Anda di halaman 1dari 239

FORMULARIUM

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH

WONOSOBO

Diterbitkan tahun 2022

RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

Jl. Gatot Subroto, Sudungdewo, Kertek Wonosobo 56371

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo

Panitia Farmasi dan Terapi 2022

Hak cipta dilindungi Undang-Undang R.I. No. 19 Tahun 2002


Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari
penerbit, Sebagian atau sepenuhnya dalam bentuk apapun, baik
cetak, photoprint, microfilm dan sebagainya

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat yang tiada putus-putusnya sehingga penyusunan Formularium
Obat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo Tahun 2023 ini terselesaikan
dengan baik dan lancar.
Revisi Formularium Obat merupakan salah satu tugas anggota Panitia Farmasi
dan Terapi (PFT) untuk membantu Pimpinan Rumah Sakit dalam menentukan
kebijakan penggunaan obat dan pengobatan secara rasional. Atas persetujuan
Pimpinan Rumah Sakit dan hasil rapat PFT, maka ditetapkan bahwa Formularium
Rumah Sakit disusun berdasarkan Daftar Obat Essensial (DOEN), Formularium
Nasional (Fornas) beserta perubahannya, E-catalog obat dan disempurnakan dengan
mempertimbangkan obat lain yang diusulkan oleh dokter yang terbukti secara ilmiah
dibutuhkan untuk pelayanan di rumah sakit. Oleh karena itu, ketaatan dan
kedisiplinan penulisan resep obat-obatan yang ada di dalam Formularium Obat
Rumah Sakit adalah standar kepatuhan terhadap kesepakatan yang telah dibuat.
Atas kerja sama yang baik selama ini dari seluruh anggota PFT dengan
SMF/Instalasi serta semua pihak yang telah memberikan bantuan hingga penerbitan
Formularium Obat ini dapat terlaksana, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya. Dan dengan selalu berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran, kami selalu terbuka untuk pengkajian ulang dan revisi demi
kesempurnaan Formularium Obat Rumah Sakit. Semoga dengan terbitnya
formularium obat ini mutu pelayanan di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo akan
lebih meningkat.

Wonosobo, Januari 2023

Ketua Panitia Farmasi dan Terapi

i
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
NOMOR : 102/SK/DIR/PKUWSB/V/2019

TENTANG
PANITIA FARMASI DAN TERAPI TAHUN 2022
RUMA H SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO


Menimbang : a. bahwa peningkatan mutu pelayanan rumah sakit terkait
erat dengan penggunaan obat dan alat kesehatan yang
rasional dalam semua lini pelayanan.
b. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit, diperlukan adanya panitia yang merumuskan
kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat dan
evaluasinya
c. bahwa untuk melaksanakan fungsi – fungsi tersebut maka
perlu dibentuk Panitia Farmasi dan Terapi.
d. Bahwa Panitia Farmasi dan Terapi yang dulu sudah tidak
berjalan sebagimana mestinya sehingga perlu di revisi.
e. bahwa nama-nama yang tercantum dalam lampiran
keputusan ini dipandang mampu sebagai Panitia Farmasi
dan Terapi Rumah Sakit.
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, b, c dan d perlu menetapkan pemberlakuan
Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang Penunjukan
Panitia Farmasi Dan Terapi di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
47/Menkes/SK/II/1983 tanggal 21 Februari 1983 tentang
Kebijakan Obat Nasional;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1009/MenKes/SK/X/1995 tentang Pembentukan Komite
Nasional Farmasi dan Terapi;
6. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.00.06.3.3
tentang Pedoman Kerja untuk Komite Farmasi dan Terapi;
7. Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia
Nomor : 107/DSN-MUI/X/2016 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip
Syariah;
8. Keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah
Nomor 037/KEP/II.0/D/2020 tentang Pengangkatan
Direktur RS PKU Muhammadiyah Wonosobo Periode 2020 –
2024;
9. Keputusan BPH RS PKU Muhammadiyah Nomor
056/BPH.AU/B/VIII/2021 tentang Revisi Struktur
Organisasi RS PKU Muhammadiyah Wonosobo;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : MEMBERLAKUKAN KEPUTUSAN DIREKTUR RS PKU


MUHAMMADIYAH WONOSOBO TENTANG PANITIA FARMASI
DAN TERAPI TAHUN 2022 DI RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH WONOSOBO
Pertama Mencabut SK Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo No : 102/SK/DIR/PKUWSB/V/2019, Panitia Farmasi
dan Terapi RS PKU Muhammadiyah Wonosobo Tahun 2019

iii
Lampiran :
Nomor : 102/SK/DIR/PKUWSB/V/2019
Tentang Panitia Farmasi dan Terapi
Tahun 2019
RSMEKANISME
WEWENANG, KEWAJIBAN, URAIAN TUGAS DAN PKU Muhammadiyah
KERJAWonosobo
PANITIA FARMASI DAN TERAPI
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

Panitia Farmasi dan Terapi adalah organisasi yang mewakili hubungan


komunikasi antara para staf medis dengan staf farmasi, sehingga anggotanya
terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-spesialisasi yang ada di rumah
sakit dan apoteker wakil dari Farmasi Rumah Sakit, serta tenaga kesehatan
lainnya.
A. TUJUAN
1. Menerbitkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan
obat serta evaluasinya
2. Melengkapi staf profesional di bidang kesehatan dengan pengetahuan
terbaru yang berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai
dengan kebutuhan.
B. WEWENANG
1. Merumuskan kebijakan mengenai pemilihan, penggunaan serta monitoring
terkait obat
2. Mengadakan, mengembangkan, menetapkan, merevisi formularium.
C. KEWAJIBAN
1. Mengkoordinir pembuatan formularium rumah sakit maupun revisinya
2. Mengevaluasi, menerima maupun menolak obat yang akan diusulkan ke
dalam formularium
3. Memantau kepatuhan terhadap formularium baik dari persediaan maupun
penggunaannya
4. Melaksanakan pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat dan
memberikan umpan balik atas hasil pengkajian tersebut.
5. Memberikan rekomendasi pada pimpinan rumah sakit untuk mencapai
budaya pengelolaan dan penggunaan obat secara rasional.
6. Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium
rumah sakit, pedoman penggunaan antibiotika dan lain-lain.
7. Melaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan obat
terhadap pihak-pihak yang terkait.
D. URAIAN TUGAS
1. Ketua
a. Menjamin terselenggaranya tugas Panitia Farmasi dan Terapi sesuai
dengan kebijakan Direktur rumah sakit.

iv
b. Menetapkan jadwal -rapat Panitia Farmasi dan Terapi untuk
membahas tentang kebijakan, penetapan prosedur, maupun aturan-
aturan berkaitan obat.
c. Mengkoordinir pengembangan, penyusunan maupun revisi
formularium rumah sakit.
2. Sekretaris
a. Mengatur persiapan dan penyelenggaraan rapat
b. Menyiapkan dan memberikan semua informasi yang dibutuhkan
untuk pembahasan dalam pertemuan
c. Mencatat semua hasil keputusan dalam pertemuan dan melaporkan
pada pimpinan rumah sakit
d. Mengarsip dokumen kesekretariatan dan pendistribusian surat
e. Menyebarluaskan keputusan yang sudah disetujui oleh pimpinan
kepada seluruh pihak yang terkait

Ditetapkan di : Wonosobo,
Pada Tanggal : 2 Ramadhan 1440 H
7 Mei 2019 M
-------------------------------------------------
Direktur,

dr. Akhmad Muzairi, MARS


NIK. 2015.10.0238

v
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
NOMOR : 014/SK/DIR/PKUWSB/I/2023

TENTANG
FORMULARIUM
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
EDISI TAHUN 2023 - 2024

DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO


Menimbang : a. bahwa RS PKU Muhammadiyah Wonosobo sebagai Rumah
Sakit Rujukan, selalu berupaya untuk meningkatkan
pelayanan kepada pasien termasuk pelayanan obat yang
rasional dan bermutu tinggi bagi pasien RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo;
b. bahwa telah disusun Formularium Obat RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo Edisi Tahun 2021, yang
merupakan hasil pembahasan dan kesepakatan Panitia
Farmasi dan Terapi RS PKU Muhammadiyah Wonosobo;
c. bahwa Formularium Obat RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
Edisi Tahun 2021 berisikan : Prinsip Penggunaan Obat Secara
Rasional, Kebijakan dan Peraturan Obat RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo, Kebijakan Obat Generik di RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo, dll;
d. bahwa Formularium Obat RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
Edisi Tahun 2021, merupakan pedoman dan pegangan yang
harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh staf medik RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo dalam memberikan pelayanan
secara profesional dan bermutu tinggi kepada pasien;
e. bahwa pemberlakuan penggunaan Formularium Obat RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo Edisi Tahun 2022 – 2023 perlu
ditetapkan dan diberlakukan dengan Keputusan Direktur RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo;

vi
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/659/2017 tentang Formularium Nasional;
6. Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia
Nomor : 107/DSN-MUI/X/2016 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip Syariah;
7. Keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah
Nomor 037/KEP/II.0/D/2020 tentang Pengangkatan Direktur
RS PKU Muhammadiyah Wonosobo Periode 2020 – 2024;
8. Keputusan BPH RS PKU Muhammadiyah Nomor
056/BPH.AU/B/VIII/2021 tentang Revisi Struktur Organisasi
RS PKU Muhammadiyah Wonosobo;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama : Menetapkan Pemberlakuan Formularium Obat RS PKU


Muhammadiyah Wonosobo Edisi Tahun 2023 - 2024;
Kedua : Formularium Obat di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
sebagaimana yang dimaksud dalam Diktum Kesatu merupakan
Daftar Obat dan perbekalan farmasi terpilih yang dibutuhkan di
RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, digunakan sebagai acuan bagi
penyediaan obat serta pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
JKN di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo;
Ketiga : Dalam hal obat dan perbekalan farmasi yang dibutuhkan tidak
tercantum dalam Formularium, maka dapat digunakan obat lain
secara terbatas berdasarkan persetujuan Direktur RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo;

vii
Keempat : Mencabut keputusan lama yang bertentangan dengan keputusan
ini;
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Wonosobo,
Pada Tanggal : 18 Jumadil Akhir 1444 H
11 Januari 2023 M
-------------------------------------------------
Direktur,

dr. Akhmad Muzairi, MARS


NIK. 2015.10.023

viii
KEBIJAKAN MENGENAI OBAT

1. Formularium Obat Rumah Sakit merupakan daftar obat yang disepakati beserta
informasinya yang harus diterapkan di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo.
Formularium Obat Rumah Sakit disusun oleh Panitia Farmasi dan Terapi
berdasarkan Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN), Formularium Nasional
beserta perubahannya, E-Catalog, dan disempurnakan dengan
mempertimbangkan obat lain yang diusulkan oleh dokter yang terbukti secara
ilmiah dibutuhkan untuk pelayanan di rumah sakit. Penyusunan Formularium
Obat Rumah Sakit juga mengacu pada pedoman pengobatan yang berlaku.
Penerapan Formularium Obat Rumah Sakit harus selalu dipantau. Hasil
pemantauan dipakai untuk pelaksanaan evaluasi dan revisi agar sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
2. Tata cara penulisan resep
2.1. Resep yang berlaku di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo hanyalah resep
dari RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
2.2. Resep ditulis oleh dokter yang namanya tercantum dalam daftar staf medis
yang berhak menulis resep. Batasan penulisan resep:
a. Narkotika dan psikotropika tidak boleh atas permintaan pasien.
b. Obat anestesi hanya boleh diresepkan oleh Dokter Spesialis Anestesi
c. Prekusor obat jiwa hanya boleh diresepkan oleh Dokter Spesialis
Kedokteran Jiwa
d. Prekusor obsgyn hanya boleh diresepkan oleh Dokter Spesialis
Obstetri Gynecology
e. Kontras radiologi hanya boleh diresepkan oleh Dokter Spesialis
Radiologi
f. Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan tidak dianjurkan
kecuali telah terbukti aman dan efektif, penulisan nama bahan obat
wajib dilengkapi jumlah bahan obat (untuk bahan padat : microgram,
milligram, gram, untuk cairan : tetes, milliliter, liter)
2.3. Resep harus ditulis dengan jelas, dapat terbaca, dan lengkap memuat
nama dokter, tanggal penulisan resep, paraf dokter dan informasi spesifik
pasien meliputi : nama pasien, nomor rekam medik, tanggal lahir, berat
badan (pasien anak), nama obat, dosis, rute pemberian, frekuensi/waktu
pemberian, dan alergi;

viii
2.4. Sebelum menuliskan resep, dokter harus memperhatikan tiga
kemungkinan : kontraindikasi, interaksi obat, dan reaksi alergi;
2.5. Menggunakan istilah dan singkatan yang ditetapkan rumah sakit dan tidak
boleh menggunakan singkatan yang dilarang (tersedia daftar singkatan
yang digunakan dan dilarang di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo);
2.6. Narkotika dan Psikotropika
a. Resep obat narkotika dan psikotropika harus menggunakan resep asli
dokter dengan mencantumkan nama lengkap dokter, SIP,
tandatangan dokter pada setiap item obat; nama pasien dan alamat
pasien
b. Resep Narkotika dan Psikotropika maksimal diberikan selama 3 hari
oleh dokter umum bagi pasien rawat jalan/IGD
c. Jumlah obat narkotik, psikotropik dan obat potensi disalahgunakan
harus ditulis dengan angka dan huruf, contoh : morphin inj II (dua).
d. Untuk pasien rawat jalan (kronis), tiap resep yang diterima hanya
mencakup pengobatan maksimum selama 30 (tiga puluh) hari.
2.7. Untuk pasien rawat inap, tiap resep yang diterima akan digunakan untuk
terapi pasien selama rawat inap dengan sistem ODD (One Daily Dose),
kecuali dinyatakan diganti, merupakan obat automatic stop order, atau
merupakan obat narkotika dan psikotropika
2.8. Aturan pakai
a. Dosis pemberian obat non oral untuk anak-anak wajib dengan mg
(milligram)
b. Jika perlu atau p.r.n (pro renata) harus dituliskan dosis maksimal
dalam sehari
2.9. Pasien JKN
a. Pasien BPJS menggunakan obat yang tercantum dalam Formularium
Nasional
b. Apoteker berhak mengganti obat branded yang ditulis bagi pasien
BPJS dengan obat yang tercantum dalam Formularium Nasional
c. Penggunaan vitamin bagi pasien BPJS tidak diakomodir kecuali
diperuntukkan bagi terapi pasien (bukan terapi tambahan)
3. Tata cara pengusulan obat di luar formularium rumah sakit
3.1. Apabila atas dasar pertimbangan medis untuk seorang pasien ada alasan
yang rasional untuk pemakaian obat yang tidak tercantum dalam
Formularium Obat Rumah Sakit, dapat melalui pengajuan kepada manajer

ix
farmasi dan mendapatkan persetujuan dari manager pelayanan medis
mempertimbangkan alasan penggunaannya.
3.2. Obat yang tidak tercantum dalam Formularium Rumah Sakit dan di
kemudian hari dipandang perlu untuk dicantumkan dalam Formularium
Obat Rumah Sakit, dapat diusulkan kepada Direktur RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo melalui Panitia Farmasi dan Terapi.
3.3. Obat baru adalah obat di luar formularium. Mekanisme pengajuan obat
baru ke dalam formularium:
a. Dokter pengusul mengisi form usulan obat baru dengan nama obat
generik
b. Formulir diajukan ke Panitia Farmasi dan Terapi disertai minimal 3
(tiga) Evidence Based Medicine (EBM )
c. Penilaian oleh PFT dan kajian farmasi klinis mengenai usulan yang
disampaikan
d. Jawaban usulan diberikan secara tertulis baik diterima maupun tidak
e. Jawaban disampaikan maksimal 2 minggu sejak diusulkan
4. Pemantauan dan evaluasi
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk menunjang keberhasilan
penerapan formularium sekaligus dapat mengidentifikasi permasalahan
potensial dan strategi penanggulangan yang efektif. Hal ini dapat dicapai melalui
koordinasi, supervisi, pemantauan dan evaluasi penerapa formularium. Rumah
sakit melakukan evaluasi kepatuhan peresepan dokter sesuai Formularium
Nasional bagi pasien BPJS
4.1. Obat baru (zat aktif maupun brand name) yang masuk formularium akan
dievaluasi awal selama 3 bulan pertama. Aspek evaluasi awal meliputi:
a. Tingkat peresepan
b. Efek samping yang dilaporkan ke PFT
c. Tingkat KTD yang terkait dengan obat tersebut
d. Stabilitas obat dalam penyimpanan
e. Laporan klinisi terkait dengan efektivitas obat tersebut.
5. Revisi Formularium Obat
Formularium Obat perlu direvisi dan disempurnakan secara berkala. Revisi
tidak hanya untuk menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi
juga untuk kepraktisan dalam penggunaan dan penyerapan yang disesuaikan
dengan tenaga kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
5.1. Kriteria pemilihan obat untuk masuk Formularium Rumah Sakit:

x
a. Relevan dengan pola penyakit di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Wonosobo
b. Mengutamakan penggunaan obat esensial dan daftar obat
Formularium Nasional
c. Kualitas obat terjamin, termasuk uji bioavailabilitas dan
bioekuivalensi, serta stabilitas.
d. Produsen obat dengan mengutamakan produsen tersertifikat GMP
(Good Manifacturing Product) atau CPOB (Cara Pembuatan Obat yang
Baik) dan terikat kontrak atau kerja sama dengan RS PKU
Muhammadiyah dan atau Persyarikatan Muhammadiyah
e. Cost benefit yang tinggi dihitung dari total biaya perawatan
f. Kemudahan dalam pengadaan
g. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
h. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan.
i. Sedapat mungkin menghindari obat yang mengandung unsur
LASA/NORUM baik dalam nama obat maupun kemasannya
j. Mudah dalam hal prosedur pengembalian/retur obat jika obat rusak
atau hampir kadaluarsa (3 bulan sebelum kadaluarsa).
k. Setiap item obat generik disediakan maksimal 1 obat bermerk.
5.2. Kriteria obat yang dikeluarkan dari formularium:
a. Obat very slow moving, non esensial, dan tidak memenuhi syarat di
atas
b. Obat-obat yang tidak digunakan (death stock) setelah waktu 3 (tiga)
bulan maka akan diingatkan kepada dokter-dokter terkait yang
menggunakan obat tersebut. Apabila 3 (tiga) bulan berikutnya tetap
tidak/kurang digunakan, maka obat tersebut dikeluarkan dari
formularium.
c. Ada keputusan pemerintah untuk menarik obat tersebut dari
peredaran.
d. Pihak principal beserta jajarannya melakukan pelanggaran etika
dalam memasarkan obat di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo.
e. Usulan dari dokter yang praktek di rumah sakit dengan
mempertimbangkan berbagai faktor.
f. Kajian EBM terbaru

xi
6. Obat High Alert
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah obat
yang sering menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event),
obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan seperti
obat yang terlihat mirip atau kedengarannya mirip (Look Alike Sound Alike).
6.1. Obat-obatan high alert atau High Alert Medicine (HAM) memerlukan
perlakuan khusus untuk meminimalkan risiko kesalahan meliputi
permintaan, penyimpanan, penyiapan, pemberian dan pencatatan dan
monitoring.
a. Permintaan HAM harus disertai resep, tidak diperkenankan
melakukan permintaan melalui komunikasi verbal untuk menghindari
kesalahan
b. Penyimpanan HAM di farmasi disimpan di lemari khusus terkunci
bertuliskan HAM dengan stiker merah. Obat diberi stiker warna
merah persegi panjang bertulis HAM pada kemasan primer, dan stiker
warna merah segi enam bertuliskan high alert medicine double check
pada kemasan sekunder
c. Elektrolit pekat tidak diperkenankan disimpan di ruang perawatan
kecuali dalam troli emergensi karena alasan klinis dan
kegawatdaruratan
d. Sebelum diberikan kepada perawat maupun pasien, harus dilakukan
double check antar petugas
e. Monitoring adanya efek samping obat dan perlu diwaspadai terkait
kasus KTD/KTC, petugas wajib melaporkan melalui form IKP
6.2. Obat yang termasuk kategori HAM:
a. Elektrolit pekat : MgSO4 20%, KCl injeksi
b. Adrenergic agonis: epinefrin, noerepinefrin
c. Narkotika psikotropika : fentanyl, codein, morphine
d. Obat sedative : midazolem
e. Antikoagulan : warfarin, heparin
f. Insulin dan antidiabetik oral : novorapid, glibenclamid, metformin
g. Obat ionotropik : digoxin, dobutamin, dopamine

xii
7. Kebijakan Automatic Stop Order
7.1. Tujuan
Untuk memastikan pemberian obat yang aman melalui proses stop
order, terutama untuk beberapa obat yang harus dievaluasi dan ditinjau
secara konsisten, serta pemberitahuan informasi tersebut kepada dokter.
7.2. Definisi
Automatic Stop Order (ASO) adalah penghentian penggunaan obat
yang diberikan kepada pasien secara otomatis.Farmasi akan dengan
sendirinya menghentikan obat tersebut bila lama terapi yang ditentukan
terlewati. Ketentuan ini diterapkan pada obat-obat kategori tertentu yang
dianggap sebagai obat yang kuat/potent dan obat-obat yang memerlukan
review regular. Misal : antiinfeksi, antiviral, antifungi, narkotik, dan
kortikosteroid. Jadi pengobatan atau peresepan yang tidak disebutkan
secara khusus tentang jumlah obat atau lama hari pengobatan maka akan
dikenai kebijakan Automatic Stop Order.
7.3. Prosedur
a. Automatic Stop Order diterapkan sebagai berikut, kecuali terdapat
protokol spesifik tentang lama terapi yang dikehendaki oleh dokter.
Jika durasi terapi tidak ditentukan, maka berlaku ketentuan berikut :

DAFTAR OBAT AUTOMATIC STOP ORDER


Jenis Obat Batasan Waktu Keterangan
Ketorolac (oral 5 hari IV: Maksimal 120 mg/hari
dan parenteral) − Untuk mencegah adverse
effect pada ginjal dan
saluran gastrointestinal

b. Apoteker akan mengingatkan dokter dan perawat jika mendapati


suatu pengobatan yang hampir mencapai batas pemberian yang
aman. Pengobatan akan dilanjutkan setelah dinyatakan secara tertulis
oleh dokter yang bersangkutan.
c. Identifikasi dan komunikasi terkait automatic stop order akan
disampaikan 48 jam sebelum batas waktu pemesanan

xiii
PETUNJUK PENGGUNAAN FORMULARIUM OBAT

Buku Formularium Obat edisi tahun 2019 dibagi menjadi 3 bagian:


1. Berisi informasi umum
2. Berisi daftar obat formularium RS yang terdiri dari:
a. Nama Kandungan obat : semua obat diawali dari kandungan obat
b. Nama Dagang : berisi nama dagang dan bentuk sediaan. Hanya obat
dengan nama dagang yang dicantumkan. Obat tanpa nama dagang
dikosongkan, dapat dilihat di Formularium Nasional
c. Indikasi :
d. Dosis : berisi dosis dan regimen pemberian obat
e. Pemberian obat: keterangan lain terkait pemberian obat
f. Perhatian : hal-hal yang harus diperhatikan sebelum maupun selama
menggunakan obat
g. Efek samping : efek samping yang mungkin terjadInteraksi obat : inetraksi
obat dengan obat maupun makanan minuman
h. Keamanan kehamilan:
1) Studi terkontrol pada wanita tidak dapat memperlihatkan risiko obat
terhadap janin pada trimester 1 dan kecil kemungkinan obat ini dapat
membahayakan janin
2) Tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tapi belum ada
studi terkontrol dilakukan terhadap ibu hamil, atau studi telah
memperlihatkan adanya efek samping (selain dari penurunan
fertilitas) yang tidak didapati bukti adanya risiko pada trimester
selanjutnya
3) Adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau
efek lain). Obat hanya diberikan bilamana besarnya manfaat yang
diharapkan sebanding dengan potensi risiko pada janin
4) Terdapat bukti positif mengenai risiko obat terhadap janin
5) Abnormalitas pada janin. Kontraindikasi bagi wanita yang sedang
atau meiliki kemungkinan hamil
3. Formularium Nasional, berisi:
a. Nama Obat
b. Bentuk sediaan
c. Restriksi : pembatasan penggunaan

xiv
d. Jenis faskes yang menyediakan
e. Jumlah persepan maksimal
4. Lampiran

xv
INDEKS KELAS TERAPI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


PANITIA FARMASI DAN TERAPI TAHUN 2022.................................................... ii
FORMULARIUM ................................................................................................ vi
KEBIJAKAN MENGENAI OBAT ........................................................................ viii
PETUNJUK PENGGUNAAN FORMULARIUM OBAT ............................................. xiv
INDEKS KELAS TERAPI .................................................................................. xvi
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... xx
BAB 1 SISTEM GASTROINTESTINAL & HEPATOBILER ........................................ 1
1. ANTASIDA, ANTIREFLUKS & ANTIULSERASI ............................................2
2. REGULATOR GIT, ANTIFLATULEN & ANTIINFLAMASI ...............................5
3. ANTISPASMODIK ......................................................................................6
4. ANTIDIARE...............................................................................................7
5. LAKSATIF & PENCAHAR ...........................................................................8
6. KOLAGOGUM, KOLELITOLITIK & HEPATOPROTEKTOR .......................... 10
7. PREPARAT ANOREKTAL ......................................................................... 11
8. ANTIEMETIK .......................................................................................... 12
BAB 2 SISTEM KARDIOVASKULAR & HEMATOPOIETIK.................................... 14
1. OBAT JANTUNG ..................................................................................... 15
2. ANTIANGINA .......................................................................................... 17
3. ACE – INHIBITOR ................................................................................... 18
4. BETA BLOKER ....................................................................................... 19
5. ANTAGONIS KALSIUM ............................................................................ 21
6. ANTAGONIS ANGIOTENSIN II ................................................................. 23
7. ANTIHIPERTENSI GOLONGAN LAIN ........................................................ 25
8. DIURETIK .............................................................................................. 26
9. VASODILATOR PERIFER & AKTIVATOR SEREBRAL ................................ 27
10. VASOKONTRIKTOR ................................................................................ 28
11. DISLIPIDEMIA ........................................................................................ 29
12. HEMOSTATIK ......................................................................................... 31
13. ANTIKOAGULAN, ANTIPLATELET & FIBRINOLITIK (TROMBOLITIK) ......... 31
14. PREPARAT FLEBITIS & VARISES ............................................................ 35
BAB 3 SISTEM PERNAFASAN ........................................................................... 36

xvi
1. ANTIASMA & PPOK ................................................................................. 37
2. BATUK & PILEK ..................................................................................... 40
3. ANTIHISTAMIN ....................................................................................... 44
BAB 4 SISTEM SARAF PUSAT .......................................................................... 48
1. ANSIOLITIK ............................................................................................ 49
2. ANTIDEPRESAN ..................................................................................... 50
3. ANTIPSIKOTIK ........................................................................................ 51
4. ANTIKONVULSAN ................................................................................... 54
5. ANTIPARKINSON .................................................................................... 57
6. ANTIVERTIGO ........................................................................................ 58
7. ANALGESIK (OPIAT) ............................................................................... 59
8. ANALGESIK (NON OPIAT) & ANTIPIRETIK ............................................... 61
9. ANTIINFLAMASI (NON STEROID) ............................................................ 62
10. ANTIMIGRAIN......................................................................................... 66
11. NOOTROPIK & NEUROTROPIK ............................................................... 67
12. ANESTESI .............................................................................................. 67
BAB 5 SISTEM MUSKULOSKLETAL .................................................................. 72
1. HIPERURISEMIA & GOUT ....................................................................... 73
2. RELAKSAN OTOT ................................................................................... 74
3. GANGGUAN NEUROMUSKULAR ............................................................. 75
4. OBAT LAIN SISTEM MUSKULOSKELETAL ............................................... 75
BAB 6 HORMON .............................................................................................. 77
1. ESTROGEN & PROGESTERON SERTA PREPARAT SINTETIKNYA ............. 78
2. HORMON KORTIKOSTEROID.................................................................. 80
3. PREPARAT ANABOLIK ............................................................................ 83
4. HORMON-HORMON TROPIK DAN PREPARAT SINTETIKNYA .................... 83
BAB 7 ANTIINFEKSI (SISTEMIK) ...................................................................... 85
1. AMONIGLIKOSIDA.................................................................................. 86
2. SEFALOSPORIN ..................................................................................... 87
3. PENISILIN .............................................................................................. 89
4. BETALAKTAM GOLONGAN LAIN ............................................................. 91
5. CHLORAMPHENICOL ............................................................................. 92
6. MAKROLID ............................................................................................. 93
7. KUINOLON ............................................................................................. 94
8. TETRASIKLIN ......................................................................................... 96
9. KOMBINASI ANTIBAKTERIAL.................................................................. 96

xvii
10. ANTIBIOTIK GOLONGAN LAIN ................................................................ 97
11. ANTITUBERKULOSIS .............................................................................. 97
12. ANTI JAMUR .......................................................................................... 99
13. ANTIVIRUS ........................................................................................... 100
14. ANTELMINTIK ...................................................................................... 101
15. ANTIMALARIA ...................................................................................... 102
16. ANTIAMUBA ......................................................................................... 102
BAB 8 ONKOLOGI .......................................................................................... 103
1. KEMOTERAPI SITOTOKSIK ................................................................... 104
BAB 9 SISTEM SALURAN KEMIH.................................................................... 105
1. PREPARAT UNTUK MASALAH VAGINA .................................................. 106
2. ANTISEPTIK SALURAN KEMIH .............................................................. 106
3. OBAT YANG BEKERJA PADA UTERUS .................................................. 106
4. OBAT UNTUK DISFUNGSI EREKSI ........................................................ 108
5. OBAT UNTUK SALURAN KEMIH DAN PROSTAT .................................... 108
6. OBAT SALURAN KEMIH KELAMIN GOLONGAN LAIN ............................. 109
BAB 10 SISTEM ENDOKRIN & METABOLIK .................................................... 110
1. PREPARAT INSULIN.............................................................................. 111
2. ANTIDIABETES ORAL ........................................................................... 112
3. ANTITIROID ......................................................................................... 115
BAB 11 VITAMIN & MINERAL......................................................................... 117
1. VITAMIN A, D & E ................................................................................ 118
2. VITAMIN B KOMPLEKS/DENGAN VITAMIN C ........................................ 118
3. VITAMIN C (50 MG) .............................................................................. 120
4. KALSIUM DENGAN VITAMIN................................................................. 120
5. VITAMIN & ATAU MINERAL .................................................................. 122
6. VITAMIN & MINERAL (PEDIATRIK) ........................................................ 123
7. VITAMIN & MINERAL (UNTUK MASA HAMIL & NIFAS)/ANTIANEMIA ..... 124
BAB 12 NUTRISI ............................................................................................ 126
1. PRODUK NUTRISI/ENTERAL ................................................................ 127
2. PRODUK NUTRISI PARENTERAL........................................................... 127
3. ELEKTROLIT ........................................................................................ 128
4. SUPLEMEN & TERAPI PENUNJANG ...................................................... 133
BAB 13 PREPARAT MATA .............................................................................. 138
1. ANTIINFEKSI ........................................................................................ 139
2. ANTIINFLAMASI ................................................................................... 140

xviii
3. KATARAK ............................................................................................. 141
4. ANESTESI ............................................................................................ 142
5. ANTIKOLINERGIK ................................................................................. 142
6. ANTIGLAUCOMA .................................................................................. 143
7. PREPARAT MATA GOLONGAN LAIN ...................................................... 143
BAB 14 TELINGA, MULUT, DAN TENGGOROKKAN (LOKAL) ............................. 145
1. ANTIINFEKSI DAN ANTISEPTIK............................................................. 146
BAB 15 DERMATOLOGI ................................................................................. 148
1. KORTIKOSTEROID TOPIKAL ................................................................. 149
2. ANTI INFEKSI DAN ANTISEPTIK LUAR ................................................. 149
BAB 16 SISTEM IMUN.................................................................................... 152
1. VAKSIN, ATISERUM DAN IMUNOLOGIKAL ............................................ 153
2. VAKSIN DEWASA ................................................................................. 154
FORMULARIUM NASIONAL ............................................................................ 158
LAMPIRAN .................................................................................................... 204
FORM USULAN OBAT BARU ........................................................................... 205
DAFTAR PRODUK HALAL .............................................................................. 205
PENGGUNAAN OBAT PADA IBU MENYUSUI ..................................................... 209
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 211

xix
DAFTAR SINGKATAN
a. Daftar singkatan yang umum dan boleh dipakai

No SINGKATAN KEPANJANGAN DARI

1 R/ Resep
2 prn Pro renata (bila perlu)
3 Inj Injeksi
4 Amp ampul
5 IV Intra Vena
6 mg Miligram
7 im Intra muscular
8 Cth Sendok teh (5 ml)
9 C Sendok makan (15 ml)
10 TM Tetes Mata
11 ZM Zalf Mata
12 TT Tetes Telinga
13 BB Berat Badan
14 Cap Kapsul
15 Syr Sirup
16 Tab Tablet
17 Ac Sebelum makan
18 Dc Saat makan
19 Pc Setelah makan
20 Iter diulang

b. Singkatan yang tidak boleh digunakan

No Singkatan Kesalahan Interpretasi Penulisan yang benar

1 U (UNIT) Akan salah dengan “0” Ditulis “Unit”


atau “4”
2 IU (International Akan bisa slah dengan Ditulis “International
Unit) “IV” (intra vena) “10” Unit”
(sepuluh)
3 AB (Antibiotik) Bisa salah dengan Ditulis “Antibiotik”
golongan darah “AB”

xx
No Singkatan Kesalahan Interpretasi Penulisan yang benar

4 SC (Sectio Cesarea) Bisa salah dengan “sub Ditulis “Sectio Cesaria”,


Cutan” “sub cutan”
5 Inf (Infeksi) Bisa salah dengan “Infus” Ditulis “Infeksi”
6 Pct Bisa salah dengan Ditulis “ paracetamol”
“piracetam”

xxi
BAB 1
SISTEM GASTROINTESTINAL & HEPATOBILER

1
1. ANTASIDA, ANTIREFLUKS & ANTIULSERASI
Antasida DOEN (Kombinasi Mg(OH)2 & Al(OH)3) *
Nama Dagang : 1. Sanmag : Syrup
2. Acitral (+ dimetil polisiloxan): tablet forte
Indikasi : Tukak lambung, nyeri ulu hati, kembung, hiperasiditas
Dosis : D: 3-4 x sehari 1-2 tablet atau 5-10 ml
Pemberian Obat : 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan dan menjelang
tidur malam
Kontra Indikasi : Hipersensitif, gangguan ginjal berat
Perhatian : Pemberian antasid dengan natrium tinggi harus dihindari
pada pasien dengan masukan natrium yang dibatasi, kondisi
gagal ginjal, diet rendah fosfat, pemakaian jangka panjang
Efek Samping : Gangguan gastrointestinal (mual, konstipasi, diare)
Interaksi Obat : Saat minum antasid dengan obat lain harus dihindari karena
dimungkinkan akan menghambat absorbsi obat lain
(tetrasiklin, digoksin, vitamin) dan merusak salut enterik
Kemanan :-

Esomeprazol
Nama Dagang : 1. Ezomeb : injeksi 40 mg/ vial
Indikasi : Terapi tukak lambung & duodenum, GERD, sindrom Zollinger-
Ellison, kombinasi terapi dengan antibacterial untu eradikasi
dan penyembuhan H pylori yang berhubungan dengan
tukak duodenum
Dosis : D: 1 x sehari 20-40 mg atau 40 mg diberikan secara IV selama
minimal 3 menit atau secara infus IV 10-30 menit
Pemberian Obat : Oral : 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan
Injeksi : IV
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas.
Pemberian bersama atazanivir, intoleransi fruktosa,
malabsorbsi glukosa-galaktosa atau insufisiensi sukrase-
isomaltase, laktasi, anak ≤ 12 tahun
Perhatian : Gangguan fungsi ginjal, hamil
Efek Samping : Sakit kepala, nyeri abdomen, konstipasi, diare, perut
kembung, mual/muntah
Interaksi Obat : Ketokonazole, itrakonazole, diazepam, citalopram,
imipramin, klomipramin, fenitoin, warfarin, atazanivir
Kemanan :B

Lansoprazol
Nama Dagang : 1. Lancid : kapsul 30mg
Indikasi : Terapi ulkus duodenum, ulkus gaster jinak & refluks
esofagitis
Dosis : D: 1x sehari 30 mg. Dosis harian maksimal 30mg/hari
Pemberian Obat : Oral: 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan Injeksi: IV
lambat
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Hamil & laktasi, anak, gangguan hati, lansia
Efek Samping : Sakit kepala, diare, nyeri abdomen, dyspepsia, mual, muntah,
mulut kering, konstipasi, perut kembung, pusing, lelah, ruam
kulit, urtikaria, pruritus, peningkatan hasil tes fungsi hati,

2
atralgia, edema perifer, depresi, trombositopenia, eosinofilia,
lekopenia
Interaksi Obat : Kontrasepsi oral, fenitoin, warfarin, antacid & sukralfat
mengurangi bioavailabilitas. Mengganggu absorbsi
ketokonazol, ampisillin, gram besi
Keamanan :B

Misoprostol
Nama Dagang : 1. Gastrul : tablet 200mcg
Indikasi : Mencegah ulkus gaster yang diinduksi AINS pada pasien
dengan resiko tinggi mengalami komplikasi
Dosis : D: 3-4 x sehari 200 mcg
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hamil, wanita subur kecuali jika menggunakan
kontrasepsi yang tepat, anak-anak tidak dianjurkan
Perhatian : Kondisi penyakit hipotensi dapat mempercepat
terjadinya komplikasi berat
Efek Samping : Gangguan GI (diare & nyeri abdomen), ginekologi
Interaksi Obat : Antasida
Kemanan :X

Omeprazol
Nama Dagang : 1. Rindopump : injeksi 40mg/vial
2. Pumpitor : Kapsul 20 mg
Indikasi : Terapi tukak usus 12 jari, tukak lambung, refluks esofagitis
erosive atau ulseratif, sindroma Zollinger-Ellison
Dosis : D: 1-2 x sehari 20-40 mg
Pemberian Obat : Oral : 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan
Injeksi : IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif, hamil, laktasi
Perhatian : Penggunaan jangka lama, hamil & laktasi
Efek Samping : Penggunaan dosis besar dan lama dapat menstimulasi
pertumbuhan sel ECL (enterochromaffin-likecells).
Pertumbuhan berlebih dari bakteri dalam saluran GI pada
penggunaan jangka lama
Interaksi Obat : Diazepam, warfarin, fenitoin, ketokonazol, ester,
ampicillin, garam besi
Keamanan :C

Pantoprazol
Nama Dagang : 1. Pranza : injeksi 40mg/vial
2. Pantopump : kapsul 40 mg
Indikasi : Mengurangi sekresi asam lambung, ulkus duodenal, ulkus
gaster, refluks esofagitis sedang & berat
Dosis : D: 1 x sehari 40 mg. IV injeksi : 40-80 mg/hari
Pemberian Obat : Oral : 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan
Injeksi : Intra vena
Kontra Indikasi : Kerusakan fungsi hati, kehamilan
Perhatian : Pemberian secara IV hanya direkomendasikan jika
pemberian secara oral tidak memungkinkan
Efek Samping : Sakit kepala, diare, jarang mual, nyeri perut bagian atas,
kembung, ruam kulit, pruritus, pusing

3
Interaksi Obat : Dapat mempengaruhi penyerapan obat-obat yang
absorbsinya tergantung dari pH (ketokonazole)
Kemanan :B

Ranitidin
Nama Dagang : 1. Ranivell : sirup 75mg/5ml
2. Rantin : tablet 150mg,
3. Rantin : injeksi 50mg/2ml
Indikasi : Terapi tukak duodenum, tukak lambung aktif, Gastro
Esofagus Refluks Disease (GERD), sindroma Zollinger-Ellison
Dosis : D: 1-4x sehari 150-300 mg atau 1-2 sdt. Maks 6 g/hari dalam
dosis terbagi
A: 2-8mg/kgBB/hari 2x sehari, maksimal 300mg/hari
Pemberian Obat : Oral : 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
Injeksi : IM/IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Disfungsi ginjal dan hati. Pasien dengan riwayat porfiria akut.
Hamil dan laktasi. Anak
Efek Samping : Sakit kepala, tidak enak badan, pusing, ngantuk,
insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi, aritmi
Interaksi Obat : Warfarin dapat memperpendek atau memperpanjang waktu
protrombin. Beri jarak 30-60 menit antara penggunaan
ranitidine dengan antasida
Kemanan :B

Rebamipide
Nama Dagang : Sysmuco : tablet 100 mg
Indikasi : Ulkus gaster dalam kombinasi dengan penghambat pompa
proton, antikolinergik atau antagonis H2, gastritis
Dosis : D: 3 x sehari 1 tablet
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Reaksi hipersensitif
Perhatian : Hamil, laktasi, lansia, anak
Efek Samping : Konstipasi, abdomen terasa membesar, diare, mual muntah,
rasa panas pada dada, nyeri perut, bersendawa, gangguan
daya pengecapan
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

Sukralfat
Nama Dagang : 1. Inpepsa : sirup 500mg/5ml
3. Ulsidex : tablet 500mg
Indikasi : Pengobatan jangka pendek (s/d 8 minggu) pada ulkus
duodenum & gaster, gastritis kronis
Dosis : 3-4 x sehari 1-2 tablet atau 10 ml (4-6 minggu)
Pemberian Obat : 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan dan menjelang
tidur malam
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Gagal ginjal kronik, pasien dialysis, hamil, laktasi, anak
Efek Samping : Konstipasi, mulut kering
Interaksi Obat : Menurunkan absorbs simetidin, ciprofloksasin, digoksin,
ketokonazole, norfloksasin, fenitoin, ranitidine, tetrasiklin,
teofilin

4
Kemanan :B

2. REGULATOR GIT, ANTIFLATULEN & ANTIINFLAMASI


Domperidone
Nama Dagang : 1. Vomitas : tablet FDT 10 mg
2. Vosedon : sirup 5 mg/5 ml
Indikasi : Sindrom dyspepsia disertai pengosongan lambung yang
lambat. Mual muntah karena berbagai penyebab
(sitotoksik)
Dosis : 3-4 x sehari 10mg (5 ml), A: 0,2-0,4 mg/kgBB sekali minum,
3-4x sehari
Pemberian Obat : 15-30 menit sebelum makan & sebelum tidur malam
Kontra Indikasi : Jika simulasi terhadap motilitas lambung dianggap
membahayakan, hipersensitif, tumor prolaktinoma.
Perhatian : Bayi < 1 tahun, laktasi, kehamilan, disfungsi hati dan ginjal,
terapi jangka panjang
Efek Samping : Kram perut ringan, mulut kering, diare, ruam kulit, haus
Interaksi Obat : Antikolinergik mengantagonis efek anti dyspepsia
domperidon. Antasida atau anti sekresi harus dimakan setelah
domperidon jika digunakan secara bersamaan. Bromokriptin
Kemanan :C

Metoclopramid
Nama Dagang : 1. Sotatic : injeksi 10mg/2ml
2. Tomit : Tablet 10mg
Indikasi : Gangguan GI, mual dan muntah karena obat, anoreksia,
kembung, ulkus peptikum, stenosis piloris (ringan),
dyspepsia, epigastralgia, gastroduodenitis, dyspepsia pasca
operasi
Dosis : D: 1-3 x sehari 1 tablet, A: 1-3x sehari ½ tablet (0.1-
0.5mg/kgBB/hari dalam dosis tunggal atau terbagi)
Pemberian Obat : Oral : 30 menit sebelum makan
Injeksi : IV/IM
Kontra Indikasi : Epilepsi, pendarahan GI, obstruksi GI, hipersensitif, parkinson
Perhatian : Anak, DM, depresi, hamil, laktasi, gangguan hati (dosis
diturunkan), lansia.
Efek Samping : Lemas, ngantuk, depresi, cepat lelah, hipertensi, pusing,
gangguan GI, hipertensi
Interaksi Obat : Efek antagonis oleh antikolinergik & analgetik narkotik.
Peningkatan sedasi dengan antidepresan SSP. Mengganggu
absorbsi digoksin, simetidin. Meningkatkan efek paracetamol,
tetrasiklin, levodopa.
Kemanan :B

Sulfasalazin
Nama Dagang :
Indikasi : AR, spondilitis ankilosa, spondiloartritis seronegatif, colitis
ulseratif
Dosis : D: 1-4x sehari 1 tablet (3-4 gram/hari). A >2 thn: 40-60 mg/kg
BB/hari dalam dosis terbagi
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap sulfonamide & salisilat, anak < 2
tahun, porfiria intermiten akut, obstruksi usus & sal. kemih

5
Perhatian : Pastikan kecukupan asupan cairan, riwayat alergi,
penyakit hati & ginjal, defisiensi asetilator lambat, resiko
toksisitas hematologis & hepatic. Kehamilan & laktasi. Porfiria
Efek Samping : Mual, muntah, eritema&pruritus, sakit kepala, GI, SSP, ginjal,
dermatological
Interaksi Obat : Mengurangi absorbs folat & digoksin, fenobarbital.
Meningkatkan ekskresi empedu & menurunkan ekskresi
sulfasalasin dalam urin
Kemanan : B, D (jika diberikan menjelang akhir masa kehamilan)

3. ANTISPASMODIK
Atropin sulfat
Nama Dagang :-
Indikasi : Antikolinergik digunakan sebagai pengobatan pra operasi dan
obat penenang antisialogogue properti
Dosis : D: 0,4-0,6 mg, A: 0,01 mg/kg (maksimum 0,4mg), Bayi : 0,04
mg/kg (anak-anak < 5kg) atau 0,03 mg/kg (bayi > 5kg)
Dosis ini dapat diulang setiap 4-6 jam jika sangat
diperlukan.
Pemberian Obat : SK, IM, IV
Kontra Indikasi : Glaukoma, adhesi (synechiae) antara iris dan lensa, stenosis
pylorus dan hipersensitif terhadap atropine
Perhatian : Hamil, laktasi, lansia, geriatri, retensi urin, takikardi dan
prostat
Efek Samping : Atropin dapat menyebabkan sindrom antikolinergik pusat,
ditandai dengan perkembangan gejala dari kegelisahan dan
halusinasi untuk sedasi dan ketidaksadaran. Sindrom ini
lebih mungkin dengan skopolamin dibandingkan dengan
atropine. Physostigmin adalah obat antikolinesterase mampu
melintasi penghalang darah otak, yang digunakan dalam
perawatan sindrom ini.
Interaksi Obat : Atropin dapat mengganggu penyerapan obat lain dari saluran
pencernaan sekunder untuk pengosongan lambung menurun
dan motilitas lambung. Antisialogogue efek atropin dapat juga
menonjolkan bila digunakan dengan obat lain dengan aktivitas
antikolinergik seperti antidepresan trisiklik, antipsikotik,
beberapa antihistamin dan obat-obatan antiparkinson.
Kemanan :C

Hiosin-n-butilbromid
Nama Dagang : 1. Gitas : injeksi 20mg/ml
2. Scopma : tablet
3. Gitas plus (+ parasetamol) : tablet
Indikasi : Spasma pada saluran GI, Spasma pada usus/intensin,
diskinesiasistem biller
Dosis : Dewasa dan Anak > 6 th 1-2 tab 4x/hr
Injeksi : 1-2 ampul. Maksimal 100mg/hari, dapat diulang
setelah ½ jam
Pemberian Obat : Oral : Sesudah makan
Injeksi : IM/IV

6
Kontra Indikasi : hipersensitivitas, glaukoma sudut sempit, myasthenia gravis,
toksik pada usus besar, stenosis mekanik pada saluran GI,
retensi urin, takikardia, tachyarrythmia
Perhatian : Takikardia, Insufisiensi jantung,peningkatan tekanan
intraokular, hindari mengemudikan kendaraan dan
mengoperasikan mesin selama penggunaan obat, hamil dan
laktasi
Efek Samping : Gangguan sistem imun, gangguan jantung, obstruksi GI,
Gangguan Kulit, Reaksi dan jaringan subkutan, obstruksi
ginjal, dan kandung kemih, gangguan penglihatan.
Interaksi Obat : antihistamin, antidepresan tri dan tetrasiklik,antipsikotik ,
kuinidin, amantadine, disopiramid, antagonis dopamin,
adrenergik beta
Kemanan :C

4. ANTIDIARE
Activated attapulgit
Nama Dagang : 1. Diagit ( +pectin ) : tablet 600mg
Indikasi : Terapi simtomatik untuk diare non spesifik
Dosis : D: 2 tab setelah BAB pertama kali, 2 tab tiap kali setelah BAB
berikutnya. A: ½ dosis dewasa. Maksimal D: 12 tab/hari. A: 6
tab/hari
Pemberian Obat : Setelah BAB/diare, bersama makan
Kontra Indikasi : Lesi stenosis pada GI, demam tinggi, hipersensitif
Perhatian : Jangan digunakan > 2 hari/bila disertai demam tinggi. Tidak
untuk anak <6 tahun. Insufisiensi ginjal berat, asma bronkial,
obstruksi usus, hipertrofi prostat.
Efek Samping : Konstipasi (dosis besar)
Interaksi Obat : Dapat mengganggu absorbs tetrasiklin dalam sal.cerna,
antiemetik, hipoglimkemik oral, antikoagulan. Dapat
menyebabkan potensial efek antikolinergik dari antihistamin,
antidepresan, antiparkinson, antipsikotik.
Kemanan :-

Activated charcoal
Nama Dagang : 1. Bekarbon
Indikasi : Diare, kembung
Dosis : D: 3x sehari 1-2 tablet, A: 3 x sehari ½ - 1 tablet
Pemberian Obat : Bersama makanan
Kontra Indikasi : Hipersensiti
Perhatian :-
Efek Samping : Muntah, konstipasi, feses hitam
Interaksi Obat : Antidotum oral spesifik, menurunkan kerja obat ipekakuanha
& emetik lain
Kemanan :-

Lactobacillus
Nama Dagang : 1. Interlac : drop
2. Liprolac :sachet
Indikasi : Memperbaiki fungsi usus pada anak dan dewasa. Radang akut
dan kronis pada selaput lendir (katar), diare, sembelit,
dyspepsia, memelihara kondisi flora bakteri dalam saluran

7
intestinal, memelihara kesehatan fungsi pencernaan pada bayi
baru lahir, anak, dewasa dan bayi premature
Dosis : D: 1 sachet 1-2 kali sehari Interlac : 5 tetes 1x sehari
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan. Sachet : dapat dilarutkan
dalam makanan/minuman (susu)
Kontra Indikasi : Hipersensitif dengan Lactobacillus
Perhatian : Hamil dan laktasi
Efek Samping : Flatulen
Interaksi Obat : -
Kemanan : -

Loperamide
Nama Dagang : 1. Renamide : tablet 2mg
Indikasi : Diare akut dan kronik
Dosis : D: Awal 4 mg diikuti 2 mg setelah BAB. Maksimal 16mg/hari.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Kondisi dimana penghambatan peristaltic harus
dihindari, gangguan fungsi hati, anak < 12 tahun,
hipersensitif
Perhatian : Gangguan hati dan ginjal, diare akut yang disebabkan E.coli,
salmonella, shigella, hamil dan laktasi. Pemberiandihentikan
jika tidak ada perbaikan setelah 48 jam.
Efek Samping : Mulut kering, mual, muntah, nyeri abdomen, konstipasi,reaksi
hipersensitif, ngantuk, pusing, megakolon toksik,insufisiensi
hati & ginjal
Interaksi Obat : Alkohol, MAOI
Kemanan : B

Zink Sulfat
Nama Dagang : Interzink sirup 20mg/5ml
Indikasi : Terapi penunjang untuk diare akut non spesifik pada anak
Dosis : 1x sehari 1 tab atau 5-10 ml selama 10 hari
Pemberian Obat : 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Tablet : dilarutkan
dalam 1 sdt air putih sebelum diberikan
Kontra Indikasi : Fe, Ca, tembaga, L-histidin, L-sistin & L-metionin
Perhatian : Cairan rehidrasi oral hrs tetap diberikan disamping
suplementasi Zn. Pemberian tuntas selama 10 hari
Efek Samping : Dizziness, restlessness, diare, tukak lambung, mual muntah
Interaksi Obat : Antibiotik kuinolon, derivate tetrasiklin, mineral
Kemanan : -

5. LAKSATIF & PENCAHAR


Bisacodyl
Nama Dagang : 1. Dulcolax : tablet 5mg, dulcolax suppo 5 mg, dulcolax suppo
10mg
Indikasi : Konstipasi akut & kronik
Dosis : 1x sehari 5-10 mg atau 1 suppo, A <10 th: 5 mg
Pemberian Obat : Oral : Diminum malam hari atau menjelang tidur malam
Suppo : dimasukkan melalui anus/dubur
Kontra Indikasi : Obstruksi intestinal, kondisi pada abdomen yang
memerlukan tindakan operasi termasuk appendicitis,
dehidrasi berat

8
Perhatian : Hindari penggunaan jangka panjang, ibu hamil, laktasi
Efek Samping : Kram dan nyeri abdomen, diare.
Interaksi Obat : Pada dosis tinggi resiko gangguan keseimbangan elektrolilt
akan meningkat jika diberikan bersamaan dengan diiuretik
dan adrenokortikosteroid.
Kemanan :C

Fenolftaleina, paraffin cair, gliserin, jelly


Nama Dagang : 1. Laxadin : sirup
Indikasi : Mengatasi BAB, persiapan menjelang tindakan radiologis dan
operasi
Dosis : D: 1x sehari 15-30 ml. A: 1x sehari 7.5-15 ml
Pemberian Obat : Diminum malam hari menjelang tidur
Kontra Indikasi : Ileus obstruksi, nyeri abdomen otot, kehilangan cairan &
elektrolit tubuh, tidak untuk anak < 6 thn, wanita hamil &
menyusui
Efek Samping : Reaksi alergi (ruam kulit & pruritus), perasaan terbakar, kolik,
kehilangan cairan & elektrolit
Interaksi Obat : Minyak mineral yang dapat mengganggu absorbs vitamin yang
larut lemak
Kemanan :-

Lactulose
Nama Dagang : 1. Pralax : sirup 3,43g/5ml
Indikasi : Pencahar, konstipasi kronik, ensefalopati portal sistemik
Dosis : D: 3x sehari 15-45 ml, A: 3x sehari 5-15 ml.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Obstruksi intestinal, galaktosenia
Perhatian : Ibu hamil dan laktasi, DM, usia lanjut
Efek Samping : Diare, kehilangan cairan, hipokalemi, hipernatremia, mual
dan muntah
Interaksi Obat : Neomisin, obat anti infeksi lain, antasid yang tidak diansorbsi
Kemanan :B

Monobasic Na phosphate, dibasic Na phosphate


Nama Dagang : 1. Fosen Enema : Rektal Tube
Indikasi : Preparat bilas usus untuk kolonoskopi atau sebelum bedah
kolorektal dan perineum
Dosis : Phosposoda: D & A > 12 thn: 1x sehari 20-45 ml, A (5-11th):
1x sehari 10-20 ml.
Enema: D & A > 12 thn: 1x sehari 1 botol
Pemberian Obat : Oral : Bersama atau tanpa makanan, dilarutkan air putih
Rektal tube : dimasukkan melalui dubur/anus
Kontra Indikasi : Obstruktif GI, gangguan motilitas GI, gagal ginjal, jantung
kongestif, mual, muntah, nyeri abdomen
Perhatian : Hamil, laktasi, monitor kadar urea serum & urin
Efek Samping : Mual muntah, kram perut, kelelahan, pusing, kembung,iritasi
rekstum
Interaksi Obat : Diuretik,litium, kontrasepsi oral,antiepilepsi, antidiabetik,
antibiotik
Kemanan :-

9
Na lauril sulfat, sorbitol, PEG, Na sitrat
Nama Dagang : 1. Microlax : rektal tube
Indikasi : Konstipasi: rectal & sigmoid, kehamilan, sering &transitor
pada anak, fekaloma,skibala.Persiapan pra-op
(partus,ginekologi,pembedahan anus), persiapan
anoskopi, rektoskopi.
Dosis : D & A > 3 thn: 1 tube, A < 3 thn: 0.5 tube
Pemberian Obat : Dimasukkan melalui dubur/anus
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian :-
Efek Samping : Kurang nyaman dalam penggunaan, iritasi pada anus
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

6. KOLAGOGUM, KOLELITOLITIK & HEPATOPROTEKTOR


Asam amino: kadar tinggi (isoleusin, leusin, valine), kadar rendah(metionin,
fenilalanin, triptofan), sorbitol, xylitol & elektrolit
Nama Dagang : 1. Aminofusin hepar : infus 500ml
Indikasi : Nutrisi parenteral esensial untuk pasien dengan insufi-siensi
hati kronik yang berat.
Dosis : 1000-1500 ml/hari dengan kecepatan infuse 2 ml/kgBB/jam
atau 40 tetes/menit
Pemberian Obat : Infus IV
Kontra Indikasi : Koma hepatic endogen, etrofi hepatic akut, hiper- kalemia,
syok, dekompensesi kordis, intoleransi fruktosa atau sorbitol,
defisiensi fruktosa-1,6-difosfat, keracunan methanol, kelainan
metabolism asam amino
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

L-ornithine-L-aspartate
Nama Dagang : injeksi 5mg/10ml
Indikasi : Terapi hiperamonemia akibat penyakit hati akut atau kronik
(sirosis hati, perlemahan hati, hepatitis), terapi pra koma
hepatic atau ensefalopati hepatik
Dosis : 4-8 ampul/hari. Kecepatan infus maksimal 5 gram/jam
Pemberian Obat : Infus IV
Kontra Indikasi : Gangguan ginjal berat
Perhatian : Monitor kadar urea serum & urin, hamil, laktasi
Efek Samping : Mual, muntah, sensasi panas & palpitasi
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

Ursodeoxycholic acid
Nama Dagang : 1. Eztazor : kapsul 250mg
Indikasi : Terapi hepatitis kolestasis, hepatitis kronik aktif, batu empedu
radioluscent dengan diameter tidak > 20 mm
Dosis : 8-10 mg/kg BB terbagi dalam 2-3 dosis
Pemberian Obat : Sesudah makan

10
Kontra Indikasi : Batu kolesterol terkalsifikasi, batu radio-opak atau batu
empedu radioluscent,kolesistitis akut,kolangitis,obstruksi
bilier, alergi terhadap asam empedu.
Perhatian : Hamil & laktasi
Efek Samping : Mual, muntah, diare, pruritus, urtikaria
Interaksi Obat : Kolestiramin, kolestipol, Al(OH)3
Kemanan :B

7. PREPARAT ANOREKTAL
Fluocortolone pivalate, lidocaine HCl
Nama Dagang : 1. Borraginol N : suppo & salep
Indikasi : Hemoroid, proktitis, fisura anal superfisial, eksim anal,
pengobatan pra-&pasca-op
Dosis : Krim: oleskan s/d 3x sehari selama beberapa hari pertama,
kemudian dilanjutkan dengan pemberian 2 x/hr.
Suppo: 1 suppo 2 x/hr. Pada keluhan yang berat,masukkan 3
suppo pada 3 hr pertama terapi. Kemudian kurangi dosis s/d
1 suppo/hr atau tiap 2 hr 1x. Lama terapi untuk krim dan
suppo maks: 4 minggu
Pemberian Obat : Suppo : dimasukkan melalui dubur/anus
Salep : dioleskan disekitar anus/dubur
Kontra Indikasi : Ada proses TB atau sifilis pada area yang akan diobati. Peny
virus (vaksinia,cacar air)
Perhatian : Hindari kontak dengan mata. Hamil & laktasi
Efek Samping : Rasa panas terbakar, reaksi alergi (jarang), iritasi kulit
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

Hidrosmin
Nama Dagang : 1. Venosmil : kapsul 200mg
2. Rhodium (diosmin) : tablet
Indikasi : Hemoroid, varises, insufisiensi vena
Dosis : D: 3x sehari 1-2 kapsul selama 1-3 minggu
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Hamil & laktasi
Efek Samping : Nyeri lambung, mual, erupsi kulit, gatal, nyeri kepala, nyeri
pada tubuh
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

Lithospermi radix extr., benzocaine, cetrimide


Nama Dagang : 1. Borraginol-N (+ dibucaine HCl, diphenhydramine HCl,):
suppositoria
2. Borraginol-S (+ prednisolone, lidocaine): suppositoria, salep
Indikasi : Hemoroid interna &eksterna, perdarahan hemoroid, luka pd
anus, prolaps &fistula ani, periproktitis, pruritus ani
Dosis : N: Suppo : 3x sehari 1 suppo
S : Suppo : 2x sehari 1 suppo
Salep : oleskan 2-3 x/hari
Pemberian Obat : Suppo : dimasukkan melalui dubur/anus
Salep : dioleskan disekitar anus/dubur

11
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : -
Efek Samping : Rasa tidak nyaman
Interaksi Obat : -
Kemanan : -

Bismuth subgalat, hexachlorophene, lidocaine, zinc oxide


Nama Dagang : 1. Anti hemorrhoid
Indikasi : Hemoroid dengan kondisi inflamasi dan nyeri
Dosis : dewasa 1 supp/hari. Prn setiap 8 jam
Pemberian Obat : Suppo : dimasukkan melalui dubur/anus
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping : Rasa tidak nyaman
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

8. ANTIEMETIK
Ondansetron
Nama Dagang : 1. Vomceran : injeksi (4mg/2ml & 8mg/4ml)
2. Invomit : tablet (4mg,8mg),
3. Trovensis : sirup 4mg/5ml
Indikasi : Mual muntah yang diinduksi obat kemoterapi dan radioterapi
sitotoksik
Dosis : Pencegahan mual-muntah pasca chemotherapy: IV :
0.15mg/kgBB 3 x sehari dimulai dari 30 menit sebelum
chemotherapy atau 0.45 mg/kgBB 1 x sehari atau 8-10 mg 1-
2 x sehari atau 24 mg atau 32 mg 1 x sehari.
Total body irradiation: Oral: 8 mg 1-2 jam sebelum
radiotherapy.
Postoperative nausea and vomiting (PONV): Oral: 16 mg
diberikan 6 jam sebelum induksi anastesi. Intravena : 4 mg
diberikan dosis tunggal segera sebelum induksi anastesi.
Anak: > 6 bulan, 0.15 mg/kgBB sekali minum, 2-3x sehari
Pemberian Obat : Oral : Berikan bersama atau tanpa makanan
Injeksi : IV, infus IV
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas ondansetron, dan antagonis selective 5-HT3
lain, atau komponen lain dalam sediaan.
Perhatian : Reaksi alergi, kehamilan dan laktasi, gangguan hati sedang
dan berat maksimal 8 mg/hari
Efek Samping : Sakit kepala, malaise, konstipasi, ansietas, pruritus, diare,
gangguan ginekologi, retensi urin, peningkatan ALT dan AST,
syok anaphylaxis, angina, bronchospasm, perubahan kurva
ECG, gejala extrapyramidal, grand mal seizure, hipokalemia,
takikardia.
Interaksi Obat : Apomorphine, induktor CYP3A4, deferasirox, induktor P-
Glycoprotein, inhibitor P-Glycoprotein, derivat rifamycin
Kemanan :B

Pyratiazin theoclate, piridoxin HCl


Nama Dagang : 1. Anvomer B6 : tablet
Indikasi : Muntah karena hamil, pasca op, gangguan GI, mual, mabuk
karena kendaraan

12
Dosis : Dewasa 1-2 tab/hr. Anak6-12 tahun ½ dosis dewasa.
Pencegahan mabuk kendaraan 1 jam sebelum bepergian dan
diulang bila diperlukan
Pemberian Obat : 30 menit sebelum makan
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
Perhatian : Jangan mengendarai kendaraan atau menjalankan mesin
Efek Samping : Mengantuk
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

13
BAB 2
SISTEM KARDIOVASKULAR & HEMATOPOIETIK

14
1. OBAT JANTUNG
Amiodaron
Nama Dagang : 1. Tiaryt : tablet 200mg
Indikasi : Gangguan ritme atrium(perubahan fibrilasi atau fluter),
gangguan ritme nodal, gangguan ritme ventrikel (takikardi
ventrikel,kontraksi premature, fibrilasi ventrikel), gangguan
ventrikel yang berhubungan dengan sindrom Wolf-parkinson-
white
Dosis : Tablet : awal 600 mg/hari untuk 8-10 hari, pemeliharaan:
100-400 mg/hari, 5 hari dalam 1 minggu. Injeksi : 5 mg/kg
BB dengan infus IV selama 20 menit-2 jam, infus dapat
diulangi 2-3x sehari. Pemeliharaan 10-20mg/kg BB/hari
secara infus IV
Pemberian Obat : Oral : Berikan bersama atau tanpa makanan
Injeksi : Infus IV
Kontra Indikasi : Sinus bradikardi, blok SA, blok AV, sick sinus sindroma,
hamil, laktasi, hipotensi atrial berat, kolaps KV, insufisiensi
jantung akut, intoleransi thd yodium, distiroidisme
Perhatian : Terpapar sinar matahari, monitor TD & fungsi tiroid,
hipertensi atrial, insufisiensi pernafasan, miokardiopati, gagal
jantung berat
Efek Samping : Mikrodeposit kornea, fotosensitisasi & pigmentasi,
hipotiroidisme, hipertiroidisme, pneumopati interstisial difus
reversible
Interaksi Obat : Antiaritmia kelas 1, beta bloker, anestesi umum, diltiazem
& verapamil, fenoksedil, lidoflasin, prenilamin, vinkamin,
laksatif, hipokalemik, meningkatkan efek antikoagulan
kumarin, meningkatkan kadar serum digoksin, kuinidin
prokainamid, fenitoin, flekainid, siklosporin.
Kemanan :D

Digoksin
Nama Dagang : 1. Fargoxin : tablet
2. Fargoxin injeksi 0,5mg/2ml
Indikasi : Payah jantung kongestif akut & kronis. Takikardia
supraventrikuler paroksismal
Dosis : D: digitalisasi cepat (24-36 jam) : 4-6 tab, kemudian 1 tab
pada interval tertentu sampai kompensasi tercapai.
Digitalisasi lambat (3-5 hr) : 2-6 tab/hr dalam dosis terbagi.
Terapi penunjang: 1-3 tab/hr. A (< 10 thn) Digitalisasi cepat :
25mcg/kgBB pada interval tertentu sampai kompensasi
tercapai. Terapi penunjang 10-20 mcg/kgBB/hari. Injeksi:
0,5-1 mg/hari
Pemberian Obat : Oral :Bersama atau tanpa makanan
Injeksi: IV, IM
Kontra Indikasi : A-V blok total & A-V blok derjat 2, henti sinus, bradikardia
sinus yang berlebihan
Perhatian : Pada kor pulmonalis kronis, insufisiensi koroner,gangguan
elektrolit & insufisiensi ginjal atau hati: dosis harus dikurangi.
Juga pada keadaan payah ginjal & pasien lanjut usia
Efek Samping : Gangguan GI & SSP (anoreksia, bingung, disorientasi, afasia,
ggn penglihatan). Gangguan frekuensi, konduksi & irama

15
jantung. Reaksi alergi kulit (pruritus & urtikaria) &
ginekomasti
Interaksi Obat : Ca dosis tinggi, obat psikotropik termasuk litium &
simpatomimetik: memperbesar risiko aritmia jantung.
Kuinidin antagonis Ca,amiodaron, spironolakton &
triamteren, eritromisin, tetrasiklin: meningkatkan kadar
digoksin dalam serum. Kolestiramin, kolestipol, antasida &
neomisin: mengganggu absorpsi digoksin dalam usus.
Kemanan :C

Dobutamin
Nama Dagang : injeksi 250mg/5ml
Indikasi : Efek inotropik positif pada infarkmiokard, bedah jantung,
kardiomiopati, syok septic, dan syok kardiogenik
Dosis : Infus IV 2,5 – 10 mcg/kg/menit, disesuaikan menurut
responnya
Pemberian Obat : Infus IV
Kontra Indikasi : Pasien dengan stenosis subaortik hipertrofi idiopatik,
kardiomiopati obstruktif
Perhatian : Kecepatan 7 irama denyut jantung, TD arteri & kecepatan
infuse harus dimonitor secara ketat selama terapi. Pasien
dengan infark miokard akut. Hamil, anak. Hipotensi berat
pada syok kardiogenik, koreksi hypovolemia sebelum
pemberian
Efek Samping : Hipotesis, flebitis, sakit kepala, nyeri angina, nyeri dada yang
tidak spesifik, palpitasi, nafas memendek, mual
Interaksi Obat : Tidak boleh ditambahkan kedalam inj. Na bikarbonat 5% atau
lar.alkali kuat lainnya, etanol, nitroprusid, penyekat beta,
halotan, siklopropan
Kemanan :B

Dopamin
Nama Dagang : 1. Proinfark 10mL 20 mg
Indikasi : Pengobatan syok kardiogenik, pasca-op, syok toksik &
anafilaksis yang disertai hipotensi berat, dekompensasi kordis
Dosis : Dosis awal 2,5 mcg/kg/menit, Pada pasien dengan sakit lebih
serius 5 mcg/kgBB/menit, ditingkatkan bertahap dengan 5-
10 mcg/kgBB/menit, bila perlu s/d 20-50mcg/kgBB/menit
Pemberian Obat : Infus IV
Kontra Indikasi : Feokromositoma, takikardia atau fibrilasi ventrikel yang tidak
terkoreksi, tirotoksikosis, adenoma prostat
Perhatian : Takiaritmia atau fibrilasi yang tidak terkontrol,
hipovolemia, hamil&laktasi. Terapi dengan MAOI. Dosis
rendah pada syok akibat infark iokard akut
Efek Samping : Ansietas, mual muntah, takikardia, nyeri angina, sakitkepala,
hipotensi, vasokontriksi, bradikardi
Interaksi Obat : Meningkatkan risiko aritmia, glikosida jantung, glikosidin,
antidepresan trisiklik, efek ditingkatkan oleh MAOI,
antagonis efek antihipertensi
Kemanan : Hanya untuk syok kardiogenik, dekompensasi kordis akut dan
syok septik. Tidak untuk syok hipovolemik

16
Epinephrine
Nama Dagang :-
Indikasi : Mengatasi anafilaksis akut pada keadaan darurat, mengatasi
penghambatan saluran pernafasan yang reversibel
Dosis : i.m atau s.k : 0,2-1ml bila perlu dosis dapat diulang.
Asma pada anak : 0,01mg/kg BB maksimum 0,5 mg s.k.
Pemberian Obat : i.m atau s.k
Kontra Indikasi : Kongestif glaucoma, selama atau bersama anestesi
hidrokarbon, syok, agina pectoris, wanita hamil, penderita
psikoneurotik.
Perhatian : Hati-hati pada penderita diabetes dan usia lanjut, Dosis yang
besar atau penyuntikan i.v yang tidak sengaja dapat
menyebabkan perdarahan otak karena kenaikan tekanan
darah yang hebat.
Efek Samping : Tremor, takikardia, aritmia, mulut kering, sait kepala, gelisah,
pusing.
Interaksi Obat : Propanolol menghambat pengaruh adrenalin adrenoseptor,
sehingga efek adrenoseptor dominan dan menyebabkan
hipertensi, adrenalin mempengaruhi kerja obat-obat
antidiabetik, meningkatkan glikogenolisis.
Kemanan :-

2. ANTIANGINA
Isosorbide dinitrat
Nama Dagang :-
Indikasi : Angina pectoris berat atau tidak stabil
Dosis : Angina: Oral: 5-40 mg 2-3 x perhari atau 40 mg setiap 8-12
jam dalam bentuk sediaan sustained released.
Sublingual: 2.5-5 mg setiap 5-10 menit pada 3 dosis
maksimum dalam 15-30 menit; dapat digunakan sebagai
terapi profilaksis 15 minutes sebelum aktivitas yang memicu
serangan angina. Congestive heart failure: Initial: 20 mg 3-4 x
sehari. Dosis Target : 120-160 mg/hari dalam dosis terbagi,
digunakan dengan kombinasi hydralazine.
Esophageal spastic disorders : Oral: 5-10 mg sebelum makan.
Sublingual: 2.5 mg setelah makan.
Injeksi : Infus IV 2-10 mg/hari
Pemberian Obat : Oral : 30 menit sebelum makan, bisa diberikan dibawah lidah
(sub lingual)
Injeksi : Infus IV
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas isosorbide dinitrate dan komponen lain
dalam sediaan, hipersensitivitas terhadap nitrat organik,
penggunaan bersama dengan phosphodiesterase-5 (PDE-5)
inhibitor (sildenafil, tadalafil, or vardenafil); angle-closure
glaucoma (tekanan intraocular mungkin meningkat); trauma
kepala atau hemoragi serebral (peningkatan tekanan
intracranial); anemia berat.
Perhatian : Glaukoma, dapat terjadi toleransi & toleransi silang dengan
nitrat & nitrit lainya, hamil/ anak
Efek Samping : Hipotensi, postural hipotensi, gagal jantung, takikardi, udem
perifer, sakit kepala, mual muntah, urinary incontinence,
methemoglobinemia, penglihatan kabur, keringat dingin

17
Interaksi Obat : Amifostine, CYP3A4 inducer, CYP3A4 inhibitor, dasatinib,
deferasirox, diazoxide, methylphenidate, fosfodiesterase 5
inhibitor, analog prostacyclin, rituximab, rosiglitazone,
yohimbine, sildenafil
Kemanan :C

Nitro gliserin/gliseril trinitrat


Nama Dagang : 1. Nitrokaf retard : kapsul 2,5mg
2. NTG : injeksi 10mg/10ml
Indikasi : Mengendalikan hipertensi yang cepat & mengendalikan
hipotensi selama menjalani prosedur pembedahan, angina tak
stabil yang tidak dapat diatasi dengan terapi β-bloker dan
nitrat sub lingual, gagal jantung kongestif yang tidak responsif
Dosis : Oral : 2,5-6,5 mg 3-4x sehari, maksimal 26 mg terbagi dalam
4x sehari Injeksi : 5 mcg/menit, dapat dinaikan 5 mcg/menit
tiap 3-5menit sampai 20 mcg/menit. Jika tidak ada respon,
dinaikkan 10-20 mcg/menit tiap 3-5menit. Maksimal
400mcg/menit
Pemberian Obat : Oral : Sesudah makan
Injeksi : infus IV
Kontra Indikasi : Anemia, perdarahan serebral, hipotensi, hypovolemia,
Perhatian : Hipotiroidisme, hipotermia, malnutrisi, penyakit hati/ ginjal
berat, perlu pengawasab ketat thd TD dan denyut nadi. Anak.
Efek Samping : Sakit kepala, gangguan GI, mengantuk, palpitasi, nyeri
abdomen, hipotensi, takikardi
Interaksi Obat : Alkohol, tadalafil dan vardenafil dapat meningkatkan efek
hipertensi
Kemanan :C

Trimetazidine
Nama Dagang :-
Indikasi : Tambahan terapi untuk antiangina, terapi jangka panjang
untuk angina pectoris
Dosis : 2x sehari 1 tablet
Pemberian Obat : Sesudah makan, telan utuh, jangan dikunyah/dihancurkan
Kontra Indikasi : Hipersensitif, laktasi
Perhatian : Gagal ginjal, gagal hati berat, tidak untuk serangan angina
akut&terapi awal untuk angina tidak stabil atau infark
miokard, hamil
Efek Samping : Jarang, gangguan GI (mual & muntah)
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

3. ACE – INHIBITOR
Captopril
Nama Dagang : Tensicap 25 mg
Indikasi : Hipertensi, gagal jantung
Dosis : D: Awal 12,5 mg 2-3 x sehari, dapat ditingkatkan bertahap
menjadi 25 mg 2-3 x sehari dengan selang waktu 2 – 4
minggu. Maksimal 50 mg 2-3 x sehari. A:
0,3mg/kgBB/hari, maksimal 6mg/kgBB/hari
Pemberian Obat : Perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan)

18
Kontra Indikasi : Stenosis aorta, gagal ginjal, hamil dan laktasi, hipersensitif
terhadap ACE inhibitor lain
Perhatian : Neutropenia, agranulositosis, trombositropenia, anemia, peny
vaskuler kolagen, peny ginjal, anak, hati-hati dengan dosis
awal, kehamilan dan menyusui.
Efek Samping : Proteinuria, peningkatan ureum darah, &kreatinin, reaksi
idiosinkratik, ruam terutama pruritus, neutropenia, anemia,
trombositopenia, hipotensi
Interaksi Obat : Imunosupresan, vitamin k atau diuretic hemat kalium,
probenesid, AINS, diuretic, minoksidil, litium, amilorid
Kemanan :D

Lisinopril
Nama Dagang :
Indikasi : Hipertensi, payah jantung kongestifyang tidak biasa dikontrol
oleh diuretic&digitalis
Dosis : Hipertensi : awal 10 mg 1x sehari, pemeliharaan 10 mg – 20
mg 1x sehari, maksimal 40 mg/hari. Terapi dengan diuretic
dimulai setelah 2-3 hari diuretik dihentikan. Payah jantung
kongestif: awal 2,5 mg/ha
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Riwayat edema angioneurotik yg berhubungan dengan terapi
ACE inhibitor sebelumnya
Perhatian : Jangan dimulai bila tekanan sistolik kurang dari 100mmHg.
Kehamilan & laktasi. Insufisiensi ginjal, anak
Efek Samping : Sakit kepala, diare, batuk, mual, ruam kulit, palpasi, nyeri
dada, letargi, urtikaria, edema angioneutropik
Interaksi Obat : AINS kecuali indometasin, suplemen K, diuretic hemat K,
litium

4. BETA BLOKER
Bisoprolol
Nama Dagang :
Indikasi : Hipertensi, sebagai monoterapi atau kombinasi dengan
antihipertensi lain
Dosis : Awal: 1x sehari 5 mg, dapat ditingkatkan menjadi 10-
20mg/hari
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Syok kardiogenik, blok AV derajat 2 atau 3, sindrom sick
sinus, blok SA, bradikardi
Perhatian : Gangguan fungsi ginjal & hati, bronkospasme, terapi bersama
anestesi inhalasi, DM, blok AV derajat 1, angina prinzmetal,
penyakit oklusi arteri perifer
Efek Samping : Sensasi dingin atau kebal thd ekstrimitas, mual, muntah,
diare, konstipasi, lelah, pusing, sakit kepala
Interaksi Obat : Verapamil, diltiazem, nifedipin, klonidin, penghambat MAO,
antiaritmia gol 1 & 3, parasimpatomimetik, beta bloker lain,
insulin & obat DM oral, anestesi, glikosida digitalis, obat yang
menghambat sintesa prostaglandin, derivate ergotamine,
simpatomimetik, antidepresan trisiklik, barbiturate, fenotiazin,
rifampisin, antihipertensi lain
Kemanan : C, D (pada trimester 2 & 3)

19
Carvedilol
Nama Dagang : 1. V-bloc : tablet 6,25mg
Indikasi : Hipertensi essensial & gagal jantung kongestif
Dosis : Hipertensi: 1x sehari 12.5-25 mg. Gagal jantung kongestif:
2x sehari 3.125-6.25 mg. Maksimal 25-50 mg/hari atau
diberikan dalam 2 dosis terbagi
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Gagal jantung dekompensasi yang membutuhkan penunjang
inotropik IV, asma bronchial, PPOK, gangguan fungsi hati,
blok AV derajat 2 & 3, bradikardi berat, syok, sindroma sick
sinus, hipotensi berat (< 85 mmHg), hamil, laktasi, anak < 18
thn, hipersensitif
Perhatian : Hipertensi labil atau sekunder, angina pectoris tidak stabil,
gangguan konduksi jantung, penyakit arteri perifer,
kerusakan ginjal, serangan jantung, DM, lansia, terapi dengan
diuretic psoriasis, penyakit oklusi askuler berat,
feokromositoma
Efek Samping : Edema, pusing, bradikardi, hipotensi, mual, diare,
penglihatan kabur
Interaksi Obat : Reserpin, guanetidin, metildopa, klonidin, guafenesin,
rifampisin, nifedipin, antagonis Ca, anestesi, digoksin,
antidiabetik oral, barbiturate, fenotiazin, antidepresan
trisiklik, vasodilator, alkohol
Keamanan : C, D (pada trimester 2 & 3)

Propranolol (10mg dan 40 mg)


Nama Dagang :-
Indikasi : Terapi hipertensi, angina pectoris, ansietas takikardia,
disaritmia jantung, kardiomiopati obstruktif hipertrofi &
tremor esensial. Terapi tambahan dari tirotoksikosis &
feokromositoma. Profikalksis setelah infark miokard akut,
migren,& angina pectoris.
Dosis : D & A (>12 thn): Angina pectoris 20 mg 3-4x sehari,
ditingkatkan bertahap s/d 40 mg 3-4x sehari, maksimal 200-
280 mg/hari jika perlu. Aritmia jantung: 10-30 mg 3-4x
sehari. Hipertensi 20 mg 3x sehari, ditingkatkan setelah 3 hari
menjadi 40 mg 3-4x sehari. Migren profilaksi D: 40mg 2-3x
sehari. Kardiomiopati obstruksi hipertofi 10-20mg 3-4x sehari.
A (< 12 thn) setengah dosis dewasa
Pemberian Obat : Sebelum makan
Kontra Indikasi : Blok AV derajat 2 & 3, syok kardiogenik. Riwayat
bronkospasme & asidosis metabolik.
Perhatian : Gangguan penerimaan jantung, gagal jantung, DM,hipertiroid,
anestesi
Efek Samping : Gangguan GI kelenahan otot, lelah, jarang; bradikardia,
parestesia, trombositopenia, purpura, ruam kulit
Interaksi Obat : Meningkatkan efek depresan miokardium yang lain, Ca
antagonis hipoglikemi. Efek dihilangkan oleh
isoprenalin. Efek vasokonstriksi perifer ditingkatkan oleh
penghambat saraf adenergik & deplesia katekolamin
Kemanan : C, D (pada trimester 2 & 3)

20
5. ANTAGONIS KALSIUM
Amlodipin
Nama Dagang : Calsivas : tablet 5mg dan 10mg
Indikasi : Hipertensi profilaksis, angina. Hipertensi esensial pada pasien
dengan TD yang tidak cukup dikendalikan hanya dengan
monoterapi
Dosis : D: untuk angina/hipertensi, awal 5mg/hari, maksimal
10mg/hari. Lansia 2.5 mg/hari.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan, diminum pagi hari
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap dihidropiridin, hipertensi berat,hamil,
laktasi, gangguan ginjal berat (bersihan kreatinin ≤10 ml
/menit). Angioderma herediter, atau angioderma yang timbul
selama terapi awal dengan ACE inhibitor atau antagonis
reseptor angiotensin II
Perhatian : Kehamilan dan menyusui, gagal jantung kongestif. Pasien
dengan deplesi vol.cairan tubuh dan atau deplesi garam yang
mendapat diuretik dosis tinggi.Penggunaan bersama dengan
suplemen K,diuretik hemat K, pengganti garam yang
mengandung K, atau obat yang dapat meningkatkan kadar K
(misalnya heparin).Hindari penghentian pengobatan secara
mendadak. Stenosis arteri ginjal bilateral atau unilateral,
menjalani transplantasi ginjal. Gangguan fungsi hati atau
obstruksi sal.empedu.Stenosis katup aorta atau
mitral,kardiomiopati hipertrofi obstruktif.
Efek Samping : Sakit kepala, edema, kelelahan menyeluruh, fatigue, mual,
muntah, pusing, muka merah, nyeri abdomen,palpitasi,
edema, pruritus, dyspepsia, nasofaringitis, influenza, rasa
lemas yang menyeluruh, sensasi panas
Interaksi Obat : Teofilin, ergotamin, suplemen K, diuretik hemat K, pengganti
garam yang mengandung K & obat lain yang dapat
meningkatkan kadar K ( misalnya heparin)
Kemanan : C,D

Diltiazem
Nama Dagang : 1. Herbesser : kapsul CD 100mg
Indikasi : Hipertensi essensial ringan hingga sedang, angina pektoris,
angina pektoris tipe varian
Dosis : D: 30mg 3-4x sehari. Jika perlu dosis ditingkatkan sampai
360 mg/hari terbagi dalam 3-4 dosis. Herberser CD: 1x sehari
100-200mg.
Pemberian Obat : Oral: Bersama atau tanpa makanan
Injeksi: bolus IV
Kontra Indikasi : Bradikardi berat, gagal jantung kiri, blok AV derajat 2 atau 3,
sindrom penyakit sinus, kehamilan dan menyusui
Perhatian : Kurangi dosis pada gangguan hati dan ginjal, gagal jantung
atau gangguan fentrikel kiri
Efek Samping : Bradikardi, blok SA, blok AV, hipotensi, malaise, sakit kepala,
muka merah dan panas, gangguan saluran cerna
Interaksi Obat : Antihipertensi, dihidropiridin, antagonis Ca, beta bloker,
rauwolfia, digitalis, antiaritmia, aprindin HCl, siklosporin,
teofilin, takrolimus, karbamazepin, fenitoin, triazolam,
midazolam, cimetidin, rifampisin, anestesi, HIV protease
inhibitor, relaksan otot

21
Kemanan :C

Nicardipine
Nama Dagang :-
Indikasi : Pengobatan darurat pada krisis hipertensi akut selama
operasi, untuk menurunkan TD secara cepat, hipertensi
darurat
Dosis : Pengobatan darurat pada krisis hipertensi akut selama
operasi, 2-10 mcg/kg/menit secara infus IV drip sampai TD
yang diinginkan tercapai, kemudian dosis disesuaikan sambil
memantau TD. Untuk menurunkan TD secara cepat, 10-30
mcg/kg BB IV. Hipertensi darurat, 0.5-6mcg/kg BB/menit
secara infus IV drip dengan kecepatan rata-rata 0.5 mcg/kg
BB/menit sampai TD yang diinginkan tercapai sambil
memantau TD
Pemberian Obat : Infus IV
Kontra Indikasi : Hemostasis inkomplet, pendarahan intracranial, peningkatan
TIK pada stadium akut stroke serebral
Perhatian : Penghentian secara tiba-tiba, gangguan fungsi hati atau ginjal,
stenosis aorta, lansia, anak, hamil & laktasi
Efek Samping : Ileus paralitik,hipoksia, dispnea, trombositopeni, peningkatan
SGOT dan SGPT, takikardia, palpitasi, kemerahan pada
wajah, malaise umum
Interaksi Obat : Saquinavir, ritonavir, antihipertensi lain, beta bloker, fentanil,
digoksin, fenitoin, rifampisin, simetidin, imunosupresan,
nitrogliserin, relaksan otot
Kemanan :C

Nifedipine
Nama Dagang :-
Indikasi : Pengobatan & pencegahan angina pectoris, pengobatan
tambahan pada hipertensi
Dosis : Angina pectoris, awal 10 mg 3x sehari. Angina variant, 20-30
mg 3-4x sehari. Hipertensi, awal 10 mg 3x sehari, dapat
ditingkatkan sampai 20 mg 3x sehari. Adalat OROS : 1x sehari
1 tablet
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan.
Kontra Indikasi : Syok KV, hamil, laktasi, infark miokard, hipersensitif
Perhatian : Cadangan jantung yang buruk, DM, gangguan fungsi hati,
anak, penghentian terapi harus dilakukan secara bertahap,
hipotensi berat
Efek Samping : Sakit kepala, muka merah, takikardi, edema perifer, hipotensi
ortostatik, pusing, rasa lemah/lelah, perburukan gejala
angina, iskemia serebral, mual, muntah, nyeri epigastrum,
tinnitus, kram kaki, ruam kulit, intoleransi glukosa, hepatitis
Interaksi Obat : Meningkatkan kerja antihipertensi lain & beta bloker,
digoksin, simetidin, insulin, kuinidin (monitor kadar obat
dalam darah)
Kemanan :C

22
Verapamil HCl
Nama Dagang :-
Indikasi : isoptin angina pectoris& profilaksis aritmia Isoptin SR
hipertensi.
Dosis : pasien dengan gangguan fungsi hati berat berikan 30 %
dari dosis lazim. Isoptin Dewasa 240- 480 mg/ hari dalam 3-4
dosis terbagi . isoptin SR Dewasa 1 kapsul pada pagi hari
untuk menurunkan tekanan darah secara bertahap ½ kaplet
pada pagi hari.Bila perlu, setelah 2 minggu dapat ditingkatkan
menjadi 2 tablet / hari.
Pemberian Obat : Berikan bersama makan aatau segera setelah makan ditelan
utuh jangan dikunyah/ dihancuran
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, syok kardiogenik, infark miokard akut
terkomplikasi ,
gangguan konduksi berat , sindroma sick sinus, flutter
atrium atau fibrilasi
atrium dengan accessory bypass tract.isoptin infark
miocardakut dengan komplikasi
Perhatian : Penyumbatan AV derajat 1, hipotensi, bradikardi,gangguan
fungsi hari berat , gangguan transmisi neuromuscular. Dapat
menggangu kemampuan mengendarai atau mengoprasikan
mesin. Hamil dan laktasi.
Efek Samping : Hipersensitivitas , sakit kepala, pusing;sinus
bradikardia,edema periferal,palpitasi, takikardia, hipotensi,
kemerahan, mual, konstipasi,nyeria abdomen, kelelahan,
paresthesia, tremor, sindrom extrapiramidal;vertigo, tinitus;
penyumbtan AV, penyumabatan sinus, gagal jantung,muntal ,
ileus, hiperplasia gingival, rasa tidak nyaman pada abdomen,
angioedema, sindrom steven jonhson, erythema multiforme,
ruam pada makopapular, alopecia, urtikaria, purpura,
pruritus, kelemaham otot, mialgia, arthralgia, disfungsi ereksi,
ginekomastia, galactorrhea;peningkatan enzim hati,prolaktin
darah
Interaksi Obat : Efek meningkat dengan β bloker, antiaritmia atau anestesi
inhalasi.dapat mengintensifkan efek antihipertensilain. Litium
(dilemahkan oleh verapamil, meningkatkan neurotoksisitas).
Meningkatkan kadar plasma siklosporin, teofilin digoksin,
karbamazepin. Efek dilemahkan oleh rifampisin, fenitoin &
fenobarbital . Efek relaksasi otot dapat miningkat.
Meningkatkan kadar dalam plasma dengan jus anggur
&simetidin. Dapat meningkatkan konsetrasi β bloker tertentu
(atenolol, methilprolol, propanolol), kuinidin, prazosin
midazolam , aspirin (meningkatkan resiko perdarahan
)alkoholmenurunkan metabolisme meningkatkan kadar dalam
plasma).
Kemanan :

6. ANTAGONIS ANGIOTENSIN II
Candesartan
Nama Dagang : Candefar : tablet 8 mg

23
Indikasi : Hipertensi dan gagal jantung. Terapi pasien hipertensi yang
tekanan darah tidak terkontrol adekuat dengan candesartan
atau hidroklortiazid tunggal
Dosis : Awal 1x sehari 4 mg, dapat ditingkatkan s/d 16 mg 1x sehari.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Hamil, hipersensitif, laktasi, gangguan ginjal berat
(bersihan kreatinin ≤ 30 ml/menit), gangguan hati berat atau
kolestatis, hipokalemia & hiperkalsemia refrakter, gout
Perhatian : Stenosis arteri renalis, pengurangan volume
intravascular atau Na, hamil & laktasi, penyakit ginjal berat,
gangguan fungsi hati atau penyakit hati progresif, SLE,
pemeriksaan periodik serum elektrolit
Efek Samping : Sakit kepala, pusing, infeksi sal nafas atas (ISPA), nyeri
Interaksi Obat : Diuretik hemat K, alkohol, barbiturat,narkotik, antidiabetik,
antihipertensi lain, cholestiramin & resin cholestipol,
kortikosteroid, amino pressor,obat relaksasi otot skeletal non-
depolarizing, lithium, AINS
Kemanan :D

Irbesartan
Nama Dagang : Iritensa : tablet 150 mg
Indikasi : Hipertensi esensial.
Dosis : Awal dan pemeliharaan sehari 150 mg/hari. Dapat
ditingkatkan s/d 300 mg/hari. Usia lanjut, 75 mg/hari.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Hamil, laktasi, gangguan ginjal & hati berat, hipokalemia
refrakter, hiperkalsemia, sirosis biliar, kolestasis
Perhatian : Deplesi volume intravascular, hipertensi renovaskular,
gangguaan & kerusakan ginjal, transplantasi ginjal,
stenosis katup aorta/mitral, kardiomiopati hipertropik
obstruktif, aldosteronisme primerstenosis arteri renalis yang
menyebabkan penyakit ginjal, dapat mengganggu toleransi
glukosa. Monitor elektrolit serum secara periodik.
Kardiopatik iskemik penyakit KV iskemik riwayat alergi atau
asma bronkial. Lupus eritematosus sistemik. Monitor serum K
periodik jika diberikan bersama obat yang mempengaruhi K
serum.
Efek Samping : Trauma muskuloskeletal, sakit kepala, wajah
kemerahan. pusing, lelah, mual, muntah, urinasi abnormal,
jarang, reaksi hipersensitivitas.
Interaksi Obat : Suplemen K & diuretic hmat K, litium, obat antihipertensi
lain, garam pengganti yang mengandung K, obat yang
menekan SSP, obat antidiabetik, kolestiramin, resin kolestipol,
kortikosteroid, ACTH, glikosida digitalis, AINS, obat relaksan
otot, rangka non depolarisasi, obat antigout, garam Ca.
Kemanan :D

Valsartan (80 mg dan 160 mg)


Nama Dagang : 1. Diovan : tablet 80mg dan 160 mg
Indikasi : Hipertensi, gagal jantung, pasca infark miokard
Dosis : Hipertensi: 80 mg 1x/hari dapat ditingkatkan 160 mg 1x/hari.
Gagal jantung : awal 40 mg 2x/hari. Maks 320 mg dalam
dosis terbagi. Pasca infark miokard: awal 20 mg 2x sehari.

24
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Hamil dan laktasi. Kerusakan hati yang berat, sirosis,
obstruksi bilier
Perhatian : Ganguan ginjal & hati. Obstruksi saluran empedu, deplesi Na
atau volume cairan tubuh, stenosis arteri ginjal unilateral
atau bilateral, hati-hati untuk memulai terapi pasien gagal
jantung & pasca infark miokard, pasien gagal jantung tiadak
dianjurkan penggunaan bersama valsartan, ace-inhibitor, beta
bloker.
Efek Samping : Sakit kepala, pusing, infeksi virus, infeksi saluran nafas,
batuk, diare, lesu, rhinitis, sinusitis, sakit pinggang, nyeri
perut, mual, faringitis, artralgia
Interaksi Obat : Diuretic hemat k, suplemen K
Kemanan :D

7. ANTIHIPERTENSI GOLONGAN LAIN


Clonidin
Nama Dagang : 1. Catapress : Injeksi 150mcg/ml
Indikasi : Hipertensi
Dosis : Oral : Awal 0.075-0.15 mg/hari, dapat ditingkatkan setelah 2-
4 minggu. Hipertensi berat, 0.3 mg 3x sehari.
Injeksi : 0.2 mcg/kgBB/menit secara infus IV
dengan kecepatan tidak lebih dari 0.5 mcg/kgBB/menit,
maksimal 0.15 mcg/infus, jika perlu dapat diberikan 4x sehari
Pemberian Obat : Oral : bersama atau tanpa makanan
Injeksi : infus IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Gangguan ritme & konduksi system AV pada jantung, gagal
ginjal, gangguan perfusi serebral atau perifer, depresi,
polineuropati, konstipasi, gangguan dalam mengemudi/
mengoperasikan mesin, penghentian obat secara tiba-tiba
Efek Samping : Mulut kering, sedasi, rasa lelah
Interaksi Obat : Meningkatkan efek antihipertensi dari diuretic, vasodilator,
beta bloker. Dengan beta bloker & glikosida jantung,
menyebabkan disritmia & penurunan frekuensi denyut
jantung. Dengan antidepresan trisiklik, menurunkan TD
Kemanan :C

Terazosin hydroklorida
Nama Dagang : Hytroz 1 mg dan 2 mg
Indikasi : Hipertensi
Dosis : 1 mg sekali sehari menjelang tidur
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Pasien sebaiknya mengetahui kemungkinan gejala sinkope
dan ortostatik, khususnya pada awal terapi, dan menghindari
untuk mengendarai mobil atau tuga-tugas yang berbahaya
Efek samping : Astenia, Nyeri punggung, sakit kepala, palpitasi,hipotensi
postural,takikardia, mual, edema, edema perifer, penambahan
berat badan,
Interaksi Obat : -
Kemanan :C

25
8. DIURETIK
Furosemid
Nama Dagang : 1. Farsix : tablet 40 mg
2. Uretic : injeksi 20mg/2ml
Indikasi : Edema pada jantung, paru, ginjal pd eklamsia dan kehamilan,
hipertensi, hiperkalsemia, enuresis noktunal
Dosis : Awal 20-80 mg/hari dosis tunggal, maksimal 600mg/hari, A :
1-2mg/kgBB sehari, maksimal 6mg/kgBB/hari. Injeksi : 20-
40mg IV/IM dosis tunggal
Pemberian Obat : Oral : Bersama makan, diminum pagi hari
Injeksi : IV, IM
Kontra Indikasi : Defisiensi elektrolit, anuria, hipokalemia, koma hepatic,
hipersensitif
Perhatian : Insufisiensi hati atau ginjal, hipertrofi prostat, monitoring
cairan dan elektrolit, kehamilan dan menyusui, dapat
menyebabkan hipokalemia dan hiponatremia, memperburuk
DM, gagal hati, porfiria
Efek Samping : Rasa tidak enak pada perut, sakit kepala, gangguan GI,
penglihatan kabur, pusing, hiperurisemia,
hypokalemia,hiponatremia, anoreksia, rasa haus
Interaksi Obat : Dapat meningkatkan toksisitas aminoglikosida,
sefalosporin, litium, salisilat, glikosda jantung, efektifitas
diuretic diturunkan oleh probenesid. Alcohol.
Kemanan : C, D (jika digunakan pada hipertensi gestasional)

Hydrochlorothiazide (HCT)
Nama Dagang :-
Indikasi : Edema yang disebabkan oleh penyakit jantung, Nefrosis dan
asetis,edem pada waktu hamil, hipertensi ringan dan sedang
Dosis : Dewasa : Dosis Awal 25-200mg, 1-2 kali sehari selama
beberapa hari
Dosis perawatan 25-100 mg perhari atau sewaktu-waktu
Anak-anak : sehari 2 mg/kg BB terbagi dalam 2 dosis
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Anuria, terapi bersama litium, dekompensasi ginjal.
Perhatian : Gangguan fungsi hati atau ginjal hentikan bila memburuk.
Hamil, laktasi, usia lanjut. Monitor cairan dan elektrolit
Efek Samping : Gangguan metabolik, ketidakseimbangan elektrolit,
anoreksia, gangguan GI, sakit kepala, pusing
Interaksi Obat : Dapat meningkatkan toksisitas dari glikosida digitalis, efek
antihipertensi. Peningkatan resiko hipotensi postural dengan
alkohol, barbiturat, opioid. Efek menekan K ditingkatkan oleh
kortikosteroid
Kemanan : B, D (jika digunakan pada hipertensi yang diinduksi oleh
kehamilan)
Manitol
Nama Dagang : Manitol 250 ml, Manitol 500 ml
Indikasi : Profilaksis gagal ginjal akut, menurunkan tekanan
maupun volume cairan intraokuler atau cairan
cerebrospinal, oliguria pada tindakan operasi gagal ginjal akut
Dosis : 50-100 gr (250-500 ml), kecepatan infus 30-50 ml/jam,
Edema & asites: 500ml (infus) untuk 2-6 jam. Intoksikasi:
500ml (infus) untuk 4-8 jam. Anak: 0,25-2 g/kgBB

26
Pemberian Obat : Infus IV
Kontra Indikasi : Gagal ginjal dengan anuria, gagal jantung kongesti atau udem
paru yang berat, dehidrasi hebat dan pendarahan intracranial
Perhatian : Pasien gagal jantung kongestif, edema paru
Efek Samping : Menggigil, demam, mual, muntah, poliuria, sakit kepala,
hiponatremia, dehidrasi, taki kardi, hipotensi, rasa sakit pada
dada, rasa haus
Interaksi Obat : -
Kemanan :C

Spironolactone (25mg dan 100 mg)


Nama Dagang : spirola : tablet 25mg dan 100mg
Indikasi : Udema, gagal jantung kongestif, sirosis hati, sindroma
nefrotik, hipertensi
Dosis : Udema : 25-100 mg/hari. Gagal jantung kongestif: 25-
200mg/hari. Sirosis hati : 200-400 mg/hari. Sindrom nefrotik:
100-200 mg/hari. Hipertensi: 50-100 mg/hari. Semua dapat
diberikan dalam dosis tunggal atau terbagi. Anak : dosis awal
3 mg/kgBB dalam dosis terbagi
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Insufisiensi ginjal akut, anuria, hiperkalemia, hamil.
Perhatian : Pemakaian bersama obat suplemen K, hindari bila terjadi
gangguan fungsi ginjal sedang dan berat, laktasi, anestasia
Efek Samping : Ginekomastia, gangguan GI, mengantuk, letargi, ruam, sakit
kepala, gangguan mental, ataksia, impotensi, irregularitas
menstruasi, perdarahan pasca menopause
Interaksi Obat : Dapat menghilangkan respon vaskuler noradrenalin,
menghambat bersihan digoksin, ACE Inhibitor meningkatkan
hiperkalemia.
Kemanan : C, D (jika digunakan pada hipertensi gestasional)

9. VASODILATOR PERIFER & AKTIVATOR SEREBRAL


Citicoline
Nama Dagang : 1. Brainact : tab 500mg, injeksi 500mg/5ml
Indikasi : Tidak sadar akibat trauma otak, kecelakaan, bedah otak,
gangguan psikiatrik, syaraf, gangguan fungsi kognitif pada
lansia
Dosis : Injeksi : Stadium akut: 250-500 mg 1-2 x sehari dengan IV
drip atau IV injeksi. Stadium kronik: 100-300 mg 1-2 x sehari
dengan injeksi IV/IM.
Tablet: 1000-2000 mg/hari dalam dosis terbagi
Pemberian Obat : Oral : bersama atau tanpa makanan
Injeksi : IV, IM
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Anak, hamil, laktasi,
Efek Samping : Gangguan epigastrum, mual, kemerahan pada kulit, sakit
kepala, pusing, penurunan TD
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

27
Extr. Ginkobiloba, ginkgoflavone glycoside
Nama Dagang : 1. Tebokan : tablet
Indikasi : Memperbaiki sirkulasi darah perifer pada keadaan PAOD
(Peripheral Arterial Oclusive Disease) dan rasa nyeri pada
waktu berjalan. Membantu memperbaiki sirkulasi darah di
system saraf pusat pada keadaan telinga berdengin atau
tinnitus, vertigo, dan penurunan kemampuan kognitif pada
usia lanjut
Dosis : 3x sehari 1 tablet.
Pemberian Obat : Setelah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap Ginkgo biloba, penderita yang
mempunyai kecenderungan untuk perdarahan
Perhatian : Tidak boleh digunakan untuk anak-anak di bawah usia 12
tahun, tidak boleh digunakan bagi orang normal untuk
pemakaian rutin dengan tujuan seperti yang dimaksud pada
indikasi, tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita
hamil dan menyusui, pada pemakaian jangka panjang harus
dipantau dengan pemeriksaan waktu perdarahan (bleeding
time)
Efek Samping : Gangguan GI ringan, sakit kepala, reaksi alergi
Interaksi Obat : Tidak boleh digunakan bersama dengan obat-obat yang
menghambat pembekuan darah, seperti warfarin dan aspirin
Kemanan :C

Flunarizin
Nama Dagang : 1. Gratizin : tablet 5mg
Indikasi : Profilaksis dan terapi migren, gangguan peredaran darah
serebral dan perifer
Dosis : D: 5-10 mg/hari. Maksimal 10 mg/hari. <65 tahun awal 10
mg/hari, >65 tahun awal 5 mg/hari. Pemeliharaan 5
hari/minggu. Lama pengobatan 6 bulan. Hentikan setelah 2
bulan jika tidak ada respon.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan, malam hari
Kontra Indikasi : Depresi, parkinson, dan selama terapi beta bloker
Perhatian : Hamil, laktasi, mempengaruhi kemampuan menjalankan
mesin atau kendaraan.
Efek Samping : Mengantuk, fatigue
Interaksi Obat : Alkohol, antiepilepsi, sedative, antidepresan
Kemanan :-

10. VASOKONTRIKTOR
Norephinefrin
Nama Dagang : 1. Vascon : injeksi 1mg/1ml
Indikasi : Mengendalikan TD pada kasus hiportensi akut tertentu, terapi
penunjang pada gagal jantung & hipotensi berat
Dosis : Hipotensi: awal 8-12 mcg/menit, pemeliharaan 2-4mcg/menit.
A: 0,05-0.1 mcg/kgBB/ menit, maksimal 2mcg/kgBB/menit.
Konsentrasi D: 16-32 mcg/ml, A: 8-16mcg/ml
Pemberian Obat : IV: 1 amp harus diencerkan dalam 1 L lar Dekstrosa 5% atau
Dekstrosa-NaCl 5%. Tidak dianjurkan untuk diencerkan
hanya dengan larutan salin

28
Kontra Indikasi : Hipotensi karena kekurangan voleme darah kecuali pada
keadaan darurat untuk mempertahankan perfusi arteri
koroner dan otak sampai terapi penggantian vol darah selesai
dilakukan. Trombosis vaskuler mesenterik/ perifer. Selama
pemberian anestesi siklopropan dan halatan
Perhatian : Hipertensi harus diberikan ke dalam vena besar terutam vena
antecubiti. Hindari pemberian pada vena, tungkai pada lansia,
hamil, laktasi, anak. Ekstravasasi pada tempat suntikan
dapat menyebabkan nekrosis
Efek Samping : Cedera iskemik, bradikardi, aritmia, ansietas, sakit kepala
sementara & mendadak, kesulitan bernafas, nekrosis yang
meluas pada tempat injeksi, deplesi vol plasma (pada
pemberian dalam jangka lama).
Interaksi Obat : Penghambat MAO atau anti depresan trisiklik
Kemanan :C

11. DISLIPIDEMIA
Atorvastatin
Nama Dagang : 1. Atofar : tablet 20 mg
Indikasi : Tambahan diet untuk mengurangi kadar kolesterol, LDL,
apoB, &trigliserida& peningkatan HDL untuk pasien
hiperkolesterolemia primer dan hiperlipidemia dimana
pengobatan non-farmakologikal dan farmakologikal tunggal
lain tidak memadai.
Dosis : Awal 10mg 1x sehari, dosis anjuran 10-80mg 1x/hr
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan. Malam hari
Kontra Indikasi : Penyakit hati aktif, hamil, menyusui, wanita pada usia subur
Perhatian : Lakukan tes fungsi hati sebelum terapi atau sebelum
peningkatan dosis. Pasien alkoholik berat. Hentikan terapi jika
kadar transsaminase serum meningkat dr 3x battas normal.
Penggunaan bersama dg fibrat, niasin, siklosporin, atau
erthromisin dapat meningkatkan resiko miopati. Anak dan
pasien lansia
Efek Samping : Gangguan GI, insomnia,asthenia, mialgia
Interaksi Obat : Siklosporin, derivate asam fibrat, eritromisin, antifungal azol,
niasin, klaritomisin, inhibitor simetidin, digoxin,
spironolacton, kontrasepsi oral
Kemanan :X

Fenofibrate
Nama Dagang :-
Indikasi : Hiperkolesterolemia (tipe II), hipertrigliseridemia endo-genous
(tipa IV) & hiperlipidemia gabungan ( tipe IIb & III)
Dosis : D: 300 mg/hr dosis tunggal. Pemeliharaan : 100 mg 2x/hr.
A > 10 thn maks 5 mg/kg/hr
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Ganguan hati & ginjal berat. Penyakit kandung empedu.
Hamil & laktasi
Perhatian : Monitor kadar serum transaminase secara berkala.
Efek Samping : Jarang, ganguan GI, sakit kepala, kram otot, peningkatan
sementara enzim transaminase & kadar kreatinin, reaksi
alergi, fatigue

29
Interaksi Obat : Meningkatan efek antikoagulan oral & resiko pendarahan,
MAOI, hipoglikemik oral
Kemanan :C

Gemfibrozil
Nama Dagang : Hypofil : tablet
Indikasi : Hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, dislipidemia :
Frederickson tipe II A, II B, IV, III, V.
Dosis : 900-1.500 mg/hr terbagi 2 dosis
Pemberian Obat : 30 menit sebelum makan
Kontra Indikasi : Penyakit kandung empedu & hati berat, disfungsi ginjal,
hipersensitif
Perhatian : Tes fungsi hati dan lemak serum berkala
Efek Samping : Ganguan GI, mual, muntah, diare
Interaksi Obat : Meningkatkan kadar warfarin dalam plasma
Kemanan :C

Cholestyramine
Nama Dagang : 1. Sequest : sachet
Indikasi : Hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, mengurangi pruritus
pada obstuksi parsial pada saluran empedu, terapi tambahan
dengan terapi rehidrasi pada diare karena malabsorbsi asam
empedu, reseksi urus, penyakit chron, vagotomi dan neuropati
vagal diabetikum.
Dosis : Dewasa : awal 4g 2x/hari, sesudah 2-4 minggu dosis dapat
ditingkatkan menjadi 8g 2x/hari (pagi dan sore). Maximal
24g/hr
Pemberian Obat : sebelum atau sesudah makan
Kontra Indikasi : Penyakit kandung empedu
Perhatian : Dapat menghambat absorsi lemak dan vitamin larut lemak
Efek Samping : Konstipasi dan rasa tidak nyaman pada saluran cerna
Interaksi Obat : Fenilbutazon, warfarin, klorotiazid, penisilin, fenobarbital,
digoxin, obat tiroid
Keamanan :C

Simvastatin
Nama Dagang : Cholestat : Tablet 10 mg
Indikasi : Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada
hiperkolesterolemia primer dan sekunder jika respon terhadap
diet dan pengobatan non farmakologikal tunggal lain tidak
memadai
Dosis : Awal 10mg/hr pada sore hari. Hiperkolesterolemia ringan
sampai sedang: 5mg/hr. maks 40mg/hr
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan, malam hari
Kontra Indikasi : Penyakit hati aktif atau peningkatan persisten
transaminase serum yang tidak jelas penyebabnya, hiper-
sensitifitas.
Perhatian : Monitor profil lemak tiap 3 bulan (pd penggunaan lama),
hipertrigliseridemia, alkoholisme, penyakit hati
Efek Samping : Nyeri abdomen, konstipasi, distensi abdomen, astennia, sakit
kepala, miopati, rabdomiolisis
Interaksi Obat : Meningkatkan efek koagulan kumarin, dengan obat
immunosupresan dapat meningkatkan resiko miopati,dan
rabdomiolisis

30
Kemanan :X

12. HEMOSTATIK
Asam tranexamat
Nama Dagang : 1. Kalnex : tablet 500 mg
Indikasi : Fibrinolisis dan epistaksis lokal, prostatektomi, konisasiserfik,
edema angio neurotik, perdarahan abnormal setelah poperasi,
perdarahan setelah ekstraksi gigi pada pasien hemofili
Dosis : D: 3-4x sehari 1-2 tablet. Injeksi: 1-2 ampul/hari
Pemberian Obat : Oral : Bersama atau tanpa makan
Injeksi : IV, IM
Kontra Indikasi : Penyakit tromboembolitik, gangguan ginjal berat, hematuria,
buta warna
Perhatian : Kurangi dosis pada gangguan ginjal, hematuria pasif, hamil,
laktasi
Efek Samping : Gangguan GI, mual, pusing, muntah, anoreksia, sakit kepala,
eksantema, hipotensi pada pemberian IV cepat.
Interaksi Obat : Jangan diberikan ke dalam darah tranfusi atau injeksi yang
mengandung penisilin, kontrasepsi oral estrogen
Kemanan :B

Carbazochrome Na sulfonate
Nama Dagang : injeksi 50mg/10ml 2
Dosis : Kecenderungan terjadi pendarahan, pendarahan dari kulit,
membrane mukosa, sekitar mata, nefrotik, metroragia
Pemberian Obat : Amp 25-100 mg
Kontra Indikasi : IV, IV drip
Perhatian : Hipersensitif
Efek Samping : Lansia yang memerlukan pengaturan dosis
Interaksi Obat : Kadang-kadang kehilangan nafsu makan, rasa tak nyaman
pada lambung, reaksi hipersensitivitas Menyebabkan hasil
positif pada tes urobilinogen urin
Kemanan :-

Phytonadion (10 MG /tab, 10mg/ml , 2mg/ ml)


Nama Dagang :-
Indikasi : Profilaksis dan pengobatan pendarahan pada bayi baru lahir
Dosis : 0,5-1 mg IM, 1-6 jam sesudah lahir
Pemberian Obat : IM
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Tidak untuk pemberian IV
Efek Samping : Hiperbilirubinemia, reaksi hipersensitiv termasuk syok
anafilaksis dan kematian
Interaksi Obat : -
Kemanan :C

13. ANTIKOAGULAN, ANTIPLATELET & FIBRINOLITIK (TROMBOLITIK)


Asam Asetilsalisilat
Nama Dagang : Miniaspi : tablet 80mg
Indikasi : Profilaksis penyakit cerebro vaskular atau infark miokard

31
Dosis : D: 75-300 mg/hari untuk pencegahan kardiovaskular
trombolik, 150-300 mg/hari untuk mengurangi kematian
setelah infark miokard
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Anak dibawah 12 tahun dan yang menyusui, tukak peptik
yang aktif, hemofilia dan gangguan perdarahan lain
Perhatian : Asma, hipertensi yang tak terkendali, kehamilan
Efek Samping : Bronkospasme, perdaraham saluran cerna juga
perdarahan lain
Interaksi Obat : AINS, antasid dan adsorben, antikoagulan,anti
epileptik,kortikosteroid, metoklorpamid, mifepriston
Kemanan : C, D (pada trimester 3)

Cilostazol
Nama Dagang :
Indikasi : Pengobatan gejala iskemia seperti ulkus, rasa sakit dan dingin
pada ekstermitas disebabakan karena adanya penyumbatan
arteri kronis, pencegahan kambuhan infark otak
Dosis : 100 mg 2x sehari
Pemberian Obat : ½ jam sebelum makan
Kontra Indikasi : Perdarahan, gagal jantung kongesi dan kehamilan
Perhatian : Menstruasi, kerusakan ginjal parah, menggunakan obat- obat:
anti koagulan, anti trombotik atau anti platelet lainnya,
preparat prostaglandin E atau derivatnya
Efek Samping : Ruam, palpitasi, takikardia, mika terasa panas, sakit kepala,
pusing, mual, muntah
Interaksi Obat : Antikoagulan, trombolitik atau antiplatelet lain
Kemanan :C

Clopidogrel
Nama Dagang : CPG : tablet 75 mg
Indikasi : Pengurangan keparahan arterosklerosis seperti infark
miokardis, stroke dan kematian veskulus
Dosis : 75mg per hari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitifitas, perdarahan patologi aktif, gangguan hati
berat, laktasi
Perhatian : Hati –hati pada pasien dengan kemungkinan resiko
peningkatan perdarahan dari trauma, operasi atau kondisi
patologi lain. Hentikan terapi 1 minggu sebelum di operasi.
Pada pemakain NSAID, wanita hamil dan menyusui.
Efek Samping : Dapat menyebabkan perdarahan, neutropemia atau
agranulositosis, gangguan GI, anemia, sakit kepala, ruam
kulit.
Interaksi Obat : Warfarin, aspirin, heparin dan antitrombolitik lain, OAINS
Kemanan :B

Beraprost Na
Nama Dagang : Dorner 20 mg tablet
Indikasi : Memperbaiki tukak, nyeri, dan rasa dingin yang berhubungan
dengan oklusi arterial kronik. Hipertensi pulmonal primer.

