Anda di halaman 1dari 5

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN

DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN


NOMOR 269 TAHUN 2018
TENTANG
KEBIJAKAN PENYIAPAN DAN PENYERAHAN OBAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN,

Menimbang : a. bahwa  dalam rangka meningkatkan mutu dan pelayanan


kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Matraman,
maka perlu dibuat Kebijakan tentang Penyiapan dan
Penyerahan Obat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a di atas, perlu ditetapkan
Keputusan Direktur tentang Kebijakan Penyiapan dan
Penyerahan Obat di Rumah Sakit Umum Daerah
Matraman.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota


Jakarta Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah dan
Rumah Sakit Khusus Daerah;
7. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 388 Tahun 2016 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Kelas D;
8. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 993 Tahun 2017 tentang Penetapan
Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


MATRAMAN TENTANG KEBIJAKAN PENYIAPAN DAN
PENYERAHAN OBAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MATRAMAN.
KESATU : Kebijakan Penyiapan dan Penyerahan Obat di Rumah Sakit
Umum Daerah Matraman sebagaimana terlampir dalam
Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Penyiapan dan Penyerahan Obat di Rumah Sakit Umum Daerah
Matraman sebagaimana dijelaskan lebih lanjut dalam Penyiapan
dan Penyerahan Obat.
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan,
dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam
penetapannya akan dilakukan perbaikan kembali sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal :

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH MATRAMAN

OPY DYAH PARAMITA


NIP. 197910222006042007
Lampiran
Nomor : 269 Tahun 2018
Tanggal :

KEBIJAKAN PENYIAPAN DAN PENYERAHAN OBAT


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN

(1) Untuk menjamin keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat obat yang disiapkan
dan diserahkan pada pasien maka rumah sakit diminta menyiapkan dan
menyerahkan obat dalam lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan
lingkungan serta untuk mencegah kontaminasi tempat penyiapan obat harus
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan praktik profesi seperti :
a. pencampuran obat kemoterapi harus dilakukan di dalam ruang yang bersih
(clean room) yang dilengkapi dengan cytotoxic handling drug safety cabinet
dengan petugas sudah terlatih dengan teknik aseptik serta menggunakan
alat perlindung diri yang sesuai;
b. pencampuran obat intravena, epidural, dan nutrisi parenteral serta
pengemasan kembali obat suntik harus dilakukan dalam ruang yang bersih
(clean room) yang dilengkapi dengan laminary airflow cabinet dan petugas
sudah terlatih dengan teknik aseptik serta menggunakan alat perlindung diri
yang sesuai;
c. staf yang menyiapkan produk steril terlatih dengan prinsip penyiapan obat
dan teknik aseptik.
(2) Semua resep/permintaan obat dan instruksi pengobatan obat ditelaah
ketepatannya.
(3) Manajemen obat yang baik melakukan dua hal untuk dinilai di setiap resep
atau setiap ada pesanan obat. Pengkajian resep untuk menilai ketepatan baik
administratif, klinis maupun farmasetik obat untuk pasien dan kebutuhan
kliniknya pada saat resep dibuat atau obat dipesan.
(4) Pengkajian resep dilakukan oleh apoteker meliputi :
a) ketepatan identitas pasien, obat, dosis, frekuensi, aturan minum/makan
obat, dan waktu pemberian;
b) duplikasi pengobatan;
c) potensi alergi atau sensitivitas;
d) interaksi antara obat dan obat lain atau dengan makanan;
e) variasi kriteria penggunaan dari rumah sakit;
f) berat badan pasien dan atau informasi fisiologik lainnya;
g) kontra indikasi.
(5) Telaah obat dilakukan terhadap obat yang telah siap dan telaah dilakukan meliputi 5
(lima) informasi, yaitu :
a. identitas pasien;
b. ketepatan obat;
c. dosis;
d. rute pemberian; dan
e. waktu pemberian.
(6) Mekanisme lebih lanjut tentang Penyiapan dan Penyerahan Obat dijelaskan
lebih lanjut dalam Pedoman dan Panduan Penyiapan dan Penyerahan Obat di
Rumah Sakit Umum Daerah Matraman.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal :

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH MATRAMAN

OPY DYAH PARAMITA


NIP. 197910222006042007

Anda mungkin juga menyukai