Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HEMOROID

Definisi
Kata “Hemoroid” berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘haem’ : darah, rhoos’ : mengalir. Jadi
semua pendarahan yang ada di anus disebut hemoroid.
Hemoroid adalah pelebaran rasa di dalam pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan
keadaan patologik. Hanya apabila hemoroid ini menyebabkan keluhan atau penyulit,
diperlukan tindakan. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal dan
dapat dibagi menjadi 2, yaitu hemoroid interna dan eksterna. Hemoroid interna merupakan
varises vena hemoroidalis superior dan media dan hemoroid eksterna merupakan varises
vena hemoroidalis inferior. Sesuai istilah yang digunakan, maka hemoroid eksterna timbul di
sebelah luar otot sfingter ani, dan hemoroid interna timbul di sebelah dalam sfingter.

Etiologi
Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis di bagi menjadi dua :
1. Karena bendungan sirkulasi portal akibat kelaian organik.
Kelainan organik yang menyebabkan gangguan adalah :
• Hepar sirosis hepatis
Fibrosis jaringan hepar akan meningkatkan resistensi aliran vena ke hepar sehingga
terjadi hepartensi portal. Maka akan terbentuk kolateral antara lain ke esopagus dan
pleksus hemoroidalis .
• Bendungan vena porta, misalnya karena thrombosis.
• Tomur intra abdomen, terutama didaerah velvis, yang menekan vena sehingga aliranya
terganggu. Misalnya uterus grapida , uterus tomur ovarium, tumor rektal dan lain lain.
2. Idiopatik,tidak jelas adanya kelaianan organik, hanya ada faktor - faktor penyebab
timbulnya
hemoroid.Faktor faktor yang mungkin berperan :
• Keturunan atau heriditer
Dalam hal ini yang menurun dalah kelemahan dinding pembuluh darah, dan bukan
hemoroidnya.
• Anatomi
Vena di daerah masentrorium tudak mempunyai katup. Sehingga darah mudah kembali
menyebabkan bertambahnya tekanan di pleksus hemoroidalis.
• Hal - hal yang memungkinkan tekanan intra abdomen meningkat antara lain :
- Orang yang pekerjaan nya banyak berdiri atau duduk dimana gaya grapitasi akan
mempengaruhi timbulnya hemoroid.Misalnya seorang ahli bedah.
- Gangguan devekasi miksi.
- Pekerjaan yang mengangkat benda - benda berat.
- Tonus spingter ani yang kaku atau lemah.

Pada seseorang wanita hamil terdapat 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya hemoroid
yaitu :
- Adanya tomur intra abdpomen.
- Kelemahan pembuluh darah sewaktu hamil akibat pengaruh perubahan hormonal.
- Mengedan sewaktu partus.

Factor predisposisi terjadinya Hemoroid :


a. Terlalu banyak mengedan saat buang air besar
b. Kebiasaan berjongkok atau duduk terlalu lama
c. Mengangkat beban terlalu berat
d. Wanita hamil yang mengedan saat melahirkan
e. Diare kronik
f. Usia lanjut
g. Hubungan seks peranal
h. Hereditas/ keturunan
i. Sembelit
j. Genetik predisposisi
k. Kurang berolahraga atau imobilisasi
l. Kurang makan-makanan berseerat

Patofisiologi:
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena
hemoroidalis. Kantung-kantung vena yang melebar menonjol ke dalam saluran anus dan
rektum terjadi trombosis, ulserasi, perdarahan dan nyeri. Perdarahan umumnya terjadi
akibat trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar meskipun
berasal dari vena karena kaya akan asam. Nyeri yang timbul akibat inflamasi dan edema
yang disebabkan oleh trombosis. Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid.
Trombosis ini akan mengakibatkan iskemi pada daerah tersebut dan nekrosis.
a. Hemorrhoid interna:
Sumbatan aliran darah system porta menyebabkan timbulnya hipertensi portal dan
terbentuk
kolateral pada vena hemorroidalis superior dan medius. Selain itu Sistem vena portal tidak
mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran balik.
b. Hemorrid eksterna:
Robeknya vena hemorroidalis inferior membentuk hematoma di kulit yang berwarna
kebiruan, kenyal-keras,dan nyeri. Bentuk ini sering nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf
pada kulit merupakan reseptor nyeri.
Gejala Klinik:
Gejala utama berupa :
a. Perdarahan melalui anus yanng berupa darah segar tanpa rasa nyeri.
Perdarahan merupakan tanda pertama dari hemoroid interna akibat trauma oleh feses yang

keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan feses.
b. Prolaps yang berasal dari tonjolan hemaroid sesuai gradasinya.
Hemoroid yag membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol keluar
menyebabkan prolaps. Pada tahap awal, penonjolan ini hanya terjadi pada waktu defekasi
dan
disusul reduksi spontan saat defekasi. Pada stadium yang lebih lanjut, hemoroid interna ini
perlu didorong kembali setelah defekasi agar masuk kembali ke dalam anus.
Gejala lain yang mengikuti :
c. Nyeri sebagai akibat adanya infeksi sekunder atau trombus.
Nyeri hanya timbul apabila terdapat trombosis yang luas dengan edema yang meradang.
d. Iritasi kronis sekitar anus oleh karena anus selalu basah.
Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan rasa gatal yang dikenal sebagai pruritus anus dan ini

disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus dan rangsangan mukus.


e. Anemia yang menyertai perdarahan kronis yang terjadi

Jenis-jenis Hemoroid
Hemoroid diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1. Hemoroid eksterna, yaitu hemoroid yang muncul di luar sfingter anal.
2. Hemoroid interna, yaitu hemoroid yang terjadi di atas sfingter anal.
(Brunner & Suddarth, 2001 : 1138)

Hemoroid Eksterna diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :


• Akut : pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus (hematoma)ànyeri dan gatal
• Kronik : satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan
sedikit
pembuluh darah

Hemoroid interna dibagi berdasarkan gambaran klinis, yaitu:


1. Derajat I: perdarahan merah segar tanpa nyeri saat defekasi, bila terjadi pembesaran
hemoroid yang tidak prolaps keluar kanal anus. Hanya dapat dilihat dengan anorektoskop,
2. Derajat II: menonjol melalui kanalis analis pada saat mengejan ringan, tetapi dapat
masuk kembali secara spontan, pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang atau
masuk sendiri ke dalam anus secara spontan.
3. Derajat III: pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan
bantuan dorongan jari. Hemoroid menonjol saat mengejan dan harus didorong kembali
sesudah defekasi
4. Derajat IV: prolaps hemoroid yang permanen, rentan, dan cenderung untuk
mengalami trombosis atau infark. Hemoroid menonjol keluar dan tidak dapat
didorong masuk.

Anda mungkin juga menyukai