I U
,i p )i ,i f U
)p ,i Fi ft B
p s) d a
H N N oq o a a 2
z a fr a o fr zp a g. o p H
p o d o p tl E (!
- F1 p
p ti o
p a p li p oq
p o a
Fp p F 5
p o p p (,. d p o p
F' o
d F !) p p o E. ,9o P.
J 0a g) |1 'U iJ p
p d p) p o ir
o.
p o
p d A) 3
U p I o ct P p
p p p iJ t- r.
t- t. o o o
g) o p o fr p p p
3 9- ts d t Fl 5 5
=
a a p
a I B p p
d p p p
0q 0q m oq
cn ID F)
p p
o o p .l t
Fl r'
3 d 6:
p p 0l
p 3 o)
9)
Pi
p p kp d p
P a a t.
p 5 cI) a
iJ p g) p
s t
p
)f

,i Frr H
*l EU "0 a Ed
a a EO a a tr a p p p
d
o o p p o F)
sp @a
oF) d p. t
Ft d d d
5 E- U p
tt
p lD
{ E p xq p p p p
t d 5 p pp t p p
E a p E 0q 5d Ed Ed EE td E w 5 p
-l a p p p p p (-.
J 0a o t Fa FJ tst Fi |l
.r i\ 'd o 0q 00 0q 0q 0c
d
o o o o
) zp 0q
0c o o o o o p
t,1 5 o p p d d lD
o o Fl p p
p p I
5 0q p
p p
p p

\o Ul Ul frr
o o O1 ,r0 O Ul d.a a a
|.i h a ? ? ? p p o p p
o
ti4 o o p o o Y-^ o o
5 Fi o ti(D p = A &. (n (!
d o o @ e. 9.. e.. o -* !f o d
o o p o d ts o
d
d o p p
a a o r3
p o o. o o O
o
F,l Fl 11 o
p p o o
ti a

r'1 UJ
E fr
H lTl t-1 U II U w CB
td F 9.1 p - p
p Ft F,t I
Fg i-t t t t
tsiJ B p- t o o- o o o o- )t
{t
o p o o Ih) p 0l p p p ID ID
d_p .+ il) p ID ilE a it
AA a'a
!
a a a a a i
Fa HcD
dl o o o o o a R
o 0 o U) a EU a a a a
c_i a (r) a P.X o ts
ip s,' r'\ o i\'D - o &. o. &. o
&. o C) d- e. a. 0)d &. o a p p p a P
d5 c5 .llD P A) g) p bE F p o p F p p
rA) p d
pB = pB J d ID
(- ;
'D p XT p
o o ? ; o o o
p p o p o
Ft
o o i-t p p F,} r3 I t p
I
5 np p n
p p p
p
p p W
d
p
p
D
p p
p p
td
IA
GV
H p p g) ID
'd p
p H
0) p 'd o. G
p p p p p p N d-
A) t.t fr N ID Ft Ft t p t
oq 0q p p p p) p 0q lD lD oq T
ID p ^) 0q p o tD p Pi a A)
a p p) p H A) S
5 p p- p- 9-
p- g) p g) p- tD *h
qp
p p p o. p p ;r. p
o o-
p o. { p p 'D - p 5
p 0- 9) E
t;, p a .J 5 ,-l ,J -J G
,-) E Frl p
p p p o 'U il
o o o -p
p p p p
N N N n B=\
7i E
p p p F p ID x
(,
ga m ga €.
p p p
$
p p p p ID p lD li p !J ID lD p !J
!D tD
'D
g p- g tr- o. 0. p- p- o- a- o. E
0- o a- o- rp o
p p p p p p 0)
p p* p p lD p p ID p l0 O) (a
a a a a a a a a a a (, a a a
a a
? ? ? z z z ? ? z ? ? z
z ? z 3 A
F1 r-l F1 t F1 (!
t t I n E I B E B i p p
I I 4 t p p p p tg) tp p tp tp
t, p p ID
i0 ID l0 ID lD ID l0 d
rn w tn [E F w W w tr tr
p p p p p a) p p t) p p p A) p e
!0 0) lD s)
r3 r3 I I r5 r5 13 E
E I
r3 I r3 rJ I
"(J o R
Eo
o o
Bo o o o
Eo o o o o o o o o o o o o o o
o- o. o- o- o" o o. a. o- q, o. p- 9- o. g. o- 0- o- o. t\)
z p A) p p lD p ID p p Lu tD p p A) !D p o
lD
P
(n N
NJ
lnts
r]'u
'0'u lnH FT1 F F! A & Jr A !r ! Jr A "0 'E '0 Ffi

F* z z z z z z z X
c. L t4
z z iz z z z z z z z a a a a a a
c C C C C
fr fr fr x,P F fr 'A) N A
N fr
c,}
z z z
z z z
w w Ed "U 'U rc "U I'o r5 r3 E w ic U E E
g) p p o o o o o o l(! o o o o loo "s o :c'U UJ lnr 'E
t FJ rl Fl A) o i6 p lo o p p o
ts (t i H
d IB d ts tstri3 l5 E
O A) g) ld A) p o p
ID
p p
o -d p p a p
s p p p A) p p
p !) p p p a) p Ur' ID
A) 0c
t1 p p p .iE 0q p oo oc
e p tr tr
X a
g
-pa
p a. a p o p
!) p a !D g) p r5 gl
(-. e a a a a p o Fip
ID !) p p fr P
t c- )i CT
5
p p a t0 N w s)
N N o o Fl r.l o
tlo o p n Fj t
5 p p n ,i i Ft
o o o
p 0q ga A) a) Uq p 'U
H
H o TD
a ID p p p p ID
lD p o o a o o a 0q ti C IDa
r3 ts 15 ID
p p Pl p r.tp p ,1 F,t p { a pFl
g U)
i p p
!) p Ft p F' p p p p p
n) s) Ft E1
o ct a o
Fl p a
) Fl o
o- p :-r ip ID
p s E0 p g)
o z p EO
a n
p o
.D 9) (D o o
B p p p p p) p p oc o Fl F,|
d fD a ID
a a p p H Fl
a a 3 a a a p a) ts
o o o a o p
5 ts ip
o o p 0c
o F1 I o
p Fl p p
a g
'-l
p B 0a
-p ID e p
a p H )i w
tal
J p D
tt
A) A)
)f

LIJ EU -l H "0 U tsrr


\) g)
a p FL' a a z z a a a w w a a a
o o o o p !D ID ID o o ID p ID + ,j ()o o
U a @ U 'J
p ! o o a) 5 d
Fl 5 ? FJ
? p E. E.
p
p p (-, Pl Ft
d rJ Z F.t Et (-.
! t H Ft g) p p J.
0q Ej pl Fl I l0 A)
0e oq w w TE p p p p cr
i.t F1 Fi
? ;\ p p ID i\ ts ts
o o o d Fl p
o
lj o e o o H (D (} TD
o o
p p p o
g)
o
p o
p o
Fl
o
Ft
o FJ s)
ts p p ID B E p E
F) a)
7i p p ,i p p p
p p p p p

'un (^) (J) N) (,l (,' (n (,D


t\) t\) H
o o t\) o Ul UI o o o Cn B \]o o O
g)
"0 g) o o (I o U o o N
e_ t o o o o
o o C o O ID O
(D o E E ts ts ts
E ts ts o 3 N)
o
rl o o p 3
o o o o o o o 0c F1
d o 6
o o o o o o
* Fl t r F.t Fl p
o
FJ
o
Fl
o
Fi
o
Fj
o o
i-,t
o
PJ
o i.1
o
H t it
0a

TJJ
E ll F Ft t-l rl ts
w - J.U LI U t-1 t-1
tsi n Fj 3g Fg F9 Fg
5 r3 H r5 r5 Fg Fl 5
o o lD -l 0) lD ID p lD p p p lD ID ds PJ nrD p qp p p p Pb) JA
.(!
l0
4i ;\ L-- a a a a a @ a a tA a a a a Q)
o o o -u =a 7a io a Za
(t) EO uJ w a w !! R
a o (, )i a a a 'U ar a a a
11 TJ F U o o =- A H o
&. &. &. 'll HI - s
p p 0)! p p p F p a F o- o-
;J 5 HI p- p.
q5 F P ap HI
; q)
? ; ? o o p- p p- s
-ot o
Fl Et p p o ID p a) p o o p p
Fl Fl
p r5
p Fl I t F E
A) !D p ga p p !* p ID
p p p oq 0a p o- p rn
ID TD p p oq
p p l0 l0 ID ID GV
p- o- X o. p- p- i\ ;\ F :t
p p p g) l0 g) p p ID o- (!
p il rl Fl tst
p Fl Fj O p
^) 0) g) t.
,f A)
- H ID
-t lD -p p
Uf g) lD
i\ EO EO /:
ID 9. ID
p- p- Q. p- p e. a. Fl p sSr
;+ p) !D p p
g) p p p p al
sl A) € p. 5 0q { e
lD lD
,J a ,J .J a ID ,J s
a p p)
*l a (!
ID o - o p o o p ID p p p
3 6 d
TD @ a ID lD @ ID :\
a t N 5 t N fr AJ B
d
ID p) p) 9) p x
a a a a
oq 0a oq oq 0a 0q
€.
p
p p p p ID p p p ID p p 9) l0 l0 ID 0l p p p F)

a- p- o p-
= p- o. g, o. o- p- a. o o- o- a- o p- o. o p- o.
p g) p p D p p) p p p TD p p pr p g) p p p p p g)
lD A)
a a a a a a a a a a a a a a a a 2. a a (^
? 3 ? ? ? ? ? ? z z z z ? ? z
T I I I I t I t I T rt
il
p p p g) - t :1 I - t t t t G
0) ID ID a) ID p a) ID A) ID p a) p -D
EE H H S
E TE EO EE EE [D
p p p !) p E p !) 0) $ 0l 0) $ 0) 0) p t! 0) 0) 0l 0) e
B IJ f6 rd '(J !6 E B 'o '6 fo
r5 13 15 13 13 E IJ rJ h3 !J 13 E rc s
o o o o o o a| o o (D o o o .D o a! o (D o 6 o
o- o- o. o- p- o o p- g a. a o. g. g g g o. g =
p !,) TD A) l0 ID ID p lJ t0 p ID p p !D lD t0 s ID ID ID ts
(rl N
U
O o o o o z z z 2 z 13'u .o
o CI t 'd
o o o o o r4 H l! E L-J tr, tr, tr,
t. |.
- r'; Xr t- t- a a a U) a t- N fr /) fr fr fr fr L fr
z z (- L L
tu N
z*l *lz z z,-l z,J LJ
zU z z zl-l z
fr "l U U P P
A fr fr fr z z 2
n n o !rf
P
z z z
EU Ed 'E EO w r.lJ Fr1
p o o o p LIJ LAJ EU w
o o
FJ
p p FF rP A)
a o g) g) o p p p
p ai n !D
cr oa J 5
- U 3 I o lrd d i+
o 0q p +tr ? p
B p p p fiFD pp ID
A) p p p
g) g) ,i' 9) tD 9)
!D p p
d ti 4 r0
Ee
C0H
p a o 8-, Fn (.
a o. I E^v C C
s pa B o ID
a o
t
p ts ID ID tJ t) t
-1 3 d p
E p) 5 o(t
d p p r) ,J
o p
Iti 7i
a z p t.
p o a o a p
o p o xd 5 fr .4)
B p D w Fl
a r'1 a !) F' N.) p) F ^)
o a F U -i E a
o p E ts a p p
a p d. p p lD lD
Fr p B
w p H p o p
o d p F
p 0
Fl p o
t* Fr p p
F) o o.
p o o
p z p. p g)
p o 4 A) A)
0q p B ID p lD
ti a I p 0q
p o FJ )i
13 oq J. p ID
,13
!) p
o B p
"1 5
+
ID ?
? 0) C
p <p B
z
? a t3 ?
n

a ? ? a a E .J
"J a a o U) a a (t a
(D o o o o o o o p
ct o il t d o o D
cl
o o o. o
st o
p $) p p p n o- t o o L. p t
p p ID
0) !] 0c p p t id p
p d i E E rf,
I T
FI ,.1 p oa iD
-i t* *l 'd
p m U Ed oa 0a il
/,. o' o '-l
o o 0a 0a m p p
c 5 p g) p d Fl ID
{ s) o"
ts oq p o P o p
s U U U oq o o o o I 0a rn
d
0q
p p ID p g) o
s) 5 Ft
B p 3
0q 0q OE oq p p p ID
a)
p A) p lD

(}) N) \) t\) U1 Ul cr'


(, ? rrl o O a O
c) "U
o € { tp pU p p o o o a p p
ID 3 (D (D
,i
(D
Pi o o ,i )f
(D
? &,. oti
o o s d d d
o .D o
p t Lal
-
o o- 5 -l
Fl z i p

U TJ U Ed uJ ts H F EO
tsH t- H
p <9 EU L.,/ IJ w
t Ft x t F9
p p- o t t I i JA
p p A) p TD
o p p lD
o o o \\
a 96 a a a a -o) 4a a xa a ';a ,\i
H @ oax a o o @ o o !Fl o o o
o 0)n E a -l
p a -- r"\ a a daX a a a a S
U O o Oia
_
o - 4..! &. ty &. a. e. &. di_ &. N
a
p P o P p p F p p p p rL) P ts p p p p
il ai5 o
F1
5 p ; o- o
-o q)
o ap o o p? p o o
,f Ft I Fl Fl Fl a ,1
-o
El
p A) p p p p- '1 n
p ttr
p p l0 ID A) rs
A) ID a) ID g) tD p o D
ID 'tr 'd p 9) GV
p FD lD F p F p
p ;n X U E :s
p p p g) 0) (!
ts1 tsj @ 0q N ga
p) t B Fj N
oq TD p l0 tD p tD p p
a p a
p 0q ID p a $
p l0 p x'
EO q
kp p IDo g) o. p S
tn
a- g) p o-
p p tp o ID
<ID cp I'r
p o.
p p p o p p d
p o TD
ga
,J !D
p e
S
o ,J t ..1 *J o G
'd sr o B) ID o !D o
o ^\
!D li $ @ lo
=r
4 n n B
tr
p
ip p tp tp
,i H
m
€rA
ID p ID p tt) tD A) p l0 ID p p p p p p p p p
s
s :.
o. o. o. o- o. o- o- o- o p- o o. o- o. o o
p lD ID ID p p ID ID ID l0 p p p p p lD p p
a a a a a a a
'D
a a a @ a a a a a a o a Ca
? ? ? ? z z ? z ? ? 7 ? ? ? ? ? z ? z ? S
I i1 F1 F1 F1 F1 tsl FJ Fl F1 Fl
5 B 5 B t ts I ts t t F1
lD p tD ID p p l0 g) tD TD g) p p p p p p p p p
lD
N
EE EE EO w EU EE EO w EO w w w
p p p p p w w w w
F) s i) s t, p p p p p p p p p p e
B r5 13 r3 E 13 t3 IJ 'r3 IJ \J tJ
I E r3 r5 S
o o o o E tJ
o o o o o o o G o o o
Eo o
o- o- o- o- o.
o
g
o o o il
p p o- o- o. o- o. o. o- o. t\)
l-t
= p p p p !D p p p D p $ e 0) E 6
(n I\)
s
\)
o o o o o o o o o o
t. It t- t. l. t. t- t. r. r |- t. t- t-
ct. t. ot. C) o o oO O o
a\ t-
r. r t- t. - t- ct-
;\ a ai X
r5
A) r'') '^.) ^i
.\) N fr fr /,) A)
^) ^) ^.)

w EU Ed
,n rJ l15 H
'd EU c,)u"U C, r3 ro
p p p o o p E1 'U td 'tr EO
lo p o
Fi o p o o o o o a p p
p J ,UgH 209 rt n I I n tD
3 F1
d ts (t
A) A) p I g) l0ar' g) p
p rp p 0q g- o lD p ID t
Fl p p l, 0q
p ti ,i tp !D p p g)
p p 5 E p p p ,i ,i
OE d B) p DF tig) Fj
p ) d p p
(D (D "U p uJ
Fl o lD o o G g tr EO
Fl Ft o D. o. o.
p) p a p p p i-l * o. o
ID F) $ '-l
lD fr p ID a ID tD f ct'
a A) p H
p U
Fl E p E p
a) Fl ,td D i-t
d d p E d d rl j ,J F-
p p p o p oc p ID 'l
H o z
d p p o ! p o i1 o
Fl
o o
Fi r5 ) ;J a a t t n
H '1 m 0m s q! 0c ID oq J
CD ID t--l p p)
sa
p C o U tJ p !D a p ID a p
!0 Q) p a ID I o (D
e c p lD o a a (D a
p o U p a E H
11 ;) p u tsi 13
A) p ts d D 0) p p p
p ID
o o p 'U
o p p p U p p p
Ft F.t r.!
p p p 9) I- lD E.
F m + + Ft rt Fl
o o o ID ,d Frl p
F1 h p) o
(D (D ID p p l0
0q oq a 0q p X "0 p i
,i F 9) Fi q H t p p
s p (t a H
!) p o
I p o
p p Fl p p p ti p
.i p t
0q
C C ! p
w 2!- z ts z
FN
= a
p a
p a ?
H H
r5 l
ol p
P]

? ? z ? 3 ? ? z a a
o o o o o o
3 o? (b a o o o o
E p p p
o" o. =
o- 0. P. p- o- a- o- p- o- o- p- p- B a. o- p p
p p p p g) g) p p p) g)
o ID
a) ID p p p a) p p r5
5 5 p p
a)
-l - EJ Fl tsJ F1
|.
p 13 ? z ? ? tJ
o o i o o
-o o o g) o
o o o o
p o
p p U al. U. Fl Fl
p p p p !D
tr d n n a
5 o o a o o o
{ p p p p p p
9) p f,
t oq 0a
p ID
D

(^) t\) (,^) co cn t\) (I


t) (, N) N) t\)
o o Cn
+ o o o o o { o (n O o
o o o O O o ;\ C FN tn
o O t a a q Ft
p e p p p p o ,f ,r
a
p o o H o o o o o o
d 5 - = o 11 5 Ft
p o 0q p o p o o o (D o o o
tsl i El Fl Fl Ft
rD 5 o
B Fl

> f-l F1 uJ U ts 11 t. t-j


F9 p Fg U - - U Fg Fg U U \J U tJ -U U'
g E Fg
f5 ,,4
?DX
p p p p rD p p rD D p p s) p p g) g) p \\
@ a i:a @ a a a a) a a o a a a o a a 4A a
(/)
io ia
)ax a Lal ,ax Ed U) TE r LIJ a EE w l! a EU a s
po a
po 0qx c LJ o $ia o )i i'D' $i.1 TJ 7i ?! O o
a o a 3 +; N
o o P B a o tD g)
p oa rlD ID p ID D
p Fl
F A P P ,5
B H oq I p
p p o d p ? o ? p ID ; 3 7 o p p p 6
a a p @ ID $ a p p p p p
F1 I F1 p Fl >',t r3 E
UA t B B p 9)
p d
a- o- p ID p 0a oq p p rs
ID p EE ID ID p !) !) 9) ID tD D Gv
5 X a s) o D. Fri tsl 'U o- a- o E
p p) (\
9) !D E) tD !D p p g)
I (_ I q Fj FJ tst
o ca a- 'D
ca a 0a
p p p a l0 oq m 0q s
H p H lD p lD
o s) EU EE LIJ S
) p I o- o.
p p I p- p q)
o Sr
TD p p p
H p A) p p- p p g) l0 p p- Q.
o o s) o p i\ p g) D
e
s
-, E o i\ ,J ;\ *j
o o U o o o o o
-, o
Al o o o p
o S
!D @ a a !J a a a l0 a p S\
t t E1 Fl ts1 ts,,
n N B
tp ^.) t , L
-i p Pi 7r p H
lD a a a a a a a
gq 0a 0q g
a
p p p p p p) p p p p lD p p FD p p p p p p tD ID p p ce-
a. p- p- p. e. e. + p- o o- p- o. o- p- p- p- p- o- o. p- p-
p ID ID p p p lD Al ID p p p 0) p !D A) g) ID TD ID lD p
(t a 0) a a U) a a a (, a a a (, a a a a a q
'D
? ? ? ? ? ? ? ? ? ? z 3 7
tsi ts,i FJ = FJ F1
s
t I B I t t t I H B B I t il n =
5 G
p p p p p p tp :-i ip ip g) g) g)
!D
l0 p -p p p p s) p p p p
w EO EO EE
il
IE w w w w w w w w w w
lD p A) lD p p tD p lD p tD lo tD p p p p lD l0 lD l0 p FD tD p e
t3 Fr1
1l u I s
r3 E f 13 13 B fo
o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o G d
e o a o O. o o o- u o- a o o- o o. N
p p p o-
!D p p p p g)o-
p o-
p o g) D p p p D !D p p p D p s p A)
H o
t\)
(, (!
Prr
FJr rr. Jr O I J l{J
P o C) o o o o o o O o o o o o o o o
z z z z z z z r. t- t- t. r t. l. t. t- tr t. t- t. r t- t- r. |'
C e C
c i\
r;,\ /\
fr N A il >
P N F N fr A)
^'> i) 7

+ w Ed H 13 H
"0 'U
(! Ed Ed t0 d'd w w tr w EO w
p p o o o oo p o o o 6.D 'g p o o l, p lD c) tD p o
H i Fl
ts J
I I I f o oa d p iloa
POQ
d
fi' p
p p p p 59 p d
p d
p p p oq o
A) ql p g) g)
)p
,i B A)
it g) p g)
p cra 0c c,q Xoa c/a g p s 5
o a a p p (.
,EJ P o a o. CE
p o p a C C o'0 !o
p p ID p a a a p 5 Fl o.
6< c- l0 a a A)
o L) a) d
+ d 3
'5p p p o U p p
p Pi c. c- c- c. 'F B p ia X.
p p p p a 3 r3 o g) p
0e t. t o o p ,A)
fr fr F) p I z pt. .4) r'.) p p
'U I = p p 5
p
r p p 5 Fl d
o H E F ID m
-^i
o p a U o H ts H
3 FD p !) (, p (D p Fi
5 5 a o !D p lD a o a
a a a a o- p p p g)
p p p p p)
I u p o o
p p p p p p o o p
o- d a Fl p p p
o) p- p- (r) a
a -i d *l *l o
H o o. p p a.
B) ID p A) 0q p 5 a) p s)
(D (n
<p a)
) 0q p p OE g)
o o
)r Pi
,iA) p p o o
d p ID p
0q p p
a A)
o
a a a c
p tr
3
p
a-
p d
o
r
p

H a t- + a 2 z ? ? ? ?
3 ? 2 ? ? ?
B o p o o aD 6 .D o o o o (D o o o .D
tp p o- 0- o. p- o. = = o g
o o p o
p p
= o oo o-
p o. o.
p o- o o o- o-
,r q 5 p l0 p ID ID l0 p p ID p p
p p h iJ E
- oq J
a
p 6
a U H F,I F ,.1
o z p o U U (D
U B U ? P
p p o o o o o o o ts G o l0 o p F)
0a 0a t Fl Fl
oa oa oa 'rd t B o o
0c p p p |1
@
p l0
a a o)

t\) N) CD C,) + (rl + \) A (, $


in ul o o @ Ot o o (t
P o o ai o O 3 ?
5 a.i o
tst p s p o
p) p ,i o o ts ID ts
O e.. e,. &,. &.
,i Fi ts
a a ts
p o o
o o
B o g p- p-
d o 0! o + a) s oo
o Ft tsl FJ
o Fl
F,l

f-t w UUO w EU i- LJ ? l'1 CD Ed Ed EU


E
w
N1 B !Dp FJ lD F1 Fl Fl
IP : B i B 5
p o ds o p p p p )p o o c ! o JS
rG
-S -S Bf,t p p p
fa 'xa ffo far a a a '; (, a a
o o dJ .iJ o o ,g o o o o cl
U) a c- ^-' !- "E a a o ED w a (, s
o o
a po
t- a a a a a a
&. &. iE &. &. i_t. o U e. t_l. &. &. &. &. d_ s
ID p p =q p p p g p a p
I si o p F o
F1
F p D p p 9) s)
,I P{

0) -o -o p p o- ? p o 3 tr
Ft Fl tD lD o o p p a o o o o o
5 p Fl Fi tst p p ts1 >J Fl s)
p p p I =
t 5 H t x
ID ID A) p p p*
tp tp p
Cr ,U .E .U o. p
D 'E A) lo ID tD 0) lD lD tD TD 0) A) lD lD
A) lD !D lo p o- CD
D S
p- p !J E
ID 9- p g) !D ,N o-
.0 N 0q lJ g) D .1)
t!
p oc 7
p p tsl i n
A) p p p p p p
p fr p p t.
o ,f h (, p a a
E A)
p p F)
)t )i ,i A
p) H kp
a) TD p !D p p ID p p Sr
p o. o. o. oc o- p p o-
!D (D p p 0) p ID
p 5 e
s
I ', o ,J (!
U o o o ID "o o
p p o T sSa
@ q a
0a B n N E
tD A
p tp
a a a B
0q
€rA
!0 lD gl p) lD lD a) ID p tD D) A) lD lD tD ID ID ID lD p lD ID ID
s
o o. p- p- a. p. e- a- p- e. o p- g p- o. o- p- p- o- p-
p p p p p p B) p p ID p) p p p p p p p ID p p p p
a a a g. a a a a a a a a a a a @ a a a a q
? z ? ? ? z ? ? ? ? z z ? z ? z ? z ? ? s
= = E
5 I I t I t t 5 B n t I t I t t H n H I I I B t
p p p p p p a) p p g) p p p p A] p 0) p p p A) p
E! @ w H
s
w w TU w w w
0) 0) g) 0 i) $ !r 0) 0) 0) 0J 0) $ 0i $ Al 0l 0l 0l 0) e
E 1J rc u 6 ro I io ro E B rd E io
t rJ E 13 r5 E r3 ro 13
.D
Bo
o o o o o
Bo o o o o o o o
6
o o o o o o o o o o o il
o o- 0- o. o- o- o- o. o. o. o. o- o. o a. o- o. g g o- o- o o.
t) ID ID lD 0) to A) ID ts p o. s ls !D p ID tD p lD FJ !J s N
Q
P
(n t\)
o)
z z z z z z z z tsrr Fri
C C C C c4 C *
a a a Ca a a a a z z z z z z z z z z z z z z
P C C C d
-z e C
I
.J z
zFl z,l z z z.t z*l z.J z A IJ fr x A A A)
"J - P
P t
.1) fr N .\) tu
P ;>

EU
.d Frl H
'U w td 'd 'U "1J :-1 [D uJ "U
td o
p o p nl (tr o o Yio o o o o o o w
r-,t Fl o p 9) o o p
(D
5'l ;j p H {
Ft
cl Hts E o o
g p d p I U U A)
p >o) p p p p 5 Ip p 7 n
H CD ,i 7i p Pi p) p p g) p
Uq p D F ) P ts
p ID oq 0q 0q
|/\i o)
-o p crc B oa p p
a a o a (.D(r' 5 .J L H
o TE a H w
g) o. E o 5 EE
a a OP p p p p p F: a t p
!, a !) a ID p p c- ID
p p p p p p
g tD
p tt o tst
p B'o r5 a p o cr ID 'J ,j
t- t* t. o B F) p p lD o q)
p ID p H] B o ts H I Ft 4
tl.J
iJ d U p oq
H 0q oq o p p
!l p p p 5 @ 0q oc rJ.
p
Fl a a p 9) p ID ID !) ID ts
<p p p E. ^o- r3 0c I a p
il Ft "d p a p !0
o 11 il Fl 9)
g
p p t 0a p
F0 U H 0q gq p
ts1
p a 'U h0
w p o p p
p o o a ,.1 z u, w
a> F) p) (D
+cD p p P E
o o o a
;a a ;J tst Ft Fl
o o-
p p p
Ft H
.-g |1
? p 0) p o +
56 k H !D
'i; ;J d J
r p
5a)
ts ts
p
E

-l w tsn H ,J
o 'U "0
p U U p p a "g r. t- -l
P F1
p /\ !)rI
c o
H o p p c)
d 5 P!' a
c. p o o o ,'d ,i 6 p - p
t 0q I ,i o
0a t d A) 7i d p a
p 0q 0!
0e V) a Uq a a 'i
a 0q 0q oq 0q
a o a o p p p
tn p 5 z z 2 p
o .-l *l oa oa d.
t a o E Ft -l 0a oq d p 0q 0a
p F p tr
p p p)
- p -p c/c

p p

(,l t) (, { (, (,Il
'U o o () ]J o o I
p p p p "d
p "E
p 'd
p o O 'd o
{ o p o
,i
(D
)i
o (0
Fi
(D
Pi
(! ,i(} o ts 5 ,i 3 d
o o
6 d 6 d d lD o
B 7i (- c- .D

€ o oq
p il

H ED F1 l! a i- i! LJ FH Frr F-l FH
Fl ID
U F9. U
t 5 Fti o=' Fg
o o p o g lp t) )s
ID lD tD ID ID +s ds p -S ID ds lD p
a a p a a o gt eA
*fa
fra a fra aa fra hio la a a
5a io
o o a a o TE a a !E a i'J '- a\ C '-l 5T(, !E a !H a R
a a o ts a fi o
a [?D
d_9. &. s
p e.p a p tr5 a o !Dd dT
p P p P P F E!0 ^o tr5 NA pts D)p
a ? rD3 p tr
o o o o o TD
Fl F1 lD p p p p o ) pB!)
i "U
p Fl = oQ- E
p l0 A) 0a
-
0a 6 p
0) ID Al p p g) p + rn
ts lD 'tr 'E o) 'o sv
a lo tD FD
'tr
te .U p il
7! 7( 7\ "U p
p p p p lD p p p lD s
n F1 n Fl Ft 0q rt 0q oa 0a Fj
lD ID A) oq p
ID l0 0c lD ID p gq l0
lD 'o p) p lD
q Fl IJ p n p
9) p o- p a- o. p- q. tr
a) a. s) p p. p o o o. c- Fr
l0 p p p tJ p- !D lD p lD a- s)
,J .J 'D p p e
s
, "J ,J G
p c TD o p) p p
p R
a !) a ID lo Sr
!D
'A) t F,i tu I
p ^)
p
p B
ID ID p
a a H
0q fq uq 0! 0a
s
p p p p p p P
A) lD !D l0 p ID p p p p p p p p 0l p
t.
o- o o- o. o- o. o o o. o- o 0. p- 9- o F
0) a) p a o A) A) ID p a) p p p !J ID p p p p p p p p 3.
a a a a a a a a a (, a a a a a (D a a a a a a %
? ? ? ? ? 7 ? ? z ? 7 ? ? ? ? ? ? :i
Fl Fl = tr
5 5 t t I t 5 ts "1 ts I I 5 tsj a t N
p p g)
xp p p p p Ip
p p p p
lD ID p !D ID p
R
EU w w Ed EO EE w IE ID c0
p $ A) A) Fl A) A) A) A) p A) p p p p p D !) e
rf rJ i3 r3 iJ 13 r3 ro r5 13 E E E s
r3 r5 tl r3 13 rd
trJ
IJ ?J r3 r5 13 rJ
o o o o o
tlo o o o
\lo o
g
o o o
p- o
g
o o o o t
I
o- o- o- o- o- o. o- o. o- o. o. o- 3 N)
D p ID p p 0) 0) !) !) 0) 0) $ p o
(, ts
(-
{
z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z
C o C C c
r. r z z a O a a a a arJ a a a a a a a a a C r-1 t-.1
V) a a
X U L-] U U U U U IJ H U U
t{ t! lal Irl r! FN Lal
? ? ?
t! z
N
l! tr, l!z tl ? rq taI zJ z z,l -)
3 '-J "J
^) = A 7

Ed EU "U TE EE L -l TE 4) FN EE
p p .Ddi p p o {p '! fr fr fr o 'U
o '0
o 'd
OAr
w E td
o o o o o o o o o p p p p p
Fl p cl
p 5 P
a-'- 5 p d Iq cn p 8) p p oc C' .+- g
d P
p dp p I d U a U *, p p tr I B g
p p HP p r. a- p o. q) p p
F ti d d d d d
-c- p EE
p) oa p p g) p p p) @
E q d ID C
a ts- o @ p C C
-pa a a a a a c 5C
o o Be i\ H
E
a) B p p p p g)
FD C. c- c- o
p p fr p 5
p p p o p p p t1
Fl Fl
p t c- t Pt Fl p c-
t ti F
F
p p a p p o p .4J a
0q d p rt oq N fr
o p p 0q 0c 0q 0e oq p o n
F p r3 p p p Pi E 7i
o o - o
Ii0)
E 5
p p 5 0c p
p p ) d !0 ID
p B o 5 5 ts1 |,t Ft lD
!) Ft a
0q p c,q 0q oc 0q m p
o g) p p p A) p p fr
p U U
H f* A) a 0q a o a a a e.
p) L" p p p p
o o p Fl o f.
(D o-
U -l A) s p !)
sp
to
a ID ts
0c a
p E
o F1
0)
p
'i 0q rc
A) 0q p
Eo
p :,1 p
!..
o) L
(< F p
A)
Ep
= a p o
p p
5

Fn F *, EF
a a EO z t. a l. a a w w a a
o o o (D p p p p p p g) p t, o p *.1 ID
= I 5 t a) p 0c 0q ID p a t 5
r o- o- a a a o o o o p ? 5
p p o o p d t oq oc 0q
T E o p d p o G o ? 13
F,t a 0q t
) P
ts1
*t o oq
Fl
I
X o ID
z
p ?
o o p ts t1 o
o o o F1 "0
p tst p !) o
Fl
P ts
p p p { ,i
p a-r
o.
p

(fl (rl (r) Cl) (I Cl) (D


Ut (n ,td
o t o rd I
p ,i p p p p )i p p p !p p r5p
L d
o E )i ,i
ti(} (} ts (} (! Ii(} (D
,io r ,io (D (} ,i(D (D (!
d B d d 6 d d 6 d d 'f*
A) p -

>) t-.1 11 H m H
w IE U U LJ o- Fi U i.v U L-J U EO EE tl, w
I oE' B B F9 P:. F1 t 5 B Fl
-:l t ,8
o o ps p p p p ID
'0) p p p p p o o o \!
i:a a a a lto a a ii 0) a a a a a -CJ
o ia fo r'\
o hX a a H a *@ a rJ rc EE !Fl o o o o o R
a U) a t! a "tr @ @ a a a a,
&. &. U - U - o o o
Fj TP .E.
&. o fle &. &. L-!.
&. tr
p p a) I p g) p p) gr p p g) e.
o
tst
F F 9)
? o F
PBp ; ^ ? z f
o
Fl a o
FJ
o
Fl o. p JI p p o o o o o
Fl El
,b
; dt
p F1 FJ ,qH 13 Fl t I 5 x.
p p p -U p) p p tp
p p - 0q p 0q p oa
p p
A) ID ID TD ID s) oq p A) p p p
FD lD rD TD p "U
D i'"' X V) lD
o. o. p p o !0 o- G
N p p g) p ID p
p Fl Fr i t 0a N N
a p p ts p !D p p ID p p t.
p ID l-ri lD j1 !D I p
sp iJ p p p o- p- 9-
w k s
p p p B p p g p p p p p Sr
/ B) o o
p p H p
0) g)
1l e
o -J *j + ,J *p s
G
o A) o lD o p 'J
!)
A) N
$ $ ? a ID !, a ID
- X
lD ID a s\
N F1 q
p N /) B
lD T ap d E
p p o p p !)
i a a
p a
xE)
cq 0a c/q rc tJ
rS
ID g) p) p p p p p 9) g) p ID s) p p) p p g) 0) D D) p p p) c"{
o. o- o- o. o. o o- o o. a- o. o o o a. n o. o
p p p ID p !D p l.) A) p p p A) p p 'ap a) p ID p p p 5.
a a a a a a a a a @ a a a a a a a a a Ca
? 7 7 2 ? z z ? z z z z ? ? ? z z 7
S
Et I i Fi F1 F3 E1 -t F1 B B n i Fl Fl t Fl I Fl Fl Fl F1 Fl (s
g) p p ip i B
ID D A) ID c, ID rL\ B) tD l0 ID s) s) ID A) A) p p
t! E! TE t! w t! ID EE t! w TE w w
il
$ p $ 0l p u $ i) i) 0) i) p $ 0) 0) A) 0) 0) A) n) e
13 o E U 13 s
lJ r3 r3 U r3 ro E ro ro io E ro
o o o o o o EI
o
Eo Eo o o o o
!o E rc
o o o o o
Eo tlo o
Eo o
a p- a- o. o. e. a. a- a. o. o. o. o o- o a. o o a. o. o" a. o. o.
rD $ p g) s D s) A) 0) lD p) ts
P
tn t9
00
o O al
,J E
o o o (, o \,J (, U EH
r t- t- r l- t- t-
cl. t- t- F t. t. r. xi ct.
.' L (.
P D
^ F C
AJ N A) n n 4 P
^) z z z fr

z z z
H IJ w EU 'U tD tlJ H
o o o p "i
p !o 'U Ed N tlJ
p p p p p o FP FP p p o
H p p
ID
(D d p.E
tt u Elr ID o.= 0,q
U p p p t- p
c. p p p p p o-k
C. EP tr p
oq oq p 0n1 0a
p p tD 0) p
p a 'd C c p ,5C
p
F1 t Bcp cI c
p P B 13
p sr J o
p E g g
o.
d r o
c. p p p EE Pi rc c- ,i Pi ti ti ,i h
p H t p (n ,A)
t o H ht fr N fr a n o
H d
B o
'io
p (l p ID tr' d tr E
i.J >t ti f q
cn
p a f ctc p E a)
F) ts p p p p o
iJ I qd p Fi
p I, p o
5 d
Fl p o
11
p
t0 F,t p p a) p p
L E D
p. o- t- t. a.
w w p p p o p p
o o
FJ a (n
tst - d td |1 B 5
o = B d CD
p o p p p
oq
rp d. p m
o !)
P
J
0q
ql
kp qp
o
p a
p
p

o r H
P t.
o
l-
p Ft
-) t. p a\ a --)
p TD
u 5 p +' 0)
a o o p p E d
p !+ o s D5 tL.
o { 5 { o F {O) ts ptr
oq p p a. o. ID o ts
ta Ii+ a)
p) N Ft
o
11 Ft
p !Dp
p', B i )i 0c
{ d !D 0) o F) o
o I k Ed
FI ID ID
k!) qg) d d
d !D
p s) p
N 'U
p
o
o

?cr t\) C.N c-C,l (<p t\) Cr Ot ?- Cr- !'<n ul


la tro do Cn io i(^)t\)
iur L- C. !-o cr
= ifo llv tr+ c) i'-+ o '0 "d 0J 71 $Fn
p o PO PO PO + PO $U 6'8 6'd $E p A) i$o+ p a-7 ^.--
t O EO o { (t Pi { !H
O o o o O (I o N)
o
d p
A)
O o o o o o t
o o o o {
O o o o
o o
H ts E H F
W w fU EU
Fg ts1
Fg5 5 Ft Ft B I B B
p Eh) p p g) +q) p o o o p c o o ,,4
(, -S A) \\
a iro a a a 'fa a ?6 a r'\ a
'E O !*= o o o o o .D R
hL: o o o tr'o o a a a a a o
t p p B: &. &. &. &. &. cl_ &. s
F) P h\! !) iD p p s s) p g
? ; o fi5 ? p- F
p
53p p p
p) p o o o q) o o
Fl i n Fl |1 ID Fl Fl Fl
5 F1 I
oq p p a) p s) p B)
-Q.
g) 0q o. p- p p E p p 0q p p rA
tD !D 'd ID lD GV
!) p) 5
o. o- i(
p) p-
p. o (!
p p @ A) /,) 9) N
5 0) P
p oc p p :_
o o p A) p
t t lD
w E! s
p '0
p p p) p p p p 9) p Fr
I p g) p
p .l
p {I a) e
a A) p. ,J E
p { u
p G
o p a o
p n D N
a a =a
Fl lD

^) E B
a)
a
xB
€.
p
ID p p p !) p p p p p g) p p A) p
g p- a- a- p- g p. a- o- Q. p. a- a- o. 9-
ID A) ID p p p p s) p p lD g) p t!)
@ a a a a a a a a a a a a a a a (^
R
z z z ? ? z z ?
tsJ Fj = E1 ,t Fl Fj Fj r.j Fl
ss
t B I I n :-1 I n G
lD p ID a) p p. $ p tt tD
'lp
lD tD p p p lD
H H
B
EE r.lJ TU EU w CE EO TD w EO EO w w
A5 A, A) A) A, p lD tD p so p p !D p tD p p r{
r3 o ?1 U rJ 13 u r3 r3 r3 r3 ! E
E B rJ fr fr s
o o o CD o o o CD B
!o o o o
o o o o
o- o- o. o- o- o- o- o- o o- a o o- o- [.e
= p p p p p p p p p p p p p p p p p o
H ts
LN (x
to
H Fi HH HH tsn
"o '0 "0 'u'0 '0 "u "U
E- EH tn "0 F- FT1 F
E r-l "U'U EH Hts BH BH E Fnts
FJU
r!U ?'d t5u
,ft- tqU tr,U E'u P r!U -
nd a
.\J fr- z 4) x4
C. C* C. L L C. a F-
(- C. I F- ?
(1
L L L L
i C (- (-
- C
P
z z z z z z z z z z z z z z ztrl z z z z z
a P
o O
,>
z z z z z z z z z z z z z z z z z z z
Ed EU
H H H hJ lJ
o p o o o a^v to o 6 tr o td
p o(D'U (D
n 1]X o p o o
p J ts ts
5
p 5 ts
5
ID p >p ) ts
p I 4 U ID g - p
p r> 0) p p p p a dd p p a
p p
-p p p o9)
7i U c- gr5 p
ID oa p p oq 0a 0c oa 0q p oq 0a t
-l p c t a p €F oq
o. o p p5 'd
o p
a a |1 p g) p p p ts1 p a a p
S) D f! J
E p 5 ID H p
d d p 6 a
p r5 p ,i p a p c- p p p f, t-.1
U p
o Ft Fi p p tsl F1 H
a
d p p p
d
p p p
E Ft p
0q o p
p 0a 0q
0q
Fp a
rD
Fp g p
a lD
6 p !)
F, a CE 0a
'tr a p p
p
co o
o F
o Fl p ID p o. o
p p p IJ I' p p p
p m 0a p p p a
p
ud
? p a o- a -l '0 -l ? td i
(} (} p A) o
H A) o o !D
a p a a a Ft p
'U
o p
Ft p tr
ril p I
o 'd
o H 'U o a
ll F., E o
l.,t
o a N
d d p d
i
FO A) p >,
lD 6
p Ft
p p p p
5
3 =
d

t- 14 H ,J .t + + ,J -l 7, .-l ?
p U p p p p p p "J
p U
3 5 o Fl t t Fl I I o o o
I o .D o
d p p. p p 0. c- O.
7i A) !r_ o o 0q
,i d U U U I ,f ,i p p p p
0c cfil a a 5
p p d d
a
ID
a
p a
p !D a a a a
z z p p p p p p p p o o o o
ga oa p 0q 0a ga E.
I' 0c 0c gq gc ga 0) !D D
oa 0a oc oe 0a oa ID
6 d d I tr p p A)
p oc
0! 0a oq oq

