Anda di halaman 1dari 45

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN TERHADAP

BARANG BAWAAN PENUMPANG MENURUT UNDANG-UNDANG

NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN

(Studi Kasus Putusan Nomor 10/Pdt.Sus-BPSK/2016/PN.JKT.BRT)

PROPOSAL SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

INDRI EKO YUNIATI

NIM : 2101171338

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BUNG KARNO

JAKARTA

2021
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN TERHADAP BARANG

BAWAAN PENUMPANG MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR

1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN

(Studi Kasus Putusan Nomor 10/Pdt.Sus-BPSK/2016/PN.JKT.BRT)

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh :

INDRI EKO YUNIATI

NIM : 2101171338

ANDI AFRESYA ZULADHIM


Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing pada tanggal …………………

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Ruman Sudradjat H. Hidayat, S.H., M.H.) (Maman Suparman, S.H., M.H.)

ii
DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah…………………………….…..…………………….1

B. Pokok Perasalahan…………………………………………..……………….10

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan……………………………………………….11

D. Metode Penelitian………………………………………..………..………….12

E. Sistematika Penulisan……………………………………...…………………13

iii
A. Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini alat transportasi adalah sesuatu yang sangat

dibutuhkan manusia dalam proses pemindahan barang atau manusia dari satu

tempat ke tempat lainnya. Dalam perkembangannya, manusia selalu memilih

transportasi yang lebih cepat dan aman dibanding transportasi lainnya.

Transportasi yang lebih cepat dan aman itu ialah melalui udara. Hal ini menjadi

pilihan tepat mengingat negara Indonesia merupakan suatu negara kepulauan

dimana negara kepulauan ini dipersatukan oleh wilayah perairan dan udara

dengan batas-batas wilayah serta kedaulatan masing-masing wilayah itu telah

ditetapkan ke dalam peraturan berbentuk undang-undang. Indonesia merupakan

negara kepulauan terbesar di dunia terdiri dari 17.499 pulau dengan panjang

garis pantai 81.000 km dan luas perairannya terdiri dari laut teritorial, perairan

kepulauan dan perairan pedalaman seluas 2,7 juta km atau 70% dari luas

wilayah NKRI.1

Struktur wilayah Indonesia yang demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa

angkutan udara adalah sebuah sistem transportasi yang sangat mendukung

kemajuan mobilitas masyarakat Indonesia. Selain daripada itu, juga berperan

bagi pertumbuhan ekonomi dan mempererat hubungan antarbangsa. Undang-

undang Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Internasional, menyatakan

bahwa Hubungan Internasional merupakan suatu kegiatan yang menyangkut

1
Rep Mat, “Indonesia Negara Maritim dengan Kepulauan Terbesar di Dunia”, https://
jabarprov. go. id/ index. php/ news/ 25632/ 2017/ 11/03/ Indonesia- Negara- Maritim- dengan-
Kepulauan-Terbesar-di-Dunia, diakses tanggal 12 Agustus 2021.

1 Universitas Bung Karno


2

aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah dan

seterusnya.2

Hubungan internasional dianggap penting dalam rangka untuk

menumbuhkan saling pengertian antar bangsa, mempererat hubungan

persahabatan dan persaudaraan antar bangsa, saling mencukupi kebutuhan

masing-masing bangsa dan membina serta menegakkan perdamaian dan

ketertiban dunia. Negara yang kurang melakukan hubungan perdagangan atau

hubungan internasional dengan negara lainnya, maka negara tersebut akan

tersisih secara perlahan-lahan, khususnya dalam pergaulan dunia dan pada

akhirnya akan berdampak buruk kepada negara itu sendiri. Wujud nyata dari

hubungan internasional tersebut adalah melalui hubungan antar negara dimana

negara yang satu dengan negara lainnya melakukan kerjasama ekonomi

(perdagangan), teknologi dan lain-lain.3

Pengangkutan udara merupakan sarana perhubungan yang cepat, efisien,

ekonomis, dan nyaman. Hal ini tentunya membuat jasa angkutan udara menjadi

pilihan yang tepat dalam kehidupan dunia modern yang menuntut segala

sesuatu serba cepat dan efisien.4 Perkembangan dunia dewasa ini ditandai

dengan arus globalisasi di segala bidang yang membawa pengaruh cukup besar

bagi perkembangan perekonomian Indonesia. Tingkat perkembangan ekonomi

dunia saat ini ditandai dengan globalisasi di segala bidang yang juga diiringi

2
Sang Saniaka Tajulfitri, “Peran Diplomasi (Ekonomi dan Perdagangan) Dalam
Meningkatkan Daya Saing Nasional”, http:// pusdiklat. kemendag.go.id/v2019/article/peran-
diplomasi-ekonomi-dan-perdagangan-dalam-meningkatkan-daya-saing-nasional, diakses tanggal
12 Agustus 2021.
3
Ibid.
4
Saefullah Wiradipradja, Tanggung Jawab Pengangkut Dalam Hukum Pengangkutan
Udara Internasional Dan Nasional, Liberty, Yogyakarta, 1989, hlm. v.
Universitas Bung Karno
3

oleh tingkat perpindahaan masyarakat, peredaran uang dan barang dalam

perdangangan serta semakin berkembangnya bisnis.

Salah satu kebutuhan hidup yang tidak kalah pentingnya di era

globalisasi ini adalah penggunaan jasa penerbangan. Banyaknya masyarakat

yang ingin bepergian ke tempat yang jauh akan sangat memakan waktu.

Seiring dengan bertambah majunya penerbangan untuk memudahkan jarak

tempuh kita, layanan jasa pengangkutan udara tersebut telah memberikan

banyak kemudahan bagi manusia yang mempunyai tujuan berpergian yang

jauh.

Menurut Undang-Undang Penerbangan, pengertian pesawat terbang

adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap dan dapat

terbang dengan menggunakan tenaganya sendiri. Cara kerja pesawat terbang

itulah yang membuat kalangan profesional dan para pelaku bisnis yang

memiliki mobilitas tinggi memilih transportasi pesawat terbang sebagai sarana

untuk bepergian ke luar kota maupun ke luar negeri. Lalu lintas udara yang

bebas hambatan memungkinkan bagi transportasi udara untuk lebih cepat dari

sarana transportasi yang lain. Bidang transportasi ini sendiri ada hubungannya

dengan produktivitas, hal ini dikarenakan dampak dari kemajuan transportasi

tersebut berpengaruh terhadap peningkatan mobilitas manusia. Tingginya

tingkat mobilitas itu menandakan produktivitas yang positif.5

Pesawat memiliki salah satu fasilitas yang dapat dipergunakan oleh

penumpang untuk menyimpan bawaan mereka yaitu bagasi. Bagasi pesawat

5
M.N. Nasution, Manajemen Transportasi, Ghalia Indonesia, Bogor, 2007, hlm. 2.
Universitas Bung Karno
4

dibedakan menjadi dua macam, yaitu bagasi tercatat dan bagasi kabin. Pada

dasarnya semua barang dapat masuk ke dalam bagasi tercatat pesawat. Namun

beberapa maskapai penerbangan memberi batasan mengenai barang

penumpang yang dapat diangkut di bagasi pesawat untuk kenyamanan dan

keamanan para penumpang. Bagasi tercatat biasanya dibatasi dalam satuan

kilogram setiap penumpang untuk menggunakan fasilitas bagasi tercatat ini.

Hampir semua penumpang menggunakan jasa bagasi tercatat apabila mereka

berpergian dengan pesawat. Berarti penumpang selaku konsumen pesawat

telah member kepercayaan kepada pihak maskapai penerbangan untuk

mengamankan barang barangnya selama perjalanan di pesawat.

Sampai dengan tahun 2011 terdapat 50 perusahaan atau maskapai

penerbangan niaga yang beroperasi dengan menggunakan pesawat terbang.

Perusahaan-perusahaan yang melayani jasa penerbangan niaga diantaranya

Garuda, Merpati, Batavia, Mandala, LionAir dan lain-lain.1 Dalam

perkembangannya, banyak perusahaan perusahaan angkutan udara yang siap

bersaing untuk menarik penumpang sebanyak banyaknya dengan menawarkan

tarif yang lebih murah atau menawarkan berbagai bonus yang diburu

masyarakat masyarakat secara antusias. Di lain sisi, murahnya harga yang di

tawarkan oleh pihak perusahaan penerbangan sering menurunkan kualitas

pelayanan (service), bahkan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah akan

menyebabkan berkurangnya kualitas pemeliharaan dan perawatan pesawat

sehingga rawan terhadap keselamatan penerbangan dan akan berdampang

Universitas Bung Karno


5

kurang baik terhadap keamanan, kenyamanan dan perlindungan konsumen6

salah satu contoh kasus yang serting terjadi adalah barang bawaan penumpang

yang hilang dalam penerbangan.

Kerugian yang dialami oleh penumpang tersebut menjadi beban

tanggung jawab perusahaan angkutan udara, sebagaimana disebutkan dalam

ketentuan Pasal 146 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Penerbangan. Penumpang sebagai orang yang menggunakan layanan jasa

penerbangan dan maskapai penerbangan masing-masing memilik hak dan

kewajiban. Terhadap posisi penumpang tersebut harus dilindungi oleh hukum.7

Penumpang mempunyai hak dan kewajiban serta maskapai penerbangan

juga punya hak dan kewajiban yang harus dijalankan. Antara penumpang dan

pengangkut terjadi hubungan karena ketika penumpang menggunakan jasa

penerbangan ia akan membuat perjanjian pengangkutan udara dengan

pengangkut dalam bentuk tiket pesawat.

Perkembangan globalisasi dan perdagangan yang diikuti dengan

perkembangan teknologi sekarang ini memberikan dampak tersendiri bagi

konsumen pengguna jasa penerbangan. Oleh karena itu perlu adanya payung

hukum untuk menjamin kepentingan seseorang ketika menggunakan produk

barang atau jasa. Perlindungan terhadap penumpang merupakan jaminan yang

seharusnya didapatkan oleh setiap penumpang atau pengguna barang atau jasa.

Namun perlindungan itu tidak berjalan seperti yang diharapkan, masih banyak

6
E. Saefullah Wiradipradja, “Tanggung Jawab Perusahaan Penerbangan Terhadap
Penumpang Menurut Hukum Udara Indonesia”, Jurnal Hukum Bisnis, Volume 25, Tahun 2006,
hlm. 5-6.
7
Abdul Halim Barkatullah, Hak-Hak Konsumen, Nusa Media, Bandung, 2010, hlm. 1.
Universitas Bung Karno
6

pelanggaran yang terjadi kepada penumpang, faktor utama yang menyebabkan

munculnya pelanggaran terhadap kepentingan penumpang adalah karena masih

rendahnya tingkat kesadaran penumpang akan haknya.8

Ketika penumpang sudah membeli tiket pesawat untuk menggunakan

jasa penerbangan, maka sejak saat itu penumpang sudah terikat akan ketentuan

dan peraturan yang ada pada tiket pesawat dan mendapatkan perlindungan

dalam pemanfaatan jasa penerbangan. Karena tiket pesawat merupakan alat

bukti adanya perjanjian yang terjadi.9 Tiket pesawat merupakan bentuk

perjanjian pengangkutan udara yang terjadi diantara penumpang dengan

pengangkut. Karena itu sangat penting bagi penumpang untuk terlebih dahulu

mengerti tentang hak-haknya, sehingga ketika terjadi penyimpangan atau

pelanggaran terhadap hak, penumpang bisa menuntut agar hak-haknya

dipenuhi.