32
Dosis : Memperbaiki tukak, nyeri, dan rasa dingin yang berhubungan
dengan oklusi arterial kronik Dewasa : 120 mcg/hari dalam 3
dosis terbagi.
Hipertensi pulmonal primer : 60 mcg/hari dalam 3 dosis
terbagi. Bila perlu tingkatkan dosis s/d maksimal 180
mcg/hari dalam 3-4 dosis terbagi.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Pasien dengan pendarahan, pasien hamil
Perhatian : Pasien yang mendapat terapi koagulan, antiplatelet, atau
fibrinolitik. Sedang menstruasi, ada kecenderugan
pendarahan, atau diathesis. Dapat meningkatkan
kecenderungan pendarahan.
Efek Samping : Sakit kepala, rasa hangat dan kemerahan pada wajah,
gangguan GI, kecenderungan pendarahan, pusing.
Peningkatan kadar enzim hati, trigliserida, dan bilirubin.
Interaksi Obat : Warfarin, aspirin, tiklopidin, urokinase. Preparat
prostaglandin I2
Kemanan :-

Fondaparinux
Nama Dagang : Arixtra : injeksi
Indikasi : Mencegah penggumpalan darah, mencegah DVT, dan
mencegah penyumbatan pembuluh paru-paru.
Dosis : 2.5 mg SK sehari 1 kali hingga 8 hari
Pemberian Obat : SK
Kontra Indikasi : Pasien dengan perdarahan yang signifikan, endocarditis
bacterial akut, hipersensitif terhadap obat, kerusakan ginjal
akut, dan pasien dengan berat badan kurang dari 50kg.
Perhatian : Jangan diberikan melalui rute intramuskular (IM route).
Hamil, laktasi, lansia
Efek Samping : Efek Hematologis (perdarahan, anemia); Efek GI (N/V,
konstipasi, diare); Efek CV (edema, hipotensi,
hepertensi,angina, PCI yang mengarah pada catheter
thrombosis); Efek CNS (insomnia, sakit kepala, pusing,
kebingungan); Efek Dermatologis (ruam, purpura).
Interaksi Obat : Heparin, antiplatelet, OAINS
Kemanan :B

Heparin Na
Nama Dagang : Inviclot : injeksi 5000 IU/ml
Indikasi : Pengobatan trombosis vena-dalam dan embolisme paru,
angina tak stabil, profilaksis pada bedah umum, infark
miokard
Dosis : DVT: 250 unit/kgBB/jam selama 12 jam SK. STEMI: awal 60
unit/kgBB bolus (maks 4000 unit), kemudian 12
unit/kgBB/jam (maks 1000 unit/jam).
Pemberian Obat : Infus IV, SK
Kontra Indikasi : Hemofilia dan gangguan hemoragik lain, trombo-
sitopenia,tukak lambung,perdarahan cerebral yang baru
terjadi, hipertensi berat, penyakit hati berat,gagal ginjal,
sehabis cedera berat atau pembedahan (terutama pada mata
atau susunan saraf), hipersensitif terhadap heparin

33
Perhatian : Gangguan hati dan ginjal, kehamilan
Efek Samping : Perdarahan, nekrosis kulit, trombositopenia,reaksi
hipersensitifitas
Interaksi Obat : Analgetik, asetosal, ketorolak, antiplatelet, infus gliseril
trinitrat
Kemanan :C

Streptokinase
Nama Dagang : Fibrion 500000 IU injeksi
Indikasi : Trombosis vena profunda, embolisme pulmoner, thrombosis
perifer akut, penyakit arteri oklusif kronik, oklusi arteri atau
vena retina sentral
Dosis : Serangan jantung:
Dewasa: 5 juta UI, sebagai dosis tunggal, dilarutkan dalam
infus dan diberikan selama lebih dari 1 jam, segera setelah
gejala serangan muncul.
Emboli paru dan deep vein thrombosis :
Dewasa: Pemberian sistemik, D: 250000 iu IV infuse selama
30 menit, diikuti dengan dosis pemeliharaan 100000 iu/jam
selama 24-72jam
Anak-anak: Dosis awal adalah 2500-4000 UI/kgBB, diberikan
selama lebih dari 30 menit. Untuk dosis lanjutan yakni 500-
1000 IU/kgBB per jam hingga aliran darah kembali normal.
Pengobatan dilakukan selama 3 hari. Tindakan pemantauan
dengan memeriksa waktu pembekuan darah.
Pemberian Obat : Infus IV
Kontra Indikasi : Pendarahan, endokarditis bacteria subakut, hipertensi berat,
kerusakan hati atau ginjal, pancreatitis atau DM yang parah,
lansia
Perhatian : Penderita defek katup mitral atau fibrilasi atrium
Efek Samping : Pendarahan, demam, reaksi alergi
Interaksi Obat : Antikoagulan, antiplatelet: meningkatkan resiko perdarahan
Kemanan :C

Warfarin
Nama Dagang : 1. Simarc : tablet 2mg
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan trombosis vena. Terapi tambahan
untuk mengatasi penyumbatan koroner.
Dosis : D: 5-10 mg/hari selama 2 hari. Dosis bersifat individual
Pemberian Obat : 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan
Kontra Indikasi : Kondisi potensial pendarahan, pembedahan segera, pre-
eklamsia dan eklamsia hamil
Perhatian : Kerusakan hati atau ginjal.
Efek Samping : Perdarahan ileusparalitik, nekrosis kulit dan jaringan lain
Interaksi Obat : Efek obat ini berkurang oleh aminoglutetimida,barbiturat,
carbamazepine, triseofulfin,fenobarbital, primidon, rifampisin
dan vitamin K. Efek obat meningkat oleh
amiodaron,antibiotika,simetidin, antifungal, omeprazole,
fenitoin, tamoksifen, tiroksin
Kemanan :X

34
14. PREPARAT FLEBITIS & VARISES
Polidocanol
Nama Dagang : 1. Venodenol 3% injeksi 30mg/ml
Indikasi : arterial vascular malformation (AVM) hemangioma
Dosis : individual tergantung ukuran varises dan dapat ditingkatkan
sampai 2 ml/injeksi
Pemberian Obat : -
Kontra Indikasi : oedema kaki, pasien yang terbaring di tempat tidur, diabetic,
microangiopathy, endocarditis, miocarditis
Perhatian : tidak untuk injeksi IA
Efek Samping : hiperpigmentasi
Interaksi Obat : anaesthesi
Kemanan :C

Heparin
Nama Dagang : 1. Thromecon : gel
Indikasi : lebitis super fisial dengan atau tanpa trombis, varikosis
kongesti vena pada ekstremitas, cedera karena olahraga &
kecelakaan, kontusio, tendo, vaginitis, hematoma
Dosis : 2-3x sehari
Pemberian Obat : Dioleskan di bagian yang sakit
Kontra Indikasi : Luka terbuka, ulkus, mukosa kulit
Perhatian :-
Efek Samping : Reaksi alergi
Interaksi Obat : -
Kemanan :

35
BAB 3
SISTEM PERNAFASAN

36
1. ANTIASMA & PPOK
Aminophyllin
Nama Dagang :-
Indikasi : Obstruksi jalan napas reversibel, asma akut berat
Dosis : Oral : awal 1 tab 2x sehari, maksimal 2 tab 2x sehari.
Injeksi : 5 mg / kg atau 250-500 mg dengan inj lambat atau
infus. Pemeliharaan: 0,5 mg / kg / jam. Tingkat maksimum:
25 mg / menit
Suppo: 1 suppo 2x sehari
Pemberian Obat : Oral : 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan
Kontra Indikasi : Porfiria akut. Penggunaan bersamaan dengan turunan
xanthine lainnya. Tidak direkomendasikan untuk anak <
12 tahun, hipersensitif
Perhatian : Penyait jantung, hipertensi, hipertiroidisme, tukak
lambung, gangguan hati, epilepsi, kehamilan & menyusui,
usia lanjut
Efek Samping : Takikardi, palpitasi, mual, gangguan saluran cerna, sakit
kepala, insomnia, aritmia
Interaksi Obat : Eritromisin dan makrolid lainnya, simetidin
Kemanan :C

Budesonide
Nama Dagang : 1. Pulmicort: respul 0.5 mg
Indikasi : Astma bronchial.
Dosis : Pulmicort: D & A >12 thn 1-2 mg 2x sehari. Pemeliharaan:
0,5-1 mg 2x sehari. A (3 bln-12 thn) 0,5-1 mg 2x sehari,
pemeliharaan 0,25-0,5 mg 2x sehari. Turbuhaler 200-1200
mcg/hari terbagi dalam 2-4 dosis, pemeliharaan 200-40mcg
2x sehari.
Pemberian Obat : Respule: digunakan untuk nebulasi
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Bronkospasme, kepadatan tulang, pertumbuhan, infeksi & TB,
gangguan fungsi hati, hamil & laktasi
Efek Samping : Iritasi ringan pada tenggorokan, iritasi lidah & mulut,
kandidiasis oral, batuk, sakit kepala, palpitasi, tremor, batuk,
mual, gangguan tidur
Interaksi Obat : Ketokonazol, itrakonazol, penghambat β adrenergic, L-dopa, L-
tiroksin, oksitoksin, alcohol, penghambat MAO, furazolidon,
prokarbasin, anastesi hidrokarbon halogen
Kemanan :B

Budesonide, Formoterol
Nama Dagang : 1. Symbicort 160/4,5 inhalasi
Indikasi : Astma bronchial.
Dosis : Anak diatas 12 tahun dan dewasa: 1 kali inhalasi
Pemberian Obat :
Kontra Indikasi : Hipersensitif, pengobatan utama PPOK atau asma dengan
status memburuk
Perhatian : Pasien dengan asma yang cukup terkontrol dengan
kortikosteroid inhalasi dosis rendah atau sedang; Infeksi
bakteri (misalnya TB paru aktif atau diam), infeksi jamur,
parasit, dan virus (misalnya cacar air, campak, herpes

37
simpleks okular), hipokalemia, tirotoksikosis,
katarak/glaukoma, feokromositoma, DM, gangguan KV
(misalnya aritmia, gagal jantung, hipertrofi kardiomiopati
obstruktif, stenosis aorta subvalvular idiopatik, hipertensi
berat, aneurisma), osteoporosis, kejang. Gangguan hati.
Kehamilan dan menyusui.
Efek Samping : Iritasi ringan pada tenggorokan, iritasi lidah & mulut,
kandidiasis oral, batuk, sakit kepala, palpitasi, tremor, batuk,
mual, gangguan tidur
Interaksi Obat : Peningkatan konsentrasi plasma budesonide bila digunakan
dengan inhibitor CYP3A4 (misalnya ketoconazole,
klaritromisin, nefazodon, inhibitor protease HIV). Penurunan
efek formoterol jika digunakan bersama dengan penghambat -
adrenergik. Dapat memperpanjang interval QTc dan
meningkatkan risiko aritmia ventrikel bila digunakan dengan
quinidine, disopyramide, procainamide, fenotiazin,
antihistamin, MAOI, dan TCA. Dapat memicu reaksi hipertensi
dengan furazolidone, procarbazine, dan MAOI. Dapat
meningkatkan risiko aritmia dengan anestesi (dengan
hidrokarbon terhalogenasi) dan digitalis (jika pasien
mengalami hipokalemia).hidrokarbon halogen
Kemanan :C

Tiotropium
Nama Dagang : 1. Spiriva
Indikasi : Astma bronchial.
Dosis :
Pemberian Obat :
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap titropium, atropine dan derivatnya
Perhatian : Pasien dg glaukoma sudut sempit, hiperplasia prostat /
obstruksi leher kandung kemih, fibrosis kistik. Riwayat infark
miokard (<6 bln), atau aritmia jantung yang tidak stabil, hamil
& laktasi
Efek Samping : Berpotensi Fatal: Bronkospasme paradoks, anafilaksis. Iritasi
ringan pada tenggorokan, iritasi lidah & mulut, kandidiasis
oral, batuk, sakit kepala, palpitasi, tremor, batuk, mual,
gangguan tidur
Interaksi Obat : Efek aditif dengan obat antikolinergik lainnya
Kemanan :C

Efedrin HCl
Nama Dagang :
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan asma brokial
Dosis : Ampul: 0.5-1 ml SK.
Pemberian Obat : Injeksi SK
Kontra Indikasi : Hipertiroid, hipertensi, gangguan jantung, glaucoma,
hipersensitif
Perhatian : Gangguan jantung, monitor tekanan darah
Efek Samping : Takikardi, aritmia ekstrasistol & ventrikuler, pembesaran
prostat
Interaksi Obat :-
Kemanan :C

38
Fluticasone propionate
Nama Dagang : 1. Flixotide: nebules
2. Seretide (+ Salmeterol): diskus (250 mcg & 100mcg)
Indikasi : Profilaksis asma berat pada dewasa dan remaja > 16 tahun.
Terapi eksaserbasi akut asma ringan sampai sedang pada
anak dan remaja 4-16 tahun
Dosis : Flixotide : D dan A >16 tahun 500-200mcg 2x/hari. A (4-
16tahun) 1000mcg 2x/hari. Seretide: 2x sehari 1-2
hisapan/inhalasi
Pemberian Obat : Nebulizer : menggunakan alat nebilizer, uapnya dihirup
melalui hidung
Diskus/inhaler : dihisap/hirup melalui mulut
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Tidak untuk serangan akut tapi untuk penanganan rutin
jangka panjang. Monitoring tinggi badan anak pada terapi
janga panjang. Pasien yang diterapi steroid sistemik
sebelumnya. Pasien TBC aktif atau laten.
Efek Samping : Kandidiasis pada mulut dan tenggorokan, suara serak,
bronkospasme paradoksikal, reaksi hipersensitifitas pada kulit
Interaksi Obat : Beta bloker selektif atau non selektif, MAOI,
antidepresan trisiklik, L-dopa, oksitosin, anti aritmia,
xantin
Kemanan :C

Ipratropium , fenoterol
Nama Dagang : Berodual : aerosol
Indikasi : Astma bronchial
Dosis : asma akut : 1 semprot, jika belum ada perbaikan ssdh 5 mnt
berikan dosis ke-2.
Pemberian Obat : Diskus/inhaler : dihisap/hirup melalui mulut
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : hamil atau merencanakan kehamilan, menyusui, glaucoma,
prostat, myasthenia gravis
Efek Samping : mulut kering, sakit kepala, iritasi tenggorokan, konstipasi,
tidak nafsu makan
Interaksi Obat :
Kemanan :

Salbutamol (2mg, 4 mg , 2mg /5ml)


Nama Dagang : 1. Lasal : tablet 2mg dan 4mg
2. Combivent(+ ipratropium): nebulizer
3. Fartolin ekspektoran (+ guaifenesin): sirup 2mg/5ml
Indikasi : Astma bronchial, bronchitis kronik, enfisema
Dosis : D: 2-4 mg 3-4x sehari, A (2-6 thn) 1 mg 3-4x sehari, A (6-12
thn) 2 mg 3x sehari.
Inhaler: 3-4x sehari 1-2 puff.
Nebulizer: Ventolin: 3-4x sehari 2.5 mg. Farbivent: 3-4x sehari
1 UDV (unit dose vial).
Pemberian Obat : Oral : 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan Nebulizer :
menggunakan alat nebilizer, uapnya dihirup melalui hidung
Inhaler : dihirup melalui mulut
Kontra Indikasi : Tidak boleh digunakan untuk mengatasi abortus yang
mengancam selama kehamilan trimester 1&2. Farbivent :
Kardiomiopati obstruktif hipertrofi, takiaritmia, hipersensitif.

39
Perhatian : Hipertensi, hipertiroid, DM, hamil trimester 1, laktasi, anak <
12 thn, glaucoma, infark miokard, gangguan jantung
Efek Samping : Tremor, rasa tertekan, vasodilatasi perifer, peningkatan
denyut jantung, sakit kepala, kram otot, reaksi
hipersensitif, hipokalemia, hiperaktif pada anak,
bronkospasme paradoksikal (inhaler), mulut kering,
Interaksi Obat : Efek antagonis dengan propanolon dan β-
adrenoreseptor bloker & ditingkatkan jika digunakan bersama
xantin, antidepresan trisiklik
Kemanan :C

Teofilin
Nama Dagang : 1. Retaphil SR : tablet 300mg
2. Teosal (+ salbutamol): tablet
Indikasi : Penyembuhan obstruksi saluran napas misal asma
bronchial, , bronkitis akut/kronis, emfisema pulmoner
Dosis : D: 1-2 tablet 2-3x sehari. Teosal: D: 2-4x sehari 1 tab, anak
(<12 thn) 2-4x sehari ½ tab
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Hipertiroid, tirotoksitosis
Perhatian : Tukak peptik, hipertiroid, glukoma, DM, hipoksemia berat,
hipertensi, angina pektoris, infark miokard akut
Efek Samping : Gangguan GI, hipersensitivitas,stimulasi berlebih pada
SSP,vertigo, & konvulsi dg dosis tinggi
Interaksi Obat : Kombinasi dengan furosemid, β adrenergik atau metil xantin
dapat meningkatan efek obat. Kombinasi dengan efedrin dapat
meningkatkan efek obat & efek samping. Pada perokok &
kombinasi dengan phenobarbital, rifampisin, INH, fenitoin,
karbamazepin dapat mengurangi efek obat, propranolol,
antikoagulan oral, digitalis.
Kemanan :C

2. BATUK & PILEK


Ambroxol
Nama Dagang : 1. Epexol : tablet 30mg, sirup 15mg/5ml, drop 15mg/ml
Indikasi : Terapi sekretolitik pada penyakit bronkopumonal akut dan
kronik yang berhubungan dengan sekresi mukus abnormal
dan gangguan transportasi mucus.
Dosis : D&A (>12 thn): 1 tablet (30mg) 2-3x sehari, A (6-12thn): Drop:
A (s/d 2 thn): 0,5 ml 2x sehari. Sirup: A (6-12 thn): 2-3x sehari
5 ml, (2-6 thn): 3x sehari 2,5 ml, (< 2 thn): 2x sehari 2,5 ml.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
Perhatian : Disfungsi hati dan ginjal. Kehamilan dan laktasi
Efek Samping : Reaksi alergi, efek GI ringan
Interaksi Obat : Dapat dipakai bersama kortikosteroid, bronkospasmotik,
antibiotik
Kemanan :-

Bromhexin
Nama Dagang : Solvinex injeksi

40
Indikasi : Terapi sekretolitik untuk penyakit saluran napas akut dan
kronik disertai sekresi mukus abnormal serta gangguan
transportasi mukus
Dosis : Injeksi, 1 ampul selama 2-3menit diberikan secara IV atau
drip infus 2-3x/hari
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap bromheksin
Perhatian : T ukak lambung, wanita hamil trimester
pertama,menyusui
Efek Samping : Mual, diare, gangguan pencernaan, rasa penuh diperut, ruam
kulit, kenaikan tranaminase
Interaksi Obat : Pemberian bersama antibiotika (amoksisilin, sefuroksim,
doksisiklin) akan meningkatkan konsentrasi antibiotika
Kemanan :-
Codein
Nama Dagang :-
Indikasi : Meredakan batuk & membantu pengeluaran dahak pada
penyakit alergi & inflamasi saluran napas, batuk iritatif &
spasmodic, bronchitis akut & kronik.
Dosis : D: 10-20 mg tiap 4-5 jam, maks 120 mg/hr. A: 0.5-1.5
mg/kgBB tiap 4-6 jam, maks 60 mg/hr.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif, ggn sal nafas, serangan asma akut, koma,
hipertrofi, gangguan GI, hamil, laktasi, anak <2 thn, batuk
berdahak, penyakit hepar
Perhatian : Pasien dgn depresi SSP, deprtesi pernafasan, peny paru akut,
ggn konvulsi, colitis ulseratif, hipertrofi prostate, pasca op GI.
Dapat menyebabkan hipotensi pd pasien hipovolemia
Efek Samping : Mual, muntah, ggn koordinasi visiomotorik & kapasitas visual,
depresi pernafasan pada dosis besar, mulut kering, ggn tdr,
peningkatan BB, syok, alergi, koma, pusing, ggn cerna,
bradikardia, konstipasi
Interaksi Obat : Efek potensial dr obat sedative & relaksan otot, depresan SSP
(barbiturate, psikofarmaka, antihistamin, analgesic),alcohol
Kemanan :-

Dekstrometorfan HBr
Nama Dagang : 1. Tuzalos (+ paracetamol, ppa, ctm): tablet
2. Anadex (+ paracetamol, ppa, ctm): sirup
Indikasi : Terapi simptomatik untuk batuk non atau produktif, disertai
flu
Dosis : Tuzalos: 3x sehari ½-1 tablet.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Asma, gangguan fungsi hati, hipertensi, diabetes,
glaucoma, gangguan jantung, gondok, terapi MAOI
Perhatian : Pasien hipoksia atau kondisi lemah fisik, ggn fungsi hati. Anak
< 2 thn. Dapat menyebabkan depresi pernafasan (dosis tinggi).
Pasien dgn disfungsi pernafasan, hamil, asma, diabetes,
mengantuk.
Efek Samping : Mengantuk, mual, pusing, konstipasi, psikosis, depresi
pernafasan (dosis besar), ruam kulit, kekeringan mulut,
hidung, tenggorokan
Interaksi Obat : MAOI, anti hipertensi, antidepresan trisiklik dekongestan

41
Kemanan :

Erdostein
Nama Dagang : 1. Erdobat : kapsul 300mg ; sirup 175mg/5ml
Indikasi : Mukolitik, pembasah pada afeksi saluran nafas akut dan
kronik
Dosis : D: 2-3x sehari 1 kapsul, A (> 30 kg): 2x sehari 10 ml, (20-30
kg): 3x sehari 5 ml, (15-19 kg) 2x sehari 5 ml.
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif, pasien sirosis hati dan kekurangan enzim
crystathionine sintetase, fenilketouria, pasien gagal ginjal
Perhatian : Hamil, menyusui, diabetes mellitus
Efek Samping : Gangguan GI, sakit kepala, susah bernafas,
gatal,kemereahan
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

Gliseril guaikolat (GG)


Nama Dagang : Bronchitin (+paracetamol+phenilefrin): sirup
Paratusin (+paracetamol+ctm+pseudoefedrin+noscapin) :
tablet dan sirup
Indikasi : Meredakan batuk berdahak
Dosis : Dewasa: 2-4 tablet tiap 4 jam, maks. 24 tab/hari.
Anak 6-12 tahun: 1-2 tablet tiap 4 jam, maks. 12 tab/hari.
Anak 2-6 tahun: 1/2-1 tablet tiap 4 jam, maks. 6 tab/hari.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Asma, diabetes, hipertensi, gangguan jantung & tiroid
Perhatian : Gangguan ginjal, glaucoma, insomnia, gugup, sakit kepala,
palpitasi, hamil, laktasi, anak < 2 tahun
Efek Samping : Gugup, insomnia, sakit kepala, mual, iritasi lambung,
kerusakan hati (dosis tinggi).
Interaksi Obat : amfetamin, propanolamin, MAOI
Kemanan :-

N-Asetilsistein
Nama Dagang : 1. Fluimucil : sirup 100mg/5ml
3. N - Ace : kapsul 200mg
Indikasi : T erapi hipersekresi mukus kentaldan tebal pada saluran
nafas
Dosis : D: 2-3x sehari 5 ml atau 1 kapsul, A: 2-3x sehari 2,5 ml.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap N-asetil sistein
Perhatian : Pasien yang sulit mengeluarkan sekret, penderita asma
bronkial, berbahaya untuk pasien asma bronkial akut
Efek Samping : Pada penggunaan sistemik menimbulkan reaksi
hipersensitif seperti urtikaria dan bronkospasme (jarang
terjadi), pilek, stomatitis, mual, muntah, demam, sakit kepala.
Interaksi Obat : Antitusif, tetrasiklin, nitrogliserin
Kemanan :B

Oxomemazine, GG
Nama Dagang : 1. Comtusi : sirup
Indikasi : Batuk produktif & non produktif , batuk karena alergi

42
Dosis : D & A (≥ 12 thn) 4x sehari 10 ml, A (10-12 thn) 3-4x sehari 10
ml, (6-10 thn) 2-3x sehari 5 ml, (2-6 thn) 2-3x sehari 2.5ml
Pemberian Obat : sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Gangguan ginjal
Efek Samping : Mengantuk, sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare.
Interaksi Obat : -
Kemanan :-

Pseudoefedrin HCl
Nama Dagang : 1. Alco : drop
2. Trifed (+ tripolidin): tablet, sirup
Indikasi : Meredakan gejala bersin – bersin & hidung tersumbat karena
flu pada saluran nafas. Rhinitis alergi.
Dosis : Drop: A (2-5th) 0,8 ml 3x/hari
Trifed tablet dan sirup :Usia 12 tahun: Minum 1 tablet obat
sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Sedangkan untuk obat sirup,
minum 2 sendok khusus obat sebanyak 3-4 kali dalam sehari.
Usia 6-12 tahun: Minum ½ tablet atau 1 sendok khusus obat
sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari.
Usia 2-5 tahun: minum ½ sendok obat sirup sebanyak 3
sampai 4 kali dalam sehari.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Hipertensi, stroke, palpitasi, insomnia, terapi MAOI, glaucoma
sudut sempit, retensi urin, arteri koroner,hipertiroid, asma
Perhatian : Hipertensi, mempunyai potensi hipertensi dan stroke,
gangguan fungsi hati/ginjal, hipertrofi prostat, hipertiroid,
glaucoma, ganguan jantung, stenosis, ulkus peptikum,
obstruksi piloroduodenum, obstruksi leher kandung kemih,
peningkatan TIO atau DM, usia lanjut. Mengganggu
kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin
Efek Samping : Insomnia, sakit kepala, palpasi, eksitasi, takikardi,
kesukaran berkemih, mulut kering, tremor, takikardi,aritmia
Interaksi Obat : MAOI, menyebabkan krisis hipertensi, Β-bloker, metildopa,
mekamilamin, reserpin, alkaloid revarum, digitalis, antacid,
kaolin, antidepresan trisiklik, obat penekan nafsu makan,
amfetamin.
Kemanan :-

Succus liquiritae, ammonium clorida, SASA


Nama Dagang : 1. OBH : sirup
Indikasi : Meredakan batuk berdahak, disertai gejala flu sepertidemam,
sakit kepala & hidung tersu mbat serta bersin.
Dosis : D & A (> 12 thn): 3x sehari 1-3 sdt. Combi anak: (2-5 thn): 1
sdt, (6-12 thn): 2 sdt, diberikan 3x sehari.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Gangguan jantung, DM, gangguan fungsi hati
berat,hipersensitif.
Perhatian : Gangguan fungsi hati, ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat,
hipertiroid, retensi urin, anak < 6 thn, hamil, laktasi, alcohol
Efek Samping : Ngantuk, gangguan pencernaan, insomnia, gelisah, eksitasi,
takkardi, aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urine,
kerusakan hati

43
Interaksi Obat : MAOI dapat mengakibatkan krisis hipertensi
Kemanan :-

Diphenhydramine Hcl + K Guaiacolsulfonate + Ammon Cl + Na Citrate +


Menthol Dmp 120 ml
Nama Dagang : Sanadryl DMP 120 ml
Indikasi : meredakan batuk produktif yang disebabkan reaksi alergi
Dosis : Dewasa : 2 sdt 3-4x sehari
Anak : 1 sdt 3-4 x sehari
Pemberian Obat : sesudah makan
Kontra Indikasi : -
Perhatian : Penyakit hati, asma, glaukoma, MAOI. Hamil, anak.
mempengaruhi kemampuan mengemudi/menjalankan mesin.
Efek Samping : mengantuk, pusing, gangguan koordinasi sekresi saluran
nafas,mengental, mulut kering, kejang epileptiform (dosis
besar)
Interaksi Obat : potensial depresan SSP lain ,aksi diperpanjang dengan MAOI
Keamanan :-

Levodropropizine
Nama Dagang : Respituss 60 mg/ 10 ml : sirup
Indikasi : Meredakan antitusif
Dosis : D & A (> 12 thn): 60 mg, 3 kali sehari dengan jarak setidaknya
6 jam. Anak usia 2–12 tahun: 1 mg/kgBB, 3 kali sehari
dengan jarak setidaknya 6 jam. Dosis maksimal 3 mg/kgBB
per hari

Pemberian Obat : perut kosong atau sebelum makan


Kontra Indikasi : obat-obatan yang juga menyebabkan kantuk, seperti obat
golongan benzodiazepine, antidepresan, atau antipsikotik.
Perhatian : batuk berdahak sangat banyak, sinusitis, gangguan ginjal,
anak < 2 thn, hamil, laktasi, mengemudi
Efek Samping : Ngantuk, gangguan pencernaan, heartburn, gelisah, sakit
kepala, jantung berdebar, mulut kering, mati rasa, kebas
Interaksi Obat :
Kemanan :-

3. ANTIHISTAMIN
Cetirizin
Nama Dagang : Cerini sirup 5mg/ml; drop10mg/ml; dan tablet 10mg
Indikasi : Rhinitis alergi
Dosis : Dewasa dan anak > 12 th : 1 kaplet atau 10ml/hari
Anak 6-12 th : 1 kaplet atau 10ml/hari atau dalam 2 dosis
terbagi
Anak 2-6 th : 1x sehari 5ml atau dalam 2 dosis terbagi
Drop : Bayi 12-23 bulan :2,5-5mg/hari ; 6-12 bulan :
2,5mg/hari sehari
Pemberian Obat : dengan atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, laktasi
Perhatian : pasien yang menderita epilepsy. Dapat mempengaruhi
kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin. hamil

44
Efek Samping : sakit kepala, pusing, mengantuk, kecemasan, mulut kering,
rasa tidak nyaman pada GI
Interaksi Obat : obat sedative dan alkohol
Kemanan :C

Chlorpheniramine Maleat (CTM)


Nama Dagang :-
Indikasi : Rhinitis alergi
Dosis :
Usia Dosis

Anak-anak usia 1 tahun 1 mg, dua kali sehari.


hingga kurang dari 2
tahun

Anak-anak usia 2-5 1 mg, tiap 4-6 jam. Batas


tahun maksimal dosis per hari
adalah 6 mg.

Anak-anak usia 6-11 2 mg, tiap 4-6 jam. Batas


tahun maksimal dosis per hari
adalah 12 mg.

Anak-anak usia di atas 4 mg, tiap 4-6 jam. Batas


12 tahun hingga dewasa maksimal dosis per hari
adalah 24 mg, dan 12 mg
bagi orang berusia di atas 65
tahun.
Pemberian Obat : sebelum atau sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, laktasi
Perhatian : Jangan memberikan obat untuk bayi baru lahir atau dibawah
1 tahun tanpa pengawasan dokter, pasien dengan gangguan
pernafasan yang terjadi pada saat tidur, dan bisa membuat
kulit sensitive sinar pada beberapa kasus.
Efek Samping : sakit kepala, pusing, mengantuk, mual, muntah
Interaksi Obat : Hindari penggunaan besama analgesic opioid untuk nyeri
sedang sampai berat, obat anti cemas, dan anti depresan
trisiklik karena dapat meningkatkan efek dari CTM.
Kemanan :C

Isotonic filtered sea water microdiffusion


Nama Dagang : 1. Respimer Nasal Normal Jet Dewasa
Indikasi : Melegakan pernafasan, mengembalikan kelembaban hidung,
sinusitis, alergi, pilek.
Dosis : 2-6x sehari 1 semprotan, jika diperlukan.
Pemberian Obat : Disemprotkan pada hidung
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Kemanan :

45
Diphenhydramine
Nama Dagang : Sidiadryl
Indikasi : Antihistamin, mabuk perjalanan, antpiarkinson
Dosis : Dewasa : 10-50mg sehari, jika diperlukan dapat ditingkatkan
hingga 100mg/hari, maksimum 400mg/hari
Anak : 5mg/kgBB sehari atau 150mg/m² sehari dalam 4 dosis
terbagi, maksimum 300mg sehari
Pemberian Obat : IV dan IM
Kontra Indikasi : Bayi baru lahir dan prematur, ibu menyusui, hipersensitif
terhadap obat ini, penggunaan sebagai anastesi lokal karena
efek nekrosis.
Perhatian : pasien yang menderita epilepsy, glaucoma, asma bronkial,
gejala hipertrofi, retensi urin, gangguan fungsi hati. Dapat
mempengaruhi kemampuan mengemudi atau
mengoperasikan mesin. Hamil dan menyusui, tidak untuk
anak dibawah usia 6thn. Jangan digunakan apabila ada
endapan.
Efek Samping : urtikaria, rash, syok anafilaktik, fotosensitivitas, keringat
berlebihan, mulut kering. Sistem kardiovaskular : hipotensi,
sakit kepala, palpitasi, takikardia. Sistem saraf pusat : sedasi,
eksitasi, tremor, pandangan kabur. Sistem gastrointestinal :
epigastrik distress, anoreksia, maul, muntah, diare,
konstipasi. Sistem saluran urin : retensi urin.
Interaksi Obat : Pemberian dengan alcohol dan depresan susunan saraf pusat
(hipnotik, sedatif, transqulizer) akan memberi efek adiktif.
Antidepresan jenis penghambat MAO dapat memperpanjang
efek antikolinergik bila diberikan bersama-sama.
Kemanan :-

Betamethasone, dexchlorpeniramine maleat


Nama Dagang : Cortamine tab
Indikasi : Alergi yang memerlukan kortikosteroid
Dosis : Dewasa dan anak > 12 th : 1 tab atau 5ml/hari maksimal 6
tab / 6sdt/hari
Anak 6-12 th : ½ tab atau 2,5ml/hari maksimal 3 tab /
3sdt/hari
Anak 2-6 th : ¼ tab atau 1,25ml/hari maksimal 1½tab atau
1½sdt/hari
Diberikan tiap 4-6jam.
Pemberian Obat : Dengan atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap betametason dan sulfit. Terapi
MAOI, neonates dan bayi yang lahir prematur, infeksi jamur
sistemik, imunisasi, tukak peptik, kehamilan dan laktasi.
Perhatian : Hipotiroid/sirosis, infark miokard, asma, psikosis, hipertensi,
gangguan hati, gangguan tromboemboli, insufisiensi ginjal,
osteoporesis, herpes simplex okular, peningkatan TIO, kejang,
divertikulitis, kolitis ulseratif, anastomosis intestinal, infeksi
virus/bakteri, glaucoma sudut tertutup, obstruksi
piloroduodenal, hipertrofi prostat, obstruksi leher kandung
kemih, DM, epilepsi, miopati steroid, Pengunggaan
antikolinesterase pada miastenia gravis, lansia dan dalam

46
kondisi lemah. Hindari penggunaan jangka panjang pada anak
dan bayi. Menyebabkan mengantuk.
Efek Samping : Katabolisme Protein, Atrofi adenokortikal dan insufisiensi
adrenokortikal sekunder, infeksi sistemik, edema retensi na,
kehilangan K, alkalosis Hipokalemi, hipertensi, katarak
subkapsular posterior pada anak, esoftalmus, peningkatan
TIO, glaucoma, ganguan endokrin, amenore, penurunan
toleransi gula, hiperglikemia, DM, gangguan GI dan
neurologik, mengantuk, sakit kepala, kering pada mulut,
hidung dan tenggorokan, pusing, lemas, keseimbangan cairan
dan elektrolit, supresi aksis HPA, gangguan metal, miopati,
lemah otot.
Interaksi Obat : barbiturate, fenitoin, rifampicin, asam salisilat, diuretic,
transqulizer, alkohol, MAOI
Kemanan :-

47
BAB 4
SISTEM SARAF PUSAT

1. 48
ANSIOLITIK
Alprazolam
Nama Dagang : -
Indikasi : Ansietas, panic, depresi
Dosis : 1-3x sehari 0,5-1 mg
Pemberian Obat : Berikan bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Glaukoma sudut sempit akut, mistenia gravis, anak.
Perhatian : Hindari mengemudi kendaraan, hamil, laktasi, gangguan
fungsi ginjal atau hati, anak < 18 tahun
Efek Samping : Mengantuk, pusing, penglihatan kabur, gangguan GI, otonom,
ketergantungan obat
Interaksi Obat : Obat penekan SSP, alkohol, barbiturate, simetidin
Kemanan :D

Midazolam
Nama Dagang :1. Sedacum 5ml 0,1 % 5 mg/5ml
Indikasi : Premedikasi sebelum induksi anestesi. Sedasi basal sebelum
pemeriksaan diagnostik atau pembedahan, Induksi &sedasi.
Dosis : IM Premedikasi sebelum op Dewasa 0,07-0,1 mg/kg BB .
Lanjut usia & pasien dalam kondisi lemah fisik 0,025-0,05
mg/kg BB diberikan 30 menit sebelum induksi anestesi. IV
Sedasi basal awal 2,5mg 5-10 menit sebelum op, Sakit berat
Awal 1- 1,5 mg. Induksi anestesi &sedasi 10-15 mg
Kontra Indikasi : Hipersensitifitas terhadap benzodiazepin. Riwayat glaucoma
sudut sempit akut. Bayi prematur. Pemberian Intraatekal atau
epidural
Perhatian : lansia atau pasien pada kondisi lemah dengan gagal ginjal
kronis. CHF gangguan fungsi hati , gravis miastenia.dapat
mempengaruhi kemampuan mengemudi atau mengoprasikan
mesin 12 jam setelah pemberian IV . Bayi , anak < 18 tahun .
hamil dan laktasi
Efek Samping : Perubahan TD, denyut nadi dan pernapasan ;mual, muntah,
sakit kepala,sendawa, laringospasme, dispnea, halusinasi,
ruam kulit, reaksi paradoksikal, depresi pernapasan, apnea.
Interaksi Obat : Akohol, opioad, barbiturat, sedatif, simetidine, ketamin.
Kemanan :

Clobazam
Nama Dagang :-
Indikasi : Ansietas, kondisi psikoneurotik yang berhubungan dengan
ansietas
Dosis : D: 20-30 mg/hari. A (3 thn) 5-10 mg/hari, lansia 10-15
mg/hari dalam dosis terbagi 1-3x sehari. A:5-
15mg/kgBB/hari. Pemeliharaan: 0.3 1mg/kgBB/hari
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Miastenia gravis, gangguan fungsi hati
Perhatian : Hamil laktasi, gagal nafas akut, mengganggu kemampuan
mengemudi, ketergantungan
Efek Samping : Lelah, jarang, mulut kering, konstipasi, hilang nafsu makan,
mual, pusing, tremor
Interaksi Obat : Depresan SSP, alkohol, antikonvulsan
Kemanan :-

49
Diazepam
Nama Dagang : 1. Stesolid: suppo (5 mg & 10 mg)
2. Valisanbe: tablet (2mg& 5mg), Injeksi 5mg/ml
Indikasi : Neurotik, psikosomatik, reumatik, status epileptikus
Dosis : Oral : D: 2-5 mg. A (6-14 th) 2-4 mg, (< 6 th) 1-2 mg, diberikan
1-3 x sehari.
Injeksi : 5-10 mg IM/IV
Pemberian Obat : Oral : Bersama atau tanpa makanan
Injeksi : IM, IV
Kontra Indikasi : Psikosis berat, glaucoma sudut akut sempit, bayi
premature, asma akut, miastenia gravis, hamil trimester 1,
hipersensitif
Perhatian : Epilepsi, gangguan KV, hati & ginjal, insufisiensi
pernafasan, hamil, laktasi, neonates, lansia
Efek Samping : Retensi urin, depresi pernafasa, hipotensi, tremor, vertigo,
konstipasi, gangguan mental, ngantuk, amnesia,
ketergantungan, penglihatan kabur
Interaksi Obat : Asam valproat, penyekat beta, simetidin, alkohol, depresan
SSP
Kemanan :D

2. ANTIDEPRESAN
Amitriptilin
Nama Dagang : -
Indikasi : Pasien dengan gejala depresi, ketegangan atau agitasi
Dosis : Awal, 3-4 tablet/hari. Pemeliharaan 2-4 tablet/hari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Pasien koma, diskrania darah, depresi sumsum tulang,
kerusakan hati & otak, penggunaan bersama MAOI
Perhatian : Ggn KV, kanker payudara, fungsi ginjal menurun,
kerusakan saluran nafas, terpapar sinar matahari,
glaucoma, peningkatan TIO,retensi urin, hipertiroidisme,
hamil, laktasi, epilepsi.
Efek Samping : Parkinson, diskinesia, atakesia, diskrasia darah, jaundice,
reaksi kulit, ngantuk, ketergantungan, insomnia, kejang,
takikardi
Interaksi Obat : Guanetidin, alkohol, depresan SSP, reserpin
Keamanan : C

Maprotilline HCl
Nama Dagang : sandepril 50 mg
Indikasi : Depresi endogen.
Dosis : Dewasa 25-75 mg/ hari dosis tunggal atau terbagi dalam tiga
dosis. Depresi sedang – berat awal 75 mg / hari, dapat
ditingkatkan bertahap samapai dengan 150 mg/ hari.
maksimal :150 mg/ hari pasien lanjut usia atau
hipersensitive awal 10 mg 3 kali sehari atau 30 mg / hari
dosis tunggal sesudah 1-2 minggu dapat ditingkatkan
bertahap sampai dengan 25 mg 3 kali / hari atau 75 mg/ hari
dosis tunggal, tergantung respon pasien.
Pemberian Obat : dengan atau tanpa makan

50
Kontra Indikasi : hipersensitife terhadap maprotiline, diketahui atau diduga
epilepsi atau punya ambang kejang yang rendah. Pasien yang
baru saja pulih dari infark miocard. Ada hambatan hantaran
jantung. Glaucoma sudut sempit, retensi urine. Hentikan
pemberian segera pada toksisitas akut dengan alkohol ,
hipnotik, analgesic, psikotropik. Gangguan fungsi hati berat
dan mania.
Perhatian : gangguan fungsi hati atau ginjal , gangguan berkemih, riwayat
peningkatan TIO. Penyakit jantung (termasuk punya riwayat
infark miocard atau pasien lansia). Lakukan monitor fungsi
jantung selama terapi. Hipertoidisme, hamil, laktasi.
Gangguan kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin
lanjut usia . pasien skizofremia.
Efek Samping : pusing, sakit kepala, kejang, gejala extrapiramidal, ataksia,
kelelahan sementara, mengantuk,efek anti koligenerik (mulut
kering), gangguan pada kulit (ruam , urtikaria), peningkatan
transaminase serum, hepatitis dengan atau tanpa ikterus,
leukopenia, ahranulositosis, eosinofilia, mual, konstipasi,
gangguan sitem KV, gangguan saluran pernapasan, gangguan
sitem endoktrin,
Interaksi Obat : Guatenidin, betanidin, reserpin, metildopa, fenitoin, beta
bloker, simetidin, MAOI, neuroleptik, obat sinpatomimetik,
alkohol, antidepresan, atropine, levodopa, penginduksi enzim
hati.
Keamanan :

Fluoxetin
Nama Dagang : 1. Kalxetin : kapsul 10mg
2. Nopres : Tablet 20mg
Indikasi : Gangguan depresi mayor, bulimia nervosa, gangguan obsesif
kompulsiv, gangguan disforik premenstrual
Dosis : Awal 20 mg/hari, maksimal 80 mg/hari, Dosis > 20 mg/hari
diberikan dalam 2 dosis terbagi
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Hipersensitif, gagal ginjal berat
Perhatian : Epilepsi terkontrol, infark miokard, gangguan fungsi ginjal &
hati, BB menurung, mengganggu kemampuan mengemudi
Efek Samping : Ansietas, gelisah, insomnia, ngantuk, lelah, asthenia, tremor,
anoreksia, mual, diare, pusing
Interaksi Obat : MAOI, diazepam, triptofan, obat perangsang SSP
Keamanan :C

3. ANTIPSIKOTIK
Chlorpromazine
Nama Dagang : 1.Cepezet 100 mg
2. Cepezet 50 mg/2ml
Indikasi : Skizoprenia, gejala yang berhubungan dengan psikosis
Dosis : D: 10-25 mg tiap 4-6 jam. Psikosis 200-800 mg/hari. A: 0,5
mg/kgBB tiap 4-6 jam.
Pemberian Obat : Oral : Berikan bersama atau tanpa makanan
Injeksi : IM, IV

51
Kontra Indikasi : Penekanan sumsum tulang, gangguan hati atau ginjal,
sindrom reye, koma karena barbiturate atau alkohol, anak < 6
tahun
Perhatian : Penyakit KV, takikardi, disfungsi hati, ikterus, lansia, hamil,
laktasi, glaucoma, hipertrofi prostat
Efek Samping : Ikterus, hipertensi postural, depresi pernafasan.
Diskrasia darah, distonia akut, gangguan penglihatan
Interaksi Obat : Alkohol, depresan SSP, guanetidin, antikolinergik,
propranolol
Keamanan :C

Clozapine
Nama Dagang : 1. Clorilex : tablet 25mg dan 100 mg
Indikasi : Penderita skizofrenia yang tidak memberi respon terhadap
neuroleptik klasik.
Dosis : 12,5 mg 1-2 x sehari (hari 1). Diikuti dengan peningkatan
bertahap 25-50 mg/hari s/d 300-450 mg/hari diberikan
dalam dosis terbagi
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Granulositopenia, gangguan fungsi sumsum tulang,
epilepsy yang tidak terkontrol, psikosi akibat alkohol, penyakit
hati, ginjal & jantung berat
Perhatian : Adanya gangguan KV, hati, ginjal, pembesaran prostat,
glaucoma sudut sempit, laktasi, hamil, lansia.
Efek Samping : Granulositopenia, leukositosis, sedasi, pusing, ngantuk,
bingung, gelisah, kejang, tremor, takikardi, hipotensi
postural, hipertensi.
Interaksi Obat : Alkohol, MAOI, depresan SSP, narkotik, antihistamin,
antikolinergik, antihipertensi, warfarin, simetidin, fenitoin,
karbamazepin, litium
Keamanan :B

Haloperidol
Nama Dagang : Lodomer 2mg , lodomer 5 mg, 5 mg/ ml
Indikasi : Terapi pemeliharaan psikosis, neuroleptik, anti agitasi
psikomotorik, terapi tambahan untuk nyeri kronik.
Dosis : Oral : Neuroleptik, D: 1-3 mg 3x sehari, maksimal 10-20 mg
3x sehari. Anti agitasi psikomotorik, 0.5-1 mg 3x sehari,
maksimal 2-3 mg 3x sehari. Terapi tambahan untuk nyeri
kronik, 0.5-1 mg 3x sehari. Lansia ½ dosis D. A: 0.1 mg
3xsehari. A 1-3 mg/hari, pemeliharaan 0.05 mg/kgBB. Injeksi
: Awal 2-10 mg/hari. Maksimal 100 mg/hari.
Pemberian Obat : Oral : bersama atau tanpa makanan
Injeksi : IM, IV
Kontra Indikasi : Gangguan neurologis dengan gejala pyramidal
atauekstrapiramidal, koma, depresi SSP berat
Perhatian : Anak, hipertiroidisme, disfungsi hati, gangguan KV
Efek Samping : Sindrom ekstrapiramidal, gangguan SSP, GI, endokrin, KV,
saluran nafas, reaksi pada kulit
Interaksi Obat : Litium, metildopa,antikonvulsan, alkohol, opiate,depresan SSP
Keamanan :C

Quetiapin

52
Nama Dagang : Seroquel XR : Tablet 200 mg dan 400 mg
Indikasi :
Dosis : Dewasa: Skizofrenia PO 25 mg pada hari 1, meningkat
menjadi 50 mg pada hari 2, 100 mg pada hari 3 dan 150 mg
pada hari 4. Dosis lazim: 300-450 mg / hari dalam 2 dosis
terbagi. Maks: 750 mg / hari. Episode manik akut gangguan
bipolar 50 mg pada hari 1, 100 mg pada hari 2, 150 mg pada
hari 3 dan 200 mg pada hari 4. Kisaran biasa: 400-800 mg /
hari dalam 2 dosis terbagi. Maks: 800 mg / hari. Fase depresi
gangguan bipolar 50 mg pada waktu tidur pada hari pertama,
100 mg pada hari kedua, 200 mg pada hari ketiga, dan 300
mg pada hari keempat. Dosis umum: 300 mg / hari. Maks:
600 mg / hari. Profilaksis gangguan bipolar Lanjutkan terapi
dengan dosis efektif untuk pengobatan gangguan bipolar.
Sesuaikan dosis tergantung pada respons klinis dan
tolerabilitas dengan pemberian 300-800 mg. Gunakan dosis
efektif terendah untuk terapi pemeliharaan
Pemberian Obat : Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Extended-Release: Harus diambil pada waktu perut kosong. Ambil tanpa
makanan atau tanpa makanan ringan. Telan utuh, jangan
dikunyah / dihancurkan
Kontra Indikasi :
Perhatian : Obat ini dapat menyebabkan perasaan mengantuk dan
merusak penilaian, kemampuan berpikir atau motorik, jika
terpengaruh, hindari mengemudi, mengoperasikan mesin,
atau melakukan tugas berbahaya
Efek Samping : Somnolence, sakit kepala, pusing, peningkatan berat badan,
peningkatan kadar trigliserida plasma dan kolesterol total;
asthenia ringan, kecemasan, lekas marah, demam, rinitis,
edema perifer, peningkatan nafsu makan, sembelit, dispepsia,
mulut kering, peningkatan nilai enzim hat
Interaksi Obat : Dapat meningkatkan efek sentral dari depresan SSP lainnya.
Efek obat antihipertensi yang ditingkatkan. Dapat
meningkatkan aksi obat yang memperpanjang interval QT
atau menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Peningkatan
efek ekstrapiramidal, mengantuk dan bertambah seiring
dengan lithium. Dapat memusuhi tindakan dopaminergik
Keamanan :

Risperidone
Nama Dagang :
Indikasi : Terapi skizofrenis dan gangguan skizoafektif
Dosis : Dewasa: PO Skizofrenia Awal: 2 mg / hari, hingga 4 mg / hari
pada hari ke-2. Pemeliharaan: 4-6 mg / hari. Maks: 16 mg /
hari. Episode manik akut gangguan bipolar Awal: 2 mg sekali
sehari. Dapat ditingkatkan 1 mg / hari dengan interval ≥24
jam. Maks: 6 mg / hari. Demensia sedang hingga berat pada
penyakit Alzheimer Awal: tawaran 0,25 mg. Sesuaikan dalam
peningkatan 0,25 mg pada hari-hari alternatif. Dosis biasa:
0,5 mg bid (hingga 1 mg bid, jika perlu). Durasi maksimum: 6
minggu. Skizofrenia IM Berikan risperidon oral selama
beberapa hari untuk menilai tolerabilitas sebelum injeksi IM.
Pasien yang tidak stabil dengan risperidone oral atau pasien

53
yang distabilkan dengan risperidon oral selama ≥2 minggu
dalam dosis ≤4 mg / hari: 25 mg 2 minggu. Pasien distabilkan
dengan risperidone oral untuk ≥2 minggu dalam dosis> 4 mg /
hari: 37,5 mg 2 minggu. Lanjutkan risperidone oral selama 3
minggu pertama setelah inj pertama
Pemberian Obat : Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Kontra Indikasi :
Perhatian : Hindari penarikan mendadak. Ggn hati atau ginjal. Lansia
dengan psikosis terkait demensia. Kehamilan dan menyusui
Efek Samping : Agitasi, insomnia, kecemasan, sakit kepala, sedasi, efek
ekstrapiramidal; dispepsia, mual dan muntah, sakit perut,
sembelit, penglihatan kabur. Berpotensi Fatal: Sindrom
maligna neuroleptik, kejadian serebrovaskular (mis. Stroke,
serangan iskemik transien), agranulositosis
Interaksi Obat : Dapat meningkatkan efek antihipertensi dan depresan SSP.
Peningkatan risiko perpanjangan QT ketika diberikan bersama
obat yang diketahui menyebabkan efek ini (mis.
Antiarrhythmics, TCAs). Dapat memusuhi tindakan levodopa
dan agonis dopamin lainnya. Karbamazepin dan penginduksi
enzim lainnya (mis. Rifampisin, fenobarbital) dapat
menurunkan kadar serum fraksi antipsikotik aktif risperidone.
Peningkatan konsentrasi plasma dg fluoxetine, paroxetine
atau verapamil.
Keamanan :

4. ANTIKONVULSAN
Asam Valproat
Nama Dagang :
Indikasi : Terapi tambahan pada kejang petit mal sederhana &
kompleks. Juga kejang multiple
Dosis : Awal 15 mg/kgBB/hari, ditingkatkan dengan interval 1
minggu 5-10 mg/kgBB/hari, maksimal 60 mg/kgBB/hari.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Gangguan fungsi & penyakit hati
Perhatian : Riwayat penyakit hati, pasian yang mendapat antikonvulsan,
anak dengan kelainan metabolic congenital yang menyertai
retardasi mental, penyakit otak organik, hamil, anak < 2
tahun
Efek Samping : Pendarahan, memar, hiperammonemia, mual, muntah,
peningkatan nafsu makan, trombositopenia, anemia,
penekanan sumsum tulang belakang, pancreatitis, iritasi GI
Interaksi Obat : Antiepilepsi, obat depresan SSP, aspirin, barbiturate, warfarin,
dikumarol.
Keamanan :D

Carbamazepin
Nama Dagang : 1. Bamgetol : tablet 200mg
Indikasi : Epilepsi, manic depresi, neuralgia trigeminal, neuralgia
glosofaringeal
Dosis : D: awal 400 mg/hari, dosis lazim 400 – 600 mg/hari,
maksimal 1,6 gram/ hari. A: 10-20mg/kgBB/hari. Dalam
dosis terbagi 1-3

54
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Blokade AV, depresi sumsum tulang, pengguanaan bersama
dengan MAOI.
Perhatian : Gangguan KV berat, kelainan hati & ginjal, lansia,
peningkatan TIK, hamil, laktasi
Efek Samping : Pusing, ataksia, alergi kulit, sindrom Steven Johnson,
hepatitis, SLE, gagal jantung kongestif, halusinasi, agitasi,
depresi
Interaksi Obat : Kontrasepsi oral, alkohol, eritromisin, INH, verapamil,
diltiazem, simatidin, litium
Keamanan :D

Gabapentin
Nama Dagang : Neurosantin
Indikasi : Terapi tambahan untuk kejang parsial dengan atau tanpa
generalisasi sekunder
Dosis : D & A (> 12 thn), 900-1800 mg/hari, Hari 1, 300 mg 1x sehari,
hari 2, 300 mg 2x sehari, hari 3, 300 mg 3x sehari, kemudian
ditingkatkan maksimal 1200 mg//hari terbagi dalam 3 dosis
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Gangguan ginjal, hemodialisis, epilepsy petit mal, hamil,
laktasi, lansia, mengganggu kemampuan mengemudi &
menjalankan mesin.
Efek Samping : Pusing, ataksia, kelelahan, nistagmus, sakit kepala, mual,
muntah, ngantuk, tremor, rasa lelah, ISK, faringitis,
dyspepsia, diplopia, ambliopia, atralgia, asthenia, sindrom
Steven-Johnsons, depresi.
Interaksi Obat : Antasida, Simetidin
Keamanan :C

Na Divalproat
Nama Dagang : 1. Depakote : tablet 500mg
Indikasi : Terapi tambahan pada kejang petit mal, kejang multiple,
kejang parsial, profilaksis migren
Dosis : Seizures: pengaturan dosis >250 mg/hari dalam dosis terbagi.
Simple dan complex absence seizure: Inisial: 15 mg/kg/hari;
ditinggkatkan dengan 5-10 mg/kg/hari dalam rentang
mingguan hingga dosis terapetik tercapai. Dosis maksimum:
60mg/kg/hari. Complex partial seizure: Inisial: 10-15
mg/kg/hari; ditingkatkan dengan 5-10 mg/kg/hari dalam
rentang mingguan hingga dosis terapetik tercapai. Dosis
maksimum: 60 mg/kg/hari. Mania : Inisial dose: 750 mg/hari
dalam dosis terbagi. Dosis harus disesuaikan hingga memiliki
efek klinis. Dosis maksimum yang direkomendasikan: 60
mg/kg/hari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Gangguan fungsi & penyakit hati, gangguan siklus urea,
hipersensitif
Perhatian : Riwayat penyakit hati, px yang mendapat antikonvulsan,
hamil, anak < 2 tahun
Efek Samping : Sakit kepala, insomnia, nyeri, alopecia, mual muntah,
dyspepsia, anorexia, thrombocytopenia, tremor, diplopia,

55
ambylopia/penglihatan kabur, infeksi, flu-like syndrome,
udem perifer, nyeri dada, hipertensi, hipotensi, takikardi,
aritmia, ataksia, amnesia, ruam kulit, amenorrhea,
dysmenorrheal, hypoproteinemia, kehilangan berat badan,
stomatitis, hematemesis, peningkatan ALT dan AST, urinary
incontinence, pharyngitis
Interaksi Obat : Antiepilepsi, antidepresan SSP, aspirin, barbiturate, warfarin,
dikumarol, antiepilepsi lain (karbamazepin, fenobarbital,
phenytoin)
Keamanan :D

Phenobarbital
Nama Dagang : 1. Sibital 2ml : injeksi 100mg/ml
2. Phental : injeksi 100mg/ml
Indikasi : Antikonvulsan, hipnotik-sedativ
Dosis : Oral : D:1-3x sehari 1 tablet. A: Pemeliharaan 3-4
mg/kgBB/hari dalam 2 dosis terbagi. Maksimal 40
mg/kgBB/hari.
Injeksi: Antikonvulsan: D: 100-325 mg IV, maksimal 600
mg/hari. A & bayi: 15-20 mg/kgBB IV dengan kecepatan 1-2
mg/kgBB/menit. Sedatif: D: 30-120 mg/hari IM/IV dalam 2-3
dosis terbagi. Pra op: D: 120-200 mg IM 6-9 menit sebelum
operasi, A: 1-3 mg/kgBB IM/IV 6-9 menit sebelum operasi.
Insomnia: D: 100-325 mg IM/IV.
Pemberian Obat : Oral : Berikan bersama atau tanpa makanan
Injeksi : IM, IV
Kontra Indikasi : Penyakit hati, ginjal, asma, emfisema, anemia berat,
parkinson, depresi pernafasan, hamil, laktasi
Perhatian : Depresi mental, gangguan fungsi hati, gainjal atau pernafasan,
depresi pernafasan, mengganggu kemampuan mengemudi
kendaraan.
Efek Samping : Vertigo, ngantuk, hilang kesadaran, gelisah,
kebingungan, pusing, ataksia, depresi, agitasi, ruam kulit
Interaksi Obat : Asam valproat, MAOI, kortikosteroid, antikoagulan,
griseovulvin, doksisiklin, estradiol, estrogen progesteron
Keamanan :D

Phenytoin
Nama Dagang : 1. Kutoin : kapsul 100mg, injeksi 100mg/2ml
Indikasi : Mengontrol serangan epilepsy grand mal dan psikomotor
Dosis : Oral : D: 1 kapsul 3xsehari, pemeliharaan 3-4kapsul/hari.
A: awal 5 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis terbagi. Maksimal
300 mg/hari. Pemeliharaan 4-8 mg/kgBB/hari.
Pemberian Obat : Oral : sesudah makan
Injeksi : IV
Kontra Indikasi : Pemberian IV pada sinus bradikardi. Pasien dengan gangguan
fungsi hati. Hamil
Perhatian : Penghentian terapi tiba-tiba, Pemeriksaan fungsi hati &
aminase serum perlu dilakukan dalam waktu 6 bulan pertama
sesudah pemberian obat ini. Lakukan pemeriksaan jumlah
trombosit & waktu pembekuan darah. Jangan mengemudi
kendaraan atau menjalankan mesin selama menggunakan
obat ini. Laktasi. Anak

56
Efek Samping : Mual, muntah, diare, kram perut, konstipasi, rasa panas pd
ulu hati (heartburn); sedasi, tremor, sakit kepala, mengantuk,
pusing, alopesia; rambut rontok, ruam kulit, fotosensitivitas;
trombositopenia, hiperamonemia, depresi, psikosis
Interaksi Obat : Amiodaron, kloramfenikol, klordiazepoksid, diazepam,
dikumarol, halotan, INH, fenotiazin, fenilbutazon, asam
valproat, digitoksin, antikoagulan, karbamazepin, simetidin,
alkohol, dll.
Keamanan :D

Pregabalin (75 mg dan 150 mg)


Nama Dagang :-
Indikasi : Nyeri neuropati perifer, terapi kejang parsial dengan atau
tanpa generalisasi sekunder, gangguan ansietas
generalisata
Dosis : Gangguan ansietas generalisata: 150-600 mg/hari terbagi
dalam 2-3 dosis. Nyeri neuropatik: awal 75 mg 2x sehari,
dapat ditingkatkan sampai 150 mg 2x sehari (3-7 hari),
maksimal 300 mg 2x sehari setelah 1 minggu. Epilepsi: awal
75 mg 2x sehari, dapat ditingkatkan sampai 150 mg 2x sehari
setelah 1 minggu, maksimal 300 mg 2x sehari sesudah
penambahan waktu.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Laktasi
Perhatian : Pasien intoleransi galaktosa herediter, defisiensi lactase atau
malabsorbsi glukosa-galaktosa, gangguan ginjal, diabetes,
hamil, lansia, anak 12-17 thn
Efek Samping : Pusing, somnolen, peningkatan nafsu makan, bingung, emosi
labil, impotensi, iritabilitas, gangguan penglihatan & vertigo
Interaksi Obat : Oksikodon, etanol, lorazepam.
Keamanan :C

5. ANTIPARKINSON
Levodopa, benserazide
Nama Dagang : 1. Leparson : tablet
Indikasi : Penyakit parkinson kecuali sindroma parkinson karena obat.
Parkinsonisme simtomatik pasca ensefalitis.
Dosis : D: awal ½ tablet 3-4 x sehari atau 1 tab 3x sehari, dosis efektif
400-800 mg/hari dalam dosis terbagi, dapat ditingkatkan
maksimal 1000 mg/hari. Lansia: ½ tablet 1-2x sehari, dapat
ditingkatkan 50 mg/hari dengan interval 3-4 hari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Gangguan endokrin, ginjal, hati, jantung, psikosis,
psikoneurosis berat, hamil, pasien < 25 tahun, kombinasi
MAOI kecuali selegenin
Perhatian : Glaukoma, infark miokard, insufisiensi koroner, aritmia, ulkus
lambung, osteomalasia.
Efek Samping : Anoreksia, gangguan GI, aritmia, hipotensi ortostatik,
leucopenia, trombositopeni.
Interaksi Obat : Memperkuat efek simpatomimetik, neuroleptik, MAOI, opiate
Keamanan :-

57
Triheksifenidil
Nama Dagang : 1. Hexymer : 2 mg
Indikasi : Parkinson, gangguan ekstrapiramidal yang disebabkan obat
SSP
Dosis : Parkinson: Hari 1: 1 mg, hari 2: 2 mg, diberikan 2-3 x sehari
selama 3-5 hari. Pasca ensefalitis 12-15 mg/hari
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Penyakit jantung, hati & ginjal, hipertensi, glaucoma,
hipertrofi prostat
Efek Samping : Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, cemas, konstipasi,
retensi urin, takikardi, dilatasi pupil.
Interaksi Obat : Potensiasi aksi dengan obat adrenergic lain, bersifat antagonis
dengan chlorhydria (asam glutamate, betazol).
Keamanan :C

6. ANTIVERTIGO
Betahistine
Nama Dagang : 1. Vesitab : tablet 6mg
Indikasi : Vertigo, pusing, gangguan keseimbangan, meinere
Dosis : D: 1-2 tablet 3x sehari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap betahistine besylate atau komponen
lain dalam sediaan, Peptic Ulcer Disease (PUD),
pheochromocytoma.
Perhatian : Tukak peptik, feokromasitoma, gunakan dengan hati-hati pada
pasien dengan penyakit kardiovaskuler dan penyakit yang
berkaitan dengan pernafasan, seperti asthma, dan COPD.
Hindari penggunaan bersamaan dengan antihistamine.
Penggunaan pada pediatrik tidak direkomendasikan.
Efek Samping : Sakit kepala, somnolence, Ventricular extrasystoles, ruam
kulit, pruritus, urticaria, dyspepsia, mual muntah, PUD.
Interaksi Obat : Antihistamine : dapat mengurangi efek terapetik dari
betahistin besylate, kecuali Epinastine; Ketotifen;
Levocabastine; Olopatadine. Resiko C: Monitor terapi. Beta-2
Agonis : betahistine dapat mengurangi efek terapetik dari
beta-2 agonis.
Keamanan : C

