Anda di halaman 1dari 8

Zero Class

Tokoh: Jonny, Kenya, sherlly, Ramon, Tius.( mereka sekelas XI IPS 1)


Octa(kelas XI IPA 4), Natalia( kelas XI IPA 5), BU Sari(Wali kelas XI IPS 1)
Point-point cerita;
 Murid XI SOC masuk kelas unggulan( Unggul ributnya)
 Jonny, Kenya, sherlly, Ramon orang yang suka nyreces dan suka buat keributan dikelas. Tapi
Tius adalah anak yang Netral dan sebenarnya terpaksa masuk geng itu.
 Bu sari adalah wali kelas IPS 1. Dia adalah orang yang disiplin dan sabar tetapi suka membuat
peraturan baru dikelas Yang mungkin bagi geng zero itu sangat mengekang mereka. Karena hal
itulah geng zero membenci bu sari.
 Geng zero telah kelewatan dalam bertingkah laku.

Konflik cerita: suatu hari anak-anak XI Soc 1 telah kelewatan dengan tingkah lakunya. Sehingga mereka
dan wali kelasnya dipermalukan dan marahin oleh kepala sekolah di depan umum ketika upacara
bendera.
Penyelesaian: wali kelas/Bu sari jatuh sakit gara-gara ulah kelima bocah itu. Awalnya mereka tidak
memperdulikan keadaan bu sari karena mereka benci dengan bu sari. Karena tius sadar bahwa
perbuatannya dan temannya sudah kelewatan, jadi tius berinisiatif untuk melihat keadaan bu sari
dan tius memutuskan untuk keluar dari geng zero tersebut. oleh karena tindakan tius, akhinya
mereka berempat sadar dan meminta maaf kepada bu sari dan berjanji agar mereka benar-benar
menjadi anak murid unggulan yang sebenarnya di bidang IPS.

ZERO CLASS
Babak 1
Suatu hari di sebuah sekolah yang diharapkan oleh bangsa yaitu SMAN Harapan Bangsa
Hiduplah lima siswa yang duduk dibangku kelas XI IPS 1. Mereka berlima termasuk kedalam
orang-orang yang pintar di bidang IPS. Karena kelas XI IPS 1 adalah sebuah kelas unggulan
dibidang IPS. Tetapi sayangnya akibat kenakalan Jonny, Kenya, sherlly, dan Ramon, kelas tersebut
dijuluki ZERO CLASS oleh warga sekolah. Walaupun begitu, dengan sabarnya Bu Sari tidak patah
semangat dan sering mengingatkan mereka. Yah... walaupun itu lewat peraturan. Hmmm.....
(setting lokasi diparkiran motor)
Ramon : “Hai jony apa kabar bro? Gimana liburan semester ini seru enggak?”
Jony : “Kalau aku sih seru-seru aja karena aku bisa bebas dari segala jenis tugas
sekolah.”(tertawa bahagia)
(Tiba-tiba tius datang dari belakang mereka)
Tius : “Isss-isss isss... ini nih generasi anak muda yang enggak perlu ditiru. Apa-apan
coba, kalau misalnya kamu enggak mau ada tugas, kamu enggak usah sekolah
aja sekalian.”
Jony : “Apasih kamu yus... dateng dateng udah menceramahi kami. Ini kan hak saya.
Lagiankan libur itu adalah waktu yang memang disediakan untuk membebaskan
segala kesibukan kita.”
Tius : “Yah.. tapi kan kita harus tetap membuka buku Jon.”
Ramon : “Sudah-sudah Yus. mau ngomong sepanjang apapun kami juga enggak akan
berubah. Wekk.....” ( sambil menjulurkan lidahnya sambil tertawa.)
Tius : (berbicara dalam hati sambil mengelus dada) “Yang sabar tius. enggakpapa
kok kan yang penting kamu udah ngingetin.” “ yaudah kalau enggak mau ya
enggakpapa kok Mon.”
( ketika Tius hendak meninggalkan tempat itu, datanglah Kenya dan sherlly)
Kenya : “selamat pagi teman-teman. Ada apa sih kok pagi-pagi udah pada ribut.”
Jony : “selamat pagi kenya cantik. (sambil ngegombal) “Wah tumben nih kamu
cantik hari ini key!.”
Sherlly : (sok centil) “heemm dasar gombal. Masih cantiklah aku dong. Iya enggak
Tius?”
Tius : (raut wajah terpaksa) “ eeemm... iya-iya cantiklah sherlly kok.”
Sherlly : “Nah gitu dong. Kan jadinya aku suka sama kamu.”
Ramon : “Uwhek.... mau muntah rasanya. Mending sama aku aja dari pada sama si
cupu itu.”
Kenya : “Ihh.... dasar para cowok penggombal... amit-amit deh kalau para pemimpin
indonesia kayak gini semua.” Sudah yuk mending kita pergi ke kelas aja dari
pada gak jelas disini.”
Tius : “Emangnya kita sekelas Key?”
Ramon : “Ihh berharap sekali ya kamu Tius... mending sekelas sama aku aja Key dari
pada dengan Tius.”
Sherlly : “Sudah-sudah sesama anak IPS tuh jangan saling bertengkar dong. Mending
kita berdoa aja agar kita berlima bisa sekelas.”
Tius : “Ngak-ngak... aku ngak mau sekelas sama kalian. Apalagi dengan Ramon.”
(mereka pun kembali ke kelas mereka masing saat kelas 10. Kemudian bel pun berbunyi dan
kepala sekolah memerintahkan seluruh siswa kumpul dilapangan untuk pembagian kelas.)