N (J) N (, (,
{ { + Ol xot
.U Cn .d (rr E N) o o
p p 'U
p E
ID p p "U
p 'U o o c tqc
!) A] lu tD )- r'\
(D
,i
(D
n
(t 2i.
(D ts ts ;\ Fi
(b ti
(D l- F
(D
z ts ts ts
rD
H
tio
d d d o o o d d N] o o PH
o d
o
-t
o
rl o
4
o
Fl Fl
,0i
o I
t

HH IJ
^'v U t-J
IP
oE.
H i.J
F9
55
ds p) p ds p d(D p)
JA
*fo a) ID +0)
*fa -0J ID A) p
a ,FA a a q) a a a FA eA a a a
d .:l
Fo ,-l H
*o
EJ F- Ea
w l-J a, a\ d tt/ a !H TIJ 'U a a a F'd R
AO o H !,' o o H Ft tr'o
=p
d5 p 0)- c5
ID = p d3 tr5 da B5 s
H tl) '1 P o- g F F
pts ? 5 p- pE pE ?
p p o o 3 p p o. o o FBp
A) A) p tD
p p p
B p A Ft 4 ! o ;J
q9
p 4 p p
ts
0q tD p oq 0q p p g) ra
'd :t "0 !o ID 'd TD
E A) "U lJ GV
-U ID
p p- X ,\ g n i\
p p p g) p p p G
0q 0q 0q F1 F1 oq 0q rq Fl Ft F1
p 0q ID p o p p f.
p lD lD t p tD tD
w tlJ w ai si
o.
o
p o
p o. p.
o.
p
p Si
p p p p p p o-
p o- o s) !D
o p p e
p p sj s
5 X "J
.J + -l *, a (E
o o al p o l0 p p p
lD l0
s
a a a a ID
F1
=i
Ft F1 Fl .1) B
L d L
^)
lD tD p p l0
x
'rsi
a a a a
0a 0q 0! g
ra
s p p p p !) p p p p p p p p p p p s
o- o. o- p- o. a- o- o- o- g o- o- + p- a- a- o-
p p p p p p p p p p p p p ID E) p p 3.
a a a a a a a a a a a a a a a o a o (-
? 3 ? 3 ? ? ? 7 s
F1 FJ F1 |1 F1 Ft
= FJ Fl Fl Fl
s
I B 5 t 5 I 5 I G
!o p p tp p p p p ID p p tp
D p ip
rD l0
N
w IE EO [E EO TE UO EE EO EO TD w w w w w w w w
ID ID p ID lD lD ID p ,P p lD p p p P p p p e
fo E rj E I E ro
rJ 'd E 13 B 1l 'rg B id id s
o o o o o o o o o o o o o o o o rD o o o s*
o. o- o- o- g o- o- a- o- o- o. g o- a. o. o. o.
a g) g) p \J
0 $ D D !) 0) 0) 0) 0) D $ 0l 0r 0l 0r 0)
N)
O
!J O 2 z 7 z z z z z O z z z z z z z z z z z
H Efi P o ft ta.l
N a a
H
a a a a a a r. o
r t. r N fr a a a a a a a a (n a a
U \J U U U X \J U U U l-./
Fa tq H tIJ FN z tn
zts z H trl z UE trlLJ -Jlr1 r'lr! t! tr, l! trl
U 7 3 ? A) U U ? ? ?
z L{ ?
fr fr = =

UJ
ril fi
'U 'U "d EE EU w '0 uJ Ed EE fr EE :E'U EU
o H o o o o o p p w p p p o p p o
A) s) o i-A )!
zo
o H
sH 5
0a F gq 3 5 B ID H
O EJ I oc oc 0a q p P'
g o o o o (- ! g d tr 7 ts Ol
p p g) p p p p p -p p p g) d
o o o D p g)
p
5 C.
oa 0a oa 9) p p) p p a gq oc
Ed pl p p a 0) r0
p ;J p H
c C C p C (, e F
c5 c D
p .+ !) p. g H f+
a ID p a ID r3
g p p p p I 5 F a(-.
t0
p L N F ,i >i f p 5 ,i ,i ,i ti p C. ,i
p '4.) p o r0 H /) I A) oq
i p iJ o o o '0
o ? d l-
p - ^) d p i\
p p t F o
0q E (t oa fa oq oa a ts 5 ts E ts o
ID p p p p ID A) p s A) d
td o o o o o F1 a
o s 3 d p
I lt
p C, U d p U
p o
Fl p p p p p ID p p p p p p p a
d p o
e H o. o. p. o a. o. o.
EO p ir 0a 0q 0q 0q p o-
p p p p
o !D a p !D ID p o (n s
o p t =
a !t p
a
ET + |io o o (J B) p
o p ll. Jl. s: JI, p o
p o o o o ts1 +
c,a ti Pi 6
FJ N p p
o { E
o a a a a
{ a{ p
i]. a p p p p t-
OD
d
p
P s P P kp

a a a E a o (/) H td a w a
o p o o 9) p o p p rp o. r aa Od
C o
7 a j p- p 0q
p p ? lD- p- t
p E |.,1
IJ p t e E { { oa i
t o t. ts o g) |,1
E gq E a p o d t
o p ! m o oc p p E
r5 p 0! A) -da {o 0q oc
p 0c a J u o o a (, a
o o d
o o o o n lE o o -
o c) o o o ID o
p oc g) p p s)
E ts m
p F
p p p rc *^
o
p)
d
6- p 9l
o

+ { o ()
I H 'd ti E o
p p F p p p p p p p o "0
p p o
o o
a o/\ o o
0! ,i 0q 0q 0q ts
ti(D ,i(} s o o CD
ti
(D (D (! ,t
(D
7i
(} )i Pi
(D e Ii ",
fr p o 6 6 d d d d d o
+ (Dd o
- p d -
p E
o
o
ts{

F-l H i-t F-l


- U U U Ed ED Ed t0 w - EO p9 U IU
FB. E
Ft FJ t ot'- Fl |1 Fl t Fl
o p p p g) p oo o r5 HP )8
Ep ID !) ;o) p(, A) ID ID ds \!
ia a a a a a a +-A ;\ X @ a --a a a -ib
,iE o *J o o o o o o o H o a ,i'o E H N
a o o o o o o a o a a C'J a a a a a o
&. i1 &. d. &. ,J. U |i Fl Fl TP
ql! p p d p &.
p p p &.
&. &. p
p p p p &.
-l 0)
p F
iJ 0a ! 5
5Ep + p ? p o. o d a+ ? (l o- tr
o g) A) a) p o o o p o o o o o p o p)
B n B Ft B t I 5 r5 a t.
p p n t
qp p tp
p 0q
p p p p p p a) p p E1
p o 0a p p p o- p p l0 p p p p p p 0q
ls rD 5 g) s) p F
5 u 3
'D 5 5 5 5 tr1 r\) H
g a- p- D o X (!
p lD o- a- p- N ID N ID lD l0 p
p A) p p p p p p oc i.t n Fl rq
o B) p !o p o. i.
n lD ,i N lD
l.i E q .E' ) s
!) p 'U
p p p ti p tD lD p Q. tr p ap p a. P Ft
F1 Fl Fl
p o. p p
p B - 5 p { o p g)
!D I e
o { { € { p .J *l a s
(t
p i; p g)
a a a A) o p
B p p I:f 0q N
a ID @ D a
lD p !D ID ,N
I ts1 Ft
/\) OE B=\
t A)
7i- to p H
a a
0a

p
p p s p p p p p p p p p p p p p p p p g) p
s.
* o- o. p- a. o- o o- o- a. o. a- a- o. o o-
p p p A) $, p p D p p p) g) p p p $) a) q) ID p ID p p p 3.
a a a a a a a a a a a o @ a a a o a a a q>
h
z ? ? z ? z 3 ? ? z ? ? E ? ?
Fj I t I t t Fl Ej F1 =
I 5 I I rt ts1 t t t I I |l I
p - p t Ip t g) p G
A) 0) ID A) ID ID tD t) lD c) a) ID TD ID Al ID ID tD A) E)
fr R
w w 'D tlJ t! Ed w TE w
p d
s) 0) ! i) A) 0) 0) s i) 0) A] n) n) A) A) s)
ial rrt f
r, U I U 0 S
rJ rJ 1l I
5 o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o a o o o T
e. o o o. o. o o o. o- o- p- p- p- a- p. p- g- o. o o. p- t\)
p p p p o.
p lD lD lD p p ID p iD lD lD lD p o.
p lD p tD p p !; iD s o
tsl
cnt \.)
HI
z z z z z z z z z z z z z z z z z z z o
a a 15 lit
a a
r-t
a a a a a a a a a a a a a a a
U U IJ \J LJ U U t-,1 (, n fr
H FN
tFN U U U U U U
tr, tr, tr, L-l H l! L! E 15 H t! t, tr, H r4 z z z
? ? 7 ? ? z z ? ? l!
? U
= A A
= '>

w td w "0 :E 'U LIJ EU w ilJ CE H


p p io p an EO
ID ID o p p i'o o p ID p o :E'U p p
E p o
0q p
p I cr - H' O' i d
p
p p p p D.
p p p p p A)
9) l0 s p
-p
l0 A)
t.)
p oc 0c oa 0q oq oc
H P t ID
(n o
ip
e w c ( (h
F,t o o o
TE p A) p o a p Fl a
ID !] C'
U 5 F d p B
6 A) * p d
d ", ID !D L c- p -p -J p ,i p
J p o
Fl N p p o "J
o o o FJ N
p p ^)
E e- p p q) o p
U U Fl
o i\
tD p ID A) p C' ts
# ca d o l0 p lD rD

p a
p =l
p p p p o. p -l o a
o a P]
Et p p a a1 p p
o ? a o. o o
-,
g)
*l ? n A.) p p Q
(D (D
fr (D? o
d) !] (t o a ca
a oc a a a o p i
,ip 5 p J p
p p p
!tl
'l ru o (4
p '0 H ) p o
o Fl -ll o o o *, *l F1
B i F. ts1 -l p
p tD
o.l p o. g z
PI A) p p p o
p p
,il p
p p )f
H = r.l t.
p A)
r
ID A)
EI
DI p
A) A)
,.l
I
I

U ts -t H 'U > Ft., *l


p 'U
p 'd
p p za za t -l
o o o o o o ID !00 p o p
o o o o J !
o o o o o o !o p po ts p
F ,\ Pi a)
tr, Fn .0 ts )!^ IQ^
'U ts1 L*H g) t. )i
p a) ID p l0 o
d Pco r-r
o 0c a p
Ft F1 tsl t FJ tsl Fl t p f! o o o p
E ts
I U
d ,i F) ti
p p tg) p p p p p) p p.
p
o F1

Cj) co
(rl .0 E Ul (n o
"U 'o C '.t3
lD l0 p p p C p I5 ID p ID p
Pi li x- F c C
5 ,i
l!,i
o o (D ('Pi (D o ,i(D ,i (}
d o
Ft 6 6 d o o
d d
o
* tsl

rri t-
ED t0 L'
F9. Fg FH 'J.\J FV ts1
Fg FJ
U F9,
Fl
FlI FlP
BP
Fg Fg IP tsP r3 Fg .i5 tp
5H ps do) -P dfD ini o p F'I OJ +o) o .,8
|G
oX /@ -O)
FA -0) Hq) Q!D P
Fa fra i(v) Xa fra =a =a ia ;\ a ia *fa a
LF' .1 J !-
ia !EXa io o dJ
tr+ oax d'l d.) dJ o i- ar o S
TP ao E ^.' ,i 'u Fi "0 o a o =. ^., a o
oi+ it c5 d5 CD $-
&. no t a_t _ IE d-:. s
H0) r!)o p trI p
iN cD! i)P o.
5 SH 0)r sr 5j
A) lD p lD , tr
p o p p p p p p p o o p p o
lD p I p I U) H E
p p g) p p p
o- H p i la
"U 0) "tr 'U "o 'U !D p (tV
!D 0) ID lD ID p .o p "E
'd 'U l0 p- lD S
p p o. ID 5 (\
oq C 0c rq oa oc 0a 0c p p p 0c A)
p p p) p TD p p p o. g)
a oc 0c
p p p g) x-
i\p
p p p p S
o. p o- s) ID F'l
p o
p p a-
p g)
a- o- o- a-
o o. p p 0- o F)
p p Al ID lD p 5 0) B
o a a a s(!
o rD A) lD g) p
0c N
ID s\
0q
p ax
E
ta
p p p p) p g)
s
a) ID p p ID p ID p p p g) p p tD ID ca
o. o p- o- p- o- o- p- o- o- o- p- o. p. p-
g) p p p p p g) p g) p p p p p p p
(t a) rD
a a a a a o o a a (, o a a a a a a a a Ca
z z ? ? z z ? z 3 ? ? 7 ? 3
I rl F1 tsl Fl tsl F1 Fl F1 FJ = Fj = F.,
sS
i i I 5 5 :: t I :-1
(\
ID !D tD 0) !) p lJ ID ID lD p tD A) lD lD ID !) p p
IE w EE EE w Ed
H
UJ w EE t! H H
s
0l 0) 0l p $ 0) $ n) i) A) A) 0) e
r3 ! E U ?1 I u
IJ E E ro ro E r3 ro a s
o
g
o o o o o o o o o o o o o o o o o N
o- o. o- o- o. o- a o- o- o- p- p- o. o p. Q, t\)
A) p 9) p p D !D p p B) p p ID ID !] F] p p g) l0 g)
P o
Ot N)
NJ
rJ "U
?l z z z z z
'E "d E 'U 'u 'U
"0 'U U
z z z z z z z a a a a a
z 2 z z z U U
H tsn
l! t4 tq
?
= = =

ff H E
c- C. c- c- c- '0 U fl
c- L C- c- c- L p p p p p s o o o o p p o o
p p p p a) H
:J
p
p p g) p) ts
p p p p lD a) tD d I
p i p
TD l0 p lD
tt t. t. r r' - t. t- r- 0q
t. r 0q oq .,Q 0q
gq gq I p 'o -
gq sq fq 0a a o
oq oa 0q 0q Pi
,f ,i p p o B ID ID
C L tD H
u ! H p
I
p
0e rq 0q cre 0q 0a 0q C. p p
0c 0q rq ua p p p a) p p tJ p o tst
p p p g) H Fl
ID lD p B
) p oq
p 0q
! gq oa
ID p p lD !D A]
a a Ft o
o o B |1
q! p
Fl E)
o o 0q
a i o p
E o a
o o 0q
\a a '0
o
p r1
d
p
p 0c H
o
ll o
4 p
lD C
p 3
z

tri g) H U H U U t-
+ I a a a a a a EE U
+ d G o o o
t0 p - !D !D 0) o 5 a I
a
p I a d p c. o c o !Dp
p tD C' p p p lD c a..
2i
p p n) J p-
0c
+ - !Dp
(a p p 'o 'U
p
p o o o
rl Fl Fl ts.t
.J .-l 'J
a- cr o
p p (- a'
ID
p p D p

t\) t\) 00 N t) o., N N) C, Co


O o O Cn (,' o t.) (n a
O ,f () "U 'U "U 'U
o o o C) o O o o o o a) p p A) ID
o o d
z ? ? ? ? ts o (D
,i
(} F
o
H H ln H t! H fq FN E 3 7 d d
4 ,J *t -J -l t! H r! o
-l
tn
-l
FN E
+ "J l?1 'J ,J B
H H t/ H taJ -l -l
f-n rq trl
A) A fr N N fr A)

U +' F-l E] -1
F9. F9 Fg pg Fg FB Fg F9, Fg F9. ^UU <g
r5 r5
r5 F9 H5
r5 F9.
r5 Fg r5 4 r5 )l
Ft a) p rG
es HD Ihl Hh) Qc) Hro H0) H0) Ih) !) tD
i@ )a /A -- 7a /A an a a a a a
ia L" l(n -fa J s
,iE )i r0 a a a i,l TqX a
ia ,t'o ia ia va )f'tr ,i'tr ia
:'o E'O tr'o -l JP p
tt F! HT i.-t B pt tl HF1 *- Its HH FlF \J t U N
'li
$r o)! 0)! 0i! $! 0J! $E P o
HP rI nI rE rI dQ 5ts
5Bp p p p p p i- o p tD ts
- ;
ID ID A) a) l0 ID p a p
5 :r r3
p p p p p ID A) lD l0 l0 s) p p p p .U
tdp
5 'D 'E A)
ID ID
p- p- p- o- o. o- a. o- a. o- p. o- r'i
p a- i\
p (s
p p p p p p p p p p p p g)
t B B 0a 0q :.
p ca td p
p lD p !D
p p p p p p p i\
p p p. s
p A) o
p o nr
4 a) o 9)
{
p) p p €
g) pl
p !D p
ID !r B) ID ID 0) 5
a a a a a @ (J) a *l a (r
p p p p 'D
p p p p p "J -l p o -l
0) c) p ID tD o lD
J p
ill\
ID tD ID
N B
L ^)
ID lD p x
crc 0q 0q fq E
tJ
$
p p p p p p p p) p p p g) g) g) p p p p 9)
p- p- a- o- p- o- p- p- a- a- p- p- + p- p- p- p- p- p- F
p p p p p p p p p p p p ID A) p p p p p p
a a a a a a a a a a a a a a a a a %
? ? ? 7 3 ? 3 z ? ? ? z z ?
I I t n I t I I I I t F1 F1 F1 E1 = I I 5 =
x i 'l G
p p p p p A) p p p p ID p p p p A) A) p
R
IE ED @ @ EE w
p s $ A) p 0) A) p s s p )! A) p s e
ro 1J a r3 E
'o E r5 13 13 15 15 r5
o o o si
Eo
o o o o o o
Bo o o o
Eo \,o o o o
o. o- o- o- o. o- o. o- o- o- o- o- o- ts
p a) ID p p !) p ID p p p ID p ID p tD l, p p A) L* o
lJ
6l N
(,
-o Fn
E 'U 'g "0 "0 'U 'U 'o 'U 'E
z z z z z z z 2 z z z z z z z z z z z z z z

c- c- C. c. L c. U C. c- L c. .d L c- c-
L
p E L p p p p p p p o p p p o p 0) p
)A o *o'
p p p rD p p p lD p p p p p p !D p
H'
P
'J cr 5 d
01 I p) p
p p A) P l* t.
r (- r- r t. r - r
oa oq oc oa (-
oc t d 0q CE aro 0c 0q 0q t 0q oc os
,i ri f ,i Pi X' ,i h
ID d A)
p tit ID g t
;) qq gq
oq 0q 0a oa qs rq rc F oq uq
p w p p p p p p t- p p p p p p
f, Ft s * El Fl F1
o o p q) iJ
o
p
p. li p
d t
a a o
6
{p o
p d F
a o
,1 a
a fr
EE
5
p i ts
I p
a.
-l o -l
* )
l0q p
i\ r
t. t.
0)
qID p
LA)
lr )f

EE
H a -,
a a Ed CE CE EU + a r! rJr a a { p a a p
o o
a -lp o p o o p o n lD
o
o o l0 5 P a- o o o 5
p E. ID p t p p d p p p p
o EJ p
tD I -p
oq p- o E 0a 0a 0c
oq 0a
UQ W 0q p ,i 0q *l p p
ID
'o a
c'd tD oc gq gq trJ
c,e oc ts,| Fl
p g) p p p
H
9)
p 0c
6

$ (Jl co (, $ t\) t\) (J) Cn N (, (/) (,l


o (rl o (jl c O d (I o a OI O o (rl
o N) O
t O t o o o o
? o O ? o o o o ? z z ? ?
E H
3
# z tn ln
rq \< H tlj a-l
,J rn ,J FN FN ..) i-d .l t=r, r! FN lTl ,.) r.l *, :j ,j .J
t! t, Lrl .l *) EI - -t -t + +,
,t E L,] tn E E
FN 15 L4Jlrl
N rt N t! -t5 F N 4)
.1) 7 N fr fr
FI 11 U
'E11 rd- IJ Fg 89 FV. F9 Fg !U Fg FP F9 pp
F9 F9. Fg
|15 H5 -i 5 r5 Fg r5 -r3 i5
ps r5
r3 i5 r5 JO
p Eo: HA) BH H!) IS p qg) ;.t 0l p ,t cD p \\
aa a ;q) E@ ?6 la tA a la ia
sQ 5h)
ia da 7a a
=a ='a U)
=a a c/) U R
a )i'E =a )f 'd F"0 ,r "o o
Ftl U r :.: r:l Ht H:i iB rL! H5 H-j HA U { l-: tr'o H5 E i": I N
7) TB a)
i)P o! P 0)P $r iJF OJP pi $r P F 7) $P 0l* s!
rI {I nI rX 5ts HQ
o o p p O p 3
p
ff
p p p p
p p p p p
PBp
t, p p
E
p A) p p p p p lD p p p p lD
p H 5 J I s
'D
o- o- X 0. a. o- p- H
(n
o- p o- o 0- p g) ID
o. p
p o p p g) p p
A) FJ ID lo p F) A)
B i ID F,t i-
p p I
tD p tD
n ;; E
ID A) o- ID p p p ID p g) p B) p' o p p Sr
p p p ID
p p
{ 4
Bl ID A) !D !D tD tD 0) !D tD lD A)
a a *l @ a a o a a a *l a a a a (,
p p p p lD lD p p B) p p -l
ID p F) A)
a
p !D 9)
ss
d
ID
s}\
lD ID

N /) /J A) B
p p g) xtc
0q 0a m e
P
p) p p ID p tD p p p p A) p p p p OD p p
9) A) S-
o o o. a- o- o. a- o. o. g p- o a a- o- p. a- o o, p-
p p q) p a) l0 ID D p ID p) g) p p l0 lD lD
ID (^
a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a
z ? ? ? 3 ? ? z 7 3 ? 7 ?
= Fl B 5 il i1 I F1 =
t Fl F1 n Fl n (\
E t n B 5 I t p p p
p p p) p p p p lD p p p -p p p lD l0 a) tD
il
E! w IE w EO EO EE w EE TE t!
p p p' p p p p 0) F) p) i) a) A) e
E r3 \3 13 t3 r3 'r3 r3 E ! r3 rJ si
r3 13 rJ 15 13 U 1' rc
(} (D il
Eo
o o o
!o o o o o o o ., o o o o o o o
q- g
o- o- a o- o, o- p o- o- o- o
p o.
0) ID p ID lD p p p D lD D ID lD tD tD l0 l0 I
P NJ
O)
E
r-J 1l "U E
LJ U U L-l 'u 'U 'd 'U 'd
FH EH HH E H EF Ets
tr, el 15
N fr ? ? N z z z z z z z z z z
L L L 3 C- L
C - (- z o C
U A
z z z fr F P
z z z
L) *l ,l *J .J
z z z z z z
rJ t-.I c- cr -"1
? ad EE fr 'd '0 'U p 'U N p *r -vl E!
<ql o o FJ
o p o o Fl
o o o o !o
w ^.\ L p H 3
p f p 3 ts
d 3 p r'(f F.o.
U o g) U lD p U i
p p p p q9. o p o p 0)l p
L; 0) )f )r' t. t- ID
!) 7i
p p ollr m
dr m sq @ m oa p -p 0q
tr F [) 6 cn 0q t d t
d"d a - p o a o
$o p p p ti
d_ p A) p p
03. E. p F) cr p lD c- a
p d p U p) 0)
oa f 5 Fl
tD oc B 0c tD
<E a L oa U p 0c p p o d fr
tD ,f p
Et B Fl Fl
fr
o o (D
a0) p ? 5 p
Pi p p p p p -p p p
dbj H 0a a
r5 |., oq Fl p D '1 (D p d d d
ol ln CU
p lD
FJ 5 Fj
}.,t
F ai Ed o o d d
ptr ga Fl 0a p p p
F.t p o l0 a
is p (, 0q
- o a -1 A) a a
wts' p Fl
o i] B 0q p fr fr
Ed p o 0- p o.
d?) o
|.' ,4,
d t
o: a p B
a tr p p p
a
qq
o 0q 5
8.4 a p + -,
PE
(hc f' o r' -l
B p a'
p il
b)i ti
t-
rr pr
frf $
o q kp kolp
F A)
o. pi Ii tf
p

*) .,] *t a A) N a d Ed a a a a
D o) o o { o p o -
oq 0a oq ,z = lD o lD
p p p g) p o g t. E. E. d (r p
p p p t p p l- p p
p p p rp J 0a
+
t. -l 0q 0q p
p p !D
:l 6 g
tr !D t F1
Fl p
p

ur N) (rr (rt
co U1 (rl OI
oo oo (rl (I o O (rr o o o
'U rc iv ti ,i o o o
p p p p p t d
7i 2i Ya E ? c O 7 ? o
(} o Y^. <x
px
o
d d -+ d xO a9 ho 3 FN ? FN tal t! 3 d 6
FN *J r4 *l FJ *l tfl
o *J tn -l Fr1 Lf..l
tn
l! +
A) E
p

r- Fl ts tJ U U r-1
U F9 !U Fg F9
Fg Fg Fl Fg
r5 ri
E5 p p ilP
ps as a5 )8
ilp ID es lD P p D lD !0 \\
ia a a a a a a a a *-a a a a a ZA ia
a ia a a o a a U) U) a a (t =a a ,i'0 pi "u R
E'O l-1
a E t'-t 11 F
a tr'o
r',
;.1 B U Jf. U ilB U Fl 5 B5 HI HA
F F P P P P tD! lD!
qp 6
(, o ; IJ o -)
p
5tsp
p p o ; lD ID ID
tg) 1J ! E p p p
p p p)
t.ra
ID l0 !D p -p l0 p - N l0 GV
:l p- p- p- s
p a. p i\p p p p p p p 9- (!
p p p lD
FJ FJ Fl F1
p D
tsl ts1
p p
tsj Fl
p p
il n Ft F1 rt t.
g)
P p
- p lD p p a) !D
-p p p ID
q p- p- p- r'\ p- s
g) g p p- a. p o- o- o. p o- lD p l0 p Sr
p a) p g) p g) p p p g) D
z p e
) p !n tD sj s) s
a *l a .J ri .l -J + -l a -l a .l a a (s
p p p p "J p p tD
tp p ,j
p p p "-l
p tD
p p
P* l0 N
l0 l0 !D ID t0 !D lo ID
- s ID
) s\
/') A) n A) .+) N B
^) d a- '!n
p)
g) p !D ID A)
tg) tp ip
ID 5.S
'D
0q 0a oq m oq 0q @ 0c €rA
g) p p p p p p p p
s
lD ID lD lD A) a) l0 A) C
p- p- 'D p- g p-
o- o- a- a- o-
0) p p p p p p p p p p D) F) p p D) p A) ID p p
a a a a a a a a (, a a a a a a (^
? z z z z ? z ? ? z ? z z ? z ? s
s
B n F1 I t B I 5 I I t B 5 B t t t G
ID l0 p g) tD p ID S) TD p -p p tp p p tt) p rD D p
il
L! w [E w w TE TE EE TE
p p Cl Er p 0) n) nl p p p p p p p 0) e
0) 0) 0)
r3 'd rf, E E tr
IJ ! 15
co o o o o o o o o o o o o o s:i
d o- o. o o- o. D. o- o o- o- o- o- o- o- o. o" o- 9- N)
!D p s) tD !D p ID p TD p ID tD 0) 0) ID F) 0l A) fl o
P t'o
Ol (.)
'u -o "u'0 'd "U 'd'd
EH HH EF BF' EE H EH HH la1 Fl EF EH EH EFA tn Fl tn F.t EH Bts
trl U t!u
N 4
I
fra il 1J
L L L L c- L L C. C. c- L L L c- c- L L
s C C C C - g c
P P P
z z z z z z z z z z z z z z z z z z z z
o o O o o
P
z z z z z z z z z z z z, z z z z, z 2 z
H Fl B EAd H 'd 'U fi "U /') z
o o o'a o s,
s< 0) f,o EAd zo !D o o ! o o o o o
7i Ei 5 p p p I
5 p H+ p EUd 5 p tEpl 5 t 5 a)
d o a d I d E
p p p fr e-'J U 70p.f p3 p p p p p p p
A) (,o) (; !r
;) OH
=a) p P
oq oq trq 0a oq 0a 0q m p a
ts.fiA] dP p ai5 ap p d u t ,
tr t a dE (, @ a
0)o s)o A) ID ID p lo ID
!D p ID daI FD !) c_
c- ts. E. @ a U)
p p P. 5 p
p 3E 5 <E L p rl tJ c- a
p oq p7i pti p p Fl Fl F1 p H
Ft Fl tst
0! Ft
;o a) 0) ?)o) a) H ID ID p
c,c qi+
tp
H tr'
p i ts p
oi iD qjP 0a
0q oq o o h5 u5 oq oc D ID D cn t p
p
tt!) p p
p 0)
Ft
$ a a a Fl
L) F! o o H o
p ,fX
ptr ga
,fX
ptr r.,t o qa
B Ii tp p dA) i1 p
0q Fi e a U
ts1 B 11 Fl a
p t uJ trE p
.15 (Dhia. !D
a w TE gq
gid EE a TE
o (0 ,A) ,aa tr'
p o o o
Ft rt yo 5 Ft r.!
a a d o OC o- p o Q) a
o. H'U HU a
p p oQl,\ o
J
)p70 Er3
p)
0q
p a.t
H4
aciu
op FB
5p
.!t 5pI'
sa F n n
o o
3
p ilp
E
) t

c. a ? {l) l* t- ? ? ? i\ /\ -i *, ? ?
o G p p p p p p o p D ga c,a o o
t3 c ts1 Fj Ft F1 |1 Fl C' p Ft
lD !
p U o. o o g) p D rJ a,
F.! p p A
,i 5 Ep p
6 E o E H E. E.
o a 0a 0a 0n UA p p p F
H g p p
i\ gq o-
0q o
o
o
p o
p m uc

ts
p p
p fr
p

d Fal Frl ,U
;\ 'U E 'U
p 'o
p p 'U
p 'U
p p p p '0
p pU p
p !D !D p !D ID
7$' ,i f F ,i ,i F ti
(} (1 (} (!
o o o o o o o o
,io o o
d d d
'i d d

H H F-l \J LJ H \J U
F9. PU trd F9 Fg F9 U F9.
p .r5 tDp a'95
'l r5 -r5 rB 5 ,t8
p ps P i\)
og p Rp p p Id) ,a p p p p p {\
a tsP @ a '-a a a 7a a 7a (, a a a
a
7a 7a
,r ru )f'u *"9 a =a
a a {l) F'U
ia a a a a a a (/) R
E'O tr'o FI pts U F1 U U r1 U U LJ
U j-t E HI o it
=o H5 -P s
o F F sr F F o)P F P P P F
F EB 5B E5 pD 5j ,s
(, p d o p o p o o p p o o ; ; o
H ET p H t
p p p r.r p ID p lD p p p l0 p) p ra
3 9) GW
5 o- I
o. 0- p X g) p o- i\
p p p ip r'\ g) (!
p s) p p A) tD p q ID lD
F1
N
i 6 t 5 t t t td B I :.
d
'U p A) p p p p p p p p
o p- i\
g) Q. p
i\p p p p
o. o o' o. o s:\
p 0q p a) p p p s) !D lD
5 I {p o p g) 'D
{
lD D lD
B
,J a a P *l a ., a -l o a ,J .J 4 a .-l ,J ,J ,J s
(s
p p p o p g ID
p Jg) p p p A) p g) p p p p
p rs
A) p OJ p Sr
lD tD l0 ID ID lD lD tD lD
oq .rJ fr .1)
p ^)
B
tr t ^) p p x
ID ID p ID p p A) 1d
p
0q 0c 0a 0a 0c ra

p p p p p
s
p p p !D p p A) lr) 9) P A) 9) ID lD

o. o o o- o. o- o o. o. o. 0- o. o- D. o. g o.
p a) lD p) l0 A) p tD tD A) p lD g) p lD ID l0 lD ID 3.
a a a a a a a a a a a a a a 6 6 LO a Ca
s
? 7 7 ? z z z z 3 ? ? ? =
s
FJ =
Ft Fl il i.1 F1 F1 |1 Fl Fl Ft Ft F1 ts1 11 (s
I : B
p p p i
p p
lD p : p tD p p p s ID D
H H
T
EO [0 TU TE EE IE EO ID ED EU w [E EE TD IE
p g) p p p p p p s p b A) A) e
13 E O I I 13 13 rJ U IJ rJ S
rJ E
o o o o o o o o CD o o o o o o o o o s
o. o. p. p- 9- p- p. o. p. p- o- o- o- c- o. o. o- o- N)
I gr p p p p p q) p p p p p p p p p p p o
H
!r t.r
O)
o
I
Lr, '0 fu '! .d H ,U
!J E EH
l'!'u t "U -d
O FN t5u IEF Ets U U 'd "o'tr
rq U 15 tqU U
tr,
t- z z z z w* A l! 15E H F-l HU r:l u \,
a ? z
fr F* c. c- C-
xc- C- ? ? f,
cr L
N- F*
L
z z c C C C o =
n U U X
n z z z z z z z z il A fr fr fr z
C) O > z>
-l ,J -l d o
z "J
z z z z z z 2 z z z
:c'u Fl IH -l H U +t
io l+o (D o o o L
o o o o o o o o o o l@ o "o z fr z IJ
P p lt o o
E H "E I iJ Ft
C' U d 9 I E ts E. ts p
p I u I U o- ts p
a o o 0c D p oa cn g) g) p p p p U p u
p
,i p p 5
tp E
oq oa p p) 0c gq ,ip ti
p )
tr r5 rc ID
- p oa 0c oa 0q a d a oa
o o o o p d d p g) p
5 5 5 s p p c o d
p p p iJ a H
p p p a a 9) p p p
F a ID l0
F) U &) p LJ a c- a p
p p p F1 Fl F,t
p
H '0 p ,i p H ,i B t
fr d
Fi
U p p a a a V) a
o E Ft tr !
d # d p E o oq
ir p !) p p g p p ts F) p 0q F)
o
p. 5 p R A) p ! o p
u a o a a t (' (-.
p p p p ;i o o ID p o (a B B p B o
Ft Ft
a a H
o o o >t Ed uJ EE
$ + 6 6 6 16 o o o p
(h p p p p Fl Fl F1 0c B
U U U i 0) p
I n
p E o o
D !)
d
a a a p p p E' N
i a a a g o
(D o i.r l
5 0n 0q 0a
p
-) D p p >l
l-' t-'
p 3 lD

t. tr
0)
q ^
p
)f

e a \l
o
? <Ed p "d P. a ? a + a .J a C.
p P o $p o o H o o p ', o
6 N
= p5 iJ o- Fi l1 (t 0a ra
ts 0l o
p p p p o g) p
d p p ag a- t0 U p I Fl ; Fl s)
p o g k =al ti p F) o o o Ft
B s I g p E
0l p ? OEE H o
p
n
p p cn 0! rq s)
(< p p p I 0q
A) = p
n t,
tr ! uJ
FD E w uJ oc UA
p o a F1 = p o o p ID o
d -l F1
ct
p p F H o P
o FI
pts1 0q 0q m !D
p d

(^) N t\) H (])


Xcn t\j () (, C^)
i!o o 'd 'U H H ,0 H c- c- ,J c- c-
O
o o c) ? X p p p pU p p rl FN FN trl p tp
PX li Ii ; .J ,J *-l
)f 7i' 7r
z o (D o o o o (} ".1 -l Fi
fiP d d d .o o o o
d
o
o; tr - "0 U
U C C
,i ? ? ?
U fi

Ft 11 F-1 F-1 E l- E Fl H F-l H H


:PU U U U U
;-t o) p p p p p p p p p p p g) A) p p p p )t
\\
E'(h a a a a a a a a a a Q a a a (, a a a o
ti'd a a U) a a (/) a a a (u a (/)
a a a a a a U) a R
E,O H F FI ts
i-.{ Ft - U - U U U - -l tJ
P F P s
F F F F P F
53p o - () o o o ; o ; o ; ; o o o ; o o o tr
rJ r5 taa
p I lJ x.
iJ
p p p p n) p p p N
sp p ID p D p p p g) p p [i
g /;
s
;S
p p p p p p p p a) g) p o) p l0 s) p p ID p p (n
F1 Fl Fl F1 F1 Fi H 11
d
i a B B I i H H I n I t I B I :_
p) ID p D) TD ID !D lD p p f g)
!D ID tD lD tD p
p o o. o- o- o- p- o- 9- p- a- N
)p ap p p p p o Q. Sr
a) A) A) FJ p p p p p p p l0 p p
F) 5 B
a *l *J *.1 t-1 -J -l -l -J .t *.1 .,1 -J ,J S
p g) g) p -l
p p -, p "-l -l ', -l -l "J "J a G
l0 ID F) a) p ID p p p s) g) p :t
p p ar p 4
p :r,
lD lo lo !D lD FD l, p tD p i! t, p lD lD Fr
A) r'a n r'J
^) t (- tr / B
D p !D p ID s p p p p p ID p P p p p p p x!9
rq 0q oq sc oq oq 0q 0q 0q gq 0q 0a 0q ga ga ga ga
tJ
p p p p p
P
F) ID ID lD ID ID ID p p F) p D p p
o- o. p- o. q. p- o. o o- p- o- o- + p- o. p- p.
p g) p ID p p p p p p g) ID p p a) p p p p p E
a a a a a a a a a @ a a U q) a (t a a a Q a (^
9.
E ? ? z ? ? ? ? ? ? ? z
tsl FJ Fl Ft Fl Ft El ts1 FJ F,j
s
B ip i - : t 5 H :: 5 B t t G
p p ID p p p tp p p p p p p p p p p p
B
l0 l0 w w w w w w w w w w w w
p p A) p p p lD p FD s p ID ID ID lD p tD ID ID ID ID e
B ff I rJ u *s
O r3 U 15 13 r3 lJ IJ rd E r3 16 B 6 B B ! 13
o o
to E o o o o o
to
o o o o o o o o o s
p p o-
p o-
p o- o- o-
p o. o- o- o- o- bJ
D P p p P p p p p p p p p p p p p p p
-l
l= o
tr
(s
.{
Sgrcatu 1(9rja Aenerhtafi Aatrafi (W(gD) erwhsi Sn:nwtcra 0 tara ZOZ S

4.5. Inovasi Dalam Proses perencanaan


Salah satu upaya untuk meningkatkan kulitas capaian keberhasilan
pembangunan Sumatera Utara perlu adanya dukungan berupa inovasi pada
perencanaan pembangunan, baik inovasi daiam tataran proses perencanaan,
maupun dalam Program Pembangunan. Daerah. Inovasi dilaksanakan
berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan Provinsi Sumatera
Utara, baik sifatnya jangka menengah sebagaimana tercantum dalam dokumen
perencanaan pembangunan jangka menengah (RpJMD), maupun yang sifatnya
tahunan seperti yang tercantum dalam dokumen perencanaan tahunan (RKpD).
Guna meningkatkan kualitas hasil pembangunan, perlu didukung pula oleh
inovasi pada perencanaan pembangunan, baik inovasi dalam tataran proses
perencanaan, maupun daiam Program Pembangunan Daerah. Bappeda
Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini, sesuai dengan tugas dan fungsinya
berperan menjadi koordinator perencanaan pernbangunan di daerah.
Berbagai inovasi telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara daria tahun 2OI9 dan terus mengalami pengembangan ke tingkat yang
lebih baik sampai dengan tahun 2A23, diantaranya yaitu:
1l Pengembangan Inovasi Aplikasi Sistem Pengendalian Prioritas
Pembangunan Daerah (SEPEDA|
Dalam keterkaitannya dengan tugas BAPPEDA sebagai Organisasi
Pemerintah Daerah perencana pembangunan diperlukan suatu sistem yang
mengimplementasikan proses perencanaan komprehensif sehingga mampu
mendorong peningkatan kinerja, memberikan kemudahan pada pelaporan
dan konsolidasi data serta memudahkan konsistensi pengelolaan data
perencanaan pembangunan, diharapkan meialui perangkat lunak ini
diharapkan tersedia Sistem Pengendalian Terpadu Terintegrasi bagi proses
Perencanaan Pembangunan Daerah yang dapat dioperasikan oleh segenap
aparatur di Bappeda dan OPD lain, terkait dengan proses perencanaan
pembangunan, pelaksanaan, monitoring sampai dengan evaluasi.
Pengendalian dalam penyusunan perencanaan pembangunan di
Provinsi Sumatera Utara dapat dilakukan melalui pembangunan Sistem
Pengendalian Prioritas Pembangunan Daerah {SEPEDA} yang dapat
digunakan untuk proses pemantauan dan supervisi dalam pen5rusunan dan
pelaksanaan kebijakan prioritas pembangunan daerah serta menilai hasil
realisasi kinerja dan keuangan untuk rnemastikan tercapainya target secara
ekonomis, efisien, dan efektif, yang memiliki ruang lingkup antara lain:
Pengendalian proses perencanaan; Pengendalian proses penganggaran;

rv-r.68
fo rcana I(nfi Qenni*afr Aaerafi (WtqD) erwinsi Sumntera'Uura 202 3

Pengendalian proses pelaksanaan; dan Pengendalian proses


pelaporanf evaluasi.

T\-rjuan adanya aplikasi Sistem Pengendalian Prioritas Pembangunan


Daerah (SEPEDA) adalah sebagai berikut:
1. Konsistensi dokumen perencanaan, penganggarara, pelaksanaan
sampai dengan monitoring pengendalian/evaluasi yang mempedomani
RPJMD sebagai koridor arah pembangunan daerah
2. Pemantauan indikator RPJMD guna penentuan prioritas pembangunan
dan penetapan lokus pembangunan daerah berbasis perencanaan
kewilayahan
3. Kemudahan, kecepatan dan konsistensi dalam membantu proses
penJrusunan dokumen yal1g terstruktur

Manfaat adanya aplikasi Sistem Pengendalian Prioritas Pembangunan


Daerah (SEPEDA) adalah sebagai berikut:
1. Kemudahan proses kendali, manajemen dan pemasukan data-data
perencanaan pembangunan.
2. Konsistensi dokumen usulan program, kegiatan sampai dengan
indikator mulai dari RPJMD sampai dengan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan pembangunan.
3. Ketersediaan data dalam bentuk rekapitulasi yang dihasilkan bersifat
cepat, tepat dan akurat guna kepentingan fungsi kontrol perencanaan
pembangunan daerah.

2) Aplikasi Kolaborasi Perencanaan Pembangunan Daerah (KOPPDARI


Kolaborasi perencanaan pembangunan di Provinsi Sumatera Utara
dapat dilakukan melaiui pernbangunan aplikasi Kolaborasi Perencanaan
Pembangunan Daerah (KOPPDAR) yang dapa.t digunakan untuk proses
pemantauan dan supervisi dalam penJrusunan dan peiaksanaan kebijakan
prioritas pembangunan daerah serta menilai hasil realisasi kinerja dan
keuangan untuk memastikan tercapainya target secara ekonomis, efisien,
dan efektif, yang memiliki ruang lingkup antara lain: Pengendalian proses
perencanaan; Pengendalian proses penganggaran; Pengendalian proses
peiaksanaanl dan Pengendalian proses peiaporan/evah-rasi.

tv-169
furcana I(*ja Aenniaafr tDanafi (ffiBD) Qrwiwi Suttutera'U tara 202 i

Diharapkan dengan berjalannya aplikasi Kolaborasi Perencanaan


Pembangunan Daerah {KOPPDAR} dapat juga meningkatkan nilai SAKIP
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintahan, dimana sistem ini merupakan integrasi dari
sistem perencairaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja,
yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan.

1. Konsistensi dokumen perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai


dengan monitoring pengendalian/evaluasi yang mempedomani RPJMD
sebagai koridor arah pembangunan daerah;
2. Pemantauan indikator RPJMD guna penentuan prioritas pembangunan
dan penetapan lokus pembangunan daerah berbasis perencanaan
kewilayahan;
3. Kemudahan, kecepatan dan konsistensi dalam membantu proses
penyusunan dokumen yang terstruktur

Manfaat adanya aplikasi ini adalah sebagai berikut:


1. Kemudahan proses kendali, manajemen dan pemasukan data-data
perencallaan pembangunan.
2. Konsistensi dokumen usulan program, kegiatan sampai dengan
indikator mulai dari RPJMD sampai dengan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan pembangunan.
3. Ketersediaan data dalam bentuk rekapitulasi yang dihasilkan bersifat
cepat, tepat dan akurat guna kepentingan fungsi kontrol perencanaan
pembangunan daerah.
4. Diharapkan dengan berjalannya aplikasi Kolaborasi Perencanaan
Pembangunan Daerah (KOPPDARI dapat juga meningkatkan nilai
SAKIP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. SAKIP adalah Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, dimana sistem ini
merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan
sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem
akuntabilitas keuangan.

3| Pengembangan Kegiatan Inovasi dan Kreatif Daerah (SITANTRII


Pada tahun 2022 Provinsi Sumatera Utara menambahkan inovasi baru
beTupa SISTEM PERTANIAN TERINTEGRASI (INTEGRATED FARMING

tv-170
Q,grcana I(eja Senerintafi D dnafr (Rl{ffD) Qrwbti S umdtcra'0 tara 20 2 3

SYSTEM/IF$. Sistem Pertanian Terintegrasi (Integrated Farming


System/IFS)
Merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan kegiatan sub sektor
pertanian (tanaman, ternak, ikan) untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas sumberdaya (lahan, manusia, faktor tumbuh), kemandirrarr,
kesej ahte raatT petani secara berkelanjutan.

Maksud dan tujuan pembangunan SISTEM PERTANIAN


TERINTEGRASI (INTEGRATED FARMING SYSTEM//F,S) adalah :

1. Mendukung berkembangnya diversifikasi usaha pertanian secara


terpadu dan berwawasan agribisnis;
2. Sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan
pengangguran, mendukung pembangunan ramah lingkungan, bersih
dan hijau {clean and green) serta program pengembangan pertanian
organik;
3. Kegiatan utama adalah integrasi tanaman dan ternak dengan
kelengkapan seperti unit pengolah kompos, pengolah pakan, instalasi
bio urine dan biogas;
4. Dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dengan target
peningkatan pendapatan petani.

Gam,bar 4.7
Ruang Lingkung Kegiatan Pertanian Terintegrasi

Agrnuisata ACRo/EKO WTSATA

Edu*ari Pertanian DTKTAT rrSlAGROBrSNtS


Femasaran IM
Pengolahan Froduksi AGROINDUSTilI

Perikanan

Perhutanan Rakyat

Perkebunan

Peternakan

Pertanian

Ragam Sistem Pertanian Terintegrasi (fokus komoditi) ditujukan pada:


1. Pertanian Terintegrasi Berbasis Tanaman

2. Pertanian Terintegrasi Berbasis Ternak

tv-17'J"
#h
t?grcaru Kqja Qawhrt^fr cDasafi (w(FD) (kwinsi
swatra r)tara 202l

3. Pertanian Terintegrasi Berbasis perikanan


4. Pertanian Terintegrasi Berbasis Agroforestry
5. PertanianTerintegrasi Berbasis Agroindustry

Gambar 4.8
Konsep Sitantri

K#rqsrr sfiffi&rTffir
I

Livestock Berada pada Suatu Kawasan/Hamparan


riiil (2-10 Ha)

01 Menjaga keseimbangan f kosistem


Agro{arBstry Plantation {Biodiversity}
{Fangan dan

03
Aquacu lture
tr Ekonomi Sirkular
{Minimum or Zero waste}

rEt Mendorong konservasi Habitat {Menerapkan


t=l pertanian organik / Pertanian Berkelanlutan
G

Gambar 4.9
Pola Sitantri

POLA SITANTRI
AGROSILVO

DIHAT .1. RtJMPrr


u[rA3
XCHUTAilASI TgTNHAHJIf{
-;. MAL}U LEEAH 5i1P
mlrGAfi*
I

.i MUEAEI ULAl qUIRA KEREI U


PETEHT{AI(AII,
RC}TAN
JAT}
JABC}N
MfRANTI
l{tMtRt
.l ttt: INTEGRAsI
AGRO ARIN TANAMAN
-;" SAYUEA& .:. lltiri
FORESTRY
SALAl( .;. BUAH. PADI 'l MU,AiJiF .TTBNAK
ilAYU
MAf'*rs
6UAllAru 5AWAH -i p,5iltl .IKAN
{srTn}
'i PADi tADnll6
SAWIT
';. BrlWAa{G MEAAH
-$ XARET .! BAWAI,J' PIJIIH .i i:i:Jt3Ji.
(AI(AO
+ r(oPl olr*as
*ll,J45 * l{EI.APi xEr-auTArll&
P[RI.XAilAil
&

tv-772
ffil
Rgrcana 1(Frja Aenilfurafi Aaerafi (W$D) Qrwhsi Sttnatero Atnra ZOZS

4) Percepatan Digital Ekonomi


Salah satu terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan
teknologi dengan membangun sinergi melalui kolaborasi dengan multipihak
yang melibatkan Perangkat Daerah dan stakeholders lainnya dalam bentuk
aliansi strategis untuk menjembatani informasi dan komunikasi dengan
membangun kanal/saluran berbasis digital agar dapat memudahkan dalam
proses saling-tukar menukar informasi antar sesama anggota aliansi dan
dengan masyarakat yang diberi nama DIGINOMI pada url
WpEL:/-Ai-gJUor !4,E qqrLj{ pp.. qc W
.

Pernbangunan kanal I portal ini memiliki tujuan sebagai berikut:


a. Jangka pendek membentuk Aliansi Strategis Perencanaan Pembangunan
Ekonomi Digital antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan
Perangkat Daerah dan stakeholder dalam mendukung pelaksanaan
perencanaan program pembangunan ekonomi digital dan terbangunnya
portal/dashboard sebagai media/kanal untuk saling berbagi informasi dan
media konsultasi perencanaan pembangunan de n gan peman faatan teknolo gi
informasi dan komunikasi;
b. Jangka menengah meningkatnya literasi digital yang ditujukan ke Perangkat
Daerah dan staklwlders dalam mendukung perencanaan pembangunan
ekonomi digital terintegrasi dan tersusunnya kerangka bisnis proses
Datawarehouse perencanaan pembangunan ekonomi terintegrasi;
c. Jangka panjang terbangunnya pusat data dan informasi tentang Ekonomi
Digital dalam bentuk Datawarehouse terintegrasi di Bappeda Provinsi
Sumatera Utara r.lntuk mendukung pengambilan keputusan dalam rangka
penJrusunan perencanaan pembangunan digital ekonomi.

5! Bijak Pintar Pembangunan


Pembangunan Manusia merupakan salah satu tujuan penting dalam
pembangunan global, nasional dan pembangunan daerah dengan indikator
makro pembangunan yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Salah satu
kendala dalam pelaksanaan pembangunan daerah saat ini dihadapkan pada
kondisi pembangunan manusia yang belum optimal yang ditandai dengan
capaian Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumatera Utara yang masih
berada di bawah capaian nasional serta kondisi capaian pembangunan manusia
yang belum merata di Kabupatenf Kota di Provinsi Sumatera Utara sehingga
perlu optimalisasi dan langkah-langkah strategis, inovatif, dan terobosan lebih
dari sekedar business as usuaL Oleh sebab itu, salah satu terobosan yang
tv-173
funcaru Wja rpenarintnfr Aderdfi (W{:RD) Qrwinsi Swnwa'U tara 202 i

diaplikasikan adalah Kebijakan Komprehensif dan Terintegrasi Pembangunan


dengan didukung oleh Aplikasi Digital (Bljak Pintar Pembangunan) yang
berfokus pada Pembangunan Manusia.
Inisiasi dan konsep inovasi Bijak pintar Pembangunan adalah:

1. Rumusan Perencanaan Kebijakan Sinkron, Komprehensif dan terintegrasi


Pada Sektor Pembangunan Manusia.
2. Rumusan Perencanaan Kebijakan Yang Kolaboratif Dan Sinergis Dengan
Melibatkan Berbagai Stakeholder.
3. Lokus Prioritas yang TePat
4. Inovasi Program dan Kegiatan yang optimal dalam sektor Pembangunan
Manusia
5. Aplikasi yang akan meningkatkan optimalisasi perencanaan pembangunan
6. Pencapaian Indikator Pembangunan Manusia yang optimal

Pengembangan dalam inovasi ini adalah penerapan pada indikator makro


yang lain yaitu indikator kemiskinan, laju pertumbuhan ekonomi, ketimpangan,
pengangguran, pendapatan perkapita, inflasi, dan emisi gas rumah kaca. Pada
akhirnya seluruh Kebijakan terkait indikator Makro Pembangunan akan
dituangkan dalam Peraturan Gubernur Sumatera Utara yang akan menjadi
regulasi yang kokoh dalam pelaksanaan kebijakan.

6) Paket Keras (Pelayanan Administrasi Kepegawaian Tanpa Kertas|


Perkembangan Penambahan Fitur KIOSK)
Seiring dengan era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang
semakin pesat, mempengaruhi aktivitas manusia yang banyak mengalami
perubahan. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sekarang sudah
semakin berkembang luas dan seolah-olah menjadi kebutuhan bagi berbagai
sector termasuk sektor pemerintahan. Salah satu bentuk pemerintahan yang
baik adalah dimana pengurusan administrasi, mudah, otomatis dan paperless,
e-Gouerrtment is the application of information and communieat-ion technologg
rcD bg gouerutment agencies atau e-gov disebut sebagai pemerintahan digital
merupakan penggunaan teknologi informasi yang dibuat oleh institusi atau
lembaga pemerintahan sesuai United Nation Development Program (dalam
Indrajit,2005). Sesuai dengan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2003
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional. Menurut Inpres tersebut,
pengembangan egovernment ini merupakan salah satu cara pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif dan efisien di berbagai

w-174
foncaru Ktrja Aenmbrtafr Oosdfr (qKfn) Qrwhri Swatera'U ura 202 i

sektor publik. Pada Provinsi Sumatera Utara penerapan e-government sudah


mulai di laksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Badan kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah unit pelaksana
teknis di bidang kepegawaian di lingkungan Pemerintah Daerah Sumatera Utara
yang bertanggung jawab kepada Gubernur Sumatera Utala melalui Sekretaris
Daerah Provinsi Sumatera Utara. Badan Kepegawaian Daerah adalah suatu
sistem prosedur yang diatur dalam peraturan perundangundang sekurang-
kurangnya meliputi Perencanaarl, Pengangkatan, Penempatan, Pendidikan dan
Pelatihan, Penggajian, Pembinaan, Kedudukan hak, Tanggung jawab.
Kewajiban dan Larangan sanksi, Penghargaan, Pemberitahuan dan Pensiun
merupakan Sub sistem dari sistem Kepegawaian secara nasional. Dengan
demikian Badan Kepegawaian Daerah merupakan suatu kesatuan jaringan
birokrasi dalam kepegawaian nasional. Dengan ketentuan tanggung jawab yang
cukup variatif maka Badan Kepegawaian Daerah Mengembangkan sebuah
Aplikasi berbasis Website http:l/simpegbkd.sumutprov.go.id/ sebagai wujud
dari penerapan e-government. Aplikasi tersebut diberi nama PAKET KERAS
(Pelayanan Administrasi Kepegawaian Tanpa Kertas). Program berbasis digital
ini merupakan aplikasi yang dapat diakses oleh seluruh ASN (Aparatur Sipil
Negara) yang ada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Didalam aplikasi ini juga terdapat fitur- fitur Layanan kepegawaian Online yang
dapat mempermudah dan mempercepat proses adminitrasi serta meminimkan
penggunaan kertas (paperless).
1. T\rjuan Inovasi Daerah: meningkatkan efisiensi proses administrasi pada
pelayanan kepegawaian dan meminimalisir penggunaan kertas dalam
proses administrasi layanan kepegawaian.
2. Sasaran: yang di targetkan oleh inovasi ini adalah selurrrh ASN yang ada
dibawah naungart Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
3. Manfaat Yang Diperoleh: Dengan adanya inovasi PAKET KERAS maka
proses administrasi pelayanan kepegawaian pegawai dapat dilakukan
secara Online, mudah dan cePat.
4. Keuntungan Inovasi: Keuntungan yang diperoleh dengan adanya inovasi
PAKET KERAS yaitu dapat dihematnya biaya proses layanan
administrasi pegawat dafi segi pencetakan dan penggandaan dokumen
maupun segi biaya Transportasi karena dalam paket keras dokumen
yang digunakan adalah dokumen digital yang dapat di lampirkan secara
Online

tv-775
d...h
furcana. l(erja ctenerAufr Aaerrt (ru(BD) Qrwinsi Sraratord'0 urd 202 3

7l SIJAIVIILA "sistem Informasi Jalan Milik Anda' dan SIPBTABAT

'sistem Informasi Penanganan Jalan yang Bermartabat'.


d. Tujuan Inovasi
- Untuk memudahkan masyarakat sebagai pengguna jalan dalam
memberikan informasi mengenai kondisi jalan dan jembatan Provinsi di
Provinsi Sumatera Utara.
- Untuk memudahkan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu
sebagai penyelenggara jalan dan jembatan daiam menerima informasi.
mengenai kondisi jalan dan jembatan di ruas jalan provinsi.
- Sebagai aplikasi pengawasan dan pengendalian bagi Dinas Bina Marga
dan Bina Konstruksi Provsu yang terintegrasi sehingga dengan cepat
dapat menangani jalan dan jembatan yang butuh penanganan lebih
cepat.
- Untuk meningkatkan pelayanan publik Dinas Bina Marga dan Bina
Konstruksi Provsu.
b. Manfaat Yang DiPeroleh
1. Sebagai satu media informasi untuk masyarakat dan Dinas Bina
Marga dan Bina Konstruksi Provsu.
2. Mempermudah akses informasi untuk masyarakat'
3. Mempermudah pihak instansi untuk mengontrol dan mengolah data
informasi.
4. Interaksi kepada masyarakat sebagai pengguna jalan dalam hal
informasi public dengan Dinas Bina marga dan Bina Konstruksi
Provsu sebagai PenYelenggara'
c. Hasil Inovasi
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai pemilik jalan untuk
membuat laporan kerusakan/ permasalahan jalan
2. Meningkatkan koordinasi dan pengawasan antara penyelenggara
jalan dengan pihak pemanfaatan utilitas di ruang jalan
3. Memudahkan masyarakat memantau status perkembangan
penanganan laPoran tersebut
4. Memudahkan unsur pimpinan dinas untuk menerima aduan
masyarakat dan memantau status proses penanganan
5. Memudahkan anggota di lapangan melaporkan status perkembangan
penanganan laporan

tv-176
Qgtuaru Wja Qsn arhrtafr aacrafi (W(RD) fuafigi sunutsa 0 ura 202 3

Disamping inovasi yang telah disebutkan masih terdapat beberapa inovasi yang
dikembangkan oleh Perangkat Daerah dan bermanfaat bagi masyarakat antara-
lain: Profil Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga ,
Replikaplikasi Sekoiah Siaga Kependudukan (SSK)/Sekolah Peduli
Kependudukan (SPK), Sicekatan Kampung KB ( Sistem Informasi Cepat Kinerja
Temukan Masalah dan Intervensi Kampung KB) ketiga inovasi tersebut
dikembangkan oleh Dinas Kependudukan Dan KB, , Pengembangan aplikasi
DRUPADI (Daftar Uraian Penerbitan Pembayaran Secara Digital) Sistem
Informasi Dalam Penerbitan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran
(SKpp) Di Provinsi Sumatera Utara yang dikembangkan Oleh Badan Pengelolaan
dan Keuangan dan Aset Daerah Provsu.

w-L77
f
funcana I(grja rPemerintafi Aasafi (AK%D) Wovittsi Swnatera,Utara 2023

BAB V

ARAH KEBIJAI(AN PEMBANGUNAN I{ABUPATEN/ KOTA

Arah kebijakan pembangunan kabupatenlkota ditetapkan berdasarkan


sasaran dan prioritas pembangunan provinsi dengan memperhatikan capaian
indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupatenlkota yang
bersifat makro. Analisis terhadap capaian indikator makro digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan program-program pembangunan yang telah
dilaksanakan dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Pengembangan
Wilayah Provinsi Sumatera Utara ditujukan untuk mewujudkan ruang wilayah
yang berdaya saing berbasis pertanian, industri, dan pariwisata.
Berdasarkan kondisi fisiografis dan geografis, maka kebijakan
pengembangan wilayah Provinsi Sumatera Utara dibagi menjadi 4 (empat) zona
antara lain: (1) Pantai Timur; (2) Pantai Barat, (3) Dataran Tinggi dan (4) Kepuiauan
Nias. Wilayah Timur dengan kondisi wilayah yang relatif datar, bagian tengah
bergelombang dan berbukit sedangkan Wilayah Barat merupakan dataran
bergelombang, Dataran tinggi dengan kondisi wilayah yang berbukit-bukit dan
pegunungan dan wilayah Kepuiauan Nias merupakan wilayah kepulauan.

5" 1. Kebijakan Pembangunan Kewilayahan

Perumusan kebijakan kewilayahan didasarkan pada faktor sosial dan


ekonomi kabupatenf kota, yang meliputi pendidikan, kesehatan, jumlah
penduduk miskin dan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan kewilayahan ini
merupakan keterpaduan pembangunan antar sektor guna menciptakan daya
saing daerah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan kewilayahan Provinsi Sumatera Utara tahun 2023 didasarkan
pada kebutuhan yang berbeda di tiap wilayah dan dapat memberikan dukungan
terhadap 54 (Lima Puluh Empat) Kegiatan Strategis Daerah pada 8 (Delapan)
Prioritas Pembangunan Daerah meiiputi:
1. Peningkatan dan pemenuhan akses Pendidikan;
Dukungan Pemerintah Kab/Kota antara lain:
Penyiapan lahan; Penyiapan dokurnen Readinas Criteria dalam; pembangunan
unit sekolah baru; Penyiapan dokumen pendukung (DtrD, Mg)' Penyiapan
akses fasilitas pendukung pernbangLrnan unit sekolah baru (air, jalan, listrik,

V1
Rtmcana 1(9rja Amerintafi eDacrafi (AK@D) Qrwfusi Sumatera Atara 2O2l

transportasi; Mapping identifikasi data penerima BOP intervensi siswa/i


kurang mampu; Sosialisasi informasi kampung beasiswa kepada pemerintah
KabupatenlKota; Sinergitas dan koordinasi aktif dalam proses sinkronisasi
penyelarasan kurikulum dengan DUDI, Mapping identifikasi kebutuhan tenaga
kerja luiusan vokasi sesuai dengan kebutuhan DUDI; Kemudahanizrnf regulasi
dari Kabupaten/Kota dan OPD untuk akses promosi dan pemasaran produk-
produk SMK; Penyediaan materi praktek ajar; Sinergitas dan koordinasi aktif
dalam kegiatan Teaching Factory; Izin pembangunan Pojok baca; Penyediaan
SDI\,{ pelayanan pojok baca di Kabupaten/Kota; Identifikasi lokus penempatan
pojok baca sesuai kebutuhan Kabupaten/Kota; Mempersiapkan sarana dan
prasarana TIK untuk kelancaran kelas motivasi; Memprioritaskan sekolah yang
akan dikunjungi oleh Gubernurl Wakil Gubernur.

2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat;


Dukungan Pemerintah Kab/Kota antara lain: Penyediaan sarana/prasarafla
3T, penguatan Rumah Sakit Daerah, penguatan SDM dan insentif tenaga medis
pada setiap Kabupaten/Kota; Penyediaan tempat pelaksanaan layanan
kesehatan bergerak di wilayah kab/kota dan dukungan bantuan tenaga medis
kab/kota; Penguatan pelayanan Posyandu dalam pemberian makanan
tambahan, imunisasi dan pemeriksaan ibu hamil dan menyusui; Peningkatan
pelayanan rujukan ke RS Haji , RS" Jiwa Provinsi Sumatera Lltara; Sosialisasi
Germas pada Kabupaten/Kota dan komitmen penganggaran dalam kegiatan
Germas; Pemberian Jaminan Kesehatan Daerah melalui APBD
KabupatenlKota dan sinkronisasi data penerima melalui Dinas Dukcapil
Kabupate n I Kota; Penyediaan tempat pelaksanaan layanan ke sehatan bergerak
di wilayah kab/kota dan dukungan bantuan tenaga medis Kab/Kota.

3. Peningkatan kesempatan kerja dan bemsaha melalui penyediaan lapangan


pekerjaan;
Dukungan Pemerintah Kab/Kota antara lain: Kondusifitas daerah, Regulasi
Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal di Masing-masing
KabupatenlKota; Data dan Informasi terkait Tenaga Keda dan pasar kerja
tingkat Kab/Kota.

4. Peningkatan daya saing melalui sektor agraris;


Dukungan Pemerintah Kab/Kota antara lain: Rekomendasi lokasi kegiatan,
Pembinaan dan pendampingan kelompok; Penyediaan prasarana dan sarana;
Bantuan benih jagung mencapai 280.000 Ha, Alat pra pa.nen cultivator 3.000

v-2
Qgrcann I(erja Senerinufi Aaerafr (ffifiD) Srwinsi Sunntera Utara 2023

unit, Alat tanam jagung 4.5OO unit, Corn sheller 1.500 unit, Alat angkut panen
jagung 5O0 unit, Pengembangan Sumber Daya Manusia Petani Jagung 500
orang.

5. Peningkatan daya saing melalui sektor pariwisata;


Dukungan Pemerintah KablKota an:rtara lain: Sosialisasi kepada masyarakat
sekitar terutama dalam pembebasan lahan sekitar; Sosialisasi sadar wisata
kepada masyarakat; Peningkatan aksesibilitas sesuai kewenangan Kab/Kota
menuju daerah wisata; Kegiatan strategis dalam dokumen perencanaan
Kab/Kota; Peningkatan aksesibilitas sesuai kewenangan Kab/Kota menuju
daerah wisata; Pembangunan amenitas (toi1et,mushol1a, restoran, Sapura,
kab/kota; Pengembangan atraksi daerah
gazebol yang merupakan kewenangan
wisata sesuai dengan KablKata; Promosi melalui event daerah kab/kota;
Penyusun an calender of eu ent Kab I Kota ; PenSrusunan tr au el p attern panwisata ;

MoU dengan forum masyarakat melayu terkait pelestarian dan pemberdayaan


forum kesultanan daerah.

6. Peningkatan kualitas reformasi birokrasi;


Dukungan Pemerintah KablKota antara lain: Penguatan akuntabilitas dan
penyelenggaraan pemerintah yang bersih pada masing-masing KablKota untuk
mencapai opini WTP; Peningkatan Kualitas pelayanan Publik yang Prima di
Kab/Kota; Penguatan capaian dan peningkatan kualitas SAKIP Kab/Kota.

7. Peningkatan sosial kemasyarakatan dan olahraga;


Dukungan Pemerintah Kab/Kota antara lain: penyediaan relawan P4GN
Kab/Kota dalam desa/kelurahan bersih narkotika (bersinar); Penyediaan
pendamping Kab/Kota dalam kampanye bersih narkoba; Integrasi Kerjasama
terkait SPBE pelaporan/pengaduan ffrasyarakat; Kerjasarna terkait penguatan
infrastruktur digital dan Penguatan e-literasi; Penyediaan data identitas
penduduk yang akan dan telah menjadi penghuni panti sosial Provsu;
Penyediaan data identitas penduduk yrrrg akan dan telah rnenjadi penghuni
panti sosial Provsu; Percepatan peningkatan sarpras/renovasi venues olahraga
yang akan digunakan untuk PON XXI tahun 2024; Dukungan pembiayaan dari
APBD KabupatenlKota; Pendidikan dan pembinaan atlet daerah (Talent
Scouting); komitmen dari kepala daerah khususnya yang menjadi lokus
penyelenggaraan PON XXI tahun 2O24; peningkatan sarpras/renovasi venues
olahraga yang akan digunakan untuk PON XXI tahun 2024; Percepatan
peningkatan sarpras/renovasi venues olahraga yang akan digunakan untuk
funcarw I{grja AenninUfr A a.erafi (RK%D) Arwinsi Sumatera A tara 202 S

PON XXI tahun 2024; Pendidikan dan pembinaan atlet daerah (Talent
Scouting); Dukungan komitmen dari kepala daerah khususnya yang menjadi
lokus penyelenggaraan PON XXI tahun 2024; Penyediaan sarana/prasarana
pendukung Rumah Ibadah di masing-masing KabupatenlKota.

8. Pembangunan infrastruktur yang baik dan berwawasan lingkungan;


Dukungan Pemerintah Kab/Kota antara lain: Penentuan dan Penyediaan
Lahan (Clean and Clearing) untuk Pembangunan Infrastruktur; Rekomendasi
lokasi kegiatan; Pembinaan & pendampingan kelompok; Penyediaan prasararra
dan sarana; berkontribusi dalam pengelolaan TPA Regional Mebidang;
Peningkatan peran Pemerintah Daerah dan partisipasi masyarakat agar
mencegah timbulnya permukiman kumuh baru dengan melakukan
pendampingan sosial dan ekonomi untuk keberlanjutan penghidupan
masyarakat yang lebih baik di lokasi permukiman kumuh; Berkomitmen atas
tugas dan kewenangan yang dituangakan pada Sinergi Perencanaan dan
Pelaksanaan Pembangunan (SPS); Penetapan lokasi penerima manfaat (KK
Miskin); Penetapan lokasi prioritas pertanian; Pemeliharaan sarana dan
prasarana yar:g akan dibangun; pembangunan infrastruktur yang baik dan
berwawasan lingkungan.

5.1. 1 Arah Pengembangan fiIilayah Berdasarkan trIilayahlZona (Pantai Timur,


Pantai Barat, Dataran Tinggi dan Kepulauan Nias)
Pembangunan dengan fokus dari segi kewilayahan bertujuan untuk
mewujudkan pemerataan pembangunan di Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi
letak dan kondisi alam, Sumatera Utara dibagi ke dalam 4 (empat) Wilayah yaitu
Wilayah Pantai Timur, Wilayah Pantai Barat, Wilayah Dataran Tinggi dan
kepulauan Nias. Wilayah timur relatif datar, bagian tengah bergelombang dan
berbr.rkit sedangkan bagian barat rnerupakan dataran bergelombang dan wilayah
nias merupakan wilayah kepulauan.
Pembangunan kewilayahan Provinsi Sumatera Utara tahun 2023
didasarkan pada kebutuhan yang berbeda di tiap wilayah dengan
memprioritaskan Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha melalui
penyediaan lapangan kerja, Peningkatan dan pemenuhan akses Pendidikan,
Pembangunan infrastruktur yang baik dan berwawasan lingkungan, Penyediaan
layanan kesehatan yang berkualitas, Peningkatan daya saing melalui sektor
agraris, Peningkatan daya saing melalui sektor agraris, Peningkatan daya saing
melalui sektor pariwisata, Peningkatan Pelayanan Sosial Kemasyarakatan dan
Olahraga dan Peningkatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Wnrana I{grj a aenertntafi tD acrafi (qKqD) Wurinsi Sumatua 0 tara 2O 2 S

Sebagai pedoman bagi penyusunan RKPD kabupatenfkota, maka arah


kebijakan pembangunan Wilayah KabupatenlKota untuk tahun 2A23 adalah
sebagai berikut:

5.1.1.1 Wilayah Pantai Timur


Wilayah Pantai Timur terdiri dari 12 KabupatenlKota yaitu Kabupaten
Langkat, Kota Binjai, Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang
Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batubara, Kabupaten Asahan, Kota
Tanjung Balai, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu dan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Kondisi umum Wilayah Pantai Timur dapat dilihat dari 5 indikator makro
ekonomi yaitu Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka, Gini Ratio,
Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat kemiskinan.
Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2O2L di Pantai Timur mengalami
penlrrunan menjadi 66.82 poin dari 72.59 poin di tahun 2O2O. penurun ini
dipengaruhi oleh capaian nilai komposit IPM dimana dari 3 indikator komponen
IPM terdapat penurunan pada Usia Haapan Hidup yang di sebabkan oleh adanya
pandami COVID 19. Sementara itu jumlah dan persentase penduduk miskin
mengalami peningkatan pada tahun 2021, hal ini juga disebkan oleh tingginya
angka pengangguran dan susahnya lapangan pekerjaan akibat dampak dari
pandami COVID 19.

v-5
Cn N o @ o -l o\ UI + g) to z
o
\
F ".1 X po EEX
pp o$ i\
o
-.t
p
p cro s
oq'- E. 6'
i
o
p -
A)
p
U

rp r.
rt*
p p
p*
a
p

t.
x
p
hr
*u
Ft
F (D lD o
EU
3 lD l0 o
[U 3U
oqg p c
ra p 5
p
d p tD
+ Ft
5
p 0c
o oa
b oa a Ft
p
o
(+
o TD 3 p
t
FJ

-t A)

i+
cI' (rl CI lo
s, s^ _o Jn
(, J,' sn sn Jn _c[t sn o
a
e.)
(n Cn
0o
C,I o +
C,
(,l + {
O)
rO o t.)
(, t\)
CN o o t
Itl o
H
si L!r+
N) o p I I 9
I I
U !J
o a)=
N !J o) {o A
{
"co
(J
0o t\)
{ N) LJ { "+
+
-oo
N
o o6
\J 00
!ltr
'p
o I{
I
O
I I
p I I I I
ot
N
o
q)
IJ o { Co
@
o)
00
o {
N.) N) \
00
@ N
xo
il
It\) 00 I -00 I $0o !n
{ s, I@ _o\ sn
\] $ -(,l
to
o E
H.
o Co Ol
(, $ o () 0o
I o Ot
A \]
Co C,) o
@ N) \o € ta.

p
:{ \o
-o -o\
A -or st\) _o1 io Jo N
o rl =
tiFl
$
I
\o
{ { -n
!O o
(rt
00
+
+ (n "(,l
+
(I tt E
rl
@ }.f @ N)
o o
H
9o IUl o { $ u 01 \o !* h)
o
F
o
\t
-C,l

+
o)
-.1 \o @ 00{ {+
sn -(,
.-o
o
t\) O)
\o
N to p
o
E
H
P
t) I I o I|c 9 p -t) to F.
o
"C.) "(l)
C/) \J \) t\) t\) o d
o (r)
!O
C})
t'.) + o
@
+ \o
(,)
@
\o
!o +
Ol
io
4.})
0o (n
\o H.
t.) C])
p
-o
lJ I IC, p I O C o h)
o E't
IrB
(/) (/) -t.) "N o
\o
o
F
O)
(/J (D
\) + @
N)
+
CD
N)
..,
N)
00
\o
+ (,
N)
00
CJl
t\)
(I
(})
N
o F
p Eo
pE
o trgt
fi.
\ts
pH a
IN p(/) ,9 o p o IN I It\) t\)
s

€ (,)
(,
(,^) C, t') N) N \) o .lFr. s
o
s
O)
\0 + +
(])
\o
C,)
@
\o
\o +
(n O)
@
a O1
C^)
r0
T
I
(
q
tFl
P
s
ri
{ { p@ { { { { --l \]
o { N to
G
N
:F
sn 00
(n \o
Jn
@ Lo
"\o 'A )o
\ro
_00
(])
_Cn
+ -tr, I\] o o tl
I @ -n $ Co N) Ul G) o' € H
€t F
s
{
N
-.1 01
p
@ *-I --I __l --I -.I
o OJ { {o { N t.)
o
s

irt
s, -co
or \o
Jn
00
-+ N)
"o t\) (,
._00 sn
+ \) o
o
N
t to
s
G
0o -.I @ to + o = !r s

-t { { { { { \t -n { *J N (
N s^
+ -00 -co I P Jn
(n
I(n "c" o
tJ
@
NJ
\o
+ { \o
(-n
@ Cl) Cn q{
ri

OI tr1 P
g
(r.) A O) Ol co s o t\) (
@
{
$ @
(J) P ,,- $
\o I(rt 9 i\o tr
o P o
o i, in \ o1
{ N (j)
+
o + \o o
00

c.