Dimenhidrinat
Nama Dagang :-
Indikasi : Mencegah & meredakan mabuk perjalanan, vertigo D: 50-100
mg 3-4x sehari. A (> 12 th) 50 mg 2-3x sehari. A (8-12 th) 25-
50 mg 2-3x sehari. A (6-8 th) 12,5-25 mg 2-3x sehari. Motion
sickness dosis pertama 30 menit sebelum perjalanan.
Dosis : D: 50-100 mg 3-4x sehari. A (> 12 th) 50 mg 2-3x sehari. A (8-
12 th) 25-50 mg 2-3x sehari. A (6-8 th) 12,5-25 mg 2-3x
sehari. Motion sickness dosis pertama 30 menit sebelum
perjalanan.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif

58
Perhatian : Bersama antibiotik menyebabkan ototoksik, jangan
mengendarai kendaraan
Efek Samping : Mengantuk
Interaksi Obat : Alkohol, antikolinergik, analgesik opiat
Keamanan :B

7. ANALGESIK (OPIAT)
Fentanil
Nama Dagang : 1. Durogesic : patch 12,5MU
2. Fentanyl : injeksi 0,05mg/ml
3. Etanyl 10 ml: injeksi 0,05mg/ml
Indikasi : Analgetik narkotik pada anastesi regional atau general
Dosis : Premed: 100 mcg IM 30-60 menit sebelum operasi. Pasca
operasi 50-100 mcg IM, dapat diulangi dalam 1-2 jam bila
perlu. Analgesik tambahan terhadap anastesi umum, dosis
rendah 2 mcg/kgBB, sedang 2-20 mcg/kgBB, tinggi 20-50
mcg/kgBB. Zat anastesi 50-100 mcg/kgBB. Durogesic:
Individual, tergantung kondisi penderita & harus dievaluasi
secara berkala.
Pemberian Obat : Injeksi : IM
Patch : Ditempelkan pada bagian tubuh tertentu
Kontra Indikasi : Depresi pernafasan, cedera kepala, alkoholisme, asma akut,
intoleransi, hamil, laktasi, hipersensitif
Perhatian : Lansia, pasien lemah, disfungsi hati & ginjal, penyakit paru,
anak < 2 tahun, hipotiroid, hipertrofi prostat, syok
Efek Samping : Depresi nafas, kekakuan otot, hipotensi, bradikardi, mual &
muntah, menggigil, halusinasi pasca op, pusing
Interaksi Obat : Neuroleptik, gas halogen, depresan SSP, MAOI,
barbiturate, benzodiazepine, ritonavir
Keamanan : C, D (jika digunakan dalam waktu lama/dosis tinggi pada
akhir masa kehamilan)

Morfin
Nama Dagang : 1. . MST Continus : tablet 10mg
Indikasi : Nyeri kronik
Dosis : Pasien tidak pernah pakai opioid, awal 10-15 mg. Nyeri yang
tidak bisa dikontrol dengan opioid yang kurang poten, awal
20-30 mg/12 jam
Pemberian Obat : Oral : Bersama atau tanpa makanan
Injeksi : IM, IV, SK
Kontra Indikasi : Depresi pernafasan, obstruksi jalan nafas, penyakit hati akut,
ileus paralitik, anak, penggunaan bersama MAOI atau obat
lain yang bekerja pada SSP
Perhatian : Nyeri pasca op, hamil
Efek Samping : Hipoventilasi, mual, muntah, konstipasi, konfusi,
halusinasi, euforia
Interaksi Obat : Obat yang bekerja pada SSP (antidepresan, transkuiliser,
hipnotik sedatif)
Keamanan : C, D (jika digunakan dalam waktu lama/dosis tinggi pada
akhir masa kehamilan)

59
Pethidin HCl
Nama Dagang :-
Indikasi : Meringankan rasa nyeri sedang sampai berat yang tidak
responsive dengan analgesik non narkotik
Dosis : D: 25-100 mg secara SK/IM tiap 3-4 jam. A: 0,5-2 mg/kgBB
secara IM tiap 3-4 jam, maksimal 100 mg tiap 3-4 jam
Pemberian Obat : SK, IM
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas. Pasien dg ggn fungsi hati berat spt
ensefalopati hepatik insipiens. Gawat pernapasan atau
terganggunya bersihan saluran udara pd sistem pernapasan
(spt emfisema berat & bronkitis kronik, kifoskoliosis, asma
bronkial akut, peny sal napas kronik). Alkoholisme akut,
kejang, delirium tremens. Asma bronkial & gagal
jantung krn peny paru kronik; miksedema. Pasien dlm 14 hr
terapi MAOI (termasuk selegilin). Kejang spt pd status
epilepsi, tetani, & intoksikasi striknin krn efek stimulan
petidin pd medula spinalis. Pre-eklamsia atau eklamsia.
Aritmia jantung, khususnya pd takikardi supraventrikuler, kor
pulmonale. Asidosis diabetikum, jika ada risiko terjadi koma.
Cedera kepala
Perhatian : Tidak diberikan secara IV, dosis tinggi dapat menyebabkan
depresi pernafasan, apnea, hipotensi, kolaps, diberikan
secara perlahan
Efek Samping : Depresi respirasi, pusing, mual, muntah, mulut kering,
hipotensi, pendangan kabur, halusinasi, tremor, ngantuk,
vertigo, retensi air seni, takikardi, bradikardi, konstipasi,
anoreksia.
Interaksi Obat : Efek depresan ditingkatkan oleh obat penekan SSP lainnya spt
alkohol, sedatif, antihistamin, neuroleptik (spt fenotiazin,
butirofenon), antidepresan trisiklik & obat anestesi umum.
Pemberian bersama fenotiazin dpt menyebabkan toksisitas
SSP, hipotensi, depresi pernapasan. Jika diberikan pd pasien
yg sedang mendapat MAOI, dpt terjadi eksitasi, berkeringat,
rigiditas, hipertensi atau hipotensi, & koma
Keamanan : B, D (jika digunakan dalam waktu lama/dosis tinggi pada
akhir masa kehamilan)

Naloxone
Nama Dagang : Nokoba (injeksi 0,4 mg/ml)
Indikasi : antidotum opioid overdosis
Dosis : dewasa awal: IV: 0,1-0,4 untuk keadaan yang mengancam
nyawa )depresi SSP dan respiratori) rumatan: IV: 0,4-0,8 mg,
diulang apabila diperlukan.
Neonatus : mulai 5-10 mcg/kg BB dan pertimbangkan dosis
kedua hingga menapai 25 mcg/kg BB bila tidak ada respon
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : -
Perhatian : Recovery dapat terjadi setelah pemberian dosis tunggal
sehingga pasien tampak normal namun harus terjadi rellaps
atau bahkan koma dalam waktu 1-2 jam
Efek Samping : depresi mental, mual muntah apatis
Interaksi Obat : menurunkan efek analgesik opioid, reaksi withdrawal akut,
efek cardiopulmonary bisa muncul dengan obat cardiotoxic

60
Keamanan :C

Tramadol HCl (50 mg dan 50 mg/ ml)


Nama Dagang : 1. Tramset (+ parasetamol): tablet
Indikasi : Nyeri akut & kroik yang berat, post op
Dosis : D & A (> 11 tahun) : 1 - 8 kapsul/hari. Retard: 1-2 tablet
sebagai dosis tunggal. Dosis lazim 400 mg/hari. A (> 1 thn) 1-
2 mg/kgBB/hari. Analtram : D & A (>14 thn): 3-4
tablet/hari,maksimal 8 tablet/hari.
Injeksi : 50 mg/ml 1-2 ampul secara IM/IV/SK, maksimal 8
ampul/hari.
Pemberian Obat : Oral : Bersama atau tanpa makanan
Injeksi : IM, IV, SK
Kontra Indikasi : Ketergantungan obat, hipersensitiv, hipnotik, analgesik, obat-
obat yang bekerja pada SSP, insufisiensi pernafasan & ginjal
berat
Perhatian : Penggunaan jangka panjang, gangguan fungsi ginjal dan hati
berat, anak < 16 tahun, hamil, laktasi, epilepsi, kejang
Efek Samping : Pusing, sedasi, mialgia, sakit kepala, pruritus, mual muntah,
dyspepsia, konstipasi, somnolen, mulut kering, diare,
bingung, keringat berlebihan
Interaksi Obat : Efek analgetik dan sedasi dapat meningkat dengan adanya
trankuilizer mayor dan obat hipnotik, MAOI non selektif,
alcohol, karbamazepin, agonis-antagonis opiate
Keamanan :C

8. ANALGESIK (NON OPIAT) & ANTIPIRETIK


Paracetamol
Nama Dagang : 1. Sanmol: tablet 500 mg
2. Sanmol : Sirup 120mg/5ml, Drop 100mg/ml
3. Sanmol Forte : tablet 650mg, Sirup 250mg/5ml
4. Farmadol : infus 500mg
5. Dumin : Rectal Tube 125mg,250mg
6. Sistenol (+ N-asetilsistein): tablet
7. Gitas Plus (+Hyoscine N-Butylbromide) : tablet
Indikasi : Nyeri, demam, sakit gigi, migren
Dosis : Oral : D: 0,5–1 gram 4-6 jam/hari, maksimal 4 gram/hari.
Rektal: A (<12 th): 10-15 mg/kgBB, (6-12 th): 240 mg, (2-6 th):
160 mg, (< 2 th): 80 mg, berikan 4x sehari.
Sirup: 3-4x sehari 1-3 sdt.
Drop: 5mg/kgBB sekali minum, maksimal tiap 4 jam sekali
Pemberian Obat : Oral : Sesudah makan. Primadol: 30 menit sebelummakan
Rektal : dimasukkan melalui dubur/anus
Injeksi : infus IV
Kontra Indikasi : Feokromositoma, disfungsi ginjal & hati, asma bronchial akut,
hamil, laktasi
Perhatian : Alkoholik, gangguan hati & ginjal, asma, infark miokard,
hipertrofi prostat, gangguan usus, syok, penyakit KV
Efek Samping : Reaksi hematologi, erupsi kulit, mual,
muntah,hiperglikemi, hipoglikemi kerusakan ginjal, alergi,
gangguan penglihatan, pusing, konstipasi, hipotensi.

61
Interaksi Obat : Antikolinergik, alcohol, fenotiazin, depresan SSP,
antikoagulan kumarin, MAOI, indanedio
Keamanan :B

9. ANTIINFLAMASI (NON STEROID)


Asam Mefenamat
Nama Dagang : 1. Mefinal: tablet 500 mg
Indikasi : Meredakan nyeri ringan hingga sedang pada sakit kepala,
sakit gigi, dismenore primer, nyeri traumatic, otot & pasca op
Dosis : D: awal 500 mg, dilanjutkan 250 mg tiap 6-8 jam
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Tukak GI, gangguan hati & ginjal, bronkospasme, rhinitis
alergi, urtikaria.
Perhatian : Harus digunakan hati-hati pada pasien usia lanjut, kejadian
KV, hipertensi, reaksi kulit, efek pada ginjal, asma akibat
penggunaan AINS atau salisilat, hamil
Efek Samping : Sedasi, diare, ruam, gangguan GI, ngantuk, hipersensitif
Interaksi Obat : Meningkatkan efek antikoagulan kumarin
Keamanan : C, D (pada trimester 3 atau menjelang persalinan)

Celecoxib
Nama Dagang : 1. Celebrex : kapsul 100mg
Indikasi : Osteo Arthritis, Arthritis Rheumatoid
Dosis : OA: 200 mg/hari atau 100 mg 2x sehari. AR: 100-200 mg 2x
sehari
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Alergi terhadap sulfonamide, aspirin, AINS yang lain, asma,
urtikaria
Perhatian : Retensi cairan, hipertensi, gagal jantung, asma, disfungsi hati
dan ginjal, lansia, hamil, laktasi
Efek Samping : Nyeri abdomen, diare, dyspepsia, lambung, mual, nyeri
punggung,edema perifer, rhinitis, faringitis, sinusitis, ruam
kulit
Interaksi Obat : ACE inhibitor, furosemid, tiazid, aspirin, flukonazol, litium,
warfarin
Keamanan : C, D (pada trimester 3 atau menjelang persalinan)

Dexketoprofen
Nama Dagang : 1. Fendex : tablet 25mg; injeksi 50mg/2ml
Indikasi : Nyeri muskuloskletal akut, dismenore, sakit gigi, nyeri pasca
op
Dosis : Oral : 12.5 mg tiap 4-6 jam atau 25 mg tiap 8 jam. Nyeri pasca
op: 25 mg tiap 8 jam. Maksimal 75 mg.
Injeksi : 50 mg/ml tiap 8-12 jam. Dosis IV/IM maksimal 150
mg
Pemberian Obat : Oral : 30 menit sebelum makan
Injeksi : IV, IM
Kontra Indikasi : Riwayat asma, bronkospasme, rhinitis akut atau polip nasal,
tukak lambung, dyspepsia, pendarahan lambung, penyakit
Chron atau colitis ulseratif, gagal jantung berat, disfungsi
ginjal sedang-berat, disfungsi hati berat, hamil, laktasi, terapi
antikoagulan

62
Perhatian : Alergi obat, esofagitis, gastritis, ulkus peptik, kelainan darah,
SLE, fungsi hati & ginjal abnormal, terapi diuretik, anak,
lansia
Efek Samping : Meningkatkan kejadian Thrombosis KV, infark miokard dan
stroke, hipertensi, retensi cairan, dan edema,inflamasi,
perdarahan GI, tukak lambung & usus, perforasi usus
Interaksi Obat : AINS, antikoagulan, heparin, tiklopidin, litium, MTX,
hidantoin, sulfonamid, diuretik, brta bloker, pentoksifilin,
thrombolitik, zidofudin, sulfonilurea, siklosforin, probenesid,
glikosida jantung, kuinolon, mifepriston
Keamanan :-

Ibuprofen
Nama Dagang : 1. Fenris : sirup 100mg/5ml
2. Bufect Forte : sirup forte 200mg/5ml
Indikasi : Nyeri ringan – sedang ( sakit gigi, kepala, nyeri otot, post op,
reumatik), demam
Dosis : Tablet : Dewasa 200-400 mg 3-4 x sehari
Sirup : Dewasa 2 sdt 3-4x sehari, anak : 20 mg/kg BB
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Tukak peptic,NACL NACpenderita riwayat asma, rhinitis,
urtikaria
Perhatian : Riwayat tukak peptic, gangguan ginjal, gagal jantung,
hipertensi, asma, hamil.
Efek Samping : Mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri lambung,
trombositopeni, gangguan penglihatan
Interaksi Obat : Warfarin
Keamanan : B, D (pada trimester 3 atau menjelang persalinan)

Kalium Diklofenak
Nama Dagang : Kaflam : tablet 25 mg, 50 mg
Indikasi : Terapi akut & kronik AR, osteoarthritis, spondilitis ankilosa,
dismenore primer
Dosis : D: awal 100-150 mg terbagi dalam 2-3 dosis. Maksimal 150
mg/hari (nyeri & osteoarthritis), 225 mg/hari (AR), 125
mg/hari (spondilitis ankilosa).
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Pendarahan, ulserasi/perforasi GI
Perhatian : Penyakit GI, Chron, gangguan fungsi hati, jantung atau ginjal,
asma, porfiria, hipertensi, lansia, anak, hamil, laktasi
Efek Samping : Mual, muntah, diare, kejang perut, dyspepsia, kembung,
anoreksia, sakit kepala, vitiligo, ruam
Interaksi Obat : Litium, digoksin, diuretic, AINS, antikoagulan,
antidiabetik oral, metotreksat, siklosporin, kuinolon
Keamanan : B, D (pada trimester 3 atau menjelang persalinan)

Ketoprofen
Nama Dagang : 1. Kaltrofen: tablet 50mg, Suppo 100mg
Indikasi : Mengobati gejala RA, spondilitis ankilosa, gout, OA
Dosis : Oral : D: penyakit rematik 100-200 mg sehari dalam 2-4 dosis
terbagi, nyeri dismenore 3xsehari 50 mg.
Suppositoria : 100 mg sebelum tidur. Penggabungan oral dan
rectal maksimal 200 mg. Injeksi IM 50-100 mg tiap 4 jam

63
(maksimal 200 mg dalam 24 jam) selama 3 hari. Anak tidak
dianjurkan. Topikal : 2-3x sehari
Pemberian Obat : Oral : sesudah makan
Injeksi : IM
Suppo : dimasukkan ke anus
Kontra Indikasi : Hipersensitiv terhadap aspirin dan AINS lain, gangguan fungsi
ginjal dan hati berat
Perhatian : Penderita hiperasiditas lambung, hamil, laktasi, gangguan
fungsi ginjal
Efek Samping : Mual, muntah, diare, dyspepsia, konstipasi, pusing, ulkus
peptic, pendarahan, ganggyan fungsi ginjal & hati,
trombositopeni
Interaksi Obat : Warfarin, sulfonilurea, atau hidantoin dapat meningkatkan
waktu protrombin atau pendarahan GI,metotreksat
Keamanan : B, D (pada trimester 3 atau menjelang persalinan)

Ketorolac
Nama Dagang : 1. Torasic : injeksi 30mg/ml
Indikasi : Terapi jangka pendek nyeri post op akut, sedang hingga berat
Dosis : Oral : 3-4x sehari 1 tablet.
Injeksi : Pengobatan jangka pendek untuk nyeri, awal 30-60
mg secara IM, lalu dapat diberikan dosis 15 – 30 mg tiap 6
jam bila perlu. Maksimal 120 mg/hari. Nyeri sedang pasca op
30 mg. Nyeri berat pasca op 90 mg lama terapi maksimal 5
hari
Pemberian Obat : Oral : sesudah makan
Injeksi : IM
Kontra Indikasi : Tukak peptic, pendarahan, perforasi GI, disfungsi ginjal,
penggunaan bersama AINS dan probenesid, laktasi,
gangguan hemostatik
Perhatian : Pasien yang dapat terapi antikoagulan, hemophilia, gangguan
hematologi, penyakit jantung, gagal ginjal akut, hipertensi,
disfungsi hati, anak < 16 tahun.
Efek Samping : Tukak GI, pendarahan & perforasi GI, pendarahan pasca op,
gagal ginjal akut, anafilaksis, gagal hati
Interaksi Obat : Antikoagulan, digoksin, asam salisilat, furosemid,
probenesid, litium, metotreksat, ACE inhibitor, antiepilepsi,
obat psikoaktif
Keamanan : C, D (pada trimester 3 atau menjelang persalinan)

Meloxicam
Nama Dagang : 1. Mexpharm : tablet (7,5mg & 15mg)
Indikasi : Osteo Arthritis, Arthritis Rheumatoid
Dosis : OA 7,5 mg 1 x/hari ditingkatkan 15 mg 1 x.hari. AR 15 mg
1x/hari dikurangi menjadi 7,5 mg 1 x/hari. Pasien
resikotinggi awal 7,5 mg 1 x/hari. Gagal ginjal maksimal 7,5
mg 1x/hari
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Hipersensitiv. Penyakit ginjal, hamil, laktasi, anak, tukak
peptic aktif, pendarahan GI
Perhatian : Gangguan GI, fungsi hati atau ginjal, penyakit hati, dehidrasi,
hipertensi, asma.

64
Efek Samping : Gangguan GI, edema, nyeri, pusing, sakit kepala, anemia,
insomnia, batuk, infeksi saluran nafas, ruam kulit, pruritus,
ISK
Interaksi Obat : AINS, antikoagualan, tiklopidin, heparin, trombolitik, litium,
metotreksat, siklosporin
Keamanan : C, D (pada trimester 3 atau menjelang persalinan)

Metamizole
Nama Dagang : 1. Antrain : injeksi 1g/2ml, tablet 500mg
Indikasi : Nyeri hebat berhubungan dengan sakit kepala, gigi, post op,
spasme otot polos
Dosis : Oral : 3-4x sehari 1 tablet (5-15 ml).
Injeksi: 2-5 ml IM/IV dosis tunggal, maksimal 10 ml/hari
Pemberian Obat : Oral : sesudah makan
Injeksi : IM, IV
Kontra Indikasi : Hipersensitiv, porfiria hepatic, hamil, laktasi
Perhatian : Asma bronchial atau infeksi saluran nafas
kronik,gangguan hematologi
Efek Samping : Jarang, diskrasia darah, syok, takikardi, gatal, rasa tertekan
pada dada
Interaksi Obat : Dapat menurunkan kadar siklosporin dalam darah.
Meningkatkan efek alkohol
Keamanan :-

Metampiron/Antalgin
Nama Dagang : 1. Analsik (+ diazepam): tablet
2. Neurosanbe plus (+ vit B1, B6, B12): tablet
3. Spasmal (+ ekst belladonna, papaverine HCl) : tab
Indikasi : Meredakan nyeri ringan sampai berat: mialgia, atralgia,
neuralgia, sakit gigi, nyeri haid, nyeri karena kanker, kolik
ginjal & kandung kemih, nyeri sesudah melahirkan & pasca
op
Dosis : Oral : D: 1-2 kaplet, A: ½-1 kaplet, diberikan 3-4x sehari.
Pemberian Obat : Oral : sesudah makan
Kontra Indikasi : Perdarahan, porfiria, hamil, psikosis berat
Perhatian : Tukak peptik, penyakit hati berat, riwayat diskrasia darah,
hamil, laktasi, bayi, hipersensitif terhadap aspirin, gangguan
hemostatik atau mendapat terapi antikoagulan, lansia
Efek Samping : Gangguan GI, ruam kulit, pruritus. Jarang, perdarahan &
tukak GI, lekopenia, agranulositosis, ngantuk, pusing,
amnesia, hipotensi, ketergantungan (analsik/proneuron),
gangguan penglihatan
Interaksi Obat : Alkohol, L-dopa, AINS, klorpromazin dapat menyebabkan
hipotermia, simetidin
Keamanan :-

Methyl salisilate, menthol, eugenol


Nama Dagang : 1. Lafalos : krim
Indikasi : Nyeri otot, nyeri sendi
Dosis : 1-3 kali/ hari
Pemberian Obat : Dioleskan pada bagian yang sakit atau nyeri (pada kulit)

65
Kontra Indikasi : Hentikan bila nyeri artritik terjadi > 10 hari/ bila terjadi
kemerahan kulit, jangan digunakan bila kulit luka atau
teriritasi, hindari kontak dengan mata atau membran mukosa
Perhatian : Kemerahan pada kulit
Efek Samping : Iritasi kulit, eritema, ruam, pruritus, deskuamasi pitiroid
Interaksi Obat : -
Keamanan :-
Restriksi JKN :-

Natrium Diklofenak
Nama Dagang : 1. Flamar: tablet 25 mg, 50 mg
2. Flamar: gel
Indikasi : AR, spondilitis ankilopetik, OA, spondiliartritis, reumatik,
bursitis, miositis, sinovitis
Dosis : D: 75-150 mg/hari, A > 6 tahun 0,5-3 mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3 dosis. Injeksi : 1-2ampul/hari. Topikal: 2-3x sehari.
Pemberian Obat : Oral : Sesudah makan
Gel : dioleskan dibagian yang nyeri
Injeksi : IM/IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif, aspirin, laktasi, tukak gastroduodenal,tukak
peptik, asma bronchial, urtikaria
Perhatian : Asma, bronkospasme, gangguan fungsi hati, ginjal &jantung,
pendarahan, usia lanjut, ulkus peptic, hamil,laktasi
Efek Samping : Gangguan GI, pendarahan, ulkus peptic, ruam kulit, sakit
kepala, sindrom Steven-Johnsons, insufisiensi ginjal akut,
hepatitis, trombositopenia, leucopenia, anemia hemolitik atau
aplastik, alergi
Interaksi Obat : Warfarin, litium, metotreksat, diuretic, beta bloker,
sulfonylurea, levodopa, aminoglikosida, kolkisin, fenitoin,
fenobarbital, digoksin, AINS lain
Keamanan : B, D (pada trimester 3 atau menjelang persalinan).
Topikal: C

10. ANTIMIGRAIN
Ergotamine, caffeine
Nama Dagang :-
Indikasi : Migren akut, sakit kepala vaskuler
Dosis : D: awal 2-3 tablet. Dapat diberi 1 tablet lagi bila keluhan tidak
berkurang setelah ½ jam. Dosis maksimal 6 tablet/hari
atau 10 tablet/minggu
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Gangguan pembuluh darah perifer, penyumbatan
pembuluh darah, PJK, hipertensi berat, migren, insufisiensi
hati dan ginjal, hamil, laktasi, sepsis
Perhatian : Bila timbul rasa kesemutan pada jari tangan dan kaki, maka
hentikan terapi.
Efek Samping : Mual, muntah, nyeri perut, pusing, sianosis, diare,
vasokontriksi perifer
Interaksi Obat : Makrolid, protease HIV, anti jamur azole, sumatriptan,
penghambat reseptor 5-HT, propanolol, obat vasokontriksi.
Keamanan : Dapat digunakan untuk serangan migren akut

66
11. NOOTROPIK & NEUROTROPIK
Mecobalamin
Nama Dagang : 1. Kalmeco : kapsul 500mcg,
2. Kalmeco : injeksi 500mcg/ml
Indikasi : Terapi neuropati perifer
Dosis : D: 500 mcg 3x sehari
Pemberian Obat : Oral : Bersama atau tanpa makanan
Injeksi : IM/IV
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
Perhatian : Neonatus, bayi premature, anak, Hentikan pengunaan jika
tidak ada respon
Efek Samping : Anoreksia, mual, diare, ruam kulit
Interaksi Obat : Metformin, antagonis reseptor H2, aminoglikosida, kolkisin,
asam aminosalisilat, antikonvulsan, alkohol,kloramfenicol
Keamanan :-

Piracetam
Nama Dagang : 1. Latropil : sirup 500mg/5ml
2. Neurotam : tablet 800mg, injeksi 1 g
Indikasi : Kemunduran daya piker, asthenia, gangguan adaptasi,
gangguan psikomotor, pengobatan infark serebral
Dosis : Kapsul/sirup: Gejala psikoorganik yang berhubungan dengan
lansia: awal 2,4 g/hari dibagi dalam 3 dosis selama 6 minggu.
Pemeliharaan: 1,2 g/hari dibagi dalam 3 dosis. Gejala pasca
trauma: awal 800 mg 3 x sehari secara oral, dosis dapat
dikurangi hingga 400 mg 3 x sehari. Ampul D: 1 gram 3 x
sehari IV/IM.
Pemberian Obat : Oral : Sebelum makan
Injeksi : IV, IM
Kontra Indikasi : Insufisiensi ginjal berat
Perhatian : Insufisiensi ginjal, penghentian secara mendadak, hamil,
laktasi
Efek Samping : Gelisah, mudah marah, insomnia, cemas, tremor, agitasi,
lelah, gangguan GI
Interaksi Obat : Ekstr tiroid
Keamanan :-

12. ANESTESI
Sevoflurane
Nama Dagang : Sevoflurane Baxter
Indikasi : induksi dan maintenance general anaesthesi
Dosis : MAC 2,05%, induksi 6-8 vol %, maintenance: 1-2 vol%
Pemberian Obat : inhalasi/respiratori
Kontra Indikasi : hiperteemia malignan/suspek, riwayat penyakit liver berat
Perhatian : pasien dengan peningkatan tekanan intracranial, penyakit
neuromuscular, hipovolemik, hipotensi
Efek Samping : Depresi miokard, bradikardi, hipotensi, depresi nafas
Interaksi Obat : meningkatkan metabolism dan toksisitas obat yang
menginduksi isoenzim CYP2E1. Meredusi MAC
benzodiazepine. Potensial fatal menyebabkan peningkatan
level K serum menyebabkan kardiak aritmia dengan
penggunaan succinylcholine. Meningkatkan metabolism dan
toksisitas alcohol.

67
Isoflurane
Nama Dagang : Aerane
Indikasi : induksi dan maintenance general anaesthesi
Dosis : induksi: Mulai dosis 0,5% lalu dinaikkan secara bertahap.
Dosis 1,3-3,0% dpt menyebabkan anestesi dalam 7-10 menit.
Pemeliharaan: 1,0-2,5% AERRANE + N2O/O2. 1,5-3,5%
AERRANE + O2 100%
Pemulihan: Dosis diturunkan hingga 0,5% saat operasi
berakhir s/d 0%
Pemberian Obat : inhalasi/respiratori
Kontra Indikasi : Diketahui atau dicurigai adanya hipertemia malignant genetic,
Pasien dengan riwayat hipertermia malignan, atau adanya
disfungsi hati, ikterik, demam yang tidak diketahui,
leukositosis, atau eosinofilia yang terjadi setelah pemberian
anestesi halogen, Operasi obstetric, MAOI non-selektif
Perhatian : pasien dengan peningkatan tekanan intracranial, penyakit
neuromuscular, hipovolemik, hipotensi
Efek Samping : Gangguan saluran cerna, pusing, ruam kulit.
Interaksi Obat : MAOI non-selektif, Beta-simpatomimetik (isoprenaline) dan
alfa-beta-simpatomimetik (epinefrin atau adrenalin;
norepinefrin atau noradrenalin), betabloker, isoniazid,
Simpatomimetik langsung, Senyawa pelumpuh otot, morfin,
antagonis kalsium

Ketamine
Nama Dagang : KTM
Indikasi : Obat bius untuk prosedur diagnosis hingga operasi.
Dosis : Dewasa dan anak-anak 16 tahun ke atas: Dosis awal: 1-
4,5 mg/kgBB melalui suntikan di pembuluh darah
(intravena/IV), atau 6,5-13 mg/kgBB melalui suntikan di otot
(intramuscular/IM).Dosis pemeliharaan: 0,1-0,5 mg/menit
(infus).Anak-anak (3 bulan atau lebih) : IM 4-5 mg/Kg BB, IV
1,5-2 mg/Kg BB
Pemberian Obat :
KontraIndikasi :
Perhatian : Pasien dengan hipertensi, glaukoma, cedera bola
mata, porfiria, penyakit tiroid, penyakit jantung
koroner, takikardia
Efek Samping : Hipertensi, gangguan jantung, takikardia, gangguan
penglihatan, kejang
Interaksi Obat : Phenobarbital, diazepam/clonazepam, teofillin (kejang), ACEI
DAN Antagonis kalsium (Hipotensi)
Keamanan :B

Lidokain
Nama Dagang :-
Indikasi : Anastesi Lokal atau regional
Dosis : Dewasa: IV. Fibrilasi ventrikel yang tak berdenyut atau
takikardia ventrikel 1-1,5 mg / kg, ulangi jika perlu. Maks: 3
mg / kg. Pada pasien yang lebih stabil: 50-100 mg. Dapat
diulang satu atau dua kali jika diperlukan, hingga maksimal

68
200-300 mg dalam 1 jam, kemudian 1-4 mg / menit melalui
infus berkelanjutan. Anestesi regional Dengan solin 0,5%
tanpa epinefrin: 50-300 mg. Maks: 4 mg / kg Darurat aritmia
ventrikel 300 mg, ulangi setelah 60-90 menit jika perlu. Blok
saraf simpatis parenteral Sebagai soliter 1%: 50 mg untuk
blok serviks; 50-100 mg untuk blok lumbar. Blok saraf tepi
Seperti solus 1,5%: Blok pleksus brakialis: 225-300 mg.
Sebagai 2% soln: Blok saraf gigi: 20-100 mg. Sebagai 1% soln:
Blok saraf interkostal: 30 mg; blok paracervical: 100 mg di
setiap sisi, diulang tidak lebih dari 1,5 jam; blok paravertebral:
30-50 mg; blok pudendal: 100 mg di setiap sisi. As 4% soln:
Blok retrobulbar: 120-200 mg
Pemberian Obat : IM
Kontra Indikasi : Alergi atau hipersensivitas terhadap anastesi lokal golongan
amida
Anatesi lokal dikontraindikasika untuk anastesi epidural dan
spinal pada pasien dengan hipotensi yang tidak teratasi atau
gangguan koagulasi atau pada pasien yang menerima
pengobatan antikoagulasi
Tekhnik anastesi lokal tidak boleh digunakan bila terdapat
radang dan atau sepsis pada daerah tempat injeksi dan atau
pada keadaan septisemia
Perhatian : Mukosa yang mengalami trauma dan atau luka, pasien
dengan penyakit KV, Gagal jantung, blok jantung parsial atau
komplit kesehatan menyuluruh yang buruk, rendahnya
kapasitas ikatan dengan protein atau sindrom nefrotik,
pemyakit hati tahap lanjut, epilepsi, gangguan konduksi
jantung, bradikardi, gangguan fungsi hati, syok berat.
Efek samping : nyeri tenggorokan, suara serak, reaksi alergi, efek toksik akut,
gugup,pusing, kejang, kehilangan kesadaran, kemungkinan
henti nafas, dan henti jantung, hipotensi, depresi miokardial,
bradikardiaksi
Interaksi Obat : efek toksik bertambah jika diberikan bersama mexiletin,
tokainid, amiodaron, bersihkan lidokain menurun jika
diberikan bersama simetidin, prnyekat beta
Keamanan : B

Lidokain, Ephineprin
Nama Dagang : Pehacain
Indikasi : Anastesi Lokal
Dosis :-
Pemberian Obat : IM atau SK
Kontra Indikasi : Alergi atau hipersensivitas terhadap anastesi lokal golongan
amida
Perhatian : Hati-hati terhadap penderita gangguan jantung misal
bradikardi, payah jantung dan hipertensi. Dosis berlebihan
atau pemberian ulang dalam internal waktu pendek akan
menyebabkan tingginya kadar dalam plasma dan efek
samping yg serius, anastesi lokal sebaikna digunakan dengan
perhatian ketika ada inflamasi dan atau sepsis pada bagian
infesi yang dituju. Lidokain dan ephineprine injeksi
mengandung potasium metabisulfite, dimana sulfit dapat
menyebabkan reaksi alergi.

69
Efek samping : nyeri tenggorokan, suara serak, reaksi alergi, efek toksik akut,
gugup,pusing, kejang, kehilangan kesadaran, kemungkinan
henti nafas, dan henti jantung, hipotensi, depresi miokardial,
bradikardiaksi
Interaksi Obat : Pemberian larutan anastetik lokal yang mengandung
epinefrine atau norepinefrine pada pasien yang mendapatkan
monoamine oxidase inhibitors, tricyclic antidepresant atau
phenothiazines dapat memperparah hipotensi atau hipertensi.
Keamanan :B

Recuronium Br
Nama Dagang :
Indikasi : Anastesi tambahan dismaping anastesi utama untuk
mempercepat sekuen dan intubasi trakea rutin dan
merelaksasi otot rangka selama oprasi atau ventilasi mekanis
Dosis : inj IV bolus atau infus kontinu intubasi trakea 0,6 mg/kg .
Anestesi penginduksi sekuen cepat 1 mg/kg. Atau 0,6 mg/kg
(untuk menjalani oprasi caesar ).jika mengunakan 0,6 mg/ kg
lakukan intubasi setelah 90 detik pemeliharaan 0,15 mg/ kg .
anastesi inhalasi jangka panjang 0,075- 0,1 mg / kg. Infus
kontinue dosis tambahan 0,6 mg / kg . anak 1-14th dan bayi
(1-12 bln ) dalam pengaruh anastesi halotan menunjukkan
kepekaan yang sama seperti orang dewasa. Pasien dengan
penyakit geriatri dan penyakit hati dan atau saluran empedu
dan atau gagal ginjal 0,6mg / kg. Dosis pemeliharaan 0,075-
0,1 mg/ kg. Tingkat infus 0,3 – 0,4 mg /kg/ jam . ventilasi
mekanis awal 0,6mg / kg dosis pemuatan dilanjutkan dengan
infus kontinue segera setelah sentakan pemulihan sampai
10% atau pada munculnya kembali 1-2 sentakan untuk
mencapai 4 stimulasi . tingkat infus awal untuk perawatan 0,3
-0,6 mg/ kg / jam selama satu jam,kurangi dosisnya pada 6-
12 jam berikutnya.
Pemberian Obat : Iv dan inhalasi
Kontra Indikasi : Hipersentitivitas
Perhatian : gagal hati dan atau saluran empedu dan ginjal , kondisi
dengan waktu sirkulasi yang lama, penyakit neuromuscular,
kondisi hipotermia, obesitas, pasien dengan luka bakar,
hipokalemia, hepermagnesemia, hipocalcemia,
hipoproteninemia, dehidrasi, asidosis, hipercapmia, cachexia
meningkatkan efek. Gangguan elektrolit yang berat , PH darah
yang berubah atau dehidrasi harus diperbaiki. Tidak
dianjurkan untuk mengemudikan atau mengoprasikan mesin
selama 24 jam setelah pemulihan penuh. Kehamilan dan
laktasi
Efek samping : nyeri atau reaksi pada situs inj, perubahan tanda vital dan
blok neuromuscular yang berkepanjangan ., reaksi analfilaksis
dan anafilaktoid
Interaksi Obat : Efek meningkat dengan anestesi volatil halogen,
suxamethonium (setelah intubasi), kortikosteroid (pengunaan
jangka panjang ) ., antibiotik (aminoglikosida, lincossamida,
polipeptida dan acylamino-phenicilin ), diuretik, kuinidin,
kina, garam mg, penghambal saluran ca, garam lipium,
anestesi lokal (licodain IV, epidural, bupifacaine), administrasi

70
akut fenitoin/ bloker β. Aminoglikosida , lincosamida,
polipeptida dan asilamino – penicilin , kina kininin, kina dan
garam mg dapat menyebabkan rekurariasi pasca op.
Berkurangnya efek dengan pemberian fenitoin kronis atau
carbamazepin., PI (gabexate, kulinastatin ). Efek blokade
neuromuscular yang dilemahkan atau potentiated dengan
penghambat neuromuscular non depolarisasi lainya dan
suxamethonium. Onset kerja lidocain lebih cepat
Keamanan :

71
BAB 5
SISTEM MUSKULOSKLETAL

72
1. HIPERURISEMIA & GOUT
Allopurinol
Nama Dagang :-
Indikasi : Arthritis gout & produksi asam urat berlebih
Dosis : Gout: ringan: 200-300 mg/hari; Berat: 400-600 mg/hari,
untuk meringankan kemungkinan seranan gout berulang.
Inisial dosis pada 100 mg/hari dan ditingkatkan setiap
minggu pada rekomendasi dosis yang ditentukan. Dosis
maksimum per hari: 800 mg/hari. Pasien dengan
gangguan fungsi ginjal 100-200 mg/hari. Hiperurisemia
sekunder yang berkaitan dengan kemoterapi : 600-800
mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi untuk mencegah
nefropathy akut karena asam urat dalam 2-3 hari dimulai
pada 1-2 hari sebelum kemoterapi. Anak < 6 tahun maksimal
150 mg/hari. 6-10 tahun maksimal 500 mg/hari.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas allopurinol atau komponen lain dalam
sediaan
Perhatian : Dapat menimbulkan reaksi alergi, meliputi reaksi alergi berat
seperti vasculitis and Stevens-Johnson syndrome, dapat
menyebabkan supresi sumsum tulang belakang pada pasien
gangguan hepar. Jangan digunakan pada pasien
hiperurisemia asymptomatic. Gunakan dengan hati-hati pada
pasien gangguan renal karena dapat memicu resiko
peningkatan reaksi alergi. Hamil, laktasi.
Efek Samping : Ruam kulit, gagal ginjal, hipersensitivitas syndrome,
peningkatan alkaline phosphatase atau hepatik
transaminase, dyspepsia, pancreatitis, gynecomastia,
agranulocytosis, aplastic anemia, acute tubular necrosis,
interstitial nephritis, nephrolithiasis, vasculitis, toxic
epidermal necrolysis, exfoliative dermatitis, Stevens-
Johnson syndrome, granuloma annulare, toxic
pustuloderma, neuropathy perifer, neuritis, paresthesia,
bronchospasme, katarak, macular retinitis, angioedema,
epistaxis.
Interaksi Obat : ACE Inhibitor, amoxicillin, ampicillin, antasida,
azathioprine, carbamazepine, klorpropamide, siklofosfamid,
didanosine, loop diuretic, mercaptopurine,pivampicillin,
derivate teofilin, diuretic tiazid, antagonis vitamin K (warfarin)
Keamanan :C

Colchicine
Nama Dagang : 1. Recolfar : tablet
Indikasi : Artritis gout akut, profilaksis jangka pendek selama awal
terapi dengan allopurinol & obat urikosurik
Dosis : Artritis gout akut: awal 0.5-1.2 mg diikuti dengan 0.5 mg tiap
2 jam sampai nyeri mereda atau timbul mual, muntah atau
diare. Dosis rata-rata: 4-8 mg. Profilaksis jangka pendek
selama awal terapi dengan allopurinol & obat urikosurik: 0.5
mg 1x seminggu atau s/d 1x sehari
Pemberian Obat : Sesudah makan

73
Kontra Indikasi : Pasien dengan GI serius, penyakit ginjal atau jantung,
diskrasia darah, hamil.
Perhatian : Lansia, pasien debitas, pasien dengan penyakit jantung,
hepatic, ginjal atau GI.
Efek Samping : Neuritis perifer, kelelahan otot, mual, muntah, nyeri abdomen,
diare, urtikaria, anemia, aplastika, agranulositosis, dermatitis,
purpura, alopesia.
Interaksi Obat : Dapat mengganggu absorbsi vit B12
Keamanan :D

2. RELAKSAN OTOT
Atracurium besylate
Nama Dagang : 1. Farelax : injeksi (10mg/ml)
Indikasi : Terapi tambahan untuk anastesi umum untuk memudahkan
intubasi endotrakeal dan merelaksasi otot skeletal selama
operasi; untuk memudahkan ventilasi mekanik pada pasien
ICU, terapi bukan digunakan untuk meredakan nyeri atau
pemberian obat penenang
Dosis : relaksasi: 0,3-0,6 mg/kgBB. Intubasi: 0,5-0,6 mg/kgBB.
Terapi pemeliharaan: 0,1-0,2 mg/kgBB 20-45 menit
sesudah injeksi bolus awal lalu sesudahnya diberikan dengan
interval 15-25 menit. Infus: awal 0,3-0,6 mg/kgBB diberikan
terus menerus dengan kecepatan 0,3-0,6mg/kgBB/jam.
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap atracurium besylate atau
komponen lain dalam sediaan.
Perhatian : Miastenia gravis, gangguan keseimbangan elektrolit,penyakit
KV berat, penyakit neuromuskuler lainnya,bradikardi
Efek Samping : Umumnya terjadi pelepasan histamine, flushing, sekresi
bronchial, gatal-gatal, bersin, erythema. Henti jantung, kejang,
kegagalan sirkulasi
Interaksi Obat : Asetilkolin esterase inhibitor, aminoglikosida, botulinum
toksin tipe A dan B, calcium channel blockers,
capreomycin, glikosida jantung, colistimethate, anastesi
inhalasi, kortikosteroid, ketorolac, antibiotik lincosamide,
lithium, loop diuretic, garam magnesium, procinamide,
quinidine, derivate tetrasiklin, vancomycin
Keamanan :C

Eperisone
Nama Dagang : 1. Myobat : tablet 50mg
Indikasi : Terapi simtomatis untuk kondisi yang berhubungan dengan
spasme muskuloskletal
Dosis : D: 3 x sehari 1 tablet
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Gagal ginjal dan hati
Perhatian : Paralisis flaksid, hamil,laktasi, anak, dapat mengganggu
kemampuan mengemudi
Efek Samping : Lemah, pusing, insomnia, ngantuk, disfungsi hati dan ginjal,
ruam, gangguan GI, gangguan berkemih
Interaksi Obat : Metokarbamol, tolperison
Keamanan :-

74
3. GANGGUAN NEUROMUSKULAR
Neostigmin
Nama Dagang : 1. Prostigmin : injeksi 0,5mg/ml
Indikasi : Miastenia gravis, distensi & retensi urin, mengatasi efek obat
neuromuskuler nondepolarisasi.
Dosis : Miastenis gravis: 1 ml 0,05% (0-5 mg)SK/IM. Distensi &
retensi urin pasca op: 0,5 ml 0,05% (0,25 mg)SK/IM segera
sesudah op, ulangi yiap 4-6 jam selama 2-3 hari. Mengatasi
efek obat penghambat neuromuskuler nondepolarisasi:0,5-2
mg IV lambat
Pemberian Obat : SK, IM, IV
Kontra Indikasi : Obstruksi mekanik saluran cerna & kemih, peritonitis
Perhatian : Asma bronchial, bradikardi, ulkus peptic, epilepsy,
hipertiroid, hamil, laktasi.
Efek Samping : Salivasi, kram usus, diare, anafilaksis, reaksi alergi, sakit
kepala,konvulsi, kesadaran menurun, aritmia kordisGangguan
GI, hipotensi, bronkospasme
Interaksi Obat : Neomisin, streptomisin, kanamisin, anastesi local & umum,
antiaritmia
Keamanan :C

Piridokstigmin
Nama Dagang : 1. Mestinon : tablet 60mg
Indikasi : Mistenia gravis, ileus paralitik, retensi urin pasca op
Dosis : D: 30-240mg/hari. A: 15-60mg/hari. Dosis sebaiknya
ditingkatkan bertahap sebesar 15-30mg/hari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif, Obstruksi GI atau saluran kemih, asma bronkial
Perhatian : Bradikardi, oklusi coroner, hipotensi, vagotonia, ulkus peptic,
epilepsy, Parkinson, hamil, laktasi, kurangi dosis untuk
pasien gagal ginjal
Efek Samping : Mual, muntah, hipersalivasi, diare, kram abdomen
Interaksi Obat : Meningkatkan kerja derivate morfin & barbiturat
Keamanan :C

4. OBAT LAIN SISTEM MUSKULOSKELETAL


Diacerin
Nama Dagang : 1. Artrodar : kapsul 50mg
Indikasi : Pengobatan OA
Dosis : 1 kapsul/hari pada malam hari selama 1 bulan,
dilanjutkan 1 kapsul 2x sehari pada bulan berikutnya
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Gangguan fungsi ginjal, laktasi, hamil, anak
Perhatian : Hamil, laktasi
Efek Samping : Diare
Interaksi Obat : Antasid, antibiotik, kemoterapi
Keamanan :B

Glucosamin
Nama Dagang : 1. OA Forte (+ kondroitin sulfat): tablet forte

75
Indikasi : Osteoatritis,memelihara ksehatan persendian,
mengurangi nyeri pada arthritis, punggung, lutut, tungkai,
pergelangan & jari tangan
Dosis : D <55 kg: 2-3x sehari 1 tablet, >55 kg: 3x sehari 1-2 tablet.
Pemberian Obat : Oral : sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :C

Na Hyaluronat
Nama Dagang : 1. Umarone : injeksi 20mg/2ml
2. Bionect : krim
3. Aloclair (+ekkstrak aloe vera): gel
Indikasi : Penyakit sendi degenerative, terapi tambahan bedah ortopedik.
Krim: membantu meredakan inflamasi, merangsang
pembentukan jaringan granulasi, mempercepat penutupan
luka. Gel : sariawan
Dosis : Disesuaikan dengan ukuran sendi: suntikan 2 ml atau kurang
secara intra artikuler 1x seminggu selama 5x. Pengobatan > 1
sendi dapat dilakukan secara bersamaan
Topical : 2-3 kali sehari
Pemberian Obat : Intra Artikular
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Adanya infeksi, tidak boleh diberikan secara IV
Efek Samping : Pembengkakan sendi sementara &/ nyeri local
Interaksi Obat : Salisilat
Keamanan :-

76
BAB 6
HORMON

77
1. ESTROGEN & PROGESTERON SERTA PREPARAT SINTETIKNYA
Allylestrenol
Nama Dagang : 1. Prestenol: tablet 5 mg
Indikasi : Persalinan yang terancam prematur , abortus habitualis,
abortus mengancam.
Dosis : Persalinan yang terancam prematur dosis tergantung tiap
individu maks; 40 mg/hr abortus mengancam 5 mg 3x/hr
selama 5-7 hari terapi dapat diperpanjang bila perlu.
Abortus habitual 5-10 mg/hr segera setelah kehamilan
terdiagnosa, terapi dilanjutkan s/d minimal 1 bulan setelah
akhir masa kritis
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Fungsi hati abnormal
Perhatian : DM
Efek Samping : Mual muntah
Interaksi Obat : -
Keamanan :-
Restriksi JKN :-

Estradiol, norgestrel
Nama Dagang : 1. Cyclo-proginova: tablet
Indikasi : Amenore primer & sekunder, siklus haid tidak teratur, terapi
sulih hormone selama & sesudah sindrom klimakterium,
terapi defisiensi hormon sesudah ooforektomi atau kastrasi
radiologi untuk penyakit non karsinoma.
Dosis : 1 tablet/hari dimulai pada siklus ke 5 haid, diikuti dengan 7
hari bebas tablet diantara siklus haid berikutnya. Amenore
atau pendarahan tidak teratur, 1 tablet/hari dimulai langsung
setelah dipastikan tidak ada kehamilan
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Pendarahan yang tidak diketahui penyebabnya, kanker
payudara atau kondisi pra maligana (keganasan), riwayat
tumor hati, penyakit hati berat, infark miokard,
stroke,thrombosis vena,gangguan tromboembolik,hiper-
trigliseridemia berat, hamil, laktasi
Perhatian : Pemeriksaan medis menyeluruh perlu dilakukan sebelum
terapi, tromboemboli vena & arteri, kanker endometrium &
payudara, tumor hati, penyakit kandung empedu, dimensia,
monitor pasien dengan epilepsi, asma, migren, porfiria, SLE,
otosklerosis
Efek Samping : Perdarahan uterus/vagina, mual, nyeri perut, ruam kulit,
sakit kepala, peningkatan nafsu makan, perubahan BB,
rambut rontok, eksim.
Interaksi Obat :Antikonvulsan, antimikroba, hidantoin, barbiturate, primidon,
karbamazepin, rifampisin, okskarbamazepin, topiramat,
felbamat, griseofulvin, penisilin, tetrasiklin, parasetamol,
antidiabetik oral insulin, alcohol, tes lab
Keamanan :-

Norethisteron
Nama Dagang : 1. Primolut N : tablet 5mg

78
Indikasi : Perdarahan disfungsional, amenorea primer & sekunder,
sindrome pra menstruasi, mastopati siklikl, pengaturan waktu
menstruasi, endometriosis
Dosis : Perdarahan heparin disfunfsional 1tab 3x/hr selama 10 hari.
Maks. 30 tab.Amenorea primer & sekunder 1 tab 1-2x/hr
selama 10 hr. Untuk merangsang perdarahan siklus 1 tab
2x/hr dimulai pada hari ke 16 – 25 dari siklus menstruasi.
Sindrom pra menstruasi 1 tab 1-3x/hr . pengaturan haid 1tab
2-3x/hr tidak lebih dari 10-14 hari dimulai 3 hari sebelum
menstruasi yang diharapkan . Endometriasias dimulai pada
hari ke 1 s/d ke 5 dari siklus dengan dosis 1tab 2x/hr .
penngobatan dapat dilanjutkan selama 4-6 bulan.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif, diketahui hamil atau menyusui,diketahui atau
diduga menderita keganasan yang tergantung pada hormon
seks.
Perhatian : Faktor resiko tromboembolisme vena (VTE) meningkatkan
resiko tromboembolisme, pada masa nifas, gejala trombosis,
lakukan pengawasan pada pasien depresi, lakukan
pemeriksaan fisik & ginekologi sebelum terapi.
Efek Samping : Perdarahan uterus/ vag t ermasuk perdarahan bercak,
hipoamenore, amenorea,sakit kepala, mual, edema
Interaksi Obat : Interaksi obat yang mengakibatkan peningkatan bersihan
hormon seks dapat menyebabkan penurunan efikasi terafeutik
rifampicin, seperti penginduksi enzim hati (fenitoin,
barbiturat, karbamazepin, pirimidon) griseofulvin,siklosforin
Keamanan : X

Progesteron
Nama Dagang : 1. Utrogestan : tablet 100mg
Indikasi : Gangguan yang berhubungan dengan defisiensi
progesterone. Oral: untuk atasi haid yang tidak teratur karena
disovulasi. Vaginal: untuk siklus fertilisasi invitro (IVF);
alternative terhadap rute oral bila tidak dapat ditoleransi
Dosis : Tidak lebih dari 200mg/asupan. Insufisiensi progesterone:
200-300 mg/hari dalam 1 atau 2 dosis terbagi. Dapat
ditingkatkan hingga 600mg/hari dalam 3 dosis terbagi, pada
kasus untuk membantu terjadinya kehamilan. Vaginal:
masukkan satu kapsul ke dalam vagina.
Pemberian Obat : Oral : Berikan saat perut kosong, sebaiknya menjelang tidur
malam.
Ovula: masukkan kapsul dalam vagina
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, alergi terhadap kacang, gangguan fungsi
hati berat, perdarahan vaginal tanpa sebab, karsinoma
mamaria atau saluran kelamin, tromboflebitis, tromboembolik,
perdarahan otak, porfiria
Perhatian : Wanita pasca menopause, kondisi yang dapat
mempengaruhi retensi cairan seperti hipotensi, penyakit
jantung dan ginjal, epilepsy, asma, riwayat depresi,
diabetes, gangguan hati ringan s/d sedang, migren atau
fotosensitivitas, dapat mempengaruhi kemampuan mengemudi
atau menjalankan mesin. Hamil & laktasi

79
Efek Samping : Jeratas, urtikaria, ruam kulit, retensi cairan, perubahan BB,
gangguan GI, perubahan libido, rasa tidak nyaman pada
payudara, sindrom pra menstruasi, kloasma, depresi, pireksia,
insomnia, alopesia, hirsutisme, tromboemboli vena. Oral:
perubahan siklus menstruasi, amenore, perdarahan
intermenstruasi, sakit kepala. Vaginal: iritasi lokal.
Interaksi Obat : Bromokriptin, siklosporin, rifamisin
Keamanan :B

2. HORMON KORTIKOSTEROID
Dexamethasone
Nama Dagang : 1. Cortidex: tablet, injeksi
Indikasi : Alergi, penyakit kolagen, reumatik, leukimia dan limfoma,
syok, penyakit pernafasan, gangguan hematologik, edema.
Dosis : D: oral 0,5-10 mg/hari, IM/IV lambat/infus awal 0,5-20 mg.
Udem otak 10 mg IV, dilanjutkan IM 4 mg tiap 6 jam selama
2-10 hari. Anak: 0,08-0,3 mg/kgBB/hari.
Pemberian Obat : Oral : bersama makan
Injeksi : IM, IV lambat, Infus IV
Kontra Indikasi : Ulkus peptikum, osteoporosis, psikosis, TB aktif atau statis,
infeksi akut
Perhatian : Hipertensi, gagal jantung kongestif, DM, penyakit infeksi,
gagal ginjal kronik, uremia, usia lanjut, hamil.
Efek Samping : Retensi air dan garam, edema, hipertensi, gagal mental,
pankreatitis, gangguan penglihatan, atrofi, nafsu makan
meningkat, pertumbuhan lambat.
Interaksi Obat : Efektifitas berkurang dengan fenitoin, antibiotik lain,
fenobarbital, rifampisin, vitamin A, tetrasiklin dan antibiotik
lain, tiazid. Antikoagulan oral, hipoglikemik oral dan salisilat
Keamanan : C, D (pada trimester 1)

Methylprednisolone
Nama Dagang : 1. Hexilon : tablet (4mg, 8mg, 16 mg), Sanexon injeksi
125mg/2ml
Indikasi : Kelainan endokrin, penyakit reumatik, penyakit kolagen,
penyakit kulit, alergi, penyakit mata, penyakit saluran nafas,
kelainan hematologi, edema, gangguan saluran cerna.
Dosis : Awal 2-48 mg/hari. Sklerosis multiple 160 mg/hari selama 1
minggu, dilanjutkan 64 mg/hari selama 1 bulan. Injeksi :
Rheumatoid arthritis dan osteoarthritis Sendi besar : 20-80
mg. Sendi sedang: 10-40 mg. Sendi kecil: 4-10 mg. Obat
digunakan dengan cara intra-artikular untuk efek lokal dan
intramuscular untuk efek sistemik.
Pemberian Obat : Oral : Bersama makan
Injeksi : IM, IV lambat, Infus IV, intra-artikular
Kontra Indikasi : Infeksi jamur sistemik
Perhatian : Penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi, vaksinasi, TB,
sirosis, hipotiroid, hamil dan laktasi.
Efek Samping : Gangguan elektrolit dan cairan tubuh, gangguan
pencernaan, keringat berlebihan, urtikaria, osteoporosis,
peningkatan tekanan intrakranial, gangguan siklus

80
menstruasi, DM, hambatan pertumbuhan pada anak, katarak,
glaucoma
Interaksi Obat : Siklosporin, phenobarbital, phenitoin, rifampisin,
karbamazepin, pirimidon, ketokonazole, aspirin,
antikolinesterase, antihipertensi, diuretik
Keamanan :C

Prednisolone
Nama Dagang :-
Indikasi : Keadaan alergi, peradangan dan penyakit lain yang
membutuhkan pengobatan dengan glukokortikoid seperti
rematik,penyakit kolagen penyakit kulit.
Dosis : Dewasa : 1-4 tablet/hari, atau menurut petunjuk dokter
Dosis diturunkan secara bertahap sampai dosis terendah
efektif.
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Penderita hipersensitif terhadap obat ini
Peptic ulcer, active tuberculosis, osteoporesis , gangguan
saraf, gangguan ginjal, jantung
Infeksi fungsi sistemik , herpes simplek okuler
Perhatian : - Hindari penghentian pemberian secara tiba tiba pada
pemakaian jangka panjang
- Hati – hati pemakaian pada anak anak pada masa
pertumbuhan
- Tidak dianjurkan diberikan pada wanita hamil dan ibu
menyususi
- Pengunaan kortikostteroid jangka panjang mungkin
menyebabkan katarak -subkapsularposterior galukoma
dengan kemungkinan kerusakan pada saraf -mata dan dapat
meningkatkan infeksi okuler sekunder karena fungi dan
virus
- Insufisiensi adrenorkotikol sekunder karena pemakaian obat
ini mungkin dapat dikurangi dengan menurunkan dosis
secara bertahap.
- Hati—hati pengunaan kortikosteroid pada penderita
diabetes melitus dapat meningkatkan gluconeogenesis dan
dapat menguarangi sensitivitas terhadap insulin
- Pemakaian kortikosteroid pada penderita hipotiroid dan
sirosis dapat meningkatkan efek kostikoteroid
- Hati - hati pengunaan pada penderita gagal jantung,
penyakit infeksi, gagal ginjal kronis dan usia lanjut.
Efek Samping : - gangguan cairan dan elektrolit,hypertensi, kegagalan
kongesti jantung, otot lemas, vertigo, sakit kepala,
menstruasi tidak teratur, reaksi hipersensitif dan reaksi
analfilaktif
Interaksi Obat : - pemakaian aspirin bersama dengan kortikosteroid tidak
dianjurkan pada penderita kolitis ulceratif non spesifik
- Rifampisin, phenytoin, phenobarbital dapat mempercepat
metabolisme kortikosteroid
- Pemberian vaksin bersama kortikosteroid dapat
menyebabkan vaksin tidak bekerja
Keamanan :C