Tindakan wanprestasi membawa konsekuensi terhadap timbulnya hak

pihak yang dirugikan untuk menuntut pihak yang melakukan wanprestasi untuk

memberikan ganti rugi, sehingga oleh hukum diharapkan agar tidak ada satu

pihak pun yang dirugikan karena wanprestasi tersebut. Tindakan wanprestasi

ini dapat terjadi karena : Kesengajaan; Kelalaian; Tanpa kesalahan (tanpa

kesengajaan atau kelalaian). Adapun bentuk-bentuk dari wanprestasi yaitu:

8
Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3821. Bagian Penjelasan Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
9
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen,
PT.Gramedia Pustaka, Jakarta, 2003, hlm.3.
Universitas Bung Karno
7

1. Tidak memenuhi prestasi sama sekali; Sehubungan dengan dengan debitur

yang tidak memenuhi prestasinya maka dikatakan debitur tidak memenuhi

prestasi sama sekali.

2. Memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya; Apabila prestasi debitur

masih dapat diharapkan pemenuhannya, maka debitur dianggap memenuhi

prestasi tetapi tidak tepat waktunya.

3. Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru. Debitur yang memenuhi

prestasi tapi keliru, apabila prestasi yang keliru tersebut tidak dapat

diperbaiki lagi maka debitur tidak memenuhi prestasi sama sekali. 10

Menurut Abdulkadir Muhammad, akibat hukum dari melanggar

perjanjian (tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam perjanjian) adalah

sebagai berikut yaitu :

1. Setiap pelanggar perjanjian akan memberikan hak kepada pihak yang

dirugikan untuk memperoleh ganti rugi;

2. Jika pelanggaran itu cukup berat, juga akan memberikan hak kepada pihak

yang dirugikan untuk menghentikan perjanjian dan mengakhirinya.11 Jika

pelanggaran itu adalah pelanggaran yang ringan berupa pelanggaran syarat

pelengkap (warranty), perjanjian itu tidak akan dihentikan. Kedua belah

pihak harus meneruskan perjanjian itu, tetapi pihak yang dirugikan dapat

menuntut ganti rugi. Jika terjadi pelanggaran yang lebih berat yang berupa

syarat pokok (condition), pihak yang dirugikan memperoleh hak

menghentikan perjanjian itu dan mengakhirinya. Namun apabila ia tidak

10
R. Setiawan, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian, Putra Abadin, Jakarta, 1999, hlm. 18.
11
Abdulkdir Muhammad, Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 1989, hlm. 159
Universitas Bung Karno
8

menghendaki mengakhiri perjanjian, maka perjanjian dapat diteruskan dan

berhak untuk memperoleh ganti rugi.

3. Jika satu pihak menolak kewajibannya dan melakukan pelanggaran lebih

dahulu, pihak yang dirugikan mempunyai dua kemungkinan jalan yang

dapat ditempuh. Ia boleh menyatakan perjanjian itu “berakhir” dan sekaligus

melakukan gugatan, baik untuk memperoleh ganti rugi karena pelanggaran

maupun pemberian upah yang layak karena pekerjaan yang dilaksanakan

itu.

Pada prinsipnya kegiatan pengangkutan udara merupakan hubungan

hukum yang bersifat perdata akan tetapi mengingat transportasi udara telah

menjadi kebutuhan masyarakat secara luas maka diperlukan campur tangan

pemerintah dalam kegiatan pengangkutan udara yaitu menentukan

kebijakankebijakan atau regulasi yang berhubungan dengan kegiatan

pengangkutan udara sehingga kepentingan konsumen pengguna jasa

transportasi udara terlindungi. Pengangkut pada pengangkutan udara adalah

perusahaan pengangkutan udara yang mendapat izin operasi dari pemerintah

menggunakan pesawat udara sipil dengan memungut bayaran.12

Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77

Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Angkutan Udara,

tanggung jawab pengangkut adalah kewajiban perusahaan angkutan udara

untuk mengganti kerugian yang diderita oleh penumpang dan/atau pengirim

barang serta pihak ketiga. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009

12
E. Saefullah Wiradipradja, Op., Cit., hal. 69.
Universitas Bung Karno
9

tentang Penerbangan tanggung jawab itu dimulai sebelum masa penerbangan

(pre-flight service), pada saat penerbangan (in-flight service), dan setelah

penerbangan (post-in flight service). Kerugian sebelum masa penerbangan

(pre-flight service) misalnya berkaitan dengan pembelian tiket, penyerahan

bagasi, penempatan bagasi pada rute yang salah atau terjadinya keterlambatan.

Kerugian pada saat penerbangan (in-flight service) misalnya tidak

mendapatkan pelayanan yang baik atau rasa aman untuk sampai di tujuan

dengan selamat. Sedangkan kerugian setelah penerbangan (post-in flight

service) antara lain sampai ke tujuan terlambat, bagasi hilang atau rusak.

Tanggung jawab maskapai penerbangan inilah yang menjadi sorotan bagi

penumpang yang mengalami kehilangan barang. Mengingat dalam hal

kewajiban maskapai penerbangan udara adalah memberikan pelayanan yang

baik serta bertanggung jawab dalam hal terjadi kerugian pada penumpang,

maka penumpang mempunyai hak untuk mendapatkan ganti kerugian terutama

dalam objek penelitian ini adalah barang penumpang yang hilang.

Tanggungjawab oleh pihak pengangkut atau pihak maskapai juga diatur dalam

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan dalam Pasal 144-

147.13

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, dalam

Pasal 144 dijelaskan bahwa pengangkut bertanggung jawab atas kerugian yang

diderita oleh pengirim kargo karena kargo yang dikirim hilang, musnah, atau

rusak yang diakibatkan oleh kegiatan angkutan udara selama kargo dalam

13
Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 1 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956, Pasal 144-147.
Universitas Bung Karno
10

pengawasan pengangkut. 14 Hal ini jelas merupakan menjadi titik acuan pihak

konsumen untuk menuntut segala kerugian yang tidak ditanggungjawabin oleh

pihak maskapai atau dapat yang dikatakan pihak pengangkut. Pengangkut

bertanggungjawab untuk kerugian yang terjadi antara lain akibat kehilangan

barang bawaan penumpang selama pengangkutan berlangsung. Untuk

penggantian kerugian tersebut tidak adanya kepastian hukum untuk melindungi

hak penumpang.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Penulis merasa tertarik untuk

membahasnya dalam karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang berjudul:

“Tanggung Jawab Maskapai Penerbangan Terhadap Barang Bawaan

Penumpang Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang

Penerbangan”.

B. Pokok Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas, agar pembahasan masalah dapat terarah,

maka Penulis membatasi ruang lingkup perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana ketentuan ganti rugi terhadap barang bawaan penumpang yang

hilang dalam penerbangan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009

Tentang Penerbangan?

2. Apakah Putusan Nomor 10/Pdt. Sus-BPSK/2016/PN.JKT.BRT sudah

memberikan rasa keadilan bagi penumpang?

14
Ibid.
Universitas Bung Karno
11

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui ketentuan ganti rugi terhadap barang bawaan

penumpang yang hilang dalam penerbangan menurut Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan.

b. Untuk mengetahui Putusan Nomor 10/Pdt. Sus-BPSK/2016/ PN.JKT.

BRT sudah memberikan rasa keadilan bagi penumpang.

2. Manfaat Penulisan

a. Manfaat Akademis

1) Untuk menambah literatur hukum tentang tanggung jawab maskapai

penerbangan terhadap barang bawaan penumpang, khususnya

kepada mahasiswa Program Hukum Pedata Fakultas Hukum

Universitas Bung Karno Jakarta.

2) Untuk menambah khazanah pemikiran tentang ketentuan

ketentuan ganti rugi terhadap barang bawaan penumpang yang

hilang dalam penerbangan menurut Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2009 Tentang Penerbangan.

b. Manfaat Praktis

1) Untuk memberikan pengetahuan hukum tentang hukum perdata

pada umumnya yang menyangkut hukum penerbangan demi

kepentingan masyarakat.

Universitas Bung Karno


12

2) Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu (S1), yaitu Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas

Bung Karno Jakarta.

D. Metode Penelitian

Metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan yaitu segala cara dalam

rangka ilmu tersebut, untuk sampai kepada kesatuan pengetahuan. Tanpa

metode ilmiah, suatu ilmu pengetahuan itu sebenarnya bukan suatu ilmu, tetapi

suatu himpunan pengetahuan saja tentang berbagai gejala, tanpa dapat disadari

hubungan antara gejala yang satu dengan gejala lainnya.15

1. Metode penelitian yang digunakan oleh Penulis adalah metode penelitian

hukum normatif. Pendekatan yang dilakukan guna mencari pemecahan

masalah atas permasalahan hukum yang timbul, adalah dengan

menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan

pendekatan (conseptual approach). Pendekatan undang-undang (statute

approach) dilakukan peneliti dengan menelaah semua peraturan

perundang-undangan yang bersangkut paut dengan permasalahan hukum

yang dibahas.16

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini sangat diperlukan sekali data yang relevan.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini,

15
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2010, hlm 45.
16
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Cet IV, Kencana Prenada Media, Jakarta,
2008, hlm. 93.
Universitas Bung Karno
13

Penulis menggunakan metode pengumpulan data kepustakaan sebagai

berikut: Penelitian kepustakaan dilakukan untuk pengumpulan data

sekunder, yang berasal dari perundang-undangan, di antaranya yaitu :

a. Kitab Undang-undang Hukum Perdata,

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

c. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

d. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 92 Tahun 2011 tentang

Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara

e. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2011 Tentang

Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara,

f. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK 13/S/1971 tentang Syarat-

syarat dan Ketentuan-ketentuan Mengenai Penggunaan Pesawat

Terbang Secara Komersial di Indonesia.

dan bahan sekunder berkaitan erat dengan penulisan skripsi ini.

3. Analisis Data

Untuk dapat mengetahui dan memberikan penilaian tentang penelitian

skripsi. Oleh karena. itu penelitian ini memakai analisa kualitatif yakni

dari keseluruhan data yang dirangkaikan sebagai satu kesatuan yang utuh

sebagai hasil penulisan yang nantinya akan disusun dalam skripsi.

E. Sistematika Penulisan

Dalam melakukan penyusunan skripsi ini, Penulis memberikan gambaran

tentang apa yang akan dibahas terdiri dari :

Universitas Bung Karno


14

BAB I PENDAHULUAN,

Bab ini terdiri dari : Latar Belakang Masalah, Pokok Perasalahan,

Tujuan dan Manfaat Penulisan, Metode Penelitian, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN UDARA

Bab ini terdiri dari : Pengertian Pengangkutan Udara, Azas-Azas

Hukum Pengangkutan Udara, Pihak-Pihak dalam Pengangkutan

Udara, Hak Kewajiban Para Pihak Dalam Pengangkutan Udara,

Barang Milik Penumpang Dalam Pengangkutan Udara, Perlindungan

Hukum Terhadap Barang Milik Penumpang.

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BARANG BAWAAN PENUMPANG

MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009

TENTANG PENERBANGAN

Bab ini terdiri dari : Pengertian Perlindungan Hukum Barang

Bawaan, Tujuan Perlindungan Hukum Barang Bawaan,

Perlindungan Hukum Dalam Pengangkutan Udara Barang

Bawaan, Pengertian Tanggung Jawab Hukum Barang Bawaan,

Bentuk Tanggung Jawab Hukum Barang Bawaan, dan Tanggung

Jawab Hukum Dalam Pengangkutan Udara.

BAB IV TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN

TERHADAP BARANG BAWAAN PENUMPANG MENURUT

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

Universitas Bung Karno


15

PENERBANGAN (Studi Kasus Putusan Nomor 10/Pdt.Sus-

BPSK/2016/PN.JKT.BRT)

Bab ini terdiri dari : Kasus Posisi, Pertimbangan dan Putusan Hakim,

dan Analisis Hukum.