F
t
o' N) + A A #c. =
s
ro
tr co
!to p ia I
@
I O N
o utr
P \
G
P to
lrtr
o!l
gl)
o N)
Ul
+ (,Il
+ { o Co
t) @
i.)
Oj b
{
N
o
O) @
o5ts (
rr
0q s
{ N) (, + o (Jl a (Jr
c S
:(,
Cl)
G)
(,' i ro
(,
+
I IO J It\) !a
(n
P :' 9
lg
o o t,
bt
o) { C^)
o
(]J
(]) q) o \o
(JI
t\) O'l
!o
tJ
o
t\

p
\o
(I
\o
io
+ P (n P 00
+ 9n
Io, !o P
@ :i I IJ
o
A m + A ('l \o ts
l.d A U1 c0 N
a
E
ro
q)
('i) 00 I-! P
(, P
+ (rt
I P -l !o N
o
o
{ @
fi Lo A + b Co
{ {
CJ
N o
'.t
o
0o I
IJ
I w +
r(, A1
b P
(,l
P
--I
p p
(/)
p -tr
b P
(I)
t\)
()
to O O A (, (.fl
@
N
funcatw I(erj a {Pmninu fr rD aua fr (Ae@D) Arwh$i S umatera 0 tara 2 02S

Kondisi Pendidikan di Wilayah Pantai Timur dapat diiihat dari


perkembangan Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Sejak tahun
2At9 hingga 2O2l Harapan Larna Sekolah terus mengalami peningk atar:r, rata-rata
peningkatan sebanyak 4.3 poin dari tahun 2OL9 hingga tahun 2021. Sedangkan
Rata-rata" Lama Sekolah sejak tahun 2OL9-2O21 mengalami fluktuasi, terjadi
penuflrran pada tahun 2O2O menjadi 9.38 persen dari sbelumnya 9.50 persen
pada tahun 2OL9, namun pada tahun 2O2L terjadi peningkatan kembali menjadi
sebesar 9.43 persen. Kondisi capaian Harapan Larna Sekolah dan Rata-rataLarna
Sekolah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5"2
Kondisi Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah
Wilayah Pantai Timur Tahun 2OL9-2O2L

Harapan Lama Sekolah Rata-Rata Lama Sekolah


No Kab/Kota
20L9 2024 2A2L 20L9 2020 202L
1 Kab. Langkat 12,75 13,05 73,24 8,8 8,65 8,66
2 Kab. Sergei tr2,57 12,64 12,61 8,9 8,54 8,69
3 Kab. Deli Serdang 73,32 13,35 13,36 10,3 10,09 10,10
4 Kab. Batubara 12,52 12,63 72,64 8,5 8,06 8,O7
5 Kab. Asahan 72,56 12,60 72,61 9,0 8,79 8,80
6 Kab. Labura 12,80 13,04 13,19 8,6 8,40 8,41
7 Kab. Labuhan Batu 12,60 L2,73 12,74 9rl 9,24 9,25
8 Kab. Labusel 12,97 13,O0 13,01 9,O 8,75 8,90
I Kota Binjai 13,59 L3,62 13,63 lo,7 10,93 1o,94
10 Kota Medan 14,72 L4,74 L4,75 11,4 1 1,39 1 1,48

11 Kota Tanjung Balai L2,47 12,50 72,62 9,5 9,44 9,45


12 Kota Tebing Tinggr 12,68 L2,72 12,72 LA,4 tr0,31 ro,44
Rata-rata L2,96 13,O4 13,O9 9,5O 9,38 9,43
Sumber: BPS Prousu 2022. data diolah

v-7
funrana {erja Aenerintafr fDaorafr (A&gD) Qrwinsi Sumatna Otara 2023

Kondisi Angka Putus Sekolah (APS) pada Wilayah Pantai Timur hingga 2O2l
terus membaik ditandai dengan turunnya capaian tersebut setiap tahun.
Pendidikan merupakan bagian dari hak dasar anak yang wajib dipenuhi. Putus
sekolah merupakan suatu permasalahan sosial dimana tidak terpenuhinya hak-
hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Membaiknya Angka Putus sekolah di wilayah Pantai Timur disebabkan oleh
berbagai macam faktor pendorong untuk tidak memutuskan berhenti sekolah
diantaranya meningkatnya minat anak sekolah/keinginan sendiri. Selain itu
faktor yang menyebabkan anak putus sekolah seperti faktor ekonomi keluarga,
faktor sosial keluarga, perhatian orangtua, pengaruh teman sebaya, ketersedian
sumber lokal dan kebudayaan telah menjadi prioritas pemerintah dalam
mengantisipasi Angka Putus sekolah melalui berbagai program dan kegiatan lintas
sektor. Capaian Angka Putus Sekolah Pendidikan menengah tahun 2OL9-2O2|
dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.3
Kondisi Angka Rrtus Sekolah (APSI trIilayah Pantai Timur
Angka Rrtus Sekolah
No Kab/Kota SMA SMK
20t9 2020 2o2L 20L9 2420 2A2L
1 Kab. Langkat o,55 0 55 0,09 1,06 1 o6 o,1 1

2 Kab. Sergei o 83 o ) B3 0,oB 1,67 1,67 o,o5


3 Kab. Deli Serdang 4,44 o,44 o,L4 1,50 1,50 o,24
4 Kab. Batubara o 78 o 78 o,04 L,39 1 39 0,03
5 Kab. Asahan 0 59 o,59 0,08 1,09 1,09 0,06
6 Kab. Labura 0,51 0,38 o,o4 2,L8 o , 69 0,03
7 Kab. Labuhan Batu 0 , 38 0,51 0,04 o,69 2,18 0,03
8 Kab. Labusel o,o4 o,o4 o,o2 o,26 o,26 o,04
9 Kota Binjai 0 ) 35 o t 35 o,a2 !,19 l,l9 0,06
10 Kota Medan 0,30 o , 30 o,22 o,75 o,75 o,34
11 Kota Tanjung Balai o,36 o,36 o,o 1 o,18 o,18 o,o 1

L2 Kota Tebing Tinggi o , 49 0 49 o,o2 o,65 o , 65 o,o3


Rata-rata O,47 O,47 O,O7 o,96 O,96 O,O9
Sumber : Dinas Pendidikan Prousu dan DAPODIK Kemendikbud RI, 2022

v-8
I
figruaru l(grja Aemnintafi tDasafr (qKqD) Qroeirlsi S umttera 0 tara 2 O2 S

Kondisi Kesehatan di Wilayah Pantai Timur dapat dilihat dari indikator Usia
Harapan Hidup, kematian Bayi, Kematian Ibu dan Prevalensi Stunting. Dimana
kondisi Usia Harapan Hidup pada tahun 2O2t di Wilayah Pantai Timur mengalami
penuruman rata*rata63.7O tahun, sebelumnya pada tahun 2O2O juga mengalami
penurunan dari tahun 2019, penurunan UHH dipantai timur disebabkan oleh
adanya Pandemi Covid- 19.
Jika dilihat dari Perkembangan Kematian Bayi tahun 2A2l juga mengalami
penurunan, penurunan ini disebabkan oleh adanya komitmen dari pemerintah
daerah untuk memprioritaskan dan meminimalisir angka kematian bayi d.engan
terus melaksnakan berbagai program atau kegiatan penurunan angka kematian
Bayi, capaian Jumlah Kematian Bayi tahun 2O2l sebesar 16.83 persen.
Sedangkan jika dibandingkan dengan angka kematian ibu, pada tahun 2O2l
Jumlah Kematian Ibu di wilayah Pantai Timur mengalami peningkatan,
peningkatan jumlah ini salah satunya disebabkan oleh Pandemi Covid 19 selain
itu juga disebabkan oleh hipertensi dan kehamilan, pendarahan obstetrik,
komplikasi non obstetrik dan komplikasi obstetrik lainnya. Sementara itu
Prevalensi Stunting diwilayah Pantai Timur pada tahun 2O2l mengalami penuruna
menjadi rata-rata 22.2 persen. Penurunan ini terjadi karena giatnya pemerintah
daerah melaksanakan aksi konvergensi untuk pencegahan dan penurunan
Stunting.
\

a
H H ts \o -I o\ o + o) N H 1
-t
t\) o @ o
FF
.E f,
9,
a, -l ? LU
H
t'p t-
N
r a
EU
o
a
o
l-
V) H cl d i r-t

a !t
ai (J
c. E. U
tt-
a+
0q x!)
I
Fl
H
H a !r p4 a o oq
X'
9)
0a
*l
H
rq
p H }U
H H A)
a+
d
.+ 5 p o.
G
-l
F) H p TB
xo
p L)
oa ai
oq
g It
a
D
\l
o
t\) {
\] \l \] o o -.1 o' \)
\) I
-t \O' P
f.) !')
t\)
P
o\ b i, P
\Cll \
tr
Ut
o
o t\) 00 Ul A o\ { P A Cn \o o a
!,
IA
o\{
o o (.,
{ \]
lo
Ot o\ O' \) s,
Fl
-oo "N) s^) t\)
w
\o sD Ot
\]
0o 00
"oo o tIt lrl
N
\] ts \o n
N
o) N)
+ --I + 00 (, Ot (.,) 00 O o Dt
o
E I
l{ E
la.
o { { \l o\ \] E o
tt
o\ Ot \)
Icil
LI\ O''
N) m \!, 00 j 00 co
o
la.
9,)
-t io + i,) ..1- b b Lo ts \ b "!o
(r) --i N) \]
lo n
H

o u A (]J Cn CI o\ \l ts o
o
o
I
q) p
\) ai
p
'o,
N)
N)
LN N)
A
N)
+
N) C,I
cn
o\ A
6 Ul
o
H F
o) o
x
r!
{H.
ts
E s
}o \) p p
(Il $ + (,I
'o,
(j)
N)
(.^) Ol t\) o) t\)
(^) O
t\)
00 o 00 \] o
N
o
{+
F' rd
rug )8
'(\
S
tr
9'
P6
TF
R

H
o + !J So h
tr
b
N)
o @ C,I
N)
Ul L)1 \o 00
N)
(, t\)
Ul o o
h) d+
ts. t.
G) H IS
E G-
E
Ft G
t.l
i.
@ N p
'(rt { *.1 $ \o { A N) (, o S
Fr
6 C,I lJ
\o
li
tr e
S
H (t
lo h-
Sr
-l to
o
H
-:\
,s
u o
b@ crl o\ N) Ul A { (,t { o N oI
X
o to R
o
h) ra
J
d
H
IJ {
o 00 \o \o 00 + tQ 00
to
o c
b
G)
co t\) Ul (.^) @ IJ q
S
$
:l (E

N N) N) t\) \) N) N) N) N s\
+ + A cn N)
A \o (,l) N)
\o
A -oo o e
io -CT
"t\) -}.J
\ +
{
"\o "oo
tn s s
ql t\) Cn (,^) N) Co I h:t
t\)
ts o
O
N t\) N) N)
o
F}
t$
(!
q)
o) F
J^)
I\)
(J)
N
s
F
(Jl t\)
N)
(^) { t\) N) N) N)
(]J
t\)
@
N
o tE
?)
s ol
-t\) -C^,
CJl
-oo -(,l)
\ to
o
0q

tr) N) N) (, o) N
!o \] \o N)
\l { co o P t\)
C^)
o
i, L^, io \ io U io a crt !o
f fumc*rw \erja Qemerintafz tfrser*$. (rffiffi)) fuawinsi Sumattra'{.}tara 2$2i

Kondisi jalan Provinsi di Wilayah Pantai Timur sepanjang I.O27,8OO Km


dimana kondisi jalan mantap pada tahun 2O2L di Wilayah Pantai Timur 82,72
persen atau 834 Km. Terdapat penlrrurnan bila dibandingkan dengan tahun 2O2A.
Apabila kita lihat pada tabel 5.5 dapat diketahui bahwa jalan provinsi dengan
kemantapan terendah di Wilayah Pantai Timur berada di Kota Tebing Tinggi
dengan tingkat kemantapan 57 persen yang mengalami penurunan karena
terjadinya kerr.rsakan jalan. Sementara tingkat kemantapan Jalan Provinsi
tertinggi di Wilayah Pantai Timur berada di Kabupaten Labuhan Batu Utara dan
Labuhan Batu yakni mencapai 93 persen. Kondisi jalan mantap di Wilayah Pantai
Timur dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.5
Koadisi Infrastruktur trIilayah Pantai Timur Tahun 2Ot9-2A2\
Vo Jalan Kondisi Mantap
No Kab/Kota
20L9 2020 2A2L
1 Kab. Langkat 91,O1 84,OO 83,00
2 Kab. Sergei 98,00 86,00 86,00
3 Kab. Deli Serdang 98,00 90,00 89,00
4 Kab. Batubara 99,oo 78,00 82,OO
5 Kab. Asahan 68,O0 62,OO 63,00
6 Kab. Labura 81,00 81,00 93,00
7 Kab. Labuhan Batu 82,00 88,00 93,00
B Kab. Labusel
9 Kota Binjai 100,00 7l,oo 94,OO
10 Kota Medan 97,4O 83,00 90,00
11 Kota Tanjung Balai 100,00 72,0A 80,00
t2 Kota Tebi"ng Tinggr 59,00 7l,oo 57,00
Rata-rata 88,45 78,72 82,72
Sumber : Bappedasu tahun 2022 (Data diolah)

v-11
Rgmronl Wrja Aenerinufr <Da.erafi (\K(RD) Arwi?tsi Sumatara fJtara ZO2S

Arah Kebijakan pembangunan wilayah Pantai Timur untuk mencapai


prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 melalui kegiatan
proyek prioritas/kegiatan prioritas pembangunan Membangun Desa Menata Kota
(MDMK) sebagai berikut:

1. Peningkatan Kualitas dan Pemenuhan Akses Pendidikan


a) Pembangunan Unit Sekolah Barl Menengah, Kejuruan Dan Khusus Sebanyak
1 Unit Di Zona Pantai Timur; Yaitu Kabupaten Langkat, Kabupaten Asahan,
1
Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Kota
Medan Dan Kota Tanjung Balai;
b) Kerjasama Link And Match Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Vokasi Dengan
Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI);
c) Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan (Bop) Untuk Siswa/I Jenjang
SMA, SMK, Dan SLB Negeri Sebanyak 157.000 Siswa/I Prioritas Intervensi
Siswa/I Miskin;
d) Pengembangar] Kampung Beasiswa Scholarships Booth Sebagai Wadah
Informasi Beasiswa 51, 52, 53;
e) Pembangunan 23 Unit Pojok Baca Dan Gerobak Baca Di 19 Lokasi Zona Pantai
Timur;
f) GubernurlWakil Gubernur Sumatera Utara Menyapa Melalui Kelas Motivasi
Bagi Siswa/I Sekolah Menengah Atas Dan Kejuruan Se- Sumatera Utara;
g) Penguatan Materi Kearifan Lokal Serta Penyelarasan Kecerdasan Spiritual,
Emosional Dan Intelektual Dalam Kurikulum;
h) Penguatan Pembelajararl Jarak Jauh (Distance Learningl.

2. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat


a) Penanganan Covid-19 Melalui Penguatan Pola 3t (Testing, Tracing, Treatment);
b) Pembangunan Ruang Isolasi; Pembelian Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit Haji
Medan;
c) Pembangunan Dan Rehabilitasi Rumah Sakit Haji Medan, Pembangunan
Gedung Ruang Rawat Inap 7 Lantat Tower A;
d) Penyediaan Ambulance Emergency Khusus Jantung;
e) Peningkatan Layanaa Kesehatan Untuk Rehabilitasi Narkoba Pada Rumah
Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Penambahan Kapasitas 100 Bed;
f) Pembangunan Gedung Isolasi Pada Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem;
g) Layanan Kesehatan Bergerak Melalui Pengadaan 5 Unit Bus Medis.

3. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Benrsaha Melalui Penyediaan


Lapangan PekerJaan

v-12
funcaru 1(9rja Aenerinufr eDasafi (QJ{BD) Qrwinsi Sumatera 0 ura 2a2 3

a) Fasilitasi 10 Kerja Sama Dengan Dunia Usaha Dan Dunia Industri;


b) Pencapaian Target 1.0OO Umkm Dan Ikm Menuju Digitalisasi Pemasaran;
c) Pengembangan Sistem Informasi Ketenagakerjaan Terintegrasi Melalui Bursa
Kerja Online;
d) Penguatan Kebijakan Daerah Dalam Rangka Optimalisasi Investasi.

4. Peningkatan Daya Saing Melalui Sektot Agraris


a) Pencapaian Target Produksi Perikanan Tangkap Sebesar 459.403,89 Ton Dan
Produksi Perikanan Budidaya Sebesar 216.996 Ton Di Kabupaten Langkat,
Deli Serdang, Serdang Bedagai, Asahan Dan Batubara;
b) Pencapaian Target Produksi Padi Sebesar 4.064.705 Ton Dan Produksi Jagung
Sebesar 1.960.940 Ton Di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Asahan,
Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara;
c) Pengembangan Kawasan Sentra Cabai Merah Target Capaian Produksi Sebesar
190.011 Ton;
d) Peningkatan Produksi Daging Kambing lDomba Menjadi Sebesar 1.537,50 Ton
Di Kabupaten Langkat, Asahan, Serdang Bedagai, Batubara, Labuhan Batu,
Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan;
e) Pencapaian Target Produksi Daging Sapi Menjadi Sebesar L7.149,75 Ton Di
Kabupaten Langkat, Asahan, Serdang Bedagai, Batubara, Labuhan Batu
Labuhan Batu Utara;

5. Peningkatan Daya Saing Melalui Sektor Pariwisata


a) Pengembangan Desa Wisata, Desa Sampe Raya, Bukit Lawang Kabupaten
Langkat;
b) Penataan Kawasan Wisata Tangkahan;
c) Penataan Cagar Budaya Kesultanan Langkat;
d) Pembangunan Infrastruktur Digitalisasi Promosi Pariwisata;
e) Lanjutan Penataan Cagar Budaya Situs Benteng Putri Hijau, Namorambe-
Kabupaten Deli Serdang.

6. Peningkatan Kualitas Reformasi Birokrasi


a) Mempertahankan Pencapaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);
b) Pencapaian Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip)
Dengan Target Predikat BB;
c) Peningkatan Capaian Indeks Pelayanan Fublik Dengan Target Predikat A-;
d) Target Pencapaian 3 Besar Nasional Penghargaan Pembangunan Daerah
Tahun 2A22;

v-13
t.-.,--ry...\
Qgncaru K*ja Senuinufr rDaerafr ((KBD) Prwtusi Sunatera 0 ura 20 2 3

e) Mempertahankan Pencapaian Tertinggi Nilai MCP Komisi Pemberantasan


Korupsi (KPK)

7. Peaingkatan Sosial Kemasyarakatan Dan Olahraga


a) Gubernur Dan Wakil Gubernur Mendengar Melalui Kegiatan Dialog Dengan
Masyarakat Secara Langsung Maupun Virtual;
b) Pembinaan Atlet Berprestasi Dan Tenaga Keolahragaan;
c) Peningkatan Sarana Prasarana Olahraga Dalam Rangka Pekan Olahraga
Nasional Xxi Tahun 2A24;
d) Pembangunan Dan Rehabilitasi Rumah Ibadah Sebanyak 4.773 Rumah
Ibadah;
e) Pembangunan Sports Centre Di Daerah Kualanamu Sebagai Persiapan Tuan
Rumah Pekan Olahraga Nasional Xxi Tahun 2024;
0 Target Capaian Pembangunan Stadion Madya Atletik, Gor Martial Arts Dan Gor
Bowling

8. Pembangunan Infrastruktur yang Baik dan Berwawasan Lingkungan


a) Penanganan Jalan Zona Pantai Timur Sepanjang 164,13 Km;
b) Pembanguna"n Sistem Penyediaan Air Minum (Spam) Mebidang Target Capaian,
Pembangunan Dan Pemanfaatan Jaringan Distribusi Utama (Jdu) Offtaker
Medan;
c) Optimalisasi Jaringan Irigasi Kewenangan Provinsi Sebesar Lebih Kurang
78.000 Hektar;
d) Pembangunan Dan Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Regional
Mebidang;
e) Pembangunan Role Model Pengurangan Luas Kawasan Kumuh Terintegrasi;
f) Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rtlh) Sebanyak 1.000 Unit Di 10
KabupatenlKota.

5.L.L.2 Wilayah Pantai Barat


Wilayah Pantai Barat terdiri dari 7 Kabupaten yaitu : Kabupaten Tapanuli
Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Kota Padangsidimpuan,
Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang lawas dan Kabupaten Padang
lawas Utara. Kondisi umlrm Wilayah Pantai Barat dapat dilihat dari 5 (lima)
indikator makro ekonomi yaitu Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran
Terbuka, Gini Ratio, Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat kemiskinan.
Pertumbuhan Ekonomi di wilayah Pantai Barat pada tahun 202I mengalami
kontraksi dengan rata-rata sebesar -O,49 persen lebih tinggi dibandingkan Provinsi

v-14
fu rcatuKnjaPemerinufr Darafi (qXqO)erwirulSumateraUura2023

Sumatera Utara yang mengalami kontraksi sebesar -1,O7 persen. Pertumbuhan


Ekonomi di wilayah Pantai Barat pada tahun 2A2O lebih baik jika dibandingkan
dengan perEumbuhan ekonomi pada tahun 2A2O, yang tumbuh rata-rata sebesar
-O,49, penurunan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2A2O terjadi di hampir
semua KabupatenlKota di wilayah Pantai Barat hal ini salah satunya disebabkan
karena terjadinya pandemik covid-l9. Pada tahun 2A2A Pertumbuhan Ekonomi
tertinggi ada di Kabupaten Paluta dan terendah ada di Kota Sibolga.
Dilihat dari indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), diketahui rata-
rata TPT pada tahun 2O2O mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 5,84
persen, kondisi ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian TPI
Provinsi Sumatera Utara tahun 2O2O sebesar 6,91 persen. Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) Kawasan Pantai Barat ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan
rata-rata pertumbuhan TPT pada tahun 2Ol9 dan 20 18 yang tumbuh sebesar 5,38
persen dan 5,3O persen. Peningkatan terjadi hampir pada semua Kab/Kota di
wilayah Pantai Barat, namun ada 3 kabupaten yang mengalami peningkatan TPT
yang paling tinggi pada tahun 2A2O diantaranya Kota Sibolga dengan TPT sebesar
8,00 persen, Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 7,54 persen dan Kota
Padangsidimpuan sebesar 7,45 persen.
Dilihat dari kondisi kemiskinan, Wilayah Pantai Barat merupakan wilayah
dengan rata-rata kemiskinan pada tahun 2O2O sebesar 9,63 persen, angka ini
lebih besar dari capaian provinsi pada tahun 2A2A sebesar 8,75 persen, angka ini
lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan angka kemiskinan
pada tahun 2Ol9 dan 2018 yang tumbuh sebesar 9,65 persen dan 9,95 persen.
Kemiskinan tertinggi berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, sedangkan yang
terendah di Kota Padangsidimpuan.
Sementara rata-rata gini ratio pada tahun 2O2O sebesar 0,300, angka ini
lebih besar dari capaian provinsi pada tahun 2027 sebesar 0,316, angka ini lebih
tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan Gini Rasio pada tahun
2Ol9 dan 2O18 yang tumbuh sebesar 0.300 persen dan 0.3O1 persen, Gini ratio
tertinggi terdapat pada Kabupaten Kota Padangsidimpuan, sedangkan yang
terendah ada pada Kabupaten Mandailing Natal.
Jika dilihat dari indikator Indeks Pembangunan Manusia di Wilayah Pantai
Barat pada Tahun 2O2l mengalami peningkatan, rata-rata IPM adalah 70,75 poin
dimana angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian IPM Provinsi
Sumatera Utara yang sebesar 71,77 poin. Sedangkan jika dibandingkan dengan
rata-rata capaian Pantai Barat pada tahun Z0L9 dan 2Q20 mengalami peningkatarL
yakni 70,44 poin menjadi 70,75 poin. IPM tertinggi terd.apat pada Kota

v-15
fr funcatw Kfja Aenninu fi A aerafi (AJ@D) Wwittsi Sumatera'U ura 2 023

Padangsidimpuan, sedangkan yang terendah ada pada Kabupaten Mandailing


Natal.
Capaian Indikator Makro Wilayah Pantai Barat dapat dilihat pada tabel
selanjutnya

v-16
(/)
L
{ o ,J1 + Co t\) 4
o
-t
7
p r'! r'\ a>i
p Ph)
U
'u
b
p
I
Ft
F
r*)
ID o
p
a 'U
p
g
?
p

-,
<9
p
an
obi
B'o
ts
d
CN p p Ed_
p \l o a
o
p o
o oq ID o
p F
:
o
N
0q

l-t
jn lo
a srt
gl
Jn
t\) (,
Ul
"o.
Ol
!o
sn
t\)
-o\ ,(,l
(rl o
t$ a @ (r) o -i -.t (, o !E
o
N
o
lrl it
to N -.i
o I I

-(, j- o o 5E
a. ba \] (/)
+ \tO
+ \o
P
0o
\i
C^)
lo
o 5l
ott
5g
'It
o o
I I I
oI
I(,) I I
N
(, -\o
O
{ o
N
N
+ -l
o +
0 A @ Cr)

9n { { P 3 $ tJ
o
to
6 c'l
t'.)
\]
C^)
{ N
+
(})

x
o
(,t
s 00 5 { ro
o -l -
T
'o Cn
+
o -(, (,
o
+
t)
"$
to rd B
H.
$ (n o Ft a
ts
ol
'8 :'r _00 9(/) s j-l to
o H
P
cn
+
o
o o \)
+ N ti
+ (,l
tsl
o
Io) I(, I(]) I I I (,
IJ
o
H
fo
o
o \] (*)
N)
00
t\)
(Jl
{ {N)
N)
\o
co
(rl
\o e T
a
o
x
o a
I O
U
O O
-N)
O II\) "N '(, lJ
o ts.
C')
o \] \o (I
{ -l \o (n N
o n 4Fl
o N @ p
FT
Or @

o
=p
1<Fr
-o I(, I I p lo
o e-ot
o)
-(r)
N) N) N)
\] \] C])
o
o -.1
o
(1)
\o
00
cfl
\.I t) \o
Ul N
;h
P
E
{ o -,1
(^) po\ o, o -n lo
o
F}
p
P sn
o
o
'co
o
"+
P
t\)
U
Jr.
(Jl
TQ
\(I o lo
la.
EI
p J8
!G
tt
p
{ ol
io
-*I
O)
o o { @
{ lo
o
F}
R
S
"9
I N "co -o
-J ;t\) t\)
sn
t\) N
o
E tg
o
t6
+ O) (, (Jl !o C.rI N) B
H
1o
{ { { o
{ \] -.I N)
o
I
h) s(t
"9
.il
\o S^)
\o
-(" 00 Jn
+ to o
ql
Ctl
A G)
Or
+ @ to
ld
t.
F
Sr
N + N) + N) t\) N p
-o
a io
P U]
b
Io i P .^ o
H (!
(,I \o
@
t\) ci1 +
N)
l.f -n o o C{
tr 6i
Fr
D B
o + N) N) N h) H
I :l I+ I\] ;,
(.1)
l,@ I(, o
io
o { o
t.)
o tr
t €.
{ \o \o \o
0
rs
-Y
p a
to
t.
\) N F
o +!
I@
t.J N)
I{ --l o
0q o
I+ io
(rl
L.)
\]
P
N
U'l
;1 ir N (a
A o
o)
C) 0o oo
r tr
p G
\o
h
t.) !')
(, I I
P
P
o
tr
N)
j
N)
fr)
o S'
g, in
(0
Or a Co I e
FI
S
ar
o t\) p _s { N
o !o t\)
o
o +
H
! c,J
Oo
U
<)1
-l
O m { { o to
o o
.D
[.o
UJ

0
io
N) t) p
\o
'+ P
@
r- :'r
Ut
ro
o
to
{ t\) O r0 O)
,ry,,.,h
Eg,ncdnd 1(9rja Samerintafr Daerafi (W(FO) Orwl* Sumatsla Otara 2A23

Kondisi Pendidikan di Wilayah Pantai Barat dapat dilihat dari


perkembangan Harapan Larna Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Putus
Sekolah. Pada tahun 2O2O untuk Harapan Lama Sekolah (HLS) dari tahun 2OL9
hingga 2O2l terus mengalami peningkatara, begitu juga dengan Rata-rata Lama
Sekolah (RLS) terus mengalami peningkatan, hingga 2A21 capaian sebesar 9.52
persen. Dilihat dari capaian Kabupaten/Kota, kota Padangsidimpuan memiliki
capaian tertinggi Rata-Rata Lama Sekolah sebesar 11.09 persen dan terendah ada
di kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 8.84. Sementara capaian Rata-RataLama
Sekolah tertinggi juga terdapat di Kota Padangsidimpuan dan terendah ada di
Kabupaten Tapanuli Tengah. Capaian Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama
Sekolah Wilayah Pantai Barat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.7
Kondisi Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah
Wllayah Pantai Barat Tahun 2Al9-2A21

Harapan Lama Sekolah Rata-Rata Lama Sekolah


No Kab/Kota
20L9 20.20 2o21 20L9 20.24 2o.2L
1 Kota Padang L4,51 14,54 14.56 10,9 1 1,00 11.09
Sidempuan
2 Kab. Padang 13,00 13,03 13.27 9,0 9,01 9.O2
Lawas
3 Kab. Tapsel 13,10 t3,24 13.35 9,3 9,28 9.29

4 Kab. Madina 13,15 13,32 13.61 8,8 8,62 8"63

5 Kab.Paluta 12,42 12,87 13.04 9,3 9,37 9.38

6 Kota Sibolga 13,13 13,16 13.28 lo,2 10,40 10.4i

7 Kab. Tapteng 72,66 13,06 13.07 8 6 8,62 8.84


Rata-rata 13 t 1 3 13,31 13.45 8,18 9,47 9.52
Sumber.' BPS Sumatera Utara 2 022

Seperti halnya dengan pantai timur, Angka Putus Sekolah di Wilayah Pantai
Barat juga mengalami penurunan, hal ini terjadi karena faktor penyebab putus
sekolah yang berasal dari dalam diri (internal) semakin membaik, selain itu
penyebab Angka Putus Sekolah seperti ketiadaan biaya dan sarana pendidikan
sudah mulai bisa diatasi dengan memberikan berbagai bantuan pendidikan
kepada keluarga kurang mampu dan mempunyai anak berprestasi, pemerintah
setempat juga berkomitmen untuk secara terus menerus meningkatkan akses
pendidikan bagi masyarakat diwilayah pantaitimur. Melalui Dinas Pendidikan
akan terus meningkatkan akses, kualitas, dan keterjaminan pendidikan., mulai
dari pendidikan dini sampai pendidikan tinggi. Pemberian beasiswa miskin pada

v-18
furncaru l(erja rPennintafr cDaprafr (ru@D) Srwinsi Sumatera 'Utara 2023

semua jenjang pendidikan akan terus ditambah. Sehingga Angka Futus Sekolah
bida diminimalisir. Konsisi Angka Putus Sekolah dapat diiihat pada tabel dibawah
ln1

Tabel 5.8
Kondisi Angka Putus Sekolah Pendidikan Menengah
trIilayah Pantai Barat Tahun 2OL9-2O2L
Angka Putus Sekolah
No Kab/Kota SMA SMK
20L9 2o.24 2o2L 2AL9 2o.20 2o2L
Kota Padang 0,10 o a4 o,90 1,57 0,04
1 0,10
Sidempuan
Kab. Padang 0,03 0,02
2 0,91 o,62 l,o2 o,37
Lawas
0,04 0,01
3 Kab. Tapsei 1, 16 o,71 2,13 o,74
0,06 1,03 0,04
4 Kab. Madina o,57 0 58 0,80
0,04 0,01
5 Kab.Paluta 0 98 o,34 r,44 0,96
0,01 0,01
6 Kota Sibolga o,l2 0,14 0,38 4,79
o,o2 1,36
0,04
7 Kab. Tapteng 0,54 o,23 2,21

Rata-rata O,63 O,39 O,O3 1,27 o,97 OrO2


Sumber : Dinas Pendidikan Prousu dan DAPODIK Kemendikbud RI, 2022

Kondisi Kesehatan di wilayah Pantai Barat dilihat dari capaian Usia Harapan
Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu dan Prevalesi Sfitnting, dimana
rata-rata Usia Harapan Hidup wilayah Pantai Barat sejak tahun 2AI9 hingga 2O2l
terus mengalami peningkatan, hingga 2O2l mencapai sebesar 66.85 tahun,
kabupaten/kota dengan capaian tertinggi adalah Kota Padang Sidempuan sebesar
69.50 tahun, dan capaian terendah ada di Kabupaten Padang Lawas sebesar 67.t3
tahun. Sementara untuk kematian bayi terjadi penurunan pada tahun 2A2O,
namun pada tahun 2A21 meningkat Kembali menjadi rata -rata 2A bayi, dimana
jumlah kematian bayi tertinggi pada tahun 2O2l ada di Kabupaten Padang Lawas
Utara sebanyak 20 orang dan terendah ada di kabupaten Tapanuli Selatan
sebanyak 3 orang. Tingginya Kematian Bayi diwilayah Pantai Barat tersebut
disebabkan oleh minimnya pengetahuan dalam proses kehamilan, persalinan dan
perencanaannya.
Dilihat dari jumlah kematian Ibu di Kabupaten/Kota, maka kematian ibu tertinggi
ada di kabupaten Padang Lawas sebanyak 9 (sembilan) orang dan terendah ada di
kota Sibolga sebanyak 1 orang. Jika dililat dari perkembangan prevalensi stunting
dari 2O19 hingga 2O2l terjadi fluktuasi di wilayah pantai barat dimana pada tahun

;_;":i
fu:rcaru Kerj a Aenerintafr tDacrafi (WgD) Aruairwi Sumatsra'U ura 20 2 i

2O2Oterjadi penurunan dari tahun 2019 menjadi sebesar rata-rata 30.34 persen,
namun pada tahun 2021, terjadi peningkatan rata-rata menjadi 32.84 persen.
Capaian Preva-lensi Stunting tertinggi ada di Kabupaten Mandailing Natal sebesar
47.7 persen dan terendah ada di Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 25.3 persen.
Capaian kondisi Kesehatan wilayan pantai barat adalah sebagai berikut:
Tabel 5.9
Kondisi Kesehatan Wilayah Pantai Barat
Usia Harapan Hidup Kematlan Bayi Kematian lbu Stunting
No Kab/Kota
2019 2020 202L 2AI9 2020 202L 2019 20.20 2A2t 2019 2020 2o21
Kota P. 28 8 5 4 27,4 26,2 32.r
1 62.5t 68,73 69.50 60 18
Sidempuan
Kab.
o Padang 66.98 67,O9 67.t3 ao 2L 30 6 5 9 41,O9 39,8 42.O
Lawas
3 Kab. Tapsel 64.82 64.91 64.97 4l 7 C
2 a 2 26,96 25,75 30.8

4
Kab.
62.51 62.60 62.65 68 16 31 9 7 5 36,5 c(< 47.7
Madina
5 I(ab.Paiuta 67.46 67.17 67.22 4 1,6 t7 6 1 J 45,73 44,63 33.1
Kota 69.25 7 8 17,7 10,03 25.8
6 68.77 69.01 1 1 1
Sibolea
Kab. 30 o2 7 10 5 4t,89 40,5 25.3
7 67.08 67.15 67.24 30
Tapteng
Rata-rata 65,68 66,67 66.85 34,57 L6,43 20 6,57 4,37 2.5 33,()4 3O,34 32.44
Sumber: BPS SumateraUtara 2A22, data diolah
Kondisi jalan provinsi di Wilayah Pantai Barat adalah sepanjang 669.010
km. Kondisi jalan mantap pada tahun 2021di Wilayah Pantai Barat adalah 70,57
persen atau 485 Km. Apabila kita lihat pada tabel jalan provinsi dengan
kemantapan terendah di Wilayah Pantai Barat berada di Kota Sibolga dengan
tingkat kemantapan jalan sebesar 41 persen. Sementara tingkat kemantapan jalan
provinsi tertinggi di Wilayah Pantai Barat berada di Kabupaten Tapanuli Tengah
dengan tingkat kemantapan jalan sebesar 92 persen. Kondisi jalan di Wilayah
Pantai Barat dapat dilihat sebagai berikut:

V -20
Wrcaru I{erj a Aenninu fr rD azra fi (,RKfiD) Qrwinsi S umatua U tara 20 2 3

Tabel 5.1()
Kondisi Infrastruktur Wilayah Pantai Barat
o/" Jalan Kondisi Mantap
No Kab/Kota
20L9 2024 202t
1 Kota P. Sidempuan 76,OO 66,00 75,00
2 Kab. Padang Lawas 86,O0 74,OO 75,0O
3 Kab. Tapanuli Selatan 84,00 B 1,OO 81,O0
4 Kab. Madina 64,OO 65,00 65,O0
5 Kab.Paluta 70,00 65 , o0 65,00
6 Kota Sibolga 100,00 41,00 41,00
|7
Kab. Tapteng 100,00 92,OO 92,4O
Rata-rata 82,85 69,L4 70,57
Sumber; BPS Sumatera Utara, dota diolah

Untuk mencapai prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Utara Tahun


2023, arah kebijakan pembangunan wilayah Pantai Barat diarahkan untuk
mendukung kegiatan strategis daerah (KSD) adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Kualitas dan Pemenuhan Akses Pendidikan
a) Pembangunan Unit Sekolah Baru Menengah, Kejuruan Dan Khusus Tahun
2022 Sebanyak 4 (empat) unit Yaitu:
- SMA Negeri 1 Angkola Julu Di Kota Padang Sidimpuan;
- SMK Negeri 1 Aek Bilah Di Kabupaten Tapanuli Selatan;
- SMK Negeri 1 Suka Bangun Di Kabupaten Tapanuli Tengah; Dan
- sMK Negeri 1 Batang Lubu Sutam Di Kabupaten Padang Lawas.
Kemudian Pada Tahun 2023, Pembangunan Unit Sekolah Baru Menengah,
Kejuruan Dan Khusus Sebanyak 1 (Satu) Unit Di Kabupaten Mandailing Natal;
b) Kerjasama Link And Match Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) / Vokasi
Dengan Dunia Usaha Dunia Industri (Dudi) Untuk 70 Mou/Moa Kompetensi
Keahlian Vokasi Di 7 (Tujuh) Kabupaten/Kota Pada Zona Pantai Barat Pada
Tahun 2022 Sampai Dengan Tahun 2023;
c) Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Untuk Prioritas Siswa/I
Miskin Jenjang SMA, SMK, dan SLB Negeri Sebanyak 24.366 Siswa Siswi Pada
Tahun 2022 Dan Sebanyak 25.366 Siswa Siswi Pada Tahun 2023 Di 7 (Tujuh)
KabupatenlKola Pada Zona Pantai Barat;
d) Pembangunan 7 (Tujuh) Unit Pojok Baca Pada Tahun 2023 Masing-Masing 1
(Satu) Unit Di Kota Sibolga, Padangsidimpuan, Kabupaten Padang Lawas,
Padang Lawas Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal Dan Tapanuli
Tengah;

t v-21,
furcann l(erja Aenerinufi eDaerafr (qKqD) Qrwinsi Sunnterd Oura 2023

e) Penyediaan 7 (Tujuh) Unit Gerobak Baca Masing-Masing Satu Unit Pada Tahun
2023 Di Kota Sibolga, Padangsidimpuan, Kabupaten Padang Lawas, Padang
Lawas TJtara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal Dan Tapanuli Tengah;
0 Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial Sebanyak 3 (Tiga) Unit
Perpustakaan Desa Masing-Masing 1 (Satu) Unit Perpustakaan Desa Di
Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas Dan Kota Padangsidimpuan Pada
Tahun 2023;
g) Pembinaan Perpustakaan Pada Satuan Pendidikan Menengah Dan Pendidikan
Khusus (Sma/Smk) Sesuai Standar Nasional Perpustakaan Sebanyak 1 (Satu)
Unit Di Sma Negeri 1 Kota Padangsidimpuan Pada Tahun 2022. Serta
Pembinaan Perpustakaan Pada Satuan Pendidikan Menengah Dan Pendidikan
Khusus (Sma/Smk/S1b) Sesuai Standar Nasional Perpustakaan Sebanyak 4
(Empat) Unit Masing-Masing 1 (Satu) Unit Perpustakaan Sma/Smk Di Kota
Padangsidimpuan, Kabupaten Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli
Selatan. Serta Pembinaan Perpustakaan Pada Satuan Pendidikan Menengah
Dan Pendidikan Khusus (Sma/ Smk/ Slb) Sesuai Standar Nasional
Perpustakaan Sebanyak 3 (Tiga) Unit, Masing-Masing 1 (Satu) Unit
Perpustakaan Slb Di Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan Dan
Padang Lawas Utara Pada Tahun 2A23;
h) Gubernur Menyapa Melalui Kelas Motivasi Bagi Siswa/I Sekolah Menengah
Atas Dan Kejuruan Se- Sumatera Utara;
i) Penguatan Materi Kearifan Lokal Serta Penyelarasan Kecerdasan Spiritual,
Emosional Dan Intelektual Dalam Kurikulum;
j) Training af Trairuers (Tot) 33 Orang Guru Melalui Pembelajaran Jarak Jauh
Pada 33 Kabupatenf Kota.

2. Peningkatan Derqiat Kesehatan Masyarakat


a) Penanganan Covid-19 Melalui Penguatan Pola 3t (Testing, Tracing, Treatmentl;
b) Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) Untuk Praktek Pola Hidup
Sehat Sehari Hari Dan Usaha Penurunan Prevalensi Stunting Pada Tahun 2022
Dan 2A23 Di 7 Kabupaten/Kota Pada Zona Pantai Barat;
c) Penyediaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Untuk Kegiatan Pemberian
Bantuan Iuran (Pbi) Provinsi Sebanyak 30.875 Jiwa Pada Tahun 2022 Dan
Sebanyak 66.321 Jiwa Pada Tahun 2023 Pada Zona Pantai Barat;
d) Kontribusi Premi Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (Pbi
Jkn) Fusat Sebanyak 682.367 Jiwa Pada Tahun 2022 Dan Sebanyak 682.367
Jiwa Tahun 2023 Di Zona Pantai Barat;

v-27
Qgrcatw \prja rPennintafi eDaqafr (qKgD) Qrwfusi Sumatera 'Utara 2023

Dokter Terbang Berjumlah 2 Orang Yang Terdistribusi Masing-Masing 1 Orang


Di Kota Padang Sidimpuan Dan Kabupaten Mandailing Natal Pada Tahun
2022. Pada Tahun 2023 Berjumlah 6 Orang Yang Terdistribusi Masing-Masing
1 Orang Di Kota Padang Sidimpuan, Sibolga, Kabupaten Mandailing Natal,
Tapanuli Selatan, Padang Lawas Dan Padang Lawas Utara;
f) Pemberian Paket Makanan Tambahan (Pmt) Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
(Kek) Sebagai Usaha Penurunan Prevalensi Stunting, Sebanyak 7.693 Orang
Pada Tahun 2A22 Dan Sebanyak 7.693 Orang 2023 Pada Zona Pantai Barat;
s) Pemberian Paket Makanan Tambahan (Pmt) Balita Kurus Sebagai Usaha
Penurunan Prevalensi Stunting, Sebanyak 12.721 Orang Pada Tahun 2022
Dan Sebanyak L2.721 Orang 2023 Pada Zona Pantai Barat;

3. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha Melalui Penyediaan


Lapangan Pekerjaan
a) Kerja Sama Dengan 3 Dunia Usaha Dan Dunia Industri,2 Kerya Sama Dengan
Perguruan Tinggi Untuk Fasilitasi Program Link And Match Pada Tahun 2023;
b) Digitalisasi Pemasaran 2O Umkm Dan 5 Ikm Pada Tahun 2A23 Di Zona Pantai
Barat;
c) Pengembangan Sistem Informasi Ketenagakerjaan Terintegrasi Melalui Bursa
Kerja Online;
d) Penguatan Kebijakan Daerah Dalam Rangka Optimalisasi Investasi Melalui
Pen5rusunan Rencana Umum Penanaman Modal.

v-23
furcann Kerja Qenninufi <Dacrafi (W(gD) erwirwi Sutnatera 0 tara Z0Z 3

4. Peningkatan Daya Saing Melalui Sektor Agraris


a) Pengembangan Kawasan Ternak Dan Pemberian Bantuan Ternak Serta Sarana
Prasarana Pendukungnya Dalam Rangka Mendukung Pencapaian Produksi
Daging Sapi Sebesar 1.943 Ton, Daging Kambing/Domba Sebesar 280 Ton
Sampai Tahun 2023 Di Pantai Barat;
b) Bantuan Benih Padi, Jagung, Cabai, Bawang Dalam Rangka Mendukung
Pencapaian Produksi Padi Sebesar 1.015.566 Ton, Jagung 35.197 Ton, Bawang
146 Ton Dan Cabai 6.236 Ton Tahun 2A23 Pantai Barat;
c) Pemberian Stimulus Ekonomi Pengembangan Budidaya Cabai Merah Seluas
10 Ha Di Kota Padangsidimpuan Pada Tahun 2022;
d) Dalam Mendukung Pencapaian Produksi Perikanan Budidaya Sebesar 2t.746
Ton Dan Perikanan Tangkap Sebesar 88.844 Ton Pada Tahun 2A23, Beberapa
Hal Yang Dilakukan:
- Memberikan Bantuan Benih Ikan Mas Sebanyak 80.O0O Ekor Dan Pakan
Ikan Sebanyak 2.0OO Kg Serta Bantuan Benih Serta Sarana Prasarana
Pendukung Lainnya Seperti Pengadaan Mesin Kapal Perikanan 20 Unit Pada
Tahun 2022 Yang Dilanjutkan Pada Tahun 2O23;
- Pemberian Asuransi Nelayan Di Tahun 2022 Sebanyak 2.050 Nelayan Dan
Tahun 2023 Sebanyak 1.000 Nelayan Pada Zona Pantai Barat;,
e) Dalam Rangka Pencapaian Produksi Komoditi Perkebunan (Kopi, Kelapa,
Kakao) Sebesar 32.000,49 Ton Pada Tahun 2023 Beberapa Ha1 Yang
Dilakukan:
- Bantuan Benih Tanaman Kopi Sebanyak 50.000 Batang Untuk Mendukung
Agroforestry Dan Peremajaan Kopi Desa Wisata Di Kabupaten Mandailing
Natal Pada Tahun 2O22;
- Bantuan Benih Kelapa Pandan Wangi Untuk Mendukung Ekonomi
Masyarakat Miskin Produktif Sebanyak 300 Batang Di Kabupaten Tapanuli
Tengah Pada Tahun 2022;
- Fasilitasi Pasca Panen Komoditi Perkebunan Sebanyak 3 Unit Kabupaten
Tapanuli Selatan Pada Tahun 2022;
- Pada Tahun 2A23 Diberikan Bantuan Benih Dan Sarana Prasarana
Pendukung Lainnya Di KabupatenlKota Se-Kawasan Pantai Barat.

