KATA PENGANTAR
Salam Efarina,
SMA Plus Efarina adalah sekolah berasrama penuh yang bercirikan kenusantaraan, dirancang
untuk mengembangkan peserta didik agar memiliki keunggulan komparatif, kompetitif, dan
distingtif dalam aspek akademik, kepribadian, dan kesamaptaan jasmani serta berwawasan
kebangsaan, kejuangan, dan kebudayaan. Sebagai masyarakat mini Pancasila, para siswa SMA
Plus Efarina dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan bangsa yang berkualitas. Dalam
proses pendidikannya, setiap siswa SMA Plus Efarina wajib tinggal di asrama sebagai wahana
pembentukan karakter.
Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan begitu cepat dan
dinamis menyebabkan perubahan segala aspek tata kehidupan masyarakat, termasuk bidang
pendidikan. Kenyataan ini harus disikapi dengan cerdas dan arif dengan menerbitkan aturan-
aturan dalam Perdupsis. Untuk kepentingan itulah, Perdupsis SMA Plus Efarina Tahun 2022
perlu disusun.
Penyusunan Perdupsis SMA Plus Efarina dilakukan sebagai upaya esensial menyelaraskan isi
aturan-aturannya agar sejalan dengan perkembangan zaman. Masukan dan saran dari
berbagai pihak yang berkepentingan terhadap Perdupsis SMA Plus Efarina sangat diharapkan.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penyusunan Peraturan Kehidupan Siswa
(Perdupsis) telah dapat direalisasikan. Perdupsis ini harus dipedomani, ditaati, dan
dilaksanakan oleh seluruh siswa SMA Plus Efarina dalam rangka mendisiplinkan siswa menuju
terciptanya pemimpin bangsa yang berkualitas dan berkarakter.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberi petunjuk dan bimbingan kepada kita semua.
Amin.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
iii
Pasal 31 Hubungan Antar Siswa................................................................ 21
Pasal 32 Hubungan Siswa dengan Sesama Generasi Muda .................... 21
Pasal 33 Hubungan Siswa dengan Para Pejabat/Pamong ........................ 21
Pasal 34 Hubungan Siswa dengan Masyarakat ......................................... 22
Pasal 35 Kegiatan Sosial Siswa ................................................................. 22
Pasal 36 Malam Keakraban ....................................................................... 22
Pasal 37 Buku Saku Siswa ........................................................................ 23
Pasal 38 Kegiatan Keagamaan .................................................................. 23
Pasal 39 Kegiatan Olah Raga .................................................................... 23
Pasal 40 Kegiatan Seni Budaya ................................................................. 24
Pasal 41 Kegiatan llmiah............................................................................ 24
Pasal 42 Teguran Antar siswa ................................................................... 24
Pasal 43 Perpindahan Tempat ................................................................... 24
Pasal 44 Apel Pagi, Siang, dan Malam ...................................................... 25
Pasal 45 Penggunaan Komputer dan Internet Sekolah .............................. 25
Pasal 46 Penggunaan Laptop Siswa.......................................................... 26
Pasal 47 Penggunaan Telepon Seluler (Ponsel) ........................................ 26
iv
BAB V PENGHARGAAN DAN SANKSI
BAB VI PENUTUP
Pasal 81 Penutup....................................................................................... 44
PENJELASAN
Umum ....................................................................................................... 45
Pasal Demi Pasal ...................................................................................... 46
LAMPIRAN
v
SMA PLUS EFARINA
JL. Nawar Targer No.1, Saribudolok, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, Sumatera Utara
NPSN : 69774616 | E-mail : efarina.sch.id@gmail.com | http : efarina.sch.id
SURAT KEPUTUSAN
Nomor Kep / 01.A / IX / 2022
tentang
PENGESAHAN BERLAKUNYA
PERATURAN KEHIDUPAN SISWA (PERDUPSIS)
SMA PLUS EFARINA
MEMUTUSKAN
Dengan catatan :
Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan
ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Tembusan Yth.:
1. Pendiri Yayasan Efarina.
2. Pembina Yayasan Efarina.
3. Ketua Yayasan Efarina.
4. Direktur SMA/SMK Plus Efarina.
5. Ketua Komite SMA Plus Efarina.
Ditetapkan di Saribudolok
Pada tanggal 19 September 2022
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Umum
1.1 Yayasan Pendidikan Efarina didirikan dalam rangka upaya ikut serta dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003,
tentang Sistim Pendidikan Nasional.
1.3 Fungsi SMA Plus Efarina adalah mengembangkan generasi muda indonesia untuk
menjadi tunas-tunas muda pemimpinan bangsa sekaligus kader penerus perjuangan
bangsa yang memiliki pengetahuan tinggi, kepribadian yang luhur, kesegaran jasmani serta
berwawasan kebangsaan, kejuangan dan kebudayaan. Agar fungsi ini terlaksana maka
kehidupan siswa selama mengikuti pendidikan perlu diarahkan dan diatur dalam
Peraturan Kehidupan Siswa disingkat Perdupsis dan disusun berdasarkan nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia.
1.4 Siswa SMA Plus Efarina wajib memahami, menghayati dan mengamalkan nilai, norma dan
kaidah yang terdapat dalam Perdupsis di dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam
maupun di luar SMA Plus Efarina. Nilai nilai, norma dan kaidah ini menjadi bekal
kepribadian yang bernilai tinggi dan pengembangan diri falam masyarakat. Dengan
bekal tersebut, dikemudian hari siswa dapat mengabdikan ilmu pengetahuan dan
keterampilannya untuk pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Pasal 2
Dasar
Perdupsis merupakan pedoman siswa dalam menepati peraturan tata tertib dan disiplin yang
bersumber pada nilai-nilai luhur kepribadian dan tradisi bangsa serta ciri khas siswa SMA Plus
Efarina. Sumber-sumber nilai tersebut adalah:
Pasal 3
Maksud dan Tujuan
3.1 Perdupdis ini disusun dengan maksud untuk menjadi pedoman bagi siswa dalam
melaksanakan kegiatan kehidupan sehari-hari baik didalam maupun diluar SMA Plus
Efarina.
3.2 Perdupsis bertujuan membentuk pribadi siswa agar dapat memiliki sifat dan sikap
pemimpin dan kader penerus perjuangan bangsa yang beriman, berilmu, jujur, berani,
adil dan bijaksana, sehingga dapat menjadi teladan bagi masyarakat dan lingkungannya.
Pasal 4
Pengertian dan Definisi
1. Peraturan adalah petunjuk, kaidah dan ketentuan yang dibuat untuk mengatur.
2. Nilai adalah alat yang menunjukan alasan dasar bahwa “cara pelaksaaan atau keadaan
akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan
akhir yang berlawanan”. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide
seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik dan diinginkan.
3. Nilai dasar Siswa SMA Plus Efarina adalah nilai-nilai utama yang menjadi dasar dan
pedoman sikap perilaku siswa dalam pembentukan karakternya.
4. Nilai aspiratif adalah nilai-nilai yang menjadi bagian dari diri para siswa dan harus
diperjuangkan dan diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehingga menjadi karakter yang
kuat. Nilai aspiratif dituangkan dalam Panca Darma Siswa.
5. Nilai imperatif adalah nilai-nilai yang mengikat secara mutlak untuk dilakukan atau
dilarang dilakukan oleh para siswa dengan sanksi hukuman berat jika dilanggar. Nilai
imperatif dituangkan dalam Kode Kehormatan Siswa.
6. Kode Kehormatan adalah suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran kesadaran
mengenaik ahlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam hati seseorang yang
menyadari harga dirinya.
8. Kekerasan fisik adalah kekerasan yang melibatkan kontak langsung dan dimaksudkan
untuk menimbulkan perasaaan intimidasi, cedera, atau penderitaan fisik lain.
9. Kekerasan psikis adalah suatu tindakan penyiksaan secara verbal yang mengakibatkan
menurunnya rasa percaya diri, meningkatkan rasa takut, hilangnya kemampuan untuk
bertindak dan tidak berdaya.
10. Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada
sejak lahir bahkan sebelumlahir.
12. Organisasi adalah suatu tempat atau wadah orang-orang untuk berkumpul, bekerja
sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali dalam
memanfaatkan sumber daya, sarana prasarana, data dan lain-lain yang digunakan
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
13. Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya adalah zat adiktif
yang mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang (pikiran, perasaan,
dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisil mapun psikologi.
14. Alat elektik adalah alat-alat yang menggunakan sambutan arus kuat/AC seperti daya
listrik dari PLN.
15. Alat elektronik adalah alat-alat yang menggunakan sambungan listrik arus lemah/DC
seperti daya listrik.
16. Kegiatan rutin terjadwal adalah kegiatan keseharian siswa yang harus diikuti oleh seluruh
siswa mulai dari bangun tidur sampai kembali tidur.
17. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang direncanakan oleh sekolah untuk mewadahi
peminatan siswa.
18. Kegiatan terproyek adalah kegiatan yang dilaksanakan pada waktu-waktu atau
momentum tertentu, seperti peringatan hari besar nasional, hari besar keagamaan,
kegiatan latihan lapangan, karya wisata, jumpa tokoh nasional/lokal, dan kegiatan-
kegiatan tradisi sekolah.
19. Kegiatan kreatif mandiri adalah kegiatan pengembangan diri yang dilakukan siswa
dikampus SMA Plus Efarina, diluar jadwal kegiatan yang telah ditentukan.
20. Tata cara adalah suatu cara yang ditempuh untuk mengatur sebuah kegiatan agar
terlaksana dengan baik sesuai norma.
21, Kehidupan kemasyarakatan adalah tata krama pergaulan sekelompok individu atau
orang yang saling tergantung satu sama lain dan hidup bersama dalam satu
komunitas, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut.
24. Ponsel (telepon seluler) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional, tetapi dapat dibawa kemana-
mana, serta memiliki kemampuan tambahan antara lain mengirim gambar, mengirim
pesan, membuat grup komunikasi, dll.
25. Tata krama adalah norma atau sebuah kebiasaan yang mengatur sikap sopan santun dan
disepakati oleh lingkungan.
26. Tata tertib adalah peraturan yang telah disepakati oleh suatu intitusi yang harus ditaati
oleh warganya, apabila dilanggar akan diberikan sanksi.
27. Piket siswa adalah tugas yang dibebankan kepada kepada siswa yang ditunjuk untuk
melakukan kegiatan menjaga ketertiban diluar kegiatan belajar mengajar (KBM) serta
melaporkan dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam tugasnya.
6
28. Piket harian adalah tugas yang dibebankan kepada kepada pamong, pengajar dan
pengasuh yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan menjaga ketertiban diluar kegiatan
belajar mengajar (KBM) serta melaporkan dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam
tugasnya.
29. Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan pada perorangan atau kelompoknya jika
mereka mencapai prestasi bidang tertentu.
30. Pelanggaran adalah perilaku yang menyimpang untuk melakukan tindakan menurut
kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang telah dibuat.
31. Sanksi adalah suatu langkah hukuman yang dijatuhkan oleh intitusi tertentu karena
terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dapat berupa tindakan
disiplin dan atau hukuman disiplin.
32. Tindakan disiplin adalah serangkaian tindakan fisik/nonfisik yang bersifat membina, yang
dijatuhkan secara langsung kepada anggota organisasi yang tidak mematuhi aturan.
33. Hukuman disiplin adalah serangkaian tindakan berupa keputusan hukum yang bersifat
membina, yang dijatuhkan secara langsung langsung kepada anggota organisasi yang
tidak mematuhi aturan.
34. Rehabilitasi adalah hak seseorang untuk mendapatkan haknya dalam kemampuan,
kedudukan, dan harkat serta martabatnya karena kekeliruan mengenai orangnya
atau sanksi yang diterapkan.
7
BAB II
NILAI-NILAI DASAR
Pasal 5
Nilai-Nilai Dasar Siswa
5.1 Menyadari kewajiban dan haknya sebagai generasi muda, setiap siswa SMA Plus Efarina
menjadi penerus nilai-nilai perjuangan 1945, sehingga setiap siswa dituntut untuk
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami tentang karkateristik
bangsanya, dengan ilmu pengetahuan yang tinggi, ketekunan, etos kerja, kegigihan,
kepribadian luhur meliputi kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan rasa
hormat, terhadap diri sendiri dan orang lain serta memiliki kesehatan rohani dan
kesegaran jasmani yang baik.
5.2 Meyakini tugas dan tanggung jawab yang diemban generasi muda tersebut, maka siswa
SMA Plus Efarina dituntut untuk memantapkan jati dirinya dengan memahami, menghayati
dan mengamalkan Panca Dharma Siswa sebagai nilai aspiratif yaitu nilai yang harus
diperjuangkan dan diwujudkan menjadi bagian diri siswa dan Kode Etik Siswa sebagai
nilai imperatif yaitu nilai-nilai yang mengikat harus dijalankan atau dilarang dilakukan
siswa.
Pasal 6
Panca Dharma Siswa
1. Akan senantiasa menjunjung tinggi nilai moral dan tata susila dalam segala tingkah laku
dan perbuatan.
2. Akan senantiasa belajar dengan segala kemampuan yang ada secara jujur berdisiplin dan
penuh tanggungjawab.