BAB V PENUTUP

Merupakan bagian kesimpulan dan saran.

Universitas Bung Karno


16

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Barkatullah, Abdul Halim. Hak-Hak Konsumen, Nusa Media, Bandung, 2010.

Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum, Cet IV, Kencana Prenada Media,
Jakarta, 2008.

Muhammad, Abdulkdir. Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 1989.

Nasution, M.N. Manajemen Transportasi, Ghalia Indonesia, Bogor, 2007.

Setiawan, R. Pokok-Pokok Hukum Perjanjian, Putra Abadin, Jakarta, 1999.

Sunggono, Bambang. Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada,


Jakarta, 2010.

Widjaja, Gunawan dan Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan


Konsumen, PT.Gramedia Pustaka, Jakarta, 2003.

Wiradipradja, Saefullah. Tanggung Jawab Pengangkut Dalam Hukum


Pengangkutan Udara Internasional Dan Nasional, Liberty, Yogyakarta,
1989.

B. Peraturan Perundang-undangan

Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan


Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1 Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4956.

Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan


Konsumen, Lembaran Negara Nomor 42.

C. Sumber Lain

Rep Mat, “Indonesia Negara Maritim dengan Kepulauan Terbesar di Dunia”,


https:// jabarprov. go. id/ index. php/ news/ 25632/ 2017/ 11/03/
Indonesia- Negara- Maritim- dengan-Kepulauan-Terbesar-di-Dunia,
diakses tanggal 12 Agustus 2021.

Tajulfitri, Sang Saniaka. “Peran Diplomasi (Ekonomi dan Perdagangan) Dalam


Meningkatkan Daya Saing Nasional”, http:// pusdiklat.
Universitas Bung Karno
17

kemendag.go.id/v2019/article/peran-diplomasi-ekonomi-dan-
perdagangan-dalam-meningkatkan-daya-saing-nasional, diakses tanggal
12 Agustus 2021.

Wiradipradja, E. Saefullah. “Tanggung Jawab Perusahaan Penerbangan


Terhadap Penumpang Menurut Hukum Udara Indonesia”, Jurnal Hukum
Bisnis, Volume 25, Tahun 2006.

Universitas Bung Karno


am

u b
Direktori Putusan Mahkamah1 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 10/Pdt.Sus-BPSK/2016/PN.JKT.BRT

si
ne
ng
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

do
Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
gu
perdata pada peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara:

In
A
QATAR AIRWAYS Q.C.S.C, berkedudukan di Qatar Airways Tower, Airport Road, PO
Box 22550, Doha, Qatar yang berkantor perwakilan di Lantai 38
ah

lik
Suite 3802, Grand Indonesia, Jalan M.H Thamrin No.1, Jakarta
Pusat, dalam hal ini diwakili oleh Kantor Hukum Ivan Almaida
am

ub
Baely & Firmansyah Law Firm yang beralamat di Intiland Tower
9th Floor, Jl. Jenderal Sudirman 32, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat
Kuasa tertanggal 07 Januari 2016, selanjutnya disebut sebagai
ep
k

PEMOHON KEBERATAN semula TERGUGAT;


ah

M E L A W A N:
R

si
LEO MUALDY CHRISTOFFEL (KONSUMEN), bertempat tinggal di Jl. Masjid
No.11, RT.002/RW.006, Kel. Pegadungan, Kec. Kalideres, Jakarta

ne
ng

Barat, dalam hal ini diwakili oleh Sabam, S.H. dan Hasraldi, S.H.
Advokat & Konsultan Hukum yang berKantor di Kantor H.I.S &

do
gu

PARTNERS beralamat di Jalan Raya Pos Pengumben, Ruko Pos


Pengumben No.34 D Jakarta Barat, berdasarkan Surat Kuasa
In
A

tertanggal 21 Januari 2016, selanjutnya disebut sebagai


TERMOHON KEBERATAN semula PENGGUGAT;
ah

lik

Pengadilan Negeri tersebut;


m

Telah membaca berkas perkara;


ub

Telah membaca surat-surat yang bersangkutan;


ka

Telah memperhatikan surat-surat bukti yang diajukan kedua belah pihak;


ep

Telah mendengar keterangan kedua belah pihak;


ah

TENTANG DUDUKNYA PERKARA


R

Menimbang, bahwa Pemohon Keberatan semula Tergugat pada tingkat BPSK telah
es

mengajukan keberatan atas Putusan BPSK No.006/A/BPSK-DKI/XII/2015 tanggal 10


M

ng

Desember 2015 secara tertulis tertanggal 11 Januari 2016 dan telah didaftarkan di
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan nomor register 10/Pdt.Sus-

R
BPSK/2016/PN.JKT.BRT, berbunyi sebagai berikut:

si
Namun sebelum PEMOHON KEBERATAN mengemukakan keberatan terhadap Putusan

ne
ng
Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Provinsi DKI Jakarta, terlebih dahulu
PEMOHON KEBERATAN mengemukakan amar putusan BPSK DKI Jakarta. Adapun

do
amar putusan BPSK Provinsi DKI Jakarta berbunyi sebagai berikut:
gu • Mengabulkan sebagian Permohonan/Gugatan Konsumen.
• Kerugian ditanggung kedua belah pihak masing-masing 50% (Lima puluh per

In
A
seratus).
• Menolak biaya hidup Konsumen, selama cuti 2 (dua) minggu di Jakarta sebesar Rp.
ah

lik
15.000.000,- (lima belas juta rupiah).
• Mengabulkan jasa Hukum Pengacara sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta
am

ub
rupiah).
• Menghukum Tergugat (Qatar Airways) membayar 50% dari kehilangan uang
ep
sebesar 8.500,- US Dolar, Rp. 3.200.000,- dan 50 Swis Franc ditambah jasa hukum
k

pengacara sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)


ah

Setelah mengemukakan amar putusan dari BPSK Provinsi DKI Jakarta, berikut ini
R

si
PEMOHON KEBERATAN akan mengemukakan alasan keberatan atas putusan aquo

ne
ng

sebagai berikut:
1 Pengajuan Keberatan dari PEMOHON KEBERATAN Masih dalam Tenggang

Waktu yang Ditetapkan oleh Peraturan Perundang-undangan.

do
gu

Bahwa putusan BPSK Provinsi DKI Jakarta No. 006/A/BPSK-DKI/XII/2015


diucapkan pada tanggal 10 Desember 2015;
In
A

Bahwa PSK Provinsi DKI Jakarta memberitahukan Putusan BPSK Provinsi DKI
Jakarta No. 006/A/BPSK-DKI/XII/2015 kepada PEMOHON KEBERATAN (QATAR
ah

lik

AIRWAYS Q.C.S.C.) tanggal 28 Desember 2015; (terlampir)


PEMOHON KEBERATAN telah memberitahukan penolakan terhadap Putusan BPSK
m

ub

Provinsi DKI Jakarta No. 006/A/BPSK-DKI/XII/2015 tanggal 10 Desember 2015


kepada BPSK Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan Penolakan Putusan Arbitrase BPSK
ka

ep

tanggal 4 Januari 2016; (terlampir).


Menurut ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ah

No. 1 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan Terhadap Putusan Badan
R

es

Penyelesaian Konsumen, bahwa keberatan diajukan dalam waktu 14 (empat belas) hari
M

terhitung sejak Pelaku Usaha atau Konsumen menerima Pemberitahuan putusan BPSK;
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah3 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selanjutnya menurut ketentuan Pasal 41 ayat (3) Keputusan Menteri Perindustrian dan

R
Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan

si
Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen bahwa Konsumen dan

ne
ng
Pelaku Usaha yang menolak putusan BPSK, dapat mengajukan keberatan kepada
Pengadilan Negeri selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja

do
gu terhitung sejak keputusan BPSK diberitahukan;
Dari ketentuan perundang-undangan sebagaimana dikemukakan di atas, waktu untuk
mengajukan keberatan terhadap putusan BPSK yang diajukan oleh PEMOHON

In
A
KEBERATAN masih dalam tenggang waktu yang ditetapkan oleh perundang-undangan
yang berlaku. Dengan demikian, dari segi formalitas pengajuan Keberatan terhadap
ah

lik
putusan BPSK, upaya pengajuan keberatan yang diajukan oleh PEMOHON
KEBERATAN pada tempatnya untuk dikabulkan;
am

ub
2 Majelis Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Provinsi DKI
Jakarta Tidak Menyebutkan Dasar Atau Alasan Untuk Mengabulkan
ep
Permohonan/Gugatan dari Termohon Keberatan (Konsumen);
k

Majelis Arbitrase BPSK Provinsi DKI Jakarta dalam pertimbangan hukumnya halaman
ah

3 antara lain mengemukakan sebagai berikut:


R

si
“Menimbang, bahwa maksud dan tujuan konsumen adalah sebagaimana tersebut di
atas;

ne
ng

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok permohonan, majelis arbitrase


BPSK DKI Jakarta, selanjutnya disebut majelis, terlebih dahulu harus

do
gu

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Apakah BPSK DKI Jakarta berwenang


untuk memeriksa dan memutus permohonan konsumen selaku Penggugat?
In
A

Menurut UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 52, salah satu
tugas dan wewenang BPSK telah tegas diatur secara limitative, yaitu:
ah

lik

a Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsomuen dengan cara


mediasi atau konsiliasi atau Arbitrase.
b ..
m

ub

c …
ka

d .. dst
ep

e
ah

f.
R

g.
es
M

ng

on

h.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i.

R
j.

si
k.

ne
ng
l.
m.

do
n. Menurut ketentuan pasal 1 angka 8 keputusan Memperindag: No. 350/MPP/
gu Kep/12/2001 tentang Tugas dan wewenang BPSK, pengertian sengketa konsumen
adalah sengketa antara pelaku usaha dengan konsumen.

In
A
Menimbang dan memperhatikan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
dan UU No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
ah

lik
serta Peraturan perundang lainnya yang berkenaan dengan perkara ini;
Menimbang bahwa kewenangan BPSK dibatasi oleh Undang-undang hanya
am

ub
menyelesaikan sengekta berupa tuntutan material atau kerugian secara langsung”;
Dari pertimbangan hukum putusan Majelis Arbitrase BPSK DKI Jakarta sebagaimana
dikutip di atas, tidak terlihat sama sekali alasan dari Majelis Arbitrase BPSK DKI
ep
k

Jakarta untuk mengabulkan sebagian gugatan atau permohonan dari Konsumen


ah

(Termohon Keberatan);
R

si
Dalam suatu putusan, seyogianyalah terlihat pertimbangan apa yang dipergunakan oleh
pihak sebagai acuan untuk sebelum sampai pada pendirian untuk menerima atau

ne
ng

menolak gugatan/permohonan. Di dalam setiap putusan, yang penting bukan hanya


amar putusan semata, akan tetapi yang juga tidak kalah penting adalah dasar atau

do
gu

landasan dari amar tersebut;


Dalam jagad berpikir yang tertib, hal yang tidak pernah bisa diabaikan adalah
In
mengenai premis (landasan) yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Putusan tidak
A

dapat diambil tanpa ada premis (pertimbangan) yang mendasarinya. Memang


dimungkinkan suatu putusan (kesimpulan) tanpa ada pertimbangan. Namun putusan
ah

lik

yang tidak disertai dengan pertimbangan yang cukup, tentu tidak dapat dikategorikan
sebagai putusan yang baik;
m

ub

Dalam putusan BPSK DKI Jakarta, majelis arbitrase mengemukakan bahwa mereka
berwenang untuk mengadili perkara arbitrase. Soal apakah BPSK berwenang untuk
ka

ep

menangani atau sengketa konsumen, PEMOHON KEBERATAN tidak


mempersoalkannya. Yang dipermasalahkan oleh
ah

es

PEMOHON KEBERATAN adalah pertimbangan untuk menerima sebagian gugatan


M

atau permohonan dari TERMOHON KEBERATAN. Majelis arbitrase juga tidak


ng

merujuk aturan atau kepatutan mana yang mereka pergunakan sebagai titian untuk
on

sampai pada pendirian mengabulkan permintaan dari TERMOHON KEBERATAN;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah5 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Oleh karena BPSK DKI Provinsi DKI Jakarta tidak menyebutkan alasan untuk

R
mengabulkan tuntutan dari TERMOHON KEBERATAN, putusan dari BPSK DKI

si
Jakarta adalah putusan yang minim atau putusan yang tidak ada pertimbangan. Sesuai

ne
ng
dengan hukum, bahwa setiap putusan yang tidak ada pertimbangan pada tempat untuk
ditolak atau diabaikan seluruhnya;

do
gu 3 PEMOHON KEBERATAN Tidak Bertanggung Jawab Atas Hilangnya Barang
Bawaan Penumpang;
Mengenai tanggung jawab dari PEMOHON KEBERATAN terhadap barang bawaan

In
A
dari penumpang selaku pengangkut hal ini diatur dalam Condition of Carriage Section
pada Article 9 point 12 (http://www.qatarairways.com/global/en/conditions-of-
ah

lik
carriage.page), yang berbunyi sebagai berikut:
Personal Belongings:
am

ub
“We will not accept liability for damage to and or loss or destruction of any of your
personal property in consequence of your leaving it unattended in any of our aircraft
ep
and or in any property, airport facilities or vehicles we use.”
k

Terjemahannya
ah

R
Ketentuan Tentang Barang Bawaan, Pasal 9 butir 12;

si
Barang pribadi:

ne
ng

"Kami tidak akan bertanggung jawab atas kerugian dan atau kehilangan atau
kerusakan dari setiap barang pribadi Anda karena Anda meninggalkannya tanpa
pengawasan di pesawat dan atau di properti kami, fasilitas bandara atau kendaraan

do
gu

yang kami gunakan;


Dari ketentuan mengenai barang bawaan penumpang sebagaimana dikemukakan di
In
A

atas, PEMOHON KEBERATAN telah memberitahukan kepada setiap dan seluruh


penumpang untuk menjaga sendiri barang bawaannya agar tidak hilang atau terhindar
ah

lik

dari kerusakan;
PEMOHON KEBERATAN sudah memberitahukan kepada setiap konsumennya
m

ub

bahwa atas adanya kehilangan barang bawaan yang tidak termasuk ke dalam bagasi
terdaftar adalah tanggung jawab dari penumpang sendiri. Dalam hal atau
ka

bilamana terjadi kehilangan atau


ep
ah

kerusakan atas barang bawaan selama dalam penerbangan, setiap penumpang


es
M

(termasuk di dalamnya TERMOHON KEBERATAN) tidak berhak untuk menuntut


ng

atau meminta kerugian atas hilang, rusak atau bekurangnya barang bawaan terhadap
on

PEMOHON KEBERATAN. Bila ingin barang bawaan mendapat ganti rugi apabila
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hilang atau rusak, PEMOHON KEBERATAN sudah memberitahukan kepada

R
penumpang agar barang dimasukkan ke dalam bagasi terdaftar;

si
Dengan rumusan atau ketentuan sebagaiman dikemukakan di atas, cukup alasan untuk

ne
ng
menolak seluruh tuntutan dari TERMOHON KEBERATAN atas hilangnya barang
milik TERMOHON KEBERATAN;

do
gu 4 Peraturan dan Perundang-Undangan di Indonesia Dalam Bidang atau
Mengenai Penerbangan Tidak Memberi Hak Kepada Konsumen Untuk
Menuntut Ganti Rugi kepada Penerbangan Atas Hilang Atau Rusaknya

In
A
Barang Bawaan Penumpang;
a Undang-Undang No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan
ah

lik
Pasal 1 ayat 25 yang berbunyi sebagai berikut:
“Bagasi kabin adalah barang yang dibawa oleh penumpang dan berada dalam
am

ub
pengawasan penumpang sendiri”;
Pasal 143 yang berbunyi sebagai berikut:
ep
“Pengangkut tidak bertanggung jawab atas kerugian karena hilang atau rusaknya
k

barang kabin, kecuali apabila penumpang dapat membuktikan bahwa kerugian


ah

tersebut disebabkan oleh tindakan pengangkut atau orang yang dipekerjakannya”;


R

si
b Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab

ne
ng

Pengangkut Angkutan Udara;


Pasal 1 ayat (9) Menteri Perhubungan Nomor: PM 77 tahun 2011 berbunyi sebagai
berikut:

do
gu

“Bagasi kabin adalah barang yang dibawa oleh penumpang dan berada dalam
pengawasan penumpang sendiri”;
In
A

Pasal 4 ayat (1) Menteri Perhubungan Nomor: PM 77 tahun 2011 berbunyi sebagai
berikut:
ah

lik

“Pengangkut tidak bertanggung jawab untuk kerugian karena hilang atau rusaknya
barang kabin, kecuali apabila penumpang dapat membuktikan bahwa kerugian
m

ub

tersebut disebabkan oleh tindakan pengangkut atau orang yang dipekerjakannya”.


Pasal 4 ayat (2) Menteri Perhubungan Nomor: PM 77 tahun 2011 berbunyi sebagai
ka

berikut:
ep
ah

“Apabila pembuktian penumpang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat


R

diterima oleh pengangkut atau berdasarkan keputusan pengadilan yang telah


es

mempunyai kekuatan hukum yang tetap (inkracht) dinyatakan bersalah, maka ganti
M

ng

kerugian ditetapkan setinggi-tingginya sebesar kerugian nyata penumpang”;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah7 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 5 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 77 tahun 2011 tentang Tanggung

R
Jawab Pengangkut Udara bahwa pengangkut hanya bertanggung jawab terhadap

si
bagasi tercatat, sedangkan terhadap bagasi yang tidak tercatat adalah tanggung jawab

ne
ng
dari penumpang sendiri;
Untuk lengkapnya adapun bunyi Pasal 5 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM

do
77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Udara adalah berbunyi sebagai
gu berikut:
Pasal 5 ayat (1)

In
A
“Jumlah ganti kerugian terhadap penumpang yang mengalami kehilangan, musnah
atau rusaknya bagasi tercatat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf c
ah

lik
ditetapkan sebagai berikut:
a Kehilangan bagasi tercatat atau isi bagasi tercatat atau bagasi tercatat musnah
am

ub
diberikan ganti kerugian sebesar Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu per kg dan paling
banyak Rp. 4.000.000 (empat juta rupiah) per penumpang; dan
b Kerusakan bagasi tercatat, diberikan ganti kerugian sesuai jenisnya, bentuknya,
ep
k

ukuran dan merk bagasi tercatat”.


ah

Pasal 5 ayat (2)


R

si
“Bagasi tercatat dianggap hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila
tidak diketemukan dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal dan

ne
ng

jam kedatangan penumpang di Bandar udara tujuan”;


Pasal 5 ayat (3).

do
gu

“Pengangkut wajib memberikan uang tunggu kepada penumpang atas bagasi tercatat
yang belum ditemukan dan belum dapat dinyatakan hilang sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) sebesar Rp. 200.000.00 (dua ratus ribu) per hari paling lama 3 (tiga)
In
A

hari kalender”;
Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
ah

lik

tentang Penerbangan dan peraturan yang berlaku di Qatar Airways (PEMOHON


KEBERATAN) bahwa pengangkut tidak bertanggung jawab atas hilang atau rusaknya
m

ub

bagasi kabin. Yang bertanggung jawab atas rusaknya bagasi kabin adalah penumpang
sendiri (TERMOHON KEBERATAN), bukan perusahaan pengangkutan (PEMOHON
ka

ep

KEBERATAN);
Dengan demikian, permintaan ganti rugi dari TERMOHON KEBERATAN yang
ah

dikabulkan oleh TERMOHON KEBERATAN adalah tidak sesuai dengan peraturan


R

es

perundang-undangan di bidang penerbangan. PEMOHON KEBERATAN menolak


M

putusan BPSK DKI Jakarta mengenai tuntutan ganti rugi, karena tidak mempunyai
ng

alasan yang cukup atau tidak mempunyai dasar hukum. Setiap permohonan, permintaan
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau tuntutan yang tidak ada alasan atau tidak ada dasar hukumnya adalah pada

R
tempatnya untuk ditolak atau tidak dikabulkan;

si
Sebagai analog atau sebagai perbandingan, PEMOHON KEBERATAN dapat

ne
ng
mengemukakan bahwa dalam hal penumpang dalam bis kota, antar kota, kereta api atau
kapal laut misalnya, pengangkut atau pengusaha pengangkutan tidak dapat dituntut

do
untuk membayar ganti rugi atas hilangnya barang bawaan penumpang di dalam bisa
gu kota, antar kota, kereta atau kapal api tersebut. Setiap kehilangan di dalam angkutan
adalah tanggungan atau tanggung jawab dari penumpang sendiri, bukan tanggung jawab

In
A
dari supir atau pengusaha angkutan;
Kalau untuk pengangkutan yang lain, bila penumpang kehilangan suatu barang dalam
ah

lik
perjalanan, penumpang tidak berhak untuk menuntut ganti rugi terhadap angkutan, maka
demi kesamaan perlakuan terhadap sesama angkutan, maka tunutan dari TERMOHON
am

ub
KEBERATAN pada tempatnya juga ditolak seluruhnya;
5 Biaya Advokat Tidak Dapat Dibebankan oleh BPSK DKI Provinsi Jakarta
terhadap PEMOHON KEBERATAN
ep
k

BPSK DKI Provinsi Jakarta dalam putusannya Mengabulkan jasa Hukum Pengacara
ah

sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);


R

si
Tuntutan TERMOHON KEBERATAN agar PEMOHON KEBERATAN membayar
biaya advokat dari TERMOHON KEBERATAN sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta

ne
ng

rupiah) yang dikabulkan oleh BPSK DKI Jakarta jelas sudah menyalahi hukum acara
yang berlaku di Indonesia mengenai biaya jasa pengacara;

do
gu

Dalam hukum acara perdata misalnya, berlaku suatu prinsip bahwa pihak yang
mempergunakan jasa pengacara, apakah itu sebagai penggugat (pemohon) atau tergugat
In
A

(termohon) harus bersedia untuk mengeluarkan biaya untuk itu. Beracara dengan
mempergunakan jasa advokat dalam hukum pada prinsipnya adalah tidak gratis. Berani
ah

mempergunakan jasa advokat, artinya harus berani mengeluarkan biaya untuk jasa
lik

advokat yang dipergunakan. Demikian juga


m

ub

dalam sengketa konsumen ini, oleh karena TERMOHON KEBERATAN sendiri yang
ka

berinsiatif untuk mengajukan tuntutan ganti rugi, maka TERMOHON KEBERATAN


ep

harus bersedia mengeluarkan biaya untuk membayar biaya advokat untuk mengajukan
gugatan/permohonan melalui BPSK DKI Provinsi DKI Jakarta;
ah

Alasan sederhananya adalah, bahwa pihak yang mempergunakan jasa pengacara/advokat


es

untuk mengajukan gugatan/permohonan adalah TERMOHON KEBERATAN sendiri.