5. Peningkatan Daya Saing Melalui Sektor Pariwisata


a) Pelatihan Pemandu Pariwisata Di Kawasan Zona Pantai Barat;
b) Pengembangan Desa Wisata Dan Peni.ngkatan Kompetensi Sdm Pengelola Desa
Wisata Di KawasanZona Pantai Barat;
c) Penataan Cagar Budaya Barus Dan Situs Bongal Di Tapanuli Tengah.

v-24
Wncana {erja Qenninufr <Dacrafr (qKqD) Arwinsi Sumatera iltma ZOZS

6. Peningkatan Kualitas Reformasi Biroktasi


a) Pelatihan Pendidikan Wawasan Kebangsaall Serta Gerakan Nasional Revolusi
Mental Untuk Seluruh Masyarakat Dan Aparatur Sipil Negara Di 7

KabupatenlKota Pada Zona Pantai Barat Tahun 2022 Dan Tahun 2023;
b) Dukungan Kabupatenf Kota Zorta Pantai Barat Terhadap Pencapaian Opini
Wqiar Tanpa Pengecualian [Wtp) Sebesar 8O Persen;
c) Dukungan KabupatenlKota Zona Pantai Barat Untuk Mempertahankan
Pencapaian Tertinggi Nilai Monitoring Center For Preuention {Mcp) Dari Komisi
Pemberantasan Korupsi (Kpk) Republik Indonesia;

7. Peniagkatan Sosial Kemasyarakatan dan Olahraga


a) Gubernur Mendengar Melalui Kegiatan Dialog Dengan Masyarakat Secara
Langsung Maupun Virtual;
b) Pelatihan Dan Pembinaan Penlrusunan Grand Design Besar Olahraga Provinsi
Sumatera lJtara, Khususnya Untuk Mendukung Persiapan Pon Xxi Tahun
2024, Untuk 70 Orang Pada Tahun 2A22 Di Kabupaten Mandailing Natal;
c) Pembangunan Gedung Olahraga (Gor) Mini Sebanyak 1 (Satu) Unit Di Kota
Padang Sidimpuan Pada Tahun 2423;
d) Rehabilitasi Panti Anak Di Kota Padang Sidimpuan Pada Tahun 2023;
e) Rehabilitasi Panti Ps Gepeng Pinang Sori Di Kabupaten Tapanuli Tengah Pada
Tahun 2023;
0 Bantuan Hibah Untuk Pembangunan Dan Rehabilitasi Rumah Ibadah Pada
Tahun 2022 Sebanyak 199 Unit Di 7 Kabupaten/Kota Pada Zona Pantai Barat;

8. Pembangunan Infrastrulrtur Yang Batk dan Berqrawasar Lingkungan


a) Pada Tahun 2022 Dan 2023 Akan Dilakukan Penanganan Jalan DiZona Pantai
Barat Sepanjang 130.70 Km Dengan Rincian Sebagai Berikut:
1. Penanganan Jalan Sepanjang 4,7O Km Di Kabupaten Tapanuli Tengah
Dengan Rincian :

- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Jurusan Sibuluan - Aek Horsik


Sepanjang 3 Km;
- Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Jurusan Sorkam Kiri - Sigambo-
Gambo Sepanjang l,7A Km;
- Pembangunan Saluran Drainase Sepanjang 2.O00 M;

Z. Penanganan Jalan Sepanjang 2.50 Km Di Kota Sibolga Dengan Rincian:

v-25
Qmcaru 1(9rja {Penerinufr eDasafr (ftKBD) Qrwinsi Sumntera Oura 2o2s

- Peningkatan Struktur Jatan Ruas Jalan Provinsi Jalan Sudirman Di


Kota Sibolga Sepanjang2,SO Km;
3. Penanganan Jalan Sepanjang 22.40 Km Di Kabupaten Tapanuli Selatan
Dengan Rincian:
- Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Jalan Sipirok - Simpang
Tandosan Sepanjang 6 Km;
- Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Jalan Sipenggeng
Marancar - Sipirok Sepanjang 3 Km;
- Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Jalan Simpang Tandosan -
Simangambat - Sipagimbar Sepanjang 1 ,4O Km;
- Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Jalan Sipagimbar - Batas
Padang Lawas Utara (Tolang) Sepanjang 12 Km;
- Pembangunan Saluran Drainase Sepanjang 4.000 M.
4. Penanganan Jalan Sepanjang 4,5O Km Di Kota Padangsidimpuan Dengan
Rincian:
- Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Jalan Hutaimbaru
Padangsidimpuan - Batunadua (Ringroad Lintas Timur) Sepanjang 3,5O
Km;
- Pemeliharaan Berkala Jalan Provinsi Ruas Jalan Jenderal Besar Abdul
Haris Nasution (Jalan By Pass Ringroad Lintas Timur) Sepanjang 1 Km;
- Pembangunan Saluran Drainase Sepanjang 4.000 M
5. Penanganan Jalan Sepanjang 34,8O Km Kabupaten Padang Lawas Dengan
Rincian:
- Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Ujung Batu - Batas Riau
Sepanjang 3,40 Km;
- Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Sibuhuan - Ujung Batu
Sepanjang 3,60 Km;
- Pembangunan Ruas Jalan Sibuhuan -Panyabungan SepanjangT Krn;
- Peningkatan Kapasitas Jalan Pnovinsi Ruas Binanga (Batas Paluta) -
Aek Nabara Tonga Sepanjang2,2o Km;
- Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Paringgonarl - Sibuhuan
Sepanjang 1,60 Km;
- Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Sihaporas (Batas Padang
Lawas Utara) - Paringgonan Sepanjang7 Km;
- Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Aek Nabara Tonga
$ibuhuan Sepanjang 5 Km;

v-70
funcatwK*jaAenzrinuhfDa"srafr (qK%D)QrwtnsisutttotcrdOtara2023

Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Aliaga - Muara Tige - Batas


Riau Sepanjang 5 Km;
Pembangunan Saluran Drainase Sepanjang 4.O00 M;
Pembangunan Jembatan Aek Silandorung Di Kabupaten Padang Lawas
Pada Tahun 2022 Untuk Mendukung Akses Konektivitas Antar
KabupatenlKota.

6. Penanganan Jalan Sepanjang 34,00 Km Di Kabupaten Padang Lawas Utara


Dengan Rincian:
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Hutaimbaru - Sipiongot
Sepanjang 8 Km;
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Aek Godang - Sihaporas
(Batas Padang Lawas) Sepanjang 3,6O Km;
- Pembukaan Jalan Provinsi Ruas Sipiongot - Batas Tapanuli Selatan
(Tolang) Sepanjang 10 Km;
- Peningkatan Struktur Jalan Gunung Tua - Binanga (Batas Padang
Lawas) Sepanjan g 2,4O Krr,;
- Pembukaan Jalan Provinsi Ruas Sipiongot - Batas Labuhan Batu
Sepanjang 10 Km;
- Pembangunan Saluran Drainase Sepanjang 4.000 M.

7. Penanganan Jalan Sepanjang 27,80 Km Di Kabupaten Mandailing Natal


Dengan Rincian:
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Jembatan Merah - Muara
Soma Sepanjang2 Km;
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Muara Soma - Simpang
Gambir Sepanjang 3,6O Km;
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Simpang Pulo Padang -
Batahan Sepanjang 10 Km;
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Muara Pungkut - Simpang
Banyak Sepanjan g 2,2O Krl:;
- Peningkatan StrukturJalan Provinsi Ruas Natal (Setia Karya) - Batahan
Sepanjang 8 Km;
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Simpang Banyak - Batas
Sumbar Sepanjang2 Krn;
- Pembangunan Saluran Drainase Sepanjang 4,000 M,

v-27
fu:xrana Ke$a @*rnerintafi ,?)*erafi (Wgn) Wosrinsi Swrn.*tera 'Utars ZAIS

b) Pembangunan Perkuatan Tebing Dan Normalisasi Pada Wilayah Sungai Di


Pantai Barat;
- Pembangunan Bangunan Perkuatan Tebing Sungai Batang Gadis Desa
Rumbio Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal pada
Tahun 2022;
- Pembangunan Perkuatan Tebing Sungai Aek Sarudik, Kabupaten Tapanuli
Tengah Pada Tahun 2a22;
- Pembangunan Perkuatan Tebing Sungai Aek Sirahar Kecamatan Barus,
Kabupaten Tapanuli Tengah Pada Tahun 2022;
c) Pembangunan Infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum Pada Lokasi :
- Relokasi Hunian Tetap Lahan Pt. Perkebunan Sumatera Utara Kabupaten
Mandailing Natal Pada Tahun 2022;
- Kawasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Di Kecamatan Hutaimbaru
Kota Padang Sidempuan Pada Tahun 2022.
d) Penanganan Jaringan Daerah Irigasi Di wilayah pantai Barat:
- Peningkatan Jaringan Irigasi Permukaan Pada Daerah Irigasi Napa Tanjung
Baringin Kecamatan Huristak Kabupaten Padang Lawas Pada Tahun 2022;
- Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Siborna Kecamatan Sosa Julu
Kabupaten Padang Lawas Pada Tahun 2022;
- Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Padang Garugur Kecamatan
Batang onang Kabupaten Padang Lawas utara pada Tahun 2022;
- Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Sipirok Komplek Kecamatan
Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Pada Tahun 2022;
- Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Roburan Maga Kecamatan
Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal Pada Tahun 2022;
e) Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni Berlokasi Di Kabupaten/Kota :

- Kabupaten Padang Lawas Utara Sebanyak 50 Unit Di Tahun 2022;


- Kota Padangsidimpuan Sebanyak 50 Unit Di Tahun 2A22;
- Kota Sibolga Sebanyak 50 Unit Di Tahun 2022;
- Pemasangan Jaringan Listrik Gratis Untuk Rumah Tangga Tidak Mampu
Sebanyak 35O Unit Tahun 2A22 Dan 300 Unit Tahun 2023 Di Zona Pantai
Barat;
- Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Sebanyak 2 Unit Di
Kabupaten Tapanuli Selatan Dan Mandailing Natal Tahun 2022;
Pembangunan Penerangan Umum Tenaga Surya Sebanyak 9 Unit Di
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2022.

v-28
fu:ni:rtna l,{-erjnz @*werints{e Q}$era{e {r${y"$ s}) W*z,i.;tsi Surn*ters ,*}tara Z*I}

5.1.1.3 trIilayah Dataran Tinggi


Wilayah Dataran Tinggi terdiri dari 9 (sembilan) Kabupaten/Kota yaitu
Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten
Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara,
Kabupaten Toba, Kabupaten simalungun dan Kota pematang siantar.
Kondisi umum wilayah Dataran Tinggi dapat dilihat dari 5 (lima) indikator makro
ekonomi yaitu Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka, Gini Ratio,
Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat kemiskinan.
Pertumbuhan Ekonomi di wilayah Dataran Tinggi pada tahun 2O2l rata-
rata sebesar -O,25 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan
ekonomi Provinsi Sumatera Utara tahun 2021yang tumbuh sebesar 2,6T persen.
Pertumbuhan Ekonomi di wilayah Dataran Tinggi pada tahun 2O2O lebih rendah
jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2ALg dan 2018,
yang masing-masing tumbuh rata-rata sebesar 5,05 persen, penurunan
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2O2O terjadi di hampir semua KabupatenlKota
di wilayah Dataran Tinggi hal ini salah satunya disebabkan karena terjadinya
pandemik covid-19. Pada tahun 2O2O Pertumbuhan Ekonomi tertinggi ada di
Kabupaten Tapanuli Utara dengan capaian 1,5O persen dan terendah ada di Kota
Pematang Siantar yang terkontraksi sebesar -1,89 persen.
Dilihat dari indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), diketahui rata-
rata TPT pada tahun 2O2l mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar S,2S
persen, kondisi ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian TPT
Provinsi Sumatera Utara tahun 2O2O sebesar 6,91 persen. Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) Kawasan Dataran Tinggi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan
rata-rata pertumbuhan TPT pada tahun 2Ol9 dan 20 18 yang tumbuh sebesar 2,SO
persen dan 2,9O persen. Peningkatan terjadi hampir pada semua Kab/Kota di
wilayah Dataran Tinggi, namun ada Kota Pematang Siantar yang mengalami
peningkatan TPT yang paling tinggi pada tahun 2O2O sebesar 11,50 persen.
Dilihat dari kondisi kemiskinan, wilayah Dataran Tinggi merupakan wilayah
dengan rata-rata kemiskinan pada tahun 2O2A sebesar 9,18 persen, angka ini
lebih besar dari capaian provinsi pada tahun 2O2O sebesar 8,75 persen, angka ini
lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan angka kemiskinan
pada tahun 2OL9 dan 2018 yang tumbuh sebesar 9,11 persen dan 8,63 persen.
Kemiskinan tertinggi berada di Kabupaten Samosir, sedangkan yang terendah di
Kabupaten Dairi.
Sementara rata-rata gini ratio pada tahun 2O2O mengalami peningkatan
capaian provinsi pada tahun 2A2O sebesar 0,316, angka ini lebih tinggi jika

v-29
1,"-.,fr...-\
funcatu Kerja aemaintafr cDaerafr (qKgD) erufusi sumatera ,utara 2023

dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan Gini Rasio pada tahun 2Ol9 d"an
2018 yang tumbuh masing-masing sebesar O.2gA persen. Gini ratio tertinggi
terdapat pada Kota Pematang Siantar sedangkan yang terendah ad,a pada
Kabupaten Pakpak Bharat.
Jika diiihat dari indikator Indeks Pembangunan Manusia di wilayah Dataran
Tinggi mengalami Peningkatan, rata-rata- IPMr 72,63, angka ini lebih baik jika
dibandingkan dengan capaian IPM Provinsi Sumatera Utara yang hanya mencapai
71,77. Sedangkan jika dibandingkan dengan rata-rata capaian Pantai Barat pada
tahun 2a19 dan 2a18 ini mengalami peningkatan dari 71,90 dan 72,46, IpM
tertinggi terdapt pada Kota Pematang Siantar sedangkan yang terend.ah ada pada
Kabupaten Pakpak Bharat.
Capaian kondisi makro wilayah Dataran Tinggi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

v-30
.h"

\o 00 { o (,I $ (r) 4
o
(,
ID p a) p
@x p p
(!
-l F 9' fg)
D
F
a
N
+ ;
ID
a ; 6
5O
:
p
,,
o
,

p
H
*u H D
p o
ts
tD E p o p t 6
g) or
aa p a p
Lt)
ts,t
g)
x
o
p
p a p
a p Ft
F1
p ID

\
o

UI s, F Jn J^ ol $co $\o sno N


b CN co @ o
.i g) 6 CN (Jl 00 + o CN
(,r-l { \o tr
\)
t\)
q1o
"N "P I O
t

.P
I
llJ
o 6E
E=t
a. N
(n o _p
oEr
o
O'I
(,l !o @
Co Co
o {
I\) ro
A
N
o ts1
a !)
\)
'qI
I

o
p I I

I@
I

-P O
I
I\)
o
o \)
Ol
o C,,
ro O @ o)
00
\] + N

g)
.\) $(I I@ N
o
irgJ O
(o
+
-\o
A
"(r,
-oo
u \(rl
(1) @
a Co

p
t\) $ O h)
=
F
-g)
l\) N)
o) O
io
s \o
G)
U1
@
@ Ol
-m
(I \ o
N
a,
E
Ft
o
C, Cn
o tl
t{
F
o
G) "tJ
w F -to
\] t\) 3
io O
\o
$
rO 00
+ Cn
tD (,I o o
OJ
00
o (l) O Cn N E
T
t,
ts.

I II\) p o p(]) p I N d
\) \,
N O) to t) N o) o ld

4'l
N)
0 tv m
co
\)
(]) O)
$
o1
00 @ Cn o

o -(, :- IN]
o rrr
9!,

io to lv N)
(, \) I.) (, -9
t\)
-(. t\)
o UF
pC,t
€ @ \o N) o N 7 r+.
0o lv o Cr)
(n o D
00 0o
o
Pt.
l.l u
p
I "(-, I o o o
(,
o
-t\) P
o N
o
H
H
N
I N)
0o
00
t\)
t.)
(l)
t)
o
N)
-5
0J t)
t\)
fi
\) .lta.
0o CO
)
I

p -(,{ p { {A { {
-.I 0q
-l N 0c JA
to a,)
;'l
A -.''l -N) $ o ts. \!
:A
6 (I
C,I
(^) --I
@
(, \] (rl N) N) o -I
p R
H s
{ "o{ { {A { { P
o} tr
td
_.1 -n
P CD
J(n jD @ (,l lo
o !
n
{ \
"s s^) "o, P
{ t\) @ +
(, \] N
Cn C, \o (rr U1
o N
OJ
= o rA
G'
-t -J {
o)
o { { { { N
Fr
\o
S
G
N s) io o 3.
\o @ { ;.J
\o
A
5 "@ Jn
(1) @ tg
I
tro
(,r 0) -.I 0) \o A
o
N
si
Sr
9J
-t t\) (, (, (, A 0o t\) N
ts sS
g) I!o I(, IN) P I l.JI tr o l!
b
N C.) ^o\ Cn v C, s \o (, €
tr:
Sr
a B
N
(/)
N)
I \]
(!
\) (, \) N
#e,
tt x!3
J 9n
+ (Jl ;* :.I
io
9\
o io o OB €}s
$
@
O |.) C^) {
UI
Cn C^)
to
o ujP .y
!ir
GI sa
t\) \) i-I I-.I ts [J (, \)
Io+ Io \t\) (, to F
\o \o { b
P I o
lo
o 3.
Ca
a @ + rO o\ o
F s
p (!
lo
Ia IA i.J
P P co
;* P P
t\)
to
o s\
(Jl 0o -I -i
(, a O
N @ -.1 (,I (/)
I e
S
-' s
I +
P
\o
ie
00
b
p tr P P tr
t\) -I {
N
o o t!
o
+ {
a.) Ct)
\] A N
o
o
o
P @ @ Co
u
!o
b
P
\t.) 90 Io\ 9o tr co
io
N)
a
CO Crt -l N
t) Co
(n (n t\) 6
frencaru \grja aenerinufr CIaerafr (qKfiD) arwhsi sumatera r)tara z02s

Kondisi Pendidikan di wilayah Dataran Tinggi dapat dilihat dari


perkembangan Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Angka putus
Sekolah. Jika dilihat dari capaian pendidikan pada tahun 2Az1 Harapan Lama
Sekolah (HLS) dari tahun 2079-2021 terus mengalami peningkatan rata-rata
peningkatan pada tahun 2021 sebesar 13.44 persen, capaian tertinggi untuk
Harapan Lama Sekolah di wilayah dataran tinggi adalah Kota Pematangsiantar dan
terendah ada di Kabupaten Karo, sementara capaian Rata-rata la11,a sekolah
mengalami fluktuasi terjadi penurunan pada tahun 2O2O dari rata-rata 9.T6
persen tahun 2019 menjadi 8.77 pada tahun 2O2O, namun terjadi peningkatan
pada tahun 2O2I rata-rata lama sekolah di witrayah dataran tinggi rnenjadi 9.92
persen, wilayah dengan capaian daerah tertinggi pada tahun 2O2l adalah kota
pematangsiantar dan terendah ada di kabupaten Pakpak Bharat. Capaian kondisi
Harapan Lama Sekolah dan Rata -rata Lama Sekolah dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 6.Lz
Harapan Lama sekolah dan Rata-rata Lama sekotah
di Wilayah Dataran Tinggi
No Kab/Kota Harapan Lama Sekol;ah Rata-Rata Lama Sekolah
20L9 2020 2o.2r 2019 2o.20 2o2r
1 Kab. Dairi 13,O7 13,10 13,11 9,6 9,59 9,59
z Kab. Toba 13,26 13,45 1J 46 14,2 14,52 1o,57
J Kab. Karo 12,73 12,76 12,77 9,9 9,79 10,00
Kota Pematang
4 14,O2 14,45 14,57 11,1 1,16 11,29
Siantar 1

5 Kab. Humbahas 13,25 13,29 13,29 9,6 9,54 9,71


6 Kab. Simalungun 12,75 12,78 12,79 9,7 9,60 9,61
7 Kab. Pakpak Bharat 13,83 13,86 13,97 9,A 9,03 9,14
8 Kab. Tapanuli Utara 13,66 13,69 13,7A 9,9 9,85 9,99
9 Kab. Samosir 13,44 13,47 13,48 9,0 9,43 q44
Rata-rata 13,33 13,43 13,44 9,76 8,77 9,92
Sumber : BPS Sumatera Utara 2022, diolah

Angka Putus Sekolah di wilayah dataran tinggi juga semakin membaik, hal
ini disebabkan oleh adanya komitmen dari pemerintah untuk mensinergikan
informasi pendidikan serta membangun kesamaan pandangan dalam
melaksanakan kebijakan pembangunan Bidang Pendidikan serta membangun
strategi dan inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pembangunan
Bidang Pendidikan. Dengan adanya komitmen ini maka Angka Putus Sekolah
dapat diminimalisir, capaian Angka Putus Sekolah di wilayah dataran tinggi d"apat
dilihat sebagai berikut:

1";
figcana Kerja aemerintafr CIaerafr (a&BD) erwfusi sumatera ,utara 202s

Tabel 5.13
Kondisi Angka Putus Sekolah Wilayah Dataran Tinggi

Angka Rrtus Sekolah


No Kab/Kota SIIIA SMK
20L9 2020 202L 2019 2020 202L
1 Kab. Dairi 0,31 o,24 o,o2 o,23 1,16 0,05
2 Kab. Toba 0,35 0,18 0,03 0,51 2,L5 o,a4
3 Kab. Karo o,52 4,24 0,05 1,71 L,57 0,03
4 Kota Pematang Siantar o,57 0,06 0 , a4 1,43 0 , 67 0,og
5 Kab. Humbahas o,96 o,l7 o,o2 1,76 0,51 0,01
6 Kab. Simalungun o,74 0,89 o,12 1,3 1 1, 10 0,06
7 Kab. Phakpak Bharat o,12 o,44 0,01 o.s2 o,32 0,00
B Kab. Tapanuii Utara 0,55 o,32 0,03 1,54 0,86 o,o2
9 Kab. Samosir o,97 0,13 0,01 o,45 o,25 o,01
Rata-rata 4,57 O,30 A,A4 1,O3 o,83 O,O3

Sumber: BPS Sumatera Lltara 2021, data diolah

Kondisi Kesehatan di wilayah Dataran Tinggi dapat dilihat dari capaian 9


(sembilan) Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Dataran Tinggi, Usia Harapan
Hidup di Wilayah Dataran Tinggi terus mengalami peningkatan dari tahun 2079
hingga 2021, pada tahun 2O2l capaian Usia Harapan Hidup tertinggi ada di Kota
Pematangsiantar 73.77 tahun, dan terendah ada di kabupaten Phakpak Bharat
65.59 tahun. Sementara kondisi jumlah kematian bayi diwilayah dataran tinggi
fluktuatif dimana pada tahun 2O2O terjadi peningkatan hingga berjumlah 282
orang dengan rata-rata 25.77 persen. Angka kematian bayi tertinggi di wilayah
dataran tinggi adalah Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 37 kematian dan
terendah ada di kabupaten Phakpak Bharat sebanyak 11 kematian, sementara
terjadi peningkatan yang cukup drastis pada Jumlah Kematian Ibu di wilayah
dataran tinggi, Kabupaten Simalungun mendominasi kematian ibu sebanyak 18
kematian, tingginya kematian ibu dan anak ini salah satunya disebabkan oleh
adanya pandemic Covid 19 dan minimnya pengetahuan dalam proses kehamilan,
persalinan, dan perencanaannya. Kurangnya pengetahuan dan juga faktor gaya
hidup. Namun jika dilihat dari perkembangan Prevalensi sunting, sejak tahun 2OLg
hingga 2A21 capaian di wilayah dataran tinggi terus membaik, hingga 2O2l
capaian prevalensi stunting di wilayah datarn tinggi adalah sebesar 27.76 persen,
jika dilihat dari 9 kabupatenlkota yang ada diwilayah dataran tinggi, maka
capaian tertinggi ada di Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 40.8 pesen, angka ini
cukup tinggi dan melebihi angka provinsi sebesar 25.8 persen. Dan capaian
prcyalsnsi stunting terendah ada di Kota pematangsiantar sebesar 15 persen.
Rtrcana I(erja tPenerintafi Daorafr (WqD) Qr@fusi Sumatera Otara 2025

Capaian indikator kesehatan wilayah Dataran Tinggi dapat diiihat pada tabel
berikut:

v-34
\o 00 { Crl $ N) u zo
U)

G
p p p X p p
-.t U U r+ U
FE F a *l 'd a ;.lr hu * *) -p
!) p p o
b
,a
l+
p
i
H
H
H
p
H
p
H L) q x!t
Ft
t, @
H
t -f cf
at lu H'
!
p I
w
H
0c
rJ
oq
xo
o
1 r+ p
H
H a al
!,
ar t A)
H
g) t+
l+
p
\ H
t\)
\)
o\ { o'
jn
{ L[ \]
(, { CIt N
o
t")
\)
5 00 \o
"N)
\o
".o
0o

a
N Lrr
io { (, { (,,)
-F € o
F)

*
lra
o {
\)
o\ 01 { { { { Fl to D)
6 UI .t\J
(J)
o D'
i,, "N)
\: g)
\A t\) \l
N)
"Ut
O
"O N B
o o $ ka
rr
CI (Jl 00 o
H
H
E
rt
laa

{
o
\] { \] {o N o
ts.
Crl (.^) \o o U
'N, \] "(,l)
\t
(,l \{ -(,rl "N) N F
o Ol 00 \o \o H o
u,
o
H
P

A N sr+
F \] \] H
o
o
o
co \] N) { fl'l
PO
€ H
fr
o dr
Fr.! F
lo
t\) (r' t\) + N) s o t\) ,,
a| .tpHlrt
lJ
N) o o CN A N]N
o
!,
r+
E'
!,
U
p
N N sFl
'+
H
t\)
N)
UI I\)
Crl \] s
H
s N) $
b.)
o
h) p
H
a )8
\\
rl
F. S
(^) to
o il S
'+ N) A CT Ul C, { Cn P
0q
x
s 0 0e
xo la.
t
\!'

rS
(!-
N t)
c0
-gr o 00 (,^) N) (I + O" A Ot
o ai
p
G
to T^
o o T
S
Sr
d
N t e
F
-cr'}
(,I o 00 G) N Cn s o A o (!
to tr:t
ill
or
h
N N (J) t\) w N) t\) N H
(,l t\) o)
A s o\ -.t { @ o t/lA
\ \00
'crt "Ul "ol "\o -(r) H
'o\ Ul
\o co
crr
\] (.^) (-^) s \i 0 J
c-

N N) t\) N N a k.
i(,l "Cn
(,.)
(J)
+ "+
o)
(,^) a
"$
(,^)
00
+
F
UI '(Jl
t\)
Ol
(.^)
o
:(, to
F}
tr
(^
(,It 00 CN
N
+
"oo
o F} s$
tr t!
0c s.-

\\ N e
t\)
J.ll co
s
o N) tv
co cn
N
Cn
N)
+ -$
N
o
FT
S

b \ b b \ ;. b iJ N h'
\.)
t
ul
o F G
t\)
LII
funcarw Kerja Aenerinufr A aerafi (q\@D) Arwinsi Sumatera 0 tara 20 2 i

Kondisi Jalan Provinsi di wilayah Dataran Tinggi adalah sepanjang 1.045


Km. Jalan mantap pada tahun 2O2l di wilayah Dataran Tinggi adalah 79,66.
persen atau 8OO Km. Terdapat penurunan sebesar O,74 persen. Apabila kita lihat
pada tabel jalan provinsi dengan Kemantapan terendah di wilayah Dataran Tinggi
berada di Kabupaten Samosir dengan tingkat kemantapan 49,OA persen.
Sementara tingkat Kemantapan Jalan Provinsi tertinggi di wilayah Dataran Tinggi
berada di Kota Pematang Siantar yakni mencapai 100 persen. Kondisi jalan
wilayah Dataran Tinggi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.15
Kondisi Infrastruktur Dataran Tinggi
Tahun 2O19-2OZL

o/" Jalan Kondisi Mantap


No Itub/Kota
20L9 2020 202L
1 Kab. Dairi 89,O0 69,00 69,O0
2 Kab. Toba 60,00 55,00 6O,00
.) Kab. Karo 99,00 93,00 93,00
Kota Pematang
4 100,00 100,00 100,00
Siantar
5 Kab. Humbahas 97,OO 85,O0 86,00
6 Kab. Simalungun 99,00 79,04 79,oo
Kab. Pakpak Bharat 97,O4 96,OO 96,00
B Kab. Tapanuli Utara 91,00 84,00 85,O0
I Kab. Samosir 31,00 JJ ) 00 49,4O
Rata-rata 84,77 77,LL 79 166
Sumber: BPS Surnatera Utara 2021, diolqh

Arah kebijakan Kegiatan prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Utara


Tahun 2023, wilayah Dataran Tinggi diarahkan untuk mendukung kegiatan
proyek prioritas/kegiatan prioritas pembangunan Membangun Desa Menata Kota
(MDMK) sebagai berikut:

1. Peningkataa Kualitas dan Pemenuhan Akses Pendidikan


a) Pembangunan Unit Sekolah Baru Menengah, Kejuruan dan Khusus Tahun
2022 sebanyak 2 (du.a) Unit Yaitu SMK Negeri Pernatang Silirnakuta Dan SMK
Negeri Panei di Kabupaten Simalungun. Kemudian pada tahun 2023,
Pembangunan Unit Sekolah Baru sebanyak 2 (dua) unit yaitu SMA Negeri
Gunung Sitember di Kabupaten Dairi serta Sma Negeri Sihotang di Kabupaten
Samosir;

v36
Rgrcaru \grj a Semninufi Aasafr (qKgD) Qrwinsi Sumatsro'0 tara 20 2 I

b) Kerjasama Link And Match Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Vokasi dengan


Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk 70 Mou/Moa Kompetensi Keahlian
Vokasi untuk di 9 Kabupaten/Kota pada Zona Dataran Tinggi;
c) Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan (Bop) untuk Prioritas Siswa/I
Miskin Jenjang SMA, SMK, dan SLB Negeri sebanyak 5I.246 Siswa/I pada
Tahun 2022 dan sebanyak 52.746 Siswa/I pada tahun 2023 di 9

KabupatenlKota pada Zona Dataran Tinggi;


d) Pembangunan 3 (tiga) Unit Pojok Baca pada Tahun 2022 masing-masing 1
(satu) unit di Kabupaten Pakpak Bharat, Karo Dan Toba, serta Pembangunan
5 (lima) unit Pojok Baca pada tahun 2CI23 masing-masing 1 {Satu) unit di Kota
Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Tapanuli Utara dan Samosir;
e) Penyediaan Gerobak Baca masing-masing Satu Unit di 8 (delapan)
KabupatenlKota Pada Tahun 2A23, yaitu Kota Pematang Siantar, Kabupaten
Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun, Tapanuli Utara, Samosir dan Toba;
0 Pembinaan Perpustakaan Khusus Tingkat Provinsi untuk instansi sebanyak 1
(Satu) unit di Kabupaten Toba pada tahun 2022, serta Pembinaan
Perpustakaan Khusus Tingkat Provinsi untuk instansi sebanyak 1 (satu) unit
di Kota Pematang Siantar pada tahun 2023;
g) Pengembangall Literasi Berbasis Inklusi Sosial sebanyak 1 (Satu) unit berupa
Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan Desa di Kabupaten Toba pada
tahun 2022;
h) Gubernur Menyapa melalui Kelas Motivasi Bagi Siswa/I Sekolah Menengah
Atas dan Kejuruan Se- Sumatera Utara;
i) Penguatan Materi Kearifan Lokal Serta Penyelarasan Kecerdasan Spiritual,
Emosional dan Intelektual Dalam Kurikulum;
j) Trainirry Of Trainers (Tot) 33 Orang Guru melalui Pembelajaran Jarak Jauh
pada 33 Kabupaten/ Kota.

2. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat


a) Penanganan Covid-19 Melalui Penguatan Pola 3t (Testing, Tracing, Treatmentl;
b) Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) Untuk Praktek Pola Hidup
Sehat Sehari Hari Dan Usaha Penurunan Prevalensi Stunting PadaTahun 2022
Dan 2023 Di 9 Kabupaten/Kota Pada Zona Dataran Tinggt;
c) Penyediaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Untuk Kegiatan Pemberian
Bantuan Iuran (Pbi) Provinsi Sebanyak 35.805 Jiwa Pada Tahun 2022 Dan
Sebanyak 82.353 Jiwa Pada Tahun 2023 Di 9 KabupatenlKota. Pada Zona
Dataran Tinggi;

v-37
funuatw 1(9rja rPcnoinufi CIaerafr (qKgD) Srwid Sumatsra Otara ZoZl

d) Dokter Terbang Berjumlah 2 Orang


Yang Terdistribusi Di Kota Pematang
Siantar Dan Kabupaten Pakpak Bharat Pada Tahun 2A22;
e) Pemberian Paket Makanan Tambahan (Pmt) Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
(Kek) Sebagai Usaha Penurunan Prevalensi Stunting, Sebanyak 8.799 Orang
Pada Tahun 2022 Dan Sebanyak 5"799 Orang 2023 Di 9 Kabupaten/Kota Pada
Zona Dataran Tinggi;
0 Pemberian Paket Makanan Tambahan (Pmt) Balita Kurus Sebagai Usaha
Penurunan Prevalensi Stunting, Sebanyak 15.832 Orang Pada Tahun 2022
Dan Sebanyak 15.832 Orang Pada Tahun 2023 Di 9 Kabupatenf Kota Pada
Zona Dataran Tinggi;

g. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha Melalui Penyediaan


Lapangan Kerja
a) Kerja Sama Dengan 3 Dunia Usaha Dan Dunia Industri ,2 Keqa Sama Dengan
Perguruan Tinggi Untuk Fasilitasi Program Link And MatchPada Tahun 2023;
b) Digitalisasi Pemasararr 2O Umkm Dan 5 Ikm Pada Tahun 2A23 Di Zona
Dataran Tinggi;
c) Pengembangan Sistem Informasi Ketenagakerjaan Terintegrasi Melalui Bursa
Kerja Online;
d) Penguatan Kebijakan Daerah Dalam Rangka Optimalisasi Investasi Melalui
Pen5rusunan Rencana Umum Penanaman Modal;

4. Peningkatan Daya Saing Melalui Selrtor Agraris


a) Fasilitasi Pasca Panen Kopi Dan Kemiri Sebanyak 4 Unit Di Kabupaten
Humbang Hasundu.tan, Simalungun, Tapanuli Utara Dan Dairi;
b) Bantuan Benih Tanaman KoPi :

. Mendukung Optimasi Lahan, Sebanyak 50.0OO Batang Di Kabupaten


Simalungun Dan Tapanuli Utara;
. Mendukung Sistem Pertanian Terintegrasi (Sitantri) Sebanyak 45.000
Batang Di Kabupaten Dairi;
. Mendukung Peremajaan Kopi Di Desa Wisata Sebanyak 22.5OO Batang Di
Kabupaten Samosir;
c) Bantuan Benih Tanaman Cengkeh Sebanyak 1.800 Batang Di Kabupaten
Simalungun Dan Dairi;
d) Bantuan Padi, Jagung, Cabai, Bawang Dan Kentang Di Seluruh Zona Dataran
Tinggi;
e) Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Lele Di Kabupaten Samosir, Budidaya
Ikan Melalui Sistem Bioflok Di Kabupaten Dairi, Karo Dan Toba;

v-38
funcarw I(grja Qemerintafr CIaerafr ((K(RD) Qtwinsi Sumatara iltara 2023

0 Pengadaan Sampan Bermotor Beserta Alat Penangkapan Ikan Untuk Nelayan


Perairan Umum Daratan Sebanyak 14 Unit Di Kabupaten Samosir, Humbang
Hasundutan, Dairi, Tapanuli Utara Dan Simalungun;
g) Pengadaan Sampan Dayung/Solu Untuk Nelayan Perairan Umum Daratan
Sebanyak 4O Unit Di Kabupaten Samosir, Humbang Hasundutan, Dairi,
Tapanuli Utara Dan Simalungun;
h) Pemberian Asuransi Nelayan Di Tahun2022 Sebanyak 200 Nelayan Dan Tahun
2023 Sebanyak 300 Nelayan Pada Zona Dataran Tinggi.

5. Daya Saing Melalui Sektor Pariwisata


a) Fasilitasi Tour Operator lTravelWritter, Sosialisasi Sadar Wisata Di Kabupaten
Se-Kawasan Danau Toba;
b) Sport Tourism (Kejurnas Rally), Spart Tourtsm (Aprc Rally) Di Kabupaten
Simalungun;
c) Women 20 Summit Euent Di Kabupaten Simalungun;
d) Penataan Dan Pengelolaan Geosite Sebagai Salah Satu Langkah Pemenuhan
Rekomendasi Unesco Dalam Mempertahankan Status Toba Caldera Unesco
Global Geopark;
e) Peningkatan Sumber Daya Manusia Pelaku Pariwisata Dalam Mengelola Desa
Wisata (Phjd 20221Di Kabupaten Toba Dan Dairi.

6. Peningkatan Kualitas Reformasi Birokrasi


a) Pelatihan Pendidikan Wawasan Kebangsaan Serta Gerakan Nasional Revolusi
Mental Untuk Seluruh Masyarakat Dan Aparatur Sipil Negara Di 9
KabupatenlKota Pada Zona Dataran Tinggi Tahun 2022 Dan Tahun 2023;
b) Dukungan Kabupaten/Kota Zona Dataran Tinggi Terhadap Pencapaian Opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Sebesar 80 Persen;
c) Dukungan KabupatenlKota Zona Dataran Tinggi Untuk Mempertahankan
Pencapaian Tertinggi Nilai Monitoring Center For Prevention (MCP) Dari Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia;

v-39
/P5
Rgrcaru I(grja Qemerinufr CIaerafr (qKgD) Srwi?tsi Sumatera r) ura 2o 2 s

7. Peniagkatan Sosial Kemasyarakatan dan Olahraga


a) Gubernur Mendengar Melalui Kegiatan Dialog Dengan Masyarakat Secara
Langsung Maupun Virtual;
b) Pembangunan 1 Unit Wisma Atlet Dan Stadion Sepakbola Beserta Lintasan
Atletik Pada Tahun 2022 Di Kawasan Siosar, Kecamatan Tigapanah,
Kabupaten Karo;
c) Pelatihan Dan Pembinaan Penyusunan Grand Design Besar Olahraga Provinsi
Sumatera Utara, Khususnya Untuk Mendukung Persiapan Pon Xxi Tahun
2024, Untuk 90 orang Pada Tahun 2022 Di Kabupaten Karo;
d) Bantuan Hibah Untuk Pembangunan Dan Rehabilitasi Rumah Ibadah Pada
Tahun 2022 Sebanyak 239 tJnit Di 9 KabupatenlKota Pada Zona Dataran
Tinggi;
e) Bantuan Hibah Llntuk Rehabilitasi Yayasan Sekolah Sebanyak 58 Unit Di 9
KabupatenlKota Pada Zona Dataran Tinggi;
0 Rehabilitasi 1 Unit Panti Eks Kusta Lao Simomo Di Kabupaten Karo,
Rehabilitasi Panti Eks Kusta Hutasalem Di Kabupaten Simalungun,
Rehabilitasi Lanjutan Panti T\rna Laras Di Kabupaten Karo Dan Rehabilitasi
Lanjutan Panti Tuna Wicara Di Kota Pematang Siantar Yang Dilaksanakan
Keseluruhan Pada Tahun 2023.

8. Pembangunan Infrastruhur Yang Baik dan Berwawasan Lingkungan


a) Pada Tahun 2022 Dan 2023 Akan Dilakukan Penangallan Jalan Di Zona
Dataran Tinggi Sepanjang 120,11 Km Dengan Rincian Sebagai Berikut :

. Kabupaten Karo Penanganan Jalan Sepanjang26, 67 Ktn


- Simpang Tongkoh (Tahura) - Simpang Sinaman Sepanjang 5 Km Pada Tahun
2022;
- Kuta Ralqyat - Batas Langkat Sepanjang2 Krn Pada Tahun 2022;
- Lanjutan Simpang Tongkoh (Tahura) - Simpang Sinaman Sepanjang 5 Km
Pada Tahun 2023;
- Lanjutan Kuta Rakyat - Batas Langkat Sepanjang2 Km Pada Tahun 2A23;
- Pembukaan Jalan Alternatif Medan Berastagi Melalui Rumah Liang Dan
Samba Ikan Ii Sepanjang 72,67 Km.

I Kabupaten Dairi Sepanjang 11 Km,


Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Sumbul Pegagan - Tiga Baru -
Sumbul Jahe Sepanjang 4 Km Pada Tahun 2423;
peningkatan StrukturJalan Provinsi Ruas Sigalingging - HutaJungak (Batas
Pakpak Bharat) Sepanjang2 Ktn Pada Tahun 2023;

v-40
Rg,t trotu f1grja QancrinUfi fDacrafr (W(RD) Arcvittsi Sunatefa 'Otara 202i

Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Tanjung Baeringin - Plta


Pangiringan Sepanjang 5 Km Pada Tahun 2023;
Penanganan Jalan Provinsi Ruas Simpang Lae Pondom Sampai Dengan
Batas Kabupaten Karo Sepanjang 28 Km Pada Tahun 2022.

Kabupaten Pakpak Barat Sepanjang2,4A Km,


peningkatan Strrrktur Provinsi Ruas Simpang Sukarame - Salak Sepanjang
1 Km Pada Tahun 2023;
Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Simpang Jambu - Huta Jungak
(Batas Dairi) 1,4 Km Pada Tahun 2023-

I Kabupaten Simalungun Sepanjang 52,60 Km,


Peningkatan Jalan Provinsi Ruas Batas Pematang Siantar - Pamatang Raya
Sepanjang 4 Km Pada Tahun 2022;
Peningkatan Jalan Provinsi Jurusan Pamatang Siantar - Kerasaan
Sepanjang 3 Km Pada Tahun 2022;
Peningkatan Jalan Provinsi Ruas Pamatang Raya - Tiga Runggu Sepanjang
6 Km Pada Tahun 2023;
Rekonstruksi Jalan Provinsi Ruas Kerasaan Perdagangan Sepanjang 3 Km
Pada Tahun 2023;
Peningkatan Jalan Provinsi Jurusan Saran Padang - Seribu Dolok
Sepanjang 1,6 Km Pada Tahun 2023;
Peningkatan Jalan Provinsi Jurusan Pematang Siantar - Tanah Jawa
Sepanjang 4 Km Pada Tahun 2023;
Peningkatan Jalan Provinsi Jurusan Tanah Jawa - Batas Asahan Di
Sepanjang 3 Km Pada Tahun 2023.

Kota Pematang Siantar Sepanjang 5,64 Km


Pemeliharaarl Berkala Jalan Provinsi Ruas Jalan Ade Irma Sepanjang l,7l
Km Pada Tahun 2023;
Pemeliharaan Berkala Jalan Provinsi Ruas Jalan D.I PanjaitanlJalan Gereja
(Kota Pematang Siantar) - Batas Kabupaten Simalungun Sepanjang 3,93 Km
Pada Tahun 2023.

Kabupaten Toba Sepanjang 16,5 Km


Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Silimbat Parsoburan
Sepanjang 3 Km Pada Tahun 2023;

v-41,
Qgmcana I{erj a Aemerintafr Aasa fr (WqD) Srwinsi Sumatera'U ura 202 3

Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Parsoburan - Batas Labuhan


Batu Utara Sepanjang 12 Km Pada Tahun 2022 Dan Tahun 2023;
Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Parsoburan - Borbor
Pangururan - Janji Maria (Batas Tapanuli Utara) Sepanjang 1,5 Km Pada
Tahun 2023;
Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Balige - Tara Bunga - Meat
(Batas Tapanuli Utara) Sepanjang 1,5 Km Pada Tahun 2023.

I Kabupaten Tapanuli Utara Sepanjang 4O,3O Km,


Peningkatan Kapasitas Jalan Provinsi Ruas Aek Humbang - Batas Tapsel
Sepanjang 1,2O Km Pada Tahun 2023;
Peningkatan StrukturJalan Provinsi Ruas Simpang Iv Hutabarat - Sipahutar
Sepanjang 10 Km Pada Tahun 2023;
Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Sipahutar - Aek Humbang
Sepanjang 1,6O I(m Pada Tahun 2O23;
Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Pangaribuan - Garoga - Batas
Tobasa Sepanjang 1,5 Km Pada Tahun 2023;
Penanganan Ruas Jalan Provinsi Simpang Sitanggor - Meat (Batas Toba) Dan
Silangit Simpang 3 Muara - Muara Bakkara (Batas Humbang
Hasundutan) Sepanjang 26 Krn Pada Tahun 2022

. Kabupaten Humbang Hasundutan Sepanjang L2,5O Km,


- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Siabaksa - Bakara - Batas Taput
Sepanjang2,6 Km Pada Tahun 2023;
- Peningkatan Stmktur Jalan Provinsi Ruas Batu Gajah - Batas Pakpak
Bharat Sepanjang 3,6O Km Pada Tahun 2023;
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Pakkat - Batas Tapanuli Tengah
Sepanjang2 Km Pada Tahun 2023;
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Pakkat - Tara Bintang Sepanjang
2 Krn Pada Tahun 2023;
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Tara Bintang - Parlilitan
Sepanjang 2,3 Km Pada Tahun 2A23;
. Kabupaten Samosir Sepanjang 9 Km.
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Gonting - Janji Raja Sepanjang
4 Krn Pada Tahun 2A23;
- Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Simarmata - Simpang Sinapuran
Sepanjang 2,5 Km Pada Tahun 2023;

v-4?
l{q'e
Otara 2023
egmcann I(erja QemninUfr Oaerafi (ru{(RD)Qrq,h8i Sunwtefa

- peningkatan struktur Jalan Provinsi Ruas Palipi - Parmonangan Sepanjang


2,5 Km Pada Tahun 2023;
b) Pembangunan Jembatan Aek Pardomuan Di Kabupaten Tapanuli Utara Pada
Tahun 2A2g Untuk Mendukung Aksessibilitas Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional Danau Toba;
Pembangunan Perkuatan Tebing Dan Normalisasi Pada wilayah Sungai
Di
c)
Dataran Tinggi;
- Pembangunan Bangunan Perkuatan Tebing sungai Aek Siborgung
Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Pada Tahun 2022;
- pembangunan perkuatan Tebing Sungai Bah Bolon Kecamatan Nagori
Senio, Kecamatan Gunung Malela, Kecamatan Bandar, Kabupaten
Simalungun Pada Tahun 2022;
- pembangunan Perkuatan Tebing Sungai Bah Lombut Kecamatan Tanah
Jawa Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2022;
- Rehabilitasi / perbaikan Dan Pembangunan Infrastruktur Pengendalian
Banjir Dan pengamanan Pungai I Pantai Pada Sungai Lau Mbelin
Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo Pada Tahun 2A22;
- Rehabilitasi / perbaikan Dan Pembangunan Infrastruktur Pengendalian
Banjir Dan pengamanan Sungai/Pantai Pada Sungai Lau Nagan Kecamatan
Merdeka, Kabupaten Karo Pada Tahun 2022;
d) Penanganan Jaringan Daerah Irigasi Di Wilayah Dataran Tinggi:
- peningkatan Jaringan Irigasi Permukaan Pada Daerah Irigasi
Hutapaung/ Parmiahan (Dak) Desa Hutajulu Kecamatan Pollung
Kabupaten Humbang Hasundutan Pada Tahun 2022;
- Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Rambung Merah/Simarimbun
(Dak) Pada Tahun 2022;
e) Pembangunan Infrastruktur Pengolahan Limbah Domestik :

i. Pembangunan Infrastruktur Ipal Individual Pada Lokasi Stunting Di


Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan;
ii. Pembangunan Infrastruktur Ipal Individual Pada Lokasi Stunting Di
Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan;
iii. Pembangunan Infrastruktur Ipal lndividual Pada Lokasi Stunting Kecamatan
Onan Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan;
0 Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni Berlokasi Di Kota Pematang Siantar,
Kabupaten Pakpak Bharat Dan Karo Pada Tahun 2022;
g) Pemasangan Jaringan Listrik Gratis Untuk Rumah Tangga Tidak Mampu
Sebanyak 500 Unit Tahun 2022 Dan 500 Unit Tahun 2023 Di Dataran Tinggi;

v-43
ffi
fu rcana Kerja aenerinta fr tD aara fr (qK$D) arwfusi sumot era o tara 2 02 I
h) Pembangunan Penerangan Jaian Umum Tenaga Surya Mendukung Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba Sebanyak 18 Unit Di Kabupaten
Karo Dan Simalungun Pada Tahun 2022;
i) Pembangunan PIts Terpusat Mendukung Pertanian Sebanyak 2 tJnit Tahun
2023 Di Kabupaten Dairi Dan Samosir.

5.1.1.4 Kepulauan Nias


Kepulaun Nias terdiri dari 5 (lima) Kabupaten dan Kota diantaranya
Kabupaten Nias, Kota GunungSitoli, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat
dan Kabupaten Nias Selatan. Kondisi umum wilayah Kepulauan Nias dapat dilihat
dari 5 {lima) indikator makro ekonomi yaitu Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat
Pengangguran Terbuka, Gini Ratio, Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat
kemiskinan.
Pertumbuhan Ekonomi di wilayah Kepulauan Nias pada tahun 2O2l rata-
rata sebesar 2,80 persen lebih tinggi jika dibandingkan d.engan pertumbuhan
ekonomi Provinsi Sumatera Utara tahun 2O2L yang tumbuh sebesar Z,GT persen.
Pertumbuhan Ekonomi di wilayah Kepulauan Nias pada tahun 2O2l lebih rendah
jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2O1g dan 2OlB,
yang tumbuh rata-rata sebesar 4,87 persen, penurunan pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2O2O terjadi di hampir semua KabupatenlKota di wilayah Kepulauan
Nias hal ini salah satunya disebabkan karena terjadinya pandemic covid. 19. pada
tahun 2O2l Pertumbuhan Ekonomi tertinggi ada di Kabupaten Nias dan terendah
ada di Kota Gunung Sitoli. Dilihat dari indikator Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT), diketahui rata-rata TPT padatahun 2A2l mengalami peningkatan dengan
rata-rata sebesar 3,97 persen, kondisi ini jauh lebih rendah jika dibandingkan
dengan capaian TPT Provinsi Sumatera Utara tahun 2O2l sebesar 6,91 persen.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kawasan Kepulauan ini lebih rendah jika
dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan TPT pada tahun 2olg tumbuh
sebesar 4,54 persen namun sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ZOLB
yang sebesar 3,12 persen. Peningkatan terjadi hampir pada semua Kab/Kota di
wilayah Kepulauan Nias, Kabupaten dengan nilai TPT yang paling tinggi pada
tahun 2O2L diantaranya adalah Kota GunungSitoli dan Kabupaten dengan nilai
TPT terendah berada di Kabupaten Nias Barat.

Jika dilihat dari kondisi Indeks Pembangunan Manusia di wilayah


kepulauan Nias maka pada dari tahun 2OL9-2O21 capaian IPM terus mengalami
peningkatan, hingga rata-rata capaian pada tahun 2A21 sebesar 63.90 poin,
peningkatan tedadi hampir disemua KabupatenlKota yang ada di wilayah

v-44
furuatu l(grja Aancintafr Aasafr (cPefiD) Arwinsi Sumatera Otara ZOZI

kepulauan Nias. Namun jika dilihat dari kondisi kemiskinan bahwa konsidi
kemiskinan di wilayah kepulauan Nias mengalami peningkatan sejak tahun 2Ol9
hingga 2O2t, begitu juga dengan persentase kemiskinan juga mengalami
peningkatan dari 2019 hingga 2021. pada tahun 2O2l rata-rata persentase
kemiskinan sebesar 20.45 persen, dengan capaian tertinggi ada di Kabupaten Nias
Barat sebesar 26.42 persen dari total penduduk diikuti Kabupaten Nias Utara
dengan angka kemiskinan25,66o/o. Artinya, 1 dari 4 penduduk di kedua kabupaten
tersebut hidup di bawah garis kemiskinan, Kemudian sebanyak 16,920/0 penduduk
di Kabupaten Nias Selatan di bawah garis kemiskinan. Sementara persentase
penduduk miskin di Kabupaten Nias sebesar 16,820/o. Terladinya pandemi Covid-
19 telah membuat jumlah penduduk miskin di Kepulauan Nias bertambah

v-45
(t
Lfl A (, z
D N H
G
n 3
L
UJ
tu z z (J) 4
abf.'
.U ot,
9z z sq
q tn 5(f
U) CU
(n $ at
.1 oq OJ
(f)
6 lh 6
D d ,,1

o
\
a
-lco F + o\ jfl .+ N
al
A (, O ul
{ (,
\
N
a
I\) C) \o
I!'
t\) P N
N .P
\)
H
Ul (l) o\
iJ N

s.
a
N
c0 !
N
(Jl b\
i{ @
cNN
c) +
o
a
$
(,T
s UJ sn f N
* (]J !
U1
\o
NJ
(,l \o \o E
!l
fi
Fl
_(, -t Jrr .t ,uJ
N r{ o
\o (n
{ !
F
\o
s ur
A
\o N
-l t{
ti'
o
ta
(.)
F jN (rI
.t (, N o
\o
{ {P
ul :^
LN
F
I
N
H
H


N t\.) tv (, OJ
NJ p
\o UJ
._l
OJ t-,
qn UJ (,l \o !, p
6
O n
l- o
C) C) <) N h.
N (, t! o
\o
lJl (^) \
UJ
P (Jl
N tE sn
H
p o
s) .? sD N cp
N t\) r! (^) C!
(, N.) H
\o (])
LrJ o\ o\ N
(,l ! (.rl
4
g\ p
!-, r+
o,
P
U-,
P
o\
N o ,,8
\\
(^)
N F @ Lo \o (,l \o ')
p R
S
tr
tr
o\ ol
t
O, o\ N I
(^) NJ
Lo in i.J t^) l.J to
c0 \o (, o IS
= (tv
ld
cl\ to
(, o, ol o, o, (!
-\o i\o t.J
N I
t\)
:.
io b. --l N
\o NJ
(].)
o
l\)
S
S'r
l-t B
S
(^)
N
r 6\
b
\o ts
N (!
Fi
+ \o Sr

o\ o\ o\ o\ 9]
B
(1,
(.)
NJ
L^)
:- P N
o F
H
co P P \o UJ N)
lr €.
rA
5-
o\ rt
cr\ s.
(r)
lo
N Io\ N) N
\s
N $)

\o N H ur N oc I!' k.
z C^
U)
ut I! N LN N S
=
I
N.)
(t
+
N z
{ N
ir,r
\o z
hi
e
S
(,r (^) N) gl N (! Far

{+t
b\) N)
>r N] !,r (^) o o t\)
O) cn (].) N
(f.) s P
N
a!

lV
o\
F \
(,l
N
+
UI
!n tu,
N
t\)
(,1 s o\ N
Rencana lGrja Pemerintah Baerah (R1(P0) Provinsi Sumatera Utara 202I

Dilihat dari kondisi kemiskinan, wilayah Kepulauan Nias merupakan


wiiayah dengan rata-rata kemiskinan pada tahun 2O2t sebesar 19.98 persen,
angka ini lebih tinggi dari capaian Provinsi pada tahun 2O2O sebesar 9.14 persen.
Persentase kemiskinan tertinggi berada di Kabupaten Nias Barat, sedangkan yang
terendah di Kota Gunung Sitoli.
Sementara rata-rata gini ratio pada tahun 2O2L mengatrami peningkatan
menjadi 0,295 persen, angka ini lebih besar dari capaian provinsi pada tahun
2O2l sebesar 0,316, dan angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata
pertumbuhan Gini Rasio pada tahun 2AL9 yang tumbuh masing-masing sebesar
0.295 persen, Gini ratio tertinggi terdapat pada Kabupaten Nias Utara, sedangkan
yang terendah ada pada Kota Gunung Sitoli.
Jika dilihat dari indikator Indeks Pembangunan Manusia di wilayah Kepulauan
Nias mengalami Peningkatan, rata-rata IPM sebesar 63,40 persen angka ini
rendah jika dibandingkan dengan capaian IPM Provinsi Sumatera Utara yang
hanya mencapai 7L,77. Sedangkan jika dibandingkan dengan rata-rata capaian
Kepulauan Nias pada tahun 2019 dan2O18 ini mengalami peningkatan dari O2,52
dan 63,13, IPM tertinggi terdapat pada Kota Gunung Sitoli, sedangkan yang
terendah ada pada Kabupaten Nias Barat.
Kondisi pendidikan di wilayah Kepulauan Nias dapat dilihat dari capaian
indikator Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Putus
Sekolah. Kondisi Harapan Lama Sekolah di Kepulauan Nias sejak tahun 2otg
hingga 2O2l terus mengalami peningkatan, hingga tahun 2O2L capainnya rata-
rata sebesar 12.97 persen.
Harapan Lama sekolah tertinggi di wilayah Kepulauan Nias ada di Kota
Gunung Sitoli sementara terendah ada di Kabupaten Nias Selatan, sementara itu
Rata-RataLama Sekolah capaian tertinggi ada di Kota Gunung Sitoli dan capaian
terendah ada di Kabupaten Nias Selatan. Sementara capaian Rata-rata lama
sekolah mengalami fluktuasi dimana terjadi penurunan pada tahun 2O2O rata-
rata sebesar 6.58 persen,

v-47
Rencana lGrja Pemerintah Daerah (RKP0) Provinsi Sumatera tftara 2021

Tabel 5.L7
Kondisi Harapan Lama Sekotah dan
Rata-rata Lama sekolah slilayah Kepulauan Nias Tahun zotg-zo2t
Harapan Lama Sekolah Rata-Rata Lama Sekolah
No Kabupaten lKota
20L9 2o20 2o21 20L9 2020 2o.2L
1 Kab. Nias 72,r3 12,57 12,94 5,15 5,36 5,64
2 Kab. Nias Selatan 12,20 12,23 12,27 6,7 5,85 6,06
3 Kota GunungSitoii 13,71 13,74 13,75 9 1 8,61 8,62
4 Nias Utara 12,58 13,03 13,04 7,3 6 58 6,77
5 Nias Barat 12,66 12,94 t2,95 7,4 6,49 6,69
Rata-rata 12,66 12,9O 12,97 TrLs 6r58 6176
Sumber : BPS Sumatera Utara 2022

Walaupun Angka Futus Sekolah di Kepuaiaun Nias tenus membaik, namun


kondisi pendidikan di Kepuluan Nias jauh berada dibawah kondisi pendidikan di
kawasan pantai timur, barat dan wilayah dataran tinggi. Beberapa kond.isi yang
sering dihadapi oleh para siswa di Kepulauan Nias diantaranya berbagai fasilitas,
seperti komputer, rvifi yang tersedia di sekolah, buku-buku mata pelajaran, dan
fasilitas pendukung lainnya yang mereka dapat dari sekolah semua belum
memadai, termasuk Fasilitas komputer dan jaringan internet yang tidak memadai.
Sebagian besar para siswa lebih banyak beiajar teori dibandingklan praktek.
Untuk itu perlu dukungan dan prioritas pemerintah dan lintas sektor agar kondisi
pendidikan di kepulauan Nias biasa menjadi lebih baik. Kondisi Angka Putus
Sekolahdi Kepaulauan Nias dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.18
Kondisi Angka Putus Sekolah Jenjang SMAISMK
Wilayah Kepulauan Nias Tahun 2AL9-ZO21-
Angka hrtus Sekolah
No Kabupaten/ Kota SMA SMI(
20L9 2020 2A2L 20L9 2020 202L
1 Kab. Nias 1,95 o,2r o,01 1, 15 o 88
1 0,01
2 Kab. Nias Selatan 1,85 7,39 o,10 2,39 2,74 0,08

J Kota Gunung Sitoli o,66 o,2L o , o2 o,52 o,o2


4,62
4 Nias Utara o,36 o,58 0,01 2,Ll o,52 0,01

5 Nias Barat o,18 0,45 o,o2 a,2l o,59 0,oo


Rata-rata lrOO Or57 o,o3 L,28 L,O7 Orog
Sumber: BPS SumateraUtara 2022, data diolah

v-48
Rencana Kerja Pemerintah 0aerah (Rl$0) ProvinsiSumatera tltara 2023

Kondisi kesehatan diwiiayah Kepulauan Nias dapat dilihat dari beberapa


capaian indikator diantaranya capaian Usia Harapan Hidup, Kematian Bayi,
kematian Ibu dan Prevalensi Sfimtirug. Jika dilihat dari perkembangan Usia
Harapan Hidup (UHH) di Kepulauan Nias Kota Gunung Sitoli merupakan Kota
dengan capaain UHH tertinggi yaitu sebesar 71.02 tahun dan terendah ada di
Kabupaten Nias Utara sebesar 69.29 tahun. Seianjutnya jika dilihat dari
perkembangan jumlah kematian bayi, maka jumlah kematian Bayi terbanyak ada
di Kabupeten Nias dan Kota Gunung Sitoli sebanyak 22 Kernatian dan terendah
ada di kabupaten Ni.as Utara sebanyak 13 kematian. Namun kematian ibu di
kepulauan Nias mengalami peningkatan pada tahun 2021 jika dibandingkan
dengan tahun 2Ol9 penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak akibat
minimnya pengetahuan dalam proses kehamilan, persalinan dan perencanaannya
serta k urangnya pengetahuan dan juga faktor gaya hidup. Sementara itu jika
dilihat dari capaian stunting sejak tahun 2OL9 hingga 2O2l di kepulauan nias
terus mengaiarni penurunan. Capaian Makro kesehatan wiiayah Kepulauan Nias
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

v-49
(r)
t-
! gl + N z
so t C.. o) o
.t
D'
z z ad ax
o0) i^i
EE
!q p H.
p
0le
p
cr xp
b
n
1r
(.i
!)
a
w
E
a
-a+
p
i+
PZp z
') F.
xr
ot
Ft !,
a
p n H
a a !rh
h
'.|
F)
+ o
ai H
$ p uq
^,
a:
N
-t o Ot { p
01 Ot lo
N \o 00
'o o
\) \
a
"co
N)
-N)
!o TQ
Ul
m @
HI
I o
p
xo
N\
N h{
raa g
E
a. o
€ { o'\ \) $
rl
F.
0
}.] 0o \o
-A j- 00 \o o !, la.
n bt in
o\ \o
\
A
\Cll N
o
E
9' x
ts CD (D

o o
hl
r{ o
T
a
o Ot { Ot O' N tr p
\o \o 00 o E
t at
t,
\F ;1
00
Cn
Cn N)
b
Ot
\@ t\)
H E

ts.
ts
p
ts to
o (l) N) \] I\) o p
o) @ ts
0 H
a{
rE, --
o
Fr
fH
hl

tF
o
lo
o al Egl
ts.
+
H \] t\) { N A' tDH
Or OJ
o p
tto
p
tr
9) )
T

\) z
€ N) N) o p
+ \O |r) 00 N) N o
-l
p fr
H (D
P
lo g (.:,
qt
N { + (^) { o) o 5 o,
+ \o !J -
o
n
H o
H
q,
o o T'
N I I
.D
3
H A (^) (,^) o D)
r.i
}J
o
(D

-l l.)
o F' N
=.
o,
F IJ c,
q,
d (D
o,
tr
h)
!o
F @ O) Ot (,^) o
to
*x
T'
F E'
-,
a
+ + A $ g.
to
i\t
Crt
+
'o
(JJ
(fJ
(^) (,^)
-t*: Jo o tJ)

@ o\ + Ot (,') \o =
o,
(D
o,
a q,
+
q)
s(^) A
o (^) A CN to
o
r+
t o,
N'
(t io
{
b
Cn
N)
'to
-t\)
+
sp
(,n to
o al e
N')
C.,
C)
0\

ca to
I{
N) N)
F
)r IA ol
OJ
!o IN
b
-I \o
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKP0) Provinsi Sumatera Utara 2023

Jika dilihat dari kondisi jalan Provinsi di Kepulauan Nias adalah sepanjang
263 Km. Jalan mantap pada tahun 2O2L di wilayah Kepulauan Nias adalah 68,38
persen atau 779 Km. Terdapat penurunan 0,40 persen dari kondisi tahun 2019.
Apabila kita lihat pada tabel jalan provinsi dengan kemantapan terendah di
wilayah Kepulauan Nias berada di Kabupaten Nias Barat dengan tingkat
kemantapan 54,69 persen. Sementara tingkat kemantapan Jalan Provinsi tertinggi
di wilayah Kepulauan Nias berada di Kabupaten Nias yakni mencapai 99,L9
persen. Kondisi infrastruktur di wilayah Kepulauan Nias dapat dilihat pada tabel
berikut ini:

Tabel 5.2A
Kondisi Infrastruktur trIil,ayah Kepulauan Nias
7o Jalan Kondisi Mantap
No Kabupaten/Kota
20L9 2020 202L
1 Kab. Nias 89 oo 80,00 82,OO
2 Kab. Nias Selatan 70 00 73,OO 76,OO
J Kota GunungSitoli 93,00 93,00 93,00
4 Nias Utara 65,00 66,00 65,00
5 Nias Barat 63 00
2
56,00 55,00
Rata-rata 76rOA 73,60 74,2O
Sumber: ,BPS SumateraUtara 2021, data diotah

Arah Kebijakan pembangunan wilayah Kepulauan Nias untuk mencapai


prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 melalui kegiatan
proyek prioritas/kegiatan prioritas pembangunan Membangun Desa Menata Kota
(MDMK) sebagai berikut:

1. Peningkatan Kualitas dan Pemenuhan Akses Pendidikan


a) Pembangunan Unit Sekolah Baru Menengah, Kejuruan dan Khusus Tahun
2022 Sebanyak 1 Unit Di SMAN 2 Maniamolo Kabupaten Nias Selatan Dan
Tahun 2A23 Sebanyak 1 Unit Di SMAN Tanah Masa Kabupaten Nias Selatan
b) Kerjasama Lirtk And Match Sekolah Menengah KejurLlan (SMK) Atau Vokasi
Dengan Dunia Usaha Dunia Industri (Dudi) Untuk 70 MoU Atau MoA
Kompetensi Keahlian Vokasi;
c) Pembangunan 3 Unit Pojok Baca Dan 1 Unit Gerobak Baca Di Kepulauan Nias
Pada Tahun 2A22 2 Unit Pojok Baca Dan 1 Unit Gerobak Baca Di Kepulauan
Nias Pada Tahun 2023;

f
I
v-51
Rencana Kerja Pemerintah 0aerah (RKPB) Provinsi Sumatera Utara 2023

d) Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan (Bop) Untuk Siswa Siswi Miskin


Jenjang SMA, SMK, dan SLB Negeri Sebanyak 25.526 Siswa Pada Tahun 2022
Dan Sebanyak 25.526 Siswa Siswi Pada Tahun 2A23 Di Kepulauan Nias;
e) Gubernur Menyapa Melalui Kelas Motivasi Bagi Siswa Siswi Sekolah Menengah
Atas Dan Kejuruan Se- SumateraUtara;
0 Sosialisasi Budaya Baca Dan Literasi Pada Satuan Pendidikan Tingkat
Menengah Dan Pendidikan Khusus Serta Masyarakat Sebanyak 1.000 Orang
Di Kepulauan Nias;
g) Training Of Trainers (Tot) 33 Orang Guru Melalui PembelajararL Jarak Jauh
Pada 33 Kabupaten/Kota;
h) Penguatan Materi Kearifan Lokal Serta Penyelarasan Kecerdasan Spiritual,
Emosional Dan Intelektual Dalam Kurikulum.

2. Peningkatan Derqiat Kesehatan Masyarakat


a) Penanganan Covid-19 Me1alui Penguatan Pola 3t (Testing, Tracing, Treatmentl
b) Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) Untuk Praktek Pola Hidup
Sehat Sehari Hari Di Kepulauan Nias;
c) Dokter Terbang Berjumlah L2 Orang Terdistribusi Di Kabupaten Nias Selatan,
Nias Utara Dan Nias Barat Pada Tahun 2022;
d) Penyediaan Jaminan Kesehatan Masyarakat :

- Penerima Bantuan Iuran (Pbi) Provinsi Sebanyak 22.958 Jiwa Pada Tahun
2A22 Dan Sebanyak 54.795 Jiwa Pada Tahun 2023 Di Kepulauan Nias;
- Kontribusi Premi Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional
(Pbi JKN) Pusat Tahun 2022 Sebanyak 473.O7O Jiwa Dan Pada Tahun 2023
Sebanyak 473.O7O Jiwa Di Kepuiauan Nias
e) Paket Makanan Tambahan (Pmt) Balita Kurus Sebanyak 5.900 Orang Pada
Tahun 2A22 Dan 5.900 Orang Pada Tahun 2023 Di Kepulauan Nias;
0 Paket Makanan Tambahan (Pmt) Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (Kek)
Sebanyak 3.233 Orang Pada Tahun 2A22 Dan Sebanyak 3.233 Orang Di
Kepulauan Nias;

3. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha Melalui Penyediaan


Lapangan Kerja
a) Kerja Sama Dengan 3 Dunia Usaha Dan Dunia Industrr,2 Kerja Sama Dengan
Perguruan Tinggi Untuk Fasilitasi Program Link And Match Pada Tahun 2023;
b) Pengembangan Sistem Informasi Ketenagakerjaan Terintegrasi Melalui Bursa
Kerja Online;

v-52
Rencana Kerja Pemerintah 0aerah (RKPII) Provinsi Sumatera Utara 2023

c) Digitalisasi Pemasaratt 20 Umkm Dan 5 Ikm Pada Tahun 2023 Di Kepulauan


Nias;
d) Penguatan Kebijakan Daerah Dalam Rangka Optimalisasi Investasi Melalui
Pen5rusunan Rencana Umum Penanaman Modal.

4. Peningkatan Daya Saing Melalui Sektor Agraris


a) Pengadaan Benih Kelapa Pandan Wangi Sebanyak 600 Batang Untuk
Mendukung Ekonomi Masyarakat Miskin Produktif Di Kepulauan Nias Pada
Tahun 2A22 Dan 5.000 Batang Bibit Kelapa Tahun 2023 Dalam Mendukung
Produksi Kelapa Sebesar 37.982,43 Ton;
b) Pencapaian Target Produksi Padi Sebesar 239.O9A Ton Dan Produksi Jagung
Sebesar L2.584 Ton Melalui Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Padi Dan
Jagung Di Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Utara Dan Nias Barat;
c) Pengemballgan Kawasan Sentra Cabai Merah Untuk Mendukung Target
Produksi Sebesar 1.757 Ton;
d) Pengadaan Bibit Karet Okulasi Sebanyak 5.000 Batang Di Kabupaten Nias
Utara Dalam Mendukung Produksi Karet 28.662,18 Ton Pada Tahun 2023;
e) Pencapaian Target Produksi Perikanan Tangkap Sebesar 5O.813,58 Ton Pada
Tahun 2A23 Dan Produksi Perikanan Budidaya Sebesar 523,13 Ton Melalui
Pengadaan Coolbox Dan Pemberian Asuransi 10.000 Nelayan;

5. Peningkatan Daya Saing Melalui SeHor Pariwisata


a) Pengembangan Desa Wisata Dan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya
Manusia Pengelola Desa Wisata Di Kota Gunung Sitoli;
b) Pembangunan Kios Kuliner, Pembangunan Kios Souvenir Di Kabupaten Nias
Selatan;
c) Pembangunan Tourism Information Center Dan Klinik, Pembangunan Guest
House, Garbage Area Di Kabupaten Nias Selatan;
d) Penyiapan Fasilitas Pada Daerah Wisata Dan Pembangunan Musholla Di
Kabupaten Nias Selatan;
e) Pembangunan Infrastruktur Digitalisasi Promosi Pariwisata;
0 Lanjutan Perawatan Kawasan Permukiman Rumah Adat Bawomataluo Di
Kabupaten Nias Selatan.

6. Peningkatan Kualitas Reformasi Birokrasi


a) Pelatihan Pendidikan Wawasan Kebangsaan Serta Gerakan Nasional Revolusi
Mental Untuk Seluruh Aparatur Sipil Negara Di Kepulauan Nias;

v-53
Rencana lfurja Pemerintah Daerah (RKPII) Provinsi Sumatera Utara 2023

b) Dukungan Kabupaten/Kota Se Kepulauan Nias Terhadap Pencapaian Opini


Wajar Tanpa Pengecualian (Wtp) Sebesar 80 Persen;
c) Dukungan KabupatenlKota Se Kepulauan Nias Untuk Mempertahankan
Pencapaian Tertinggi Nilai Monitoring Certter For Preuention (Mcp) Dari Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia;

7. Peningkatan Sosial Kemasyarakatan dan Olahraga


a) Gubernur Mendengar Melalui Kegiatan Dialog Dengan Masyarakat Secara
Langsung Maupun Virtual;
b) Pembinaan Atlet Berprestasi Dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Keolahragaan
Di Kepulauan Nias Khususnya Untuk Mendukung Persiapan Pelaksanaan Pon
Xxi Tahun 2024;
c) Pembangunan Dan Rehabilitasi Rumah Ibadah Pada Tahun 2022 Sebanyak 41
Unit Di Kabupaten Nias, 11 Unit Di Kabupaten Nias Barat, 47 Unit Kabupaten
Nias Selatan, 31 Unit Kabupaten Nias Utara Dan 16 Unit Di Kota Gunung Sitoli;
d) Bantuan Hibah Pembangunan Rumah Ibadah Sebanyak 146 Unit Di
KepuLauan Nias Pada Tahun 2022;
e) Bantuan Hibah Kepada 1 Lembaga Di Kota Gunung Sitoli Pada Tahun 2022;
0 Bantuan Hibah Untuk Rehabilitasi Yayasan Sekolah Sebanyak 5 Unit Di
Kepulauan Nias;
g) Rehabilitasi 1 Unit Panti Pelayanan Sosial Anak Di Kota Gunung Sitoli Pada
Tahun 2A23;

8. Pembangunan Infrastruktur Yang Baik dan Berwaurasan Lingkungan


a) Penanganan Jalan Sepanjang 71,7 Kilometer Untuk Pencapaian Tingkat
Kemantapan Sebesar 94,07 Persen;
b) Pembangunan Saluran Drainase Sepanjang 1.0OO Meter Pada Jalan Sudirman
Di Kota Gunung Sitoli;
c) Pembangunan Box Culuert Pada Jalan Provinsi Ruas AIia - Tuhemberua Pada
Kabupaten Nias Utara;
d) Pembangunan Jembatan Idano Oyo Dan Jembatan Mbo Mbo Sebua Di
Kabupaten Nias Barat Pada Tahun 2022;
e) Optimalisasi Jaringan Daerah Irigasi Gido Zebua Seluas t.2OO Ha Dengan Luas
Potensial 355 Ha Di Kabupaten Nias;
0 Pemasangan Jaringan Listrik Gratis Untuk Rumah Tangga Tidak Mampu
Sebanyak 500 Unit Di Kepulauan Nias;

v-54
(R100)Provinsisumatera utara 2023
Rencana Kerja Pemerintah Baerah

s.2ProyeksiTargetlndikatorKinerjaPenyelenggaraanPemerintahan
Daerah KabuPaten/Kota
Provinsi sumatera
untuk mendukung pencapaian target pembangunan
pembangunan KabupatenlKota
Utara Tahun zo2s maka Arah kebijakan
pembangunan provinsi dengan
ditetapkan berdasarkan prioritas dan sasaran
pemerintahan daerah
memperhatikan capaian indikator kinerja penyelenggaraall
KabupatenlKota.
sebelumnya' capaian
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan
KabupatenlKota
indikator kinerja penyelen ggaraa]r- pemerintahan daerah
menunjukkan adanya disparitas kemajuan pembangunan
arrtar daerah'
Selanjutnya, arah kebijakan pembangunan provinsi untuk KabupatenfKota
antar
difokuskan pada upaya untuk mengurangi ketimpangan pembangunan
daerah melalui beberapa indikator makro'

v-55
Rencana Kerla Pemerintah 0aerah (R1$0)Provinsi Sumatera Utara 2023

Tabel S.zL
Proyeksi Target Makro Kabupaten/Kota se Provinsi Sumatera Utara Tahun 2o.23

Persentase Gini
No
Kabupaten/ IPM Penduduk TPT LPT
Kota Rasio
Miskin
1 Kab. Nias 64,50 15,03 2 ) 50 4,9O-5,9O o,24O

2 Kab. Mandailing Natal 68 , 80 7,89 4,30 5,00-6,00 o,232


a Kab. Tapanuli Selatan 72 , oo 6,72 2,42 5,00-6,00 o,248
4 Kab. Tapanuli Tengah 7A,7O ll,2o 5,54 5,O0-6,0O o,292

5 Kab. Tapanuli Utara 75,30 8,30 o,94 4,7O-5,7O o,257

6 Kab. Toba 76,60 7,60 0,50 4,80-5,80 0,303

7 Kab. Labuhan Batu 73,9O 8,41 4,45 4,90-5,90 o,269

8 Kab. Asahan 72,20 8,19 5,24 5,20-6,2O o,266


9 Kab. Simalungun 74,70 7,47 2,58 5,00-6,00 o,265
10 Kab. Dairi t3 BO 7,Ol 1, 35 4,BO-5,80 o,24O
11 Kab. Karo 75,9O 7,40 1 ) 43 4,60-5,60 o,243
t2 Kab. Deli Serdang 77 60 3,34 7,50 5,00-6,00 o,269
13. Kab. Langkat 73,40 9,t9 5,O2 4,90-5,90 0,228
14. Kab. Nias Selatan 64 4A 15,05 2,15 4,90-5,90 0,305
Kab. Humbang 70,70 8,26 o,44 4,80-5,80 o,266
15.
Hasundutan
16. Kab. Pakpak Barat 69,50 8,20 1 53 5,40-6,40 o,214
l7 Kab. Samosir 72,80 1 1,86 0,80 5,30-6,3O o,260
18. Kab. Serdang Bedagai 72,64 6 85
2
3,54 5,OO-6,O0 0,258
19 Kab. Batu Bara 74,20 12,54 4,48 4,50-5,50 o,224
Kab. Padang Lawas 71,64 8,98 1,11 5,20-6,2O 4,274
20
Utara
21 Kab. Padang Lawas 70,40 8 32 2,1L 5,20-6,2O o,274
Kab. Labuhan Batu 7,28 2,94 5,10-6,10 4,218
22 74,20
Selatan
Kab. Labuhan Batu 4,82 o,2i;7
23 /J 60 8,72 5,OO-6,O0
Utara
24 Kab. Nias Utara 64 , oo 20,20 2,54 4,7O-5,7O o,212
25. Kab. Nias Barat 63,80 23,5L 1,3 1 4,BO-5,80 0,258
26 Kota Sibolga 75,44 11,99 6,OO 5,00-6,00 o,278
27 Kota Tanjung Balai 70,60 14,13 4,97 5,30-6,30 0,307
28. Kota Pematang Siantar 81,O0 7,52 9 , 50 4,80-5,80 0,309
29 Kota Tebing Tinggi 77,1O 8,71 7,98 5,O0-6,0O o,315
30 Kota Medan 92,50 7,33 8,74 5,44-6,4O o,289
31 Kota Binjai 78,1O 4 , 86 6,67 5,20-6,2O o,284
Kota Padang 76,90 6 , 50 5,45 5,20-6,2O 0,334
32
Sidempuan
JJ Kota GunungSitoli 71,50 9,89 3,94 5,50-6,50 0,336

v-56
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKP0) Provinsi Sumatera Utara 2023

Persentase Gini
Kabupatenl IPM Penduduk TPT LPT
No Rasio
Kota Miskin
4,7O-
Sumatera Utara 73,6L 7,87 5,5O 5,00-6,OO
5.70
Sumber : Bappeda Prousu, data diolah 2021

v-57
Wncaru K*ja Qenerintafr Daerafr (W{UO) erwinsl Sumatera,U ura 202 3

BAB VI
RENCANA KERJA DAIT PENDANA.IIfi DAERAII TAIIUN 2O2g

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera utara Tahun 2023


merupakan dokumen rencana tahunan yang memuat program dan kegiatan
yang merupakan penjabaran RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2Ol9-
2A23, dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan dalam
bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan. Rencana program dan
kegiatan prioritas daerah yang disusun dengan memperhatikan evaluasi
pembangunan tahunan dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD,
isu strategis yang berkembang, aspirasi masyarakat serta pokok-pokok pikiran
DPRD.

