Anda di halaman 1dari 10

TINJAUAN PUSTAKA

KISTA GANGLION
KISTA GANGLION
Kista Ganglion atau biasa disebut Ganglion merupakan kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung
suatu tendo. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Ganglion biasanya
melekat pada sarung tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi; namun ada pula
yang tidak memiliki hubungan dengan struktur apapun. Kista ini juga dapat ditemukan di kaki.

Ukuran kista bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil seiring


berjalannya waktu dan bahkan menghilang. Selain itu kadang dapat
mengalami inflamasi jika teriritasi. Konsistensi dapat lunak hingga keras
seperti batu akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi kista sehingga
kadang didiagnosis sebagai tonjolan tulang.
Epidemiologi
◦ Kista ganglion merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering ditemukan pada
tangan dan pergelangan tangan.
◦ Kista ini dapat terjadi pada berbagai usia termasuk anak-anak; kurang lebih 15%
terjadi pada usia di bawah 21 tahun. Tujuh puluh persen terjadi pada dekade kedua
dan keempat kehidupan.
◦ Perempuan tiga kali lebih banyak menderita dibandingkan laki-laki.
Etiologi
◦ Kista terbentuk akibat trauma jaringan atau iritasi struktur sendi yang menstimulasi
produksi asam hialuronik. Proses ini bermula di pertemuan sinovial-kapsular. Musin yang
terbentuk membelah sepanjang ligamentum sendi serta kapsul yang melekat untuk
kemudian membentuk duktus kapsular dan kista utama. Duktus pada akhirnya akan
bergabung menjadi kista ganglion soliter yang besar.
◦ Seperti yang telah disebutkan, penyebab ganglion tidak sepenuhnya diketahui,
namun ganglion dapat terjadi akibat robekan kecil pada ligamentum yang melewati
selubung tendon atau kapsul sendi baik akibat cedera, proses degeneratif atau
abnormalitas kecil yang tidak diketahui sebelumnya.
Patofisiologi
Kriteria Diagnosis
◦ Dari anamesis bisa didapatkan benjolan yang tidak bergejala namun kadang
ditemukan nyeri serta riwayat penggunaan sendi yang berlebihan.
◦ Pada pemeriksaan fisis ditemukan benjolan lunak yang tidak nyeri tekan. Melalui
transiluminasi diketahui bahwa isi benjolan bukan merupakan massa padat tapi
merupakan cairan.
◦ Pada aspirasi diperoleh cairan dengan viskositas yang tinggi dan jernih. Sering juga
ditemukan adanya gangguan pergerakan dan parestesia dan kelemahan pada
pergelangan tangan ataupun lengan.
Pemeriksaan Penunjang
◦ Untuk lesi pada pergelangan tangan, digunakan radiologi standar posteroanterior (PA),lateral dan oblik.
◦ MRI atau USG dapat digunakan ketika diagnosa masih belum jelas.
◦ Pada radiologi, ganglion interosseous mungkin di lokasi sentral atau sisi tulang yang terkena. Radiologi juga
dapat menggambarkan ganglion juxtaosseous yang menembus tulang. Lesinya adalah radiolusen dengan
border sklerotik. Ganglion ini sering terjadi dekat permukaan sendi.
◦ MRI digunakan untuk melihat ganglion yang tidak terlihat dengan radiologi konvensional.
◦ Axial, Coronal, atau Sagital CT-Scan digunakan untuk melihat kista ganglion yang samar-samar.
◦ Bone Scan dipakai untuk menentukan apakah suatu masa intraosseous merupakan metabolik aktif dan
menyebabkan nyeri.
◦ Gambaran mikroskopis
◦ Peneliti menggunakan mikroskop elektron untuk memperlihatkan gambaran kista secara mikroskopik. Hasilnya
menunjukkan bahwa dinding kista ganglion terdiri dari lembaran serat kolagen diatur dalam strata multi arah.
Dinding terdiri dari sel-sel pipih yang menyerupai fibroblast, tetapi dengan lapisan epitel atau synovial yang jelas
tidak terlihat. Kebanyakan kista berisi cairan sangat kental seperti jelly, secara signifikan lebih kental dari cairan
synovial. Viskositas ini disebabkan konsentrasi tinggi dari asam hialuronat dan mukopolysakarida lainnya.
Penatalaksanaan
◦ Aspirasi (mengeluarkan isi kista dengan menggunakan jarum)
◦ Pengangkatan kista secara bedah
Komplikasi
◦ Keterbatasan gerak pada sendi dimana terdapat ganglion
◦ Komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur bedah yang dilakukan berupa rekurensi
walaupun kemungkinannya tidak besar.
◦ Resiko infeksi, kerusakan serabut saraf atau pembuluh darah
◦ Komplikasi pasca operasi yang dapat terjadi adalah kekakuan pergelangan tangan,
cedera neurovaskuler terutama laserasi arteri radialis, infeksi, penurunanfungsi gerak,
dan ketidakstabilan ligament pada ganglionektomy terbuka.
Prognosis
◦ Kista yang berasal dari selaput tendon lebih mudah sembuh dengan suntikan
kortikosteroid dibandingkan dengan yang berasal dari sendi
◦ Kista dari pergelangan tangan bagian depan (volar wrist ganglion) akan lebih mudah
kembali setelah pembedahan dibandingkan kista pada bagian dorsal.
◦ Tingkat rekurensi setelah penanganan nonoperatif mencapai 30-60% dibandingkan
dengan yang dioperasi (5-15%). Total ganglionektomi menghasilkan angka
kesembuhan 85-95% jika kista dan akar diangkat bersamaan dengan pemotongan
sedikit dari kapsul tendo.
◦ Rekurensi setelah operasi biasanya diakibatkan oleh pengangkatan kapsul atau
membrane sinovial yang tidak lengkap.

Anda mungkin juga menyukai