M

ng

Oleh karena yang mempergunakan jasa advokat adalah TERMOHON KEBERATAN


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah9 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maka yang berkewajiban untuk membayar biaya advokat adalah TERMOHON

R
KEBERATAN sendiri bukan PEMOHON KEBERATAN atau pihak lain;

si
Dalam hukum berlaku suatu asas, bahwa pihak yang telah mempergunakan sesuatu atau

ne
ng
telah menikmati sesuatu berkewajiban untuk memberikan biaya atas apa yang telah
dipergunakan atau dinikmatinya tersebut. Secara sederhananya dapat dikemukakan kalau

do
seorang makan di warung nasi misalnya, maka yang berkewajiban untuk membayar
gu
makanan tersebut adalah pihak yang makan tadi bukan pihak lain;
Karena yang mempergunakan jasa advokat dalam mengajukan gugatan/permohonan

In
A
melalui BPSK DKI Jakarta adalah TERMOHON KEBERATAN sendiri, maka secara
akal sehat yang berkewajiban untuk menanggung biaya advokat adalah TERMOHON
ah

lik
KEBERATAN bukan pihak lain. Tidak tepat dan tidak beralasan bagi BPSK DKI
Provinsi DKI Jakarta untuk menghukum PEMOHON KEBERATAN untut membayar
am

ub
biaya advokat yang dipergunakan oleh TERMOHON KEBERATAN menjadi kewajiban
PEMOHON KEBERATAN sekalipun itu hanya sebagian dari tuntutan TERMOHON
KEBERATAN;
ep
k

Dalam hal ini, biaya advokat yang dipergunakan jasanya oleh TERMOHON
ah

KEBERATAN tidak dapat ditimpakan kepada PEMOHON KEBERATAN. Biaya


R

si
pengacara/advokat tidak termasuk biaya yang dapat dituntut. Hal ini jelas diatur dalam
pasal 182 HIR. Di dalam pasal 182 HIR ini ditentukan bahwa yang termasuk biaya

ne
ng

(ongkos) adalah bersifat limitatif, yaitu hanya untuk 6 macam. Dari ke enam macam
biaya (ongkos), biaya pengacara/advokat tidak termasuk di dalamnya. Karena biaya

do
gu

pengacara tidak termasuk biaya dalam hukum acara perdata maka putusan BPSK Provinsi
DKI Jakarta yang menghukum PEMOHON KEBERATAN untuk membayar biaya
In
advokat dari TERMOHON KEBERATAN harus ditolak seluruhnya;
A

Berdasarkan alasan dan pertimbangan hukum sebagaimana yang dikemukakan di atas,


ah

lik

untuk itu PEMOHON KEBERATAN memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Barat atau Majelis Hakim yang menerima, memeriksa dan mengadili perkara ini, untuk
m

ub

sudilah kiranya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:


1 Mengabulkan keberatan dari PEMOHON KEBERATAN untuk seluruhnya;
ka

ep

2 Membatalkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Provinsi


DKI Jakarta No. 006/A/BPSK-DKI/XII/2015 tanggal 10 Desember 2015 untuk
ah

seluruhnya;
R

es

3 Menolak tuntutan ganti rugi dari TERMOHON KEBERATAN (d/h PEMOHON)


M

untuk seluruhnya;
ng

4 Menghukum TERMOHON KEBERATAN untuk membayar seluruh biaya yang timbul


on

dalam perkara ini;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa pada persidangan yang telah ditentukan para pihak masing-

R
masing menghadap kuasanya;

si
Menimbang, bahwa persidangan dilanjutkan dengan pembacaan keberatan

ne
ng
Pembanding, dan atas keberatannya tersebut Pembanding tetap pada keberatannya;
Menimbang, bahwa atas keberatan Pembanding tersebut, Terbanding menyatakan

do
mengajukan jawabannya sebagai berikut:
gu
Dalam Pokok Perkara:
1 Bahwa TERMOHON KEBERATAN dengan tegas menolak seluruh dalil-

In
A
dalil Keberatan PEMOHON KEBERATAN terkecuali yang diakui secara
tegas dan jelas;
ah

lik
2 Tentang Majelis Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
Provinsi DKI Jakarta tidak menyebutkan Dasar atau Alasan untuk
am

ub
mengabulkan Permohonan/ Gugatan dari Termohon Keberatan (Konsumen);
Bahwa dalam hal ini TERMOHON KEBERATAN memberikan tanggapan sebagai
berikut :
ep
k

PEMOHON KEBERATAN tidak cermat dalam membaca Putusan Arbitrase


ah

BPSK, dasar atau alasan Majelis Arbitrase BPSK sudah dimasukkan secara jelas
R

si
dalam Putusan Arbitrase No.006/A/BPSK-DKI/XII/2015 yang dituangkan dalam
Pertimbangan Majelis Arbitrase halaman ke-2 (dua) dan ke-3 (tiga) Putusan Aquo

ne
ng

(Tentang DUDUK PERKARA dan TENTANG HUKUMNYA).


3 Tentang PEMOHON KEBERATAN tidak bertanggung jawab atas

do
gu

Hilangnya Barang Bawaan Penumpang;


In
A

Bahwa dalam hal ini TERMOHON KEBERATAN memberikan tanggapan sebagai


berikut;
ah

Bahwa dalil-dalil yang disampaikan PEMOHON KEBERATAN masuk dalam Pokok


lik

Perkara yang sebenarnya sudah disampaikan dalam Tanggapannya terhadap


Permohonan TERMOHON KEBERATAN di BPSK, namun demikian apa yang
m

ub

didalilkan oleh PEMOHON KEBERATAN tersebut tidak relevan dengan Kronologis


ka

yang disampaikan TERMOHON KEBERATAN (d/h Pemohon), karena kejadian


ep

kehilangan uang yang menimpa TERMOHON KEBERATAN sudah TERMOHON


KEBERATAN permasalahkan sebelum pesawat mendarat, dan seharusnya kehilangan
ah

tersebut dapat dicegah oleh Pihak PEMOHON KEBERATAN namun tidak


es

dilakukan oleh PEMOHON KEBERATAN, sebagaimana dapat TERMOHON


M

ng

KEBERATAN sampaikan sebagai berikut:


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
11 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i Pada hari Jumat tanggal 15 Mei 2015, konsumen memulai

R
perjalanan dari Jenewa menuju Jakarta dengan penerbangan

si
Qatar pada pukul 16.00 waktu setempat dan sempat delay karena

ne
ng
cuaca buruk selama satu jam di dalam pesawat untuk kemudian
pesawat terbang menuju DOHA, Qatar. Setelah tiba, konsumen

do
transit di DOHA untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan
gu QR 956 pada pukul 02.20 waktu setempat menuju Jakarta;
ii Di dalam perjalanan konsumen membawa di dalam tas

In
A
konsumen sebuah jam Rolex GMT Master II warna biru
hitam lengkap dengan kartu garansi dan uang tunai di dalam
ah

lik
agenda senilai US 8.500.00 (delapan ribu lima ratus dolar
amerika) dengan pecahan 100, 50, 20, 10, yang konsumen
am

ub
letakkan di dalam amplop money changer korea dengan
motif dan warna putih serta ada aksen garis biru dibawah.
Dan beberapa uang pecahan 1 dollar. Di dalam tas tersebut
ep
k

juga terdapat dompet berisikan uang tunai senilai pecahan


ah

besar Rp 3.200.000,-(tiga juta dua ratus ribu rupiah) ditambah


R

si
beberapa lembar pecahan 50 ribu, 10 ribu, 5 ribu dan 2 ribu
rupiah, serta uang sebesar CHF 50 dengan empat nomor seri

ne
ng

terakhir 3774 yang konsumen simpan selalu di dalam dompet


bersamaan dengan pecahan rupiah;

do
gu

iii Ketika pesawat mulai descend (turun ketinggian) di daerah


wilayah Indonesia dan lampu dinyalakan, konsumen
In
melakukan pengecekan atas jam tangan konsumen dan
A

menemukan jam tangan konsumen sudah hilang. Lalu


konsumen melaporkan kepada kru kabin dan mereka
ah

lik

melakukan kontak kepada kapten dan kapten melakukan


kontak kepada ground. Di dalam kabin tersebut, kru
m

ub

kemudian mengambil foto atas jam konsumen yang hilang


dan
ka

ep

disarankan agar konsumen kembali ke tempat duduk. Namun, ketika konsumen


ah

kembali ke tempat duduk, konsumen temukan jam konsumen tergeletak diatas tas
R

es

begitu saja dan kembali konsumen melaporkan kepada kru kabin.;


M

ng

iv Dengan rasa curiga kemudian konsumen mengecek


on

keberadaaan barangnya yang lain dan mengetahui bahwa


uang konsumen yang disimpan dalam amplop sudah diambil
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan uang milik konsumen yang lainnya di dalam dompet

R
sudah hilang. Konsumen kemudian melaporkan kembali ke

si
kru kabin dan meminta dilakukan pemeriksaan kepada

ne
ng
penumpang sebelum penumpang turun. Kemudian kru
kabin menghubungi kapten dan konsumen dijelaskan bahwa

do
gu kru kabin tidak memiliki kewenangan untuk melakukan
pemeriksaan dan airport security yang akan naik dan

In
melakukan pemeriksaan. Konsumen tegaskan apakah
A
Indonesian National Police will be on board ? (Kepolisian
ah

Republik Indonesia akan naik ke pesawat untuk

lik
memeriksa?), mereka jawab iya dan konsumen disarankan
am

untuk tenang dan kembali duduk;

ub
v Namun, setelah pesawat mendarat, seluruh penumpang
dipersilahkan turun. Dan entah bagaimana cara mereka
ep
k

menemukan pelaku, kemudian satu orang penumpang yang


ah

ditahan atas kecurigaan petugas security bandara. Ketika


R

si
konsumen tanyakan kepada ground crew yang bertugas
kenapa seluruh penumpang dilepaskan karena sebelumnya

ne
ng

konsumen sudah meminta dilakukan pemeriksaan sebelum


turun, pihak ground (petugas darat) menanyakan kembali

do
gu

apakah konsumen memiliki penumpang yang dicurigai.