6.1. Rencana Program dan Kegiatan yang bersumber dari Dana


APBN / APBD/ KPBU/ CSRI Hibah/ Pinjaman

Untuk mendukung pencapaian target prioritas pembangunan di


Sumatera Utara perlu dukungan pendanaan dari berbagai pihak bai.k swasta
maupun nasional. Mengingat terbatasnya kemampuan keuangan daerah,
dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah
pengalokasian anggaran Provinsi
Provinsi Sumatera Utara tahun 2a23, tetap akan difokuskan bagi
Kabupaten I Kotayang memberikan perhatian dan didukung dengan pendanaan
dari masing-masing KabupatenlKota, melalui berbagai kerjasama pendanaan
untuk berbagai kegiatan menurut sektor-sektor pembangunan yang
berpedoman kepada fokus pembangunan dalam mewujudkan tercapainya
target-target pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
Disamping itu tetap diupayakan penggalian dan pengalokasian sumber-
sumber pembiayaan baru yang mendukung pembangunan Sumatera Utara,
seperti melalui kerjasama Pemerintah dan swasta (Public Private Partnership),
sektor dana Corporate Social Responsibility (CSR), Program Komitmen Bina
Lingkungan dari Badan Usaha Milik Negara/Daerah serta dana Pinjaman Luar
Negeri (LOAN).

vt-1
Ul A o) t\) H z
o

o-r-1!7 *u= o--> Q..o- z


? o'uc z
YtD.D |uO)^ $orF
9356- o'uc gi-:po
;J< { tJV H JP-H J'-H
'M/A
HiJ i' w !-l L,!
.r*FE X
F"i +{ ro-H 'n''X
o-X H
E
|l N
3 3o'q 3 Koq e=& ^ ^ o
o-|u n dDTi D +<r. E-*<i E*<5 o
<Xo'\ '^<6gl :l H
'4 - '-:-
x5e2 PHJ- o
Hglnt Hr:nl
oiAfi olAA D(,hi Hcro s= H.E AI iro s= p t|
LPF! o B
mp 5 LDlr 3 urp 5 P b r:i LPP- -Jht J 5 )f r' s
P. cr s) P. cu o: P.uoo LIHE!J TIHFI'
z
tt
5.Dtr 5(Dtr Yl',l5 ;i !-l 3 ;l o tFl
lq:15 Jq'15 JC "-:- i-) il Toa il
= 6 Aaa 6
t-.1 !,
!u H
iloYarFsa il o
co.' 'a)-
orO hrO nrO 'o - 'o urt
,'r5 i t p
H! !! tt
+A
ei
H HA p
p +
p ,7 a+
'- C =.
a a a Fl t t B
E
a-\ PU It sT
fr +'(!
XhiH
g)o rF3PF3 )
()
h <g 36- ! ,i5 i +FX
), 3 Xts a€ P.m P t FI
=
crlDp o0a H >f ptu sli (, L { H o
aX- .fi cD
0D ifgojPL
E^HlHB. 0q
%'1Or
po-
Dtri ts.
Oai- VJ k !D tla zn" X( o p
U!-Ug.H;- GI
a)p a2 F i.L-iWg/ g' r.i
a3 oYp P A p
oyp c. o) U)lD 9' H
n<5 ,-) 3 ulP ^16.o l+ I
ID (i irr aJnl i- or -J^^r
H-D(YP t,
a W!!HH
aA @5 fi4 .DrJ o:0)()niJ E
0)- --? IJI-H Ft
''i 9) A]DP)
a i:'a )46 *> t:00 fi - -- !ll o
o
t9. oq Fi
,o 0
H b0) Pd o.f,iU)*P |l la.
5Nt gq B,L^J-
3a E
aU 0)! x !, a
-i' !l r-.t ooq< o H.
rl 3a 5'ri *i
S:E
P.U)A D+ rD
ii 0) i]) c.H u
ai, ^v -o :z Loq ) Fr P
+ AP-.^ a o
it tr
a t U ^4U)- $ 0rl
P*i.)
pa Asq
a a'\ i-r C, 7 5p* W u
x-{ o )FJ.
U F.
N O.- B
gq +
g
3- ^1Uq
HAi+ D
t
L-IJ 'iJ 'U U)}('U <"o ru f.l '0 ?'U
H.-l
AO
o:'1o - h'O
-.:H
-O -?'trE
P Eo o gTE'g EU
aAt. FJ oa ?HHn 6tvJ! oo
aD o .-.i- F. P i<0'a
P :-1 0q H i'^: P.g -J
Da)
,iElE! o o fSes' [ry
P LH
rF
iJ lu ,i Aa o.J o 3 ^
o-E
N0)it !,) rDo.D d ro p& ox'
='1
!,H F Hffi H -HHL
PAPJ
tH
=r-3 -- P PM Foq tr
-(rf .p-u )iP 5 U):1"01
X ilrE 1
Q [u: PAlPL
(Dx,X5d
o 5g) 3P UHP,
ti-
qDo) <D E Z*4 a,'
II
ra' !DiIDD a J)r\6i P P
.iC ip EIs
) =)
Fw
(' Il'
r A, >6 Fi6r(,0) o< fi
lD rn hi A P.- tr
-l 3. ov s.ri O s'J
iJ
ito
vg o ! PF ti
P}! A^i
5 , 5'
o. )a
.(\
.a
OtJ
o
H
= S
Y
E
-]xx
o ?D i'D
/U Li r'\
$H.D
E
P5 PEJO Olr.D
ie5 H
tF
Fl ru o OiaL! €cE aEt .2iI E t6
H IS
m-
-^r (D
bl0= !Y
Pi c0 rio ,r m s
t 'J' ol -i Ug Pq o (!
p 5p JP E :.
k j-p ',5
-U 5 o It.
'.|
'tr S
o
o'U
ao o'u iat o =\
H o *.d 1o ht
5 a aJ l- if o
r{ F.. e
S
/ (u O- to rt
g)
h. Ll-
^.
d- D p s
!o
Y,i u s\
)J PH PH
o. A
lD
zp
o H
F. g
o
H lo
P
Ca- a i\
p s
ab'O (D F c
- H F
Ft U U *l
p)P
7)+nY- A) : )t>t- p (^
O
*l,
o s) eDo I :l
:h\3^ ^}!h'9. H n F
o o.= o S
o (n
tHE
pFl a 9cn Fi'
g) o FJO
.H
laor( H D l.) il
,-i P P ! n
p D N
X+
AP o e
P ^9 "-l tg si
gq -J
POQ a) R
a TA
t\)
foncaru l(nja Aenerinufi CIaerafr (W@D) Ar@hsi Sumatera 'Uura 2023

6.2. Rencana Program Prioritas Pembangunan Derah


Program Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Utara telah
mempedomani Perubahan RPJMD Tahun 2019-2023 dan telah dikelompokkan
berdasarkan Bidang urusan Pemerintah Daerah, Urusan Wajib Berkaitan
Pelayanan Dasar, Urusan Wajib Yang Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar, Urusan
Pilihan, Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan, Unsur Penunjang Urusan
Pemerintahan, Unsur Pengawasan Urusan Pemerintahan serta Unsur
Pemerintahan Umum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OI4
tentang Pemerintah Daerah. Alokasi Pagu Indikatif Pagu Indikatif seluruh
Perangkat Daerah pada Tahun 2023 disusun dengan mempertimbangkan
proyeksi kemampuan anggaran tahun 2023, kebutuhan belanja pembangunan
daerah, prioritas pembangunan daerah, kegiatan strategis daerah. Adapun
rencana jumlah program dan kegiatan Perangkat daerah yang tertuang di dalam
RKPD Provinsi sumatera Utara Tahun 2023 dapat dilihat pada tabel berikut:

A. Urusan Wajib Berkaitan Pelayanan Dasar

1. Dinas Pendidikan
1) Program Pengelolaan Pendidikan
2) Program Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Meliputi Kegiatan: Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas,
Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan,dan Pengelolaan
Pendidikan Khusus yang ditujukan untuk membangunan sarana,
Prasarana dan Utilitas Sekolah di cabang dinas, Pemindahan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Lintas KabupatenlKota dalam 1 {satu)
Provinsi, Pembangunan unit sekoiah baru menengah, kejuruan dan
khusus dalam rangka memenuhi akses pemerataan layanan
Pendidikan, Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk
siswa/i jenjang SMA, SMK dan SLB negeri dengan prioritas intervensi
kepada siswa/i kurang mampu, Pembangunan kampung beasiswa
scholarship booth sebagai wadah informasi beasiswa 51, 52, 53,
Kerjasama Link dan Match Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) vokasi
dengan dunia, Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara menyapa
melalui kelas motivasi bagi siswa/i Sekolah Menengah Atas dan
Kejuruan Se-Sumatera Utara, Penguatan materi kearifan lokal serta
penyelarasan kescerdasan spritual, emosional dan intelektual dalam
kurikulum melalui pola integrasi iimu.

vr-3
ffi
foncana Keja ?en**xafi Aacrdfi (W{@) erurittsi Sunutsa 0 ura 202 3

2. Urusan Kesehatan
r Dinas Kesehatan
1) Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya
Kesehatan
2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
3) Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Makanan Minuman
4) Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
Melalui kegiatan; Pelayanan, Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan
untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi,
Peningkatan Kompetensi SDM Keshatan Edukasi (KIE) Perilaku Hidup
Bersih, Germas, Stunting, Penanganan COVID-19 melalui penguatan
3T (testing, tracing, treatment), percepatan vaksinasi, penyediaan obat-
obatan, penguatan kapasitas rumah sakit dan pemberian insentif bagi
tenaga medis. Pemberian Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil Kurang
Energi Kronis (KEK), balita kurus dan anak sekolah dalam rangka
penurunan prevalensi stunting, Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas) di 33 kablkota se-Sumatera Utara
4. Pemberian jaminan kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Provinsi kepada masyarakat kurang mampu dan penyediaan
kontribusi bagi peserta JKN, Layanan Bis Bergeruk2 unit.

o RS. Haji
1) Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya
Kesehatan Mas.
2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
Meliputi kegiatan: Penambahan 10O (seratus) bed dalam rangka
rehabilitasi narkoba, Pembangunan dan rehabilitasi Rumah Sakit Haji
IVIedan-

r RS. Jlwa
1) Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya
Kesehatan Masyarakat.
2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
Meliputi kegiatan: Pelayanan, Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan,
UKP Rujukan, UKM Rujukan, Penyelenggaraan Sistem Informasi
Kesehatan Secara Terintegrasi, Peningkatan Kompetensi Sumber Daya
Manusia Kesehatan, Peningkatan kapasitas layanan kesehatan melalui
penarnbahan 1O0 (seratrrs) bed dalarn rangka rehabilitasi narkoba.

vt-4
Qgrcatu \grja Perurhrtafr Aatrafr (ffiND) erwinsi Su"matera ,t-)ura 202j

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


o Dinas Bina Marga Dan Bina Konstruksi
1) Program Penyelenggaraan Jalan
2) Program Pengembangan Jasa Konstruksi
Meliputi kegiatan: Penyelenggaraan Jalan Provinsi, Pelatihan Tenaga
Ahli Konstruksi, Penyeienggaraan Sistem informasi Jasa Konstruksi
(SIPJAKI), Penanganan jalan strategis provinsi dalam kondisi baik
yang meliputi jalan strategis kawasan wisata, kawasan pusat
produktivitas, perkotaan dan kawasan daerah tertinggal.

o Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang


1) Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
2) Program Pengembangan Permukiman
3) Program Pengelolaan Dan Pengembangan sistem penyediaan Air
Minum meliputi kegiatan: Pengelolaan dan Pengembangan sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Lintas KabupatenlKota,.
4l Program Pengembangan sistem Dan Pengelolaan persampahan
Regional
5) Program Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Air Limbah
6) Program Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Drainase
7) Program Penataan Bangunan Gedung
8) Program Penataan Bangunan Dan Lingkungannya
9) Program Penyelenggaraan Penataan Ruang
Meliputi kegiatan: Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder,
Pengelolaan sDA dan Bangunan Pengaman Pantai pada wilayah
sungai Lintas Daerah Kabupatenf Kota, penyelenggaraan
Infrastruktur pada Permukiman di Kawasan Strategis Daerah
Provinsi, Pengelolaan Persampahan Regional, pengelolaan dan
Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik Regional, Pengelolaan
sistem Drainase, Penyelenggaraan Bangunan Gedung untuk
Kepentingan strategis Daerah Provinsi, Penetapan Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Rencana Rinci Tata Ruang Provinsi, Penyelesaian
masalah pertanahan dan tata ruang melalui penguatan, penegakan
hukum dan kelembagaan, Optimalisasi jaringan irigasi kewenangan
provinsi dalam rangka mempertahankan swasembada beras,
Pembangunan dan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

vt-5
Wruau Kerjd Aenninufi Aaerafr (WCFO) erwlnsi Su.matsra'U ura 202 3

Regional Mebidang, Pembangun€Ln Sistem Penyediaan Air Minum


(SPAM) Mebidang.

4. Perumahan dan Kawasan Permukimao


o Dinas Perumahan datr l(awasan Permukiman
1) Program Pengembangan Perumahan
2) Program Kawasan Permukiman
3) Program Peningkatan Prasarana, Sarana Dan Utilitas Umum
4l Program Peningkatan Pelayanan Sertifikasi, Kualifikasi, Klasifikasi,
Dan Registrasi Bidang Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Meliputi kegiatan: Sertifikasi dan Registrasi dan Perencanaan Rumah
serta Perencanaan Prasaratta, Sarana dan Utilitas Umum PSU Tingkat
Kemampuan Menengah, Urusan Penyelenggaraan PSU Permukiman,
Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana, Peningkatan
Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh, Pembangunan role model
pengurangan luas kawasan kumuh terintegrasi dan rehabilitasi
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

5. Ketenteraman Dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat


o Satuan Polisi Pamong Praja
1) Program Peningkatan Ketenteraman Dan Ketertiban Umum
2\ Program Pencegahan, Penanggulangan, Penyelamatan Kebakaran Dan
Penyelamatan Non Kebakaran
Meliputi kegiatan: Penanganan Gangguan Ketenteraman dan
Ketertiban Umum, Penegakan Peraturan Daerah Provinsi dan
Peraturan Gubernur, Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
Provinsi, Pemetaan Rauran Bencana Kebakaran, Penyelamatan
Kebakaran dan Penyelamatan Non Kebakaran.

o Badan Penanggulangan Bencana


1) Program Penanggulangan Bencana
Meiiputi kegiatan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana.

6. Dinas Sosial
1) Program Pemberdayaarl Sosial
2) Program Rehabilitasi Sosial
3) Program Perlindungan Dan Jaminan Sosial
4) Program Penanganan Bencana
5) Program Penanganan Warga Negara Migran Korban Tindak Kekerasan

vt-6
Qgcaru t(grja eencrintafr Daerofr (WCFO)
rnar*i sutatsrd'outa 2023

6) Program Pengelolaan Taman Makam Pahlawan


Meliputi kegiatan: Penerbitan Izin Pengumpulan Sumbangan Lintas
Daerah Kabupate n f Kota, Pemberd ayaarr Potensi Sumber

Kesejahte raar'1 Sosial Provinsi, Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang


Disabilitas, Rehabilitasi Sosial Dasar Anak Terlantar di dalam Panti,
Rehabilitasi Sosial Dasar Lanjut Usia Terlantar di dalam Panti,
Rehabilitasi Sosial Dasar Gelandangan dan Pengemis di dalam Panti,
Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya di Luar HIV/AIDS dan NAPZA di dalam Panti,
Pengangkatan Anak antar WNI dan Pengangkatan Anak oleh Orang
Tha T1rnggal, Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah Provinsi,
perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial Provinsi,
Pengelolaan Taman Makam Pahlawan, Pemulangan Warga Negara
Migran Korban Tindak Kekerasan dari Titik Debarkasi di Daerah
Provinsi. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang sosial.

2. Urusan l[IaJib Yang Tidak Berkaitan Pelayanan Dasar


1. Urusan Tenaga Kerja
. Dinas Tenaga Kerja
1) Program Perencanaan Tenaga Kerja
2l Program Pelatihan Kerja Dan Produktivitas Tenaga Kerja
3) Program Penempatan Tenaga Kerja
4) Program Hubungan Industrial
5) Program Pengawasan Ketenagakerjaan
Meliputi kegiatan: Fasilitasi standarisasi 1000 (seribu) UMKM dan IKM
menuju digitalisasi pemasaran, Fasilitasi kerja sama sektor ekonomi
dengan dunia usaha dan dunia industri dalam rangka peningkatan
kornpetensi dan kesempatan kerja, Pengembangan sistem informasi
ketenagakerjaan terintegrasi melalui bursa kerja online, Pen5rusunan
Rencana Tenaga Kerja (RTK), BLK, Akreditasi Lembaga Pelatihan
Kerja, Konsultansi Produktivitas pada Perusahaan Menengah,
Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja, Pelayanan Antar Kerja
Lintas Daerah, Izin Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta
(LPTKS), Informasi Pasar Kerja, Pelindungan PMI (Pra dan Purna
Penempatan), TKA, Perpanjangan IMT, Peraturan Perusahaan dan
Pendaftaran Perjanjian Kerja Perusahaaan, Hubungan Industrial,
Mogok Kerja, dan Penutupan Perusahaan, Penetapan Upah Minimum
Provinsi (UMP), Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP), Upah

vt-7
funcaru Kerjo lPenninufi Dasafr (AJ@D) Sroviilsi Sunfutera'U
ura 202 3

Minimum KabupatenfKota (uMK), dan upah Minimum sektoral


Kabupaten/Kota (UMSK), Pengawasan Ketenagakeiaan'

2. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


L) Program Pengarusutamaan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan
2l Program Perlindungan Perempuan
3) Program Peningkatan Kualitas Keluarga
4l Program Pengelolaan Sistem Data Gender Dan Anak
5) Program Pemenuhan Hak Anak (PHA)

6) Program Perlindungan Khusus Anak


Meliputi kegiatan: Pengarusutamaan Gender (PUG) pada Lembaga
Pemerintah, Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial,
dan Ekonomi pada Organisasi KeMasyarakatan, Pengembangan
Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan, Pencegahan
Kekerasan terhadap Perempuan, Layanan Rujukan Lanjutan bagi
Perempuan Korban Kekerasan, Peningkatan Kualitas Keluarga,
Pengolahan Analisis dan Penyajian Data Gender dan Anak,
Pelembagaan PHA, Pengembangan Lembaga Penyediaan Layanan
Peningkatan Kualitas Hidup Anak, Memerlukan Perlindungan
Khusus, Pencegahan Kekerasan terhadap Anak.

3. Urusan Pangan
. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan
1) Program Peningkatan Diversifikasi Dan Ketahanan Pangan Masyarakat
2l Program Penanganan Kerawanan Pangan
3) Program Pengawasan Keamanan Pangan
Meliputi kegiatan: Penyediaan dan Penyaluran Pangan Pokok atau
Pangan Lainnya dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan,
Pengelolaan dan Keseimbangan Cadangan Pangan Provinsi, Promosi
Pencapaian Target Konsumsi Pangan, Penanganan Kerawallan Pangan
Kewenangan, Pelaksanaan Pengawasan Keamanan Pangan Segar,
Penanganan Kerawanan Pangan Kewenangan Provinsi.

4. Pertanahan
. Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang
1) Program Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
2) Program Penyelesaian Sen6keta Tanah Garapan

vt-8
ffi,
fonuaru Kerja {Penoinufr Oaerafi (ru(RD) Qrwinsi Sunwtera 'Uura 2023

3) Program Penyelesaian Ganti Kerugian Dan Santunan Tanah Untuk


Pembangunan
4l Program Redistribusi Tanah Dan Ganti Kerugian Tanah Kelebihan
Maksimum Dan Tanah Absentee
Meliputi kegiatan: Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah untuk
Kepentingan Umum di Wilayah Provinsi, Penyelesaian Sengketa Tanah
Garapan, Penyelesaian Masalah Ganti Kerugian dan Santunan Tanah
untuk Pembangunatl, Penetapan Subyek dan Obyek Redistribusi
Tanah Lintas Daerah Kabupaten I Kota.

5. Dinas Lingkungan Hidup


1) Program Perencanaan Lingkungan Hidup
2) Program Pengendalian Pencemaran Dan/Atau Kerusakan Lingkungan
Hidup
3) Program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati)
4) Program Pengendalian Bahan Berbahaya Dan Beracun (83)
5) Program Pembinaan Dan Pengawasan Terhadap Izin Lingkungan dan
Izin
6) Program Pengakuan Keberadaan Masyarakat Hukum Adat (MHA),
Kearifan Lokal dan Hak MHA Yang Terkait Dengan PPLH
7) Program Peningkatan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan
Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat
8) Prograrn Penghargaan Lingkungan Hidup Untuk
9) Program Pengelolaan Persampahan
Meliputi kegiatan antara lain: Penurunan emisi gas rumah kaca Co2
(ekuivalensi karbondioksida) melalui kebijakan daerah tentang
pembangunan rendah karbon.

6. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil


1) Program Pendaftaran Penduduk
2) Program Pencatatan Sipil
3) Program Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan
4l Program Pengelolaan Profil Kependudukan

7. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


1) Prograrn Penataan Desa
2) Program Peningkatan Kerjasama Desa
3) Program Administrasi Pemerintahan Desa

vt-9
ffi\ uwa'U ura i
foncaru linjd Qenerinufi Qaerdfi (rutPl)
Arwh'si SuT 202

Pemberd ayaar.lembaga Kemasyarakatat1, Lembaga


Adat Dan
4) Program
Masyarakat Hukum Adat
sama
Meliputi kegiatan: Masa Jabatan Kepala Desa dan Desa, Kerja
x*ar desa, Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Pemberd ayaan. Lembaga keMasyarakatan yar]lg Ber.gerak
di Bidang
Pernberd ayaan Desa dan Lembaga Adat, BUMDES'

g. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


1) Program Pengendalian Penduduk
2) Program Pembinaan Kelu argaBerencana (KB) Penduduk dan Keluarga
Berencana (KB)
3) Program Pembetdayaan Dan Peningkatan Keluarga Sejahtera (KS)
Meliputi kegiatan: Pengendalian Kuantitas Penduduk, Pemetaan
pengendalian Penduduk, Peran serta Organisasi Kemasyarakatan
Pelayanan Kesertaan Ber-KB, Pembinaan Ketahanan dan
Kesejahteraarl Keluarga, Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan
Keluarga melalui Organisasi Kemasyarakatan, Stunting.

9. Dinas Perhubungen
1) Program Penyelenggaraan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Llaj)
2l Program Pengelolaan Pelayaran
3) Program Pengelolaan Perkeretaapian
Meliputi kegiatan: Penyediaan Perlengkapan Jalan, Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas untuk Jaringan Jalan Provinsi, Hasil Analisis
Dampak LaIu Lintas (Andalalin) untuk Jalan Provinsi, Penyediaan
Angkutan Umum, Penetapan Rencana Umum Jaringan Trayek Antar
kota, Pengelolaan Terminal Penumpang Tipe B (pada UPT), Penerbitan
Izin Usaha Angkutan Laut, Penerbitan lzin Usaha Angkutan Laut,
Pelayaran Ralryat Pelabuhan, Pelabuhan, dan Pelabuhan
Internasional, Penetapan Rencana Induk Perkeretaapian, Penetapan
Jaringan Jalur Kereta Api.

1O. Dinas Komunikasi dan Informatika


1) Program Pengelolaan Informasi Dan Komunikasi Publik
2) Program Pengelolaan Aplikasi Informatika
Meliputi kegiatan: Pengelolaan Nama Domain t
dan Sub Domain di
Lingkup Pernerintah Pusat dan Provinsi, Pengelolaan E-government di
Lingkup Pemerintah Daerah Provinsi, Pengelolaan Informasi dan

vr-10
Qgrcatu Kdja Aenurintofi Daerafi. (W@D) Srqt it si Sutrut*a I)ura 2023

Komunikasi Publik Pemerintah Daerah Provinsi, Channel layanan


pengaduan masyarakat terkait pembangunan Sumatera Utara,
Gubernur dan Wakil Gubernur mendengar melalui kegiatan dialog
dengan masyarakat.

11. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


1) Program Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi
2) Program Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasi
3) Program Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi
4) Program Pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha Kecil dan Usaha
Mikro (UMKM)
5) Program Pengembangan UMKM
6l Program Pendidikan Dan Latihan Perkoperasian
Meliputi kegiatan: Pemeriksaan dan Pengawasan Koperasi, Penilaian
Kesehatan Koperasi, Pemberdayaan Usaha Kecil. Pengembangan
Usaha Kecil Menjadi Usaha Menengah, Pendidikan dan Latihan
Perkoperasian dan UKM, Fasilitasi standarisasi 1000 (seribu) UMKM
dan IKM menuju digitalisasi pemasarart.

12. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
1) Program Pengembangan Iklim Penanaman Modal
2l Program Promosi Penanaman Modal
3) Program Pelayanan Penanaman Modal
4l Program Pengendaiian Pelaksanaan Penanaman Modal
5) Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal
Meliputi kegiatan: Pemberian Fasilitas/Insentif dibidang Penanaman
Modal, Pembuatan Peta Potensi Investasi Provinsi, Promosi
Penanaman Modal, Pengelolaan Data dan Informasi Pefizinan dan Non
Perizinan Penanaman Modal yang Terintegrasi pada Tingkat Daerah
Provinsi, Penguatan kebijakan daerah dalam rangka optimalisasi
investasi melalui peraturan daerah tentang pemberian insentif dan
kemudahan penanaman modal serta peraturan daerah tentang
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM).

13. Dinas Pemuda dan Olahraga


1) Program Pengembangan Kapasitas Daya Saing Kepemudaan
2) Program Pengembangan Daya Saing Keolahragaan
3) Program Pengembangan Kapasitas Kepramtrkaan

vt-11
funuana 1(9rja ttunari*afi Aacrrt (KK$D) Arovitrsi Snnutera Otara 202 I

Meliputi kegiatan: Penyadaran, Pemberdayaan, dan Pengembangan


Pemuda dan Kepemudaan Kewenangan Provinsi, Pembinaan dan
Pengembangan Olahraga Pendidikan pada Jenjang Pendidikan yang
Menjadi Kewenangan Daerah Provinsi, Penyelenggaraan Kejuaraan
Olahraga, Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Prestasi Tingkat
Nasional, Pembinaan dan Pengembarlgane Organisasi Olahraga,
Pembinaan dan Pengembangan O rganisasi Kepramukaart, Penin gkatan
pembinaan atlet berprestasi dan tenaga keolahragaan serta
peningkatan sarana prasarana olahraga dalam rangka pekan olahraga
nasional tahun 2A24, Pemberian suplemen tambahan bagi atlet
olahraga prestasi, Pembangunan sports centre di daerah kualanamu,
Persiapan Tuan Rumah Pekan Olahraga Nasional XXI Tahun 2024,

14. Dinas Komunikasi dan Informatika


o Urusan Statistik
1) Program Penyelenggaraan Statistik Sektoral
o Urusan Persandian
1) Program Penyelenggaraan Persandian Untuk Pengamanan Informasi
Meliputi kegiatan: Penyelenggaraan Statistik Sektoral di Lingkup
Daerah Provinsi, Penyelenggaraan Persandian untuk Pengamanan
Informasi Pemerintah Daerah Provinsi.

15. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata


o Urusan Kebudayaan
1) Program Pengembangan Kebudayaan
2) Program Pengembangan Kesenian Tradisional
3) Program Pembinaan Sejarah
4) Program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya
5) Program Pengelolaan Permuseuman
Meliputi kegiatan: Pengelolaan Kebudayaan yang Masyarakat,
Pelestarian Kesenian Tradisional, Pembinaan Lembaga Adat,
Pembinaan Kesenian yang Masyarakat Pembinaan Sejarah Lokal,
Penetapan Cagar Budaya, Pengelolaan Cagar Budaya Provinsi,
Penerbitan lzin Cagar Budaya Ke Luar Daerah Provinsi, Pengelolaan
Museum Provinsi.

vt-12
furraru l(gja <Pennintafi. Aaerafi (qltqD) Arwhsi Sunatna iltara 2OZS

16. Dinas Perpustakaan dan Arsip


r Urusan Perpustakaan
1) Program Pembinaan Perpustakaan
2) Program Pelestarian Koieksi Nasional dan Naskah Kuno

o Urusan Kearsipan
1) Program Pengelolaan Arsip
2) Program Perlindungan dan Penyelamatan Arsip
3) Program Perijinan Menggunakan Arsip
Meliputi kegiatan: Pengelolaan Perpustakaan, Penerbitan Katalog
Induk Daerah dan Bibliografi Daerah, Pelestarian Naskah Kuno Milik
Daerah Provinsi, Pengembangan Koleksi Budaya Etnis Nusantara,
Pengelolaan Arsip, Simpul Jaringan dalam Sistem Informasi Kearsipan
Nasional Tingkat Provinsi, Pemusnahan Arsip , Perlindungan dan
Penyelamatan Arsip Akibat Bencana, Pencarian Arsip Statis Provinsi
yang Dinyatakan Hilang, Pelayanan Izin Penggunaan Arsip,
Pembuatan Pojok Baca di kab/kota, Pembuatan Gerobak Baca

3. Urusan Pilihan
1. Dinas Kelautan daa Perikanan
1) Program Pengelolaan Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
2\ Program Pengelolaan Perikanan Tangkap
3) Program Pengelolaan Perikanan Budidaya
4) Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
5) Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
Meliputi kegiatan: Pengelolaan Ruang Laut di Luar Minyak dan Gas
Bumi, Penerbitan lzin Pernanfaatan Ruang Laut di Luar Minyak dan
Gas Bumi, Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pulam-Pulau Kecil,
Pengelolaan Penangkapan lkan, , Penerbitan lzin Usaha Perikanan
Tangkap untuk Kapal Perikanan Berukuran di atas 10 GT sampai
dengan 30 GT, Penetapan Lokasi Pembangunan serta Pengelolaan
Pelabuhan Perikanan Provinsi, Pendaftaran Kapal Perikanan di atas
10 GT sampai dengan 30 GT, Penerbitan lzin Usaha, Pengelolaan
Pembudidayaan Ikan di Laut, Pengawasan Sumber Daya Kelautan
dan Perikanan, Penerbitan Izin Usaha Pemasaran dan Pengolahan
Hasil Perikanan, Pembinaan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Penyediaan dan Penyaluran Bahan Baku Industri Pengolahan Ikan,

vt-13
\Ercana I(erja Aenerh*afi Dderafi (ru{cHD) erwinsi Sutntra 'Uura 202i

Peningkatan produksi perikanan tangkap, produksi perikanan


budidaya dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi dan ekspor.

2. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata


o Urusan Pariwisata
1) Program Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisata
2l Program Pemasaran Pariwisata
3) Program Pengemballgan Ekonomi Kreatif Melalui Pemanfaatan dan
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
4) Program Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
Meliputi kegiatan: Pengelolaan Daya Tarik Wisata Provinsi,
Pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi, Pengelolaan
Destinasi Pariwisata Provinsi, Penetapan Tanda Daftar Usaha
Pariwisata Lintas Daerah KabupatenlKota dalam 1 (Satu) Daerah
Provinsi, Pemasaran Pariwisata Dalam dan Luar Negeri Daya Tarik,
Destinasi dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi, Penyediaan
Sarana dan Prasarana Kota Kreatif, Pelaksanaan Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Tingkat Lanjutan, Pengembangan Kapasitas Pelaku Ekonomi Kreatif,
Pengembangan kawasan pariwisata, ekowisata tangkahan, bahorok/
bukit lawang - langkat; agrowisata ulu pungkut - madina, wisata
alam dan budaya, kepulauan nias; wisata religi dan sejarah barus -
tapanuli tengah, wisata religi dan sejarah candi bahal - padang lawas
utara, Pengembarlgan desa wisata melalui konsep tematik yaitu agro,
eko dan budaya, Dukungan penataafi. cagar budaya kesultanan
langkat, situs benteng putri hijau, bawomataluo dan lapangan
merdeka medan, Dukungan pengembangan destinasi pariwisata
super prioritas danau toba melalui pemenuhan 6 (enam)
rekomendasi UNESCO dalam rangka mempertahankan status
UNESCO Global Geopark kaldera toba, Digitalisasi promosi
pariwisata, Pelestarian budaya daerah melalui pemberdayaan forum
kesultanan daerah.

3. Urusan Pertanian
o Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura
1) Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian meliputi
kegiatan:

vt-14
\gruaru Kgrjo Aerrrfihrtdfr CIacrafr (ffitHD) Qrwinsi Sunwtsa Owra 2023

2l Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian


3) Program Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian
4l Program Penyuluhan Pertanian
Meliputi kegiatan: Pengawasan Peredaran Sarana Pertanian,
Pengawasan Mutu, Penyediaan dan Peredaran Benih Tanaman,
Penataan Prasarana Pertanian, Pengendalian dan Penanggulangan
Bencana Pertanian Provinsi, Pengembarlgan Penerapan Penyuluhan
Pertanian, Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani,
Swasembada beras dan jagung dalam rangka pemenuhan kebutuhan
konsumsi dan industry, Peningkatan produksi cabe merah dalam
rangka pemenuhan kebutuhan konsumsi dan industry.

o Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan


1) Program Penyediaan Dan Pengembangan Sarana Pertanian meliputi
2) Program Penyediaan Dan Pengembangan Prasarana Pertanian
3) Program Pengendalian Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner
Meliputi kegiatan: Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Benih/Bibit
Ternak dan Tanaman Pakan Ternak, Bahan Pakan, serta Pakan
Kewenangan Provinsi, Pengendalian dan Pengawasan Penyediaan
dan Peredarat'L Benih/Bibit Ternak dan Tanaman Pakan Ternak serta
Pakan Kewenangan Provinsi, Pengawasan Peredaran Obat Hewan di
Tingkat Distributor, Penataan Prasarana Pertanian, Penjaminan
Kesehatan Hewan, Penutupan dan Pembukaan Daerah Wabah
Penyakit Hewan Menular, Pengawasan Pemasukan dan Pengeluaran
Hewan dan Produk Hewan, Peningkatan produksi daging sapi dalam
rangka pemenuhan kebutuhan konsumsi daging sapi, Peningkatan
produksi daging kambing ldornba dalam rangka permintaan
konsumsi dan ekspor.

o Dinas Perkebunan
1) Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian
2) Program Penyediaan dan Pengembangarl Prasarana Pertanian
3) Program Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian
Pertanian
4l Program Penyuluhan Pertanian
Meliputi tr<egiatan : Pengembangan Penerapan Penyuluhan Pertanian,
Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani, Pengawasan

vt-15
S,gmcatu t{erja eencrnufr Aanafr (W{@) Qrwinsi Snttutna'U urd 202 3

Peredaran Sarana Pertanian, Pengawasan Mutu, Penyediaan dan


Peredaran Benih Tanaman, Penataan Prasarana Pertanian,
Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian Provinsi.

4. Dinas Kehutanan
1) Program Pengelolaan Hutan
2\ Program Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
3) Program Pendidikan dan Pelatihan, Pen5ruluhan dan Pemberdayaan
Masyarakat di Bidang Kehutanan
4\ Program Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Meliputi kegiatan: Pengelolaan Rencana Tata Hutan Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) Kewenangan Provinsi, Rencana
Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan di
Kawasan Hutan Produksi dan Hutan Lindung, Pelaksanaan
Rehabilitasi di Luar Kawasan Hutan Negara, Pelaksanaan
Perlindungan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi,
Pelaksanaan Pengolahan Hasil Hutan Ka5ru, Perbenihan Tanaman
Hutan, Pengelolaan Taman Hutan Raya (TAHURA) Provinsi,
Perlindungan Ttrmbuhan dan Satwa Liar yang Tidak Dilindungi
danf atau Tidak Masuk dalam Lampiran (Appendix) CITES
(Convension On International Trade In Endangered Species),
Pelaksanaan Pen5ruluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan
Masyarakat, Pelaksanaan Pengelolaan DAS Lintas Daerah
KabupatenlKota , Penurunan emisi gas rumah kaca melalui
kebijakan daerah tentang pembangunan rendah karbon.

5. Dinas Energi dan Sumber daya Mineral


1) Program Pengelolaan Aspek Kegeologian
2) Program Pengelolaan Mineral dan Batubara
3) Program Pengelolaan Energi Terbarrrkan
4l Program Pengelolaan Ketenagalistrikan
Meliputi kegiatan: Pengebor an, Izin Penggalian, Izin Pemakaian, dan
Izin Pengusahaan Air Tanah dalam Daerah Provinsi, Air Tanah,
Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pertambangan Batuan,
Konservasi Energi, Penyediaan Tenaga Listrik Non Badan Usaha
Milik Negara, Penyediaan Tenaga Listrik bagi masyrakat kurang
mampu, Belum Berkembang, Daerah Terpencil dan Perdesaan,
Penyediaan energi listrik dalam rangka pemenuhan kebutuhan

vt-16
&
figrcana 1(9rja Aenninufr Oaerafi (ru($D) Qrwinsi Su,:ratero 0 ura 202 3

listrik rumah tangga miskin, dukungan terhadap pelaksanaan sistem


pertanian terintegrasi.

6. Dinas Prindustrian dan Perdagangan


o Urusan Perdagangan
1) Program Perizinan dan Pendaftaran Perusahaan
2l Program Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan Pembangunan
dan Pengelolaan Pusat
3) Program Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang
Penting
4) Program Pengembangan Ekspor
5) Program Standardisasi dan Perlindungan Konsumen
6) Program Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri
o Urusan Perindustrian
i) Program Perencanaan dan Pembangunan Industri
2) Program Pengendahan lzin Usaha Industri
3) Program Pengelolaan Sistem Informasi Industri Nasional
Meliputi kegiatan: Penerbitan Surat lzin Usaha Perdagangan
Minuman Beralkohol (SIUPMB), Pengendalian Usaha Perdagangan
Bahan Berbahaya, Pasar Lelang Komoditas, Pengendalian Harga,
Informasi Ketersediaan Stok Barang Kebutuhan Pokok dan Barang
Penting, Pengawasan Pupuk dan Pestisida Tingkat Daerah Provinsi,
Penyaluran dan Penggunaan Pupuk Bersubsidi, Promosi Dagang,
Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa, Pengujian dan
Sertifikasi Mutu Produk, Perlindungan Konsumen, Promosi Produk
Dalam Negeri, Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri,
Pen5rusunan, Penerapan, dan Evaluasi Rencana Pembangunan
Industri Provinsi, Izin Usaha dan perluasan Kawasan Industri (IUKI),
Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI), Penyediaan Informasi
industri Berbasis Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).

7. Dinas Tenaga Kerja


o Urusan Transmigrasi
1) Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Meliputi kegiatan: Penataan Persebaran Penduduk, Penataan
Persebaran Penduduk yang Berasal dari Lintas Daerah
Kabupaten/Kota

VI-L]
glgnratu Kerja ePenerinufi Aaerafr (W{qD) Qrwinsi Sumatsa 'Uura 2023

4. Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan


1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1) Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah
2) Program Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan
Daerah
Meliputi kegiatan: Pen5rusunan Perencanaan dan Pendanaan, Analisis
Data dan Informasi Pemerintahan Daerah, Pengendalian, Evaluasi dan
Pelaporan, Perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pembangunan
Manusia, Perencanaan Bidang Perekonomian dan SDA (Sumber Daya
Alam, Perencanaan Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan,
Peningkatan capaian nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP).

2. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah


1) Program Pengeioiaan Keuangan Daerah
2) Program Pengeiolaan Barang Milik Daerah
Meliputi kegiatan: Peny.usunan Rencana Anggaran Daerah,
Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupatenf Kota, Pengelolaan
Perbendaharaan Daerah, Pelaporan Keuangan Daerah, Pengelolaan
Data dan Implementasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah Lingkup
Keuangan Daerah, Pengelolaan Barang Milik Daerah,
Mempertahankan pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
terhadap laporan keuangan pemerintah daerah provinsi dan
dukungan, Dukungan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada
pemerintah kabupatenlkota se-sumatera utara dalam peran
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat di daerah (GWPP),
Peningkatan capaian nilai Sistern Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP).

3. Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah


1) Program Pengelolaan Keuangan Daerah
2\ Program Pengelolaan Pendapatan Daerah
Meliputi Kegiatan: Pengelolaan Pendapatan Daerah, Pengelolaan
Keuangan Daerah Kabupaten I Kota

4. Badan Kepegawaian
1) Program Kepegawaian Daerah

vt-18
/*1

fomcaru Kerja cPemertutafr Aaerafi (W(gD) (prwhsi Stmnteru,U ura 202 3

Meliputi kegiatan: Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi


Kepegawaian ASN, Mutasi dan Promosi ASN, Pengembangan
Kompetensi ASN, Penilaian dan Evaluasi Kinerja Aparatur.

5. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


1) Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meliputi kegiatan: Pengembangan Kompetensi Teknis, Sertifikasi,
Kelembagaan, Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional,
Penguatan pembelajaran jarak jauh (distance learning) melalui metode
Training of Trainer (ToT) pada tenaga pendidik dari 33 kablkota.

6. Badan Penelitian dan Pengembangan


1) Program Penelitian dan Pengembangan Daerah
Meliputi kegiatan: Penelitian dan Pengembangan Bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan, Penelitian
dan Pengembangan Bidang Sosial dan Kependudukan, Penelitian dan
Pengembangan Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Pengembangan
Inovasi dan Teknologi.

7. Badan Penghubung
1) Program Peiayanan Penghubung
Meliputi kegiatan: Pelayanan Penghubung

5. Unsur Pengawasan Urusan Pemerintahan


o Inspektorat
1) Program Penyelenggaraan Pengawasan
2) Program Perumusan Kebijakan, Pendampingan dan Asistensi
Meliputi kegiatan: Pengawasan Internal, Pengawasan dengan T[juan
Tertentu, Pengawasan Internal, Pengawasan dengan T\rjuan Tertentu,
Pendampingan dan Asistensi, Mempertahankan pencapaian opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan
pemerintah daerah provinsi dan dukungan, Dukungan Opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) pada pemerintah kabupatenlkota se-
sumatera utara dalam peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah
Pusat di daerah (GWPP).

vt-19
figffiaruKerjatPenunufr Aasafr (AJ$D)ArwhsiSumtteraOura202i

6. Unsur Pendukung Uf,usan Pemerintahan


1. Sekretariat Daerah
a. Biro Umum
1) Program Kebijakan Dan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa
2) Administrasi Keuangan dan Operasional Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
Meliputi kegiatan: Pengadaan Barang dan Jasa, Kerumahtanggaan
Sekretariat Daerah, Pengadaan lahan untuk perluasan layanan
perkantoran pemerintah provinsi sumatera utara.
b. Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah
1) Program Pemerintahan dan Otonomi Daerah
M eliputi ke giatan : Tugas Pemerint ahart, Pelaksanaan O tonomi D aerah,
Kerja Sama Daerah

c. Biro Perekonomian
1) Program Perekonomian dan Pembangunan
Meliputi kegiatan: Pengelolaan Kebijakan dan Koordinasi
Perekonomian, Pengelolaan Kebijakan dan Koordinasi BUMD dan
BLUD.

d. Biro Sosial dan Kesejahteraan


1) Program Kesejahteraan Rakyat
Meliputi kegiatan: Pembinaan Mental Spiritual, Pengembangan
Ke sej ahte r aan Rakyat Pelayanan D asar, Pengemban gan Kesej ahteraan
Rakyat Non Pelayanan Dasar, Dukungan pernbangunan dan
rehabiitasi rumah ibadah.

e. Biro Organisasi
1) Program Penataan Organisasi
Meliputi kegiatan: Analisis Jabatan, Reformasi Birokrasi dan
Akuntabilitas Kinerja, Peningkatan capaian nilai Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peningkatan capaian indeks
pelayanan public.

f. Biro Pengadaan Barang dan Jasa


1) Program Kebijakan dan Pelayanan Pengadaan Barang Dan Jasa
meiiputi kegiatan: Pengeloiaan dan Pengadaan Barang dan Jasa,
Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, Advokasi
Pengadaan Barang dan Jasa.

vr-20
/ffi'
fignratu t(erja ctenerhtafr Aaerafr (ru@D erwhsi Sumatera ilura 2023

g. Biro Hukum
1) Program Fasilitasi Dan Koordinasi Hukum
Meliputi kegiatan: Pen5rusunan Perundang-Undangan, pemberian
Bantuan Hukum.

h. Biro administrasi Pimpinan


1) Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi meliputi
kegiatan: Materi dan Komunikasi Pimpinan, Keprotokolan.

2. Sekretariat DPRD
1) Program Dukungan Pelaksanaan T\rgas Dan Fungsi DPRD
Meliputi kegiatan: Pembentukan Perda dan Peraturan DPRD,
Peningkatan Kapasitas DPRD, Penyerapan Aspirasi Masyarakat, ,

Pelaksanaan T\rgas DPRD.