4. Akan senantiasa memelihara hubungan yang serasi dan harmonis dalam pergaulan
5. Akan senantiasa menjunjung tinggi citra dan nama baik SMA Plus Efarina dimana saja
saya berada.
Pasal 7
Kode Kehormatan Siswa
BAB Ill
PERATURAN SISWA
Pasal 8
Tugas Utama, Kewajiban, dan Hak
8.1. Tugas utama setiap siswa adalah belajar dan selama mengikuti pendidikan di SMA Plus
Efarina wajib mengikuti seluruh kegiatan yang ditentukan oleh sekolah.
8.2. Siswa wajib memelihara peralatan dan perlengkapan yang diberikan sekolah. Apabila
merusakan atau menghilangkan wajib melapor kepada Pamong /Wali kelas/Wali Asuh.
8.3. Siswa yang merusakan atau menghilangkan inventaris sekolah, wajib mengganti atau
membayar ganti rugi atas inventaris yang rusak atau hilang.
8.4. Siswa dengan sadar dan penuh rasa tanggung jawab wajib menaati semua ketentuan,
peraturan, dan prosedur yang ditetapkan oleh pihak yayasan atau sekolah.
8.5. Siswa yang diberhentikan oleh sekolah, biaya kembali ke tempat asalnya ditanggung oleh
orang tua/walinya.
8.6. Siswa wajib membayar iuran sekolah tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku.
Siswa yang tidak membayar Biaya Operasional Pendidikan (BOP) lebih dari 3 bulan,
akan dikembalikan ke orang tua dengan tahapan:
8.6.1 Orang tua atau wali akan diberi peringatakan secara tertulis dari sekolah.
8.6.2 Siswa dikembalikan kepada orang tua atau wali.
8.7. Siswa wajib membayar iuran OSIS sesuai ketentuan yang berlaku.
8.8. Siswa wajib turut serta menjaga ketertiban lingkungan SMA Plus Efarina.
8.9. Selama dalam pendidikan, siswa mendapat perlengkapan sekolah dan perlengkapan
perorangan awal.
Pasal 9
Organisasi
9.1 Untuk memupuk, melatih dan mengembangkan potensi kepemimpinan siswa, dibentuk
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebagai satu-satunya organisasi siswa di
SMA Plus Efarina. OSIS bertugas mengelola kegiatan Kepramukaan, Kelompok
Ilmiah Remaja (KIR), kelompok pencinta alam, kelompok Palang Merah Remaja,
kelompok drum/marching band, kelompok kesenian tari, kelompok olahraga berprestasi,
Kelompok paduan suara, kelompok kesenian/tari, kelompok band musik, kelompok
kewanitaan, kelompok beladiri, peleton upacara, Patroli Keamanan Sekolah dengan
pengajar, pengasuh yang ditunjuk sebagai pembina.
9.2 Pembentukan organisasi siswa ditentukan dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah
dengan struktur sesuai ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh
Kemendikbudristek dan kebutuhan sekolah yang ditetapkan oleh yayasan.
9
9.3 Persyaratan menjadi pengurus OSIS serta proses dan tata cara pemilihan pengurus OSIS
disusun oleh OSIS dan disahkan oleh Kepala Sekolah.
9.4 Pemilihan pengurus OSIS dilaksanakan secara langsung dan terbuka dan kepengurusan
OSIS disahkan oleh Kepala Sekolah.
9.5 Siswa dilarang membuat dan/atau mengikuti organisasai/kelompok yang melakukan
kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan sekolah.
Pasal 10
Pemeliharaan Kebersihan dan Kerapian Siswa
10.1 Setiap siswa wajib menjaga dan memelihara kebersihan, kerapihan diri, dan tata cara
berpakain sesuai ketentuan tang berlaku.
10.2 Rambut siswa harus rapi, bersih, alami, dan tidak menggunakan aksesoris rambut.
10.3.1 Rambut siswa putra dipotong pendek dengan ukuran gradasi 2/1/0 cm.
10.3.2 Rambut siswa putri dipotong pendek diatas kerah baju baik yang berhijab maupun
tidak berhijab dan diatur rapih, yang tidak berhijab terlihat telinganya. Penggunaan
jepit lidi diatur ketentuan sendiri.
10.4 Siswa putra dilarang memelihara kumis, cambang, memelihara jenggot, kuku panjang,
memakai anting-anting, gelang, kalung dan cincin.
10.5 Siswa putri dizinkan menggunakan tata rias sederhana dengan bedak tipis, dilarang
memakai perhiasan, memanjangkan kuku, memakai cat kuku, celak mata, dan lipstik serta
aksesoris yang menyolok.
10.6 Siswa dilarang bertatto di bagian anggota badan manapun kecuali karena adat.
Pasal 11
Rokok, Minuman Keras, Napza/Obat Terlarang
dan Pornografi
11.2 Siswa dilarang memegang, membawa, menyimpan, membeli, menjual, mengedarkan, dan
minum minuman keras, baik selama berada di dalam maupun di luar SMA Plus Efarina.
11.3 Siswa dilarang memegang, membawa, menyimpan, membeli, menjual, mengedarkan, dan
menggunakan napza/ obat terlarang, baik selama berada di dalam maupun di luar SMA
Plus Efarina.
Pasal 12
Pemeliharaan Kebersihan dan Kerapian Lingkungan
12.2 Siswa tidak diperbolehkan mencoret-coret dinding / peralatan lain dan membuang sampah
sembarangan.
Pasal 13
Pesiar
13.1 Hak pesiar diberikan kepada seluruh siswa sesuai tingkat kecuali yang sedang menjalani
sanksi.
13.2.1 Hari Sabtu (minggu ganjil) : pukul 15.00-19.00 untuk kelas XII putra.
13.2.2 Hari Sabtu (minggu genap) : pukul 15.00-19.00 untuk kelas XII putri.
13.2.3 Hari Libur : pukul 09.00-17.00 untuk seluruh siswa.
13.2.4 Siswa yang melaksanakan pesiar mendahalui wajib membuat pengajuan tertulis ke
pamong piket siswa.
13.3 Pada hari pesiar dan hari libur, siswa diperbolehkan menerima tamu dan dizinkan pesiar
mendadak dengan mengajukan secara tertulis kepada Pamong Piket Harian/Wali Kelas.
13.4 Siswa tidak diizinkan pesiar selama Pendidikan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan atau
selama menjalani sanksi/mendapat tugas khusus dari sekolah.
13.5 Siswa yang akan melaksanakan pesiar, wajib mendaftarkan diri ke Wali Kelas dan
diserahkan ke Staf Kesiswaan paling lambat 2 hari sebelum pelaksanaan pesiar.
Sebelum berangkat pesiar, siswa wajib melaksanakan apel pesiar sesuai ketentuan.
Pasal 14
Kehidupan di Graha
14.1 Siswa wajib menjaga kebersihan, ketertiban, dan kerapian di luar maupun di dalam
Graha.
14.3 Siswa bertanggung jawab atas kebersihan kamar mandi dan WC serta tempat cuci
pakaian.
14.4 Siswa wajib mengatur pakaian dan alat perlengkapan siswa sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan sekolah. (Keterangan gambar pada lampiran).
14.5.3 Membawa alat masak atau alat yang dapat digunakan untuk memasak.
14.5.4 Membawa senjata api, senapan angin, senjata/benda tajam atau alat sejenisnya.
14.5.5 Membawa dan memasang poster atau gambar dinding di dalam Graha.
14.5.6 Melakukan aktivitas olahraga selain sit up, push up, dan stretching.
14.5.7 Membawa sepeda dan/atau papan skateboard.
14.5.8 Memegang, membawa, menyimpan, membeli, menjual, mengedarkan, dan
membunyikan/meledakkan petasan dan kembang api.
14.6 Siswa yang sakit dan tidak bisa mengikuti kegiatan, dilarang tinggal di Graha dan wajib
tinggal di poliklinik mengikuti rawat inap. Apabila poliklinik tidak mampu
menampung karena pasien melebihi kapasitas maka diizinkan melaksanakan rawat
jalan, atas seizin dokter.
14.7 Siswa hanya diizinkan membawa makanan ringan (lihat pada penjelasan 14.7.b) dan
harus habis dalam waktu 1 hari.
14.8 Wali Graha dan Pamong Piket Siswa bertanggung jawab atas kebersihan, ketertiban,
kerapian, keamanan, dan kenyamanan Graha.
Pasal 15
Perlakuan Terhadap Kediaman Pendiri Yayasan
15.1 Siswa wajib menjaga kebersihan dan kerapian baik di dalam maupun di sekitar kediaman
Pendiri Yayasan
15.2 Siswa dilarang melakukan kegiatan lainnya di sekitar kediaman Pendiri Yayasan diluar
kegiatan resmi sekolah.
Pasal 16
Istirahat
16.1 Pada waktu istirahat siang, siswa diperbolehkan melakukan kegiatan mandiri tanpa
mengganggu siswa lain yang sedang beristirahat.
16.2 Waktu tidur malam dimulai dengan bunyi terompet pukul 22.00 WIB dan bangun tidur
dengan bunyi terompet pukul 04.30 WIB, sedangkan malam hari libur dimulai dengan
bunyi terompet pukul 22.30 WIB dan bangun tidur dengan bunyi terompet pukul 05.30
WIB.
16.3 Siswa tidur di Graha menempati tempat tidur masing-masing yang telah ditetapkan dan
tidak menggunakan tempat tidur untuk dua orang atau lebih.
16.4 Siswa tidur wajib memakai pakaian tidur yang diberikan sekolah, menggunakan selimut,
sprei, dan bantal sesuai dengan ketentuan sekolah dengan menjaga ketenangan dan
memadamkan lampu-lampu kecuali lampu tidur.
16.5 Selama istirahat malam, siswa dilarang membuat kegaduhan, bermain musik, atau
berada di luar Graha tanpa seizin Pamong Piket Siswa.
12
16.6 Siswa yang ingin meneruskan belajar di Graha, tidak boleh mengganggu siswa lain
yang sedang istirahat dengan menggunakan lampu belajar masing-masing dan dilarang
menyalakan lampu ruangan.
16.7 Setelah bangun tidur, siswa wajib membuka jendela, merapikan tempat tidur,
melipat selimut, dan membersihkan kamar/tempat tidur masing-masing.
16.8 Siswa yang bangun tidur sebelum terompet bangun tidur dibunyikan, wajib menjaga
ketenangan dan ketertiban Graha.
Pasal 17
Siswa Sakit
17.1 Siswa yang sakit atau memerlukan pertolongan segera dibawa/dilaporkan ke Poliklinik,
dan Ketua Kelas/Graha atau siswa lain segera melaporkan kepada Pamong Piket Tatap
Muka/Pamong Piket Siswa.
17.2 Apabila terjadi kecelakaan atau dalam keadaan darurat, siswa atau pamong yang
mengetahui segera memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, sedangkan siswa
atau pamong lainnya memberitahukan kepada Dokter Sekolah atau Petugas Piket
Kesehatan.
17.3 Siswa yang sakit diizinkan tidak mengikuti kegiatan belajar dan kegiatan lain atas
rekomendasi/surat Dokter Sekolah dan disampaikan kepada Wali Kelas, Wali Graha, dan
Pamong Piket Siswa.
17.4 Siswa yang dirujuk ke Rumah Sakit atas pertimbangan Dokter Sekolah harus dilaporkan
kepada Pengurus Sekolah. (PUDD pasal 27 dan pasal 28)
17.5 Siswa yang berobat/rawat inap di rumah sakit atas permintaan orang tua harus mendapat
rekomendasi Dokter Sekolah dan seizin Pengurus Sekolah.
17.6 Orang tua yang hendak memindahkan anaknya dari rumah sakit yang telah ditentukan oleh
sekolah harus membuat surat permohonan dan surat pernyataan dengan biaya ditanggung
orang tua/wali.
17.7 Tata cara berobat diatur dalam ketentuan tersendiri.
Pasal 18
Libur, Cuti, dan lzin
18.1 Libur atau cuti diberikan setelah siswa menjalani program semester atau tahunan
berdasarkan kalender pendidikan sekolah, kecuali pada kondisi darurat atau waktu
tertentu.
18.2 lzin keluar kampus (IKK) untuk keperluan yang sangat penting diberikan kepada siswa
sesuai dengan Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD) Pasal 11.3, 11.4, dan 11.5.
18.3 Bagi siswa yang akan ke luar negeri pada saat libur atau cuti, diberikan atas izin Kepala
Sekolah.
18.4 Selama melaksanakan libur, cuti, dan izin, siswa diwajibkan memegang teguh Kode
Kehormatan Siswa serta menaati peraturan setempat yang berlaku.
18.5 Surat izin cuti yang digunakan harus diketahui dan ditandatangani oleh orang tua
atau kepala keluarga tempat cuti dilaksanakan, dan tanda tangan serta stempel dari
aparat setempat (Ketua RT/Ketua RW/ Kadus/Kades/Camat/Kapolsek/Danramil).
13
Pasal 19
Berpakaian dan Berpenampilan
19.1 Siswa wajib memakai seragam sekolah selama mengikuti pendidikan, baik di dalam
maupun di luar lingkungan SMA Plus Efarina, kecuali saat cuti dengan catatan dalam
perjalanan dan kembali ke kampus, berpakaian seragam sekolah.
