“ Berbagi Ilmu”
Anggota:
2. Annisa ()
4. Nabillah ()
5. Rafli ()
6.Nayla ()
7. Gilang Damar ()
8. Fathiril ()
Samson (orang 1)
Ibu guru (orang 2)
Surya (orang 3)
Nadiem (orang 4)
Nurul (orang 5)
Kak Eko (orang 6)
Madelyn (orang 7)
Pak Guru (orang 8)
Di bulan Agustus ini para murid kelas 12 sudah memasuki semester 5, semester
akhir untuk mempejuangkan nilai rapot supaya dapat mengikuti jalur undangan ke
perguruan tinggi. Namun di kelas 12 MIPA 3 ada 3 orang yang tidak memiliki
kemampuan belajar yang baik. Namun, di kelas mipa 3 juga terdapat juara kelas
yangs sangat pintar.
Nadiem:”Waduh son, kamu memang benar benar rajin ya, selalu paling awal
datang.”
Nurul:” Med, ini duduk nya kayak kemarin aja kali ya…”
Medelyn:” Boleh tuh, kita kan tim belakang abis, males banget gasih di depan.”
Nurul:” Benar banget, itu si ambis sama temen nya pasti datang awal tuh.”
Medlyn:” Iya keren banget emang mereka, gak capek-capek ambis dari semester
pertama.”
Selang 2 bulan menjadi anak kelas 12, mereka menjalani nya dengan jalan
masing masing. Samson yang semakin hari semakin giat belajar bersama nadiem,
namun ketiga teman sekelas nya itu belum sadar bahwa mereka harus jadi serius di
kelas 12 ini. Suatu hari mereka bertiga dipanggil ke ruang bk
Ibu guru:” Assalamualaikum, untuk Medlyn, Nurul, dan Surya nanti saat istirahat
ke dua dimohon ke ruangan ibu ya, ada yang pengen ibu omongin.”
Samson:” Kayaknya mereka bakal di kasih peringatan lagi tuh soal nilai.”
Nadiem:” Iya betul. Lagian salah sendiri gak sih gamau belajar hahaha, gatau aja
mereka seberapa penting pelajaran tuh.”
Bu guru:” Ibu banyak dengar dari guru-guru yang mengajar kalian di kelas bahwa
nilai kalian tidak meningkat, apakah itu betul?”
Bu guru:” Ibu sarankan kepada kalian untuk bertanya sama anak yang pintar di
kelas kalian, missal nya siapa tuh, si Samson sama nadiem. Mereka itu
pinter banget loh, pasti bisa membantu kalian itu. Dan kalian juga
sudah kelas 12 yang dimana sebentar lagi kuliah. Jadi mulai serius dari
sekarang. Tidak ada kata main main lagi. Dimengerti?”
Bu guru:” Jangan minta maaf sama ibu, minta maaf sama diri kalian sendiri karena
kalian hampir tidak bisa membidik diri kalian sendiri dengan baik.”
Medlyn:” Kalau begitu kami izin ke kelas dulu bu, sudah mau mapel selanjutnya.”
Medlyn, Surya dan Nurul sudah banyak mendapat teguran dari Ibu guru, namun
kali ini lebih serius karena menyangkut masa depan mereka. Mereka sudah tidak
bisa main-main lagi di kelas 12 ini, harus mulai fokus untuk belajar.
Medlyn:”Gimana nih ngomong nya ke Samson sama nadiem, mereka itu dingin
banget kalo diajak ngobrol.”
Nurul:” Itu juga aku bingung banget sih, menurut mu gimana sur?”
Surya:” Kata gw sih ajak ngomong aja, gapapa kali itu mah, kan blom di coba.”
Babak 5, di kelas
Nurul:”Aku juga bingung bagian situ tuh, Tanya Samson aja kali ya?”
Nurul:”Aku ikut deh, udah laper banget soalnya. Nanti kasih tau aku hasilnya ya
med kalo udah Tanya Samson, jangan lupa tanyain juga yang soal belajar
bareng.”
Setelah itu Nurul dan Surya pergi ke kantin untuk makan siang, sedangkan
Medlyn mendatangi Samson untuk menanyakan matematika.
Med:”Halo Samson.”
-Hening sebentar-
Samson:” Kenapa?”
Med:”Em, ini nih aku mau nannya soal matematika tadi. Itu kok bisa ya dapat 5x?”