Konsumen kemudian memberikan jawaban bahwa karena
konsumen tidak memiliki orang yang dicurigai, maka
In
A

konsumen meminta pemeriksaaan kepada seluruh


penumpang. Namun secara mengejutkan, jawaban/ respon
ah

lik

dari ground crew (Petugas darat) adalah tidak etis jika


dilakukan pemeriksaan tanpa adanya orang yang
m

ub

dicurigai dan konsumen harus berempati kepada


ka

penumpang yang sudah lelah, kemudian mereka


ep

melepaskan seluruh penumpang tanpa adanya


ah

pemeriksaan sebagaimana yang dijanjikan sebelumnya


R

oleh pihak kru kabin ketika masih didalam pesawat,


es
M

kecuali satu orang yang ditahan atas kecurigaan security


ng

bandara dan petugas darat dari PEMOHON


on

KEBERATAN;
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
13 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
vi Akibat dari tindakan tersebut, konsumen kehilangan

si
kesempatan untuk menemukan kembali Uang milik
Konsumen yang pasti berada di dalam pesawat dan/atau

ne
ng
melakukan pembuktian perpindahan tangan dari uang yang
konsumen miliki karena para tersangka sudah keluar dari

do
gu 4
pesawat tanpa dilakukan pemeriksaan apapun;
Bahwa sebagaimana yang telah TERMOHON KEBERATAN sampaikan
pada poin 3(tiga) diatas, Keberatan yang disampaikan oleh PEMOHON

In
A
KEBERATAN dalam poin 4 (empat) yaitu:
“Tentang Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku di indonesia dalam
ah

lik
Bidang atau mengenai Penerbangan tidak memberi Hak Kepada Konsumen untuk
Menuntut Ganti Rugi kepada Penerbangan atas hilang atau rusaknya Barang
am

ub
Bawaan Penumpang”
Maka jelas keberatan tersebut tidak relevan/ berhubungan dengan kejadian kehilangan
ep
barang yang dialami oleh TERMOHON KEBERATAN dimana seharusnya
k

kehilangan yang menimbulkan kerugian bagi TERMOHON KEBERATAN


ah

dapat dicegah oleh PEMOHON KEBERATAN namun tidak dilakukan oleh


R

si
PEMOHON KEBERATAN. Karenanya sesuai yang TERMOHON

ne
ng

KEBERATAN sampaikan sesuai dalam poin 3 dan 4 ini mutlak adalah


kesalahan dan yang menjadi tanggung jawab PEMOHON KEBERATAN;

do
5 Tentang Biaya Advokat tidak dapat dibebankan oleh BPSK DKI Provinsi
gu

DKI Jakarta terhadap PEMOHON KEBERATAN;


Dalam hal ini PEMOHON KEBERATAN tidak cermat dalam mendalilkan (salah
In
A

kaprah), karena dalam poin 5(lima) PEMOHON KEBERATAN memasukkan dasar


hukum yang keliru sebagaimana yang tercantum dalam halaman 8(delapan) alinea
ah

lik

terakhir yaitu Pasal 182 HIR yang mengatur mengenai biaya dan bukan Kerugian yang
dialami oleh TERMOHON KEBERATAN;
m

ub

Bahwa dalam Putusan Arbitrase BPSK, Majelis Arbitrase sudah tepat mengabulkan
Biaya Jasa Hukum Pengacara/ Advokat sebagai kerugian yang dialami oleh
ka

ep

TERMOHON KEBERATAN sebagaimana diatur dalam Pasal 183 HIR;


6 Bahwa dari apa yang telah TERMOHON KEBERATAN uraikan diatas,
ah

kembali TERMOHON KEBERATAN tegaskan kejadian kehilangan barang


R

es

yang dialami oleh TERMOHON KEBERATAN dimana seharusnya


M

ng

kehilangan yang menimbulkan kerugian bagi TERMOHON


on

KEBERATAN dapat dicegah oleh PEMOHON KEBERATAN namun


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak dilakukan oleh PEMOHON KEBERATAN. Karenanya sesuai

si
yang TERMOHON KEBERATAN sampaikan sesuai dalam poin 3 dan
4 diatas. Kerugian yang dialami oleh

ne
ng
TERMOHON KEBERATAN mutlak adalah kesalahan dan yang menjadi

do
gu tanggung jawab PEMOHON KEBERATAN, karena dengan tidak dilakukannya
pemeriksaan terhadap seluruh penumpang ketika mendarat sebagaimana sesuai dengan

In
permintaan TERMOHON KEBERATAN dan telah dijanjikan oleh Kru kabin sebagai
A
pegawai dari PEMOHON KEBERATAN pada saat pesawat belum mendarat,
ah

mengakibatkan kerugian bagi TERMOHON KEBERATAN;

lik
Justru yang terjadi ketika pesawat mendarat, hanya dilakukan penggeledahan atas satu
penumpang yang dicurigai oleh Security Bandara dan Kru darat dari PEMOHON
am

ub
KEBERATAN berdasarkan petunjuk dari Kru darat yang mengatakan bahwa
biasanya yang melakukan pencurian didalam pesawat adalah warga negara dari
ep
k

China, dan memang benar faktanya ditemukan beberapa lembar uang (tetapi tidak
ah

keseluruhan) yang konsumen kenali sebagai milik konsumen karena salah satunya
R

si
adalah mata uang CHF (Swiss Franc) 50 edisi khusus;
Di dalam pemeriksaan kepolisian, yang bersangkutan tidak bisa menjelaskan secara

ne
ng

jelas jumlah uang yang dibawa dan asal uang yang didapatkan. Dengan berdasar
laporan kepolisian (konsumen sudah sampaikan ke kantor Qatar), maka polisi

do
gu

berketetapan bahwa yang bersangkutan adalah tersangka tindak pidana pencurian


internasional yang sudah beberapa kali beraksi di pesawat Qatar. Dan penetapan
tersangka pada saat itu dan akhirnya Terpidana, ini menunjukkan bahwa telah terjadi
In
A

perpindahan atas barang milik konsumen diatas pesawat Qatar Airways dengan nomor
penerbangan QR956;
ah

lik

Bahwa kemudian yang menjadi pertanyaan adalah, Bagaimana mungkin pihak Kru
darat dari PEMOHON KEBERATAN bisa dengan mudahnya menunjuk salah satu
m

ub

penumpang dari ratusan penumpang yang ada pada saat penerbangan tersebut sebagai
pelaku? Dan memang benar bahwa penumpang yang ditunjuk tersebut memang pelaku
ka

ep

dari tindak pidana pencurian tersebut. Hal ini jelas sekali bukan merupakan kebetulan,
akan tetapi pihak PEMOHON KEBERATAN sudah mengetahui adanya kelompok/
ah

orang-orang yang biasa melakukan pencurian diatas pesawat PEMOHON


R

KEBERATAN. Sehingga sudah sepatutnya apabila permintaan TERMOHON


es
M

KEBERATAN yang juga telah disetujui dan dijanjikan oleh Kru kabin PEMOHON
ng

KEBERATAN untuk pemeriksaan seluruh penumpang dilakukan, maka seluruh uang


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
15 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERMOHON KEBERATAN yang hilang dapat ditemukan dan kemungkinan pelaku

R
lainnya dapat diketahui;

si
ne
ng
Pasal 1 angka 8 Keputusan Menperindag nomor 350/ MPP/ Kep/12/ 2001 tentang
pelaksanaan Tugas dan wewenang BPSK, pengertian sengketa konsumen adalah

do
gu sengketa antara pelaku usaha dengan konsumen yang menuntut ganti rugi atas
kerusakan, pencemaran dan atau yang menderita akibat mengkonsumsi barang

dan atau memanfaatkan jasa, sehingga jelas Konsumen sebagai pemilik Tas dan

In
A
barang berharga harus menjaga dengan baik barang bawaan di kabin pesawat

namun hak Konsumen dalam memanfaatkan Jasa Penerbangan adalah


ah

lik
Keamanan dan Keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/ atau jasa;
Berdasarkan alasan dan pertimbangan hukum sebagaimana yang telah dikemukakan
am

ub
diatas, untuk itu Mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini untuk berkenan memberikan Putusan sebagai berikut :
ep
Dalam Pokok Perkara
k

1 Menolak keberatan dari PEMOHON KEBERATAN untuk seluruhnya;


ah

R
2 Menguatkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Provinsi

si
DKI Jakarta No.006/A/BPSK-DKI/XII/2015;

ne
ng

3 Menghukum PEMOHON KEBERATAN untuk membayar biaya yang timbul dalam


perkara ini;
Atau:

do
gu

Apabila Majelis Hakim yang Terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya;
In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya Pemohon Keberatan mengajukan bukti-bukti


sebagai berikut:
ah

lik

1 (PK-1) Pasal 143 Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 2009 tentang
Penerbangan.
m

ub

“Pengangkut tidak bertanggung jawab untuk kerugian karena hilang atau rusaknya
bagasi kabin, kecuali apabila penumpang dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut
ka

disebabkan oleh tindakan pengangkut atau orang yang dipekerjakannya”;


ep

2 (PK-2) Nilai Kurs Mata Uang Asing pada Bank Indonesia tanggal 15 Mei 2015;
ah

3 (PK-3) Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang No. 8 tahun 2010 Tentang Pencegahan
R

dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang;


es
M

“Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang
ng

asing dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat
on

sanggup bayar atau bilyet giro paling sedikit Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia

R
wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.”;

si
4 (PK-4) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 77 tahun 2011 tentang

ne
ng
Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara;
Pasal 4 ayat (1)

do
“Pengangkut tidak bertanggung jawab untuk kerugian karena hilang atau rusaknya
gu barang kabin, kecuali apabila penumpang dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut
disebabkan oleh tindakan pengangkut atau orang yang dipekerjakannya”;

In
A
5 (PK-5) Ketentuan Mengenai Barang Bawaan Yang Berlaku pada Pemohon
Keberatan berdasarkan pada Pasal 9 angka 12 (http://www.qatarairways.com/
ah

lik
global/en/conditions-of-carriage.page) tentang barang bawaaan Barang pribadi:
"Kami (Qatar Airways) tidak akan bertanggung jawab atas kerugian dan atau
am

ub
kehilangan atau kerusakan dari setiap barang pribadi Anda karena Anda
meninggalkannya tanpa pengawasan di pesawat dan atau di properti kami, fasilitas
bandara atau kendaraan yang kami gunakan”;
ep
k

6 (PK-6) Pasal 20 Ketentuan Konvensi Montreal (Montreal Convention) Tentang


ah

Pembebasan dari Tuntutan;


R

si
“Jika perusahaan transportasi membuktikan bahwa kerugian disebabkan atau
dikontribusikan oleh kelalaian atau tindakan yang salah lainnya atau kesalahan dari

ne
ng

orang yang mengklaim kompensasi atau dari orang yang berhak, perusahaan
transportasi harus sepenuhnya atau sebagian dibebaskan dari kewajibannya kepada

do
gu

penggugat sepanjang bahwa kelalaian atau tindakan yang salah atau kesalahan tersebut
yang menyebabkan atau berkontribusi untuk kerugian tersebut. Ketika kompensasi
In
dengan alasan kematian atau cedera dari penumpang diklaim oleh orang lain selain
A

penumpang, perusahaan transportasi juga harus sepenuhnya atau sebagian dibebaskan


dari kewajibannya sepanjang bahwa perusahaan transportasi membuktikan bahwa
ah

lik

kerugian tersebut disebabkan atau dikontribusikan oleh kelalaian atau tindakan yang
salah lainnya atau kesalahan dari penumpang tersebut. Pasal ini berlaku untuk semua
m

ub

ketentuan tanggung jawab dalam Konvensi ini, termasuk ayat 1 dari Pasal 21”;
7 (PK-7) Pasal 18 Konvensi Warsawa (Warsawa Convention) Tentang Tanggung
ka

ep

Jawab Pengangkut (Penerbangan);


“Perusahaan transportasi bertanggung jawab atas kerugian yang diderita jika ada
ah

pembongkaran atau kehilangan dari, atau atas kerusakan dari, setiap bagasi atau setiap
R

es

barang yang terdaftar, jika kejadian yang menyebabkan kerusakan terjadi berlangsung
M

selama pengangkutan melalui udara. 2. Pengangkutan melalui udara dalam arti ayat
ng

sebelumnya yaitu pada saat selama bagasi atau barang-barang menjadi tanggung jawab
on

dari perusahaan transportasi, apakah di bandara atau di atas pesawat, atau, dalam hal
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
17 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pendaratan di luar bandara, di tempat manapun. 3. Pada saat pengangkutan melalui

R
udara tidak mencakup untuk setiap pengangkutan melalui darat, laut atau sungai yang

si
dilakukan di luar bandara. Namun, jika pengangkutan tersebut terjadi pada saat

ne
ng
pelaksanaan kontrak untuk pengangkutan melalui udara, untuk tujuan pemuatan,
pengiriman atau pemindahan dari satu alat pengangkut ke alat pengangkut lain, setiap

do
kerusakan yang diduga, tunduk pada bukti yang lain, telah menjadi akibat dari suatu
gu peristiwa yang berlangsung selama pengangkutan melalui udara”;
8 (PK-8) Buku Komentar HIR yang disusun oleh Mr. R. Tresna tahun 1996;