19.2 Siswa dilarang mengganti pakaian seragam sejak berangkat keluar kampus hingga
kembali ke kampus.
19.3.1 Senin s.d. Rabu. Seragam putih abu-abu ber-nametag bordir, kaos singlet
putih, topi, dasi, sepatu pesiar (putra) / sepatu pesiar (putri), kaos kaki hitam
menutupi mata kaki, ikat pinggang SMA Plus Efarina.
19.3.2 Kamis. Seragam PDL ber-nametagi hijau, topi PDL, sepatu PDL, T-shirt
hijau, kaos kaki hitam, kopel, Baret Biru/Topi Pet Hijau.
19.3.3 Siswa putri yang beragama Islam diperkenankan memakai seragam hijab sesuai
ketentuan sekolah.
19.3.4 Jumat. Seragam pramuka ber-nametag bordir, kaos singlet putih, baret
pramuka, haduk, sepatu Pakaian Dinas Lapangan untuk siswa putra, kaos
kaki hitam menutupi mata kaki, ikat pinggang SMA Plus Efarina.
19.3.6 Minggu. Seragam PDH, sepatu PDH putra/PDH putri, kaos kaki hitam
menutupi mata kaki, ikat pinggang SMA Plus Efarina.
19.3.7 Pesiar pada hari libur, setiap siswa keluar dari lingkungan sekolah wajib
mengenakan pakaian pesiar sesuai dengan ketentuan yang berlaku seragam
pesiar sekolah, nametag hitam, ikat pinggang sekolah dan membawa atas pesiar
dengan cara dijinjing menggunakan tangan kiri.
19.3.8 Kegiatan olahraga. Seragam olahraga atau training SMA Plus Efarina, sepatu
olah raga pembagian SMA Plus Efarina, kaos kaki putih.
19.3.9 Piket Siswa. Seragam PDL ber-nametagi hijau, topi PDL, sepatu PDL, T-shirt
hijau, kaos kaki hitam, kopel, mengenakan ban/selempang piket siswa
selama bertugas.
19.3.10 Kegiatan Lapangan. Seragam PDL ber-nametagi hijau, topi PDL, sepatu
PDL, T-shirt hijau, kaos kaki hitam, kopel rim.
19.3.11 Siswa beragama Islam yang hendak ke masjid wajib mengenakan seragam
yang berlaku pada hari itu.
19.3.12 Siswa beragama non Islam yang hendak beribadah keluar wajib mengenakan
seragam pesiar atau sesuai petunjuk pamong pembina.
19.3.13 Kegiatan di malam hari wajib mengenakan jaket almamater SMA Plus Efarina.
14
19.3.16 Selama berada di Graha siswa menggunakan pakaian sopan yang diizinkan
oleh sekolah dan tidak menggunakan pakaian bebas.
19.4 Siswa dilarang mengubah bentuk, bahan, dan spesifikasi seragam sesuai dengan
fungsinya.
19.4.1 Celana siswa putra harus menutup mata kaki, tidak boleh hipster, tidak boleh
model pensil, ataupun dijahit di luar ketentuan seragam pembagian SMA Plus
Efarina.
19.4.2 Rok siswa putri harus dibawah lutut, tidak terlalu ketat, tidak boleh hipster,
ataupun dijahit di luar ketentuan seragam pembagian SMA Plus Efarina.
19.4.3 Kemeja siswa putra dan putri tidak boleh terlalu ketat, dengan standar minimal
dua jari dari kulit.
19.4.4 Penggunaan jaket wajib mengancingkan ritseleting sampai ata, lengan jakit
dikancingkan, dan tidak digulung.
19.5 Siswa wajib menggunakan perlengkapan khusus meliputi tanda/atribut jabatan yang
diberikan oleh sekolah dengan penggunaan seusai ketentuan yang berlaku dan tidak
boleh menggunakan tanda/atribut lain tanpa seizin sekolah.
19.6 Siswa wajib menjaga penampilan dengan senantiasa mengenakan baju bersih yang
disetrika rapi sesuai dengan ketentuan dan menggunakan ikat pinggang yang digosok
mengkilat.
19.7 Siswa SMA Plus Efarina wajib memeriksa kembali kerapihan dan kelengkapan pakaian
yang dikenakan sebelum berangkat sekolah.
19.8 Siswa diwajibkan menjaga postur dan penampilan tubuh yang sehat dan ideal.
19.9 Siswa berkewajiban untuk menjaga kebersihan dan kerapihan diri serta lingkungan
kampus SMA Plus Efarina.
19.10 Selama menjadi siswa SMA Plus Efarina, siswa harus menjaga nama baik almamater
dengan berpakaian sesuai ketentuan di dalam kampus, di luar kampus dan di sosial
media.
15
Pasal 20
Uang dan Barang
20.1 Siswa harus membiasakan diri hidup hemat, tidak boros dalam menggunakan uang,
berbelanja harus yang bermanfaat, serta tidak berlebihan.
20.2 Siswa wajib memiliki rekening dan menyimpan uangnya di Bank yang ditetapkan sekolah,
dan dilarang menyimpan uang tunai melebihi Rp. 500.000,-
20.3 Pengambilan uang tabungan di Bank harus seizin Pamong dan saldo minimal di rekening
senilai BOP perbulan ditambah Rp. 100.000,-
20.4 Pengambilan uang tabungan di bank oleh siswa maksimal Rp. 500.000,- per bulan,
kecuali untuk keperluan-keperluan tertentu harus seizin Pamong/Wali Kelas.
20.5 Penarikan iuran OSIS dilakukan saru kali dalam 3 (tiga) tahun pendidikan dan
dilaksanakan pada saat siswa kelas X, yang besarannya ditentukan oleh sekolah.
20.6 Ketua OSIS dengan kesepakatan Pengurus OSIS dan izin Kepala Sekolah dapat
mengumpulkan sumbangan sukarela siswa untuk membantu korban bencana alam,
panti asuhan atau kepentingan sosial lainnya.
20.7 Siswa wajib menggunakan dan merawat perlengkapan yang diberikan sekolah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan dilarang memindakhkan atau memberikan
perlengkapannya kepada orang lain tanpa izin Pengurus Sekolah.
20.8 Siswa diperbolehkan mengambil uang pada mesin ATM yang berada di lingkungan
sekolah dengan nominal maksimal Rp. 500.000,-
20.9 Siswa dapat menerima kiriman barang dari orang tua atau pihak lain berupa paket diterima
di Pos Keamanan dan diteruskan ke Bagian Kesiswaan. Paket diterima siswa melalui
pemeriksaan petugas dan disaksikan olehsiswa. Siswa tidak diizinkan mengambil paket
di Pos Keamanan.
20.10 Siswa tidak diizinkan menerima kiriman paket yang tidak berkaitan dengan kepentingan
pendidikan.
Pasal 21
Peminjaman atau Penggunaan Media Pelajaran
21.1 Siswa dapat meminjam atau menggunakan media pelajaran untuk pendalaman materi
pelajaran.
21.2 Peminjaman atau penggunaan media pelajaran dilakukan secara pribadi atau
kelompok kepada penanggung jawab media pelajaran yang bersangkutan dan harus
dikembalikan sebelum batas waktu peminjaman atau penggunaan berakhir.
21.3 Media pelajuran harus dipiket dan dipertanggungjawabkan keutuhannya dan dikembalikan
dalam keadaan baik.
21.4 Apabila terjadi kerusakan atau kehilangan, siswa wajib melaporkan kepada petugas
media pelajaran tersebut dan wajib bertanggung jawab atas setiap kerusakan atau
kehilangan.
16
Pasal 22
Pelajaran di Kelas
22.1 Siswa wajib secara aktif mengikuti setiap pelajaran di kelas dan selalu menjaga serta
memelihara ketenangan, ketertiban, kebersihan, dan kedisiplinan.
22.2 Setiap kelas dipimpin oleh seorang Ketua Kelas yang ditunjuk selama satu minggu dan
dibantu oleh beberapa siswa yang bertugas. Serah terima jabatan Ketua Kelas
dilaksanakan setiap hari Sabtu siang dan dilaporkan kepada Wali Kelas.
22.3 Setiap masuk dan keluar kelas, siswa wajib melakukan penghormatan kepada Bendera
Merah Putih di dalam ruang kelas.
22.4.2 Menyiapkan buku absen, buku kemajuan kelas, alat tulis dan alat pelajaran serta
menyerahkan kembali buku kemajuan kelas dan buku absen setiap akhir pekan
kepada Bagian Pengajaran.
22.4.3 Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Kelas dibantu pengurus kelas dan piket
kelas serta bertanggung jawab kepada Wali Kelas.
22.5.2 Ketua Kelas memberikan penghormatan kepada Pamong yang akan mengajar
dan setelah dibalas menyampaikan laporan.
22.5.4 Sebelum jam pelajaran pertama dimulai, dilakukan doa bersama yang dipimpin
oleh Ketua Kelas.
22.5.5 Untuk mengikuti mata pelajaran yang berbeda, Ketua Kelas melaksanakan
kegiatan.
22.7.1 Bertanggung jawab atas kebersihan kelas meliputi bendera lantai, dinding, meja,
kursi dan papan tulis.
22.7.2 Menyiapkan sarana dan prasarana kelas.
22.7.3 Bertanggung jawab terhadap absensi kelas.
22.7.4 Dalam melaksanakan tugasnya, Piket bertanggung jawab kepada Ketua Kelas.
22.8 Apabila Pendiri/Ketua Yayasan atau Kepala Sekolah masuk ke kelas sewaktu proses
belajar mengajar berlangsung, pamong yang sedang mengajar saat itu mengambil sikap
sempurna, menyiapkan siswa, kemudian menyampaikan salam.
22.9 Tata cara mengajukan pertanyaan di kelas bagi siswa dilakukan dengan
mengambil sikap duduk siap sambil mengangkat tangan kanan, setelah diberikan
kesempatan kemudian berdiri dan mengajukan pertanyaannya.
22.10 Tata cara menjawab pertanyaan di kelas bagi siswa dilakukan dengan sikap berdiri,
kemudian menjawab pertanyaan tersebut.
22.11 Baik siswa yang lain maupun pamong yang sedang mengajar tidak dibenarkan untuk
memotong pertanyaan atau jawaban siswa yang mendapat giliran berbicara.
22.12 Pada waktu siswa mengikuti pelajaran dalam kelas gabungan, apabila mengajukan
pertanyaan atau menjawab, ia mengambil sikap berdiri dan menyebut nama serta
kelasnya.
22.13 Siswa yang datang terlambat wajib melapor kepada Pamong Piket Tatap Muka sebelum
masuk kelas.
22.14 Siswa yang meninggalkan ruang kelas sewaktu pelajaran sedang berlangsung, harus
meminta izin kepada pamong yang sedang mengajar di kelas tersebut.
22.15 Siswa yang akan meninggalkan kelas sewaktu tidak ada pelajaran, tetapi bukan waktu
istirahat dengan maksud untuk melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler sesuai
ketentuan sekolah, dapat melakukannya dengan izin Ketua Kelas.
22.16 Ketentuan tersebut pasal 22.9 s.d 22.12, berlaku dalam kegiatan ceramah dan bagi
siswa dilarang meninggalkan ruangan sebelum acara selesai, kecuali ada keperluan lain
atau seizin Pamong Pengawas.
22.17 Gerakan pemindahan kelas dan tempat pelatihan atau praktik harus dilakukan dengan
cepat dan teratur dipimpin oleh Ketua Kelas.
22.18 Apabila dalam waktu 5 menit setelah waktu jam pelajaran atau pelatihan yang ditentukan
dimulai dan Pamong yang akan mengajar belum hadir, maka Ketua Kelas wajib
segera melapor kepada Pamong Piket Guru.
Pasal 23
Kebebasan Mimbar
23.1 Sekolah memberi kebebasan mimbar kepada siswa, untuk mengajukan pertanyaan
kepada pamong yang sedang mengajar atau Penceramah pada saat pelajaran atau
ceramah berlangsung.
23.2 Setiap pembelajaran atau ceramah, siswa tidak boleh menyebarluaskan atau
memberitakan materi pelajaran atau ceramah kepada pihak lain di luar SMA Plus
Efarina.
18
23.3 Hak penyebarluasan atau pemberiaan materi pelajaran ke pihak lain di luar SMA Plus
Efarina berada pada Pamong Pengajar Pengasuh materi pelajaran dan atas izin Kepala
Sekolah, sedangkan hak penyebarluasan atau pemberitaan materi ceramah berada pada
Penceramah.
Pasal 24
Pelatihan dan Praktikum
24.1 Dalam pelatihan dan praktikum, siswa harus memahami dan menaati petunjuk yang
disampaikan oleh pamong yang sedang mengajar atau Petugas Laboratorium.
24.2 Selama mengikuti pelatihan atau praktikum siswa wajib menaati semua ketentuan
tentang penggunaan alat, bahan dan sarana pelatihan, maupun laboratorium.
24.4 Siswa dilarang bersikap ceroboh atau bersenda gurau di laboratorium atau tempat
kegiatan yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
Pasal 25
Belajar Mandiri
25.1 Siswa melaksanakan belajar mandiri pada hari Minggu sampai dengan Jumat, mulai
pukul 19.00 sampai dengan 21.00 WIB kecuali malam hari libur.
