Habibie
59 bahasa
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
FREng.
Masa jabatan
Pendahulu Soeharto
Masa jabatan
Presiden Soeharto
Masa jabatan
Presiden Soeharto
Masa jabatan
Pendahulu JB Sumarlin
Informasi pribadi
Jakarta, Indonesia
Indonesia
Kebangsaan
Jerman (kehormatan)
Thareq Kemal
Aachen
Profesi Insinyur
Tanda tangan
Presiden Indonesia
1998–1999
Pelantikan
Kepresidenan
Kebijakan
Kebebasan pers
Keluarga
Anak
l
b
s
Habibie beserta keluarga
Dokumentasi Resepsi Pernikahan B.J. Habibie dan Ainun menggunakan Pakaian Adat Gorontalo, yaitu Bili'u dan Paluwala di tahun 1962
Dokumentasi Pernikahan B.J. Habibie dan Ainun menggunakan adat pernikahan Jawa (akad nikah).
Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng. (25 Juni 1936 – 11 [1]
September 2019) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Sebelumnya, B.J.
[2]
Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7, menggantikan Try
Sutrisno. B. J. Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan
presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Sebelum memasuki dunia politik, Habibie dikenal
[3][4]
luas sebagai seorang profesor dan ilmuwan dalam teknologi aviasi internasional dan
satu-satunya presiden Indonesia hingga saat ini yang berlatarbelakang teknokrat.
B.J. Habibie kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih [5]
sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan
menjabat selama 2 bulan dan 7 hari (sebagai wakil presiden) dan juga selama 1 tahun
dan 5 bulan (sebagai presiden), B. J. Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga
Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek. [6]
B. J. Habibie merupakan presiden Indonesia pertama yang terlahir di luar Jawa dan
berasal dari etnis Gorontalo, Sulawesi dari garis keturunan ayahnya yang berasal
[7][8]
dari Kabila, Gorontalo dan etnis Jawa dari ibunya yang berasal dari Yogyakarta.
[9]
Saat ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah membangun Monumen B.J. Habibie di
depan pintu gerbang utama Bandar Udara Djalaluddin, di Kabupaten
Gorontalo. Selain itu, masyarakat Provinsi Gorontalo pun sempat mengusulkan
[10][11]
nama B.J. Habibie digunakan sebagai nama universitas negeri setempat, menggantikan
nama Universitas Negeri Gorontalo yang masih digunakan.