Naskah Api Unggun 5918afb4aebcc
Naskah Api Unggun 5918afb4aebcc
Persiapan:
Semua peserta sudah berkumpul membentuk lingkaran besar mengitari kayu api
unggun
Petugas :
o Pembina Upacara
o Pembawa Acara (2 orang, Putra/Putri disesuaikan)
o Pemimpin Upacara
o Pembaca Al Qur’an
o Pembawa Obor (5 orang)
o Petugas Do’a
Semua perlengkapan upacara telah dicek dalam keadaan lengkap dan siap
PELAKSANAAN :
Putra:
“Dalam gelapnya malam, kita berkumpul membentuk lingkaran, semoga cahaya Allah
tetapdihati seperti terangnya sinar rembulan…”
Putri:
“Mengikat kembali silaturahim, mempererat ukhuwah Islamiyah, rasa persaudaraan atas
dasar keimanan, agar rasa kasih sayang tetap menebar di seluruh alam…”
Putra:
“Kita sering kehilangan arah, seringkali goyah, maka kita perlu pemimpin untuk
menyatukan langkah…”
PUTRA & PUTRI:
Pemimpin Upacara memasuki lapangan upacara
Pemimpin Upacara:
“Perhatian seluruhnya… Aba-aba saya ambil alih… Siap – Gerak!, Istirahat ditempat –
Gerak!”
Putri:
“Kami sadari jalan ini, kan penuh onak dan duri, aral menghadang dan kedzoliman yang
akan kami hadapi…”
Putra:
“Kami takkan mampu hadapi sendiri, tanpa bimbingan dan panduan dari kakak Pembina
kami…”
Putri:
“Jemputlah kakak Pembina yang telah ikhlas memandu kita, untuk hadir ditengah-tengah
kita, agar kebersamaan ini menjadi sempurna…”
Pemimpin Upacara:
Pemimpin Upacara menjemput kakak Pembina. Kakak Pembina menempatkan diri
ditempat yang telah ditentukan. Pemimpin Upacara menempatkan diri ditempat semula
menghadap kakak Pembina. Pemimpin Upacara menyiapkan peserta upacara.
Putra:
“Malam ini kita berkumpul untuk melaksanakan upacara Api Unggun…”
Putri:
“Yang diawali dengan penghormatan kepada kakak Pembina selaku Pembina Upacara…”
Pemimpin upacara:
Memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara dan laporan Pemimpin Upacara
Putra:
“Membacanya menyejukan qalbu, Memahaminya menenangkanjiwa, Mengamalkannya
limpahan pahala…”
Putri:
“Sungguh hati kan rapuh bila tak membacanya, Kitab manapun tak dapat
menandinginya…”
Putra:
“Bila kita berpegang teguh padanyakeberhasilan kan menghampiri… Dunia… Akhirat…”
Putri:
”Keindahan lantunannya menggetarkan kalbu merasuk jiwa...”
Petugas Pembaca Al Qur’an: Maju ke depan untuk membaca/tasmi Al-Qur’an
Putra
“Kita terkadang hanya bisa mengucapkan,namun sering kita tak menghayati…”
Putri:
“Apalagi mengamalkan nilai-nilai Islam yang ada dalam dasa darma, cobalah renungkan,
bagaimana kita bisa menjadi panutan,sedang kita seringkali tak melakukan…”
Putra:
Allah berfirman :”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu
yang tidak kamu lakukan. Sangatlah dibenci disisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa
yang tidak kamu lakukan…” (Surat Ash-Shaff (61) : 1-2)
Putri:
“Kita masuki acara pokok Api Unggun kita, …”
Putra:
“Dan dilanjutkan dengan penyalaan api-api semangat Pramuka SIT…”
API KITA SUDAH MENYALA 2X, API 5X, API KITA SUDAH MENYALA
API KITA SUDAH MENYALA 2X, API 5X, API KITA SUDAH MENYALA
API KITA SUDAH MENYALA 2X, API 5X, API KITA SUDAH MENYALA
Putra:
“Api semangat akan membakar, api gelora senantiasa berkobar…”
Putri:
“Laksana hati yang selalu mengagungkan sang pencipta Yang Maha Besar…
Allahu Akbar…!!!”
Putra:
“Kakak Pembina yang baik,kami butuh nasehatmu, kami butuh petuahmu, bimbing kami
selalu, agar menjadi seorang pandu…”
Putri:
“Marilah kita dengarkan amanat dari kakak Pembina…”
Pemimpin Upacara:
“Untuk amanat… Istirahat ditempat… Grak…!!!”
Putra:
“Dikala suka terkadang kita lupa, dikala berduka barulah mendekat padaNya..”
Putri:
“Ya Allah ampuni kami…bimbinglah kami…marilah kita berdo’a pada Ilahi…”
Petugas Do’a:
Memimpin dan membacakan do’a
Putra:
“Kita telah melaksanakan acara pokok api unggun, dan untuk menandai berakhirnya
acara ini,kita dengarkan laporan pemimpin upacara dan dilanjutkan dengan
penghormatan kepada Pembina Upacara…”
Pemimpin Upacara:
Laporan Pemimpin Upacara dan penghormatan kepada Pembina Upacara
Putri:
“Kakak Pembina dapat meninggalkan arena api unggun, namun kami masih
mengharapkan kehadiran kakak untuk tetap dalam lingkaran persaudaraan walaupun
acara pokok telah selesai…”
Catatan:
Upacara penyalaan api unggun selesai,dilanjutkan dengan acara haflah/pentas
seni/atraksi yang biasanya dipimpin oleh pembawa acara yang lain.Contoh naskah di
atas hanya untuk acara api unggun, bukan untuk acara-acara resmi. Untuk acara resmi
tetap mengacu kepada peraturan yang berlaku.