In
A
Pasal 182 HIR hal menghukum ongkos hanya boleh dikenakan sampai:
1 Ongkos kantor panitera pengadilan dan ongkos meterai, yang perlu dipakai dalam
ah

lik
perkara itu;
2 Ongkos saksi, orang ahli atau juru bahasa, terhitung ongkos sumpah mereka itu,
am

ub
dengan pengertian bahwa pihak yang minta supaya diperiksa lebih dari lima orang
saksi tentang satu kejadian itu juga, tiada boleh menuntut bayaran penyaksian yang
lebih itu kepada lawannya;
ep
k

3 Ongkos pemeriksaan setempat dan perbuatan hakim lain;


ah

4 Gaji pejabat yang diruh melakukan panggilan, Pemberitahuan dan segala surat juru
R

si
sita yang lain;
5 Ongkos yang tersebut pada pasal 138, ayat ke enam;

ne
ng

6 Gaji yang harus dibayar kepada panitera pengadilan atau penjabat lain karena
menjalankan putusan hakim; semuanya itu menurut peraturan dan tarip yang telah

do
gu

ada atau yang akan ditetapkan kemudian oleh Gubernur Jenderal dan jika tiada,
menurut taksiran ketua;
In
9 (PK-9) Buku Hukum Acara Perdata tulisan Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H.
A

terbitan Liberty Yogyakarta, tahun 1988, hal. 16.;


Menimbang, bahwa terhadap surat-surat bukti Pembanding/Pemohon keberatan
ah

lik

tersebut telah dicocokan dengan aslinya dan ternyata untuk bukti PK-1, PK-2, PK-3, PK-5,
PK-6, PK-7 dan PK-8 sesuai dengan aslinya sedangkan PK-4 tidak ada aslinya;
m

ub

Menimbang, bahwa Pemohon Keberatan mengajukan saksi-saksi yang pada


pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut;
ka

ep

Saksi Muh. Mirrzal Adlani Siregar di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:
ah


R

Saksi adalah karyawan dari PT Jasa Angkasa Semesta;


es

• Saksi bekerja di PT Jasa Angkasa Semesta semenjak 2012;


M

ng

• Bahwa saksi mengetahui adanya laporan dari penumpang mengenai kehilangan


on

karena ada pemberitahuan dari kantor pusat Qatar;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa keluhan penumpang sudah ditangani sesuai dengan prosedur yang berlaku di

si
Qatar.
• Penanganan pengaduan Leo Mualdi sudah ditangani sesuai dengan ketentuan yang

ne
ng
berlaku di Qatar;
• Informasi dari kantor pusat Qatar bahwa ada penumpang yang melaporkan tentang

do
gu •
kehilangan barang;
Atas adanya laporan kehilangan barang dalam pesawat, penumpang tidak
diperkenankan untuk segera keluar begitu mendarat di Cengkareng;

In
A
• Petugas darat menahan penumpang kurang lebih antara 5 sampai 10 menit;

ah

Qatar sudah menanyakan kepada penumpang mengenai apakah ada orang yang

lik
dicurigai. Leo Mualdi mengemukakan tidak ada penumpang yang dicurigai;
• Leo Mualdi meninggalkan pesawat karena merasa tidak ada penumpang untuk
am

ub
dicurigai untuk diperiksa;
• Karena tidak ada penumpang yang dicurigai dan Leo Mualdi telah meninggalkan
ep
k

pesawat lebih dahulu daripada penumpang lainnya kemudian penumpang


diperkenankan meninggalkan/keluar pesawat;
ah

R

si
Atas laporan/pengaduan dari Leo Mualdi, Qatar tidak membiarkan pengaduan
begitu saja;

ne
ng

• Pengaduan ini kemudian diserahkan kepada keamanan bandara;

• Keamanan bandara kemudian melakukan pengecekan terhadap salah satu

do
gu

penumpang yang dicurigai;


• Atas pengecekan terhadap salah satu penumpang, ditemukan uang dollar sebanyak
In
US $700 (tujuh ratus Dolar Amerika Serikat) dan uang Rupiah sebanyak kurang
A

lebih 3 juta Rupiah. Di dalam lipatan Dolar Amerika Serikat ditemukan uang Franc
Swiss sebanyak 1 lembar dengan nilai 50 Franc Swiss.
ah

lik

• Akan tetapi, di dalam pemeriksaan tidak ada ditemukan uang sebanyak 8.500 dolar
Amerika Serikat;
m

ub

• Dugaan mengenai hilangnya uang tidak bisa langsung ditangani oleh keamanan
ka

bandara karena masalah kewenangan;


ep

• Atas peristiwa mengenai dugaan kehilangan uang, saksi bersama dengan keamanan
bandara melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi bandara;
ah

• Setelah diserahkan kepada polisi bandara kemudian polisi menyerahkannya kepada


es

Polres Cengkareng;
M

ng

• Perkara ini juga sudah disidik dan diperiksa oleh Polisi serta telah dilimpahkan oleh
on

Kejaksaan Negeri Tangerang kepada Pengadilan Negeri Tangerang;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
19 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Saksi juga telah diperiksa di Pengadilan Negeri Tangerang;

si
• Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang, jumlah uang yang dijadikan
sebagai barang bukti dalam persidangan berjumlah 700 dolar Amerika Serikat

ne
ng
bukan 8.500 dolar Amerika Serikat.Perkara ini juga telah diputus oleh Pengadilan
Negeri Tangerang dengan amar putusannya adalah penumpang yang dicurigai

do
gu •
dinyatakan bersalah;
Sejak saksi bekerja di PT Jasa Angkasa Semesta dari tahun 2009 baru kali ini saksi
mengetahui ada peristiwa pencurian di Qatar Airways;

In
A
Saksi Eviv Asharyanto di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:
• Saksi bekerja di Qatar sejak tahun 2012 pada bagian airport service agent;
ah

lik
• Pekerjaan yang ditangani saksi adalah menangani keluhan penumpang yang hendak
naik pesawat dan penumpang yang hendak turun pesawat;
am

ub
• Setiap keluhan dari penumpang selalu ditangani sesuai dengan prosedur;

• Jika tidak ada laporan atau keluhan dari penumpang, Qatar tidak akan menahan
ep
k

penumpang untuk turun dari pesawat;


ah

• Namun bila ada keluhan dari penumpang maka seluruh penumpang tidak
R

si
diperkenankan keluar pesawat. Penumpang ditahan dahulu untuk sementara waktu
sampai keluhan penumpang ditangani;

ne
ng

• Dalam perkara ini, ada pemberitahuan dari kantor pusat Qatar yang melaporkan
mengenai adanya kehilangan barang di pesawat 30 menit sebelum pesawat

do
gu

mendarat;
• Dalam laporan ke Qatar Head Office, tidak ada laporan mengenai kehilangan uang
melainkan laporan mengenai kehilangan barang;
In
A

• Atas informasi dari Qatar Head Office kemudian petugas di bandara menyiapkan
personil dari Qatar sendiri dan juga dari PT Jasa Angkasa Pura;
ah

lik

• Begitu pesawat mendarat, penumpang tidak segera diperbolehkan keluar;


• Petugas darat dan awak kabin mengadakan koordinasi;
m

ub

• Setelah petugas darat berkordinasi dengan awak kabin, kemudian penumpang yang
ka

melaporkan kehilangan dipanggil untuk diajukan pertanyaan apakah ada orang yang
ep

dicurigai?;

ah

Bila ada orang yang dicurigai maka orang yang dicurigai tersebut akan diajukan
R

pemeriksaan;
es

• Bila tidak ada orang yang dicurigai maka tidak akan diajukan pemeriksaan;
M

ng

• Loe Mualdi mengatakan tidak ada orang yang dicurigai;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Karena tidak ada penumpang yang dicurigai maka penumpang diperbolehkan turun

si
dari pesawat;
• Setelah penumpang turun, Qatar tidak membiarkan penumpang tanpa pengontrolan.

ne
ng
Qatar melakukan pengawasan/pengontrolan sampai penumpang keluar dari bandara.
Qatar menempatkan orang untuk mengawasi gerak gerik penumpang;

do
gu • Setelah penumpang turun, saksi melakukan pemeriksaan terhadap sudut ruangan
pesawat. Tujuan saksi adalah untuk melakukan pengecekan terhadap sudut ruangan
agar memastikan bahwa tidak ada barang milik penumpang yang tertinggal di

In
A
dalam pesawat;
• Setelah melakukan pengecekan di dalam pesawat, saksi tidak menemukan ada
ah

lik
barang penumpang yang ketinggalan di dalam pesawat;
• Menurut pengetahuan saksi bahwa kejadian pencurian di Qatar baru sekali terjadi;
am

ub
• Yang bertanggung jawab terhadap bagasi kabin adalah penumpang bukan maskapai
penerbangan;
ep
• Saksi tidak ikut menghantarkan penumpang ke Polres Cengkareng;
k

Menimbang, bahwa Termohon Keberatan mengajukan bukti-bukti surat sebagai


ah

R
berikut :

si
1 (Bukti K-1) Dokumen Penarikan Uang (Withdrawal) dari Bank UBS di Jenewa

ne
ng

sebesar USD 12.500.- Tanggal 12 Mei 2015 (ASLI);


2 (Bukti K- 2) Dokumen Surat Tanda Penerimaan Barang Bukti di Kepolisian Bulan
Mei 2015 (sesaat setelah kejadian) (ASLI);

do
gu

3 (Bukti K-3) a Artikel Harian Cetak KOMPAS tanggal 21 September 2015


“Kriminalitas – Maling di dalam Pesawat Makin Marak” (ASLI);
In
A

Bukti K – 3 b Artikel Harian Cetak KOMPAS tanggal 23 September 2015


“OTORITAS RI Miliki Wewenang” (ASLI);
ah

lik

4 (Bukti K-4) Artikel Media elektronik DETIK.COM tanggal 21 september 2015 “4


WN China diduga komplotan Copet di Pesawat masih diperiksa Intensif” (ASLI);
m

ub

5 (Bukti K-5) Artikel Media elektronik NTMCPOLRI.info tanggal 22 September


2015 “Polisi Ringkus 4 WNA Komplotan Pencopet di Atas Pesawat” (ASLI);
ka

6 (Bukti K-6) Surat Keterangan Domisili Termohon Keberatan tanggal 5 Agustus


ep

2015 (SCAN COPY DARI ASLI);


ah

7 (Bukti K-7) Surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan Kepolisian di RESOR


R

KOTA BANDARA (ASLI);


es
M

8 (Bukti K-8) Surat Tanda Penerimaan BOARDING PASS Pesawat Qatar 956
ng

DOHA a.n TERMOHON (ASLI);


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
21 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9 (Bukti K-9) Salinan Putusan Arbitrase BPSK No.006/A/BPSK-DKI/XII/2015

R
Tanggal 10 Desember 2015 (ASLI);

si
Menimbang, bahwa terhadap surat-surat bukti Termohon Keberatan tersebut telah

ne
ng
dicocokan dengan aslinya dan ternyata untuk bukti K-1, K-2, K-3a, K-3b, K-4, K-7, K-8
dan K-9 sesuai aslinya sedangkan K-5 dan K-6 tidak ada aslinya;

do
Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak tidak mengajukan bukti apa-apa lagi
gu
selanjutnya para pihak mengajukan kesimpulan;
Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak tidak mengajukan apa-apa lagi dan

In
A
mohon putusan;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini, segala sesuatu yang terjadi di
ah

lik
persidangan dan termuat dalam Berita Acara Persidangan menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisah dengan putusan ini;
am

ub
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
Menimbang, bahwa keberatan Pemohon Keberatan sebagaimana terurai diatas;
Menimbang, bahwa keberatan Pemohon Keberatan didasarkan atas Putusan BPSK
ep
k

