Anda di halaman 1dari 4

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

IMANUELHOMESCHOOLING Nama : ……………………………..


TERAKREDITASI B
Kelas : XII SMA
Mapel : PKN
Semester : Ganjil TA 2022/2023
Tanggal : ……………………………..

Hakikat Perlindungan dan


Penegakan Hukum (Part 2)
B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan dan
Kedamaian
1. Peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atau Polisi adalah lembaga negara
yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam
negeri.
Polri sebagai penyidik utama yang menangani setiap tindak pidanaatau
kejahatan secara umum dalam rangka menciptakan keamanan dalam negeri.
Pasal 16 Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Republik Indonesia, telah menetapkan kewenangannya sebagai berikut.
 Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan. 
 Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian
perkara untuk kepentingan penyidikan. 
 Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka
penyidikan. 
 Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa
tanda pengenal diri.
 Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat. 
 Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi.
 Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan
pemeriksaan perkara. 
 Mengadakan penghentian penyidikan. 
 Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum. 
 Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang
berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau
mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka
melakukan tindak pidana. 
 Memberikan petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai
negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil
untuk diserahkan kepada penuntut umum. 
 Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab, yaitu
tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan dengan syarat
yang ditetapkan.
2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia
Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang melaksanakan
kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan.
Penuntutan merupakan tindakan jaksa untuk melimpahkan perkara pidana ke
pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur
dalam undang- undang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh
hakim di sidang pengadilan. 
Pelaku pelanggaran pidana yang akan dituntut adalah yang benar bersalah dan
telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang disangkakan dengan didukung
oleh barang bukti yang cukup dan didukung oleh minimal 2 (dua) orang saksi. 
Keberadaan Kejaksaan Republik Indonesia diatur dalam Undang-Undang RI
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
Tugas dan wewenang Kejaksaan dikelompokkan menjadi 3 bidang:
a. Di Bidang Pidana
 Melakukan penuntutan. 
 Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat,
putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat.
 Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
undang-undang. 
 Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam
pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
b. Di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
Kejaksaan, dengan kuasa khusus, dapat bertindak, baik di dalam maupun di
luar pengadilan, untuk dan atas nama negara atau pemerintah.
c. Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman umum
 Peningkatan kesadaran hukum masyarakat. 
 Pengamanan kebijakan penegakan hukum. 
 Pengawasan peredaran barang cetakan. 
 Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat
dan negara.
 Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama. 
 Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal

Anda mungkin juga menyukai