Anda di halaman 1dari 9

NASKAH DRAMA

“ Berbagi Ilmu”

Anggota:

1. Jasmine Grace Lumbantoruan (13)

2. Annisa ()

3. Michael Jordan Situmorang ()

4. Nabillah ()

5. Rafli ()

6.Nayla ()

7. Gilang Damar ()

8. Fathiril ()

JL. Taman Kebalen Indah Babelan-Bekasi


Tokoh:

 Samson (orang 1)
 Ibu guru (orang 2)
 Surya (orang 3)
 Nadiem (orang 4)
 Nurul (orang 5)
 Kak Eko (orang 6)
 Madelyn (orang 7)
 Pak Guru (orang 8)

Di bulan Agustus ini para murid kelas 12 sudah memasuki semester 5, semester
akhir untuk mempejuangkan nilai rapot supaya dapat mengikuti jalur undangan ke
perguruan tinggi. Namun di kelas 12 MIPA 3 ada 3 orang yang tidak memiliki
kemampuan belajar yang baik. Namun, di kelas mipa 3 juga terdapat juara kelas
yangs sangat pintar.

Babak 1, latar di kelas

Nadiem:”Waduh son, kamu memang benar benar rajin ya, selalu paling awal
datang.”

Samson:” Iya dong, yakali semester awal gak semangat.”

Nadiem:”emang orang ambis gak salah lagi.”

Samson:” hahaha, bisa aja.”

(nurul dan medlyn datang)

Nurul:” Med, ini duduk nya kayak kemarin aja kali ya…”

Medelyn:” Boleh tuh, kita kan tim belakang abis, males banget gasih di depan.”

Nurul:” Benar banget, itu si ambis sama temen nya pasti datang awal tuh.”
Medlyn:” Iya keren banget emang mereka, gak capek-capek ambis dari semester
pertama.”

(Surya datang memasuki kelas)

Surya:” WEIII DUO PEMALAS, APA KABARR??”

Nurul:” Berisik lo, ngaca dong!”

Surya:” ya dah, di belakang lagi kita nih?

Medlyn:” Iya lah, dimana lagi? Depan?”

Surya:” Gak dulu deh, sangat malas.”

Selang 2 bulan menjadi anak kelas 12, mereka menjalani nya dengan jalan
masing masing. Samson yang semakin hari semakin giat belajar bersama nadiem,
namun ketiga teman sekelas nya itu belum sadar bahwa mereka harus jadi serius di
kelas 12 ini. Suatu hari mereka bertiga dipanggil ke ruang bk

Babak 2, latar di kelas

(Ibu guru mengetuk pintu kelas)

Ibu guru:” Assalamualaikum, untuk Medlyn, Nurul, dan Surya nanti saat istirahat
ke dua dimohon ke ruangan ibu ya, ada yang pengen ibu omongin.”

Surya:”Mati deh kita, kayaknya masalah nilai (dengan nada berbisik)”

Nurul:” Baik bu, terimakasiih.”

Sedangkan Samson dan Nadiem yang mendengar nya…

Samson:” Kayaknya mereka bakal di kasih peringatan lagi tuh soal nilai.”

Nadiem:” Iya betul. Lagian salah sendiri gak sih gamau belajar hahaha, gatau aja
mereka seberapa penting pelajaran tuh.”

Samson:” Betul tuh, derita sih itu.

Babak 3, di ruang bk.


Surya, Medlyn, Nurul :” Assalamualaikum bu”

Bu guru:” Waalaikumsallam, masuk nak ada yang mau ibu sampaikan.”

Medlyn:” Baik bu.”

Bu guru:” Ibu banyak dengar dari guru-guru yang mengajar kalian di kelas bahwa
nilai kalian tidak meningkat, apakah itu betul?”

Nurul :” Betul bu, nilai kami susah meningkat.”

Bu guru:” Ibu sarankan kepada kalian untuk bertanya sama anak yang pintar di
kelas kalian, missal nya siapa tuh, si Samson sama nadiem. Mereka itu
pinter banget loh, pasti bisa membantu kalian itu. Dan kalian juga
sudah kelas 12 yang dimana sebentar lagi kuliah. Jadi mulai serius dari
sekarang. Tidak ada kata main main lagi. Dimengerti?”

Medlyn:” Baik bu, akan kami coba untuk mulai serius.”

Nurul:” Iya bu, kami minta maaf atas kemalasan kami.”

