Anda di halaman 1dari 13

SUBNETTING VERSI 4 Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang

digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah IP, karena IP inilah yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan orang orang dari seluruh penjuru dunia yang terhubung ke internet. IP adalah singkatan dari Internet Protocol. Protokol disini saya analogi kan sebagai suatu bahasa penghantar yang digunakan oleh internet untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Jika bahasa yang digunakan ini berbeda, maka komunikasi pun tidak dapat dilakukan. Layaknya seorang dari kampung A bertemu dengan seorang dari kampung B yang mempunyai bahasa berbeda, dapat dipastikan terjadi jaka sembung bawa golok, alias tidak nyambung..:) Berawal dari konsep itulah, maka kita mengenal istilah TCP/IP yang digunakan untuk menyeragamkan semua protokol yang kita gunakan untuk dapat berkomunikasi dengen seluruh penjuru dunia yang terhubung dengan internet. Mungkin anda bertanya-tanya, jika saya terhubung di dalam suatu Local Area Network atau Wide Area Network, apakah saya memerlukan suatu alamat tertentu?, jawabannya adalah Ya, jelas sekali. Contoh konkritnya, anda dapat mengetik winipcfg dari menu run*jika anda menggunakan o/s win95/98*, atau ipconfig dari dos prompt *jika anda menggunakan winNT* atau dapat juga mengetik ifconfig -a *jika anda mengunakan unix/linux* menggunakan windows 95/98. Disini terlihat dengan jelas, bahwa sebuah PC mempunyai IP Address tertentu, misalnya 192.168.8.5 dengan subnet mask 255.255.255.0 kemudian diikuti oleh Default Gateway 192.168.8.1 **default gateway adalah: semua traffic pada client / host tersebut untuk dapat berhubungan dengan network yang lain, harus melalui suatu address atau interface tertentu**

Format IP Address pun terlihat dengan jelas x.x.x.x dimana jumlah bit secara keseluruhan adalah 32 bit. Bearti di setiap segment mempunyai 8 bit. Bisa kita tuliskan seperti ini: 11111111.11111111.11111111.11111111 = 255.255.255.255 Dari angka tersebut, dapat kita ambil kesimpulan, bahwa kita mempunyai range IP Address dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan 255.255.255.255, dan bisa kita hitung jumlah ip address yang tersedia adalah 256 * 256 * 256 * 256 = 4294967296 (hitungnya pake kalkulator, jgn pake tangan yah ). Mungkin anda sekalian bertanya tanya, darimana

muncul angka 256?. Kita ingat, bahwa setiap segment dari IP Address mempunyai 8 bit, dan kita bisa menggunakan formula ini: 2n, sehingga hasil perhitungan dari 28 adalah 256. Dari jumlah address yang sebanyak itu, maka lahirlah pengelompokan-

pengelompokan untuk lebih memudahkan kita memanage dan mengenal suatu IP Address. Kita mengenal beberapa lembaga atau badan usaha yang mengatur pengalamatan di internet ini, seperti misalnya InterNIC, ApNIC, atau di indonesia dikenal dengan ID-NIC. Adapun pengelompokan IP Address yang lazim dan dikenal adalah sebagai berikut: Class Class Class Class A: B: C: D: 0.0.0.0 128.0.0.0 192.0.0.0 224.0.0.0 s/d s/d s/d s/d 126.255.255.255 191.255.255.255 223.255.255.255 239.255.255.255

Class E: 240.0.0.0 s/d 247.255.255.255 Class D dan Class E digunakan untuk Multicast dan Experiment purpose. Multicast disini adalah pengalamatan untuk keperluan streaming, misalnya audio streaming dan sebagainya, dan dikenal dengan istilah IP MultiCasting. Kemudian anda mungkin bertanya-tanya, dimakah IP Address 127.0.0.0?, pertanyaan yang bagus. IP Address 127.0.0.0 ini sudah di reserved untuk keperluan localhost, artinya, secara default, PC kita mempunyai ip address default, yaitu 127.0.0.1 Dan kita juga mengenal adanya istilah Public IP Address dan Private IP Address. Public IP Address adalah ip address yang dikenal oleh internet / jaringan di luar dari local area network, sedangkan private ip address adalah alamat ip yang hanya digunakan untuk keperluan local area network dan tidak dikenal oleh internet.

