Anda di halaman 1dari 3

GANGLION

1. Pengertian
Kista Ganglion atau biasa disebut Ganglion merupakan kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi
atau sarung suatu tendo. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya
protein. Kista merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan.
Ganglion biasanya melekat pada sarung tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau melekat
pada suatu sendi; namun ada pula yang tidak memiliki hubungan dengan struktur apapun. Kista ini
juga dapat ditemukan di kaki. Ukuran kista bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil seiring
berjalannya waktu dan bahkan menghilang.
Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi jika teriritasi. Konsistensi dapat lunak hingga keras
seperti batu akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi kista sehingga kadang didiagnosis sebagai
tonjolan tulang. Ganglion timbul pada tempat-tempat berikut ini:
a. Pergelangan tangan – punggung tangan ("dorsal wrist ganglion"), pada telapak tangan ("volar
wrist ganglion"), atau kadang pada daerah ibu jari. Kista ini berasal dari salah satu sendi pergelangan
tangan, dan kadang diperberat oleh cedera pada pergelangan tangan.
b. Telapak tangan pada dasar jari-jari ("flexor tendon sheath cyst"). Kista ini berasal dari saluran yang
menjaga tendon jari pada tempatnya, dan kadang terjadi akibat iritasi pada tendon - tendinitis.
c. Bagian belakang tepi sendi jari ("mucous cyst"), terletak di sebelah dasar kuku. Kista ini dapat
menyebabkan lekukan pada kuku, dan dapat menjadi terinfeksi dan menyebabkan infeksi sendi
walaupun jarang. Hal ini biasanya disebabkan arthritis atau taji tulang pada sendi.

2. Etiologi
Penjelasan yang paling sering digunakan untuk mengungkapkan pembentukan kista hingga
degenerasi mukoid dari kolagen dan jaringan ikat. Teori ini menunjukkan bahwa sebuah ganglion
mewakili struktur degeneratif yang melingkupi perubahan miksoid dari jaringan ikat. Teori yang lebih
baru, yang dipostulasikan oleh Angelides pada 1999, menjelaskan bahwa kista terbentuk akibat
trauma jaringan atau iritasi struktur sendi yang menstimulasi produksi asam hialuronik. Proses ini
bermula di pertemuan sinovial-kapsular. Musin yang terbentuk membelah sepanjang ligamentum
sendi serta kapsul yang melekat untuk kemudian membentuk duktus kapsular dan kista utama.
Duktus pada akhirnya akan bergabung menjadi kista ganglion soliter yang besar.
Seperti yang telah disebutkan, penyebab ganglion tidak sepenuhnya diketahui, namun ganglion
dapat terjadi akibat robekan kecil pada ligamentum yang melewati selubung tendon atau kapsul
sendi baik akibat cedera, proses degeneratif atau abnormalitas kecil yang tidak diketahui
sebelumnya.
3. Tanda dan gejala
a. Keterbatasan gerak
b. Parestesia
c. Kelemahan
d. Nyeri
e. Adanya Benjolan pada bagian belakang pergelangan tangan, sisi telapak pergelanagn tangan,
sendi jari

4. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi tergantung pada lokasi dan ukuran ganglion. Komplikasi utama
adalah keterbatasan gerak pada sendi dimana terdapat ganglion. Tidak seperti tumor lain, ganglion
tidak pernah berubah menjadi ganas.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur bedah yang dilakukan berupa rekurensi walaupun
kemungkinannya tidak besar. Selain itu juga terdapat resiko infeksi, keterbatasan gerak, kerusakan
serabut saraf atau pembuluh darah

5. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dan kadang melalui pemeriksaan
radiologik.
a. anamesis bisa didapatkan benjolan yang tidak bergejala namun kadang ditemukan nyeri serta
riwayat penggunaan lengan yang berlebihan.
b. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan lunak yang tidak nyeri tekan. Melalui transiluminasi
diketahui bahwa isi benjolan bukan merupakan massa padat tapi merupakan cairan. Pada aspirasi
diperoleh cairan dengan viskositas yang tinggi dan jernih. Sering juga ditemukan adanya gangguan
pergerakan dan parestesia dan kelemahan pada pergelangan tangan ataupun lengan.

6. Diagnosis Banding
Ganglion dapat didiagnosis banding dengan benjolan lain yang mungkin didapatkan di tangan seperti
lipoma, kista sebasea dan nodul rheumatoid arthritis.
7. Penatalaksanaan
Terdapat tiga pilihan utama penatalaksanaan ganglion.
a. Pertama, membiarkan ganglion tersebut jika tidak menimbulkan keluhan apapun. Setelah
diagnosis ditegakkan dan pasien diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah kanker atau hal lain
yang memerlukan pengobatan segera, pasien diminta untuk membiarkan dan menunggu saja.
b. Jika ganglion menimbulkan gejala dan ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis, terdapat dua
pilihan penatalaksanaan: aspirasi (mengeluarkan isi kista dengan menggunakan jarum) dan
pengangkatan kista secara bedah.
Aspirasi melibatkan pemasukan jarum ke dalam kista dan mengeluarkan isinya setelah
mematirasakan daerah sekitar kista dengan anestesi lokal. Karena diperkirakan bahwa inflamasi
berperan dalam produksi dan akumulasi cairan di dalam kista, obat anti inflamasi (steroid) kadang
diinjeksikan ke dalam kista sebagai usaha untuk mengurangi inflamasi serta mencegah kista tersebut
terisi kembali oleh cairan kista. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menggunakan substansi lain
seperti hialuronidase bersama dengan steroid setelah aspirasi meningkatkan angka kesembuhan dari
57% (aspirasi dan steroid) menjadi 89% dengan substansi tambahan.
c. Jika kista rusak, menimbulkan nyeri, masalah mekanis dan komplikasi saraf (hilangnya fungsi
motorik dan sensorik akibat tekanan ganglion pada saraf) atau timbul kembali setelah aspirasi, maka
eksisi bedah dianjurkan. Hal ini melibatkan insisi di atas kista, identifikasi kista, dan mengangkatnya
bersama dengan sebagian selubung tendo atau kapsul sendi dari mana kista tersebut berasal.
Lengan kemudian dibalut selama 7-10 hari. Eksisi kista ini biasanya merupakan prosedur minor, tapi
dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi kista dan apakah kista tersebut melekat pada struktur
lain seperti pembuluh darah, saraf atau tendon.
Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai