0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan1 halaman
Teks menjelaskan cara melakukan subnetting pada IP address kelas C dengan contoh 192.168.3.10/26. Dengan subnet mask biner 11111111.11111111.11111111.11000000, IP tersebut membentuk 4 subnet dengan jumlah host yang berbeda di setiap subnet. Selanjutnya dijelaskan konsep prefix dalam penulisan alamat IP dan unsur-unsur yang perlu dicari saat melakukan subnetting.
Teks menjelaskan cara melakukan subnetting pada IP address kelas C dengan contoh 192.168.3.10/26. Dengan subnet mask biner 11111111.11111111.11111111.11000000, IP tersebut membentuk 4 subnet dengan jumlah host yang berbeda di setiap subnet. Selanjutnya dijelaskan konsep prefix dalam penulisan alamat IP dan unsur-unsur yang perlu dicari saat melakukan subnetting.
Teks menjelaskan cara melakukan subnetting pada IP address kelas C dengan contoh 192.168.3.10/26. Dengan subnet mask biner 11111111.11111111.11111111.11000000, IP tersebut membentuk 4 subnet dengan jumlah host yang berbeda di setiap subnet. Selanjutnya dijelaskan konsep prefix dalam penulisan alamat IP dan unsur-unsur yang perlu dicari saat melakukan subnetting.
Untuk dapat memahami subnetting IP address kelas c lebih jelas,
kita langsung saja mengerjakan contoh soalnya. Sebagai contoh disini kita akan menggunakan IP address 192.168.3.10/26, kemudian kita akan mencari subnetmask, jumlah subnet, jumlah host per subnet, ip network, range ip address, dan ip broadcast pada IP address tersebut.
Yang terjadi, dimana varibel x merepresentasikan jumlah bit yang
bernilai 1 pada subnetmask. Karena kita akan melakukan subnetting pada IP address kelas c, maka kita hanya perlu memperhatikan jumlah bit yang bernilai 1 hanya pada oktet ke-empatnya saja.
Pada IP 192.168.3.10/26 dengan subnetmask dalam bentuk biner
yaitu 11111111.11111111.11111111.11000000.
Maka jumlah subnetnya adalah = 2x = 22 = 4
2. pada penulisan IP address biasanya adalah 192.168.10/27.
Namun, dalam beberapa kasus sering kita lihat penulisan IP address menjadi 192.168.10.1/24. /24 ini sering disebut dengan prefix. Prefix sendiri merepresentasikan jumlah bit-bit network, artinya dalam contoh diatas terdapat 24 bit network yang bernilai 1, atau dengan kata lain subnetmask pada IP address diatas adalah 11111111.111111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT dan banyak digunakan pada pembentukan network routing.
Pada dasarnya ketika melakukan subnetting maka kita akan mencari
ke-lima hal dibawah ini yaitu:
1. Subnetmask 2. Jumlah Subnet 3. Jumlah Host per Subnet 4. Blok Subnet 5. IP Network, Range IP Address, dan IP Broadcast