25.2 Tempat belajar mandiri bagi siswa putra dilakukan di kelas, bagi siswa putri dilakukan di
ruang belajar Graha dengan berpakaian rapi sesuai ketentuan sekolah. Siswa putri
yang akan keluar Graha harus seizin Pamong Piket secara tertulis.
25.3 Siswa diizinkan belajar mandiri tambahan sesuai waktu yang ditetapkan :
25.4 Tempat belajar mandiri tambahan bagi siswa dilakukan di Graha masing-masing.
25.5 Selama belajar mandiri, siswa diizinkan meminta bimbingan belajar kepada Pamong Piket
Tutorial atau kepada Pamong Pengajar Pengasuh lainnya, bagi siswa putra di ruang
kelas dan siswa putri di ruang belajar Graha.
25.6 Pada waktu belajar mandiri, setiap siswa harus menjaga ketenangan, ketertiban dan
kebersihan ruang belajar masing-masing.
25.7 Pada waktu belajar mandiri di kelas pukul 19.00 sampai pukul 21.00 WIB, seluruh Graha
putra lampu listrik dipadamkan oleh Piket Siswa dan tidak ada siswa satupun berada di
Graha putra.
19
Pasal 26
Kelas Khusus
26.1 Siswa yang memperoleh nilai mata pelajaran di bawah nilai minimal yang ditetapkan
sekolah, wajib mengikuti program Kelas Khusus.
26.2 Siswa yang telah memperoleh nilai mata pelajaran di atas nilai minimal, dapat mengikuti
program Kelas Khusus.
26.3 Pelaksanaan Kelas Khusus diatur oleh sekolah meliputi waktu, tempat, siswa
peserta, dan Pamong Pengajar Pengasuh serta ketentuan lainnya.
26.5 Kegiatan program kelas khusus disertai kewajiban siswa mengisi buku aktivitas
siswa {diatur tersendiri).
26.6 Kelas khusus adalah kelas yang disesuaikan dengan mata pelajaran.
26.7 Siswa yang memerlukan kelas khusus dengan bimbingan tentor dari luar, diatur oleh
Pengurus Sekolah.
Pasal 27
Pembebasan dari Pelajaran, Pelatihan, dan Tes
27.1 Pada prinsipnya siswa wajib mengikuti semua pelajaran, pelatihan, dan tes.
27.2 Jika siswa sakit atas izin Dokter Sekolah atau bertugas untuk kepentingan SMA Plus
Efarina, dapat dibebaskan dari kegiatan belajar dan/atau pelatihan setelah mendapat
persetujuan Kepala Sekolah.
27.3 Siswa yang dibebaskan dari pelajaran, harus mempelajari pelajaran yang tidak diikutinya
dengan cara belajar mandiri, bertanya kepada teman atau Pamong Pengajar Pengasuh.
27.4 Siswa yang tidak mengikuti tes pada jadwal yang ditentukan dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, wajib melaksanakan tes susulan sesuai dengan waktu yang
ditentukan sekolah.
27.5 Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari KKM wajib mengikuti kegiatan
pembelajaran remedi dan tes remedi dilaksanakan sesuai waktu yang ditentukan sekolah.
Pasal 28
Pengasuhan
7. Pembinaan motivasi belajar dan olah pikir melalui kegiatan pengembangan dan
pemupukan kreativitas, perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi serta
semangat berprestasi.
Pasal 29
Evaluasi
29.1 Siswa wajib mengikuti evaluasi yang diselenggarakan oleh sekolah meliputi :
29.2 Siswa wajib menaati ketentuan dan tata tertib dalam pelaksanaan evaluasi.
Pasal 30
Perlakuan terhadap Bendera,
Lagu Kebangsaan, dan Lagu Wajib
31.1 Setiap siswa wajib memperlakukan Bendera Merah Putih dengan penuh penghargaan,
ketika Bendera Merah Putih dinaikkan, wajib memberikan penghormatan dimanapun
berada.
30.2 Pada saat penaikkan dan penurunan bendera di dalam kampus SMA Plus Efarina,
setiap siswa yang berada di luar ruangan berdiridengan sikap sempurna menghadap
bendera dan melihat bendera memberikan penghormatan sedangkan siswa yang berada
di dalam ruangan menghentikan kegiatan dan mengambil sikap sempurna.
30.3 Setiap siswa wajib menunjukkan sikap penghormatan ketika mendengar lagu kebangsaan
Indonesia Raya dinyanyikan dimanapun berada.
30.4 Pada saat lagu kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan di dalam kampus SMA
Plus Efarina, siswa berdiri dengan sikap sempurna enghadap bendera, kemudian
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
30.5 Siswa wajib menguasai lagu dan syair Lagu Kebangsaan Indonesia Raya serta
menunjukkan sikap hormat dan khidmat pada saat menyanyikannya.
30.6 Siswa wajib menguasai minimal 10 lagu wajib nasional beserta syairnya.
30.7 Siswa wajib menguasai lagu dan syair Mars dan Hymne SMA Plus Efarina.
21
Pasal 31
Hubungan Antar Siswa
31.1 Setiap siswa wajib memperlakukan siswa lainnya sebagai saudara, dengan
mengedepankan hungungan saling asah, saling asuh, dan saling asih berdasarkan pada
azas kekeluargaan.
31.2 Setiap siswa wajib menyapa dengan sebutan abang bagi siswa putra yang lebih tinggi
tingkatannya dan menyebut kakak bagi siswa putri, sedangkan siswa wajib menyapa
dengan sebutan adik bagi siswa tingkat bawahnya, kecuali pada pertemuan formal.
31.3 Siswa abang/kakak kelas senatiasa membantu, membimbing, atau menuntun siswa adik
kelasnya dalam mengikuti pendidikan di SMA Plus Efarina sehingga dapat mencapai
prestasi pendidikan yang optimal.
31.4 Siswa abang/kakak kelas merupakan suri teladan bagi siswa adik kelasnya sehingga
perbuatan siswa abang/kakak kelas menjadi contoh, bertingkah laku yang sopan terhadap
siswa adik kelas, dan dilarang bertindak kasar, serta memberi tindakan terhadap siswa
adik kelasnya untuk melakukan pekerjaan pribadi siswa abang/kakak kelas.
31.5. Adik kelas wajib meneladani perilaku yang baik dari siswa abang/kakak.
31.6 Siswa adik kelas wajib memberi hormat dan memberi salam terlebih dahulu kepada siswa
abang/kakak dalam setiap perjumpaan. Sebaliknya siswa abang/kakak wajib
membalas penghormatan adik kelasnya.
31.7 Siswa abang/kakak kelas tidak diperbolehkan memanggil adik kelas ke Graha
abang/kakak tanpa seizin pamong.
31.8 Siswa tidak diperbolehkan mengunjungi Graha abang/kakak atau Graha adik tanpa seizin
pamong.
31.9 Siswa putra dan putri dilarang berduaan dan atau berpegangan/bergandengan tangan.
Pasal 32
Hubungan Siswa dengan Sesama Generasi Muda
32.1 Setiap siswa wajib menjalin hubungan persahatan, persaudaraan ,dan kekeluargaan
dengan sesama siswa atau generasi muda lainnya di luar Sekolah.
32.2 Siswa wajib memegang teguh Kode Kehormatan Siswa dalam menjalin hubungan
persahabatan, persaudaraan, dan kekeluargaan dengan sesama siswa dan generasi
muda lainnya.
Pasal 33
Hubungan Siswa dengan Para Pejabat/Pamong
33.1 Siswa hendaknya dapat menempatkan diri dalam hubungan siswa dengan pengurus
sekolah dan atau pamong yang tidak selalu bersifat kedinasan, namun dapat menjalin
hubungan bersifat kekeluargaan.
22
33.2 Dalam hubungan formal terhadap pengurus dan pamong, siswa wajib menggunakan
kaidah formal yang berlaku, sedangkan dalam hubungan kekeluargaan siswa dapat
menempatkan diri sebagai anggota keluarga, dengan tetap menjaga etika dan kesopanan.
33.3 Siswa wajib memberi salam dilanjutkan penghormatan kepada pengurus sekolah,
pamong, dan orang yang lebih tua ketika bertemu/berpapasan, kecuali siswa sedang
berkomunikasi dengan orang yang lebih tinggi jabatannya.
33.4 Ketika siswa dalam formasi berisan dan berpapasan dengan orang yang lebih tinggi
jabatannya, wajib memberikan penghormatan.
Pasal 34
Hubungan Siswa dengan Masyarakat
34.1 Siswa harus dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan dengan masyarakat dan tetap
menjaga nama baik almamater.
34.3 Dalam berkomunikasi sosial, siswa wajib bersikap luwes tapa meninggalkan kode
kehormatan siswa dan tata krama serta menghormati adat istiadat dan budaya
masyarakat setempat.
34.4 Dalam keadaan bahaya dan darurat, siswa wajib memberikan pertolongan kepada
anggota masyarakat yang memerlukan pertolongan tanpa mengabaikan keselamatan diri
sendiri.
34.5 Siswa dilarang membuat pernyataan resmi yang berhubungan dengan sekolah tanpa izin
atau tugas dari Kepala Sekolah.
Pasal 35
Kegiatan Sosial Siswa
35.1 Siswa dianjurkan untuk mengikuti kegiatan sosial seperti donor darah, kunjungan ke
panti asuhan, panti wredha atau bhakti sosial.
35.3 Siswa melaksanakan kegiatan sosial di daerah/tempat/institusi yang telah ditetapkan oleh
sekolah.
Pasal 36
Malam Keakraban
36.1 Malam keakraban merupakan sarana untuk menghibur dan memupuk rasa
kekeluargaan dengan sesama siswa maupun dengan generasi muda di luar SMA Plus
Efarina serta pengembangan bakat dan kreativitas siswa.
36.2 Siswa dapat menyelenggarakan atau menghadiri malam keakraban di dalam maupun di
luar SMA Plus Efarina atas persetujuan Sekolah.
23
36.4 Acara malam keakraban senantiasa disesuaikan dengan identitas dan kepribadian siswa
SMA Plus Efarina serta menjauhkan diri dari acara atau kegiatan yang bertentangan
dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menghindari timbulnya konflik yang
mengandung unsur SARA.
Pasal 37
Buku Saku Siswa
37.1 Buku saku siswa wajib selalu dibawa dalam setiap kegiatan baik intra dan ekstra kurikuler.
37.2 Buku saku siswa diisi oleh pengurus pamong, yang berisikan penghargaan karena
prestasi siswa dan hukuman bagi yang melakukan pelanggaran
37.2 Bila terjadi kehilangan buku siswa, dalam waktu 1 x 24 Jam wajib melaporkan kepada wali
kelas.
Pasal 38
Kegiatan Keagamaan
38.1 Setiap siswa wajib secara aktif melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing,
baik di dalam maupun di luar SMA Plus Efarina, secara perorangan maupun
bersama-sama sesuai ketentuan yang berlaku.
38.3 Pelaksanaan ibadah dan peringatan hari besar keagamaan diselenggarakan oleh OSIS
di bawah pembinaan Pamong Kesiswaan.
38.4 Pelaksanaan kegiatan keagamaan di dalam SMA Plus Efarina tidak boleh bertentangan
dengan prinsip-prinsip kerukunan hidup umat beragama.
Pasal 39
Kegiatan Olah raga
39.1 Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan olahraga pagi hari, serta wajib mengikuti minimal
satu kecabangan selain bela diri pada kegiatan terporgram pilihan.
39.2 Siswa wajib memelihara kesehatan jasmani sesuai dengan jadwal keseharian siswa yang
ditetapkan.
39.3 Dalam pelaksanaan kegiatan olahraga, siswa wajib berpakaian olahraga sesuai
ketentuan.
39.4 Siswa wajib mengikuti kegiatan olahraga yang diatur sekolah, kecuali yang sakit
berdasarkan surat keterangan dokter.
24
Pasal 40
Kegiatan Seni Budaya
40.1 Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan kesenian, minimal dalam satu cabang sesuai
minatnya, seperti seni tari, seni karawitan, seni musik, seni drama, seni sastra, seni
lukis dan seni lainnya.
40.2 Pilihan kesenian sesuai dengan cabang kesenian yang disediakan oleh sekolah.
Pasal 41
Kegiatan llmiah
41.1 Siswa mengikuti kegiatan pengembangan bakat dan kreativitas di bidang keilmuan.
41.2 Kegiatan ilmiah dilaksanakan disesuaikan dengan kebutuhan dan tempat pelaksananan
di SMA Plus Efarina atau tempat lain yang ditentukan oleh sekolah.
41.2 Pilihan kegiatan ilmiah sesuai dengan kegiatan ilmiah yang disediakan oleh sekolah.
Pasal 42
Teguran Antar Siswa
42.1 Merupakan peringatan oleh siswa kepada siswa lain mengenai perbuatan yang tidak
pantas dilakukan oleh siswa.
42.2 Bentuk teguran berupa pernyataan kesalahan diikuti nasihat, pengarahan,
perbaikan dan bimbingan.