No.006/A/BPSK-DKI/XII/2015 tanggal 10 Desember 2015 yang pada pokoknya sebagai


ah

berikut:
R

si
• Mengabulkan sebagian Permohonan/Gugatan Konsumen;
• Kerugian ditanggung kedua belah pihak masing-masing 50% (Lima puluh per

ne
ng

seratus);
• Menolak biaya hidup Konsumen, selama cuti 2 (dua) minggu di Jakarta sebesar Rp.

do
gu

15.000.000,- (lima belas juta rupiah);


• Mengabulkan jasa Hukum Pengacara sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta
In
A

rupiah);
• Menghukum Tergugat (Qatar Airways) membayar 50% dari kehilangan uang
ah

lik

sebesar 8.500,- US Dolar, Rp. 3.200.000,- dan 50 Swis Franc ditambah jasa hukum
pengacara sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);
m

Menimbang, bahwa di persidangan Pemohon Keberatan telah mengajukan bukti-bukti


ub

surat yaitu PK-1 sampai dengan Pk-9 sebagaimana tersebut diatas dan Termohon
ka

Keberatan telah mengajukan bukti-bukti surat yaitu K-1 sampai dengan K-9 sebagaimana
ep

tersebut diatas;
ah

Menimbang, bahwa terhadap surat-surat bukti yang diajukan kedua belah pihak
R

sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim hanya akan mempertimbangkan yang relevan
es

dengan perkara ini;


M

ng

Menimbang, bahwa sebelum masuk kepada pokok perkara, secara tegas dalam pasal 3
on

huruf e Undang-undang No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa untuk menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan

R
konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha;

si
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Termohon Keberatan semula adalah Penggugat

ne
ng
pada tingkat BPSK merasa dirugikan oleh Pelaku Usaha yaitu Pemohon Keberatan semula
Tergugat;

do
Menimbang, bahwa dari bukti-bukti tertulis yang diajukan Pemohon Keberatan yaitu
gu
PK-1 berupa 4 undang-undang Transportasi dalam pasal 143, PK-4 berupa Permenhub No.
PM77 tahun 2011 pasal 4, PK-5 berupa ketentuan yang berlaku di Qatar Airways mengenai

In
A
barang bawaan penumpang pesawat, pada pokoknya mengatur tentang resiko bagi
penumpang yang kehilangan barangnya;
ah

lik
Menimbang, bahwa dari bukti-bukti tertulis yang diajukan Termohon Keberatan yaitu
berupa Laporan Polisi tertanggal Mei 2015(K-2), surat ditujukan kepada BPSK dari pihak
am

ub
korban(Penggugat semula) (K-6), Surat Laporan kehilangan pada polisi oleh (Penggugat
semula) (K-7) dan (K-8) yang pada pokoknya bukti-bukti Termohon Keberatan kehilangan
barang-barang berupa uang didalam pesawat Qatar Airways dalam perjalanan dari Doha ke
ep
k

Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta;


ah

Menimbang, bahwa dari bukti-bukti surat Pemohon Keberatan tersebut diatas dan
R

si
bukti-bukti surat Termohon Keberatan tersebut diatas Majelis Hakim selanjutnya akan
mempertimbangkan apakah Termohon Keberatan yang semula di tingkat BPSK sebagai

ne
ng

Tergugat harus bertangung jawab atas kehilangan barang berupa uang milik penumpang
yaitu Termohon Keberatan yang semula di tingkat BPSK sebagai Penggugat atau

do
gu

sebaliknya bahwa resiko kehilangan merupakan tanggung jawab penumpang sebagaimana


didalilkan oleh Pemohon Keberatan;
In
Menimbang, bahwa dari bukti-bukti surat yang diajukan pihak Pemohon Keberatan
A

pada pokoknya bersandarkan pada suatu perjanjian, dimana pihak pelaku usaha dalam hal
ini Qatar Airways melepaskan tanggung jawab atas resiko yang ditanggung penumpang,
ah

lik

dimana setiap barang yang hilang atau rusak adalah merupakan tanggung jawab
penumpang itu sendiri;
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap keberatan Pemohon Keberatan tentang kerugian yang


diderita pihak konsumen/Termohon Keberatan, Majelis Hakim berpendapat bahwa oleh
ka

ep

karena masalah pokok dalam permohonan ini tentang keberatan menyangkut biaya jasa
pengacara yang dipergunakan pihak Termohon Keberatan/Penggugat pada tingkat BPSK
ah

maka Majelis Hakim sependapat dengan Putusan BPSK Propinsi DKI Jakarta No.006/A/
R

es

BPSK-DKI/XII/2015 tertanggal 10 Desember 2015 yang mana kerugian yang dialami


M

pihak Termohon Keberatan ditanggung masing-masing 50% (lima puluh persen) oleh
ng

Pemohon Keberatan dan 50% ditanggung Termohon Keberatan, hal tersebut dipandang
on

Majelis Hakim adalah putusan yang tepat dan adil;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
23 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Putusan BPSK Propinsi DKI Jakarta No.006/A/BPSK-DKI/

R
XII/2015 diberitahukan kepada Pemohon Keberatan/Tergugat pada tingkat BPSK pada

si
tanggal 28 Desember 2015 sebagaimana terlampir;

ne
ng
Menimbang, bahwa walaupun pada awalnya Pemohon Keberatan menerima Putusan
BPSK sebagaimana terlampir dan telah ditandatangani pihak Qatar Airways/Pemohon

do
Keberatan bukan berarti Putusan BPSK tersebut serta merta inkraght/Berkekuatan Hukum
gu
Tetap karena walaupun putusan tersebut telah dinyatakan oleh salah satu/kedua pihak yang
bersengketa, akan tetapi sikap tersebut masih diperbolehkan berubah dalam tenggang

In
A
waktu 14(empat belas) hari;
Menimbang, bahwa dari bukti lampiran lembar kedua ternyata pihak Qatar Airways/
ah

lik
Pemohon Keberatan telah mengajukan penolakan putusan pada tanggal 4 Januari 2016 dan
pada tanggal tersebut masih ada tenggang waktu 14(empat belas) hari, maka keberatan
am

ub
tersebut haruslah dikabulkan;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati keberatan Pemohon
Keberatan pada pokoknya menyangkut tentang Jasa Pengacara pihak Termohon Keberatan/
ep
k

Penggugat pada tingkat BPSK yang harus dipikul pihak Pemohon keberatan/Tergugat pada
ah

tingkat BPSK;
R

si
Menimbang, bahwa terhadap keberatan Pemohon Keberatan tentang Jasa Pengacara
tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut:

ne
ng

Menimbang, bahwa tentang memanfaatkan jasa pengacara untuk mendampingi


kepentingan hukum, baik dipersidangan atau diluar persidangan adalah merupakan hak dari

do
gu

yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa oleh karena itu merupakan hak, maka hak tersebut boleh
In
dimanfaatkan juga boleh tidak dimanfaatkan, artinya jika yang bersangkutan
A

memanfaatkan maka yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar jasa pengacara


tersebut, sebaliknya jika ia tidak memanfaatkan jasa pengacara maka ia tidak punya
ah

lik

kewajiban untuk membayar jasa pengacara tersebut;


Menimbang, bahwa atas dasar pilihan tersebut maka digunakan/dimanfaatkan atas
m

ub

jasa pengacara tersebut merupakan pilihan dari yang bersangkutan, oleh karena itu
merupakan pilihan maka barang siapa yang memanfaatkan jasa pengacara tersebut
ka

ep

diharuskan untuk membayarnya dan tidak dapat dibebankan kepada pihak lain apalagi
pihak lawan, dengan demikian keberatan pihak Pemohon Keberatan/semula pada tingkat
ah

BPSK sebagai Tergugat patut dikabulkan;


R

es

Menimbang, bahwa terhadap biaya hidup konsumen selama cuti 2(dua) minggu di
M

Jakarta sebesar Rp.15.000.000(lima belas juta), oleh karena Penggugat pada tingkat BPSK/
ng

Termohon Keberatan tidak dapat membuktikan secara rinci tentang petitum tersebut,
on

Majelis Hakim sependapat dengan putusan BPSK yang menolak petitum tersebut;
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena pokok permasalahan dalam perkara ini adalah

R
tentang Keberatan Pemohon mengenai biaya pengacara yang dipakai pihak Termohon

si
Keberatan/semula Penggugat pada tingkat BPSK dan mengenai pokok permasalahan telah

ne
ng
dikabulkan, maka terhadap biaya perkara yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada
pihak Termohon Keberatan/Penggugat pada tingkat BPSK, yang besarnya akan ditentukan

do
lebih lanjut dalam amar putusan dibawah ini;
gu Memperhatikan Undang-undang No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.01 tahun 2006 tentang Tata Cara

In
A
Pengajuan Keberatan Terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen(BPSK)
dan ketentuan lain yang berhubungan dengan perkara ini;
ah

lik
Mengadili:
Membatalkan Putusan BPSK No.006/A/BPSK-DKI/XII/2015 tanggal 10 Desember
am

ub
2015;
Mengadili Sendiri:
1 Mengabulkan keberatan Pemohon Keberatan/Tergugat pada tingkat BPSK
ep
k

Khususnya terhadap Biaya Pengacara;


ah

2 Menghukum Termohon Keberatan/Penggugat pada tingkat BPSK untuk membayar


R

si
sendiri biaya pengacaranya sebesar Rp10.000.000,-(sepuluh juta rupiah);
3 Menolak biaya hidup Termohon Keberatan/Penggugat pada tingkat BPSK selama 2

ne
ng

(dua) minggu di Jakarta sebesar Rp.15.000.000,-(lima belas juta rupiah);


4 Menghukum Pemohon Keberatan/Tergugat pada tingkat BPSK untuk mengganti

do
gu

rugi kepada Termohon Keberatan/Penggugat pada tingkat BPSK sebesar 50% dari
kehilangan uang sebesar 8.500,- US Dollar, Rupiah Rp. 3.200.000,- dan 50 Swis
In
Franc;
A

5 Menghukum Termohon Keberatan/Penggugat pada tingkat BPSK untuk membayar


biaya perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.616.000,-(enam ratus enam
ah

lik

belas ribu rupiah);


Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
m

ub

Negeri Jakarta Barat pada hari: Rabu, tanggal 17 Februari 2016, oleh kami: Dr.DAHLAN
SINAGA,S.H.,M.H. sebagai Hakim Ketua, SARJIMAN, S.H.,M.Hum. dan LAMSANA
ka

ep

SIPAYUNG, S.H.,M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana


diucapkan pada hari Selasa, tanggal 23 Februari 2016 oleh Majelis tersebut dalam
ah

persidangan yang terbuka untuk


es

umum, dibantu NUR IRFAN, S.H., Panitera Pengganti, dan dihadiri Kuasa Hukum
M

ng

Pemohon Keberatan dan Kuasa Hukum Termohon Keberatan.


on

Hakim-hakim Anggota Ketua Majelis,


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
25 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
SARJIMAN, S.H..M.Hum. Dr. DAHLAN SINAGA, S.H.,M.H.

ne
ng

do
gu
LAMSANA SIPAYUNG, S.H.,M.H.

In
A
Panitera Pengganti,
ah

lik
NUR IRFAN, S.H.
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

Biaya-biaya :
In
PNBP Rp. 30.000,-
A

Proses perkara Rp. 75.000,-


Panggilan Rp. 500.000,-
ah

lik

Redaksi Rp. 5.000,-


Meterai Rp. 6.000,-
m

ub

Jumlah Rp. 616.000,-


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Anda mungkin juga menyukai