Bu guru:” Jangan minta maaf sama ibu, minta maaf sama diri kalian sendiri karena
kalian hampir tidak bisa membidik diri kalian sendiri dengan baik.”

M,S,N :” Baik bu!”

Medlyn:” Kalau begitu kami izin ke kelas dulu bu, sudah mau mapel selanjutnya.”

Bu guru:” Baik, terimakasih ya.”

Surya:” Terimakasih kembali bu.”

Medlyn, Surya dan Nurul sudah banyak mendapat teguran dari Ibu guru, namun
kali ini lebih serius karena menyangkut masa depan mereka. Mereka sudah tidak
bisa main-main lagi di kelas 12 ini, harus mulai fokus untuk belajar.

Babak 4, di luar kelas

Medlyn:”Gimana nih ngomong nya ke Samson sama nadiem, mereka itu dingin
banget kalo diajak ngobrol.”

Nurul:” Itu juga aku bingung banget sih, menurut mu gimana sur?”
Surya:” Kata gw sih ajak ngomong aja, gapapa kali itu mah, kan blom di coba.”

Medlyn:”Yaudah deh, nanti ku coba.”

Saat mereka kembali ke kelas, pak guru langsung memulai pembelajaran


matematika. Medlyn, Nurul, dan surya sudah mempunyai tekat untuk mau serius
belajar. Akhirnya mereka dapat memperhatikan dengan baik.

Babak 5, di kelas

Medlyn:” Nur, ini tadi dapat 5 x dari mana sih?”

Nurul:”Aku juga bingung bagian situ tuh, Tanya Samson aja kali ya?”

Surya:” Gw ke kantin dulu deh, ada yang mau ikut?”

Nurul:”Aku ikut deh, udah laper banget soalnya. Nanti kasih tau aku hasilnya ya
med kalo udah Tanya Samson, jangan lupa tanyain juga yang soal belajar
bareng.”

Med:” Yaudah deh, doain aja dia mau.”

Setelah itu Nurul dan Surya pergi ke kantin untuk makan siang, sedangkan
Medlyn mendatangi Samson untuk menanyakan matematika.

Med:”Halo Samson.”

-Hening sebentar-

Samson:” Kenapa?”

Med:”Em, ini nih aku mau nannya soal matematika tadi. Itu kok bisa ya dapat 5x?”

Samson:” Tinggal di bagi aja.”

Medlyn:/haduh, minimal di tunjuk gitu yang dibagi yang mana, kan aku bingung
sendiri.

Samson:”Ada lagi?”

Medlyn:”Anu, yang di bagi yang mana ya son?”

Samson:”Itu yang 10x sama 2x.”


Med:” Ohh, iya iya ngerti. By the way son, kalo misalnya aku minta tolong ajarin
matematika kamu mau gak?”

Samson:” Gabisa, abis ini ada les soalnya.”

Medlyn:” Ohh, yaudah deh makasih ya son.”

Medlyn berjalan menuju ke kantin untuk menemui nurul dan surya yang sedang
makan di kantin dengan wajah cemberut.

Babak 6, di kantin

(Medlyn duduk di hadapan mereka dengan muka sedih)

Surya:”Di tolak ya?”

Medlyn:” Tau tuh, katanya ada les.”

Nurul:” Yaudah lah kalo begitu mau gimana lagi?”

Surya:” Lagian tuh ya, kalo gw pinter juga gw pasti udah ngajarin kalian berdua.”

Nurul:”Iya gw juga percaya kalo itu, tapi masalah nya lo gak pinter.”

/ketiganya tertawa

Setelah mereka selesai makan di kantin, mereka lanjut mengiuti kelas. Tiba lah
saatnya pulang. Nurul, Surya dan Medlyn langsung pulang ke rumah, namun
Samson dan Nadiem pergi ke tempat tambahan dan belajar dengan sungguh-
sungguh.

Babak 7, di tempat les Samson dan Nadiem

-setelah selesai kelas tambahan

Samson:” Kak, aku mau Tanya. Kakak kan lulusan universitas ternama, pintar
juga, kenapa mau jadi guru les? Padahal kan banyak pekerjaan lain yang
lebih banyak menghasilkan gaji lebih besar.”