42.3 Teguran harus bersifat edukatif.
42.4 Siswa yang berhak menegur :
Pasal 43
Perpindahan Tempat
43.1 Pada saat berangkat maupun kembali dari ruang kelas atau tempat belajar atau
pelatihan, siswa berbaris rapi dalam bentuk peleton atau susunan kelas atau kompi
sesuai dengan urutan yang ditentukan.
43.2 Pada saat berangkat apel pagi siswa wajib melakukan langkah tegap dan hormat
kanan/kiri saat melewati tempat yang sudah ditentukan.
43.3 Pemakaian tas sekolah di punggung dan barang lainnya dibawa dengan tangan kiri.
43.4 Siswa dilarang berbicara dalam barisan.
43.5 Perpindahan siswa dalam lingkungan SMA Plus Efarina dari satu tempat ke tempat yang
lain wajib berbaris dalam kelompok paling kecil tiga siswa dengan satu siswa sebagai
pemimpin barisan.
25
Pasal 44
Apel Pagi, Siang, dan Malam
44.1 Pada saat apel, siswa berpakaian lengkap sesuai dengan ketentuan sekolah.
44.2 Siswa yang tidak mengikuti apel, wajib melapor kepada Ketua Kelas.
44.3 Siswa wajib menjaga ketertiban dan ketenangan selama di lapangan apel.
44.4 Sebelum laporan jumlah personel, Ketua Kelas memeriksa kerapian pakaian siswa dalam
barisan.
44.5 Ketua Kelas melaporkan dan menyerahkan buku laporan apel kepada Pamong
Piket Pengasuhan/Pamong Piket siswa.
44.6 Ketentuan tentang pelaksanaan apel diatur tersendiri oleh sekolah sesuai PUDD pasal 15.
Pasal 45
Penggunaan Komputer dan Internet Sekolah
45.1 Sekolah menyediakan komputer dan internet secara memadai untuk digunakan siswa
selama dalam proses pembelajaran SMA Plus Efarina.
45.2.3 Untuk mencari informasi yang berkaitan dengan tugasnya melalui jaringan internet.
45.2.5 Pegang teguh etika dan kehormatan dalam menyampaikan informasi melalui surat
elektronik.
45.2.7 Melaporkan segera kepada Wali Kelas atau Pamong atas setiap pelanggaran
terhadap larangan dalam penggunaan komputer.
45.3.1 Membuka sistus yang tidak pantas seperti pornografi dan judi atau sejenis judi
atau promosi yang berkaitan dengan pornografi.
45.3.3 Menerima dan menyampaikan informasi yang tidak benar dan menyesatkan,
informasi tentang materi test/ujian SMA Plus Efarina, maupun informasi dari hasil
perbuatan curang, menyontek dan mencuri.
45.3.4 Mencetak dan menyebarkan informasi yang tidak benar atau informasi dari hasil
permbuatan curang, menyontek dan mencuri.
45.4 Dalam keadaan komputer sekolah diperkirakan kurang untuk menyelesaikan tugas
sekolah, siswa dapat membawa komputer atau laptop sesuai prosedur yang berlaku yang
penggunaannya untuk kepentingan penyelesaian tugas sekolah.
45.5 Selain komputer sekolah, komputer yang dapat difunakan oleh siswa adalah sebagai
berikut :
45.5.1 Komputer milik sekolah sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku.
45.5.2 Komputer milik OSIS.
45.5.3 Komputer sewa di dalam/luar lingkungan SMA Plus Efarina sesua ketentuan yang
berlaku.
45.5.4 Ketentuan penggunaan komputer dan internet sekolah diatur dalam
peraturan khusus.
45.5.5 Ketentuan penggunaan media sosial dan pemanfaatan teknologi informasi diatur
dalam PUDD tentang Larangan Siswa dalam menggunakan media sosial.
Pasal 46
Penggunaan Laptop Siswa
46.1 Spesifikasi laptop yang dapat dibawa siswa diatur oleh sekolah.
46.2 Laptop harus diregistrasi/didaftarkan kepada wali kelas untuk siswa putra dan pamong
untuk siswa putri serta disimpan di loker kerlas untuk siswa putra dan loker Graha untuk
siswa putri.
46.3 Kerusakan laptop selama penyimpanan bukan tanggung jawab sekolah.
46.4 Tempat penggunaan laptop:
46.4.1 Siswa putra tidak diizinkan menggunakan laptop di Graha, kecuali mendapatkan
izin tertulis dari pamong.
46.4.2 Siswa putri tidak diizinkan menggunakan laptop di kamar Graha.
46.4.3 Siwa putri diizinkan menggunakan laptop di lingkungan kelas selama proses
kegiatan pembelajaran/di Graha dengan seizin pamong piket.
Pasal 47
Penggunaan Telepon Seluler (Ponsel)
47.1 Ponsel harus diregistrasi/didaftarkan kepada pamong Graha dan disimpan oleh pamong
Graha.
47.2 Kerusakan akibat penyimpanan ponsel di luar tanggung jawab pamong Graha.
47.3 Siswa dilarang menyimpan dan menggunakan alat komunikasi khusus (ponsel), radio
komunikasi dan sejenis lainnya di lingkungan SMA Plus Efarina pada hari dinas/hari
belajar.
47.4 Penggunaan ponsel dan sarana komunikasi akan diatur dalam peraturan khusus.
47.5 Spesifikasi ponsel yang dapat dibawa siswa diatur oleh sekolah.
47.6 Siswa dilarang membawa dan menggunakan smart watch.
27
BAB IV
TATA KRAMA SISWA
Pasal 48
Pedoman Umum
48.1 Untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan SMA Plus Efarina, maka perilaku siswa
dalam kehidupan di lingkungan SMA Plus Efarina diatur dalam Pedoman Tata
Krama Siswa sebagai tuntunan sikap dan perilaku siswa SMA Plus Efarina.
48.2 Siswa SMA Plus Efarina berasal dari berbagai daerah dan suku bangsa dengan
beraneka-ragam norma, adat- istiadat, dan budaya. Perilaku dalam kehidupan
bersama memerlukan bimbingan dan tuntunan normatif selama mengikuti
pendidikan di perguruan SMA Plus Efarina.
48.3 Sebagai kader penerus perjuangan bangsa, siswa SMA Plus Efarina dibimbing dan
diarahkan agar memiliki sifat-sifat kepribadian pemimpin yang baik, sikap keteladanan,
konsistensi antara kata dengan perbuatan, mencerminkan perwujudan nilai-nilai luhur
bangsa, adat-istiadat, dan kebudayaan nasional.
48.4 Seluruh siswa SMA Plus Efarina terikat dalam satu tali persaudaraan seperguruan yang
ditata dalam hubungan abang/kakak dan adik sesuai dengan tingkat kelasnya.
48.5 Sikap dan tingkah laku bertata-krama merupakan kehormatan yang senantiasa wajib
diwujudkan oleh siswa, menjadi pedoman dan arah kehidupan sehari-hari siswa.
48.6 Kepatuhan siswa untuk bersikap dan berperilaku sesuai ketentuan tata krama
merupakan pencerminan ciri khas siswa SMA Plus Efarina yang sesungguhnya,
merupakan perwujudan dari kemanunggalan cipta, rasa, dan karsa dalam kehidupan
yang teratur.
48.7 Pedoman umum tata krama siswa SMA Plus Efarina adalah bersikap sopan, rendah
hati, terbuka namun lugas dalam setiap kesempatan.
48.8 Secara umum setiap siswa dipanggil dengan sebutan saudara/anda dan sebutan terhadap
siswa yang lebih tinggi tingkatan kelasnya adalah abang untuk siswa putra dan kakak
untuk siswa putri.
Pasal 49
Berdiri, Berjalan, dan Duduk
49.1 Siswa dalam sikap berdiri, hendaknya selalu tegap namun tidak kaku, disesuaikan
dengan situasi dan kondisi setempat yang pantas tetapi tidak mengurangi kehormatan
diri sebagai siswa SMA Plus Efarina.
49.2 Apabila mengajak berbicara atau berhadapan dengan orang yang lebih tua, siswa
hendaknya berdiri dengan sikap yang sopan dan baik.
49.3 Pada saat berdiri atau berjalan siswa hendaknya tidak memasukkan tangan ke dalam
saku, berkacak pinggang atau sikap lain yang berkesan sombong.
49.4 Apabila berjalan sendiri, siswa melakukan langkah yang wajar, sedangkan jika
berjalan bersama orang lain, posisi diatur sesuai dengan adat yang cocok, tidak
berbicara berlebihan yang mengurangi sikap kesopanan, penampilan, dan kehormatan
sebagai siswa SMA Plus Efarina.
28
49.5 Apabila berjalan dengan orang yang pantas dilindungi, siswa menempatkan diri di
sebelah kanannya atau pada posisi rawan.
49.6 Apabila berjalan melewati sekumpulan orang, perhatikan nilai kesopanan, adat istiadat
atau kebiasaan setempat yang berlaku. Siswa wajib menyapa dengan sopan pada saat
berjalan melewati kumpulan orang yang sedang duduk.
49.7 Siswa duduk dengan badan yang tegak dan sikap yang sopan, terutama pada saat
menghadap Pengurus Sekolah, para pamong, orang yang pantas dihormati dan juga
pada waktu menghadiri pertemuan atau menjalani kegiatan pelatihan di dalam atau di
luar di lingkungan SMA Plus Efarina. Di hadapan orang-orang yang lebih tua, tidak
duduk mengangkat kaki.
49.9 Apabila siswa harus duduk di lantai, posisi duduk dilakukan dengan melipat kaki
untuk putra bersila, untuk putri bertimpuh, dengan posisi yang sopan, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di lingkungan SMA Plus Efarina atau yang berlaku di daerah
setempat.
Pasal 50
Berbicara
50.1 Siswa berbicara dengan jelas, dengan kalimat yang tersusun baik serta menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, dengan tutur kata yang sopan, kapanpun dan
dimanapun berada . Siswa menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing sesuai
dengan ketentuan sekolah.
50.3 Siswa dilarang berbicara kasar, berkata-kata kotor, menghina, mengumpat, atau berbicara
menggunakan bahasa daerah dalam berinteraksi sesama siswa, pamong, dan siapapun.
50.4 Siswa dilarang memotong pembicaraan orang lain, dan jika harus melakukannya
sebaiknya meminta izin dengan sopan.
50.5 Siswa harus dapat menyesuaikan pembicaraan dengan lawan bicara (orang lebih tua
atau teman), tempat dan situasi, serta topik dan tujuan, termasuk tidak
membicarakan kejelekan orang lain.
50.6 Selama diajak bicara atau berbicara, siswa senantiasa berusaha tidak menguap,
batuk atau bersin. Apabila terpaksa, dia harus menutup mulut dengan tangan atau
sapu tangan dan meminta maaf.
29
50. 7 Penggunaan bahasa isyarat atau berbisik-bisik harus dihindari pada saat berbicara di
muka umum atau dalam kelompok.
50.8 Siswa harus menghindari pembicaraan yang mengarah kepada pertentangan suku,
agama, ras, dan antar golongan (SARA) yang dapat menimbulkan keresahan
Pasal 51
Penggunaan Media Sosial
51.1 Siswa dilarang menulis, membuat, mengunduh, menyimpan, dan mengirim tulisan,
gambar, rekaman suara, dan video yang mengandung ujaran kebencian, kata-kata
kasar, umpatan, dan yang mengandung unsur SARA.
51.2 Siswa dilarang menulis, membuat, mengedit, mengunduh, menyimpan, dan mengirim
berita bohong, palsu, mengandung unsur penipuan, dan informasi yang belum diketahui
kebenarannya.
51.3 Siswa dilarang menulis, membuat, mengedit, mengunduh, menyimpan, dan mengirim
tulisan, gambar, rekaman suara, dan video yang mengandung hal-hal yang menurunkan/
mencoreng nama baik dan martabat diri sendiri, siswa lain, pamong, keluarga, SMA Plus
Efarina, serta Bangsa dan Negara Indonesia.
51.4 Siswa dilarang menulis, membuat, mengedit, mengunduh, menyimpan, dan mengirim
tulisan, gambar, rekaman suara, dan video yang mengandung konten pornografi dan
sadisme.
Pasal 52
Bertamu/Berkunjung
52.1 Saat siswa akan bertamu/berkunjung, sebaiknya siswa membuat perjanjian terlebih
dahulu dan mendapat persetujuan dari orang yang akan dikunjungi.
52.2 Jika bertamu/berkunjung di luar lingkungan SMA Plus Efarina diusahakan maksimal 3
orang, kecuali mendapat persetujuan dari tuan rumah.
52.3 Bertamu ke rumah pamong adalah kunjungan yang bersifat kekeluargaan, lebih santai,
namun tetap menjaga kesopanan dan kesantunan.
52.4 Sebelum masuk, siswa harus mengetuk pintu atau menekan tombol bel kemudian
memberi salam kepada tuan rumah atau yang membukakan pintu.
52.5 Siswa harus duduk dengan sopan dan baik ditempat yang disediakan oleh tuan rumah.
52.6 Sewaktu bertamu siswa hendaknya aktif berbicara, tetapi tidak mendominasi
pembicaraan.
52.7 Siswa hendaknya memperhatikan waktu bertamu, misalnya tidak bertamu pada jam
istirahat atau makan, kecuali situasi darurat.