81
Triamcinolon
Nama Dagang : 1. Trilac : injeksi 10 mg/ml
2. Triamcort : tablet 4 mg
3. Kenalog In Orabase
Indikasi : AR dan demam reumatik, asma bronkial, rinitis vasomotor,
leukimia, limfosarkoma, fibrosis paru, Salep: sariawan
Dosis : D: oral 2-24 mg/hari. IM pada otot panggul 40 mg diulang
sesuai respon pasien. Dosis tunggal maksimal 100 mg.
Salep: dioles pada area mulut, 2-3x sehari.
Pemberian Obat : Oral : bersama makan
Salep : dioleskan pada area mulut/bagian yang sakit
Injeksi: IA, IB, ID, IM
Kontra Indikasi : TBC aktif, laten atau menyembuh, psikosis akut
Perhatian : Hipertensi, DM, penyakit ginjal.protein harus dikonsumsi
secara cukup selama terapi. Tromboflebitis, penyakit infeksi,
kecendenrungan psikosis, nefritis kronis, karsinoma
metastasis, osteoporosis, infeksi bakteri tak terkontrol, herpes
simpleks ocular
Efek Samping : Fraktur spontan, ulkus peptikum, kemerahan pada muka,
berkeringat, akne, vertigo, sakit kepala, tromboemboli, lemah
otot
Interaksi Obat : Amfoterisin B, aspirin, atrakurium, fluorokuinolon, insulin,
phenobarbital, fenitoin
Keamanan :C

Hidrocortison
Nama Dagang : 1. Fartison injeksi
Indikasi : Gangguan endokrin, rematik, penyakit kolagen, gangguan
kulit; alergi, alergi akut & kronis yang terkait dengan mata &
penglihatan; penyakit resp; gangguan hematologis; gangguan
neoplastik; edematous; gangguan GI; obat darurat; meningitis
TB; trikinosis
Dosis : Dewasa Awalnya ≥100-500 mg selama 30 detik hingga 10
menit. Dapat diulangi pada interval 2, 4 atau 6 jam. Anak &
bayi Dosis individual. Dosis minimum: 25 mg setiap hari.
Maks: 15 mg / kg
Pemberian Obat : IM, IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif. Infeksi jamur sistemik, pemberian vaksin hidup
atau dilemahkan
Perhatian : Kortikosteroid; pasien dg TB, anafilaksis & bronkospasme,
penyakit hati. Kehamilan & laktasi Efek Samping : Retensi air
dan garam, edema, hipertensi, gagal mental, pankreatitis,
gangguan penglihatan, atrofi, nafsu makan meningkat,
pertumbuhan lambat.
Interaksi Obat : Phenobarb, phenytoin, rifampicin, troleandomycin & 16
ketocoe
Keamanan :C

Betamethasone
Nama Dagang : 1. Betason N (+ Neomicyn)
Indikasi : Eksim, eksim pada bayi, dermatitis atopik, alergi, psoriasis,
neurodermatitis
Dosis : Oleskan pada lesi 2 kali sehari

82
Pemberian Obat : oleskan
Kontra Indikasi : Ulkus peptikum, osteoporosis, psikosis, TB aktif atau statis,
infeksi akut
Perhatian : Pemakaian jangka panjang atau untuk profilaksis, kambuh
kembali jika dihentikan secara mendadak, hindari kontak
dengan mata, kerusakan kulit berat
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :

3. PREPARAT ANABOLIK
Clomiphen Sitrat
Nama Dagang : 1. Fertin : tablet 50 mg
Indikasi : Terapi infertilitas pada wanita karena disfungsi ovulatorik,
polikistik ovarii, aminore-galaktore, aminore psikogenik,
amenore pasca penggunaan kontrasepsi oral. Meningkatkan
spermatogenesis pada pasien dengan oligospermae
Dosis : Infertilitas anovulatorik: 50 mg/hari dimula dari hari ke lima
siklus menstruasi. Jika ovulasi tidak tjd, memberian terapi ke
2 100 mg/hari selama 5 hari. Oligospermia: 50mg/hari selama
40-90 hari
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makan
Kontra Indikasi : Perdarahan uterus abnormal, perbesaran uterus, ggn kelenjar
adrenal atau tirod, hamil, laktasi. Peny hati atau riwayat ggn
fungsi hati. Lesi intracranial organik.
Perhatian : Kemungkinan terjadi kehamilan multiple
Efek Samping : Pembesaran ovarium reversible, ggn pencernaan, mual,
muntah, sakit kepala, peradarahan uterus abnormal, vertigo
Interaksi Obat : -
Keamanan :X

4. HORMON-HORMON TROPIK DAN PREPARAT SINTETIKNYA


Bromocritine mesilate
Nama Dagang : 1. Cripsa : tablet 2,5 mg
Indikasi Hiperolaktinemia, Sindrom premenstruasi, Akromegali,
Parkinson
Dosis : Hiperolaktinemia : 2,5mg 2 x sehari selama 2 atau 3 hari
Sindrom premenstruasi : 2,5-5mg/hari selama 1-5 minggu
Akromegali : 5-20mg/hari 3 x sehari
Parkinson : Minggu 1 : 1-1,25mg menjelang tidur, minggu 2 :
2-2,5mg sebelum tidur malam, minggu 3 : 2,5mg 2 x sehari,
minggu 4: 2,5mg 3x sehari, sesudah pemberian 3x/hari
kemudian tingkatkan 2,5mg setiap 3-14 hari.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif alkaloid ergot
Perhatian : Hamil, laktasi. Mengganggu kemampuan mengemudi.
Efek Samping : Hidung tersumbat, mual, muntah, somnolen, konstipasi,
hipotesni ortostatik.
Interaksi Obat : Levodopa, erythromycin, kontrasepsi oral, alcohol.
Keamanan :-

83
Clomiphene citrate
Nama Dagang : 1. Nostira
Indikasi : Infertilitas pada pasien dengan amenore, sindroma Stein-
Leventhal, perdarahan uterus fungsional dengan gangguan
ovulasi. Juga untuk meningkatkan produksi sperma pada
pria dengan oligospermia.
Dosis : Infertilitas anovulatorik 1 tablet/ hariselama 5 hari, dimulai
pada hari ke-5 siklus menstruasi atau kapan saja pada kasus
amenore. Ovulasi terjadi 6-10 hari setelah dosis terakhir. Bila
tak terjadi ovulasi lanjutkan dengan 1 tablet 2 kali/ hari
selama 5 hari, oligospermia 1 tablet/ hari selama 40-90 hari
Pemberian Obat : Dengan atau tanpa makan
Kontra Indikasi : Gangguan fungsi hati, hamil ,kista ovarium gangguan organik
dari pitutari, ovarium dan organ reproduksi.
Perhatian : Kemungkinan adanya kehamilan ganda &penyakit
ovariumpolikistik. Pengunaan jangka panjang . Dapat
menganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin
Efek Samping : Gangguan GI , ruam kulit, pandangan kabur, sakit kepala,
insomnia, pembesaran ovarium& timbul kista ovarium ;
kehamilan multipel.
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

84
BAB 7
ANTIINFEKSI (SISTEMIK)

85
1. AMONIGLIKOSIDA
Amikasin Sulfat
Nama Dagang : 1. Mikasin injeksi 250, 500 mg
Indikasi : Bakteremia, septicemia, infeksi saluran nafas, tulang & sendi
berat, infeksi SSP, kulit, intraabdominal, luka bakar terinfeksi,
infeksi pasca op, ISK dengan komplikasi & ISK berulang
Dosis : D, A & bayi yang lebih besar: 7.5 mg/kgBB tiap 12 jam atau 5
mg/kgBB tiap 8 jam. Bayi baru lahir: 10 mg/kgBB/hari
kemudian 7.5 mg/kgBB tiap 12 jam. Maksimal 15
mg/kgBB/hari. Lama terapi 7-10 hari.
Pemberian Obat : IM, IV lambat, infus
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Gangguan fungsi ginjal, hamil dan menyusui
Efek Samping : Ototoksik, nefrotoksik
Interaksi Obat : Toksisitas meningkat dengan aminoglikosida lain,
sefalosporin, polimiksin B, kolistin, asam etakrinik &
furosemid, diuretic, obat anestesi, blok neuromuscular.
Keamanan :D

Gentamycin
Nama Dagang : 1. Sagestam : injeksi 80mg
2. Sagestam salep
Indikasi : Infeksi dengan komplikasi berat karena mikroba yang rentan
terhadap gentamisin, gram + & Staphilococcus
Infeksi kulit primer maupun sekunder yang disebabkan
bakteri gram negatif aerobic yang sensitif
Dosis : Injeksi : D: IM infeksi sistemik: 3-7 mg/kgBB/hari dalam 2-3
dosis selama 7-10 hari. ISK: 120 mg/hari selama 7-10 hari.
Intratekal: 1-10 mg/hari. Sub konjungtiva: 10 mg/hari.
Salep : Oleskan tipis 3-4 x sehari pada bagian yang sakit
Pasca hemodialisa: 1mg/kgBB/hari IV. Anak: 3
mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis.
Pemberian Obat : IM, IV , topical
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Hamil, laktasi, gangguan ginjal, lansia
Efek Samping : Ototoksik, nefrotoksik
Interaksi Obat : Penisilin, sefalosporin, amfoterisin B, diuretik dapat
meningkatkan efek nefrotoksik, efek potensiasi dengan
neuromuscular blocking agent
Keamanan :D

Neomycin
Nama Dagang : 1. Topical : Bioplacenton gel (+extract placenta)
Indikasi : luka bakar
Dosis : olee tipis 3-4 kali sehari
Pemberian Obat : topikal
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Hamil, laktasi
Efek Samping : -
Interaksi Obat : -
Keamanan : -

86
Streptomycin Sulfat
Nama Dagang : 1. -
Indikasi : Tuberkulosis & infeksi yang membutuhkan streptomycin
Dosis : TB: 750 mg/hari selama 3x seminggu atau 1.5 gram 2x
seminggu. Infeksi akut: 1-2 gram/hari.
Pemberian Obat : IM
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap aminoglikosida
Perhatian : Hamil, laktasi, gangguan ginjal & hati, lansia, nutrisi oral &
parenteral buruk
Efek Samping : Ototoksisitas, nefrotoksisitas, syok, defisiensi vit K & B,
sindrom Steven-Johnsons.
Interaksi Obat : Sefalosporin, loop diuretic, NSAID, vankomisin
Keamanan :D

2. SEFALOSPORIN
Cefadroxil
Nama Dagang : 1. Renasistin : tablet 500 mg
2. Renasistin: drop 150mg/ml
3. Staforin , sirup 125mg/5ml, sirup forte 250mg/5ml
Indikasi : Infeksi gram positif dan gram negatif, profilaksis bedah
Dosis : D & A: BB >40 kg 0,5-1 gram 2 x/hari. Infeksi jaringan lunak
kulit ISK tanpa kompilkasi 1 gram/hari, anak <1th
24mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi. > 6 th 250 mg 2
x/hari,> 6 th 500 mg 2x /hari.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap sefalosporin, porfiria
Perhatian : Alergi tehadap penisilin, gangguan fungsi ginjal, hamil,
menyusui
Efek Samping : Diare dan colitis, mual dan muntah, sakit kepala, rekasi alergi
berupa ruam kulit.
Interaksi Obat : Alkohol, antasid dan adsorben antikoagulan & urikosurika
Keamanan :B

Cefixime
Nama Dagang : 1. Sporetic kapsul 100 mg
2. Fixacep : sirup 100mg/5ml
3. Fixacep : drop 30mg/ml, kapsul 200mg
Indikasi : ISK tanpa komplikasi, infeksi sal nafas atas seperti otitis
media, faringitis & tonsilitis. Infeksi sal nafas bawah spt
bronkitis kronik dg eksaserbasi akut.
Dosis : D & A: >30 kg atau > 12 th 50-100 mg 2 x/hr, dpt
ditingkatkan s/d 200 mg 2x/hr. Anak < 30 kg 1,5-3
mg/kgBB/hr dlm dosis terbagi, 2 x/hr. Infeksi berat dosis dpt
ditingkatkan s/d 6 mg/kgBB 2x/hr. Bayi > 6 bulan
8mg/kgBB/hari atau dosis tunggal atau dibagi 2 dosis. Dosis
maksimal 400 mg/hari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif thd sefalosporin
Perhatian : Hipersensitif thd penisilin, anak < 6 th, laktasi, hamil & lansia
Efek Samping : Diare, nyeri abdomen, dyspepsia, gagal ginjal akut, reaksi
anafilaksis, angioedema, peningkatan BUN, candidiasis,
peningkatan creatinine, pusing, eosinophilia, demam, sakit

87
kepala, hepatitis, hyperbilirubinemia, jaundice, leukopenia,
neutropenia, pruritus, pseudomembranous colitis,
perpanjangan PT, ruam kulit, kejang, Stevens- Johnson
syndrome, thrombocytopenia, toxic epidermal necrolysis,
peningkatan transaminase, urticaria, vaginitis, mual muntah
Interaksi Obat : Vaksin tifoid: antibiotik dapat mengurangi efek vaksin tifoid.
Agen
Urikosurik : dapat menurunkan ekskresi antibiotik
sefalosporin
Keamanan :B

Cefotaxime
Nama Dagang : 1. Clatax : injeksi 1g
Indikasi : Infeksi saluran nafas, telinga & kemih, ginekologi,kulit, tulang
& rawan sendi, saluran pencernaan dan susunan saraf pusat,
bakterimia & septikimia
Dosis : D & A > 12 th secara IM, bolus IV, infus 1 g tiap 12 jam. Maks:
12 g 3-4 x/hr. GO tanpa komplikasi 1g IM dosis tunggal.
Profilaksis menjelang op 1-2 g diberikan 30-60 menit sblm op.
Pd infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan s/d 150-200
mg/kg/hr. Bayi premature & baru lahir 50 mg/kg/hr terbagi
2 dosis
Pemberian Obat : IM, IV bolus, Infus
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap sefalosporin/antibiotik β-laktam
lainnya
Perhatian : Hipersensitif thd penisilin. Hamil
Efek Samping : Trombositopenia, eosinofilia, leukopenia, reaksi
hipersensitivitas, ggn GI, syok anafilaktik (jarang).
Interaksi Obat : Probenesid, obat nefrotoksik, kontrasepsi oral.
Keamanan :B

Ceftazidime
Nama Dagang : 1. Thidim : injeksi 1g
Indikasi : Infeksi berat disebabkan bakteri yang sensitive, seperti ISPA
bag bawah (pneumonia & ISK) dan inf saluran cerna
Dosis : D: secara injeksi 1-6 gram/hari iv/im, A: 150
mg/kgBB/hari (maksimal 6 gr/hari) dibagi dalam 3 x
pemberian, (>2bln) 30-100mg/kg perhari dalam 2-3 dosis
terbagi, (<2 bulan) 25-60 mg/kgBB/hari dalam 2 x
pemberian.
Pemberian Obat : IM,IV
Kontra Indikasi : Hipersensitiv sefalosporin
Perhatian : Sensitif penisilin, gangguan fungsi ginjal, hamil, laktasi
Efek Samping : Gangguan GI, SSP, flebitis, tromboflebitis
Interaksi Obat : Obat nefrotoksik
Keamanan :B

Ceftriaxone
Nama Dagang : Broadced injeksi : injeksi 1 g
Indikasi : Infeksi berat & keadaan resisten thd Gr +& Gr -, infeksi
saluran nafas, ISK, GO, septikemia, infeksi tulang & sendi,
infeksi intra abdominal, infeksi kulit, profilaksis peri-op

88
Dosis : D: pemberian secara injeksi intramuskular dalam bolus intra
vena atau infuse 1 gr/hr dlm dosis tunggal. Pd infeksi berat:
2-4 g/hr dosis tunggal. Dosis lebih dari 1 gr harus diberikan
lebih pada dua tempat atau lebih
Pemberian Obat : IM, IV bolus, infus IV
Kontra Indikasi : Hipersensitifitas thd sefalosporin
Perhatian : Sensitif terhadap penisilin, hamil & laktasi
Efek Samping : Mual, muntah, diare, sakit kepala, reaksi kulit,
trobositosis, aneia hemolitik, peningkatan sementara
SGOT/SGPT & BUN. Jarang terjadi inflamasi pada tempat
injeksi.
Interaksi Obat : Obat yang bersifat nefrotoksik
Keamanan :B

Cefoperazone
Nama Dagang : Stabactam injeksi 1g
Indikasi : Infeksi yang rentan
Dosis : D: 2-4 g sehari dalam dosis terbagi, untuk infeksi parah
ditingkatkan sampai 12 g sehari dalam 2-4 dosis terbagi
Pemberian Obat : IM, IV
Kontra Indikasi : Hipersensitifitas thd sefalosporin
Perhatian : Sensitif terhadap penisilin, hamil & laktasi
Efek Samping : Mual, muntah, diare, sakit kepala, reaksi kulit,
trobositosis, aneia hemolitik, peningkatan sementara
SGOT/SGPT & BUN. Jarang terjadi inflamasi pada tempat
injeksi.
Interaksi Obat : Reaksi seperti disulfiram dengan alkohol. Memperkuat
antikoagulan.
Berpotensi Fatal: Meningkatkan nefrotoksisitas oleh
aminoglikosida dan furosemid
Keamanan :B

3. PENISILIN
Amoxicillin
Nama Dagang : 1. Amoxan : drop 100mg
2. intermoxil : kapsul 500mg,
3. Intermoxil : Sirup 125mg/5ml, Sirup Forte 250mg/5ml
3. Co-Amoxiclav (+ clavulanic acid) : tablet 625mg
Indikasi : Infeksi sal napas atas dan bawah, infeksi sal cerna, saluran
urogenital, ISK, vaginitis gonokokal, meningitis, infeksi kulit &
jaringan lunak, infeksi tulang & sendi.
Dosis : Kaps/sirup: D & A (> 20 kg): 250-500 mg tiap 8 jam. A (> 8 kg)
125-250 mg tiap 8 jam. Drop: Semua indikasi kecuali ISNB (<
6 bln atau 6-8 kg): 0.5-1 ml, (< 6 kg): 0.25-0.5 ml. Infesi
Saluran nafas bawah (ISNB): (6-8 kg) 1-1.5 ml, (< 6kg) 0.5-1
ml. diberikan tiap 8 jam.
Injeksi: D: IM 250-500mg tiap 8 jam, IV/infus: 0.5-1 g tiap 6
jam, A: IM 35-100mg/kgBB/haridalam dosis terbagi, IV:
s/d 100mg/kgBB/hari tiap 6 jam selam 30 menit. Dosis lazim:
30-50 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis terbagi. Amoxicillin +
asam klavulanat: Tab: D & A (>12 thn): 1 tab.

89
Sirup: A (7-12 thn): 2 sdt, (2-7 thn): 1 sdt, (9 bln-2 thn): ½ sdt.
Sirup forte: A (7-12 thn): 1 sdt, (2-7 thn): ½ sdt. Diberikan 3x
sehari. Injeksi: D & A (>12 thn): 1 g tiap 6-8jam, A (3 bln-12
thn): 25 mg/kgBB tiap 6-8 jam, (0-3 bln): 25 mg/kgBB tiap 8-
12 jam.
Pemberian Obat : Oral : Sesudah makan
Injeksi : IM, IV, Infus
Kontra Indikasi : Hipersensitif pada penicillin. Bayi yang baru lahir dari ibu
yang sensitive penisilin. Riwayat cholestatic jaundice atau
gangguan hepar karena terapi amoxicillin/clavulanate
potassium, gangguan ginjal berat (Clcr <30 mL/menit) dan
pasien hemodialisis
Perhatian : Reaksi hipersensitivitas atau syok anafilaksis pada pasien
yang memiliki riwayat hipersensitivitas antibiotik
golongan beta laktam, riwayat alergi lain atau reaksi alergi
yang berkaitan dengan IgE (contohnya syok anafilaksis,
angioedema, urticaria). Gunakan dengan hati-hati pada pasien
asma. Kejadian alergi dengan potensi rendah juga terjadi pada
pasien dengan riwayat hipersensitivitas golongan sefalosporin
(cross-allergy). Gangguan hepar meskipun jarang dapat terjadi
terutama pada pasien geriatri/pria dan terjadi lebih sering
pada penggunaan jangka waktu lama, dapat terjadi setelah
terapi selesai. Penggunaan jangka waktu lama dapat
menyebabkan superinfeksi bakteri /jamur meliputi C. difficile-
associated diarrhea (CDAD) dan pseudomembranous colitis;
CDAD dapat terjadi setelah >2 bulan terapi antibiotik.
Efek Samping : Diarrhea, ruam kulit, urticaria, nyeri abdominal, mual
muntah, vaginitis, vaginal mycosis, moniliasis, cholestatic
jaundice, sakit kepala, gangguan hepar, peningkatan angka
prothrombin time, thrombocytosis.
Interaksi Obat : Probenecid akan memperpanjang waktu paruh penisilin,
allopurinol akan meningkatkan insiden ruam kulit,
mengurangi efektivitas kontrasepsi oral, antikoagulan,
aminoglikosida, fusidic acid, metotreksat, derivat tetrasiklin,
vaksin tifoid
Keamanan : B

Ampicillin
Nama Dagang : 1. Vicillin : injeksi 0.5 g, 1 g
2. Vicillin SX (Ampicillin Sulbactam : injeksi 1500mg)
Indikasi : Infeksi gram (+ & -), ISP atas & bawah, genitourinarius,
saluran cerna, GO, septicemia, pneumonia, ISK, infeksi kulit
& jaringan lunak, tulang & sendi
Dosis : D & A (> 20 kg): 250-500 mg 4x sehari, (< 20 kg): 50-
100mg/kg BB/hari tiap 6 jam. Infeksi berat GO: 3.5 g
ampisillin+ 1 g probenesid dosis tunggal. Injeksi: D: IM 1-2
g/hari dalam 1-2 dosis terbagi, infus IV D: 2-4 g/hari dalam 1-
2 dosis terbagi selama 1-2 jam. A: 100-200 mg/kg BB/hari.
Picyn/bactesyn: D: 1,5-12g/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8
jam. A: 150mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam.
Neonatus: 150mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 12 jam
Pemberian Obat : IM, infus IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap penisilin

90
Perhatian : Hipersensitif terhadap sefalosporin, gangguan ginjal,
pertumbuahan yang berlebihan dari M.O yang tidak peka
Efek Samping : Gangguan GI, ruam kulit, pruritus, urtikaria, flebitis, gatal,
kelainan hematologi, anafilaksi, superinfeksi
Interaksi Obat : Probenecid mengganggu ekskresi obat, allopurinol akan
meningkatkan insiden ruam kulit, mengurangi efektivitas
kontrasepsi oral & atenolol
Keamanan :B

Phenoxymetil Penisilin
Nama Dagang :-
Indikasi : Infeksi ringan dan sedangoleh kuman gram (+ & -) yang
sensitif terhadap penisilin,
Terhadap streptokokus kurang aktif dan kuman gram (-)
termasuk gonokokus kurang aktif dibanding benzil penisilin
Dosis : Per oral 30 menit sebelum makan:
Dewasa : 250mg-500mg tiap 4-6jam, tergantung berat infeksi
Pada Infeksi farings oleh streptococus beta-hemolyticus
diperlukan 500mg tiap 6jam selama 10 hari
Anak-anak : 25-50mg/kgBB/hari dibagi dalam 3-4 dosis,
untuk faringitis streptokokus, lama pengobatan 10 hari
Pemberian Obat : peroral
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Selama penggunaan obat hati-hati timbul super infeksi,
hentikan penggunaan bila terjadi
Kemungkinan timbul cross sensitivity pada penderita
hipersensitif terhadap cephalosporin caine tipe lokal anastesy
Dapat terjadi fatal reaksi anafilaksis
Hati-hati pemberian pada pasien asama dan wanita hamil
Penggunaan jangka panjang dengan dosis tinggi disarankan
untuk pemeriksaan ginjal dan sistem hematopoetik
Tidak dianjurkan pada infeksi berat atau infeksi dalam seperti
; meningitis, sifilis, endokarditis bakterial subakut
Efek Samping : Gangguan GI, ruam kulit, pruritus, urtikaria, flebitis, gatal,
kelainan,hematologi, anafilaksi, superinfeksi
Interaksi Obat : Pemberian bersama-sama dengan Neomycin oral akan
mengurangi absorbsi Penicilin V ( Phenocymetyl Penicilin)
Pemberian Bersama-sama antikoagulan, penindion dan
warfarin akan mereduksi absorpsi Phenoxymetil Penicilin)
Dengan Probenecid serta obat anti rematik seperti :
Fenylbutazon, sulfinpirason, acetosal dan indometacin akan
menghambat ekskresi penicilin.
Keamanan :B

4. BETALAKTAM GOLONGAN LAIN


Meropenem
Nama Dagang :
Indikasi : Terapi tunggal pada dewasa dan anak: pneumonia termasuk
pneumonia nosokomial,ISK,infeksiintra abdomen,infeksi
ginekologi (termasuk endometritis), infeksi kulit, meningitis,
septicemia, infeksi tulang & sendi, endokarditis
Dosis : D: Pneumonia, ISK, endometritis, infeksi kulit: 500 mg IV tiap
8 jam, dapat ditingkatkan 2 kali lipat pada infeksi nosokomia

91
(pneumonia, peritonitis, septicemia), infeksi dengan
neutropenia. A (3 bln-12 thn): 10-20 mg/kgBB tiap 8 jam, A (>
50 kg): dosis dewasa. Meningitis: 40 mg/kgBB tiap 8 jam
secara IV bolus selama 5 menit atau IV 15-30 menit
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian :Dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih pada MO yang
tidak sensitive, pasien dengan gangguan SSP, meningitis
bakteri & disfungsi ginjal, hamil, laktasi, anak < 3 bulan
Efek Samping : Reaksi local pada tempat injeksi, gangguan GI, inflamasi,
tromboflebitis, trombositopenia, leucopenia, ruam kulit,
proritrus, urtikaria, sakit kepala, parastesis, kandidosis oral
atau vagina
Interaksi Obat : Probenesid, asam valproat
Keamanan : B

5. CHLORAMPHENICOL
Chloramphenicol
Nama Dagang :-
Indikasi : Demam tifoid & paratifoid, infeksi berat disebabkan oleh
Salmonella sp, H. influenza, riketsia
Dosis : Injeksi: D, A & bayi: 25-50 mg/kgBB/hr dalam 4 dosis terbagi
tiap 6 jam
Pemberian Obat : Injeksi : IV, tidak diberikan secara IM
Kontra Indikasi : Gangguan fungsi hati & ginjal berat. Jangan digunakan utk
pencegahan. Hipersensitif
Perhatian : Pengobatan jangka lama. Insufisiensi ginjal & hati. Prematur
& bayi baru lahir. Lakukan pemeriksaan scr periodik. Hamil &
laktasi
Efek Samping : Depresi sumsum tulang, anemia aplastik, sindroma Gray pd
bayi, ruam kulit, urtikaria, gangguan GI, neuritis optic &
perifer
Interaksi Obat : Parasetamol mempengaruhi kadar kloramfenikol serum,
potensiasi efek antikoagulan oral, obat hipoglikemik oral,
siklofosfamid, fenitoin
Keamanan : Injeksi : C

Thiamfenikol (500mg dan 125mg/ 5 ml)


Nama Dagang : 1. Thiamycin : kapsul 500 mg
Indikasi : Infeksi yg disebabkan oleh Salmonella sp, H influenza
terutama infeksi meningeal, riketsia, meningitis
Dosis : D: 250-500 mg tiap 6 jam, A & bayi (> 2 mgg): 50
mg/kgBB/hari terbagi 3-4 dosis, (< 2 mgg): 25
mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis
Pemberian Obat : 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan
Kontra Indikasi : Difungsi ginjal & hati berat. Hipersensitif, hamil, laktasi,
anemia.
Perhatian : Terapai jangka panjang, hamil, laktasi, bayi prematur, bayi
baru lahir. Superinfeksi.
Efek Samping : Diskrasia darah (anemia aplastika), anafilaktif, urtikaria,
mual, muntah, diare, sindroma Gray pada bayi premature &
baru lahir.

92
Interaksi Obat : Menghambat metabolism dikumarol, fenitoin, tolbutamid,
fenobarbital. Parasetamol mempengaruhi kadar
kloramfenikol serum.
Keamanan :-

6. MAKROLID
Azithromycin
Nama Dagang :
Indikasi : Terapi infeksi sal nafas atas dan bawah dan jaringan lunak,
uretritis non GO dan sertifitis disebabkan oleh klamidia
trakomatis.
Dosis : D: 500mg 1x/hr. A (> 6 bln) 10 mg/kgBB/hari 1x sehari.
Sinusitis bakterial: Oral: 500 mg/hari dalam 3 hari.
Pertussis (CDC guidelines): Oral: 500 mg pada hari
pertama kemudian diikuti dengan 250 mg/hari pada hari ke
2-5 (maksimal : 500mg/hari). Urethritis/cervicitis: Oral: C.
trachomatis: 1 g dalam dosis tunggal. N. gonorrhoeae: 2g
dalam dosis tunggal. Community-acquired pneumonia : Oral:
2 g dalam dosis tunggal. Penyakit Inflamasi Pelvis (Pelvic
inflammatory disease/PID): I.V.: 500 mg dalam dosis tunggal
untuk 1-2 hari, diikuti terapi oral dengan dosis tunggal
perhari 250 mg untuk menyempurnakan 7 hari terapi. Infeksi
saluran pernafasan dan kulit : oral 500 mg dalam dosis
tunggal pada hari pertama kemudian diikuti 250 mg/hari
dalam dosis tunggal pada hari ke- 2-5.
Pemberian Obat : Oral : Bersama makanan
Injeksi : infus IV
Kontra Indikasi : Hipersensitifitas terhadap azitromycyn dan antibiotik
makrolida lain
Perhatian : Makrolida berkaitan dengan perpanjangan QTc dan aritmia
ventrikular, meliputi torsade de pointes; gunakan dengan hati-
hati jika pasien memiliki resiko perpanjangan dan repolarisasi
jantung. Penggunaan dengan jangka waktu lama akan
menyebabkan superinfeksi bakteri atau fungal, meliputi diare
yang berkaitan dengan bakteri C. difficile (CDAD) dan
pseudomembranous colitis; CDAD dapat terjadi >2 bulan
setelah terapi antibiotik Gangguan ginjal dan hati, hamil dan
menyusui,anak.
Efek Samping : Pruritus, ruam kulit, nyeri abdominal, anorexia, mual muntah
(khususnya pada dosis tunggal yang tinggi), agitasi, reaksi
alergi, anemia, angioedema, bronkospasme, candidiasis, nyeri
dada, cholestatic jaundice, conjunctivitis, konstipasi,
peningkatan gejala batuk, dermatitis (jamur), diaphoresis,
sakit kepala, dispepsia, eksim, enteritis, kelelahan, demam,
infeksi jamur, gastritis, hiperkinesia, insomnia, jaundice,
leukopenia, malaise, melena, mucositis, nephritis, nyeri,
palpitasi, faringitis, fotosensitivitas, efusi pleural, rhinitis,
urticaria, vertigo
Interaksi Obat : Amiodarone, glikosida jantung, siklosporin, nelfinavir,
tacrolimus, vaksin tifoid, antagonis vitamin K (warfarin),
makanan (absorpsi dari sediaan suspensi azithromycin dapat
meningkat 46% dengan makanan).

93
Keamanan :B

Erythromycin
Nama Dagang :
Indikasi : Infeksi sal nafas atas dan bawah, kulit dan jaringan lunak.
Amubiasis intestinal.pengobatan sipilis pada pasien yg alergi
terhadap penisilin, uretritis non GO, infeksi akibat clamidia
tracomacis, listeriosis pertusis
Dosis : D: 250mg tiap 6 jam atau 500mg tiap 12 jam. Anak 30-
50mg/kgBB/hr dalam 3-4 dosis terbagi.
Pemberian Obat : Perut kosong (1jam sebelum atau 2 jam sesudah makan)
Kontra Indikasi : Hipersensitifitas pasien yang mendapatkan terfenadine,
astemizol atau sisaprid. Gangguan fungsi hati berat
Perhatian : Gangguan fungsi hati & ginjal. Pengguanaan jangl alama
dapat mengakibatkan super infeksi oleh mikroorganisme yang
tidak peka. Pengguanaan bersama lefostatin, hamil dan
laktasi
Efek Samping : Mual, muntah, diare, kehilangan pendengaran yg reversible
pada pasien dgn ggn fungsi ginjal dan yang mendapat dosis
besar
Interaksi Obat : Potensiasi efek ergotamine, dihiroergotamine, teofilin,
digoksin, antikoagulan, karbamazepin
Keamanan :B

Spiramycin
Nama Dagang :
Indikasi : Tonsillitis, faringitis, otitis media, sinusitis dan infeksi saluran
nafas linnya
Dosis : D:1 tab 3x/hari selama 5 hari, A: 50-100mg/kgBB/hari
terbagi dalam 2-3 dosis selama 5 hari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Laktasi, hamil trimester 1
Efek Samping : Gangguan GI (mual, muntah, diare), jarang reaksi alergi pada
kulit, parestesia.
Interaksi Obat : -
Keamanan :C

7. KUINOLON
Ciprofloxacin
Nama Dagang : Baquinor : tablet 500 mg; infus 200 mg/200 ml
Indikasi : ISK, termasuk prostatitis, uretritis, servisitis, honorhae,
demam tipoid, infeksi saluran cerna, infeksi tulang dan sendi
Dosis : D: ISK sedang/ringan 2x 250 mg sehari. ISK berat 2x 500 mg,
Infeksi saluran nafas, tulang, sendi 2x 500-750 mg sehari.
Gonore akut 250 mg dosis tunggal. Profilaksis bedah 750 mg
IV 200-400 mg 2x sehari. Infus IV infeksi ringan - sedang 200
mg tiap 12 jam. Infeksi berat 400 mg tiap 12 jam. Infeksi
saluran nafas bawah, kulit & jar lunak, tulang & sendi ringan-
sedang : 400 mg tiap 12 jam. Infeksi berat atau dengan
komplikasi pneumonia nosokomial : 400 mg tiap 8 jam.
Infeksi intra-abdomen dengan komplikasi 400 mg tiap 12 jam
Pemberian Obat : Oral : sesudah makan

94
Injeksi : infus IV
Kontra Indikasi : Hamil dan laktasi, hipersensitif, anak<13 tahun
Perhatian : Gangguan ginjal, usia lanjut, gangguan SSP
Efek Samping : Efek Neurologik (seperti pusing, insomnia); demam, sakit
kepala, kelelahan, ruam kulit, mual muntah, diare, nyeri
abdominal, dyspepsia, peningkatan ALT dan AST, rhinitis,
Abnormal gait, gagal jantung akut, agitasi, reaksi alergi,
anafilaxis, anemia, angina pectoris, angioedema, anorexia,
arthralgia, ataxia, bronkospasme, candidiasis, depresi,
dyspnea, edema, eosinophilia, erythema, perdarahan
gastrointestinal, halusinasi, sakit kepala (oral), hematuria,
hiperpigmentasi, hiper-/hipotensi, insomnia, interstitial
nephritis, perforasi intestinal, iritabilitas
Interaksi Obat : Antasida, inhibitor CYP1A2, kafein, garam kalsium,
kortiosteroid, substrat CYP1A2, didanosine, insulin, garam Fe,
garam magnesium,insulin, metotreksat, myco- phenolate,
Nonsteroidal Anti-Inflammatory Agents (NSAIDs),
pentoxifylline, inducer P-Glycoprotein, inhibitorP-Glycoprotein,
fenitoin, agen yang dapat memper- panjang QTc, quinapril,
ropivacaine, ropinirole, sukralfat, sulfonilurea, derivat teofilin,
vaksin tifoid, probenesid, antagonis vitamin K (warfarin),
garam zinc
Keamanan :C

Levofloxacin
Nama Dagang : 1. Farlev : infus 500 mg
2. Levocin : tablet 500mg
Indikasi : Sinusitus maksilaris akut, bronkhitis kronik, pneumonia yang
didapat dari lingkungan
Dosis : 250-500 mg/hari selama 7-14 hari. Insufisiensi ginjal dg
bersihan kreatinin 20-50 mL/mnt Awal 250-500 mg,
selanjutnya 125-250 mg/24 jam; 10-19 mL/mnt Awal 250-
500 mg, selanjutnya 125 mg/48 jam atau 125 mg/24 jam; <10
mL/mnt (termasuk hemodialisis & CAPD/continuous
ambulatory peritoneal dialysis) Awal 250-500 mg, selanjutnya
125 mg/48 jam atau 125 mg/24 jam. Semua dosis diberikan
scr infus IV lambat.
Pemberian Obat : Oral : Sesudah makan
Injeksi : infus IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap levofloxacin, riwayat epilepsi, hamil dan
laktasi, anak kurang dari 18 tahun
Perhatian : Gangguan ginjal, fotosensitifitas, pengguanan bersama dengan
alkohol atau obat hipoglikemik oral, superinfeksi, gangguan
SSP
Efek Samping : Diare, mual, vaginitis, kembung, pruritus, ruam kulit, nyeri
perut, moniliasis genital, pusing, dispepsia, insomnia, ggn
daya pengecapan, muntah, anoreksia, ggn cemas, konstipasi,
edema, kelelahan menyeluruh, sakit kepala, peningkatan
berkeringat, leukore, kurang enak badan, gangguan tidur,
tremor & urtikaria. Reaksi hipersensitivitas, misalnya erupsi
kulit akibat obat, eritema makular, & sindrom Stevens-
Johnson

95
Interaksi Obat : Dapat menguranngi absorpsi jika diberikan bersama antasid.
Dapat menimbulkan resiko stimulasi SSP dan kejang jika
diberikan bersama AINS
Keamanan :C

Ofloxacin
Nama Dagang :-
Indikasi : Infeksi saluran kemih, saluran napas bawah kecuali karena
Streptococcus, kulit dan jaringan lunak, ginekologi, uretritis
GO & non GO, servisitis.
Dosis : ISK: 100-400mg/hari terbagi dlm 1-2 dosis selama 1-10 hari.
Infeksi berat atau komplikasi sd 600mg/hari dan atau sampai
20 hari. Infeksi saluran napas bawah 200-600mg/hari.
Infeksi kulit dan lain-lain 400mg./hari
Pemberian Obat : 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap ofloksasin, hamil, laktatsi, anak dan
remaja sebelum akhir fase pertumbuhan
Perhatian : Jangan diberikan bersama susu, tidak dianjurkan untuk
infeksi strep dan organisme yang peka thd antibiotik lain,
fungsi ginjal menurun
Efek Samping : Gejala GI, efek pada SSP, reaksi dermatologi atau
hipersensitif.
Interaksi Obat : Penurunan efek dengan antasid mengandung Mg dan Al

8. TETRASIKLIN
Doxicyclin
Nama Dagang :-
Indikasi : Infeksi saluran nafas, saluran kemih kelamin, kulit dan
jaringan lunak, GO, sifilis.
Dosis : D & A (> 8 thn & > 45 kg) 200 mg 1x sehari atau 100 mg 2x
sehari.
Dosis pemeliharaan 100 mg/hari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap tetrasiklin
Perhatian : Laktasi, hamil, anak < 8 tahun
Efek Samping : Gangguan GI, superinfeksi, fotosensitivitas, reaksi
hipersensitivitas
Interaksi Obat : Fenitoin, Phenobarbital, karbamazepin, dapat
meningkatkan metabolism obat. Antasida
Keamanan :D

9. KOMBINASI ANTIBAKTERIAL
Cotrimoxazole (Sulfametoxazole 400mg & Trimetoprim 80mg)
Nama Dagang : 1. Sanprima : Tablet 480mg,tablet forte 960 mg, sirup
240mg/5ml
Indikasi : Infeksi saluran nafas, kemih kelamin, pencernaan, kulit &
septikemia
Dosis : Sirup: A (6-12 thn): 2x sehari 2 sdt, (6 bln-5 thn): 1 sdt,
(6mggu-5 bln): ½ sdt.
Tab: D & A (> 12 th): 2x sehari 2 tablet atau 1 kaplet forte

96
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, hamil, laktasi, gangguan hati & ginjal berat,
porfiria, bayi < 2 bulan
Perhatian : Lansia, defisiensi asam folat, gizi buruk, disfungsi ginjal
Efek Samping : Glositis, tomatis, pusing, leokopenia, gangguan GI, sindrom
steven johnsons & lyell. Jarang:hepatitis, gangguan darah,
colitis pseudomembranosa.
Interaksi Obat : Efek diturunkan dengan PABA & anestesi local prokain.
Meningkatkan efek metotreksat, warfarin, sulfonamide
Keamanan :C

10. ANTIBIOTIK GOLONGAN LAIN


Clindamycin
Nama Dagang :
Indikasi : Infeksi serius Gr +&-, terutama Strep, pneumokokus & staph.
Termasuk bakteri anaerob. Infeksi sal nafas atas & bwh, kulit
& jar & infeksi serius lainnya
Dosis : D: infeksi serius, 150-300 mg, infeksi berat, 450 mg diberikan
tiap 6 jam. A (> 1 bln): Infeksi serius, 8-16mg/kgBB/hari,
infeksiberat, 16-2 mg/kgBB/hari, diberikan dalam 3-4
dosis terbagi
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : Hipersensitif thd clindamycin atau linkomisin, diare, gangguan
fungsi hati & ginjal
Perhatian : Riwayat penyakit GI, ggn ginjal atau hati berat,
superinfeksi
Efek Samping : Diare yg kadang-kadang disertai kolitis akut, nyeri perut, ggn
GI, reaksi kulit, ikterus, kelainan hematologi
Interaksi Obat : Mempotensi efek penghambat neuromuskular.Antagonis
dengan eritromisin
Keamanan :B

Metronidazole
Nama Dagang : 1. Farnat : infus 500 mg/100ml
2. Trogyl : sirup 125 mg/5ml
3. Vagizol : suppo 500 mg
Indikasi : Pengobatan infeksi bakteri anaerob, amubeasis, giardeasis
Dosis : D: 500 mg, tiap 8 jam, A: 7,5 mg/ kgBB tiap 8 jam
Pemberian Obat : Oral : sesudah makan
Injeksi : infus IV
Kontra Indikasi : Hipersensitifitas, hamil trimester 1
Perhatian : Gangguan hati & laktasi, gangguan SSP, hamil, konsumsi
alkohol
Efek Samping : Mual,muntah, gangguan hati (ruam hati).
Interaksi Obat : Penggunaan bersama alcohol dapat menyebabkan reaksi yang
menyerupai disulfiram, antikoagulan kumarin
Keamanan :B

11. ANTITUBERKULOSIS
Ethambutol
Nama Dagang :-
Indikasi : TBC paru

97
Dosis : 15 mg/kgBB/hari (untuk pasien yg blm mendapat terapi TB
sebelumnya), 25 mg/kgBB/hari untuk terapi berulang
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Neuritis optic
Perhatian : Gangguan ginjal berat, gout, laktasi
Efek Samping : Neuritis retrobulbar dg penurunan ketajaman penglihatan,
skotoma sentralis, buta warna hijau merah, ruam alergi,
gangguan GI
Interaksi Obat : Menurunkan efek dari urikorusik, kecuali pemakaian bersama
INH &piridoxin, antasida yg mengandung Al
Keamanan :C

Isoniazid (INH)
Nama Dagang :-
Indikasi : TB paru
Dosis : D: 50mg/kgBB/hr maks 300 mg/hr. A; 10-20 mg/kgBB/hr,
maks 300 mg/hr.
Pemberian Obat : Perut kosong (1jam sebelum atau 2jam sesudah makan),
bersama makan untuk menghindari rasa tidak nyaman pada
GI.
Kontra Indikasi : Hepatitis, epilepsi, insulfiensi ginjal, hipersensitif
Perhatian : Alkoholisme, DM, ggn fungsi ginjal & hati, pemeriksaanmata
secara peiodik sebelum dan sesudah penggunaan INH, hamil
& laktasi, kejang
Efek Samping : Neuropati perifer&efek neuropatik lain, mual, muntah,
distress epigastik, reaksi pd hati, reaksi pd hematologik,
reaksi metabolic dan endokrin, ruam kulit
Interaksi Obat : Dapat mengurangi ekskresi dari fenitoin atau
meningkatkan efeknya, disulfiram, aminosalisilat
Keamanan :C

Pyrazinamide
Nama Dagang : -
Indikasi : Terapi TB pulmoner & ekstra pulmoner
Dosis : 20-35 mg/kgBB/hr dosis tunggal, maks 3 gram/hr
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif , penderita porfiria, kerusakan hati, hamil,
laktasi
Perhatian : Gangguan fungsi ginjal dan ada riwayat gout.
Efek Samping : Hepatotoksik, hiperurisemia, gangguan GI, gangguan fungsi
hati
Interaksi Obat : Probenesid menghambat ekskresi pyrazinamid
Keamanan : C

Rifampicin (300mg, 450 mg, 600 mg)


Nama Dagang :-
Indikasi : Anti tuberkulosis
Dosis : 10 mg/kgBB/hari, maksimal 600 mg/hari, 2-3x seminggu.
Tablet (450/300): 1 tab/hari.
Pemberian Obat : 30 menit sebelum makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif, ikterus, penyakit hati akut, neuritis perifer,
neutris optic, ganguan ginjal, epilepsy, alkohol kronik

98
Perhatian : Gangguan fungsi hati: segera menghentikan obat &
periksakan diri bila timbul nausea persisten, muntah, lesu
atau ikterus. Dapat mengubah warna lensa kontak.
Hindari terapi kembali setelah pengobatan selesai dan
pemakaian tidak teratur, ganguan kejang rendah, gizi buruk,
alkoholisme, porfia, epilepsy, hamil, laktasi, lanjut usia,
riwayat gout
Efek Samping : Rifampisin: Gangguan GI, influenza, gangguan respirasi (nafas
pendek), kolaps, syok, anemia hemolitik, anemia, gagal ginjal
akut, purpura trombosipenia, gangguan fungsi hati, ikterus,
urin berwarna merah, leucopenia, eosinofilia, sindrom flu.
INH: gangguan fungsi hati, neuropati perifer,
konvulsi/psikosis, diskrasia darah, lupus, sindrom SSP
ringan. Pirazinamid: hepatotoksik, hepatomegali, ikterus,
hiperurisemia. Ethambutol: Bingung, disorientasi, sakit
kepala, gangguan GI.
Interaksi Obat : Menurunkan efek antikoagulan kumarin, kortikosteroid,
digitoksin metadon, kontrasepsi oral, tolbutamid.
Antidiabetik oral, antiaritmia, siklosporin, antiepileptik,
disulfiram, hidantoin, penghambat canal Ca, antasida, obat
gout, ketokonazol, klorampenikol teopilin, azatioprin,
kortikosteroid, metadon, dapson
Keamanan :C

12. ANTI JAMUR


Fluconazole
Nama Dagang :
Indikasi : Kandidiasis vaginal akut atau berulang. Dermatomikosis
termasuk tinea pedis, korporis, kruris & infeksi kandida
dermal
Dosis : Kandidiasis vag: 150 mg dosis tunggal. Tinea korporis, kruris
& infeksi kandida 2-4 minggu. Tinea pedis 6 minggu. Maks
400mg/hari. Anak: 1-6mg/kgBB/hari
Pemberian Obat : Oral: Bersama makanan
Injeksi: IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap komponen azole. Anak < 16 thn. Hamil
& laktasi.
Perhatian : Gangguan ginjal, gangguan kulit eksfoliatif. Hentikan terapi
jika terjadi kemerahan pada infeksi jamur superficial atau
monitor secara langsung terhadap infeksi jamur
invasive/sistemik; anafilaksis, AIDS atau kanker
Efek Samping : Mual, nyeri abdomen, diare, kembung, kemerahan,sakit
kepala.
Interaksi Obat : Warfarin, sulfonylurea, fenitoin, rifampisin, terfenadin
Keamanan : C, D (untuk indikasi selain kandidiasis)

Griseofulvin
Nama Dagang :-
Indikasi : Pengobatan Infeksi jamur pada kulit, kulit kepala dan kuku
Dosis : Dewasa : 500 mg/hari seabagai dosis tunggal dan terbagi.
Infeksi lebih berat : 750-1000 mg/hari dalam dosis terbagi

99
Anak 10 mg/kg BB/hr 1 tablet 1 x/hari. Infeksi berat: 2
tab/hari. A: 5.5 mg/kgBB/hari
Pemberian Obat : berukan segera Sesudah makan
Kontra Indikasi : Porfiria, kerusakan sel hati,lupus eritematosus, hamil
Perhatian : Penggunaan jangka panjang. Reaksi sensivitas silang dengan
penisilin lain reaksi fotosensifitas (hindari paparan langsung
sinar matahari atau sinar urtaviolet
Efek Samping : Ruam kulit, utikaria, edema angioneurotik, nekrosis
epidermal, mulut kering,mual muntah ,rasa tertekan pada ulu
hati,diare, sakit kepala rasa lelah, pusing,insomnia,
kebingungan mental, parestesia pada tangan dan kaki, lupus
eritematosus.
Interaksi Obat : Warfarin, barbiturate, Kontrasepsi oral
Keamanan : C

Ketoconazole
Nama Dagang : 1. Formyco : tablet 200mg
2. Formyco : Krim 2%
Indikasi : Infeksi jamur, histoplasmosis pada paru-paru, tulang & sendi,
kulit, dan jaringan lunak. Blastomikosis, parakoksi-
dioidomikosis, koksidioidomikosis, kandidiasis sistemik
Dosis : D: 1 tab/hr. Infeksi berat 2 tab/hari. A (12 thn) (> 30 kg): 1
tab, (15-30 kg): ½ tab, (< 15 kg): ¼ tab. Semua dosis diberikan
1 x/hr. Topikal: 1-2x sehari dioleskan
Pemberian Obat : Oral : Sesudah makan
Topikal: dioleskan di bagian yang sakit
Kontra Indikasi : Penyakit hati, fase pemulihan dari hepatitis,anak usia <2 th,
wanita hamil
Perhatian : Gagal hati, hamil, laktasi..
Efek Samping : Gangguan GI, urtikaria, nyeri abdomen, pusing, demam,
pruritus, diare, ginekomastia, trombositopenia, leuco-penia
Interaksi Obat : Antikoagulan seperti kumarin, rifampisin, obat hipo- glikemia
oral. Meningkatkan efek warfarin
Keamanan :C

Nystatin
Nama Dagang : 1. Nymiko : drop
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan kandidiasis pada rongga mulut
dan usus
Dosis : D: 1-6 mL. A: 1-2 mL, diberikan 4x/hr
Pemberian Obat : Biarkan di dalam rongga mulut selama mungkin sebelum di
telan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Tidak untuk terapi mikosis sistemik, hamil, laktasi
Efek Samping : Gangguan GI, ruam kulit, urtikaria
Interaksi Obat : -
Keamanan :C

13. ANTIVIRUS
Acyclovir
Nama Dagang : 1. Zoter Krim
Indikasi : Herpes simplex, herpes zoster & varicella zoster

100
Dosis : Herpes simplex D & A (> 2 thn): 200 mg 5x sehari tiap 4 jam,
(< 2 thn): ½ dr dosis dws. Herpes zoster & varicella zoster: D:
800 mg 5x sehari selama 7 hari, A (>6 thn): 800 mg 4x sehari
selama 5 hari, A (< 6 thn): 200-400 mg 4x sehari selama 5 hari
Pemberian Obat : Oral : Sesudah makan
Injeksi : infus IV
Kontra Indikasi : Hipersenstifif
Perhatian : Hamil, laktasi, kerusakan ginjal
Efek Samping : Gangguan GI, ruam kulit
Interaksi Obat : Probenesid peningkatan waktu paruh dan kadar obat dalam
plasma
Keamanan :B

Methisoprinol
Nama Dagang :-
Indikasi : Infeksi virus : influenza, campak, varisella, hepatitis B, demam
berdarah
Dosis : A: 50-100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4-6 dosis, A (<1thn):
½ sdt, (3-7 thn): 1 sdt, (> 7thn): 2 sdt semua diberikaan 4-6 x
sehari, dlm kondisi akut 50-100 mg/kgBB/hari lama terapi 4-
6 hari, teruskan pengobatan selama 2 hari sesudah gejala
penyakit mereda
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Pasien gout, dan penderita jantung yg sedang mendapat terapi
dengan digitalis.
Efek Samping : Peningkatan sementara asam urat dalam urin & serum, diare,
ruam kulit, lemah & lesu
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

14. ANTELMINTIK
Albendazole
Nama Dagang :-
Indikasi : Echinococcosis, Neurocysticercosis, Ascariasis; Trichuriasis;
Enterobiasis, Clonorchiasis
Dosis : Echinococcosis : <60 kg: 15 mg/kg dalam 2 dosis terbagi
maksimal 800 mg/hari. Neurocysticercosis : <60 kg: 15 mg/kg
perhari dalam 2 dosis terbagi. Max: 800 mg perhari.
Ascariasis, Enterobiasis, Hookworm infections, Trichuriasis
dewasa: 400 mg single dose. Anak : 1-2 years 200 mg as a
single dose. >2 tahun sama dengan dosis dewasa. Max: 200
mg
Pemberian Obat : diminum pada saat perut kosong untuk infeksi cacing dalam
rongga usus.
Diminum bersama dengan makanan berlemak untuk infeksi
parasite di jaringan
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap albendazole, kehamilan
Perhatian : Pasien dengan gangguan fungsi hati, lesi retina, hepatic
impairment, ibu menyusui
Efek Samping : likopenia, neutropenia, pandangan blur, abdominal pain,
nausea, diare, muntah

101
Interaksi Obat : meningkatkan konsentrasi plasma dengan cimetidine,
dexamethasone, prazikuantel. Dapat menurunkan konsentrasi
serum dengan carbamazepine, ritonavir, phenobarbital,
phenytoin
Keamanan :C

15. ANTIMALARIA
Chloroquin Phosphat
Nama Dagang :-
Indikasi : Pengobatan dan profilaksis malaria
Dosis : Dimulai 1 minggu sebelum dan dilanjutkan 4 minggu setelah
meninggalkan daerah rndemik malaria
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Hipersesnitif
Perhatian : Gannguan fungsi ginjal, hamil, dapat menyebabkan
aksaserbasi psoriasis, gangguan neurologis, gangguan GI,
pada penggunaan jangka ;lama perlu pemeriksaan mata
Efek Samping : Gangguan saluran cerna, sakit kepala, gangguan penglihatan,
depigmentasi, rambut rontok, reaksi
hipersensitivitas
Interaksi Obat : Kaolin, simetidin, probenesid, fenilbutazon, preparat emas
Keamanan :C

16. ANTIAMUBA
Metronidazole
Keterangan lengkap lihat pada sub bagian (8.10) Antibiotik golongan lain

102
BAB 8
ONKOLOGI

103
1. KEMOTERAPI SITOTOKSIK
Hydroxyurea
Nama Dagang : 1. Hydroxyurea Medac : tablet 500mg
Indikasi : Leukemia myeloid kronik, trombostemia esensial atau
polisitemia vera
Dosis : Leukemia myeloid kronik: 40 mg/kgBB/hari tergantung jumlah
sel darah putih. Trombositemia esensial: 15 mgkgBBhari.
Polisitemia vera: 15-20 mg/kgBB/hari.
Pemberian Obat : Berikan 1-2 jam sebelum atau sesudah makan.
Kontra Indikasi : Penekanan fungsi sumsum tulang, leukositopenia,
trombositopenia, anemia, hamil, laktasi.
Perhatian : Gangguan ginjal & hati, lakukan pemeriksaan sel darah lengkap
Efek Samping : Penekanan sumsum tulang, leucopenia, megaloblastosis,
diare, mual muntah, konstipasi, eritema wajah, pusing,
hiperpigmentasi, alopesia, halusinasi, kejang
Interaksi Obat : Antineoplastik lain, radiasi, sitarabin, fluoropirimidin
Keamanan :D

104
BAB 9
SISTEM SALURAN KEMIH

105
1. PREPARAT UNTUK MASALAH VAGINA
Metronidazole, Nystatin
Nama Dagang : 1. Neo Gynoxa : ovula
Indikasi : Infeksi pada vagina karena Trichomonas vaginalis & Candida
albicans
Dosis : 1 ovula/hari selama 7-10 hari dimasukkan kedalam vagina,
dapat dikombinasi dengan flagyl tablet
Pemberian Obat : Dimasukkan melalui vagina
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap metronidazole atau nystatin
Perhatian : Hindari penggunaannya selama hamil trimester 1
Efek Samping : Iritasi lokal, pruritus, urtikaria, neuropati perifer.
Interaksi Obat : Metronidazole dapat meningkatkan efek antikoagulan dari
warfarin & kumarin, fenobarbital meningkatkan
metabolisme metronidazole
Keamanan :-

2. ANTISEPTIK SALURAN KEMIH


Asam Pipemidat
Nama Dagang : 1. Urotractin : kapsul 400mg
Indikasi : ISK karena kuman yang sensitive, terpi tambahan pada
adenoma prostat, inkontinensia urin, pemakaian kateter
Dosis : D: 1 kapsul tiap 12 jam, selama 10 hari
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makan
Kontra Indikasi : Bayi < 3 bulan
Perhatian : gangguan fungsi hati & ginjal, gangguan system syaraf pusat,
kejang, terpapar sinar matahari kuat.
Efek Samping : Reaksi system syaraf pusat, gangguan GI, kulit, lemah otot,
mialgia, hipotensi intracranial
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Extr. Orthosiponstamineus, extr. Strobilantus crispus, extr. Sonchus


arventis, extr. Phylantus niruri, asam folat, vit B6
Nama Dagang : 1. Nephrolit: kapsul
Indikasi : Menghancurkan batu saluran kemih
Dosis : D: 4x sehari 1 kapsul.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersesnsitif
Perhatian : 1.bila tidak ada perbaikan gejala hubungi dokter
2. Penggunaan disertai minuk air putih minimal 2 liter/hari
3. Hindari penggunaan secara terus menerus
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

3. OBAT YANG BEKERJA PADA UTERUS


Methylergometrine
Nama Dagang :

106
Indikasi : Penanganan aktif kala-3 persalinan, terapi atoni/
perdarahan uterus yang terjadi selama & setelah kala-3
persalinan, yang berhubungan dengan seksio sesaria atau
setelah terjadinya aborsi. Terapi subinovulasi uterus,
lokiometra, perdarahan pada masa nifas
Dosis : Penanganan aktif kala-3 persalinan: IM 0.5-1 ml (0.1-0.2 mg)
setelah kepala/bahu anterior keluaratau selambatnya setelah
bayi dilahirkan. Untuk persalinan dengan anestesi umum: 1
ml (0.2 mg). Atoni/perdarahan uterus: IM 1 ml atau IV 0.5-1
ml, dapat diulang dengan interval >2 jam.Terapi
subinovulasi, lokiometra, perdarahan masa nifas: 0.125-0.25
mg per oral (1-2 tablet) atau IM 0.5-1 ml sampai 3x sehari,
pada wanita menyusui < 3 hari
Pemberian Obat : Oral : sebelum atau sesudah makan
Injeksi : IM, IV
Kontra Indikasi : Hamil, kala 1 & 2 pada partus sebelum korona kepala terlihat,
inersia uterus primer & sekunder, hipertensi, toksemia,
hipersensitif, preeklamsia & eklamsia, sepsis, penyakit
vaskuler, presentasi janin abnormal.
Perhatian : Pada letak sungsang: baru diberikan setelah bayi
dilahirkan. Pada partus kembar: setelah bayi terakhir
dilahirkan. Hati-hati pada hipertensi, sepsis, penyakit
penyempitan vaskuler, kelainan hati & ginjal. Suntikan IV
diberikan secara perlahan minimal 60 detik dengan
pengawasan TD. Hamil & laktasi
Efek Samping : Nyeri kepala, hipertensi, erupsi kulit, sakit perut, mual
muntah, diare
Interaksi Obat : Makrolid, protease HIV, penghambat transkiptase, anti jamur
azole, vasokontriktor lain atau alkaloid ergot, bromokriptin,
anestesi
Keamanan :C

Oxytocin
Nama Dagang :-
Indikasi : Lihat pada dosis
Dosis : Induksi persalinan: infus IV: 1 iu/100 ml, kecepatan infus: 5-
40 tetes/menit. Kala 3 persalinan: 5-10 iu IM atau 5 iu IV
secara perlahan. Operasi Caesar: 5 iu intra-mural segera
setelah melahirkan
Pemberian Obat : Infus IM,IV
Kontra Indikasi : Kontraksi uterus hipertronik, toksemia gravidarum,
disproporsi sefalo-pelvik, letak janin abnormal, plasenta
previa, abrupsio plasenta, prolaps tali pusat, kehamilan
kembar, riwayat operasi termasuk SC, gangguan jantung
berat.
Perhatian : Untuk induksi persalinan gunakan infus IV, monitor denyut
jantung janin & motilitas uterus (frekuensi, kekuatan &
lama kontraksi).
Efek Samping : Gangguan GI (mual muntah), aritmia jantung, intoksikasi air
karena pemberian infus yang terlalu cepat
Interaksi Obat : Prostaglandin, anestesi inhalasi, obat vasokontriktor
Keamanan :X

107
4. OBAT UNTUK DISFUNGSI EREKSI
Sildenafil citrate (50 mg dan 100 mg)
Nama Dagang : -
Indikasi : Disfungsi ereksi
Dosis : D: 50 mg, 1 jam sebelum aktivitas seksual, maksimal 100 mg
atau dapat diturunkan sampai 25 mg. Frekuensi maksimal 1x
sehari
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makan
Kontra Indikasi : Pasien menggunakan nitrat organikintermiten/regular
Perhatian : Penyakit KV, infark miokard, stroke, aritmia, hipertensi,
angina tidak stabil, retinitis pigmentosa, gangguan
perdarahan, tukak peptik, deformasi penis, penurunan daya
penglihatan sampai kebutaan.
Efek Samping : Sakit kepala, rasa panas & kemerahan pada wajah, dyspepsia,
hidung tersumbat, gangguan penglihatan, diare, pusing,
ruam kulit, ISK
Interaksi Obat : Simetidin, eritromisin, ketokonazol, ritonavir, rifampisin
Keamanan : B

5. OBAT UNTUK SALURAN KEMIH DAN PROSTAT


Finasteride
Nama Dagang :1. Reprostom : tablet 5mg
Indikasi :Terapi simptomatik untuk hiperplasia prostat jinak
Dosis :1 x sehari 1 tablet
Pemberian Obat :Bersama atau tanpa makan
Kontra Indikasi :Wanita atau anak-anak, hipersensitifitas
Perhatian : Volume residual yang besar & atau penurunan aliran urin
yang parah , singkirkan adanya kemungkinan kanker prostat.
Efek Samping : Gangguan fungsi seksual, impotensi, penurunan libido,
penurunan volume ejakulat
Interaksi Obat :-
Keamanan :X

Tamsulosin HCl
Nama Dagang : 1. Harnal-D : tablet 0,2mg
Indikasi : Gangguan miksi pada hiperplasia prostat jinak
Dosis : 0.2-0.4 mg 1x sehari
Pemberian Obat : 30 menit sesudah makan
Harnal-D : Letakkan dibawah lidah atau biarkan larut sendiri
Kontra Indikasi : Gangguan fungsi ginjal, insufisiensi hati berat, pemberian
bersama dengan vardenafil HCl.
Perhatian : Hipotensi ortostatik, gangguan fungsi hati, ginjal, lansia,
dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau
menjalankan mesin
Efek Samping : Gangguan fungsi hati, ikterus, pusing, sakit kepala, gelisah,
hipotensi ortostatik, penurunan TD, takikardi, palpitasi, gatal,
ruam kulit, gangguan GI, obstruksi nasal, edema,
inkontinensia urin.
Interaksi Obat : Antihipertensi, sildenafil sitrat, vardenafil HCl
Keamanan : B

Terazosin HCL
Nama Dagang : 1. Hytrin : tablet 1mg

108
2. Hytroz : tablet 2mg
Indikasi : Terapi untuk gejala hiperplasia prostat jinak (BPH) &
hipertensi
Dosis : Awal, 1 mg 1x/hari ditingkatkan bertahap sampai dengan 5
mg 1x/hari.
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makan
Kontra Indikasi : Hipersesnsitif, laktasi
Perhatian : Ggn dalam mengemudi kendaraan atau mengoperasikan
mesin, laktasi.
Efek Samping : Mengantuk, pusing, hidung tersumbat, mual, edema perifer,
asthenia, hipotensi postural, nyeri pinggang, palpitasi,
takikardi, gelisah, kesemutan, dyspnea, sinusitis, penglihatan
kabur, impotensi
Interaksi Obat : Antihipertensi, Ca Bloker, Beta bloker, MAOI
Keamanan :C

6. OBAT SALURAN KEMIH KELAMIN GOLONGAN LAIN


Asam amino (L-lysine, L-treonin, L-tryptophan, L-histidin, L-tyrosine)
Nama Dagang : 1. Aminoral : tablet
Indikasi : Terapi insufisiensi ginjal kronik pada retensi
yangterkompensasi atau dekompensasi
Dosis : D (70 kg): insufisiensi ginjal kronik: 1 tablet/5 kgBB atau 4-8
tablet 3x sehari. Retensi yang terkompensasi: 4-6 tablet 3x
sehari dengan nutrisi tinggi kalori rendah protein. Retensi
yang tidak terkompensasi: 4-8 tablet 3x sehari dengan nutrisi
tinggi kalori rendah protein
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Hiperkalsemia, gangguan metabolisme asam amino, hamil,
anak
Perhatian : Pemberian kalori pada penderita harus cukup, monitor kadar
Ca secara periodic, kurangi penggunaan Al(OH)3 seiring
dengan adanya perbaikan gejala uremia
Efek Samping : Hiperkalsemia
Interaksi Obat : Obat yang mengandung Ca, Al(OH)3, tetrasiklin
Keamanan :-

109
BAB 10
SISTEM ENDOKRIN & METABOLIK

110
1. PREPARAT INSULIN
Insulin Aspart
Nama Dagang : 1. Novomix-30: flexpen
2. Novorapid : flexpen
3. Ryzodeg : flexpen
Indikasi : Terapi DM tipe 1 & 2
Dosis : 0.5-1 iu/kgBB/hari, dalam dosis terbagi 2-3x sehari
Pemberian Obat : Berikan segera sebelum atau sesudah makan pagi
Kontra Indikasi : Hipoglikemia, hipersensitif
Perhatian : Penyakit atau obat yang memerlambat absorbsi makanan
& atau meningkatkan kebutuhan insuilin, pengurangan
jadwal makan, aktivitas fisik yang berat, preparat yang
mengandung metacresol yang dapat menytebabkan reaksi
alergi, hamil
Efek Samping : Hipoglikemi, edema
Interaksi Obat : Obat hipoglikemik oral, oktreotid, MAOI, penyekat beta
adrenegik non selektif, ACE inhibitor, salisilat, alcohol, steroid
anabolic, sulfonamide, kontrasepsi oral, tiazid, glukokortikoid,
hormone tiroid, simpatomimetik, danazole, dapat
meningkatkan atau menurunkan efeknya
Keamanan :C

Insulin Detemir
Nama Dagang : 1. Levemir: flexpen
Indikasi : Diabetes mellitus
Dosis : 0.2-1 iu/kgBB/hari, diberikan secara SK 1-2x sehari
Pemberian Obat : Untuk pasien yang diterapi dengan rejimen 1x sehari, berikan
bersama makan malam atau menjelang tidur. Untuk
pemberian dosis 2x sehari, dapat diberikan bersama
makan malam atau menjelang tidur atau 12 jam setelah
pemberian dosis pagi
Kontra Indikasi : Hipoglikemia, hipersensitif
Perhatian : Kondisi infeksi & demam, hipoalbuminemia berat, dapat
mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan
mesin, hamil, laktasi
Efek Samping : Hipoglikemia, reaksi pada tempat injeksi
Interaksi Obat : Obat hipoglikemik oral, oktreotid, MAOI, penyekat beta
adrenegik non selektif, ACE inhibitor, salisilat, alcohol, steroid
anabolic, sulfonamide, kontrasepsi oral, tiazid, glukokortikoid,
hormone tiroid, simpatomimetik, danazole dapat
meningkatkan atau menurunkan efeknya
Keamanan : C

Insulin Degludec
Nama Dagang : 1. Ryzodeg (70% insulin degludec dan 30% insulin aspart)
Indikasi : Diabetes mellitus
Dosis : Dosis bersifat individual. Ryzodeg dpt diberikan 1 atau 2 x/hr.
DM tipe 2 Dosis awal: 10 u dosis harian total dilanjutkan dg
dosis yg disesuaikan scr individual. DM tipe 1 Dosis awal: 60-
70% kebutuhan harian dosis insulin. Gunakan 1 x/hr dlm
kmbinasi dg insulin kerja cepat, dilanjutkan dg dosis yg
besarnya disesuaikan scr individual.

