DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 10 Maret 2022
b. Sekertaris
1) Mengatur persiapan dan penyelenggaraan rapat panitia farmasi
dan terapi
2) Menyiapkan data-data terkait penggunaan obat dan menyediakan
bahan rapat yang dibutuhkan
3) Mencatat semua hasil keputusan dalam rapat dan melaporkannya
pada direktur rumah sakit
4) Merekap usulan obat baru yang hendak ditambahkan ke dalam
formularium, dan merekap data-data obat yang hendak dihapus
dalam formularium.
5) Melaksakan tugas kesekertariatan lainnya.
c. Anggota
1) Menghadiri rapat Komite Farmasi dan Terapi
2) Berperan aktif dalam pembahasan materi rapat
3) Mengkaji serta menganalisa perbandingan risiko dan manfaat dari
penggunaan obat dalam formularium
4) Memberikan rekomendasi obat yang akan ditambahkan atau
dikurangi dalam formularium
5) Mengembangkan formularium RS yang efisien, efektif dan
ekonomis
2. Wewenang
a. Ketua
1) Merekomendasikan kepada direktur kebijakan penggunaan obat
di rumah sakit
2) Merekomendasikan kepada direktur penambahan dan
penghapusan obat dalam formularium rumah sakit
3) Melaporkan kepada direktur evaluasi dan monitoring
penggunaan obat di rumah sakit
4) Melaporkan kepada direktur evaluasi kejadian efek samping
obat dan efek obat yang tidak diharapkan yang terjadi di rumah
sakit
b. Sekertaris
1) Mencari informasi mengenai data efikasi dan safety obat
2) Melakukan paparan dalam rapat KFT mengenai data pemakaian
obat dan ketersediaan obat di rumah sakit
3) Melakukan paparan dalam rapat KFT mengenai data kepatuhan
dokter dalam penulisan obat formularium
4) Melakukan monitor dan evaluasi penggunaan obat di rumah
sakit
5) Melakukan monitor dan evaluasi kejadian efek samping obat dan
efek obat yang tidak diharapkan di rumah sakit
6) Melakukan kajian / review formularium
7) Berkoordinasi dengan Staff Medis Fungsional
c. Anggota
1) Memberikan usulan penambahan dan penghapusan obat dalam
formularium rumah sakit
2) Melaporkan kejadian efek samping obat dan efek obat yang
tidak diharapkan dalam rapat KFT
3) Memberikan masukan terhadap kebijakan penggunaan obat di
rumah sakit
3. Tanggung jawab
a. Ketua
1) Memberikan rekomendasi kepada pimpinan rumah sakit untuk
mencapai budaya pengelolaan dan penggunaan obat secara
rasional
2) Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi,
formularium rumah sakit, pedoman penggunaan antibiotika, dan
lain-lain
3) Melaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan
penggunaan obat terhadap pihak-pihak yang terkait
4) Melaksanakan pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat
dan memberikan umpan balik atas hasil pengkaijan tersebut
b. Sekertaris
1) Menjalankan semua keputusan yang telah diambil dalam rapat
KFT dan yang telah ditetapkan oleh direktur terkait penggunaan
obat
2) Memonitoring penggunaan obat di rumah sakit
c. Anggota
1) Menjalankan semua keputusan yang telah diambil dalam rapat
KFT dan yang telah ditetapkan oleh direktur terkait penggunaan
obat
2) Menjalankan penulisan resep sesuai dengan formularium RS
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 10 Maret 2022
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH MATRAMAN