Babak 2

Ramon : (berjalan menuju lapangan) “ yeee... akhirnya mau pembagian kelas nih. Aku
harap aku ngak akan sekelas dengan Tius.”
Kepala sekolah : “Baiklah anak-anak sekarang saya akan mengumumkan pembagian kelas.
tolong disimak baik-baik Karna saya tidak akan mengulanginya lagi.”
Tius : “Siap Bu.”
Kepala sekolah : “ Bagus Tius.
Ramon : “Ihh dasar caper!”
Kepala Sekolah : (sampai ke pengumuman terakhir di kelas IPA) jojo, dan terakhir Natalia.
Baiklah ini adalah pengumuman terakhir untuk kelas IPA. Selanjutnya adalah
pengumuman untuk kelas IPS. (mengecek lembaran kertas pengumuman
sambil berbicara dalam hati) “waduh ini salah enggak ya kok anak-anak ini bisa
menyelip dikelas unggulan sih?” (melanjutkan pembacaan pengumuman)
“untuk orang pertama adalah Bayu.”
Tius : “Ya Tuhan aku berharap bisa masuk kelas ini.”
Kepala sekolah : “Dan lima orang terakhir adalah Sherlly, Kenya, Ramon, Jenny, dan....”
Tius : “Aduh kenapa mereka bisa masuk kelas ini sih.” (sambil menggigit dasi dengan
tangan bergetar)
Sherlly : “hey... Ramon, Kenya, Jenny akhirnya kita sekelas nih.”
Ramon : “iya nih sher. Akhirnya aku bisa kenal kamu lebih dekat lagi nih. (sambil
menggombal). “dan aku harap Tius itu ngak sekelas sama kita ya.”
(ketika mereka asyik ngobrol, kepala sekolah menyebutkan nama terakhir yaitu Tius sehingga
Sherlly, Kenya, Ramon, dan Jenny terkejut terheran-heran.)
Kepala Sekolah : “Dan Tius adalah murid yang terakhir di kelas IPS 1. Selamat kepada anak-
anakku yang telah masuk ke kelas unggulan. Saya harap kalian semua bisa
memperbaiki prestasi kalian semua dengan baik.”
Tius : (sambil berbicara dalam hati) “Yaelah... mengapa aku bisa sekelas sama
mereka.”
Jonny : (Datang menghampiri Tius dan mengajaknya untuk bergabung dengan
mereka.) “Halo Tius selamat kamu sekelas dengan kami. Berarti kamu sekarang
sudah resmi menjadi teman kami juga.
Tius : “Emm... ngak usah repot-repot kok. Aku lebih suka sendiri aja.”
Ramon : “ Eeh jon. Kenapa sih kamu mengajak anak cupu ini?”
Jonny : “Enggakpapa lah Mon kan suatu saat nanti kita pasti bisa memaanfaatkan
Tius. ehehehe.....”
Kenya : “Wah ide bagus tu... Ngak salah deh Jon kamu masuk kelas unggulan ternyata
otak kamu encer juga.”