111
Pemberian Obat : berikan bersama makan
Kontra Indikasi : Hipoglikemia, hipersensitif
Perhatian : Observasi gejala & tanda gagal jantung, peningkatan BB, &
edema pd pasien yg menggunakan terapi kombinasi.
Intensifikasi terapi insulin dg perbaikan mendadak pd kontrol
glikemik dpt dikaitkan dg perburukan retinopati diabetic scr
temporer. Pembentukan antibodi insulin. Hipoglikemia dpt
memperbaiki kemampuan utk berkonsentrasi & bereaksi.
Kebutuhan insulin menurun selama trimester 2 & Laktasi.
Anak usia <18 thn.
Efek Samping : Hipoglikemia
Interaksi Obat : Dg antidiabetes oral, agonis reseptor peptide 1 yg menyerupai
glukagon MAOI, β-blocker, ACE inhibitor, salisilat, steroid
anabolic, & sulfonamide akan menurunkan kebutuhan
insulin. Dg kontrasepsi oral, tiazid, glukokortikoid, hormon
tiroid, simpatomimetik, hormon pertumbuhan, & danazol
akan meningkatkan kebutuhan insulin. β-blocker dpt
mnyamarkan gejala hipglikemia. Dg octreotide/lanreotide
akan meningkatkan atau F

2. ANTIDIABETES ORAL
Acarbose
Nama Dagang : 1. acarbose : tablet 50, 100mg
Indikasi : Terapi kombinasi dengan diet untuk DM
Dosis : D: awal, 50 mg, maksimal 100-200 mg 3x sehari
Pemberian Obat : Suapan pertama makan
Kontra Indikasi : Gangguan pencernaan dan absorbs, kembung, gangguan
ginjal berat, hamil, laktasi, pasein < 18 tahun
Perhatian : Monitor fungsi hati selama 6-12 bulan pertama terapi
Efek Samping : Kembung, bising usus meningkat, diare dan nyeri perut.
Interaksi Obat : Kolestiramin, absorben usus, enzim pencernaan
Keamanan : B

Glibenclamide
Nama Dagang : -
Indikasi : Diabetes mellitus pada orang dewasa
Dosis : D: awal, 2.5 mg/hari, maksimal 15 mg/hari
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Diabetes mellitus tipe I, Diabetes penguraian metbolik,
diabetik, gangguan ginjal parah, kehamilan dan menyusui.
Perhatian : Golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan BB, usia
lanjut, gangguan fungsi ginjal
Efek Samping : Hipoglikemia, gangguan GI, berkeringat, kulit lembab, aritmia
jantung, palpitasi
Interaksi Obat : Efek penurunn kadar gula darah bertambah jika diberikan
bersama insulin dan antidiabetik oral lain, ACE inhibtor,
sulfonamid
Keamanan : C

Glicazid
Nama Dagang : 1. Glucodex: tablet 80mg
Indikasi : DM tipe 2

112
Dosis : 1-4 tab/hari dosis tunggal. Maks 320mg/tablet
Pemberian Obat : Berikan segera sebelum makan
Kontra Indikasi : Ketoasidosis diabetikum, insufisisensi ginjal/hati berat.
Perhatian : Gangguan hati &/ ginjal. Hipoglikemia dapat terjadi bila
asupan makanan berkurang atau dosis terlalu tinggi
Efek Samping : Mual, ruam kulit, gangguan GI, hipoglikemia, vaskulitis alergi,
peningkatan kadar enzim hati. Jarang, diskrasia darah
Interaksi Obat : Mikonazol, fenilbutazon, alkohol, antidiabetik lain,penyekat
beta, fluconazol, ACE inhibitor, ntagonis reseptor H2, MAOI,
sulfonamid AINS, denazol, klorpromazin,glukokortikoid,
ritrodin, salbutamol, terbutalin,antikoagulan
Keamanan :-

Glimepiride
Nama Dagang : Metrix : tablet 2mg, 4mg
Indikasi : DM tipe 2, dimana kadar gula darah tidak dapat dikontrol
hanya dengan diet, olah raga dan penurunan BB. Dapat
dikombinasi dengan metformin dan insulin. Amaryl M: Terapi
tambahan untuk pasien NIDDM dimana monoterapi
dengan metformin atau glimepirid tidak menghasilkan
control glikemik yang adekuat
Dosis : D: Awal, 1 mg/hr dosis bisa di naikan berdasarkan
pemeriksaan monitor kadar gula rutin dengan interval 1-2
minggu max 8 mg/hr. Semua dosis di minum 1x sehari..
Pemberian Obat : Berikan segera sebelum makan utama pertama pada hari yang
sama. Jangan mengurangi jadwal makan
Kontra Indikasi : DM tipe 1 (IDDM), diabetik ketoasidosis pre koma atau koma
diabetik. Gangguan fungsi ginjal dan hati berat.
Hipersensitivitas terhadap sulfonilurea lain atau
sulfonamid, hamil, laktasi.
Perhatian : Monitor secara teratur kadar gula dalam darah & urin. Resiko
hipoglikemia pada pasien neuropati anatomik atau
menggunakan beta bloker, klonidin, reserpin, guanetidin, atau
simpatolitik lain. Selama keadaan stres seperti trauma, op,
atau infeksi yang disertai demam
Efek Samping : Hipoglikemia, gangguan penglihatan sementara,
gangguan GI, kerusakan fungsi hati. Jarang: trombositopenia,
leukopenia, amenia hemolitik, gatal,urtikaria, ruam
Interaksi Obat : Efek potensiasi jika diberikan bersama insulin, antidiabetik
lain, penghambat ACE, allopurinol, anabolik steroid &
hormon seks pria, kloramfenikol, derivate kumarin,
siklosfosfamid, disopiramid, fenfluramin, feniramidol, fibrat,
fluoksetin, guanetidin, MAOI, asam paraaminosalisilat,
mikonazol, pentoksifilin, fenilbutazon, probenesid, kuinolon,
salisilat, sulfinpirazon, sulfonamid, tetrasiklin. Penurunan
efek jika diberikan bersama asetazolamid, barbiturate,
kortikosteroid, diuretic, epinefrin, simpatomimetik lain,
glukagon, laksatif, asam nikotinat, estrogen, progesterone,
fenotiazin, fenitoin, rifampisin, hormone tiroid. Beta bloker
menurunkan toleransi terhadap glukosa
Keamanan :C

113
Gliquidone
Nama Dagang :-
Indikasi : Diabetes mellitus usia lanjut dan setengah umur
Dosis : D: 15 mg ditingkatkan sampai 30-120 mg dalam 1- 3x/hari.
Maks 180mg/hari
Pemberian Obat : Sebelum makan
Kontra Indikasi : Diabetes mellitus remaja dan masa pertumbuhan, koma dan
prakoma diabetik, diabetes disertai asidosis, wanita hamil
Perhatian : Pasien yang tidak mengkonsumsi makanan (terutama lansia
atau pasien dengan kondisi lemah), anak.
Efek Samping : Kadang-kadang timbul reaksi hipoglikemik, reaksi alergi pada
kulit dan gangguan pada saluran cerna
Interaksi Obat : Efek hipoglikemia ditingkatkan oleh alkohol, salisilat,
sulfonamid, fenilbutason
Keamanan :-

Metformin
Nama Dagang : Nevox XR 500 mg
Indikasi : Diabetes militus tipe 2 dan penderita yang sudah overweight
yang kadar gula darahnya tidak bisa dikontrol hanya dengan
diet saja, sebagai monoterapi atau kombinasi dengan
sulfonilurea, tambahan terapi pada pasien diabetes militus
tipe 1
Dosis : D: 250-500 mg tiap 8 jam, 850 mg tiap 12 jam, maks 3
gram/hari.
Pemberian Obat : Bersama atau sesudah makan
Kontra Indikasi : Koma diatetik, ketoasidosis, gangguan fungsi ginjal serius,
penyakit hati kronik, gagal jantung, infark miokard,
alkoholisme, penyakit kronik/akut yang berhubungan
dengan hipoksia jaringan, asidosis laktat, syok, insufisiensi
paru, hipoksemia, hipersensitif, laktasi.
Perhatian : Evaluasi profilaksi kadar B12 serum tiap tahun pada
pengguna metformin jangka panjang. Monitor kadar gula
darah pada terapi kombinasi dengan sulfonilurea atau insulin.
Hamil, lansia, infeksi berat & trauma
Efek Samping : Mual, muntah, anoreksia, asidosis laktat (jarang), ISPA, diare,
sakit kepala, pusing, sakit perut
Interaksi Obat : Peningkatan dosis antikoagulan. Menyebabkan hipoglikemia
dengan sulfonilurea, atau insulin. Asidosis laktat meningkat
dengan alkohol. Mengganggu absorbsi vitamin B12, Dengan
simetidin menurunkan bersihan ginjal. Glucovance: tiazid,
diuretic lain, kortikosteroid fenotiazin, steroid, estrogen,
kontrasepsi oral, fenitoin, simpatomimetik, penghambat kanal
Ca, INH, AINS, salisilat, sulfonamide kloramfenikol,
probenesid, kumarin, MAOI, beta bloker, ciprofloxacin,
mikonazol oral
Keamanan :B

Pioglitazon
Nama Dagang :
Indikasi : DM tipe 2. Monoterapi atau kombinasi dengan sulfonilurea
atau metformin

114
Dosis : Monoterapi: 15 mg atau 30 mg 1x sehari. Maksimal 45
mg/hari. Terapi kombinasi: awal 15 mg atau 30 mg 1x sehari.
Dosis sulfonilurea atau metformin dapat diteruskan
sesudah pemberian terapi awal actos. Pionic M: 1-2x sehari 1
tablet
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makan
Kontra Indikasi : Gagal jantung, gangguan hati, pasien dialisiskombinasi
dengan insulin, anak < 18 tahun, hamil & laktasi.
Perhatian : Retensi cairan, gagal jantung
Efek Samping : Edema ringan-sedang, peningkatan BB, gangguan
penglihatan, hipoestesia, hipoglikemik, peningkatan nafsu
makan, anemia, sakit kepala, kembung, atralgia, disfungsi
ereksi.
Interaksi Obat : Glipizid, penghambat atau penginduksi sitokrom P450
Keamanan :C

3. ANTITIROID
Propiltiourasil(PTU)
Nama Dagang :-
Indikasi : Hipertiroidisme
Dosis : D: 200-400 mg/hari dosis ini dipertahankan sampai pasien
mencapai keadaan eutiroid, dosis lalu diturunkan secara
berangsur sampai mencapai dosis pemeliharaan 50-150
mg/hari. Terbagi dalam 3 dosis
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif, hipotiroid
Perhatian : Hamil, laktasi, gangguan hati.
Efek Samping : Mual, muntah, gangguan pencernaan ringan, sakit kepala,
ruam kulit, pruritus, nyeri sendi, alopesia
Interaksi Obat : Clozapin, teofilin, antagonis vitamin K
Keamanan :D

Levothyroxine Sodium
Nama Dagang : Euthyrox 100mcg
Indikasi : Hipotiroidisme
Dosis : Goitre (euthyroid goiter) :
Dewasa : 1 x sehari 75-200mcg, remaja : 1 x sehari 50-
150mcg.
Pencegahan kekambuhan strumektomi : 1 x sehari 75-200mcg
Pemberian Obat : Saat perut kosong atau ½ jam sebelum makan pagi
Kontra Indikasi : Hipertiroidisme oleh berbagai kecuali sebagai terapi bersama
dengan obat anti tiroid untuk mengobati hipertiroid setelah
tercapai fungsi yang normal. Tirotoksikosis, infark miokard
akut, insufisiensi adrenal yang tidak terkoreksi.
Perhatian : Penyakit jantung koroner, gagal jantung atau aritmia;
hipotiroid berat atau yang sudah lama terjadi. Penyakit
endokrin, misalnya DM, diabetes insipidusa atau insufisiensi
korteks adrenal; koma miksedema. Anak, lanjut usia. Hamil
dan laktasi.
Efek Samping : Rambut rontok, nyeri kepala, keringat berlebih dan tremor
Interaksi Obat : Meningkatkan risiko gangguan jantung, jika digunakan
dengan obat antidepresan (amitriptyline,

115
maprotiline, sertraline) dan obat simpatomimetik
(pseudoephedrine atau salbutamol).
Meningkatkan risiko perdarahan, jika digunakan dengan obat
pengencer darah, seperti warfarin.
Meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan denyut jantung,
jika digunakan dengan ketamine.
Menurunkan efektivitas dan kadar levothyroxine, jika
digunakan dengan rifampicin, carbamazepine, phenobarbital,
kalsium karbonat, cholestyramine, orlistat, simethicone, dan
obat antasida.
Menurunkan kadar obat digoxine, teofilin, dan obat diabetes,
seperti insulin, metformin, nateglinide, glipizide, dan
pioglitazone.
Keamanan :-

Thiamizole
Nama Dagang : 1. Thyrozol: tablet 10 mg
Indikasi : Lihat pada dosis
Dosis : D: Terapi konservatif hipertiroid, regimen pertama: awal, 25-
40 mg/hari, pemeliharaan: 5-20 mg/hari, maksimal
40mg/hari dosis tunggal. Regimen kedua: 2.5-10 mg/hari. Ibu
hamil: 2.5-10 mg/hari tanpa pemberian hormone tiroid. A:
awal 0.3-0.5 mg/kgBB/hari, pemeliharaan: 0.2-0.3
mg/kgBB/hari, terpai tambahan dengan hormone tiroid
mungkin diperlukan.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Granulositopenia, kolestatis sebelum mulai terapi,
sebelumnya terjadi kerusakan sumsum tulang setelah terapi
dengan karbamizol atau tiamizol.
Perhatian : Hipersensitifitas, pembesaran kelenjar tiroid. Hamil & laktasi.
Untuk penggunaan jangka pendek
Efek Samping : Reaksi alergi kulit. Jarang, demam akibat obat, gangguan
indera pengecapan, agranulositosis. Kasus-kasus pada nyeri
persendian, ikterus, limfadenitis, penurunan jumlah trombosit
& komponen darah lainnya, radang pembuluh darah & syaraf,
rambut rontok, sensitivitas terganggu.
Interaksi Obat : Defisiensi yodium akan meningkatkan & sebaliknya kelebihan
yodium akan menurunkan respon kelenjar tiroid
Keamanan :D

116
BAB 11
VITAMIN & MINERAL

117
1. VITAMIN A, D & E
Alpha tocopherol
Nama Dagang : 1. Santa-E : kapsul 100mg
Indikasi : Pengobatan kekurangan vitamin E
Dosis : 1-3 kaplet/hari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Kelebihan vit. E dapat mengurangi penyimpanan vit. A, wanita
hamil
Efek Samping : Penggunaan jangka lama & dosis besar menyebabkan
kelemahan otot gangguan pencernaan
Interaksi Obat : Antagonis vitamin K, menghambat absorpsi & kerja vitamin K
Keamanan :-

Vitamin A (6000IU DAN 200000 IU


Nama Dagang :-
Indikasi : Mencegah dan mengobati Defisiensi vitamin A
Dosis : Defisiensi: 100000 ui per bulan. Ditingkatkan hingga
mingguan untuk keadaan defisiensi akut dalam waktu tidak
lebih dari 6 minggu dengan interval 2 minggu. Penyakit hati
100000 ui tiap 2-4bulan. A (< 1 tahun & A): 50000 ui tiap
bulan
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Anak, penyakit hati (kegunaan khusus). Wanita hamil.
Efek Samping : Anak, penyakit hati (kegunaan khusus). Over dosis dapat
menyebabkan kulit kasar, rambut kering, hati membesar dan
laju endap darah meningkat serta meningkatnya serum
kalsium dan kadar serum fosfatase
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

2. VITAMIN B KOMPLEKS/DENGAN VITAMIN C


Coenzym B12
Nama Dagang : 1. Cobazim 1000 : Kapsul
Indikasi : Anoreksia, malnutrisi, anemia pernisiosa
Dosis : 1-6g/hari
Pemberian Obat : Berikan diantara waktu makan.
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : -
Efek Samping : -
Interaksi Obat : -
Keamanan : -

Fursultiamine
Nama Dagang : 1. Furamin : 25mg/10ml
Indikasi : Suplemen utk kebutuhan harian vitamin B1 & B2
Dosis : Ampul: 1 ampul 1-2x sehari
Pemberian Obat : Injeksi : IV secara perlahan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : -
Efek Samping : -

118
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

Vit B1, B6, B12


Nama Dagang : 1. Neurosanbe : tablet, injeksi
2. mersibion 5000 (vit B1 100mg, vit B6 100mg vit B12 5000
mcg)
Indikasi : Defisiensi vit B1, B6, B12, polineuritis, neuralgia, paresis
fasialis, gangguan sirkulasi perifer, iskialgia.
Dosis : 2-3 tablet/hari. Injeksi: 1 ampul/hari (IM).
Pemberian Obat : dapat diberikan bersama makan jika timbul rasa g nyaman
dengan GI
Injeksi : IM
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Vit B1 (thiamin HCl)


Nama Dagang :-
Indikasi : Mencegah & mengurangi defisiensi tiamin
Dosis : 25-100mg/hari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : menurunkan efek levodopa
Keamanan :-

Vitamin B12 (Cyanocobalamine)


Nama Dagang :-
Indikasi : Mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B12
Dosis : D: 50-150 mcg/hari, A: 50-100 mcg/hari dalam dosis terbagi
Pemberian Obat : Berikan diantara waktu makan
Kontra Indikasi : Hipersesnsitif
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Vitamin B6 (pyridoxine)
Nama Dagang :-
Indikasi : Paralisis agitantia, agranulosia, tosis,, mual muntah selama
kehamilan atau pasca op, neurastemia, dermatitis seborid
Dosis : 20-100 mg/hari
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

119
3. VITAMIN C (50 MG)
Asam askorbat (vitamin C)
Nama Dagang : 1. Sankorbin: injeksi 1000 mg
Indikasi : Menjaga kesehatan atau sistem daya tahan tubuh
Dosis : 1 tablet/hari. Injeksi: D: 100-250 mg 1-2x sehari. A: 100- 300
mg dalam dosis terbagi
Pemberian Obat : Oral : sesudah makan
Injeksi : SK, IM, IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Penggunaan jangka panjang
Efek Samping : Rasa hangat & kemerahan pada wajah, sakit kepala,
insomnia, mual, muntah
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

4. KALSIUM DENGAN VITAMIN


Bonistein, Ca fosfat, vit K1, D3
Nama Dagang : 1. Hi-Bone: tablet
Indikasi : Pencegahan dan pengobatan osteoporosispada wanita pra &
pasca menopause. Memelihara kesehatan tulang
Dosis : 1 kaplet sehari jika konsumsi makanan yang mengandung
kacang kedelai sudah cukup. 2 kapsul/hari jika kurang
mengonsumsi makanan yang mengandung kacang kedelai
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Ca Carbonat
Nama Dagang : 1. Calos : tablet kunyah 500mg
2. Osteocal: tablet kunyah 500mg
Indikasi : Pencegahan dan pengobatan gangguan atau difesiensi Ca
Dosis : 1-2 tab/ hari
Pemberian Obat : Tablet harus dikunyah, Berikan bersama makanan agar
diabsorbsi lebih baik.
Kontra Indikasi : Hiperkalsemia, hiperkalsiuria berat, hipervitaminosis, gagal
ginjal berat.
Perhatian : Hindari dengan makan berserat
Efek Samping : Kembung, diare atau konstipasi
Interaksi Obat : Tetrasiklin dan fluoride
Keamanan :-

Ca citrate, Mg, Zn, vit D3, K1


Nama Dagang : 1. Ossovit: tablet 500mg, sirup 250mg/5ml
Indikasi : Suplemen Ca selama pertumbuhan dan perkembangan, hamil
dan laktasi, pencegahan & pengobatan osteoporosis saat
menopouse
Dosis : D: 1-3 kapl/ hari, A (4-10 thn) : 1-1 ½ kapl/ hari, (1-3 thn): ½
kapl/hari. Sirup, D: 15 ml/hari, A: 5-10 ml/hari.

120
Pemberian Obat : sesudah makan
Kontra Indikasi : hipersensitif
Perhatian : -
Efek Samping : -
Interaksi Obat : -
Keamanan : -

Calcium Gluconas
Nama Dagang :-
Indikasi : Defisiensi kalsium, terutama karena pertumbuhan yang cepat
atau kehamilan tetania, spasmophilia, alergi, gigitan serangga,
chilblains, haemoptysis, shock karena arsphenamin,
keracunan timbal, karbon tetra klorida & kalium
Dosis : D: 1g/hari. Hipokalsemia: IV 1-2 g selama lebih dari 2 jam.
Cardiac arrest: IV 1,5-3 g selama lebih dari 2-5 menit.
Overdosis Ca Channel Blocker, Hipotensi: IV 60-120mg/
kgBB/jam atau 60mg/kgBB/dose lebih dari 5 menit.
Maksimal: 3-6 g/dosis tiap 10-20 menit. Dapat diulang 3-4
dosis. Anak: Hipokalsemia: 200-500mg/kgBB/hari dalam 4
dosis terbagi. Maksimal 2-3g/dosis.
Pemberian Obat : IV secara perlahan
Kontra Indikasi : Hipersensitif, hiperkalsemia, Fibrilasi ventrikular
Perhatian : Extravasasi vesicant, hiperfosfat, hypokalemia, hipo-
magnesia, batu ginjal, gangguan fungsi ginjal
Efek Samping : Jika diberikan secara cepat: Aritmia, bradikardi, hipotensi,
cardiac arrest, hiperkalsemia
Interaksi Obat : Kalsium asetat, ceftriaxone, diuretic tiazid, multivitamin
dengan vitamin ADEK
Keamanan :C

Ca Laktat
Nama Dagang :-
Indikasi : Suplemen untuk hipoklasemia pada kehamilan, laktasi, atau
terapi jangka panjang dg kortikosteroid
Dosis : D: 1-2 tab 3-4x sehari, A: 1/2-1 tab 3x sehari.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Gangguan ginjal, pasien yang mendapat terapi dengan
glikosida
Perhatian : Gangguan ginjal, hipoparatiroid, batu ginjal,
Efek Samping : Hiperkalsemia, brakikardia, aritmia, anoreksia, lemas, mual,
muntah, polidipsia, poliuria
Interaksi Obat : Tetrasiklin, antasid, penyekat H2
Keamanan :-

Calcium Polystyrene sulphonate


Nama Dagang : Kalitake
Indikasi : Hiperkalemia sebagai akibat gagal ginjal akut dan kronik
Dosis : Dewasa : dosis Lazim 15 g sehari, dibagi dalam 3 atau 4 kali
pemberian. Dosis dapat disesuaiakan dengan tingkat
keparahan penyakit. Disuspensikan dalam 30-50 ml air
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipertiroid, Mieloma multiple, Sarkoidosis atau metastasis
karsinoma dengan gagal ginjal dan diperkalsemia, kadar

121
kalium/pottasium serum kurang dari 5 mmol/L, Riwayat
hipersensitivitas terhadap resin polisterin sulfonat
Perhatian : monitoring kadar kalsium dan pottasium serum,
kemungkinan adanya kekurangan kadar pottasium dalam
jumlah besar dan kecukupan digoxin secara klinis dan
biokimiawi. Pemberian resin sebaiknya dihentikan bila kadar
pottasium serum turun mencapai 5 mmol/L
Efek Samping : 1. Traktus gastrointestinalis, dapat terjadi konstipasi dan
lebih jarang nausea, vomitus, anoreksia dan dispepsia
2. Elektrolit, kadang terjadi hipokalemia
3. Dapat juga terjadi hiperkasemia
Interaksi Obat : 1. Kekurangan kadar pottasium serum dapat meningkatkan
probabilitas terjadinya intoksikasi digitalis
2. pemberian bersama dengan obat/cairan yang mengandung
kation dapat mengurangi efektivitas pengikatan resin
kalsium terhadap pottasium
3. Alumunium Hidroksida, adanya obstruksi intestinal akibat
pemberian resin bersamaan dengan pemberian
alumunium hidroksida
4. Digoksin. Efek toksik digoxin terhadap jantung, aritmia
ventrikel dan depresi nodus AV, dapat dipicu oleh
hipokalemia dan atau hiperkalsemia
Kemanan : -

5. VITAMIN & ATAU MINERAL


Vit A, B1, B2, B6, B12, C, D
Nama Dagang : 1. Elkana (Vit B6, C, D3, Ca fosfat, Ca lactate): tablet
2. Elkana CL (+ nicotinamide, ca pantotenat, ca glukonat,
cholin, cod liver): sirup
3. Lycalvit (+ nicotinamide, ca pantotenat, ca glukonat, lysin,
fosfat): sirup
4. Caviplex (Ca Panthotenat, Acid Folic 1mg, Fe Fumarat, Ca,
Zn): tablet, sirup
Indikasi : Terapi defisiensi vitamin & mineral. Iso-menopace:
Menghilangkan gejala sebelum, selama & setelah menopause
seperti kemerahan pada muka, berkeringat pada siang &
malam hari, palpitasi, ansietas, depresi, iritabilitas, tidak bisa
tidur, angguan konsentrasi, kekurangan energi, kehilangan
libido. Lysmin/lycalvit: nutrisi untuk masa pertumbuhan,
penyembuhan, lansia, ibu hamil & menyusui.
Dosis : 1-2 tablet/kapsul, 1-2x sehari. Sirup: D: 1-3 sdt/hari, A: ½- 1
sdt/hari, dapat diberikan 1-3x sehari
Pemberian Obat : Bersama atau sesudah makan
Kontra Indikasi : Monitor kadar Mg pada pasien gagal gijal kronik.
Perhatian :-
Efek Samping : Gangguan GI ringan (konstipasi ringan, diare).
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Vit B1, B2, B6, B12, C


Nama Dagang : 1. Becom C (+ panthotenat, nicotinamin): tablet

122
2. Cernevit (+ vit E, asam folat, mineral, retinol, chlocalciferol):
injeksi
3. Becom Zet (+ Zink, niasin, vit E) : tablet
Indikasi : Defisiensi vitamin & mineral pada anak, dewasa maupun
lansia, masa penyembuhan, pertumbuhan
Dosis : D: 1 tablet atau kaplet/hari, Cernevit injeksi: 1 vial/hari.
Sirup: A (1-3 thn): ½ sdt, (4-6 thn): 1 sdt, (> 6 tn): 1½ sdt,
diberikan 1x sehari. Drop Zamel: Anak 1-3 tahun 2.5 mL 1 x
sehari, Anak 4-6 tahun 5 mL 1 x sehari, Anak >6 tahun 7.5
mL 1 x sehari
Pemberian Obat : Oral: Bersama atau sesudah makan
Injeksi : IV
Kontra Indikasi : hipervitaminosis atau hipersensitif vitamin B1.
Perhatian : Cernevit: Hamil, laktasi,pasien yang sudah dapat vit A dari
sumber lain. Bolus IV mengakibatkan pningkatan SGPT
ringan, gangguan ginjal
Efek Samping : Cernevit: ruam kulit, eritema, gatal, sakit kepala, pusing, kaku
otot, cemas, urtikaria, kemerahan, gatal atau rasa terbakar di
kulit
Interaksi Obat : Cernevit: Fenitoin, piridoksin, garam Ca, vit K bisulfit
Keamanan : -

6. VITAMIN & MINERAL (PEDIATRIK)


Echinacea, curcumin, colostrum, lysin, DHA, vitamin
Nama Dagang : 1. Curmunos : sirup
Indikasi : Memelihara daya tahan tubuh anak pada masa
pertumbuhan
Dosis : A (6 bln-2 thn): ½ sdt 1x sehari, (> 2 thn): 1 sdt 1-3x sehari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : -
Perhatian : Tidak boleh digunakan bersama dengan imunosupresan,
dapat menyebabkan reaksi alergi, tidak dianjurkan
digunakan > 8 minggu.
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Fe, asam folat, vit B1, B6, B12


Nama Dagang : 1. Maltofer : sirup
Indikasi : Suplemen vitamin, mineral & Fe untuk anak dalam masa
pertumbuhan. Anemia.
Dosis : Sirup: A (7-12 thn): 1 sdt, (2-6 thn): ½ sdt, diberikan 1x sehari
Pemberian Obat : Bersama makan
Kontra Indikasi : Hemakromatosis primer & hemosiderosis karena transfuse,
tidak untuk penderita yang mendapat tranfusi berulang.
Perhatian : Anemia hemolitik, penderitayang mendapat preparat besi oral
& injeksi, hemoglobinopati, pemberian jangka panjang
Efek Samping : Gangguan GI (mual, nyeri ulu hati, diare, konstipasi, feses
berwarna hitam).
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

123
Vit A, B1, B2, B6, C, D, nicotinamide, panthenol
Nama Dagang : 1. San-B-plex: drop
2. Apialys : drop
Indikasi : Sulpemen nutrisi, merangsang nafsu makan
Dosis : A: 0.6 ml/hari, Bayi: 0.3 ml/hari
Pemberian Obat : Bersama atau sesudah makan.
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Vit D3
Nama Dagang : Vitamin D3 400 iu: sirup
Indikasi : mengatasi defisiensi vitamin D
Dosis : 1 kali sehari 400 iu
Pemberian Obat : Bersama atau sesudah makan.
Kontra Indikasi : -
Perhatian : -
Efek Samping : -
Interaksi Obat : -
Keamanan : -

7. VITAMIN & MINERAL (UNTUK MASA HAMIL & NIFAS)/ANTIANEMIA


Asam Folat
Nama Dagang : 1. Folavit : Tablet (400mcg & 1mg)
Indikasi : Memenuhi kebutuhan asam folat pada ibu hamil dan pada
kondisi anemia. Vomilat: suplemen vit B6 & asam folat selama
hamil
Dosis : 1 tablet 1-2x sehari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Tidak dapat diberikan sebagai monoterapi untuk anemia
megaloblastik yang disertai defisiensi vitamin B12
Efek Samping : Reaksi alergi
Interaksi Obat : Vomilat: levodopa, INH, kontrasepsi oral, penisilamin
Keamanan :-

Calcium, vitamin D3, DHA


Nama Dagang : 1. Osfit DHA : Kapsul
Indikasi : Suplemen calsium dan DHA selama masa hamil & laktasi
Dosis : 1 kapsul/hari
Pemberian Obat : bersama atau sesudah makan
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Ferrosus sulfat
Nama Dagang : 1. Proferro : tablet
2. Dalifer : injeksi

124
3. Tablet tambah darah
Indikasi : Anemia defisiensi Fe pada pasien hemodialis kronik
&mendapat suplemen eritropoetin, selama hamil, peri &pasca
op
Dosis : Tablet: 1-3x sehari 1 tablet. Injeksi: Hanya untuk pemberian
IV lambat atau infuse drip IV. 1 ampul dosis tunggal,
maksimal 3x seminggu
Pemberian Obat : Oral : sesudah makan
Injeksi IV
Kontra Indikasi : Kelebihan muatan Fe dalam tubuh, anemia yang tidak
disebabkan defisiensi Fe.
Perhatian : Monitor parameter hematologic & hematinik, hamil,laktasi,
anak
Efek Samping : Hipotensi, kram tungkai, mual, muntah, sakit kepala, diare
Interaksi Obat : Preparat Fe oral
Keamanan : -

Eritropoietin
Nama Dagang : Epodion 3000 iu
Indikasi : Anemia defisiensi Fe pada pasien hemodialis kronik
&mendapat suplemen eritropoetin, selama hamil, peri &pasca
op
Dosis : 600 iu/kg dua kali seminggu dimulai dari 3 minggu sebelum
operasi. GGK:
Initial: 50 IU/kg 3 kali seminggu via IV
Pemberian Obat : IV/SC
Kontra Indikasi : Hipertsensitif terhadap albumin, hipertensi tidak terkontrol
Perhatian : hipersensitif, trombositosis, gagal hati kronik, monitor BP
selama treatment
Efek Samping : sakit kepala, hipertensi, seizure, thrombosis pada akses
vaskuler
Interaksi Obat :
Keamanan :C

125
BAB 12
NUTRISI

126
1. PRODUK NUTRISI/ENTERAL
Protein, carbohydrate, lemak, vitamin, mineral
Nama Dagang : 1. Diabetasol (+ lactosa, dietary fiber): bubuk
2. Hepatosol: bubuk
3. Peptisol: bubuk
4. Proten : bubuk
5. Peptibren : bubuk
6. Entramix (+inulin, biotin, omega 3, omega 6): bubuk
Indikasi : Makanan enteral. Hepatosol: makanan enteral untuk pasien
insufisiensi hepar dengan atau tanpa ensefalopati.Diabetasol:
makanan enteral untuk penderita DM
Dosis : Hepatosol: 63 gram dilarutkan dalam 200 ml air hangat,
diberikan 6x sehari.
Pemberian Obat : -
Kontra Indikasi : Diabetasol: pasien hiperfenilalaninemia & fenilketonuria,
malabsorbsi.
Perhatian :-
Efek Samping : Reaksi alergi
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

2. PRODUK NUTRISI PARENTERAL


Asam Amino
Nama Dagang : 1. Aminofluid (+ glukosa): infus
2. Aminofusin paed (+ vitamin, elektrolit): infus
3. Aminoleban : infus
4. Clinimix (+ glukosa, elektrolit): infus
5. Kidmin : infus
6. Tutofusin OpS : infus
Indikasi : Suplai asam amino, elektrolit, glukosa pada kondisi dimana
asupan oral tidak adekuat atau kondisi pra & pasca op.
Amiofusin paed: nutrisi parsial bagi bayi baru lahir & bayi
premature, untuk kasus yang memerlukan protein dalam
jumlah banyak. Aminoleban: ensefalopati hepatic pada
penyakit hati kronis. Eas pfrimmer: azotemia, gagal ginjal
akut, insufisiensi ginjal kronik, pengganti asam amino yang
hilang akibat dialysis.
Dosis : Aminofluid: 500 ml secara infus melalui vena perifer,
maksimal 2500 ml/hari. Aminofusin paed: 50 ml/kgBB/hari
dengan kecepatan infus 2-5 ml/kgBB/jam. Aminoleban: 500-
1000 ml/dosis dengan infus drip IV 25- 40 tetes/menit.
Kidmin: 200-600 ml/hari melalui vena perifer
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Koma hepatic, gagal ginjal, gangguan metabolism asam amino,
gangguan hati, gagal jantung kongstif, asidosis berat,
hiperkalemia, hipernatremia.
Perhatian : Gangguan hati & ginjal, disfungsi KV, asidosis, DM, hamil,
laktasi, lansia, anak, hipoglikemi, hiperamonia,
hiponatremia, intoleransi glukosa, pastikan fungsi ginjal
dalam keadaan adekuat

127
Efek Samping : Ruam kulit, nyeri dada, palpitasi, hiperkalemia, asidosis,
mual, muntah, yeri vaskuler, demam, glukosuria, reaksi
hipersensitifgagal jantung
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

3. ELEKTROLIT
Glukosa, NaCl
Nama Dagang : 1. D5 ½ NS: infus
2. D5 ¼ NS: infus
3 WIDA D5 ½ NS:infus
4. WIDA D5 ¼ NS :infus
Indikasi : Mengatasi deplesi cairan & elektrolit tubuh
Dosis : Tergantung kondisi & kebutuhan individu
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Hipernatremia, asidosis, hipokalemia, DM, sindrom
malabsorbsi glukosa-galaktosa.
Perhatian : Gagal jantung, gangguan ginjal, hipertensi, edema perifer &
pumonal, toksemia gravidum, anak, lansia
Efek Samping : Demam, iritasi, infeksi tempat infus, tromboflebitis
Interaksi Obat : Kortikosteroid, vitamin b komplek
Keamanan :-

Glukosa
Nama Dagang : 1. Widatra D10% OGB
2. Widatra D5% OGB
3. Otsu D40
4. D5 % 100 ml
Indikasi : Mengatasi hipoglikemia dan kekurangan cairan
Dosis : Tergantung kondisi & kebutuhan individu
Hipoglikemia :
Bayi usia kurang dari 6 bulan : 0,25 - 0,5 g/kg BB per hari.
Dosis maksimal 25 gram per satu kali pemberian.
Balita usia lebih dari 6 bulan : 0,5 – 1 g/kgBB. Dosis masimal
25 gram per satu kali dosis.
Remaja hingga dewasa : 10-25 g per hari
Kekurangan cairan : Anak-anak dan dewasa : Sesuai anjuran
dokter
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Hipernatremia, asidosis, hipokalemia, DM, sindrom
malabsorbsi glukosa-galaktosa.
Perhatian : Hati-hati pada pasien dengan riwayat alergi jagung,
mempunyai pembengkakan lengan, dan edema.
Efek Samping : Demam, sakit kepala, kejang dan cemas
Interaksi Obat : Penggunaan bersamaan obat furosemide, hydrochlorothiazide,
hydrocortisone, atau prednisone. Penggunaan nacl secara
bersamaan dengan obat-obat tersebut dapat mengakibatkan
interaksi tidak diinginkan.
Keamanan :C

HES
Nama Dagang : 1. Terastarch (+ Nacl, KCl, CaCl)

128
Indikasi : Terapi dan profilaksis hipovolemia
Dosis : Infus intravena dengan dosis maksimal 33 mL/kgBB/hari.
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif, gangguan ginjal berat, gangguan koagulasi,
gagal jantung, dan hipervolmia.
Perhatian : Gagal jantung, gangguan ginjal, hipertensi, edema perifer &
pumonal, toksemia gravidum, anak, lansia
Efek Samping : Muntah, demam, alergi, kenaikan kadar -amilase dalam
darah.
Interaksi Obat : -
Keamanan : -

Glukosa, NaCl, Na bicarbonat, CaCl2


Nama Dagang : 1. Oralit
Indikasi : Pengganti elektrolit pada pasien muntah & diare, kolera
Dosis : Larutkan 1 bungkus ke dalam 200 ml atau 1 L air
Pemberian Obat : Bersama atau tanpa makanan
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

K l-aspartate
Nama Dagang : Renapar : tablet
Indikasi : Suplemen K pada penyakit jantung, penyakit hati,
hipokalemia, gangguan metabolisme K (muntah, diare).
Dosis : 1-3 tablet 3x sehari atau lebih bila perlu
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Gangguan ginjal berat, penyakit Addison, dehidrasi akut,
hiperkalemia, hipersensitif.
Perhatian : Asidosis sistemik, dehidrasi akut, disfungsi ginjal kronik
Efek Samping : Gangguan GI (mual, muntah, kembung, diare),
hiperkalemia.
Interaksi Obat : Sediaan antialdosteron, triamteren, diuretic hemat K, ACE-
inhibitor
Keamanan :-

KCl
Nama Dagang : 1. KCl : injeksi 7,6%
Indikasi : Pencegahan & pengobatan hypokalemia
Dosis : Injeksi individual
Pemberian Obat : Injeksi : IV
Kontra Indikasi : Gangguan ginjal, penyakit Addison, dehidrasi akut,
hiperkalemia, hipermagnesia, obstruksi Gastro Intestinal.
Perhatian : Gagal jantung kongestif, gangguan fungsi ginjal
Efek Samping : Mual, muntah, nyeri abdomen, diare, tukak saluran cerna
(jarang).
Interaksi Obat : Diuretik hemat kalium, siklosporin, ACE inhibitor
meningkatkan resiko hiperkalemia
Keamanan : -

129
Magnesium sulfat
Nama Dagang : 1. Magnesium sulfat : serbuk, injeksi (20% & 40%)
Indikasi : Hipomagnesemia, kejang pada pre-eklamsia atau
eklamsia, aritmia, pencahar
Dosis : Ringan: 1 g tiap 6 jam, Sedang: 1-4 g, dapat diberikan 1
g/jam, tidak lebih dari 12 g setiap 12 jam. Berat: 4-8 g.
Pemberian Obat : Oral : 2 jam setelah makan
Injeksi : IM, IV
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Gangguan fungsi ginjal
Efek Samping : Gangguan neuromuscular, diare, hipotensi
Interaksi Obat : Alkohol, penghambat kanal Ca, calcitriol, kuinolon, tetrasiklin
Keamanan :D

Na lactate, NaCl, KCl, CaCl2, air


Nama Dagang : 1. Ringer laktat : infus
2. Ringer fudin (+L-Malic Acid,Magnesium chloride
hexahydrate, Sodium acetate trihydrate)
3. Wida RL 500ml (Tutup Karet)
Indikasi : Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi
Dosis : Infus IV dosis sesuai kebutuhan penderita
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, laktat
asidosis.
Perhatian : Jangan digunakan bila botol rusak, larutan keruh atau berisi
partikel
Efek Samping : Panas, infeksi tempat penyuntikan, thrombosis vena atau
flebitis yang meluas ditempat penyuntikan, ekstravasasi
Interaksi Obat : Larutan yang mengandung fosfat
Keamanan :-

NaCl, KCl, CaCl2, Asetat


Nama Dagang : Asering infus 500 ml
Indikasi : Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis)
Dosis : Infus IV dosis sesuai kebutuhan penderita
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Hipernatremia, kelainan ginjal, gagal jantung kongestif
Perhatian : Jangan digunakan bila botol rusak, larutan keruh atau berisi
partikel
Efek Samping : Panas, infeksi tempat penyuntikan, thrombosis vena atau
flebitis yang meluas ditempat penyuntikan, ekstravasasi
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Na, Cl, glukosa


Nama Dagang : 1. KA-EN 1B: infus
Indikasi : Mengganti cairan & elektrolit pada kondisi dehidrasi
Dosis : D: 500-1000 ml dengan infus IV drip. Kecepatan infus, D: 300-
500 ml/jam. A (> 3 thn atau BB > 15 kg): 50-100 ml/jam
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Hiponatremia, keadaan koma akibat insulin.
Perhatian : Gagal ginjal, gagal jantung, oliguria, DM
Efek Samping : Edema otak, paru & jaringan perifer, asidosis, intoksikasi air

130
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

Na, K, Cl, laktat, glukosa


Nama Dagang : 1. KA-EN 3A: infus
2. KA-EN 3B: infus
3. KA-EN MG3: infus
Indikasi : Menyalurkan atau memelihara keseimbangan karbohidrat,
air & elektrolit pada keadaan dimana asupan makanan per
oral tidak mencukupi atau tidak mungkin
Dosis : 3A: D & A (> 3 thn atau BB > 15 kg): 50-100 ml/jam 3B/MG
3: D & A (> 3 thn atau BB > 15 kg): 500-1000 ml pada 1x
pemberian secara IV drip
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Hierkalemia, oliguria, penyakit Addison, luka bakar berat,
hipernatremia, aritmia jantung, sindrom malabsorbsi
glukosa-galaktosa, cedera hati berat.
Perhatian : Penyakit janung kongestif, gagal ginjal, edema perifer & paru,
pre eklamsia, hipertensi, sepsis berat, asidosis, oliguria, DM
Efek Samping : Alkalosis, edema otak, paru & perifer, intoksikasi air &
hiperkalemia, tromboflebitis
Interaksi Obat :Ca
Keamanan :-

Dextrose, Nacl, KCL , Sodium laktat


Nama Dagang : KA-EN 4B : Infus
Indikasi : Suplai air dan elektrolit pada fase awal sesudah pembedahan
dan operasi pada anak dan bayi, memelihara cadangan kalium
Dosis : pada anak dan bayi dosis disesuaikan dengan kondisi, umur
dan berat badan pasien
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : - Pasien dengan kelebihan natrium, cedera hati berat,
sindroma malabsorbsi glukosa-galaktosa Aritmia Jantung
Hiperkalemi, oliguri, penyakit addison, luka bakar hebat dan
azotomia
Perhatian : 1. suplemen kalium bisa berbahaya bila pasien mendapatkan
diuretik hemat kalium
2. Elektrokardiografi dan konsentrasi kalium serum harus
dimonitor secara berkala dan pastikan pengeluaran urin
adekuat
3. penggunaan infus harus berhati-hati pada kasus : gagal
jantung kongestif, edema paru dan perifer, penurunan
fungsi ginjal, preeklamsi,Hipoproteinemia , stadium awal
pasca trauma, sepsis berat, asidosis, berkurangnya
keluaran urin karena penyakit sumbatan saluran urin,
diabetes melitus
4. Infus tidak boleh bercampur dengan darah lengkap karena
akan terjadi hemolisis dan penggumpalan
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Dextrose, Nacl, Sodium laktat


Nama Dagang : KA-EN 4A : Infus

131
Indikasi : Suplai air dan elektrolit pada fase awal sesudah pembedahan
dan operasi pada anak dan bayi, memelihara cadangan kalium
Dosis : pada anak dan bayi dosis disesuaikan dengan kondisi, umur
dan berat badan pasien
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Pasien dengan kelebihan natrium, cedera hati berat, sindroma
malabsorbsi glukosa-galaktosa
Perhatian : 1. suplemen kalium bisa berbahaya bila pasien mendapatkan
diuretik hemat kalium
2. Elektrokardiografi dan konsentrasi kalium serum harus
dimonitor secara berkala dan pastikan pengeluaran urin
adekuat
3. penggunaan infus harus berhati-hati pada kasus : gagal
jantung kongestif, edema paru dan perifer, penurunan
fungsi ginjal, preeklamsi,Hipoproteinemia , stadium awal
pasca trauma, sepsis berat, asidosis, berkurangnya
keluaran urin karena penyakit sumbatan saluran urin,
diabetes melitus
4. Infus tidak boleh bercampur dengan darah lengkap karena
akan terjadi hemolisis dan penggumpalan
5. selama pemberian sebaiknya jumlah urin minimal 500
ml/hari atau 20 ml/perjam
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Na bikarbonat
Nama Dagang : Tablet: Bic Nat
Meylon: infus
Indikasi : Ketoasidosis, asidosis hyperchloremic dan asidosis laktat.
Dosis : oral : Alkalinisasi urin Hingga 10 g / hari dalam dosis terbagi
dg asupan cairan yg cukup. Asidosis metabolik kronis ≥4,8 g /
hari sesuai kebutuhan.
Dispepsia 1-5 g bila diperlukan. IV :Cardiact arrest: 1
mEq/kgBB/dose, hyperkalemia: 50 mEq lebih dari 5 menit
Pemberian Obat : Oral, IV
Kontra Indikasi : Alkalosis. Renal insufisiensi.
Perhatian : Kandungan natrium bikarbonat Meylon 84 adalah 84 mg/mL.
Perawatan Oleh karena itu diperlukan dalam kasus-kasus di
mana asupan garam dibatasi, seperti pada pasien hipertensi,
gagal jantung kongestif atau pre- eclampsia. Perawatan
diperlukan untuk menghindari overload volume. Perawatan
diperlukan pada pasien dengan yang telah ada sebelumnya
kekurangan kalium karena dapat mempromosikan gerakan
kalium ekstraselule ke dalam sel & dengan demikian
memperburuk hipokalemia. pemantauan jantung untuk
aritmia sangat penting pada pasien tersebut. Overcorrection
asidosis dapat menyebabkan alkalosis. Care diperlukan dalam
administrasi sebagai ekstravasasi dari solusi dapat
menyebabkan nekrosis jaringan di lokasi administrasi.
Efek Samping : Hipernatremia dan hyperosmolarity mungkin terjadi.
Hipokalemia. Koreksi asidosis menyebabkan pergerakan
kalium di dalam sel menyebabkan hipokalemia. Hypercapnia
amy terjadi. Bikarbonat administrasi dapat mengakibatkan
peningkatan pesat dalam PCO2 yang dapat berdifusi ka-en

132
4a melintasi membran sel memburuknya asidosis intraselular.
Alkalosis, tetany dan kejang carpopedal mungkin terjadi.
Cepat koreksi asidosis metabolik dapat menyebabkan tetany
sebagai akibat dari penurunan konsentrasi kalsium terionisasi
Interaksi Obat : Alfa & beta agonis, antikonvulsan, antipsikotik,
sefalosporin, kortikosteroid oral, gabapentin, INH,
ketoconazole, itrakonazole, derivate tetrasiklin
Keamanan :C

Nacl
Nama Dagang : 1. NS 0.9% (normal saline): 25ml,500 ml,1000ml
2. NS 3% (normal saline): infus 500 ml
3. Wida NS 500ml (Tutup Karet)
Indikasi : Hiponatremia atau sindrom rendah garam, mengembalikan
keseimbangan cairan tubuh dan NaCl, pengganti cairan
ekstraseluler, alkalosis metabolic, pelarut untuk obat yang
diberikan secara infus IV drip
Dosis : Individual
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Hipernatremia, retensi cairan.
Perhatian : Dekompensasi kordis, sirotik, penyakit nefrosis &
hipoproteinemia, jangan digunakan secara berlebihan dengan
cairan bebas K & NaCl, monitor perubahan keseimbangan
cairan & elektrolit selama penggunaan jangka panjang
Efek Samping : Demam, abses, nekrosis jaringan, infeksi pada tempat
suntikan, thrombosis vena, hipervolemia, sindrom
intoleransi garam pasca operasi
Interaksi Obat : -

Oralit, angkak, mineral lain


Nama Dagang : 1. Trolit : sachet
Indikasi : Membantu memperbaiki daya tahan tubuh serta
mengembalikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang
Dosis : Maksimal 6 sachet/hari
Pemberian Obat : Larutkan 1 sachet dalam 200 ml air
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

4. SUPLEMEN & TERAPI PENUNJANG


Curcuma longa rhizome extr
Nama Dagang : 1. Curcuma : tablet
2. Curcuma Plus Lysine : emulsi
Indikasi : terapi gangguan hati, melindungi & memulihkan kerja hati,
meningkatkan daya detoksifikasi hati, terapi pendamping
untuk obat hepatotoksik. Membantu memenuhi kebutuhan
vitamin pada masa pertumbuhan, meningkatkan nafsu
makan, memelihara daya tahan tubuh

133
Dosis : 1-2 kaplet 3x sehari. Sirup: D: 1sdm 3x sehari, A (6-12 thn): 1
sdm 2x sehari, (1-6 thn): 1 sdm 1x sehari, (6 bln-1 thn): ½
sdm 1x sehari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

Fucoidan
Nama Dagang : 1. Fudan tablet 100mg
2. Fudan sirup 120ml
Indikasi : Membantu memelihara kesehatan lambung dengan cara
meningkatkan ketebalan lapisan lambung, sehingga
menghasilkan efek protektif terhadap serangan asam lambung
dan mencegah terjadinya tukak atau ulkus. Selain itu, dapat
digunakan untuk melindungi lambung dari infeksi bakteri
H.pylori.
Dosis : Tablet : 2 minggu pertama diminum 2 kali sehari 100 mg,
berikutnya diminum 2 kali sehari 50 mg.
Sirup : 3 x sehari 5 ml atau 1 x sehari 15 ml
Pemberian Obat : Dalam keadaan perut kosong ( 1 jam sebelum makan atau 2
jam sesudah makan)
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

Echinacea, zn picolinate
Nama Dagang : 1. Imucea (+zn picolinate+vitamin C) : tablet
2. Elanos : sirup
Indikasi : Menstimulasi system imun terhadap infeksi akut, kronik,
infeksi saluran nafas, kandidiasis, vaginitis
Dosis : Tablet : 1x sehari 1 tablet, Sirup : D & A (> 6 thn): 1 sdt 2-3x
sehari, (2-6 thn): 1 sdt 1-2x sehari, (< 2 thn): ½ sdt 1-2x sehari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Penyakit autoimun, pasien yang dapat obat imuno-supresan.
Efek Samping : Gangguan GI ringan, reaksi alergi
Interaksi Obat : Imunosupresan
Keamanan :-

Echinacea, vit B1, vit B2 vit B6, , vit B12, nicotinamide, curcuma
xanthoriza, Mucilago acacia
Nama Dagang : 1. Norflam
Indikasi : Inflamasi pada semua kondisi dan infeksi
Dosis : 1 kalet 3 kali sehari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : -
Perhatian : -
Efek Samping :-