Sehingga untuk dapat berkomunikasi, kita dapat melakukan suatu proses yang dikenal dengan

Network Address Translation, yaitu dimana private ip address ini dapat berkomunikasi dengan dunia luar. Adapun range untuk private ip address dari setiap class adalah sebagai berikut: Private IP Address untuk Class A: 10.0.0.0 Private IP Address untuk Class B: 172.16.0.0 s/d 172.32.0.0 Private IP Address untuk Class C: 192.168.0.0

Mungkin anda bertanya lagi, mengapa harus ada private ip address? Karena kita tidak perlu meminta secara khusus untuk private ip address. Kita dapat memakainya tanpa perlu ijin dari suatu lembaga tertentu misalnya internet ataupun id-nic. Contoh konkrit adalah untuk ABC Local Area Network yang mempunyai 3 Network: 192.168.8.0, 192.168.10.0, dan yang terakhir 192.168.129.0 Semoga sampai bagian ini, anda sekalian telah mendapatkan gambaran tentang IP Address, karena kita akan memasuki dunia yang lebih gelap lagi dari mahluk yang menamakan dirinya IP Subnetting. Sebelum kita memulai bahasan selanjutnya, perlu diingat juga, bahwa format ip address seperti yang terlihat diatas, terdiri dari 2 bagian utama, yaitu Network dan Host. Istilah Network disini dapat kita analogikan seperti nomor jaringan dan Host dapat kita analogikan sebagai PC anda. Masih jelas dalam ingatan anda pengelompokan dari IP Address, dimana dibedakan menjadi beberapa class, dimana di setiap kelas tersebut, mempunyai porsi network dan host sebagai berikut: Class A: Network.Host.Host.Host Class B: Network.Network.Host.Host Class C: Network.Network.Network.Host

untuk Class A, dapat kita simpulkan terdiri dari 8 bit Network Address, dan 24 Bit Host Address untuk Class B, dapat kita simpulkan terdiri dari 16 bit Network Address, dan 16 Bit Host Address untuk Class C, dapat kita simpulkan terdiri dari 24 bit Network Address, dan 8 Bit Host Address kita ambil contoh untuk ip address class A, terlihat dengan jelas, bahwa available host yang tersedia adalah 256 * 256 * 256 = 16777216. Suatu angka yang sangat besar.

Apakah mungkin di dalam suatu perusahaan yang besar sekalipun, mempunyai PC atau Client atau Host sebanyak 16 juta? Rasanya belum ada di dunia ini sebuah perusahaan yang mempunyai jumlah host sebanyak itu. Nahjika kita mempunyai satu network class A, katakanlah 10.0.0.0, dan jumlah client yang ada hanya 100, bearti kita telah membuang sekitar 15 jt lebih ip address. Suatu pemborosan yang sangat tidak manusiawi..:), dan perlu diingat juga, bahwa ip address ini haruslah unique, artinya, dalam suatu jaringan tidak diperbolehkan mempunyai dua ip address yang sama. Oleh sebab itu lahir-lah teknik untuk memecah mecah suatu network address menjadi lebih kecil lagi. Akan saya berikan contohya sebagai berikut: Sebuah perusahaan medium yang mempunyai PC atau Client atau Host sebanyak 50 buah. Anda sebagai seorang network / system engineer diminta untuk mendesain atau mengalokasikan sejumlah ip address untuk keperluan customer tersebut. Jika kita lihat disini, untuk jumlah host yang paling kecil dan memenuhi syarat adalah jika kita menggunakan ip address dari class c, karena jumlah maksium host dari class c adalah 254 (anda mungkin bertanya kenapa bukan 256?, karena dalam konsep IP, 2 ip address tidak bisa kita pakai, yang pertama digunakan untuk network address, dan yang kedua digunakan untuk broadcast address, formulanya adalah 2n -2). Itulah sebabnya, pada contoh kasus ini, kita hanya memerlukan satu network yang bisa meng-cover jumlah host yang sedikit itu. Okei, kita sepakat mengambil satu ip address dari class c, misalnya: 192.168.5.0 dan kita akan memulai perhitungan ini dengan mengunakan bilangan biner, jika anda melihat kembali diatas, bahwa ip address untuk Class C terdiri dari N.N.N.H, dimana N adalah Network dan H adalah Host, untuk sementara ini, kita abaikan dulu network addressnya, kita fokuskan pada host addressnya. host address pada class c yang akan kita pecah akan terlihat seperti ini: N.N.N. N.H *karena kita akan miminjam beberapa bit dari host yang kita jadikan sebagai network address* host address pada class c yang terdiri dari 8 bit: 1 1 1 1 1 1 1 1 = 255 kita juga perlu mengingat hitungan 2n yang akan kita lakukan pada setiap perhitungan ip address: 27 + 26 + 25 + 24 + 23 + 22 + 21 + 20 hasil dari bilangan pangkat diatas adalah berturut turut: 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1 = 255 ingat, jumlah host yang diminta hanya 50, jika anda lihat, jika kita menjumlahkan dari angka 16 + 8 + 4 + 2 + 1, maka hasilnya adalah 31, sedangkan jumlah host yang diperlukan adalah