7. Unsur Pemerintahan Umum


. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
1) Program Penguatan Ideologi Pancasila Dan Karakter Kebangsaan
2) Program Peningkatan Peran Partai Politik Dan Lembaga Pendidikan
Melalui Pendidikan Politik Dan Pengembangan
3) Program Pemberdayaan Dan Pengawasan Organisasi Kemasyarakatan
4) Program Pembinaan Dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi, Sosial
dan Budaya
5) Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional Dan Peningkatan
Kualitas Dan Fasilitasi Penanganan Konflik Sosial
Meliputi kegiatan: Pemantapan Kewaspadaan Nasional dan
Penanganan Konflik Sosial, Pemantapan Pelaksanaan Bidang
Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya, Pemmusan Kebijakan Teknis
dan Pemantapan Pelaksanaan Bidang Pemberdayaan dan Pengawasan
Organisasi Kemasyarakatan, Pemantapan kegiatan Bidang Ideologi
Pancasila dan Karakter Kebangsaan Pemantapan kegiatan Bidang
Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, Peningkatan Demokrasi, ,

Perwakilan dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum


Kepala Daerah, Pemantauan Situasi Politik, Penguatan pusat wawasan
kebangsaan dalam rangka peningkatan kebebasan berpendapat,
berserikat dan bebas diskriminasi di Provinsi Sumatera Utara,
Pembangunan 30O Kampung Bersinar (Bersih Narkoba).

vt-21
ffi
Qpcarw l{grja Aenninufr rOarafr (rygXO) erwinsi Suttwtcra ,Uura 202 j

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan perangkat daerah,


direncanakan Program penunjang urusan pemerintahan yang bersifat
pendukung operasional perangkat daerah yaitu Program Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah.

Alokasi Pagu Indikatif Pagu Indikatif seluruh program Perangkat Daerah


pada Tahun 2023 disusun dengan mempertimbangkan proyeksi kemampuan
ar:ggarar, tahun 2023, kebutuhan belanja pembangunan daerah, prioritas
pembangunan daerah. Berikut ini adalah rekapitulasi pagu indikatif pada setiap
program -program prioritas pembangunan daerah tahun 2023.
Adapun jumlah program dan kegiatan Perangkat daerah yang tertuang di dalam
RKPD Tahun 2023 dapat dilihat pada tabel berikut (Jumlah Program pada tabel
dengan menyertakan Program Urusan Penunjang Pemerintah daerah Provinsi).

Tabel 6.2
Program dan Kegiatan Perangkat Daerah Tahun 2OZg

Jumlah Jumlah Rencana Pagu


I{o Urrrsan Progra Jumlah Sub (Pagu Validasi)
m Kegiatan
Kegiatan
7 2 3 4 5 6
Urusan Pemerintahan
A Wajib Yang Berkaitan
Dengan Pelayanan Dasar
1 Dinas Pendidikan c 11 30 3,750 000 000 000
2 Dinas Kesehatan 5 t9 94 650,000,000,000
.) Rumah Sakit Haji 3 13 62 360.000.000.000
4 Rumah Sakit Jiwa J 1l 45 100.000.oo0.o00
Dinas Bina Marga dan Bina 1.900.000.0oo.000
5 3 12 29
Konstruksi
Dinas Sumber Daya Air, 450.000.000.000
6
Cipta Karya dan tata Ruang
l4 25 7B
Dinas Perumahan dan 80,00o,ooo,oo0
7 5 15 39
Kawasan Permukiman
8 Satuan Po1isi Pamong Praja J L4 106 50.000.000000
Badan Penanggulangan 85.0O0.000.000
I Bencana Daerah
2 10 30
10 Dinas Sosial 7 2I 379 150.OOO.OOO.OOO

Urusan Pemerintahan
lUajib Yang Tidak
B Berkaitan Dengan
Pelayanan Dasar
11 Dinas Tenaga Ke{a 6 24 69 80.000.000.000
Dinas Pemberdayaan 16.000.000,ooo
L2 Perempuan dan 7 t7 32
Perlindungan Anak
Dinas Ketahanan Pangan 110.000.000.000
13 7 19 34
dan Peternakan

vt"22
;ry%
Rqtncaru Kerja Aenarimafr Oaerafr (ru@D Qrwh$i Su:ttwt+ra Otara ZOZS

Jumlah Jumlah Rencana Pagtr


Urusan Progra
Jumlah
No
Kegiatan
Sub {Pagu Validasi}
m Kegiatan
7 2 3 4 5 6
14 Dinas Lingkungan Hidup 11 L9 56 45.OOO.000.OOO
Dinas Kependudukan dan 16.000.000.000
15 5 L7 51
Pencatatan Sipil
Dinas Pemberdayaan 50.000.000.000
L6
Masyarakat dan Desa
7 t7 32
Dinas Pengendalian 20.ooo.ooo.ooo
17 Kependudukan dan 4 L4 7l
Keluarga Berencana
18 Dinas Perhubungan 4 13 31 70.ooo.oo0.ooo
Dinas Komunikasi dan 55.000.000.000
L9 5 6 39
Informatika
Dinas Koperasi dan Usaha 70.000.000.o00
20 7 13 34
Kecil Menengah
Dinas Penanaman Modal 35.000.000.o00
2L dan Peiayanan Perizinan 6 7 18
Terpadu Satu Pintu
22 Dinas Pemuda dan Olahraga 4 15 40 822.OOO.O00.000
Dinas Perpustakaan dan 40,000,000,o00
23 6 13 62
Arsip

c Urusan Pemerintahan Pilihan


Dinas Kelautan dan 80.oo0.ooo.o00
24 6 23 70
Perikanan
Dinas Kebudayaan dan 100.000.o00.000
25 10 24 106
Pariwisata
Dinas Tanaman Pangan dan 180,000,000,000
26
Hortikultura 5 l4 44
28 Dinas Perkebunan 5 13 ;, I 75.000.o00.000
Dinas Energi dan Sumber 150.000.000.000
29 5 L9 42
Daya Mineral
30 Dinas Kehutanan 6 18 68 150.000.000.000
31 Dinas Perindustrian dan 55.OO0.O0O.000
10 L9 47
Perdagangan

D
I'NST'R PENDUKUNG URUSAIT PEMERINTAI{AN
32 Sekretariat Daerah
1 Biro Administrasi Pimpinan 1 8 19 21.000.000.000
2 Biro Umum -
.J 7 L7 480.0O0.000.000
3
Biro Pemerintahan Dan 2 8 18
12.OOO.OOO.OOO
Otonomi Daerah
4 Biro Perekonomian 2 8 76 6.000.000.000
5 Biro Kesej ahteraan Rakyat 2 5 13 500.ooo.ooo.ooo
6 Biro Organisasi 2 I 19 7.OOO.000.OOO

7
Biro Pengadaan 6
7"000.ooo.ooo
2 16
Barang/Jasa
Biro Administrasi 8.O00.000.000
8 2 4 13
Pembangunan
9 Biro Hukum 2 7 17 7.000.000.000

.) 415.OOO.OOO.OOO
JJ Sekretariat DPRD 14 39

vl-23
Wncaru 1(9rja Aeneintafi Daerafi (W@D) erwinsi Sumatera il ura 202 3

Jumlah Jumlah Rencana Pagu


No Urusan Progra Jumlah
Sub (Pagu Validasi|
m Kegiatan
Kegiatan
I 2 3 4 5 6

UNSUR PENUNJANG
E
URUSAN PEMERINTAI{AN
Badan Perencanaan 45,000,000,000
34 3 13 49
Pembangunan Daerah
Badan Pengelolaan 3, 150,OO0,00O,O00
35 3 15 97
Keuangan dan Aset Daerah
Badan Pengelolaan Pajak 450.000.000.000
36 3 9 31
dan Retribusi Daerah
37 Badan Kepegawaian Daerah 2 10 49 40.000.000.000
Badan Pengembangan 90,000,000,000
38 2 10 49
Sumber Daya Manusia
Badan Penelitian dan 18,0O0,000,00o
39 2 11 53
Pengembalgan Daerah
40 Badan Penghubung Daerah 2 7 26 35,000,000,000

F
Unsur Pengawasan Unrsan
Pemerintahan
4T Inspektorat Daerah Provinsi o t2 48 10o,oo0,o0o,0oo

Unsur Pemerintahan
G
Umum
Badan Kesatuan Bangsa 350,000,000,000
42 6 11 37
dan Politik
TotaI 15.460.O0O.O00.OOO

6.3 Rencana Pendanaan Pelaksanaan Staadar Pelayanan Minimat (SPMI


Tahun 2or2g

Rencana Keda Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023
mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 Tahun 2O2t
tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal, yang merupakan turunan dari
ketentuan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 2Tah:unzOLS tentang Standar
Pelayanan Minimal. Secara definisi, pelayanan dasar adalah pelayanan publik
untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara. Adapun ketentuan mengenai
jenis dan rnutu Pelayanan Dasar yang rnerupakan l-Jrusan Pernerintahan Wajib
yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal, disebut dengan
SPM. Pen1rusunan rencana pemenuhan pelayanan dasar yang dimuat dalam
dokumen RKPD dilakukan pada saat perumlr.san, khususnya dikaitkan dengan
besaran anggaran yang diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dasar.
Dalam tata kelola keuangan pemerintah daerah, terdapat beberapa mandatory
spending bagi pemerintah daerah provinsi yaitu: 1) alokasi anggaran pendidikan
sebesar 20 persen dari APBD sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan

vt-24
dl''',Ph

fonuaru Kerja Aewrinu fr Oauafi (qK$D) erwinsi Sutrutera,Uura 202 3

UU Nomor 20 Tahun 2OO3 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat


(1); 2l Besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi dan
kabupatenlkota dialokasikan minimal 10 persen dari ApBD di luar gaji (uu
Nomor 36 Tahun 2OO9 tentang Kesehatan). Mandatory spending tersebut dapat
dijadikan salah satu poin perhitungan alokasi anggarara untuk pemenuhan
anggaran SPM di Provinsi Sumatera Utara. Pelaksanaan pelayanan d.asar pada
unlsan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Adapun jenis
pelayanan dasar yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi meliputi : SpM
Bidang Pendidikan, SPM Bidang Kesehatan, SpM Bidang pekerjaan umum, SpM
Bidang Perumahan Rakyat, SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat, dan SPM Bidang Sosial.

vl-25
N ts zo

o o
U
a
o
o. a
A)
d o. E
g)

=,
u
g
D ld
p o
0c F
n,
o
ta.

tr
9 !UAU
ooiiooo X'U?'E"U
+o =o o C-r 0e
3@45@=' G 0c
!A+1Ap
s+k -J*r^\ D
la;ip @ L:o Ll< Ft
P/A-P^1
gn1*-ArP -;1 aia0) a sI
)F)^Pi
i. +!
P^rUdA\^r
P^i!PP
* + ) r, ;-: aro ;-. 5
7i iri ,i or E
o
)
gPtsA)) lo
HPH-
+lD h p n
HPFU
IAHP
utl
p^\ p o
T
\ F.J- M J
E f o Y-:. )(h
p o
s'Ba' A1
-l
H sI
)
p
*CFF-CFF /\]
hoor
F]'U U
t
(D
;.i-iO orDFt n
VH::U*n
d qo ia"ii
c;
<D
J
* 15<
lD$Hgl50j
^d1^uq
JUq!Ai
o.oq E
h\ :i-
FC
4 E
tr
HP!H !A1 UP Ol o
P4LH
tQ d: i-t'P -:i - 0q
tsl
F
p
P5
PH
6 r- D' p
Ng) E
U
p Drj
H E
o
H
PI,
FP
UCEX! lJBEH+
a\ lid
X al E ,;
^1 -
X <ds+66q
- A (D
,1 ^CItV-'
(no'!'E 3
r+o
;sq
6oO
l- otra
oo so
s - (u
YA ooq Ets
pol
iF0
61
[* tr X o-o o- 'aO
,:. , 0J
tsTl
--a-(0)
y,iq-'r
D
I'Uor *P:t
-:Pp
rW
p
p - 3il ?P ox Et)
:>a?L

;.P;\5 F
u\41 PH
o: H o5
5
o5
5
0q a
at
5 5 !/P hr P.n
Io-^u )
o
o 'rd
5o
o 'rJ !, p
a .-><</
-'?o-"-ro or!-. t: H ffO
p H
I
!^\nl
,PP p sjo
FJ
""i a E
s
0q 3 -A) Vi! E' 9. PO
N
+9
X,J iv)
P tf
p p
>F
-^i
Ft
U
ts
H H
at) o
H
z o'u p \)8
tEo-X-lX'U
oPoo.Do
VU
oohoo UU
olDo po zo-t FFF po og)i
O.'E
lDo p
53crA1'1.)
o--o
^\^.-U+A
*O0a
0D +ts i+ Y
iiPi0lQ$hr
-6UHU^
Fr tsr1l
oo-o
F.H.RE.+
**a
)
Q.p)
3P
P
sa
323'
JH
/\Y
lH
HJg
tv
=\)
EE;
1E' d
lDuS- 'J E'
gg
JH
i/\
HH
Y-
a
T
-p
H
s
E
A
DXD)
'"' h o) 'oj fp i6 H
a 6
*P:.P}U
W*^ *5
n161*/ ^AH
HH*g!
,Pn^iU <p
-U) +(]) P Y !D orq -ID
?'5 -lu
<P H x
.i xr
dy4v
p E xzH 5 3 xod_ $*,OS CD!Jr'\ ,i-tD 4>l >d.
olX o )li. sG
!a5q5g
3 rn** B<
L-P
*u.tM^-
V ! *.va L: m
rU
pP
ID
a5 A)*
^U,^-'+
4U!.HP
o + (D mH.D a) d rni rDp HrD !, ts :.
:.WPH
^"k (,0q Xoa + il9
!!lu)
2r
f 7ig)
a-
<L!
o aF, p IHts S
Sr
pLi /a
H,! A)*
OY ogq tDa
0qo F) A) aa
o? Fi| e
o -.P u EU ln p s
P-

hr
tDi ID
n
D lr
E
G
N
Sa
lD
6 d p A
h) xE
N]
\] w
{ N o
t9 €
{ -U,
\o
U]
P ts q) s
rl + (,
,\o
m
{ UI \c + 0rl
i\o \] 00
-\o
(n O { oc
p E
a'l
(, N) + Cn Fl
%
@ Cn O 00 + !,
N) t\) NJ
-o @ @
'"o jD N) C^) Ci)
"(n
00
"co "o "co s
O \0
\o
+ 0o
o\
o
S
7 e
E
Ol
o il
.g UE t\l
o
'g +
H
H H
Btr t\)
H
[d
U
w
U r-
[E w
6r il
zo

a
E
E
Ed
B
tr
0c

! A 9 'U C{
!AAAA oo o
D*{/^ts HH
168 F
qJ
. d.f O) o
Y-r ! hi lu t+
,J-*itrJ iJo
p5
(, Fi g)
to
p&.ri3N 5 Y9.
E p
13 p'd d o
Iu!.^&Oll)gvY rD !,
/ T
^1 5
a Dr

a F

FWFPry FT ru
E T& E.E E[Eg[E5H &n |.|
f#PEs PHPPHPsF)
HPHP!H
o
^!\r-LH ni it m
Ft
[* Ar i! t- t)
i! Tiio i\H 9'
D<
+A\ rE EE [- ID, B
IU t-l
v
H

-lO-EX'U>
i'$ o b o ia. FSEFF
d5iltsts: X 4,.1. d
,iF5 L5F { <tr o<3
izoil 6 ii
/J4r.
J ;i nl
uq.-
-.! Y -
SrqE+s Pu/ i-HU o
61 (1) d .i:-.rF H
Z A tsc - m
H.Pa\s-
$ r:FH F'
rIp F.]' 33?i-d)
a p
r.Fla
--)(<! ai
ts.*+P
'uH€ B' JP)
I Dotl
UEiT VYP(P
n !3rJ
P*
fr"S +u
=
9. =',l
\vvv t_lJ iA, I zx"0 )t
li lDooo
JHHH
OO p.$ u a ta dff
-aax
E''UH.O i'D o oO ^
(U re (\
atv a)/9 aj P oo: (,p t*?)-O a3 a3 S
0q rq g: hi E^ I o0a o0a
Co al /U
-< 0) 0)
p+A o ooa a^:
6 s
!^i.f =' co3 3. 5.D Ollu^ (a
a-v r\v!t- ^ Xo-P.i d tr
--J+ Dh) -r\p
F3 lu CD
O^v lD bl Ph)
d r-t
NUL- 5o) trr o- 5 l: @l gP k il Pl! ^PP d E
-ruF. 9DPP.
*i sq $-r!D
L=i ) rs
;J
*oq irjq Lo- s-
U!dt ^v
) d a) >r) -6'o,)
-lD+t - '-! 'o
xo S
\i,i* a 5'tr 0c (t
AY xE.2- o)p EfFs t do
'EH 61 l, a a
4'a 4 ^n <Q ,'q o) .D(DH o0D P^1 U D T.
sa p -^:
-!l n 'oa ? -. (/ 0D --k p
p ; x3d p \FJ B o op) 7ic.p S
=.p ^,1 J
p0) *-5 Fr
Pf -1 1\ a+fi p p
l!H N e
'i/ 3P6 a s
a a G
4
)-- N
o p S1
o t H
B
H
t! g
-tr rS
+ ql \l
(})
-+
OJ o t\)
+ O Cr) +
{(, N) (/J 0c "+
S.
U Cn { C^)
oc E
-(, "co J- sD tr
Fl
:+ + (I --l \o (a
t\) A 01 n,
O + sS
00 \o
i -o $ "+ "o -oo h
01 (\i
O O O 00 O +
O O (> co { s
e
l'J s
! n
Frl
a N)
ru H 'u 'U t,E o
Ed TIJ H w EC
pn t\l
(-
U - (, r-l U Er Fl
+ zo

H
o o
-t 7i a
o E
il.
p
Y p
p
=
tr
H
*p
p 0c
f
p
-
Lfu9L) -o x< 7J -tr -rF.99V
F=z2i'0
P J E. \Y rv Cr
!'.- O lD foo)oo r!!+ts o
U!.'JVH
9-==-=
p# 3 3 a g
O-J.:'NtP
a 4') P. < OoE oJ.< tY^frr6
=q5(,
p \9 !
tr I HE<XX vldJ o
;3r93- E.J +:1!J
tDpPbS*
d i+hr ar * n? F E
.P .-ni'o - PE f H -^ i-!61 o
ri. !- fi -' b 5 g) P!J-
r1
(/ liptH! =o \H5 It
= ^ 2.= !HHJ'
lD f $ O nr 7i P.>
,J f:' !,
Q{=r -
il -.3 =
CAAZ. 1
p p
oJ -!.
OO Pli tr
oJ f-
E.

EEE+!
A d
U (D
i_:!iH
FJDr5 hc
gfi gt rl
oi
!HAP
D 2UH ta o
P - +5 0e
P I
|.t
xSsq
P o cttr H g[" l!
-Hr.F i-P
^1
:91'P
!p!tH
iluP
/a F EF 5

xa'u'u Fd
ooo hr' v4 fD 6 6
ob a r B€ H H
5 ZO O O
iu0l tsr=gE 6'
[! r-.' 0q O.FBE'I
^P-
o
,:a= m
o t,
ilJH
$ -!D *ti6i
q " E'b iD
HEo- !t
PSnr tr 3(r'
A)pq AA
P+
co
n Ets
J8
U)-\ 'U (, --'u'tr'u>r3 \\
xll po oDo i ry \y \y G (9
.u^ex t: nt ta
oo PtJ* tu tJ S
PU 3E J!-9
tr '-t <
2J*A =^l
6o .r3 B x& >i il f sj B 5W *;.; s
foJ Xua D.iJ. P .^V)
---u'tnlvY i- F * a
_= pg) v =x
lu H ir1
aE a 'uKg P *9 S
6
!Y uq Dlq d E
p)
(u c
If- ^u *N*x Fq
tP o R
8E (Jr oQ o
iE'x<=PR=
I
0c G
o):D '0p ri
5
[: !,
cD
=-c p> >p 7.f3? D OxP ftu '.:-
3 !D t7 lr 6 0a qj H t'< F' E
)s.HP
OJ hi$a+
'da
Hts dx-^l =\
=
o- dlP B
<? +P
o) ,i sG
ts. ss
(, *p ^,
p Sr
B
x!J
tJ
rA
N H
H {
-(^, @ 0c
o
oo
oc
I I D'
ul (, @ |.| (,r
o U p
o o O N) S
S
Io O O G
o o t\)
o C) O O co T
I
e
N) s
m N
(t,
H
\)
"U H
a
N
Ed ED PE qr
U r-1 U Er |.|
ql z
o

FFFF
6rJ**
P cf. Fi a
tr
E
Fai
PlqlD H
0) ^-P 5 IE
dH d
H.H a
HP !,
Q-
CL. 0q
'5H
tu=
PE

'dtiFru -+Hid
v^vqe^/s C{
too(D o
9 5'5'il
;.Ft t(< XE re
5 sr-=oi o
flFHoi iioi
g.dH P!-1.-
'pip 5 J-PA1 E
HHH o
PPP H )J A)')
gH p
-S
SE 9J WU p
U
,AA\
(, lDq p
tro) P'
El 5 H. Uq E'

SPFFry an
ro
EEdE.8 oqo E
rl
ttf
phi o
a(, m
I r *6. E5 tt
5':1 s .U p
-iH i$ t
d$ p o
F)D
a

HX-'(X"U Ft
^D
/^>J++-Eo o o o ia;:.
Y.'!fiooK
pt-p'1-{i <o
2B a f.=-P
eBugq"oS tA)
Y.9.
-o p H p 5
OJP:YIP Ft
o
o--Li r-ii 3 oe
n 4=:li.-5 r., 0q
Fl F'
1a P !/
s lt ,
p I
Ug^1 JP H
V^J*M
HUJVV
ob ry
<f,1.
F. p nl
PJH
a)r
HH- *^* ,,4
/\a.l14 U U 'UZCXX 4AVUA'.U \!
oVUU/U
lD t-lo .DoPoo
++-lX
Fl n x' ia A or'o'YYAA-" oDPooi'DaDo t^HHE+rH (\
A 6 q) 9 H E 15 qE tr
!^HH
=i ?:. rrHL+ -5 .l- ? t- i_: T P tr d'd"X Xi ' r.i i'D o Y * x
.+P 5I Y H^:ntsJO- =. -hi -H tr
h- tDoa L.-A\U PPX+L.
(,Fl-aH
!a;" ,r''1 3 5 s o" I d i,* A
YH^{LA
D ri i-+CD * ?>t +G'ts p 5 D D s:l !D A)
ira(JE PniPnii' -'P o-'i hi 'U + D H D ai f
H ',_: tv *PNJU )io: D H
'FFs Jp*1P6rA
^aLHva
o K AY5 g 6 E p)
trt
Wr:Sp)
pL.i
H6\rY +
- 3fiqa!
!pnH!-
da--
F E I.eH 5
*f m 6S['5
U Ll O n
P
t6
la
HHAlJP -*pu o
#$K^H{A ^v^-r P -^,
FH o:
x GV
4)-! LHP*4P\I o
-^eH
.ilJr-HP1H tD s
I oq (!
P* ^ ?P )J 3.0"D lo F a D i::
=
; $ C ^tF ^
p-!.u apP uq LUHP; -)-Hnru, F'
o;i. JL^^PHVV r+ it
<*3r P5.A if ,=.X)
a- aa) +- U*P H a
t,
!o
'Pi,
Oqno P i, D b-? "i Usg S
!JJ^P
xw''9.
Pp+
-+n1
A)
n H ffo
J61 +d-
5 /v-Y O q) JL.;gH
i-g
Sr
a! a A) ) ryr- I p rro e
ti fi$Ylu-.1sqp ;O-orJp- +o) Szid=H' dd s
(!
PU nl
P) D JH^\ L
)P {Hl-
P) (, nl N
FD Fr
- a-4; ,J
^\
) ^1
B
x
gEi
rA
.Y
C,J IJj q
O (rI o 00 0q S.
o () oc
I :^ P o O tr
o B
p
o O O
o o ks
;- :.1 b IO Ic) s
O O G
O O O O
(f O T
o

NJ
e
(o S
a x
Fr1 t\)
E H H H
UE o
t\)
W w tr Fl b
U EB.r.t
o z
o

a
U
g) a
tr
=
Ed
g
tr
0c

vxF^ #lH^#
p)tpi,D *a.id C{
EH% STP
Hl-)t^*
!9)liDia
il i'D'Y il # o
PHP!Y:' F rA 5 rBCArnF+
f;.qg o) ru g) +PPn1 +^1PU^1
19 i r HlHLF !.P#LP
a- -r ,r_ ,, d
*fsF
-'e + '-'t J/.9 a
3 ^ol c, T= A1 PL +PEP. lu
i^)Pi+ Pb)H
tE;+ E5=' t^?9
'thiXrr o
;.B6BB gEB o.9 P
q) Ag)vr^ D'
;,4
a^a o )a Fr
Re r Sg D p.O
*[ *v F e..d Fe_ =olo t,
El s) H/p T
EeI 50!!

afrn
=-Jm
b pYi !Fl
o
oc
rt
tD e,
!t

:1 QN +t uzd
FPF lq cD o !J !. dla1)
HPL rPF
)a)
C? $ o) ppp [re trff ft F
lrPP
oB# t
5 n Lr U :- -. Fd>H
i, o !-.r
'Fr0)
p5f nYrto i'
o-D (, L)u- A 5pP o
s. 7i g. 2,1*,
*._l D -. 0q
4a o5c, n,
D r-1o oo Fl F\
f;:.l, ^ !,
d*:.
: a/o K' =-o
>6' Filc.
JPP
F
-5 + -afo
p^ p Fi
g)
B
to) g
;+3
AN'^*AH A A J/^H6* g,U U U )a
s
H+U/U+ **w)up4 '^ >'u ULJWU];A
PPOoPo ppoosb ,q' o o o o.p b cD-1(D(D
!ntHH
iis a Fi5 o ^\JVTAlJU :1 (,, ti3 0 v)'.^ aJ )7-3i, FWFE' 5;-jpQ S
L^.;- L^.!- <;+ P^1 Pi\- ^
JfiP +^ i.v Plu Fi+.1 vBP,-.i+ XP gh] traAg) s
V) d )-
H'UP U) A'trO. J. - 6 dO 5 -0, /i= MUP-
X.1 dHol;.i{ +wY { I +PJi. 9.s, Xi I a
-"iv)v;H- -ql
n1M^rJPU 'Ui UP H F a'i*' p vh 5 f d\\eNi^P =:
i-+^w*l.K o5bx pSbg t, *
gq 61M^iJsU '-t nr i'r P !?b^ d
Sii; P gni
';0r p Cf i, v'rJ+P/. erPniS l"Pp- E
q?i; D di,j-'
+EO}!H: 5 6; p E' H J ra
' 5 B J 5 6 H i ) i. _- +d E 9.o U r^lu A ,r.D N sv
'a n-6Y. ^\ -^ = =.H or n*ir: '^
El
o-w 'o.*-Hgl P
H+ '9 f o
-!rruL
H^^JP
E -!/ruL+ $P'NAa Q l9"oP P -lA) 0c G
ALH
EO O P A
u a a)hr
AtsHA O)^\+i\ -B!6'
>P t, :_
i-: nr , ;-i .^o
v) =i' APP; -+L
x(h - ;t
i-.L i 0D .( iE6 I OFj=' <4Ua 6P. t,
hr>J;: ^'J!Y
,- rioq
U
o
H' g'
Hgg.
J^.! itr D ^ D,,
cDq s\
i+P-.4 +Pd.A $x.A C/)P ,FJ
pJiap PP^rP
^\H+ Jn1 H
e
S
I (,H
ioa x a ngq i a +iia s.p G
APs. APH.
0q
PE R
Ft
t
B
x
''ii
€rS
D s
N N) N) (:
(JI (n CN O) P m
g (rl {Jl oe F
P P c) E
rl
b O sUJ o !) Ca
! o s
.^ P J-J o S
b b U O o
aa O o
O O C) O o o x
s e
UJ

a s
rJ UE \)
H N)
H
tH tJ.,J s!tr
Ed
\J (J
Er |.t
z
o

a
E
3
tr
*p
0c

SSBEEE
Hil!-:Ji
F o
x"'Y.; a kf
-
:.=
I H
^i
H -i
i{ $ ^1
FfO $ a
Pv!-nl!- -
'++!lPL E
aYYP+(,i-) o
HLJr^UVY p
g " dffi [g 3 p
)i7'
rlr !D- D !t
5 H

!tsl
o
0q
!t
T

n
+JH *^
P;,Yo oVN aD
hi<S(, P:tp
E:-
) PAx,g.X
p i o
, HV H J ts'

^Y l-/ * + tr
H v'b g P irj-'.' o
F.+3 *d e 0c
D'
H€ 5
.>N <r t,
6
aD
E*a E r-
NqF-*g
>b -d
**-^ + JA
.(!
&H 9NV+a\
!,.Y.D
/<r^Hr-HA
o o O tD O G

X&.^< br
(lviF *: s
->mp H o
HD ^'5
H 5 6
\J*+LLa'5
=--5t !] o) trt
(/)b e P is 6 uta x.
o-E'p#
ar I O)vY
I.q;J 5'J-'
hr /^
ts
o !Y
5C E ??*5 5 El 0e (!
zi q E E. H i- t, T.
3 p,
N
Sr
*33g e-gP
ug re
i gap ; e
a s
G
N
sl
B
xt3
ta
rA
f.)
t
ul m
0c
(J
.^ !t
rl
!D
Ca

;t
;- s
G
o
O N
e
UJ ti
P il
P a t\)
#
Utr
ET ts
f, ETr.l
fotuatu 1(9rja Qenerh.ta.fi Daerafr (ruCOO) <trwlnsi Surutera 'Utara 2023

6.4. Kegiatan Strategis Daerah (KSDI


Dalam mewujudkan target capaian dari sasaran prioritas pembangunan
dilakukan melalui penganggararl yang berbasis prioritas (moneg foltow priority).
Dalam mendukung tercapainya 8 (delapan) Prioritas Pembangunan Sumatera
Utara dilaksanakan melalui Kegiatan Strategis Daerah yang difokuskan dalam
prioritas penganggaran pada Perangkat Daerah.

Tabel 6.4
Rencana Dukungan Pendanaan Pembangunan Sumatera Utara
Terhadap Kegiatan Strategis Daerah

Mendukung Keterangan
Prioritas Proyek/Kegiatan Indikasi Lokasi
Pembangunan
1. Peningkatan Pembangunan Unit Sekolah Baru Sumatera Utara
Kualitas dan Menengah, Kejuruan Dan Khusus Sebanyak
pemenuhan 26 (Dua Puluh Enam) Unit Da1am Rangka
Akses Memenuhi Akses Pemerataan Lay arrart
Pendidikan Pendidikan;
Pernberian Bantuan Operasional Pendidikan 33 Kab/Kota
(BOP) Untuk Siswa/I Jenjang SMA, SMK,
Dan SLB Negeri Dengan Prioritas Intervensi
Siswa/I Kurang Mampu Sejumlah 167.000
(Seratus Enam Puluh Tujuh Ribu) Jiwa;
Pembangunan Kampung Beasiswa Sumatera Utara
Scholarships Booth Sebagai Wadah
Informasi Beasiswa 51, 52, 53 Di Pekan
Raya Sumatera Utara Medan;
Kerjasama Link And Match Sekolah 33 Kab/Kota
Menengah Kejuruan (SMK) / Vokasi Dengan
Dunia Usaha Dunia Industri Melalui:
A. Penyelarasan Kurikulum Vokasi/ SMK
Dengan Dengan Jumlah Sebanyak 70
(Tujuh Puluh) Kompetensi Keahlian Vokasi;
B. Teaching Factory Atau Pembelajaran
Berbasis Produk Dan Bisnis Dengan
Jumlah Sebanyak 70 (Tujuh Puluh)
Kompetensi Keahlian Vokasi
C. Mou Dan Moa Yang Ditandatangani
Melalui Kerjasama Link And Match Antara
SMK Dan Dunia Usia Dan Dunia Industri
Dengan Jumlah Sebanyak 210 (Dua Ratus
Sepuluh) Mou/Moa Keriasarna
Pembangunan 33 (Tiga Puluh Tiga) Unit 33 KablKota
Pojok Baca Dan Gerobak Baca Serta
Pengembangan Perpustakaan Digital (E-
Librarv);
Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara Sumatera Utara
Menyapa Melalui Kelas Motivasi Bagi
Siswa/I Sekolah Menengah Atas Dan
Kejuruarr Se- Sumatera Utara;

vr-32
funcaru Kerjd Penerfutafr. Aasrafi (W$FO) erw*i Sunatera 'Uura 2023

Mendukung
Prioritas Proyek/Kegiatan Keterangan
PernbangJunan Indikasi Lokasi
Penguatan Materi Kearifan Loka-t Serta 33 KablKota
Penyelarasan Kecerdasan Spiritual,
Emosional Dan Intelektual Dalam
Kurikulum Melalui Poia Integrasi Ilmu;
Penguatan Pembelajaran Jarak Jauh 33 Kab/Kota
{Distance Learning) Melalui Metode Training
Of Trainer (Tot) Pada Tenaga

Penanganan Covid-19 Melalui Penguatan 33 KablKota


2. Peningkatan Pola 3t (Testing, Tracing, Treatment),
Derajat Percepatan Vaksinasi, Penyediaan Obat -
Kesehatan Obatan, Penguatan Kapasitas Rumah Sakit
Masyarakat Dan Pemberian Insentif Bagi Tenaga Medis;
Pernbangunan Dan Rehabilitasi Rumah 33 Kab/Kota
Sakit Haji Medan Dalam Rangka
Peningkatan Layanan Kesehatan
Masyarakat
Pemberian Makanan Tambahan Bagi Ibu 33 Kab/Kota
Hamil Kurang Energi Kronis (Kek), Balita
Kurus Dan Anak Sekolah Sebanyak
250.000 (Dua Ratus Lima Puluh Ribu) Jiwa
Dalam Rangka Penurunan Prevalensi
Stunting;
Peningkatan Kapasitas Layanan Kesehatan Sumatera Utara
Melalui Penambahan lOO (Seratus) Bed
Dalam Rangka Rehabilitasi Narkoba Pada
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem
Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat 33 Kab/Kota
(Germas) Melalui Peningkatan Komunikasi,
Informasi Dan Edukasi (KIE) Pada
Masyarakat Di 33 (Tiga Puluh Tiga)
Kabupaten/Kota
Pemberian jaminan kesehatan bagi 33 KablKota
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Provinsi
kepada masyarakat kurang mampu
sebanyak 42O.OAO (Empat ratus dua puluh
ribuljiwa dan penyediaan kontribusi bagi
peserta JKN sebanyak 4.733.689 jiwa

Layanan Kesehatan Bergerak Melalui Sumatera Utara


Pengadaan 8 (Delapan) Unit Mobil
Medis/Bus Kesehatan

3. Peningkatan 33 Kab/Kota
Kesempatan
Fasilitasi Kerja Sama 1O (Sepuluh) Sektor
Kerja dan
Ekonomi Dengan Dunia Usaha Dan Dunia
Berusaha
Melalui Industri Dalam Rangka Peningkatan
Kompetensi Dan Kesempatan Kerja
Penyediaan
Lapangan Kerja
Fasilitasi Standarisasi 1OO0 (Seribu) UMKM 33 Kab/Kota
Dan IKM Menuju digitalisasi Pemasaran
Pengembangan Sistem Informasi 33 Kab/Kota
Ketenagakerj aan Terintegrasi Melalui Bursa
keria online

vt-33
:l
f -n

furcana I(erja <PencrinuL Aasah (ru{$D) Qrwfusi Sanotera 'Oura 2023

Mendukung Keterangan
Prioritas Proyek/Kegiatan Indikasi Lokasi
Pembangunan
Penguatan Kebijakan Daerah Dalam 33 Kab/Kota
Rangka Optimalisasi Investasi Melalui
Peraturan Daerah Tentang Pemberian
Insentif Dan Kemudahan Penanaman Modal
Serta Peraturan Daerah Tentang Rencana
Umum Penanaman Modal (RUPM)

Pemberian
asuransi bagi
30.000 nelayan
dan pemberian
Peningkatan produksi daging sapi menjadi
4. Peningkatan sebesar L7.149,75 (tduh belas ribu seratus
bantuan bio flok
Daya Saing
empat puluh Sembilan koma tduh lima)
untuk KJA yang
Melalui Sektor ton dalam rangka pemenuhan kebutuhan terdampak
Agraris dikawasn Danau
konsumsi
Toba, serta
pemberian
bantuan bibit ikan
Vaksinasi dan
pemberian
Peningkatan produksi daging bantuan bibit
kambing/domba menjadi sebesar 1.537,50 ternak, chopeer,
(seribu lima ratus tiga puluh tujuh koma pabrik pakan mini,
lima puluh) ton dalam rangka pemenuhan serta vaksinasi
kebutuhan konsumsi dan ekspor

Mempertahankan Swasembada Beras dan 33 Kab/Kota


Jagung Dalam Rangka Pemenuhan
Kebutuhan Konsumsi Dan Industri
Peningkatan produksi cabe merah sebesar 33 KablKota
190.011 (seratus sembilan puluh ribu
sebelas) ton dan bawang putih sebesar
L.421(seribu empat ratus dua puluh satu)
ton serta bawang merah sebesar L8.675
{delapan belas ribu enam ratus tujuh puluh
lima) ton dalam rangka pemenuhan
kebutuhan konsumsi dan industri
Peningkatan produksi perikanan tangkap 33 Kab/Kota
sebesar 459.403,89 (empat ratus lima
puluh sembilan ribu empat ratus tiga koma
delapan puluh sembilan) ton dan produksi
perikanan budidaya sebesar 216.996 {dua
ratus enam belas ribu sembilan ratus
sembilan puluh enam) ton dalam rangka
mernenuhi kebutuhan konsumsi dan ekspor

Penataan Kawasan Wisata Dan Cagar Kabupaten


Budaya Langkat,
tr Pengembangan kawasan pariwisata, Kepulauan Nias,
5. Peningkatan meliputi ekowisata tangkahan, bahorokf Tapanuli Tengah
Daya Saing bukit lawang - langkat; agrowisata ulu Madina, Paluta,
Melalui Sektor pungkut - madina; wisata alam dan Medan
Pariwisata budaya - kepulauan nias; wisata religi dan
sejarah barus - tapanuli tengah; wisata
religi dan sejarah candi bahal - padang
lawas utara

vr-34
foncaru Kqja Qenerinufi Daerafr (W$D) erwinsi Su.matera,t ) ura 2023

Mendukung
Prioritas Proyek/Kegiatan Keterangan
Pembangunan Indikasi Lokasi
Pengembangan Desa Wisata Melalui 3
It-l
(Tiga) Konsep Tematik Yaitu Agro, Eko
Dan Budaya
Ll Dukungan Penataan Cagar Budaya
Kesultanan Langkat, Situs benteng PLltri Pembangunan
Hijau, Bawomataluo Dan Lapangan Waterfront dan
Merdeka Medan pembenahan lantai
Mesjid Azizi
(kesultanan
langkat),
Pengembangan
Situs Papan Tinggr
(Tapteng),
Pembangunan Cafe
Sumut
Bermartabat di
Bowamataluo (Nias
Selatan), Benteng
Putri Hijau (De1i
Serdang)

Dukungan Pengembangan Destinasi Simalungun,


Pariwisata Super Prioritas Danau Toba Tobasa
Melalui Pemenuhan 6 (Enam) Rekomendasi
Unesco Dalam Rangka Mempertahankan
Status Unesco Global Geopark Kaldera Toba
Digitalisasi Promosi Pariwisata 33 Kab/Kota
Pelestarian Budaya Daerah Melalui
Pemberdayaan Forum Kesultanan Melat u

Mempertahankan Pencapaian Opini Waiar 33 Kab /Kota


Tanpa Pengecualian (WTP) Terhadap
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Provinsi Dan Dukungan Pencapaian 8O
(Delapan Puluh) Persen Opini Wajar Tanpa
6. Peningkatan Pengecualian (WTP) Pada Pemerintah
Kualitas Kabupaten /Kota Se-Sumatera Utara Dalam
Reformasi Peran Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah
Birokrasi Pusat Di Daerah (GWPP);
Peningkatan Capaian Nilai Sistem Sumatera Utara
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) Dengan Target Predikat BB;
Peningkatan Capaian Indeks Pelayanan Sumatera Utara
Publik Dengan Target Predikat A.

Penguatan pusat wawasan kebangsaan 33 Kab/Kota


dalam rangka peningkatan kebebasan
berpendapat, berserikat dan bebas
diskriminasi di Provinsi Sumatera Utara
7. Peningkatan Pembangunan 3OO Kampung Bersinar Sumatera Utara
Sosial (Bersih Narkoba)
Kemasyarakata Channel Lay anan Pengaduan Masyarakat 33 Kab/Kota
n dan Olahraga Terkait Pembangunan Sumat er a U tar a;
Gubernur Dan Wakil Gubernur Mendengar Sumatera Utara
Melalui Kegiatan Dialog Dengan
Masyarakat Secara Langsung Maupun
Virtual

vt-35
ffi^
funraru {grjo {Pemarinufr Aanafr (ru(@) Qrwhsi Su.nutera il tora ZOZ S

Mendukung Keterangan
Prioritas Proyek/Kegiatan Indikasi Lokasi
Pembangunan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 33 Kab/Kota

Anda mungkin juga menyukai