Kak eko:” Hmm, pertanyaan bagus Samson. Kakak dulu itu bukan orang pinter.
Kakak enggak ranking satu, bahkan enggak punya uang juga buat les.
Suatu saat kakak ingin bertanya ke orang yang ranking satu di kelas
kakak. Namun ia menolak karena dia takut tersaingi. Kakak sebenarnya
juga gaada niat untuk menjadi saingan dia. Suatu saat ada orang yang
dimana dia ranking dua di kelas. Dia itu berbeda dengan si ranking
satu. Dia mau ngajarin banyak orang. Bahkan kakak bisa dapat
universitas bagus karena di ajarin dia. Pas kakak Tanya kenapa dia mau
ngajarin kakak se niat itu, dia bilang kalau misalnya “Semua orang
berhak untuk mendapatkan pendidikan yang bagus. Semua orang
berhak untuk belajar. Dan aku rasa kamu juga layak mendapatkan apa
yang saya dapatkan, misalnya ya seperti pelajaran. Karena kalau
misalnya ilmu yang penting itu stop di aku juga jadi mubazir kan.”. Jadi
ya cita-cita kakak mulai saat itu mau jadi dia. Yaitu orang yang mau
ngajarin banyak orang tentang apa yang seharusnya bisa membangun
masadepan mereka.”

Samson terdiam. Dia sangat terpukul dengan apa yang selama ini dia lakukan. Ia
sangat sering tidak mau mengajari banyak teman nya karena takut tersaingi. Ia
mengira semua orang harus fokus pada diri nya sendiri. Ia sangat tidak peduli
dengan teman temannya sampai ia lupa bahwa ia dapat menjadi penolong yang
sangat berguna.

Kak eko:”Samson?”

Samson:”Oh, iya kak. Itu keren banget sih kak.Terimakasih kak.”

Kak eko:” Iya Samson, sama-sama.”

Samson menyadari bahwa diri nya tidak boleh egois. Pendidikan yang ia dapatkan
tidak seharusnya berhenti di dirinya sendiri, namun bisa ia bagikan ke banyak
orang. Termasuk Medlyn, Surya, Dan nurul.

Keesokan hari nya~

Babak 8, Di kelas
(Bel istirahat pertama berbunyi)

Samson:”Nadiem.”

Nadiem:” Iya kenapa son?”

Samson:” Kayaknya aku bakal mulai ngajarin 3 orang itu deh. Kamu mau bantuin
aku gak?”

Nadiem:” HAH? YANG BENER AJA KAMU SON.”

Samson:” Iya aku tau aneh banget mendadak aku mau. Tapi seenggaknya aku
gamau jadi orang yang egois dan pelit ilmu.”

Nadiem:” Widih, iya juga sih kalo dipikir-ikir kita terlalu egois selama ini, gak
ngeliat teman-teman kita yang sebenarnya butuh pengajaran lebih.”

Samson:”Yaudah, kamu mau ya? Bantuin aku ngajarin mereka.”

Nadiem:” Yaudah boleeeeeh.”

Samson:” Makasih Diem.”

/Samson datang mengunjungi Medlyn, Nurul, dan Surya)

Samson:”Hei.”

Medlyn:”Hai, kenapa Samson?”

Samson:”Aku mau ngajarin kamu.”

Nurul:” HAH? Beneran kamu son? Kamu gapapa? Kamu kesambet apa gitu?

Samson:”Gak kok. Aku beneran mau ngajarin kalian.”

Medlyn:” Waaah, terimakasih ya Samson.”

Surya:”Iya son, gak nyangka gw. Terimakasih ya.”

Samson tersenyum dan meninggalkan mereka.


Perubahan terjadi. Nilai mereka bertiga meningkat. Semenjak Samson mulai
mengajar mereka Nurul, Surya dan Medlyn jadi sering belajar dan lebih
mempersiapkan diri untuk ujian semester 5. Hubungan mereka juga lebih dekat
dengan Samson dan Nadiem.

Kita harus bisa mendidik diri dengan baik. Namun bila sudah bisa mendidik diri
sendiri kita dapat juga membantu teman kita untuk mengajarkan mereka. Gak ada
salahnya berbagi ilmu, gak ada rugi nya sama sekali. Semua orang berhak untuk
mendapatkan ilmu. Semua orang berhak untuk belajar banyak hal. Gunakan waktu
sebaik mungkin sebelum menyesal karena tidak belajar dengan baik di masa lalu.
Kalau bukan mulai dari diri sendiri, mulai dari siapa lagi?

Anda mungkin juga menyukai