50. Kalau begitu kita harus menjumlahkan lagi dari angka 32 + 16 + 8 + 4 + 2 +1, maka hasilnya adalah 63, dan kita telah memenuhi syarat karena jumlah host yang diperlukan hanya 50. bearti: kita meminjam 2 bit dari 8 bit yang ada untuk dijadikan sebagai network address. 2 bit itu adalah angka 128, dan 64. jika kita jumlahkan, akan menghasilkan 192 maka: subnet address untuk network ini adalah 255.255.255.192 atau kita bisa menuliskan 192.168.5.0/26 **untuk ip address tanpa subnetting adalah /24 atau 255.255.255.0, karena kita meminjam 2 bit, tinggal kita tambahkan saja, sehingga menjadi /26 atau 255.255.255.192** kemudian: kita tentukan network address untuk subnet mask tersebut, caranya, anda tinggal mengurangkan saja dari total bit **cara ini mungkin berbeda dengan yang lain, karena yang akan saya perlihatkan adalah perhitungan menggunakan method saya sendiri** anda lakukan pengurangan ini: 256 192 = 64 (angka 256 adalah total keseluruhan bit, dan 192 adalah subnet address) sehingga: network address pertama adalah: 192.168.5.64 / 26 network address kedua adalah: 192.168.5.128 / 26 network address ketiga adalah: 192.168.5.192 / 26 dst. hasilnya adalah: Network address = 192.168.5.64 Subnet mask = 255.255.255.192 ip address pertama adalah: 192.168.5.65 / 26 ip address terakhir adalah: 192.168.5.126/26 broadcast address adalah: 192.168.5.127 untuk mendapatkan broadcast address, and tinggal mengurangkan satu dari network address yang kedua, dalam hal ini 128 1 = 127 Selesai lah sudah proses perhitungan kita yang pasti membuat anda anda sekalian menjadi tambah pusing..:) saya kasih contoh satu lagi biar tambah pusing..:) : Tentukan Subnet Address / Network Address, Broadcast Address, IP Pertama dari subnet tersebut, IP terakhir dari subnet tersebut jika anda diberikan IP Address: 192.168.200.50 dengan Subnet Mask: 255.255.255.252 jawab: dengan memakai cara diatas, kita langsung bisa mendapatkan sebagai berikut: yang pertama kali anda lakukan adalah: 256 252 = 4 anda tambahkan 4 + 4 + 4dst, sampai mendekati angak 50, jika anda tidak salah hitung, maka angka yang terdekat adalah: 48 sehingga, subnet address / network address dari ip address diatas adalah: 192.168.200.48 dengan, broadcast address adalah: 192.168.200.51 (subnet kedua dikurang satu) dan ip address pertama adalah: 192.168.200.49

ip address terakhir adalah: 192.168.200.50 IP adalah "sebuah nomor yang digunakan untuk

akses ke Internet atau suatu jaringan komputer. Setiap komputer yang terhubung dengan internet atau jaringan harus memiliki nomor IP yang berbeda (unik)." IP itu sendiri ditentukan oleh Subnetmask, fungsi dari subnetmask ini adalah untuk membedakan bagian mana dari IP tersebut disebut network dan bagian mana yang disebut dengan host. Contoh dari subnetmask : 255.255.255.0 atau FF.FF.FF.0 atau dapat ditulis dengan prefix /24 disini cara penulisan yang kita gunakan adalah dengan menggunakan prefix "/" . IP Address yang sekarang kita gunakan adalah IPv4 (IP version 4 ) yang mendefinisikan 32 bit, berarti hanya 232 (4.294.697.296) alamat IPv4 yang tersedia. Pembagian kelas IP Address IP distandarisasi dalam bulan September 1981. Bagian pertama dari Internet Address diidentifikasikan sebagai Network dan Host dan membentuk dua bagian seperti gambar dibawah ini :atau IP address dibagi menjadi tiga kelas yang berbeda yaitu : Kelas A, B dan C, disediakan untuk mendukung jumlah dari Network Number. Prinsip pembagian kelas ini digambarkan seperti dibawah ini : Kelas A Bit # 0 1 7 8 31 0