52.8 Siswa harus bersikap baik dan hormat kepada tuan rumah dan keluarga, dengan tidak
memberikan kesan penghargaan yang berlebihan.
52.9 Selesai bertamu siswa hendaknya mengucapkan terima kasih, merapikan barang-
barang, dan lain-lain yang digunakannya selama bertamu, mohon diri dan hormat
kepada tuan rumah.
52.10 Jika bertamu kepada orang yang baru dikenal, hendaknya tidak terlalu lama.
30
Pasal 53
Tata Cara Menerima Tamu
53.1 Siswa setelah bertukar salam mempersilahkan tamu ke tempat yang telah
ditentukan dengan cara yang sopan. Apabila tamu tersebut orang tua atau keluarga
siswa lain, siswa memberikan salam hormat terlebih dahulu dan mengantarkan sampai ke
tempat duduk yang telah ditentukan.
53.2 Apabila tidak dapat menemani tamu lebih lama karena suatu hal, siswa menemuinya
sebentar, kemudian menyatakan penyesalan dan minta maaf karena tidak dapat
menemani lebih lanjut.
53.3 Tempat menerima tamu siswa diperbolehkan diajak ke kantin, mini market, GOR, masjid,
dan rumah pamong. Tidak diizinkan ke lingkungan Graha dan keluar kampus SMA Plus
Efarina.
53.4 Apabila mengajak tamu ke kantin dan perlu memesan makanan dan minuman,
harus disesuaikan dengan keadaan, tidak berlebihan dan tidak menghidangkan
makanan minuman yang menjadi pantangan tamu.
53.5 Dalam pembicaraan dengan tamu, setiap siswa wajib menjunjung tinggi nama baik SMA
Plus Efarina.
53.6 Bila siswa bertindak sebagai penerima tamu dalam suatu acara, hendaknya
mengantarkan tamu sampai ke tempat duduk yang ditentukan.
53.7 Siswa mengantarkan tamu yang akan pulang sampai ke depan pintu atau
kendaraanya. Bila tamu adalah orang tua atau keluarga yang berjalan kaki, siswa
mengantarkan sampai ke pintu gerbang lingkungan SMA Plus Efarina.
53.8 Apabila tamu berkendara bersama wanita atau orang tua, siswa membukakan pintu
kendaraan untuk wanita atau orang tua tersebut terlebih dahulu, kemudian membantu
dengan sopan apabila diperlukan.
53.9 Apabila akan meninggalkan lingkungan SMA Plus Efarina bersama tamu, siswa
melakukan prosedur keluar lingkungan SMA Plus Efarina sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
53.10 Menerima tamu di luar jam pelajaran dan di luar waktu pesiar, harus izin Pamong
Piket dengan menggunakan pakaian belajar harian atau OSIS, berpedoman kepada
PUDD pasal 14.4 dan 14.6.
53.11 Bila hujan, siswa masuk/keluar lingkungan SMA Plus Efarina dapat berkendara dengan
orang tua atau tamu, melapor ke pos piket dan siswa turun di tempat batas akhir
kendaraan boleh masuk di lingkungan SMA Plus Efarina dan kendaraan parkir sesuai
ketentuan pada PUDD pasal 14.6.5.
Pasal 54
Mendampingi Tamu Resmi
54.1 Sebelum tamu resmi datang, siswa yang ditunjuk untuk menerima dan mendampingi tamu
resmi, wajib mengadakan persiapan dengan mendapatkan petunjuk dari Kepala
Sekolah atau pamong yang ditunjuk berkaitan dengan kegiatan yang akan
dihadapi, memahami jadwal kegiatan dan acara yang sudah direncanakan.
54.2 Siswa hendaknya mengetahui identitas tamu antara lain nama, pangkat, jabatan,
keluarga, hobby dan kebiasaan.
31
54.3 Pada waktu tamu tiba, siswa menjemput dan menghormat sesuai dengan ketentuan.
54.4 Siswa berjalan bersama tamu dengan posisi di sebelah kiri agak di belakang tamu.
54.5 Apabila tamu akan pulang, siswa mengantarkan ke tempat yang telah ditentukan.
54.6 Apabila ada pertanyaan dari tamu, siswa menjawab dengan sikap sopan dan sesuai
ketentuan yang berlaku.
Pasal 55
Berkenalan
55.2 Ketika berkenalan hendaknya menyebutkan nama dengan ucapan yang jelas dan
lengkap, dan jika bersama teman, beri kesempatan untuk berkenalan. Apabila bersama
siswa yang lebih tinggi tingkatnya, persilahkan untuk berkenalan lebih dahulu.
55.3 Berkenalan dengan orang yang belum dikenal hendaknya melalui teman yang sudah
mengenal orang itu.
55.4 Dengan orang yang lebih tua atau terhadap wanita, siswa harus memperkenalkan diri
terlebih dahulu. Bila ingin mengetahui alamat rumah atau ponsel, siswa menyampaikan
dengan sopan, bila mempunyai kartu nama disampaikan terlebih dahulu.
55.5 Siswa hendaknya berbicara dengan sopan dan tidak bertanya terlalu banyak tentang
keadaan diri kenalan baru, khususnya pada perkenalan pertama.
55.6 Pada waktu berpisah dengan kenalan, hendaknya siswa mengucapkan salam perpisahan.
Pasal 56
Bepergian bersama Orang yang Pantas Dilindungi
56.1 Siswa harus bertanggung jawab terhadap keselamatannya dan menempatkan diri
selalu pada posisi yang siap untuk melindungi.
56.2 Siswa mempersilakan orang yang pantas dilindungi untuk berjalan dan duduk pada
sisi dan tempat yang aman.
56.3 Pada saat naik tangga, siswa menempatkan diri di samping dan agak ke belakang dari
orang yang pantas dilindungi, sedangkan jika turun, siswa menempatkan diri di samping
dan agak ke depan dengan posisi siap melindungi.
56.4 Pada waktu bepergian menggunakan kendaraan umum hendaknya orang yang pantas
dilindungi mendapat tempat yang terlindung dan aman. Sewaktu turun dari
kendaraan, siswa turun lebih dahulu dan membantu orang yang pantas dilindungi.
56.5 Ketentuan tentang bepergian diatur secara lebih rinci dalam ketentuan pesiar.
32
Pasal 57
Siswa Putra Bepergian dengan Rekan Putri
57.1 Jika siswa putra hendak pergi bersama rekan putri dari luar lingkungan SMA Plus Efarina,
diharuskan minimal bertiga dan tidak berpasangan.
57.2 Apabila berjalan bersama rekan putri agar tetap bersikap sopan dan menempatkan
diri di sebelah kanan atau pada tempat yang rawan.
57.3 Apabila menaiki tangga, menempatkan diri di samping kanan sejajar atau satu langkah
atau satu anak tangga di belakang teman putri. Apabila turun tangga, menempatkan
diri di samping kanan sejajar atau satu langkah atau satu anak tangga di depan.
57.4 Mengantar pulang setelah bepergian, harus sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan atau dijanjikan serta mengucapkan terima kasih dan pamit kepada orang
tua atau wali teman putri.
57.5 Ketentuan bepergian dengan siswa putri diatur dalam ketentuan pesiar.
57.6 Tidak boleh memisahkan diri berdua antara putra & putri.
Pasal 58
Siswa Putri Bepergian dengan Rekan Putra
58.1 Apabila hendak pergi bersama rekan putra dari luar lingkungan SMA Plus Efarina
yang menjemputnya ke lingkungan SMA Plus Efarina harus sepengetahuan orang
tua dan mendapat izin dari Pamong Piket yang sudah mendapatkan pemberitahuan dari
orangtua siswa yang bersangkutan serta diharuskan minimal bertiga, tidak berpasangan.
58.2 Apabila berjalan bersama rekan putra, agar tetap bersikap sopan dan menempatkan diri
pada tempat yang aman.
58.3 Jika menaiki tangga, menempatkan diri di samping kiri sejajar atau satu langkah atau satu
anak tangga di depan putra dan jika turun tangga, menempatkan diri di sebelah kiri sejajar
atau satu langkah atau satu anak tangga di belakang.
58.4 Kembali ke lingkungan SMA Plus Efarina harus sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dan lapor kepada Pamong Piket.
58.5 Ketentuan bepergian dengan siswa putra diatur dalam ketentuan pesiar.
Pasal 59
Mengunjungi Orang Sakit
59.1 Siswa hendaknya mematuhi ketentuan dan peraturan waktu kunjungan yang berlaku di
rumah sakit/tempat perawatan.
59.2 Bila membawa makanan dan buah tangan saat berkunjung, hendaknya disesuaikan
dengan peraturan rumah sakit/tempat perawatan.
59.3 Siswa menyampaikan salam dan rasa simpati kepada orang yang sakit maupun terhadap
keluarganya.
33
59.4 Bila terpaksa harus berkunjung di luar ketentuan waktu, minta izin kepada petugas dan
mengutarakan kepentingannya serta menjaga ketertiban sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di rumah sakit.
59.5 Siswa hendaknya membatasi pembicaraan dan menghindari perilaku yang dapat
mengganggu ketenangan pasien lain. Wajib menciptakan suasana yang membesarkan
hati orang
Pasal 60
Melayat
60.1 Siswa hendaknya meluangkan waktu untuk melayat atau mengujungi anggota keluarga
siswa dan Pamong, yang mengalami musibah sesuai dengan petunjuk Kepala Sekolah.
60.2 Siswa hadir sebelum jenazah dikebumikan dan berusaha ikut mengantar sampat ke
tempat pemakaman dan turut mendoakannya.
60.3 Bila sudah ada pelayat yang hadir, siswa memberi salam dengan menganggukkan
kepala kepada mereka, kemudian menghormat jenazah, berdoa memohon ampunan bagi
almarhum atau almarhumah.
60.4 Siswa hendaknya menyampaikan ucapan dukacita dan dorongan moril bagi keluarga yang
ditinggalkan serta memberikan bantuan sosial yang diatur oleh OSIS.
60.5 Siswa mengambil tempat duduk dan menyesuaikan dengan keadaan setempat.
60.6 Siswa tidak melakukan gerakan-gerakan yang tidak pantas, berbicara keras, tertawa, atau
membuat lelucon.
60.7 Siswa memberikan penghormatan pada saat jenazah meninggalkan rumah menuju ke
pemakaman.
Pasal 61
Pemakaman dan Ziarah
61.1 Jika siswa menghadiri acara pemakaman dan ziarah pelaksanaanya mengikuti
ketentuan yang berlaku di daerah setempat.
61.2 Peletakkan karangan bunga atau penaburan bunga di atas pusara dilakukan dengan
khidmat dan disesuaikan dengan kebiasaan daerah setempat.
61.4 Siswa memberi penghormatan sebelum dan sesudah vmeletakkan karangan bunga.
Pasal 62
Berbelanja
62.1 Siswa disarankan memenuhi kebutuhannya dari Koperasi Sekolah. Apabila berbelanja di
luar, siswa hendaknya memilih tempat belanja yang bersih dan pantas.
62.3 Siswa tidak boleh berdiri dan melihat barang di depan etalase dari luar toko terlalu lama.
Kalau memerlukan sesuatu sebaiknya segera masuk dan minta informasi kepada
pelayan.
62.4 Apabila membawa barang belanjaan, sebaiknya barang tersebut dibungkus dengan
rapi tanpa mengurangi sikap dan penampilan, serta membawa dengan tangan kiri.
Berbelanja hendaknya tidak berlebiha dan sebatas yang diperlukan saja.
62.5 Berbelanja di pasar atau di tempat umum harus dengan rencana dan siap dengan
daftar barang yang akan dibeli.
62.6 Jika perlu melakukan tawar menawar, lakukan dengan cara yang sopan dan wajar.
62. 7 Jika melakukan pembeliaan barang dengan sistem daring harus seizin atau Wali Kelas.
62.8 Siswa dilarang membeli barang-barang yang tidak sesuai ketentuan SMA Plus Efarina.
62.9 Pembelian makanan dengan sistem daring harus mengikuti ketentuan sekolah baik
waktu, jumlah, cara pengiriman maupun tempat memakannya.
Pasal 63
Tata Cara Makan bersama di di Lingkungan SMA Plus Efrina
63.1 Menuju ruang makan siswa wajib berbaris, badan dan tangan dalam keadaan bersih, dan
berpakaian rapi sesuai dengan seragam yang ditentukan. Barang atau tas yang dibawa
diatur rapi di tempat yang ditentukan.
63.2 Memasuki ruang makan dilakukan dengan cara antre dan saat memasuki pintu ruang
makan melakukan penghormatan kepada Bendera Merah Putih.
63.3 Siswa makan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dan
dilaksanakan secara bersama dan terpimpin dalam suasana kekeluargaan. Kepala
Meja diduduki oleh siswa yang lebih tinggi tingkatnya atau siswa yang dituakan.
63.4 Jika berhalangan makan di Ruang Makan karena sakit, siswa wajib makan di poliklinik.
63.5 Para siswa duduk di tempat yang telah disediakan dengan rapi dan sopan. lsi setiap
susunan meja secara penuh, sebelum menempati meja yang lain. Usahakan setiap
meja diisi siswa dari kelas yang berbeda, kecuali pada keadaan tertentu susunan
tempat duduk diatur oleh sekolah.
