Anda di halaman 1dari 2

“Konflik Siswa Baru”

Drama ini menceritakan tentang sebuah kelas yang kedatangan siswa baru, tetapi kemudian
memunculkan konflik karena perebutan tempat duduk.

Disuatu pagi disebuah sekolah, para siswa memasuki ruang kelas. Munculah orang pertama, kedua dan
ketiga.
(Masuk dan berkumpul di sebuah tempat duduk)
Orang Pertama : Seng sangka e, katong su ada di akhir semester, sadiki lai katong nae klas tiga.
Orang Kedua : Iyo batul, paling capat e.
Orang Ketiga : Perasaan katong baru nae klas dua, sadiki lae su nae klas tiga.

Ditengah-tengah percakapan mereka, datanglah orang keempat dan kelima sambil berlari.
Orang Keempat : (Menghampiri ketiga temannya) Selamat pagi. Tumben kamong tiga datang
tempo.
Orang Kedua : Iyalah, emangnya kamong yang suka terlambat.
Orang Ketiga : Tapi kanapa kamong lari-lari nih? Kayak pancuri dapa iko.
Orang Kelima : Kayaknya nanti katong pung klas kedatangan siswa baru.
Orang Pertama : Oh ka? Sapa?
Orang kelima : Seng tau. Tadi beta dapa lia ada deng wali klas.

Sementara mereka sedang berbincang, masuklah seorang siswa baru yang langsung masuk dan
menempati tempat duduk.
Orang Pertama : Hei sapa tuh? Seng ada sopan-sopannya.
Orang Kelima : (Sambil berbisik) Itu tuh, murid baru yang beta bilang tadi.
Orang Keempat : Oh itu dia. Memang kelihatan seng sopan, datang seng salam.
Orang Kedua : Sudah…sudah… Kasih biar saja lah katong duduk jua sambil tunggu guru
datang.

Mereka pun beranjak untuk duduk ditempat masing-masing, tapi ternyata salah satu dari tempat duduk
mereka sudah ditempat siswa baru.
Orang Pertama : (Menghampiri siswa baru) Kawan ini beta pung tampa duduk. Ale tolong
badiri jua, beta mau duduk.
Orang Keenam : (Pura-pura tidak mendengarkan)
Orang Pertama : (Dengan suara yang keras) Permisi, tolong badiri jua. Ini beta pung tampa
duduk, cari kursi laen sudah.
Orang Keenam : (Dengan wajah cuek) Barang kanapa kalo beta duduk disini? Ada peraturan
kah?
Orang Kelima : Heh… Se gas e? Beta pung tamang dari tadi bicara bai-bai loh.
Orang Keenam : Suka-suka beta dong mau duduk dimana. Emang meja deng kursi nih dia bawa
dari rumah? Atau ada tulis nama disini?
Orang Keempat : Hei bisa sopan seng? Se masuk bukannya kasih salam ka, cari kanal ka, tapi
masuk langsung duduk bagitu saja.
Orang Keenam : Mau beta bikin apa ka, terserah beta. Kalo mau duduk tinggal cari kursi yang
laen, kan gampang.
(Orang pertama dan keenam saling adu mulut berebut tempat duduk)

Terjadilah adu mulut antara mereka untuk saling merebut tempat duduk. Datanglah orang kedua dan
ketiga juga teman-teman yang lain melerai pertengkaran mereka.
Orang Kedua : Hei tamang-tamang, jang bertengkar disini nanti katong kena masalah lai.
Kamong mau dapa panggel di kesiswaan ka?
Orang Pertama : Abis dia nih, su duduk di orang pung tampa, ngotot lai.
Orang Keenam : Eh wajar dong. Sapa yang duduk pertama yah dia yang berhak. Se cari saja
tampa duduk yang laen.
Orang Ketiga : Eh stop. Kamong kayak ana-ana TK.
(Sambil menunjuk orang pertama) Ose kalo su lia orang duduk di ose tampa,
lansung duduk di laen saja supaya jang cari hal. Se juga murid baru (melihat
murid baru/orang keenam) dimana-mana masuk tuh kasih salam lah suara
katong supaya katong tau dan kanal se.
Orang Keenam : Iya sudah beta salah. Jang marah tamang-tamang. Seharusnya beta seng
boleh bagitu.
Orang Pertama : Iya sudah. Beta lai minta maaf. Mulai skarang katong tamang.

Akhirnya mereka saling memaafkan dan menempati tempat duduk masing-masing untuk siap belajar.

Selesai

Anda mungkin juga menyukai