Anda di halaman 1dari 6

YAYASAN AMRAH

RSU WIRADADI HUSADA


Jl. Menteri Supeno No. 25 Telp. (0281) 6846225
Fax. (0281) 6846371 E-mail :rswiradadi@yahoo.co.id
SOKARAJA BANYUMAS

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA BANYUMAS
NOMOR:165/SK/DIR/RSU-WH/XI/2017
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PROGRAM
PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu dan memperluas


cakupan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit;
b. bahwa dalam rangka penyusunan pedoman pelayanan kefarmasian
mengenai terapi antibiotik maka perlu dibentuk Tim Pelaksana
Program Pengendalian Resistensi Antibiotik;
c. bahwa untuk mewujudkan tujuan pada poin a dan b diatas, maka
perlu ditetapkan Surat Keputusan Direktur tentang Pembentukan
Tim Pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antibiotik;
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Presiden No. 77 Tahun 2015 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 8 Tahun 2015 tentang Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 Tahun 2016 tentang Standart
Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun 2017 tentang
Akreditasi Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
9. Keputusan Yayasan Amrah No. 003/KEP/YA/VI/2017 tentang
Pengangkatan Direktur RSU Wiradadi Husada;
YAYASAN AMRAH
RSU WIRADADI HUSADA
Jl. Menteri Supeno No. 25 Telp. (0281) 6846225
Fax. (0281) 6846371 E-mail :rswiradadi@yahoo.co.id
SOKARAJA BANYUMAS

10. Surat Keputusan Ketua Yayasan Amrah Nomor :


005/KEP/YA/IX/2017 tentang Penetapan Struktur Organisasi
RSU Wiradadi Husada;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Direktur tentang Pembentukan Tim Pelaksana Program
Pengendalian Resistensi Antibiotik RSU Wiradadi Husada.
Kedua : Struktur Tim Pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antibiotik
RSU Wiradadi Husada adalah sebagaimana tercantum pada lampiran
Keputusan ini.
Ketiga : Uraian tugas untuk setiap jabatan dalam Struktur Tim Pelaksana
Program Pengendalian Resistensi Antibiotik RSU Wiradadi Husada
adalah sebagaimana tercantum pada lampiran Keputusan ini.
Keempat Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini,
akan diadakan perbaikan kembali sebagaimana mestinya.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Banyumas
Pada tanggal : 27 November 2017
Direktur RSU Wiradadi Husada Banyumas

dr. Dedi Adnan Fauzi, MM


NIPRS. ..................
YAYASAN AMRAH
RSU WIRADADI HUSADA
Jl. Menteri Supeno No. 25 Telp. (0281) 6846225
Fax. (0281) 6846371 E-mail :rswiradadi@yahoo.co.id
SOKARAJA BANYUMAS

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR RSU WIRADADI HUSADA
NOMOR:165/SK/DIR/RSU-WH/XI/2017

STRUKTUR ORGANISASI TIM PELAKSANA PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK (PPRA)

Direktur
dr. Dedi Adnan Fauzi, MM

Ketua Tim
dr. Aji Darundriyo S

SMF Laboratorium PK PPI RS Farmasi Klinis Keperawatan


1. Bedah dr. Linda Wijayanti, Sp. PK, Faozan Fikri, S. Kep. Ners Hana Nur Pratiwi . S. Indah Pamularsih, Amk
dr. Yusuf Arif M. Sc Farm. Apt
Bassyarah, Sp. B
2. Non-Bedah
dr. Sigit
Purnomohadi, Sp. PD
LAMPIRAN 2
KEPUTUSAN DIREKTUR RSU WIRADADI HUSADA
NOMOR:165/SK/DIR/RSU-WH/XI /2017

URAIAN TUGAS TIM PPRA

1. TUGAS POKOK:
Uraian tugas pokok Tim PPRA adalah:
a. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam menyusun kebijakan tentang
pengendalian resistensi antimikroba;
b. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam menyusun kebijakan dan panduan
penggunaan antibiotik rumah sakit;
c. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam melaksanakan program
pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit;
d. membantu Kepala/Direktur rumah sakit dalam mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan pengendalian resistensi antimikoba di rumah sakit;
e. menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi;
f. melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik;
g. melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap
antibiotik;
h. menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang prinsip
pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara bijak, dan
ketaatan terhadap pencegahan pengendalian infeksi melalui kegiatan pendidikan
dan pelatihan;
i. mengembangkan penelitian di bidang pengendalian resistensi antimikroba;
j. melaporkan pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba kepada
Kepala/Direktur rumah sakit.

2. TUGAS DARI MASING-MASING BAGIAN


a. Ketua
1) Bertanggungjawab atas
a) Terselenggaranya dan evaluasi program PPRA.
b) Penyusunan rencana strategis program PPRA.
c) Penyusunan pedoman penyelenggaraan PPRA.
d) Tersedianya SPO PPRA.
e) Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPRA.
f) Memberikan kajian KLB infeksi di RS.
g) Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPRA.
h) Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPRA.
i) Terselenggaranya pertemuan berkala.
2) Melaporkan kegiatan Tim PPRA kepada Direktur.
b. Sekretaris
1) Memfasilitasi tugas ketua Tim PPRA.
2) Membantu koordinasi.
3) Mengagendakan kegiatan PPRA.
4) Mendokumentasikan seluruh kegiatan PPRA
c. Anggota:
Tugas masing-masing unit adalah sebagai berikut.
1. SMF/Bagian
a. Menerapkan prinsip penggunaan antibiotik secara bijak dan menerapkan
kewaspadaan standar.
b. Melakukan koordinasi program pengendalian resistensi antimikroba di
SMF/bagian.
c. Melakukan koordinasi dalam penyusunan panduan penggunaan antibiotik
di SMF/bagian.
d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.
2. Bidang keperawatan
a. Menerapkan kewaspadaan standar dalam upaya mencegah penyebaran
mikroba resisten.
b. Terlibat dalam cara pemberian antibiotik yang benar.
c. Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi secara teknik aseptik.
2. Instalasi Farmasi
a. Mengelola serta menjamin mutu dan ketersediaan antibiotik yang
tercantum dalam formularium.
b. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana
pasien infeksi, melalui: pengkajian peresepan, pengendalian dan
monitoring penggunaan antibiotik, visite ke bangsal pasien bersama tim.
c. Memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan antibiotik yang
tepat dan benar.
d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.
3. Laboratorium mikrobiologi klinik
a. Melakukan pelayanan pemeriksaan mikrobiologi.
b. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana
pasien infeksi melalui visite ke bangsal pasien bersama tim.
c. Memberikan informasi pola mikroba dan pola resistensi secara berkala
setiap tahun.
4. Komite/tim pencegahan pengendalian infeksi (KPPI) Komite PPI berperanan
dalam mencegah penyebaran mikroba resisten melalui:
a. Penerapan kewaspadaan standar,
b. Surveilans kasus infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten,
c. Cohorting/isolasi bagi pasien infeksi yang disebabkan mikroba
multiresisten,
d. Menyusun pedoman penanganan kejadian luar biasa mikroba
multiresisten.
5. Komite/tim farmasi dan terapi (KFT)
a. Berperanan dalam menyusun kebijakan dan panduan penggunaan
antibiotik di rumah sakit,
b. Memantau kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap kebijakan dan
panduan di rumah sakit,
c. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.

Anda mungkin juga menyukai