134
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

Extr. melon, gliadin


Nama Dagang : 1. Glisodin : kapsul
Indikasi : Suplemen antioksidan
Dosis : 1x sehari 1 kapsul
Pemberian Obat : berikan saat makan pagi
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap gluten
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

Ekstr.Ophiocephalus striatus
Nama Dagang : 1. Channa : kapsul 500mg
Indikasi : Meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan
kadaralbumin dan hemoglobin, mempercepat penyembuhan
luka pasca operasi, menghilangkan edema, mempercepat
proses penyembuhan penyakit, sebagai nutrisi tambahan
untuk lansia, ibu hamil dan anak
Dosis : 2 kapsul 3x/hari. Untuk mempercepat proses
penyembuhan luka pasca operasi, hipoalbumin, dan luka
bakar 4 kapsul 3x/hr; suplemen nutrisi 1 kapsul 1x/hr
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

Glycyrrhizin, glysin, l-sistein


Nama Dagang : 1. Stronger Neo-Minophagen C (SNMC): injeksi
Indikasi : Memperbaiki fungsi hati yang abnormal pada penyakit hati
kronik
Dosis : 40-60 ml dengan infus IV atau IV drip 1x sehari. Dosis harian
maksimal 100 ml.
Pemberian Obat : IV
Kontra Indikasi : Pasien aldosteronisme, miopati, hipopotasemia.
Perhatian : Hati-hati menilai pasien pada resiko syok, pertolongan
pertama harus selalu tersedia pada pasien syok; pasien harus
tetap dalam keadaan tenang dan diobservasi secara hati-hati.
Perikas kadar K serum
Efek Samping : Syok, hipertensi, retensi cairan tubuh & Na, edema,
peningkatan BB, ruam
Interaksi Obat : Diuretik tiazid, loop diuretic
Keamanan :-

Natural astaxanthin
Nama Dagang : 1. Interxanthin : kapsul
Indikasi : Antioksidan untuk mencegah kerusakan sel yang
disebabkan oleh radikal bebas.
Dosis : 1x sehari 1 kapsul. Matoflam: 2x sehari 1 kapsul

135
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

PPC, sylimarinphytosome, schizandra extr., tocopherol


Nama Dagang : 1. Hepa Q : kapsul
Indikasi : Suplemen untuk memelihara & memperbaiki fungsi hati,
mencegah dan mengobati penyakit hati
Dosis : Awal: 1 kapsul 3-4x sehari. Pemeliharaan: 1 kapsul 1-2x
sehari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Epilepsi, hipertensi kronik, TIK tinggi.
Perhatian : Hamil, laktasi
Efek Samping :-
Interaksi Obat : Asetaminofen
Keamanan :-

Purified soya bean, extr. hippocastani, extr. citrus complex


Nama Dagang : 1. Ambeven : kapsul
Indikasi : Meringankan gejala heoroid & varises
Dosis : 3x sehari 1 kapsul
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Cortex Phellodendri, Rhizoma Coptidis, Radix Scutellariae, Minyak wijen,


Cera Flava
Nama Dagang : Mebo
Indikasi : Membantu meringankan luka bakar ringan
Dosis : Untuk pemakaian luar dioleskan setiap 4-6 jam
Pemberian Obat : Topikal
Kontra Indikasi : -
Perhatian : 1. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
2. Pada pasien dengan gejala sistemik (misalnya karena
mengalami luka
3. bakar berat pemakaiannya harus dibawah pengawasan tim
medis
4. Pada suhu panas salep dapat mencair
5. Tidak boleh digunakan pada bayi dan anak-anak dibawah
12 tahun wanita hamil atau wanita menyusui
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

136
Co enzim Q10
Nama Dagang : Strovac
Indikasi : membantu memelihara kesehatan, dan membantu mencegah
penyakit jantung, nyeri dada (angina), dan stroke
Dosis : 1 X sehari 1 tablet
Pemberian Obat : Oral
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap komponen obat, hamil dan menyusui
Perhatian : bagi yang sedang menjalani terapi dengan warfarin
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

137
BAB 13
PREPARAT MATA

138
1. ANTIINFEKSI
Gentamicin Sulfate
Nama Dagang : Cendo Genta 0,3% tetes mata, Cendo gentamicin 3,5g 0,3%
salep mata, dan Genoint 3,5g 0,3% salep mata
Indikasi : Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang rentan
terhadap gentamicin pada struktur sebelah luar dari mata dan
adneksanya. Tidak untuk pencegahan karena kuman
penyebabnya tidak diketahui dengan pasti.
Dosis : tetes mata : 3-4 x sehari 1-2 tetes pada mata
Salep mata : 3-4 x sehari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap antibiotika golongan aminoglikosida
Tidk untuk pengobatan terhadap jamur dan virus.
Perhatian : Tidak efektif untuk infeksi yang disebabkan oleh jamur atau
virus. Penggunaan antibiotik topikal bisa menimbulkan
superinfeksi. Jika superinfeksi dan atau iritasi terjadi, segera
hentikan pemakaian obat. Jangan digunakan untuk
pengobatan jangka panjang.
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Levofloxacin
Nama Dagang : Cendo LFX tetes mata, Cendo LFX 0,6ml 5mg/ml, Levocin 5
ml
Indikasi : Pengobatan topical untuk infeksi ocular external mata seperti
conjungtivitis yang disebabkan mikroorgansme yang peka
terhadap levpfloxacin seperti strain Streptococcus sp,
Sterptococcus Pneumoniae, Micrococcus sp, Enterococcus sp,
Corynebacterium sp, Pseudomonas sp, Pseudomonas
Aeruginosa, dll
Dosis : tetes mata : 3 x sehari 1 atau 2 tetes pada mata
Salep mata :
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap lefofloxacin, ofloxacin, atau
golongan quinolone lainnya.
Perhatian : Hati-hati pemakaian wanita hamil dan menyusui, hindari
pemakaian jangka panjang karena dapat menimbulkan super
infeksi dan dapat menyebabkan pertumbuhan organisme yang
tidak sensitive termasuk jamur, efikasi pengobatan terhadap
MRSA belum dapat dibuktikan.
Efek Samping : Iritasi, eyelid itching.
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Tobramycin, Dexamethasone
Nama Dagang : Bralifex Plus
Indikasi : Peradangan okuler yang responsive terhadap kortikosteroid
dan terjadi infeksi atau resiko infeksi oleh bakteri.
Dosis : 1-2 tetes tiap 4-6jam. Dalam 24-48 jam pertma dois dapat
ditingkatkan menjadi 1-2 tetes tiap 2 jam
Pemberian Obat : mata yang sakit

139
Kontra Indikasi : Keratitis dendritic, vaccine, varisela dan penyakit lain pada
kornea dan konjungtiva yang disebabkan virus, infeksi
mikrobakteri dan jamur.
Perhatian : penggunaan jangka panjang. Hamil, laktasi dan anak.
Efek Samping : toksisitas dan hipersensitivitas menjadi gatal, bengkak,
eritema konjungtiva, infeksi sekunder.
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Chloramphenicol
Nama Dagang : Colme TM
Indikasi : Pengobatan konjungtivis bakteri disebabkan oleh escheriachia
cole, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus,
Streptococcus haemophilus.
Dosis : Dewasa dan anak-anak : 1-2 tetes, 3 kali sehari
Pemberian Obat : Tetes Mata
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
pertumbuhan berlebihan dari mikroorganisme yang tidak peka
termasuk fungi, bila terjadi superinfeksi pengobatan
dihentikan.
Efek Samping : Iritasi lokal seperti gatal gatal, rasa terbakar, urtikaria,
dermatitis vesikular, dermatitis makulopapular.
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

2. ANTIINFLAMASI
Dexamethasone, Neomycin
Nama Dagang : Cendo Dexaton tetes mata
Indikasi : infeksi eksternal bola mata. Peradangan mata yang rensopsif
terhadap kortikosteroid
Dosis : 1-2 tetes sehari 4-6 x sehari
Pemberian Obat : mata yang sakit
Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap aminoglikosida,infeksi oleh virus dan
fungi
Perhatian : penggunaan jangka panjang. Jangan digunakan lensa kontak
Efek Samping : iritasi, hipersensitif,meningkatnya TIO, penglihatan kabur,
katarak
Interaksi Obat : Penisilin, amfoterisin, cephalosporin, eritromisin
Keamanan :-

Hydrocortisone Acetate, Chloramphenicol


Nama Dagang : Cendo Mycos 3,5g salep mata, Cendo Mycos tetes mata
Indikasi : Salep : Infeksi ocular yang disebabkan oleh orgnisme yang
sensitive terhadap kloromisetin yang berkaitan dengan
kondisi-kondisi sebagai berikut : luka dan atau ulkus pada
kornea, prosedur-prosedur operasi mata, kondisi alergi yang
para, keratitis interstitial yang membutuhkan kortikosteroid.
Tetes mata : infeksi nonprulent pada mata
Dosis : Salep : 2-3 x sehari
Tetes mata : 1-2 tetes 3-4 x sehari
Pemberian Obat : mata yang sakit

140
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap satu atau lebih dari kandungan
produk.
Perhatian : Tonus intraocular harus dimonitor dengan seksama. Untuk
infeksi-infeksi yang mengenai bagian dalam, pengobatan
harus disertakan.
Efek Samping : Chlorampenicol : Bila timbul gatal, panas, edema
angioneuprotik, urtikaria, dermatitits vesicular atau
makulopapular dengan cendo mycos harus dihentikan.
Hydrocortisone Acetate : penggunaan hidrocortison berulang
pada orang-orang tertentu dapat meningkatkan tekanan
intraocular. Perforasi pda sclera, menyerupai schleromalaci
perforans atau perforasi kornea pada pengobatan herpes
optalmik, sangat jarang ditemui.
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Dexamethasone, Neomycin Sulfate, Polymixin B Sulfate


Nama Dagang : Cendo Xitrol, Polidemisin, Inmatrol
Indikasi : infeksi eksternal bola mata. Peradangan mata yang rensopsif
terhadap kortikosteroid
Dosis : 1-2 tetes setiap jam pada siang hari dan tiap 2 jam pada
malam hari. Jika ada respon yang baik dosis dikurangi 1 tetes
tiap 4 jam. Untuk mengontrol gejala, dosis dikurangi 3-4 x
sehari 1 tetes.
Pemberian Obat : mata yang sakit
Kontra Indikasi : Hipersensitif pada satu atau lebih kandungan produk.
Perhatian : Penggunaan ibu hamil dan menyusui harus dalam
pengawasan dokter, mata merah dan dapat menyebabkan
sensitive kulit.
Efek Samping : alergi, infeksi sekunder, pembentukan katarak subkapsular
posterior, peningkatan intraokuler dengan gejala glaucoma.
Interaksi Obat : Penisilin, amfoterisin, cephalosporin, eritromisin
Keamanan :-

Neomycin sulfate, Bacitracin


Nama Dagang : Nebacetin Powder
Indikasi : Infeksi Kulit dan membran mukosa lokal
Dosis : 2-3 x sehari oleskan pada bagian yang luka
Pemberian Obat : Topikal
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian :-
Efek samping :-
Interaksi Oba :-
Keamanan : D

3. KATARAK
CaCl2 anhidrat, Kalium Iodida, Natrium Tiosulfat, Fenilmerkuri nitrat
Nama Dagang : Cendo Catarlent
Indikasi : Katarak lentikularis, pendarahan dalam vitreous humour,
opesifikasi vitreous humour
Dosis : 3 x sehari 1-2 tetes pada mata
Pemberian Obat : Sesudah makan

141
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap Cendo Catarlent
Perhatian :
Efek Samping : -
Interaksi Obat : -
Keamanan : -

4. ANESTESI
Tetrakain
Nama Dagang : Cendo Pantocain 0,5%
Indikasi : Anestesi lokal
Dosis : 3 x sehari 1-2 tetes pada mata
Pemberian Obat : Cendo Pantocain 0,5% : Teteskan 0,5-1% larutan (1-2 tetes)
Cendo Pantocain 2% : Sesuai anjuran dokter
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap asam p-aminobenzoic atau
turunannya, anestesi lokal dari jenis ester. Konsentrasi
plasma-kolinesterase rendah, blok jantung lengkap.
Bronkoskopi atau sitoskopi. Aplikasi untuk permukaan yang
meradang, trauma atau sangat vaskular. Instilasi ke telinga
tengah.
Perhatian : lanjut usia, penyakit serebrospinal, syok kardiogenik atau
hipovolemik
Efek Samping : -
Interaksi Obat : -
Keamanan : -

5. ANTIKOLINERGIK
Atropine Sulfate
Nama Dagang : Cendo Atropin
Indikasi : Sebagai refraksi, sikloplegic, uveitis, synechiae posterior,
midriatik preoperasi, dan pascaoperasi.
Dosis : Kondisi: Peradangan mata bagian tengah (uveitis anterior)
Obat tetes mata
Dewasa: 1-2 tetes larutan atropin 0,5-1%, 4 kali sehari.
Anak (≥ 3 bulan): 1-2 tetes larutan atropin 0,5%, atau 1 tetes
larutan atropin 1%, 2 kali sehari.
Kondisi: Sebelum pemeriksaan mata
Obat tetes mata:
Dewasa: 1 tetes larutan atropin 1%, 2 kali sehari, selama 1-2
hari sebelum prosedur pemeriksaan, atau diberikan 1 jam
sebelum prosedur pemeriksaan dilakukan.
Anak (≥ 3 bulan): 1-2 tetes larutan atropin 0,5% atau 1 tetes
larutan atropin 1%, 2 kali sehari, selama 1-3 hari sebelum
prosedur pemeriksaan. Dosis lanjutan diberikan 1 jam
sebelum prosedur.
Pemberian Obat : Pada mata
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping : Mata bengkak, alergi, dan sesntif pada cahaya.
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

142
6. ANTIGLAUCOMA
Acetazolamide
Nama Dagang : Glauseta tablet
Indikasi : Menurunkan tegangan mata pada kondisi glaucoma
Dosis : Glaukoma akut : dosis permulaan 500 mg sekali
sehari,dilanjutkan 4 kali sehari 250 mg.(oral) glaukoma
kronis: sehari 2-4 kali 125-250 mg (oral) congestive heart
failure dosis permulaan 250-375 mg sekali sehari kemudian
dianjurkan selama 2 hari, lalu istirahat sehari sebelum
diulang.
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping : Sakit kepala, mudah lelah, dan masalah saluran cerna
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Betaxolol HCL
Nama Dagang : Optibet
Indikasi : Menurunkan TIO pada pasien dengan hipertensi okuler dan
glaukoma sudut terbuka kronis
Dosis : 1 tetes 2 x sehari
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra indikasi : Sinus bradikardi, blok AV derajat > 1, syok kardiogenik, gagal
jantung
Perhatian : DM, Tirotoksikosis, pasien dengan fungsi paru yang sangat
terbatas. Hamil,laktasi, anak
Efek samping : rasa tidak nyaman sementara pada mata.
Jarang : bradikardi, blok jantung dan gagal jantung kongestif,
kegagalan pernafasan, insomnia, pusing, sakit kepala.
Interaksi Obat : obat yang mendeplesi katekolamin, psikotropik adrenergik
Keamanan :-

7. PREPARAT MATA GOLONGAN LAIN


Phenylephrine HCl
Nama Dagang : Cendo Efrisel 10%
Indikasi : Sebagai mydriatic singkat sebelum dilakukan operasi atau
pemeriksaan opthalmoscopic
Dosis : 3 x sehari 1-2 tetes pada mata
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

NaCl, KCL
Nama Dagang : Cendo Lyteers
Indikasi : Melumasi dan menyejukkan mata pada mata kering akibat
kekurangan sekresi air mata atau teriritasi karena kondisi
lingkungan, ketidaknyamanan karena penggunaan “hard

143
contact lens” gangguan penglihatan karena kelebihan lender
pada mata.
Dosis : 3-4 x sehari 1-2 tetes pada mata
Pemberian Obat : Sesudah makan
Kontra Indikasi : -
Perhatian : -
Efek Samping : -
Interaksi Obat : -
Keamanan : -

Tropicamide
Nama Dagang : Cendo Mydriatil 1%
Indikasi : Sebagai siklopegia dan midriasis
Dosis : 2 tetes pada mata dengan interval waktu 5 menit. Jika
diperlukan dapat diberikan 1-2 tetes setelah 30 menit.
Pemberian Obat : Pada mata sakit
Kontra Indikasi : Pasien glaucoma
Perhatian :-
Efek Samping : Iritasi local,terjadi rasa menyengat sementara, mulut kering,
penglihatan kabur, sakit kepala.
Interaksi Obat : Pemakaian bersama anti-muscarinic meneybabakan efek anti-
muscarinic agent.
Keamanan :-

Timolol Maleate
Nama Dagang : Cendo Timol 0,5%
Indikasi : Untuk pengobatan kenaikan tekanan intraokuler pada
penderita hipertensi okuler atau penderita glaucoma sudut
terbuka
Dosis : 2 x sehari 1 tetes. Bila tekanan intraokuler telah normal,
maka dosis dapat diturunkan menjadi 1 x sehari 1 tetes.
Pemberian Obat : -
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

144
BAB 14
TELINGA, MULUT, DAN TENGGOROKKAN (LOKAL)

145
1. ANTIINFEKSI DAN ANTISEPTIK
Hexetidine 0,1%
Nama Dagang : Hexadol
Indikasi : Obat ini digunakan untuk infeksi ringan pada mulut dan
teggorokan (radang gusi, sariawan, radang selaput lendir
mulut, gejala radang tenggorokan, radang amandel), pembilas
sebelum dan sesudah pencabutan gigi, menjaga kebersihan
mulut sesudah operasi.
Dosis : Untuk luka pada bagian mukosa dan tenggorokan, kumur 15
ml selama 30 detik pagi dan malam, atau oleskan pada luka
dengan lidi kapas.
Pemberian Obat : kumur selama 30 menit
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Jangan diberikan pada penderita yang alergi komponen obat
ini
Efek Samping :-
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Ofloxacin
Nama Dagang : Akilen tetes telinga
Indikasi : Otitis meda supuratif kronik dan otitis ekstema.
Dosis : Dewasa : 6-10 tetes 2 x sehari. Anak : Kurangi dosis dewasa
Pemberian Obat : Telinga yang sakit
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Kemungkinan adanya lesi atau erosis kartilago pada sendi
yang menanggung beban dan tanda-tanda lainnya dari
artopati.
Efek Samping : Mual, sebroik, tunitis, kehilangan daya pendengaran.
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

Polymyxin B Sulfate, Neomycin Sulfate, Fludokortison asetat, lidokain HCL


Nama Dagang : Otilon
Indikasi : Otitis eskterna akut dan kronis yang disebabkan oleh bakteri
yang peka terhadap polymyxin dan neomycin sulfate dimana
kerja antiinflamasi kortikosteroid dan anastesi lokal
diperlukan
Dosis : 4-5 tetes ke dalam telinga, 2-4 kali sehari,
Pemberian Obat : Telinga yang sakit
Kontra Indikasi : hipersensitif, jangan digunakan jika diduga atau diketahui
adanya gangguan pada ruang telinga luar yang disebabkan
infeksi virus kulit
Perhatian : neomycin sulfate dapat menyebabkan sensitifitas kulit,
pengobatan tidak boleh lebih dari 10 hari karena ototoksisitas
lebih besar pada penggunaan jangka panjang,jangan
digunakan pada penderita dengan perforasi membran timpani
karena keasamannya yang dapat menyebabkan rasa terbakar
dan menyengat.
Efek samping : neomycin sering menimbulkan sensitisasi pada kulit, rasa
terbakar, gatal,iritasi, kering, folikulitis, hipertrikosis, jerawat,
hiperpigmentasi, dermatitis orl, dermatitis kontak alergi,

146
maserasi pada kulit, infeksi sekunder, atropi kulit, stria dan
miliaria
Interaksi Obat : Neomycin sulfate dapat menghambat aktivitas bakterisida dari
golongan penisilin atau derivat-derivatnya.
Keamanan :-

Docusate Sodium
Nama Dagang : Forumen
Indikasi : sebagai bahan pembantu untuk mengeluarkan kotoran telinga
Dosis : Gunakan tetes telinga secukupnya kedalam telinga yang kotor
tidak lebih dari dua malam berturut-turut
Pemberian Obat : Telinga yang sakit
Kontra Indikasi : Perforasi/adanya lubang pada gendang telinga atau
peradangan pada telinga
Perhatian : Jika mengalami rasa nyeri atau peradangan ,pengobatan
harus dihentikan
Efek Samping : Rasa tersengat sesaat atau iritasi dapat terjadi
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Chloramphenicol, lidokain
Nama Dagang : Colme TT
Indikasi : Infeksi superfisial pada telinga luar oleh bakteri gram-negatif
dan gram-positif yang peka terhadap chloramfenicol.
Dosis : 2-3 tetes, 2-3 kali sehari
Pemberian Obat : Tetes Telinga
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap chloramphenicol dan lidokain, perforasi
membran timpani
Perhatian : Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
pertumbuhan berlebihan dari mikroorganisme yang tidak peka
termasuk fungi, bila terjadi superinfeksi pengobatan
dihentikan.
Hanya bermanfaat untuk infeksi yang sangat superfisial,
infeksi dalam memerlukan terapi sistemik
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan otitis media
supuratif kronis
Efek Samping : Iritasi lokal seperti gatal gatal, rasa terbakar, urtikaria,
dermatitis vesikular, dermatitis makulopapular.
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

147
BAB 15
DERMATOLOGI

148
1. KORTIKOSTEROID TOPIKAL
Desoxymethasone
Nama Dagang : Topcort
Indikasi : Inflamasi dan pruritic pada dermatitis yang responsif terhadap
kortikosteroid.
Dosis : oleskan 2x sehari
Pemberian Obat : Kulit yang sakit
Kontra Indikasi : Infeksi virus pada kulit, TB kulit
Perhatian : Terapi jangka lama, Anak.
Efek Samping : Rasa terbakar, gatal, kekeringan pada kulit, folikulitis,
hipertrikosis.
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Hydrocortisone
Nama Dagang : -
Indikasi :
Dosis : Oleskan 2-3 kali sehari
Pemberian Obat : Kulit Yang sakit
Kontra ndikasi : Hipersensitif, tuberculosis ,Vaksinia dan varisela.
Perhatian : Penggunaan jangka panjang atau profilaksis. Reaksi yang
menyertai putus obat mendadak, Hindari kontak dengan
mata
Efek Samping : Kulit kering, pruritus, iritasi, terbakar, infeksi sekunder
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Mometason furoate
Nama Dagang : Intercon : krim
Indikasi : Inflamasi dan pruritic pada dermatitis yang responsif terhadap
kortikosteroid, psoriasis, dermatitis atopik
Dosis : oleskan 1x sehari tipis-tipis
Pemberian Obat : Kulit yang sakit
Kontra Indikasi : Infeksi virus pada kulit
Perhatian : Hentikan bila terjadi iritasi, kulit tidak boleh ditutup,
penggunaan jangka panjang pad anak
Efek Samping : Rasa terbakar, gatal, kekeringan pada kulit, folikulitis,
hipertrikosis,erupsi akneiform
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

2. ANTI INFEKSI DAN ANTISEPTIK LUAR


Gentamycin
Nama Dagang : 1. Gentalex salep
2. Sagestam Cream
Indikasi : Infeksi dengan komplikasi berat karena mikroba yang rentan
terhadap gentamisin, gram + & Staphilococcus Infeksi kulit
primer maupun sekunder yang disebabkan bakteri gram
negatif aerobic yang sensitif
Dosis : Salep : Oleskan tipis 3-4 x sehari pada bagian yang sakit
Pemberian Obat : Topical

149
Kontra Indikasi : Hipersensitif
Perhatian : Radang, iritasi
Efek Samping : Ototoksik, nefrotoksik
Interaksi Obat : -
Keamanan : D

Miconazole
Nama dagang :-
Indikasi : Infeksi jamur pada kulit , tinea korporis, tinea pedis, tinea
kruris, tinea versicolor
Dosis : oleskan 2 x sehari
Pemberian Obat : Topikal
Kontra Indikasi : Hipersensivitas
Perhatian : Hindari kontak dengan mata, hentikan penggunaan jika
terjadi reaksi sensitisasi atau iritasi
Efek samping : iritasi lokal, maserasi atau rasa panas terbakar
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Aqua, PEG-4, Alcohol, Xanthin Gum, Aloe barbadensis Leaf Juice, Allantoin,
Allium cepa Bulb Extract, Metilparaben,pottasium sorbate, sodium
Benzoate, Sorbic acid, Parfum
Nama Dagang : Mederma
Indikasi : Perawatan untuk jaringan parut
Dosis : gunakan dalam jumlah banyak dan gosok perlahan selama 2-
3 menit pada jaringan parut, sedikitnya 2 kali sehari selama 8
minggu
Pemberian Obat : Topikal
Kontra Indikasi : -
Perhatian : Hanya untuk pemakaian luar. Hindari kontak dengan mata.
Jangan digunakan pada luka terbuka. Jika terjadi iritasi,
hentikan pemakaian. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Efek Samping :-
Interkasi Obat : -
Keamanan :-

Permetrin 5%
Nama Dagang : Scabimite
Indikasi : Terapi investasi Sarcoptes scabiel
Dosis : Dioleskan pada malam hari kemudian dicuci esok hari. Lama
pemakaian selama 8-12 jam oleskan ke seluruh permukaan
kulit kecuali bagian mukosa.
Pemberian Obat : Topikal
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap permentrin, Pirethroid sintetis atau
pirethrin
Perhatian : Biasanya disertai rasa gatal, eritema dan urtika. Setelah
pemakaian ada kemungkinan gejala itu tidak berlangsung
lama. Hanya untuk pemakaian luar. Hindari kontak dengan
mata. Penggunaan pada wanita hamil dan menyusui belum
diketahui keamanannya. Aman digunakan pada bayi usia 2
tahun atau lebih, untuk bayi kurang dari 2 tahun masih
belum diketahui. Jika terjadi iritasi, hentikan pemakaian,
segera hubungi dokter.

150
Efek Samping : Dapat timbul rasa panas seperti terbakar yang ringan, pedih,
gatal, eritema, hipestesi serta ruam kulit. Efek samping ini
bersifat sementara dan akan menghilang sendiri
Interkasi Obat :-
Keamanan :-

Air tulen, Gliserol, Hidroksietilselulosa, 0,1 % Betaina surfaktan, 0,1%


poliyaminopropil Biguanida (poliheksanida)

Nama Dagang : Prontosan gel , prontosan cair


Indikasi : untuk membersihkan , melembapkan dan dekontaminasi
(luka bakar, luka pasca bedah)
- Luka Trauma
- Luka pascaoperasi
- Ulkus kronis kulit (misalnya vena, ulkus diabetes atau tekanan)
- Luka Thermal - Luka kimia (asam dan alkali-induced)
- Luka Radiasi-induced
Dosis : sesuai pentunjuk dokter ( digunakan secukupnya sesuai
kebutuhan)
Pemberian Obat : Topikal
Kontra Indikasi : tidak boleh digunakan untuk telinga bagian dalam, tidak
boleh digunakan untuk bagian dalam mata
Perhatian : hanya untuk pemakaian luar tidak boleh digunakan untuk
wanita hamil dan menyusui dan bayi baru lahir
Efek Samping : Jarang terjadi: sensasi terbakar yang akan hilang setelah
beberapa menit
Interkasi Obat :
Keamanan :-

Permanganat Kalikus
Nama Dagang :-
Indikasi : untuk membersihkan borok/koreng, kompres pada eksema,
infeksi jamur
Dosis : Gunakan secukupnya
Pemberian Obat : larutan 1:1000 dalam air,untuk membersihkan koreng.
Larutan 1:5000 dalam air, untuk kompres eksema. Larutan
1:100 dalam air, untuk infeksi jamur/kutu air
Kontra Indikasi : -
Perhatian : Hindari penutupan rapat pada penggunaannya
Efek Samping : Iritasi lokal, pewarnaan pada kulit dan pakaian
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Aetacridini lactas
Nama Dagang : Rivanol
Indikasi : Untuk membersihkan luka
Dosis : Gunakan secukupnya
Pemberian Obat : Bubuhkan rivanol pada kapas, kemudian usapkan pada luka.
bisa untuk membasuh luka
Kontra Indikasi : -
Perhatian :-
Efek Samping : Iritasi lokal, pewarnaan pada kulit dan pakaian
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

151
BAB 16
SISTEM IMUN

152
1. VAKSIN, ATISERUM DAN IMUNOLOGIKAL
Vaksin Polio
Nama Dagang :
Indikasi : Imunisasi aktif melawan poliomielitis
Dosis : pemberian 4 kali, selang waktu pemberian minimal 4 minggu
sejak usia 0-11 bulan
Pemberian Obat : oral
Kontra Indikasi :
Perhatian :-
Efek Samping :
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Vaksin Campak
Nama Dagang :
Indikasi : Imunisasi aktif melawan campak
Dosis : 1 kali, usia 9-11 bulan
Pemberian Obat : im
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap setiap komponen vaksin (mis. Protein
telur, gelatin, neomisin). Reaksi anafilaksis berat terhadap
dosis vaksin campak sebelumnya. Penyakit mendadak dengan
demam tingkat tinggi, imunosupresi berat
Perhatian : Pasien dengan riwayat cedera otak; keluarga atau riwayat
kejang-kejang pribadi. Anak-anak Laktasi
Efek Samping :
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

Vaksin BCG
Nama Dagang :
Indikasi : imunisasi melawan tuberculosis
Dosis : Dewasa: 0,1 mL melalui injeksi lambat ke otot deltoid.
Anak: <12 bulan 0,05 mL melalui injeksi lambat ke otot
deltoid
Pemberian Obat : intradermal
Kontra Indikasi : Hipersensitif. Gangguan respon imun, defisiensi imun bawaan
atau didapat (misalnya infeksi HIV, leukemia, limfoma, terapi
kanker, penyakit Hodgkin), TBC aktif, penyakit demam akut
yang parah, kondisi kulit yang terinfeksi secara umum, bukti
infeksi BCG terkini atau sebelumnya, infeksi saluran kemih ,
hematuria berat, <14 hari biopsi, TUR, atau kateterisasi
traumatis
Perhatian : Pasien dengan kapasitas kandung kemih kecil (intravesical).
Kehamilan dan menyusui.
Efek Samping :
Interaksi Obat : Efek terapi berkurang dengan globulin imun.
Berpotensi Fatal: Efek terapi berkurang dengan imunosupresan, depresan
sumsum tulang, antibiotik, terapi radiasi
Keamanan :-

153
Vaksin DPT
Nama Dagang : Hexaxim (DPT, HiB, IPV, Influenza)
Indikasi : Imunisasi Diphteri, Pertusis, tetanus
Dosis : pemberian 3 kali, usia 2, 4, 6 bulan
Pemberian Obat : im
Kontra Indikasi :
Perhatian :-
Efek Samping :
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

Vaksin Rotavirus
Nama Dagang : Rotateq
Indikasi : Imunisasi untuk pencegahan gastroenteritis (infeksi pada
lambung dan usus yang disebabkan oleh rotavirus) pada bayi
Dosis : pemberian 3 kali, usia 2, 4, 6 bulan
Pemberian Obat : im
Kontra Indikasi :
Perhatian :-
Efek Samping :
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Vaksin Pnemonia
Nama Dagang : Prevenar
Indikasi : Imunisasi untuk pencegahan terhadap 13 jenis bakteri
pneumonia bakteial
Dosis : bayi usia 2, 4, 6 bulan dan 12-15 bulan. Dewasa 19-49 tahun
Pemberian Obat : im
Kontra Indikasi :
Perhatian :-
Efek Samping :
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

2. VAKSIN DEWASA
Vaksin Influenza
Nama Dagang : Flubio
Indikasi/disarankan : 1. Usia > 50 tahun ; Usia 6 bulan – 50 tahun dengan
penyakit (jantung, paru, diabetes, disfungsi renal,
hemoglobinopati, terapi immunosupresif) dan/atau orang yang
dirawat inap; Wanita hamil yang mempunyai penyakit; Wanita
hamil yang menjalani trimester kedua/ketiga saat musim
influenza; Traveller
Dosis : satu dosis setiap tahun
Pemberian Obat : im
Kontra Indikasi : Reaksi alergi terhadap komponen vaksin atau alergi putih
telur pada Inactivated Influenza Virus, Recombinant Influenza
Virus tidak mengandung putih telur. Vaksin hidup tidak boleh
pada wanita hamil, penyakit kronik (asma, jantung, ginjal,
diabetes
Perhatian :-

154
Efek Samping :
Interaksi Obat :-
Keamanan :-

Vaksin Meningitis
Nama Dagang : Formening
Indikasi : Anak–anak di atas 2 tahun dan dewasa yang memiliki risiko
tinggi terhadap infeksi Neisseria meningococci, khususnya
grup A, C, Y dan W135
Dosis : satu kali seumur hidup
Pemberian Obat : im/sc
Kontra Indikasi : Reaksi alergi setelah pemberian vaksin sebelumnya atau
terhadap komponen vaksin. Waspada : pasien sakit akut
sedang/berat dengan/tanpa demam
Perhatian : direkomendasikan bagi yang akan bepergian ke negara timur
tengah
Efek Samping :
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Human Papiloma Virus


Nama Dagang :
Indikasi : Wanita usia 19 – 26 tahun, Riwayat kutil kelamin, Wanita dg
hasil tes Papanicolau yang abnormal, Seseorang dengan positif
HPV-DNA tetapi dengan strain yang berbeda dibandingkan
vaksin.
Dosis : satu dosis seumur hidup
Pemberian Obat : im
Kontra Indikasi : Reaksi alergi terhadap komponen vaksin, Waspada : sakit
sedang-berat, kehamilan
Perhatian :
Efek Samping :
Interaksi Obat : -
Keamanan :-

Vaksin hepatitis B (adsorbed purified recombinanthe patitis B surface


antigen)
Nama Dagang : Engerix B
Indikasi : Imunisasi aktif terhadap infeksi hepatitis (pencegahan
hepatitis Dmelalui imunisasi terhadap infeksi hepatitis B
Dosis : IM dewasa ≥ 20 tahun 20 mcg (1 ml)anak ≤ 19 tahun, bayi &
neonatus 10 mcg (0,5 ml). Imunisasi pertama pada bulan ke
0,1, & 6 atau dapat juga diakselerasikan pada bulan ke 0,1,2
dan dosis ke 4 diberikan pada bulan ke 12 . Dewasa ≥ 20
tahun yang mengunjungi daerah endemik tinggi 3 IM
diberikan pada hari ke 0, 7 & 21 dosis ke 4 direkomendasikan
pada 12 bulan setelah dosis pertama. Pasien dengan
insufisiensi ginjal dan menjalani hemodialisa ≥ 16 tahun 4
dosis ganda pada tanggal yang telah ditetapkan 1,2 & 6 bulan
dari tanggal dosis pertama , ≤ 15 tahun , termasuk neonatus
10 mcg pada bulan ke 0,1,2 & 12 atau bulan ke 0,1 &6
Pasien yang diketahui atau diduga terinfeksi HBV pada bulan
ke 0,1,2-12 dosis pertama dapat diberikan secara bersamaan

155
dengan Hbig. Neonatus yang lahir dari ibu carrier HBV 10
mcg mulai saat lahir &1 dari 2 jadwal imunisasi harus diikuti.
Jadwal yang direkomendasikan adalah pada bulan ke 0,1,2
& 12 atau bulan ke 0,1 & 6
Kontra ndikasi : Hipersentifitas.
Perhatian : Tunda vaksinasi pada subjek apabila mengalami penyakit
demam akut.
Pasien dengan HIV , gangguan sistem imun. Potensi resiko
apnea; pemamtauan pernapasan selama 48- 72 jam pada bayi
sangat prematur (lahir ≤ 28 minggu kehamilan) & riwayat
adanya ketidaksempurnaan pasa saluran pernapasan .
insufisiensi ginjal misalnya, hemodialisis, Hamil &laktasi.
Efek Samping : Iritabilitas ; nyeri & kemerahan ditempat inj; kelelahan.
Kehilangan selera makan ; sakit kepala, mengantuk, ; Gejala
gangguan GI misalnya, mual, muntah, diare, sakit perut,
pembengkakan & reaksi pada tempat inj misalnya, indurasi;
malaise, demam≥ 37,5 ˚C
Interaksi Obat : -
Keamanan : -

Agkistrodon rhodostoma ≥ 10 LD50, Bungarus fasciatus ≥ 25 LD50, Naja


sputatrix ≥ 25 LD50 Zat tambahan, Fenol 2,5 mg

Nama Dagang : Serum Bio SAVE (ABU)


Indikasi : Untuk pengobatan terhadap gigitan ular berbisa dari jenis
Naja sputatrix, Bungarus fasciatus, Agkistrodon rhodostoma.
Dosis : Dosis pertama sebanyak 2 vial @ 5 mL yang bila ditambahkan
ke dalam larutan fisiologis menjadi larutan 2 % v/v dan
diberikan sebagai cairan infus dengan kecepatan 40-80 tetes/
menit, diulang 6 jam kemudian, Apabila diperlukan (misalnya
dalam keadaan gejala- gejala tidak berkurang atau bertambah)
Serum Anti bisa Ular polivalen dapat terus diberikan setiap 24
jam sampai maksimum 80-100 ml
Pemberian Obat : Intavena
Kontra Indikasi : Penderita yang terbukti alergi terhadap an- tisera kuda.
Perhatian : - karana tidak ada reaksi netralisasi sialng (cross
neutralization )bio save ini tidak berhasiat terhadap gigitan
ular yang terdapat diindonesia bagian timur ( misalnya
ular-ular dari jenis acan thopis- antarticus, xyuranus
scuttelatus, pseudechis papuanus, dll) dan terhadap gigtan
ular laut (enhydrina cystsa).
Efek Samping : - analfilaktif syok., jarang terjadi, bila ada dapat terjadi
segera atau beberapa jam ketika penyutikan
- Serum sickness ., dapat terjadi antara 1-10 hari setelah
penyuntikan dengan gejala gejala seperti demam, gatal,
sesak nafas, reaksi alergis lainya .
- Demam, demam yang disertai mengigil, dapat terjadi setelah
penyutikan secara intravena
- Rasa nyeri dilokasi suntikan., biasanya terjadi 24 jam
setelah penyuntikan

156
BIO SAVE dalam jumlah dosis besar
Interkasi Obat :-
Keamanan :-

Micobacterium tuberculosis 0,4 mcg, disodium fosfate,dihydrate 7,6 mg,


potasium dihidrogen phosphate 1,45mg, sodium chloride 4,8 mg, photasium
hidrosiquinoline sulphate 100 mcg polisorbate 80 50mcg, water for
injection 1 ml

Nama Dagang : tuberkulin PPD RT 23 SSI


Indikasi : untuk tujuan diagnostik. Uji mantox dengan tuberculin PPD
RT 23 Merupakan alat pengujian dalam menetukan apakah
seseorang pernah terinfeksi oleh micobacterium tuberculosisi
Dosis : pengujian pada kulit hars dilakukan mengunakan metode
matoxs. Saat digunakan untuk tujuan diagnostik medik,
sangat disarankan untuk mengunakan 0,1 ml tuberculin PPD
RT 23 2TU. Tuberculin PPD RT 23 1TU adapat digunakan bila
diinginkan reaksi yang kuat. Dosis yang digunakan adalah 0,1
ml cairan PPD RT 23 .
Pemberian Obat : intracutan ditingah sepertiga lengan
Kontra ndikasi : jika diketahui menyebabkan reaksi yang hipersensitif setelah
dilakukan pengujian terhadap kulit dengan produk sensitin
PPD atau T uberculin PPD, hindari pengunaan lebih lanjut
Perhatian : pasien yang memiliki latar belakang pernah mengalami
vesikulasi dan nekrosis dengan berbagai metode uji
tuberculin, tes tuberculin harus dihindarkan. Reaktifitas
terhadap test dapat menurun terhadap pasien yang
mengkonsumsi kortikosteroid atau obat obatan yang bersifat
imunisupresif atau orang yang baru diimunisasi dengan
vaksin virus hidup seperti MMR, polio.
Efek Samping : segera setelah penyuntikan, rasa sakit, iritasi atau rasa tidak
nyaman walaupun jarang timbul didaerah suntikan, akan
mereda dalam waktu singkat. Pada orang yang sangat sensitif
terhadap tubercullin.,vesikula atau kebekuan dapat muncul
pada lokasi suntikan .pernah dilaporkan adanya demam
ringan atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Interaksi Obat :-
Keamanan :-

157
FORMULARIUM NASIONAL

158
DAFTAR OBAT FORMULARIUM NASIONAL
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI
1.1 ANALGESIK NARKOTIK
fentanil
inj: Hanya untuk nyeri sedang hingga berat dan
harus diberikan oleh tim medis yang dapat
melakukan resusitasi
1 patch: Untuk nyeri pada pasien kanker yang tidak
teratasi dengan analgetik non opioid
1 inj 0,05 mg/mL (i.m./i.v.) 5 amp/kasus
2 patch 12,5 mcg/jam 10 patch/bulan
kodein
2
1 tab 10 mg 20 tab/minggu
morfin
Hanya untuk pemakaian pada tindakan anestesi
atau perawatan di Rumah Sakit dan untuk
mengatasi nyeri kanker yang tidak respon terhadap
analgetik non narkotik atau nyeri pada serangan
3 jantung
initial dosis 3-4
1 tab 10 mg
tab/hari
2 tab lepas lambat 10 mg 60 tab/bulan
3 inj 10 mg/mL (i.m./s.k./i.v.) infus per 24 jam
petidin
1 inj 50 mg/mL (i.m./s.k./i.v.) 2 amp/hari
4 Hanya untuk tindakan anestesi dan nyeri
sedang hingga berat pada pasien yang dirawat
di rumah sakit
Tidak digunakan untuk nyeri kanker
1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK
asam mefenamat
1
1 kaps 500 mg 30 kaps/bulan
ibuprofen*
1 tab 400 mg 30 tab/bulan
2
2 susp 100 mg/5 mL 1 btl/kasus

3 susp 200 mg/5 mL 1 btl/kasus


ketoprofen
2 sup/hari, maks 3
sup 100 mg
3 hari
1 Untuk nyeri sedang sampai berat pada pasien
yang tidak dapat menggunakan analgetik
secara oral
ketorolak
4 2-3 amp/hari, maks
1 inj 30 mg/mL
2 hari

159
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
Untuk nyeri sedang sampai berat untuk pasien
yang tidak dapat menggunakan analgetik
secara oral
metamizol
Untuk nyeri post operatif dan hanya dalam waktu
5 sigkat
4 amp selama
1 inj 500 mg/mL
dirawat
natrium diklofenak*
6 1 tab sal enterik 25 mg 30 tab/bulan
2 tab sal enterik 50 mg 30 tab/bulan
parasetamol
1 tab 500 mg 30 tab/bulan

7 2 sir 120 mg/5 mL 2 btl/kasus


inf 10 mg/mL 3 btl/kasus
3 Hanya untuk pasien ICU yang memerlukan
antipiretik berkelanjutan.
tramadol
inj 50 mg/mL 5 amp/hari
8
1 Hanya untuk nyeri sedang sampai berat paska
operasi yang tidak dapat menggunakan
analgesik oral
1.3 ANTIPIRAI
alopurinol
Tidak untuk nyeri akut.
1
1 tab 100 mg* 30 tab/bulan
2 tab 300 mg 30 tab/bulan
1.4 NYERI NEUROPATIK
amitriptilin
1
1 tab sal selaput 25 mg 30 tab/bulan
gabapentin
Hanya untuk neuralgia paska herpes dan nyeri
2 neuropati diabetikum, dan tidak untuk restless leg
syndrome.
1 kaps 300 mg 30 kaps/bulan
karbamazepin
3 Hanya untuk neuralgia trigeminal.
1 tab 100 mg 60 tab/bulan
2. ANESTETIK
2.1 ANESTETIK LOKAL
bupivakain
1
1 inj 0,5% (p.v.)
bupivakain heavy
2
Khusus untuk analgesia spinal.

160
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
1 inj 0,5% + glukosa 8%
lidokain
3
1 inj 2% (infiltr/p.v.)
2.2 ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN
ketamin
1 1 inj 50 mg/mL (i.v.)
2 inj 100 mg/mL (i.v.)
nitrogen oksida
2
1 ih, gas dlm tabung
oksigen
3
1 ih, gas dlm tabung
propofol
4
1 inj 1% (i.v. bolus)
sevofluran
5
1 cairan ih
2.3 OBAT untuk PROSEDUR PRE OPERATIF
atropin
1
1 inj 0,25 mg/mL (i.v./i.m./s.k.)
diazepam
2
1 inj 5 mg/mL (i.v./i.m.)
midazolam
Dapat digunakan untuk pre medikasi
sebelum induksi anestesi dan rumatan selama
anestesi umum.
3
Dosis rumatan: 1
mg/jam
1 inj 1 mg/mL (i.v.) (24 mg/hari). Dosis
premedikasi: 2,5-
5 mg (hanya
3. ANTIALERGI dan OBAT untuk ANAFILAKSIS
deksametason
1
1 inj 5 mg/mL (i.v./i.m.) 20 mg/hari
difenhidramin
2
1 inj 10 mg/mL (i.v./i.m.) 30 mg/hari
epinefrin (adrenalin)
3
1 inj 0,1% (i.v./s.k./i.m.)
hidrokortison
4
1 serb inj 100 mg
klorfeniramin
5 3 tab/hari, maks 5
1 tab 4 mg
hari
6 loratadin

161
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
1 tab/hari, maks 5
1 tab 10 mg
hari
setirizin
1 tab/hari, maks 5
7 1 tab 10 mg
hari
2 sir 5 mg/5 mL 1 btl/kasus
4. ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk KERACUNAN
4.1 KHUSUS
atropin
1 tab 0,5 mg
1
inj 0,25 mg/mL
2

efedrin
2
1 inj 50 mg/mL
kalsium glukonat
3
1 inj 10%
nalokson
Hanya untuk mengatasi depresi pernapasan akibat
4
morfin atau opioid.
1 inj 0,4 mg/mL
natrium bikarbonat
1 tab 500 mg
5
2 inj 8,4% (i.v.)
High alert medicine.
neostigmin
6
1 inj 0,5 mg/mL
4.2 UMUM
karbon aktif
1 tab 0,5 g
1

magnesium sulfat
2 serb
1

5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI
diazepam
inj 5 mg/mL (i.v.) 10 amp/kasus,
1 kecuali untuk kasus
di ICU
1
Tidak untuk i.m.
2 tube/hari, bila
2 enema 5 mg/2,5 mL
kejang
2 tube/hari, bila
3 enema 10 mg/2,5 mL
kejang
2 fenitoin

162
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3

1 kaps 100 mg* 90 kaps/bulan

2 inj 50 mg/mL 4 amp/hari

Dapat digunakan untuk status konvulsivus

fenobarbital
tab 30 mg*
1 120 tab/bulan
3
inj 50 mg/mL
2 40 mg/kgBB

karbamazepin*

4
tab 200 mg
1 120 tab/bulan

magnesium sulfat

Hanya untuk kejang pada preeklampsia dan


eklampsia. Tidak digunakan untuk kejang lainnya.
5
Untuk premedikasi oksaliplatin
1 inj 20% (i.v.)

2 inj 40% (i.v.)

valproat*
Dapat digunakan untuk epilepsi
6 umum (general epilepsy).
1 tab lepas lambat 500 mg 60 tab/bulan
2 sir 250 mg/5 mL 5 btl/bulan
6. ANTIINFEKSI
6.1 ANTELMINTIK
6.1.1 Antelmintik Intestinal
albendazol
1
1 tab 400 mg

6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1. Beta laktam
amoksisilin

1 tab 500 mg 10 hari


1
2 drops 100 mg/mL 1 btl/kasus
3 sir kering 125 mg/5 mL 1 btl/kasus
4 sir kering 250 mg/5 mL 1 btl/kasus

163
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
ampisilin
2
1 serb inj 1.000 mg (i.v.) 10 hari
fenoksimetil penisilin (penisilin V)

1 tab 250 mg 40 tab/bulan


3

2 tab 500 mg 20 tab/bulan

kombinasi :
a
m
1 pi 1.000 mg
sil
in
4 s
ul
b
2 a 500 mg
kt
a
m
1 serb inj 1.500 mg 10 hari
kombinasi :
se
fo
pe
1 500 mg
ra
zo
n
s
5 ul
b
2 a 500 mg
kt
a
m
1 serb inj 1.000 mg 10 hari
Untuk lini ke 3 dan persetujuan
KFT/PPRA/pimpinan RS. Untuk infeksi berat yang
tidak bisa diatasi dengan antibiotik tunggal.
sefadroksil
Hanya untuk pasien rawat inap yang sebelumnya
mendapatkan antibiotik parenteral .
6 1 kaps 500 mg 30 kaps/kasus
2 sir kering 125 mg/5 mL 1 btl/kasus

3 sir kering 250 mg/5 mL 1 btl/kasus


sefiksim
Hanya untuk pasien rawat inap yang sebelumnya
7 mendapatkan antibiotik parenteral sefalosporin
generasi tiga atau sesuai hasil uji resistensi.
1 tab sal selaput 100 mg 10 hari

164
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3

2 tab sal selaput 200 mg 10 hari

3 sir 100 mg/5 mL 1 btl/kasus


sefoperazon
3 g/hari selama 7
serb inj 1.000 mg
8 hari
1 Antibiotik lini ketiga dan dapat digunakan
untuk mengatasi infeksi pada pasien yang
mengalami penurunan fungsi ginjal
sefotaksim
9
1 serb inj 1.000 mg 10 hari
seftazidim
3 g/hari selama 7
1 serb inj 1.000 mg
hari

10 Terapi lini ketiga sediaan injeksi/infus.


Diberikan kepada pasien dengan infeksi yang
disebabkan oleh bakteri yang resisten dengan
antibiotik lain (dibuktikan dengan hasil
resistensi test).
seftriakson
2 g/hari selama 7
11 hari. Untuk
1 serb inj 1.000 mg
meningitis 4 g/hari
selama 14 hari
sefuroksim
serb inj 750 mg 3 g/kasus
12
1 Hanya untuk profilaksis bedah abdomen,
toraks (cardiac atau non cardiac).

6.2.2 Antibakteri Lain


6.2.2.1 Tetrasiklin
doksisiklin
Tidak digunakan untuk anak usia < 6 tahun dan ibu
1 hamil dan menyusui
2 kaps/hari selama
1 kaps 100 mg
10 hari
6.2.2.2 Sulfametoksazol-Trimetoprim
kotrimoksazol forte (dewasa) kombinasi:

a. sulfametoksazol 800 mg
2 tab/hari selama 10
1 hari kecuali pada
b. trimetoprim 160 mg imunocompromised
selama 21 hari
tab 960 mg

kotrimoksazol kombinasi tiap 5 mL :

2 sulfametoksazol
a. 200 mg
1 btl/kasus
b. trimetoprim 40 mg

165
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3

susp 240 mg

6.2.2.3 Makrolid
azitromisin

1 1 tab sal selaput 500 mg 3 tab/kasus


1 vial/hari selama 3
2 serb inj 500 mg
hari
eritromisin
4 tab/hari selama 10
2 2 tab 500 mg
hari
3 sir kering 200 mg/5 mL 2 btl/kasus
klindamisin
4 kaps/hari selama 5
hari kecuali untuk
1 kaps 150 mg
toksoplasmosis
3 selama 6 minggu
4 kaps/hari selama 5
hari kecuali untuk
2 kaps 300 mg
toksoplasmosis
selama 6 minggu
spiramisin
Dapat digunakan untuk toksoplasmosis pada
4 kehamilan.
3 g/hari selama 6
1 tab sal selaput 500 mg
minggu
6.2.2.4 Aminoglikosida
amikasin
Hanya digunakan untuk infeksi oleh bakteri gram
1 negatif yang resisten terhadap gentamisin.
1 inj 250 mg/mL
gentamisin
2
1 inj 40 mg/mL
streptomisin
3
1 serb inj 1.000 mg
6.2.2.5 Kuinolon
levofloksasin
Tidak digunakan untuk pasien usia < 18 tahun dan
1 ibu hamil.
1 tab sal selaput 500 mg maks 10 hari
2 inf 5 mg/mL maks 10 hari
ofloksasin
Tidak digunakan untuk pasien usia < 18 tahun dan
2 ibu hamil.
1 tab sal selaput 200 mg 10 hari
2 tab sal selaput 400 mg 10 hari

166
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
siprofloksasin
Tidak digunakan untuk pasien usia < 18 tahun dan
ibu hamil.
3
1 tab sal selaput 500 mg

2 inf 2 mg/mL 4 btl/hari


6.2.2.6 Lain-Lain
meropenem
-Febrile
neutropenia: dosis
1-3 g/hari, sampai
Hanya untuk terapi lini ketiga untuk infeksi
a) ANC diatas
oleh kuman penghasil ESBL.
500/mm3.
-Sepsis dan infeksi
berat lainnya:
-Penggunaan
Tidak untuk profilaksis bedah, maksimal 7
1 hari/kasus.
-Setelah hasil kultur
b)
diperoleh, maka
kecuali bedah jantung. digantikan dengan
antibiotika lini
pertama atau
-Meropenem dapat
dilanjutkan apabila
1 serb inj 1.000 mg hasil kultur
menunjukkan bahwa
meropenem adalah
metronidazol

1 tab 500 mg 2 minggu/kasus

2 susp 125 mg/5 mL


2
3 inf 5 mg/mL 3 btl/hari.
4 sup 500 mg
maks 15
5 ovula 500 mg
ovula/kasus
6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS
6.3.1 Antilepra
rifampisin
1 kaps 300 mg
1
2 tab 450 mg
3 tab 600 mg
6.3.2 Antituberkulosis
etambutol
1 tab 250 mg
15 mg/kgBB,
1
maksimal selama 4
2 tab 400 mg bulan lanjutan
pemberian 3x
seminggu

167
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
Dapat digunakan untuk paduan OAT kategori
2, tahap lanjutan.
Untuk kombinasi pengobatan

pasien TB Kambuh BTA (+).

Digunakan untuk TB MDR.


3 tab 500 mg
isoniazid

1 tab 100 mg 10 mg/kgBB,


maksimal 6 bulan
Dapat digunakan untuk setiap hari
2 2 profilaksis TB pada anak.
tab 300 mg 1 tab (300 mg)/ hari,
Dapat digunakan untuk maksimal 6 bulan

profilaksis TB pada ODHA dewasa.


kombinasi: Paduan dalam bentuk Kombinasi Dosis
Tetap (KDT/FDC) untuk dewasa 4KDT (FDC)
mengandung:
Penggunaan sesuai dengan Program Nasional
Pengendalian TB.
kapl 150 1 tab/15 kgBB,
3 a. rifampisin maks selama 2 bulan
mg
pertama
b. isoniazid tab 75 mg
tab 400
c. pirazinamid
mg
tab 275
d. etambutol
mg
kombinasi: Paduan dalam bentuk Kombinasi Dosis
Tetap (KDT/FDC) untuk dewasa 2KDT (FDC)
mengandung:
Penggunaan sesuai dengan Program Nasional 1 tab/15 kgBB,
4 Pengendalian TB. maks selama 2 bulan
kapl 150 pertama
a. rifampisin
mg
tab 150
b. isoniazid
mg
kombinasi: Paduan dalam bentuk
Kombinasi Dosis Tetap (KDT/FDC) untuk anak. 3KDT
(FDC) mengandung:
Penggunaan sesuai dengan Program Nasional 1 tab/5-8 kgBB,
Pengendalian TB. maks 4 bulan
5
kapl 75 lanjutan pemberian
a. rifampisin 3x seminggu
mg
b. isoniazid tab 50 mg
tab 150
c. pirazinamid
mg
kombinasi: Paduan dalam bentuk Kombinasi Dosis 1 tab/5-8 kgBB,
Tetap (KDT/FDC) untuk maks 4 bulan
6
lanjutan pemberian
anak. 2KDT (FDC) mengandung:
3x seminggu

168
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
Penggunaan sesuai dengan Program Nasional
Pengendalian TB.
kapl 75
a. rifampisin
mg
b. isoniazid tab 50 mg

kombinasi: Paduan dalam bentuk paket Kombipak


untuk Dewasa. Kombipak II terdiri dari:

Penggunaan sesuai dengan Program Nasional


Pengendalian TB.
kapl 450
a. rifampisin maksimal 448 tab
mg
selama 2 bulan
7 tab 300
b. isoniazid pertama, pemberian
mg setiap hari.
tab 500
c. pirazinamid
mg
tab 250
d. etambutol
mg
dan 500
mg
kombinasi: Paduan dalam bentuk Kombipak untuk
dewasa. Kombipak III terdiri dari:
Penggunaan sesuai dengan Program Nasional
Pengendalian TB.
8
maksimal 144 tab
a. rifampisin 450 mg selama 4 bulan,
lanjutan pemberian
b. isoniazid 300 mg 3x seminggu

kombinasi: Paduan dalam bentuk


Kombipak untuk dewasa terdiri dari:
a. rifampisin 350 mg
9
b. isoniazid 300 mg
c. etambutol 400 mg
kapl sal selaput
kombinasi: Paduan dalam bentuk paket
Kombipak untuk anak. Kombipak A terdiri dari:
Penggunaan sesuai dengan Program Nasional
maksimal 280 tab
Pengendalian TB.
selama 2 bulan
10 kapl 75
a. rifampisin pertama pemberian
mg setiap hari
tab 100
b. isoniazid
mg
tab 200
c. pirazinamid
mg
kombinasi: Paduan dalam bentuk paket
Kombipak untuk anak. Kombipak B terdiri
dari:
11 Penggunaan sesuai dengan Program Nasional
Pengendalian TB.
kapl 75 maksimal 336 tab
a. rifampisin
mg selama 4 bulan

169
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
lanjutan pemberian
setiap hari.
isoniazid tab 100
b.
mg
pirazinamid
12 1 tab 500 mg
20-30 mg/kgBB
Digunakan untuk TB MDR.
streptomisin
Dapat digunakan untuk paduan OAT kat 2, tahap
awal. Untuk kombinasi pengobatan pasien TB
Kambuh BTA (+).
13
15 mg/kgBB maks 2
1 serb inj 1.000 mg bulan pertama
pemberian setiap
Digunakan untuk TB MDR. hari.

6.4 ANTIFUNGI
6.4.1 Antifungi Sistemik
griseofulvin (micronized)
1
1 tab 500 mg
ketokonazol
2
1 tab 200 mg maks 30 tab/kasus.
nistatin
3 2 btl/kasus untuk 1
1 susp 100.000 IU/mL
minggu
6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamubiasis dan Antigiardiasis
metronidazol
1 tab 500 mg
1
2 susp 125 mg/5 mL
3 inf 5 mg/Ml 3 btl/hari
6.5.2 Antimalaria
6.5.2.1 Untuk Pencegahan

1 doksisiklin
1 kaps 100 mg 10 kaps/kasus
6.5.2.2 Untuk Pengobatan
antimalaria kombinasi :
a. sulfadoksin 500 mg
1
b. pirimetamin 25 mg
kaps

2 artemether
1 inj 80 mg/mL
artesunat
3
1 inj 60 mg/mL (i.v./i.m.)

170
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
hidroksi klorokuin
Untuk kasus SLE (Systemic Lupus
a)
Erythematosus)
b) Untuk kasus RA (Rheumatoid Arthritis)
4
1 tab 200 mg*
2 tab 400 mg*
3 inj 50 mg/mL
klorokuin
Untuk kasus SLE (Systemic Lupus
5 a)
Erythematosus)

b) Untuk kasus RA (Rheumatoid Arthritis)

1 tab 250 mg
kombinasi :
a. artemether 20 mg

6 b. lumefantrin 120 mg

Terapi lini pertama untuk malaria falsiparum.

1 tab
kombinasi (DHP) :
a. dihidroartemisin 40 mg
7
b. piperakuin 320 mg
tab sal selaput
kuinin
1 tab 200 mg
2 tab 222 mg
8
3 tab 250 mg
4 inj 25% (i.v.)

Dapat digunakan untuk malaria serebral.