Jonny : “(sambil memegang pundak Tius) “Hehehe.... enggak lah... cuman bercanda
aja kok Yus... kita kan sebagai generasi Harapan Bangsa harus kompak dan
saling membantu. Betul ngak Yus?”

Tius : (ekspresi gugup) “Eeemmhhh.... iya - iya... betul juga”


Ramon : “Yaudah deh kamu ngak usah gugup gitu dong. Demi sahabatku jonny, aku
mau berteman juga denganmu yus.

Sherlly : “ Ya nih Tius ku... kamu mau yah berteman dengan kami.”

Tius : “Oke deh demi membuat visi sekolah kita terwujud, aku mau deh berteman
dengan kalian. Tapi ada satu syarat, aku enggak mau kita nanti membuat geng
enggak jelas, oke!....”

Ramo : “Iya deh iya. Banyak syarat aja kamu nih.”

(mereka pun masuk ke kelas bersama-sama. Ketika di kelas, ternyata mereka mendapatkan
wali kelas yang baik dan ramah yaitu Bu Sari. Tetapi sayangnya Bu sari adalah satu-satunya
guru yang memiliki banyak peraturan.)

Babak 3

Bu Sari : (Dengan ekspresi ramah dan senyum bahagia.) “Selamat pagi anak-anak.
Selamat datang di kelas baru kalian. Di kelas ini Ibu akan menjadi wali kelas
kalian. Jadi Ibu harap kalian bisa bekerjasama dengan baik ya.”

Jonny : “asyiaap Bu.”

Bu Sari : “Wah bagus-bagus. Baiklah untuk mengawali pertemuan kita hari ini, Ibu akan
memberikan sedikit peraturan kelas ya. ”

Ramon : “waduh peraturan?.... “(gelisah)

Bu Sari : “Ia Ramon ada apa ya?

Ramon : “hehe... ngak ada apa-apa kok Bu. Baru masuk kok sudah ada peraturan sih
Bu?”

Bu Sari : “Peraturan kan bertujuan untuk meluruskan hidup kita anak-anak.”

Jonny : “Tapi Bu, Tuhan kan sudah memberikan aturan dalam hidup kita. Dan ibu
ngasih peraturan lagi.”

Ramon : “Iya nih Bu aku setuju dengan Jonny. Emangnya ibu wakil Tuhan?”

Kenya : “Iya Bu betul itu.”

(seketika kelas itu ribut gara-gara peraturan. “Dasar bocah sekarang bisanya protes aja!”)
Bu Sari : “Ssstttt..... Diam.... jangan ribut dulu. Nah ini sudah terbuktikan bahwa
peraturan juga harus dibuat oleh manusia. Contohnya saja kalian mengajukan
pendapat saja enggak ada yang dengerin. Gimana mau maju bangsa ini kalau
para calon pemimpinnya saja sama seperti suara jangkirk yang berisik. Jadi
untuk peraturan pertama adalah setiap siswa hanya diperbolehkan protes satu
kali saja dan harus angkat tangan terlebih dahulu ketika ingin berbicara.
Mengerti!.”

(Seketika kelas pun sunyi senyap sementara)

Tius : “Siap Bu mengerti.”

(Ramon, Kenya, Jonny, dan Sherlly secara bersamaan mensoraki Tius.) “Hhuu.... dasar Tius
caper aja kamu...”