63.6 Siswa yang menempati meja kehormatan adalah siswa yang tingkatannya paling tinggi
dan diatur oleh Sekolah.
63. 7 Pada saat gong/lonceng dibunyikan satu kali oleh pejabat yang ditunjuk, semua
siswa berdoa secara terpimpin.
63.8 Pada saat gong/lonceng dibunyikan dua kali, Kepala Meja mengucapkann "Selamat
Makan", kemudian disambut siswa yang lain dengan ucapan "Selamat Makan"
63.9 Setelah menempatkan serbet makan (jika ada) dipangkuan, Kepala Meja atau Abang/
Kakak dipersilahkan mengambil makanan lebih dahulu. Makan dimulai setelah semua
siswa dalam meja itu mengambil bagiannya.
63.10 Selama makan berlangsung, semua siswa wajib menjaga ketertiban, ketenangan, dan
kebersihan ruang makan.
35
63.11 Selama makan berlangsung, semua posisi tangan siswa tidak menyentuh meja makan.
63.12 Saat makan, mulut jangan berbunyi, dan pada waktu mengunyah makanan,
dilarang berbicara dan hendaknya mengunyah makanan dengan sopan, mulut
tertutup dan jangan bergurau. Dilarang membicarakan hal-hal yang tidak pantas
atau yang dapat menimbulkan perasaan yang tidak enak bagi yang mendengar.
63.13 Apabila sedang makan dan ingin minum, sendok garpu diletakkan di ompreng
atau piring diawali dengan membersihkan bibir terlebih dahulu, baru kemudian minum.
63.14 Pada saat sedang makan kemudian datang orang yang pantas dihormati, siswa
harus berhenti makan sejenak, menegakkan badan untuk memberikan salam.
63.15 Jika perlu membersihkan sisa makanan di mulut, dihadapan orang lain harus menutup
mulut dengan tangan atau sapu tangan.
63.16 Makanan yang diambil harus dihabiskan dan selesai makan, sendok dan garpu diletakkan
dalam keadaan tertelungkup serong ke kiri di atas sisa makanan jika ada. Tempat nasi
dan sayur, ompreng atau piring dan gelas diatur pada tempat masing-masing.
63.17 Makan dan minum tidak boleh berlebihan. Selesai makan dan minum, perilaku harus
tetap sopan, tidak melonggarkan ikat pinggang dan tidak bersendawa.
63.18 Bila siswa terlambat datang ke ruang makan, wajib melapor kepada Pamong/Siswa Piket
dan siswa mengambil tempat duduk setelah mendapat izin Pamong/Siswa Piket.
63.19 Bila karena sesuatu hal siswa harus meninggalkan ruang makan sebelum makan
selesai, ia wajib minta izin kepada Pamong/Siswa Piket.
63.20 Setelah Ketua OSIS, pejabat, petugas, atau Siswa Piket memukul gong/lonceng
satu kali tanda selesai makan, para siswa berdoa menurut agama masing-masing.
63.21 Pada saat gong/lonceng dibunyikan dua kali, para siswa serentak mengucapkan
Terima Kasih dan selanjutnya mendengarkan pengumuman (kalau ada). Setelah
pengumuman selesai, langsung berdiri dan mengembalikan kursi ke kolong meja tanpa
menimbulkan bunyi gaduh.
63.22 Saat meninggalkan ruang makan harus dilakukan dengan tertib dan rapi, berbaris
menuju ke graha masing-masing atau tempat acara berikutnya setelah sebelumnya
melakukan penghormatan kepada bendera merah putih.
63.23 Siswa wajib menempati meja yang berbeda bersama siswa yang berbeda setiap makan.
63.24 Kedalam ruang makan siswa tidak diperbolehkan membawa ponsel selama makan
berlangsung.
63.25 Tidak boleh membawa makanan lain selain yang disajikan oleh sekolah.
Pasal 64
Tata Cara Makan di Rumah Makan
65.1 Siswa duduk dan menempatkan diri di tempat yang telah disediakan oleh tuan rumah.
65.2 Mengambil makanan setelah dipersilahkan oleh tuan rumah dan mengambil makanan
sepantasnya.
36
64.3 Siswa makan dengan sopan dan tidak tergesa-gesa serta mengatur cara mengunyah
makanan agar tidak berbunyi.
64.4 Siswa hendaknya bersikap wajar dan tidak kaku sehingga tidak menyulitkan tuan rumah.
64.5 Apabila perlu, siswa dapat bertanya dengan sopan tentang jenis makanan yang
dihidangkan sebelum mengambil. Habiskan makanan yang telah diambil dan jika
ingin menambah ambillah sepantasnya.
64.7 Jika hendak meninggalkan tempat makan, siswa mengembalikan kursi dengan rapi
dan mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah atas hidangan yang telah
disediakan.
Pasal 65
Tata Cara Makan di Rumah Keluarga
65.1 Siswa duduk dan menempatkan diri di tempat yang telah disediakan oleh tuan rumah.
65.2 Mengambil makanan setelah dipersilahkan oleh tuan rumah dan mengambil makanan
sepantasnya.
65.3 Siswa makan dengan sopan dan tidak tergesa-gesa serta mengatur cara mengunyah
makanan agar tidak berbunyi.
65.4 Siswa hendaknya bersikap wajar dan tidak kaku sehingga tidak menyulitkan tuan
rumah.
65.5 Apabila perlu, siswa dapat bertanya dengan sopan tentang jenis makanan yang
dihidangkan sebelum mengambil. Habiskan makanan yang telah diambil dan jika
ingin menambah ambillah sepantasnya.
65.7 Jika hendak meninggalkan tempat makan, siswa mengembalikan kursi dengan rapi
dan mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah atas hidangan yang telah
disediakan.
Pasal 66
Tata Cara Makan di Perjamuan atau Pesta
66.2 Mempersilahkan orang yang lebih tua atau wanita atau yang pantas dihormati untuk
mengambil makanan terlebih dahulu.
66.3 Jika pelaksanaan makan tanpa meja, piring hendaknya diletakkan di atas pangkuan
jika duduk atau dipegang dengan tangan kiri jika berdiri.
37
66.4 Apabila jamuan makan sambil berdiri, siswa antre dengan rapi saat mengambil makanan
dan tidak mengunyah makanan sambil berjalan. Bila ada kursi, harus diutamakan untuk
wanita atau yang lebih tua.
66.5 Selesai makan, siswa menempatkan peralatan makan di tempat yang telah ditentukan.
Pasal 67
Menunggu Kendaraan
67.1 Siswa hendaknya memperhatikan sikap dan kehormatan diri pada waktu menunggu
kendaraan pada waktu pesiar atau bepergian jauh.
67.2 Siswa hendaknya menunggu dengan tertib di tempat yang telah ditentukan.
67.3 Siswa dilarang berbuat sesuatu yang tidak pantas sehingga menimbulkan perhatian
umum.
67.4 Bila siswa membawa barang, letakkan di tempat yang aman dan tidak mengganggu orang
lain.
Pasal 68
Di dalam Kendaraan Umum
68.1 Siswa mencari tempat duduk yang masih kosong dan bila tempatnya terhalang oleh
orang yang telah duduk, minta izin dengan sopan untuk lewat.
68.2 Siswa duduk dengan sopan dan tertib sewaktu kendaraan berhenti atau sedang berjalan.
68.3 Apabila tempat terbatas, wanita atau orang tua atau siswa yang lebih tinggi tingkatnya
dipersilahkan duduk lebih dulu.
68.5 Siswa memberikan tempat duduk kepada orang yang sakit, ibu hamil, ibu dengan
anak kecil, orang yang pantas dilindungi, atau orang yang lebih tua.
68.6 Menaati semua peraturan yang berlaku dalam memberikan kendaraan tersebut dan tidak
membeli sesuatu lewat jendela.
68.7 Usahakan untuk tidak tertidur selama perjalanan dan tetap duduk dalam keadaan sopan.
68.9 Siswa wajib memperhatikan tata cara naik dan turun kendaraan serta mengikuti petunjuk
dan larangan yang berlaku.
68.10 Apabila terpaksa siswa harus naik becak/kendaraan kecil, harus dihindari penawaran yang
berkepanjangan.
38
Pasal 69
Berkendaraan
69.1 Apabila mengemudikan kendaraan, siswa harus memiliki SIM dan memperhatikan
serta menyiapkan kondisi kendaraannya dengan baik.
69.3 Selama berlangsung aktivitas pendidikan termasuk waktu persiar, siswa dilarang
mengemudikan kendaraan.
Pasal 70
Menyewa Kendaraan
70.1 Saat akan menyewa kendaraan hendaknya memperhatikan pihak yang menyewakan dan
dapat dipercaya serta dijamin keamannya.
70.3 Tujuan penggunaan kendaraan sewa tidak boleh ke tempat di luar wilayah pesiar, kecuali
atas izin sekolah.
70.4 Saat akan menggunakan kendaraan sewa, nomor mobil dan nama pengemudi harus
diberitahukan kepada Pamong Piket atau Wali Kelas setidak-tidaknya melalui pesan sosial
media.
Pasal 71
Membuat Janji
71.1 Apabila membuat janji, siswa harus menepatinya sesuai yang disepakati.
71.2 Siswa dilarang membuat janji apabila diperkirakan tidak dapat menepatinya.
71.3 Siswa harus berusaha untuk hadir lebih awal dari waktu yang disepakati di tempat yang
telah ditentukan.
71.4 Kalau terpaksa atau berhalangan sehingga tidak dapat menepati janji, siswa harus
secepat mungkin memberitahu disertai permohonan maaf.
Pasal 72
Pinjam Meminjam
72.1 Siswa hendaknya tidak meminjam sesuatu kepada orang lain kalau tidak perlu sekali.
72.2 Apabila siswa terpaksa menggunakan barang orang lain, siswa wajib meminta izin
terlebih dahulu kepada pemiliknya dan segera mengembalikan dalam keadaan bersih
serta mengucapkan terima kasih.
72.3 Apabila terlambat mengembalikan pinjaman, siswa harus meminta maaf dan memberikan
penjelasan sebab keterlambatan.
39
72.4 Apabila barang yang digunakan rusak atau hilang, siswa wajib mengganti sesuai barang
yang dipinjam.
72.5 Apabila meminjamkan sesuatu, siswa tidak boleh meminta persyaratan yang
memberatkan peminjam, menolak dengan halus adalah lebih baik.
Pasal 73
Menulis Surat
73.1 Apabila menulis surat resmi, bentuk surat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan
isi surat harus ringkas, jelas dan menggunakan bahasa yang baik.
73.2 Untuk surat yang tidak resmi, bentuk surat dapat dibuat secara bebas dengan
menggunakan bahasa yang sopan dan baik. Hindari menceritakan hal-hal yang tidak
baik atau yang tidak pasti, terutama yang berkaitan dengan SMA Plus Efarina.
73.3 Siswa harus menulis nama dan alamat si pengirim dan penerima dengan jelas dan
lengkap, termasuk kode pos.
Pasal 74
Membuat dan Menghadiri Undangan
74.2 Undangan hendaknya dikirim dengan memperhatikan tenggang waktu agar tidak
diterima dengan mendadak.
74.3 Apabila mendapat undangan, usahakan untuk hadir tepat pada waktunya.
74.4 Apabila menghadiri undangan, siswa berpakaian sesuai dengan ketentuan yang
telah ditentukan.
7 4.5 Siswa menempati tempat duduk sesuai dengan termpat duduk yang ditentukan.
74.6 Dalam hal pesta remaja, siswa dapat mengikuti seluruh acara yang disiapkan selama
tidak melampaui waktu pesiar dan tidak melanggar ketentuan sekolah.
40
Pasal 75
Menonton Hiburan
75.2 Siswa membeli tiket di tempat atau loket yang telah ditentukan dan mengikuti ketentuan
bila harus antri, tidak berdesak-desakan, dilarang membeli tiket dari calo.
75.3 Siswa tetap bersikap sopan, menjaga ketertiban, dan ketenangan sewaktu masuk,
di dalam, dan saat keluar ternpat pertunjukan hiburan.
75.4 Siswa dilarang menonton pertunjukan di luar batas usia yang ditentukan atau hiburan
yang tidak pantas dilihat atau dikunjungi siswa.
75.5 Siswa wajib menaati ketentuan dan tata tertib yang berlaku di tempat pertunjukan.
Pasal 76
Menelepon dan Menerima Telepon
76.1 Saat telepon tersambung, siswa lebih dahulu mengucapkan salam, menanyakan
kebenaran nomor telepon yang dihubungi, menyebutkan namanya, dan meminta nama
yang akan dihubungi.
76.2 Berbicara dengan siapapun melalui telepon harus menggunakan kata-kata yang baik,
jelas, singkat, dan sopan.
76.3 Menerima telepon dilakukan dengan lebih dahulu menyampaikan salam, lalu
menyebutkan nama penerima, dan menanyakan identitas penelpon. Apabila harus
disampaikan kepada orang lain agar mencatat pesan-pesan penelepon.
76.5 Saat mempergunakan ponsel harus memperhatikan keamanan diri sendiri dan
lingkungan.
41
BAB V
PENGHARGAAN DAN SANKSI
Pasal 77
Penghargaan
77.1 Siswa yang berprestasi di bidang akademik, kepribadian, olahraga, kesenian, atau
prestasi yang bersifat khusus diberikan penghargaan serta dicatat dalam Buku Saku.