Network Host Number

Number Kelas B Bit # 0 2 15 16 31 10

Network Number Host Number Kelas C Bit # 0 3 23 24 31 110

Network Number Host Number Kelas A (/8 Prefixes) Mempunyai alamat network prefix 8 bit dengan 0 s/d 7 bit network number dan 24 bit host number. Kelas A ini dinotasikan dengan /8. Maksimum network yang dapat dibentuk 127 (27 - 2) /8. Pengurangan dengan 2 diperlukan karena pada /8 ini network 0.0.0.0 adalah digunakan untuk default route dan pada /8 network 127.0.0.0 digunakan untuk fungsi loopback. Kelas A ini mendukung 16.777.214 ( 2
24

-2) hosts per network. Pada host

dikurangi 2 sebab 0 semua (menunjukan network) dan 1 semua (menunjukan broadcast). Contoh : 10.2.6.78 /8 IP 10.2.6.78 Mask 255.0.0.0 Kelas B (/16 Prefixes) Kelas B mempunyai 16 bit network-prefix terdiri dari 14 bit network number dan 16-bit host number. Maksimum network yang dapat dibentuk 16.384 (214) /16 serta 65.534 (216-2) host per nerwork (25% dari total IPv4 ) Kelas C (/14 Prefixes) Mempunyai address 24 bit network-prefix dengan 21-bit network number serta 8 bit host number didefinisikan /24. Maksimum network yang dapat dibentuk 2.097.152 (221)/24dengan 254 (28-2) hosts per network.

Untuk mempermudah user dalam membaca dan membuat IP address maka penulisan IP address ini dibagi menjadi empat bagian yang dipisahkan dengan titik (.) yang di sebut "notasi titik desimal". Notasi titik desimal membagi 32 bit alamat Internet dalam 8 bit. Terlihat seperti gambar dibawah ini : Bit # 0 10010001 . 00001010 . 00100010 . 00000011 145 10 34 3 145.10.34.3 Tabel dibawah ini merupakan isi dari penggunaan notasi titik desimal. Kelas A (/8) B (/16) C (/24) Alamat IP 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx 192.0.0.xxx sampai 233.255.255.xxx

"xxx" merupakan hosts-number yang di buat oleh LAN Administrator. Subnetting Tahun 1985 didefinisikan RFC 950 sebuah prosedur standar untuk mendukung subnetting, atau pembagian dari kelas A,B dan C. Pengembangan dengan subnetting Network Prefix Host Number

Network Prefix

SubnetNumber

Host Number

Untuk merancang Subnetting, ada empat pertanyaan yang harus dijawab sebelum mendisain : 1. Berapa banyak total subnet yang dibutuhkan saat ini ? 2. Berapa banyak total subnet yang akan dibentuk pada masa yang akan datang ?