Babak 4
(Bel istirahat pun berbunyi mereka pun pergi menuju ke kantin. Sherlly pun mentraktir teman-
temannya.)
Sherlly :“Baiklah teman-teman berhubung hari ini adalah hari pertama masuk sekolah,
jadi untuk memotivasi kita supaya semangat belajar, hari ini kalian aku traktir
deh.”
Ramon : “Nah ini yang paling aku setuju. Ayo deh aku paling semangat kalau ada kata
traktiran.” (sambil nyengir)
Jonny : “Uuhhh dasar Ramon suka yang gratisan. Yaudah deh aku juga mau pesen
model ditambah bakso dua mangkok ya. Boleh kan?”
Tius dan Sherlly : (secara bersamaan) “huuuu.... gak tau malu”
Tius : “Dasar... engggak Jonny, enggak Ramon, dua orang ini sama aja.” (sambil
menggelengkan kepala)
Sherlly : “Udah-udah enggapapa kok. Kalian mau nambah juga boleh kok.”
Kenya : “Serius kamu Sher?... nanti kamu bangkrut kalau nuruti mereka. Nah aku
bantu untuk bayar model punya Jonny.”
Sherlly : “Sudah ngak usah repot-repot. Bik... bik... pesen satu mangkok model untuk
kenya bik...”
(mereka pun menikmati traktiran sherlly dengan penuh kenikmatan. Bel pun berbunyi dan
mereka pun kembali ke kelas dengan kekenyangan. Setiba-nya di kelas, ternyata kelas mereka
kosong tanpa ada guru.)
Ramon : (sambil berteriak di dalam kelas) “Yeee...... ternyata hari ini adalah hari yang
paling aku senangi. Sudah makan gratis ditambah nggak ada guru.”
Tius : “Sssttttt..... ya biasa aja kali Mon. Kaya nggak pernah makan gratis aja.”
Ramon : “Apa sih kamu yus... kayak nggak setuju aja.”
Jonny : “ Iya Tius nih biasa aja kali. Padahal kamu juga bahagia juga kan?”
Tius : (sambil tertawa nyengir) “hehehhe.... Iya..”
Sherlly dan Kenya: (secara bersamaan) “huuuu.... ngak tau malu.”
(Gara-gara tingkah mereka berlima seketika kelas pun menjadi ribut sampai akhir pelajaran
hari itu. Bel pulang sekolah pun berbunyi. Mereka pun pulang kembali kerumah mereka
masing-masing.)
Babak 5
(Jonny, Kenya, sherlly, Ramon dan Tius semakin kompak dalam berteman. Apalagi soal ribut di kelas dan
sopan santunnya dengan guru yang kurang wajar. Ditambah lagi dengan kelas mereka yang jarang di
masuki oleh guru. Sehingga kelas mereka dijuluki ZERO CLASS oleh para guru.)
Ibu sari : “ Selamat pagi anak-anak.”
Ramon : “Udah tau ini pagi Bu. Kok masih ditanya.”
Bu sari : (nada tegas) “Hey Ramon kamu kurang ajar ya dengan Ibu. Baiklah kalau itu mau
kalian. Sekarang kalian boleh enggak jawab salam dari Ibu. Tapi kalian harus bayar
Rp.5000 per orang.”
Jonny : “Yaelahh Bu... gitu aja di buat peraturan.”
Bu Sari : “Ya ini semua karena ulah kalian sendiri. Apalagi Ibu dengar laporan bahwa kalian ini
sudah kelewatan dan perlu tindakan yang tegas. Jadi sekarang ibu akan buat semua
peraturan bahwa kalian enggak boleh ribut di kelas, makan dikelas, tidur, minum,
ngobrol, protes, dan lain sebagainya yang mengganggu ketentraman kelas. Apabila
kalian melanggar akan dikenai denda Rp.5000 per orang mengerti!...”
Kenya : “loh kok gitu sih Bu. Ini enggak adil bu. Kelas lain aja tidak sampai seketat ini
peraturannya Bu.”
Bu Sari : “sudah jangan protes lagi. Sudah taukan kalau protes kalian akan dikenai denda.”
(Sherlly dan seluruh siswa ribut dan protes sehingga suasana kelas pu menjadi ricuh.)

