ANTARA
DENGAN
Tentang
PELAKSANAAN PEKERJAAN
INVENTARISASI LAHAN KRITIS Dl KABUPATEN BELITUNG TIMUR
NOMOR: 01/SPK/ILK/DPK/2012
NOMOR: 15.2/SPK-JASINFO/LP/6/2012
Pada hari ini SELASA tanggal LIMA bulan ENAM tahun DUARIBU DUABELAS, yang
bertandatangan di bawah ini:
Wiwin Ambarwulan Kepala Pusat Pelayanan Jasa dan Informasi, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional, di Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong, Jawa
Barat, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Idari6
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK terlebih dahulu
mengingat:
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 188 Tahun 2008 tentang Persetujuan Penggunaan
Sebagian Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Penerimaan Negara
Bukan Pajak Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional;
Memperhatikan:
1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Belitung Timur, dengan Nomor Dokumen Pelaksanaan Anggaran
2.02.01.16.04.5.2, tanggal 26 Januari 2012;
2. Surat Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Belitung Timur Nomor:
522/272/IV/2012 tentang Kerjasama Pelaksanaan Pekerjaan Inventarisasi Lahan Kritis
di Kabupaten Belitung Timur, tanggal 9 April 2012;
3. Surat Kepala Pusat Pelayanan Jasa dan Informasi Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional Nomor: B-939/BAKO/SESMA/RT/4/2012 tentang Kerjasama
Pelaksanaan Pekerjaan Inventarisasi Lahan Kritis di Kabupaten Belitung Timur, tanggal
23 April 2012;
2 dari 6
PARA PIHAK bersepakat untuk mengadakan Kerjasama dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Inventarisasi Lahan Kritis di Kabupaten Belitung Timur, dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
(1) Maksud perjanjian kerjasama ini adalah bahwa PIHAK KESATU menyerahkan kepada
PIHAK KEDUA, untuk melaksanakan Pekerjaan Inventarisasi Lahan Kritis di Kabupaten
Belitung Timur yang meliputi perkerjaan:
1} kunjungan lapangan;
(2) Hasil pekerjaan Jasa Konsultansi Inventarisasi Lahan Kritis di Kabupaten Belitung Timur
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK KESATU berupa:
Pasal2
Masa berlaku Perjanjian Kerjasama ini adalah 4 (empat) bulan terhitung sejak Pejanjian
Kerjasama ini ditandatangani PARA PIHAK.
3 dari 6
Pasal 3
BIAYA PEKERJAAN
(1) Pelaksanaan Kegiatan ini dibiayai dari APBD Kabupaten Belitung Timur Tahun
Anggaran 2012 yang terdapat pada DPA SKPD Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Belitung Timur, dengan Nomor DPA 2.02.01.16.04.5.2, tanggal 26 Januari
2012.
(2) Besarnya biaya pekerjaan adalah Rp. 160.000.000 (Seratus Enampuiuh Juta Rupiah),
dengan rincian komponen biaya sebagai berikut:
(4) Uraian Biaya Kegiatan mengacu pada Standar Biaya tahun 2012, yaitu Peraturan
Menteri Keuangan Nomor: 84/PMK.02/2011, tanggal 23 Mei 2011.
Pasal4
PEMBAYARAN
(2) Pembayaran biaya pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh PIHAK KESATU kepada
PIHAK KEDUA dengan cara 2 (dua) kali angsuran (termin) sesuai dengan tahapan
kegiatan yang telah dikerjakan dan disetujui oleh PARA PIHAK, yaitu sebagai berikut:
60% dari seluruh biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) Perjanjian
Kerjasama, yaitu sebesar 60% x Rp. 160.000.000 = Rp. 96.000.000 (Sembilan
Puluh Enam Juta Rupiah), setelah Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani dan
PIHAK KEDUA telah menyerahkan Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima)
eksemplar dan disetujui oleh PIHAK KESATU serta dibuatkan Berita Acara Serah
Terima Dokumen tersebut.
4 dart 6
b. Tahap Kedua (Termin II)
40% dari seluruh biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) Perjanjian
Kerjasama, yaitu sebesar 40% x Rp. 160.000.000 = Rp. 64.000.000 (Enam Puluh
Empat Juta Rupiah), setelah PIHAK KEDUA menyerahkan laporan akhir (final
report) berupa naskah laporan Inventarisasi Lahan Kritis Kabupaten Belitung Timur
yang masing-masing dilengkapi dengan peta-peta yang diperlukan sebanyak
masing-masing 10 (sepuluh) eksemplar dan disetujui oleh PIHAK KESATU serta
dibuatkan Berita Acara Serah Terima Dokumen tersebut.
Pasal 5
Pasal 6
(1) Dalam keadaan Force Majeur, Perjanjian Kerjasama ini dapat diperpanjang dengan
jangka waktu keadaan Force Majeur itu berlangsung.
(2) Selama keadaan Force Majeur, PARA PIHAK dibebaskan dari kewajiban-kewajiban
yang dibebankan kepadanya.
(3) Yang dimaksud dengan keadaan Force Majeur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
antara lain:
5 dari 6
Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat maka akan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat dengan sebaik-baiknya antara PARA PIHAK.
(2) Bilamana masalah yang timbul tidak dapat diselesaikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) maka PARA PIHAK bersepakat untuk menyerahkan persoalan yang dihadapi
kepada Pengadilan Negeri ditempat kedudukan (domisili) PIHAK KESATU, yakni
Pengadilan Negeri Tanjungpandan.
Pasal 8
LAIN-LAIN
(1) Atas Perjanjian Kerjasama ini, baik mengenai pelaksanaannya, berlaku hukum perdata
sebagaimana termasuk dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia.
(2) Perjanjian Kerjasama ini dibuat berdasarkan itikad baik masing-masing pihak untuk
dipatuhi dan dilaksanakan oleh PARA PIHAK.
(3) Hal-hal lain mengenai perubahan ketentuan atau belum cukup diatur dalam
kesepakatan bersama ini akan diatur/ditentukan kemudian atas persetujuan PARA
PIHAK yang akan dituangkan dalam addendum dan merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat rangkap 4 (empat) dimana 2 (dua) rangkap menjadi
aslinya yang masing-masing diberi meterai yang cukup dan mempunyai ketentuan hukum
yang sama.
7-v
6 dari 6