3. Berapa banyak host yang tersedia saat ini ? 4. Berapa banyak host yang akan di diorganisasi dengan subnet dimasa yang akan datang ? Langkah pertama dalam proses perencanaan adalah menentukan jumlah maksimum dari subnet dan bulatkan keatas untuk bil binary. Contoh, jika perusahaan membutuhkan 9 subnet, 23 (atau 8) tidak akan cukup alamat subnet yang tersedia, jadi network administrator akan membulatkan ke atas menjadi 24 (atau 16). Mungkin jumlah 16 subnet ini tidak akan cukup untuk masa yang akan datang, jadi network administrator harus mencari nilai maksimum atau yang kira-kita memenuhi pada masa yang akan datang misalnya 25 (atau 32). Tahap kedua yakinkan bahwa jumlah alamat host yang kita buat memenuhi untuk masa-masa yang akan datang. Contoh Subnet #1 Sebuah perushaan mempunyai nomor network 193.1.1.0/24 dan dibutuhkan 6 subnet. Besarnya subnet harus mendukung 25 host. Penyelesaian. Tahap pertama kita harus ketahui berapa bit yang dibutuhkan 6 subnet, dicari dengan melihat kelipatan dua (2,4,8,16,32,64,dst). Disini terlihat bahwa untuk persis sama dengan 6 tidak ada kita harus pilih bilangan yang atasnya (8) atau 23 ada 2 tersisa dapat digunakan untuk kebutuhan masa yang akan datang. Disini 23 berarti kita butuh 3 bit untuk membentuk extended subnet, contoh diatas subnettingnya /24 berarti extendednya adalah /27 untuk jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini. 193.1.1.0/24 = 11000001.00000001.00000001.00000000 255.255.255.224 = 11111111.11111111.11111111.11100000 27 Bit 27 bit extended network ini menyisakan 5 bit untuk mendefinisikan alamat host, berarti ada 25 (32) alamat IP yang dapat dibentuk tapi karena nilai 0 semua dan 1 semua tidak dapat dialokasi (untuk network dan broadcast) jadi yang tersisa ada 30 ( 25-2) untuk masing-masing subnet. Apabila kita uraikan satu-satu maka alamat subnet yang terbentuk adalah : Alamat asal : 11000001.00000001.00000001.00000000 = 193.1.1.0/24

Subnet #0 : 11000001.00000001.00000001.00000000 = 193.1.1.0/27 Subnet #1 : 11000001.00000001.00000001.00100000 = 193.1.32.0/27 Subnet #2 : 11000001.00000001.00000001.01000000 = 193.1.64.0/27 Subnet #3 : 11000001.00000001.00000001.01100000 = 193.1.96.0/27 Subnet #4 : 11000001.00000001.00000001.10000000 = 193.1.128.0/27 Subnet #5 : 11000001.00000001.00000001.10100000 = 193.1.160.0/27 Subnet #6 : 11000001.00000001.00000001.11000000 = 193.1.192.0/27 Subnet #7 : 11000001.00000001.00000001.11100000 = 193.1.224.0/27 Untuk membudahkan bahwa perbedaan antara subnet satu dengan yang lainnya adalah kelipatan 32 : 0, 32, 64, 96 ... Dari contoh diatas, ada 5 bit host number dalam satu subnet, berarti ada 25-2 = 30 host yang dapat dibentuk ini dikarenakan nilai 0 semua sigunakan untuk alamat network dan nilai 1 semua digunakan untuk broadcast number. Contoh untuk menentukan host dari satu subnet number Subnet #2: 11000001.00000001.00000001.01000000 = 193.1.1.64/27 Host #1 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27 Host #2 : 11000001.00000001.00000001.01000010 = 193.1.1.66/27 Host #3 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27 Host #4 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27 .. s/d Host #32 : 11000001.00000001.00000001.01011110 = 193.1.1.94/27 Bradcast Address untuk subnet diatas (#2) adalah : 11000001.00000001.00000001.01011111 = 193.1.1.95/27 Alamat host yang diperbolehkan pada subnet #6 adalah : Subnet #6: 11000001.00000001.00000001.11000000 = 193.1.1.192/27 Host #1 : 11000001.00000001.00000001.11000001 = 193.1.1.193/27 Host #2 : 11000001.00000001.00000001.11000010 = 193.1.1.194/27