Babak 6
(Hari demi hari mereka pun semakin melanggar peraturan yang dibuat oleh Bu Sari apalagi
Jonny, Kenya, sherlly, Ramon dan Tius. Hal ini mereka lakukan karena mereka merasa terkekang
dengan peraturan tersebut sehingga pada akhirnya mereka dipanggil oleh kepala sekolah
ketika upacara bendera.)
Kepala sekolah : “Baiklah anak-anak kedisiplinan kita harus ditingkatkan lagi. Pagi ini ibu
kecewa dengan anak-anak kelas XI IPS terutama Jonny, Kenya, sherlly, Ramon
dan Tius. Kalian telah kelewatan dalam bertingkah laku. Sekarang kalian
berlima silahkan maju kedepan.”
(geng zero class pun maju ke tengah lapangan sambil berbisik-bisik.)
Sherlly : “Ah ini semua pasti gara-gara Ibu yang sok disiplin itu. Sudah kena hukuman
di kelas, dapat hukuman pula oleh kepala sekolah.
Kenya : “Iya nih sher. Aku sangat benci dengan Ibu Sari. Guru yang ngak pecus itu
dalam mendidik anak muridnya.”
Ramon : “Bener itu. Ngak adil kalau cuman kita yang dipermalukan di sini. Ibu sari
juga harus dipanggil kedepan.”
Kepala Sekolah : “heyy... kalian ngomongin apa sih? Ohh jadi Kalian maunya wali kelas kalian
dipanggil kedepan juga ya!...”
Ramon : (dengan suara tanpa ragu dan lantang) “Iya Bu... itu harus. Ulah kami ini juga
karna didikan Bu Sari Bu!!!...”
Kepala Sekolah : “ohhh... jadi gini hasil didikan gurumu... (nada marah) Bu Sari cepat maju
kedepan. Nasehatin sana anak muridmu ini. Ini benar-benar kelewatan.”
(semuannya senyap terdiam tanpa kata. Tius pun hanya meneteskan air mata karena
perbuatan teman-temannya. Bu Sari pun dengan raut wajah sedih dan malu maju menghampiri
kepala sekolah dan geng zero class.)
Bu Sari : (sambil menangis tersendu-sendu) “Bu saya mohon maafkan mereka ini
memang salah saya Bu... yang terlalu mengekang mereka di kelas. nak oh
nak.... mengapa kalian melakukan hal ini... padahal semua peraturan yang ibu
buat itu demi kebaikan kalian juga dimasa depan.”
Tius : (sambil menunduk) “iya Bu... maafkan kami Bu... kami menyesal melakukan
ini Bu...”
Jonny : (memegang pundak Tius) “yus ngapain sih kamu meminta maaf dengan Bu
Sari.”
Bu Sari : “sudah nak tidak apa-apa. Ini memang kesalahan Ibu seharusnya ibu yang
meminta maaf kepada kalian.” (sambil memegang tangan Tius.)
Kepala sekolah : “sudah-sudah... ngak penting lagi kalian menangis tersendu-sendu. sekolah
sudah sangat kecewa kepada kalian berenam. Sekarang kalian kembali ke
barisan dan besok temui saya di ruangan kepala sekolah.”
(beberapa hari kemudian setelah kejadian itu, Ibu Sari jatuh sakit dan ngak pernah masuk ke
kelas selama seminggu. Tius merasa sangat bersalah dan kecewa kepada teman-temannya
yang kelewatan.)
Tius : ( setting lokasi di kelas XI IPS) “teman-teman kita sudah kelewatan dan aku
ngak suka dengan tindakan kalian. Kalian ngak kasian ya dengan bu sari. Gara-
gara perilaku kita, dia jatuh sakit.”
Ramon : “ahh... mungkin Bu sari cuman kecapean aja. Lagiankan memang dia yang
salah bukan kita.”
Tius : “tidak teman-teman ini memang kesalahan kita dan kita harus meminta maaf
kepada Bu Sari dan menjenguknya.”
Kenya : “Apa?.... iihhh ngak-ngak.... aku ngak setuju, kamu aja yang kerumahnya..”
Tius : “Baiklah kalau ini mau kalian aku mau kerumah Bu sari hari ini juga. Sekarang
aku mau keluar dari geng ini.”
Jonny : “Oke baiklah... silahkan kalau mau pergi, pergi saja. kamu ngak penting di
geng ini. Kamu hanya merepotkan saja.”
(tius lari keluar meninggalkan kelas.Tak lama kemudian Jonny, Kenya, sherlly, dan Ramon sadar
dengan perbuatan buruk mereka.)
Sherlly : “Teman-teman kita sudah kelewatan. Aku kasihan dengan Tius. benar
perkataan tius tadi. Dialah yang selalu mengingatkan kita.”
Ramon : “Iya sher.. kamu benar juga. Aku memang sudah kelewatan dan aku ngak
menyangka kalau aku senakal itu.”
Sherlly : “Baiklah, hari ini juga kita ke rumah Tius dan mengajaknya untuk menjenguk
Bu Sari.”
Jonny : “Oke Baiklah”
(Jonny, Kenya, sherlly, dan Ramon pun menuju rumah tius dan mengajaknya pergi ke rumah bu
sari. Mereka pun sadar atas perbuatan mereka dan berjanji kepada Bu Sari untuk menjadi
murid yang benar-benar diunggulkan.)

©TAMAT©

Anda mungkin juga menyukai