9 primakuin
1 tab 15 mg
6.6 ANTIVIRUS
6.6.1 Antiherpes
asiklovir
1 1 tab 200 mg
2 tab 400 mg
7. ANTIMIGREN dan ANTIVERTIGO
7.1 ANTIMIGREN
7.1.1 Profilaksis
propranolol
1
1 tab 10 mg

171
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
7.1.2 Serangan Akut
ergotamin
1 migren akut.
1 tab 1 mg 8 tab/minggu
kombinasi :
a. ergotamin 1 mg
2
b. kafein 50 mg
tab 8 tab/minggu
7.2 ANTIVERTIGO
betahistin
Hanya untuk sindrom Meniere.
1
1 tab 6 mg 20 tab/bulan
2 tab 24 mg 10 tab/bulan
8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF
8.1 HORMON dan ANTIHORMON
deksametason
1 1 tab 0,5 mg
2 inj 5 mg/mL
metilprednisolon
2 1 tab 4 mg
2 tab 16 mg
8.2 IMUNOSUPRESAN
mikofenolat mofetil
Untuk kasus transplantasi organ ginjal, jantung,
1
atau hati.
1 tab 500 mg
9. ANTIPARKINSON
kombinasi :
a. benserazid 25 mg
1 b. levodopa 100 mg
tab 120 tab/bulan
tab dispersible 120 tab/bulan
kombinasi :
a. levodopa 100 mg
2 b. karbidopa 25 mg
c. entekapon 200 mg
tab 90 tab/bulan
triheksifenidil*
3
1 tab 2 mg 60 tab/bulan
10. OBAT yang MEMPENGARUHI DARAH

172
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
10.1 ANTIANEMI
asam folat
1 1 tab 0,4 mg
2 tab 1 mg
ferro sulfat
2 1 tab sal selaput 300 mg
2 sir 150 mg/5 mL
kombinasi :
a. ferro sulfat 200 mg
3
b. asam folat 0,25 mg
tab sal
low molecule feri sucrose

Hanya untuk kasus HD dengan defisiensi zat besi


4 dan kadar Hb < 10 g/dL.

1 inj 20 mg/ml
sianokobalamin (vitamin B12)

5 1 tab 50 mcg

2 inj 500 mcg/mL


10.2 OBAT yang MEMPENGARUHI KOAGULASI
asam traneksamat
Untuk perdarahan masif atau berpotensi
perdarahan > 600 cc.
1 1 tab sal selaput 500 mg
2 inj 50 mg/mL
3 inj 100 mg/mL
fitomenadion (vitamin K 1)
1 tab sal gula 10 mg
2 inj 2 mg/mL (i.m.)

2 a) Dosis untuk bayi baru lahir 1 mg.

b) Dosis untuk bayi prematur 0,5 mg.

3 inj 10 mg/mL (i.m.)


fondaparinuks

3 Untuk tromboemboli dan sindrom koroner akut.

1 inj 2,5 mg/0,5 mL 1 vial/hari


heparin, Na

4 non porcine.
Dosis sesuai dengan target APTT (maks 20.000-
40.000 IU/hari).

173
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
Dosis sesuai dengan
target APTT (maks
1 inj 5.000 IU/mL (i.v./s.k.)
20.000-40.000
IU/hari).
warfarin

Untuk pencegahan dan terapi tromboembolism


5
Dosis harian disesuaikan dengan target INR (2-3).

1 tab 2 mg
10.3 HEMATOPOETIK
eritropoetin-alfa
Hanya untuk penderita CKD dengan kriteria
berikut:

Kadar Hb < 10 g/dL (terapi awal) dan 10-12


a)
g/dL (terapi rumatan).

1 Kadar besi normal (SI > 60 mcg/dL) dan/atau


b)
indeks saturasi besi (SI/ TIBC x 100%) > 20%.

1 inj 2.000 IU/0,5 mL 50-100 IU/kgBB


diberikan maks 2x
2 inj 3.000 IU/mL
seminggu.

3 inj 10.000 IU/mL


eritropoetin-beta
Hanya untuk penderita CKD dengan kriteria
berikut:

Kadar Hb < 10 g/dL (terapi awal) dan 10-12


a)
g/dL (terapi rumatan).
2
Kadar besi normal (SI > 60 mcg/dL) dan/atau
b)
indeks saturasi besi (SI/ TIBC x 100%) > 20%.

50-100 IU/kg BB
1 inj 2000 IU/0,3 mL diberikan maks 2x
seminggu.
11. PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA
11.1 PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER
albumin serum normal (human albumin)
inj 20% 100 mL/hari,

1 Kadar albumin <2,5 g/dL, dan/atau untuk


kasus perioperatif, dan/atau untuk sindrom 300 mL/minggu.
1 nefrotik.

Hanya untuk diberikan apabila terdapat


kondisi pre syok atau syok, dan/atau untuk
kasus asietas yang masif/intens dengan
penekanan organ pernafasan atau perut.

174
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
inj 25% 100 mL/hari,

Untuk bayi dan anak dengan kadar albumin


<2,5 g/dL, dan/atau untuk kasus perioperatif, 300 mL/minggu
dan/atau untuk sindrom nefrotik.
2
Hanya diberikan apabila terdapat kondisi pre
syok atau syok, dan/atau untuk kasus asites
yang masif/intens dengan penekanan organ
pernafasan atau perut.

hidroxyl ethyl starch

2 Untuk kekurangan cairan pada kasus hipovolemik.


6 btl/hari, maks 2
1 inf 6%
hari
12. DIAGNOSTIK
12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI
12.1.1 Gastrointestinal
barium sulfat

1 serb 92 g/100 g
1
2 susp 2,2%
3 susp 55%
4 susp 65%
iopamidol
2
1 300-370 mg Iodium/mL
iopromid
3
1 300-370 mg Iodium/mL
12.1.2 Intravaskular
iodiksanol
1
1 320 mg Iodium/50 mL
ioheksol
2 1 inj 140-350 mg Iodium/mL
2 240-350 mg Iodium/mL
iopamidol
3
1 inj 200-370 mg Iodium/mL
iopromid
4
1 240 -370 mg Iodium/mL
12.2.1 Intratekal
ioheksol
1
1 180-300 mg Iodium/mL
iopamidol
2
1 200-300 mg Iodium/mL

175
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
13. ANTISEPTIK dan DISINFEKTAN
13.1 ANTISEPTIK
hidrogen peroksida
1
1 cairan 3%
klorheksidin

2 1 lar 15%

Untuk diencerkan bila akan digunakan.

povidon iodin
3
1 lar 100 mg/mL
13.2 DISINFEKTAN
etanol 70%
1
1 cairan 70%
kalsium hipoklorit
2
1 serb
paraformaldehid
3 1 lar buffer 10%
2 tab 1 g
14. OBAT dan BAHAN untuk GIGI
14.1 ANTISEPTIK dan BAHAN untuk PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI
eugenol
1
1 cairan
formokresol
2
1 cairan
gutta percha dan paper points
3 1 15 - 40 mm
2 45 - 80 mm
kalsium hidroksida
4
1 bubuk, pasta

klorfenol kamfer mentol (CHKM)


5
1 cairan
klorheksidin
6
1 lar 0,2%
kombinasi :
a. deksametason asetat 0,1%
b. thymol 5%
7
c. paraklorphenol 30%
d. campor 64%
cairan

176
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
kombinasi :
a. lidokain
b. medisinal creosote phenol
8
c. eugenol
d. benzil alkohol
cairan
natrium hipoklorit
9 1 cairan konsentrat 5%
Untuk diencerkan.
pasta pengisi saluran akar
10
1 pasta
14.2 ANTIFUNGI OROFARINGEAL
nistatin
1
1 susp 100.000 IU/mL
14.3 OBAT untuk PENCEGAHAN KARIES
fluor
1 tab 0,5 mg
1
2 kapl 1 mg
3 sediaan topikal
14.4 BAHAN TUMPAT
bahan tumpatan sementara
1
1 lar, serb

glass ionomer ART (Atraumatic Restorative Treatment)

2 1 serb
2 lar
3 cocoa butter 5 g
komposit resin
3
1 set
14.5 PREPARAT LAINNYA
anestetik lokal gigi kombinasi :
1 lidokain 2% + epinefrin 1 : 80.000
1 inj 2 mL
aquadest
2
1 cairan 500 mL
articulating paper
3
1 kertas warna penanda oklusi
etil klorida
4
1 spray 100 mL
5 ferrakrilum

177
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
1 cairan 1%
kombinasi :
a triamsinolon asetonid
6
b dementilklortetrasiklin
pasta
lidokain
1 inj 2%
7
2 salep 5%
3 spray oral 10%
pasta devitalisasi (non arsen)
8
1 pasta
surgical ginggival pack
9
1 pasta
15. DIURETIK dan OBAT untuk HIPERTROFI PROSTAT
15.1 DIURETIK
furosemid
1 1 tab 40 mg 30 tab/bulan
2 inj 10 mg/mL (i.v./i.m.)
hidroklorotiazid
2
1 tab 25 mg 30 tab/bulan
manitol
3
1 inf 20% 2 btl/hari
spironolakton
1 tab 25 mg* 30 tab/bulan
4
Untuk penyakit
2 tab 100 mg sirosis hepatik 30
tab/bulan.
15.2 OBAT untuk HIPERTROFI PROSTAT
finasterid
1
1 tab 5 mg 30 tab/bulan
tamsulosin
2 1 tab 0,2 mg 30 tab/bulan
2 tab lepas lambat 0,4 mg 30 tab/bulan
terazosin

Untuk hipertrofi prostat dengan hipertensi.


3
1 tab 1 mg 30 tab/bulan
2 tab 2 mg 30 tab/bulan
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI
16.1 ANTIDIABETES
16.1.1 Antidiabetes Oral

178
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
akarbose*

1 1 tab 50 mg 90 tab/bulan

2 tab 100 mg 90 tab/bulan


glibenklamid*
2
1 tab 5 mg tab/bulan.
gliklazid*
3
1 tab 80 mg 60 tab/bulan
glikuidon*
4
1 tab 30 mg 90 tab/bulan
glimepirid*
1 tab 1 mg 60 tab/bulan
5 2 tab 2 mg 60 tab/bulan
3 tab 3 mg 60 tab/bulan
4 tab 4 mg 30 tab/bulan
metformin*
90 tab/bulan. Dosis
1 tab 500 mg efektif: 1.500-2.500
6
mg/hari.

2 tab 850 mg 60 tab/bulan

pioglitazon
Tidak diberikan pada pasien dengan gagal jantung
dan/atau riwayat keluarga bladder cancer.
7
1 tab 15 mg 30 tab/bulan

2 tab 30 mg 30 tab/bulan
16.1.2 Antidiabetes Parenteral
human insulin*:

Untuk diabetes melitus tipe1harus dimulai


a)
dengan human insulin.

Wanita hamil yang memerlukan insulin maka


b)
harus menggunakan human insulin.

fast acting
1
inj 100 IU/mL (kemasan vial, Dalam kondisi
tertentu, Dokter di
1 cartridge disposible, penfill cartridge) Faskes Tingkat
Pada kondisi khusus (misal: perioperatif) maka Pertama dapat
diabetes melitus tipe 2 dapat langsung melakukan
diberikan insulin. penyesuaian dosis
insulin hingga 20
intermediate acting IU/hari.
2
inj 100 IU/mL (kemasan vial,

179
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
cartridge disposible, penfill cartridge)

Untuk diabetes melitus tipe1 atau tipe 2 yang


tidak terkendali dengan golongan sulfonil urea
dan obat diabetes oral.

intermediate acting combine with short or long


acting
inj 100 IU/mL (kemasan vial,

3 cartridge disposible, penfill cartridge)

Untuk diabetes melitus tipe1 atau tipe 2 yang


tidak terkendali dengan golongan sulfonil urea
dan obat diabetes oral.

long acting inj 100 IU/mL (kemasan vial, cartridge


disposible, penfill cartridge)

4
Untuk diabetes melitus tipe 1 atau tipe 2 yang
tidak terkendali dengan golongan sulfonil urea
dan obat diabetes oral.

analog insulin* :

fast acting inj 100 IU/mL (kemasan vial, cartridge


disposible, penfill cartridge)

1
Pada kondisi khusus (misal : perioperatif) maka
diabetes melitus tipe 2 dapat langsung
diberikan insulin.

intermediate acting inj 100 IU/mL (kemasan vial,


cartridge disposible, penfill cartridge)

2
Untuk diabetes melitus tipe 1 atau tipe 2 yang
tidak terkendali dengan golongan sulfonil urea
Dalam kondisi
dan obat diabetes oral.
tertentu, Dokter di
Faskes Tingkat
2 intermediate acting combine with short or long Pertama dapat
acting melakukan
penyesuaian dosis
inj 100 IU/mL (kemasan vial, cartridge disposible,
insulin hingga 20
3 penfill cartridge)
IU/hari.

Untuk diabetes melitus tipe 1 atau tipe 2 yang


tidak terkendali dengan obat antidiabetes oral.

long acting

inj 100 IU/mL (kemasan vial, cartridge disposible,


penfill cartridge)
4
Untuk diabetes melitus tipe 1 atau tipe 2 yang
tidak terkendali dengan golongan sulfonil urea
dan obat diabetes oral.

180
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
16.3 HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS
16.3.2 Estrogen
estrogen terkonjugasi

1 1 tab sal 0,3 mg

2 tab sal gula 0,625 mg


etinilestradiol
2
1 tab 0,05 mg
16.3.3 Progestogen
hidroksi progesteron
1
1 inj 125 mg/mL
linestrenol
2
1 tab 5 mg
medroksi progesteron asetat
Hanya untuk amenorea sekunder, perdarahan
uterus abnormal dan endometriosis.
3
1 tab 5 mg 30 tab/bulan
2 tab 10 mg 30 tab/bulan
3 inj 150 mg/mL
nomegestrol asetat
4
1 kaps/tab 5 mg
noretisteron

Hanya untuk amenorea sekunder, perdarahan


5
uterus abnormal dan endometriosis.

1 tab 5 mg 30 tab/bulan
16.3.4
Kontrasepsi
16.3.4.1 Kontrasepsi, Oral
desogestrel
1
1 tab 75 mcg
kombinasi :
a. desogestrel 150 mcg
2
b. etinilestradiol 30 mcg
tab
kombinasi :
a. levonorgestrel 150 mcg
3
b. etinilestradiol 30 mcg
tab sal gula
linestrenol
4
1 tab 0,5 mg
16.3.4.2 Kontrasepsi, Parenteral

181
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
kombinasi :
a. medroksi progesteron asetat
1
b. estradiol sipionat
inj depot 25 mg + 5 mg
medroksi progesteron asetat
2
1 inj 150 mg/mL
16.3.4.3 Kontrasepsi, AKDR (IUD)
copper T
1
1 set
16.3.4.4 Kontrasepsi, Implan
etonogestrel
1
1 implan 68 mg
levonorgestrel
2
1 implan 2 rods, 75 mg (3-4 tahun)

16.3.5 Lain-Lain
klomifen sitrat
1
1 tab 50 mg
bromokriptin
Untuk hiperprolaktinemia dan hipogonadisme pada
2 pria.
1 tab 2,5 mg
16.4 HORMON TIROID dan ANTITIROID
propiltiourasil
Untuk bulan
1 pertama maksimal
1 tab 100 mg 180
tab/bulan.
16.5 KORTIKOSTEROID
deksametason
1 1 tab 0,5 mg
2 inj 5 mg/mL
hidrokortison
2
1 serb inj 100 mg
metilprednisolon
1 tab 4 mg*
2 tab 8 mg*

3 3 tab 16 mg*
serb inj 125 mg
4 Hanya digunakan untuk kasus spesialistik,
digunakan dalam waktu relatif singkat.

182
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
serb inj 500 mg

5 Hanya digunakan untuk kasus spesialistik,


digunakan dalam waktu relatif singkat.

prednison*
4
1 tab 5 mg
triamsinolon asetonid
5
1 inj 10 mg/mL
17. OBAT KARDIOVASKULER
17.1 ANTIANGINA
amlodipin*

1 Untuk angina dengan bradiaritmia.

1 tab 5 mg 30 tab/bulan
diltiazem*
2
1 tab 30 mg 90 tab/bulan
isosorbid dinitrat
3 1 tab 5 mg* 90 tab/bulan
2 tab 10 mg* 90 tab/bulan
17.2 ANTIARITMIA
amiodaron

1 tab 200 mg* 30 tab/bulan


1
inj 50 mg/mL
2
Untuk kasus rawat inap.

digoksin

2 1 tab 0,25 mg* 30 tab/bulan

2 inj 0,25 mg/mL


lidokain
3
1 inj 100 mg/mL (i.v.)
propranolol
tab 10 mg* 90 tab/ bulan

1 Untuk kasus-kasus dengan gangguan tiroid.

4 Untuk tremor esensial, tremor distonia, dan


tremor holmes.
inj 1 mg/mL (i.v.)
2 Hanya untuk krisis tiroid atau aritmia dengan
palpitasi berlebihan.

verapamil
5
Untuk aritmia supraventrikuler.

183
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
1 tab 80 mg* 90 tab/bulan
17.3 ANTIHIPERTENSI
Catatan :
Pemberian obat antihipertensi harus didasarkan pada prinsip
dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil hingga tercapai dosis
dengan outcome tekanan darah terbaik.
amlodipin*
1 1 tab 5 mg 30 tab/bulan
2 tab 10 mg 30 tab/bulan
bisoprolol*
2
2 tab sal selaput 5 mg 30 tab/bulan
hidroklorotiazid*
3
1 tab 25 mg 30 tab/bulan
irbesartan*
Untuk hipertensi yang intoleransi terhadap ACE
4 inhibitor.
1 tab 150 mg 30 tab/bulan
2 tab 300 mg 30 tab/bulan
kandesartan*
Untuk hipertensi yang intoleransi terhadap ACE
5 inhibitor.
1 tab 8 mg 30 tab/bulan
2 tab 16 mg 30 tab/bulan
kaptopril*

1 tab 12,5 mg 90 tab/bulan


6
2 tab 25 mg 90 tab/bulan

3 tab 50 mg 90 tab/bulan
klonidin

1 tab 0,15 mg* 90 tab/bulan


7

2 inj 150 mcg/mL (i.v. )

lisinopril*

8 1 tab 5 mg 30 tab/bulan

2 tab 10 mg 30 tab/bulan
metildopa*
Untuk hipertensi pada wanita hamil.
9
1 tab 250 mg 90 tab/bulan

nifedipin*
10
1 tab 10 mg 90 tab/bulan

184
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
nikardipin
Hanya untuk pasien dengan hipertensi berat dan
11 memerlukan perawatan.

1 inj 1 mg/mL
ramipril*
12
1 tab 5 mg 30 tab/bulan
valsartan*
Untuk hipertensi yang intoleransi terhadap ACE
inhibitor.
13
1 tab sal selaput 80 mg 30 tab/bulan

2 tab 160 mg 30 tab/bulan


verapamil*
14
1 tab sal selaput 80 mg 90 tab/bulan

17.4 ANTIAGREGASI PLATELET


asam asetilsalisilat (asetosal) *
1
1 tab 80 mg 30 tab/bulan
klopidogrel
Hanya digunakan untuk pemasangan sten jantung.
Saat akan dilakukan tindakan PTCA diberikan 600
mg. Rumatan 75 mg/hari selama 1 tahun.
Pasien yang menderita recent myocardial
infarction, ischaemic stroke atau established
Peripheral Arterial Disease (PAD).

Pasien yang menderita sindrom koroner akut: NON


STEMI (unstable angina) dan STEMI.
Hati-hati interaksi obat pada pasien yang
menggunakan obat-obat golongan proton pump
2 inhibitor (PPI).
Saat akan dilakukan
tindakan PTCA
diberikan 4-8 tab.
1 tab sal selaput 75 mg* Maintenance: 1
tab/hari Vgolongan
proton pump
inhibitor (PPI).

2 tab sal selaput 300 mg

Hanya untuk loading dose pada pasien yang


menjalani PCI (percutaneous coronary
intervention).
silostazol

3 Hanya untuk kasus peripheral artherial disease


(PAD) dan pasien yang tidak dapat diberikan asam
asetil salisilat.

185
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
1 tab 100 mg 60 tab/bulan
17.5 TROMBOLITIK
streptokinase

Infark miokard akut dengan onset < 12 jam.


,
den
1 gan
fasi
1 serb inj 1,5 juta IU
lita
s
ICC
U
17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG

bisoprolol
Hanya untuk gagal jantung kronis dengan
penurunan fungsi ventrikular sistolik yang sudah
1
terkompensasi.

1 tab sal selaput 5 mg* 30 tab/bulan

digoksin

1 tab 0,25 mg* 30 tab/bulan

2
Hanya untuk gagal jantung dengan atrial
fibrilasi atau sinus takikardia.

2 inj 0,25 mg/mL


furosemid
1 tab 40 mg* 120 tab/bulan
3
,
2 inj 10 mg/mL (i.v./i.m.)
PP

kaptopril*

1 tab 12,5 mg 90 tab/bulan


4
2 tab 25 mg 90 tab/bulan

3 tab 50 mg 90 tab/bulan
karvedilol

Hanya untuk gagal jantung kronis dengan


penurunan fungsi ventrikular sistolik yang sudah
5 terkompensasi.

1 kaps 6,25 mg* 60 kaps/bulan

2 tab 25 mg 60 tab/bulan
ramipril*
6
1 tab 5 mg 30 tab/bulan

186
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
spironolakton*
7
1 tab 25 mg 30 tab/bulan
17.7 OBAT untuk SYOK KARDIOGENIK dan SEPSIS
dobutamin
1
1 inj 50 mg/mL
dopamin
Hanya untuk syok kardiogenik, dekompensasi
2 kordis akut dan syok septik. Tidak untuk syok
hipovolemik.
1 inj 40 mg/mL
epinefrin (adrenalin)
3
1 inj 0,1% (i.v.)
norepinefrin
4
1 inj 1 mg/mL
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA
Sebagai terapi tambahan terhadap terapi diet pada pasien hiperlipidemia.
atorvastatin
Jika dengan pemberian simvastatin, pasien tidak
mencapai target penurunan LDL.

1 30 tab/bulan,
1 tab sal selaput 10 mg
maksimum 3 bulan
30 tab/bulan,
2 tab sal selaput 20 mg
maksimum 3 bulan
fenofibrat
Hanya untuk hipertrigliseridemia dengan kadar
trigliserida > 250 mg/dL.
2
1 kaps 100 mg 30 kaps/bulan

2 kaps 300 mg 30 kaps/bulan

gemfibrozil
Hanya untuk hipertrigliseridimia. Tidak dianjurkan
3
diberikan bersama statin.
1 kapl 300 mg 30 kapl/bulan
kolestiramin
4
1 serb, 4 g 4 sachet
simvastatin
Sebagai terapi tambahan terhadap terapi diet pada
pasien hiperlipidemia dengan :
5
kadar LDL > 160 mg/dL untuk pasien tanpa
a)
komplikasi diabetes melitus/ PJK.

187
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3

b) kadar LDL > 100 mg/dL untuk pasien PJK.

kadar LDL > 130 mg/dL untuk pasien diabetes


melitus. Setelah 6 bulan dilakukan evaluasi
c) ketaatan pasien terhadap kontrol diet dan
pemeriksaan laboratorium LDL dilampirkan
setiap 6 bulan.

1 tab sal selaput 10 mg* 30 tab/bulan.


2 tab sal selaput 20 mg* 30 tab/bulan.
3 tab sal selaput 40 mg 30 tab/bulan.
18. OBAT TOPIKAL untuk KULIT
18.2 ANTIBAKTERI
1 framisetin sulfat
1 tulle 1%
2 kloramfenikol
1 salep 2%
3 natrium fusidat
1 salep 2%
2 krim 2%
18.3 ANTIFUNGI
1 ketokonazol
1 krim 2%
2 mikonazol
1 krim 2%
3 nistatin
1 tab vaginal 100.000 IU
18.4 ANTIINFLAMASI dan ANTIPRURITIK
betametason
1 1 krim 0,1%
2 salep 0,1%
desoksimetason
2
1 krim 0,25%
hidrokortison
3 1 krim 1%
2 krim 2,5%
mometason furoat
4
1 krim 0,1%
18.5 ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS
1 permetrin

188
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
1 krim 5%
salep 2-4, kombinasi :
a. asam salisilat 2%
2
b. belerang endap 4%
salep
18.8 LAIN-LAIN
bedak salisil
1
1 serb 2%
triamsinolon asetonid
Hanya untuk new growth keloid.
2
1 inj 10 mg/mL
2 inj 40 mg/mL
19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL
dialisa peritoneal
1
1 lar intraperitonial
hemodialisa

2 1 lar konsentrat basis natrium bikarbonat

2 lar konsentrat basis asetat


20. LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI, dan LAIN-LAIN
20.1 ORAL
garam oralit kombinasi :
a. natrium klorida 0,52 g
b. kalium klorida 0,30 g
1
c. trinatrium sitrat dihidrat 0,58 g
d. glukosa anhidrat 2,7 g
serb
natrium bikarbonat
2
1 tab 500 mg 90 tab/bulan

zinc

3 Untuk anak usia < 2 tahun.

1 sir 10 mg/mL 2 btl/kasus


20.2 PARENTERAL
Larutan Mengandung Asam Amino
Larutan Mengandung Elektrolit
Larutan Mengandung Karbohidrat
Larutan Mengandung Karbohidrat + Elektrolit
Larutan Mengandung Lipid
Larutan Mengandung Asam
Amino+Elektrolit+Karbohidrat+Lipid

189
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
Hanya digunakan untuk pasien dengan Total
Parenteral Nutrition (TPN).
20.3 LAIN-LAIN
air untuk injeksi
1
1 cairan inj
air untuk irigasi
2
1 inf
manitol
3
1 inf 20%
21. OBAT untuk MATA
manitol
1 Untuk glaukoma.
1 inf 20%
21.1 ANESTETIK LOKAL
tetrakain
1
1 tts mata 0,5%

21.2 ANTIMIKROBA
gentamisin

1 salep mata 0,3%


1

2 tts mata 0,3%

kloramfenikol

1 tts mata 0,5%

2
2 tts mata 1%

3 salep mata 1%

levofloksasin

Hanya digunakan untuk operasi intraokular,


3
keratitis, operasi katarak dan infeksi berat.

1 tts mata 0,5%


tobramisin

Pada pasien yang resisten terhadap kuinolon


4 dengan kasus ulkus kornea post operasi mata.

1 tts mata 0,3%

21.4 MIDRIATIK
1 atropin
1 tts mata 1%

190
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
21.5 MIOTIK dan ANTIGLAUKOMA
asetazolamid
Tidak diberikan dalam jangka panjang. Hati-hati
1 pemberian pada pasien dengan gangguan fungsi
ginjal.
1 tab 250 mg 50 tab/bulan
timolol
2 1 tts mata 0,25% 2 btl/bulan
2 tts mata 0,5% 2 btl/bulan
22. OKSITOSIK
metilergometrin

1 1 tab sal selaput 0,125 mg

2 inj 0,2 mg/mL


oksitosin
2
1 inj 10 IU/mL
23. PSIKOFARMAKA
23.1 ANTIANSIETAS
alprazolam
Hanya dapat diresepkan oleh Dokter Spesialis
a)
Kesehatan Jiwa dan Internist Psikosomatik.

b) Hanya untuk kasus :

-Panic attack
1
-Panic disorder

Peresepan oleh dokter spesialis penyakit dalam


c)
maksimal 5 hari/bulan
Maks 2
1 tab 0,5 mg minggu/kasus, 30
tab/bulan.
diazepam
1 tab 2 mg 30 tab/kasus
2 2 tab 5 mg 30 tab/kasus

3 inj 5 mg/mL (i.v.)

klobazam
3
1 tab 10 mg 60 tab/bulan
23.2 ANTIDEPRESI
amitriptilin

1
1 tab sal selaput 25 mg 60 tab/bulan

2 fluoksetin

191
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
1 kaps 10 mg 30 kaps/bulan

2 kaps 20 mg 30 kaps/bulan
maprotilin
3
2 tab sal selaput 50 mg 30 tab/bulan

sertralin
4
1 tab sal 50 mg 30 tab/bulan
23.3 ANTIOBSESI KOMPULSI
fluoksetin

1 1 kaps 10 mg 30 kaps/bulan

2 kaps 20 mg 30 kaps/bulan
23.4 ANTIPSIKOSIS
haloperidol
1 tab 2 mg* 90 tab/bulan

2 tab 5 mg* 90 tab/bulan


1
3 inj 5 mg/mL (i.m.) 1 amp/2 minggu

Untuk agitasi akut. Untuk kasus kedaruratan


psikiatrik (tidak untuk pemakaian jangka
panjang).
klorpromazin
2
1 tab sal selaput 100 mg* 90 tab/bulan

klozapin

Hanya untuk pengobatan psikosis yang sudah


resisten terhadap antipsikotik lain.
3 1 tab 25 mg 60 tab/bulan
Hanya untuk schizophrenia yang
a)
resisten/intoleran.
Lakukan cek leukosit secara berkala (hati-hati
b)
agranulositosis).
risperidon*
a) Monoterapi schizophrenia.

Adjunctive treatment pada pasien bipolar yang


4 b) tidak memberikan respon dengan pemberian
litium atau valproat.
1 tab 2 mg 60 tab/bulan
2 tab 3 mg 60 tab/bulan
trifluoperazin*
5
1 tab sal selaput 5 mg 60 tab/bulan
23.6 OBAT untuk GANGGUAN BIPOLAR
1 valproat

192
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
1 tab lepas lambat 500 mg 30 tab/bulan

24. RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT KOLINESTERASE


24.1 PENGHAMBAT dan PEMACU TRANSMISI NEUROMUSKULER
atrakurium

Hanya untuk tindakan anestesi dan pasien ICU


1 yang memerlukan karena menggunakan ventilator.

1 inj 10 mg/mL (i.v.)

neostigmin
2
1 inj 0,5 mg/mL (i.v.)
rokuronium
3
1 inj 10 mg/mL (i.v.)

24.2 OBAT untuk MIASTENIA GRAVIS


neostigmin
1
1 inj 0,5 mg/mL (i.v.)
piridostigmin
2
1 tab 60 mg 120 tab/bulan
24.3 PENGHAMBAT KOLINESTERASE
donepezil
Hanya untuk demensia alzheimer ringan sampai
1 sedang.

1 tab sal selaput 5 mg √ 30 tab/bulan

25. OBAT untuk SALURAN CERNA


25.1 ANTASIDA dan ANTIULKUS
antasida, kombinasi :
a. aluminium hidroksida 200 mg
1 b. magnesium hidroksida 200 mg
tab kunyah
susp
esomeprazol
2 1 amp/hari maks 3
1 serb inj 40 mg (i.v.)
hari
lansoprazol
1 kaps 30 mg 30 tab/bulan
3
Untuk terapi jangka pendek pada kasus tukak
lambung, tukak duodenum, dan refluks
esofagitis. Diberikan 1 jam sebelum makan.

omeprazol
4 1 kaps 20 mg 30 kaps/bulan
Untuk terapi jangka pendek pada kasus tukak

193
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
lambung, tukak duodenum, dan refluks
esofagitis. Diberikan 1 jam sebelum makan.
2 serb inj 40 mg 1-3 amp/hari
Untuk pasien IGD atau rawat inap dengan
riwayat perdarahan saluran cerna.
ranitidin
5 1 tab 150 mg 30 tab/bulan
2 inj 25 mg/mL 2 amp/hari
sukralfat
6 1 tab 500 mg 60 tab/bulan
2 susp 500 mg/5 mL
25.2 ANTIEMETIK
deksametason

1 Hanya untuk menyertai terapi antineoplastik.

1 inj 5 mg/mL
dimenhidrinat
2
1 tab 50 mg

domperidon

1 tab 10 mg
3
2 sir 5 mg/5 mL

3 drops 5 mg/mL
klorpromazin
4
1 tab sal 25 mg
metoklopramid

5 1 tab 10 mg

2 inj 5 mg/mL

ondansetron
tab: Pencegahan mual dan muntah pada kemoterapi
dan radioterapi.

inj: Untuk mencegah muntah pada pemberian


kemoterapi yang highly emetogenic.
6
maksimal 3 tab
1 tab 4 mg pasca
kemoterapi/post
2 tab 8 mg radioterapi
inj diberikan 1 amp
3 inj 2 mg/mL
sebelum kemoterapi
25.3 ANTIHEMOROID
antihemoroid, kombinasi:
1
a. bismut subgalat

194
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
b. heksaklorofen
c. lidokain
d. seng oksida
e. sup ad
sup 5 sup/kasus
25.4 ANTISPASMODIK
atropin
1 1 tab 0,5 mg
2 inj 0,25 mg/mL (i.m./i.v./s.k.)
hiosina butilbromida
2 1 tab 10 mg
2 inj 20 mg/mL
25.5 OBAT untuk DIARE
atapulgit
1
1 tab
garam oralit, kombinasi :
a. natrium klorida 0,52 g
b. kalium klorida 0,30 g
2
c. trinatrium sitrat dihidrat 0,58 g
d glukosa anhidrat 2,7 g
1 serb
kombinasi:
a. kaolin 550 mg
3
b. pektin 20 mg
tab
loperamid
4 Tidak digunakan untuk anak.
1 tab sal selaput 2 mg 10 tab/kasus
zinc

Harus diberikan bersama oralit selama 10 hari.


5
1 tab dispersible 20 mg
2 sir 20 mg/5 mL
25.6 KATARTIK
bisakodil
1 1 tab sal 5 mg 15 tab/kasus.
2 sup 10 mg 3 sup/kasus
kombinasi:
2 a. parafin
b. gliserin

195
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
c. fenolftalein
susp
laktulosa
3
1 sir 3.335 g/5 mL
25.7 OBAT untuk ANTIINFLAMASI
mesalazin
Untuk episode akut colitis ulcerativa dan colitis
1 ulcerativa yang hipersensitif terhadap
sulfonamida.

1 tab sal enterik 250 mg

sulfasalazin
2
1 kapl sal enterik 500 mg

25.8 LAIN-LAIN
asam ursodeoksikolat
1
1 kaps 250 mg

26. OBAT untuk SALURAN NAPAS


26.1 ANTIASMA
aminofilin

1 2 tab 200 mg

3 inj 24 mg/mL
budesonid
Asma persisten
ringan-sedang: 1
serb ih100 mcg/dosis* tbg/bulan. Asma
1 persisten berat : 2
tbg/bulan.

Tidak untuk serangan asma akut.

Asma persisten
berat: 2 tbg/bulan .
2 serb ih 200 mcg/dosis*
Asma persisten
2 berat: 2 tbg/bulan .
Hari pertama maks 5
vial/hari,
cairan ih 0,25 mg/mL selanjutnya 2
3 vial/hari paling lama
5 hari.

Hanya untuk serangan asma akut.

Hari pertama maks 5


vial/hari,
4 cairan ih 0,5 mg/mL selanjutnya 2
vial/hari paling lama
5 hari.

196
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3

Hanya untuk serangan asma akut.

deksametason
maksimal 10
3 1 tab 0,5 mg*
tab/kasus
2 inj 5 mg/mL (i.v.)
epinefrin (adrenalin)
4
1 inj 0,1%
fenoterol HBr*
5 Hanya untuk serangan asma akut.
1 aerosol 100 mcg/puff 1 tbg/bulan
flutikason propionat
Tidak untuk rumatan terapi asma.
Hari pertama maks 5
6
vial/hari,
cairan ih 0,5 mg/dosis
1 selanjutnya 2
vial/hari paling lama
5 hari
ipratropium bromida*
Untuk pasien PPOK dengan eksaserbasi akut.
7
Tidak untuk jangka panjang.
1 ih 20 mcg/puff 1 tbg/bulan
kombinasi, setiap dosis mengandung :
a. budesonid 80 mcg
b. formoterol 4,5 mcg
Asma persisten
ringan-sedang : 2
8 ih* tbg/bulan Asma
persisten berat : 3
tbg/bulan.
a) Untuk terapi rumatan pada penderita asma

Tidak di indikasikan untuk bronkhospasme


b)
akut
kombinasi :
a. ipratropium bromida 0,5 mg
b. salbutamol 2,5 mg
Hanya untuk :
a) Serangan asma akut
9
b) Bronkospasme yang menyertai PPOK

c) SOPT (Sindrom Obstruksi Paska Tuberkulosis)

d) Sebagai nebulizer di UGD dan ruang perawatan.

197
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
Hari pertama maks 8
vial/hari,
selanjutnya maks 4
1 cairan ih
vial/hari paling lama
5 hari. Kasus ICU
maks 10 vial/hari.
kombinasi:
a. salmeterol 25 mcg
10 b. flutikason propionat 50 mcg
Tidak diberikan pada kasus asma akut.
1 ih 50 mcg/puff* 1 tbg/bulan
kombinasi:
a. salmeterol 50 mcg
11 b. flutikason propionat 100 mcg
Tidak diberikan pada kasus asma akut.
1 ih 100 mcg/puff* 1 tbg/bulan
kombinasi:
a. salmeterol 50 mcg
12 b. flutikason 250 mcg
Tidak diberikan pada kasus asma akut.
1 ih 250 mcg/puff* 1 tbg/bulan
kombinasi :
a. salmeterol 50 mcg
13 b. flutikason propionat 500 mcg
Untuk batuk pada PPOK
1 ih 500 mcg/puff* 1 tbg/bulan
metilprednisolon
Maksimal 10
1 tab 4 mg*
tab/kasus
14 2 tab 8 mg*

2 tab 16 mg

3 serb inj 125 mg


salbutamol
1 tab 2 mg*

2 tab 4 mg*
Hari pertama maks 8
vial/hari,
15 3 cairan ih 1 mg/mL
selanjutnya maks 4
vial/hari.

Hanya untuk serangan asma akut dan atau


Kasus di ICU maks
bronkospasme yang menyertai PPOK, SOPT
10 vial/hari
(Sindrom Obstruksi Paska Tuberkulosis).

198
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
4 sir 2 mg/5 mL*
Asma persisten
ringan-sedang,
SOPT: 1 tbg/bulan.
5 MDI/aerosol 100 mcg/dosis*
Asma persisten berat
dan PPOK: 2
tbg/bulan

Hanya untuk serangan asma akut dan atau


bronkospasme yang menyertai PPOK, SOPT
(Sindrom Obstruksi Paska Tuberkulosis).

6 serb ih 200 mcg/kaps + rotahaler*

terbutalin

1 inj 0,5 mg/mL (s.k./i.v.) 4 amp/hari

16
Hanya untuk serangan asma akut dan atau
bronkospasme yang menyertai PPOK, SOPT
(Sindrom Obstruksi Paska Tuberkulosis).

26.2 ANTITUSIF
kodein
1
1 tab 10 mg
26.3 EKSPEKTORAN
n-asetil sistein
1 maksimal 10
1 kaps 200 mg*
tab/kasus
26.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS

ipratropium bromida

Untuk pasien PPOK dengan eksaserbasi akut.


2
Tidak untuk jangka panjang.

1 cairan ih 0,025%
PP
kombinasi:
a. ipratropium bromida 0,5 mg
b. salbutamol 2,5 mg
Hanya untuk :
3
a) serangan asma akut
b) Bronkospasme yang menyertai PPOK

c) SOPT (Sindrom Obstruksi Paska Tuberkulosis)


1 cairan ih

199
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
27. OBAT yang MEMPENGARUHI SISTEM IMUN
27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN
hepatitis B imunoglobulin (human)

Untuk bayi baru lahir dengan ibu HBsAg positif.


1
1 inj 150 IU/1,5 mL

2 inj 220 IU/mL 1 syringe/kasus

human tetanus imunoglobulin


Untuk:

Luka baru terkontaminasi pada pasien dengan


a) riwayat vaksinasi tetanus yang tidak
diketahui/tidak lengkap.

2
b) Manifestasi tetanus secara klinis.

1 inj 250 IU (i.m.)

2 inj 500 IU (i.m.)

serum anti bisa ular :


Khusus untuk daerah tertentu.

Disimpan pada suhu 2-80 C.

A.B.U. I (khusus ular dari luar Papua)


3
1 inj (i.m./i.v.) 1 vial/kasus

A.B.U.II (khusus ular dari Papua)

1 inj (i.m./i.v.) 1 vial/kasus

serum antitetanus (A.T.S)


Disimpan pada suhu 2-80C.
Untuk pencegahan :

1 inj 1500 IU/mL (i.m.)


4
Untuk pengobatan :

1 inj 10.000 IU (i.m/i.v.)

2 inj 20.000 IU (i.m/i.v.)

27.2 VAKSIN
1 vaksin BCG

200
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
Disimpan pada suhu < 50 C.

1 serb inj 0,75 mg/mL + pelarut (i.k.)

vaksin campak
Disimpan pada suhu 2-80 C.
2
1 serb inj + pelarut (s.k)

vaksin kombinasi DPT-HB-Hib

3 Disimpan pada suhu 2-80 C.

1 inj (i.m.)

vaksin jerap difteri tetanus (DT)

Disimpan pada suhu 2-80 C.


4 Untuk anak < 7 tahun.

1 inj 40/15 lf per mL (i.m.)

vaksin jerap difteri tetanus (Td)

Disimpan pada suhu 2-80 C.

5 Untuk anak dan dewasa ( ≥ 7 tahun).

1 inj 4/15 lf per mL (i.m.)

vaksin jerap difteri tetanus pertusis


(DTP)
6
Disimpan pada suhu 2-80 C.

1 inj (i.m.)

vaksin jerap tetanus (tetanus adsorbed toxoid)


7 Disimpan pada suhu 2-80 C.
1 inj (i.m)
vaksin polio t-OPV
Disimpan pada suhu -200 C.
8
1 drops 10 dosis

vaksin polio IPV


9
1 inj 0,5 mL (i.m.)

1 flutikason furoat

201
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
Pemberian hanya pada pagi hari dengan dosis 1 kali
sehari.

1 semprot hidung 0,025% 1 btl / bulan.

kloramfenikol
Untuk infeksi telinga dengan membran timpani
2 yang utuh.
1 tts telinga
ofloksasin
3
1 tts telinga 3%

triamsinolon asetonid
4
1 nasal spray 55 mcg/puff
29. VITAMIN dan MINERAL

asam askorbat (vitamin C)


1 tab 50 mg
1
2 tab 250 mg

ferro fumarat
2
1 kaps lunak 300 mg
ferro sulfat
3
1 tab sal 300 mg
kalsitriol*

Hanya untuk penyakit ginjal kronis grade 5 dan


pasien hipoparatiroid pemeriksaan kadar kalsium
4 ion 1,1-2,5 mmol.

1 kaps lunak 0,25 mcg 90 kaps/bulan


2 kaps lunak 0,5 mcg 90 kaps/bulan
kalsium glukonat
5
1 inj 10%
kalsium karbonat*
6
1 tab 500 mg
kalsium laktat (kalk)
7 Untuk hipoparatiroidisme.
1 tab 500 mg
kombinasi :
a. ferro fumarat 180 mg
8
b. asam folat 0,4 mg
tab sal
9 piridoksin (vitamin B6)

202
FASILITAS
SUB KELAS TERAPI/NAMA
KELAS KESEHATAN PERESEPAN
GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI
TERAPI TK TK TK MAKSIMAL
PENGGUNAAN
1 2 3
1 tab 10 mg* 30 tab/bulan
retinol (vitamin A)

10 1 kaps lunak 100.000 IU

2 kaps lunak 200.000 IU

sianokobalamin (vitamin B12)*


11
1 tab 50 mcg 30 tab/bulan
vitamin B kompleks
13
1 tab

Ditetapkan di : Wonosobo,
Pada Tanggal : 25 Rabiul Awal 1443 H
1 November 2021 M
-------------------------------------------------
Direktur,

dr. Akhmad Muzairi, MARS


NIK. 2015.10.0238

203
LAMPIRAN

204
FORM USULAN OBAT BARU

Assalamu'alaikum wr. wb.

Bersama ini kami usulkan obat baru untuk masuk dalam daftar Formularium
obat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo, sebagai berikut :

1. Nama Generik :
2. Sediaan dalam bentuk :
o Tablet o Krim
o Syrup o Ampul
o Oinment o Oral solution
o Kapsul o Suppositoria
o Elixir

3. Kelas Terapi :
4. Dosis Terapi : Anak : Dewasa :
5. Alasan usulan : …………………………………….…………………………
6. Hal ini dimaksudkan untuk mengganti macam obat dalam daftar formularium
dan dapat mengurangi obat * : ….................................................................
7. Literatur yang mendukung (minimal 3 evidence based medicine):
.................................................................................................................. ….
.................................................................................................................. ….

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Wonosobo, ……………………………….
Dokter yang mengusulkan

(…………………………….)

205
DAFTAR PRODUK HALAL

NO SERTIFIKAT
NO NAMA PRODUK ASAL
HALAL
1 FARTOLIN EXPECTORANT 00140079931116 PT. Pratapa Nirmala
2 TABLET TAMBAH DARAH 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
NEO TSG
3 SODIUM BICARBONATE 00140097530719 PT. PIM
PHARMACEUTICALS
4 METRONIDAZOLE TABLET 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
5 KETOROLAC 30MG INJ/1 00140109951120 PT. DANKOS FARMA
ML AMPUL
6 ONDANSETRON HCL 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
DIHYDRATE INJEKSI 4
MG/2 ML DAN 8 MG/2 ML
7 DEXAMETHASONE INJEKSI 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
8 LIPROLAC 00280124440821 CELL BIOTECH. CO.,
LTD.-Korea
9 N-ACE CAIRAN INHALASI 00140079931116 PT. Pratapa Nirmala
10 SIRUP SIRPLUS 00120094310319 PT. MEPROFARM
11 POVIDONE IODINE 00140100631219 PT. Kimia Farma Tbk.
12 RIFAMPICIN KAPLET 450 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
MG
13 INPEPSA SUSPENSI 00140079931116 PT. Pratapa Nirmala
14 LEPARSON TABLET 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
15 TEOSAL TABLET 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
16 SPIRONOLACTONE TABLET 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
25 MG, 100 MG
17 PROPILTIOURACIL 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
18 CURCUMA PLUS 00040052150909 PT. SOHO Industri
Pharmasi
19 DESOXIMETASONE 2,5 MG 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
20 NIFEDIPINE 10 MG TABLET 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
21 KETOKENAZOLE 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
22 SIRPLUS TABLET 00230094680319 PT. MEPRO
23 PIRAZINAMIDE 500 MG 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
24 FARSIX 40 MG TABLET 0014007993116 PT. FARENHEIT
25 ACARBOSE 500 MG TABLET 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
26 PROPRANOLOL 10 MG 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
TABLET
27 PROPRANOLOL 40 MG 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
TABLET
28 PARACETAMOL 500 MG 00140096650719 PT. MERSIFARMA
TABLET TIRMAKU MERCUSANA

205
NO SERTIFIKAT
NO NAMA PRODUK ASAL
HALAL
29 MEROPENEM INJEKSI 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
30 CEFTAZIDIM INJEKSI 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
31 CEFOPERAZONE INJEKSI 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
32 LIDOCAIN INJEKSI 00140099521019 PT. PHAPROS
33 NOKOBA INJEKSI 00140079931116 PT. Pratapa Nirmala
34 GASTRUL 00140079931116 PT. Pratapa Nirmala
35 MICROLAX 00140088880518 PT. PHAPROS
36 EPODION 00140101370120 PT. Daewong infion
37 CEFIXIME 100 00140115070221 PT. INERTIA UTAMA
38 CEFIXIME 200 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
39 AMBROXOL SYRUP 00140099521019 PT. PHAPROS
40 PARACETAMOL SIRUP 00140096650719 PT. MERSIFARMA
TIRMAKU MERCUSANA
41 PARACETAMOL 500 00140096650719 PT. MERSIFARMA
TIRMAKU MERCUSANA
42 SPIRONOLACTONE 25 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
43 CURCUMA 0013008894518 PT. SOHO Industri
Pharmasi
44 NORIT 00130090400918 PT. LANG JAYA
MAKMUR
45 CLINDAMYCIN 300 DEXA 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
46 LACTULOSE SIR 00140088470418 PT. IKAPHRAMINDO
PUTRAMAS
47 METHISOPRINOL SIR 00140099521019 PT. PHAPROS
48 VALPROIC ACID SIR 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
49 MERSIBION 5000 INJ 00140096650719 PT. MERSIFARMA
TIRMAKU MERCUSANA
50 RECOLFAR 00140079931116 PT. Pratapa Nirmala
51 AMIKACIN INJ 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
52 PANTOPRAZOLE INJ 00140099521019 PT. PHAPROS
53 PHYTOMENADIONE INJ 00140099521019 PT. PHAPROS
54 UMARONE INJ 00140079931116 PT. Pratapa Nirmala
55 SOTATIC INJ 00140079931116 PT. Pratapa Nirmala
56 VENODENOL 3% 0014007993111 PT. Pratapa Nirmala
57 INVICLOT INJ 00140079931116 PT. Pratapa Nirmala
58 EPINEPHRINE INJ 00140099521019 PT. PHAPROS
59 FARGOXIN INJ 00140079931116 PT. Pratapa Nirmala
60 GLIQUIDONE 30 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
61 CARTYILO 80 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
62 VERAPAMIL 80 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
63 CLONIDINE 0,15 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
64 HYDROCHLOROTHIAZIDE 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
65 METHYLPREDNISOLON INJ 1100/SPKP/X/2021 PT. INERTIA UTAMA
66 KUTOIN 100 00140096650719 PT. MERSIFARMA

206
NO SERTIFIKAT
NO NAMA PRODUK ASAL
HALAL
TIRMAKU MERCUSANA
67 RANTIN 150 00140109951120 PT. Kalbe Farma Tbk.
68 ECHINACEA JAMU 00130115980321 PT. Medicon Utama
Pharma
69 CITICOLIN 500 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
70 OPTALVIT 00280092331118 PT. Lapi Laboratories
71 LAXADINE 00140107140920 PT. Galenium Pharmasia
Laboratories
72 AMPICILLIN 1 G 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
73 LIDOCAIN 2% INJ 00140099521019 PT. PHAPROS
74 METHISOPRINOL SIRUP 250 00140099521019 PT. PHAPROS
75 CILNDAMYCIN 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
76 METAMIZOLE KAPLET 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
77 CLOPIDOGREL 75 MG 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
78 DEXAMETHASON 0.5 MG 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
79 FUROSEMID 40 MG 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
80 METHYLPREDNISOLONE 4 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
MG
81 NITROKAF 00140094230219 PT. Kimia Farma Tbk.
82 DOMPERIDONE 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
83 ETHAMBUTOL 500 MG 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
84 ISONIAZID 100 MG 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
85 OBH SYR 00140088470418 PT. IKAPHRAMINDO
PUTRAMAS
86 DIMENHYDRINATE 50 MG 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
87 RIFAMPICIN 450 MG 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
88 VITAMIN B1 50 MG 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
89 VITAMIN B6 10 MG 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
90 CLOBAZAM 140096500619 PT. INERTIA UTAMA
91 ALPRAZOLAM 140096500619 PT. INERTIA UTAMA
92 PHENOBARBITAL TAB 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
93 SEDACUM INJ 140096500619 PT. INERTIA UTAMA
94 CEFTAZIDIME 1 G INJ 140096500619 PT. INERTIA UTAMA
95 DIPHENHYDRAMINE 150 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
MG INJ
96 MEXPHARM 15 MG 00140109951120 PT. DANKOS
97 MEXPHARM 7.5 MG 00140109951120 PT. DANKOS
98 METOCLOPRAMIDE 5 MG 00140093170119 PT. Kimia Farma Tbk.
99 SANTA-E 00280136651221 PT. SANBE
100 CTM 00140097530719 PT. PIM pharmaceutical
101 CAPTOPRIL 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
102 CITICOLIN 500 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
103 KENALOG LPPOM- PT. Taisho
00140101011219 Pharmaceutical

207
NO SERTIFIKAT
NO NAMA PRODUK ASAL
HALAL
104 SUPRAFENID SUPPO 00140120150621 PT. MEPROFARM
105 SUPERHOID LPPOM- PT. TRIMAN
00140127670921
106 ASCORIN INJ LPPOM- PT. PHAPROS
00140099521019
107 METHYLERGOMETRINE 00140096500619 PT. INERTIA UTAMA
108 ROCURONIUM 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
109 ASCORBIC ACID 1100/SPKP/X/2021 PT. BERNOFARM
110 ROTATEQ IFANCA Merck Sharp & Dohme
111 PREVENAR IFANCA PT. VAXCORP
INDONESIA

Obat yang telah memiliki sertifikat halal ditandai dengan highlight hitam dengan
huruf berwarna putih

208
PENGGUNAAN OBAT PADA IBU MENYUSUI

Pemberian bebrapa obat (contoh ergotamine) pada wanita menyusui dapat


membahayakan bayi. Beberapa obat dapat menghambat laktasi (contoh estrogen).
Toksisitas pada bayi dapat terjadi apabila obat di eksresi ke dalam ASI dalam jumlah
yang signifikan. Konsentrasi obat dalam ASI (contoh Iodida) dapat meningkat pada
plasma ibu menyusui sehingga dosis terapi pada ibu menyusui dapat menimbulkan
toksisitas terhadap bayi (contoh phenobarbital). Obat-obat yang dieksresi ke dalam
ASI dapat menimbulkan hipersensitifitas terhadap bayi meskipun konsentrasinya
sangat rendah untuk menimbulkan efek farmakologi.

Acyclovir : jumlah yang signifikan dalam ASI setelah emberian sistemik


namun relative aman
Acethaminophen : dieksresikan dalam ASI dalam jumlah kecil; lanjutkan
menyusui; lakukan monitoring pada bayi
Allopurinol : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI
Amikasin : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI. konsentrasi
rendah di ASI karena absorpsi per oral tidak baik
Aminoglikosid : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI. awasi
terjadinya diare
Aminophylline : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI. awasi
terjadinya iritabilitas
Ampicillin : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI. awasi
terjadinya diare
Amoxicillin : dalam jumlah kecil terdapat dalam ASI; aman pada dosis
lazim
Amoxicillin + clavulanat acid : dalam jumlah kecil terdapat dalam ASI
Ampicillin : dalam jumlah kecil terdapat dalam ASI; aman pada dosis
lazim
Azithromycin : tidak ada informasi yang tersedia
Ceftazidim : dalam jumlah kecil dieksresi dalam ASI; aman pada dosis
lazim. awasi terjadinya diare
Ceftriaxone : dalam jumlah kecil dieksresi dalam ASI; aman pada dosis
lazim, awasi terjadinya diare
Caffeine : awasi terjadinya iritabilitas, pola tidur yang buruk dan
masalah pemberian ASI
Captopril : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI
Carbamazepine : resiko penekanan sumsum tulang belakang jika diberikan
jangka panjang
Cefotaxim : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI. awasi
terjadinya diare
Ceftizoxim : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI. awasi
terjadinya diare
Cefuroxime : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI. awasi
terjadinya diare

209
Cefadroxil : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI. awasi
terjadinya diare
Cephalosporin : dieksresikan dalam ASI dalam jumlah terbatas. Awasi
terjadinya erupsi kulit, kemungkinan sensitasi
Chlorpehiramine : dieksresikan dalam ASI dalam jumlah terbatas. Awasi
terjadinya erupsi kulit, kemungkinan sensitasi
Chlorpromazine : lanjutkan menyusui; kemungkinan menimbulkan efek
samping; lakukan monitoring terhadap kemungkinan
mengantuk pada bayi
Clomiphene : menghambat laktasi
Clonidine : kontraindikasi. Dieksresikan dalam ASI dan dapat
menyebabkan hipoglikemi
Dexamethasone : efek sistemik pada bayi tidak sama dengan dosis ibu, tidak
ekivalen dengan prednisone 40 mg sehari; monitor fungsi
adrenal bayi pada pemberian dosis tinggi
Diazepam : kontraindikasi. Dapat menyebabkan hilangnya iritabilitas
pada bayi. Dapat terakumulasi pada bayi yang disusui
Digoxin : awasi terjadinya iritabilitas. Dapat menghambat refleksi ejeksi
letdown susu
Diphenhidramin : awasi terjadinya agitasi, pola tidur yang buruk dan masalh
neyusui
Ergotamine : kontraindikasi. Menyebabkan muntah, diare, dan kejang.
Dapat menghambat sekresi susu
Ephedrine : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI. Awasi
terjadinya agitasi
Erythromycin : hanya jumlah kecil yang diekresi ke dalam ASI.; aman pada
dosis lazim
Ethambutol : dalam jumlah kecil sudah d=sangat berbahaya
Ethinylestradiol : gunakan metode kontrasepsi alternative; dapat menghambat
laktasi
Fluconazole : dieksresi di ASI; aman pada dosis lazim
Folic acid : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI
Furosemide : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI
Heparin : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI
Ibuprofen : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI
Insulin : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI
Isoniazid : lakukan monitoring toksisitas terhadap bayi; risiko timbulnya
konvulsi dan neuropati
Levodopa : kontraindikasi; berefek menghambat pelepasan prolactin
Levonogestrel : gunakan metode kontrasepsi alternative; dapat menghambat
laktasi
Medroxyprogesteron : dieksresikan ke dalam ASI. Tidak ada efek samping yang
dilaporkan (sebaiknya mulai diinjeksi kontrasepsi 6 minggu
setelah kelahiran atau lebih)
Metformin : dalam jumlah kecil dieksresi dalam ASI; aman pada dosis
lazim
Misoprostol : kontraindikasi. Dapat menyebabkan diare yang ermakna pada
bayi
210
Nofedipin : dieksresikan dalam ASI dalam jumlah kecil; lanjutkan
menyusui; lakukan monitoring pada bayi
Norethisteron : kombinasi oral kontrasepsi dapat menghambat laktasi.
Gunaan metode kontrasepsi alternative hingga berhenti
menyusui atau selama 6 bulan setelah melahirkan;
progesterone adalah satu-satunya kontrasepsi yang tidak
mempengaruhi laktasi (sebaiknya mulai diinjeksi 6 minggu
setelah kelahiran atau lebih)
Nystatin : tidak ada informasi yang tersedia, tetapi absorpsi dari saluran
cerna tidak berarti
Penisilin : semua antibiotic dieksresikan ke dalam ASI dalam jumlah
terbatas. Awasi terjadinya erupsi kulit, diare dan meludah
Phenytoin : awasi terjadinya methehemoglobin
Prednisone : keamanan penggunaan jangka panjang belum ditentukan.
Jika dosis maternal >2x kadar fisiologis, hindari menyusui
Pseudoefedrin : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI. Awasi
terjadinya agitasi
Propranolol : dieksresikan dalam ASI dalam jumlah kecil; lanjutkan
menyusui; lakukan monitoring pada bayi
Pyrazinamide : dalam jumlah kecil sudah berbahaya
Rifampicin : dalam jumlah kecil sudah berbahaya
Lidocaine : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI
Loratadin : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI
Methyldopa : beresiko terjadi hemolysis dn peningkatan enzim hati
Ranitidine : Umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI. Dapat
meningkatkan pH lambung bayi
Sucralfat : umumnya tidak mempengaruhi pemberian ASI

211
Daftar Obat Masuk Formularium Rumah Sakit Tahun 2023
No Nama Obat Kandungan Peruntukan
1 Respituss sirup Levodropropizine Pasien Umum
2 Berodual aerosol Ipratropium dan Pasien Umum dan BPJS
Fenoterol
3 Vitamin D3 sirup Vitamin D3 Pasien umum

Daftar Obat Keluar Formularium Rumah Sakit Tahun 2023


No Nama Obat
1 Piroxicam tablet
2 Cefuroxim injeksi
3 Ceftizoxim injeksi

212
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES/707/2018 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/659/2017 Tentang Formularium Nasional.

Lacy, Charles F., Lora L. Amstrong, Morton P. Goldman, Leonard L. Lance. 2014.
Drug Information Handbook, 18th Edition. USA: Lexi-Comp.

Anonim. 2019. MIMS 2019 International: Mims.com

Anonim. 2019. MIMS, edisi 20 2019 Bahasa Indonesia. Jakarta: BIP Kelompok
Grmedia

213
214

Anda mungkin juga menyukai