Host #3 : 11000001.00000001.00000001.11000011 = 193.1.1.195/27 Host #4 : 11000001.00000001.00000001.11000100 = 193.1.1.196/27 Host #5 : 11000001.00000001.00000001.11000101 = 193.1.1.197/27 ...... s/d Host #28 : 11000001.00000001.00000001.11011100 = 193.1.1.220/27 Host #29 : 11000001.00000001.00000001.11011101 = 193.1.1.221/27 Host #30 : 11000001.00000001.00000001.11011110 = 193.1.1.222/27 Alamat Broadcast untuk subnet #6 adalah : 11000001.00000001.00000001.11011111 = 193.1.1.223/27 Contoh Subnet #2 Sebuah perusahaan merencanakan akan membangunan jaringan dengan network number 140.64.0.0/16 dan setiap subnet harus mendukung min 60 host. Penyelesaian Tahap pertama kita tentukan berapa bit yang dibutuhkan untuk membentuk min 60 host dalam tiap subnet. Berarti 2 pangkat berapa ? supaya anda dapat menyediakan min 60 host yaitu 62 (26-2 ) tapi kalau kita lihat disini bahwa nilai 62 hanya mempunyai 2 host yang tersisa. Jadi lebih baik apabila beri sisa yang kira-kira cukup untuk masa yang akan datang, pangkatkan bil 2 tersebut dengan 7 menjadi 126 (27-2) dan sisa yang tersedia adalah 66 (12660). Tahap selanjutnya karena yang diminta adalah jumlah host, maka seperti yang kita ketahui bahwa network number/alamat IP memiliki 32 bit jadi 32 harus dikurangkan dengan 7 supaya kita ketahui extended network prefix (32-7)=25. Disini dapat di ketahui penbambahan network prefix menjadi /25 atau subnet masknya : 255.255.255.128 digambarkan seperti dibawah ini. 140.64.0.0/16 = 10001100.01000000.00000000.00000000 255.255.255.128 = 11111111.11111111.11111111.10000000

Gambar diatas menunjukan 25 bit extended-network-prefix menghasilkan 9 bit subnet number. Berarti 29 = 512 subnet number yang dapat di bentuk. Network administrator dapat menentukan network/subnet mana yang akan diambil. Untuk menjabarkannya dapat dilihat dibawah ini tanda tebal menunjukan 9 bit yang menentukan field subnet. Base Net: : 10001100.01000000.00000000.00000000 = 140.64.0.0/16 Subnet #0 : 10001100.01000000.00000000.00000000 = 140.64.0.0/25 Subnet #1 : 10001100.01000000.00000000.10000000 = 140.64.0.128/25 Subnet #2 : 10001100.01000000.00000001.00000000 = 140.64.1.0/25 Subnet #3 : 10001100.01000000.00000001.10000000 = 140.64.1.128/25 Subnet #4 : 10001100.01000000.00000010.00000000 = 140.64.2.128/25 Subnet #5 : 10001100.01000000.00000010.10000000 = 140.64.0.128/25 .... .... Subnet #510 : 10001100.01000000.11111111.00000000 = 140.64.255.128/25 Subnet #511 : 10001100.01000000.11111111.10000000 = 140.64.255.128/25 Tujuan dari pembuatan notasi titik dan pembuatan dalam bilangan biner adalah untuk memudahkan pembaca dalam menentukan dan memahami pembuatan alamat IP. Untuk contoh diatas dapat kita tentukan nomor alamat IP perindividu yang dapat dibentuk adalah 126 (27-2) bernilai dari 1 sampai 126. Misalnya kita ambil subnet #3 untuk perusahaan tersebut, dapat dibentuk host seperti berikut : Subnet #3 : 10001100.01000000.00000001.10000000 = 140.64.1.128/25 Host #1 : 10001100.01000000.00000001.10000001 = 140.64.1.129/25 Host #2 : 10001100.01000000.00000001.10000010 = 140.64.1.130/25 Host #3 : 10001100.01000000.00000001.10000011 = 140.64.1.131/25 Host #4 : 10001100.01000000.00000001.10000100 = 140.64.1.132/25 Host #5 : 10001100.01000000.00000001.10000101 = 140.64.1.133/25

Host #6 : 10001100.01000000.00000001.10000110 = 140.64.1.134/25 .. .. Host #62 : 10001100.01000000.00000001.10111110 = 140.64.1.190/25 Host #63 : 10001100.01000000.00000001.10111111 = 140.64.1.191/25 Host #64 : 10001100.01000000.00000001.11000000 = 140.64.1.192/25 Host #65 : 10001100.01000000.00000001.11000001 = 140.64.1.193/25 ... ... Host #125 : 10001100.01000000.00000001.11111101 = 140.64.1.253/25 Host #126 : 10001100.01000000.00000001.11111110 = 140.64.1.254/25 Alamat Broadcast untuk subnet #3 adalah : 10001100.01000000.00000001.11111111 = 140.64.1.255/25 Sekarang bagaimana apabila user yang ada dan yang terkoneksi ke jaringan lebih dari 126 user ? Kita dapat menambah subnet dengan subnet yang keempat atau yang lainnya tapi diantara keduanya harus dipasang router agar kedua network terhubung.

Anda mungkin juga menyukai