Bentuk dan macam penghargaan diatur dalam ketentuan tersendiri.
77.2 Penghargaan yang telah diberikan dapat dicabut apabila siswa yang bersangkutan
melakukan perbuatan yang tercela.
77.3 Siswa yang berhasil menamatkan pendidikan dengan prestasi tertinggi dalam aspek
akademis, kepribadian, dan kesamaptaan jasmani, mendapat penghargaan Piagam
dan Bintang Garuda Trisakti Siswatama Efarina.
77.4 Siswa yang berhasil menamatkan pendidikan dengan nilai rata-rata akademik pada ujian
akhir mencapai nilai ≥ 90,0 dan tidak pernah remedial test selama mengikuti pendidikan
mendapat penghargaan akademik tertinggi Piagam Siswa Cendekia Utama.
77.5 Siswa yang berhasil meraih prestasi pada tingkat internasional diberikan penghargaan
Piagam Siswa Cendekia Buana.
77.6 Siswa yang berhasil menamatkan pendidikannya dengan nilai akademik tertinggi pada
saat mengikuti ujian akhir sesuai kurikulum yang berlaku, mendapat penghargaan
Piagam dan Bintang Kartika Siswa Cendekia Emas, Perak, dan Perunggu.
77.7 Siswa yang berhasil menamatkan pendidikan dengan nilai rata-rata kepribadian
tertinggi selama mengikuti pendidikan mendapat penghargaan kepribadian tertinggi
Piagam dan Bintang Kartika Siswa Tanggon Emas, Perak, dan Perunggu.
77.8 Siswa yang berhasil menamatkan pendidikan dengan nilai rata-rata samapta jasmani
tertinggi selama mengikuti pendidikan mendapat penghargaan samapta jasmani tertinggi
Piagam dan Bintang Kartika Siswa Trengginas Emas, Perak, dan Perunggu.
77.9 Kriteria penilaian dan penentuan penerima penghargaan ditetapkan melalui Sidang Dewan
Sekolah yang dipimpin oleh Direktur SMA/SMK Plus Efarina.
Pasal 78
Kegiatan Yang Merugikan
78.1 Siswa yang melakukan penyimpangan, kesalahan, atau kecerobohan dalam mengikuti
kegiatan sekolah yang mengakibatkan terjadinya kerusakan fasilitas, sarana, dan
prasarana pendidikan, akan mendapat sanksi.
78.2 Siswa melakukan pelanggaran terhadap ketentuan ketentuan tertulis yang ditetapkan oleh
lembaga dan sekolah, maupun terhadap norma-norma yang berlaku umum yaitu segala
sesuatu yang tidak boleh terjadi dalam kehidupan siswa SMA Plus Efarina.
78.3 Siswa melakukan tindakan atau perbuatan yang berbentuk kekerasan, ucapan atau
tindakan kasar, tindakan fisik, dan non-fisik yang merendahkan martabat, pelecehan,
atau pemberian tindakan di luar batas kemampuan, dilarang dan tidak boleh terjadi.
42
Pasal 79
Sanksi
79.1 Segala bentuk tindak pelanggaran siswa atas ketentuan SMA Plus Efarina akan
dikenakan sanksi sesuai kategori dan bersifat mendidik yang berakibat pada pengurangan
nilai kepribadian yang diperhitungkan dalam penentuan kenaikan kelas/ kelulusan/
keberadaan siswa di SMA Plus Efarina.
79.2.1 Tindakan Disiplin diberikan oleh pamong dapat berupa teguran lisan maupun
tertulis, tindakan fisik / non fisik sebagai respons pamong terhadap tindak
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.
79.2.2 Hukuman Disiplin adalah keputusan sekolah yang dijatuhkan atas terjadinya
pelanggaran oleh siswa, meliputi kategori sedang atau berat dengan prosedur
sesuai ketentuan yang berlaku.
79.3.1 Ringan : diberikan teguran lisan dan tindakan fisik. Jika siswa melakukan
pelanggaran yang bentuknya sama atau berbeda dalam kategori Ringan
sebanyak sembilan kali, maka penindakan selanjutnya akan mengikuti kategori
Sedang.
79.3.2 Sedang : diberi teguran tertulis, diberi tindakan fisik/nonfisik, surat pemberitahuan
kepada orang tua dan diberi surat penjatuhan hukuman dari Pamong Kesiswaan.
Jika siswa melakukan pelanggaran yang bentuknya sama atau berbeda dalam
kategori Sedang sebanyak enam kali, maka penindakan selanjutnya akan
mengikuti kategori Berat.
79.3.3 Berat : ditegur di tempat, pemanggilan orang tua oleh sekolah, penjatuhan
hukuman melalui Sidang Dewan Sekolah, dapat berdampak dikeluarkan dari sekolah
, sesuai PUDD pasal 54.3
79.4 Setiap pamong diberikan kewenangan untuk memberikan tindakan disiplin dengan cara
yang baik dan mendidik kepada siswa yang melakukan pelanggaran, serta dicatat
dalam kartu pelanggaran dan buku saku siswa. Apabila pelanggaran sedang/berat agar
dilaporkan untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.
79.5 Setiap pelanggaran dicatat dalam catatan pelanggaran yang ditandatangani pamong
dan siswa terkait. Catatan pelanggaran diserahkan kepada Wali Kelas dan BP/BK
untuk dimasukkan dalam database siswa sebagai data pembinaan siswa.
79.6 Siswa, pamong, dan orang tua siswa wajib memahami dan mengikuti segala ketentuan
dan keputusan Sidang Dewan Sekolah.
79.7 Siswa yang melakukan pelanggaran selain dari perbuatan yang masuk pelanggaran
Kode Kehormatan Siswa dan pelanggaran berat, diberi hukuman yang bersifat
mendidik berpedoman kepada PUDD pasal 53, 54, dan 55.
79.8 Sanksi sedang diberikan oleh Pamong Kesiswaan, sanksi berat diputuskan melalui Sidang
Dewan Sekolah yang dipimpin oleh Kepala Sekolah.
79.9 Semua sanksi yang diberikan kepada siswa diinformasikan kepada Wali Kelas, Wali Asuh
dan Pamong Siswa.
43
Pasal 80
Pemberhentian sebagai Siswa
80.1 Kedudukan sebagai siswa SMA Plus Efarina adalah kehormatan yang harus senantiasa
dijaga harkat dan martabatnya, sehingga setiap siswa wajib menjaga nama baik SMA Plus
Efarina.
80.2.2 Mengalami cacat fisik/non fisik, berada dalam keadaan sakit, sehingga tidak
mampu lagi meneruskan pendidikan berdasarkan hasil keterangan dokter.
80.3 Siswa yang telah diterima, namun dikemudian hari ternyata tidak memenuhi persyaratan
secara administratif sebagai siswa SMA Plus Efarina, dapat dibatalkan haknya
menjadi siswa SMA Plus Efarina atas keputusan Direktur SMA/SMK Plus Efarina.
44
BAB VI
PENUTUP
Pasal 81
Penutup
81.1 Seluruh keluarga besar SMA Plus Efarina wajib menegakkan Perdupsis.
PENJELASAN ATAS
SKEP KEPALA SMA PLUS EFARINA
NOMOR : SKEP/ 01.A / IX /2022
TANGGAL 19 SEPTEMBER 2022
tentang
I. UMUM
Pemikiran pendiri SMA Plus Efarina menyatakan bahwa wawasan kebangsaan Indonesia
akan luntur tergerus oleh sisi negatif perubahan zaman bila kita tidak bersikap arif dan
cerdas. Kondisi itu mengarahkan bahwa upaya penguatan wawasan kebangsaan tunas-
tunas pemimpin generasi mendatang paling tepat dilakukan melalui pendidikan tingkat
SMA. Sekolah dimaksud, memerlukan rancangan khusus yang mampu mengembangkan
kepemimpinan dan kesadaran kebangsaan yang sejalan dengan pengembangan
akademik siswa. Gagasan itu diwujudkan dengan membentuk Yayasan Efarina sebagai
badan pengelola sekolah yang di dalamnya termasuk SMA Plus Efarina sebagai badan
operasional pendidikan.
Dengan rancangan khusus itu, SMA Plus Efarina diperuntukkan menjadi sekolah yang
bercirikan kenusantaraan, dan bertujuan untuk mengembangkan siswa agar memiliki
pengetahuan akademik berkualitas, berkepribadian mandiri yang kreatif, kesehatan rohani
dan kesemaptaan jasmani yang handal yang diarahkan menjadi tunas-tunas generasi
masa depan Indonesia yang berwawasan Kebangsaan, Kejuangan, dan Kebudayaan.
Seiring dengan perjalanan waktu, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berkembang
dengan pesat, yang kemudian menjadi penggerak arus globalisasi. Nilai-nilai dan
kriteria yang sebelumnya berlaku secara nasional, mulai dipengaruhi oleh nilai-nilai global.
Pendidikan di Indonesia juga dipengaruhi oleh globalisasi meliputi nilai-nilai, kriteria,
dan metoda dalam proses pendidikan, termasuk SMA Plus Efarina. Demikian pula
dengan sumber pembiayaan yang berasal dari orang tua siswa sebagai sumber utama
pembiayaan SMA Plus Efarina berbentuk iuran sekolah. Karena itu, peran para orang
tua siswa sebagai pemangku kepentingan SMA Plus Efarina menjadi faktor yang
berpengaruh atas penyelenggaraan pendidikan.
Dengan perubahan itu, faktor signifikan dalam proses pembelajaran SMA Plus Efarina
yaitu kehidupan siswanya perlu diposisikan secara tepat dan proporsional melalui
pengaturan kehidupan siswa. Peraturan Kehidupan Siswa SMA Plus Efarina
mengatur perilaku siswa selama menjadi siswa SMA Plus Efarina agar tujuan
pendidikan berhasil dicapai.
46
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 7
Siswa SMA Plus Efarina adalah siswa yang memegang teguh kejujuran dan
memiliki intregitas kepribadian sehingga wajib memahami dan menghayati Kode
Kehormatan Siswa serta melaksanakannya dengan tepat dan sungguh-
sungguh. Pelanggaran Kode Kehormatan Siswa diatur oleh sekolah.
b. Berhubungan intim.
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
13.1 Hak pesiar dapat ditiadakan atas siswa tertentu dan diganti menjadi
wajib belajar untuk meningkatkan pemahaman atas pelajaran tertentu
atau memperbaiki nilai ulangan/ujian.
49
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Pasal 20
20.3 Tata cara pengambilan uang tabungan di Bank BRI, Bank Mandiri,
dan Bank BNI adalah:
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Cukup jelas
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
26.4 Dalam keadaan tertentu dan mendesak, graha dapat digunakan untuk
pelaksanaan kelas khusus dengan izin Kepala Sekolah.
51
Pasal 27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas
Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
52
Pasal 38
Cukup jelas
Pasal 39
Cukup jelas
Pasal 40
Cukup jelas
Pasal 41
Cukup jelas
Pasal 42
Cukup jelas
Pasal 43
Cukup jelas
Pasal 44
Cukup jelas
Pasal 45
Cukup jelas
Pasal 46
Cukup jelas
Pasal 47
Cukup jelas
Pasal 48
Cukup jelas
Pasal 49
Cukup jelas
Pasal 50
Cukup jelas
Pasal 51
Cukup jelas
Pasal 52
Cukup jelas
Pasal 53
Cukup jelas
Pasal 54
Cukup jelas
Pasal 55
Cukup jelas
53
Pasal 56
Cukup jelas
Pasal 57
Cukup jelas
Pasal 58
Cukup jelas
Pasal 59
Cukup jelas
Pasal 60
Cukup jelas
Pasal 61
Cukup jelas
Pasal 62
Cukup jelas
Pasal 63
63.7 Gong digunakan pada saat makan bersama tamu VIP, sedangkan lonceng
digunakan pada saat makan sesama siswa.
Pasal 64
Cukup jelas
Pasal 65
Cukup jelas
Pasal 66
Cukup jelas
Pasal 67
Cukup jelas
Pasal 68
Cukup jelas
54
Pasal 69
Cukup jelas
Pasal 70
Cukup jelas
Pasal 71
Cukup jelas
Pasal 72
Cukup jelas
Pasal 73
Cukup jelas
Pasal 74
Cukup jelas
Pasal 75
Cukup jelas
Pasal 76
Cukup jelas
Pasal 77
Cukup jelas
Pasal 78
Cukup jelas
Pasal 79
Cukup jelas
Pasal 80
Cukup jelas
III. SELESAI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Warna Hijau
Melambangkan keteduhan yang mampu beradaptasi
dengan lingkungan untuk menciptakan energi yang
positip.
Warna Biru
Melambangkan sumber daya yang profesional dan
memiliki integritas dalam melayani dengan cinta
kasih dan rasa empati.
Lampiran 2
KETERANGAN:
Catatan:
1. Lebar lipatan pakaian 20 cm.
2. Tidak menyimpan barang berharga mahal, uang
dalam jumlah banyak, pisau, gunting, rokok
(termasuk rokok elektrik) dan narkoba.
3. Lemari tidak dikunci.
Lampiran 3