Medlyn:/haduh, minimal di tunjuk gitu yang dibagi yang mana, kan aku bingung
sendiri.
Samson:”Ada lagi?”
Medlyn berjalan menuju ke kantin untuk menemui nurul dan surya yang sedang
makan di kantin dengan wajah cemberut.
Babak 6, di kantin
Surya:” Lagian tuh ya, kalo gw pinter juga gw pasti udah ngajarin kalian berdua.”
Nurul:”Iya gw juga percaya kalo itu, tapi masalah nya lo gak pinter.”
/ketiganya tertawa
Setelah mereka selesai makan di kantin, mereka lanjut mengiuti kelas. Tiba lah
saatnya pulang. Nurul, Surya dan Medlyn langsung pulang ke rumah, namun
Samson dan Nadiem pergi ke tempat tambahan dan belajar dengan sungguh-
sungguh.
Samson:” Kak, aku mau Tanya. Kakak kan lulusan universitas ternama, pintar
juga, kenapa mau jadi guru les? Padahal kan banyak pekerjaan lain yang
lebih banyak menghasilkan gaji lebih besar.”
Kak eko:” Hmm, pertanyaan bagus Samson. Kakak dulu itu bukan orang pinter.
Kakak enggak ranking satu, bahkan enggak punya uang juga buat les.
Suatu saat kakak ingin bertanya ke orang yang ranking satu di kelas
kakak. Namun ia menolak karena dia takut tersaingi. Kakak sebenarnya
juga gaada niat untuk menjadi saingan dia. Suatu saat ada orang yang
dimana dia ranking dua di kelas. Dia itu berbeda dengan si ranking
satu. Dia mau ngajarin banyak orang. Bahkan kakak bisa dapat
universitas bagus karena di ajarin dia. Pas kakak Tanya kenapa dia mau
ngajarin kakak se niat itu, dia bilang kalau misalnya “Semua orang
berhak untuk mendapatkan pendidikan yang bagus. Semua orang
berhak untuk belajar. Dan aku rasa kamu juga layak mendapatkan apa
yang saya dapatkan, misalnya ya seperti pelajaran. Karena kalau
misalnya ilmu yang penting itu stop di aku juga jadi mubazir kan.”. Jadi
ya cita-cita kakak mulai saat itu mau jadi dia. Yaitu orang yang mau
ngajarin banyak orang tentang apa yang seharusnya bisa membangun
masadepan mereka.”
Samson terdiam. Dia sangat terpukul dengan apa yang selama ini dia lakukan. Ia
sangat sering tidak mau mengajari banyak teman nya karena takut tersaingi. Ia
mengira semua orang harus fokus pada diri nya sendiri. Ia sangat tidak peduli
dengan teman temannya sampai ia lupa bahwa ia dapat menjadi penolong yang
sangat berguna.
Kak eko:”Samson?”
Samson menyadari bahwa diri nya tidak boleh egois. Pendidikan yang ia dapatkan
tidak seharusnya berhenti di dirinya sendiri, namun bisa ia bagikan ke banyak
orang. Termasuk Medlyn, Surya, Dan nurul.
Babak 8, Di kelas
(Bel istirahat pertama berbunyi)
Samson:”Nadiem.”
Samson:” Kayaknya aku bakal mulai ngajarin 3 orang itu deh. Kamu mau bantuin
aku gak?”
Samson:” Iya aku tau aneh banget mendadak aku mau. Tapi seenggaknya aku
gamau jadi orang yang egois dan pelit ilmu.”
Nadiem:” Widih, iya juga sih kalo dipikir-ikir kita terlalu egois selama ini, gak
ngeliat teman-teman kita yang sebenarnya butuh pengajaran lebih.”
Samson:”Hei.”
Nurul:” HAH? Beneran kamu son? Kamu gapapa? Kamu kesambet apa gitu?
Kita harus bisa mendidik diri dengan baik. Namun bila sudah bisa mendidik diri
sendiri kita dapat juga membantu teman kita untuk mengajarkan mereka. Gak ada
salahnya berbagi ilmu, gak ada rugi nya sama sekali. Semua orang berhak untuk
mendapatkan ilmu. Semua orang berhak untuk belajar banyak hal. Gunakan waktu
sebaik mungkin sebelum menyesal karena tidak belajar dengan baik di masa lalu.
Kalau bukan mulai dari diri sendiri, mulai dari siapa lagi?